Download - Proses Audit
PROSES UNTUK MENEMUKAN BUKTI AUDIT
YANG DILAKUKAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN
ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA BATU
TAHUN ANGGARAN 2008
1. Dasar Hukum Pemeriksaan
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
c. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
2. Tujuan Pemeriksaan
Tujuan pemeriksaan atas LKPD TA 2008 adalah untuk memperoleh opini atas
tingkat kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan
keuangan yang didasarkan pada kriteria:
a. Kesesuaian dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP);
b. Kecukupan pengungkapan (adequate disclosures);
c. Kepatuhan terhadap perundang-undangan;
d. Efektivitas sistem pengendalian intern.
3. Sasaran Pemeriksaan
Sasaran Pemeriksaan atas LKPD TA 2008 adalah sebagai berikut.
a. Penyajian saldo akun-akun dan transaksi-transaksi dalam Neraca per
31 Desember 2008, Laporan Realisasi Anggaran dan Laporan Arus Kas
untuk tahun yang berakhir sampai dengan 31 Desember 2008 sesuai
dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;
b. Pengungkapan informasi keuangan pada Catatan Atas Laporan Keuangan
sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;
c. Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku;
d. Efektivitas desain dan implementasi sistem pengendalian intern
termasuk pertimbangan hasil pemeriksaan sebelumnya;
e. Tindak lanjut yang dilakukan Pemerintah Daerah atas Hasil Pemeriksaan
BPK RI sebelumnya.
4. Standar Pemeriksaan
Standar Pemeriksaan yang digunakan adalah Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara (SPKN) yang ditetapkan BPK RI Tahun 2007.
5. Metode Pemeriksaan
Metodologi pemeriksaan yang digunakan adalah pemeriksaan dengan
pendekatan berdasarkan risiko, yang dirancang untuk menemukan kesalahan
dan penyimpangan informasi atas laporan keuangan dengan menelaah kegiatan
pemerintahan. Kegiatan pemeriksaan dimulai dengan melakukan penelaahan
kegiatan yang akan menentukan area risiko penting yang seharusnya menjadi
fokus pemeriksaan untuk meyakinkan pencatatan yang memadai di laporan
keuangan.
Dalam menganalisis dan menguji proses akuntansi dan pelaporan keuangan
Pemerintah, BPK telah melakukan prosedur-prosedur di bawah ini:
a. Memahami dan menguji sistem akuntansi dan pelaporan yang dipakai dan
diterapkan oleh Pemerintah Daerah saat ini apakah telah mengikuti sistem
akuntansi yang telah ditetapkan Pemerintah.
b. Menganalisis proses akuntansi dan pelaporan instansi, termasuk
pengendalian yang diterapkan untuk mengurangi risiko salah saji
dan kesalahan yang disengaja;
c. Menelaah kecukupan pengendalian intern yang berhubungan dengan
sistem akuntansi dan pelaporan; dan
d. Menelaah keakuratan, kelengkapan, keberadaan, penilaian, pisah
batas, kepemilikan, penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
yang dihasilkan oleh sistem akuntansi dan pelaporan.
Pemeriksaan BPK juga mencakup pengujian pengendalian, prosedur
analitis, dan pengujian substantif untuk menilai efektivitas pengendalian,
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan kewajaran laporan
keuangan pemerintah daerah. Selain itu, kami juga melakukan
pemantauan atas tindak lanjut dari setiap permasalahan yang ditemui
dalam pemeriksaan LKPD sebelumnya.
6. Waktu Pemeriksaan
Pemeriksaan dilaksanakan mulai tanggal 22 April 2009 dan berakhir pada
tanggal 31 Mei 2009.
7. Objek Pemeriksaan
Obyek pemeriksaan BPK adalah Laporan Keuangan Pemerintah Kota Batu
Tahun 2008, yang terdiri dari:
a. Neraca per 31 Desember 2008;
b. Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk Tahun
yang Berakhir sampai dengan 31 Desember 2008;
c. Laporan Arus Kas untuk Tahun yang Berakhir sampai dengan 31
Desember 2008, dan
d. Catatan atas Laporan Keuangan.
8. Kendala Pemeriksaan
PERWAKILAN PROVINSI JAWA TIMUR
Dalam rangka pelaksanaan salah satu tugas konstitusionalnya yaitu
pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Batu Tahun 2008,
BPK RI tidak menghadapi kendala yang berarti dalam pelaksanaan
pemeriksaan.
LANGKAH – LANGKAH DALAM PROSES AUDIT
Dalam menganalisa langkah-langkah proses Audit, Kelompok kami
akan membahas satu persatu masalah yang terjadi pada laporan keuangan
Pemerintah Kota Batu.
1. Realisasi Belanja Hibah.
Langkah-langkah :
- Melakukan penelusuran kepada Bagian Keuangan Sekretariat
Daerah
- Mencocokkan bukti-bukti melalui surat pertanggungjawaban
(SPJ).
