Download - PP 53 PNS PUSAT DEE
1
PP NOMOR 53 TAHUN 2010
TENTANG DISIPLIN PEGAWAI
NEGERI SIPIL
KANTOR REGIONAL III BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
BANDUNG
2
1. Memperbaiki citra PNS melalui penegakan Disiplin dan meningkatkan kinerjanya.
2. PP No. 30 Thn 1980
Telah berusia 30 thn (30-8-1980)
Bbrp substansi tdk sesuai kebutuhan/terjadi perubahan lingkungan
Penerapan jenis HD sangat variatif(pelanggaran sama, HD berbeda, perlu
penuntun untuk menjatuhkan HD)
I. LATAR BELAKANG
DISIPLIN PNS
adalah kesanggupan PNS utk menaati kewajiban dan menghindari larangan yg ditentukan dlm peraturan per-uu-an dan/atau peraturan kedinasan yg apabila tdk ditaati atau dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
3
II. PENGERTIAN
PELANGGARAN DISIPLINSETIAP UCAPAN, TULISAN, ATAU PERBUATAN PNS YG
TDK MENAATI KEWAJIBAN DAN/ATAU MELANGGAR LARANGAN KETENTUAN DISIPLIN PNS, BAIK YG
DILAKUKAN DI DALAM MAUPUN DI LUAR JAM KERJA.
1. UCAPAN
Setiap kata-kata yg diucapkan dihadapan atau dapat didengar orang lain; dalam rapat, ceramah, diskusi, melalui telepon, TV, rekaman atau alat komunikasi dll.
2. TULISAN
Pernyataan pikiran dan/atau perasaan secara tertulis baik dalam bentuk tulisan, gambar karikatur, coretan yg serupa itu.
3. PERBUATAN
Setiap tingkah laku, sikap atau tindakan.4
III. HUKUMAN DISIPLIN, TINGKAT DAN JENIS HD.
5
HAL PP No. 30 THN 1980
PP No. 53 THN 2010
A. Kewajiban PNS
26 point 17 point
B. Larangan PNS
18 Point 15 pont
A. TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN
a. hukuman disiplin RINGAN;
b. hukuman disiplin SEDANG; dan
c. hukuman disiplin BERAT.
6
B. JENIS HUKUMAN DISIPLIN Jenis HD ringan tdd:
a. teguran lisan;
b. teguran tertulis; dan
c. pernyataan tidak puas secara tertulis.
o Jenis HD sedang tdd:
a. penundaan KGB selama 1 thn;
b. penundaan KP selama 1 thn; dan
c. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 thn.
Jenis HD berat tdd:
a. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 thn;
b. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah;
c. pembebasan dari jabatan;
d. pemberhentian dgn hormat tdk atas permintaan sendiri sbg PNS; &
e. pemberhentian tdk dgn hormat sbg PNS.
7
8
No KEWAJIBANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KETRingan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
1Mengucapkan sumpah/janji PNS;
Mengucapkan sumpah/janji PNS tanpa alasan yang sah
2Mengucapkan sumpah/janji jabatan;
Mengucapkan sumpah/janji Jabatan tanpa alasan yang sah
3
Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pemerintah;
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara
4Menaati kepada segala peraturan perundang undangan;
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara
5
Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS dengan penuh pengabdian, kesadaran, dan tanggung jawab;
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara
PELANGGARAN THD KEWAJIBAN DAN LARANGANSERTA TINGKAT HUKUMAN DISIPLIN
I. KEWAJIBAN
9
No KEWAJIBANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KETRingan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
6Menjunjung tinggi kehormatan negara, Pemerintah, dan martabat PNS;
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara
7
Mengutamakan kepentingan negara daripada kepentingan sendiri, seseorang dan/atau golongan;
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara
8
Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus dirahasiakan;
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara
9Bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara;
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara
10
Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila mengetahui ada hal yang dapat membahayakan atau merugikan Negara atau Pemerintah terutama di bidang keamanan, keuangan, dan materiil;
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara
10
No KEWAJIBANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KETRingan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
11Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja;
•5 hari kerja (teguran lisan)
•6-10 hari kerja (teguran tertulis)
•11-15 hari kerja (pernyataan tidak puas secara tertulis)
•16-20 hari kerja (penundaan gaji berkala selama 1 (satu) tahun)
•21-25 hari kerja (penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun)
•26-30 hari kerja (penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun)
• 31-35 hari kerja (penurunan pangkat pada pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun)
• 36-40 hari kerja (pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah bagi PNS yang menduduki jab. Struk atau fungs tertentu)
• 41-45 hari kerja (pembebasan dari jabatan bagi PNS yg menduduki jab. struk atau fungs tertentu)
• 46 hari kerja atau lebih (pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS)
Keterlambatan masuk kerja dan/atau pulang cepat dihitung secara kumulatif dan dikonversi 7½ jam dihitung 1 (satu) hari kerja. Berlaku pd Thn yg sdg berjalan.Keppres 68 Th 95 ttg Hari kerja Lemb Pemerintah.
