Download - Ptk Kampus Anjaar
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah hal pokok bagi setiap individu, baik muda sampai orang
tua. Semua orang berhak mendapatkan pendidikan yang layak, karena tanpa
pendidikan orang sangat rentan terhadap kehidupan yang keras seperti
sekarang ini. Pendidikan menjadi sangat penting bagi semua elemen
masyarakat karena tanpa pendidikan manusia bagaikan kapal tanpa nahkoda
yang tak tahu arah.
Dalam dunia pendidikan banyak sekali pelajaran-pelajaran yang
penting untuk kita pelajari sebagai bekal kehidupan kita kedepannya. Salah
satu pelajaran yang penting yaitu Matematika. Tanpa matematika kita akan
kesulitan dalam hal berhitung. Setiap hari kita dihadapkan pada hal-hal yang
berhubungan dengan angka dan hitungan. Tanpa matematika dan
mempelajarinya, akan sulit bagi kita untuk menjalani kehidupan
bermasyarakat. Untuk itu matematika telah diajarkan sejak dini. Mulai dari
pengenalan angka-angka hingga penggunaan rumus yang begitu rumit. Semua
pelajaran akan terasa mudah jika kita bersungguh-sungguh dalam
mempelajarinya tanpa mengeluh.
Untuk mengenalkan matematika pada anak usia dini, kita harus
memiliki trik dan cara khusus agar anak tidak merasa kesulitan dalam belajar
matematika, khususnya pada anak kelas 1 yang baru belajar berhutung
penambahan dan pengurangan. Anak akan merasa kesulitan bila harus
menghitung angka yang lebih dari 10. Contohnya permasalhan yang terjadi
pada SDN Mojolangu 3 Kota Malang. Siswa kelas 1 kesulitan dalam
berhitung penambahan dan pengurangan, apalagi di SD tersebut sudah
menggunakan kurikulum 2013 yang menggabungkan pelajaran 1 dan lainnya
dalam 1 tema. Untuk memahamkan konsep pengurangan dan penambahan,
guru harus melihat sesuai tema, mana pembelajaran yang cocok untuk
mendalamkan konsep penambahan dan pengurangan. Karena di sisni tidak
hanya focus pada matematikanya saja, akan tetapi juga memuat pelajaran yang
2
lainnya. Untuk itu, disini peneliti akan membantu siswa dalam mempermudah
mereka untuk berhitung. Anak usia dini masih belajar dengan menggunakan
benda-benda kongkrit yang dapat mereka lihat dan mereka sentuh. Disini
peneliti menggunakan metode demonstrasi agar siswa dapat secara langsung
melihat bahkan mempraktikannya. Selain itu, media gelas hitung akan lebih
mempermudah siswa untuk memahami konsep cara berhitung.
Berangkat dari masalah tersebut, maka timbul keinginan untuk
melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “ Penggunaan Metode
Demonstrasi dan Media Gelas Hitung pada Tema 6 Subtema 1 Pembelajaran 2
dan 4 untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas 1 SDN
Mojolangu 3 Kota Malang”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah penerapan metode demonstrasi dan media gelas hitung di
kelas 1 SDN Mojolangu 3 terhadap hasil belajar kognitif siswa pada tema
6 subtema 1 pembelajaran 2 dan 4 ?
2. Bagaimanakah metode demonstrasi dan media gelas hitung dapat
meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas 1 SDN Mojolangu 3 pada
tema 6 subtema 1 pembelajaran 2 dan 4?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan metode demonstrasi dan media gelas hitung
terhadap hasil belajar kognitif siswa pada tema 6 subtema 1 pembelajaran
2 dan 4 di SDN Mojolangu 3.
2. Untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar kognitif siswa
kelas 1 dengan menggunakan metode demonstrasi dan gelas hitung pada
tema 6 subtema 1 pembelajaran 2 dan 4 di SDN Mojolangu 3.
D. Hipotesis Tindakan
Metode demonstrasi dan media gelas hitung dapat meningkatkan hasil
belajar kognitif siswa kelas 1 pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 2 dan 4 di
SDN Mojolangu 3 Kota Malang.
3
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Memudahkan siswa dalam menerima materi dan dapat dengan mudah
mencerna apa yang disampaikan oleh guru.
2. Bagi Guru
Untuk dapat memberikan media dan cara mengajar yang benar agar siswa
dapat dengan mudah memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.
3. Bagi peneliti
Untuk mengetahui sejauh mana siswa kelas 1 dapat memahami materi
pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 2 dan 4.
F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Ruang lingkup pada masalah ini hanya ada pada tema 6 subtema 1
pembelajaran 2 dan 4 di kelas 1 SDN Mojolangu 3 Kota Malang.
G. Definisi Istilah atau Definisi Operasional
1. Hasil belajar kognitif merupakan pencapaian siswa terhadap apa yang telah
ia peroleh dari pelajaran yang telah ia dapat.
2. Metode demostrasi atau metode peragaan merupakan metode yang
menggunakan benda asli/langsung yang dapat disentuh dan diperagakan
oleh siswa sehingga siswa lebih memahami materi yang sedang mereka
pelajari.
3. Media gelas hitung merupakan media yang terdiri dari gelas dan sedotan
sebagai alat hitung dalam mempermudah siswa mengerjakan soal.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Metode
Menurut Abdorrakhman Ginting (2008) secara umum metode
diartikan sebagai cara melakukan sesuatu. Secara khusus, metode
pembelajaran dapat diartikan sebagai cara atau pola yang khas dalam
memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai teknik dan
sumberdaya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada siri
pembelajar. Sedangkan menurut Wina Sanjaya (2011) metode adalah cara
yang digunakan untuk mengimplementasikan rencna yang sudah disusun
dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal.
B. Macam-macam Metode
Macam-macam metode pembelajaran menurut Wina Sanjaya (2011) :
1. Ceramaah
Metode ceramah dapat diartikan sebagai cara penyajian pelajaran
melalui penuturan lisan atau penjelasan langsung pada sekelompok
siswa.
2. Demonstrasi
Metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan
memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu
proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar
tiruan.
3. Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan
siswa pada suatu permasalahan.
4. Simulasi
Metode simulasi merupakan cara penyajian pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip
dan keterampilan tertentu.
4
5
C. Metode Demonstrasi
1. Pengertian Metode Demonstrasi
Menurut Wina Sanjaya (2011) metode demonstrasi adalah metode
penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan
kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya kadar tiruan.
2. Keunggulan Metode Demonstrasi
a. dalam pembelajaran teori, peragaan akan memberikan pemahaman
yang lebih kongkrit tentang bagian suatu objek atau langkah-
langkah suatu proses.
b. Dalam pembelajaran praktek, peragaan atau demonstrasi akan
menuntun siswa menguasai keterampilan tertentu secara lebih
mudah dan sistematis termasuk mengingat Area Kata Kunci atau
langkah-langkah kunci yang harus dikuasai oleh siswa.
3. Kekurangan Metode Demonstrasi
a. Memerlukan waktu persiapan dan pelaksanaan yang lebih banyak.
b. Membutuhkan peralatan yang kadangkala mahal dan atau tidak
memiliki oleh sekolah.
c. Agar efektif, peragaan harus dilakukan secara berulang dan dalam
kelompok kecil agar siswa mendapat kesempatan untuk
memperhatikan atau memainkan peran.
D. Langkah-langkah Penggunaan Metode Demonstrasi
Langkah penggunaan metode demonstrasi menurut Abdorrakhman
Gintings (2008):
1. Langkah Perencanaan
a. Pelajari dengan cermat topic yang akan diajarkan dan catat bagian-
bagian atau langkah-langkah yang akan diperagakan. Berikan
catatan untuk bagian-bagian utama atau langkah-kangkah kunci.
b. Buatlah scenario peragaan merujuk kepada topic, dan tujuan
pembelajaran serta catatan tentang bagian dan langkah-langkah
utama yang telah dibuat pada langkah sebelumnya.
6
c. Siapkan dan periksalah kesiapan serta peralatan pendukung.
d. Lakukan uji coba serta penyempurnaan scenario peragaan yang
telah dibuat menjadi scenario akhir yang akan digunakan di kelas.
