Download - ppt kulit
BAB IPENDAHULUAN
Latar BelakangVitiligo adalah kelainan pigmentasi
pada kulit dan membran mukosa ditandai dengan makula hipopigmentasi berbatas tegas dengan pathogenesis yang kompleks.1
Asal mula istilah “vitiligo” tidak diketahui. Pada pertengahan abad ke- 16, Hieronymous Mercurialis menduga istilah vitiligo berasal dari bahasa Latin yaitu kata “vitium” atau “vitellum” yang artinya cacat.2
Tujuan PenulisanTujuan dari penulisan referat ini adalah untuk mengetahui secara lebih dalam mengenai definisi, struktur anatomi, epidemiologi, etiologi, patogenesis, faktor predisposisi, gejala klinis, penegakan diagnosis, diagnosis banding, penatalaksanaan, komplikasi, dan prognosis vitiligo.
Manfaat PenulisanDapat memahami tentang vitiligo dan hal-hal yang berkaitan dengan kejadian vitiligo.
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
DefinisiVitiligo adalah gangguan depigmentasi idiopatik didapat yang ditandai dengan gambaran makula putih tidak bersisik, hasil dari hancurnya melanosit kulit secara selektif.4,5
EpidemiologiInsidensi Vitiligo rata-rata hanya 1% di seluruh dunia
EtiologiPada vitiligo, penyebab hilangnya melanosit pada epidermis belum diketahui dengan pasti. Diduga merupakan penyakit herediter yang diturunkan secara autosomal dominan.3,9
Patogenesis
Hipotesis autoimunTeori ini menganggap bahwa kelainan sistem imun menye babkan terjadinya kerusakan pada rnelanosit.
Hipotesis neurohumoral Autositotoksik Pajanan terhadap bahan kimiawi
Manifestasi Klinis
Gejala depigmentasi dengan bercak putih yang dibatasi oleh warna kulit normal atau oleh hiperpigmentasi
Makula dengan gambaran seperti “Kapur” atau putih pucat dengan tepi yang tajam.
berdiameter beberapa mm-cm dan berbentuk oval-bundar.
Lesi biasanya berbatas tegas dengan pinggir yang hiperpigmentasi dan lesi lebih mudah dilihat pada penderita yang berkulit gelap atau agak kecoklatan.
Tidak gatal, tidak sakit
Gambaran Histopatologi
Pada lesi yang mengalami depigmentasi, dilakukan biopsi pada pinggir lesi dan dilakukan pemeriksaan menggunakan mikroskop cahaya. Hasilnya menunjukkan hilangnya sebagian atau seluruh sel melanosit pada epidermis dan pada batas melanosit tampak dendrit yang besar dan panjang.
Klasifikasi
Berdasarkan lokalisasi dan distribusinya, membagi menjadi:
Tipe lokalisata, yang terdiri atas: Bentuk fokal Bentuk segmental Bentuk mukosal
Tipe generalisata Bentuk akrofasial Bentuk vulgaris
Bentuk universalis
Gambar . Focal Vitiligo: (A) di Pantat (B) di wajah.
Gambar . Vitiligo Segmental: (A) distribusi quasi dermatom pada wajah dan leher (B) Poliosis pada alis dan bulu mata.
Gambar 3. Focal Vitiligo: (A) di Pantat (B) di wajah.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan terutama berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan klinis, serta ditunjang oleh pemeriksaan histopatologik serta pemeriksaan dengan lampu Wood. Diagnosis vitiligo atas anamnesis dan gambaran klinis, dapat ditanyakan pada penderita : Awitan penyakit Riwayat keluarga tentanf timbulnya lesi dan uban
yang timbul dini Riwayat penyakit kelainan tiroid, alopesia areata,
diabetes melitus, dan anemia pernisosa.
Diagnosi Banding
Pitiriasis alba Pitiriasis versikolor Nevus depigmentosa Morbus hansen tipe PB Tuberous sklerosis Piebaldisme Sindrom Waardenburg Lupus erythematosus
Penatalaksanaan
Pengobatan secara umum yaitu : Memberikan keterangan mengenai penyakit,
pengobatan yang diberikan dan menjelaskan perkembangan penyakit selanjutnya kepada penderita maupun orang tua.
Penggunaan tabir surya (SPF15-30) Camouflage Cosmetik
Repigmentasi vitiligo, Usia dibawah 12 tahun. :
Topikal steroid Topikal Tacrolimus Topikal PUVA
Usia lebih dari12 tahun (remaja) SISTEMIK PUVA TERAPI BEDAH DEPIGMENTATION TATTOO (MIKROPIGMENTATION)
Prognosis
Perkembangan penyakit vitiligo sukar untuk diramalkan, dimana perkembangan dari lesi depigmentasi dapat menetap, meluas ataupun terjadinya repigmentasi. Biasanya perkembangan penyakit dari semua tipe vitiligo bertahap, dan bercak depigmentasi akan menetap seumur hidup kecuali diberi pengobatan.