- Mencocokkan bukti-bukti dengan Peraturan
a) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, pada pasal 4 yang
menyatakan bahwa Keuangan daerah dikelola secara tertib,
taat pada peraturan perundang-undangan, efisien,
ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab
dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan
manfaat untuk masyarakat;
b) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah Pasal 44 pada:
1. Ayat (1) yang menyatakan bahwa Belanja hibah
sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 bersifat
bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus
menerus dan tidak wajib serta harus digunakan sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam naskah
perjanjian hibah daerah;
2. Ayat (4) yang menyatakan bahwa Naskah
Perjanjian hibah daerah sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat identitas
penerima hibah, tujuan pemberian hibah, jumlah
uang yang dihibahkan.
c) Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 900/2677/SJ
tanggal 8 November 2007 tentang Hibah dan Bantuan Daerah
pada butir 6b yang menyatakan bahwa Hibah dalam bentuk
uang kepada organisasi non pemerintah (seperti Ormas dan
LSM) dan masyarakat dipertanggungjawabkan dalam bentuk
bukti tanda terima uang dan laporan realisasi penggunaan dana
sesuai naskah perjanjian hibah yang pengaturan
pelaksanaannya ditetapkan dengan peraturan kepala
daerah.
d) Peraturan Walikota Batu Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Belanja Hibah Kota Batu TA
2008 pada Pasal 4:
1) Ayat (1) yang menyatakan bahwa Belanja hibah
sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) bersifat
bantuan yang tidak mengikat/tidak secara terus menerus
dan tidak wajib serta harus digunakan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam naskah perjanjian
hibah daerah atau naskah lain yang dipersamakan;
2) Ayat (3) yang menyatakan bahwa Naskah
Perjanjian hibah daerah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) sekurang-kurangnya memuat identitas penerima
hibah, tujuan pemberian hibah, jumlah uang yang
dihibahkan.
- Konfirmasi dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Bagian
Hukum.
2. Proses Pinjam Pakai Kendaraan, Tanah dan Bangunan di Pemerintah
Kota Batu.
Langkah-langkah :
- Mencocokkan dengan data pinjam pakai kendaraan dinas
operasional serta tanah dan bangunan dari Bagian Perlengkapan
Tahun 2008.
- Konfirmasi dengan Bagian Perlengkapan.
- Konfirmasi kepada pihak yang meminjam – pakai kendaraan,
tanah, dan bangunan.
- Mencocokkan dengan daftar berita acara pinjam pakai
kendaraan, tanah, dan bangunan.
- Melakukan pengamatan dan wawancara dengan beberapa
SKPD
- Mencocokkannya dengan peraturan :
a) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, pada pasal 44 yang menyatakan
bahwa pengguna barang dan/atau kuasa pengguna
barang wajib mengelola dan menatausahakan barang
milik negara/daerah yang berada dalam penguasaannya
dengan sebaik-baiknya.
b) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah dalam Pasal 23:
1) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Jangka waktu
pinjam pakai barang milik Negara/daerah paling lama
dua tahun dan dapat diperpanjang;
2) Ayat (3) yang menyatakan bahwa pinjam pakai
dilaksanakan berdasarkan surat perjanjian yang
sekurang-kurangnya memuat:
a). pihak -pihak yang terikat dalam perjanjian;
b). jenis, luas atau jumlah barang yang
dipinjamkan dan jangka waktu;
c). tanggung jawab peminjam atas biaya
operasional dan pemeliharaan selama jangka
waktu peminjaman; dan persyaratan lain yang
dianggap perlu.
c) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006
tanggal 20 Maret 2006 tentang Standarisasi Sarana dan
Prasarana Kerja Pemerintah Daerah, pada:
1) Pasal 13 yang menyatakan bahwa kendaraan dinas
sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf d,
meliputi:
a) Kendaraan perorangan dinas;
b) Kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas
jabatan; dan
c) Kendaraan dinas operasional khusus/lapangan;
2) Pasal 14 ayat (1) yang menyatakan bahwa
kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud
dalam pasal 13 huruf a, disediakan dan dipergunakan
untuk pejabat negara;
3) Pasal 14 ayat (2) yang menyatakan bahwa
kendaraan perorangan dinas sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diperuntukkan bagi pemangku jabatan
Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati/Walikota dan
Wakil Bupati/Wakil Walikota;
4) Pasal 15 ayat (1) yang menyatakan bahwa
kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas jabatan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 13 huruf b
disediakan dan dipergunakan untuk kegiatan
operasional perkantoran;
5) Pasal 15 ayat (2) yang menyatakan bahwa
kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas
jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diperuntukkan bagi Pimpinan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Provinsi, Pimpinan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten/Kota.
d) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
tanggal 21 Maret 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Barang Milik Daerah, pada pasal 35:
1) Ayat (2) yang menyatakan bahwa Pinjam pakai
barang milik daerah berupa tanah dan/atau
bangunan maupun selain tanah/dan atau
bangunan dilaksanakan oleh pengelola setelah
mendapat persetujuan Kepala Daerah;
2) Ayat 4 yang menyatakan bahwa Jangka waktu
pinjam pakai barang milik daerah paling lama 2 (dua)
tahun dan dapat diperpanjang;
3) Pelaksanaan pinjam pakai dilakukan berdasarkan
surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat:
a) pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian.
b) jenis, luas, dan jumlah barang yang dipinjamkan.
c) jangka waktu peminjaman.
d) tanggung jawab peminjam atas biaya operasional
dan pemeliharaan selama jangka waktu
peminjaman.
e) persyaratan lain yang dianggap perlu.
3. Serah Terima Barang Milik/Kekayaan Pemerintah Kabupaten Malang
Kepada Pemerintah Kota Batu.
Langkah-langkah :
- Melakukan pemeriksaan atas aset hasil pelimpahan dari
Pemerintah Kabupaten Malang.
- Melakukan konfirmasi dengan Bagian Perlengkapan.
