-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
1/43
R A N C A N G A N K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O
T A A N
N A S I O N A L
KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PERKOTAAN NASIONAL
KSPN
SUMMARY
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
2/43
1. Isu Pembangunan Perkotaan2. Tantangan Pembangunan Perkotaan
3. Visi Pembangunan Kota Masa Depan4. Benchmarking dan Sasaran Pembangunan
Perkotaan
5. Kebijakan dan Strategi Pembangunan Perkotaan6. Mekanisme Perencanaan, Pelaksanaan, dan
Pengendalian Pembangunan Perkotaan
2 R A N C A N G A N K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O
T A A N
N A S I O N A L
Sistematika Pembahasan
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
3/43
3 R A N C A N G A N K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O
T A A N
N A S I O N A L
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
4/43
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
5/43
Potret Perkotaan Indonesia
5
Jumlah penduduk Indonesia di kawasan perkotaan telah mencapai 50%. Tingkat pertumbuhan 5,89% per tahun (tingkat pertumbuhan rata-
rata nasional sebesar 1,17%/tahun).
0.0%20.0%40.0%60.0%80.0%
100.0%
2010 2015 2020 2025
P e r s e n t a s e
P e n
d u
d u k
Tahun
Perdesaan
Perkotaan
Sumber : BPS 2008
Tahun 2025
67,5% Penduduk Indonesia akan tinggal di kawasan perkotaan....Kita berada di ERA KOTA !!
R A N C A N G A N K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O
T A A N
N A S I O N A L
POTRET PERKOTAAN INDONESIA
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
6/43
6 R A N C A N G A N K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O
T A A N
N A S I O N A L
Persentase Kontribusi PDRB Kota Terhadap Nasional
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Persentase Kontribusi PDRB ADHB Kota TerhadapNasional
Kota Kecil (11%) 0.17 0.18 0.18 0.17 0.20 0.20Kota Sedang (56%) 7.51 7.24 7.04 7.05 6.68 6.55Kota Besar (16%) 5.88 5.80 5.82 5.90 5.97 6.01Kota Metropolitan (15%) 27.17 26.94 27.66 27.07 27.89 27.96
Total (98 kota otonom) 40.73 40.16 40.70 40.20 40.74 40.72
0.005.00
10.0015.0020.0025.0030.0035.0040.0045.00
% k
o n t r i b u s i
Kontribusi PDRB Kota Metropolitan jauh lebih tinggi dibandingkan denganKota Menengah yang mempunyai jumlah kota paling banyak
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
7/43
R A N C A N G A N K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O
T A A N
N A S I O N A L
PKN KBI
PKW KBI
Tahunket.
Ketimpangan 2008 2009 2010
Antara Kota-Kota PKN9,24 9,44 9,67 Dengan Jakarta
2,13 2,21 2,16 Tanpa Jakarta
Antara Kota-Kota PKW 4,57 4,71 4,71
Tahun 2008 2009 2010IndeksKetimpangan
1,14 1,14 1,16
Tahun 2008 2009 2010 ket.
IndeksKetimpangan
6,66 6,80 6,94DenganJakarta
2,02 2,05 2,01TanpaJakarta
Tahun 2008 2009 2010IndeksKetimpangan
4,14 4,18 4,20
Tahun 2008 2009 2010IndeksKetimpangan
1,37 0,79 0,82
Ketimpangan kota-kota PKN dan PKW di Indonesia Bagian Barat lebih tinggidibandingkan Indonesia Bagian Timur.Ketimpangan kota-kota PKN dengan Jakarta lebih tinggi dibandingkan tanpaJakarta.
