Download - Presus Oa Dr Lisa
-
OSTEOARTRITIS PADA LAKI
KRISIS KEPERCAYAAN DIRI AKIBAT KECEMASAN DENGAN
PENYAKIT YANG DIDERITANYA
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Dalam Mengikuti Program
Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kedokteran
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
PRESENTASI KASUS
OSTEOARTRITIS PADA LAKI-LAKI LANJUT USIA DENGAN
KRISIS KEPERCAYAAN DIRI AKIBAT KECEMASAN DENGAN
PENYAKIT YANG DIDERITANYA
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Dalam Mengikuti Program
Pendidikan Profesi Dokter Bagian Ilmu Kedokteran Keluarga
Puskesmas Kotagede I
Disusun Oleh :
DIAN NOVITAWATI
20100310039
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
1
LAKI LANJUT USIA DENGAN
KRISIS KEPERCAYAAN DIRI AKIBAT KECEMASAN DENGAN
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Dalam Mengikuti Program
Keluarga
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
-
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan karunia
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan presentasi kasus bagian ilmu
kedokteran keluarga yang berjudul Osteoartritis pada laki-laki lanjut usia dengan
krisis kepercayaan diri akibat kecemasan dengan penyakit yang dideritanya.
Penulis menyadari selesainya penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. drg. Arief Haritanto, M.Kes, selaku kepala puskesmas kotagede I
2. dr. Liza Dwipantari A, selaku dokter pembimbing puskesmas
3. dr. Denny Anggoro Prakoso, selaku dosen pembimbing profesi
4. dr Ida, dr Eva, dr. Chandra, dan seluruh staf serta karyawan puskesmas kotagede
5. Semua pihak yang telah mendukung penulisan laporan ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis masih memiliki banyak kekurangan.Kritik dan
saran sangat diharapkan untuk menyempurnakan laporan ini.
Yogyakarta, September 2015
-
3
DAFTAR ISI
PRESENTASI KASUS ........................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3
BAB I ...................................................................................................................... 4
LAPORAN KASUS ................................................................................................ 4
A. IDENTITAS ................................................................................................. 4
B. ANAMNESIS .............................................................................................. 5
C. PEMERIKSAAN FISIK .............................................................................. 7
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG ................................................................. 9
E. DIAGNOSIS BANDING ............................................................................. 9
F. USULAN PEMERIKSAAN ........................................................................ 9
G. DIAGNOSIS KLINIS .................................................................................. 9
H. PERANGKAT PENILAIAN KELUARGA .............................................. 10
I. LAMPIRAN ............................................................................................... 15
J. DIAGNOSTIK HOLISTIK ........................................................................ 16
K. MANAJEMEN KOMPREHENSIF ........................................................... 16
BAB II
ANALISIS KASUS .............................................................................................. 17
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 19
KEPUSTAKAAN ................................................................................................. 23
-
4
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Nama : Tn. M. D
Umur : 70 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : pensiunan
Alamat : Buchoren KGII no 644
No Rekam Medis : 3000111
Tanggal periksa : 19-9-2015
-
5
B. ANAMNESIS
Keluhan Utama : Nyeri kedua lutut dan kaku
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke puskesmas mengeluh nyeri pada kedua lutut dan terasa
kaku untuk digerakan terutama untuk berjalan dan terkadang terdengar bunyi
kretek ketika digerakkan. Keluhan ini sudah dirasakan sejak lama, kurang
lebih 3 tahun yang lalu. Keluhan terutama terjadi saat kondisi berdiam lama
kemudian bergerak seperti saat bangun tidur. Pasien terdiagnosis osteoartritis
sejak tahun 2012. Pasien minum obat dari puskesmas jika merasa sakit. Akhir-
akhir ini pasien merasa obat yang diminum tidak menunjukkan perubahan.
Nyeri di lutut tidak menghilang dan pasien semakin sulit untuk berjalan dan
beraktifitas.
