PROGRAM PENGENDALIAN
PT PERKEBUNAN NUSANTARA II
GRATIFIKASI
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
3
DAFTAR ISI
PESAN EKSEKUTIF
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Tujuan
B. Ruang Lingkup
C. Prinsip Dasar Pengendalian Gratifikasi
D. Pengertian
E. Referensi
BAB 2 PEMAHAMAN TENTANG GRATIFIKASI
A. Defenisi
B. Jenis Gratifikasi
1. Gratifikasi Yang Boleh Diterima
2. Karakteristik Gratifikasi Yang Boleh Diterima
3. Gratifikasi Yang Tidak Boleh Diterima
4. Karakteristik Gratifikasi Yang Dilarang
BAB 3 PENGENDALIAN GRATIFIKASI
A. Prinsip Dasar
B. Komitmen Pengendalian Gratifikasi
C. Landasan Hukum Pengendalia Gratifikasi Bagi Pegawai
Negeri dan Penyelenggaraan Negara
D. Sanksi Atas Penyelenggaraan
BAB 4 MEKANISME DAN TATA CARA PELAPORAN GRATIFIKASI
A. Laporan Gratifikasi
B. Media Pelaporan Gratifikasi
C. Ketentuan terkait Pelapor
D. Prosedur tindak lanjut atas Pelaporan Gratifikasi yang diterima
TGP PTPN II
I. Laporan Gratifikasi yang ditangani KPK
II. Laporan Gratifikasi yang ditangani oleh Perusahaan
1
3
5
6
6
7
7
7
9
10
10
10
10
11
11
12
13
13
13
14
15
16
16
16
17
17
17
19
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
4
III. Tindak Lanjut Penanganan Laporan Dugaan Gratifikasi
Yang Diterima TPG PTPN II Dari Whistle Blowing System,
Instansi Berwenang Dan/Atau Masyarakat
IV. Tindak Lanjut Penanganan Setelah Keluarnya Keputusan
Peruntukan Benda Gratifikasi
BAB 5 KETENTUAN TIM PENGENDALIAN GRATIFIKASI PTPN II
A. Prinsip Dasar
B. Tugas Tim Pengendalian Gratifikasi (TGP)
BAB 6 IMPLEMENTASI PEDOMAN TIM PENGENDALIAN
GRATIFIKASI (TGP)
A. Implementasi
B. Perlindungan Pelapor
C. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan program
Pengendalian Gratifikasi
LAMPIRAN-LAMPIRAN
21
23
28
28
28
29
29
29
30
31-35
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
5
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Formulir Laporan Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan
(Entertainment)
Lampiran 2 : Formulir Laporan Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan
(Entertainment)
Lampiran 3 : Formulir Laporan Permintaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan
(Entertainment)
Lampiran 4 : Lembar Checklist Review Pelaporan Penetrimaan Hadiah/Cinderamata
& Hiburan
Lampiran 5 : Lembar Checklist Analisis Penetuan Kepemilikan Dan Pemanfaatan
Atas Penerimaan Hadiah/Cinderamata & Hiburan.
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
6
BAB 1
PENDAHULUAN
Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, suatu perusahaan tidak dapat terlepas dari
interaksi dengan banyak pihak, baik pihak internal perusahaan maupun pihak di luar
perusahaan guna menjalin kerja sama bisnis yang harmonis, serasi dan
berkesinambungan.
Terkait dengan hubungan bisnis, hal yang sering terjadi dan tidak terhindarkan dalam
kegiatan kerja sehari-hari adalah adanya pemberian dari satu pihak kepada pihak
lainnya oleh sebab itu, untuk menjaga hubungan bisnis tetap berada pada koridor etika
dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik, maka diperlukan pengaturan
mengenai gratifikasi dan tata cara/mekanisme pelaporannya di lingkungan
PT Perkebunan Nusantara II (selanjutnya disebut PTPN II).
Bahwa untuk mendukung penerapan kebijakan gratifikasi yang telah berlaku di
lingkungan PTPN II sebagaimana tercantum dalam Pedoman Gratifikasi, Penolakan,
Penerimaan, Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan (Entertainment) yang berlaku
saat ini, maka dipandang perlu untuk mengadakan suatu pengaturan tersendiri
mengenai Tim Pengendalian Gratifikasi di lingkungan PTPN II.
Diharapkan seluruh insan PTPN II dapat mematuhi ketentuan mengenai gratifikasi yang
berlaku di lingkungan PTPN II, karena dengan menyampaikan laporan gratifikasi sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, maka insan PTPN II yang bersangkutan terlindungi dan
terhindar dari kemungkinan dijatuhkannya tuduhan tindak pidana suap sebagaimana
diatur pada pasal 12 B Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
TentangPerubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang menyatakan bahwa “Setiap gratifikasi
kepada pegawai negeri” atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila
berhubungan dengan jabatan dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.
A. Tujuan
Tujuan penyusunan Pedoman Tim Pengendalian Gratifikasi (untuk selanjutnya
disebut “Pedoman” ini adalah sebagai berikut
1. Membentuk lingkungan instansi/organisasi yang sadar dan terkendali dalam
penanganan praktik gratifikasi sehingga prinsip keterbukaan dan akuntabilitas
dalam kegiatan bisnis sehari-hari perusahaan dapat semakin terimplementasi.
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
7
2. Sebagai referensi bagi seluruh insan PTPN II mengenai pemahaman tentang
gratifikasi, menguraikan proses pelaporan, aspek pencegahan dan penindakan,
pengenalan sistem pengendalian gratifikasi serta pengaturan Tim Pengendalian
Gratifikasi PT Perkebunan Nusantara II, sehingga penerapan kebijakan gratifikasi
di PTPN II dapat lebih terarah dan menyeluruh, yang pada akhirnya dapat
mendorong terlaksananya etika bisnis yang tinggi dan mencegah timbulnya
benturan kepentingan, kecurangan serta penyimpangan perilaku lainnya dalam
praktek bisnis perusahaan sehari-hari.
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman ini adalah mengatur hal-hal yang terkait dengan Tim
Pengendalian Gratifikasi dan mekanisme pelaporannya di lingkungan PTPN II dan
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) Republik Indonesia.
C. Prinsip Dasar Pengendalian Gratifikasi
Prinsip dasar dari pengendalian gratifikasi yaitu tidak menerima, tidak memberi dan
menolak pemberian gratifikasi yang berhubungan dengan jabatan dan berlawanan
dengan tugas /kewajibannya.
D. Pengertian
Istilah-istilah berikut dalam Pedoman ini wajib didefinisikan sebagaimana dibawah ini
kecuali jika diatur lain :
1. Atasan Langsung adalah pimpinan langsung dari insan PTPN II, minimal
setingkat Kepala Bagian di Kantor Direksi, General Manajer di Distirk, Manajer
Kebun sampai dengan Komisaris Utama dan/atau Direktur Utama sesuai dengan
jabatan dari pelapor.
2. Ketua Tim UPG adalah pejabat yang ditunjuk oleh Direktur Utama, yang
bertanggung jawab atas terlaksanannya program kepatuhan di PTPN II dan
memastikan bahwa insan PTPN II mematuhi peraturan perundang undangan dan
ketentuan Pemerintah serta peraturan peraturan yang berlaku di lingkungan
PTPN II.
3. Code of Conduct (CoC) PTPN II adalah pedoman yang mengatur etika usaha
dan tata perilaku insan PTPN II untuk melaksanakan praktik-praktik pengelolaan
perusahaan yang baik.
4. Fungsi Complaince adalah organ yg bertugas untuk melaksanakan
pengembangan, pembinaan, penerapan dan penegakan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance.
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
8
5. Good Corporate Governance (GCG) adalah prinsip-prinsip yang mendasari
suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan peraturan
perundang undangan dan etika berusaha.
