Download - POTENSI DESA - himasta.unimus.ac.id
POTENSI DESAISKANDAR, S.ST, M.S.E.
STATISTISI MADYA BPS PROVINSI JAWA TENGAH
2
Kebutuhan terhadap data dan informasi kewilayahan hingga wilayah terkecil semakin beragam dan harus dipenuhi.
Pembangunan desa harus menjadi prioritas dalam pembangunan nasional karena sejalan dengan NAWACITA KETIGA : membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
Data Podes merupakan data kewilayahan/ spasial satu-satunya yang dimiliki oleh BPS.
LATAR BELAKANG
SENSUS BPS: TERDAPAT 3 SENSUS DALAM 10 TAHUN
SEKILAS PENDATAAN POTENSI DESA
Pendataan Potensi Desa (Podes)
merupakan pendataan terhadap
ketersediaan infrastruktur dan
potensi yang dimiliki oleh setiap
wilayah administrasi setingkat
desa/kelurahan, kecamatan, dan
kabupaten/kota di seluruh
Indonesia.
Pendataan Podes mendahului
kegiatan Sensus yang dilakukan
oleh BPS.
Pendataan Podes terakhir pada
tahun 2018, yaitu 2 tahun
menjelang Sensus Penduduk 2020.
Pendataan Podes berikutnya
pada tahun 2021, yaitu 2 tahun
menjelang Sensus Pertanian 2021.
3
TUJUAN
4
• Menghasilkan data potensi desa/kelurahan: sosial, ekonomi,
sarana, prasarana wilayah.
• Menghasilkan data klasifikasi/tipologi desa.
• Sumber data pemutakhiran peta wilayah kerja statistik.
• Informasi dasar untuk Sensus Penduduk 2020.
Tujuan
• Digunakan sebagai bahan analisis kewilayahan terkait
potensi ekonomi, sosial, dan sarana/prasarana wilayah.
• Digunakan dalam evaluasi program yang telah dibuat oleh
kementerian/lembaga terkait.
• Digunakan dalam penyusunan kebijakan/strategi berbasis
kewilayahan.
Manfaat
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik
DASAR HUKUM
5
CAKUPAN
Seluruh wilayah administrasi setingkat Desa, yaitu Desa,
Kelurahan, Nagari, UPT/SPT.
Seluruh wilayah administrasi Kecamatan.
Seluruh wilayah administrasi Kabupaten/Kota.
DASAR HUKUM & CAKUPAN
NARASUMBER
6
Tingkat Desa/kelurahan:
Aparat desa/kelurahan.
Penelusuran dokumen desa.
Narasumber lain yang terkait dan relevan
(Puskesmas, PLN, dan lain-lain).
Tingkat Kecamatan:
Aparat kecamatan.
Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas di Kecamatan,
Polsek, Koramil, dan lain-lain.
Tingkat Kabupaten/Kota:
Sekretaris Daerah.
OPD terkait, seperti: Dinas Pertambangan dan
Energi, Dinas Perindustrian, Dinas Perhubungan,
Dinas Tenaga Kerja, Polres, Dinas Sosial, dan lain-lain.