11
No KEWAJIBANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KETRingan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
12Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
Pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun hanya mencapai 25% s/d 50%
Pencapaian sasaran kerja pada akhir tahun kurang dari 25%
PP 46 Th 2011 ttg SKP
13Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-baiknya;
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara
14Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat;
Pelayanan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Pelayanan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Pelayanan tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
Ps 54 UU 25 Th 2009 ttg Pelayanan Publik
15Membimbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
Tidak sengaja tidak membimbing bawahan
Sengaja tidak membimbing bawahan
16Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan
Tidak sengaja tidak memberi kesempatan
Sengaja tidak memberi kesempatan
17Menaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara
12
No LARANGANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KETRingan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
1 Menyalahgunakan wewenang Menyalahgunakan wewenang
2
Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain;
Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang lain
3
Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional
Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk negara asing dan/atau lembaga internasional
4Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing atau lembaga swadaya asing.
Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing atau lembaga swadaya asing
5
Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan, atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara tidak sah;
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara
II. LARANGAN
13
No LARANGANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KETRingan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
6
Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain di dalam maupun diluar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung merugikan negara;
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara
7
Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan.
Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan
8
Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya
Menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya
14
No LARANGANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KETRingan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
9Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
Pelanggaran dilakukan dengan tidak sengaja
Pelanggaran dilakukan dengan sengaja
10
Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
Tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
Tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
Tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
UU 25 Th 2009 ttg Pelayanan Publik
11Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
Pelanggaran berdampak negatif pada unit kerja
Pelanggaran berdampak negatif pada instansi yang bersangkutan
Pelanggaran berdampak negatif pada pemerintah dan/atau negara
12
Memberikan dukungan kepada calon Presiden/ Wakil Presiden, DPR, DPD, atau DPRD dengan cara:
a. ikut serta sebagai pelaksana kampanye;
b. menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS;
c. sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain; dan/atau
d. sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara.
• Ikut serta sebagai pelaksana kampanye
• Menjadi peserta kampanye dengan menggunakan atribut partai atau atribut PNS
• Sebagai peserta kampanye dengan mengerahkan PNS lain
Sebagai peserta kampanye dengan menggunakan fasilitas negara
UU 8 Th 2011 ttg PilLeg & UU 42 Th 2008 ttg Pil Pres
15
No LARANGANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KETRingan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
13
Memberikan dukungan kepada calon Presiden/Wakil Presiden dengan cara:
a. membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau
b. mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat.
Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye
14
Memberikan dukungan kepada calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau calon Kepala daerah/Wakil Kepala Daerah dengan cara memberikan surat dukungan disertai photo copy Kartu Tanda Penduduk atau Surat Keterangan Tanda Penduduk sesuai peraturan perundang-undangan;
Memberikan surat dukungan disertai fotocopy KTP atau Surat Keterangan Tanda Penduduk
16
No LARANGANTingkat Hukuman/jenis pelanggaran
KETRingan Sedang Berat
1 2 3 4 5 6
15
Memberikan dukungan kepada calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dengan cara:
a. terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah;
b. menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye;
c. membuat keputusan dan /atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu pasangan calon selama masa kampanye; dan/atau
d. Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat
• Terlibat dalam kegiatan kampanye untuk mendukung calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
• Mengadakan kegiatan yang mengarah kepada keberpihakan terhadap pasangan calon yang menjadi peserta pemilu sebelum, selama, dan sesudah masa kampanye meliputi pertemuan, ajakan, himbauan, seruan, atau pemberian barang kepada PNS dalam lingkungan unit kerjanya, anggota keluarga, dan masyarakat
• Menggunakan fasilitas yang terkait dengan jabatan dalam kegiatan kampanye
• Membuat keputusan dan/atau tindakan yang menguntungkan atau merugikan salah satu calon pasangan selama masa kampanye
Hukuman Disiplin yang harus dijatuhkan untuk pelanggaran Tidak Masuk Kerja tanpa keterangan yang sah : 1 s/d 5 hari : Teguran Lisan (ringan)
Ps. 8 angka 9 huruf a PP 53/10 6 s/d 10 hari : Teguran Tertulis (ringan)
Ps. 8 angka 9 huruf b PP 53/10 11 s/d 15 hari : Pernyataan Tidak Puas Secara Tertulis (ringan)
Ps. 8 angka 9 huruf c PP 53/1016 s/d 20 hari : Penundaan KGB selama 1 Tahun
Ps. 9 angka 11 huruf a PP 53/10 21 s/d 25 hari : Penundaan KP selama 1 Tahun (sedang)
Ps. 9 angka 11 huruf b PP 53/10 26 s/d 30 hari : Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah
selama 1 Tahun (sedang)
Ps. 9 angka 11 huruf b PP 53/10 31 s/d 35 hari : Penurunan Pangkat setingkat lebih rendah
selama 3 Tahun (berat)
Ps. 10 angka 9 huruf a PP 53/10 36 s/d 40 hari : Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan
setingkat lebih rendah (berat)
Ps. 10 angka 9 huruf b PP 53/10 41 s/d 45 hari : Pembebasan jabatan (berat)
Ps. 10 angka 9 huruf c PP 53/10 46 hari atau lebih : Pemberhentian (berat) Ps. 10 angka 9 huruf a PP 53/10
NO PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
1 Presiden 1. Pejabat Struktural es. I2. Jabatan lain yg kat dan
henti jadi wwg Presiden
Hukuman berat, jenis HD :− Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih rendah
− Pembebasan dari jabatan− Pemberhentian dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS
− Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
Keterangan: Penjatuhan Hukuman Disiplin
ditetapkan berdasarkan usul PPK
PRESIDEN
18
IV. PEJABAT YG BERWENANG MENGHUKUM
Penjatuhan HD yg menjadi kewenangan Presiden ditetapkan berdasarkan usul dari PPK .