6. Hadiah/Cinderamata adalah prinsip pemberian dalam bentuk uang dan/atau
setara uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket
perjalanan, fasilitas penginapan, perjalan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan
fasilitas lainnya yang tidak dinikmati bersama-sama dengan pemberi.
7. Hiburan (Entertainment) adalah segala sesuatu baik yg berbentuk kata-kata,
tempat, benda, perilaku yang menurut pemikiran logika yang wajar bersifat
menghibur dan menyenangkan hati, yang dinikmati bersama-sama dengan
pemberi, termasuk tapi tidak terbatas pada musik, film, opera. drama, permainan,
olah raga, dan wisata.
8. Insan PTPN II yang dimaksud dalam Pedoman ini adalah Dewan Komisaris,
Direksi, karyawan yang bekerja untuk dan atas nama PTPN II serta personil yang
bekerja di lingkungan PTPN II termasuk anggota keluarga intinya.
9. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah komisi/lembaga negara yang
dibentuk untuk melaksanakan tugas dan wewenangnya dengan independen dan
bebas dari pengaruh kekuasaan manapun, sebagimana diatur dalam Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
korupsi.
10. Keluarga Inti dalam Pedoman ini adalah suami atau isteri dan anak-anak dari
insan PTPN II.
11. Pelapor adalah Wajib Lapor Gratifikasi yang menyampaikan laporan atas
penolakan, penerimaan, pemberian dan pemberian atas permintaan
hadiah/fasilitas atau gratifikasi sebagaimana diatur dalam Pedoman ini.
12. Pemberi adalah insan PTPN II dan/atau Pihak Ketiga yang memberikan
Gratifikasi.
13. Penerima adalah insan PTPN II yg menerima Gratifikasi.
14. Pegawai Negeri (Pn) meliputi Aparatur Sipil Negara, Pejabat Publik, Orang yang
menerima gaji atau upah dari keuangan negara /daerah; dari suatu korporasi yang
menerima bantuan dari keuangan negara/ daerah; korporasi lain yang
mempergunakan modal atau fasilitas dari negara/ masyarakat.
15. Penyelenggara Negara (PN) adalah Pejabat Negara yang menjalankan fungsi
eksekutif, legislatif, yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya
berkaitan dengan penyelenggaraan negara sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
16. Perusahaan adalah PTPN II beserta anak perusahaan dan afiliasinya
17. Pihak Ketiga adalah orang perseorangan dan/atau badan hukum yang memiliki
atau tidak memiliki hubungan bisnis dengan Perusahaan atau merupakan pesaing
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
9
PTPN II termasuk tapi tidak terbatas pada vendor, supplier, dealer, agen, bank
counterpart maupun mitra kerja Pihak Ketiga.
18. Tim Pengendalian Gratifikasi PTPN 2 atau yang disingkat TPG PTPN 2 adalah
tim yang berada dibawah pengelolaan Sekretaris Perusahaan yang bertugas dan
mempunyai tanggung jawab dalam implementasi dan pengelolaan Gratifikasi di
PTPN 2, anak Perusahaan dan afiliasinya.
19. Wajib Lapor Gratifiasi adalah Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan yang
bekerja dan menerima upah di dalam hubungan kerja dengan Perusahaan, yang
berstatus Pekerja Waktu Tidak Tertentu.
E. Referensi
1. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.
2. Undang-Undang No.19 Tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara.
3. Undang-Undang No.30 Tahun 2002 Tentang Komisi Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi (KPK).
4. Undang-Undang No31 Tahun 1999 Jo Undang-Undang No.20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
5. Undang-Undang No.28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
6. Peraturan Menteri BUMN No.PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan tata Kelola
Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) pada Badan Usaha Milik
Negara (BUMN).
7. Peraturan KPK Nomor : 02 Tahun 2014 dan nomor 06 Tahun 2015 tentang
pedoman Pelaporan dan Penetapan status Gratifikasi.
8. Pedoman Etika Usaha & Tata Perilaku (Code of Conduct) PTPN II.
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
10
BAB 2
PEMAHAMAN TENTANG GRATIFIKASI
A. Definisi
Gratifikasi adalah semua pemberian yang diterima oleh Pegawai Negeri atau
Penyelenggara Negara (Pn/ PN). Oleh karena itu Gratifikasi memiliki arti yang netral,
sehingga tidak semua gratifikasi merupakan hal yang dilarang atau sesuatu yang
salah.
Gratifikasi yang dimaksud dalam Pedoman ini adalah “pemberian dalam arti luas”,
yang meliputi pemberian uang, barang, rabat (diskon), komisi, pinjaman tanpa bunga,
tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma,
dan fasilitas lainnya, baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan
yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik dan/atau tanpa sarana
elektronik.
B. Jenis Gratifikasi
1. Gratifikasi Yang Boleh dIterima
Pada dasarnya semua gratifikasi yang diterima oleh Pn/PN wajib dilaporkan pada
KPK kecuali :
a. Pemberian dari keluarga, yakni kakek/ nenek, bapak/ibu/mertua, suami/ istri,
anak/ anak menantu, cucu, besan, paman/ bibi, kakak ipar/ adik ipar, sepupu/
keponakan. Gratifikasi dari pihakpihak tersebut boleh diterima dengan syarat
tidak memiliki benturan kepentingan dengan posisi atau jabatan penerima.
b. Hadiah tanda kasih dalam bentuk uang atau barang yang memiliki nilai jual
dalam penyelenggaraan pesta pernikahan, kelahiran, aqiqah, baptis, khitanan,
dan potong gigi, atau upacara adat/ agama lainnya dengan batasan nilai per
pemberi dalam setiap acara paling banyak Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah).
c. Pemberian terkait dengan musibah atau bencana alam yang dialami oleh
penerima, bapak/ibu/mertua, suami/istri, atau anak penerima gratifikasi paling
banyak Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah).
d. Pemberian sesama pegawai dalam rangka pisah sambut, pensiun, promosi
jabatan, ulang tahun ataupun perayaan lainnya yang lazim dilakukan dalam
konteks sosial sesama rekan kerja. Pemberian tersebut tidak berbentuk uang
ataupun setara uang, misalnya pemberian voucer belanja, pulsa, cek atau giro.
Nilai pemberian paling banyak Rp. 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah) per
pemberian per orang, dengan batasan total pemberian selama satu tahun
sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) dari pemberi yang sama.
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
11
e. Pemberian sesama pegawai dengan batasan paling banyak Rp.200.000,00
(dua ratus ribu rupiah) per pemberian per orang, dengan batasan total
pemberian selama satu tahun sebesar Rp.1.000.000,00 (satu juta rupiah) dari
pemberi yang sama. Pemberian tersebut tidak berbentuk uang ataupun setara
uang, misalnya voucher belanja, pulsa, cek atau giro.
f. Hidangan atau sajian yang berlaku umum.
g. Prestasi akademis atau non akademis yang diikuti dengan menggunakan
biaya sendiri seperti kejuaraan, perlombaan, atau kompetisi yang tidak terkait
dengan kedinasan.
h. Keuntungan atau bunga dari penempatan dana, investasi, atau kepemilikan
saham pribadi yang berlaku umum.
i. Manfaat bagi seluruh peserta koperasi pegawai berdasarkan keanggotaan
koperasi pegawai yang berlaku umum.
j. Seminar kit yang berbentuk seperangkat modul dan alat tulis serta sertifikat
yang diperoleh dari kegiatan resmi kedinasan seperti rapat, seminar,
workshop, konfrensi, pelatihan, atau kegiatan lain sejenis yang berlaku umum.
k. Penerimaan hadiah atau tunjangan baik berupa uang atau barang yang ada
kaitannya dengan peningkatan prestasi kerja yang diberikan oleh pemerintah
sesuai dengan peraturan perundang-undanganyang berlaku.
l. Diperoleh dari kompensasi atas profesi diluar kedinasan yang tidak terkait
dengan tugas pokok dan fungsi dari pejabat/ pegawai, tidak memiliki konflik
kepentingan dan tidak melanggar aturan internal instansi pegawai.