Data yang diperoleh
dari para narasumber
harus melalui
persetujuan dari aparat
desa/ kelurahan,
kecamatan, dan
kabupaten/kota
7
PETUGAS PODES 2018
6 – 7 Desa/Kelurahan
Satu
Petugas
Pencacah
mendata
Satu
Petugas
Pengawas/
Pemeriksa
mengawasi
13.833 orang 4.771 Pengawas
Jumlah Pencacah se - Indonesia Jumlah Pengawas se - Indonesia
2 – 3 orang PCL
JADWAL
8
NO. KEGIATAN WAKTU
I PERENCANAAN
1 Pelatihan Intama 6 - 9 Feb 2018
2 Pelatihan Innas Pendataan (4 hari efektif) 2-14 April 2018
3 Pelatihan Petugas Pendataan 2 gelombang @ 3 hari efektif 9 - 27 April 2018
4 Pelatihan Innas Pengolahan (3 hari efektif) 1 - 5 Mei 2018
5 Pelatihan Inda Pengolahan (3 hari efektif) 7 - 9 Mei 2018
6 Pelatihan petugas pengolahan (1 hari efektif) 11 Mei 2018
II PELAKSANAAN
1 Pendataan 2 - 31 Mei 2018
2 Pengawasan/pemeriksaan 2 Mei - 4 Juni 2018
3 Supervisi 2 Mei - 6 Juli 2018
IIIPENGOLAHAN (Receiving – Tabulasi Nasional dan
Provinsi)7 Mei – 12 Oktober 2018
IV PENYAJIAN (Penyusunan Publikasi – Pencetakan) 15 Okt – 14 Des 2018
INTRUMEN YANG DIGUNAKAN (1)
No Nama KegunaanDigunakan
oleh
Tempat
Penyimpanan(1) (2) (3) (4) (5)
Kuesioner
1PODES2018-DAFTAR
DESA
Sebagai panduan petugas pada
saat pendataanPCL BPS Kabupaten/Kota
2 PODES2018-DESAPendataan potensi
desa/kelurahanPCL BPS Kabupaten/Kota
3 PODES2018-JORONG*Pendataan potensi jorong
PCL BPS Kabupaten/Kota
4 PODES2018-NAGARI*Pendataan potensi nagari
PCL BPS Kabupaten/Kota
5 PODES2018-KECPendataan potensi kecamatan
PCL BPS Kabupaten/Kota
6 PODES2018-KAB/KOTAPendataan potensi
kabupaten/kotaPCL BPS Kabupaten/Kota
7 Peta WAPemberian tanda lokasi
kantor Kepala Desa/ Lurah PCLBPS Kabupaten/Kota
INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN (1)
No Nama KegunaanDigunakan
oleh
Tempat
Penyimpanan
(1) (2) (3) (4) (5)
Buku Pedoman
8 Pedoman Kepala BPS
Provinsi/Kabupaten/
Kota
Merupakan acuan bagi Kepala BPS
Provinsi dan Kepala BPS
Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan kegiatan pendataan
Podes 2018
Kepala BPS
Provinsi dan
Kepala BPS
Kabupaten/
Kota
BPS Provinsi dan BPS
Kabupaten/Kota
9 Pedoman Pencacah Merupakan acuan bagi pencacah
dalam melaksanakan tugas pendataan
Podes 2018
PCL dan PML -
10 Pedoman Pemeriksa Merupakan acuan bagi pemeriksa
untuk memeriksa isian kuesioner
PML -
11 Pedoman Pengolahan Merupakan acuan bagi petugas
pengolah data entri
Petugas pengolah
data
-
INTRUMEN YANG DIGUNAKAN (2)
INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN (2)
11
INFORMASI YANG DIKUMPULKAN
1. Kependudukan dan Ketenagakerjaan
(Jumlah penduduk, TKI, produk unggulan, dan lain-lain)
2. Perumahan dan Lingkungan Hidup
(Listrik, penanganan sampah, pencemaran, dan lain-lain)
3. Bencana Alam dan Mitigasinya
(Kejadian dan fasilitas/upaya antisipasi/mitigasi bencana)
4. Pendidikan dan Kesehatan
(Sarana pendidikan dan kesehatan, kejadian luar biasa, dan lain-lain)
5. Sosial Budaya, Olahraga, dan Hiburan
(Agama, suku, penyandang cacat, fasilitas olahraga, dan lain-lain)
6. Angkutan, Komunikasi, dan Informasi
(Prasarana dan sarana transportasi, sinyal seluler, kantor pos, dan lain-lain)
12
INFORMASI YANG DIKUMPULKAN
7. Penggunaan Lahan
(Luas wilayah dan luas lahan menurut penggunaan lahan)
8. Ekonomi dan Keamanan
(Sarana ekonomi, koperasi, perkelahian massal, dan lain-lain)
9. Keuangan dan Aset Desa
(Sumber pendapatan, pengeluaran, aset desa, dan lain-lain)
10. Penggunaan Dana Desa
(Program pembangunan, pemberdayaan masyarakat , dan lain-lain)
11. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan
(Program pembangunan/pemberdayaan masyarakat selain yang bersumber
dari Dana Desa)
PEMANFAATAN DATA PODES 2014 BAGI KEMENTERIAN/LEMBAGA
BAPPENAS: Indeks Pembangunan Desa(IPD)
13
IPD: suatu ukuran yang digunakan untuk menilai tingkat
kemajuan atau perkembangan desa
Hasil IPD tahun 2014
Skala indeks IPD 0 – 100, semakin tinggi nilai IPD,
pembangunan di desa semakin baik.