Anamnesis Illness
Pasien merasa cemas dengan penyakitnya karena dirasa tidak ada
perbaikan dan dirasa semakin memberat. Pasien masih belum paham
bagaimana cara perawatan penyakitnya saat di rumah selain dengan minum
obat. Pasien ingin dapat berjalan dengan normal lagi karena pasien tidak suka
berdiam diri di rumah. Semenjak sakit, pasien kesulitan melakukan beberapa
pekerjaan rumah dan hanya dapat berkumpul dan ikut serta dalam beberapa
acara di desa. Pasien mulai tidak pecaya diri untuk melakukan pekerjaan rumah
ataupun berkumpul di masyarakat karena merasa cemas penyakitnya akan
mengganggu aktivitas tersebut.
Riwayat Penyakit Dahulu:
Riwayat dengan keluhan yang sama sebelumnya, kumat-kumatan
Riwayat penyakit kronis lain disangkal
Riwayat mondok di RS sebelumnya disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga:
Di keluarga tidak ada yang sakit dengan keluhan serupa
Ayah meninggal dengan riwayat penyakit PPOK
Kakak laki-laki meninggal dengan riwayat penyakit asma
-
6
Riwayat Personal Sosial dan Lingkungan (RPSL)
Riwayat personal
Pasien adalah seorang suami berusia 70 tahun dan seorang pensiunan
brimob. Pasien tinggal hanya berdua dengan istrinya dan ketiga anaknya
telah hidup mandiri bersama keluarganya masing-masing
- Riwayat pernikahan: Pasien telah menikah selama 50 tahun, dan tidak
ada masalah
- Riwayat ekonomi: Pasien mengandalkan uang pensiunan dan kiriman
dari anak-anaknya untuk kehidupan sehari-hari. Rp 2.000.000 / bulan
- Gaya hidup
Pasien makan 2-3x/hari dengan pola yang teratur
Pasien jarang berolahraga karena merasa sakit pada lututnya
Pasien tidak merokok atau minum alkohol
Pasien rutin minum obat dan kontrol ke puskesmas
Pasien mengaku mengetahui penyakitnya tetapi masih belum terlalu
paham
Riwayat sosial
Pasien sering berinteraksi dengan tetangga. Pasien juga selalu ikut serta
dalam berbagai kegiatan didesanya. Interaksi pasien dengan anggota
keluarga baik. Pasien sering berkunjung ke rumah anaknya begitu juga
sebaliknya.
Riwayat Lingkungan
Pasien tinggal di kawasan padat penduduk. Rumah pasien berdampingan
langsung dengan tetangga. Kondisi di dalam rumah tampak bersih dan rapi.
Kondisi di luar sekitar rumah meliputi selokan dan halaman tampak bersih.
Review Sistem
Serebrospinal : pusing tidak ada, kelemahan angota gerak tidak ada,
demam tidak ada, menggigil tidak ada,
Respirasi : batuk tidak ada, pilek tidak ada, sesak tidak ada
Kardiovaskuler : nyeri dada tidak ada, berdebar-debar tidak ada
Digestivus : mual tidak ada, tidak ada muntah, nyeri perut
-
7
tidak ada. Bisa flatus, BAB normal
Urogenital : BAK lancar, tidak ada keluhan miksi
Muskuloskeletal : gerak pada kedua lutut terbatas, nyeri gerak pada kedua
lutut, kaku pada sendi kedua lutut.
.
Integumentum : pucat tidak ada, suhu raba hangat, benjolan pada leher,
tidak nyeri.
Sistem indra : tidak ada keluhan, dalam batas normal
C. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang, status gizi baik
Kesadaran : Compos Mentis
Vital Sign
Nadi : 88x/menit, isi dan tegangan cukup
Respiratory rate: 20x/menit, irama reguler
Suhu: 36,50 c
Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Status gizi : BB = 70 kg TB = 169 cm
IMT= 24.5
Kesan: status gizi baik
Status Generalis
Kepala
Bentuk : bulat, simetris Simetris, bentuk mesochepal,
rambut hitam distribusi merata
Rambut : lurus, tidak mudah dicabut
Mata : tidak cekung, konjungtiva anemi (-/-), sklera tidak
ikterik, pupil bulat, isokor, reflek cahaya (+/+),
edema palpebra (-/-)
Telinga : Bentuk dan ukuran dbn, sekret tidak ada,
pendengaran normal
-
8
Hidung : bentuk dan ukuran normal, sekret (-).