2. Karakteristik Gratifikasi Yang Boleh Diterima
Gratifikasi yang boleh diterima memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Berlaku umum, yaitu suatu kondisi pemberian yang diberlakukan sama dalam
hal jenis, bentuk, persyaratan atau nilai, untuk semua peserta dan memenuhi
prinsip kewajaran atau kepatutan.
b. Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
c. Dipandang sebagai wujud ekspresi, keramah-tamahan, penghormatan dalam
hubungan social antar sesama dalam batasan nilai yang wajar.
d. Merupakan bentuk pemberian yang berada dalam ranah adat istiadat
kebiasaan, dan norma yang hidup di masyarakat dalam batasan nilai yang
wajar.
3. Gratifikasi Yang Tidak Boleh Diterima
Gratifikasi yang tidak boleh diterima adalah gratifikasi terlarang, yaitu yang
berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dengan tugas dan kewajiban
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
12
pegawai negeri atau penyelenggara Negara.Untuk memudahkan pemahaman,
berikut adalah contoh gratifikasi yang tidak boleh diterima :
a. Terkait dengan pemberian layanan pada masyarakat diluar penerimaan yang
sah.
b. Terkait dengan tugas dalam proses penyusunan anggaran diluar penerimaan
yang sah.
c. Terkait dengan tugas dalam proses pemeriksaan, audit, monitoring dan
evaluasi diluar penerimaan yang sah.
d. Terkait dengan pelaksanaan perjalanan dinas diluar penerimaan yang sah/
resmi dari instansi.
e. Dalam proses penerimaan /promosi/ mutasi pegawai
f. Dalam proses komunikasi, negosiasi dan pelaksanaan kegiatan dengan pihak
lain terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewenangannya.
g. Sebagai akibat dari perjanjian kerjasama/ kontrak/ kesepakatan dengan pihak
lain.
h. Sebagai ungkapan terima kasih sebelum, selama atau setelah proses
pengadaan barang dan jasa.
i. Merupakan hadiah atau souvenir bagi pegawai/ pengawas/ tamu selama
kunjungan dinas.
j. Merupakan fasilitas hiburan, fasilitas wisata, voucher oleh pejabat/ pegawai
dalam kegiatan yang terkait dengan pelaksanaan tugas dan kewajibannya
dengan pemberi gratifikasi yang tidak relevan dengan penugasan yang
diterima.
k. Dalam rangka mempengaruhi kebijakan/ keputusan/ perlakuan pemangku
kewenangan.
l. Dalam pelaksanaan pekerjaan yang terkait dengan jabatan dan bertentangan
dengan kewajiban/ tugas pejabat/ pegawai.
4. Karakteristik Gratifikasi Yang Dilarang
Gratifikasi yang dilarang pada dasarnya adalah suap yang tertunda atau suap
terselubung memiliki karakteristik sebagai berikut :
a. Gratifikasi yang diterima berhubungan dengan jabatan.
b. Penerimaan tersebut dilarang oleh peraturan yang berlaku, bertentangan
dengan kode etik, memiliki konflik kepentingan atau merupakan penerimaan
yang tidak patut/ tidak wajar.
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
13
BAB 3
PENGENDALIAN GRATIFIKASI
A. Prinsip Dasar
1. Pengendalian Gratifikasi
Pengendalian Gratifikasi adalah bagian dari upaya pembangunan suatu sistim
pencegahan korupsi. Sistem ini bertujuan untuk mengendalikan penerimaan
gratifikasi secara transparan dan akuntabel melalui serangkaian kegiatan yang
melibatkan partisipasi aktif badan pemerintahan, dunia usaha dan masyarakat
untuk membentuk lingkungan pengendalian gratifikasi.
2. Manfaat Pengendalian Gratifikasi
a. Bagi Individu
✓ Membentuk pegawai yang berintegritas.
✓ Meningkatkan kesadaran pegawai untuk menolak gratifikasi.
b. Bagi Instansi
✓ Membentuk citra positif dan kredibilitas instansi.
✓ Mendukung terciptanya lingkungan pengendalian yang kondusif dalam
pencegahan korupsi
c. Bagi Masyarakat
✓ Memperoleh layanan dengan baik tanpa memberikan gratifikasi maupun
uang pelicin, suap dan pemerasan
B. Komitmen Pengendalian Gratifikasi
Komitmen Pengendalian Gratifikasi merupakan tahapan awal dari pengendalian
gratifikasi, bentuknya berupa pernyataan resmi pimpinan instansi secara tertulis
untuk menerapkan pengendalian gratifikasi. Pernyataan tersebut disampaikan
kepada seluruh jajaran pejabat dan pegawai PTPN II, rekanan serta pemangku
kepentingan lainnya.
Komitmen Pengendalian Gratifikasi PTPN II :
1. Tidak menawarkan atau memberikan suap, gratifikasi atau uang pelicin dalam
bentuk apapun kepada lembaga negara/ pemerintah, perseorangan atau
kelembagaan, perusahaan domestik atau asing.
2. Tidak menerima gratifikasi yang dianggap suap dalam bentuk apapun terkait
dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya.
3. Menerapkan dan melaksanakan fungsi pengendalian gratifikasi, termasuk melalui
pembentukan Unit Pengendali Gratifikasi (UPG).
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
14
4. Menyediakan sumber daya yang diperlukan dalam pelaksanaan pengendalian
gratifikasi.
5. Menjaga kerahasiaan data pelapor dan memberikan jaminan perlindungan bagi
pelapor gratifikasi.
6. Mengupayakan pencegahan korupsi dan/atau gratifikasi yang dianggap suap di
lingkungannya.
Pimpinan instansi berperan penting sebagai teladan yang memberikan contoh dan
mendorong pembangunan dan penerapan pengendalian gratifikasi dilingkungannya
secara berkesinambungan (tone from the top) dan peran serta aktif dari seluruh
pegawai instansi dan pemangku kepentingan dibutuhkan untuk mengakselerasi dan
mengoptimalkan penerapan pengendalian gratifikasi.
C. Landasan Hukum Pengendalian Gratifikasi Bagi Pegawai Negeri dan
Penyelenggara Negara
Gratifikasi merupakan salah satu jenis tindak pidana korupsi baru yang diatur dalam
pasal 12B dan 12C UU Tipikor tahun 2001, namun jika penerima gratifikasi
melaporkan pada KPK paling lambat 30 hari kerja, maka Pn/ PN dibebaskan dari
ancaman pidana gratifikasi.
Pasal 12B
(1) Setiap gratifikasi kepada Pn/ PN dianggap pemberian suap, jika berhubungan
dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya,
dengan ketentuan sebagai berikut :
a) yang nilainya Rp.10.000.000,00 (Sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian
bahwa gratifikasi tersebut bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima
gratifikasi.
b) yang nilainya kurang dari Rp.10.000.000,00 (Sepuluh juta rupiah), pembuktian
bahwa gratifikasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum.
(2) Pidana bagi Pn/PN sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama
20 (dua puluh) tahun, dan pidana denda paling sedikit Rp. 200.000.000,00 (dua
ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah).
Pasal 12C
(1) Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam pasal 12B ayat (1) tidak berlaku jika
penerima melaporkan gratifikasi yang diterimanya kepada KPK.
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
15
(2) Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib dilakukan oleh
penerima gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal
gratifikasi tersebut diterima.
Selain itu, pasal 16 UU No.30/ 2002 tentang KPK juga mengatur bahwa setiap Pn/PN
yang menerima gratifikasi wajib melaporkan kepada KPK paling lambat 30 hari kerja
terhitung sejak tanggal penerimaan. KPK menerbitkan Peraturan KPK (Perkom)
Nomor 02 Tahun 2014 dan Perkom Nomor 06 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pelaporan dan Penetapan Status Gratifikasi. Untuk menjelaskan lebih jauh, KPK juga
menerbitkan Pedoman Pengendalian Gratifikasi sebagaimana diamanatkan oleh
pasal 16 Perkom tersebut.