Jabatan lain yg pengangkatan & pemberhentiannya kewenangan Presiden a.l., Panitera Mahkamah Agung & Panitera Mahkamah Konstitusi.
Pejabat Struktural Es. I yg diturunkan jabatannya menjadi Eselon II, maka pengangkatannya oleh PPK dan dilantik sesuai peraturan perundang-undangan.
19
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
2 Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat
A. YG MENDUDUKI JABATAN :
1. Struktural es. I di lingkungannya
a. Hukuman ringan b. Hukuman sedangc. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
2. Fungs Utama di lingkungannya
a. Hukuman ringan b. Hukuman sedangc. Hukuman berat
3. Fungs Umum golru IV/d dan IV/e di lingkungannya
a. Hukuman ringan b. Hukuman sedangc. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dgn hormat tidak atas permintaan sendiri sbg PNS
– Pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS
INSTANSI PUSAT
20
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat
A. YG MENDUDUKI JABATAN ....
4. Struktural es. II, di lingkungannya
5. Fungs Madya dan Penyelia di lingkungannya
a. Hukuman sedangb. Hukuman berat
6. Struktural es. II di lingk instansi vertikal dan pejabat yang setara yg berada dibawah dan bertanggungjawab kepada PPK
a. Hukuman ringan b. Hukuman sedangc. Hukuman berat
7. Fungs Umum golru IV/a s/d IV/c di lingkungannya
a. Hukuman sedangb. Hukuman berat
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dgn hormat tidak atas permintaan sendiri sbg PNS
– Pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS
INSTANSI PUSAT
21
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat
A. YG MENDUDUKI JABATAN ....
8. Struktural es. III ke bawah, di lingkungannya
9. Fungs Muda dan Penyelia ke bawah di lingkungannya
a. Hukuman sedang, jenis HD– Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 1 (satu) tahun
b. Hukuman berat
10.Fungs Umum golru III/d ke bawah di lingkungannya
Hukuman berat – Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dgn hormat tidak atas permintaan sendiri sbg PNS
– Pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS
INSTANSI PUSAT
22
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat
B. YG DIPEKERJAKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es. I Hukuman sedang
2. Fungs Utama a. Hukuman sedangb. Hukuman berat, jenis HD
– Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah
– Pembebasan dari jabatan
3. Fungs Umum golru IV/d dan IV/e
Hukuman sedang
4. Struktural es. II ke bawah5. Fungs Madya dan
Penyelia ke bawah
Hukuman berat, jenis HD– Pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan setingkat lebih rendah
– Pembebasan dari jabatan
INSTANSI PUSAT
23
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat
C. YG DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es. I a. Hukuman ringan b. Hukuman sedangc. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
2. Fungs Utama a. Hukuman ringan b. Hukuman sedangc. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah
– Pembebasan dari jabatan
INSTANSI PUSAT
24
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat
C. YG DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA ....
3. Fungs Umum golru IV/d dan IV/e
a. Hukuman ringan b. Hukuman sedangc. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
4. Struktural es. II5. Fungs Madya
a. Hukuman sedangb. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah
– Pembebasan dari jabatan
6. Fungs Umum golru IV/a s/d IV/c
a. Hukuman sedangb. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
INSTANSI PUSAT
25
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat
C. YG DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA ....
7. Struktural es. III ke bawah8. Fungs Muda dan Penyelia
ke bawah
a. Hukuman sedang, jenis HD− Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 1 (satu) tahun
b. Hukuman berat, jenis HD– Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah
– Pembebasan dari jabatan
9. Fungs Umum golru III/d ke bawah
a. Hukuman sedang, jenis HD− Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 1 (satu) tahun
b. Hukuman berat, jenis HD– Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
INSTANSI PUSAT
26
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat
D. YG DIPEKERJAKAN KELUAR INSTANSI INDUKNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es. I a. Hukuman sedangb. Hukuman berat, jenis HD
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
2. Struktural es. II ke bawah3. Fungs Utama ke bawah4. Fungs Umum golru IV/e ke
bawah
a. Hukuman sedangb. Hukuman berat
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dgn hormat tidak atas permintaan sendiri sbg PNS
– Pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS
INSTANSI PUSAT
27
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat
E. YG DIPERBANTUKAN KELUAR INSTANSI INDUKNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es. II ke bawah2. Fungs Utama ke bawah3. Fungs Umum golru IV/e ke
bawah
Hukuman berat, jenis HD– Pemberhentian dgn hormat
