Download - Profil anggaran kesehatan sulbar 2012
0
1
BAGIAN I
PENDAHULUAN
Pemerintah pusat melalui UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yang kemudian
dikenal dengan undang-undang otonomi daerah, mengatur tentang kebijakan desentralisasi
daerah, yaitu pembagian kewenangan dan urusan wajib pemerintah. Undang-undang nomor
33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
melengkapi dengan aturan tentang pembagian keuangan pemerintah. Berdasarkan undang-
undang tersebut pemerintah daerah mempunyai kewenangan untuk mengelola anggaran,
sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi.
Provinsi Sulawesi Barat merupakan provinsi yang penduduk dan sumberdaya alamnya cukup
besar dengan permasalahan yang cukup kompleks. Pembangunan bidang kesehatan
mendapatkan perhatian tinggi karena merupakan prioritas pembangunan melalui program
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin, peningkatan pelayanan di puskesmas maupun
pemberdayaan masyarakat. Prioritas ini dituangkan dalam RPJMD tahun 2012– 2016.
Terkait dengan pembangunan kesehatan, maka pemerintah daerah mempunyai kewajiban
untuk mengalokasikan APBD untuk kepentingan pencapaian program kesehatan. UU No. 36
tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa besaran anggaran kesehatan
pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten dan kota dialokasikan minimal 10% dari APBD di
luar gaji, dimana dua pertiga anggaran dialokasikan untuk pelayanan kesehatan di bidang
pelayanan publik.
Kabupaten kemungkinan sangat variatif alokasinya tergantung kecukupan anggaran dan
komitmen pimpinan terhadap pembangunan kesehatan serta permasalahan spesifik masing-
masing daerah. Sejauh mana kontribusi APBD terhadap pembangunan kesehatan sangatlah
menarik untuk dikaji. Demikian juga dukungan APBN yang juga diterima oleh kabupaten/kota,
baik berupa dana dekonsentrasi atau dana tugas pembantuan (TP) maupun dana yang lain
2
sangatlah menarik untuk dilihat gambarannya. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
berupaya untuk membahas secara sederhana tentang gambaran anggaran kesehatan seluruh
kabupaten dan provinsi di Sulawesi Barat.
Dalam pembahasan ini disimpulkan melalui cara membandingkan, melihat persentase, proprsi
dan kecenderungannya yang kemudian dirujuk sesuai dengan Undang-undang No. 36 tahun
2009.
3
TUJUAN
1. Memberikan gambaran tentang anggaran pembangunan kesehatan di Provinsi
Sulawesi Barat dan seluruh kabupaten Sulawesi Barat
2. Menyediakan data/informasi anggaran bidang kesehatan terhadap APBD provinsi dan
kabupaten
3. Membahas secara sederhana anggaran bidang kesehatan tingkat provinsi dan
kabupaten
4
BAGIAN II
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
1. Alokasi Belanja Kesehatan APBD Kabupaten di Sulawesi Barat
Pemerintah daerah di kabupaten menunjukkan apresiasi yang cukup baik terhadap
pembangunan kesehatan. Hal ini ditunjukkan dari semakin meningkatnya alokasi
belanja kesehatan di masing-masing kabupaten/kota dari tahun ke tahun
Gambar 1
Alokasi Anggaran Kesehatan di 5 Kabupaten Se-Sulawesi Barat
Tahun Anggaran 2012
Dari gambar di atas, tampak bahwa Kabupaten dengan Alokasi Anggaran APBD
Kesehatan yag paling besar di Kabupaten Polewali Mandar dan paling kecil di
kabupaten Mamasa. Hal ini disebabkan karena alokaso anggaran kesehatan yang di
tetapkan berdasarkan kondisi wilayah, penduduk dan pendapatan daerah.
8,177,153,500
35,470,554,920
7,973,349,500
13,890,815,398
11,028,046,000
Majene Polman Mamasa Mamuju Mamuju Utara
5
2. Alokasi Belanja Kesehatan APBD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Dalam pelaksanaan tugas Gubernur di bidang kesehatan, di bantu oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat. Selama 6 tahun
terakhir anggaran Kesehatan yang dikelola Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
bersumber APBD mengalami fluktuasi sejak tahun 2007 – 2012.
Gambar 2
Alokasi Anggaran Belanja Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2007 – 2012
Dari gambar diatas terlihat bahwa anggaran kesehatan pada tahun 2012 mengalami
kenaikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menjadi salah satu indikator
perhatian pemerintah provinsi Sulawesi Barat terhadap pelaksanaan pembangunan
kesehatan.
2007 2008 2009 2010 2011 2012
6,658,345,000
8,290,000,000
9,214,644,000
8,002,539,500 8,189,358,150 8,417,393,600
6
PROPORSI BELANJA LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG
1. Alokasi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Kabupaten Tahun 2012
Alokasi langsung dan belanja tidak langsung digunakan untuk mengetahui seberapa
besar porsi anggaran untuk pembangunan kesehatan. Idealnya, porsi untuk belanja
langsung adalah lebih besar daripada porsi untuk belanja tidak langsung. Rendahnya
belanja langsung merupakan salah satu penyebab mutu pelayanan kesehatan belum
seperti yang diharapkan dan untuk mengetahuinya secara mendalam diperlukan
kajian dalam bentuk analisis health account.
Tabel 1 Proporsi belanja langsung Anggaran Kesehatan Kabupaten di Sulawesi Barat Tahun 2012
Kabupaten Belanja Langsung Belanja tidak Langsung
Total
Majene 8,177,153,500 16,174,773,341 24,351,926,841
Polewali Mandar 35,470,554,920 30,427,456,447 65,898,011,367
Mamasa 7,973,349,500 14,519,603,400 22,492,952,900
Mamuju 13,890,815,398 23,220,864,632 37,111,680,030
Mamuju Utara 11,028,046,000 14,081,247,206 25,109,293,206
Dari tabel diatas, tampak bahwa kabupaten Mamasa adalah satu kabupaten yang
paling sedikit mengalokasikan anggaran belanjanya untuk pembangunan kesehatan.
Selama tahun 2012, kabupaten Majene, Mamasa, Mamuju dan Mamuju Utara memiliki
anggaran lebih dari 50% anggaran tersedot untuk membayar gaji pegawai. Alokasi
Anggaran Belanja pegawai yang lebih banyak menjadi salah satu kendala dan
tantangan utama dalam penyelenggaran pembangunan kesehatan.
Kebijakan Moratorium yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat menjadi salah satu
strategi utama dalam melakukan pengimbangan belanja pegawai yang terlalu besar
7
Gambar 3
Persentase belanja langsung dan belanja tidak langsung kabupaten Majene
Tahun 2012
Dari gambar di atas Nampak bahwa pada tahun 2012 kabupaten Majene
mengalokasikan anggaran belanja langsung sebesar 33,58% dan belanja tidak
langsung 66,42%. Alokasi Belanja Kesehatan yang langsung bersentuhan dengan
masyarakat lebih rendah dibandingkan dengan belanja Pegawai yang ada.
Gambar 4
Persentase belanja langsung dan belanja tidak langsung kabupaten Polewali Mandar
Tahun 2012
Pada gambar di atas tampak bahwa kabupaten Polewali Mandar memiliki belanja
33.58%
66.42%
MajeneBelanja Langsung Belanja tidak langsung
53.83%46.17%
Polewali MandarBelanja Langsung Belanja tidak langsung
8
langsung sebesar 53,83% dan belanja tidak langsung 46,17%. Kabupaten Polewali
Mandar merupakan satu-satunya kabupaten yang alokasi anggaran belanja langsung
lebih besar dibandingkan dengan belanja pegawai.
