Sayembara Nasional Prakarsa Masyarakat Dalam Penataan Ruang Untuk Kota Lestari
BANTARAN BENGAWAN SOLO DI KAWASAN JURUG Wisata gratis dan Rest Area
Diajukan oleh:
Sumarno
Kelompok Kerja Prakarsa Masyarakat untuk Kota Lestari Didukung Oleh
Dinas Pekerjaan Umum 2009
BANTARAN BENGAWAN SOLO DI KAWASAN JURUG Wisata gratis dan Rest Area
bengawan solo, riwayatmu ini sedari dulu jadi perhatian insani musim kemarau, tak seberapa airmu di musim hujan air meluap sampai jauh ... mata airmu dari solo terkurung gunung seribu air mengalir sampai jauh akhirnya ke laut ... itu perahu, riwayatmu dulu kaum pedagang s'lalu naik itu perahu
Dari anak-anak kecil sampai dengan orang tua hampir tidak ada yang tidak kenal dengan lagu Bengawan Solo ciptaan Gesang Martohartono atau populer dengan sebutan Gesang saja, selain lagu tersebut di negeri sendiri, bahkan lagu tersebut katanya juga sangat terkenal di negeri Sakura. Bisa jadi bahwa terkenalnya lagu Bengawan Solo ciptaan gesang tersebut juga tidak lepas dari keberadaan Bengawan Solo itu sendiri yang sangat fenomenal, baik dari sisi sejarah, site, luapan air atau banjir melanda, hingga acara seremonial-seremonial seperti ritual napak tilas Joko Tingkir dan yang lain-lainya.
Dari sisi sejarah konon Bengawan Solo merupakan jalur tranportasi sungai pada masa penjajahan Hinda Belanda melalui Gresik menyusuri sungai hingga Kraton Surakarta, hal tersebut dikutkan dengan adanya Candik Rojomolo yang hingga kini tesimpan di museum Radya Pustaka, selain dari sisi sejarah luapan air dari bengawan terpanjang di Pulau Jawa ini saat musim hujan datang dan sewring kali luapan air yang menyebabkan banjir didaerah-daerah Bantaran Sungai Bengawan Solo atau daerah-daerah disekitar Bengawan Solo pada musim penghujan tiba, bahkan saat terjadi banjir berapa kota di Propinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dapat menjadi korban akibat luapan air dari Bengawan Solo tersebut. Dan juga bisa jadi Bengawan Solo jadi sedemikian masyur, karena site Bengawan Solo itu sendiri yang tidak jauh dari pusat Kota Solo yang teduh dan rindang menyatu dengan riuh rendahnya kota Solo, belum lagi saat ada acara nitual napak Tilas Joko Tingkir seolah-olah warga Solo tunplek bleg semua ke Bengawan
Solo khusSolo menj
Kanan
BGunung Lketika mu600KM. Dbatasan luUntuk Kotkurang lebhingga besedang mlainya setsebaliknyaSurabaya Negeri Sejembatan
Byang sese
susnya di Banjadi sangat m
n bantaran sunga
engawan SolLawu di Wonlai mengalir k
Dikarenakan tuas dari pengta Lestari” adbih 9.000 m2 erbatasan de
menempuh perelah dari Palua kalau kita maupun kotebelas Maret kelihatan Sun
antaran Bengejuk Tawangm
ntaran Bengawasyur bahkan
ai bengawan so
o adalah sunnogiri Jawa Tke arah utara,erlalu luasnyaajaun propos
dalah Bantarayang membe
engan Tamanrjalanan dari ur maka akan sedang melta-kota di Jaw (UNS) disitungai bengawa
gawan Solo mangu, kawas
wan Solo di kan hingga manc
lo berada disebe
ngai terpanjanTengah hingg, bermuara jaa obyek atau
sal ‘’Sayembaan Bengawanentang dari sen Satwa Tarukota Sragen, n ada jembatalalakukan pewa Timur yanlah letak Ban
an Solo yang
di kawasan Jsan Sukuh, d
awasan Jurugca Negara.
elah jalan raya, k
ng dipulau jawa mengalir k
auh di timur d bantaran Bera Nasional P
n Solo yang bbelah selatan
u Jurug. Ada Madiun, Suraan yang mem
erjalanan daring lainya kirantaran Bengamengalir hing
Jurug merupaan tempatnya
g, sehingga s
kiri pohon tremb
wa, yang menke barat dan i Gresik, Jawa
engawan SoloPrakarsa Masyberada di kawn dibatasi rel kpun tepatnyaabaya maupu
mbentang darii kota Solo a-kira 300m dawan Solo di ggga bermuar
akan ruang pa juga tidak se
angatlah waja
besi yang yang s
galir dari Ber dicegat Wada Timur, memo dengan deyarakat Dalam
wasan Jurug kereta api mea lokasi ini aun kota-kota d arah selatanmenuju kota
dari gerbang Kawasan Jur
ra di Kota Gre
public, bukanerapi Taman
ar kalau Beng
sangat rindang.
