Download - Proposal Ta Nhm Rev 2
“PENJADWALAN PRODUKSI TAMBANG BAWAH TANAH
DI PT NUSA HALMAHERA MINERAL (NHM)
HALMAHERA MALUKU UTARA”
Diajukan Untuk Memenuhi Prasyarat Kelulusan
Pada Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Islam Bandung Tahun Akademik 2014/2015
Disusun oleh :
Priema Wardani
10.07.01.11.008
PRODI TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG1436 H / 2015 M
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur penulis persembahkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal tugas akhir ini dengan baik. Proposal tugas
akhir ini dibuat untuk memperoleh izin penelitian di Unit PT Nusa Halmahera
Minerals (NHM).
Dalam proposal ini, penulis berencana mengajukan judul “Analisis
Struktur untuk Pemilihan Sistem Penyanggaan Tambang Bawah Tanah di PT
Nusa Halmahera Minerals (NHM)”.
Penulis menyadari keterbatasan proposal tugas akhir ini baik judul
maupun isinya, sehingga apabila topik yang telah ditentukan atau judul
yang penulis ajukan tersebut dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi
yang ada di PT Nusa Halmahera Minerals (NHM).
Semoga proposal ini menjadi bahan pertimbangan segenap direksi
dan karyawan PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) untuk memberikan izin
bagi pelaksanaan kegiatan tugas akhir. Penulis menyampaikan terima kasih
pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan proposal ini
sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
Wassallammu’alikum Wr. Wb.
Bandung, Februari 2015
Priema Wardani
PROPOSAL
TUGAS AKHIR (TTA – 400)
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin berkurangnya bahan galian yang memungkinkan di tambang
secara surface mengharuskan dilakukan kegiatan penambangan secara metoda
tambang bawah. Penambangan dengan sistem tambang bawah tanah dirasa
lebih ekonomis dan tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.
Sistem penambangan bawah tanah sangat memerlukan akurasi model
cadangan yang meliputi : bentuk, ukuran, kemiringan, dan kedalaman vein serta
kadar bijih pada masing-masing blok penambangan. Pemodelan ini sangat
penting dalam menentukan geometri dan tahapan penambangan yang efektif
dalam penyusunan rancangan tambang. Hasil rancangan ini akan menjadi acuan
dalam menyusun perencanaan tambang secara lengkap dan rinci sampai akhir
masa penambangan.
Perencanaan tambang yang dilakukan meliputi tahap-tahap pembuatan
rancangan tambang berdasar model cadangan, penentuan tahapan
penambangan (pushback), serta perhitungan kebutahan alat dan tenaga kerja.
Hal ini akan diggunakan dalam penentuan keekonomisan proses penambangan
dalam hal menghasilkan tonase bijih pada tingkat sasaran produksi periodik yang
telah ditentukan dengan biaya seekonomis mungkin sehingga dapat
memaksimalkan aliran kas (cash flow) menurut beberapa kriteria ekonomi seperti
rate of return (ROR) atau net present value (NPV).
PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) sebagai salah satu perusahan
Tambang di Indonesia yang menerapkan sistem penambangan bawah tanah. PT
Nusa Halmahera Minerals (NHM) merupakan Perusahaan Modal Asing (PMA)
yang beroperasi di bagian Utara dari pulau Halmahera Provinsi Maluku Utara. PT
Nusa Halmahera Minerals (NHM) merupakan perusahaan gabungan modal
antara Singapore Holding Pte, Ltd (Newcrest) 82,5% dan PT Aneka Tambang
(Persero) 17,5%. Saat ini luas kontrak karya PT NHM adalah 29.622 Ha. PT
Nusa Halmahera Minerals (NHM) merupakan perusahaan yang bergerak di
pertambangan emas. Perusahaan ini melakukan kegiatan pertambangan di
Pulau Halmahera, Maluku Utara.
Berdasarkan acuan data yang dimiliki di PT NHM maka dari itu saya ingin
mengajukan proposal tugas akhir untuk dilaksanakan di perusahaan tersebut.
