Download - Praktikum Kandungan Zat Pada Makanan
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap makhluk hidup
memerlukan makanan. Makanan yang masuk ke dalam tubuh
makhluk hidup akan diuraikan atau dipecah menjadi senyawa-
senyawa yang lebih sederhana baik secara mekanik maupun
secara kimiawi agar dapat diserap tubuh. Tanpa makanan,
makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktivitas sehari-
harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan
energi,membantu pertumbuhan badan dan otak. Memakan
makanan yang bergizi akan membantu pertumbuhan kita, baik
otak maupun badan. Setiap makanan mempunyai kandungan gizi
yang berbeda. Protein, karbohidrat, lemak, dan lain-lain adalah
salah satu contoh gizi yang akan kita dapatkan dari makanan.
Kekurangan salah satu atau lebih dari zat makanan di atas
dalam waktu yang cukup lama dapat menyebabkan gangguan
pada tubuh. Sebaliknya, kelebihan zat makanan juga tidak baik
bagi kesehatan. Keadaa tubuh dimana komposisi zat makana
tidak seimbang disebut malnutrisi. Malnutrisi dapat disebabkan
oleh kekurangan maupun kelebihan satu atau lebih nutrien (zat
makanan) esensial
Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang
berbeda. Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita
dapatkan sehari-hari. Salah satu contoh makanan yang
mengandung karbohidrat adalah nasi. Protein digunakan oleh
tubuh untuk membantu pertumbuhan kita, baik otak maupun
tubuh kita. Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan
makanan dan sebagai cadangan energi. Lemak akan digunakan
saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah
menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita
membutuhkan energi.
B. Landasan Teori
Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau
tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan
tenaga dana nutrisi.
Makanan bersumber dari hewan maupun tumbuhan.
Beberapa orang menolak untuk memakan makanan dari hewan
seperti, daging, telur dan lain-lain. Mereka yang tidak suka
memakan daging dan sejenisnya disebut vegetarian yaitu orang
yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok mereka.
Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa
unsur atau senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, enzim, pigmen dan lain-lain.
Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus
mengandung nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak
dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah
besar, sedangkan vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam
jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut harus
ada dalam menu makanan kita.
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat
dalam bahan makanan digunakan indicator uji makanan yang
biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang
banyak digunakan untuk mendeterminasi kandungan nutrient
dalam makanan adalah:
1) Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis
amilum (tepung)
2) Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan
kelompok gula (monosakarida dan di sakarida)
3) Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
4) Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang
mengandung lemak / minyak
5) Metilen Blue
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang
mengandung vitamin C
I. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-
unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Tubuh anda
memerlukan karbohidrat, antara lain sebagai sumber energi
utama ( setiap 1 gram karbohidrat mengandung 4,1 kalori), untuk
menjaga keseimbangan kondisi asam dan basa dalam tubuh,
sebagai bahan pembentuk struktur sel, dan sebagai bahan
pembentuk senyawa-senyawa organik seperti lemak serta
protein.
Karbohidrat dikelompokkan menjadi monosakarida,
disakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah senyawa
karbohidrat sederhana yang tersusun atas satu gugus gula,
contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Glukosa dapat
ditemukan dalam buah seperti anggur, bawang, dan madu.
Galaktosa dapat dijumpai pada gula susu dan gula tebu. Adapun
fruktosa merupakan gula yang paing manis, umumnya dapat
ditemukan dalam buah-buahan dan madu. Disakarida
merupakan senyawa karbohidrat dengan gugus gula dua.
Maltosa, laktosa, dan sukrosa merupakan contoh disakarida yang
paling umum. Maltosa dibentuk oleh dua molekul glukosa, laktosa
dibentuk oleh molekul glukosa dan galaktosa, sedangkan sukrosa
dibentuk oleh dua molekul glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat
didapati di tebu, lobak merah, pisang, buah-buah yang manis,
serta akar-akar penyimpanan yang tertentu. Maltosa dapat
dijumpai dijumpai dalam kecambah jawawut. Adapun laktosa
didapati pada semua susu hewan mamalia termasuk ASI.