2. Langkah Persiapan
a. Siapkan scenario peragaan yang telah disempurnakan.
b. Siapkan dan periksalah kesiapan peralatan serta perlengkapan
pendukung lainnya.
c. Atur posisi peraga dan tempat duduk siswa sehingga dapat melihat
setiap langkah peragaan dengan jelas.
d. Sampaikan tujuan peragaan dan kaitannya dengan topic yang
sedang dipelajari serta apa yang diharpkan dari siswa.
3. Langkah Pelaksanaan
a. Lakukan langkah demi langkah dengan kecepatan normal tanpa
bicara.
b. Ulangi melakukan langkah demi langkah dengan kecepatan
diperlambat atau kecepatan sub-normal dengan menyebutkan apa
yang sedang dikerjakan.
c. Minta siswa menyebutkan langkah demi langkah dengan kecepatan
sub-normal dan guru melakukan langkah sesuai dengan urutn yang
disebutkan oleh siswa.
d. Mintalah siswa melakukan langkah demi langkah dengan
kecepatan sub-normal sambil menyebutkan deskripsi langkah yang
dilakukan.
e. Terakhir, instruksikan siwa untuk melakukan seluruh langkah demi
langkah tanpa bicara dengan kecepatan normal.
4. Langkah Evaluasi dan Penutup
a. Lontarkah sejumlah pertanyaan yang terkait dengan bagian atau
langkah yang baru diperagakan.
b. Minta komentar dari siswa lain tentang pelaksanaan langkah-
langkah yang dilakukan oleh temannya.
c. Berikan koreksi terhadap langkah-langkah atau penjelasan yang
salah dan minta siswa yang mencoba untuk mengulanginya.
7
d. Buatlah rangkuman atau kesimpulan dari peragaan dan akhiri
peragaan dengan menyampaikan terimakasih atas partisipasi siswa.
E. Pengertian Media
Oemar Harmalik (1980) dalam Karim, Abdul.2007,
mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah
alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih
mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam
proses pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
F. Macam-macam Media
Media dibedakan menjadi 4, yaitu:
1. Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber
pesan ke penerima pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra
pendengaran.contoh media yang dapat dikelompokkan dalam media
audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium bahasa,
dll.
2. Media Visual
Media visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat. Media
visual dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Media visual diam contohnya foto, ilustrasi, flashcard,gambar
pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai,OHP,
grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain- lain.
b. Media visual gerak contohnya gambar-gambar proyeksi bergerak
seperti film bisu dan sebagainya.
3. Media audio visual
Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara
dan gambar. Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual
dibedakan menjadi 2 yaitu:
8
a. Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai
bersuara, halaman bersuara, buku bersuara.
b. Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara,
gambar bersuara, dll.
4. Media Serbaneka
Media serbaneka merupakan suatu media yang disesuaikan dengan
potensi di suatu daerah, di sekitar sekolah atau di lokasi lain atau di
masyarakat yang dapat dimanfaatkan sebagai media pengajaran.
Contoh media serbaneka diantaranya:
a. Papan (board) yang termasuk dalam media ini diantaranya : papan
tulis, papan buletin, papan flanel, papan magnetik, papan listrik,
dan papan paku.
b. Media tiga dimensi diantaranya : model, mock up, dan diorama.
c. Realita adalah benda-benda nyata seperti apa adanya atau aslinya .
contoh pemanfaatan realit misalnya guru membawa kelinci,
burung, ikan atau dengan mengajak siswanya langsung ke kebun
sekolah atau ke peternakan sekolah.
d. Sumber belajar pada masyarakat diantaranya dengan karya wisata
dan berkemah
G. Fungsi Media Pembelajaran
Menurut Fungsinya, media pembelajaran dapat dibedakan menjadi 6
kategori adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan media dalam proses pembelajaran berfungsi sebagai alat
bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang efektif.
2. Penggunaan media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus
dikembangkan oleh guru.
3. Penggunaan media dalam pembelajaran, harus melihat tujuan dan
bahan pengajaran.
4. Penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran bukan semata-
mata alat hiburan, dalam arti hanya digunakan sekedar melengkapi
proses belajar supaya lebih menarik perhatian siswa.
9
5. Penggunaan media dalam pembelajaran lebih diutamakan untuk
mempercepat proses pembelajaran dan membantu siswa dalam
menangkap pengertian yang diberikan guru.
6. Penggunaan media dalam pembelajaran diutamakan untuk
mempertinggi mutu belajar mengajar sehingga hasil belajar yang
dicapai siswa akan tahan lama diingat siswa.
H. Media Gelas Hitung
Media ini termasuk salah satu dari media serbaneka. Karena
media ini dapat diperoleh siswa dengan mudah dan dapat dipergunakan
secara langsung oleh siswa untuk membantu mereka mempermudah dalam
berhitung. Peneliti memilih media ini karena selain mudah diperoleh
siswa, juga sangat ekonomis dan terjangkau. Sehingga siswa dapat pula
menggunakan media ini untuk belajar di rumah tanpa memakan biaya
yang mahal. Media ini hanya terdiri dari 2 gelas atau lebih dan sedotan
plastic yang dipotong menjadi 2 bagian sama panjang.
I. Tema 6
Tema 6 yaitu Lingkungan Bersih, Sehat, dan Asri, terdiri dari 4
subtema yang masing-masing subtema memiliki 6 pembelajaran dalam 1
minggu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa 1 pembelajaran
digunakan untuk 1 hari dan 1 tema untuk 1 bulan.
Disini peneliti memilih subtema 1 pembelajaran 2 dan 4 karena
di dalam pembelajaran ini terdapat pelajaran matematika dimana siswa
kelas 1 mengalami kesulitan dalam hal berhitung pengurangan dan
penambahan. Karena pada kelas 1 sudah menggunakan kurikulum 2013
maka peneliti harus juga meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran
yang lain yang berkaitan pada pembelajaran 2 dan 4.
J. Pemetaan Indikator Pembelajaran
1. Pembelajaran 2:
a. Bahasa Indonesia
10
Kompetensi Dasar :
3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan
pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan
malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulisan yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu pemahaman
4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota
tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa
siang dan malam secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulisan yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu penyajian
Indikator :
• Membaca nyaring wacana tentang rumah yang bersih, rapi, dan
sehat
• Menjawab pertanyaan tentang wacana
• Menulis dan melafalkan huruf dan kata yang mengandung huruf
ng dan ny
b. Matematika
Kompetensi Dasar :
3.4 Menunjukkan pemahaman tentang besaran dengan
menghitung maju sampai 100 dan mundur dari 20
4.1 Mengurai sebuah bilangan asli sampai 99 dengan
menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah,
sekolah, atau tempat bermain
Indikator :
• Mengidentifikasi operasi penjumlahan dua angka
• Mengidentifikasi operasi pengurangan dari 20
• Menyelesaikan soal penjumlahan dengan hasil maksimal 60
• Menyelesaikan soal pengurangan 1-20
c. SBDP
Kompetensi Dasar :
3.1 Mengenal cara dan hasil karya seni ekspresi
11
4.7 Menyanyikan lagu anak-anak dan berlatih memahami isi lagu
Indikator :
• Menghafal lirik lagu
• Menyanyikan lagu di depan teman-teman
2. Pembelajaran 4 :
a. Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar :
4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota
tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa
siang dan malam secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulisan yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu
4.4. Menyampaikan teks cerita diri/ personal tentang keluarga
secara mandiri dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulisan yang
dapat penyajiandiisi dengan kosakata bahasa daerah untuk
membantu penyajian
Indicator :
• Menulis cerita bergambar tentang rumahnya
• Menyajikan (presentasi) hasil karya berupa cerita bergambar
b. Matematika
Kompetensi Dasar :
3.2 Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan
benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat
bermain
4.1 Mengurai sebuah bilangan asli sampai 99 dengan
menggunakan benda-benda yang ada di sekitar rumah,
sekolah, atau tempat bermain
Indicator :
• Mengidentifikasi operasi pengurangan
• Mengerjakan operasi pengurangan dengan menghitung
mundur
12
c. SBDP
Kompetensi Dasar :
3.4 Mengamati berbagai bahan, alat serta fungsinya dalam
membuat prakarya
4.13 Membuat karya kreatif dengan menggunakan bahan alam di
lingkungan sekitar melalui kegiatan melipat, menggunting,
dan menempel
Indicator :
• Menentukan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk
menghias poster.