rhulu di sisi seduk Gajahmumanjang sepamikian selanj
m Penataan Rdengan luas mbentang ke
adalah apabiladi Jawa Timurn ke utara, ataa Sragen, Ma
utama Univerug yang daresik Jawa Tim
nlah tempat wSatwa Taru J
gawan
elatan ungkur anjang jutnya Ruang area utara a kita r yang aupun adiun, ersitas ri atas mur.
wisata Jurug,
karena obmemang sBantaran untuk tembahkan pmaupun s
byek-obyek wsudah dikelolaBengawan S
mpat santai-saacar yang be
saat tengah ha
isata seperti Sa oleh dinas a
Solo di kawasaantai keluargebas dari retrari pada hari-h
Sukuh, Tawaatau tertentu, an Jurug seri
ga, diskusi, ribusi hal tershari biasa.
ngmangu, Ta namun demiking kali jadi tetempat ngobsebut dapat
aman Satwa Tkian sudah buempat persingrol sesama rdisaksikan sa
Taru Jurug daukan hal yangggahan atau rekan kerja, aat hari-hari
an lain-lain terg rahasia lagi bahkan jadi trekan kuliah,libur, hari mi
rsebut kalau tujuan , atau inggu,
I. Latar belakang
Minimnya tujuan-tujuan ekowisata dikota Solo menyebabkan Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug sering kali jadi tempat persinggahan atau bahkan jadi tujuan untuk melepas penat ditengah panasnya kota Solo, atau hanya sekedar santai melepas lelah sejenak sambil minum es, ngobrol sesame teman, keluarga maupun handai taulan, disamping sejuk dan rindang juga murah karena tidak ada tariff tau retribusi layajnya obyek wisata, Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug adalah ruang publik, yang artinya siapapun dapat singgah dan tidak ditarik retribusi sebagai mana layaknya obyek-obyek wisata. Adapun didefinisikan ruang public adalah sebagai tempat fisik dan kasat mata yang ada didalam kota atau diamana saja kita kumpul. Sedangkan Ray Oldenberg (1999) mendefinisikan ruang publik tertentu adalah sebagai ruang ketiga (third place), tempat khusus diluar rumah atau kantor dimana warga bisa saling bertemu.
Dengan banyaknya pengunjung Bantaran Bengawan Solo di Jurug baik hari-hari biasa khusunya tengah hari, apalagi hari minggu, bahkan saat saat ada acara nitual napak Tilas Joko Tingkir seolah-olah sudah terhipnotis para warga Kota Solo berduyn-duyun menyaksikan acara tersebut, sehingga banyak warga Kota Solo yang memanfaatkan momen tersebut untuk mencari nafkah dari momen tersebut, yaitu dengan berjualan sebagai pedagang kaki lima. Dengan dagangan aneka makanan kecil dan minuman diantaranya misalnya es degan, es teh, es jeruk dan berbagai minuman mineral yang lainya serta berbagai makanan yaitu snack, gorengan dan nasi bungkus (nasi kucing), rokok dan lain-lain.
Sambil menikmati pemandangan disekitar Bengawan Solo dengan duduk dibawah pohon-pohon trembesi besar yang sangat rindang sekali (kira-kira diameter 80 – 150 cm) dengan duduk beralaskan tiakar yang merupakan fasilitas dari pedagang kaki lima, sura riak gelombang dan suara beraneka kicauan burung seolah-olah kita terhanyut mendengarkan alunan instrument songbirds at sunrise, kendaraan lalu lalang diatas jembatan jalur bis Solo – Surabaya, sesekali kereta api menderu disebelah selatan baik kereta api yang menuju Surabaya maupun sebaliknya menyadarkan kita bahwa kita hanya berada di bantaran Bengawan Solo
Sayang sekali bahwa suasana tersebut biasanya hanya efektif selama 9 bulan dalam satu tahun yaitu antara bulan Maret sampai dengan bulan Desember, karena selebihnya adalah bulan-bulan musim penghujan sering kali air bengawan meluap higga bantaran, kalaupun air meluap tidak sampai bantaran biasanya becek karena bekas hujan, dengan proposal ini harapan kami dapat terwujud impian kami untuk
dapat mengoptimalkan Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug sebagai ruang public karena tidak becek, sehingga aktifitas, jualan, jogging, santai ataupun berdiskusi sesema teman usai kerja maupun sekolah dapat terlaksana seperti bulan-bulan biasanya.
