Download - PKM P 2013_Regenerasi Ikan Print
ii
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
KEMAMPUAN REGENERASI SIRIP EKOR IKAN NILEM
(Osteochilus hasselti C.V) PADA BERBAGAI TARAF PEMOTONGAN
DENGAN PEMBERIAN KADAR PROTEIN PAKAN YANG BERBEDA
BIDANG KEGIATAN :PKM-P
Diusulkan oleh :
Bima Ade Setiawan B1J010034 (Angkatan 2010)
Ari Dwi Nurasih BIJ010104 (Angkatan 2010)
Muhimatul Umami BIJ009017 (Angkatan 2009)
Devi Olivia Muliawati BIJ009088 (Angkatan 2009)
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2013
ii
HALAMAN PENGESAHAN
PKM-P1. Judul Kegiatan : Kemampuan Regenerasi Sirip Ekor Ikan Nilem
(Osteochilus hasselti C.V) Pada Berbagai Taraf Pemotongan dengan Pemberian Kadar Protein Pakan yang Berbeda
2. Bidang Kegiatan : (√) PKM-P ( ) PKM-K ( ) PKM-KC (Pilih salah satu) ( ) PKM-T ( ) PKM-M3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian (Pilih salah satu) (√) MIPA ( ) Teknologi dan Rekayasa
( ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora ( ) Pendidikan
4. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utamaa. Nama Lengkap : Bima Ade Setiawanb. NIM : B1J010034c. Jurusan : Biologid. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Jenderal Soedirmane. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Raya Cindaga-Kebasen No. 30 B
Rt03/08 , Kebasen, Banyumas 53172087 737 125 693
f. Alamat email : [email protected]. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 3 orang6. Dosen Pendamping
a.Nama Lengkap dan Gelar : Gratiana E. Wijayanti, MRepSc.Ph.Db.NIDN : 0024026305c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : Jl. Raden Patah Gang MM Ibrahim No 3
Dukuhwaluh RT01 RW02 Kec Kembaran, Kab. Banyumas. Jawa Tengah. 081 226 750 85
7. Biaya Kegiatan Total :a. Dikti : Rp 4.552.000
8.Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulanPurwokerto, 5 Mei 2013
Menyetujui,
Pembantu Dekan III Ketua PelaksanaFakultas Biologi Unsoed
(Dr.Agus Nuryanto,S.Si, M.Si) (Bima Ade Setiawan) NIP. 19690825 199702 1 001 NIM. B1J010034
Pembantu Rektor III Dosen Pendamping
(Prof. Dr. Imam Santosa, M S i ) Gratiana E. Wijayanti, M.RepSc., PhDNIP. 19611001 198803 1 001 NIDN. 0024026305
1
A. JUDUL
Kemampuan Regenerasi Sirip Ekor Ikan Nilem (Osteochilus hasselti C.V) pada
berbagai taraf pemotongan dengan Pemberian Kadar Protein Pakan yang Berbeda
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Regenerasi merupakan proses pembentukan kembali jaringan dan organ
yang hilang setelah proses perkembangan tubuh dan diferensiasi sel-sel telah
selesai (Nakatani et al., 2008). Ada tiga tipe regenerasi yaitu regenerasi
morfolaksis, intermediet, dan epimorfosis. Regenerasi epimorfosis merupakan
salah satu tipe regenerasi yang melibatkan dediferensiasi struktur dewasa untuk
membentuk masa sel yang belum terdiferensiasi. Masa sel tersebut dikenal dengan
blastema. Blastema akan direspisifikasi membentuk struktur baru untuk
menggantikan struktur yang hilang. Regenerasi epimorfosis terjadi pada
penggantian membra (alat gerak) contohnya kaki dan sirip. Kemampuan
regenerasi jaringan atau organ, berbeda-beda tergantung spesies. Hewan
vertebrata pada umumnya memiliki kemampuan regenerasi rendah, sedangkan
hewan avertebrata memiliki kemampuan regenerasi tinggi (Tanaka dan Reddien,
2011). Pada avertebrata seperti hydra, planaria, dan arthropoda proses regenerasi
telah banyak diteliti (Akimenko et al., 2003; Slack, 2003; Keating, 2004). Namun,
pada vertebrata, hanya urodela dan ikan yang memiliki kemampuan untuk
beregenerasi (Cristen et al., 2010).
Sirip kaudal mengalami proses regenerasi tercepat kemungkinan
dikarenakan peranannya yang sangat vital yaitu sebagai pendorong utama ketika
ikan berenang maju. Sirip anal bersama sirip ventral dan sirip dorsal berperan dalam
pergerakan memutar (rolling) dan bergerak kekanan-kiri (yawing), sedangkan sirip
pektoral dan pelviks berperan memperlambat gerakan ikan (Machean dan
Machean, 2012). Mengingat bahwa ikan nilem adalah ikan yang selalu bergerak
aktif maka dapat dimengerti bahwa regenerasi sirip kaudal berlangsung dalam
waktu yang cepat; sementara bagian sirip yang lain berregenerasi lebih
lambat.Menurut Patriono et al. (2009) pemotongan sirip ventral dan dorsal tidak
berpengaruh terghadap pergerakan ikan.