- Mencocokkan dengan peraturan :
a) Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, pada pasal 44.
b) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, pada pasal 4.
c) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13
Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
pernyataan nomor 7 mengenai akuntansi aset tetap.
d) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah..
e) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
tanggal 21 Maret 2007 tentang Pedoman Pengelolaan
Barang Daerah, pada Lampiran VII angka 4 Pengadaan
tanah.
4. Aset Yang Diserahkan ke Pihak Ketiga tetapi belum di hapus
Langkah-langkah:
- Melakukan pemeriksaan atas dokumen pertanggungjawaban
(SPJ)
- Diterbitkan Surat Penetapan penghapusan yang selanjutnya
segera diproses penghapusannya
- Mencocokan dengan peraturan
a) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tanggal 14
maret 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah.
b) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007
tanggal 21 Maret 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Barang Milik Daerah.
5. Kegiatan Belanja Modal Pengadaan Ternak.
Langkah-langkah :
- Melakukan seleksi dengan system.
- Melakukan pengecekan pada surat perjanjian bantuan ternak.
- Melakukan pengecekan dalam berita acara
penyerahan/penyetoran ternak nomor
524/1139.3/422.208/2008 tanggal 25 September 2008,
surat perjanjian bantuan ternak sapi nomor
524/1150.1/DAU/422.208/2008 tanggal 8 Oktober 2008 dan surat
perjanjian bantuan ternak kelinci nomor
524/1153.2/DAU/422.208/2008 tanggal 8 Oktober 2008.
- Mencocokkan dengan peraturan :
a) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara Pasal 3 ayat (1)
b) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, pada pasal 4.
c) Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13
Juni 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
pernyataan nomor 6 mengenai Akuntansi Investasi.
d) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, Pasal 72
ayat (1).
e) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, Pasal 71.
f) Surat Perjanjian Bantuan Ternak nomor
524/1150.1/DAU/422.208/2008 tanggal 8 Oktober 2008
tentang pemberian bantuan ternak sapi perah ke kelompok
tani pada Pasal 3.
g) Surat Perjanjian Bantuan Ternak nomor
524/1153.2/DAU/422.208/2008 tanggal 8 Oktober 2008
tentang pemberian bantuan ternak kelinci ke kelompok tani
pada Pasal 3.
6. Beberapa Kegiatan di SKPD Mengalami Keterlambatan
Langkah- langkah :
- konfirnmasi dengan Bendahara Pengeluaran, SPP (Surat
Pengajuan Pembayaran)
- Berdasarkan pemeriksaan fisik
- Mencocokkan dengan peraturan :
a. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tanggal 3
November 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14
Januari 2004 tentang Perbendaharaan Negara, pasal 21
ayat (1).
c. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tanggal 15
Oktober 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, pada pasal 75
ayat (7).
7. Pemecahan Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Perikanan di
Dinas Pertanian
Langkah-Langkah :
- Pemeriksaan terhadap dokumen pertanggungjawaban dan
pelaksanaan belanja modal
- Hasil konfirmasi dengan PPK dan PPTK mengenai pelaksanaan
kegiatan fisik yang sejenis dengan kontrak yang berbeda.
- mencocokkan dengan peraturan :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, pada pasal 4.
b. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa pada
Lampiran I Bab 1 angka 1.a.3).a).
8. Nilai Perolehan Puskesmas Bumiaji yang Dibongkar Total Belum
Dihapuskan
Langkah-langkah :
- konfirmasi dengan Bagian Perlengkapan dan Dinas Kesehatan,
- pemeriksaan terhadap dokumen addendum kontrak
- mencocokkan dengan peraturan
a. Pasal 54 ayat (2) yang menyatakan bahwa penghapusan
barang milik daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 53
(b) dilakukan dalam hal barang milik daerah dimaksud
sudah beralih kepemilikannya, terjadi pemusnahan atau
karena sebab-sebab lain;
b. Pasal 54 ayat (3) yang menyatakan bahwa penghapusan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan dengan
Keputusan Kepala Daerah;
c. Pasal 55 ayat 1 huruf (a) yang menyebutkan bahwa
penghapusan barang milik daerah dengan tindak lanjut
pemusnahan dilakukan apabila barang milik daerah
dimaksud tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan
dan tidak dapat dipindahtangankan;
9. Penyajian Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Partai
Politik Tidak Sesuai Dengan Ketentuan.
Langkah-langkah :
- mencocokkan dengan dokumen terkait.
- mencocokkan dengan peraturan :
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri No.25 Tahun 2006 tentang
Perubahan atas Permendagri No. 32 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pengajuan, Penyerahan dan Laporan Penggunaan
Bantuan Keuangan kepada Partai Politik pada lampiran III bentuk
laporan penggunaan bantuan keuangan partai politik.
10. Terdapat Kesalahan Pembebanan Penganggaran dan Realisasi Belanja
Barang dan Jasa
Langkah-langkah :
- pemeriksaan lebih lanjut terhadap dokumentasi, dan
wawancara dengan masing-masing PPTK.
- pemeriksaan dokumen (dhi. Neraca, LRA SKPD) dan
konfirmasi dengan Bagian Keuangan
- mencocokkan dengan peraturan :
a. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tanggal 13 Juni
2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, pada:
- PSAP Nomor 02 paragraf 37.
- PSAP Nomor 07 paragraf 5 ayat b.
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah, pada:
- Pasal 52 Ayat (1) dan Ayat (2) .
11.Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Tidak Didukung dengan Bukti yang
Lengkap.