• Membuat poster cerita bergambar.
K. Kerangka Pikir
Siklus-siklus pembelajaran dapat digambarkan sesuai dengan model
Kemmis dan Taggart dengan bagan sebagai berikut:
(Arikunto, 2006)
Perencanaan
Siklus I
Refleksi
Pelaksanaan dan Pengamatan
Refleksi
Siklus II
Pengamatan
Pelaksanaan dan Pengamatan
Perencanaan
13
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis
penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Karena
untuk mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif pada tema 6 subtema 1
pembelajaran 2 dan 4 melalui metode demonstrasi dan media gelas hitung.
B. Kehadiran dan Peran Peneliti di Lapangan
Kehadiran dan peran peneliti di lapangan sebagai observer aktif. Disini
yang dimaksudkan ialah sebagai peneliti sekaligus sebagai pihak yang
melakukan kegiatan mengajar untuk memecahkan masalah yang ingin
dipecahkan.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian ada di SDN Mojolangu 3 Kota Malang.
2. Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada hari Selasa, 11 Maret 2014 untuk
siklus 1, dan pada hari Kamis, 13 Maret 2014 untuk siklus 2.
D. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek penelitian disini ialah siswa kelas 1 SDN Mojolangu 3
Kota Malang. Kelas ini memiliki 48 siswa.
E. Data dan Sumber Data
Data dan sumber data diperoleh dari wawancara guru kelas, dari proses
pembelajaran dan dari hasil belajar siswa.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan adalah :
1. Test
13
14
Dilakukan pada saat akhir siklus 1 dan siklus 2. Untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar siswa sebelum menggunakan
metode demonstrasi dan gelas hitung dan setelah menggunakan
metode demonstrasi dan gelas hitung.
2. Observasi
Observasi dilakukan oleh guru kolaborasi pada saat peneliti
melakukan siklus 1 dan siklus 2 untuk mendapatkan data yang lebih
banyak.
3. Wawancara
Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada siswa untuk
mengetahui seberapa besar minat siswa dalam pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi dan gelas hitung serta untuk
mengetahui kendala-kendala apa saja yang dialami siswa selama proses
pembelajaran.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan cara yang digunakan dalam pengolahan
data dengan perumusan masalah yang telah diajukan sehingga dapat
digunakan untuk menarik kesimpulan. Data yang diperoleh akan diolah dan
dianalisis secara deskriptif kualitatif yaitu:
1. Analisis Tes Hasil Belajar
Data yang diperoleh akan dianalisis dengan ketentuan batas
ketuntasan belajar. Tingkat keberhasilan siswa ditentukan dengan
menggunakan kriteria penilaian sebagai berikut:
1. > 80% : Sangat tinggi
2. 60-79% : Tinggi
3. 40-59% : Sedang
4. 20-39% : Rendah
5. <20% : Sangat rendah
( Zainal Aqib, dkk. 2009)
Data ini dianalisis dengan menggunakan rumus:
15
a) Rata-rata kelas
x =
∑X/N
Keterangan:
X = Nilai rata-rata
= Jumlah nilai semua siswa
N = Jumlah siswa
(Aqib, 2009)
b) Ketuntasan belajar:
p = x 100%
Keterangan:
p = Prosentase ketuntasan
= Jumlah siswa yang tuntas belajar
= Jumlah siswa
(Aqib, 2009)
2. Analisis Hasil Observasi
Menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2009)
mengemukakan bahwa kesimpulan aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai
tuntas, aktivitas dalam analisis data yaitu reduksi data (data reduction),
penyajian data (data display), penyimpulan data (conclusion/verification).
a. Tahap Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, mengfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan.
16
Pada tahap ini peneliti melakukan pengaturan, pengurutan,
memberi kode pada data-data yang sudah terkumpul, pengelompokan,
dan pengkategorian jawaban berdasarkan permasalahan yang telah
ditetapkan.
b. Tahap Penyajian Data
Pada penelitian kualitatif penyajian data dilakukan dalam
bentuk uraian singkat atau penyajian data dalam bentuk tabel, bagan,
grafik dan lain-lain. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan
data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat
naratif. Hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam memahami apa
yang terjadi dan merencanakan kerja selanjutnya. Pada penelitian ini,
peneliti menyajikan data berupa deskriptif data kualitatif hasil
observasi.
c. Tahap Penyimpulan Data
Pada tahap ini, peneliti menarik kesimpulan dari gambaran
data yang diperoleh. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian
kualitatif dapat menjawab rumusan masalah.
Data deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui
gambaran tentang penerapan metode demonstrasi dan gelas hitung
pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 2 dan 4 di kelas 1 SDN
Mojolangu 3 Kota Malang.
Pada awalnya simpulan bersifat sementara karena didasarkan
atas data yang telah tersaji dalam tiap-tiap siklus secara terpisah-
pisah. Dari kesimpulan yang bersifat sementara ini diuji kembali
berdasarkan data-data yang baru terkumpul sehingga diperoleh
simpulan yang mantap. Pada akhir tindakan dilakukan penyimpulan
akhir temuan peneliti
H. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan melalui beberapa
tahapan, yaitu: tahap persiapan/ perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan
17
penelitian, dan refleksi. Tahap 1 sampai dengan 3 adalah proses yang
merupakan sebuah siklus.
1. Persiapan penelitian
Sebelum melaksanakan penelitian maka peneliti harus
mempersiapkan segala sesuatu dengan baik agar berjalan lancar sesuai
dengan harapan. Adapun persiapan yang harus dilakukan oleh peneliti
adalah:
a. Orientasi lokasi penelitian
Sebelum melakukan kegiatan penelitian, peneliti melakukan
orientasi dilokasi penelitian yang dituju yaitu SDN Mojolangu 3 Kota
Malang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesediaan pihak sekolah
untuk dijadikan tempat penelitian.
b. Studi pendahuluan
Studi pendahuluan dilaksanakan dengan observasi ke lokasi
penelitian. Observasi dilakukan untuk mengetahui masalah yang
dihadapi oleh guru kelas dalam proses pembelajaran. Observasi ini
dilakukan dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Ternyata dalam
kegiatan pembelajaran ditemukan sebagian besar siswa mengalami
kesulitan dalam berhitung pengurangan dan penambahan.
Selanjutnya peneliti membuat pemecahan masalah dengan
menggunakan metode demonstrasi dan gelas hitung karena metode
dan media ini dikira dapat meningkatkan hasil belajar siswa
khususnnya dalam berhitung pengurangan dan penambahan.
c. Menyusun instrumen penelitian
Instrumen merupakan alat untuk mengumpulkan data di
lapangan. Instrumen dalam penelitian ini adalah lembar observasi
aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan tes (soal
evaluasi) yang dilaksanakan pada akhir setiap pertemuan
pembelajaran yang menggunakan metode demonstrasi dan gelas
hitung.
d. Persiapan tindakan penelitian
18
Persiapan penelitian dilakukan untuk mempersiapkan segala
sesuatu yang dibutuhkan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Berbagai persiapan tindakan penelitian yang perlu ditempuh
peneliti adalah:
1) Siklus 1
a) Perencanaan
Dalam tahap ini peneliti harus melakukan hal-hal sebagai
berikut :
1. Membuat silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) dengan menggunakan metode demonstrasi dan
media gelas hitung.
2. Menyiapkan lembar observasi aktivitas siswa dan guru
dalam kegiatan pembelajaran.
3. Menyiapkan media pembelajaran yaitu gelas hitung.
4. Membuat lembar kerja siswa.
5. Menyusun alat evaluasi pembelajaran.
b) Pelaksanaan dan Pengamatan
1. Pelaksanaan
Pada tahap ini merupakan tahap di mana peneliti
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas dengan
menerapkan metode demonstrasi dan gelas hitung pada
siswa kelas I. Dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a) Menyiapkan media, LKS, lembar evaluasi, dan
instrument penelitian.
b) Melaksanakan Proses Belajar Mengajar sesuai dengan
metode dan media dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
Fase 1 : menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa:
Pembelajaran diawali dengan guru mengecek
kehadiran siswa, memotivasi siswa, yaitu guru
menanyakan kabar siswa serta memberikan apersepsi.
19
Guru juga menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai dalam kegiatan pembelajaran.