D. Sanksi Atas Pelanggaran
Pedoman ini berlaku dan mengikat bagi seluruh insan PTPN 2 dengan kewajiban
pelaporan mengikat kepada Wajib Lapor Gratifikasi. Pelanggaran terhadap ketentuan
Pedoman ini akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
Perusahaan.Melakukan pelaporan gratifikasi berarti telah melindungi diri sendiri dan
keluarga dari peluang dikenakannya tuduhan tindak pidana suap.
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
16
BAB 4
MEKANISME DAN TATA CARA PELAPORAN
GRATIFIKASI
A. Laporan Gratifikasi
Setiap Insan PTPN II wajib untuk menyampaikan laporan Gratifikasi dalam hal:
1. Telah menerima Benda Gratifikasi
2. Telah menolak suatu pemberian Benda Gratifikasi
3. Telah memberikan Benda Gratifikasi
Laporan gratifikasi wajib disampaikan kepada KPK paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kerja sejak gratifikasi diterima, atau melaporkannya melalui TPG PTPN II selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak gratifikasi diterima. Laporan Gratifikasi sekurang-
kurangnya memuat informasi-informasi sebagai berikut :
1. Identitas pelapor, terdiri dari nama lengkap, jabatan,tim kerja, alamat email dan
nomor telpon, serta nomor kebun (untuk kebun dan distrik).
2. Bentuk dan jenis pratik Gratifikasi yang telah dilakukan, yaitu penolakan,
penerimaan, pemberian dan/atau pemberian atas permintaan.
3. Bentuk dan jenis Gratifikasi, yaitu spesifikasi wujud dari Benda Gratifikasi;
contohnya : uang, balpoint, dan sebagainya
4. Waktu dan/atau rentang waktu dan lokasi dilakukan praktek Gratifikasi
5. Nama pihak/lembaga Pemberi, Penerima atau Peminta Gratifikasi
6. Nilai/perkiraan nilai materil dari Benda Gratifikasi
7. Dokumen kelengkapan pendukung lainnya.
B. Media Pelaporan Gratifikasi
Jika insan PTPN II menerima/menolak/memberikan gratifikasi, dapat melaporkannya
kepada kepada KPK dengan mengisi formulir laporan penerimaan gratifikasi yang
dapat diunduh melalui : www.kpk.go.id/layanan-publik/gratifikasi/formulir-gratifikasi
Formulir laporan gratifikasi dapat diserahkan kepada KPK dengan cara :
a. Penyerahan langsung atau melalui surat ke alamat Jl. Kuningan Persada kav.4,
Setiabudi Jakarta Selatan 12950.
b. Melalui Tim Pengendali Gratifikasi (TPG) PTPN II.
c. E-mail ke [email protected].
d. Faksimili ke 021-52892454
e. Website pelaporan online : https://gol.kpk.go.id
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
17
C. Ketentuan Terkait Pelapor
1. Dalam hal diperlukan, Pelapor wajib memenuhi undanganTPG PTPN II dan/atau
KPK jika menurut pertimbangan TPG PTPN II dan/atau KPK diperlukan informasi
lebih lanjut terkait praktek Gratifikasi yang telah dilaporkannya. Tujuannya adalah
untuk mengklarifikasi dan melakukan pemetaan/mapping terhadap praktek
Gratifikasi yang dilaporkannya.
2. TPG PTPN II dan/atau KPK akan menerbitkan Surat Keputusan mengenai
kepemilikan Benda Gratifikasi sesuai dengan kewenangannya masing-masing
dan Pelapor diwajibkan patuh terhadap keputusan tersebut.
3. Pelapor yang telah menyampaikan Laporan Gratifikasi sesuai ketentuan
berdasarkan Pedoman ini tidak dikenakan ancaman tindak pidana sebagaimana
telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi.
D. Prosedur Tindak Lanjut Atas Pelaporan Gratifikasi Yang Diterima TPG PTPN II
Seluruh Laporan Gratifikasi yang diterima TPG PTPN II akan diverifikasi
kelengkapannya kemudian dokumen laporan diriviu. Rekapitulasi laporan dan riviu
tersebut kemudian diteruskan ke KPK selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari
Kerja (HK) setelah laporan diterima TPG PTPN II.
Ketentuan terkait pengklasifikasian dimaksud adalah sebagai berikut :
I. Laporan Gratifikasi yang Ditangani KPK, sebagai berikut:
1. Pelapor mengisi aplikasi dan/atau Formulir Gratifikasi yang disediakan TPG
PTPN II serta melengkapi laporan tersebut dengan dokumen-dokumen yang
terkait/relevan untuk kemudian disampaikan kepada TPG PTPN II. Selambat-
lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja (HK) sejak gratifikasi diterima. Dokumen-
dokumen terkait/relevan dimaksud antara lain berupa:
a. Foto/dokumentasi Benda Gratifikasi;
b. Copy surat perintah pelaksanaan tugas, pelaksanaan kerja atau
pemenuhan permintaan kegiatan seminar, promosi, pelatihan dll;
c. Daftar pemberian hadiah;
d. Dokumen lainnya yang dipandang perlu sesuai dengan kondisi praktek
Gratifikasi yang dilakukan;
Formulir Gratifikasi dan dokumen-dokumen kelengkapannya selanjutnya
secara bersama-sama disebut “Laporan Gratifikasi”.
2. Dalam hal laporan yang diterima adalah dalam bentuk hardcopy. TPG PTPN II
menerima Formulir Gratifikasi dan menginput data yang tercantum pada
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
18
Formulir Gratifikasi tersebut ke dalam Register Gratifikasi yang berisi antara
lain:
a. Nomor Laporan;
b. Tanggal Laporan;
c. Data Pelapor (nama, tim kerja, dan Atasan Langsung);
d. Nama pihak/lembaga Pemberi;
e. Jenis dan Bentuk Gratifikasi;
f. Nilai/perkiraan nilai Gratifikasi.
3. TPG PTPN II memastikan kelengkapan data dalam Formulir Gratifikasi dan
memastikannya. Dalam hal diperlukan TPG PTPN II dapat menerima Pelapor
untuk melengkapi dokumentasi jika menurut TPG PTPN II masih terdapat
kekurangan dan diperlukan informasi tambahan.
4. Apabila Laporan gratifikasi dinilai sudah lengkap, maka TPG PTPN II
membubuhkan stempel bertuliskan “LENGKAP” dan paraf pada setiap
Formulir Gratifikasi.
5. Terhadap setiap Laporan Gratifikasi akan dilakukan review awal oleh TPG
PTPN II dengan menggunakan lembar reviewchecklist Gratifikasi.
Berdasarkan hasil review tersebut. TPG PTPN II akan memberikan
rekomendasi kepada Kabag Sekretaris Perusahaan untuk meneruskan
laporan gratifikasi tersebut kepada KPK.
6. Selanjutnya TPG PTPN II wajib menyampaikan laporan dimaksud kepada KPK
selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari Kerja (HK) sejak laporan gratifikasi
diterima dilengkapi dengan :
a. Asli Formulir Gratifikasi;
b. Dokumen pendukung Laporan Gratifikasi (sebagaimana dimaksud pada
point D.I.1 di atas); dan
c. Lembar review checklist Gratifikasi.
7. Jika KPK menyatakan Laporan Gratifikasi yang diterimanya dari TPG PTPN II
sudah lengkap dan benar, maka KPK akan memprosesnya sesuai dengan
prosedur yang berlaku untuk menetapkan kepemilikan atas Benda Gratifikasi
dimaksud, selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kerja (HK), sejak laporan
gratifikasi diterima.