Langkah-langkah :
- pemeriksaan terhadap Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Belanja
Perjalanan Dinas di Bagian Sekretariat Daerah
- mencocokkan dengn peraturan :
a. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara, pasal 3 ayat (1).
b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, pasal 61 ayat (1).
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
d. Peraturan Walikota Nomor 306 Tahun 2007 tentang
Pedoman Standar Harga Satuan Barang/Jasa di Lingkungan
Pemerintah Kota Batu Tahun Anggaran 2008 bagian B
mengenai Standar Perjalanan Dinas.
12. Pengadaan Blanko KTP Sebesar Rp199.800.000,00 Mendahului Surat
Perjanjian Kerja dan Pengadaan Blanko KK Sebesar Rp45.000.000,00
Mendahului Anggaran.
Langkah-langkah :
- Pengamatan terhadap stock persediaan
- Melakukan konfirmasi terhadap PPK dan PPTK
- mencocokkan dengan peraturan :
a. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tanggal 5 April
tentang Keuangan Negara, pasal 3 ayat (1).
b. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tanggal 3
November 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah, Bagian Kedua.
13. Pengadaan Sistem Informasi Geografis Sebesar Rp210.000.000,00 di
Dinas Pariwisata Mendahului Anggaran dan Belum Bisa
Dimanfaatkan.
Langkah-langkah :
- melakukan pemeriksaan dan konfirmasi dengan Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Panitia Pengadaan.
- meminta keterangan dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
- Pemeriksaan Berita Acara Pemeriksaan Nomor
027/2378/422.207/2008 dan Berita Acara Penerimaan Barang
Nomor 027/2383/422.207/2008 serta Surat Perjanjian Kerja.
- Melakukan Pemeriksaan lebih lanjut atas SIG.
- mencocokkan dengan :
a. Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 tanggal 3
November 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengdaan
Barang/Jasa Pemerintah.
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
43/PRT/M/2007 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan
jasa Konstruksi Bab IV mengenai Pelelangan Gagal dan
Pelelangan Ulang.
14. Penerimaan Retribusi di Dua SKPD Belum Ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
Langkah-langkah :
- Melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pengelolaan
penerimaan di Dinas Pertanian serta konfirmasi melakukan
dengan Bendahara Penerimaan
- Pemeriksaan terhadap dokumen pengelolaan penerimaan di
Dinas Informasi, Komunikasi dan Perpustakaan serta melakukan
konfirmasi dengan Bendahara Penerimaan
- mencocokkan dengan :
a. Undang – Undang Nomor 34 tahun 2000 tanggal 20
Desember 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Udang
Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah pada pasal 24.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tanggal 9
Desember 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tanggal 15 Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
15. Pendapatan Retribusi Tanda Daftar Perusahaan di Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Digunakan Langsung.
Langkah-langkah :
- Melakukan pemeriksaan terhadap penerimaan TDP.
- Pemeriksaan dokumen-dokumen terkait
- mencocokkan dengan :
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tanggal 14 Januari
2004 tentang Perbendaharaan Negara, pada pasal 16 ayat
(3).
b. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tanggal 9
Desember 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.
c. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tanggal 15
Mei 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
BUKTI – BUKTI AUDIT
Setelah langkah-langkah dilakukan, BPK menemukan bukti-bukti sebagai
berikut :
1. Realisasi Belanja Hibah
Berdasarkan penelusuran kepada Bagian Keuangan Sekretariat
Daerah, ditemukan anggaran realisasi belanja hibah sebesar
Rp10.405.000.000,00 dan telah terealisasi sebesar
Rp5.687.949.000,00 atau 54,67% dari anggaran. Adapun rinciannya
sebagai berikut:
Tabel 1.1 Daftar Penerima hibah
No Penerima Hibah Pelaksana Kegiatan
(Leading Sector)
Jumlah
(Rp)1 Pemerintah Desa Bagian Pemerintahan 51.000.000,002 KONI & Bagian Kesejahteraan 2.807.460.000,03 Organisasi profesi Bagian Kesejahteraan 292.875.000,004 PKK Kapemas 750.000.000,005 Organisasi Bagian Kesejahteraan 1.356.614.000,006 Usaha Ekonomi Kapemas 150.000.000,007 JPES Bappeda 280.000.000,00Total 5.687.949.000,00
Sehingga, BPK memutuskan bahwa Realisasi Belanja Hibah
Sebesar Rp5.687.949.000,00 Tidak Disertai dengan Naskah
Perjanjian Hibah, karena didasarkan pada pemeriksaan atas bukti-bukti
pertanggungjawaban (SPJ) dan konfirmasi dengan Bagian
Kesejahteraan Rakyat dan Bagian Hukum, diketahui bahwa
pemberian hibah tersebut tidak disertai dengan naskah perjanjian
hibah
2. Proses Pinjam Pakai Kendaraan, Tanah dan Bangunan di Pemerintah
Kota Batu.
Terdapat beberapa proses pinjam pakai yang tidak sesuai
dengan ketentuan. Selain itu Keputusan Walikota yang mengatur
pinjam pakai barang-barang inventaris milik Pemerintah Kota Batu
belum ada.
a) Pinjam pakai kendaraan roda empat kepada mantan pejabat
terdapat empat unit kendaraan roda empat yang masih
digunakan oleh mantan pejabat Pemerintah Kota Batu periode
2003 s.d 2007.
b) Pinjam pakai kendaraan roda empat kepada pihak di luar unit
kerja SKPD terdapat 19 unit kendaraan roda empat dan dua unit
kendaraan roda dua milik Pemerintah Kota Batu yang masih
digunakan oleh pihak di luar unit kerja SKPD.
c) Pinjam pakai kendaraan roda 4 (empat) kepada Anggota DPRD
terdapat 21 unit kendaraan roda empat milik Pemerintah Kota
Batu yang dipinjampakaikan ke masing-masing anggota DPRD
dengan jangka waktu hingga berakhirnya masa jabatan.
d) Pinjam pakai tanah dan bangunan kepada KONI dan Badan
Narkotika Kota Batu terdapat dua aset tetap berupa tanah dan
bangunan milik pemerintah Kota Batu yang dipinjam pakaikan
kepada instansi lain.
