Download - Presentation 1
Kehamilan dengan Preeklamsia berat dan
IUFDoleh
Galuh Anidya Pratiwi(1102011111)Pembimbing
dr. Ammar Siradjuddin. Sp, OG.
LAPORAN KASUS
Penyebab kematian tersering pada ibu hamilHipertensi pada kehamilanInfeksiPerdarahan
Hipertensi IUFD
Pedahuluan
Pembahasan kasus
Anamnesa
KU
• Pasien mengaku mempunyai darah tinggi
KT• Keluar air-air dari jalan lahir
Riwayat penyakit sekarang
• Mempunyai TD tinggi saat hamil ini• riwayat TD tinggi menetap sejak lahir anak
ke-3• Hamil ini TD berkisar 140/90-160/110• Sebelum hamil rutin mengkonsumsi captopril• Keluhan pusing, nyeri ulu hati dan mual-
muntah disangkal• Mempunyai riwayat keluarga dengan
hipertensi
Riwayat persalinan dan kehamilan
• G4P3A0
Pesalinan ‘jalan lahir baik‘BB bayi saat lahir resiko CPD(-) jika TBJ dibawah dari BB max
persalinanCara persalinan ‘Normal’BB lahir rata-rata 3.5 kg
Riwayat penyakit sekarang dan keluarga
TD tinggi sejak hamil anak ke 3 (menetap)Ayah dengan riwayat HT
Riwayat • Asma• DM• Hepatitis• HIV• Penyakit jantung
DISANGKAL
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : SedangKesadaran : Compos mentisTanda Vital Tekanan darah : 170/110 mmHg
Respirasi : 22 x/menitNadi : 86 x/menitSuhu : 36,5 °C
Pemeriksaan Generalis = Udem pada kedua kaki
tungkai
Status obstetri
Inspeksi : abd membesar, Linea nigra (+)
Palpasi L I-IVTFU 32 cm TBJ : 3100 grKonvergen
AuskultasiDJJ (-)
BISHOP SCORE ?
v/u/u : T.a.kPortio : Lunak, arah depanPembukaan : 2 cmEfficement : 50%Ketuban : (-)Bagian terendah : KepalaPenurunan : H IBloody show : (+)
Pemeriksaan Lab
• Hb : 10,7 g/dl• Albuminuria : (-)
ANEMIA RINGAN
Diagnosa Kerja
Ny S, 46 tahun, G4P3Ao hamil 36 minggu, kala I fase laten dengan preeklamsia berat, inersia uteri, ke-tuban pecah dini 15 jam, janin tung-gal IUFD
Penatalaksanaan
• Rencanakan persalinan pervaginam• Noprostol ¼ tab• Protap PEB
Permasalahan
• Apakah diagnosis sudah tepat?• Apakah penatalaksanaan sudah
tepat?• Apakah penyebab terjadinya
IUFD pada kasus ini?
Apakah diagnosis sudah tepat?
ANAMNESA• tekanan darah tinggi yang menetap sejak
kekelahiran anak ke-3• TD saat hamil berkisar 140/90-160/110• Riwayat mengkonsumsi captopril
PEMERIKSAAN FISIK• Udem di kedua ekstremitas bawah• Abdomen tampak membesar, line nigra (+),
striae gravidarum (+)• Tekanan darah : 170/110 mmHg
Status Obstetri
Pemeriksaan penunjangAlbuminuri (-)
Disebut pre eklampsia berat bila ditemukan ge-jala berikut :
• Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau diasto-lik ≥ 110 mmHg.
• Proteinuria +≥5 g/24 jam atau ≥ +3 pada tes celup.
Diagnosis yang lebih tepat untuk pasien ini adalah hipertensi kronik
Hipertensi kronik dapat berubah menjadi superim-posed eklampsia jika pada pemeriksaaan urin ditemukan proteinuria atau ditemukan adanya gejala-gejala eklampsia, seperti
• Gejala-gejala neurologik, seperti kejang• Nyeri kepala hebat• Gangguan visus• Edema anasarka• Oliguria • Edema paru
Dalam kasus ini gejala diatas tidak ditemukan
Diagnosa IUFD
• ANAMNESAIbu tidak lagi merasakan gerakan janin sejak
1 hari yang lalu
• Pemeriksaan fisikDJJ (-)
Apakah penatalaksanaan sudah tepat?
• Kelahiran harus segera diinduksi segeraPada satu penelitian, penundaan kelahiran lebih
dari 24 jam setelah terdiagnosis dihubungkan dengan peningkatan terjadinya masa anxietas dibandingkan dengan wanita yang kelahirannya diinduksi dalam waktu 6 jam
• Protap PEB di berikan untuk menghindari dampak terburuk jika sewaktu-waktu hipertensi kronik berubah menjadi superimposed preeklampsi.
Syarat pemeberian MgSO4:
• Harus tersedia antidotum (ca-glukonas 10%= 1gr, dalam 10cc), di berikan iv selama 3 menit.
• Reflex patella (+)• Frekuensi pernapasan >16 x/menit• Urin >30 ml dalam 2-3 jam atau <500cc dalam
24 jam. (pasang dc)• Pemberian magnesium sulfat di hentikan jika
tidak memenuhi syarat/tandatanda intoksikasi dan 24 jam setelah melahirkan tanpa disertai kejang.
Apakah penyebab terjadinya IUFD pada kasus ini?
• Peningkatan usia maternalWanita usia < 35 tahun beresiko 40-50%
• Hipertensi suplai O2 pada janin berkurang
IUFD akibat hipertensi saat hamil terjadi sekitar 21,6%
• Lilitan tali pusat Kompresi tali pusat menghambat aliran darah dan
O2 ke janin iskemik, hipoksia dan kematianfaktor plasenta dapat menyebabkan kematian janin
sebanyak 25-30%.
Kesimpulan dan Saran
• Penyebab kematian janin dalam rahim paling tinggi yang berasal dari faktor ibu adalah penyulit kehamilan, salah satunya adalah hipertensi pada kehamilan, baik itu hipertensi kro-nik, preeklampsia berat, sampai dengan eklampsia.
• Pada kasus PEB Terminasi dilakukan baik saat janin masih hidup maupun sudah mati, jika ke-hamilan belum aterm, berikan pematangan paru janin berupa dexametason intravena.
• ANC perlu dilakukan secara rutin terutama menginjak umur kehamilan diatas 20 minggu
Sumber
• Prawirohardjo,S. 2005. Ilmu kebidanan. Jakarta, YBP-SP.
• Cuningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap III LC, Hauth JC,Wenstrom KD. 2001. Williams Obstetrics 23rd Ed. New York : McGraw-Hill
• Kosim, Sholeh. 2009, Buku Ajar Neonatologi, Jakarta, IDAI.
• Silingardi E, Santunione AL, Rivasi F, Gasser B, Zago S, Garagnani L. Unexpected intrauterine fe-tal death in parvovirus B19 fetal. Am J forensic med pathol 2010;30:394-397.
• Wiknjosarto,H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta:Yayasan Bina Pustaka.