Tipologi Desa Jumlah Desa Persentase
Tertinggal (IPD ≤ 50) 20.175 27,2%
Berkembang (50 < IPD ≤ 50) 51.014 68,9%
Mandiri (IPD > 75) 2.904 3,9%
Total 74.093 100%
PEMANFAATAN DATA PODES 2014 BAGI KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENKEU: Indeks Kesulitan Geografis (IKG)
14
IKG: angka yang mencerminkan tingkat kesulitan geografis
suatu desa berdasarkan variable ketersediaan pelayanan
dasar, kondidi infrastruktur, dan transportasi .
Penggunaan:
Salah satu alokator Dana Desa.
Skala indeks 0–100, semakin tinggi nilai IKG,
keterjangkauan warga desa terhadap ketiga faktor
tersebut semakin sulit.
Desa dengan fasilitas pelayanan dasar yang terbatas,
kualitas infrastruktur yang rendah, dan akses transportasi
yang sulit akan memiliki angka indeks yang relatif lebih
tinggi dibandingkan desa lainnya.
PEMANFAATAN DATA PODES 2014 BAGI KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENKO MARITIM: Identifikasi Pembangunan dan Pengentasan
Kemiskinan (dengan IKG) di Desa Pesisir Selatan Jawa Barat
15
Nama Kabupaten
Indeks Kesulitan Geografis 2014
(Skala 0 – 100)
Rata-rata Terendah Tertinggi
1 BOGOR 28.91 12.80 63.33
2 SUKABUMI 33.94 10.04 71.61
3 CIANJUR 38.66 15.16 82.37
4 GARUT 34.94 16.69 63.00
5 TASIKMALAYA 31.56 14.97 55.89
1
23
4
5
Semakin gelap warnanyasemakin TINGGI tingkat KESULITANwarga desa tersebut dalam mengakses fasilitas dasar.
PEMANFAATAN DATA PODES 2014 BAGI KEMENTERIAN/LEMBAGA
KEMENKO MARITIM: Identifikasi Pembangunan dan Pengentasan
Kemiskinan (dengan IKG dan IPD) di Desa Pesisir Selatan Jawa Barat
16
Contoh Pembangunan dan Kesulitan Akses di
Kabupaten Tasikmalaya:
Nama DesaNilai
IKG
Nilai
IPDKeterangan
Desa
Sukahurip55,89 42,76
akses sulit dilihat darinilai IKG tinggi dan
pembangunan rendahdilihat dari nilai IPD yang
rendah
Desa
Manonjaya14,97 83,83
akses mudah dilihat darinilai IKG rendah dan
pembangunan tinggidilihat dari nilai IPD yang
tinggi
PEMANFAATAN DATA PODES 2014 BAGI KEMENTERIAN/LEMBAGA
1. KKP Penentuan desa di daerah terdepan
dan desa di pulau-pulau terkecil dan terluar;
2. Kemenpora Desa dengan keberadaan
fasilitas/lapangan dan kelompok olah raga;
3. Kemendesa dan PDTT Informasi
pemberdayaan masyarakat desa;
4. BNPB Informasi kejadian bencana alam;
5. Kementerian Kominfo Informasi Base
Transceiver Station (BTS) dan sinyal telepon
untuk penentuan desa tanpa sinyal telepon;
6. One Map Policy Informasi koordinat dan
alamat kantor desa;
7. dan lain-lain.
