Download - Program Kerja Tahun2016
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan profesional
dengan pengelolaan sekelompok perawat dengan menggunakan fungsi manajemen
sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan secara optimal kepada klien,
untuk itu manajemen keperawatan perlu mendapat prioritas utama dalam
pengembangan keperawatan di masa depan.
Asuhan keperawatan profesional adalah asuhan keperawatan yang
diberikan secara komprehensif kepada klien yang nantinya akan mencerminkan
mutu dan kualitas dari perawat. Salah satu asuhan keperawatan yang dapat
diberikan kepada pasien adalah menciptakan lingkungan pasien bersih dan rapi,
sehingga pasien akan merasa nyaman dan dapat mempercepat proses
kesembuhan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan yang optimal kepada pasien
haruslah didukung dengan SDM yang kompeten, sarana dan prasarana yang
memadai, sistem kerja yang terstruktur dan terukur dengan perencanaan yang
baik. Atas dasar pemikiran itulah saya membuat rencana program kerja harian,
bulanan, dan tahunan sebagai pegangan dan pedoman dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab sebagai kepala ruangan.
II. Tujuan Umum
Menjadikan Ruang Rawat Lt III Juanda sebagai ruang rawat yang aman dan
nyaman berlandaskan pada pemberian asuhan keperawatan yang holistik.
Tujuan Khusus
Meningkatkan kebersihan dan kerapihan ruangan
Melindungi klien, pengunjung dan tenaga medis dari resiko infeksi
nosokomial (INOS)
1
Meningkatkan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
Memberikan asuhan keperawatan yang optimal dari tahap preinteraksi,
interaksi, terminasi dan dokumentasi meliputi (pengkajian, perumusan
masalah, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan keperawatan,
implemetasi keperawatan dan evaluasi )
Mengutamakan kepentingan Klien
2
BAB II
MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (MAKP)
TIM
A. PENGERTIAN
Metode tim merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan
dimana seorang perawatprofesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan
dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif
dan kolaboratif ( Douglas, 1984).
Model tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota kelompok
mempunyai kontribusi dalam merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan
sehingga timbul motivasi dan rasa tanggung jawab perawat yang tinggi sehingga
diharapkan mutu asuhan keperawatan meningkat.
Menurut Kron & Gray (1987)pelaksanaan model tim harus berdasarkan konsep
berikut:
1. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan tehnik
kepemimpinan.
2. Komunikasi yang efektif penting agar kontinuitas rencana keperawatan
terjamin.
3. Anggota tim menghargai kepemimpinan ketua tim.
4. Peran kepala ruang penting dalam model tim.
Model tim akan berhasil baik bila didukung oleh kepala ruang.Metode
yang digunakan bila perawat pelaksana terdiri dari berbagai latar belakang
pendidikan dan kemampuannya. Metode ini menggunakan tim yang terdiri
dari anggota yang berbeda- beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap
sekelompok pasien.
Perawat ruangan dibagi menjadi 2 – 3 tim/ group yang terdiri dari tenaga
professional, tehnikal dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling membantu.
3
Dalam penerapannya ada kelebihan dan kelemahannya yaitu (Nursalam, 2007):
a. Kelebihan :
1. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh.
2. Mendukung pelaksanakaan proses keperawatan.
3. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan
memberi kepuasankepada anggota tim.
b. Kelemahan :
1. Komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk konferensi
tim, yang biasanyamembutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan
pada waktu-waktu sibuk.
2. Akuntabilitas dalam tim kabur
3. Perawat tidak trampil berlindung pada perawat trampil
Pada dasarnya di dalam Model Tim menurut Kron & Gray (1987) terkandung dua
konsep utama yang harus ada, yaitu:
1. Kepemimpinan
Kemampuan ini harus dipunyai oleh Ketua Tim, yaitu perawat profesional
(Registered Nurse) yang ditunjuk oleh Kepala Ruangan untuk bertanggung
jawab terhadap sekelompok pasien dalam merencanakan asuhan keperawatan,
merencanakan penugasan kepada anggota tim, melakukan supervisi dan
evaluasi pelayanan keperawatan yang diberikan.
