SISTEM KONSERVASI LAHAN BASAH
Di susun oleh kelompok 2
Raden Bondan E B (150110080162)Fajar Darussalam (150110080132)Adi Firmansyah (150110080158)Destrina S (150110080133)Ayu Larasati (150110080134)Ruben M (150110080164)Sungkono (150110080154)
Di dunia sampai sekarang masih
banyak kontroversi dalam mencerapi
lahan basah
Latar Belakang
Masyarakat kurang memperhatikan
kelestarian lahan basah memerlukan
pengimbangan cermat antara
produksi dan konservasi.
Pemeliharaan lahan basah
alami di kebanyakan negara
memperoleh prioritas rendah
Konservasi lahan basah
Kerusakan lahan basah semakin parah
Sejarah Pengelolaan Konservasi Sumberdaya Alam Perairan Di Indonesia (Termasuk Laut)
• Ordonansi Perlindungan Binatang-binatang Liar tahun 1931
• Ordonansi Perburuan tahun 1931.• Ordonansi Perburuan Jawa dan Madura tahun 1940
dan Ordonansi Perlindungan Alam tahun 1941.• Bahkan pada akhir abad ke 19 Pemerintah Hindia
Belanda telah menetapkan beberapa kawasan konservasi seperti Cagar Alam Cibodas pada tahun 1885.
2. Rumusan Permasalahan
• Bagaimana sistem konservasi pada lahan basah (Gambut).
• Bagaimana sistem konservasi pada lahan basah didaerah pantai.
Sejarah Lahan Basah
• Lahan basah merupakan komponen penting beraneka ekosistem karena berfungsi menyimpan air banjir, memperbaiki mutu air, dan menyediakan habitat bagi margasatwa (Cassel, 1997).
• Pengembangan pertanian paling banyak menghilangkan lahan basah.
• Tidak ada catatan tentang nasib lahan basah di Indonesia
Pengertian Lahan Basah• Lahan basah merupakan suatu tempat
yang cukup basah selama waktu cukup panjang bagi pengembangan vegetasi dan organisme lain yang beradaptasi khusus (Maltby, 1986).
• Terdapat tiga parameter yang mempengaruhi lahan basah yaitu
hidrologi, vegetasi hidrofitik dan tanah hidrik (Cassel, 1997).
1. Klasifikasi Lahan Basah
2. Nilai Lahan Basah
3. Kendala Lahan Basah
4. Identifikasi Lahan Basah
Klasifikasi lahan basah
Lahan basah alami
Lahan basah buatan
• Danau• Lahan
gambut• Hutan rawa• Pantai
terbuka
• Waduk lahan sawah• Lahan sawah jejaring
irigasi• Lahan akuakultur
Nilai lahan basah
Fungsi yang dapat dikerjakan
Tanda pengenal pada skala ekosistem
Hasil yang dapat dibangkitkan
Tiga parameter
Kendala lahan basah
Kendala utama dalam mengembangkan
sumber daya pertanian di lahan basah
adalah ketercapaian dan keterlintasan yang
buruk.
Lahan basah pantai
Indonesia merupakan negara kepulauan dan memiliki garis pantai
dan wilayah pesisir yang sangat luas. Saat ini beberapa kawasan
pesisir di Indonesia mengalami kerusakan. Hempasan gelombang
laut, angin, pasang surut dan arus serta sedimentasi daerah delta
sungai.
2 sistem pengendalian
Membangun sarana pemecah ombak
Penanaman Mangrove
Studi Kasus Mangrove Sebagai Peredam Gelombang Laut dan Abrasi
Pantai • Wilayah pesisir merupakan wilayah interaksi antara darat
dan laut. Wilayah ini memiliki peran yang sangat penting tidak hanya sebagai benteng pelindung daratan, akan tetapi juga sebagai tempat produktif bagi perdagangan dan transportasi, perikanan, budidaya perairan, pertambangan serta pariwisata.
• Untuk melindungi pantai dari terjangan gelombang laut dan abrasi serta mengembalikan peran dan fungsi ekosistem pesisir yang telah rusak, setidaknya ada dua sistem perlakuan yang umum dilakukan dalam mereduksi dan memperlemah energi gelombang laut yaitu dengan membangun sarana pemecah ombak seperti sea-wall, break-water dll. (hard engineering) dan penanaman mangrove (soft engineering).
Konservasi Lahan Gambut
• Lahan gambut adalah lahan yang terbentuk dari proses dekomposisi tanaman atau serasah organik secara anaerobik(Ernawati Nur Khusnul Chotimah : 2002).
• Gambut adalah tanah yang mengandung bahan organik lebih dari 30 %, sedangkan lahan gambut adalah lahan yang ketebalan gambutnya lebih dari 50 cm. Lahan yang ketebalan gambutnya kurang dari 50 cm disebut lahan bergambut.
Pulau Sumatera 8,9 juta HaPulau kalimantan 6,3 juta HaPulau Irian 10,9 juta Ha
Pengembangan Lahan Gambut
• Pengembangan lahan gambut untuk budidaya pertanian sampai saat ini belum menampakkan hasil yang signifikan.
• Pengembangan tanaman hortikultura dan tanaman industri seperti padi,nanas,kelapa sawit,dll.(Ernawati Nur Khusnul Chotimah,Huston : 2002).
• Untuk menghindari penurunan permukaan tanah (subsidence) tanah gambut melalui oksidasi biokimia, permukaan tanah harus dipertahankan agar tidak gundul.
• Beberapa vegetasi seperti halnya rumput-rumputan atau leguminose dapat dibiarkan untuk tumbuh disekeliling tanaman kecuali pada lubang tanam pokok seperti halnya pada perkebunan kelapa sawit dan kopi. Beberapa jenis legume menjalar seperti Canavalia maritima dapat tumbuh dengan unsur hara minimum dan menunjukkan toleransi yang tinggi terhadap kemasaman.
Pengembangan lahan gambut
Lahan gambut
Sebagai kawasan transmigrasi
Sebagai lahan pengembangan tanaman hortikultura dan tanamn industri
Ada syaratAdanya konservasi
lahan gambut
KESIMPULAN
Untuk Studi Kasus pertama,dalam melindungi pantai dari terjangan gelombang laut dan abrasi serta mengembalikan peran dan fungsi ekosistem pesisir yang telah rusak, setidaknya ada dua sistem yaitu dengan membangun sarana pemecah ombak seperti sea-wall, break-water. (hard engineering) dan penanaman mangrove (soft engineering).
Untuk Studi Kasus kedua, ada 3 prinsip yang digunakan dalam pemanfaatan lahan gambut: pemanfaataan berkelanjutan, pengawetan, dan perlindungan
Hatur nuhun YaaaaBerkenan download http://
filekom.com/kgqxzhqqmjey.html