Mulut : sianosis (-), mukosa bibir kering (-)
Tenggorokan : faring hiperemis (-)
Leher
Bentuk : simetris
Trakhea : ditengah
Pembesaran limfonodi: (-)
JVP : tidak meningkat
Thoraks
Paru-paru
Inspeksi : statis-dinamis simetris, retraksi (-/-)
Perkusi : sonor kedua lapang paru
Palpasi : nyeri tekan (-)
Auskultasi : vesikuler (+/+), wheezing (-/-), ronki (-/-)
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis tidak teraba
Auskultasi : HR 70x/menit, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : datar, simetris, tanda peradangan (-)
Auskultasi : bising usus (+) N
Perkusi : tympani (+)
Palpasi : nyeri tekan (-), supel, hepar dan lien tidak teraba
Ekstremitas
Akral dingin (-), sianosis (-), edema (-), gerak aktif (tonus otot baik),
ptechie (-)
Neurologis
Reflek fisiologis (+)
Reflek patologis (-)
Rangsang Meningeal (- )
-
9
Kulit
Warna : sawo matang
Sianosis : (-)
Ruam : (-)
Ikterus : (-)
Turgor : baik, kembali cepat
Kulit kering : (-)
Edema umum : (-)
Status lokalis regio genu
Kemerahan (-/-), edema (-/-), ROM terbatas, nyeri tekan (+/+), krepitasi (+/+)
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
- GDS : 89
- Asam urat : 5,2 md/dl
Pemeriksaan radiologi
- Foto polos genu dextra dan sinistra 2012 OA
E. DIAGNOSIS BANDING Osteoartritis
Gout artritis
Rheumatoid artritis
F. USULAN PEMERIKSAAN Radiologi : foto polos genu dextra sinistra ulang
G. DIAGNOSIS KLINIS Osteoartritis
-
10
H. PERANGKAT PENILAIAN KELUARGA
1. Genogram
Keluarga Tn M. Djamhuri
Tanggal: 19- September 2015
Tn. MD 70th
Ny. P 68 th
D OA
PPOK
asma
DM
46th
41th
38th
Legenda:
: laki-laki D : Decision maker
: Perempuan OA : osteoartritis
: Meninggal : tinggal satu rumah
: Pasien
-
11
2. Family Map
Kesan: hubungan dengan anggota keluarga fungsional
3. Family Live Cycle
Aging Family Member
4. Family APGAR
komponen Indikator hampir
tidak
pernah
kadang-
kadang
hampir
selalu
Adaptation saya puas dengan keluarga saya Karena
masing-masing anggota keluarga sudah
menjalankan kewajban sesuai dengan
seharusnya
partnership saya puas dengan keluarga saya karena
dapat membantu memberikan solusi
terhadap permasalahan yang saya
hadapi
Growth saya puas dengan kebebasan yang
diberikan keluarga saya untuk
mengembangkan kemampuan yang
saya miliki
affection saya puas dengan kehangatan/kasih
saying yang diberikan keluarga saya
Istri
Anak I Anak II
Anak III
-
12
Resolve saya puas dengan waktu yang
disediakan keluarga untuk menjalin
kebersamaan
skor total 10
Kesan: Fungsi keluarga sehat
5. Family SCREEM
Komponen Sumber Daya Patologis
Social Interaksi dengan keluarga baik,
pasien sering berkunjung ke
rumah anaknya begitu juga
sebaliknya.
Hubungan dengan tetangga baik,
pasien sering ikut acara di
masyarakat.
-
Cultural Pasien dan keluarga tidak
percaya mitos-mitos yang tidak
jelas kebenarannya
Religious Keluarga pasien beragama islam
dan selalu taat beribadah.