Gambar 5
Persentase belanja langsung dan belanja tidak langsung kabupaten Mamasa
Tahun 2012
Dari gambar diatas nampak bahwa kabupaten Mamasa memiliki belanja pegawai
yang lebih besar dibandingkan dengan belanja langsung. Kabupaten Mamasa yang
merupakan salah satu kabupaten dengan Daerah bermasalah Kesehatan masih akan
sangat sulit dalam melaksanakan program pembangunan kesehatan bila di
bandingkan dengan “costing” yang dikeluarkan oleh pemerintah yang telalu besar untu
belanja pegawai. Pada tahun 2012 besaran belanja pegawai sebesar 65%
(14.519.603.400) dan belanja langsung sebesar 35% (7.973.349.500).
35%
65%
Mamasa
Belanja Langsung Belanja tidak langsung
9
Gambar 6
Persentase belanja langsung dan belanja tidak langsung kabupaten Mamuju
Tahun 2012
Alokasi anggaran APBD yang dialokasikan oleh Pemerintah kabupaten Mamuju yang
dikelola oleh Dinas Kesehatan pada tahun 2012 untuk belanja langsung sebesar
37,43% dan sangat kecil dibandingkan dengan belanja pegawai sebesar 62,57%.
Gambar 7
Persentase belanja langsung dan belanja tidak langsung kabupaten Mamuju Utara
Tahun 2012
37.43%
62.57%
Mamuju
Belanja Langsung Belanja tidak langsung
Belanja Langsung43.92%
Belanja tidak langsung56.08%
Mamuju Utara
10
Anggaran Kesehatan dikelola oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Utara pada
tahun 2012 untuk belanja langsung sebesar 43,92% dan lebih kecil dibandingkan
dengan belanja pegawai sebesar 56,08%.
Anggaran Kesehatan di kabupaten walaupun rata-rata mengalami kenaikan dari tahun
ke tahun namun jika dilihat dari proporsi anggaran kesehatan terhadap total APBD
kesehatan, maka relative pengeluaran kesehatan untuk belanja pegawai lebih banyak
jika dibandingkan dengan belanja kesehatan yang langsung bersentuhan dengan
masyarakat
2. Alokasi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung Provinsi Tahun 2012
Dalam pengelolaan anggaran pembangunan kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Barat mengoptimalkan penggunaan anggarannya untuk pencapapaian
program prioritas pembangunan kesehatan.
Gambar 8
Persentase belanja langsung dan belanja tidak langsung
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2012
59%
41%
Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung
11
3. Sumber Penganggaran Bidang Kesehatan
Penganggaran Kesehatan baik di Provinsi maupun kabupaten berasal dari berbagai
sumber pendanaan. Seperti APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten, dan BLN.
Proporsi masing-masing anggaran tidaklah sama. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Barat, misalnya sumber pendanaan dari APBNdari tahun ke tahun menunjukkan tren
meningkat. Semakin naiknya anggaran APBN ini oleh karena pemerintah pusat
memberikan perhatian yang lebih besa terhadap wilayah yang masih berada dalam
kategori daerah bermasalah kesehatan.
Gambar 9
Alokasi Anggaran APBN dan APBD Provinsi
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012
Dari gambar daiatas Nampak bahwa pada tahun 2012 alokasi anggaran yang dikelola
oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2012 lebih banyak
bersumber dana APBN (Dekonsentrasi) dibandingkan dengan APBD yang hanya
sebesar 8.417.393.600. Gambar di atas juga menunjukkan bahwa anggaran
kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat lebih banyak melalui
APBN. Alokasi APBD menjadi dukungan untuk kegiatan-kegiatan yang sementara
belum dapat di biayai APBN Provinsi.
14,846,902,000
8,417,393,600
APBN APBD
12
BAGIAN III
ANALISIS ANGGARAN KESEHATAN
1. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD)
Untuk APBD , pada tahun 2012 di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat erdapat
17 Program yang meliputii belanja rutin dan belanja operasional. Total Anggaran
APBD untuk belanja langsung pada tahun 2012 sebesar Rp. 8.417.393.600 ini di
alokasikan untuk pelaksanaan kegiatan adminitrasi dan operasional serta yang
bersentuhan langsung dengan masyarakat
Tabel 2 : Alokasi Anggaran Kesehatan menurut Program Tahun 2012
Program Anggaran
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 1,017,589,000.00
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 630,410,200.00
Program Peningkatan Disiplin Aparatur 93,300,000.00
Program Peningkatan Kapasitas Program Pengembangan Sumber Daya Aparatur 51,000,000.00
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 102,700,000.00
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1,278,432,200.00
Program Pengawasan Obat dan Makanan 67,570,000.00
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 638,445,000.00
Program Perbaikan Gizi Masyarakat 410,233,500.00
Program Pengembangan Lingkungan Sehat 392,688,500.00
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 900,829,000.00
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1,044,134,000.00
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya 151,360,000.00
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak 646,510,000.00
Program Kebijakan Manajemen Pembangunan Kesehatan 558,802,000.00
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan 330,034,000.00
Program Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) 103,356,200.00
Total 8,417,393,600.00
13
Gambar 10
Alokasi Anggaran Kesehatan APBD menurut Program
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012
Dari gambar diatas Nampak bahwa alokasi anggaran kesehatan bersumber APBD
paling besar dialokasikan untuk program obat dan perbekalan kesehatan dengan
proporsi 15,19% dan yang terkecil program peningkatan sumber daya aparatur
dengan proporsi sebesar 0,61%.
Dana APBD tahun 2012 mengalami perubahan karena menyesuaikan dengan Pola
Anggaran yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. Dalam Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) Tahun 2012 jumlah anggarab Belanja langsung yang dikelola oleh
Dinas Kesehatan sebesar 8.370.488.500 mengalami penambahan menjadi
8.417.393.600 dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran (DPPA-SKPD)
tahun 2012.
0.61%0.80%1.11%1.22%1.23%1.80%
3.92%4.67%4.87%
6.64%7.49%7.58%7.68%
10.70%12.09%12.40%
15.19%
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
12.00%
14.00%
16.00%
14
2. Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)
Adapun untuk APBN terbagi menjadi 10 program yang di kelola oleh 6 satuan kerja
(satker). Total alokasi dana APBN dalam bentuk dan dekonsentasri tahun 2012
sebesar
Dana dekonsentrasi yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
sejak tahun 2006-2012 mengalami fluktuasi. Hal ini terjadi karena adanya beberapa
kali efisiensi Anggaran dari Pusat dan adanya beberapa program yang “closing date”
seperti DHS2 yang anggaranya cukup besar dan melekat di Satker 03.
Gambar 11
Alokasi Dana Dekonsentrasi Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2007 - 2012
Dari gambar diatas Nampak bahwa anggaran dekonsentrasi mengalami peningkatan
dari tahun 2011 ke 2012.
Anggaran pembiayaan bidang kesehatan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN) itu sendiri terdiri dari APBN Dekonsentrasi (APBN-DK)
dan APBN Tugas Pembantuan (APBN-TP).