Sementara itu, polisakarida merupakan senyawa karbohidrat
yang tersusun atas banyak molekul gula sederhana, contohnya
glikogen, amilum, dan selulosa
Karbohidrat, terutama glukosa berperan aktif dalam
penyediaan sumber energi bagi sel-sel otak, lensa mata, dan
jaringan saraf. Selain itu, karbohidrat juga berperan penting
dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam basa,
dan pembentukan struktur sel, jaringan, serta organ tubuh.
Adapun laktosa berfungsi membantu penyerapan kalsium
Metabolisme karbohidrat dimulai dari penyerapan glukosa
dari usu melalui vena portal hepatika untuk dialirkan ke hati. Di
hati, glukosa akan berubah menjadi glikogen. Dalam aliran darah,
fruktosa dan galaktosa akan diubah menjadi glukosa
II. Protein
Protein tersusun atas unsur-unsur C,H,O, dan N (nitrogen).
Beberapa jenis protein juga mengandung S (sulfur) dan P (fosfor).
Protein memiliki beberapa fungsi penting, antara lain sebagai
sumber energi ( 1 gram protein menghasilkan 4,1 kalori); sebagai
bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi, serta kromosom.
Selain itu, protein juga berfungsi sebagai bahan pembentuk sel-
sel baru dan sebagai larutan penyangga (sistem buffer). Larutan
penyangga berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan
asam dan basa cairan tubuh
Di dalam tubuh, protein diserap dalam bentuk asam amino.
Asam amino dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam
amino nonesensial. Asam amino esensial adalah asam amino
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat disintesis
oleh tubuh. Untuk itu, asam amino ini harus didatangkan dari luar
tubuh malalui makanan. Asam amino yang termasuk esensial
antara lain arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin,
fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. Sementara itu, asam
amino nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis
oleh tubuh. Contohnya alanin, asparagin, asam aspartat, sistein,
sistin, asam glutamat, glutamin, glisin, prolin, serin, dan tirosin.
Protein dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani.
Protein nabati diperoleh dari tumbuhan, misalnya kacang-
kacangan dan produk olahan, terutama kacang kedelai. Adapun
protein hewani diperoleh dari hewan, misalnya daging, telur,
susu, dan ikan.
III. Lemak
Lemak merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur
C,H, dan O. Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut
lemak, seperti alkohol, kloroform, dan eter. Seperti halnya
karbohidrat, lemak juga berguna sebagai sumber energi (1 gram
lemak menghasilkan energi 9,3 kalori). Meskipun menghasilkan
energi terbesr, lemak bukanlah penghasil energi utama karena
lebih banyak disimpan sebagai energi cadangan
Fungsi lemak yang lain, yaitu sebagai pelarut vitamin A,D,E,
dan K ; sebagai pelindung organ-organ tubuh, misalnya jantung,
ginjal, dan lambung. Lemak juga berfungsi sebagai bahan
pembentuk membran sel, mencegah hilangnya panas tubuh saat
udara dingin sehingga suhu tubuh tetap terjaga.
Berdasarkan sumbernya, lemak dibedakan menjadi lemak
nabati (dari tumbuhan) dan lemak hewani (dari hewan). Contoh
sumber lemak nabati, antara lain santan, minyak kelapa, kacang
tanah, dan buah avokad. Adapun contoh lemak hewani adalah
daging, telur, susu, mentega, gajih, dan keju.
Di dalam tubuh, lemak diuraikan dan diserap dalam bentuk
asam dan gliserol. Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak
tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh
berbentuk cair dan umumnya berasal dari tumbuhan. Asam lemak
jenuh berbentuk padat dan terdapat pada otak, hati, serta daging
IV. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang terkandung dalam
berbagai makanan dan diperlukan untuk mengatur serta
memperlancar metabolisme tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam
jumlah sedikit, tetapi keberadaan dan fungsinya tidak dapat
digantikan oleh senyawa-senyawa lain. Kondisi kekurangan
(defisiensi) vitamin dinamakan avitaminosis. Vitamin tidak
berfungsi untuk menghasilkan energi. Karena tidak dapat
disintesis oleh tubuh, vitamin harus didatangkan dari luar tubuh
melalui berbagai berbagai jenis makanan.