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
19
8. Berdasarkan verifikasi dan pemeriksaan yang dilakukan atas Laporan
Gratifikasi tersebut, maka KPK akan menerbitkan penetapan status
kepemilikan atas Benda Gratifikasi dalam suatu Surat Keputusan yang
ditandatangani oleh Pimpinan KPK dan diserahkan kepada Pelapor dan/atau
Penerima melalui TPG PTPN II.
9. Dalam hal Pimpinan KPK menetapkan Benda Gratifikasi tersebut menjadi milik
negara, maka wajib diserahkan oleh Pelapor dan/atau Penerima kepada KPK
melalui TPG PTPN II untuk kemudian diserahkan kepada Kantor Kementerian
Keuangan dengan mematuhi prosedur yang berlaku.
10. Dalam hal Pimpinan KPK menetapkan Benda Gratifikasi tersebut menjadi milik
Pelapor dan/atau Penerima, maka terhitung sejak tanggal Surat Keputusan
tersebut, Pelapor dan/atau Penerima mempunyai hak milik atas Benda
Gratifikasi dengan sah secara hukum.
11. KPK akan memasukan data Gratifikasi yang diterima dari TPG PTPN II ke
dalam database Gratifikasi milik KPK.
12. Dari database tersebut KPK akan melakukan beberapa aktivitas seperti:
a. Pemutakhiran Data Program Pengendalian Gratifikasi/Tim Pengendalian
Gratifikasi.
b. Pemetaan/Mapping atas praktek Gratifikasi.
c. Pengembangan penanganan Gratifikasi.
II. Laporan Gratifikasi Yang Ditangani Oleh Perusahaan
1. Pelapor mengisi aplikasi pelaporan gratifikasi dan/atau Formulir Gratifikasi
serta kelengkapannya dengan dokumen-dokumen terkait/relevan untuk
kemudian disampaikan kepada TPG PTPN II.
Dokumen-dokumen terkait/relevan dimaksud antara lain dapat berupa:
a. Foto/dokumentasi Benda Gratifikasi
b. Copy surat perintah pelaksanaan tugas, pelaksanaan kerja atau
pemenuhan permintaan kegiatan seminar, promosi, pelatihan dll;
c. Daftar pemberian hadiah
d. Dokumen lainnya yang dipandang perlu sesuai dengan kondisi praktek
Gratifikasi yang dilakukan.
Formulir Gratifikasi dan dokumen-dokumen kelengkapannya selanjutnya
secara bersama-sama disebut “Laporan Gratifikasi”
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
20
2. Dalam hal laporan yang diterima adalah dalam bentuk hardcopy. TPG PTPN II
menerima Formulir Gratifikasi dan menginput data yang tercantum pada
Formulir Gratifikasi tersebut ke dalam Register Gratifikasi yang berisi antara lain:
a. Nomor Laporan;
b. Tanggal Laporan;
c. Data Pelapor (nama, tim kerja, dan Atasan Langsung);
d. Nama pihak/lembaga Pemberi;
e. Jenis dan Bentuk Gratifikasi;
f. Nilai/perkiraan nilai Gratifikasi.
3. TPG PTPN II memastikan kelengkapan data dalam Formulir Gratifikasi dan
memastikannya. Dalam hal diperlukan TPG PTPN II dapat menerima Pelapor
untuk melengkapi dokumentasi jika menurut TPG PTPN II masih terdapat
kekurangan dan diperlukan informasi tambahan.
4. Apabila Laporan Gratifikasi dinilai sudah lengkap, maka TPG PTPN II
membubuhkan stempel bertuliskan “LENGKAP” dan paraf pada setiap
Formulir Gratifikasi.
5. Terhadap setiap Laporan Gratifikasi akan dilakukan review awal oleh TPG
PTPN II dengan menggunakan lembar review checklist Gratifikasi.
Berdasarkan hasil review tersebut. TPG PTPN II akan memberikan
rekomendasi kepada Kabag Sekretariat Perusahaan mengenai proses tindak
lanjut atas pelaporan Gratifikasi dimaksud untuk ditindaklanjuti oleh KPK.
Rekomendasi tersebut harus memperoleh disposisi dari Sekretaris
Perusahaan, dalam hal disetujui maupun tidak.
6. Jika Sekretaris Perusahaan memberikan persetujuan atas rekomendasi
tersebut, maka TPG PTPN II akan melakukan analisis terhadap penentuan
pemanfaatan berdasarkan Laporan Gratifikasi.
7. Sekretaris Perusahaan akan mempertimbangkan hasil analisis tersebut di atas
untuk kemudian menentukan kepemilikan atas Benda Gratifikasi.
8. TPG PTPN II menyampaikan keputusan penentuan pemanfaatan kepada
Pelapor dan/atau Penerima dan memonitor tindak lanjut penyerahan Benda
Gratifikasi yang ditentukan menjadi milik Perusahaan jika diperlukan.
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
21
9. TPG PTPN II mengisi Lembar Rekapitulasi Penanganan dan Tindak Lanjut
Pelaporan Gratifikasi dan wajib diserahkan kepada KPK pada hari ke 1
(pertama) setiap 2 (dua) minggu (untuk laporan yang diterima dua minggu
sebelumnya) disertai dengan
a. Asli Formulir Gratifikasi;
b. Dokumen pendukung Laporan Gratifikasi (sebagaimana dimaksud pada
point D.I.1 di atas); dan
c. Lembar review checklist Pelaporan Gratifikasi; dan
d. Lembar checklist Analisis Pelaporan dan Penentuan Pemanfaatan
Penerimaan Gratifikasi.
10. KPK menerima dan memproses Laporan tersebut diatas sesuai dengan
prosedur yang berlaku.
III. Tindak Lanjut Penanganan Laporan Dugaan Gratifikasi Yang Diterima TPG
PTPN II dari Whistle Blowing System, Instansi Berwenang dan/atau
Masyarakat.
Selain dari Pelapor sendiri, TPG PTPN II dapat menerima laporan dari Whistle
blowing System (WBS), instansi yang berwenang dan/atau masyarakat mengenai
dugaan telah dilakukan praktek Gratifikasi oleh insan PTPN II. Tindak lanjut
penanganan laporan dugaan gratifikasi yang diterima dari WBS, instansi yang
berwenang dan/atau masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Tindak Lanjut Penanganan Laporan Dugaan Gratifikasi yang diperoleh WBS
a. Insan PTPN II atau Pihak Ketiga yang mengetahui adanya pelanggaran
terhadap ketentuan Pedoman ini, agar segera melaporkan pelanggaran
dimaksud melalui WBS yang ada di lingkungan PTPN II. Setiap pelaporan
yang dilakukan oleh insane PTPN II maupun Pihak Ketiga akan dijaga
kerahasiaanya.
b. Setiap laporan dugaan telah dilakukan praktek Gratifikasi yang dilakukan
oleh insan PTPN II yang telah diproses dan dianalisis melalui WBS
disampaikan kepada Direktur Utama.
c. Direktur Utama berwenang memutuskan laporan-laporan dugaan telah
dilakukan praktek Gratifikasi yang perlu untuk ditindaklanjuti.
d. Laporan-laporan yang perlu untuk ditindaklanjuti tersebut akan diserahkan
kepada TPG PTPN II melalui Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan.
e. TPG PTPN II akan melakukan pemeriksaan kepada insan PTPN II yang
diduga telah melakukan praktek Gratifikasi dan mengumpulkan data-data
relevan lainnya yang diperlukan.
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
22
f. TPG PTPN II akan melakukan pemeriksaan atas laporan tersebut dengan
menggunakan riview checklist Gratifikasi dan berdasarkan hasil
pemeriksaan tersebut, TPG PTPN II akan mengkaji apakah laporan
dugaan tersebut perlu untuk ditindaklanjuti oleh KPK atau cukup
ditindaklanjuti oleh Perusahaan, dengan menggunakan parameter
sebagaimana diatur dalam BAB 3 di atas.
g. Dalam laporan tersebut perlu untuk ditindaklanjuti oleh KPK, maka
mekanisme selanjutnya adalah sesuai dengan ketentuan huruf D.I Nomor 6
sampai dengan 12.
h. Dalam hal laporan tersebut cukup ditindaklanjuti oleh PTPN II, maka
mekanisme selanjutnya adalah sesuai dengan ketentuan huruf D II nomor
6 sampai dengan 10.