Fase II : menyajikan informasi
Kegiatan pada fase ini guru menyajikan materi
pelajaran dengan menggunakan metode ceramah dalam
menjelaskan materi dan melakukan peragaan dengan
menggunakan media gelas hitung.
Fase III : memperlihatkan media gelas hitung
Pada kegiatan ini guru memperlihatkan gelas hitung
dan cara penggunaannya di depan kelas untuk kemudian
siswa diminta maju secara perwakilan untuk
memperagakan yang telah guru peragakan sebelumnya.
Fase IV : membimbing siswa belajar
Kegiatan yang dilakukan pada fase ini yaitu guru
membimbing belajar siswa untuk dapat menjawab
pertanyaan yang berupa soal cerita, memberikan
kesempatan kepada semua siswa untuk bertanya. Di akhir
fase ini guru membimbing siswa untuk merangkum materi
pelajaran yang baru dipelajari.
Fase V : evaluasi
Guru memberikan soal evaluasi berupa soal cerita.
Fase VI : memberikan penghargaan
Pada fase ini guru memberikan penghargaan kepada
siswa terbaik yang mendapat nilai terbaik dari hasil
menjawab pertanyaan yang diajukan guru, penghargaan
bias berupa pujian atau yang lainnya.
2. Pengamatan/Observasi
Tahap ini peneliti, guru kelas serta teman sejawat
melakukan kegiatan pengamatan dalam proses
pembelajaran di kelas, sesuai instrumen pengamatan yang
telah dirancang oleh peneliti pada tahap perencanaan.
20
Adapun hal-hal yang diamati oleh peneliti dan guru
kelas selama proses kegiatan pembelajaran di kelas antara
lain:
a. Pengamatan dari guru kelas terhadap kegiatan peneliti
dalam menerapkan metode demonstrasi dan media
gelas hitung.
b. Pengamatan dari peneliti terhadap aktivitas siswa
selama proses kegiatan belajar mengajar berlangsung
di kelas I pada pertemuan siklus I.
c) Refleksi
Pada tahap yang ke empat ini merupakan kegiatan untuk
mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
Adapun hal-hal yang diperhatikan dalam tindakan refleksi
yaitu:
a. Merangkum hasil observasi.
b. Menganalisis hasil evaluasi
c. Mencatat keberhasilan siswa atau kegagalan untuk
diperbaiki.
2) Siklus II
a) Tahap Perencanaan/persiapan
Tahap persiapan adalah tahap dimana peneliti harus bisa
merencanakan apa yang harus dilakukan pada pertemuan
pertama. Tahap persiapan ini dilakukan agar pelaksanaan
penelitian dapat berjalan dengan lancar. Langkah yang
dilaksanakan pada siklus II sama seperti yang terdapat pada
siklus I
b) Tahap pelaksanaan dan pengamatan
1. Pelaksanaan
Dari perencanaan yang telah disediakan, maka pada
tahap ini adalah tahap dimana peneliti melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Tetapi yang perlu dilakukan dalam
21
kegiatan pelaksanaan pembelajaran adalah bagian-bagian
yang belum berhasil pada siklus I.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan rancangan RPP
perbaikan yang terdapat dalam tahap perencanaan tindakan
pada siklus II.
2. Observasi /Pengamatan
Dalam tahap ini, peneliti mengamati pelaksanaan
kegiatan pembelajaran berdasarkan hasil analisis pada
siklus I dan mengumpulkan data-data yang diperlukan,
selain itu peneliti juga mengamati kendala yang dihadapi
saat pelaksanaan pembelajaran maupun masalah yang
terjadi.
3. Refleksi
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh peneliti
dalam tahap refleksi pada siklus II adalah:
1) Merangkum hasil observasi pada pertemuan siklus II.
2) Menganalisis hasil test siswa pada pertemuan siklus II.
3) Mencatat keberhasilan atau kegagalan yang terjadi pada
pertemuan siklus II
22
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Paparan Data
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas 1 SDN
Mojolangu 3 Kota Malang, peneliti akan memaparkan data hasil penelitian
sebagai berikut : 1) paparan data pra tindakan, 2) paparan data siklus I, 3)
paparan data siklus II, dan 4) hasil temuan peneliti.
1. Paparan Data Pra Tindakan
Berdasarkan observasi awal yang dilakukan pada tanggal 26
Februari 2014 serta hasil dari wawancara dengan guru kelas 1 yang
mengajar siswa sebanyak 48 anak ini, maka didapatkan permasalahan pada
kelas 1 yaitu lemahnya siswa dalam berhitung pengurangan dan
penambahan. Dalam observasi juga ditemukan bahwa di SDN Mojolangu
3 Kota Malang ini sudah menggunakan kurikulum 2013, sehingga jika
peneliti ingin meningkatkan hasil belajar pada matematika, harus juga
meningkatkan pada pelajaran yang lain yang terdapat pada 1 pembelajaran
tersebut.
Selain itu dalam pembelajaran guru hanya tergantung pada buku
siswa dan buku guru saja, sehingga pelaksanaan pembelajaran kurang
bervariasi. Siswa terlihat kurang merespon pelajaran karena mereka belum
paham yang disampaikan oleh guru, selain itu kondisi kelas yang memiliki
siswa sangat banyak membuat pembelajaran menjadi kurang efektif karena
banyak siswa yang berbicara sendiri saat guru sedang menjelaskan dan
berakibat siswa tidak memahami pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Pengelolaan kelas sangat sulit dilakukan pada kelas ini meskipun sudah
ada 2 guru yang mengajar.
23
Setelah menemukan permasalahan yang ada pada kelas 1, maka
peneliti meminta ijin pada wali kelas 1 untuk mengadakan penelitian di
kelas tersebut. Peneliti menjelaskan tindakan apa yang akan ia lakukan
untuk meneliti kelas 1 yaitu menggunakan metode demonstrasi dan gelas
hitung untuk memper mudah siswa dalam menangkap materi dan
mengerjakan soalnya.
2. Paparan Data Siklus 1
Siklus pertama dilakukan pada tanggal 11 Maret 2014. Pada siklus
pertama ini peneliti menyiapkan hal-hal sebagai berikut :
a. Tahap Perencanaan (Planning)
1) Peneliti mulai mengidentifikasi masalah yang mungkin muncul
saat pelaksanaan pembelajaran.
2) Peneliti mencoba menganilisis dan merumuskan masalah yang
mungkin muncul saat pembelajaran
3) Penelliti membuat media gelas hitung dan skenario pembelajaran
menggunakan metode demonstrasi.
4) Peneliti membuat angket untuk siswa dan pedoman observasi
b. Tahap Melakukan Tindakan (Action)
1) Peneliti melaksanakan langkah-langkah kegiatan sesuai
perencanaan pembelajaran.
2) Peneliti menerapkan pembelajaran menggunakan metode
demonstrasi dan media gelas hitung.
3) Peneliti melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah
kegiatan sesuai rencana pembelajaran.
4) Peneliti memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan
banyaknya kegiatan yang dilaksanakan.
5) Guru belum dapat mengantisipasi kendala dengan melakukan
solusi kendala saat melakukan tahap tindakan.
c. Tahap Mengamati (observasi)
1) Peneliti melakulan rencana observasi pada pembelajaran tema 6.
2) Peneliti melakukan pengamatan terhadap penggunaan media gelas
hitung.
22
24
3) Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
pembelajaran menggunakan media gelas hitung.
d. Tahap refleksi (Reflection)
1) Peneliti melakukan analisis temuan hasil pengamatan saat
melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran.
2) Peneliti menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat
penggunaan alat peraga manipulatif dalam pembelajaran dan
mempertimbangkan langkah selanjutnya.
3) Peneliti melakukan refleksi terhadap penggunaan metode
demonstrasi dan media gelas hitung. Selama pembelajaran guru
berkeliling menanyakan kesulitan atau masalah yang dihadapi saat
menjawab soal.
4) Guru mengadakan evaluasi tentang topik yang sudah dibahas.
5) Peneliti melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa, serta
mengevaluasi terhadap kekurangan dan kelemahannya dalam
pelaksanaan pembelajaran, berupaya untuk memperbaikinya.
Peneliti merancang skenario pembelajaran pada siklus II dengan
memperhatikan kekurangan-kekurangan pada siklus I.