Economic - Untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari
pasien mengandalkan gaji
pensiunan dan anaknya
sering memberi.
Education Memiliki TV dan radio sebagai
sumber informasi.
Pasien sering periksa ke dokter
mengenai penyakitnya
-
Medical Jika sakit pasien langsung ke
dokter atau puskesmas
-
-
13
6. Family Life Line
Year Age Life event Crisis Severity of Illness
1991 46 Pensiun **
2012 67 Didiagnosis OA pertama kali ***
7. Lingkungan Rumah
1. Lokasi
Rumah yang dihuni pasien terletak di pemukiman yang padat saling
berhimpit dengan tetangga. Lokasi hanya bisa ditempuh dengan motor
dan berjalan kaki.
2. Kondisi
- Bangunan semi permanen, tidak bertingkat, berdinding tembok dan
papan, lantai semen dan atap genting.
- Ukuran 7m x 7m.
- Pembagian ruangan; terdapat 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, 1 ruang
keluarga, 1 kamar mandi, 1 dapur, dan 1 kamar mandi.
- Kebersihan: tampak bersih, tetapi di bagian kamar mandi dan dapur
agak kurang bersih.
- Kepadatan: barang-barang di rumah tidak terlalu banyak, ruang
untuk berkumpul tampak lenggang.
- Pencahayaan: cahaya yang masuk cukup dan jendela sering dibuka.
- Ventilasi: terdapat 1 jendela di ruang keluarga, 2 jendela di ruang
tamu, masing-masing 1 jendela di kamar tidur, terdapat ventilasi di
dapur dan kamar mandi.
- Sanitasi: persedian air berasal dari air sumur, sarana pembuangan air
limbah dialirkan ke selokan kecil di belakang rumah. Tempat
pembuangan sampah di belakang rumah selanjutnya dikumpulkan di
pembuangan sampah terdekat.
- Halaman: tidak ada, rumah pasien langsung berhubungan dengan
jalan gang.
-
14
8. Indikator PHBS
ya tidak
persalinan ditolong tenaga kesehatan
memberi asi eksklusif
menimbang balita setiap bulan
menggunakan air bersih
menggunakan jamban sehat
memberantas jentik di rumah seminggu sekali
makan sayur dan buah setiap hari
melakukan aktivitas fisik setiap hari
mencuci tangan dengan air bersih
tidak merokok dalam rumah
Kesan: Keluarga pasien sudah berprilaku hidup bersih dan sehat
9. Denah Rumah
R. Tamu
rumah induk
R. keluarga
KT 1
KT 2
dapur Sumur + Tempat cuci
Dapur
7 m
7 m
-
15
I. LAMPIRAN
-
16
J. DIAGNOSTIK HOLISTIK
Osteoartritis pada laki-laki lanjut usia dengan krisis kepercayaan diri akibat
kecemasan dengan penyakit yang dideritanya
K. MANAJEMEN KOMPREHENSIF
1. Promotif
- Edukasi penyebab penyakitnya
- Edukasi pentingnya berpikir positif tentang penyakitnya untuk
meningkatkan kembali kepercayaan diri pasien
- Edukasi keluarga untuk turut memberi dukungan kepada pasien. Serta
mencari solusi bersama dengan anggota keluarga
2. Preventif
- Pola makan yang baik untuk menjaga BB normal
- Rutin olahraga dengan tetap bergerak dan melakukan peregangan untuk
menjaga kodisi persendian tetap stabil
- Melatih pasien untuk berpikir positif untuk menghilangkan
kecemasannya dengan rajin beribadah.
- Memodifikasi WC pasien dengan memberi kursi duduk agar
meminimalkan kesakitan pasien.
3. Kuratif
- R/ Meloxicam tab 7,5mg No X
S 2 dd tab I PC
- R/ Vitamin B complex tab No V
S 1 dd tab I PC
4. Rehabilitatif
(-)
5. Paliatif
(-)
-
17
BAB II
ANALISIS KASUS
Pasien terdiagnosis osteoartritis sejak tahun 2012. Penegakan diagnosis pada
pasien berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang.