3. Serah Terima Barang Milik/Kekayaan Pemerintah Kabupaten Malang
Kepada Pemerintah Kota Batu.
Hasil pemeriksaan atas aset hasil pelimpahan dari
Pemerintah Kabupaten Malang, menunjukkan dari 159 tanah dan
bangunan yang dilimpahkan terdapat 134 tanah dan bangunan
senilai Rp560.188.593.000,00 yang belum ditindaklanjuti dengan
proses perubahan kepemilikan. Berdasarkan hasil konfirmasi dengan
Bagian Perlengkapan, Pemerintah Kota Batu belum pernah
menindaklanjuti atau melakukan konfirmasi mengenai aset tanah dan
bangunan yang dilimpahkan kepada Pemerintah Kabupaten Malang.
sehingga BPK mengungkapkan bahwa Serah Terima Barang
Milik/Kekayaan Pemerintah Kabupaten Malang Kepada Pemerintah
Kota Batu Tidak Ditindaklanjuti dengan Penyerahan Bukti
Kepemilikan Aset.
4. Aset Yang Diserahkan ke Pihak Ketiga
- Pada Tahun Anggaran 2008 Pemerintah Kota Batu
menganggarkan Belanja Modal sebesar
Rp120.367.300.791,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp79.735.000.341,00 atau 66,24% dari anggaran.
- Diketahui bahwa dalam realisasi belanja modal tersebut,
terdapat belanja modal yang disalurkan kepada masyarakat.
a) Terdapat dua kegiatan Belanja Modal di Dinas
Pertanian sebesar Rp490.236.000,00 yang disalurkan
sebagai bantuan kepada gabungan kelompok tani.
b) Terdapat tiga kegiatan Belanja Modal berupa rambu
portable dan traffic cone di Kantor Perhubungan
sebesar Rp57.750.000,00 yang diantaranya sebesar
Rp45.402.500,00 disalurkan sebagai bantuan ke sekolah
dan Arhanud.
c) Terdapat enam kegiatan Belanja Modal di Dinas
Perindustrian dan Perdagangan sebesar
Rp224.400.000,00 yang disalurkan sebagai bantuan
kepada Industri Kecil Menengah (IKM) yang telah
mempunyai ijin industri dan mempunyai prospek pasar
yang bagus dan layak.
5. Kegiatan Belanja Modal Pengadaan Ternak
- Rincian kelompok tani penerima bantuan ternak adalah
sebagai berikut;
Tabel 5.1 Daftar Kelompok Tani Penerima Bantuan Ternak
No Kelompok
Tani
Jum
lah
Keteranga
nSapi Perah Betina Bunting FH 27 ekor (umur rata-rata 2 thn)1 Sumber Tirto 9 Nomor telinga: 687, 688, 692, 693, 6952 Sido Maju 9 Nomor telinga: 674, 675,
676, 1041, 1066, 3001
1062,
1064,
106
5,3 Pandermania 9 Nomor telinga: 678, 679, 683, 684, 686Kelinci Potong Bibit Betina 135 ekor & Bibit Jantan 20 ekor 1 Sumber Mulyo 38 33 ekor betina, 5 ekor jantan2 Ternak Jaya 39 34 ekor betina, 5 ekor jantan3 Satwa Harapan 39 34 ekor betina, 5 ekor jantan4 Aji Jaya 39 34 ekor betina, 5 ekor jantan
- Belanja modal pengadaan ternak yang digulirkan ke masyarakat
merupakan investasi jangka panjang – non permanen,
sehingga seharusnya dianggarkan dalam pengeluaran
pembiayaan dana bergulir.
6. Beberapa Kegiatan di SKPD Mengalami Keterlambatan
Pemerintah Kota Batu telah menganggarkan Belanja Barang dan
Jasa sebesar Rp51.258.020.247,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp40.321.293.231,44 atau 78,66% dari anggaran. Selain itu,
Pemerintah Kota Batu juga telah menganggarkan Belanja Modal
sebesar Rp120.367.300.791,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp79.735.000.341,00 atau 66,24% dari anggaran. Hasil pemeriksaan
atas Belanja Barang dan Jasa, dan Belanja Modal di Pemerintah Kota
Batu menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
a. DInas Pariwisata
Pada Tahun Anggaran 2008 Dinas Pariwisata
menganggarkan Belanja Modal – Pengadaan Parasut dengan kode
rekening 2.04.01.16.08.5.2.3.07.08 sebesar Rp250.915.000,00 dan
telah terealisasi sebesar Rp249.750.000,00 atau 99,53%.
Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan kontrak, barang tersebut
harus sudah diterima 30 hari kalender sejak dikeluarkannya surat
perintah kerja dan harus diserahkan paling lambat tanggal 24
Oktober 2008.
