i
PROSES KOMUNIKASI INTERPERSONAL DANCER GAY
(Studi Kasus “Peletek” pada Sebuah Fenomena Dancer Gay
dalam Komunitas Dancer di Tasikmalaya)
Oleh
DINI ANYSA
362010072
SKRIPSI
Diajukan Kepada
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Komunikasi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
72
72
ii
iii
iv
v
MOTTO :
“To get a success, your courage must be
greater than your fear”
Untuk mendapatkan kesuksesan,
keberanianmu harus lebih besar daripada
ketakutanmu.
vi
Persembahan :
Skripsi ini dipersembahkan untuk
Kedua Orang Tua tercinta dan
semua sahabat yang mendukung serta
mendoakan Saya ..
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayah-Nya,
serta anugerah-Nya yang telah memberikan kekuatan, kesabaran, kesehatan, dan
kesempatan yang diberikan kepada penulis sehingga penulisan karya akhir dengan
judul “Proses Komunikasi Interpersonal Dancer Gay (Studi Kasus Peletek pada
Sebuah Fenomena Dancer Gay dalam Komunitas Dancer di Tasikmalaya)” dapat
diselesaikan. Penulisan karya akhir ini juga untuk memenuhi sebagian syarat guna
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada program studi Ilmu Komunikasi
Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Dalam usaha untuk menyusun penulisan karya akhir ini, tentunya tidak
terlepas dari bantuan dan bimbingan banyak pihak yang tidak ternilai baik berupa
dukungan, kritik, dan saran. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan karunia-Nya, serta kekuatan
dan kesehatan dimana ketika penulis hendak menyelesaikan skripsi, Dia yang
selalu setia mendengarkan keluh kesah penulis dan selalu memberi
penghiburan dengan cara-Nya yang indah.
2. Kedua Orang Tua yaitu Bapak dan Ibu, Saudara yaitu Kakak dan Adik-adik
yang berada di Tasikmalaya maupun di Ambarawa, serta keluarga yang selalu
mendukung dengan doa dan materi sehingga penulis bisa menyelesaikan
skripsi ini dengan baik dan tepat waktu.
3. Dika Imania Putra, yang selalu setia mendengarkan keluh kesah penulis dan
juga selalu memberikan semangat yang begitu besar ketika penulis sedang
berjuang menyelesaikan skripsi ini.
4. Mbak Dewi (Dewi Kartika Sari, M.I.Kom), selaku Ketua Program Studi Ilmu
Komunikasi atas bimbingan dan dukungannya.
5. Mas Sam (Sampoerno, S.Pd.,M.Si.), selaku pembimbing skripsi yang tidak
pernah lelah memberikan bimbingan, solusi, dan motivasi kepada penulis dari
viii
mulai awal penyusunan proposal sampai dengan penulis menyelesaikan
skripsi.
6. Om John Lahade, Pak Pamerdi, Om Roy, Pak Daru, Mbak Dewi, Mbak
Natalia, Mbak Ester, Mas Seto, Bu Sri, Mbak Wilsa, dan semua dosen
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Komunikasi (FISKOM) UKSW yang sudah
mengajar, dan membimbing penulis dari awal menjadi mahasiswa hingga saat
ini.
7. Purin, Yudistira, Teguh, dan Vania, selaku narasumber yang telah membantu
penulis dalam memberikan informasinya sehingga karya akhir penulis dapat
diselesaikan dengan baik.
8. Merlyn, Poppy, Liberty, Naomi, Wiwik, Gita, Priska, Shane, Nanang, Yousha,
Dwi, selaku teman yang selalu memberikan dukungan dan semua teman-
teman FISKOM 2010 yang berjuang bersama yang sudah lulus maupun
belum, tetap lanjutkan perjuangan kalian hingga mencapai puncak kesuksesan
yang paling tinggi dan semoga kita dapat berjumpa lagi di kemudian hari.
9. Dan semua pihak yang mungkin tidak sempat tersebutkan satu per satu, yang
telah turut mendukung terselesaikannya penulisan karya akhir ini, saya
ucapkan banyak terimakasih.
