Transcript
Page 1: Potensiometri Merupakan Metode Analisis Kimia Berdasar Hubungan Antara Potensial Elektroda Relatif Dengan Konsentrasi Larutan Dalam Suatu Sel Kimia

Potensiometri merupakan metode analisis kimia berdasar hubungan antara potensial elektroda

relatif dengan konsentrasi larutan dalam suatu sel kimia. Metode ini berguna untuk menentukan

titik setara suatu titirasi secra instrumental sebagai pengganti indikator visual. Alat yang

digunakan untuk melakukan percobaan ini adalah potensiometri atau pH meter dengan elektroda

kerja dan referensi yang tercelup dalam larutan yang diukur. Hasil pengukuran berupa harga

potnsional elektroda yang dapat dibuat kurva hubungan antara potensial (E) dan volume

pereaksinya

Potensiometri merupakan salah satu cara pemeriksaan fisik kimia yang menggunakan peralatan

listrik untuk mengukur potensial elektroda, besarnya potensial elektroda ini tergantung pada

kepekatan ion–ion tertentu dalam larutan, karena itu dengan memakai persamaan Nernst :

            E = Eo + k log (c)

Dimana :          E  = sel potensial yang diukur

                        Eo = konstan selama pemberian suhu

                        C  = konsentrasi yang ditentukan

            Potensial suatu elektroda tidak dapat diukur tersendiri, tetapi dapat ditentukan dengan

menggunakan elektroda indikator dengan elektroda pembanding yang hanya memiliki harga

potensial yang tetap selama pengukuran. Elektroda pembanding yang diambil sebagai baku

international adalah elektroda hidrogen baku. Harga potensial elektroda ini ditetapkan nol pada

kesadahan baku ( H+ )= 1 M, tekanan gas H2 = 1 atm dan suhu 25o C, sedangkan gaya gerak listrik

( GGL ) pasangan elektroda itu diukur dengan bantuan potensiometer yang sesuai, dan sering

digunakan peralatan elektronik (Underwood, 1998).

            Potensial dalam titrasi potensiometri dapat diukur sesudah penambahan sejumlah kecil

volume titran secara berturut-turut atau secara kontinu dengan perangkat automatik. Presisi dapat

dipertinggi dengan sel konsentrasi. Elektroda indikator yang digunakan dalam titrasi potensiometri

tentu saja akan bergantung pada macam reaksi yang sedang diselidiki. Jadi untuk suatu titrasi

asam basa, elektroda indikator dapat berupa elektroda hidrogen atau sesuatu elektroda lain yang

peka akan ion hidrogen, untuk titrasi pengendapan halida dengan perak nitrat, atau perak dengan

klorida akan digunakan elektroda perak, dan untuk titrasi redoks (misalnya, besi(II)) dengan

dikromat digunakan kawat platinum semata-mata sebagai elektroda redoks

            Potensiometri merupakan aplikasi langsung dari persamaan Nerst dengan cara pengukuran

potensial dua elektroda tidak terpolarisasi pada kondisi arus nol. Persamaan Nersnt memberikan

hubungan antara potensial relatif suatu elektroda dan konsentrasi spesies ioniknya yang sesuai

Page 2: Potensiometri Merupakan Metode Analisis Kimia Berdasar Hubungan Antara Potensial Elektroda Relatif Dengan Konsentrasi Larutan Dalam Suatu Sel Kimia

dalam larutan. Dengan pengukuran potensial revensibel suatu elektroda, maka perhitungan

aktivitas atau konsentrasi suatu komponen dapat dilakukan. Jika dua elektroda yang sama

diletakkan pada silinder berisi larutan yang sama, (tetapi berbeda konsentrasi) serta dihubungkan

dengan suatu jembatan garam, maka potensial diantara dua lektroda sesuai dengan perbandingan

kedua konsentrasinya tersebut. Ini diketahui sebagai sel konsentrasi

Dalam suatu titrasi potensiometri titik akhir ditemukan dengan menentukan volume yang

menyebabkan perubahan relative besar dalam potensial apabila titran ditambahakan beberapa

metode menyalurkan beberapa data titrasi dapat digunakan untuk semua reaksi digunakan untuk

