Download - Presentasi P Hartono-Edit
Judul PaperJudul Paper
STANDAR OPERATING PROSEDURE STANDAR OPERATING PROSEDURE
PERAWATAN STARTER MOTOR MILL PERAWATAN STARTER MOTOR MILL
732. 01.10 732. 01.10
COAL MILL PLANT 1-4COAL MILL PLANT 1-4
STANDAR OPERATING PROSEDURE STANDAR OPERATING PROSEDURE
PERAWATAN STARTER MOTOR MILL PERAWATAN STARTER MOTOR MILL
732. 01.10 732. 01.10
COAL MILL PLANT 1-4COAL MILL PLANT 1-4
- Bab 1 Pendahuluan- Bab 1 Pendahuluan
- Bab 2 Landasan Teori- Bab 2 Landasan Teori
- Bab 3 Spesifikasi & Penggunaan Alat- Bab 3 Spesifikasi & Penggunaan Alat
- Bab 4 Standard Operating Procedure - Bab 4 Standard Operating Procedure
- Bab 5 Penutup- Bab 5 Penutup
- Bab 1 Pendahuluan- Bab 1 Pendahuluan
- Bab 2 Landasan Teori- Bab 2 Landasan Teori
- Bab 3 Spesifikasi & Penggunaan Alat- Bab 3 Spesifikasi & Penggunaan Alat
- Bab 4 Standard Operating Procedure - Bab 4 Standard Operating Procedure
- Bab 5 Penutup- Bab 5 Penutup
Paper terdiri atas:Paper terdiri atas:Paper terdiri atas:Paper terdiri atas:
BAB 1 - PENDAHULUANBAB 1 - PENDAHULUANBAB 1 - PENDAHULUANBAB 1 - PENDAHULUAN
Latar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah Latar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah
Mesin-mesin produksi yang beroperasi terus menerus Mesin-mesin produksi yang beroperasi terus menerus
diantaranya : diantaranya : Grinding Mill, Rotary Kiln, Rotary Dryer, Grinding Mill, Rotary Kiln, Rotary Dryer,
yang digerakkan oleh motor listrik. yang digerakkan oleh motor listrik.
Motor dirawat/dipelihara Motor dirawat/dipelihara Produk maksimal Produk maksimal
Rangkaian motor mill Rangkaian motor mill STARTER STARTER
Fungsi Fungsi : mengurangi arus yang tinggi saat start awal : mengurangi arus yang tinggi saat start awal
motormotor..
Mesin-mesin produksi yang beroperasi terus menerus Mesin-mesin produksi yang beroperasi terus menerus
diantaranya : diantaranya : Grinding Mill, Rotary Kiln, Rotary Dryer, Grinding Mill, Rotary Kiln, Rotary Dryer,
yang digerakkan oleh motor listrik. yang digerakkan oleh motor listrik.
Motor dirawat/dipelihara Motor dirawat/dipelihara Produk maksimal Produk maksimal
Rangkaian motor mill Rangkaian motor mill STARTER STARTER
Fungsi Fungsi : mengurangi arus yang tinggi saat start awal : mengurangi arus yang tinggi saat start awal
motormotor..
BAB 1 - PENDAHULUANBAB 1 - PENDAHULUANBAB 1 - PENDAHULUANBAB 1 - PENDAHULUAN
Rumusan MasalahRumusan Masalah Rumusan MasalahRumusan Masalah
1.1. Alat-alat pengaman apa saja yang harus Alat-alat pengaman apa saja yang harus terpasang terpasang
di STARTER? di STARTER?
2. Bagaimana cara kerja dan fungsi dari alat-alat 2. Bagaimana cara kerja dan fungsi dari alat-alat
tersebut? tersebut?
3. Bagaimana pemeliharaan dari alat –alat tersebut? 3. Bagaimana pemeliharaan dari alat –alat tersebut?
1.1. Alat-alat pengaman apa saja yang harus Alat-alat pengaman apa saja yang harus terpasang terpasang
di STARTER? di STARTER?
2. Bagaimana cara kerja dan fungsi dari alat-alat 2. Bagaimana cara kerja dan fungsi dari alat-alat
tersebut? tersebut?