tidak atas permintaan sendiri sbg PNS
– Pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS
F. YG DIPEKERJAKAN ATAU DIPERBANTUKAN PADA PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI
Hukuman berat – Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dgn hormat tidak atas permintaan sendiri sbg PNS
– Pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS
INSTANSI PUSAT
28
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat Pembina Kepegawaian Pusat
G. YG DIPEKERJAKAN ATAU DIPERBANTUKAN PADA NEGARA LAIN ATAU BADAN INTERNASIONAL, ATAU TUGAS DI LUAR NEGERI
a. Hukuman ringan b. Hukuman sedangc. Hukuman berat
– Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun
– Pemberhentian dgn hormat tidak atas permintaan sendiri sbg PNS
– Pemberhentian tidak dengan hormat sbg PNS
INSTANSI PUSAT
29
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
3 Pejabat eselon I dan pejabat yang setara
A. YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es II di lingkungannya
2. Fungs Madya di lingkungannya
3. Fungs Umum golru IV/a s/d IV/c di lingkungannya
Hukuman ringan
4. Struktural eselon III di lingkungannya
5. Fungs Muda dan Penyelia di lingkungannya
6. Fungs Umum golru III/b s/d III/d di lingkungannya
Hukuman sedang, jenis HD :−Penundaan KGB selama 1 (satu)
tahun−Penundaan KP selama 1 (satu)
tahun
INSTANSI PUSAT
30
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat eselon I dan pejabat yang setara
B. YG DIPEKERJAKAN ATAU DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es. II2. Fungs Madya3. Fungs Umum golru IV/a
s/d IV/c
Hukuman ringan
C. YG DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es. III2. Fungs Muda dan Penyelia3. Fungs Umum golru III/b s/d
III/d
Hukuman sedang, jenis HD :−Penundaan KGB selama 1 (satu)
tahun−Penundaan KP selama 1 (satu)
tahun
INSTANSI PUSAT
31
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
4 Pejabat eselon II dan pejabat yang setara
A. YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es III di lingkungannya
2. Fungs Muda dan Penyelia di lingkungannya
3. Fungs Umum golru III/c s/d III/d di lingkungannya
Hukuman ringan
4. Struktural es. IV di lingkungannya
5. Fungs Pertama dan Pelaksana Lanjutan di lingkungannya
6. Fungs Umum golru II/c s/d III/b di lingkungannya
Hukuman sedang, jenis HD :−Penundaan KGB selama 1 (satu)
tahun−Penundaan KP selama 1 (satu)
tahun
INSTANSI PUSAT
32
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat eselon II dan pejabat yang setara
B. YG DIPEKERJAKAN ATAU DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es. III 2. Fungs Muda dan Penyelia3. Fungs Umum golru III/c s/d
III/d
Hukuman ringan
C. YG DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es. IV2. Fungs Pertama dan
Pelaksana Lanjutan3. Fungs Umum golru II/c s/d
III/b
Hukuman sedang, jenis HD :−Penundaan KGB selama 1 (satu)
tahun−Penundaan KP selama 1 (satu)
tahun
INSTANSI PUSAT
33
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat eselon II dan pejabat yang setara
B. YG DIPEKERJAKAN ATAU DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es. III 2. Fungs Muda dan Penyelia3. Fungs Umum golru III/c s/d
III/d
Hukuman ringan
C. YG DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es. IV2. Fungs Pertama dan
Pelaksana Lanjutan3. Fungs Umum golru II/c s/d
III/b
Hukuman sedang, jenis HD :−Penundaan KGB selama 1 (satu)
tahun−Penundaan KP selama 1 (satu)
tahun
INSTANSI PUSAT
34
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
5 Pejabat eselon II yang atasan langsungnya :
a. PPK; danb. Pejabat
Struktural eselon I yang bukan PPK
A. YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es III di lingkungannya
2. Fungs Muda dan Penyelia di lingkungannya
3. Fungs Umum golru III/c s/d III/d di lingkungannya
Hukuman ringan
4. Struktural es. IV di ke bawah lingkungannya
5. Fungs Pertama dan Pelaksana Lanjutan di lingkungannya
6. Fungs Umum golru III/d kebawah di lingkungannya
Hukuman sedang, jenis HD :−Penundaan KGB selama 1 (satu)
tahun−Penundaan KP selama 1 (satu)
tahun−Penurunan pangkat setingkat
lebih rendah selama 1 (satu) tahun
INSTANSI PUSAT
35
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat eselon II yang atasan langsungnya :
a. PPK; danb. Pejabat
Struktural eselon I yang bukan PPK
B. YG DIPEKERJAKAN ATAU DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es. III 2. Fungs Muda dan Penyelia3. Fungs Umum golru III/c s/d
III/d
Hukuman ringan
C. YG DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es. IV2. Fungs Pertama dan
Pelaksana Lanjutan3. Fungs Umum golru II/c s/d
III/b
Hukuman sedang, jenis HD :−Penundaan KGB selama 1 (satu)
tahun−Penundaan KP selama 1 (satu)
tahun
INSTANSI PUSAT
36
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
6 Pejabat eselon III dan pejabat yang setara
A. YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es. IV di lingkungannya
2. Fungs Pertama dan Pelaksana Lanjutan di lingkungannya
3. Fungs Umum golru II/c s/d III/b di lingkungannya
Hukuman ringan
4. Struktural es. V di lingkungannya