Ketimpangan Pembangunan Ekonomi Antar KotaBerdasarkan Fungsi Kota di KBI-KTI
PKN KTI
PKW KTI
7
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
8/43
R A N C A N G A N K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O
T A A N
N A S I O N A L
Perkembangan Kota
infrastruktur SosiallingkunganTingkat
Bencana
Rata-Rata rasio panjang jalan per 1.000 pendudukTahun 2010 (standar 0,6km/1.000 penduduk)
Kecil 4,17 Sedang 2,06 Besar 1,02 Metropolitan 1,02
Rata-Rata IndeksLingkungan Hidup KotaTahun 2008
Kecil -
Sedang 80,52
Besar 60,08
Metropolitan 44,60
Kota dgnTingkatRawanBencanaTinggi
84%
Kota dgnTingkatRawanBencanaSedang
16% -
100,000
200,000
300,000
400,000
2003 2005 2008 2010
jumlah tindak pidana di
Indonesia
8
kota bandung Th. 2002 kota bandung Th. 2011
Perkembangan lahan terbangun di perkotaan terus meningkat
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
9/43
R A N C A N G A N K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O
T A A N
N A S I O
N A L
ISU NASIONAL DALAM PEMBANGUNAN PERKOTAAN No Isu Pendalaman Isu
1 Belum optimalnya perankota sebagai pendorongpertumbuhan ekonomiregional dan nasional
a. Masih terbatasnya ketersediaan sarana dan prasaranatransportasi antarwilayah
b. Belum optimalnya pengembangan ekonomi untuk peningkatankesejahteraan masyarakat
2 Adanya ketimpanganpembangunanantarwilayah
a. Terjadinya pemusatan kegiatan ekonomi di kawasan baratIndonesia, menyebabkan lemahnya keterkaitan ekonomi antarwilayah tengah dan timur Indonesia.
b. Terjadinya kesenjangan pembangunan antara kota-kotametropolitan dan besar, dengan kota-kota menengah dan kecilyang sebagian besar tersebar di wilayah timur Indonesia.
c. Terjadinya ketimpangan pembangunan antara kota-desa, danantara kota-kabupaten hampir di seluruh wilayah Indonesia
3 Belum optimalnya tatakelola dan kelembagaanpemerintahanperkotaan
Belum optimalnya kerjasama pusat-daerah, antarwilayah danantar-pihak, kerjasama ekonomi antara pemerintah-swasta yangmampu melindungi kepentingan publik
4 Rendahnya ketahanankota terhadap bencana
& perubahan iklim.
Belum diarusutamakannya dan belum terintegrasinya mitigasi danadaptasi bencana dan perubahan iklim di dalam perencanaan dan
pembangunan perkotaan 9
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
10/43
R
A N C A N G A N
K E B J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O
T A A N
N A S I O
N A L
ISU UMUM PEMBANGUNAN PERKOTAAN
10
MODAL SOSIAL masyarakat perkotaan belum dikembangkan secara optimal
Belum optimalnya pembinaan dan pengembangan EKONOMI LOKAL perkotaan
Belum optimalnya penyediaan SARANA PRASARANA perkotaan
Penyelenggaraan PENATAAN RUANG DAN PENATAGUNAAN TANAHperkotaan belum efisien
Belum optimalnya PENGELOLAAN LINGKUNGAN, MITIGASI DAN ADAPTASIBENCANA SERTA PERUBAHAN IKLIM dalam pengelolaan perkotaan
Belum optimalnya TATA KELOLA DAN KELEMBAGAAN pemerintah daerahdalam pembangunan dan pengelolaan perkotaan
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
11/43
R
A N C A N G A N
K E B J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O
T A A N
N A S I O
N A L
ISU SPESIFIK PEMBANGUNAN PERKOTAAN
11
Kota Metropolitan dan Besar
Terjadinya urban sprawl dan belumterintegrasinya pusat-pusat kegiatan didalam kota dengan jaringan transportasiumum.
Belum beroperasinya sistem angkutan
massal antarmoda/multimoda dan jalurpejalan kaki berakibat semakinmeningkatnya kemacetan lalu lintas
Belum optimalnya kerjasama antarkota danantara kota-kabupaten dalam halpengelolaan dan pembangunan sarprasperkotaan,serta pemanfaatan sumber dayalokal (alam, manusia)
Semakin meningkatnya angka kriminalitasdan konflik sosial antarwarga kota
Belum optimalnya inovasi dalampendayagunaan sumber daya nonpemerintah dalam pembangunan,pemeliharaan, dan pengelolaan pelayananpublik
Kota Menengah dan Kecil
Belum optimalnya pengembangan ekonomilokal, termasuk keterkaitannya denganekonomi wilayah perdesaan.