Akhirnya, penulis sadar semuanya jauh dari kata sempurna. Namun
penulis selalu mencoba untuk memberikan yang terbaik. Terima kasih.
Ambarawa, 30 September 2015
Dini Anysa
ix
SARIPATI
Homoseksual gay merupakan suatu fenomena sosial yang tidak mampu
lagi disangkal keberadaannya. Sebagian besar masyarakat Indonesia menganggap
homoseksual sebagai penyimpangan seksual. Namun seiring perkembangan yang
terjadi dari masa ke masa menghasilkan perubahan besar pada kaum seksual.
Tasikmalaya dikenal dengan fenomena dancer homoseksual, karena
ditemukannya setiap anggota gay dalam setiap group dance yang tergabung dalam
komunitas dancer Tasikmalaya. Tentu saja ada proses dimana setiap anggota
tersebut meletek menjadi seorang gay.
Dalam proses untuk memeletekkan anggota dance normal menjadi gay
diperlukannya komunikasi dua arah. Proses komunikasi tersebut dilakukan
dengan menggunakan komunikasi interpersonal.
Penelitian mengenai proses komunikasi interpersonal dancer gay dengan
studi kasus peletek pada sebuah fenomena dancer gay dalam komunitas dancer di
Tasikmalaya merupakan penelitian dengan jenis penelitian kualitatif dengan
paradigma interpretative. Agar bisa dilakukan lebih mendalam, penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan in depth interview yang difokuskan pada life
story.
Berdasarkan hasil penelitian, proses komunikasi interpersonal terjadi
secara tarik ulur. Dancer gay melakukan pendekatan terhadap anggota dancer
normal melalui proses komunikasi interpersonal yang sesuai dengan 5 efektivitas
komunikasi interpersonal De Vito. Diawali dengan adanya keterbukaan, kemudian
adanya rasa empati dan adanya sikap saling mendukung serta sikap positif yang
ditanamkan pada diri masing-masing dancer membuat proses peletek semakin
dekat pada titik puncaknya. Terakhir dengan adanya kesetaraan antara dancer gay
dan dancer normal. Dengan kelima proses tersebut menghasilkan perubahan dari
dancer normal menjadi seorang gay. Perubahan sikap tersebut dipengaruhi oleh
simbol verbal dan nonverbal. Karena sentuhan dan kenyamanan, akhirnya dancer
normal telah meletek menjadi seorang gay.
Kata kunci : Gay, Dancer gay, Meletek, Memeletekkan.
x
ABSTRACT
Homosexual gay is a phenomenon social could no longer indisputably its
existence. Majority of indonesian society consider homosexual as sexual
perversion. But as the developments taking place from time to time make big
change with the people sexual. Tasikmalaya known to the dancer homosexual,
because found any member of gay in any group dance joined in community
dancer Tasikmalaya. Of course there is the process whereby any member of the be
a gay ‘meletek’.
In the process of ‘memeletekkan’ members of dance normal being gay
need for two way communication. Communication process was used for the
interpersonal communication.
Research on communication process dancer interpersonal gay with a case
study ‘peletek’ on a phenomenon dancer gay within the community dancer
earthquake research is the kind of research with the interpretative qualitative. To
be carried out more depth, the study is done by using in depth interview focusing
on life story.
Based on the research done, communication process interpersonal
occurring in pull to buy. Dancer gay approach of dancer normal through the
process communication interpersonal according to 5 the effectiveness of
communication interpersonal De Vito. Started by the openness, and then the
empathy and the attitude mutual support and positiveness that is implanted in self
each dancer make the process ‘peletek’ closer in the tipping point. The last of
equality between dancer gay and dancer normal. With his the process producing
a change of dancer normal be a gay. A change in attitude was influenced by a
symbol verbal and nonverbal. Because touch and comfort, finally dancer normal
‘meletek’ has become a gay.