Tabel Hasil Test Siswa Pada Siklus 1
NO NAMA NILAI
1 Abiyasa Arya Pradipta 802 Achmad Muzaki 403 Ahmad Habib Nizar A.A 804 Aisha Agatha 805 Akbar Maulana Putra Fibian 506 Ananda Marsha Eka Pangestu 607 Angelica Septya Wardana 758 Atha Naila Talitha 509 Chelsea Ayudya Prameswari 7010 Chelsea Meilinda Indriapsari 7511 Dimas Yusuf Al Akbar 8012 Dini Amelia Salsabila 50
25
13 Divia Salsabilah Widyasmara 5014 Erika Putri Nur Azizah 5015 Evelyna Farissamarta 6016 Fatma Nur Kholiq 6017 Fatta Nur Kholiq 5018 Fika Dwi Ramadini 5019 Galih Adjie Nugroho 7520 Hafiidz Ilham Saputra 6021 Ivan Rizky Aldiansyah 6022 Januar Dwi Purnomo 7523 Meutia Assoumy Raihanun E 7524 Mochammad Syabana R 4025 Muhammad Dzikrullah A.I 7026 Muhammad Ilham Ramadhan 8027 Muhammad Rizky Nailul F 7528 Muhammad Rizky Ramadhan 9529 Muthiatul Mahmudah 7030 Nabilla Davina Berliana N 7531 Nafisah Endar Salitsa Kamila 9532 Nagita Aurellia Putri M 7533 Nayrealea Neva Candya 6034 Nayyara Ramadhani Fatiha S 7535 Norin Okvianggi Anindia 7536 Nurhayati 7037 Pandu Satria Husada 7538 Pratistha Vallencia Harris 7039 Puji Rahayu Wilujeng 4040 Puteri Olivia Callista S 7041 Putri Oktavia Laila R 7542 Rahma Reka Oktafia 7543 Raveyva Asila Anugraheni 7044 Rhea Marsha Alexandara 7045 Satriyo Ifandi Syaputra 7046 Selsi Priliska Kumala Sari 6047 Senia Amanda Putri 7048 Shava Putri Avrillia 45
Keterangan :
KKM : 75
Jumlah Siswa : 48
Siswa Tuntas : 20
Siswa tidak tuntas : 28
26
Tabel Rekapitulasi Hasil Tes Siklus I
No Uraian Hasil Siklus I
1
2
3
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
66,66
20
61,66%
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa
adalah 66,66 dan ketuntasan belajar mencapai 61,66 % atau ada 20 siswa
dari 48 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada
siklus I ini ketuntasan belajar secara klasikal belum tercapai. Hal ini
dikarenakan guru kurang mempersiapkan diri dalam penguasaan media
gelas hitung dan medianya kurang banyak sehingga hanya beberapa siswa
saja yang mencoba untuk mengerjakan soal menggunakan media gelas
hitung. Dan ini akan menjadi bahan pertimbangan perbaikan tindakan
berikutnya.
3. Paparan Data Siklus 2
a. Tahap Perencanaan (Planning)
1) Peneliti mempersiapkan skenario pembelajaran dan alat peraga
manipulatif, alat evaluasi, lembar pengamatan dan sumber belajar.
2) Peneliti membuat angket untuk siswa dan pedoman observasi
b. Tahap Melakukan Tindakan (Action)
1) Peneliti melaksanakan langkah-langkah kegiatan sesuai
perencanaan pembelajaran.
2) Peneliti menerapkan pembelajaran menggunakan alat peraga
manipulatif.
27
3) Peneliti melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah
kegiatan sesuai rencana pembelajaran.
4) Peneliti memperhatikan alokasi waktu yang ada dengan banyaknya
kegiatan yang dilaksanakan.
c. Tahap Mengamati (observasi)
1) Guru sekaligus peneliti melakulan observasi pada pembelajaran
matematika pecahan.
2) Peneliti melakukan pengamatan terhadap penggunaan alat peraga
manipulatif.
3) Peneliti mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat
pembelajaran menggunakan alat peraga manipulatif.
d. Tahap refleksi (Reflection)
1) Peneliti melakukan analisis temuan hasil pengamatan saat
melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran.
2) Peneliti menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat
penggunaan alat peraga manipulatif dalam pembelajaran dan
mempertimbangkan langkah selanjutnya. Terutama dalam
menggunakan alat peraga manipulatif.
3) Peneliti melakukan refleksi terhadap penggunaan alat peraga
manipulatif pada pelajaran matematika. Selama pembelajaran guru
berkeliling menanyakan kesulitan atau masalah yang dihadapi saat
melakukan menggunakan alat peraga manipulatif.
4) Peneliti melakukan refleksi terhadap motivasi siswa dalam
pembelajaran matematika, di samping itu guru mengadakan
evaluasi tentang topik yang sudah dibahas.
5) Peneliti melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa, serta
mengevaluasi terhadap kekurangan dan kelemahannya dalam
pelaksanaan pembelajaran, berupaya untuk memperbaikinya.
Tabel 4.3. Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II
NO NAMA NILAI SIKLUS II
28
individu kelompok
Nilai akhir
1 Abiyasa Arya Pradipta 100 70 852 Achmad Muzaki 80 80 803 Ahmad Habib Nizar A.A 100 100 1004 Aisha Agatha 80 80 805 Akbar Maulana Putra Fibian 90 100 956 Ananda Marsha Eka Pangestu 75 70 72.57 Angelica Septya Wardana 80 80 808 Atha Naila Talitha 90 100 959 Chelsea Ayudya Prameswari 75 70 72.510 Chelsea Meilinda Indriapsari 100 80 9011 Dimas Yusuf Al Akbar 75 100 87.512 Dini Amelia Salsabila 75 60 67.513 Divia Salsabilah Widyasmara 100 80 9014 Erika Putri Nur Azizah 100 90 9515 Evelyna Farissamarta 100 90 9516 Fatma Nur Kholiq 90 80 8517 Fatta Nur Kholiq 60 100 8018 Fika Dwi Ramadini 90 80 8519 Galih Adjie Nugroho 100 70 8520 Hafiidz Ilham Saputra 90 70 8021 Ivan Rizky Aldiansyah 50 60 5522 Januar Dwi Purnomo 80 70 7523 Meutia Assoumy Raihanun E 75 80 77.524 Mochammad Syabana R 80 80 8025 Muhammad Dzikrullah A.I 70 80 7526 Muhammad Ilham Ramadhan 50 80 6527 Muhammad Rizky Nailul F 60 90 7528 Muhammad Rizky Ramadhan 100 100 10029 Muthiatul Mahmudah 60 90 7530 Nabilla Davina Berliana N 60 70 6531 Nafisah Endar Salitsa Kamila 100 80 9032 Nagita Aurellia Putri M 70 70 7033 Nayrealea Neva Candya 80 50 6534 Nayyara Ramadhani Fatiha S 90 80 8535 Norin Okvianggi Anindia 100 70 8536 Nurhayati 60 50 5537 Pandu Satria Husada 60 50 5538 Pratistha Vallencia Harris 80 80 8039 Puji Rahayu Wilujeng 75 100 87.540 Puteri Olivia Callista S 80 90 8541 Putri Oktavia Laila R 80 50 6542 Rahma Reka Oktafia 60 80 7043 Raveyva Asila Anugraheni 100 100 10044 Rhea Marsha Alexandara 100 80 90
29
45 Satriyo Ifandi Syaputra 70 60 6546 Selsi Priliska Kumala Sari 70 60 6547 Senia Amanda Putri 75 80 77.548 Shava Putri Avrillia 70 80 75
Keterangan ;
KKM : 75
Jumlah siswa : 48
Siswa tuntas : 34
Siswa tidak tuntas : 14
Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Tes Siklus II
No Uraian Hasil Siklus I
1
2
3
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Persentase ketuntasan belajar
79,32
34
79,16%
Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa
adalah 79,32 dan ketuntasan belajar mencapai 79,61 % atau ada 34
siswa dari 48 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan
bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar telah tercapai. Hal ini
menunjukkan alat metode demonstrasi dan gelas hitung dapat
meningkatkan efektifas pembelajaran.