Berdasarkan jenis pelarutnya, vitamin dibedakan menjadi:
1. Vitamin yang larut dalam lemak
ü Vitamin A
ü Vitamin D
ü Vitamin E
ü Vitamin K
2. Vitamin yang larut dalam air
ü Vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, B1 , B12, dan biotin)
ü Vitamin C
V. Mineral
Mineral yang dibutuhkan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu
mineral makro yang dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak
dan mineral mikro yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Unsur
yang termasuk mineral makro, antara lain kalsium, fosfor, kalium,
natrium, dan magnesium. Adapun yang termasuk mineral mikro,
antara lain kobalt, fluorin, yodium, besi, mangan, seng, silikon,
dan molibdenum. Mineral-mineral yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit, apabila termakan dalam jumlah besar dapat bersifat
racun.
VI. Air
Air tidak menghasilkan energi. Di dalam tubuh, air berfungsi
mengangkut zat-zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan,
mempertahankan suhu tubuh, sebagai medium (pelarut) dan
pereaksi terbaik berbagai macam reaksi kimia dalam tubuh,
terutama reaksi enzimatis.
BAB 2
Isi
A. Tujuan
· Mengetahui dan membuktikan kandungan glukosa pada
makanan
· Mengetahui dan membuktikan kandungan amilum pada
makanan
· Mengetahui dan membuktikan kandungan lemak pada
makanan
B. Alat dan Bahan
· Larutan Yodium Nasi
· Larutan Amilum (3-5 ml) keju
· Larutan Glukosa (3-5 ml) ketang
· Minyak Goreng kacang hijau
· Air jagung
· Fahlin A (3 tetes) roti
· Fahlin B (3 tetes) madu
· Kertas koran tempe
· Tabung reaksi Kemiri
· Korek api tahu
· Penjepit mentega
· Pipet tetes lilin
C. Cara Kerja
Langkah Kerja
Uji Glukosa
11. Menyediakan sebuah
tabung reaksi
2) Mengisi tabung reaksi
dengan bahan
makanan yang akan
diuji (larutan gula)
3) Meneteskaan fahlin A
dan fahlin B pada
tabung reaksi sebanyak
masing-masing 3 tetes
4) Mengocok tabung
hingga tercampur rata
5) Mengamati
perubahan warna yang
terjadi (sebelum
pembakaran)
6) Memanaskan
campuran zat dalam
tabung reaksi (dengan
menggunakan api dari
lilin) hingga larutan
tersebut mendidih
7) Mengamati
perubahan warna yang
terjadi (setelah
Uji amilum
1) Menyediakan
sebuah tabung reaksi
2) Mengisi tabung
reaksi dengan bahan
makanan yang akan
diuji (larutan tepung)
3) Meneteskaan fahlin
A dan fahlin B pada
tabung reaksi
sebanyak masing-
masing 3 tetes
4) Mengocok tabung
hingga tercampur rata
5) Mengamati
perubahan warna
yang terjadi (sebelum
pembakaran)
6) Memanaskan
campuran zat dalam
tabung reaksi (dengan
menggunakan api dari
lilin) hingga larutan
tersebut mendidih
7) Mengamati
perubahan warna
Uji lemak
1) Menyediakan selembar
kertas koran
2) Mengoleskan minyak pada
satu sisi dan mengoleskan
air (aquades) pada sisi
lainnya
3) Mengeringkan kertas
4) Mengamati bagian kertas
pembakaran) yang terjadi (setelah
pembakaran)
D. Hasil Pengamatan
Membuktikan Kandungan Makanan ;
Larutan Glukosa Larutan Amilum
Mula-Mula Bening Putih
+ Fahlin AB Biru Ungu
Setelah dipanaskan Hijau kekuningan Orange
Larutan Glukosa Larutan Amilum
+ Yodium Merah Bata Biru Kehitaman
Membuktikan Kandungan Lemak :
Kertas Koran
Mula-mula Putih
Sesudah diolesi Air Putih, berkerut
Sesudah diolesi Minyak Transparan
BAB 3
Penutup
A. Kesimpulan
Percobaan 1 ; (Menguji kandungan glukosa)
Perubahan warna larutan menjadi merah bata menunjukkan
bahwa larutan tersebut mengandung glukosa.