5. Fungs Pelaksana dan Pelaksana Pemula di lingkungannya
6. Fungs Umum golru II/a s/d II/b di lingkungannya
Hukuman sedang, jenis HD :−Penundaan KGB selama 1 (satu)
tahun−Penundaan KP selama 1 (satu)
tahun
INSTANSI PUSAT
37
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat eselon III dan pejabat yang setara
B. YG DIPEKERJAKAN ATAU DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural eselon IV2. Fungs Pertama dan
Pelaksana Lanjutan3. Fungs Umum golru II/c s/d
III/b
Hukuman ringan
C. YG DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural eselon V2. Fungs Pelaksana dan
Pelaksana Pemula3. Fungs Umum golru II/a s/d
II/b
Hukuman sedang, jenis HD :−Penundaan KGB selama 1 (satu)
tahun−Penundaan KP selama 1 (satu)
tahun
INSTANSI PUSAT
38
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
7 Pejabat eselon IV dan pejabat yang setara
A. YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural es. V di lingkungannya
2. Fungs Pelaksana dan Pelaksana Pemula di lingkungannya
3. Fungs Umum golru II/a s/d II/b di lingkungannya
Hukuman ringan
4. Fungs Umum golru I/a s/d I/d
Hukuman sedang, jenis HD :−Penundaan KGB selama 1 (satu)
tahun−Penundaan KP selama 1 (satu)
tahun
INSTANSI PUSAT
39
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
Pejabat eselon IV dan pejabat yang setara
B. YG DIPEKERJAKAN ATAU DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
1. Struktural eselon V2. Fungs Pelaksana dan
Pelaksana Pemula3. Fungs Umum golru II/a s/d
II/b
Hukuman ringan
C. YG DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
Fungs Umum golru I/a s/d I/d Hukuman sedang, jenis HD :−Penundaan KGB selama 1 (satu)
tahun−Penundaan KP selama 1 (satu)
tahun
INSTANSI PUSAT
40
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
8 Pejabat eselon V dan pejabat yang setara
A. YG MENDUDUKI JABATAN
Fungs Umum golru I/a s/d I/d di lingkungannya
Hukuman ringan
B. YG DIPEKERJAKAN ATAU DIPERBANTUKAN DILINGKUNGANNYA YG MENDUDUKI JABATAN
Fungs Umum golru I/a s/d I/d Hukuman ringan
INSTANSI PUSAT
41
NO
PEJABAT TERHADAP PNS JENIS HUKUMAN DISIPLIN
9 Kepala Perwakilan RI
Yang diperkerjakan atau diperbantukan pada Perwakilan RI di luar negeri
a. Hukuman ringanb. Hukuman berat, jenis HD
– Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah
– Pembebasan dari jabatan
INSTANSI PUSAT
42
KEWAJIBAN PEJABAT YG BERWENANG MENGHUKUM
1. Pejabat yg berwenang menghukum wajib menjatuhkan HD kpd PNS yg melakukan pelanggaran disiplin.
2. Apabila Pejabat yg berwenang menghukum tdk menjatuhkan HD kpd PNS yg melakukan pelanggaran disiplin, pejabat tsb dijatuhi HD oleh atasannya.
3. HD yg dijatuhkan adalah HD yg seharusnya dijatuhkan kpd PNS yg melakukan pelanggaran.
4. menjatuhkan HD thd PNS yg melakukan pelanggaran disiplin
43
Apabila tdk terdapat pejabat yg berwenang menghukum, maka kewenangan menjatuhkan HD
menjadi kewenangan pejabat yg lebih tinggi.
V. PEMANGGILAN DAN PEMERIKSAAN, PENJATUHAN, DAN PENYAMPAIAN KEPUTUSAN HUKUMAN DISIPLIN
A. PEMANGGILAN
44
PNS YG DIDUGA MELANGGAR DISIPLIN
PEMANGGILAN ISECARA TERTULIS O/ ATASAN LANGSUNG
HADIR TDK HADIR
PEMERIKSAAN PEMANGGILAN I I
HADIR
PEMERIKSAAN PENJATUHAN HD O/ PJBW BERDSRKAN
ALAT BUKTI & KETERANGAN YG ADA
TDK HADIR
7HR KRJ
7HR KRJ
B. PEMERIKSAAN1. Sebelum Pemeriksaan, Atasan langsung / Tim Pemeriksa mempelajari : a.
laporan atau bahan-bahan pelanggaran disiplin.
b. Menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yg terarah.
2. Pelanggaran disiplin yg mengakibatkan hukuman disiplin Ringan pemeriksaannya tidak perlu dibentuk Tim Pemeriksa
3. Pemeriksaan dilakukan secara tertutup
4. PNS yg diduga melakukan pelanggaran disiplin yg kewenangan penjatuhan HD menjadi kewenangan PRESIDEN, dan kewenangan pemeriksaannya pada PPK atau Gubernur sbg. atasan langsungnya, PPK atau Gubernur dapat memerintahkan pejabat di bawahnya untuk melakukan pemeriksaan dengan ketentuan ; TIDAK BERPANGKAT DAN JABATAN LEBIH RENDAH DARI YG DIPERIKSA, surat perintah pemeriksaan sbgmn tersebut dlm ( Lampiran I-b Perka BKN ).
5. PNS yg diperiksa wajib menjawab segala pertanyaan yg diajukan
6. Apabila tdk mau menjawab pertanyaan, maka Ybs diangggap mengakui pelanggaran disiplin.
7. Hasil pemeriksaan dituangkan dlm BAP ( Lampiran I.c )
8. Apabila yg diperiksa mempersulit, maka hal itu tidak menjadi hambatan untuk menjatuhkan HD berdasarkan bukti-bukti yg ada.
9. Apabila menurut pemeriksaan, ternyata kewenangan menjatuhkan HD. Merupakan kewenangan :
a. atasan langsung, maka atasan langsung wajib menjatuhkan HD.
b.Pejabat yg lbh tinggi, maka atasan langsung wajib melaporkan secara hierarki disertai BAP (lampiran I.d).
10. Apabila terdapat pelanggaran Disiplin dgn ancaman HD. SEDANG & BERAT, maka PPK / Pejabat yg ditunjuk dpt membentuk Tim Pemeriksa yg tdd ;
a. Atasan langsung
b. Unsur Pengawasan
c. Unsur kepegawaian atau Pjbt lain yg ditunjuk.
11. Apabila atasan langsung terlibat dalam pelanggaran tersebut maka yg menjadi anggota Tim Pemeriksa adalah Atasan yg lebih tinggi secara berjenjang.
