Download - PTK CONTEXTUAL LEARNING MAMAN
1
1.PENDAHULUAN
Guru merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan.
Keberhasilan suatu pendidikan tidak dapat dilepaskan dari peran guru. Guru
harus senantiasa didorong untuk mampu mengembangkan dirinya sendiri
untuk mencapai tingkat kualitas tertentu, mempertahankan dan memelihara
kualitas itu dalam bentuk penjaminan kualitas, untuk senantiasa melakukan
upaya peningkatan kualitas kerjanya secara berkelanjutan. Kualitas kinerja
professional seorang guru tidak hanya sebatas menguasai bahan ajar dan
menerapkan metode pembelajaran yang baik. Lebih dari itu, guru harus
memahami keadaan dan kebutuhan peserta didik yang unik dan bervariasi
antara siswa yang satu dengan yang lainnya dan selalu berkembang dengan
cepat dan sulit untuk diperkirakan sebelumnya. Pendekatan kearah pencapaian
kualitas guru seperti itu akan berhasil melalui metode penelitian tindakan
kelas (PTK) atau classroom action research (CAR). Dalam pendekatan ini,
guru senantiasa berusaha untuk mengintegrasikan ilmu ke dalam praktek, baik
ilmu tentang bahan yang diajarkan, maupun ilmu tentang bagaimana
mengajar, dan bagaimana bergaul dengan peserta didik. Dengan demikian, dia
akan menjadi guru peneliti yang reflektif (reflective teacher – researcher).
Menurut Budi Susetyo, Sistematika Proposal Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) sebagai berikut :
JUDUL
Judul PTK hendaknya dinyatakan dengan akurat dan padat
permasalahan serta bentuk tindakan yang dilakukan peneliti sebagai upaya
pemecahan masalah. Formulasi judul hendaknya singkat, jelas, dan sederhana
namun secara tersirat telah menampilkan sosok PTK bukan sosok penelitian
formal.
1.1. Latar Belakang
Yang menjadi latar belakang permasalahan ini adalah pada
umumnya siswa kelas VIII A SMP N 2 Cineam masih sulit memahami
isi yang terkandung pada bacaan /teks berbentuk recount apalgi apabila
2
disuruh mengungkappakan materi yag berhubungan dengan kajian materi
teks recount tersebut. Hal ini penulis temukan pada setiap proses
pembelajaran reading siswa susah disuruh membaca,apalagi memahami
isi /kandungan bacaan tersebut.Sehingga permasalahn ini merasa perlu
untuk di cari solusinya.
1.2. Identifikasi Masalah
1. Siswa merasa ragu untuk membaca teks recount.
2. Siswa kesulitan memahami teks recount karena kurangnya kosa kata
sehingga tidak bisa menjawab pertanyaan bacaan dengan benar
1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Apakah melalui aplikasi model pembelajaran interaktif
‘Contectual Learning ‘ keterampilan membaca teks recount pada siswa
kelas VIII.A SMP Negeri 2 Cineam Kab.Tasikmalaya tahun pelajaran
2010 / 2011dapat meningkat ?.
1.4.Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan prestasi siswa
dalam mata pelajaran Bahasa Inggris melalaui penerapan strategi PBM
yang baru, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mengajar dan
sebagainya. Pengujian dan/atau pengembangan strategi PBM baru bukan
merupakan rumusan tujuan PTK. Selanjutnya ketercapaian tujuan
hendaknya dapat diverfikasi secara obyektif.Syukur apabila juga dapat
dikuantifikasikan. Disamping tujuan PTK, juga perlu diuraikan
kemungkinan kemanfaatan penelitian.
Dalam hubungan ini, perlu dipaparkan secara spesifik keuntungan
– keuntungan yang dijanjikan, khususnya bagi siswa sebagai pewaris
langsung (direct beneficiaries) hasil PTK, di samping bagi guru pelaksana
PTK, bagi rekan – rekan guru lainnya serta bagi para dosen LPTK sebagai
pendidik guru. Berbeda dari konteks penelitian formal, kemanfaatan bagi
3
pengembangan ilmu. Teknologi dan seni tidak merupakan prioritas dalam
konteks PTK, meskipun kemungkinan kehadirannya tidak ditolak.