Kadar warna merah pada hasil eksperimen menunjukkan kualitas
kandungan glukosa dalam larutan
Percobaan 2 ; (Menguji kandungan Amilum)
Perubahan warna larutan tepung menjadi biru kehitaman
menunjukkan larutan yang diuji mengandung amilum
Kadar warnah biru kehitaman pada hasil eksperimen
menunjukkan kualitas kandungan amilum dalam larutan
Percobaan 3 ; (Menguji kandungan Lemak)
Timbulnya transparan pada kertas menunjukkan adanya
kandungan lemak dalam minyak
B. Saran
1. Sebaiknya teliti dalam memperhatikan perubahan warna
yang terjadi pada larutan yang telah dipanaskan
Tujuan PraktikumUntuk menguji kandungan zat pada makanan.
B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu pelaksanaan : Jum’at, 13 januari 2012 Tempat : Lab. Biologi SMAN 2 SUMBAWA C. Landasan Teori
Pada setiap jenis makanan,tentu terkandung bermacam-macam zat.Untuk mengetahui zat-zat yang terkandung dalam makanan, bisa di lakukan tes makanan. Tes makanan adalah suatu tes/cara untuk mengetahui zat-zat/nutrisi yang terkandung dalam makanan. Adapun kandungan yang dapat di uji adalah amilum/karbohidrat ,gula, protein ,dan lemak , sedangkan untuk vitamin dan mineral akan di bahas di tingkat lebih lanjut , karena kandungan senyawa utama dari mineral sangat kompleks dan sangat erat dengan senyawa-senyawa dan kimia. Bahan atau zat yang dapat digunakan untuk mengetes kandungan dalam makanan adalah Lugol Encer, Iodium, Fehling A atau B, Biuret, Millon dan kertas. Zat – zat makanan yang diperlukan oleh tubuh ada 6 macam yaitu:karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air. Kekurangan atau kelebihan makanan dari salah satu makanan tersebut dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada tubuh.
Karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung unsur karbon ( C ), hidrogen ( H ), dan Oksigen ( O ). Berdasarkan gugus gula yang menyusunnya, karbohidrat dibedakan menjadi tiga, yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida. Makanan sumber karbohidrat adalah beras, singkong, umbi jalar, kentang, roti, jagung dan sagu. Di dalam tubuh, makanan tersebut disimpan dalam bentuk glikogen(Nunung,2008).
Protein adalah senyawa organik kompleks yang tersusun atas karbon ( C ), hidrogen ( H ), oksigen ( O ) dan nitrogen ( N ). Kadang kadang mengandung belerang ( S ) dan fosfor ( P ). Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara(primano, www.wikipedia.com, di akses pada 21 januari 2012).
Vitamin merupakan zat organik yang biasanya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus disuplai dari makanan dalam jumlah sedikit (Mikronutrien). Fungsinya berperan dalam oksidasi biologis yaitu menentukan keaktifan suatu enzim. Berdasarkan pelarutnya vitamin digolongkan menjadi 2 yaitu:
1. Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, K2. Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B dan C(Purnomo, Sudjino, dkk ,2006).
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa(anonim, http://frost-whitejack.blogspot.com, diakses pada 21 januari 2012).
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat maupun cair(anonim, www.masbied.com, diakses pada 21 januari 2012).
