Download - Regulasi KRAP
-
Telepon : Akbar Teguh Prakoso (087813125595) Website : specimen.unsri.ac.id Email : [email protected] 1
LATAR BELAKANG
Roket air adalah salah satu contoh bentuk nyata dari teori-teori fisika,
mulai dari hukum newton, Bernoulli, hingga Gerak Lurus Berubah Beraturan.
Melalui media pembuatan roket air dapat memacu pelajar menengah atas untuk
memahami dan menyukai pelajaran fisika. Melalui roket air dalam bentuk
kompetisi antar SMA/sederajat di wilayah Sumatera Selatan memberkan dampak
positif bagi kemajuan pengetahuan IPTEK dikalangan pelajar Sumatera Selatan.
Selain itu juga dapat meningkatkan rasa kompetisi yang sehat dalam hal bersaing
untuk menciptakan teknologi roket air yang berkualitas.
Munculnya kegiatan Kompetisi Roket Air Pelajar (KMP) SMA se-
Sumatera Selatan 2012 ini karena dianggap telah memenuhi kriteria konsep dasar
yaitu kreatif dengan air sebagai pendorong alternatif roket, inovatif dengan adanya
berbagai ide baru seputar konstruksi dan aerodinamika dari roket tersebut.
Pengetahuan yang didapat di bangku sekolah dapat diterapkan pada Kompetisi
Roket Air Pelajar (KMP) SMA se-Sumatera Selatan ini. Unik dan menariknya,
desain secara fisik maupun cara kerja roket air akan menarik perhatian masyarakat
mengenai roket air sehingga menjadikan alternatif hiburan yang menarik serta
mendidik.
Kompetisi Roket Air Pelajar (KMP) SMA se-Sumatera Selatan
merupakan salah satu agenda dari Special Event of Mechanical Engineering
(SPECIMEN) 2012 yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Mesin (HMM)
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
TUJUAN KEGIATAN
Diharapkan dari kegiatan Kompetisi Roket Air Pelajar Sumatera Selatan
2012 ini mampu memacu kreativitas dan inovasi dari pelajar SMA/sederajat
dengan berbasis teknologi yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
-
Telepon : Akbar Teguh Prakoso (087813125595) Website : specimen.unsri.ac.id Email : [email protected] 2
masyarakat. Selain itu juga diharapkan dapat menjalin komunikasi dan
mempererat tali persaudaraan antar sekolah.
SASARAN KEGIATAN
Adapun sasaran kegiatan Kompetisi Roket Air Pelajar SMA se-Sumatera
Selatan adalah:
a. Pelajar perwakilan SMA/sederajat di Sumatera Selatan,
b. Masyarakat sebagai pihak yang memanfaatkan teknologi roket air ini,
c. Pemerintah sebagai penentuk kebijakan dalam pengembangan teknologi ini.
TEMA KEGIATAN
Tema kegiatan Kompetisi Roket Air Pelajar SMA se-Sumatera Selatan
adalah:
Teknologi Roket Berbasis Hydro Untuk Kalangan SMA Se-
Sumatera Selatan
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
Kompetisi Roket Air Pelajar (KRAP) SMA se-Sumatera Selatan akan
dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Selasa / 16 Oktober 2012
Tempat : Halaman kantor Gubernur Sumatera Selatan
-
Telepon : Akbar Teguh Prakoso (087813125595) Website : specimen.unsri.ac.id Email : [email protected] 3
No. Agenda Tanggal (2012)
1 Pengiriman Panduan Kompetisi Roket Air Pelajar SMA
se-Sumatera Selatan
1 Juni 25 Juli
2 Waktu pendaftaran peserta (online) 1 31 Juli
3 Pengiriman laporan persiapan peserta 3 9 September
4 Pengumuman peserta lolos seleksi 14 September
5 Technical Meeting 16 Oktober
6 Pelaksanaan KRAP 2012 16 Oktober
FASILITAS DAN KONTRIBUSI
1. Konsumsi terdiri dari makan siang dan snack untuk peserta
2. Kontribusi yang harus dibayar setiap tim peserta adalah sebesar Rp200.000,-
(Dua ratus ribu rupiah) Kontribusi dikirimkan ke rekening Panitia KRAP
setelah ada konfirmasi keikutsertaan. Setelah pengiriman diharapkan
langsung melapor kepada panitia.