Belum memadainya prasarana permukimanseperti listrik,air bersih, dan drainase.
Belum optimalnya kerjasama antarkota danantara kabupaten-kota dalampengembangan produk unggulan.
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
12/43
12 R
A N C A N G A N K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O
T A A N
N A S I O
N A L
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
13/43
R
A N C A N G A N K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
TANTANGAN PERKOTAAN INDONESIA
13
GLOBALISASI :kota harus menjadi
pusat aktivitasyang kompetitif
dan bertaraf internasional
DESENTRALISASIDAN
DEMOKRATISASItata pemerintahan
efektivitas kebijakannasional
KETAHANANKOTA
thd dampak perubahan iklim,
bencana,penurunan kualitas
lingkungan
KESETARAANSOSIAL KUALITAS SDM
PERKEMBANGANTEKNOLOGI
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
14/43
Memberikan acuan bagipembangunan kota dan kawasan
perkotaan
Mengatur fungsi kota danpenataan ruang kota (aspasial dan
spasial) untuk pembangunanberkelanjutan
Sebagai instrumen perencanaanyang menjadi acuan bagi setiapK/L dalam pelaksanaan program
dan kegiatan terkaitpembangunan perkotaan
Menjadi dasar dalam sinkronisasiregulasi dan kebijakan terkait
pembangunan perkotaan
Urgensi Penyusunan KSPN
3 R
A N C A N G A N K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
URGENSI KEBIJAKAN DAN STRATEGIPERKOTAAN NASIONAL
14
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
15/43
15 R
A N C A N G A N K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
16/43
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
17/43
R
A N C A N G A N K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
17
Kota yang dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup warganya sehinggadapat mencapai kesejahteraan dengan lebih mudah, serta tetap mampu manjagakualitas lingkungan
Liveable City
Kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastrukturtelekomunikasi modern (ICT) untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomiberkelanjutan dan kualitas kehidupan ytinggi, dengan manajemen sumber dayayang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat
Smart City
Kota yang dibangun dengan tidak mengorbankan asetnya, melainkan terusmemupuk sumber daya alam, lingkungan, dan kualitas prasarana kota untuk
menjawab isu perubahan iklim melalui tindakan mitigasi dan adaptasi
Green City
KOTA BERKELANJUTAN. adalah kawasan perkotaan yang didesain, dibangun,dan dikelola untuk memenuhikebutuhan warga kota dari aspek lingkungan, sosial, ekonomi, tanpa mengancamkeberlanjutan sistem lingkungan alami, lingkungan terbangun, lingkungan sosial(European Sustainable Cities Report, 1996)
17
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
18/43
18 R
A N C A N G A N K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
19/43
R
A N C A N G A N
K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
19
BENCHMARKING LIVEABLE CITY ASPEK INDIKATOR
Stabilitas Prevalensi kejahatan
Ancaman kerusuhan sipil / konflik
Kesehatan Akses terhadap pelayanan kesehatan(pemerintah & swasta)
Kualitas kesehatan masyarakat
Budaya & Lingkungan Tingkat korupsi
Pengawasan sosial atau agama
Ketersediaan fasilitas rekreasi (budaya,olahraga, & kuliner)
Ketersediaan penyedia barang & jasa
Pendidikan Akses terhadap pendidikan (pemerintah &swasta)
Kualitas pendidikan
Infrastruktur Kualitas jaringan jalan
Kualitas angkutan umum
Ketersediaan perumahan berkualitas baik
Kualitas penyediaan energi
Kualitas penyediaan air
Kualitas telekomunikasi
Most Livable City Index 2012 Economist
Intelligence Unit (EIU)1 Melbourne, Australia
2 Vienna, Austria
3 Vancouver, Kanada
4 Toronto, Kanada
6 Sydney, Australia
8 Perth, Australia