12. Susunan Tim Pemeriksa tdd :
a. 1 (satu) orang Ketua merangkap anggota
b. 1 (satu) orang Sekretaris merangkap anggota, dan
c. paling kurang 1 (satu) orang anggota.
13. Tim Pemeriksa bersifat temporer ( Ad Hoc ) bertugas sampai proses pemeriksaan selesai. Pembentukan Tim pemeriksa dibuat menurut contoh ( lampiran I.e ).
Contoh :
PNS yg diduga melakukan pelanggaran Disiplin Berat maka PPK membentuk Tim Pemeriksa tdd : Atasan langsung, Inspektorat, Biro Kepegawaian / BKD, atau Pjbt lain yg ditunjuk.
14. Untuk menjamin obyektifitas pemeriksaan, atasan langsung, tim pemeriksa atau Pjb yg berwenang menghukum dapat meminta keterangan dari orang lain.
14.Untuk memperlancar pemeriksaan, kpd PNS yg diduga melakukan pelanggaran disiplin tkt. Berat dapat dibebaskan sementara dari tugas jabatannya oleh atasan langsungnya sejak Ybs. Diperiksa s/d ditetapkan keputusan HD. ( Lampiran I.f ).
15.Agar pelaksanaan tugas organisasinya dapat berjalan lancar, diangkat Pejabat Pelaksana Harian (PLH).
16.PNS yg dibebaskan sementara dari tugas jabatannya tetap masuk kerja dan diberikan hak-hak kepegawaianya sesuai peraturan perundang-undangan.
17.Apabila atasan langsung tidak ada ataupun terjadi kekosongan jabatan maka pembebasan sementara dari tugas jabatannya dilakukan oleh Pjb yg lebih tinggi.
18. BAP harus ditandatangani oleh atasan langsung atau Tim Pemeriksa dan PNS yg diperiksa, apbl isi berita menurut yg diperiksa tidak sesuai dengan apa yg diucapkan diberitahukan kpd pemeriksa dan wajib diperbaiki.
19.Apbl PNS yg diperiksa tidak mau menandatangani BAP, maka BAP tsb cukup ditandatangani pemeriksa, dengan memberikan catatan dalam BAP dan tetap menjadi dasar untuk menjatuhkan HD.
20.PNS yg diperiksa berhak mendapat foto copy BAP.
21.PNS DPK / DPB pada Perwakilan RI di LN yg diduga melakukan pelanggaran disiplin, pemeriksaan dilakukan oleh atasan langsungnya, sedangkan penjatuhan HD tetap menjadi kewenangan Kepala Perwakilan RI di LN.
19.Apbl PNS yg diperiksa tidak mau menandatangani BAP, maka BAP tsb cukup ditandatangani pemeriksa, dengan memberikan catatan dalam BAP dan tetap menjadi dasar untuk menjatuhkan HD.
20.PNS yg diperiksa berhak mendapat foto copy BAP.
21.PNS DPK / DPB pada Perwakilan RI di LN yg diduga melakukan pelanggaran disiplin, pemeriksaan dilakukan oleh atasan langsungnya, sedangkan penjatuhan HD tetap menjadi kewenangan Kepala Perwakilan RI di LN.
BAP HARUS DPT MENCERMINKAN SUATU KEPASTIAN HK & UTK MEMPERMUDAHNYA DIGUNAKAN RUMUS (5 W + 1 H).
WHO SIAPA YG MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN.
WHAT APA PELANGGARAN DISIPLIN YG DILAKUKAN.
WHEN KAPAN WAKTU DILAKUKANNYA PELANGGARAN DISIPLIN.
WHERE DIMANA LOKASI TERJADINYA PELANGGARAN DISIPLIN.
WHY MENGAPA LATAR BELAKANG / FAKTOR YG MENDORONG / YG MENYEBABKAN TERJADINYA PELANGGARAN DISIPLIN.
HOW BAGAIMANA CARA YG DITEMPUH DLM MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN.
:
:
:
:
:
:
51
C. TATA CARA PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PNS
PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN OLEH PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM (PYBM) BERDASAR PADA BAP / LHP :
BAP / LHP
ISI BAP / LHP :Siapa ?Melakukan pelanggaran apa ?Jenis Hukuman Disiplin apa ?
PEMERIKSAAN (OLEH ATASAN
LANGSUNG)
Siapa :Pangkat / Gol /Jabatan PNS yang
melakukan pelanggaran
Melakukan pelanggaran apa :Perbuatan dan aturan yang dilanggar
Jenis Hukuman Disiplin :Ringan, Sedang, Berat
Dapat ditentukan : Pejabat Yang Berwenang Menghukum
(PYBM). Atasan langsung atau Pejabat Lain.
Pejabat Yang Berwenang
Menghukum (PYBM)
SK Hukuman Disiplin Dibuat oleh PYBM
SK HUKUMAN DISIPLIN : Dibuat secara tertulis oleh PYBM Disebutkan pelanggaran disiplin yang dilakukan Penyampaian SK Hukukuman disiplin oleh PYBM paling lambat 14 sejak SK ditetapkan Masa penundaan KGB dihitung penuh untuk kenaikan gaji berkala berikutnya Masa kerja selama Penundaan KP dan Penurunan Pangkat, tidak dihitung untuk masa kerja berikutnyaTembusan :
55
PENJATUHAN HD
1. Setiap penjatuhan HD dittpkan dg keputusan;
2. Sblm menjatuhkan HD Pej ybw mkum wajib:
a. mempelajari dg teliti hsl pemeriksaan;
b. Memperhatikan ltr blkg & faktor 2 yg medorong plggrn.