tujuan titrimetri asam basa, reaksi pengendapan dan pembentukan kompleks. Dipilih suatu alat

elektroda indicator yang tepat untuk suatu elektroda pembanding seperti kalomel untuk

melengkapi sel titrasi potensiometri dapat digunakan dengan tangan ataupun dengan

potensioautomatik penekanan kurva titrasi secara automatic pada titik akhir

Sejak permulaan abad ini metode potensiometri telah digunakan untuk mendeteksi titik akhir

titrasi. Sekarang meode ini dapat digunakan secara langsung untuk menentukan konsentrasi suatu

ion (ion selective electrode).  Alat-alat yang diperlukan dalam metode potensiometri adalah :

1. Elektroda pembanding

2. Elektroda indikator

3. Alat pengukur potensial

Elektroda Pembanding

Elektroda pemanding adalah suatu elektroda dengan harga potensial setengah sel yang diketahui,

konstan, dan sama sekali tidak peka terhadap komposissi larutan yang sedang disilidiki. Pasangan

elektroda pembanding adalah elektroda eektroda indikator yang potensialnya tergantung pada

konsentrasi zat yang sedang diselidiki. Bebrapa contoh elektroda pembanding :

–          Elektroda Kalomel

Setengah sek elektoda kalomel dapat ditunjukkan sebagai :

ll Hg2Cl2 (sat’d), KCl (xM) l Hg

Dengan x meunjukkan konsentrasi KCl didalam larutan. Reaksi elektroda dapat dituliskan sebagai

Hg2Cl2 + 2e–  2Hg + 2Cl–

Page 3: Potensiometri Merupakan Metode Analisis Kimia Berdasar Hubungan Antara Potensial Elektroda Relatif Dengan Konsentrasi Larutan Dalam Suatu Sel Kimia

Potensial sel ini akan bergantung pada konsentrasi klorida x, dan harga konsentrasi ini harus

dituliskan untuk memperjelas elektroda.

–          Elektroda Perak / Perak Klorida

Elektroda pembanding yang mirip dengan elektroda adalah terdiri dari suatu perak yang

dicelupkan kedalam larutan Cl yang dijenuhkan dengan AgCl. Setengah sel elektroda perak dapat

ditulis

ll AgCl (sat’d), KCl (xM) l Hg

Reaksi setengah selnya adalah

AgCl + e_  Ag + Cl–

Biasanya elektroda ini terbuadari suatu larutan jenuh atau 3,5M KCl yang harga potensialnya

adalah 0.199 V (jenuh) dan 0.205 V (3,5M) pada 250C. Elektroda ini dapat digunakan pada suhu

yag lebih tinggi sedangkan elektroda kalomel tidak (Sumar, 1994).

            Kurva diatas menunjukkan gambar keiringan kurva titrasi, yaitu perubahan potensial

dengan perubahan volume ∆E/∆V terhadap volume titran. Kurna naik sampai pada titik ekivalen

yang maksimum. Volume pada titik ekivalen ditentukan dengan menarik garis vertical dari puncak

ke sumbu volume. Semakin kompleks reaksinya, makin tajam puncaknya sehingga makin teliti

letak titik ekivalen. Tentu saja masih ada sesuatu ketidakpastian dalam mencari letak puncak

kurva

Penambahan asam maka pH menjadi turun dan harga E naik. Hal ini disebabkan karena dengan

bertambahnya asam, iob H+ semakin banyak. Ini membuktikan bahwa larutan semakin asam,

maka pH semakin kecil dan semakin banyak H+ maka muatan ion semakin positif dan tentunya

potensial semakin besar. Begitu sebaliknya, jika adanya penambahan basa maka pH menjadi naik

dan harga E turu. Ini menyebabkan pH semakin besar dan semakin banyak OH–maka muatan ion

semakin negatif dan tentunya potensial semakin kecil.