B. Pembahasan
1. Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran
menggunakan metode demostrasi dan media gelas hitung memiliki
30
dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar kognitif siswa. Hal ini
dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi
yang disampaikan guru (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I dan II)
yaitu masing-masing 67%, dan 79% .Pada siklus II ketuntasan belajar
siswa telah tercapai. Artinya efektivitas pembelajaran dapat tercapai.
2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran menggunakan metode demonstrasi dan media gelas hitung
dalam dua siklus mengalami peningkatan yang tinggi. Hal ini berdampak
positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya nilai rata-rata siswa pada siklus 2 yang mengalami
peningkatan.
3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses
pembelajaran siswa sangat sulit dikondisikan mengingat jumlah siswa
yang sangat banyak namun siswa terlihat aktif dan termotifasi dengan
adanya media gelas hitung. Sedangkan untuk aktivitas guru selama
pembelajaran telah melaksanakan langah-langkah pembelajaran dengan
menggunakan metode demonstrasi dan media gelas hitung dengan baik.
Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas
membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan soal test dan soal
kelompok, menjelaskan/melatih menggunakan media, memberi umpan
balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup
besar.
31
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari pembahasan sebelumnya dapat ditarik kesimpulan bahwa anak kelas 1
masih belajar menggunakan benda yang kongkrit yang data mereka pegang
dan mereka gunakan sebagai alat hitung. Sehingga penggunaan media
demonstrasi dan media gelas hitung sangat efektif dalam membantu mereka
memahami dan menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru.
Dari keterangan tersebut dapat ditarik kesimpulan :
1. Dengan menggunakan metode demonstrasi dan media gelas hitung
pembelajaran pada tema 6 subtema 1 pembelajaran 2 dan 4 menjadi
meningkat terutama dalam materi pengurangan dan penjumlahan.
2. Pengunaan metode demonstrasi dan media gelas hitung lebih efektif dalam
meninggatkan hasil belajar kognitif siswa.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini peneliti dapat memberikan saran :
1. Guru kelas
Jangan ragu-ragu untuk memberikan media kongkrit kepada siswa agar
siswa lebih tertarik dengan pembelajaran dan siswa mudah untuk
menerima materi yang disampaikan oleh guru.
2. Sekolah
Perhatikan media-media yang kongkrit untuk memudahkan guru
memfasilitasi siswa dalam menyampaikan pelajaran. Sehingga jika
fasilitas yang diberikan oleh sekolah sudah mencukupi guru juga akan
32
sangat senang untuk memanfaatkan media-media tersebut dalam proses
belajar mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Gintings, Abdorrahman. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Humaniora
Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo
Sanjaya, H Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media
33
33
34
LAMPIRAN 1
S I L A B U S
KELAS : I (Satu)TEMA : LINGKUNGANKU BERSIH DAN SEHAT
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan PenilaianAlokasi waktu
Sumber belajar
PPKn Menunjukkan
perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru, sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila. (KI-2,KD-1)
Menyebutkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan keluarga
Menyebutkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan teman.
Menyebutkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri)
Kegiatan pembelajaran pada tema ini akan ditempuh dalam 4 minggu
MINGGU PERTAMA1. Membiasakan berdoa sebelum
dan sesudah belajar sesuai dengan agama yang dianutnya
2. Mendengarkan doa yang ucapkan oleh guru dan mengikutinya
3. Menyanyikan lagu ”Lihat Kebunku”
4. Menceritakan isi lagu “Lihat Kebunku”
5. Mendengarkan cerita tentang keadaan lingkungan di sekitar rumah atau sekolah
35 menit x 30 JP x 4 minggu
1. Diri anak2. Lingkungan
keluarga3. Lingkungan
sekolah4. Buku Tematik
Kelas I5. Buku Pengem-
bangan Diri Anak6. Video/slide/
gambar tentang teknik cetak sederhana dan bentuk pola dan alur sederhana gunting, lipat dan
35
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan PenilaianAlokasi waktu
Sumber belajar
Memiliki sikap dan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah. (KI-2,KD-2)
dalam berinteraksi dengan guru
Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di rumah.
Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di sekolah.
6. Membiasakan berperilaku terpuji seperti perilaku yang ada dalam lagu tersebut
7. Menyebutkan perilaku-perilaku terpuji yang lain yang perlu dilakukan peserta didik agar lingkungan hidupnya menjadi bersih
8. Menyebutkan kegiatan di rumah dan di sekolah yang menyebabkan lingkungan menjadi sehat
9. Mengamati lingkungan yang sehat dan tidak sehat di dan menceritakan hasil pengamatannya dengan mengisi data yang telah disiapkan guru
10. Menjelaskan ciri-ciri lingkungan sehat dengan kata dan intonasi yang baik
11. Mengamati diri sendiri atau teman dan menunjukkan bagian tubuh, yaitu kepala, badan dan kaki
12. Mengamati kepala dan
tempel7. Gambar/contoh
langsung karya cetak dengan berbagai bahan alam dan bentuk
8. Gambar/contoh langsung hasil karya gunting, lipat dan tempel dengan berbagai bentuk pola dan alaur sederhana
9.10. Buku kirigami
(seni mengunting)11. Buku Pengem-
bangan Diri Anak Mengetahui tata
tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah (KI-3, KD-2)
Menyebutkan contoh – contoh aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di rumah.
Menyebutkan contoh – contoh tata tertib yang
36
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan PenilaianAlokasi waktu
Sumber belajar
berlaku dalam kehidupan sehari – hari di sekolah
menyebutkan bagian tubuh yang terdapat di kepala, yaitu rambut, telinga, mata, hidung, lidah dan gigi.
13. Tanya jawab tentang kegunaan rambut, telinga, mata, hidung, lidah dan gigi serta cara merawatnya.
14. Memperagakan cara menggosok gigi yang benar.
15. Mengamati gambar/film yang menunjukkan lingkungan sehat (taman yang asri, kebun teh, persawahan, dsb) dan lingkungan tidak sehat (tumpukan sampah, air kotor, jalanan yang macet penuh asap kendaraan, dsb) lalu anak diminta menunjukkan lingkungan sehat dan tidak sehat serta alasan.
16. Menggali pengalaman anak tentang apa yang dirasakan ketika berada di lingkungan sehat dan lingkungan tidak sehat.
17. Menceritakan benda-benda di
Bahasa Indonesia Membacakan doa
dengan pengucapan yang baik (KI-1,KD-3)
Mendengarkan cerita dan puisi tentang perilaku terpuji (perhatian pada sesama makhluk hidup dan lingkungannya) (KI-1, KD-4)
Bersikap khusuk (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa
Mengambil sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri
Mencontoh kata-kata dalam doa yang didengar pada saat berdoa sendiri
Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas
Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai
Mengenali perilaku terpuji dari cerita yang dibacakan
Mengenali perilaku terpuji dari puisi yang dibacakan
Menunjukkan Menyebutkan bagian-
37
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan PenilaianAlokasi waktu
Sumber belajar
perilaku pola hidup sehat (perawatan tubuh, pemenuhan gizi, lingkungan yang sehat, main dan istirahat yang cukup) dan menyayangi makhluk hidup (KI-2, KD-3)
bagian tubuh (kepala, badan, dan kaki)
Menyebutkan bagian tubuh yang terdapat di kepala (rambut, telinga, hidung, lidah, kulit dan gigi) dan kegunaannya
Membiasakan merawat tubuh secara teratur dan benar, misalnya: mandi, menggosok gigi, membersihkan hidung, menggunting kuku, dan cuci tangan sebelum makan.
Menyebutkan kapan harus mandi, makan, sikat gigi dan cuci tangan.
Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.
sekitar ruang kelas meliputi: letaknya, warna, dan bentuknya
18. Mengemukakan cara/bagaimana mengatur benda-benda agar tertata rapi
19. Mengatur dengan rapi secara berkelompok melalui berbagi tugas menata benda-benda berdasarkan ukuran
20. Mengatur dengan rapi secara berkelompok melalui berbagi tugas menata benda-benda berdasarkan berat
21. Berjalan mundur di atas garis lurus dengan langkah pendek
22. Berlomba dengan bola yang digulirkan teman
23. Bermain mengayun lengan kanan, kiri depan dan belakang menggunakan syal lengan teman di depannya dengan percaya diri
24. Mengajak siswa mengamati alam sekitar dan mendiskusikan tentang bagaimana melakukan perawatan terhadap ciptaan
38
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan PenilaianAlokasi waktu
Sumber belajar
Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat
Tuhan25. Melakukan ibadah dan doa
syukur kepada Tuhan
PENILAIAN1. Lisan2. Unjuk kerja3. Pengamatan4. Tertulis
39
40
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SDN MOJOLANGU 3
Kelas/ Semester : I/ 2
Tema : Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
Subtema : 1 (Lingkungan Rumahku)
Pembelajaran : 4
Alokasi Waktu : 2x45 menit
A. KOMPETENSI INTI
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1. Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota tubuh
dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan
malam secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan
yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu
4.4. Menyampaikan teks cerita diri/ personal tentang keluarga secara
mandiri dalam Bahasa Indonesia lisan dan tulisan yang dapat
penyajiandiisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu
penyajian
Indikator
• Menulis cerita bergambar tentang rumahnya
• Menyajikan (presentasi) hasil karya berupa cerita bergambar
41
2. Matematika
Kompetensi Dasar
3.2 Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan benda-
benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain
4.1 Mengurai sebuah bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan
benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat
bermain
Indikator
• Mengidentifikasi operasi pengurangan
• Mengerjakan operasi pengurangan dengan menghitung mundur
3. SBDP
Kompetensi Dasar
3.4 Mengamati berbagai bahan, alat serta fungsinya dalam
membuat prakarya
4.13 Membuat karya kreatif dengan menggunakan bahan alam di
lingkungan sekitar melalui kegiatan melipat, menggunting, dan
menempel
Indikator
• Menentukan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menghias
poster.
• Membuat poster cerita bergambar.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah mengamati contoh, siswa dapat menuliskan cerita dari gambar yang
dibuatnya sesuai ketentuan.
2. Setelah mengamati contoh, siswa dapat mengerjakan soal pengurangan
dengan menghitung mundur.
E. MATERI
1. Menggambar dan Menulis Cerita Tentang Rumah
2. Menyelesaikan Soal Pengurangan Dua Angka
F. METODE
Metode : Demonstrasi dan penugasan
42
G. SUMBER DAN MEDIA
Media
1. Gambar rumah yang bersih
2. Sedotan sejumlah 30
3. 2 botol plastic besar yang sudah di potong (digunakan sebagai kotak
hitung)
Sumber belajar
1. Lingkungan
2. Buku Tema Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan - Guru mengucapkan salam, mengajak siswa
untuk berdoa bersama
- Melakukan komunikasi kehadiran siswa
- Menginformasikan kepada siswa :
Tema LINGKUNGAN BERSIH, SEHAT, DAN
ASRI
Manfaat Tema LINGKUNGAN BERSIH,
SEHAT, DAN ASRI
- Siswa diajak untuk mengamati gambar yang ada
pada slide. Kemudian guru melakukan Tanya
jawab mengenai gambar tersebut untuk
menggali pengetahuan siswa.
10 menit
Inti Kegiatan 1
1. Siswa menyimak, guru menampilkan sebuah
gambar rumah yang bersih dan sehat, guru
menjelaskan bahwa itu merupakan gambaran
rumah yang guru miliki. Kemudian guru
bercerita singkat tentang keadaan rumahnya.
75 menit
43
2. Siswa diminta untuk menceritakan keadaan
rumahnya dan kegiatan yang mereka lakukan di
rumah.
3. setelah selesai, pekerjaan siswa dikumpulkan.
Kegiatan 2
1. Siswa mendengarkan penjelasan guru, tentang
Beni yang sedang menghitung benda sesuai
dengan gambar yang ada pada buku siswa.
2. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
contoh menghitung pengurangan menggunakan
sedotan
3. Guru memberi pertanyaan sambil menunjukkan
sedotan. Ada 15 buah namun 5 buah telah
dipakai. Berapa sedotan yang belum dipakai?
4. Siswa memperhatikan guru meletakkan 15
sedotan di dalam gelas plastic yang telah
disiapkan lalu 5 sedotan diambil dan di
masukkan pada gelas plastic yang lainnya.
5. Siswa mendengarkan penjelasan guru, cara
menghitung mundur. Ada 15 sedotan diambil 5
sedotan.
6. Siswa menghitung mundur 5 angka sebelum 15:
14, 13, 12, 11, 10. Jadi, jumlah sedotan
sekarang adalah 10.
7. Guru mengulangi penjelasan hingga siswa
mengerti.
8. Siswa mengerjakan latihan secara individu pada
lembar tugas yang telah guru bagikan.
PENUTUP Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang
materi yang belum dipahami
Siswa bersama guru membuat kesimpulan
untuk materi pada hari ini.
5 menit
44
Siswa didampingi guru menutup pelajaran pada
hari ini dengan berdoa bersama.
I. PENILAIAN
Unjuk Kerja
1. Menulis cerita bergambar
a. Kemampuan menceritakan kondisi lingkungan yang ada di
sekitar rumahnya, baik berbentuk kegiatan mereka ataupun
kondisi rumah mereka.
2. Berhitung
a. Kemampuan berhitung mundur dalam pengurangan
b. Kemampuan berhitung pengurangan.
Guru Pamong
ENDANG PRASETIO WATI, S.PdNUPTK. 0547746649300023
Malang, 11 Maret 2014Guru Praktikan
PUTRI ANJAR WULANSARINIM. 201010430311059
Lampiran 1
45
Rangkuman Materi
Kegiatan 1
Siswa membuat gambar dan menceritakan tentang rumah mereka sehingga
menjadi cerita bergambar. Dan hasilnya dipasang pada papan kreasi siwa.
Kegiatan 2
Merapikan Kamar sambil Belajar Berhitung
Beni sedang merapikan kamar.
Beni mengumpulkan mainan dan alat tulis yang sudah tidak terpakai.
Mainan dan alat tulis itu akan disumbangkan.
Beni ingin berbagi dengan orang yang membutuhkan.
Lampiran 2
46
Tugas Individu
Kegiatan 1
Buatlah cerita yang menceritakan keadaan rumah kalian ataupun kegiatan kalian
di rumah !
SELAMAT MENGERJAKAN
Kegiatan 3
Nama :No. Absen :
47
TUGAS INDIVIDU
Bacalah cerita di bawah ini agar bisa menjawab pertanyaannya.
Pada hari Minggu Bonna terlihat sedang membersihkan halaman
rumahnya bersama sang adik. Bonna menyapu daun-daun yang
berguguran, adiknya membantu dengan memunguti daun-daun tersebut.
Bonna mengumpulkan 35 daun dan adiknya mengumpulkan 17 daun. 13
daun yang dikumpulkan Bonna ternyata sobek, dan 7 daun yang
dikumpulkan adiknya juga sobek. Kemudian mereka memasukkan daun-
daun tersebut kedalam kantong plastik untuk dibuang.
Kerjakan dengan tenang. Pastikan jawabannya dengan benar.
1) Berapakah jumlah daun yang dikumpulkan Bonna?
2) Berapakah daun yang dikumpulkan adik Bonna?
3) Berapa jumlah daun yang telah mereka berdua kumpulkan?
4) Berapa jumlah seluruh daun yang telah sobek?
5) Berapa jumlah seluruh daun yang tidak sobek?
6) Berapa daun sobek yang dikumpulkan Bonna?
7) Berapa daun sobek yang dikumpulkan adik Bonna?
8) Berapakah daun tidak sobek yang dikumpulkan Bonna?
9) Berapakah daun tidak sobek yang dikumpulkan adik Bonna?
10) Termasuk kegitan apakah yang mereka lakukan?
SELAMAT MENGERJAKAN
Lampiran 4
Nama :
No. absen :
48
Rubrik Penilaian
1. Unjuk Kerja (UK)
Menceritakan kondisi lingkungan yang ada di sekitar rumahnya, baik
berbentuk kegiatan mereka ataupun kondisi rumah mereka.
Skor Deskripsi
100 Tulisan rapi
Menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti
Cerita saling berkaitan antara kata-demi kata
80 Apabila memenuhi 2 dari 3 kriteria
70 Apabila hanya memenuhi 1 dari 3 kriteria
50 Apabila tidak memebuhi semua kriteria
2. Kemampuan Berhitung (KB)
Terlihat pada lembar tugas individu
Nilai maksimal 100, setiap nomor bernilai 10
Nilai Akhir / Jumlah Total Nilai :
No
Nama
Kriteria
SkorBercerita Kemampuan
berhitung
1.