D. Alat dan Bahan Rak tabung reaksi 6 buah tabung reaksi Penjepit tabung reaksi Mortar dan penghalus mortar Pipet tetes Gelas kimia Spatula Nasi, roti, jeruk nipis, vitacimin, pisang,gula merah, telur,susu,mentega dan minyak goreng Spritus ( pemanas tabung reaksi ) Larutan Iodium Bioret Fehling A+B
E. Langka Kerja 1. Menghaluskan makanan menggunakan penghalus mortar dan mortar serta menambahkan air
secukupnya.2. Memasukkan makanan yang telah dihaluskan tadi kedalam 3 tabung reaksi menggunakan
spatula.3. Meneteskan masing-masing 2 tetes fehling A dan B kedalam tabung reaksi (1) kemudian
membakarnya dengan menggunakan spiritus selama kurang lebih 30 detik.4. Meneteskan biuret sebanyak 5 tetes kedalam tabung (2) dan 5 tetes iodium kedalam tabung (3).
5. Mengamati perubahan warna yang terjadi.6. Kemudian mencuci tabung reaksi,spatula,alu dan mortar sampai bersih dan lakukan poin 3 dan 4
kembali kecuali pada uji vitamin. Pada uji vitamin hanya 2 tabung reaksi yang di gunakan dan hanya meneteskan iodium.7. Mengoleskan mentega dan minyak pada kertas,kemudian amati yang terjadi.8. Mencatat hasil pengamatan dalam table pengamatan.
F. Hasil Pengamatan
NO
NAMAMAKANA
N
PERUBAHAN WARNA Ket
SEBELUM
SESUDAHFEHLING A +B
BIURET IODIUM
1 Nasi Putih Ungu Biru muda Biru kehitaman
Karbohidrat
2 Roti tawar Putih Biru Biru kehitaman
Biru kehitaman
Karbohidrat
3 Jeruk nipis Putih - - Putih Vitamin C4 Vitacimin Kuning - - Kuning Vitamin C
5Pisang Kuning Merah bata Hitam Putih
kebiruan Glukosa
6 Gula merah Merah Merah bata Cokelat Coklat Glukosa 7 Putih telur Putih Ungu ungu Putih Protein 8 Susu Putih Ungu Ungu Putih Protein
No
Nama makanan
Tembus kertas
Tidak tembus kertas
Ket
1 Mentega
- Lemak
2 Minyak goreng
- Lemak
G. PEMBAHASAN
Dari percobaan yang kami lakukan, makanan yang mengandung Karbohidrat yaitu Nasi, roti ini di buktikan dengan perubah warna dari putih setelah di beri 3 tetes larutan iodium menjadi
biru kehitaman dan setelah di beri 3 tetes larutan bioret dan fehling A + B berubah warna menjadi biru muda dan ungu.
makanan yang mengandung vitamin C yaitu vitacimin dan jeruk nipis setelah di teteskan dengan Iodium tidak mengalami perubahan dari warna semula ini menandakan bahwa vitacimin dan jeruk nipis mengandung vitamin C.
Makanan yang mengandung glukosa yaitu pisang dibuktikan denga perubahan warna dari merah menjadi merah bata setelah di tetesi dengan fehling A + B, perubahan warna juga terjadi setelah di tetesi biuret dan iudium menjadi hitam dan putih kebiruan.
Telur dan susu merupakan makanan yang mengandung protein hal ini di buktikan dengan perubahan warna menjadi ungu setelah di beri larutan fehling A+B dan bioret, dan terjadi perubahan warna menjadi putih setelah di beri larutan iodium .
Mentega dan minyak goreng mengandung lemak ini di buktikan dengan mengoleskan mentega dan minyak goreng di kertas, kertas menjadi tembus pandang ( transparan) dan ini yang membuktikan mentega dan minyak goreng mengandung lemak.
H. Kesimpulan Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa makanan yang mengandung karbohidrat yaitu: Nasi dan roti mengandung. Sedangkan makanan yang mengandung vitamin c yaitu: vitacimin dan jeruk nipis .Sedangkan makanan yang mengandung glukosa yaitu: Pisang dan gula merah,dan makanan yang mengandung protein yaitu: Telur dan susu.Sedangkan makanan yang mengandung lemak yaitu: Mentega dan minyak goreng.