Dari gambar diatas dapat diketahui bahwa E berbanding terbalik dengan pH. Sedangkan untuk

proses titrasi jika zat penitrannya bersifat basa maka pH zat titran akan naik. Sebaliknya jika zat

penitrannya bersifat asam maka pH zat titran akan turun

      Kelebihan utama potensiometer adalah pada saat potensial dibaca, tidak ada arus yang

mengalir dalam larutan (arus residual akibat tanan sel dan efek polarisasi dapat diabaikan). Sel

standar yang biasanya digunakan untuk mengkalibrasi potensiometer adalah sel Weston jenuh

dengan potensial 1,01864 V pada 200C yang berkurang sebanyak 4×10-5 V tiap kenaikan

Page 4: Potensiometri Merupakan Metode Analisis Kimia Berdasar Hubungan Antara Potensial Elektroda Relatif Dengan Konsentrasi Larutan Dalam Suatu Sel Kimia

temperatur 10C. Suatu pH meter adalah seperangkat alat pengukur potensial elektroda tanpa

aliran arus dan sekaligus menguatkan sinyal yang ditimbulkan pada elektroda gelas dengan suatu

tabung vakum elektrik. Suatu pH meter dengan tipe defleksi, paling tidak mempunyai tipe panel

kendali berupa tombol operasi, tombol standarisasi dengan beffer standar, tombol kompensator

temperatur yang memungkinkan untuk memperbaiki kepekaannya berdasarkan ketergantungan

potensial Nerst terhadap temperatur. Beberapa model dilengkapi juga dengan suatu tombol seleksi

skala, dan ini dikenal sebgai pH meter dengan skala diperluas

            Elektroda indikator dibagi menjadi dua kategori, elektroda logam dan elektroda elektroda

membran. Elektroda logam dapat dikelompokkan kedalam elektroda jenis pertama, jenis kedua,

jenis ketiga dan elektroda redoks

–          Elektroda Logam

Beberapa logam seperti perak, raksa, tembaga, dan timbal dapat bekerja sebagai elektroda

indikator, apabila berhubungan dengan suatu larutan dari ionnya. Misalnya potensial yang

ditimbulkan pada sepotong kawat perak yang tercelup dalam suatu larutan perak nitrat berubah-

ubah dengan aktivitas ion perak sesuai dengan ramalan persamaan Nernst. Kiranya pemindahan

elektron reversibel terjadi antara permukaan logam dan ion-ion di dalam larutan. Elektroda jenis ini

yang ionnya dapat bgertukar secara langsung dengan logam disebut “elektroda jenis pertama”

           Elektroda perak-perak klorida, sebagai suatu elektroda pembanding merupakan suatu

contoh “elektroda jenis kedua”. Pada suatu elektroda jenis kedua, ion dalam larutan tidak bertukar

eletron secara langsung dengan elektroda logam.

Suatu “elektroda jenis ketiga” yang secara luas dipakai adalah elektroda raksa – EDTA. Telah

diamati oleh Reilley dan Schmid bahwa potensial elektroda suatu raksa bersangkut secara

reversibel dengan ion-ion logam lain dalam larutan dengan adanya kompleks raksa

–          Elektroda Membran

Elektroda membran berbeda dalam pokoknya dari elektroda logam yang telah dibahas. Tidak ada

elektron yang diberikan oleh atau kepada membran. Justru sebuah membran membiarkan jenis-

jenis ion tertentu untuk menembusnya, tetepi menahan yang lain. Elektroda gelas, yang digunakan

untuk menentukan pH, merupakan contoh elektroda membran yang paling luas dikenal

pH meter

            pH meter merupakan contoh aplikasi elektroda membran yang berguna untuk mengukur

pH larutan. pH meter dapat juga digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi asam basa

Page 5: Potensiometri Merupakan Metode Analisis Kimia Berdasar Hubungan Antara Potensial Elektroda Relatif Dengan Konsentrasi Larutan Dalam Suatu Sel Kimia

pengganti indikator. Alat ini dilengkapi dengan elektroda gelas dan elektroda kalomel (SCE) atau

gabungan dari keadaan (elektroda kombinasi). Diagram pH meter ditunjukkan

            Hal yang harus diperhatikan dalam menggunakan elektroda-elektroda ialah cairan dalam

elektroda adalah cairan dalam elektroda harus selalu dijaga lebih tinggi dari larutan yang diukur.