2. Komunikasi yang efektif
Proses ini harus dilaksanakan untuk memastikan adanya kesinambungan
asuhan keperawatan yang diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan
pasien secara individual dan membantunya dalam mengatasi masalah. Proses
komunikasi harus dilakukan secara terbuka dan aktif melalui laporan, pre atau
post conference atau pembahasan dalam penugasan, pembahasan dalam
merencanakan dan menuliskan asuhan keperawatan dan mengevaluasi hasil
yang telah dicapai.
4
Tanggung Jawab Perawat Dalam Model Asuhan Keperawatan Profesional
(MAKP) Tim
1. Tanggung jawab anggota tim:
a. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di bawah tanggung
jawabnya.
b. Bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim.
c. Memberikan laporan.
2. Tanggung jawab ketua tim:
a. Membuat perencanaan.
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.
c. Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat
kebutuhan pasien.
d. Mengembangkan kemampuan anggota.
e. Menyelenggarakan konferensi.
3. Tanggung jawab kepala ruang:
a. Perencanaan
1) Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing- masing.
2) Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
3) Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat, transisi dan
persiapan pulang bersamaketua tim.
4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan
aktifitas dan kebutuhan klienbersama ketua tim, mengatur penugasan/
penjadwalan.
5) Merencanakan strategi pelaksanaan keperawatan.
6) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologis,
tindakan medis yang dilakukan,program pengobatan dan
mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan
dilakukanterhadap pasien.
7) Mengatur dan mengendalikan asuhan keparawatan:
Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.
5
Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan
keperawatan.
Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk RS.
8) Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri
9) Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan di rumah sakit
b. Pengorganisasian
1) Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
2) Merumuskan tujuan metode penugasan.
3) Membuat rincian tugas tim dan anggota tim secara jelas.
4) Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2 ketua tim dan
ketua tim membawahi 2 – 3 perawat.
5) Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan:
membuat proses dinas,
mengatur tenagayang ada setiap hari
dan lain- lain.
6) Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
7) Mengatur dan mengendalikan situasi tempat praktik.
8) Mendelegasikan tugas kepala ruang tidak berada di tempat, kepada ketua
tim.
9) Identifikasi masalah dan cara penanganannya.
c. Pengarahan
1) Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.
2) Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan
baik.
3) Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan
sikap
4) Menginformasikan hal – hal yang dianggap penting dan berhubungan
dengan asuhankeperawatan pasien.
5) Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
6
6) Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan
tugasnya.
7) Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.
d. Pengawasan
1. Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
ketua tim dalampelaksanaan mengenai asuhan keperawatan yang diberikan
kepada pasien.
2. Melalui supervisi:
Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau
melalui laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/ mengawasi
kelemahannya yang ada saat itu juga.
Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek dafta r hadir ketua tim, membaca
dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama
dan sesudah proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan),
mendengar laporan ketua tim tentang pelaksanaan tugas.
Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan
yang telah disusun bersama ketua tim. Audit keperawatan.
7
B. STRATEGI KERJA TIM
Saat pasien baru masuk di ruang rawat, pasien dan keluarga akan diterima
oleh ketua tim dan diperkenalkan kepada anggota tim yang ada. Kemudian ketua
tim memberikan orientasi tentang ruang, peraturan ruangan, perawat bertanggung
jawab (ketua Tim) dan anggota tim.Ketua tim (dapat dibantu anggota tim)
melakukan pengkajian, kemudian membuat rencana keperawatan berdasarkan
rencana keperawatan yang sudah ada setelah terlebih dahulu melakukan analisa
dan modifikasi terhadap rencana keperawatan tersebut sesuai dengan kondisi
pasien.Setelah menganalisa dan memodifikasi rencana keperawatan, ketua tim
menjelaskan rencana keperawatan tersebut kepada anggota tim, selanjutnya
anggota tim akan melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana
keperawatan dan rencana tindakan medis yang dituliskan di format tersendiri.