3. Wujud plggrn sama, tp ltr blkg & faktor2 yg mendorong berbeda, mk jenis HD berbeda pula.
4. PNS bdsrkan hasil pemeriksaan melakukan bbrp plgrn, kpdnya hanya dijatuhi satu jenis HD yg terberat.
5. PNS yang pernah dijatuhi HD, kemudian melkkan plgrn yang sifatnya sama, maka dijatuhi HD yang lebih berat dari HD yang pernah dijatuhkan;
D. PENYAMPAIAN HUKUMAN DISIPLIN
1. HD ditetapkan dgn Kepts. PJBW menghukum
2. Prinsip penyampaian Kepts. HD dilakukan sendiri oleh PJBW menghukum
3. PNS ybs dipanggil scr tertulis untuk hadir menerima Kepts. HD
4. Dilakukan secara tertutup oleh PJBW menghukum/Pejabat lain yg ditunjuk ( maksudnya penyampaian SK hanya diketahui oleh PNS Ybs. & Pjbt lain yg terkait, dgn ketentuan bhw Pjbt terkait tsb. Jabatan & pangkat nya tdk boleh lebih rendah dr PNS ybs.
5. Apabila PJBW menghukum & PNS yg dijatuhi hukuman berjauhan, maka PJBW dpt menunjuk Pjbt lain untuk menyampaikan Kepts. HD.
6. Penyampaian Kepts. HD dilakukan paling lambat 14 HK sejak Kepts. Ditetapkan.
7. Apbl PNS yg dijatuhi HD Tdk Hadir saat penyampaian kepts HD, Kepts HD dikirim kpd ybs melalui alamat terakhir yg diketahui & tercatat di instansinya.
8. Hukuman Disiplin yg ditetapkan dgn KEPPRES disampaikan kpd PNS yg dijatuhi HD oleh Pimpinan Instansi Induknya.
56
UPAYA ADMINISTRATIF
57
I. Keberatan Atasan Pjbw menghukum
Yg dijatuhkan oleh Pybw menghukum (eselon I - eselon IV):
HD tingkat sedang berupa:
1. Tunda KGB 2. Tunda KP3. Turun KP 1 thn
II. Banding Administratif BAPEK
Yg dijatuhkan PPK & Gubernur, berupa :
1. Pemberhentian DHTAPS sbg PNS2. Pemberhentian TDH sbg PNS
HUKUMAN DISIPLIN YG TDK DPT DIAJUKAN UPAYA ADMINISTRATIF
1. HD yg dijatuhkan oleh :
a. Presiden;
b. PPK untuk jenis HD, berupa :
Semua jenis HD ringan, HD sedang, & HD berat berupa :
• penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 thn; • pemindahan dlm rangka penurunan jabatan setingkat
lebih rendah;• pembebasan dari jabatan.
c. Gubernur selaku wakil pemerintah utk jenis HD berat berupa :• pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat
lebih rendah; dan• pembebasan dari jabatan.
d. Kepala Perwakilan RI.
e. Pejabat yg berwenang menghukum utk semua jenis HD ringan.
58
1. HD. yg dapat diajukan keberatan adalah jenis HD sedang, berupa ;
a) penundaan KGB selama 1 thn; danb) penundaan KP selama 1 thn.
yg dijatuhkan oleh : 1) Pejabat strukt. eselon I dan pejabat yg setara ke bwh;
2) Sekda/Pejabat strukt. eselon II Kab/Kota ke bwh/Pejabat yg setara ke bwh;
3) Pejabat strukt. eselon II ke bwh di lingk. instansi vertikal dan unit dgn sebutan lain yg atasan langsungnya pejabat struktural eselon I yg bukan PPK;
4) Pejabat strukt. eselon II ke bwh di lingk. instansi vertikal dan Kantor Perwakilan Provinsi dan unit setara dgn sebutan lain yg berada di bwh dan bertg jwb kpd PPK. (+ Psl 7 ayat 3 c)
59
HD YG DPT DIAJUKAN KEBERATAN KEPADA ATASAN PJB.YBW MENGHUKUM
2. HD. YG DAPAT DIAJUKAN BANDING ADMINISTRATIF KPD BAPEK ;
adalah yg dijatuhkan oleh PPK & Gubernur sbg Wakil Pemerintah untuk jenis HD Berat, berupa ;
a)Pemberhentian Dengan Hormat Tidak Atas Permintaan Sendiri sebagai PNS, dan
b)Pemberhentian Tidak Dengan Hormat sebagai PNS
60
E. TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN KPD ATASAN PJBW MENGHUKUM
1. Keberatan diajukan secara tertulis pada atasan PJBW menghukum disertai alasan keberatan yg tembusannya disampaikan kpd PJBW menghukum dan yg membidangi kepegawaian pd satuan unit kerja.
2. Keberatan diajukan dlm jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender, TMT ybs menerima keputusan disiplin.
3. Pejabat yg berwenang menghukum harus memberikan tanggapan atas keberatan yg diajukan oleh PNS ybs.
4. Tanggapan disampaikan secara tertulis kpd atasan Pejabat yg berwenang menghukum, dalam jangka waktu 6 (enam) hari kerja TMT ybs menerima tembusan surat keberatan.