9 Adelaide, Australia
12 Osaka, Jepang
18 Tokyo, Jepang
31 Hong Kong, Hong Kong
52 Singapore, SIngapore
72 Beijing, China
78 Kuala Lumpur, Malaysia79 Shanghai, China
102 Bangkok, Thailand
105 Manila, Filipina
119 Jakarta, Indonesia 122 Hanoi, Vietnam
124 Ho Chi Minh City, Vietnam
19
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/Indeks%20Livable%20City.docxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/Indeks%20Livable%20City.docx -
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
20/43
R
A N C A N G A N
K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
20
ASPEK INDIKATOR
Smart CityInfrastructure
jangkauan jaringan broadband
akses jaringan broadband
Smart City PublicManagement &Service
Jejaring komunikasi pemerintah, masyarakat, swasta
Transparansi kebijakan dan anggaran pemerintah
Manajemen lalu lintas berbasis IT
Sistem kesehatan berbasis IT
Sistem pendidikan berbasis IT
Jejaring perlindungan lingkungan
Pengelolaan energi
Sistem keamanan kota
Information Servfor Econ Dev t
Penggunaan e-commerce, layanan informasi dlm industri
Tingkat pengembangan sistem informasi perusahaan
Culture andScience
Tingkat pendapatan masyarakat
Tingkat pendidikan dan pengetahuan masyarakat
Tingkat pelatihan informasi kepada masyarakat
Tingkat penggunaan internet
Sense of Citizen Rasa kenyamanan hidup (pendidikan, kesehatan, layananpemerintah, & informasi lalu lintas)
Rasa keamanan masyarakat (makanan, kriminalitas,keselamatan jalan, dan lingkungan)
BENCHMARKING SMART CITY
Shanghai, ChinaLuas : 6.340 km2
Populasi : 23 juta jiwa
Kepadatan : 3.600 jiwa/km2
Jakarta , Indonesia
Luas : 653,83 km2
Populasi : 9,6 juta jiwa
Kepadatan: 14.618 jiwa/km2
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/Indeks%20Smart%20City%20(kota%20metropolitan).docxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/Indeks%20Smart%20City%20(kota%20metropolitan).docx -
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
21/43
R
A N C A N G A N
K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
21
BENCHMARKING SMART CITY
Groningen, Belanda
Luas : 83,69 km2
Populasi : 192.000 jiwa
Kepadatan : 2.469 jiwa/km2
ASPEK INDIKATOR
Competitiveness(Smart Economy)
Semangat inovasi
Kewirausahaan
City image/branding
Produktivitas
Fleksibilitas pasar tenaga kerja
Kemampuan bertransformasi
Sosial dan SDM(Smart People)
Tingkat pendidikan dan keahlian
Keragaman etnis dan sosial
Kreativitas
Keterbukaan sosial budaya
Partisipasi dalam kehidupan masyarakat
Partisipasi (SmartGovernance)
Partisipasi dalam pengambilan keputusan
Pelayanan publik dan sosialTransparansi pemerintah
Strategi dan perspektif politik
ASPEK INDIKATORTransportasi dan ICT(Smart Mobility)
Akses informasi nasional dan internasional
Ketersediaan infrastruktur berbasis ICT
Sistem transportasi yang inovatif, aman,berkelanjutan
Sumber daya alam(SmartEnvirontment)
Tingkat polusi udara
Manajemen sumber daya berkelanjutan
Kualitas hidup(Smart Living)
Pendidikan
Kesehatan
Kebudayaan
Perumahan
Rekreasi
Keamanan
Luas : 17,55 km2
Populasi : 272.000 jiwa
Kepadatan : 15.948 jiwa/km2
Pekalongan, Jawa Tengah
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/Indeks%20Smart%20City%20(kota%20sedang).docxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/Indeks%20Smart%20City%20(kota%20sedang).docx -
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
22/43
R
A N C A N G A N
K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
22
ASPEK INDIKATOR
Energi dan CO2 Emisi CO2 per kapita
Rencana aksi perubahan iklim
Kebijakan energi terbarukan
Guna Lahan dan Bangunan RTH per kapita
Kepadatan penduduk
Kebijakan eco-building
Kebijakan penggunaan lahan
Transportasi Panjang jaringan transportasi massal