I.2 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.2.1 Maksud Penelitian
Kegiatan tugas akhir ini dilakukan untuk mengkaji ulang perencanaan
tambang mengenai penjadwalan produksi pada tambang bawah tanah di PT
Nusa Halmahera Minerals (NHM).
1.2.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari kegiatan tugas akhir ini yaitu :
1. Mengetahui perhitungan cadangan bijih emas di PT Nusa Halmahera
Minerals.
2. Mengkaji urutan dan batas-batas penambangan di PT Nusa Halmahera
Minerals.
3. Menentukan urutan penjadwalan produksi di PT Nusa Halmahera
Minerals.
1.3 Batasan Masalah
Perhitungan cadangan bijih emas di perusahaan ini mengacu pada SNI
13-4726-1998, sedangkan untuk pembuatan penjadwalan operasi produksi
penambangan dilakukan perlima tahun hingga tambang selesai pada tahun 2019
(Berdasarkan informasi sementara dari perusahaan tersebut).
1.4 Metodologi Penelitian
1. Studi literatur mengenai jumlah, sifat dan perhitungan statistik mengenai
kadar rata-rata dari cadangan yang akan ditambang serta sebaran dari
cadangannya. Penentuan karakteristik akan memberikan informasi
mengenai bentuk, ukuran, kemiringan, sebaran kadar, dan kondisi batuan
samping dari cadangan bijih. Selain itu data peta geologi, peta topografi
serta data pemboran dibutuhkan.
2. Pemodelan sebaran cadangan dan perhitungan cadangan berdasarkan
SNI 13-4726-1998.
3. Pengumpulan data dan penyelidikan lapangan untuk menentukan batas-
batas penambangan, meliputi :
Data-data geoteknik
Model cadangan awal
Pengamatan visual terhadap kondisi lubang bukaan yang telah ada.
4. Pengolahan data dan penentuan penjadwalan produksi penambangan.
Gambar 1Diagram Alir Penelitian
I. TEORI DASAR
A. Perencanaan Tambang
Perencanaan tambang merupakan suatu tahap penting dalam operasi
penambangan. Perencanaan suatu tambang yang modern memerlukan model
komputer dari sumberdaya yang akan ditambang, baik berupa block model untuk
tambang bijih atau kuari, maupun gridded seam model untuk endapan tabular
seperti batubara.
Dua aspek penting dalam pekerjaan perencanaan tambang adalah
perancangan muka penambangan atau penentuan batas akhir penambangan,
serta pentahapan dan penjadwalan produksi hingga ke perencanaan tahunan
dan bulanan.
Berdasarkan waktu, perancangan dibagi menjadi :
Perancangan jangka panjang, perancangan komprehensif dari seluruh
cadangan yang ada dan nilai ekonominya : mengeksplorasi deposit yang
menguntungkan untuk memperkirakan ekstraksi dari keseluruhan
sumberdaya atau hingga cut-off point.
Perancangan jangka menengah, program-program yang lebih detil dan
saling berhubungan, seperti sasaran produksi tahunan.
Perancangan jangka pendek, control yang sangat detil terhadap produksi
harian.
Tujuan dari pekerjaan perencanaan tambang adalah membuat suatu
rencana produksi tambang untuk sebuah cebakan bijih yang akan :
Menghasilkan tonase bijih pada tingkat produksi yang telah ditentukan,
dengan biaya yang semurah mungkin
Menghasilkan aliran kas (cash flow) yang akan memaksimalkan beberapa
kriteria ekonomik seperti rate of return atau net present value
Tergantung pada kondisi pasar serta faktor-faktor lain, kedua tujuan ini
dapat berhubungan satu sama lain atau sebaliknya. Agar pekerjaan
perencanaan tambang terbuka ini dapat dilakukan dengan lebih mudah, masalah
ini biasanya dibagi menjadi tugas-tugas sebagai berikut :
1. Pemodelan Bentuk Cadangan
Cadangan yang berupa bijih perlulah di modelkan dengan sangat teliti hal
ini karena pemodelan bijih berbeda dengan pemodelan batubara yang
bersifat menerus sedangkan untuk bijih tidak.