Berdasarkan konfirmasi dengan Bendahara Pengeluaran,
SPP (Surat Pengajuan Pembayaran) dibuat setelah barang diterima
dan ada pemberitahuan dari pengurus barang. Pembuatan SPP
pada hari Rabu tanggal 12 November 2008. Sehingga dikenakan
denda keterlambatan yang harus dikenakan sebesar
Rp4.245.750,00 (Rp249.750.000,00 x 17 x 1/1000). Atas denda
keterlambatan sebesar Rp4.245.750,00 telah disetor pada tanggal 29
Mei 2009.
b. Dinas Kesehatan
1) Denda keterlambatan pada pengadaan belanja barang dan jasa
Dinas Kesehatan Kota Batu pada tahun anggaran 2008
telah merealisasikan 100% anggaran belanja barang dan jasa
dari Program Perbaikan Gizi Masyarakat untuk kegiatan
Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin sebesar
Rp68.062.500,00.
Berdasarkan pemeriksaan fisik yang dilaksanakan tanggal 7
Mei 2009 diketahui bahwa surat jalan dari rekanan tertanggal 22
Desember 2008. Kedua pengadaan tersebut seharusnya diterima
paling lambat tanggal 6 Desember 2008. Atas pengadaan bahan
makanan tambahan berupa bubur bayi dan pengadaan bahan
makanan tambahan berupa biskuit bayi. sehingga kena denda
keterlambatan sebesar Rp3.731.586,00 telah disetor pada tanggal
29 Mei 2009.
7. Pemecahan Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana Perikanan
Dinas Pertanian dalam Perubahan APBD (PAK) menganggarkan
belanja modal pada kegiatan penyediaan sarana dan prasarana
perikanan dengan kode rekening 2.01.01.20.04.5.2.3.26.01 sebesar
Rp1.857.900.000,00 dan telah direalisasikan sebesar
Rp1.846.071.999,00 atau 99,36% dari anggaran.
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pertanggungjawaban dan
pelaksanaan belanja modal tersebut menunjukkan hal-hal sebagai berikut:
a. Seluruh pekerjaan dianggarkan dalam Dokumen Pelaksanaan
Perubahan Anggaran (DPPA) menjadi satu paket dan satu
kode rekening yaitu 2.01.01.20.04.5.2.3.26.01 untuk belanja modal
pengadaan konstruksi/pembelian gedung kantor;
b. Pelaksanaan pembangunan fisik berada di dua tempat yaitu: Pasar
Benih Ikan (PBI) di desa Punten dan Balai Benih Ikan (BBI) di desa
Pendem;
c.Pelaksanaan belanja modal ini dilaksanakan menjadi 24 paket pekerjaan
oleh 24 rekanan setelah Perubahan APBD;
d. Terdapat enam paket pekerjaan senilai Rp439.025.000,00 di satu area
PBI yang dapat dikerjakan menjadi 2 (dua) paket pekerjaan saja.
8. Nilai Perolehan Puskesmas Bumiaji yang Dibongkar Total Belum
Dihapuskan dan Terdapat Kelebihan Pembayaran Sebesar Rp415.000,00
a. Belum adanya penghapusan atas aset yang dibongkar total
Dari hasil konfirmasi dengan Bagian Perlengkapan dan Dinas
Kesehatan, diketahui terdapat aset daerah berupa gedung dan
bangunan rumah dinas paramedis seluas 136m2 dengan nilai aset
sebesar Rp137.105.000,00 yang dibongkar total kemudian dibangun
gedung baru untuk Puskesmas Bumiaji menjadi dua lantai dengan luas
lantai 1 sebesar 167.195m2 dan luas lantai 2 sebesar 167.195m2
dengan nilai aset sebesar Rp757.043.000,00 Atas pembongkaran
total terhadap aset tersebut, Dinas Kesehatan belum mengajukan usulan ke
Bagian Perlengkapan untuk dilakukan penghapusan, sehingga nilai aset
menjadi lebih besar/tidak sewajarnya.
b. Terdapat kelebihan pembayaran atas kontrak pembangunan
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen addendum kontrak
menunjukkan adanya selisih harga total pekerjaan sebesar
Rp415.000,00 dimana antara nilai kontrak di Surat Perintah Kerja
(SPK) sebesar Rp757.043.000,00 berbeda dengan nilai di Rencana
Anggaran Biaya (RAB) sebesar Rp756.628.000,00.
9. Penyajian Laporan Pertanggungjawaban Bantuan Keuangan Partai
Politik Tidak Sesuai Dengan Ketentuan
Tahun Anggaran 2008 Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kota
Batu menganggarkan belanja hibah bantuan partai politik sebesar
Rp500.000.000,00 dan direalisasikan sebesar Rp500.000.000,00 atau
100%,
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen diketahui bahwa dari
sepuluh partai politik terdapat tujuh partai politik yang belum
menyusun laporan penggunaan bantuan keuangan partai politik belum
sesuai dengan ketentuan.
10. Terdapat Kesalahan Pembebanan Penganggaran dan Realisasi Belanja
Barang dan Jasa
a. Dinas Kesehatan
Tahun Anggaran 2008 Dinas Kesehatan telah menganggarkan
Belanja Barang dan Jasa – Belanja Bahan Bangunan dari Kegiatan
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor sebesar
Rp219.024.000,00 dan telah direalisasikan sebesar Rp197.577.000,00
atau 90,21%.
Berdasarkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dari Belanja
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor diketahui bahwa kegiatan
tersebut berupa paket pekerjaan pembangunan pagar yang dilakukan
di 6 puskesmas.
Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut terhadap
dokumentasi, dan wawancara dengan masing-masing PPTK dapat
diyakini bahwa realisasi kegiatan yang ada di Dinas Kesehatan
tersebut merupakan pengadaan yang menambah aset tetap.
b. Kantor Perhubungan
Tahun Anggaran 2008 Kantor Perhubungan telah menganggarkan
Belanja Barang dan Jasa – Belanja Bahan Bangunan dari
Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal sebesar
Rp110.000.000,00 dan telah direalisasikan Rp109.356.800,00 atau
sebesar 99,42%.
Adapun pekerjaan pembangunan fisik yang direalisasikan dari
kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal adalah sebagai berikut:
Tabel 10.2 Kegiatan Rehabilitasi/Pemeliharaan Terminal
Berdasarkan pemeriksaan lebih lanjut terhadap dokumentasi,
dan wawancara dengan masing-masing PPTK, dapat diyakini bahwa
realisasi kegiatan yang ada di Kantor Perhubungan tersebut merupakan
pengadaan yang menambah aset tetap dan seharusnya dibebankan
sebagai Belanja Modal.
c. Bagian Keuangan – Sekretariat Daerah
Hasil pemeriksaan atas Belanja Barang dan Jasa di Bagian
Keuangan – Sekretariat Daerah diketahui pada Tahun Anggaran 2008
Bagian Keuangan – Sekretariat Daerah telah menganggarkan Belanja
Barang dan Jasa – Belanja komputer dan telah direalisasikan sebesar
Rp43.500.000,00 Adapun rinciannya sebagai berikut;
Berdasarkan pemeriksaan dokumen (dhi. Neraca, LRA SKPD) dan
konfirmasi dengan Bagian Keuangan, mereka telah memasukkan
belanja komputer ke akun belanja modal. Tetapi oleh bagian
keuangan - bidang akuntansi, belanja tersebut dicatat sebagai belanja
barang dan jasa. Atas kekeliruan pencatatan ini telah diakui oleh bagian
keuangan - bidang akuntansi.
11. Realisasi Belanja Perjalanan Dinas Tidak Didukung dengan Bukti yang
Lengkap
Berdasarkan pemeriksaan terhadap Surat Pertanggungjawaban
(SPJ) Belanja Perjalanan Dinas di Bagian Sekretariat Daerah, ditemui
adanya SPJ yang tidak lengkap sebesar Rp62.250.000,00 di Sekretariat
Daerah.
Bukti-bukti perjalanan dinas yang tidak lengkap karena tidak disertai
dengan :
a. Rincian Kwitansi Pembayaran;
b. Surat Tugas dan SPPD
Hasil pemeriksaan terhadap Surat Pertanggungjawaban (SPJ) Belanja
Perjalanan Dinas di Bagian Sekretariat Daerah, ditemui adanya
kelebihan pembayaran perjalanan dinas yang disebabkan bukti
penginapan, transportasi/tiket yang dilampirkan di SPJ lebih rendah dari
yang dibayarkan dan perjalanan dinas ganda, selain itu ditemukan juga
pembayaran uang harian dan uang representatif yang melebihi
ketentuan. Berdasarkan perhitungan ulang atas SPJ perjalanan dinas
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, terdapat kelebihan pembayaran
sebesar Rp26.315.000,00 di Sekretariat Daerah.
12.Pengadaan Blanko KTP Sebesar Rp199.800.000,00 Mendahului Surat
Perjanjian Kerja dan Pengadaan Blanko KK Sebesar Rp45.000.000,00
Mendahului Anggaran
a. Pengadaan Blanko KTP
Melihat dari mutasi persediaan diketahui bahwa persediaan
tidak mencukupi untuk kegiatan di bulan April. Atas kekurangan
stok tersebut PPK dan PPTK menjelaskan secara tertulis bahwa
untuk tetap dapat melakukan pelayanan kepada masyarakat maka
PPK dan PPTK memberanikan diri untuk meminjam blanko KTP
dari PT AMG sebesar 10.000 keping dengan didukung oleh surat
Kepala Dinas Dukcapil nomor 470/656/422.212/2008 tanggal 8 Mei
2008 perihal peminjaman blanko KTP.
PT AMG adalah pemenang lelang atas Pengadaan 135.000
keping blanko KTP sebesar Rp199.800.000,00 berdasarkan Surat
Perintah Kerja nomor 602.1/04/PPK.01/422.212/2008 yang
ditandatangani tanggal 9 Mei 2008. Hal ini menunjukkan adanya
pengadaan blanko KTP sebelum ada penandatanganan Surat
Perintah Kerja.
b. Pengadaan Blanko KK
Melihat dari mutasi persediaan blanko KK diketahui bahwa
persediaan tidak mencukupi untuk kegiatan di bulan Maret, atas
kekurangan stok tersebut PPK dan PPTK mengatakan bahwa untuk
tetap dapat melakukan pelayanan kepada masyarakat maka blanko
KK dipinjam dari PT.SC sebesar 15.000 keping dengan didukung
oleh surat nomor 470/1081/422.212/2008 perihal peminjaman
blanko Kartu Keluarga tanggal 16 Juli 2008 yang ditandatangani
oleh Kepala Dinas.
Berdasarkan dokumen pengadaan, PT.SC adalah rekanan
atas Pengadaan 15.000 keping blanko Kartu Keluarga melalui
Penunjukan Langsung berdasarkan Surat Perjanjian Kerja nomor
601.1/05/KK/PPK.1/422.212/2008 tanggal 17 Nopember 2008
dengan nilai kontrak sebesar Rp45.000.000,00. Hal ini
menunjukkan bahwa rekanan telah menyediakan blanko KK jauh
sebelum ada Penandatanganan Surat Perjanjian Kerja bahkan
sebelum anggarannya ditetapkan.