5. Atasan pejabat yg berwenang menghukum wajib mengambil keputusan atas keberatan yg diajukan oleh PNS ybs dalam jangka waktu 21 (dua puluh satu) hari kerja TMT ybs menerima surat keberatan.
61
6. Apabila dlm jangka waktu sbgmn 6 hari kerja PJBW menghukum tdk memberikan tanggapan atas keberatan maka Atasan PJBW menghukum mengambil keputusan berdasarkan data yg ada.
7. Atasan PJBW menghukum dapat memanggil dan/atau meminta keterangan dari PJBW menghukum, PNS yg dijatuhi HD, dan/atau pihak lain yg dianggap perlu.
8. Atasan PJBW menghukum dapat memperkuat, memperingan, memperberat, atau membatalkan HD yg dijatuhkan oleh PJBW menghukum.
9. Penguatan, peringanan, pemberatan atau pembatalan hukuman disiplin ditetapkan dgn keputusan Atasan PJBW menghukum
10.Keputusan tsb. bersifat final dan mengikat. maksudnya bahwa keputusan tsb tidak dapat diajukan keberatan & wajib dilaksanakan.
62
11.Apabila dlm waktu lebih 21 (dua puluh satu) hari kerja Atasan PJBW menghukum tdk mengambil keputusan atas keberatan maka keputusan PJBW menghukum batal demi hukum.
12.Keputusan PJBW menghukum yg batal demi hukum diberitahukan oleh Pjbt yg membidangi kepegawaian pada satuan unit kerja paling rendah Pejabat Strukt. Es. IV dan ditujukan kpd PNS yg dijatuhi HD .
13.Sebelum 21 HK pejabat yg membidangi kepegawaian berkoordinasi dgn atasan PJBW menghukum tentang keberatan atas HD.
14.Atasan PJBW menghukum yg tdk mengambil Kepts. Atas keberatan yg diajukan kpd nya lebih dari 21 HK, dijatuhi HD sesuai peraturan perundang-undangan setelah dilakukan pemeriksaan.
63
2. HD yg dijthkan Pybw menghukum apabila :
• Tdk keberatan hari ke 15 (lima belas) stlh HD diterima.
• Keberatan pd tgl dittpnya kepts atas keberatan.
3. HD yg dijthkan oleh PPK atau Gubernur berupa PDHTAPS dan PTDH sebagai PNS apabila :
Tidak banding adm - hari ke 15 kepts HD diterima.
Banding adm pd tgl dittpnya kepts banding adm.
4. Apabila PNS tidak hadir pada waktu penyampaian keputusan HD maka HD berlaku pd hari ke 15 (lima belas) sjk tgl yg ditentukan utk penyampaian kepts HD.
64
HAPUSNYA KEWAJIBAN MENJALANI HD
PNS yg BUP & MD pd saat sdg menjalani HD:
1. Tunda KGB selama 1 Th;
2. Tunda KP selama 1 Th;
3. Turun pangkat stkt lbh rendah selama 1 Th;
4. Turun pangkat stkt lbh rendah selama 3 Th.
Dianggap slsai menjalani HD & diberhentikan DH sbg PNS.
PNS yg MD sblm ada kepts a/ banding Adm diberhentikan DH sbg PNS.
PNS yg banding Adm dan telah BUP apbl MD ybs diberhentikan DH sbg PNS
65
BERLAKUNYA HD
1. HD yg dijatuhkan oleh :
a. Presiden;
b. PPK, kecuali pemberhentian DHTAPS dan TDH
c. Gubernur untuk jenis HD, berupa :
•Penurunan jabatan setingkat lebih rendah; dan
•pembebasan dari jabatan.
d. Kepala Perwakilan RI.
e. Pybw menghukum utk HD ringan.
Mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
66
HAK-HAK KEPEGAWAIAN
PNS yg MD sblm ada Kepts atas Upaya Adm diberhentikan DH sbg PNS & diberikan hak-haknya sesuai per uu
PNS yg BUP sblm ada kpts atas keberatan, dianggap tlh slsai menjalani HD & diberhentikan DH sbg PNS mdpt hak-hak kepeg sesuai per uu.
PNS yg Banding Adm & tlh BUP apbl MD diberhentikan DH mendpt hak-hak kepeg sesuai per uu.
PNS yg BUP sblm ada kpts atas banding adm, dihentikan gajinya s/d dttpkan kpts banding adm.
67
KETENTUAN LAIN-LAIN
PNS sdg ajukan upaya adm, KGB & KP tdk diberikan s/d ada kpts kekuatan tetap.
PNS sdg diperiksa a/ sdg upaya adm tdk disutujui PI.
PNS sdg menjalani HD tdk dpt KGB & KP.
Hasil pemeriksaan phk berwajib/unsur pengawasan dpt digunakan sbg bahan pemeriksaan/melengkapi pemeriksaan thd PNS yg diduga mlggar Dis.
CPNS yg dijatuhi HD sedang/berat tdk mnhi syarat utk diangkat PNS & diberhentikan DH/TDH.
PNS yg sdg menjalani HD, dan melakukan plggaran dis iplin dijatuhi HD
68
PD AKHIRNYA, DIPERLUKAN :
KOMITMEN ! !
Suatu Peraturan yg sangat sempurna, apbl tdk ada niat/kemauan utk
melaksanakannya, hasilnya akan tetap tdk baik.
SebaliknyaSuatu Peraturan yg kurang sempurna, apbl ada niat/kemauan utk mlaksanakan sesuai maksud dari Peraturan tsb, hasilnya akan
baik69