Keywords: Gay, Dancer gay, Meletek, Memeletekkan.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
HALAMAN PENGESAHAN.………………………………………... ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN…….……………………… iii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS ROYALTY DAN PUBLIKASI iv
KATA PENGANTAR…………………………………………............ v
HALAMAN MOTTO………………………………………………..... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN……………………………………… viii
SARIPATI…………..…………..………………………………….….. ix
ABSTRAK…………………………………………………………….. x
DAFTAR ISI ……………………………………………….................. xi
DAFTAR TABEL………………………….………………….…..….. xiv
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………..… xv
BAB I. PENDAHULUAN……………………..…………….……...... 1
1.1 Latar Belakang………………….……………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah………………………….………………….. 6
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................... 6
1.4 Manfaat Penelitian....…………………...................................... 6
1.5 Batasan Penelitian…………………………….………………. 7
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………… 8
2.1 Kajian Teori................................................................................. 8
2.1.1 Proses Komunikasi…………………………………… 8
2.1.1.1 Komunikasi Verbal…………………………… 8
2.1.1.2 Komunikasi Nonverbal…………………......... 9
2.1.2 Komunikasi Interpersonal............................................. 10
2.2 Pengertian Tari/Dance................................................................ 15
2.3 Homoseksual dan Gay………………………………….…....... 16
2.4 Penelitian Terdahulu…………………………………………... 17
2.5 Kerangka Pikir………………………………………………… 24
xii
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN…………….…………….. 25
3.1 Jenis Penelitian dan Paradigma……………………………....... 25
3.2 Metode Penelitian………………………………….………...... 26
3.3 Unit Amatan dan Unit Analisa................................................... 26
3.3.1 Unit Amatan……………………………………….......... 26
3.3.2 Unit Analisa………………………………………........... 26
3.4 Lokasi Penelitian………………………………………............ 27
3.5 Objek Penelitian………………………………………………. 27
3.6 Sumber Data………………………………………………....... 27
1. Data Primer……………………………………………........ 27
2. Data Sekunder……………………………………..….......... 28
3.7 Teknik Pengumpulan Data……………………………….......... 28
1. Observasi……………………………………………………. 28
2. Wawancara…………………………………………….......... 28
3. Studi Kepustakaan…………………………………….......... 28
4. Dokumentasi………………………………………………… 28
3.8 Teknik Analisis Data…………………………………………... 29
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.................. 30
4.1 Profil Dancer ……………………..…………………................ 32
4.1.1 Dancer Gay (X)…………………………………….......... 32
4.1.1.1 Yudistira……….…………………………....... 32
4.1.1.2 Vania…………………………………….……. 34
4.1.2 Dancer Normal (Y)…………………………….………… 37
4.1.2.1 Teguh…………………………………..……… 37
4.1.2.2 Purin…………………………………………… 39
4.2 Proses Komunikasi Dancer GayDancer Normal …………….. 41
4.2.1 Proses Peletek YudistiraTeguh melalui Komunikasi
Interpersonal ………………………………………........... 43
4.2.2 Proses Peletek VaniaPurin melalui Komunikasi
Interpersonal…………………………………………....... 53
4.3 Analisis Umum dan Pembahasan…………………………........ 63
xiii
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN…………….…………….... 70
5.1 Kesimpulan…………………………………………………… 70
5.2 Saran…………………………………...………………........... 71
DAFTAR PUSTAKA...…………………………….……………….. 72
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Data Group Dance di Tasikmalaya …………..……………….. 31
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Transkrip Wawancara ………………………………………………... 1
Data Narasumber ……………………………………………………... 2
1. Teguh …………………………………………………………. 2
2. Purin ………………………………………………...………… 3
3. Yudistira …………………………………………...…………. 4
4. Vania..…………………………………………………………. 5
Hasil Wawancara ..…………………………………………………….. 6
1. Wawancara Teguh …………………...………………………… 6
2. Wawancara Purin …...…………………………………………. 11
3. WAwancara Yudistira.…………………………………………. 16
4. Wawancara Vania ……………………………………………… 21
Kamus Bahasa Binan…………………………………………………… 26
Foto –foto Narasumber ………………………………………………… 31