Peringatan ini dimaksudkan untuk mencegah kontaminasi larutan elektroda atau penyumbatan

penghubung karena reaksi ion-ion analit dengan ion raksa atau ion perak

Titrasi Potensiometri

            Potensial suatu elektroda indikator berguna untuk menentukan titik ekuivalen suatu titrasi.

Penentuan  titik ekivalen dengan cara ini lebih teliti dari pada penggunaan indikator. Akan tetapi

metode ini memerlukan waktu yang lebih lama jka tidak menggunakan titrasi automatik. Titrasi

potensiometri dapat digunakan untuk titrasi pengendapan, pembentukan komplek, netralisasi, dan

redoks

            Reaksi-reaksi yang berperan dalam pengukuran titrasi potensiometri   yaitu reaksi

pembentukan kompleks reaksi netralisasi dan pengendapan dan reaksi redoks. Pada reaksi

pembentukan kompleks dan pengendapan, endapan yang terbentuk akan membebaskan ion

terhidrasi dari larutan.  Umumnya digunakan elektroda Ag dan Hg, sehingga berbagai logam dapat

dititrasi dengan EDTA. Reaksi netralisasi terjadi pada titrasi asam basa dapat diikuti dengan

elektroda indikatornya elektroda gelas. Tetapan ionisasi   harus kurang dari 10-8. Sedangkan reaksi

redoks dengan elektroda Pt atau elektroda inert dapat digunakan pada titrasi redoks. Oksidator

kuat (KMnO4, K2Cr2O7, Co(NO3)3) membentuk lapisan logam-oksida yang harus dibebaskan dengan

reduksi secara katoda dalam larutan encer

            Bermacam reaksi titrasi dapat diikuti dengan pengukuran potensiometri. Reaksinya harus

meliputi penambahan atau pengukuran beberapa ion yang sesuai dengan jenis elektrodanya.

Potensial diukur sesudah penambahan sejumlah kecil volume titran secara berturut-turut atau

secara kontinyu dengan perangkat  automatic. Presisi dapat dipertinggi dengan sel konsentrasi.

1. Reaksi Netralisasi

Titrasi asam basa dapat diikuti dengan elektroda indikatornya elektroda gelas.

2. Reaksi pembentukan kompleks dan pengendapan

Pembentukan endapan atau kompleks akan membebaskan ion terhidrasi dari larutan. Biasanya

digunakan elektroda Ag dan Hg. Berbagai logam dapat dititrasi dengan EDTA.

Page 6: Potensiometri Merupakan Metode Analisis Kimia Berdasar Hubungan Antara Potensial Elektroda Relatif Dengan Konsentrasi Larutan Dalam Suatu Sel Kimia

3. Reaksi Redoks

Elektroda Pt atau elektroda inert dapat digunakan pada titrasi redoks. Oksidator kuat membentuk

lapisan logam oksida yang harus dibebaskan dengan reduksi secara katoda dalam larutan encer

4.2 PembahasanPotensiometri adalah suatu teknik analisis yang didasari oleh pengukuran potensial

suatu sensor atau elektroda. Suatu membran sensor atau permukaan sensor berfungsi sebagai setengah sel elektrokimia yang menimbulkan potensial sebanding dengan logaritma dari aktivitas atau konsentrasi ion yang dianalisis.  Potensial sel diperoleh dengan mengukur pada keadaan tidak ada arus melalui sel. Potensiometri ini bekerja berdasarkan hukum Nernst.

Prinsip dasar dari metode potensiometri adalah pengukuran potensial suatu larutan dengan menggunakan elektroda dengan zerro current. Sementara titrasi potensiometri merupakan salah satu bentuk pengembangan dari metode ini dengan penggunaan titrasi dalam penambahan suatu larutan.

Praktikum kali ini adalah titrasi potensiometri. Sementara yang dilakukan dalam praktikum ini mengkalibrasi pH meter, kemudian standarisasi HCl, dan penentuan kadar NaHCO3 dan Na2CO3 dalam soda kue.