3. Nomor rekening untuk pembayaran dana kontribusi:
a/n Riko Ardiansyah
BNI46 cabang Palembang
Nomor 0216141233
4. Hadiah yang akan diberikan adalah:
a. Juara I : Tropi + Sertifkat + Uang tunai
b. Juara II : Tropi + Sertifkat + Uang tunai
c. Juara III: Tropi + Sertifkat + Uang tunai
d. Desain Peluncur Terbaik : Tropi + Uang tunai
-
Telepon : Akbar Teguh Prakoso (087813125595) Website : specimen.unsri.ac.id Email : [email protected] 4
JENIS LOMBA
Pertandingan dengan bentuk lapangan target melingkar dengan radius 24
m yang dibagi menjadi 6 zona. Pada kelas ini roket air diaplikasikan sebagai alat
yang digunakan untuk menebar benih atau untuk pengindraan jarak jauh sehingga
dibutuhkan waktu yang cukup lama di udara. Selain itu pelajar dapat
mengaplikasikan teori fisika tentang gerak lurus berubah beraturan dengan
mengaplikasikan gaya-gaya yang dapat membuat roket air terbang setinggi dan
selama mungkin.
KETENTUAN PESERTA LOMBA
1. Peserta lomba merupakan pelajar dari SMA/sederajat yang ada di wilayah
Sumatera Selatan
2. Setiap tim terdiri dari 3 orang pelajar dan 1 guru pendamping (guru fisika)
3. Dalam satu tim terdapat 1 orang sebagai manager tim yang bertugas sebagai
penghubung antara panitia dengan peserta (guru pendamping)
4. Setiap Sekolah maksimal mengirimkan 2 tim
PROSES SCRUTINEERING
Proses Scrutineering adalah pengecekan alat sebelum pertandingan, proses
scrutineering dilakukan oleh panitia.
1. Scrutineering dilaksanakan satu kali, yaitu: pada saat peserta (SMA Y)
sebelum melakukan peluncuran, atau pada saat peserta sebelumnya (SMA
X) melakukan peluncuran.
-
Telepon : Akbar Teguh Prakoso (087813125595) Website : specimen.unsri.ac.id Email : [email protected] 5
2. Apabila masih terjadi ketidaksesuaian dengan peraturan, peserta diberi
waktu maksimal 1 x 10 menit dan dilewatkan kepada peserta selanjutnya
(SMA Z).
3. Setelah waktu yang ditentukan (1 x 10 menit) dan dilakukan pemanggilan
kepada peserta yang dilewati (SMA Y), apabila peserta tersebut belum
selesai melakukan pembetulan sesuai peraturan, maka peserta (SMA Y)
akan didiskualifikasi.
4. Pada saat scrutineering dilakukan pengecekan sesuai dengan peraturan yang
telah ditentukan.
5. Roket dan launcher yang digunakan saat peluncuran adalah roket dan
launcher yang telah di-scrutineering.
6. Pada saat peluncuran dilarang membawa peralatan tambahan yang tidak
sesuai dengan proses scrutineering.
PERATURAN KOMPETISI
1. Peraturan Launcher (peluncur)
- Launcher dibuat langsung oleh peserta, bahan dibuat dari pipa pvc.
- Launcher dilengkapi dengan alat pengukur tekanan (psi).
- Dapat menggunakan system kontrol otomatis maupun manual, yang
dimaksuda otomatis berupa elektrik yang mampu mengatur
mekanisme launcher atau peluncuran, sedangkan manual hanya
menggunakan sistem mekanis tanpa bantuan listrik.
- Launcher mampu bergerak naik turun arah sumbu vertikal 90 derajat.