Tentunya untuk mewujudkan impian tersebut tidak hanya cukup dengan berangan-angan berandai andai saja dengan adanya ‘’Sayembara Nasional Prakarsa Masyarakat Dalam Penataan Ruang Untuk Kota Lestari” kiranya dapat membantu kami untuk mewujudkan impian kami dengan pemberian fitur-fitur arsitektur ruang public yang mendukung misalnya, jogging track, peta kota, tempat duduk, sanitasi perbaikan gerobak pedagang kaki lima, pavingisasi pada titik-titik tertentu dan lain-lain.
Desain arsitektur dan unsur-unsur ruang publik dapat digunakan untuk menciptakan lingkungan yang menyenangkan dalam melakukan interaksi social. Pendekatan fisik ini menjadi efektif hanya jika perhatian orang dipusatkan pada fitur-fitur ruang publik yang menyenangkan. Karena kehadiran orang lain dapat berperan untuk menciptakan persepsi atas kenyamanan ruang, oleh sebab itu desain-desain sosiopental (formasi yang mendorong terjadinya interaksi social)
Dibawah ini beberapa foto yang merupakan data lapangan yang selanjutnya dijadikan pertimbangan untuk acuan atau bahan pertimbangan dalam mendesain.
Terdapat sumur tua peninggalan jaman Belanda Jalan setapak, cocok untuk jogging track maupun dan disampingnya terdapat rel kereta api untuk sirkulasi, karena keberadaanya sebagai Ruang Publik
Pewrlunya penataan para pedagang kaiki liama Banyak pohon–pohon yang besar yang rindang baik lokasi maupun bebtuk/desain agar lebih sehingga cocok ada fasilitas tempat duduk menarikj juga saat air sungai meluap tidak yang layak mengganggu laju air
Perlunya dibuatkan jembatan pada selokan Pavingisasi di beberapa titik agar lebih dari Kota Solo agar tidak ada pemisahan obyek higienis dan juga saat musim hujan pengunjung . dan pedagang kaki lima agar tetap dapat . menikmati sejuknya Bengawan Solo
Anak-anak sekolah baersnatai-santai Gardu control air saat musim penghujan usai pulang sekolah
II. Tujuan pengajuan proposal
Dengan penataan Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug partisipatif diharapkan akan timbul rasa tanggung jawab, rasa handarbeni untuk melestarikan lingkungan antar steak holder, masyarakat (pedagang kaki lima dan pengunjung), akademisi (mahasiswa peserta didik penulis proposal lomba) antar lembaga pemerintahan Dinas Pekerjaan Umum selaku pemprakarsa ‘’Sayembara Nasional Prakarsa Masyarakat Dalam Penataan Ruang Untuk Kota Lestari” dengan Balai Besar Pengawasan Bengawan Solo selaku pengelola kawasan Bengawan Solo.
III. Manfaat proposal
1. Dengan pengadaan fitur-fitur atau fasilitas akan meningkatkan ketertiban dan kenyamanan bagi para pengunjung dan pedagang kakilima di Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug serta mengembalikan fungsi bantaran sungai.
2. Memanfaatkan Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug sebagi ruang public tanpa mengesampingkan fungsi bantaran.
3. Dengan penataan Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug ini diharapkan meningkatkan pengunjung Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug yang selanjutnya juga akan menggerakan sector ekonomi di Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug.
4. Dengan ini semoga dapat menjadi stimulus bagi Bapak Wali Kota Solo untuk kembali memikirkan Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug yang semula sudah sempat dipikirkan oleh Bapak Wali Kota tetapi karena terbatasnya anggaran hingga kini belum dapat teralisasi
IV. Rencana kerja dan Strategi
Dikarenakan sangat luas dan sedemikian kompleksnya maka perancangan ini hanya secara umum selanjutnya semoga ini jadi titik tolak warga Kota Solo maupun pemerintah setempat untk lebih memperhatikan keberadaan Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug yang sesungguhnya sangat potensial untuk dikembangkan, beberapa lingkup rencana kerja kami yang selanjutnya kami tuangkan dalam sketsa desain sementara adalah sebagai berikut:
a. Penanaman pohon dibeberapa titik yang dirasa kurang. b. Pemasangan paving untuk Jogging track atau untuk sirkulasi. c. Pemberian fasilitas tempat sampah bak penampungan maupun kotak sampah d. Peta kota Solo dan informasi yang terkait dengan kota Solo e. Penataan dan mendesain stan pedagang kaki lima yang berkarakter dan knockdown. f. Temapat duduk, dan lesehan. g. Jembatan yang memisahakan Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug menjadi dua bagian,
karena terisahkan oleh selokan. h. Drainase, pada sumur pompa manual. i. Plangisasi. j. Pembuatan ruang pengelola (Balai Besar Pengawasan Bengawan Solo)
Dengan adanya beberapa program kebutuhan tersebut diatas beikut dibawah ini sketsa-sketsa desain sementara dalam rangka penataan Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug, tersebut dibawah ini:
V. Rencana anggaran. Terlampir
VI. Aktor Pelaksana Program.
Dalam pelaksanaa proposal ‘’Sayembara Nasional Prakarsa Masyarakat Dalam Penataan Ruang Untuk Kota Lestari” pelaksananya adalah warga Solo dari berbagai kalangan:
1. Dari kalangan akademisi dalam hal ini adalah dosen dan mahasiswa adapun wujud kterlibatanya adalah peserta beberpa fixture perangakat-paerangkat arsitektur dari hasil desainya para mahasiswa yang akan di kompetisikan.
2. Dari para pedagang kaki lima di Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug, serta dibantu dari warga sekitar Solo karena para tukang becak dan dan pedagang kaki lima tidak punya kamapuan tukang, keterlibatan atau partisipatif ini di perlukan guna memunculkan nilai tamabah para pedagang kaki lima dan memiliki rasa handarbeni.
3. Dinas Pekerjaan Umum selaku pemprakarsa ‘’Sayembara Nasional Prakarsa Masyarakat Dalam Penataan Ruang Untuk Kota Lestari” dengan Balai Besar Pengawasan Bengawan Solo selaku pengelola kawasan Bengawan Solo.
VII. Produk akhir yang diharapkan.
Pasca penataan Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug diharapkan akan menghasilkan hal-hal tersebut dibawah ini:
1. Karena dalam penataan ini semua komponen masyarakat dilibatkan diharapkan muncul rasa tanggung jawab, rasa handarbeni.
2. Kerapian dan keindahan di Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug 3. Dengan penataan Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug ini diharapkan meningkatkan
pengunjung Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug yang selanjutnya juga akan menggerakan sector ekonomi di Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug.
VIII. Keberlanjutan Program Pasca Pelaksanaan.
Dengan terlaksananya ’Sayembara Nasional Prakarsa Masyarakat Untuk Kota Lestari” semoga kembali memikirkan ulang akan potensi Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug, sebagai mana sudah kami singgung pada manfaat proposal semoga ini bisa menjadi stimulus bagi Bapak Wali Kota Solo untuk kembali memikirkan Bantaran Bengawan Solo di Jurug yang semula sudah sempat dipikirkan oleh Bapak Wali Kota, pasca penataan Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug untuk disempurnakan karena rentang biaya ‘’Sayembara Nasional Prakarsa Masyarakat Dalam Penataan Ruang Untuk Kota Lestari” juga terbatas demi tercapainya penataan yang lebih sempurna.
Sumber Data
1. Bpk Joko Sukoco pegawai Balai Besar Pengawasan Bengawan Solo 2. Agus dody Sugiartoto, “Perencanaan Pembangunan Partisipatif Kota Solo, Pendekatan
Pembangunan Nguwobfke wong” IPGN, Solo, 2003. 3. DK Halim, “Psikologi Lingkungan Perkotaan” Bumi Aksara, Jakarta, 2008 4. Majalah Gatra, No 06, Senin 23 Desember 2006.
No : - Hal : Pemberitahuan Lamp : Proposal
Kepada Yth Bpk Pimpinan Kabid Opertasi dan Pemeliharaan Balai Besar Bengawan Solo
Dengan hormat
Sehubungan dengan keikutsertaan kami pada “Sayembara Nasional Prakarsa Masyarakat Dalam Penataan Ruang Untuk Kota Lestari” yang diselenggarakan oleh Kelompok Kerja Prakarsa Masyarakat untuk Kota Lestari yang didukung oleh Direktorat Jendral Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum, yang kebetulan obyek perancangan kami adalah Bantaran Bengawan Solo di kawasan Jurug.
Dengan ini kami ajukan ijin kepada Balai Besar Bengawan Solo selaku pengelola atau pemelihara daerah bantaran Bengawan Solo tersebut, selanjutnya apabila perancangan kami memenangkan lomba tersebut diatas
Demikian surat pemberitahuan sekaligus surat ijin ini kami ajukan selanjunta atas perhatian Bapak akmi ucapakn banyak terimakasih.
Surakarta, 3 November 2009
Hormat kami
Sumarno, S.Sn