Titrasi potensiometri merupakan analisis volumetri. Analisis volumetri biasanyadiperlukan larutan standar. Proses penentuan konsentrasi larutan satandar dengan larutan lain yang telah diketahui pasti konsentrasinya disebut standarisasi atau membakukan. Larutan standar adalah larutan yang diketahui konsentrasinya yang akan digunakan pada analisis volumetri. Ada dua cara menstandarkan larutan yaitu:

1. Pembuatan langsung larutan dengan melarutkan suatu zat murni dengan berat tertentu, kemudian diencerkan sampai memperoleh volume tertentu secara tepat. Larutan ini disebut larutan standar primer, sedangkan zat yang kita gunakan disebut standar primer.

2. Larutan yang konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan cara menimbang zat kemudian melarutkannya untuk memperoleh volum tertentu, tetapi dapat distandartkan dengan larutan standar primer, disebut larutan standar skunder.

Sementara tujuan dari standarisasi adalah mengetahui konsentrasi pasti dari suatu larutan. Belum tentu konsentrasi suatu larutan akan tetap jika telah dibiarkan dalam waktu lama. Sebagai contoh NaOH yang beersifat higroskopis atau mudah mengikat uap air dan air sehingga jika dibiarkan terlalu lama maka konsentrasinya akan berubah. Beberapa zat yang dapat digunakan untuk larutan standar primer, harus memenuhi persyaratan seperti mudah diperoleh dalam bentuk murninya, stabil, dan mudah dikeringkan atau tidak higroskopis.

Titrasi potensiometri pada umumnya sama seperti titrasi yang lainnya oleh karena itu reaksi yang terjadi pada titrasi potensiometri ini harus berlangsung cepat, sehingga titrasi dapat dilakukan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Selanjutnya, reaksi harus sederhana dan diketahui dengan pasti, sehingga didapat kesetaraan yang pasti dari reaktan. Reaksi harus berlangsung secara sempurna sehingga akan memudahkan dalam penetapan konsentrasi ataupun perhitungan.

Sebelum digunakan pH meter yang merupakan elektroda kaca bersifat sensitif terhadap ion H+ akan dikalibrasi menggunakan larutan KCl. Proses ini bertujuan agar skala

Page 7: Potensiometri Merupakan Metode Analisis Kimia Berdasar Hubungan Antara Potensial Elektroda Relatif Dengan Konsentrasi Larutan Dalam Suatu Sel Kimia

yang ditunjukkan pada pH meter adalah benar. KCl merupakan garam yang bermuatan netral sehingga sering digunakan untuk mengkalibrasi pH meter.

Set alat titrasi potensiometri otomatis dirangkai sedemikian rupa sehingga penambahan larutan HCl dapat dilakukan untuk memulai titrasi. 25 mL larutan NaOH 0,1 M ditempatkan pada wadah yang tersedia dan ditetesi (ditambahkan) 1 mL HCl untuk kemudian diukur pH pada tiap-tiap penambahan hingga 25 mL HCl yang digunakan. Setiap dilakukan penambahan maka larutan dihomogenkan dengan cara mengaduk secara otomatis menggunakan alat yang disediakan. Tujuan dari penghomogenan ini adalah menyamakan pH disetiap bagian larutan. Hal ini karena penambahan larutan HCl sebanyak 1 mL hanya terjadi pada sebagian bagian saja, untuk mempercepat reaksi penggaraman dan pengukuran pH secara merata pada tiap bagian maka dilakuakan pengadukan. pH yang ditunjukkan pada alat dicata dan kemudian diplotkan terhadap volume HCl yang ditambahkan.

Titik ekivalen titrasi merupakan suatu titik dengan jumlah mol titran dan titrat pada titik tersebut adalah sama atau ekivalen. Sebagai contoh 1 mol NaOH akan memiliki titik ekivalen jika sudah tercapat 1 mol HCl yang ditambahkan. Titik ekivalen digunakan sebagai titik akhir titrasi dengan bantuan indikator untuk mendeteksi titik akhir tersebut.