3. Bagaimana pemeliharaan dari alat –alat tersebut? 3. Bagaimana pemeliharaan dari alat –alat tersebut?
BAB 1 - PENDAHULUANBAB 1 - PENDAHULUANBAB 1 - PENDAHULUANBAB 1 - PENDAHULUAN
TujuanTujuan TujuanTujuan
1. 1. Menjaga alat berfungsi dengan baikMenjaga alat berfungsi dengan baik
2. 2. Proses produksi lancar dan maksimal Proses produksi lancar dan maksimal
3. 3. Sebagai penunjang tercapainya K3 Sebagai penunjang tercapainya K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja )(Keselamatan dan Kesehatan Kerja )
1. 1. Menjaga alat berfungsi dengan baikMenjaga alat berfungsi dengan baik
2. 2. Proses produksi lancar dan maksimal Proses produksi lancar dan maksimal
3. 3. Sebagai penunjang tercapainya K3 Sebagai penunjang tercapainya K3
(Keselamatan dan Kesehatan Kerja )(Keselamatan dan Kesehatan Kerja )
Istilah dan KepustakaanIstilah dan Kepustakaan Istilah dan KepustakaanIstilah dan Kepustakaan
BAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORI
Starter : bagian tak terpisahkan dari
sistem pengasutan motor induksi
3 phasa jenis rotor belitan
Starter : bagian tak terpisahkan dari
sistem pengasutan motor induksi
3 phasa jenis rotor belitan
FungsiFungsimengurangi arus mula /arus start mengurangi arus mula /arus start
mendapatkan torsi awal yang cukup
sanggup mengangkat beban besar
mendapatkan torsi awal yang cukup
sanggup mengangkat beban besar
Istilah dan KepustakaanIstilah dan Kepustakaan Istilah dan KepustakaanIstilah dan Kepustakaan
BAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORI
Roller Mill : mesin untuk menghaluskan material
(batu bara) menjadi material halus yang siap di
transport ke bagian burning sebagai bahan
bakar.
Roller Mill : mesin untuk menghaluskan material
(batu bara) menjadi material halus yang siap di
transport ke bagian burning sebagai bahan
bakar.
Istilah dan KepustakaanIstilah dan Kepustakaan Istilah dan KepustakaanIstilah dan Kepustakaan
BAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORI
Motor Listrik : mesin yang mengubah tenaga
listrik menjadi tenaga gerak
Motor Listrik : mesin yang mengubah tenaga
listrik menjadi tenaga gerak
Istilah dan KepustakaanIstilah dan Kepustakaan Istilah dan KepustakaanIstilah dan Kepustakaan
BAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORI
STARTING MOTORSTARTING MOTOR
Cara Operasi :Cara Operasi :
1. Langsung (Direct Online)1. Langsung (Direct Online)
2. Bintang Segitiga (Star-Delta)2. Bintang Segitiga (Star-Delta)
3. Dengan Tahanan Asut/Tahanan Luar3. Dengan Tahanan Asut/Tahanan Luar
1. Langsung (Direct Online)1. Langsung (Direct Online)
Motor listrik dihubungkan langsung dengan jala-jala Motor listrik dihubungkan langsung dengan jala-jala
MotorGround
Thermal
Breaker
MC3
Source400 Volt
a1
a2
2. Bintang Segitiga (Star-Delta)2. Bintang Segitiga (Star-Delta)Motor dijalankan dengan dua step, pertama dengan hubungan bintang, lalu dihubung segitiga
Motor dijalankan dengan dua step, pertama dengan hubungan bintang, lalu dihubung segitiga
Motor
Ground
Thermal
Breaker
MC3
a1
Source400 Volt
a2
a1
a2
a1
a2
MC1 MC2
3. Dengan Tahanan Asut/Tahanan Luar3. Dengan Tahanan Asut/Tahanan Luar
Motor
Tahanan/Resistan Luar
Slip RingGround
Thermal
OCBa1
a2
Source3000 Volt
Motor di hubungkan dengan tahanan luar
melalui slip ring
Motor di hubungkan dengan tahanan luar
melalui slip ring
Istilah dan KepustakaanIstilah dan Kepustakaan Istilah dan KepustakaanIstilah dan Kepustakaan
BAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORI
Control Panel : tempat rangkaian sistem yang mengendalikan dan mengontrol jalannya motor.