2.
3.
Dst.
UK = Maksimal 100
KB = Maksimal 100
Skor maksimal = 100
LAMPIRAN 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nilai Akhir = UK +
KB
2
49
Satuan Pendidikan : SDN MOJOLANGU 3
Kelas/ Semester : I/ 2
Tema : Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
Subtema : 1 (Lingkungan Rumahku)
Pembelajaran : 2
Alokasi Waktu : 2x45 menit
A. KOMPETENSI INTI
4.. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah
dan di sekolah
5. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan
sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
1. Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
3.1 Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan pancaindra,
wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan malam dengan
bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulisan yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk
membantu pemahaman
4.1 Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota tubuh
dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan
malam secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulisan
yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu
penyajian
Indikator
50
• Membaca nyaring wacana tentang rumah yang bersih, rapi, dan
sehat
• Menjawab pertanyaan tentang wacana
• Menulis dan melafalkan huruf dan kata yang mengandung huruf
ng dan ny
2. Matematika
Kompetensi Dasar
3.4 Menunjukkan pemahaman tentang besaran dengan menghitung
maju sampai 100 dan mundur dari 20
4.1 Mengurai sebuah bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan
benda-benda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat
bermain
Indikator
• Mengidentifikasi operasi penjumlahan dua angka
• Mengidentifikasi operasi pengurangan dari 20
• Menyelesaikan soal penjumlahan dengan hasil maksimal 60
• Menyelesaikan soal pengurangan 1-20
4. SBDP
Kompetensi Dasar
3.1 Mengenal cara dan hasil karya seni ekspresi
4.7 Menyanyikan lagu anak-anak dan berlatih memahami isi lagu
Indikator
• Menghafal lirik lagu
• Menyanyikan lagu di depan teman-teman
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah melihat contoh dari guru, siswa dapat membaca nyaring teks
dengan lancar.
51
2. Setelah membaca nyaring, siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan
sesuai isi bacaan dengan tepat.
3. Setelah menjawab pertanyaan-pertanyaan, siswa dapat menulis kata-kata
yang mempunyai huruf ng dan ny dengan benar.
4. Setelah mendengar dan mengamati, siswa dapat menghafal lirik lagu Si
Nyamuk Nakal dengan tepat.
5. Setelah mendengar dan mengamati contoh, siswa dapat menyanyikan lagu
Si Nyamuk Nakal dengan nada tepat.
E. MATERI
1. Menulis dan Mengucapkan Kata Dengan ng dan yy
2. Menyanyi Lagu Si Nyamuk Nakal
3. Menyelesaikan Soal Penjumlahan Dua Angka
J. METODE
Metode : Demonstrasi dan penugasan
K. SUMBER DAN MEDIA
Media
4. Lirik lagu Si Nyamuk Nakal
5. Sedotan sejumlah 30
6. 2 botol plastic besar yang sudah di potong (digunakan sebagai kotak
hitung)
Sumber belajar
3. Lingkungan
4. Buku Tema Lingkungan Bersih, Sehat dan Asri
L. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan - Guru mengucapkan salam, mengajak siswa 10 menit
52
untuk berdoa bersama
- Melakukan komunikasi kehadiran siswa
- Menginformasikan kepada siswa :
Tema LINGKUNGAN BERSIH, SEHAT, DAN
ASRI
Manfaat Tema LINGKUNGAN BERSIH,
SEHAT, DAN ASRI
- Siswa diajak untuk membaca slide lagu Si
Nyamuk Nakal kemudian anak-anak secara
bersama-sama menyanyikannya.
- Guru dan siswa melakukan Tanya jawab
tentang pembelajaran sebelumnya yang
berkaitan dengan kebersihan lingkungan.
Inti 1. Siswa menyimak penjelasan guru tentang cara
menghitung dengan menggunakan gelas hitung
(gelas dan sedotan)
2. Siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok, 1
kelompok 4 anak. Kemudian setiap kelompok
mempraktekan dengan cara menjawab
pertanyaan dari guru. Setelah latihan beberapa
soal, siswa diberi soal untuk dikerjakan bersama
kelompoknya.
3. Setelah semua selesai, dikumpulkan dan
dibahas bersama-sama.
4. Setelah semua siswa menjawab soal secara
berkelompok dan tahu cara mengerjakannya.
Siswa diberi soal dan mengerjakan dalam
kelompok yang lebih kecil. 1 kelompok 2 anak.
5. Setelah semua pekerjaan selesai kemudian
dikumpulkan dan dibahas bersama-sama.
75 menit
PENUTUP Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang
materi yang belum dipahami
5 menit
53
Siswa bersama guru membuat kesimpulan
untuk materi pada hari ini.
Siswa didampingi guru menutup pelajaran pada
hari ini dengan berdoa bersama.
M. PENILAIAN
Penilaian hasil
1. Berhitung
Kemampuan berhitung pengurangan dan penambahan
Guru Pamong
ENDANG PRASETIO WATI, S.PdNUPTK. 0547746649300023
Malang, 13 Maret 2014Guru Praktikan
PUTRI ANJAR WULANSARINIM. 201010430311059
Lampiran 1
Rangkuman Materi
54
Nyanyikan bersama teman-temanmu.
Ayo berhitung
Lampiran 2
55
Kegiatan 1
Tugas kelompok
Bacalah cerita berikut ini agar bisa menjawab soal di bawahnya !
Rudi membantu ibunya membersihkan rumah. Dia membantu membereskan
mainannya sersama kakaknya Bella. Rudi memiliki 25 mainan, terdiri dari 10
robot-robotan dan 15 mobil-mobilan. Sedangkan Bella memiliki 7 boneka dan 9
alat dokter-dokteran. Mereka menatanya pada rak mainan dengan rapi. Sekarang
kamar mereka terlihat bersih dan rapi.
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar dan teliti !
1. Berapa jumlah mainan Rudi ?
2. Berapa jumlah mainan Bella ?
3. Berapa jumlah mainan mereka berdua ?
4. Berapa jumlah robot-robotan rudi ?
5. Berapa jumlah boneka Bella?
6. Berapa jumlah robot-robotan dan boneka ?
7. Berapa jumlah mainan Rudi bila 7 robot-robotannya diberikan kepada
sepupunya?
8. Berapa sisa robot-robotan Rudi setelah diberikan kepada sepupunya?
9. Berapa jumlah mainan Bella jika 5 bonekanya disumbangkan kepada anak
yatim?
10. Berapa sisa boneka yang dimiliki Bella setelah disumbangkan?
Kegiatan 2
Tugas Individu
56
Bacalah cerita berikut ini agar bisa menjawab soal di bawahnya !
Mila suka sekali menanam bunga. Dia memiliki 5 bunga mawar, 7 bunga anggrek,
dan 8 bunga lili. Setiap hari dia menyiram bunga-bunga tersebut. Tak lupa ia
membersihkan daun-daun yang sudah kering.
Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan teliti !
1. Berapa jumlah seluruh bunga Mila ?
2. Berapa jumlah bunga mawar dan bunga lili ?
3. Berapa jumlah bunga lili dan bunga anggrek ?
4. Berapa jumlah bunga lili milik Mila ?
5. Berapa jumlah bunga anggrek dan bunga lili ?
6. Berapa sisa bunga Mila jika 7 bunga lili mati ?
7. Berapa sisa bunga Mila jika 7 bunga anggrek mati?
8. Berapa jumlah bunga Mila jika 5 bunga mawar dan 5 bunga lili mati?
9. Berapa jumlah bunga Mila jika ia mendapat 3 bunga mawar dari bibinya ?
10. Berapa hari Mila menyiram bunganya?
Lampiran 4
Penilaian
3. Kemampuan Berhitung (KB)
Terlihat pada lembar tugas individu dan kelompok
Nilai maksimal 100, setiap nomor bernilai 10
Nilai Akhir = nilai kelompok + nilai individu
2
LAMPIRAN 4
57
Kondisi di dalam kelas 1
Guru menampilkan gambar sebagai apersepsi
Guru mempraktikan cara menggunakan media gelas
hitung
58
Siswa mengerjakan soal secara berkelompok menggunakan media gelas hitung
Siswa mengerjakan soal individu