2007 2008 2009 2010 2011 2012
21,944,326,000
11,833,359,000
19,679,602,000 20,918,027,000
12,503,261,000
14,946,902,000
15
Untuk anggaran yang bersumber dari APBN-DK teralokasi pada 6 satuan kerja
dilingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat, yakni :
a. Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat - 01;
b. Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat – 03;
c. Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat – 04;
d. Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat – 05 ;
e. Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat – 07 ;
f. Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat – 12.
Total alokasi anggaran yang bersumber dari APBN-DK ini adalah sebesar Rp.
17.191.107.000,- dengan alokasi per Satuan Kerja dapat kita lihat pada tabel berikut
ini.
Tabel 3 : Daftar Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara – Dekonsentrasi
(APBN-DK) Satuan Kerja Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Tahun Anggaran 2012
No. Satuan Kerja Alokasi Anggaran % Bobot
1 2 3 4
1 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat – 01 2,883,780,000
16.77
2 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat – 03 7,977,538,000
46.41
3 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat - 04 2,099,887,000
12.21
4 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat – 05 1,489,067,000
8.66
5 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat – 07 1,536,435,000
8.94
6 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat - 12 1,204,400,000
7.01
T O T A L 17,191,107,000 100.00
Dari tabel tersebut di atas dapat kita lihat bahwa besarnya anggaran yang teralokasi
untuk Satker-01 adalah sebesar Rp. 2.883.780.000,- ; Satker-03 sebesar Rp.
7.997.538.000,- ; Satker – 04 sebesar Rp. 2.099.887.000,- ; Satker – 05 sebesar Rp.
16
1.489.067.000,- ; Satker – 07 sebesar Rp. 1.536.435.000,- dan Satker – 12 sebesar
Rp. 1.204.400.000,-.
Alokasi anggaran yang terbesar teralokasi pada Satker – 03, yakni sebesar 46,41%,
kemudian Satker – 01 sebesar 16,77% dan yang terkecil adalah Satker – 12 sebesar
7,01%.
Perbandingan persentase alokasi anggaran tersebut di atas dapat kita lihat pada
grafik berikut ini.
Gambar 12
Persentase Alokasi Anggaran Satuan Kerja Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2012
-
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
45.00
50.00 46.41
16.77 12.21
8.94 8.66 7.01
17
3. Anggaran Pendapatan Belanja Negara – Tugas Pembantuan (APBN-TP)
Sedangkan untuk anggaran APBN-TP yang dialokasi pada 4 (empat) Rumah Sakit
yakni:
a. RSUD Kabupaten Mamuju,
b. RSUD Kabupaten Majene,
c. RSUD Kabupaten Polewali Mandar, dan
d. RSUD Kabupaten Mamasa.
Dengan alokasi anggaran masing-masing sesuai tabel berikut ini.
Tabel 4
Alokasi Anggaran APBN Tugas Pembantuan
RSUD Kabupaten se Provinsi Sulawesi Barat
Tahun Anggaran 2012
No. RSUD Alokasi Anggaran % Bobot
1 2 3 4
1 RSUD Kabupaten Mamuju 15,000,000,000 23.08
2 RSUD Kabupaten Polewali Mandar 25,000,000,000 38.46
3 RSUD Kabupaten Majene 5,000,000,000 7.69
4 RSUD Kabupaten Mamasa 20,000,000,000 30.77
T O T A L 65,000,000,000 100.00
Alokasi anggaran tersebut di atas sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
RI Nomor : 095/MENKES/SK/II/2012, tanggal 23 Februari 2012, tentang Perubahan
atas Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 008/MENKES/SK/I/2012, tentang Alokasi
Anggaran Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Pelaksanaan Program
Pembangunan Kesehatan di Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun Anggaran 2012.
Persentase alokasi anggaran Tugas Pembantuan untuk masing-masing kabupaten
adalah Mamuju dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 15.000.000.000,- atau 23,08%,
Polewali Mandar dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 25.000.000.000,- atau
18
38,46%, Majene dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 5.000.000.000,- atau 7,69%
dan Mamasa dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 20.000.000.000,- atau 30,77%.
Dari alokasi anggaran tersebut di atas, kabupaten yang mendapatkan alokasi
anggaran untuk Tugas Pembantuan yang terbesar adalah kabupaten Polewali
Mandar, menyusul Kabupaten Mamasa, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.
Besarnya persentase alokasi anggaran tersebut di atas dapat dilihat pada grafik
persentase alokasi anggaran berikut ini.
Gambar 13
Persentase Alokasi Anggaran APBN-TP
RSUD Kabupaten se-Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2012
Kabupaten Polewali Mandar dengan alokasi tertinggi sebanyak 38,46% dari total
anggaran Tugas Pembantuan, kemudian Kabupaten Mamasa dengan persentase
sebesar 30,77%, Kabupaten Mamuju dengan persentase sebesar 23,08% dan
Kabupaten Majene dengan persentase sebesar 7,69%.
-
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
35.00
40.00
Polman Mamasa Mamuju Majene
38.46
30.77
23.08
7.69
19
4. Dana Alokasi Khusus (DAK)
Melalui dana DAK, Pemerintah Pusat memberikan anggaran untuk mendanai kegiatan
khusus yang merupakan urusan daerah dan merupakan prioritas nasional.
Anggaran pembiayaan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) yang terdiri
dari DAK Pelayanan Kesehatan Rujukan, DAK Pelayanan Kesehatan Dasar dan DAK
Kefarmasian.
Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Pelayanan Kesehatan Rujukan dialokasikan pada 6
(enam) Rumah Sakit di Provinsi dan Kabupaten, yakni :
a. RSUD Malaqbi’ Provinsi Sulawesi Barat;
b. RSUD Kabupaten Mamuju;
c. RSUD Kabupaten Majene;
d. RSUD Kabupaten Polewali Mandar;
e. RSUD Kabupaten Mamasa; dan
f. RSUD Kabupaten Mamuju Utara.
Alokasi anggaran DAK pelayanan rujukan untuk masing-masing RSUD tersebut di
atas, seperti terlihat pada tabel berikut ini.
Tabel 5 : Alokasi Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Pelayanan Rujukan
RSUD Provinsi / Kabupaten dan Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2012
No. RSUD Alokasi Anggaran % Bobot
1 2 3 6
1 RSUD Malaqbi' Provinsi SulBar 5.804.656.000 31,17
2 RSUD Kabupaten Mamuju 2.744.999.400 14,74
3 RSUD Kabupaten Mamuju Utara 2.391.829.000 12.84
4 RSUD Kabupaten Polewali Mandar 2,500,663,000 13,43
5 RSUD Kabupaten Majene 2.626.195.000 14,10
6 RSUD Kabupaten Mamasa 2.554.628.600 13,72
T O T A L 18.622.971.000 100.00
20
Alokasi anggaran DAK Pelayanan Kesehatan Rujukan yang terbesar teralokasi pada
RSUD Malaqbi’ Provinsi Sulawesi Barat, yakni sebesar Rp. 5.804.656.000,- atau
31,17%, dari total alokasi keseluruhan, kemudian RSUD Kabupaten Mamuju, yakni
sebesar Rp. 2.744.999.400,- atau 14,74%, dan yang terkecil adalah RSUD Kabupaten
Mamuju Utara, yakni Rp. 2.391.829.000,- atau 12,84%.
Gambaran besarnya persentase alokasi anggaran DAK Pelayanan Kesehatan
Rujukan untuk masing-masing Rumah Sakit tersebut di atas dapat dilihat pada grafik
berikut ini.