Ada 3 jenis sistem pengoperasiannya :a.Interlock systemb.Unlock systemc.Repair system
Istilah dan KepustakaanIstilah dan Kepustakaan Istilah dan KepustakaanIstilah dan Kepustakaan
BAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORI
CCP (Central Control Panel) : tempat operator mengendalikan motor atau alat yang lain dalam proses produksi.
Kerangka BerfikirKerangka Berfikir Kerangka BerfikirKerangka Berfikir
BAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORIBAB 2 – LANDASAN TEORI
Supplymaterial
RollerMill
Mill Fan732 .01 .23
ProdukFine Coal
BIN
Motor Mill732 .01 .10
OCB
CCP- Switch Board- Indikasi- Alarm
Starter- Breaker- MC-Thermal Relay- Limit Switch- Contact Point- Relay -relay
- Target tercapai- Mesin awet- K 3 tercapai
Udara Panas
BAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAAN
Name plate Motor :KW : 375Ampere : 93Volt : 3000 VoltHZ : 50Rpm : 980Type : 1LS7560Bearing : DS 6222 C3,
ADS NU 219
SpesifikasiSpesifikasi SpesifikasiSpesifikasi
BAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAAN
Name Plate Starter :REOSTATO LIQUIDO PATENTADOELECTRO VER INSTRUCCIONESTipo : B 26 BNo : 549Seg : 46 Max 3x : 2000 VOLT ,
670 AMPERE / FASE
SpesifikasiSpesifikasi SpesifikasiSpesifikasi
Name Plate Motor Starter :400 Volt. 3 phasa 1500 RpmReductor : 1 / 5Peso Vasio : 535 KgElectrolito : 865 Kg
BAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAAN
Bagian-Bagian Starter MotorBagian-Bagian Starter Motor Bagian-Bagian Starter MotorBagian-Bagian Starter Motor
1. MCB (Main Circuit Breaker)
FungsiMCB
Penghubung dan pemutus arus listrik utama
Pengaman bila terjadi break over current
Cara Kerja :
Arus Motor
Bila terjadi break over current
BAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAAN
Bagian-Bagian Starter MotorBagian-Bagian Starter Motor Bagian-Bagian Starter MotorBagian-Bagian Starter Motor
2. Thermal Over Load
Pengaman arus beban lebih motor
Cara kerja :
Motor
Beban lebih
Thermal Overload
BAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAAN
Bagian-Bagian Starter MotorBagian-Bagian Starter Motor Bagian-Bagian Starter MotorBagian-Bagian Starter Motor
3. Local Switch
Local switch
Mengoperasikan/menghentikan motor dari lokal
Pengaman di lokal agar tidak bisa dioperasikan
Cara Kerja :
3 posisi
Stop
Center
Repair
Menghentikan motor dari lokal
Start/Stop dari CCP
Mengoperasikan motor dari lokal
BAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAAN
Bagian-Bagian Starter MotorBagian-Bagian Starter Motor Bagian-Bagian Starter MotorBagian-Bagian Starter Motor
4. Limit Switch
Alat pembatas kontak geser posisi max resistance dan minimum resistance.
Cara Kerja :
Minimum Maksimum
Arus listrik
Motor Listrik
RUNNINGS T O P
MC
Kontak Geser
BAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAAN
Bagian-Bagian Starter MotorBagian-Bagian Starter Motor Bagian-Bagian Starter MotorBagian-Bagian Starter Motor
5. Oli Trafo
Sebagai peredam bunga api (spark) pada saat short circuit dari contact point.
Cara Kerja :
Saat kontak geser bergerak dari max resistance ke minimum resistance dan short circuit maka akan timbul spark, oil trafo akan meredam spark.
BAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAAN
Bagian-Bagian Starter MotorBagian-Bagian Starter Motor Bagian-Bagian Starter MotorBagian-Bagian Starter Motor
6. ThermostatUntuk memonitor temperature dalam Liquid Starter
Cara Kerja :
Apabila temperature melebihi setting maka akan memutuskan arus listrik ke control
BAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAANBAB 3 – SPESIFIKASI DAN KEGUNAAN
Bagian-Bagian Starter MotorBagian-Bagian Starter Motor Bagian-Bagian Starter MotorBagian-Bagian Starter Motor
7. Level AirUntuk mengetahui ketinggian liquid
Cara Kerja :
Bila liquid di bawah level maka sinyal akan memberi tanda alarm
BAB 4 - STANDARD OPERATING PROCEDURE
NO LANGKAH KERJA STANDARD1 Siapkan alat hand blower,
kuas, kape, dan kain lap Berfungsi baik
2 Siapkan alat pelindung diriSafety Shoes, Safety helmet, masker,kaca mata , dan sarung tangan
Standar safety
3 Check temperature thermostat Normal 450 C
4 Check water level , tambah bila kurang Batas level aman
5 Bersihkan body rheostat dengan kape, kuas, dan kain lap kemudian di blower
Bersih
6 Buka panel MCC & bersihkandengan blower.
Bersih
7 Rapikan kembali Rapi
1. SOP Perawatan pada saat Running
STANDARD OPERATING PROCEDURE
NO LANGKAH KERJA STANDARD1 Informasikan ke CCP Diketahui Operator
2 Pasang label di CCP Safety TAG terpasang
3 Keluarkan OCB di Medium Tension panel Pastikan OCB di luar panel.
4 Siapkan alat kerja :- Tool set (Tang, Obeng, dll)- Multi meter ( AVO meter )- Kunci Pas - Blower
Lengkap dan berfungsi dengan baik
5 Cek kondisi oil trafo contack point- Kurang tambah- Warna hitam ganti
-Contact point terendam-Bening
2. SOP Perawatan dalam Keadaan Stop
STANDARD OPERATING PROCEDURE
NO LANGKAH KERJA STANDARD6 Test fungsi Limit Switch max Posisi max motor
berhenti
7 Test fungsi Limit Switch min Posisi min motor berhenti
8 Cek Contact Point Tidak cacat
9 Kencangkan terminasi kabel-kabel Kencang
10 Pindah posisi Switch ke manual untuk test starter
Harus berfungsi dengan baik
11 Test fungsi short circuit 3 contact point short Balance (bersamaan)
12 Cek dan kencangkan terminasi kabel utama
Kencang
2. SOP Perawatan dalam Keadaan Stop
STANDARD OPERATING PROCEDURE
NO LANGKAH KERJA STANDARD13 Ukur tahanan cairan Starter 5 Ω (Ohm)
14 Setelah semua pekerjaan selesai :- Cek ulang semua pekerjaan- Pastikan tidak ada peralatan yang tertinggal- Lepas Safety Tag- Informasikan ke Operator CCP- Pindah posisi Switch ke remote, - Starter siap di operasikan
-Aman-Tidak tertinggal
-Lepas safety tag-Diketahui operator -Posisi remote
2. SOP Perawatan dalam Keadaan Stop
BAB 5 – BAB 5 – PENUTUPPENUTUPBAB 5 – BAB 5 – PENUTUPPENUTUP
Mengingat pentingnya peranan dan fungsi dari peralatan Starter Motor Mill seperti yang telah diuraikan sebelumnya, maka apabila pemeliharaan terhadap starter motor Mill tidak dilakukan dengan semestinya berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP), maka akan mengakibatkan kerusakan yang sangat fatal baik alat maupun manusianya, disamping kerugian biaya dan waktu yang juga akan menghambat proses produksi.
1 KESIMPULAN
1. Dengan menjalankan SOP ini kerusakan alat diketahui
secara dini.
2. Dengan menjalankan SOP ini proses produksi lancar dan maksimal
3. Dengan menjalankan SOP ini tidak akan terjadi kece-
lakaan kerja.
BAB 5 – BAB 5 – PENUTUPPENUTUP BAB 5 – BAB 5 – PENUTUPPENUTUP
2. SARAN
1. SOP ( Standard Operating Procedure ) ini harus dijalankan
agar alat - alat Starter Motor Mill berfungsi dengan baik.
2. SOP ( Standard Operating Procedure ) ini harus dijalankan
agar Motor Roller Mill beroperasi dengan baik.
3. SOP ( Standard Operating Procedure ) ini dijalankan
agar K3 ( Keselamatan dan Kesehatan Kerja) tercapai