Kebijakan pengembangan transportasi massal perkotaan
Sampah Persentase sampah yang diolah
Program pengumpulan dan pembuangan sampah
Kebijakan Re-cycling dan Re-using
Air Peningkatan kualitas air bersih dan air minum
Pengelolaan sumber daya air
Konsumsi air per kapita
Sanitasi Persentase penduduk yang telah dilayani sanitasi
Persentase air limbah rumah tangga yang diolah
Kebijakan sanitasi terkait pencemaran
Kualitas udara Tingkat polusi udara
Kebijakan pengurangan pencemaran udara
Tata Kelola Lingkungan Pengelolaan lingkungan
Partisipasi masyarakat
Asian Green City Index 2011 Economist Intelligence Unit (EIU)
1 Singapore Well aboveaverage
2 Hong Kong
Aboveaverage
3 Osaka
4 Seoul
5 Taipei
6 Tokyo
7 Yokohama
8 Bangkok
Average
9 Beijing
10 Delhi
11 Jakarta 12 Kuala Lumpur
13 Shanghai
14 HanoiBelow
average15 Kolkata
16 Manila
17 Karachi Well belowaverage
B E N C H M A R K I N G G R E E N C I T Y
http://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/Indeks%20Green%20City.docxhttp://localhost/var/www/apps/conversion/tmp/scratch_7/Indeks%20Green%20City.docx -
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
23/43
R
A N C A N G A N
K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
INDIKATOR PEMBANGUNAN PERKOTAAN
VISI DASAR IDEAL/KOTA MASADEPAN
Kota Layak Huni,Berkeadilan, dan
MengakuiKeragaman /
LIVEABLE CITY
Penindakan kriminalitas Pencegahan kriminalitas
Angka Harapan Hidup
Akses rumah untuk MBR Kualitas perumahan
Akses air minum Kualitas penyediaan air minum
Cakupan jaringan drainase Kualitas jaringan drainase
Rasio elektrifikasi Kualitas penyediaan energi
Cakupan pelayanan transportasiumum massal
Kualitas pelayanan transportasiumum massal
Ketersediaan sarana sosial(pendidikan, kesehatan,peribadatan)
Kualitas sarana sosial
Sarana dan prasaranaperkotaan untuk penduduk berkebutuhan khusus
Penindakan korupsi Penurunan tingkat korupsi
23
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
24/43
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
25/43
R
A N C A N G A N
K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
INDIKATOR PEMBANGUNAN PERKOTAAN
VISI DASAR IDEAL/KOTA MASA DEPAN
KotaProduktif,
RamahLingkungan & Berketahanan
Iklim /GREEN
ECONOMY CITY
Tingkat investasi
Tingkat kesempatan kerja
Tingkat kemiskinan
Industri kreatif/UMKM
City branding
Luasan RTH Emisi CO2
Akses thd pengelolaan sampah Kualitas pengelolaan sampah danpengolahan limbah (rumah tangga danindustri)
Penurunan volume sampah dan limbah
Pengendalian pencemaran limbah rumahtangga
Pengendalian pencemaran limbahindustri
Tingkat polusi udara
Penggunaan energi terbarukan
Sistem peringatan dini dan ruang evakuasi bencana/antisipasi PI
Kesesuaian perencanaan, pemanfaatan,dan pengendalian ruang
Pemanfaatan ruang memperhatikankerentanan thd bencana dan PI
Green building 25
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
26/43
26 R
A N C A N G A N
K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
INDIKATOR PEMBANGUNAN PERKOTAAN
Kegiatan Ekspor-Impor Tingkat arus barang Volume dan nilai barang
Kegiatan Industri & Jasa
Tingkat produksi Jumlah Tenaga Kerja Tingkat Modal dan Investasi
Transportasi Bandar Udara Pelabuhan Laut
Perbatasan/Penghubung denganNegara Tetangga
Letak Geografis
PKN
PKW
PKSNPusat PertumbuhanEkonomi terhadapwilayah sekitarnya
Tingkat kegiatan ekonomi(perdagangan, industri & jasa)
Tingkat kesempatan kerja
SISTEM PERKOTAAN NASIONAL
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
27/43
CAPAIAN PENYEDIAAN STANDAR PELAYANANPERKOTAAN Berdasarkan penghitungan evaluasi capaian
penyediaan SPP pada tahun 2012 , rata-ratapersentase pencapaian penyediaan StandarPelayanan Perkotaan di kota-kota di Indonesiaadalah sebesar 30 %.