Gambar 14 : Persentase Alokasi Anggaran DAK Pelayanan Kesehatan Rujukan
Tahun Anggaran 2012
Sedangkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Pelayanan Kesehatan Dasar dan
Pelayanan Kefarmasian, dialokasikan masing-masing untuk Dinas Kesehatan
Kabupaten se Provinsi Sulawesi Barat, yakni :
Malaqbi'31.17
Mamuju14.74 Mamuju Utara
12.84
Polman13.43
Majene14.10
Mamasa13.72
Malaqbi' Prov. Sulbar Mamuju Mamuju Utara
Polewali Mandar Majene Mamasa
21
(1) Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju;
(2) Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju Utara;
(3) Dinas Kesehatan Kabupaten Majene;
(4) Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar; dan
(5) Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa.
Adapun alokasi anggaran untuk Dana ALokasi Khusus (DAK) Bidang Pelayanan Dasar
yang teralokasi pada 5 (lima) Dinas Kesehatan Kabupaten se Provinsi Sulawesi Barat
adalah sebagai berikut :
Tabel 6 :
Alokasi Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Pelayanan Dasar
Dinas Kesehatan Kabupaten se-Provinsi Sulawesi Barat
Tahun Anggaran 2012
No. RSUD Alokasi Anggaran % Bobot
1 2 3 6
1 Dinas Kesehatan Kab. Mamuju 1,767,210,000 13.21
2 Dinas Kesehatan Kab. Mamuju Utara 2,735,491.000 20.45
3 Dinas Kesehatan Kab. Majene 1,951,851,000 14.59
4 Dinas Kesehatan Kab. Polman 3,011,206,000 22.51
5 Dinas Kesehatan Kab. Mamasa 3,910,080,000 29.23
T O T A L 13,375,838,000 100.00
Alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk Pelayanan Kesehatan Dasar yang
teralokasi pada 5 (lima) Dinas Kesehatan Kabupaten adalah sebesar Rp.
13.375.836.000,- Masing-masing alokasi anggaran untuk kabupaten adalah : (1) Dinas
Kesehatan Kabupaten Mamuju adalah sebesar Rp. 1.767.210.000,- (13,21%), (2) Dinas
Kesehatan Kabupaten Mamuju Utara adalah sebesar Rp. 2.735.491.000,- (20,45%), (3)
Dinas Kesehatan Kabupaten Majene adalah sebesar Rp. 1.951.851.000,- (14,49%), (4)
Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar adalah sebesar Rp. 3.011.206.000,-
22
(22,51%) dan (5) Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa adalah sebesar Rp.
3.910.080.000,- (29,23%).
Adapun gambaran persentase alokasi anggaran untuk DAK Pelayanan Kesehatan
Dasar tersebut di atas seperti terlihat pada grafik berikut ini.
Gambar 15 : Persentase Alokasi Anggaran DAK Pelayanan Kesehatan Dasar
Tahun Anggaran 2012
Sedangkan untuk alokasi anggaran untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang
Kefarmasian yang teralokasi pada 5 (lima) Kabupaten se Provinsi Sulawesi Barat adalah
sebagai berikut:
Tabel 7 : Alokasi Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Pelayanan Farmasi
Dinas Kesehatan Kabupaten se-Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2012
No. RSUD Alokasi Anggaran % Bobot
1 2 3 6
1 Dinas Kesehatan Kab. Mamuju 2,386,890,000 23.26
2 Dinas Kesehatan Kab. Mamuju Utara 1,424,269,000 13.88
3 Dinas Kesehatan Kab. Majene 1,575,664,000 15.36
4 Dinas Kesehatan Kab. Polman 2,874,432,000 28.01
5 Dinas Kesehatan Kab. Mamasa 2.000.000.000 19.49
T O T A L 10,261,255,000 100.00
Mamuju13.21
Mamuju Utara 20.45
Majene14.59
Polman22.51
Mamasa29.23
23
Besarnya alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang Kefarmasian untuk
Tahun Anggaran 2012 adalah sebesar Rp. 10.390.876.000,-. Alokasi anggaran yang
terbesar adalah pada Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar, yakni sebesar Rp.
2.874.432.000,- (28,01%), dan yang tekecil adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju
Utara, yakni sebesar 1.424.269.000,- (19,11%),
Gambaran besarnya alokasi anggaran DAK PelayananKefarmasian seperti terlihat pada
grafik berikut ini.
Grafik 16
Persentase Alokasi Anggaran DAK Kefarmasian
Tahun Anggaran 2012
Adanya perubahan alokasi anggaran untuk Dana Alokasi Khusus (DAK) ini dari triwulan
sebelumnya, karena ada penambahan dari dana pendamping APBD masing-masing
kabupaten, yang pada periode pelaporan triwulan yang lalu tidak/belum tergambar pada
laporan yang disampaikan ke Subag Program dan Pelaporan.
Mamuju23.26
Matra13.88
Majene15.36
Polman28.01
Mamasa19.49
24
5. Biaya Operasional Kesehatan (BOK)
Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) merupakan bantuan pemerintah kepada
pemerintah daerah dalam melaksanakan SPM bidang kesehatan untuk pencapaian
MDGs tahun 2015 melalui peningkatan kinerja Puskesmas dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif.
Dana BOK adalah dana APBN Kementerian Kesehatan yang penyalurannya pada tahun
2012 melalui mekanisme Tugas Pembantuan ke Kabupaten/Kota. Anggaran yang
dialokasikan untuk Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) juga teralokasi pada 5 (lima)
kab :
Tabel 8
Alokasi Anggaran Biaya Operasional Kesehatan (BOK)
Satuan Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten se Provinsi Sulawesi Barat
Tahun Anggaran 2012
No. Satuan Kerja Alokasi Anggaran % Bobot
1 2 3 4
1 Dinkes Kab. Mamuju 3,308,200,000 34.47
2 Dinkes Kab. Mamuju Utara 1,295,800,000 13.50
3 Dinkes Kab. Polman 2,302,000,000 23.98
4 Dinkes Kab. Majene 949,600,000 9.89
5 Dinkes Kab. Mamasa 1,743,000,000 18.16
T O T A L 9,598,600,000 100.00
Alokasi anggaran Biaya Operasional Kesehatan (BOK) untuk tahun anggaran 2012
adalah sebesar Rp. 9.598.600.000,-, yang mana alokasi anggaran untuk masing-masing
25
Dinas Kesehatan Kabupaten adalah seperti pada tabel tersebut di atas, dan besarnya
persentase anggaran untuk masing-masing kabupaten seperti terlihat pada grafik berikut
ini.
Gambar 17 Persentase Alokasi Anggaran Biaya Operasional Kesehatan (BOK) Satuan Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten se Provinsi Sulawesi Barat Tahun Anggaran 2012
Grafik persentase alokasi anggaran tersebut di atas menunjukkan bahwa alokasi BOK
yang terbesar teralokasi pada Kabupaten Mamuju (34,47%), kemudian Kabupaten
Polewali Mandar (23,98%), Kabupaten Mamasa (18,16%), Kabupaten Mamuju Utara
(13,50%) dan Kabupaten Majene (9,89%).
-
10.00
20.00
30.00
40.00
Mamuju Polman Mamasa MamujuUtara
Majene
34.47
23.98 18.16
13.50 9.89
26
6. Global Fund (GF)
Dana GF yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat pada tahun 2012
ada 2 program yaitu program TB dan HIV-AIDS. Pada tahun tersebut GF memberikan
dana sebesar Rp. 869.089.287;00 untuk melakuka penurunan HIV AIDS di Provinsi
Sulawesi Barat. Ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011 yang besarannya
hanya Rp.259.735.000.