2. Perhitungan Cadangan
Cadangan yang sudah diketahui modelnya, selanjutnya akan dihitung
jumlah volumenya dalam suatu area penambangan. Dalam hal ini
perhitungan cadangan didasarkan pada SNI 13-4726-1998.
3. Penentuan Batas Dari Penambangan
Menentukan batas akhir dari kegiatan penambangan untuk suatu
cebakan bijih. Ini berarti menentukan berapa besar cadangan bijih yang akan
ditambang (tonase dan kadarnya) yang akan memaksimalkan nilai bersih total
dari cebakan bijih tersebut.
4. Perancangan Pushback
Merancang bentuk-bentuk penambangan (mineable geometries) untuk
menambang habis cadangan bijih tersebut mulai dari titik masuk awal hingga ke
batas akhir. Perancangan pushback atau tahap-tahap penambangan ini
membagi batas akhir penambangan menjadi unit-unit perencanaan yang lebih
kecil dan lebih mudah dikelola. Hal ini akan membuat masalah perancangan
tambang tiga dimensi yang kompleks menjadi lebih sederhana.
5. Penjadwalan Produksi
Penjadwalan produksi meliputi dari target produksi yang direncanakan
sejak awall selama per tahun hingga per hari dengan memperhatikan aspek-
aspek teknologi yang ada. Pengaruh dari berbagai kadar batas (cut off grade)
dan berbagai tingkat produksi bijih dan waste dievaluasi dengan menggunakan
kriteria nilai waktu dari uang, misalnya net present value. Hasilnya akan dipakai
untuk menentukan sasaran jadwal produksi yang akan memberikan tingkat
produksi dan strategi kadar batas yang terbaik.
6. Perencanaan Tambang Berdasarkan Urutan Waktu
Satuan terbesar dari rencana penambangan adalah dalam satu tahun,
dimana dalam satu tahun ini dilakukan satuan-satuan penambangan yangf
direncanakan berdasarkan uturan waktu.
7. Pemilihan Alat
Berdasarkan peta-peta rencana penambangan dan penimbunan lapisan
penutup dari dapat dibuat profil jalan angkut untuk setiap periode waktu. Dengan
mengukur profil jalan angkut ini, kebutuhan armada alat angkut dan alat muatnya
dapat dihitung untuk setiap periode (setiap tahun). Jumlah alat bor untuk
peledakan serta alat-alat bantu lainnya (dozer, grader, dll.) dihitung juga.
8. Perhitungan Ongkos-Ongkos Operasi dan Kapital
Dengan menggunakan tingkat produksi untuk peralatan yang dipilih,
dapat dihitung jumlah gilir kerja (operating shift) yang diperlukan untuk mencapai
sasaran produksi.
B. Metoda Penambangan
Metoda penambangan yang digunakan di PT Nusa Halmahera Minerals
adalah Tambang Bawah Tanah dengan sistem penambangan Cut and Fill.
Metode ini menggunakan material pengisi (filling material) disamping
penyanggaan yang teratur. Keduanya membutuhkan biaya yang tinggi, oleh
sebab itu cara penambangan ini menjadi mahal dan hanya endapan-endapan
bijih yang bernilai tinggi saja yang dapat ditambang dengan cara ini. Cut and fill
merupakan metode penambangan dengan cara memotong batuan untuk
membuat stope dalam level. Setelah selesai menambang dalam satu stope,
maka stope tersebut diisi kembali tanpa menunggu selesai dalam satu level.
Biasanya metode ini digunakan untuk mengambil bahan galian jenis bijih.
Peralatan yang biasa digunakan untuk metode cut and fill ini adalah excavator,
front shovel, hoisting, dan shell.