2. Tindak Lanjut Penanganan Laporan Dugaan Gratifikasi yang diperoleh
dari Instansi Berwenang dan atau Masyarakat
a. Pelapor membuat laporan mengenai tindakan Gratifikasi yang diduga
dilakukan oleh insan PTPN II dan melengkapinya dengan dokumen-
dokumen terkait/relevan untuk kemudian disampaikan kepada TPG
PTPN II, dalam hal ini adalah Sekretaris Perusahaan.
Dokumen-dokumen terkait/relevan dimaksud antara lain dapat berupa:
✓ Foto/dokumentasi Benda Gratifikasi
✓ Copy surat perintah pelaksanaan tugas, pelaksanaan kerja atau
pemenuhan permintaan kegiatan seminar, promosi, pelatihan dll
✓ Daftar pemberian hadiah
✓ Dokumen lainnya yang dipandang perlu sesuai dengan kondisi praktek
Gratifikasi yang dilakukan.
Formulir Gratifikasi dan dokumen-dokumen kelengkapannya selanjutnya
secara bersama-sama disebut “Laporan Gratifikasi”
b. TPG PTPN II Menerima Formulir Gratifikasi dan menginput data-data yang
tercantum pada formulir tersebut ke dalam register gratifikasi yang berisi
antara lain:
✓ Nomor Laporan;
✓ Tanggal Laporan;
✓ Data Pelapor (nama, tim kerja, dan Atasan Langsung);
✓ Nama pihak/lembaga Pemberi;
✓ Jenis dan Bentuk Gratifikasi;
✓ Nilai/perkiraan nilai Gratifikasi.
c. TPG PTPN II memastikan kelengkapan data yang tercantum dalam laporan
Gratifiaksi dan memverifikasinya. Dalam hal diperlukan, TPG PTPN II
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
23
dapat meminta Pelapor untuk melengkapi dokumentasi jika menurut TPG
PTPN II masih terdapat kekurangan dan diperlukan informasi tambahan.
d. Dalam hal laporan Gratifikasi dinilai sudah lengkap, maka TPG PTPN II
membubuhkan stempel bertuliskan “LENGKAP” dan paraf pada setiap
Laporan Gratifikasi.
e. TPG PTPN II melakukan investigasi dan verifikasi kepada insan PTPN II
yang diduga melakukan tindakan Gratifikasi tersebut dan meminta
dokumen pendukung lainnya, jika ada.
f. Terhadap setiap Laporan Gratifikasi akan dilakukan review awal oleh TPG
PTPN II dengan menggunakan lembar review checklist Gratifikasi.
Berdasarkan hasil review tersebut. TPG PTPN II akan memberikan
rekomendasi kepada Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan mengenai
proses tindak lanjut atas pelaporan Gratifikasi dimaksud untuk
ditindaklanjuti oleh KPK. Rekomendasi tersebut harus memperoleh
disposisi dari Sekretaris Perusahaan, dalam hal disetujui maupun tidak.
g. Jika Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan memberikan persetujuan untuk
melimpahkan proses tindak lanjut Laporan Gratifikasi tersebut kepada
KPK, maka mekanisme selanjutnya adalah sebagaimana tercantum dalam
ketentuan huruf D.I nomor 6 sampai 12.
h. Jika Sekretaris Perusahaan memberikan persetujuan untuk menindaklanjuti
penanganan Laporan Gratifikasi tersebut dilakukan oleh Perusahaan
sendiri, maka mekanisme selanjutnya adalah sebagaimana tercantum
dalam ketentuan huruf D.II nomor 6 sampai 10.
IV. Tindak Lanjut Penanganan Setelah Keluarnya Keputusan Peruntukan Benda
Gratifikasi
Setelah diterbitkan Surat Keputusan peruntukan Benda Gratifikasi baik yang
berasal dari Pimpinan KPK maupun Kabag Sekretaris Perusahaan, maka tindak
lanjut yang dilakukan TPG PTPN II adalah:
1. Peruntukan Benda Gratifikasi Berdasarkan Surat Keputusan Pemimpin KPK
a. Peruntukan Benda Gratifikasi Menjadi Milik Negara
Setelah menerima Surat Keputusan, TPG PTPN II akan melakukan tindak
lanjut sebagai berikut:
a.1. Memberitahukan kepada Penerima (dalam hal ini baik Pelapor
maupun Terlapor) melalui surat atau memo yang menyampaikan
bahwa Pimpinan KPK sudah menerbitkan keputusan terkait dengan
pelaporan Gratifikasinya (Surat Keputusan diserahkan ke pelapor
paling lama 7 (tujuh) hk setelah ditetapkan) dan meminta kepada
Pelapor dan/atau Penerima untuk menyerahkan Benda Gratifikasi
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
24
kepada TPG PTPN II disertai dengan dokumen dokumen
pendukungnya selambat-lambatnya 7 (tujuh) HK sejak SK ditetapkan.
a.2. TPG PTPN II menerima Benda Gratifikasi lengkap dengan dokumen-
dokumen pendukungnya dan atas penyerahan tersebut, Penerima
akan diberikan tanda terima oleh TPG PTPN II.
a.3. Jika dalam bentuk benda TPG PTPN II menyerahkan Benda
Gratifikasi kepada KPK dengan membuat surat penyerahan Benda
Gratifikasi tersebut berserta dokumen-dokumen pendukungnya.
a.4. Apabila Benda Gratifikasi tersebut berupa uang tunai, maka TPG
PTPN II mentransfer uang tersebut kepada Rekening kas Negara.
Adapun dokumen-dokumen pendukungnya jika ada diserahkan
kepada KPK dengan surat tanda terima;
a.5. TPG PTPN II menyimpan semua dokumentasi yang terkait hal
tersebut di atas.
b. Peruntukan Benda Gratifikasi menjadi Milik Perusahaan
Setelah menerima Surat Keputusan, TPG PTPN II akan melakukan tindak
lanjut sebagai berikut:
b.1 Memberitahukan kepada Penerima (dalam hal ini baik Pelapor
maupun Terlapor) melalui surat atau memo yang menyampaikan
bahwa Pimpinan KPK sudah menerbitkan keputusan terkait dengan
pelaporan Gratifikasinya dan meminta Penerima untuk menyerahkan
Benda Gratifikasi kepada TPG PTPN II disertai dengan dokumen
dokumen pendukungnya.
b.2 TPG PTPN II menerima Benda Gratifikasi lengkap dengan dokumen-
dokumen pendukungnya dan atas penyerahan tersebut, Penerima
akan diberikan tanda terima oleh TPG PTPN II.
b.3 TPG PTPN II menerima Benda Gratifikasi tersebut dengan dokumen-
dokumen pendukungnya serah terima tersebut harus dicatat dalam
suatu surat tanda terima yang ditandatangani oleh Penerima atau
pihak yang menyerahkan dan pihak TPG PTPN II.
b.4 TPG PTPN II mencatat penerimaan Benda Gratifikasi dan dokumen-
dokumen pendukungnya yang menjadi milik Perusahaan dalam suatu
buku register penerimaan Benda Gratifikasi yang menjadi Milik
Perusahaan.
b.5 Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan memutuskan penyaluran dan
peruntukan Benda gratifikasi kepada pihak-pihak tertentu baik di
dalam Perusahaan maupun lembaga/instansi atau badan sosial di luar
Perusahaan.