- Diperbolehkan menggunakan kawat pengait, kabel, atau wireless
untuk peluncuran roket.
-
Telepon : Akbar Teguh Prakoso (087813125595) Website : specimen.unsri.ac.id Email : [email protected] 6
2. Peraturan Roket
- Roket yang dibuat adalah roket dengan sistem satu tingkat, yaitu
dengan satu botol sebagai ruang kompresi roket. Dilarang
menggunakan system elektrik atau motor pada roket.
- Ruang kompresi harus terbuat dari 1 botol air mineral 1,5 liter.
- Bahan pendorong roket adalah air murni dengan udara terkompresi.
- Air murni yang digunakan sebagai fluida kerja disiapkan panitia
- Kompresor disediakan oleh panitia
- Peserta menyiapkan 4 roket yang sudah lulus scrutineering
sebelumnya, untuk 2 kali peluncuran.
- Roket memiliki tinggi maksimum 43 cm (2cm) dari ujung nose
sampai ujung pipa.
- Berat roket dibebaskan
- Roket terdiri dari nose, selongsong, fin (berjumlah 4 buah), ruang
kompresi.
- Nose dan selongsong merupakan bagian yang terpisah (bila
mekanisme penyambungan nose dan selongsong menggunakan
lakban, maka lakban harus tak berwarna/bening.
3. Selongsong
Panjang selongsong adalah 33 cm ( 1 cm) berbentuk tabung dengan
diameter sesuai dengan diameter botol kompresi. Bahan selongsong bebas.
Kontur permukaan selongsong harus rata, tidak ada robekan dan tidak
berlubang.
-
Telepon : Akbar Teguh Prakoso (087813125595) Website : specimen.unsri.ac.id Email : [email protected] 7
Gambar Selongsong (cm)
4. Fin/sirip
- Bentuk fin ditetapkan oleh panitia
- Fin berjumlah 4 buah yang dipasang secara simetris dan tegak lurus
- Kontur fin harus rata
- Bahan fin dibebaskan (rekomendasi: Acrylic 1mm)
Gambar bentuk dan ukuran fin (mm)
-
Telepon : Akbar Teguh Prakoso (087813125595) Website : specimen.unsri.ac.id Email : [email protected] 8
5. Nozzle
- Nozzle merupakan bagian penghubung antara launcher dan roket
- Nozzle untuk pertandingan dibebaskan sesuai kreatifitas siswa
Gambar salah satu contoh sistem nozzle sederhana
6. Penjepit Peluncur
- Penjepit peluncur merupakan penahan roket saat dikompresikan
dengan udara atau pengontrol peluncuran
- Sistem penjepitan dibebaskan kepada peserta
Gambar salah satu contoh sistem penjepitan menggunakan kabel ties
-
Telepon : Akbar Teguh Prakoso (087813125595) Website : specimen.unsri.ac.id Email : [email protected] 9
7. Volume dan tekanan
- Volume air dibebaskan
- Tekanan udara pada pertandingan maksimal 90 psi
8. Lapangan
- Kegiatan merupakan kelas di mana roket diluncurkan ke arah vertikal
sehingga didapatkan waktu maksimum dan jatuh roket tepat pada zona
dengan radius zona 24 m.
- Radius zona sebesar 24 m, dibagi menjadi enam zona dengan jarak
antar zona sebesar 4 m.
Gambar Ukuran Lapangan Pertandingan (meter)
-
Telepon : Akbar Teguh Prakoso (087813125595) Website : specimen.unsri.ac.id Email : [email protected] 10
MEKANISME PERTANDINGAN
Mekanisme pertandingan Kompetisi Roket Air Pelajar SMA se-Sumatera
Selatan diadopsi dari Kompetisi Roket Air Indonesia (KRAI2011), yaitu:
1. Peluncuran dilakukan 2 (dua) kali dengan anggota tim yang sama.
2. Roket diluncurkan dengan bantuan launcher.
3. Pada saat peluncuran semua bagian launcher kecuali kontrol dan penghantar
(misal: kabel) harus ditempatkan di dalam zona persiapan dan tidak boleh
melebihi zona persiapan (r = 1,25 m).