1.5.Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat bagi Peneliti
Melalui model pembelajaran iteraktif ‘Contectual Learning “
guru dapat menguasai model pembelajaran tersebut dan dapat
mengaplikasikannya sesuai dengan tuntunan standar kompetensi dan
Kompetensi dasar membaca teks recount dalam pembelajaran bahasa
Inggris.
2. Bagi Siswa
Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
keterampilan membaca teks recount, memupuk kreatifitas dan
meningkatkan prestasi belajar.
2. KAJIAN PUSTAKA
21. Model Pembelajaran Konstekstual
Model pembelajaran kontekstual merupakan rancangan
pembelajaran yang dibangun atas dasar asumsi bahwa knowledge is
coustructed by humen menurut Zahorik dalam (Asep Jihad 2008 :
48). Atas dasar itu maka dikembangkan model pembelajaran
konstruktivisme yang membuka peluang seluas-luasnya kepada
siswa untuk memberdayakan diri. Cara belajar yang terbaik adalah
siswa mengkontruksi sendiri secara aktif pemahaman, karena itu
kebiasaan guru “akting dipanggung, siswa menontot” harus dirubah
4
menjadi “siswa aktif bekerja dan belajar di panggung, sedangkan
guru membimbingnya dari dekat”.
Beberapa perbedaan antara model pembelajaran kontekstual dengan
model pembelajaran tradisional adalah :
Model Kontekstual
- Orientasi siswa
- Aktif kreatif
- Kooperatif
- Realistik
- Eksploratif
- Kesedaran diri
- Fungsional
- Kontruktivisme
Model Tradisional
- Orientasi isi
- Pasif reseptif
- Individuslistik
- Teoristik
- Preskriptif
- Kebiasaan
- Faktual
- Behavioris
Dari perbedaan di atas tampak bahwa model pembelajaran
kontekstual lebih menekankan pada kebutuhan siswa, pemberdayaan
potensi siswa, peningkatan kesadaran diri, penyampaian ilmu-ilmu
yang fungsional bagi kehidupan dan penilaian yang mengukur
penguasaan ilmu secara tuntas, sedangkan pembelajaran kontekstual
menurut Slamet Mulyana (2004 : 6) adalah konsep belajar yang
mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa
dan mendorong siswa untuk menghubungkan pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapan pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapan pengetahuan tersebut dalam kehidupan siswa sehari-hari
dengan melibatkan tujuh komponen utama yaitu konstruktivisme,
5
modeling, masyarakat belajar, bertanya, menemukan, penilaian yang
sebenarnya dan refleksi. Ketujuh komponen kontekstual tersebut
merupakan satu sistem membentuk skenario belajar siswa yang
efektif.
2.2. Kerangka Berpikir
Pada bagian ini diuraikan landasan substantive dalam arti teoritik
dan/atau metodologik yang dipergunakan peneliti dalam menentukan
alternative, yang akan diimplementasikan. Untuk keperluan itu, dalam
bagian ini diuraikan kajian baik pengalaman peneliti pelakju PTK sendiri
nyang relevan maupun pelaku – pelaku PTK lain disamping terhadap teori
– teori yang lazim termuat dalam berbagai kepustakaan. Argumentasi
logic dan teoretik diperlukan guna menyusun kerangka konseptual. Atas
kerangka konseptual yang disusun itu, hipotesis tindakan dirumuskan.
2.3. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah dan kajian teori, maka hipotesis
tindakan dalam penelitian ini penggunaan Model Pembelajaran
Kontekstual Learning dalam membaca teks recount dapat meningkatkan
Hasil belajar siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Cineam Kabupaten
Tasikmalaya.
3. METODE PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian ini menggunakan model spiral penelitian tindakan
kelas (Hopkins, 1993).
6
Sumber : Supardi (2008 ; 105)
Tim teridiri dari 3 orang (1 peneliti dan 2 orang observer)
Anggota tim dapat dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1.
Daftar Tim
No. Nama NIP. GolMata
PelajaranKet.