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
25
b.6 Peruntukan dan/atau penyaluran Benda Gratifikasi tersebut di atas
diatur dalam suatu Surat yang diterbitkan Kepala Bagian Sekretariat
Perusahaan.
b.7 TPG PTPN II melaksanakan isi Surat yang diterbitkan Kepala Bagian
Sekretariat Perusahaan mengenai peruntukan & penyaluran tersebut.
b.8 TPG PTPN II mencatat dan menyimpan semua dokumentasi yang
terkait peruntukan dan penyaluran tersebut di atas.
b.9 TPG PTPN II membuat laporan kepada KPK secara berkala
mengenai peruntukan dan penyaluran Benda gratifikasi yang
diputuskan menjadi milik Perusahaan.
c. Peruntukan Benda Gratifikasi Menjadi Milik Penerima
c.1 Memberitahukan kepada Penerima (dalam hal ini baik Pelapor
maupun Terlapor) melalui surat atau memo yang menyampaikan
bahwa Pimpinan KPK sudah menerbitkan keputusan bahwa Benda
Gratifikasi yang dilaporkan tersebut menjadi milik Penerima.
c.2 TPG PTPN II akan membuat tanda terima dengan merujuk pada surat
keputusan Pimpinan KPK yang ditandatangani oleh Penerima atau
pihak yang menyerahkan dan pihak TPG PTPN II.
c.3 Asli tanda terima wajib disimpan oleh TPG PTPN II.
c.4 TPG PTPN II wajib mencatat dan menyimpan seluruh dokumentasi
terkait dengan peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi tersebut.
c.5 TPG PTPN II membuat laporan kepada KPK secara berkala
mengenai peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi yang
diputuskan menjadi Milik Penerima.
2. Peruntukan Benda Gratifikasi berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Bagian Sekretariat Perusahaan
a. Peruntukan Benda Gratifikasi Menjadi Milik Perusahaan
Setelah menerima Surat Keputusan dari Sekretaris Perusahaan mengenai
peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi, TPG PTPN II akan
melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.1 Memberitahukan kepada Penerima (dalam hal ini baik Pelapor
maupun Terlapor) melalui surat atau memo yang menyampaikan
bahwa Sekretaris Perusahaan telah menerbitkan keputusan terkait
dengan pelaporan Gratifikasinya dan meminta kepada Penerima
untuk menyerahkan Benda Gratifikasi kepada fungsi Complience
selaku TPG PTPN II, disertai dengan dokumen dokumen
pendukungnya;
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
26
a.2 Penerima menyerahkan Benda Gratifikasi tersebut kepada TPG
PTPN II dengan tanda terima yang wajib ditanda-tangani oleh
Penerima dan perwakilan TPG PTPN II.
a.3 TPG PTPN II mencatat ke dalam buku register penerimaan Benda
Gratifikasi yang menjdi milik Perusahaan disertai dengan detil
dokumen pendukungnya;
a.4 TPG PTPN II mencatat penerimaan Benda Gratifikasi dan dokumen-
dokumen pendukungnya dalam suatu buku register penerimaan
Benda Gratifikasi Yang Menjadi Milik Perusahaan;
a.5 Sekretaris Perusahaan memutuskan penyaluran dan peruntukan
Benda Gratifikasi kepada pihak-pihak tertentu baik di dalam
Perusahaan maupun lembaga/instansi atau badan sosial di luar
Perusahaan;
a.6 Peruntukan dan/atau penyaluran Benda Gratifikasi tersebut di atas
diatur dalam suatu Surat Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan;
a.7 TPG PTPN II melaksanakan isi Surat Kepala Bagian Sekretariat
Perusahaan mengenai peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi
tersebut;
a.8 TPG PTPN II mencatat dan menyimpan semua dokumentasi yang
terkait peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi tersebut di atas;
a.9 TPG PTPN II membuat laporan kepada KPK secara berkala mengenai
peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi yang Menjadi Milik
Perusahaan.
b. Peruntukan Benda Gratifikasi Menjadi Milik Penerima
Setelah menerima Surat dari Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan
mengenai peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi, TPG PTPN II
akan melakukan hal-hal sebagai berikut :
b.1 Memberitahukan kepada Penerima melalui surat atau memo yang
menyampaikan bahwa Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan telah
menerbitkan Surat terkait dengan pelaporan Gratifikasinya bahwa
peruntukan Benda Gratifikasinya tersebut menjadi milik Penerima;
b.2 Apabila sampai dengan setelah diterbitkannya surat peruntukan
tersebut, Benda Gratifikasinya tersimpan di Penerima, maka TPG
PTPN II akan membuat tanda terima dari TPG PTPN II kepada
Penerima dengan merujuk pada Surat Kepala Bagian Sekretariat
Perusahaan;
b.3 Tanda terima dimaksud wajib ditandatangani oleh perwakilan TPG
PTPN II dan Penerima;
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
27
b.4 Apabila sampai dengan setelah keputusan peruntukan tersebut Benda
Gratifikasi tersimpan di TPG PTPN II, maka TPG PTPN II
menyerahkan Benda Gratifikasi tersebut dengan membuat tanda
terima yang wajib ditandatangani oleh Penerima dan perwakilan TPG
PTPN II;
b.5 Asli tanda terima wajib disimpan oleh TPG PTPN II;
b.6 TPG PTPN II wajib mencatat dan menyimpan seluruh dokumentasi
terkait dengan peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi tersebut;
b.7 TPG PTPN II membuat laporan kepada KPK secara berkala
mengenai peruntukan dan penyaluran Benda Gratifikasi yang menjadi
Milik Penerima;
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
28
BAB 5
KETENTUAN TIM PENGENDALIAN GRATIFIKASI
(TPG)
A. Prinsip Dasar
Dalam struktur organisasi PTPN II, pengendalian gratifikasi dilakukan oleh suatu Tim
yaitu Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG) PTPN II, yang ditetapkan berdasarkan SK
Direktur Utama PTPN II, Tim ini diketuai oleh Sekretaris Perusahaan dan fungsinya
melekat dalam fungsi kepatuhan dan pengawasan internal (SPI). TPG berperan
sebagai motor penggerak kegiatan pengendalian gratifikasi, kehadiran TPG dapat
mengurangi tekanan psikologis untuk melaporkan gratifikasi kepada KPK, karena
penerima gratifikasi cukup melaporkan ke TPG.TPG juga menjadi perpanjangan
tangan KPK dalam hal pusat informasi gratifikasi. Selain itu TPG berperan sebagai
unit yang memberikan masukan kepada manajemen PTPN II untuk memperbaiki
area yang rawan gratifikasi atau korupsi.
B. Tugas Tim Pengendalian Gratifikasi (TPG)
1. Mempersiapkan perangkat aturan, petunjuk teknis dan kebutuhan lain yang
sejenis untuk mendukung penerapan pengendalian Gratifikasi di lingkungan
PTPN II
2. Menerima, menganalisa & mengadministrasikan laporan penerimaan dan
penolakan gratifikasi dari Pn/ PN.
3. Meneruskan laporan penerimaan gratifikasi kepada KPK.
4. Melaporkan rekapitulasi laporan gratifikasi secara periodik kepada KPK
5. Menyampaikan hasil pengelolaan laporan gratifikasi dan usulan kebijakan
pengendalian gratifikasi kepada manajemen PTPN II.
6. Melakukan sosialisasi aturan gratifikasi kepada pihak internal dan eksternal
perusahaan.
7. Melakukan pengelolaan barang gratifikasi yang menjadi kewenangan PTPN II.
8. Melakukan pemetaan titik rawan penerimaan dan pemberian gratifikasi
9. Melakukan monitoring dan evaluasi penerapan pengendalian gratifikasi bersama
KPK.
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
29
BAB 6
IMPLEMENTASI PEDOMAN
TIM PENGENDALIAN GRATIFIKASI (TPG)
A. Implementasi
Untuk memastikan bahwa Pedoman ini diketahui oleh seluruh insan PTPN II dan
Pihak Ketiga, maka ditugaskan kepada insan PTPN II untuk melakukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Mencantumkan larangan pemberian/penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan
(entertainment) pada setiap pengumuman dalam proses pengadaan barang/jasa
di Lingkungan PTPN II, dengan merujuk pada Pedoman ini.