17
18
DUKUNGAN STAKEHOLDER
Podes membutuhkan data dari
aparat setingkat desa/kelurahan,
kecamatan, dan
kabupaten/kota.
Podes juga membutuhkan data
OPD atau unit lain, seperti
Puskesmas, PLN, BPJS, dan
sebagainya.
Oleh karena itu, sangat
dibutuhkan dukungan dari
seluruh stakeholder:
kementerian/lembaga,
pemerintah daerah, dan OPD.
19
Hasil Podes2014
20
Gambaran Kondisi Tahun 2014
JUMLAH DESA DI INDONESIA TAHUN 2014 SEBANYAK
82.190 DESA
21
JANGKAUAN SINYAL SELULER
16.
Tidak ada sinyal
Sinyal lemah
Sinyal kuat
Legenda:
22
Potensi Pertanian
Potensi Pencemaran
23
Potensi Wisata
24
25
Informasi LengkapTentang Hasil PODES 2018
dapat Diakses melalui
jateng.bps.go.id
26
Bagaimana PotensiDesa Saat Ini
Podes 2021Akan Menjawabnya
?
SENSUS PENDUDUK ONLINE MENUJU SATU DATA INDONESIA
#SP2020 MENCATAT INDONESIA
28
Lampiran
Dana Desa
Dana Desa bersumber dari APBN dengan mengefektifkan
program yang berbasis desa, yaitu untuk membiayai
penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan
dan pemberdayaan masyarakat.
Salah satu komponen formulasi pengalokasian Dana Desa
adalah Indeks Kesulitan Geografis (IKG), dengan sumber data
penghitungan menggunakan Data Podes.
Dana Desa pertama kali dikucurkan pada tahun 2015.
Tahun 2018 merupakan tahun ke-4 diluncurkannya Dana Desa.
Selain untuk melihat potensi desa dan capaian Pembangunan
Desa, Podes 2018 juga bermanfaat untuk monitoring hasil
pelaksanaan dan penggunaan Dana Desa.
DANA DESA
DANA DESA (Lanjutan)
Jenis pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat menurut Peraturan
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi No. 19 Tahun
2017.
Jenis pembangunan desa, antara lain:
1. Sarana prasarana transportasi
2. Sarana prasarana energi
3. Sarana prasarana informasi dan komunikasi
4. Sarana prasarana sanitasi
5. Sarana prasarana air bersih
6. Sarana prasarana pendidikan dan kebudayaan
7. Sarana prasarana kesehatan
8. Sarana prasarana perdagangan dan jasa
9. Sarana prasarana produksi pertanian
10. Sarana prasarana industri kecil desa
11. Sarana prasarana rekreasi dan wisata
12. Sarana prasarana penanggulangan bencana dan pelestatarian alam
13. Sarana prasarana penunjang pemerintahan
DANA DESA
Jenis pemberdayaan masyarakat, antara lain:
1. Pelayanan kesehatan masyarakat
2. Pelayanan pendidikan dan kebudayaan
3. Pengelolaan lingkungan perumahan desa
4. Pengelolaan transportasi desa
5. Pengembangan energi terbarukan
6. Pengelolaan informasi dan komunikasi
7. Pengelolaan usaha produktif berbasis pertanian
8. Pengelolaan usaha industri kecil desa non pertanian
9. Pendirian dan pengembangan BUMDesa dan atau BUMDesa Bersama
10. Peningkatan kesadaran dalam pelestarian alam dan penanggulangan
bencana
11. Peningkatan peran masyarakat untuk meningkatkan tata kelola desa
12. Peningkatan kualitas dan kapasitas masyarakat desa.
Indeks Kesulitan Geografis (IKG)
Indeks Kesulitan Geografis (IKG) merupakan indeks komposit yang diolah dari
data Podes dan digunakan sebagai salah satu alokator Dana Desa. Alokator
Dana Desa lainnya adalah jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa,
dan luas wilayah desa (PMK No. 49 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pengalokasian, Penyaluran, Penggunaan, Pemantauan dan Evaluasi Dana
Desa).
IKG menggambarkan tingkat kesulitan secara geografis dari suatu desa.
IKG dihitung untuk masing-masing desa.
IKG memiliki rentang nilai 0 – 100, semakin tinggi nilai IKG menunjukkan
tingkat kesulitan geografis yang semakin tinggi.
IKG diterdiri dari 3 faktor:
1. Ketersediaan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan
2. Kondisi infrastruktur ekonomi dan ketersediaan energi
3. Aksesibilitas/transportasi
Indeks Kesulitan Geografis (IKG)
Podes untuk penghitungan IKG:
A. Faktor Ketersediaan Pelayanan Dasar
Faktor ketersediaaan pelayanan dasar terdiri dari
ketersediaan/akses ke fasilitas pendidikan dan kesehatan.
Terdapat 12 variabel yang digunakan untuk mengukur faktor
ketersediaan pelayanan dasar, yaitu:
Lanjutan
1) Ketersediaan dan akses ke TK/RA/BA
2) Ketersediaan dan akses ke SD/MI/Sederajat
3) Ketersediaan dan akses ke SMP/MTS/Sederajat
4) Ketersediaan dan akses ke SMA/MA/SMK/Sederajat
5) Ketersediaan dan kemudahan akses ke rumah sakit
6) Ketersediaan dan kemudahan akses ke rumah sakit bersalin
7) Ketersediaan dan kemudahan akses ke puskesmas
8) Ketersediaan dan kemudahan akses ke poliklinik/balai pengobatan
9) Ketersediaan dan kemudahan akses ke tempat praktek dokter
10)Ketersediaan dan kemudahan akses ke tern pat praktek bidan
11)Ketersediaan dan kemudahanakses ke poskesdes atau polindes
12)Ketersediaan dan akses ke apotek
Indeks Kesulitan Geografis (IKG)
B. Faktor Kondisi lnfrastruktur
Terdapat 8 variabel yang digunakan untuk mengukur faktor kondisi
infrastruktur, yaitu:
1. Ketersediaan dan akses ke kelompok pertokoan
2. Ketersediaan dan akses ke pasar
3. Akses ke restoran, rumah makan atau warung/kedai makan
4. Akses ke akomodasi hotel atau penginapan
5. Akses ke bank
6. Akses ke energi listrik
7. Akses ke penerangan jalan
8. Akses ke bahan bakar
Lanjutan
Indeks Kesulitan Geografis (IKG)
C. Faktor Aksesibilitas/Transportasi
Terdapat 8 variabel yang digunakan untuk mengukur faktor
aksesibilitas/transportasi, yaitu:
1. Lalu lintas dan kualitas jalan
2. Aksesibilitas jalan
3. Ketersediaan angkutan umum
4. Operasional angkutan umum
5. Lama waktu per kilometer menuju kantor camat
6. Biaya per kilometer menuju kantor camat
7. Lama waktu per kilometer menuju kantor bupati/walikota
8. Biaya per kilometer menuju kantor bupati/walikota
Lanjutan
Indeks Pembangunan Desa (IPD)
Indeks Pembangunan Desa (IPD) adalahindeks komposit yang menggambarkantingkat kemajuan desa pada suatu waktu.
IPD disusun menggunakan beberapadimensi, variabel, dan indikator kuantitatifyang ada di Podes.