Tindakan yang telah dilakukan anggota tim kemudian didokumentasikan pada
format yang tersedia.
Bila anggota tim menerima pasien pada sore dan malam hari atau pada
hari libur, pengkajian awal dilakukan oleh anggota tim terutama yang terkait
dengan masalah kesehatan utama pasien, anggota tim membuat masalah
keperawatan utama dan melakukan tindakan keperawatan dengan terlebih dahulu
mendiskusikannya dengan penanggung jawab sore/malam/hari libur. Saat ketua
tim ada, pengkajian dilengkapi oleh ketua tim kemudian membuat rencana
yang lengkap dan selanjutnya akan menjadi panduan bagi anggota tim dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
Pada dinas pagi ketua tim bersama anggota tim melakukan operan dari
dians malam (hanya pasien yang dirawat oleh tim yang bersangkutan), selanjutnya
dengan anggota tim pagi melakukan konferens tentang permasalahan pasien untuk
tiap anggota tim, dan mengkoordinasikan tugas tiap anggota tim.Selain dengan
dokter anggota tim, ketua tim juga melakukan komunikasi langsung dengan
dokter, ahli gizi dan tim kesehatan lain untuk membahas perkembangan pasien
dan perencanaan baru yang perlu dibuat. Selain itu mengidentifikasi pemeriksaan
penunjang yang telah ada dan yang perlu dilakukan selanjutnya.
8
Bila terdapat rencana baru atau tindakan yang perlu dilakukan, maka
ketua tim akan mengkomunikasikan kepada anggota tim untuk melaksanakannya.
Jika terdapat tindakan spesifik yang mungkin tidak dapat dilakukan oleh anggota
tim maka ketua tima yang akan melakukan langsung tindakan tersebut. Terutama
melakukan intervensi pedidikan kesehatan kepada pasien dan keluarga akan
dilakukan oleh ketua tim yang didasarkan atas hasil pengkajian pada kebutuhan
peningkatan pengetahuan. Pendidikan kesehatan dapat dilakukan mandiri
oleh ketua tim atau kolaborasi, misalnya ahli gizi untuk penjelasan mengenai diet
pasien yang benar.
Selama anggota tim melakukan asuhan keperawatan pada pasien, ketua
tim akan memonitor tindakan yang akan dilakukan dan memberi bimbingan pada
anggota tim. Anggota tim selama melakukan asuhan keperawatan harus
mendokumentasikan seluruh tindakan yang dilakukan pada format-format yang
terdapat pada papan dokumentasi. Kemudian ketua tim akan memonitor dan
mengevaluasi dokumentasi yang dibuat oleh anggota tim.
Setiap hari ketua tim mengevaluasi perkembangan pasien dengan
mendokumentasikan padacatatan perkembangan dengan metoda SOAP, catatan
perkembangan pasien ini bagi anggota tim juga menjadi panutan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien.
Bila ada pasien yang akan pulang atau pindah ke unit perawatan lain, ketua
tim akan membuat resume keperawatan, sebagai informasi tentang asuhan
keperawatan yang telah diberikan kepadapasien selama dirawat yang berisi
masalah-masalah pasien yang timbul dan masalah yang sudah teratasi, taindakan
keperawatan yang telah dilakukan dan pendidikan kesehatan yang telah diberikan.
Pada pergantian dinas pagi-sore dilakukan operan anggota tim sore yang
didampingi oleh ketua tim. Komponen utama yang diinformasikan dalam operan
antara lain keadaan umum pasien,tindakan/intervensi yang telah dilakukan dan
atau tindakan yang belum dilakukan, hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh
perawat dinas sore dan malam yang berkaitan dengan perencanaan keperawatan
9
pasien yang akan dibuat oleh ketua tim. Selanjutnya bila perlu ketua tim
melengkapi informasi penting yang belum disampaikan kepada dinas sore.
Anggota tim juga menulis laporan pagi/sore/malam pada format yang tersedia.