Prinsip kerja dari metode ini adalah bijih diambil dalam potongan yang
sejajar dan setiap potongan yang telah diambil dilakukan pengisian dengan
waste fill dalam stope sehingga menyisakan ketinggian ruang yang mencukupi
untuk melakukan pemboran bijih selanjutnya. Material Filling digunakan sebagai
tempat berpijak untuk melakukan pemboran bijih selanjutnya. Material filling
sering berupa waste rock dari kegiatan development dan eksplorasi sekitar
tambang yang kemudian ditumpahkan melalui rise mengarah ke stope yang akan
diisi dan untuk meningkatkan kekuatan material pengisi maka ditambahkan
semen. Fungsi material pengisi antara lain :
Tempat berpijak dalam melakukan pemboran dan persiapan peledakan.
Untuk penyangga batuan samping di tempat-tempat yang bijihnya sudah
diambil.
Untuk menghindari terjadinya amblesan (surface subsidence).
Sumber : Afanmining10.blogspot.comGambar 2
Sketsa Penambangan Metoda Cut and Fill
Metode ini cocok untuk endapan-endapan bijih yang memiliki sifat-sifat
sebagai berikut :
Kekuatan bijih kuat dan keras tetapi di bagian tengah-tengahnya ada
yang kurang kompak dan kadang-kadang memerlukan temporary
support.
Kekuatan batuan samping agak lemah atau kurang kompak.
Bentuk endapan bijih tabular atau cebakan deposit dan batasnya kurang
teratur atau banyak batuan kosong (barren rock) diantara endapan
bijihnya.
Kemiringan endapan 35o - 90o untuk yang berbentuk vein.
Ukuran endapan 4 - 40 m, tetapi yang umumnya adalah 10 - 12 m.
Kadar bijih nilainya tinggi.
Kedalamannya dangkal atau dalam.
Pada kebanyakan cut and fill stopping, kemajuan penambangan
dilakukan naik sepanjang badan bijih miring. Kemajuan penambangan dilakukan
didalam suatu siklus yang meliputi tahapan aktivitas sebagai berikut :
1. Pemboran dan peledakan untuk batuan berlapis dengan ketebalan 3 m
dilakukan pada atap stope.
2. Scalling dan penyanggaan meliputi pemindahan loose material dari atap
dan dinding stope serta cara penempatan penyanggaan.
3. Pemuatan dan pengangkutan bijih, dimana bijih secara mekanis
dipindahkan dari dalam stope to ore pass, kemudian jatuh ke jalan
pengangkutan oleh gravitasi.
4. Pengisian kembali (back filling) stope yang telah kosong diisi kembali
dengan material filling.
Berikut adalah kelemahan dan keuntungan menggunakan sistem
penambangan cut and fill. Adapun kelebihan dari metode penambangan cut and
fill ini antara lain :
Termasuk metode yang luwes, karena metode ini bisa menambang
endapan-endapan yang tidak teratur bentuknya, diubah ke metode
penambangan yang lain tidak begitu sulit, memungkinkan untuk
dilakukannya selective mining, walaupun terbatas.
Akibat dari sifat metode ini maka dapat diusahakan mining recovery yang
tinggi.
Dari front atau lombong dapat sekaligus dilakukan prospeksi dan
eksplorasi.
Batuan samping yang secara tidak sengaja pecah dapat dipakai sebagai
filling material sehingga tidak perlu diangkut ke luar tambang.
Karena memakai material pengisi maka penyangga kayu bisa dikurangi,
surface subsidence dapat dicegah, kemungkinan kebakaran dan
pembusukkan juga berkurang.
Penambangan bisa dilakukan di beberapa lombong sekaligus sehingga
produksi bisa diatur besar kecilnya.
Adapun kekurangan dari metode penambangan cut and fill ini antara lain :
Selain harus menambang bijihnya, juga harus mengurus material pengisi
sehingga diperlukan lebih banyak karyawan terutama jika material pengisi
harus diambil lebih jauh.
Untuk bentuk endapan bijih yang tidak teratur, maka batuan samping
harus sering digali.
Setiap kali akan dilakukan peledakan, maka harus mempersiapkan alat
untuk memisahkan material pengisinya dari bijih, berarti ada ongkos
tambahan.