IPD dihitung untuk masing-masing desa.
Apabila IPD diukur secara berkala danditampilkan antar waktu, maka dapatdiperoleh dinamika dan perubahan tingkatkemajuan desa.
Dinamika dan perubahan tingkatkemajuan desa secara tidak langsungmerupakan ukuran kinerja pembangunandi desa atau kawasan perdesaan.
IPD disusun oleh 5 dimensi yang mencakup11 variabel dan 42 indikator.
https://www.bappenas.go.id/files/5514/4704/6044/Buku_Indeks_Pembangunan_Desa_2014.pdf
https://www.bappenas.go.id/files/9014/4713/1766/Lampiran_Indeks_Pembangunan_Desa_2014.pdf
BUKUIPD 2014
dapat diunduh
melalui:
Buku:
Lampiran:
Podes untuk penghitungan IPD:
Indeks Pembangunan Desa (IPD)
Dimensi Variabel No. 26 Indikator
Pelayanan
Dasar
Pelayanan Pendidikan
1 Ketersediaan dan Akses ke TK/RA/BA
2 Ketersediaan dan Akses ke SD Sederajat
3 Ketersediaan dan Akses ke SMP Sederajat
4 Ketersediaan dan Akses ke SMA Sederajat
Pelayanan Kesehatan
5 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Rumah Sakit
6 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Rumah Sakit Bersalin
7 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Puskesmas
8 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Poliklinik/Balai Pengobatan
9 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Tempat Praktek Dokter
10 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Tempat Praktek Bidan
11 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Poskesdes atau Polindes
12 Ketersediaan dan Kemudahan Akses ke Apotek
Kondisi
Infrastruktur
Infrastruktur Ekonomi
13 Ketersediaan Pertokoan, Minimarket, atau Toko Kelontong
14 Ketersediaan Pasar
15 Ketersediaan Restoran, Rumah Makan atau Warung/Kedai Makan
16 Ketersediaan Akomodasi Hotel atau Penginapan
17 Ketersediaan Bank
Infrastruktur Energi
18 Elektrifikasi
19 Kondisi Penerangan di Jalan Utama
20 Bahan Bakar untuk Memasak
Infrastruktur Air Bersih
dan Sanitasi
21 Sumber Air untuk Minum
22 Sumber Air untuk Mandi/Cuci
23 Fasilitas Buang Air Besar
Infrastruktur Komunikasi
dan Informasi
24 Ketersediaan dan Kualitas Fasilitas Komunikasi Seluler
25 Ketersediaan Fasilitas Internet dan Pengiriman Pos atau Barang
Lanjutan
Indeks Pembangunan Desa (IPD)
Dimensi Variabel No. Indikator
Aksesibilitas/
Transportasi
Sarana Transportasi
26 Lalu Lintas dan Kualitas Jalan
27 Aksesibilitas Jalan
28 Ketersediaan Angkutan Umum
29 Operasional Angkutan Umum
Aksesibilitas
Transportasi
30 Waktu Tempuh per Kilometer Transportasi ke Kantor Camat
31 Biaya per Kilometer Transportasi ke Kantor Camat
32Waktu Tempuh per Kilometer Transportasi Ke Kantor
Bupati/Walikota
33 Biaya per Kilometer Transportasi ke Kantor Bupati/Walikota
Pelayanan Umum
Kesehatan Masyarakat34 Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB)
35 Penanganan Gizi Buruk
Olah Raga36 Ketersediaan Fasilitas Olah Raga
37 Keberadaan Kelompok Kegiatan Olah Raga
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Kemandirian
38 Kelengkapan Pemerintahan Desa
39 Otonomi Desa
40 Aset/Kekayaan Desa
Kualitas Sumber Daya
Manusia
41 Kualitas SDM Kepala Desa
42 Kualitas SDM Sekretaris Desa
Lanjutan