10
C. STRUKTUR ORGANISASI
STRUKTUR ORGANISASI
RUANGAN LT.III JUANDA RSIA STELLA MARIS
MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL
TIM
11
Ka.Bid.Keperawatan
Perawat Pelaksana
1..............
2...............
Kepala Ruangan
Ka.TIM IIKa.TIM I
Perawat Pelaksana
1................
2...............
BAB III
PROGRAM KERJA KEPALA RUANG PERAWATAN LANTAI III JUANDA
RSIA STELA MARIS MEDAN
TAHUN 2016
No Kegiatan Tujuan Sasaran Jumlah Tempat Waktu Faslitator Biaya
1Mengikuti rapat koordinasi bulanan
Untuk mengevaluasi kinerja pelayanan rumah sakit
untuk mengambil langkah strategi pelayanan untuk bulan berikutnya
Ka.Bid. Keperawatan &
Kepala ruang
Semua struktural
Ruang rapat
direktur1x sebulan Direktur
2
Rapat evaluasi bulanan ruangan untuk meningkatan mutu pelayanan
Untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan selama satu bulan berjalan
Sebagai sarana dalam memberikan usulan dan masukan untuk perkembangan dan kemajuan pelayanan.
Untuk membuat strategi dalam mengatasi masalah yang dialami dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
personil ruanganSemua personil ruangan
Ruang perawatan
1x sebulan
Ka.Bid Keperawatan
& kepala ruangan
3Merencanakan model asuhan keperawatan profesional
Untuk memberikan asuhan keperawatan yang berkaualitas
Memberikan kepuasan kepada klien dan keluarga yang dilayani
MAKP -Ruang juanda
Mei 2016
Ka. Bid. Keperawatan
& kepala ruang
12
4
Melakukan audit dokumentasi kelengkapan rekam
medis pasien kelengkapan asuhan
keperawatan/kebidanan,
Pemberian obat
Menjamin kelengkapan rekam medis pasien terisi dengan baik
Menjamin bahwa asuhan keperawatan dilakukan denga benar mulai dari pengkajian sampai dengan evaluasi
Menjamin bahwa pemberian obat-obatan pasien terdokumentasi dengan baik
Lembar Rekam medis pasien,
ASKEP/ASKEB,Kartu
pengobatan
Semua dokumentas
i pasien
Ruang perawatan
Setiap hariKepala
ruangan, PJ shift
5Melakukan supervisiPelaksanaan asuhan keperawatan/kebidanan
Menjamin semua personil bekerja sesuai dengan SPO dan SAK yang berlaku di RSIA Stella Maris
Memastikan bahwa semua personil mengutamakan keselamatan pasien dengan memperhatikan K3
Memastikan bahwa semua personil menggunakan APD dengan benar dan pada tempat dan waktu yang benar
personil ruanganSemua personil ruangan
Ruang perawatan
2x seminggu
Kepala ruangan, ka.Bid
Keperawatan, komite
kekperawatan
6Melakukan pengawasan terhadap kebersihan ruangan dan lingkungan
Menciptakan rasa aman dan nyaman bagi klien dan keluarga dan bagi petugas yang memberi palayanan
ruang rawat dan lingkungan sekitarnya
Semua ruang rawat
dan lingkungan sekitarnya
Ruang juanda
Setiap hariKepala
ruang, pj shift dan
7 Melaksanakan penilaian kinerja perawat
Memberikan masukan kepada komite keperawatan dalam menentukan jenjang karir
Memastikan bahwa semua
perawat / bidan Semua perawat dan
bidan di ruangan Juanda
Ruangan juanda
Setiap 6 bulan
Kepala ruangan, komite
keperawatan , ka. bid.