1. Maman Herman,S.Pd 196901051999031005 IV/a B.Inggris Peneliti
2. Asep Nurulloh,S.Pd 198402122008011007 III/a B.Inggris Observer
3 Edeh Kurniasih, S.Pd 196511121989032005 IV/a IPS Observer
7
3.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII A
SMP Negeri 2 Cineam Kabupaten Tasikmalaya yang berjumlah 30 orang
yang terdiri dari 16 orang siswa laki-laki dan 14 orang siswa perempuan.
3.3. Prosedur Penelitian
Pada bagian ini ditentukan variabel – variabel penelitian yang
dijadikan titik – titik incar untuk menjawab permasalahan yang dihadapi.
Variabel tersebut dapat berupa (1) variabel input yang terkait dengan
siswa, guru, bahan pelajaran, sumber belajar, prosedur evaluasi,
lingkungan belajar, dan lain sebagainya; (2) variabel proses pelanggaran
KBM seperti interaksi belajar-mengajar, keterampilan bertanya, guru,
gaya mengajar guru, cara belajar siswa, implementasi berbagai metode
mengajar di kelas, dan sebagainya, dan (3) varaibel output seperti rasa
keingintahuan siswa, kemampuan siswa mengaplikasikan pengetahuan,
motivasi siswa, hasil belajar siswa, sikap terhadap pengalaman belajar
yang telah digelar melalui tindakan perbaikan dan sebagainya
3.4. Metode Pengumpulan Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VIII A dan diperoleh
menggunakan tes tulis bentuk uraian dan pilihan ganda.
Jenis Instrumen yang digunakan adalah tes tulis bentuk uraian dengan
soal sebanyak 5 butir,pilihan ganda 10 item dan paragraph rumpang,
yang dilaksanakan setiap akhir siklus.
Pelaksanakan tindakan dilaksanakan 3 siklus dengan tiap siklusnya
membahas indikator 1 dan 2 dengan waktu yang diperlukan 4 x 40 menit
sebanyak 3 kali pertemuan. Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan
refleksi.
Monitoring dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung.
Peneliti bersama 2 orang observer berada di dalam kelas. Peneliti
melaksanakan pembelajaran, sedangkan 2 orang observer mengamati
pelaksanaan pembelajaran. Melalui lembar observasi, observer mencata
8
segala kegiatan yang terjadi pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Hal ini dimaksudkan sebagai bahan dalam melakukan refleksi.
3.5. Metode Analisis Data Kriteria keberhasilan
Analisis data diperoleh dari hasil tes tulis bentuk uraian untuk
setiap siklus, selanjutnya akan dilihat apakah terdapat peningkatan dari
siklus I ke siklus II dan dari siklus II ke siklus III. Refleksi dilaksanakan
diluar jam pelajaran.
Pada bagaian ini tolak ukur keberhasilan tindakan perbaikan
ditetapkan secara eksplisit sehingga memudahkan verifikasinya untuk
tindak perbaikan melalui PTK yang bertujuan mengurangi kesalahan
konsep siswa misalnya perlu ditetapkan kriteria keberhasilan dalam
bentuk pengurangan (njumlah jenis dan atau tingkat kegawatan)
miskonsepsi yang tertampilkan yang patut diduga sebagai dampak dari
implementasi tindakan perbaikan yang dimaksud.
DAFTAR PUSTAKA
Budi Susetyo.2005. Sistematika Proposal Penelitian Tindakan Kelas. Diklat
Teknis Penelitian Tindakan Kelas. Direktorat Pendidikan Luar Biasa, Jakarta.
LAMPIRAN DAN LAIN – LAIN
9
PROPOSAL PTK
APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKTUAL LEARNINGDALAM MEMBACA TEKS RECOUNT DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS
VIII A SMP NEGERI 2 CINEAM KABUPATEN TASIKMALAYA
DI SUSUNOLEH :
MAMAN HERMAN , S.Pd \
PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA
DINAS PENDIDIKAN
SMP NEGERI 2 CINEAMJl. Raya Banjar Desa Ancol Kec. Cineam Kab. Tasikmalaya 46198
10