Download - PPT KONSEP DIRI.ppt
DIFINISI: Konsep diri berasal dari bahasa inggris yaitu “self
concept” merupakan suatu konsep mengenai diri
individu itu sendiri yang meliputi bagaimana
seseorang memandang, memikirkan dan menilai
dirinya sehingga tindakan-tindakannya sesuai
dengan konsep tentang dirinya tersebut.
Menurut Wigfield dan Karpathian (1991). Konsep
diri adalah citra subjektif dari diri dan
pencampuran yang kompleks dari perasaan, sikap
dan persepsi bawah sadar.
Stuart dan Sundeen (1991) Konsep diri adalah
semua ide, pikiran kepercayaan yang di ketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi
individu dalam berhubungan dengan orang lain.
LANJUTAN. . . .
Burns (1993)
Konsep diri merupakan suatu gambaran campuran
dari apa yang kita pikirkan. Orang lain pun
berpendapat mengenai diri kita dan seperti apa
yang diri kita inginkan.
Hurlock (1990)
Konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang
tentang dirinya.Konsep diri ini merupakan
gabungan dari keyakinan yang di miliki individu
tentang mereka sendiri meliputi karakteristik fisik,
fisikologis, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi.
Pengetahuan tentang diri individu
Pengharapan bagi individu
Penilaian terhadap diri individu
Konsep diri memiliki dua kecondongan,
yaitu:
Konsep Diri Negatif
Konsep Diri Positif
KOMPONEN KONSEP DIRI
1) Gambaran Diri ( Body Image )
menurut Stuart and Sundeen 1991, konsep
diri adalah sikap seseorang terhadap
tubuhnya secara sadar dan tidak sadar.
Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan
tentang ukuran, bentuk, fungsi
penampilan dan potensi tubuh saat ini dan
masa lalu yang secara berkesinambungan
dimodifikasi dengan pengalaman baru
setiap individu
LANJUTAN. . . .
Faktor dapat yang mempengaruhi gambaran diri,
seperti :operasi, kegagalan fungsi tubuh, Waham
yang berkaitan dengan bentuk dan fungsi tubuh,
Tergantung pada mesin, Perubahan tubuh
berkaitan, Umpan balik interpersonal yang
negatif, Standard sosial budaya.
Tanda dan gejala terhadap gangguan gambaran diri , seperti :
Syok Psikologis.
Menarik diri.
Penerimaan atau pengakuan secara
bertahap
LANJUTAN. . . .
2) Ideal Diri
Ideal diri adalah persepsi individu
tentang bagaimana ia harus
berperilaku berdasarkan
standart, aspirasi, tujuan atau
penilaian personal tertentu
(Stuart and Sundeen ,1991).
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Ideal Diri:
1. Kecenderungan individu menetapkan ideal diri pada batas kemampuannya
2. Budaya, standar ini dibandingkan dengan standar kelompok teman
3. Ambisi dan keinginan untuk lebih dan berhasil, kebutuhan yang realistic, keinginan untuk menghindari kegagalan, perasaan cemas dan rendah diri
4. Ideal diri hendaknya tidak terlalu tinggi tetapi masih lebih tinggi dari kemampuan sehingga tetap menjadi pendorong dan masih dapat di capai serta tidak frustasi
LANJUTAN. . . .
3) Harga Diri
Penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri (Stuart dan Sundeen, 1991):a) Diperoleh dalam diri orang lainb) Faktor yang berpengaruh :
1. Frekuensi pencapaian tujuan2. Dicintai dan dihargai orang lain3. Sikap dan dari diri orang lain
LANJUTAN. . . .
Pengertian harga diri secara bahasa adalah kehormatan diri, orang yang memiliki harga diri bagus adalah orang yang mengalami hubungan yang positif, punya perasaan positif, serta penilaian yang bagus terhadap dirinya (self concept)
c) Coopersmith (Stuart dan sundeen, 1991)
1. Memberi kesempatan berhasil
2. Menanamkan gagasan yang dapat memotifasi kreatifitas anak
3. mendorong aspirasi
4. Membantu membentuk mekanisme pertahanan
diri (koping)
LANJUTAN. . . .