27 R
A N C A N G A N
K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
EVALUASI CAPAIAN KOTA-KOTA
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
28/43
R
A N C A N G A N
K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
SASARAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN INDONESIA1. Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum Kota
Terpenuhinya SPP (Standar Pelayanan Perkotaan) di perkotaan sesuaidengan tipologinya
2. Pemenuhan Fungsi dan Peran Kota dalam Sistem PerkotaanNasional1. Terwujudnya kawasan perkotaan metropolitan yang mampu bersaing di
tingkatinternasional (kota internasional/ global city ).2. Terwujudnya kota besar yang dapat menjadi pusat pertumbuhan nasional
(Pusat Kegiatan Nasional/PKN).3. Terwujudnya kota menengah dan kecil yang dapat menjadi pusat
pertumbuhan ekonomi regional (Pusat Kegiatan Wilayah/PKWd an PusatKegiatan Lokal/PKL) serta meningkatkan keterkaitan desa-kota.
4. Terwujudnya Pusat Kegiatan Strategis Nasional/PKSN sebagai gerbanginternasional dan untuk mendorong kawasan perbatasan negara.
C. Perwujudan kota masa depan melalui pembangunan ekonomi,sosial budaya, Prasarana & Sarana Umum, tata ruang, lingkunganhidup, dan kelembagaan
28
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
29/43
Kota-kotaIndonesia saatini
PemenuhanStandarPelayananPerkotaanMinimum pada100% kota
PemenuhanFungsi danPeran Kotadalam SistemPerkotaan
Nasional pada100% kota
Kota MasaDepan
29 R
A N C A N G A N
K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
TAHAPAN PEMBANGUNAN PERKOTAAN
2015
2050
2025
2040
RPJP 2005-2025
RPJP 2026-2050
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
30/43
30 R
A N C A N G A N
K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
31/43
31 R
A N C A N G A N
K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
Indikator Kota MasaDepan
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
32/43
32 R
A N C A N G A N
K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
33/43
33
R A N C A N G A N
K E B J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
KEBIJAKAN PERWUJUDAN SISTEM PERKOTAAN NASIONALMengembangkan kota-kota yang telah ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan untuk mengatasiketimpangan pembangunan antar-wilayah dan memastikan hubungan kota-desa yang salingmenguntungkan (decentralized concentration ).
Pengembangan prioritas kota-kota yang menjadi simpul utama kegiatan ekspor-impor/pintu gerbangkawasan internasional, kegiatan industri dan jasa, dan transportasi untuk mendorong terwujudnyaperan Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL)dan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN).
1 Mendorong pengembangan kota-kota dengan karakter khusus seperti: kota-kota pesisir, kota wisata,
kota industri, kota tambang dan lainnya2 Percepatan penyediaan sarana prasarana pada kota-kota menengah yang berfungsi sebagai PKW dan
PKL agar tercipta peningkatan hubungan kota-desa.3 Peningkatan efisiensi sistem logistik antarkota, antara kota-desa, serta antarwilayah pulau dalam
meningkatkan kelancaran arus barang dan jasa4 Pengembangan transportasi regional intermoda dan multi moda terutama untuk kota-kota yang
ditetapkan sebagai konsentrasi pertumbuhan5 Penerapan insentif disinsentif fiskal, dalam mendorong pengembangan kegiatan swasta pada pusat-
pusat yang telah ditetapkan.6 Pengembangan kota-kota yang menjadi prioritas pertumbuhan melalui pengembangan kegiatan
ekonomi antarkota dan antar kota dengan kawasan perdesaan di sekitarnya.7
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
34/43
34
R A N C A N G A N
K E B J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
KEBIJAKAN PERWUJUDAN SISTEM PERKOTAAN NASIONAL
Mengembangkan kota berdaya saing sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi lokal, regional dannasional yang berketahanan iklim, serta berorientasi terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat danpengentasan kemiskinan ( urban led development policy )
Pembangunan prioritas kota-kota yang menjadi konsentrasi pertumbuhan
ekonomi dan interkoneksi antarkota1 Pengembangan inovasi dan kreativitas dalam optimalisasi pengembanganpotensi Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) kota dalammembangun sumber daya kota yang berkelanjutan
2 Peningkatan penyediaan infrastruktur dan kegiatan ekonomi yang berbasis
ekonomi hijau, mitigasi bencana dan adaptasi terhadap perubahan iklim3 Optimalisasi pembangunan ekonomi lokal yang bermanfaat secara nasional
serta mengintegrasikan potensi-potensi budaya lokal, pemanfaatan teknologimodern tepat guna serta kerjasama lintas pemangku kepentingan ( stakeholder ).