4. Pada saat peluncuran roket, eksekusi dilakukan di luar zona eksekusi
minimal sejauh 4 m dari pusat zona persiapan.
5. Roket diluncurkan dengan komposisi volume air dan tekanan udara yang
sudah disesuaikan.
6. Pada saat pengisian air ke roket, pemasangan roket ke launcher, pengisian
udara ke roket dan penyetingan launcher, peserta diperbolehkan berada
dalam zona persiapan.
7. Panitia menyediakan landasan untuk launcher berupa papan dengan dimensi
100 cm x 100 cm x 10 cm, landasan boleh digunakan ataupun tidak. Peserta
tidak diperbolehkan membawa landasan sendiri.
8. Pada saat roket meluncur bagian-bagian roket yang lain tidak boleh terpisah
dari roket kecuali udara dan air.
9. Peserta diberi waktu total selama 10 menit termasuk perbaikan roket dan
launcher yang dialokasikan untuk 2 kali peluncuran (setiap peluncuran
dialokasikan 5 menit) yang masing-masing dihitung sejak peserta masuk
pada zona persiapan sampai eksekusi peluncuran kedua selesai.
10. Setelah peserta meluncurkan roket yang pertama maka waktu akan
dihentikan dan waktu akan kembali berjalan ketika peserta memulai
persiapan untuk peluncuran kedua.
-
Telepon : Akbar Teguh Prakoso (087813125595) Website : specimen.unsri.ac.id Email : [email protected] 11
11. Peserta diberi jeda waktu selama 5 menit sebelum melaksanakan peluncuran
kedua.
12. Peserta harus memberikan aba-aba ke panitia saat roket siap diluncurkan.
13. Apabila tempat jatuh roket tepat berada pada garis antar zona maka titik
acuan pengukuran dilakukan pada zona yang terdekat dengan zona 1.
14. Pada peluncuran kedua peserta tidak diperbolehkan menggunakan roket
yang sama dengan peluncuran pertama.
15. Dilarang menggunakan alat bantu (seperti tali) untuk mengendalikan roket
agar jatuh pada zona yang diinginkan ataupun (seperti parasut) untuk
memperlama waktu di udara.
16. Apabila roket meledak, maka dapat digantikan dengan roket yang sudah di
scrutineering.
17. Penghitungan waktu selama roket di udara dilakukan oleh panitia dengan
bantuan stopwatch.
18. Pada saat terjadi masalah teknis akibat dari panitia maka peluncuran boleh
(misal: peserta x) dilakukan penundaan sampai masalah tersebut selesai dan
waktu diulang kembali sampai eksekusi peluncuran kedua.
19. Peserta (misal: peserta x) yang dipanggil sebanyak 3 kali berturut-turut
untuk melakukan peluncuran dan belum memasuki lapangan maka akan
dilewati peserta selanjutnya (misal: peserta y) menurut urutan yang telah
disepakati.
20. Jika peserta yang melewati (peserta y) selesai meluncurkan maka dilakukan
pemanggilan kembali pada peserta yang dilewati (peserta x) sebanyak 3
kali. Dan jika belum masuk ke area lapangan maka peserta x
didiskualifikasi.
21. Keputusan dewan juri dan panitia tidak dapat diganggu gugat.
-
Telepon : Akbar Teguh Prakoso (087813125595) Website : specimen.unsri.ac.id Email : [email protected] 12
SISTEM PENILAIAN
Sistem Penilaian Kompetisi Roket Air Pelajar SMA se-Sumatera Selatan
diadopsi dari Kompetisi Roket Air Indonesia (KRAI2011), yaitu:
1. Poin maksimum adalah 3000 (2 kali peluncuran)
2. Dilihat dari tempat jatuhnya roket dan waktu roket di udara.
o Roket mendarat pada zona I
Poin : 600 + (900 x waktu roket di udara/waktu terlama roket di
udara)
o Roket mendarat pada zona II
Poin : 550 + (900 x waktu roket di udara/waktu terlama roket di
udara)
o Roket mendarat pada zona III
Poin : 500 + (900 x waktu roket di udara/waktu terlama roket di
udara)
o Roket mendarat pada zona IV
Poin : 450 + (900 x waktu roket di udara/waktu terlama roket di
udara)
o Roket mendarat pada zona V
Poin : 400 + (900 x waktu roket di udara/waktu terlama roket di
udara)
o Roket mendarat pada zona VI
Poin : 350 + (900 x waktu roket di udara/waktu terlama roket di
udara)
3. Roket yang mendarat di luar zona, poin 0 dan poin waktu tidak dihitung.
4. Poin didapatkan dari poin zona dan poin waktu untuk 2 kali peluncuran.
5. Poin yang diambil adalah poin terbaik dari dua kali peluncuran
6. Poin waktu merupakan poin lamanya waktu roket di udara. Lamanya waktu
roket di udara dihitung sejak tepat saat roket lepas dari launcher hingga
-
Telepon : Akbar Teguh Prakoso (087813125595) Website : specimen.unsri.ac.id Email : [email protected] 13
tepat menyentuh tanah dalam radius zona yang telah ditentukan (radius zona
24 m) sedangkan poin zona merupakan ketepatan roket jatuh pada tiap zona.
7. Peserta tidak mendapatkan poin zona dan poin waktu apabila roket peserta
jatuh diluar radius zona yang telah ditentukan panitia.
8. Peserta tidak mendapatkan poin apabila roket peserta meluncur tanpa
memberikan aba-aba peluncuran dan tidak ada pengulangan.
9. Pengukuran dilakukan setelah roket mendarat dengan acuan tempat jatuh
roket pertama kali.
10. Apabila posisi jatuh roket tepat pada garis antar zona maka poin zona yang
diperoleh berasal dari zona yang lebih dekat dari titik peluncuran.
11. Pada saat peluncuran sampai pendaratan bagian-bagian roket tidak boleh
terpisah. Apabila terpisah maka poin 0. Namun bagian-bagian roket tersebut
boleh terpisah ketika roket telah mendarat.
12. Hasil dari perhitungan tersebut diserahkan kepada dewan juri untuk
kemudian ditentukan pemenangnya.
13. Keputusan dewan juri dan panitia tidak dapat diganggu gugat.
Contoh Penghitungan
SMA X dengan Roket melayang di udara selama 12 detik dan jatuh pada
zona 2. Peluncuran kedua roket melayang di udara selama 5 detik. Di akhir
perlombaan, didapatkan waktu terlama di udara oleh SMA Y selama 14 detik.
Maka penilaiannya adalah:
- Zona II : 550
- Waktu roket di udara : 12 detik
- Waktu roket terlama : 14 detik
Roket mendarat pada zona II
Poin : 550 + (900 x waktu roket di udara/waktu terlama roket di udara)
: 550 + (900 x 12/14)
: 550 + (900 x 0,857)
-
Telepon : Akbar Teguh Prakoso (087813125595) Website : specimen.unsri.ac.id Email : [email protected] 14
: 550 + 771,3
: 1321, 3
Maka yang didapatkan oleh peserta X adalah : 1321,3 poin
FORMAT PENYUSUNAN LAPORAN PERSIAPAN
Setiap calon peserta diwajibkan mengirimkan laporan persiapan sebagai
tanda bukti siap mengikuti Kompetisi Roket Air Pelajar SMA se-Sumatera
Selatan, yang akan diadakan di halaman kantor Gubernur Sumsel.
1. Format penulisan dalam bentuk .pdf
2. Font style Times New Roman, ukuran font 12, spasi 1,5.
3. Laporan berisikan gambar:
a. Dasar teori roket air
b. Foto peserta beserta guru pendamping bersama roket air
c. Roket air keseluruhan beserta keterangan
d. Launcher/peluncur beserta keterangan
e. Roket beserta keterangan
4. Laporan dikirim melalui email: [email protected]