13
perawat/bidan mampu bekerja sesuai dengan standar yang berlaku di RSIA Stella Maris
keperawatan
8Perencanaan dan pengajuan logistic tahunan
Memastikan kebutuhan logistik tahun berikutnya tersedia sesuai kebutuhan dan layak pakai
Logistik ruanganSesuai
kebutuhanRuang juanda
November 2016
Kepala ruang, pj
shift
9Menyusun laporan tahunan
Untuk mengetahui tingkat pencapaian pelaksanaan dari program yang sudah dibuat
Memberikan gambaran perkembangan ruangan juanda kepada direktur
Sebagai acuan untuk rencana strategi satu tahun berikutnya
Capaian program -Ruang juanda
November 2016
Kepala ruangan
10
Menghitung dan membuat grafik BOR, TOI, BTO dan AvLOS tahunan
Untuk mengetahui mutu pelayanan diruangan Juanda RSIA Stella Maris
Mutu pelayanan -Ruang juanda
November 2016
Kepala ruangan, pannnitia
rekam medik
11Pembuatan jadwal dinas perawat setiap bulan
Memastikan ketenagaan yang seragam dalam setiap shif dinas dengan sistem 3-24-7
Perawat /bidanSemua personil
Ruang juanda
1x sebulanKepala ruangan
12Rekreasi bersama para perawat dan keluarganya
Menghilangkan kejenuhaan kepada seluruh karyawan
Difasilitasi pihak BOD
14
PROGRAM PENGEMBANGAN SDM DI RUANGAN LANTAI III JUANDARSIA STELLA MARIS
MEDAN 2016No Kegiatan Tujuan Sasaran Jumlah Tempat Waktu Faslitator Biaya1
Pelatihan manajemen asuhan keperawatan
Untuk meningkatkan pemahaman perawat/bidan dalam memberikan asuhan keperawatan di RSIA Stella Maris
Perawat/bidan 2 Luar RS ? Luar RS -
2
Pelatihan BHD/PPGD/PPGD-ON
Untuk meningkatkan kemampuan perawat/ bidan dalam mengenali tanda tanda kegawatan pada klien
Untuk meningkatkan kemampuan perawat dan bidan dalam menaganai kegawatan di ruangan perawatan Juanda RSIA Stella Maris
Seluruh karyawan
Seluruh karyawan
Diklat Sesuai
program diklat
Dokter
3Pelatihan manajemen
terapi cairan
Meningkatkan kemampuan perawat/ bidan dalam mengevaluasi kebutuhan cairan pada pasien anak dan dewasa
Perawat/bidan 3 DiklatSesuai
program diklat
Dokter /komite
kekperawatan
4
Pelatihan customer satisfaction
Meningkatkan kecakapan perawat/ bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien dan keluarga, sehingga dapat meningkatkan daya tarik RSIA Stella Maris dimata konsumen
Perawat/bidan 4 Diklat Sesuai
program diklat
Fasilitator luar RS
5
Penyegaran komunikasi efektif
Menjaga kepuasa klien melalui kemampuan perawat/ bidan dalam memberikan informasi dengan komunikasi yang efektif
Perawat/bidan 4 Diklat Sesuai
program diklat
PP-SDM
15
6
Sosialisasi Hand Hygiene
Memberikan pengetahuan kepada perawat bidan tentang sasaran keselamatan pasien
Meningkatkan kemampuan perawat dan bidan dalam mengdukasi pasien dan keluarga tentang pentingnya mencuci tangan
Perawat dan bidan
-Diklat
/ruangan
Sesuai program diklat & PPIRS
PPIRS
7
Pelatihan invasif
Meningkatkan kemapuan perawat bidan dalam melakukan tindakan invasif seperti: Pemasangan infus Pemasangan kateter urine Pemasangan NGT Tindakan pemberian obatt
injeksi
Perawat dan bidan
3 Diklat
Sesuai program diklat & PPIRS
PP-SDM
16
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DI RUANGAN LANTAI III JUANDARSIA STELLA MARIS
MEDAN 2016
1. Indikator Mutu Pelayanana. Angka persepsi pasien terhadap pelayanan asuhan keperawatan (Kepuasan pelanggan.b. Ketidaklengkapan catatan rekam medik pasien (asuhan keperawatan)
2. Indikator Klinik
No Indikator
IRNATotal
%
Standar
%Keterangan
1Angka Infeksi Jarum
Infus0
2Angka Infeksi Luka Operasi
0
3 Angka Infeksi Decubitus 0
4 Angka Infeksi Pemasangan Tranfusi
0
5 Angka infeksi Saluran Kemih 0
3. Insiden Keselamatan Pasien / IKP
No. INDIKATOR
IRNA
Keterangan
KNC Standar KTD Standar
1 Angka Insiden Pasien jatuh
Tidak ada
Tidak ada
17
2.Angka Insiden infus blong
Tidak ada Tidak ada
3. Angka Insiden Kesalahan pemberian obat
Tidak ada Tidak ada
4. Angka Insiden Kesalahan Cara pemberian obat
Tidak ada Tidak ada
5. Angka Insiden Kesalahan pencampuran obat
Tidak ada Tidak ada
6. Angka Insiden Kesalahan identifikasi pasien
Tidak ada Tidak ada
7. Angka Insiden Kesalahan persiapan operasi
Tidak ada Tidak ada
8.Angka Insiden Kesalahan golongan / jenis darah tranfusi.