13. Pengadaan Sistem Informasi Geografis Sebesar Rp210.000.000,00 di
Dinas Pariwisata Mendahului Anggaran dan Belum Bisa Dimanfaatkan.
Hasil pemeriksaan dan konfirmasi dengan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK) dan Panitia Pengadaan dijelaskan bahwa proses
pelelangan diawali adalah dengan mengumumkan pelelangan tersebut
di Harian Bhirawa pada tanggal 6 Oktober 2008. Sampai dengan
batas akhir waktu pendaftaran peserta lelang yang mendaftar hanya
Universitas Brawijaya. Karena waktu yang tidak memungkinkan
untuk mengadakan pelelangan ulang maka Dinas Pariwisata Kota
Batu mengirim surat penawaran kerja sama kepada Universitas
Brawijaya pada tanggal 10 Oktober 2008 dengan lampiran Harga
Perkiraan Sendiri (HPS) untuk Kegiatan Penyusunan Sistem
Informasi Geografis Kota Batu Tahun 2008. Kemudian Universitas
Brawijaya menjawab surat tersebut tanggal 13 Oktober 2008 yang
menyatakan bersedia untuk melaksanakan pekerjaan Pengadaan
Sistem Informasi Geografis dengan melampirkan Rincian Anggaran
Biaya (RAB) yang sama dengan HPS. Pekerjaan pengadaan SIG
diikat dengan Surat Perjanjian Kerja Nomor 050/2214/422.207/200
tanggal 16 Oktober 2008 antara Dinas Pariwisata dan Universitas
Brawijaya dengan jangka waktu pelaksanaan selama 60 hari atau
sampai tanggal 14 Desember 2008. Penyerahan pekerjaan berupa
penginstalan Sistem Informasi Geografis di Hardware Dinas
Pariwisata dilaksanakan pada tanggal 4 Desember 2008, namun
Berita Acara Pemeriksaan Nomor 027/2378/422.207/2008 dan Berita
Acara Penerimaan Barang Nomor 027/2383/422.207/2008 dibuat
tanggal 9 Desember 2008.
Kronologis pengadaan barang di atas menunjukkan bahwa
pengadaan ini sangat dipaksakan karena tidak memperhitungkan
waktu yang tersedia untuk melaksanakan pengadaan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Selain itu Surat Perjanjian Kerja tidak
menyebutkan tanggung jawab Penyedia Jasa / Pembuat SIG pasca
penjualan/penyerahan pekerjaan.
14. Penerimaan Retribusi di Dua SKPD Belum Ditetapkan dengan
Peraturan Daerah.
a. Dinas Pertanian
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pengelolaan penerimaan di
Dinas Pertanian serta hasil konfirmasi dengan Bendahara
Penerimaan diketahui bahwa penarikan retribusi rumah potong
hewan yang selama ini diselenggarakan oleh Dinas Pertanian
belum diatur dengan Peraturan Daerah Kota Batu mengenai
retribusi rumah potong hewan. Penarikan retribusi masih
mengacu pada Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II
Malang Nomor 25 Tahun 1999 tanggal 27 Juli 1999 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Malang
Nomor 20 Tahun 1998 tentang Retribusi Rumah Potong Hewan.
b. Dinas Informasi, Komunikasi dan Perpustakaan
Hasil pemeriksaan terhadap dokumen pengelolaan penerimaan di
Dinas Informasi, Komunikasi dan Perpustakaan serta hasil
konfirmasi dengan Bendahara Penerimaan diketahui bahwa
pengenaan tarif retribusi yang dilakukan oleh UPTD ATV hanya
berdasarkan pada daftar harga iklan reguler dan harga produksi
yang dibuat dan ditandatangani oleh Pengguna Anggaran (Kepala
Dinas Informasi, Komunikasi dan Perpustakaan). Hal ini
disebabkan karena belum adanya peraturan daerah Kota Batu
yang mengatur mengenai retribusi ATV.
15.Pendapatan Retribusi Tanda Daftar Perusahaan di Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Digunakan Langsung Sebesar Rp11.412.500,00.
Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap penerimaan TDP, diketahui
bahwa tidak semua penerimaan disetorkan ke Dinas Pendapatan. Hal
ini berdasarkan Peraturan Walikota Batu Nomor 3 Tahun 2006 tanggal
11 Januari 2006 tentang Pedoman Biaya Administrasi Wajib Daftar
Perusahaan dan Informasi Tanda Daftar Perusahaan pada pasal 5 yang
menyebutkan bahwa penerimaan dan pengelolaan Biaya Administrasi
Wajib Daftar Perusahaan (BA–WDP) dan Biaya Informasi Tanda
Daftar Perusahaan (BI–TDP), 75% disetorkan ke Kas Daerah dan 25%
digunakan sebagai biaya penunjang operasional BA – WDP dan BI –
TDP. Rincian Penerimaan TDP Tahun Anggaran 2008 adalah sebagai
berikut :
Karena BPK RI tidak dapat menerapkan prosedur
pemeriksaan yang memadai sebagaimana diuraikan dalam
paragraf di atas, lingkup pemeriksaan BPK RI tidak
memungkinkan BPK RI menyatakan pendapat, dan BPK RI “
tidak menyatakan pendapat” atas Laporan Keuangan
Pemerintah Kota Batu.