Gambar 17
Alokasi GF HIV-AIDS
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2010 – 2012
Adapun untuk dana GF TB pada tahun 2012 sebesar Rp. 859.955.000;00 mengalami
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp. 534.089.600;00.
Gambar 18
Alokasi Anggaran GF-TB
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2008 – 2012
2011 2012
259,735,000
869,089,287
2008 2009 2010 2011 2012
668,040,880
799,856,700
1,150,133,900
534,089,600
859,955,500
27
BAGIAN IV
REALISASI ANGGARAN KESEHATAN
3. Realisasi Belanja Kesehatan APBD Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Dalam pelaksanaan tugas Gubernur di bidang kesehatan, di bantu oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat. Selama 6 tahun
terakhir anggaran Kesehatan yang dikelola Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
bersumber APBD mengalami fluktuasi sejak tahun 2007 – 2012.
Gambar 19
Realisasi APBD Bidang Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2010 – 2012
Dari gambar di
samping terlihat
bahwa anggaran
kesehatan pada
tahun 2010 realisasi
anggarannya
sebesar 91,72%
dan mengalami
kenaikan pada
tahun 2011 menjadi
94,67% dan kembali mengalami penurunan menjadi 85,42% pada tahun 2012. Ada
beberapa hal yang menyebabkan rendahnya realisasi pada tahun 2012 karena
adanya keterlambatan adminitrasi keuangan pada tahun 2012.
28
4. Realisasi Belanja Langsung APBN Tahun 2012
Realisasi dana dekonsentrasi pada tahun 2012 sebesar 83,59%. Mengalami
penurunan di bandingkan tahun 2011 sebesar 86,51%.
Gambar 20
Realisasi APBN Bidang Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2019 – 2012
Berdasarkan gambar di atas maka dapat dilihat bahwa selama kurun 4 tahun terakhir
alokasi anggaran Kesehatan bersumber dana Dekonsentrasi yang dikelola oleh Dinas
Kesehatan provinsi Sulawesi Barat cenderung mengalami fluktuasi.
Gambar 21 :
Realisasi APBN Bidang Kesehatan Menurut Satker
Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012
29
Dari gambar 21 di atas nampak bahwa realisasi anggaran program yang paling tinggi
pada tahun 2012 adalah program pembinaan upaya kesehatan dengan persentase
95,34% dan terendah adalah program Bina gizi dan kesehatan ibu dan anak sebesar
72,57%.
7. Realisasi Belanja Tugas Pembantuan (APBN-TP) Tahun 2012
Realisasi anggaran dana TP pada tahun 2012 kurang maksimal di lakukan oleh RS
kabupaten yang mendapatkan alokasi dana TP ini.
Gambar 22
Realisasi Dana TP Bidang Kesehatan
RSUD Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012
Dari gambar di
samping Nampak
RSUD Polman
merupakan rumah
sakit yang
mendapatkan alokasi
anggaran TP terbesar
25.000.000.000 dan
RSUD Mamuju Utara. Realisasi terbesar dana TP tahun 2012 adalah RSUD Majene 99,54%
dan yang terkecil adalah RSUD Polman dengan realisasi 48,37%. Perlu upaya maksmal untuk
mendorong peningkatan realisasi anggaran TP yang bertujuan untuk peningkatan kualitas
sarana dan prasarana rumah sakit dalam mendorong pelayanan kesehatan yang berkualitas
30
8. Realisasi Belanja Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2012
Realisasi dana DAK pelayanan dasar berbeda-beda antara kabupaten. Kabupaten
dengan persentase DAK pelayanan dasar terbesar adalah kabupaten majene 100%
dan yang terendah adalah kabupaten Mamuju utara 88,03%. Sedangkan persentase
rata – rata sebesar 94,89%
Gambar 23
Realisasi Dana DAK Pelayanan Kesehatan Dasar
Kabupaten Se- Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012
Sedangkan untuk pelayanan kesehatan rujukan juga bervariasi antara rumah sakit
yang ada di Sulawesi Barat.
Gambar 24
Realisasi Dana DAK Pelayanan Kesehatan Rujukan
RSUD Se- Provinsi Sulawesi Barat Tahun 2012
Ada 3 RS yang memilili
persentase 100% yakni RS
Majene, RS Polman dan RS
Provinsi Sulawesi Barat.
Realisasi terendah adalah
kabupaten Mamasa 15%.
31
9. Realisasi Biaya Operasional Kesehatan (BOK) Tahun 2012
Dana BOK yang bertujuan untuk menunjang operasional kesehatan Puskesmas tahun
2012 rata – rata semuanya di dapatkan oleh kabupaten di Sulawesi Barat.
Gambar 24
Realisasi Dana TP Bidang Kesehatan
RSUD Provinsi Sulawesi Barat
Tahun 2012
Dari gambar di atas Nampak bahwa
ada 2 kabupaten yakni kabupaten
Majene dan Mamasa memiliki
persentase realisasi 100%.
Realisasi terendah adalah kabupaten Mamuju sebesar 98,02%.
32
PERBANDINGAN APBD KESEHATAN VS APBD PROVINSI SULAWESI BARAT
33
DAFTAR ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN & BELANJA DAERAH (APBD)
SKPD DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT MENURUT PROGRAM
TAHUN 2012
NO. SATUAN KERJA / PROGRAM
JUMLAH ANGGARAN
% BOBOT
REALISASI ANGGARAN
% REAL KEU.
MASALAH KET
1 2 3 4 5 6 7 8
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat
8,417,393,600
100.00
7,190,491,218 85.42
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1,017,589,000
12.09
747,807,705 73.49
a.
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
15,000,000
0.18
11,031,420 73.54
b.
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
114,600,000
1.36
76,914,085 67.12
c.
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasional
10,000,000
0.12
2,584,000 25.84
d.
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
17,750,000
0.21
16,640,000 93.75
e.
Penyediaan Alat Tulis Kantor
30,000,000
0.36
20,969,000 69.90
f.
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
10,000,000
0.12
9,300,000 93.00
34
g.
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
10,000,000
0.12
8,075,000 80.75
h.
Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Per Undang-Undangan
5,160,000
0.06
2,700,000 52.33
i.
Penyediaan Makanan dan Minuman
295,300,000
3.51
206,844,500 70.05
j.
Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah
143,629,000
1.71
103,709,700 72.21
k.
Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung/Tenaga Administrasi
133,500,000
1.59
131,800,000 98.73
l.
Rapar-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah
202,650,000
2.41
132,740,000 65.50
m.
Penyediaan Jasa Publikasi Media Cetak
30,000,000
0.36
24,500,000 81.67
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
630,410,200
7.49
408,361,120 64.78
a.
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
272,957,200
3.24
196,000,000 71.81
b.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
105,625,000
1.25
104,300,000 98.75
c.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Mobil Jabatan
120,068,000
1.43
35,816,020 29.83
35
d.
Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
131,760,000
1.57
72,245,100 54.83
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
93,300,000
1.11
93,300,000 100.00
a.
Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
93,300,000
1.11
93,300,000 100.00
4.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
51,000,000
0.61
44,772,600 87.79
a.
Pendidikan dan Pelatihan Formal
51,000,000
0.61
44,772,600 87.79
5.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
102,700,000
1.22
102,570,000 99.87
a.