Tidak ada Tidak ada
9.Angka insiden kesalahan pemberian informasi
Tidak ada Tidak ada
18
RENCANA TAHUNAN KEPALA RUANGAN PERIODE 2016
NO KEGIATANJAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEPT OKT NOV DES
1 Mengikuti rapat kordinasi bulanan
2 Merencanakan model asuhan keperawatan profesional
3 Melakukan audit dokumentasi kelengkapan rekam
medis pasien kelengkapan
asuhan keperawatan/kebidanan,
Pemberian obat4 Melakukan supervisi
Pelaksanaan asuhan keperawatan/kebidanan
5 Melakukan pengawasan terhadap kebersihan ruangan dan lingkungan an
6 Rapat evaluasi bulanan ruangan untuk meningkatan mutu pelayanan
7 Melaksanakan penilaian kinerja perawat
19
8 Perencanaan dan pengajuan logistic tahunan
9 Menyusun laporan tahunan
10 Menghitung dan membuat grafik BOR, TOI, BTO dan AvLOS tahunan
11 Pembuatan jadwal dinas perawat setiap bulan
12 Rekreasi bersama para perawat dan keluarganya
Mengetahui, Kepala Ruang
(Juliana)
20
PROGRAM PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA
RUANGAN LT.III JUANDA RSIA STELLA MARIS
MEDAN 2016
No Nama barang/kegiatan Merek Jumlah keterangan
1Pengadaan tempat tidur anak yang safety
- - Belum pernah disediakan. Untuk menghindari resiko
jatuh
2Pengadaan sarana terapi bermain bagi anak
- -
Belum ada Untuk memenuhi kebutuhan
berman anak pada saat sakit Menghindari terjadinya
stress hospitalisasi pada anak3 Pengadaan tensimeter untuk anak Riester Nova 1 Belum pernah ada
21
RENCANA BULANAN KEPALA RUANG RAWAT LT. III JUANDA
PERIODE BULAN APRIL 2016
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU MINGGU- - - - -
Menghitung BOR,TOI, AvLOS, BTO
Mendelegasikan tugas supervise kepada Katim/Pj. Shift
Rapat laporan bulanan - Supervisi kinerja Katim
- Pengecekan barang logistik
- Audit dokumentasi keperawatan
- Pengajuan barang logistik
- Pendkes kepada keluarga pasien
Supervisi kinerja Perawat Pelaksana
Mendelegasikan tugas supervise kepada Katim/Pj. Shift
Mendelegasikan tugas supervise kepada Katim/Pj. Shift
Audit dokumentasi keperawatan
Supervisi kinerja Katim
Memimpin rapat bulanan ruangan
Pendkes kepada keluarga pasien
Supervisi kinerja Perawat Pelaksana
Mendelegasikan tugas supervise kepada Katim/Pj. Shift
Mendelegasikan tugas supervise kepada Katim/Pj. Shift
22
Memimpin case conference di ruangan
Supervisi kinerja Katim
Audit dokumentasi keperawatan
-Pendkes kepada keluarga pasien
Supervisi kinerja Perawat
Pelaksana
Mendelegasikan tugas supervise kepada Katim/Pj. Shift
Mendelegasikan tugas supervise kepada Katim/Pj. Shift
Membuat laporan bulanan
Supervisi kinerja Katim
Audit dokumentasi keperawatan
Pendkes kepada keluarga pasien
-Supervisi kinerja Perawat Pelaksana
-Pengajuan kalibrasi alkes yang per bulan (glucose)
Membuat jadwal dinas
perawat
Mempublikasikan jadwal dinas kepada perawat
Merekap rencana harian perawat dan member reward
Mengetahui, Kepala Ruang
(Juliana)
23
RENCANA HARIAN KEPALA RUANGAN
Nama : Ruangan :Tanggal :
Jumlah Perawat : Jumlah Pasien :
WAKTU KEGIATAN KETERANGAN07.00 Operan