4 Mendorong penyediaan sarana dan prasarana perkotaan yang aman, layak,
dapat diakses semua golongan dan berbasis IT5
.Pengembangan bandar udara dan pelabuhan laut berskala internasional padaKSN Perkotaan / metropolitan dan PKN / Ibu kota provinsi.6
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
35/43
35
Mengedepankan pembangunan manusia dan sosial-budaya dalam pembangunan perkotaan.
Mendorong kota dan wilayah sekitarnya agar mampumengembangkan ekonomi lokal dan meningkatkankapasitas fiskal.
Memacu penyediaan sarana prasarana dan perumahanyang layak, terjangkau, sesuai karakteristik masyarakat, lingkungan sekitar, tipologi kota
Mendorong terwujudnya kota-kota padat-lahan(compact city ) yang didukung oleh pemanfaatan ruangperkotaan yang efisien serta penatagunaan tanahperkotaan yang berkeadilan
Mendorong kota-kota untuk meningkatkan danmengembangkan keselarasan dan keseimbanganlingkungan, siap menghadapi dan adaptif terhadapperubahan iklim dan kemungkinan bencana.
R A N C A N G A N
K E B J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
KEBIJAKAN PERWUJUDAN KOTA MASA DEPAN
UMUM KOTA METROPOLITAN DAN BESAR
Meningkatkan keterpaduan antara penataan ruangdengan jaringan transportasi dan penggunaan lahancampuran ( mixed-use development )
Meningkatkan pengelolaan terpadu antara kotametropolitan dan besar dengan wilayah sekitarnya
KOTA MENENGAH DAN KECIL
Pengembangan ekonomi lokal yang menterkaitkankegiatan ekonomi antara kota menengah dan kecildengan kawasan perdesaan di sekitarnya
Prioritas percepatan pemenuhan sarana prasaranapelayanan publik dasar
Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia,kelembagaan, dan menerapkan tata pemerintahanyang baik (good governance), serta mendorongmunculnya kepemimpinan kota yang visioner
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
36/43
R A N C A N G A N
K E B I J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
36
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
37/43
R A N C A N G A N
K E B J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
MANAJEMEN, PEMANTAUAN, DAN EVALUASI Kunci untuk perbaikan
pembangunan kota kedepanadalah pengelolaan perkotaanberbasis pengetahuan danpemahaman tentang situasikota yang dinamis .
Pengelolaan perkotaandilaksanakan dengan melakukanproses evaluasi terus-menerus terhadap kondisi,tindakan, output, dandampak pembangunanperk otaan
Bekerjasama denganmasyarakat , peneliti daninstitusi pemerintah agarkebijakan dan program kegiatanpembangunan kota yang efektif dan sinergis dapatdilaksanakan.
Pemantauan
Evaluasi
Alternatif Updaterencana
Implementasi
37
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
38/43
R A N C A N G A N
K E B J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
REVIEW PERATURAN PERUNDANGAN
Standar pelayananperkotaan yang mampu
menunjukkan kinerjapelayanan pemerintah
kota.