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
7,500,000
0.09
7,500,000 100.00
b. Penyusunan Laporan
Keuangan Semesteran
7,750,000
0.09
7,750,000 100.00
c. Penyusunan Pelaporan
Keuangan Akhir Tahun
16,700,000
0.20
16,570,000 99.22
d.
Penyusunan RENSTRA SKPD
19,750,000
0.23
19,750,000 100.00
e.
Penyusunan RKA-SKPD 15,000,000
0.18
15,000,000 100.00
36
f.
Penyusunan DPPA-SKPD 15,000,000
0.18
15,000,000 100.00
g.
Penyediaan Pengelolaan Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah
13,500,000
0.16
13,500,000 100.00
h.
Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggunga Jawaban SKPD
7,500,000
0.09
7,500,000 100.00
6. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1,278,432,200
15.19
1,002,444,894 78.41
a.
Monitoring Farmasi Komunitas dan Klinik di Rumah Sakit
18,230,000
0.22
17,545,000 96.24
b.
Pertemuan Penggunaan Anti Biotika yang Rasional
97,235,000
1.16
93,598,900 96.26
c. penyediaan Data Stock
Obat di Instalasi Farmasi
49,221,000
0.58
49,221,000 100.00
d. Pengadaab Obat Buffer
Stock IFP Sulawesi Barat
431,400,700
5.13
210,491,524 48.79
e.
Pelatihan Manajemen Kefarmasian di Instalasi Farmasi
95,578,000
1.14
89,520,400 93.66
f. Pertemuan Peningkatan Pengguna Obat Rasional Melalui Swamedikasi
112,710,000
1.34
98,300,000 87.21
37
bagi Kader Kesehatan
g.
Pertemuan Perizinan Obat Tradisional dan Alkes
69,991,500
0.83
69,935,800 99.92
h.
Monitoring dan Evaluasi di Sarana Distribusi Alkes
13,210,000
0.16
12,475,000 94.44
i.
Pertemuan Evaluasi Program Pelayanan Kefarmasian dan Alkes
81,366,000
0.97
77,222,500 94.91
j.
Pemantauan dan Penulisan Penggunaan Obat Generik dan Obat Indikator UKP4 di Kabupaten
52,440,000
0.62
48,480,000 92.45
k.
Pertemuan Informasi Bahan Tambahan Makanan
70,020,000
0.83
58,680,000 83.80
l.
Penyediaan Operasional di IFP
5,310,000
0.06
2,730,000 51.41
m.
Fasilitasi Poliklinik Kantor Gubernur
181,720,000
2.16
174,244,770 95.89
7.
Program Pengawasan Obat dan Makanan
67,570,000
0.80
52,835,000 78.19
a.
Pengawasan Obat,Makanan,Minuman dan Kosmetik di Sarana Distribusi
67,570,000
0.80
52,835,000 78.19
38
8.
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
638,445,000
7.58
583,070,000 91.33
a.
Pembinaan Desa Siaga Aktif
138,445,000
1.64
112,810,000 81.48
b.
Pelatihan Kader Posyandu
500,000,000
5.94
470,260,000 94.05
9.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
410,233,500
4.87
405,233,500 98.78
a.
Pengadaan PMT untuk Balita
302,054,000
3.59
302,054,000 100.00
b.
Pelatihan Tatalaksana Gizi Buruk bagi Puskesmas Non Perawatan
108,179,500
1.29
103,179,500 95.38
10.
Program Pengembangan Lingkungan Sehat
392,688,500
4.67
355,485,507 90.53
a.
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
55,835,000
0.66
50,160,000 89.84
b.
Sosialisasi dan Advokasi Dampak Perubahan Iklim Bidang Kesehatan
76,126,500
0.90
76,126,500 100.00
c.
Pelatihan Surveilans Kualitas Air dan Penyehatan Lingkungan
73,810,500
0.88
73,810,500 100.00
d.
Pelatihan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)
72,726,500
0.86
72,726,500 100.00
39
e.
Penilaian dan Pembinaan Dalam Rangka Lomba Desa/Kelurahan Tingkat Provinsi
14,190,000
0.17
- -
f.
Pengadaan Penyaringan Air
100,000,000
1.19
82,662,007 82.66
11.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
900,829,000
10.70
798,860,000 88.68
a. Fasilitasi Cool Room
30,000,000
0.36
24,500,000 81.67
b.
Sosialisasi Program Penyakit Filariasis
84,650,000
1.01
82,465,000 97.42
c.
Monitoring dan Evaluasi Program Imunisasi
23,539,000
0.28
- -
d.
Pelayanan TB dengan DOTS bagi Petugas Kabupaten
84,800,000
1.01
83,800,000 98.82
e.
Intervensi Perubahan Perilaku dan Managemen Program HIV/AIDS
84,800,000
1.01
80,245,000 94.63
f.
Peningkatan Keterampilan Petugas Kabupaten dalam Pengendalian Vektor
84,800,000
1.01
83,260,000 98.18
g.
Evaluasi Tatalaksana Kasus Pengendalian Penyakit Malaria
117,375,000
1.39
116,335,000 99.11
40
h.
Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Tata Laksana Kasus DBD
84,800,000
1.01
81,610,000 96.24
i.
Mini LEC Program Pengendalian Penyakit Menular
72,360,000
0.86
71,175,000 98.36
j.
Sweeping Program Imunisasi
46,449,000
0.55
- -
k.
Pemantauan Penyimpanan dan Penanganan Vaksin (HB-O,BCG,DPT/HB 1-3,Polio 1-4,Campak)
23,539,000
0.28
20,484,000 87.02
l.
Supervisi Suportif Program Imunisasi
23,631,000
0.28
21,686,000 91.77
m.
Peningkatan Petugas tentang Surveilans Penyakit
140,086,000
1.66
133,300,000 95.16
12.
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1,044,134,000
12.40
965,985,700 92.52
a.
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
53,767,500
0.64
44,922,500 83.55
b.
Lokakarya Standarisasi Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit
108,775,000
1.29
93,003,000 85.50
c.
Layanan Kesehatan Terpadu (DTPK)
-
-
16,455,000 #DIV/0!
d.
Sosialisasi Standarisasi Sarana dan Peralatan
71,339,000
0.85
59,544,200 83.47
41
Rumah Sakit
e.
Sosialisasi Akreditasi di Rumah Sakit
87,649,500
1.04
87,649,500 100.00
f.
Pelatihan Klinis Petugas Kesehatan di Sarana Pelayanan Kesehatan
104,794,000
1.24
104,794,000 100.00
g.
Pelatihan Penerapan Standar dan Pedoman Asuhan Kebidanan dengan Pendekatan Sayang Ibu dan Sayang Bayi
120,277,500
1.43
120,277,500 100.00
h.
Pelatihan Keperawatan Kegawatdaruratan Lanjutan di RS
305,283,000
3.63
305,283,000 100.00
i.
Sosialisasi Jaminan Mutu Pelayanan PKM
65,000,000
0.77
51,998,500 80.00
j.
Monitoring dan Evaluasi Kesehatan Dasar
35,000,000
0.42
- -
k.
Fasilitasi Pelayanan Kesehatan Dasar & Spesialistik Keluarga TNI/POLRI
60,445,000
0.72
50,255,000 83.14
l.
Monev dan Penerapan Standar & Pedoman Asuhan Kebidanan denga Pendekatan Sayang Ibu dan Sayang
31,803,500
0.38
31,803,500 100.00
42
Bayi
13.