Harga diri tinggi terkait dengan ansietas yang rendah, efektif dalam kelompok dan diterima oleh orang lain. Sedangkan harga diri rendah terkait dengan hubungan interpersonal yang buruk dan resiko terjadi depresi
Menurut beberapa ahli dikemukaka faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan harga diri, seperti:
1. Perkembangan Individu2. Ideal diri tidak realistis3. Gangguan fisik & mental4. Sistem keluarga yang tidak berfungsi5. Pengalaman trauma yang berulang
4) PERAN Peran merupakan pola sikap, perilaku, nilai dan
tujuan yang diharapkan dari seseorang berdasarkan posisinya dimasyarakat (Keliat, 1992)
Faktor yang berpengaruh dalam menyesuaikan diri dengan peran (Stuart dan Sundeen, 1991):1. Kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai
dengan peran.2. Konsistensi respon orang yang berarti terhadap peran yang dilakuakan3. Kesesuaian & keseimbangan antar peran yang diemban4. Keselarasan budaya & harapan individu terhadap perilaku peran
LANJUTAN. . . .
Individu dalam menghadapi perubahan-perubahan peran, baik yang sifatnya menetap atau sementara yang sifatnya dapat karena situasional, disebut dengan transisi peran
Transisi peran tersebut dapat dikategorikan menjadi beberapa bagian seperti:1. Transisi perkembangan2. Transisi situasi3. Transisi sehat sakit
LANJUTAN. . . .
Gangguan peran
Penyebab atau faktor-faktor ganguan peran tersebut dapat di akibatkan oleh :
a. Konflik peran interpersonal
b. Contoh peran yang tidak adekuat
c. Kehilangan hubungan yang penting
d. Perubahan peran seksual
e. Keragu-raguan peran
f. Perubahan kemampuan fisik
g. Kurangnya kejelasan peran
h. Ketergantungan obat
i. Kurangnya keterampilan sosial
j. Perbedaan budaya
k. Harga diri rendah
l. Konflik antar peran yang sekaligus di perankan
LANJUTAN. . . .
Gangguan-gangguan peran yang terjadi tersebut dapat ditandai dengan tanda dan gejala, seperti : 1. Mengungkapkan ketidakpuasan perannya atau kemampuan menampilkan peran2. Mengingkari atau menghindari peran3. Kegagalan trnsisi peran4. Ketegangan peran5. Kemunduran pola tanggungjawab yang biasa dalam peran6. Proses berkabung yang tidak berfungsi7. Kejenuhan pekerjaan
5) IDENTITAS DIRI
Menurut Stuart dan Sundeen (1991), identitas adalah kesadaran akan diri yang bersumber dari obsesi dan penilaian yang merupakan sistesa dari semua aspek konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh
Ciri-ciri individu dengan perasaan yang identitas positif dan kuat:1. Memandang diri berbeda dengan orang lain, unik dan tidak ada duanya2. Memiliki kemandirian, mengerti dan percaya diri, yang timbul dari perasaan berharga, berkemampuani suatu kesela dan dapat menguasai diri
LANJUTAN. . . .
3. Mengenal diri sebagai organisme yang utuh dan terpisah dari orang lain .
4. Mengakui jenis kelamin sendiri.5. Memandang berbagai aspek dalam dirinya
sebagai suatu keselarasan.6. Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian
masyarakat.7. Menyadari hubungan masa lalu, sekarang dan
masa yang akan datang.8. Mempunyai tujuan yang bernilai, yang dapat
di realisasikan.
Karakteristik identitas diri dapat dimunculkan dari prilaku dan perasaan seseorang, seperti :
a. Individu mengenal dirinya sebagai makhluk yang terpisah dan berbeda dengan orang lain
b. Individu mengakui atau menyadari jenis seksualnya
c. Individu mengakui dan menghargai berbagai aspek tentang dirinya, peran, nilai dan prilaku secara harmonis
d.Individu mengaku dan menghargai diri sendiri sesuai dengan penghargaan lingkungan sosialnya
f. Individu sadar akan hubungan masa lalu, saat ini dan masa yang akan datang
g. Individu mempunyai tujuan yang dapat dicapai dan di realisasikan (Meler dikutip Stuart and Sudeen, 1991)
KONSEP DIRIDAN
PROSES KEPERAWATAN
1. Pengkajian2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan4. Implementasi