Ongkos penambangannya mahal, Jadi hanya endapan bijih dengan nilai
tinggi bisa ditambang dengan metode ini.
Endapan bijih yang tipis tetapi perlu penambangan yang lebar untuk
mendapatkan ruang kerja yang leluasa dan enak. Jika ditambang selebar
ore body tidak mungkin jadi terpaksa diperlebar dengan konsekuensi
country rock harus diambil lebih dulu, batuan samping diambil sebagian
untuk filling dan sebagian dibuang.
III. JADWAL PELAKSANAAN
Tugas Akhir ini diharapkan mulai berlangsung pada bulan Maret - Juli
2015 dengan waktu pengerjaan disesuaikan pada kebijakan perusahaan.
Tabel 1 Matriks Kegiatan Kerja Praktek
No Kegiatan
WAKTU (MINGGU KE-)
1 2 3 4 5 67 8
91
0
1
1
1
2
1 Pengumpulan data
2Observasi visual dan
statistic
3 Pengkajian model cadangan
4Penentuan batas-batas
penambangan
5Perencanaan tambang tiap
tahun (Pushback)
6 Menghitung jumlah alat
6Menghitung jumlah tenaga
kerja
7
Perencanaan dan
perancangan tambang
sampai akhir masa
penambangan
8 Penyusunan Laporan
9 Evaluasi dan Penulisan
Laporan Akhir
Ket : : Kegiatan tidak dilakukan
: Kegiatan dilakukan
IV. PESERTA TUGAS AKHIR
Adapun data peserta yang ingin melaksanakan kegiatan tugas akhir di
PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) ini adalah sebagai berikut :
Nama : Priema Wardani
NPM : 100.70.1.11.008
Jurusan : Teknik Pertambangan
Universitas : Universitas Islam Bandung (UNISBA)
E-mail : [email protected]
Data diri lain dari peserta apabila dibutuhkan untuk menjadi bahan
pertimbangan yang terdapat pada lampiran yaitu :
CV (Curriculum Vitae)
KTM (Kartu Tanda Mahasiswa)
V. PERMOHONAN FASILITAS
Untuk menunjang terlaksananya kegiatan tersebut di atas, saya
mengharapkan sekiranya dari pihak perusahaan dapat menyediakan fasilitas
berupa :
1. Penyediaan transportasi dari Bandung – Lokasi Kegiatan Tugas Akhir,
dan dari Lokasi Kegiatan Tugas Akhir– Bandung
2. Tempat tinggal (mess) untuk 1 orang selama kegiatan berlangsung.
3. Konsumsi untuk 1 orang selama kegiatan berlangsung,
4. Penyediaan alat-alat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) selama
kegiatan Tugas Akhir berlangsung (bila diperlukan),
5. Pembimbing lapangan selama kegiatan berlangsung,
6. Peralatan dan perlengkapan penunjang kegiatan.
VI. PENUTUP
Demikian proposal ini saya ajukan, untuk bahasan Tugas Akhir tersebut
dapat dirubah sesuai permintaan perusahaan karena alasan dan tingkat
konsentrasi kerja. Semoga penelitian ini dapat terlaksana dengan baik dan dapat
berguna bagi semua pihak. Amin. Besar harapan saya akan bantuan semua
pihak di PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) demi kelancaran serta suksesnya
pelaksanaan Tugas Akhir yang akan saya laksanakan.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Afriadi, Mohammad. 2009. “Skripsi Pengaruh Pemilihan Desain Sistem
Penyanggaan Tambang Bawah Tanah di Tambang DOZ PT Freeport
Indonesia”. Fakultas Teknik Tambang dan Metalurgi Institut Teknologi
Bandung.
Michanarchy. 2013 “Pemodelan Tambang Bawah Tanah Cut and Fill”.
Michanarchi.com (Diakses pada 13 Februari 2015).
Afan. 2013 “Metoda Tambang Bawah Tanah Cut and Fill”.
Afanmining10.blogspot.com (Diakses pada 13 Februari 2015).