Jika diplotkan pada skema standarisasi HCl didapatkan grafik

Titik ekivaelen dari grafik tersebut dapat ditemukan dengan cara menentukan garis linearitas sesuai dengan data yang ada. Titik ekivalen tersebut diketahui pada garis linear yang memotoh grafik tersebut. Berdasarkan grafik di atas maka titik ekivalennya adalah 22 mL HCl karena pada titik tersebut terjadi perpotongan. Grafik tersebut menginformasikan bahwa pH dari larutan NaOH yang dititrasi menggunakan larutan HCl lama kelamaan akan turun. Hal ini dikarenakan terbentuknya garam NaCl sehingga konsentrasi NaOH menurun akibat sebagian NaOH ternetralkan oleh asam HCl. Reaksinya adalah

NaOH (aq) +HCl (aq)  NaCl (aq) + H2O (aq)Penurunan pH mula-mula terjadi sedikit demi sedikit, kemudian saat mendekati titik ekivalen penurunan menjadi drastis. Oleh karena itu, titrasi harus dilakukan secara hati-hati. Namun karena penggunaan mesin kesalahan dalam penambahan titran dapat diminimalisir. Ketika titik ekivalen diketahui, maka konsentrasi HCl dapat diketahui yaitu dengan menggunakan persamaan V1 M1 = V2 M2. Dari percobaan ini didapatkan konsentrasi larutan HCl adalah 0,11 M.            Setelah HCl sudah diketahui konsentrasinya, larutan tersebut digunakan untuk menitrasi Na2CO3 untuk diketahui kadarnya. Reaksi yang terjadi adalah

Na2CO3 (aq) +HCl (aq)  NaCl (aq) + NaHCO3 (aq)Mula-mula pH dari larutan yang terbuat dari soda kue adalah 8,8 kemudian lama kelamaan turun. Hal ini dikarenakan basa Na2CO3 dalam soda kue ternetralkan oleh HCl. Jika digambarkan grafik maka

Titik ekivalen bergasarkan grafik tersebit berada pada 19 mL. Hal ini dapat diketahui dengan perpotongan grafik dengan garis linieritas. Kurva yang dihasilkan tidak terlalu curam seperti halnya titrasi HCl dengan NaOH halll ini dikarenakan soda kue merupakan basa yang lemah jika dibandingkan NaOH. Dengan menggunakan persamaan V1 M1 = V2 M2. Maka konsentrasi Na2CO3 dapat diketahui. Namun karena yang akan dicari adalah kadar maka diperlukan persamaan mol. Mol HCl dan mol Na2CO3 saat titik ekivalen adalah sama. Dengan demikiam dapat digunakan untuk mengetahui berat. Kadar dihitung dengan membagi dengan massa sampel dikalikan 100%. Dari percobaan ini didapatkan kadar Na2CO3 dalam sampel adalah 73,83%. Mol NaHCO3 juga dapat diketahui berdasarkan persamaan reaksi. Mol NaHCO3 terhadap mol Na2CO3 adalah satu banding satu. Oleh karena ini keduanya sama. Kadar dari NaHCO3 dalam sampel adalah 58,52%.

Page 8: Potensiometri Merupakan Metode Analisis Kimia Berdasar Hubungan Antara Potensial Elektroda Relatif Dengan Konsentrasi Larutan Dalam Suatu Sel Kimia

            Kesalahan yang mungkin terjadi saat praktikum dilakukan adalah ketidakbersihan alat untuk titrasi seperti gelas tempat sampel pada mesin pencucian yang kurang bersih dapat menyebabkan adanya zat sisa yang menempel. Selain itu, larutan NaOH bersifat higroskopis. Jika dibiarkan terlalu lama maka kemungkinan akan engikat uap air di udara sehingga konsentrasinya dimungkinkan turun dari semula yaitu 0,1 M.

Page 9: Potensiometri Merupakan Metode Analisis Kimia Berdasar Hubungan Antara Potensial Elektroda Relatif Dengan Konsentrasi Larutan Dalam Suatu Sel Kimia

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan-          Prinsip dasar titrasi potensiometri adalah pengukuran potensial suatu larutan dengan

menggunakan elektroda dengan zerro current secara titrasi.-          Kadar Na2CO3 dalam sampel adalah 73,83% dan kadar NaHCO3 dalam sampel sebesar

58,52%.


Top Related