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya
151,360,000
1.80
119,244,192 78.78
a.
Pembangunan Puskesmas
75,605,000
0.90
57,294,192 75.78
b.
Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas
75,755,000
0.90
61,950,000 81.78
14.
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
646,510,000
7.68
631,525,000 97.68
a.
Perawatan Berkala bagi Ibu Hamil dan Keluarga Kurang Mampu
253,275,000
3.01
247,775,000 97.83
b.
Peningkatan Kemampuan Petugas dalam Asuhan Persalinan Normal
287,165,000
3.41
283,865,000 98.85
c.
Pelayanan Kesehatan Bayi Anak dan Balita dari Keluarga Kurang Mampu
106,070,000
1.26
99,885,000 94.17
d.
Pengadaan Pedoman PWS KIA
-
-
- #DIV/0!
e.
Pengadaan Formulir Pencatatan MTMB dan MTBS
-
-
- #DIV/0!
43
15.
Program Kebijakan Manajemen Pembangunan Kesehatan
558,802,000
6.64
517,642,000 92.63
a.
Penyusunan Perencanaan Kinerja dan Keuangan
153,338,500
1.82
152,088,500 99.18
b.
Rapat Koordinasi, Evaluasi dan Pelaporan Bidang Kesehatan se-Provinsi Sulawesi Barat
112,809,000
1.34
92,839,000 82.30
b.
Rapat Evaluasi Program MDG'S Bidang Kesehatan
58,355,000
0.69
54,615,000 93.59
c.
Penyusunan Buku Laporan Tahunan MDG'S
13,200,000
0.16
11,950,000 90.53
d.
Rapat Koordinasi Tindak lanjut atas Laporan Hasil Pemeriksaan
60,792,500
0.72
56,387,500 92.75
e.
Monitoring dan Evaluasi Laporan Keuangan Atas Aset Negara
61,845,000
0.73
58,625,000 94.79
f.
Fasilitasi Penanggulangan Daerah Bermasalah Kesehatan
38,355,000
0.46
32,470,000 84.66
g.
Koordinasi Lintas Program dan Lintas Sektor Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat
60,107,000
0.71
58,667,000 97.60
16.
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya
330,034,000
3.92
292,034,000 88.49
44
Manusia Kesehatan
a.
Pembekalan Para Tenaga Kesehatan
254,236,000
3.02
216,236,000 85.05
b.
Penilaian Bagi Tenaga Kesehatan Teladan
75,798,000
0.90
75,798,000 100.00
17.
Program Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
103,356,200
1.23
69,320,000 67.07
a.
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
69,796,200
0.83
44,100,000 63.18
b.
Monitoring dan Evaluasi Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
33,560,000
0.40
25,220,000 75.15
T O T A L 8,417,393,600
100.00
7,190,491,218 85.42
45
DAFTAR ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN APBN (DEKONSENTRASI)
SATUAN KERJA DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI BARAT
TAHUN 2012
NO. SATUAN KERJA / PROGRAM
JUMLAH ANGGARAN
% BOBOT
REALISASI ANGGARAN
% REAL KEU.
KET
1 2 3 4 5 6 7
1 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (01) (340039)
2,595,402,000
17.36
2,391,869,300 92.16
RM
a.
Program Dukungan Manajemen & Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Kesehatan (024.01.01)
2,595,402,000
17.36
2,391,869,300 92.16
1 Pembinaan Administrasi Kepegawaian Kementerian Kesehatan (2034)
72,000,000
0.48
72,000,000 100.00
-
Layanan Perkantoran (2034.017) 72,000,000
0.48
72,000,000 100.00
2
Pembinaan Pengelolaan Administrasi Keuangan & Barang Milik Negara (2035)
16,800,000
0.11
16,800,000 100.00
-
Laporan Keuangan dan Kekayaan Negara (2035.007)
16,800,000
0.11
16,800,000 100.00
3
Perencanaan dan Penganggaran Program Pembangunan Kesehatan (2036)
654,617,000
4.38
622,650,000 95.12
-
Dokumen Perencanaan, Penganggaran dan Evaluasi Kementerian Kesehatan
70,865,000
0.47
62,080,000 87.60
46
(2036.002)
-
Peningkatan Kapasitas SDM Perencanaan dan Anggaran kesehatan (2036.004)
83,915,000
0.56
83,915,000 100.00
-
Layanan Perkantoran (2036.009) 84,607,000
0.57
83,675,000 98.90
-
Laporan Kegiatan dan Pembinaan (2036.010)
415,230,000
2.78
392,980,000 94.64
4
Pengelolaan Data dan Informasi Kesehatan (2038)
361,830,000
2.42
354,980,000 98.11
-
Buku Profil Kesehatan (2038.002) 339,410,000
2.27
333,760,000 98.34
-
Jaringan Sistem Informasi (2038.004)
22,420,000
0.15
21,220,000 94.65
5
Pembinaan, Pengembangan Pembiayaan dan jaminan Pemeliharaan Kesehatan (2043)
363,870,000
2.43
331,220,000 91.03
-
Provinsi Melaksanakan Kegiatan Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan (2043.012)
363,870,000
2.43
331,220,000 91.03
6
Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan (2048)
1,126,285,000
7.54
994,219,300 88.27
-
Peningkatan Rumah Tangga Desa yang Berprestasi (2048.001)
651,765,000
4.36
595,125,200 91.31
-
Peningkatan Cakupan Desa Siaga Aktif (2048.002)
305,375,000
2.04
285,639,100 93.54
47
-
Pelaksanaan Kegiatan dan Pembinaan (2048.012)
169,145,000
1.13
113,455,000 67.08
2 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (03) (340047)
6,021,711,000
40.29
4,369,816,050 72.57
RM
a.
Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (024.03.06)
6,021,711,000
40.29
4,369,816,050 72.57
1 Pembinaan Gizi Masyarakat (2080)
1,573,239,000
10.53
1,160,460,900 73.76
-
Kab/Kota Menyelenggarakan Pembinaan Gizi Masyarakat (2080.002)
255,346,000
1.71
204,460,000 80.07
-
SDM yang ditingkatkan kapasitas teknis dan atau manajemen (2080.003)
637,565,000
4.27
580,535,000 91.06
-
Laporan Kegiatan Sosialisasi, Advokasi, Kampanye Gerakan Masyarakat Dalam Rangka Pembinaan Gizi (2080.005)
287,793,000
1.93
258,317,200 89.76
-
Media Promosi (2080.008) 207,835,000
1.39
- -
-
TPG Kit (2080.011) 35,600,000
0.24
- -
-
Laporan Pembinaan Teknis, Supervisi, Monitoring dan Pendampingan (2080.016)
149,100,000
1.00
117,148,700 78.57
2
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Anak (2081)
1,690,665,000
11.31
1,144,102,200 67.67
48
-
Layanan Perkantoran (2081.001) 18,000,000
0.12
18,000,000
-
SDM yang ditingkatkan kapasitas teknis dan atau manajemen (2081.002)
1,318,730,000
8.82
913,775,000 69.29
-
Laporan Pembinaan Teknis, Supervisi, Monitoring dan Pendampingan (2081.008)
138,600,000
0.93
111,357,200 80.34
-
Laporan Kegiatan Koordinasi, Sosialisasi, Advokasi (2081.012)
204,235,000
1.37
100,970,000 49.44
-
Buku Modul (2081.017) 11,100,000
0.07
- -
3
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Reproduksi (2082)
1,875,000,000
12.54
1,435,597,600 76.57
-
Dokumen Hasil Pertemuan Teknis Manajemen (2082.003)
739,380,000
4.95
642,340,000 86.88
-
Data dan Pelaporan Program Kesehatan Ibu, KB dan Reproduksi (2082.005)
773,315,000
5.17
534,075,000 69.06
-
Laporan Pembinaan Teknis, Supervisi, Monitoring dan Pendampingan (2082.006)
184,105,000
1.23
109,415,000 59.43
-
Laporan Kegiatan Koordinasi, Sosialisasi, Advokasi (2082.007)
90,200,000
0.60
67,767,600 75.13
-
Layanan Perkantoran (2082.009) 88,000,000
0.59
82,000,000 93.18
-
Buku Pedoman, Leaflet (2082.016) -
-
- #DIV/0!