2. Fungsi humas dan TPG PTPN II ditugaskan untuk secara terus menerus
memberikan informasi kepada seluruh insan PTPN II, Pihak Ketiga dan pihak-
pihak lainnya mengenai diberlakukannya Pedoman ini di Lingkungan PTPN II.
3. Seluruh Kepala Bagian, General Manajer Distrik, Manajer Kebun, Manajer Unit
masing-masing Distrik dan Kebun di Lingkungan PTPN II ditugaskan untuk
menyampaikan Pedoman ini kepada seluruh pihak terkait dalam mata rantai di
Lingkungan PTPN II, dalam hal ini termasuk namun tidak terbatas pada penyedia
barang/jasa, agen, distributor, dan pelanggan serta steakholder lainnya.
4. Memberikan informasi yang jelas kepada pihak manapun yang berkeinginan
mengetahui isi Pedoman ini.
5. Sekretaris Perusahaan melalui TPG PTPN II ditugaskan memonitor penerapan
pedoman ini dan memberikan laporan secara berkala setiap 6 (enam) bulan sekali
kepada Direktur Utama mengenai implementasinya termasuk laporan-laporan
yang telah diterima terkait dengan Gratifikasi.
6. Insan PTPN II berperan aktif dalam keberhasilan pelaksanaan komitmen
pengendalian gratifikasi antara lain dengan menolak gratifikasi yang dianggap
suap, melaporkan penerimaan gratifikasi terutama terkait dengan pelayanan
publik yang diberikan, memberikan pemahaman kepada rekan atau mitra kerja
terkait aturan gratifikasi dan saling mengapresiasi atau menghargai sesama rekan
kerja yang melaporkan penerimaan gratifikasi.
7. Insan PTPN II diharapkan melaporkan setiap pelanggaran hukum bagi orang yang
menerima gratifikasi namun tidak melaporkan kepada KPK
B. Perlindungan Pelapor
Kebijakan perlindungan pelapor secara tegas menyatakan bahwa perusahaan
berkomitmen untuk melindungi Insan PTPN II yang melaporkan penerimaan
gratifikasi, hal ini dijelaskan dalam Buku Pedoman Sistim Pelaporan Pelanggaran
yang merupakan Pedoman yang tidak terpisahkan dari Program Pengendalian
Gratifikasi
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
30
C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Program Pengendalian
Gratifikasi
1. Keteladanan (Tone of the Top)
2. Kode Etik dan aturan Prilaku (Code of Conduct) serta penegakan kode etik
3. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest)
4. Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistle Blower System)
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
31
FORM I PELAPORAN PENERIMAAN HADIAH / CINDERAMATA
DAN HIBURAN (ENTERTAINMENT) Kepada : Sesuai dengan Ketentuan Pemberian dan Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan (Entertainment) PT Perkebunan Nusantara II (SK Direksi No.2.1/Kpts/R….../....../2019) saya yang bertanda tangan di bawah ini menyampaikan laporan penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainmen) sebagai berikut : Nama : No. Pekerja : Jabatan : 1. Hadiah / Cinderamata dan Hiburan yang diterima sebagaimana tercantum dalam tabel
di bawah ini :
No TGL BENTUK PEMBERIAN /PENERIMAAN
NILAI PEMBERIAN
JUMLAH HADIAH
PEMBERI HADIAH
KET
Catatan : 2. Apakah Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan dimaksud telah diketahui
atasan Saudara? Ya/Tidak *
……………………..................................
Pelapor
( ....................................) (.......................................)
Tembusan: (atasan langsung pelapor)
*) Coret yang tidak perlu
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
32
FORM II PELAPORAN PEMBERIAN HADIAH / CINDERAMATA
DAN HIBURAN (ENTERTAINMENT) Kepada : Sesuai dengan Ketentuan Pemberian dan Penerimaan Hadiah/ Cinderamata dan Hiburan (Entertainment) PT Perkebunan Nusantara II (SK Direksi No. 2.1/ Kpts/ R….../….../2019) saya yang bertanda tangan di bawah ini menyampaikan laporan penerimaan hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment) sebagai berikut: Nama : No.Pekerja : Jabatan : 1. Sebutkan Keterangan mengenai Hadiah / Cinderamata dan Hiburan yang diterima
sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :
No TGL BENTUK PEMBERIAN /PENERIMAAN
NILAI PEMBERIAN
JUMLAH HADIAH
PENERIMA HADIAH
KET
Catatan : 2. Apakah Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan dimaksud telah diketahui atasan
Saudara?
...................................
Pelapor
( ...........................................) atasan langsung pelapor
(.......................................)
*) Coret yang tidak perlu
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
33
FORM III
PELAPORAN PEMBERIAN HADIAH / CINDERAMATA
DAN HIBURAN (ENTERTAINMENT)
Kepada :
Sesuai dengan Ketentuan Pemberian dan Penerimaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan
(Entertainment) PT Perkebunan Nusantara II (SK Direksi No. 2.1/Kpts/R….../….../2019)
saya yang bertanda tangan di bawah ini menyampaikan laporan penerimaan
hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainmen) sebagai berikut:
Nama :
No.Pekerja :
Jabatan :
1. Sebutkan Keterangan mengenai Hadiah / Cinderamata dan Hiburan yang tidak sesuai
Ketentuan sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini :
No TGL BENTUK
PEMBERIAN /PENERIMAAN
NILAI
PERMINTAAN
JUMLAH
HADIAH
NAMA
PEMINTA
PERMINTAAN
DALAM RANGKA
Catatan : 2. Apakah Permintaan Hadiah/Cinderamata dan Hiburan akan diberikan sudah diketahui
oleh atasan Saudara?
....................................
Pelapor
( ....................................) atasan langsung pelapor
(.......................................)
*) Diisi oleh atasan langsung pelapor
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
34
LEMBAR CHECKLIST REVIEW PELAPORAN PENERIMAAN
HADIAH/CINDERAMATA DAN HIBURAN
REVIEW I
No PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah penerimaan tersebut termasuk dalam kategori
hadiah seremonial dan atau hadiah/fasilitas berkaitan
kedinasan?
2 Apakah penerimaan tersebut termasuk dalam kategori
hadiah promosi
FORMULA TINDAK LANJUT PENANGANAN ATAS HASIL REVIEW I
No Y T No Y T No Y T No Y T
1 Y 1 Y 1 Y 1 Y
2 Y 2 Y 2 Y 2 Y
HASIL : INSTANSI HASIL : INSTANSI HASIL : TIDAK
PROSES
HASIL:REVIEW II
REVIEW II
No PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah pemberian tersebut dalam bentuk uang?
FORMULA TINDAK LANJUT PENANGANAN ATAS HASIL REVIEW II
No Y T No Y T
1 Y 1 Y
2 Y 2 Y
HASIL KPK HASIL REVIEW IIII
PT Perkebunan Nusantara II Pengendalian Gratifikasi 2019
Sinergi – Integritas - Profesional
35
REVIEW III
No PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah nilai obyek penerimaan tersebut ddibawah standar
nilai yang ditetapkan instansi?
2 Apakah obyek penerimaan tersebut masuk kategori
makanan maupun minuman
FORMULA TINDAK LANJUT PENANGANAN ATAS HASIL REVIW III
No Y T No Y T No Y T No Y T
1 Y 1 Y 1 Y 1 Y
2 Y 2 Y 2 Y 2 Y
HASIL:INSTANSI HASIL:INSTANSI HASIL:TIDAK
PROSES
HASIL:REVIEW II
REKOMENDASI PENANGANAN *) INSTANSI KPK
Nama Pereview Tgl Review Tanda Tangan Preview
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama Pemberi Persetujuan Tgl Persetujuan TT pemberi persetujuan
PROGRAM PENGENDALIAN GRATIFIKASIPT PERKEBUNAN NUSANTARA II
2019