Pada anamnesis didapatkan pasien laki-laki 70 tahun dengan keluhan nyeri pada
kedua lutut dan terasa kaku untuk digerakan dan terkdang terdengar bunyi
kretek ketika digerakkan. Hasil pemeriksaan fisik pada kedua ekstremitas
bawah regio genu didapatkan ROM terbatas, nyeri tekan (+/+), krepitasi (+/+).
Hasil pemeriksaan penunjang berupa radiologi pada tahun 2012 menunjukan
gambaran OA.
Penegakkan diagnosis OA menurut guideline NICE , OA ditegakkan
berdasarkan: 1. Anamnesis meliputi nyeri pada sendi, kaku sendi dan
pembengkakan sendi. 2. Pemeriksaan fisik meliputi ROM yang terbatas, nyeri
tekan dan terdapat tanda peradangan sendi. 3. Pemeriksaan penunjang berupa
aspirasi sendi, foto X-rays dan MRI. Pada kasus tertentu diagnosis klinis OA
tanpa investigasi lanjut dapat ditegakkan jika seseorang penderita memiliki
kriteria: 1. Umur 45 tahun, 2. Memiliki nyeri gerak pada daerah sendi, 3.
Memiliki salah satu kriteria tidak adanya kekakuan sendi saat bangun tidur atau
kekakuan saat bangun tidur yang tidak berlangsung lebih dari 30 menit. Sehingga
penegakkan diagnosis OA pada pasien sudah tepat.
Terapi yang didapatkan pasien meliputi Meloxicam (NSAIDs) 2 x 1,
Vitamin B complex sebagai multivitamin tambahan. Penatalaksanaan OA
berdasarkan panduan guideline NICE meliputi faktor-faktor berikut: 1. Mengatasi
gejala (seperti nyeri, kaku, dan edema) dengan analgesik golongan NSAIDs
(aspirin, ibuprofen, naproxen, dan celecoxib), kortikosteroid, opioid dan injeksi
asam hialuronat (hanya dilakukan petugas profesional). 2. Meningkatkan
mobilitas dengan tidak membatasi gerak pada aktifitas sehari-hari dan
meningkatkan fleksibelitas sendi dengan melakukan gerakan-gerakan peregangan
rutin setiap harinya, 3. Menjaga berat badan ideal. 4. Latihan yang cukup dapat
-
18
beruba. Sehingga penganan pada pasien masih kurang dalam mengatasi
penyakitnya secara maksimal.
OA merupakan penyakit kronis. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan,
tetapi terdapat terapi untuk mengatasi gejala yang timbul. Oleh karena itu
manajemen jangka panjang dari penyakit meliputi semua faktor-faktor di atas dan
sangat penting dalam penatalaksanaan OA secara menyeluruh sehingga mampu
meningkatkan kualitas hidup pasien. Pada pendekatan secara holistik, keterlibatan
keluarga sangat dibutuhkan dalam manajemen penyakit mengingat penderita OA
sering mengalami krisis kepercayaan diri akibat merasa mulai kesulitan untuk
melakukan kegiatan sehari-hari. Pada kasus keluarga dapat dilibatkan mulai dari
memberi dukungan positif pada pasien, mengawasi minum obat, mengajak dan
mengawasi pasien untuk terus berolahraga dan menjaga berat badanya tetap
normal hingga membantu mengakomodasi pasien dengan alat bantu berupa
membantu memodifikasi wc jongkok yang ada dengan memberi kursi.
.
-
19
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
GUIDELINE UPDATE NICE
A. Pendekatan Holistik dalam menilai dan manajemen OA
1. Lakukan penilaian terhadap efek OA pada pasien.
Gambar yang digunakan sebagai alat bantu untuk menilai:
-
20
2. Lakukan kesepakatan dengan pasien dan keluarga mengenai rencana
dalam menangani penyakit.
3. Perhitungkan komorbiditas yang turut mencampuri efek dari OA
ketika membuat rencana penanganan.