49
4
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak (2085)
766,650,000
5.13
516,116,300 67.32
-
Layanan Perkantoran (2085.001) 156,000,000
1.04
89,850,000 57.60
-
Laporan Kegiatan Koordinasi, Sosialisasi, Advokasi (2085.012)
610,650,000
4.09
426,266,300 69.81
5
Pembinaan dan Pengawasan Upaya Kesehatan Tradisional Alternatif dan Komplementer (2092)
116,157,000
0.78
113,539,050 97.75
-
SDM yang ditingkatkan kapasitas teknis dan atau manajemen (2092.019)
116,157,000
0.78
113,539,050 97.75
3 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (04) (340049)
2,099,887,000
14.05
2,001,951,600 95.34
RM
a.
Program Pembinaan Upaya Kesehatan (024.04.07)
1,075,980,000
7.20
1,051,175,000 97.69
1
Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar (2087)
1,075,980,000
7.20
1,051,175,000 97.69
-
Provinsi yang mendapat pelayanan kesehatan (2087.019)
1,075,980,000
7.20
1,051,175,000 97.69
2
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Bina Upaya Kesehatan (2094)
1,023,907,000
6.85
950,776,600 92.86
-
Layanan Perkantoran (2094.001) 34,300,000
0.23
34,300,000 100.00
50
-
Lporan Pembinaan Program dan Rencana Kerja/Teknis (2094.062)
989,607,000
6.62
916,476,600 92.61
4 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (05) (340039)
1,489,067,000
9.96
1,260,644,000 84.66
RM
a.
Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (024.05.08)
1,489,067,000
9.96
1,260,644,000 84.66
1
Penyehatan Lingkungan (2062) 164,062,000
1.10
124,130,000 75.66
-
Tenaga Teknis Terlatih Bidang Penyehatan Air dan Sanitasi (2062.002)
96,585,000
0.65
87,210,000 90.29
-
Dokumen Data dan Informasi (2062.014)
59,877,000
0.40
29,320,000 48.97
- Laporan Keuangan (2062.025)
7,600,000
0.05
7,600,000 100.00
2
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (2063)
1,325,005,000
8.86
1,136,514,000 85.77
-
Dokumen Perencanaan dan Anggaran (2063.002)
47,640,000
0.32
45,119,000 94.71
RMP
-
Dokumen Data dan Informasi (2063.003)
389,995,000
2.61
350,175,000 89.79
RM/RK/RMP
-
Dokumen Evaluasi dan Pelaporan (2063.004)
254,260,000
1.70
227,386,500 89.43
RM/RK/RMP
- Laporan Keuangan (2063.006)
82,695,000
0.55
79,010,000 95.54
RMP
51
-
Layanan Administrasi Kepegawaian (2063.011)
38,720,000
0.26
33,960,000 87.71
-
Tenaga Kesehatan Terlatih (2063.065)
75,445,000
0.50
58,513,500 77.56
RK
-
Laporan Capaian Cakupan Desa UCI (2063.090)
96,310,000
0.64
77,250,000 80.21
-
KLB Penyakit Menular Yang Dapat ditanggulangi <24 jam (2063.092)
144,540,000
0.97
73,530,000 50.87
- Surveilans Epidemiologi (2063.093)
87,160,000
0.58
85,190,000 97.74
-
Laporan Pengendalian Kasus Malaria (API) (2063.095)
36,080,000
0.24
35,460,000 98.28
-
Laporan Pengendalian Kasus HIV pada Orang Dewasa (2063.096)
36,080,000
0.24
35,340,000 97.95
-
Laporan Pengendalian Kasus TB (2063.097)
36,080,000
0.24
35,580,000 98.61
5 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (07) (340039)
1,536,435,000
10.28
1,401,114,450 91.19
RM
a.
Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan (024.07.09)
1,536,435,000
10.28
1,401,114,450 91.19
1
Peningkatan Pelayanan Kefarmasian (2064)
462,340,000
3.09
452,781,700 97.93
-
Layanan Kegiatan dan Pembinaan (2064.006)
462,340,000
3.09
452,781,700 97.93
2
Peningkatan ketersediaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan (2065)
681,245,000
4.56
579,557,900 85.07
52
-
Laporan Kegiatan dan Pembinaan (2065.006)
681,245,000
4.56
579,557,900 85.07
3
Peningkatan Produksi dan Distribusi Alat Kesehatan (2066)
137,320,000
0.92
117,447,150 85.53
-
Sampling Alat Kesehatan dan PKRT di Provinsi (2066.007)
137,320,000
0.92
117,447,150 85.53
4
Peningkatan Produksi dan Distribusi Alat Kefarmasian (2067)
74,130,000
0.50
71,800,000 96.86
-
Laporan Kegiatan dan Pembinaan (2067.006)
74,130,000
0.50
71,800,000 96.86
5
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya pada Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan (2068)
181,400,000
1.21
179,527,700 98.97
-
Laporan Kegiatan dan Pembinaan (2068.005)
181,400,000
1.21
179,527,700 98.97
6 Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Barat (12) (340039)
1,204,400,000
8.06
1,068,926,500 88.75
RM
a.
Program Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (024.12.10)
1,204,400,000
8.06
1,068,926,500 88.75
1
Dukungan Manajemen dan pelaksanaan Tugs Teknis Lainnya Sekretariat Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (2079)
1,204,400,000
8.06
1,068,926,500 88.75
-
Dokumen Perencanaan dan Pengelolaan Program dan Anggaran (2079.002)
54,960,000
0.37
42,291,500 76.95
53
-
Laporan Kegiatan dan Pembinaan (2079.003)
64,800,000
0.43
64,800,000 100.00
-
Laporan Manajemen Keuangan dan Kekayaan Negara (2079.004)
33,600,000
0.22
31,856,000 94.81
-
Aparatur yang mengikuti pelatihan (2079.018)
120,180,000
0.80
107,735,000 89.64
-
PNS daerah bidang kesehatan yang mengikuti tubel (2079.020)
306,050,000
2.05
258,450,000 84.45
-
Dokumen data dan informasi PPSDM kesehatan Provinsi/Kab/Kota (2079.021)
221,540,000
1.48
214,475,000 96.81
-
Dokumen Perencanaan SDM Kesehatan di Kab/Kota (2079.023)
141,390,000
0.95
124,414,000 87.99
-
Lembaga Pembinaan Tenaga Kesehatan (2079.024)
261,880,000
1.75
224,905,000 85.88
T O T A L 14,946,902,000
100.00
12,494,321,900 83.59
54