Perwujudan fungsi danperan PKN dan PKW
Mekanisme insentif-disinsentif yang mampu
menumbuhkan kinerjadan inovasi
pembangunan perkotaanuntuk mendorong kota
berdaya saing
Pembinaan danpengelolaan perkotaan
Pengarusutamaanmitigasi dan adaptasithd bencana dan PIdlm perencanaan danpengelolaan perkotaan
Koordinasi danpengendalian
pembangunan kota-kota metropolitan
Rencana detail tataruang kota dan zoning
untuk memperkuatpengendalian
pemanfaatan ruaang
kota.
Percepatan penyediaanperumahan bagi
masyarakatmenengah ke bawah
di perkotaan
Pengembangantransportasi
multimoda danantarmoda perkotaan
Percepatan dukungansarpras pelayanan
publik di kotamenengah dan kecil
Regulasi pendukung :
38
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
39/43
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
40/43
R A N C A N G A N
K E B J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
PERAN PEMERINTAH PROVINSI
Pemerintahan Provinsi wajib menyiapkan kebijakan dan strategi perkotaan bersama denganpemerintahan daerah kabupaten dan kotanya, sebagai bagian dari rencana pembangunan jangkamenengahnya
Kebijakan & strategi perkotaan Provinsi dikembangkan secara ilmiah dari penelitian situasi yangnyata, dan masukan dari pemerintahan kabupaten dan kota serta masyarakat luas, dengan
memperhatikan KSPN Pengembangan perkotaan dalam provinsi didorong dan dikendalikan secara integral untuk kepentingan semua masyarakat provinsi.
Kebijakan Pembangunan Perkotaan
Pemerintahan provinsi dapat mengatur urusan kabupaten dan kota agar eksternalitaspenyelenggaraan pemerintahan kabupaten dan kota dapat diselesaikan.
Peraturan daerah provinsi, yang berdasarkan UU 12/2011 lebih tinggi daripada perda kabupatendan kota, harus dengan jelas dan tegas memberdayakan gubernur untuk mendorong danmengendali pengembangan ekonomi seluruh provinsinya secara adil dan berkelanjutan.
Pelaksanaan Pembangunan Perkotaan
DPRD Provinsi sebagai lembaga perwakilan rakyat provinsi dan pengawas pemerintah provinsi,
memantau dan menilai pengembangan perkotaan secara menyeluruh dan memberi masukankepada Gubernur.
Peran DPRD
40
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
41/43
R A N C A N G A N
K E B J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
PERAN PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA
Pemerintahan kabupaten dan kota wajib menyiapkan kebijakan dan strategiperkotaan daerah sebagai bagian dari rencana pembangunan jangkamenengah.
Kebijakan & Strategi Perkotaan Daerah dikembangkan secara ilmiah daripenelitian situasi yang nyata, dan masukan dari masyarakat luas, denganmemperhatikan KSPN. Setiap usulan kebijakan yang bertentangan dengankebijakan di Kebijakan & Strategi Perkotaan Provinsi perlu dibahas lebihdahulu dengan pemerintahan provinsi berkaitan.
Kebijakan Pembangunan Perkotaan
Titik berat peran pemerintahan kabupaten dan kota adalah penyediaanlayanan publik yang makin baik bagi masyarakatnya.
Prioritas Pembangunan Perkotaan
41
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
42/43
RPJPN
RPJPD
RTRWN
RTRWPulau
RTRWD
RenstraK/L
Renja K/L
RPJMN RKP APBN
RPJMD RKPD
Renstra
SKPD
Renja
SKPD
APBD
KSPN
diacu
saling mengacu
pedoman
pedoman
pedoman
pedoman
pedoman
pedoman
diacu
pedoman
diacu
diacu
diacu
diacudiacu
diacu
pedoman
bahandiacu
bahan
bahan
dijabarkan
dijabarkan
diperhatikan
diselaraskanmelalui Musrenbang
salingmengacu
bahan
KSPDdiacu
diacu
diacu
dijabarkan
R A N C A N G A N
K E B J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L
KSPN TERHADAP DOKUMEN PERENCANAAN LAIN
KSPN sebagai grand strategy pembangunan perkotaan nasional 42
-
7/30/2019 Rancangan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Rungkasan
43/43
R A N C A N G A N
K E B J A K A N
D A N
S T R A T E G I
P E R K O T A A N
N A S I O
N A L