4. Diskusikan untung dan rugi dari pilihan terapi kepada penderita dan
perhitungakan dengan komorbiditas.
5. Tawarkan tentang perawatan berikut kepada seluruh penderita OA
- Mengakses informasi yang sesuai mengenai penyakitnya
- Beraktifitas dan latihan.
- Berikan intervensi untuk menurunkan berat badan jika terdapat
kelebihan berat badan atau obesitas.
B. Terapi farmakologi
1. Analgesik oral
Pertimbangkan pemberian paracetamol untuk menghilangkan rasa sakit
dan sebagai tambahan perawatan. Dosis umum dapat digunakan.
Pemberian paracetamol dan atau NSAIDs topikal dapat
dipertimbangkan sebelum penggunaan oral NSAIDs, COX-2 inhibitor
ataupun opioid.
2. Terapi topikal
Topikal NSAIDs sebagai tambahan perawatan pada penderita.
Capsaicin topikal dapat diperhitungkan. Jangan tawarkan rubefacient
sebagai terapi.
3. Injeksi intra artikular
Injeksi kortikosteroid intraartikular dapat digunakan sebagai terapi
pilihan untuk penghilang rasa sakit (tingkat moderate-severe) pada OA.
Jangan tawarkan injeksi hyaluronan intraartikular sebagai terapi OA.
-
21
Gambar. Tangga pendekatan terapi pada OA menurut jurnal American Family
Physician Volume 85
C. Terapi non Farmakologi
1. Latihan dan manual terapi
Sarankan untuk lakukan terapi latihan meliputi: peregangan otot dan
fitnes aerobik.
2. Penurunan berat badan
3. Elektroterapi
Terapi yang dilakukan petugas kesehatan terlatih dengan menggunakan
TENS (transcutaneous eletrical nerve stimulation)
4. Neutraceuticals
Jangan tawarkan glukosamin atau kondroitin sebagai terapi
5. Akupuntur
6. Alat bantu
Tawarkan alat bantu meliputi alas kaki yang nyaman (dengan bantalan)
dan alat bantu berjalan pada penderita yang sudah sulit berjalan
7. Terapi invasif
-
22
Debridemen dan arthroscopic lavage hanya pada penderita dengan
riwayat jelas mechanical locking.
D. Edukasi dan Self-management
1. Informasi Pasien
Tawarkan informasi verbal dan tertulis yang akurat kepada semua
penderita dengan OA untuk meningkatkan pengetahuan mengenai
kondisi dan penanganannya dan menghilangkan salah pengertian,
seperti bahwa penyakit ini merupakan proses yang tidak bisa dicegah
dan tidak bisa diobati.
2. Intervensi Self-management Pasien
Lakukan persetujuan Self-management secara individual dengan
penderita OA. Pastikan perubahan positif seperti latihan, penurunan
berat badan, penggunaan alas kaki yang nyaman dan sesuai adalah
target yang wajib.
Pastikan program Self-management pada penderita baik individu
maupun kelompok menekankan pada rekomendasi perawatan yang
ditawarkan.
3. Termoterapi
Penggunaan penghangat atau pendingin pada daerah yang nyeri dapat
dipertimbangkan sebagai tambahan perawatan.
-
23
KEPUSTAKAAN
- NICE Guideline, Osteoarthritis: Care and management in adults February
2014.
- Sinusas, Keith. 2012. Osteoarthritis: Diagnosis and Treatment. Dalam
jurnal American Family Physician volume 85.
PRESENTASI KASUSKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB ILAPORAN KASUSA. IDENTITASB. ANAMNESISC. PEMERIKSAAN FISIKD. PEMERIKSAAN PENUNJANGE. DIAGNOSIS BANDINGF. USULAN PEMERIKSAANG. DIAGNOSIS KLINISH. PERANGKAT PENILAIAN KELUARGAI. LAMPIRANJ. DIAGNOSTIK HOLISTIKK. MANAJEMEN KOMPREHENSIF
BAB IIANALISIS KASUSBAB IIITINJAUAN PUSTAKAKEPUSTAKAAN