Pre conference (jika jumlah Tim lebih dari satu)Mengecek SDM dan sarana prasarana
08.00 Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan, kondisi, dll)
09.00 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien yang memerlukan perhatian khusus
10.00 Melakukan supervisi pada ketua Tim/perawat pelaksanaPerawat 1 : ................................................... (Nama)...................................................................... (tindakan)Perawat 2 : ................................................... (Nama)....................................................................... (Tindakan)Perawat 3 : .................................................... (Nama)....................................................................... (tindakan)
11.00 Hubungan dengan bagian lain terkait rapat-rapat terstruktur/ insidentil
12.00 Mengecek ulang keadaan pasien, perawat, lingkungan yang belum teratasiIshoma
13.00 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan keperawatan untuk sore, malam dan besok sesuai tingkat ketergantungan pasienMengobservasi posr conference
14.00 Operan
24
Rencana kegiatan
No Rencana kegiatan
1
Pengontrolan kebersihan dan kerapihan ruang rawat inap
2
Meminimalisir resiko infeksi nosokomial, dengan memberlakukan aturan
Penggunaan alat perlindungan diri (APD) yang maksimal bagi tenaga medis Untuk klien dengan penyakit menular, pengukuran tekanan darah harus dilapisi plastik, dan alat yang telah digunakan dicuci dengan alkohol 70%. Melarang anak-anak dibawah 10 tahun memasuki ruang rawat.
3Peningkatan tingkat kenyamanan klien
Pengontrolan jumlah pengunjung, maksimal 2 orang Satu pasien satu orang penunggu Tidak memperkenankan pengunjung untuk tidur/duduk dilantai ruang rawat Pemasangan pengharum ruangan
4Peningkatan komunikasi terapeutik
Perawat atau tenaga medis lain hendaknya selalu memperkenalkan diri kepada klien, terutama klien baru. Memanggil klien dengan namanya.
5Pemeriksaan Vital sign
Pemeriksaan vital sign dilakukan setiap saat minimal satu sift satu kali.
25
BAB IV
PENUTUP
Program kerja adalah merupakan suatu strategi bagi manejerial keperawatan di rumah sakit dalam melaksanakan tugas-tugasnya untuk mencapai sasaran yang dinginkan oleh semua pihak terlebih dalam memenuhi kebutuhan klien.
Penyusunan program kerja ini dilakukan berdasarkan pengamatan langsung dilapangan dan berpedoman kepada sumber-sumber yang ada. Dalam penyusunan program ini penyusun berusaha membuat sebuah program yang layak laksana dan mampu laksana di tatanan keperawatan di RS.
Program kerja ini masih jauh dari sempurna, sehingga masih banyak yang dapat diperbaiki dan disempurnakan, namun besar harapan penyusun kiranya program kerja ini dapat memandu menejerial keperawatan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya
Demikianlah gambaran program kerja ini dubuat dengan harapan akan menjadi acuan dalam melaksanakan langkah-langkah kegiatan pemberian pelayanan, sehingga pemberian pelayanan dapat lebih jelas dan terarah dalam pencapaian tujuan yang telah direncanakan.
26