Penelitian mengenai regenerasi pada sirip ikan telah dilakukan pada
beberapa spesies ikan antara lain ikan medaka (Oryzias latipes), grass carp
2
(Ctenopharyngodon idella), ikan mas (Cyprinus carpio), ikan zebra (Danio rerio)
(Nakatani et al., 2008; Shao et al, 2009; Cristen et al., 2010). Hingga saat ini,
belum diketahui batas maksimal untuk memungkinkan berlangsungnya regenerasi
sirip ekor ikan Nilem sehingga penelitian ini perlu dilakukan.
Pakan merupakan salah satu faktor yang mendukung budidaya ikan secara
intensif. Pakan yang baik adalah pakan yang mengandung gizi lengkap meliputi
protein, lemak, karbohidrat, mineral dan vitamin (Izquierdo et al., 2001). Protein
merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh, karena zat ini
disamping berfungsi sebagai bahan pembakar dalam tubuh juga berfungsi sebagai
zat pembangun dan pengatur (Budiyanto, 2002). Menurut Martoharsono (1988),
protein mempunyai beberapa fungsi, diantaranya sebagai biokatalisator (enzim),
protein cadangan, biomol pentranspor bahan, struktural dan protektif. Umumnya,
kebutuhan protein untuk ikan berkisar pada 30-40 % (Hepher, 1988). Regenerasi
dibutuhkan nutrisi yang cukup, salah satunya protein. Namun, belum diketahui
kadar protein pakan ikan yang efektif dan efisien yang dibutuhkan untuk
berlangasungnya proses regenerasi.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Berapakah batas minimal pemotongan sirip ekor yang harus disisakan untuk
memungkinkan terjadi regenerasi sirip ekor ikan Nilem (O. hasselti)?
2. Bagaimana pengaruh pemberian kadar protein pakan yang berbeda terhadap
kemampuan regenerasi sirip ekor ikan Nilem (O. hasselti)?
D. TUJUAN
Penulisan Karya Tulis Mahasiswa ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui batas minimal pemotongan sirip ekor yang harus disisakan untuk
memungkinkan terjadi regenerasi sirip ekor ikan Nilem (O. hasselti).
2. Mengetahui pengaruh pemberian kadar protein pakan yang berbeda terhadap
kemampuan regenerasi sirip ekor ikan Nilem (O. hasselti).
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Target luaran yang ingin dicapai dari program kegiatan PKM ini adalah
hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi berupa artikel
3
ilmiah mengenai pengaruh pemberian kadar protein pakan yang berbeda terhadap
kemampuan regenerasi sirip ekor ikan Nilem (O. hasselti).
F. KEGUNAAN
1. Mengembangkan minat mahasiswa peserta PKMP agar kritis dalam melihat
permasalahan-permasalahan yang terbaru di masyarakat berkaitan dengan
bidang keahliannya.
2. Mengetahui pengaruh protein pakan dalam proses regenerasi sirip ekor ikan.
G. TINJAUAN PUSTAKA
1. Regenerasi Ikan
Regenerasi pada sirip ikan digolongkan sebagai regenerasi epomorfosis.
Tipe regenerasi ini ditandai dengan pembentukan epidermis penutup luka,
pembentukan blastema pluripoten, diferensiasi blastema, sintesis dan deposisi
matriks ekstra seluler dan pertumbuhan serta restorasi morfologi (Nakatani et
al., 2008; Shao et al., 2009). Ketika sirip mengalami luka atau dipotong, sel-
sel epidermis lateral yang tidak mengalami kerusakan bermigrasi ke bagian
yang terpotong dan dengan cepat menutupi daerah tersebut. Akibat proses
tersebut, sel-sel epidermis bagian basal mengalami perubahan bentuk dari
kuboid menjadi silindris (Suresh et al., 2010; Böckelmann et al., 2010).
Rangkaian proses regenerasi melibatkan aktivitas berbagai gen beberapa
diantaranya adalah -catenin, Wnt danFgf, Pada ikan zebra, gen -catenin
diekspresikan pada sel-sel epidermis segera setelah pemotongan sirip dan
terus dipertahankan selama regenerasi berlangsung (Poss et al., 2000). -
catenin diduga berperan penting dalam mempertahankan interaksi seluler dan
memfasilitasi migrasi sel-sek epidermis serta mempertahankan sel-sel tersebut
(Poss et al., 2003). Wnt diekspresikan pada sek-sel epidermis dan diduga
berperan dalam pembentukan blastema (Poss et al., 2000). Fgf diekspresikan
pada sel-sel epidermis yang menutupi blastema distal. Gen ini diduga
berperan dalam pemolaan regenerasi sirip dan pertumbuhan sirip kea rah distal
dengan memacu pembelahan sel pada blastema (Poss et al., 2003).
Sirip ikan memiliki struktur relatif sederhana dan simetris dengan jumlah
sel relatif terbatas. Ketika mengalami luka ataupun dipotong, sirip memiliki
kemampuan untuk meregenerasi struktur yang hilang dengan cepat. Pada
4
penelitian ini, sirip pectoral, abdominal, anal dan sirip kaudal ikan nilem dapat
berregenerasi dengan baik. Laju regenerasi rata-rata tercepat terjadi pada sirip
kaudalcagak atas diikuti sirip sirip anal, abdomen, sirip pektoral dan sirip
kaudal cagak bawah. Perbedaan laju regenerasi pada masing-masing sirip
tersebut diduga berkaitan dengan peranan sirip terdebut dalam memfasilitasi
pergerakan ikan.
2. Protein
Protein merupakan suatu zat makanan yang sangat penting bagi tubuh,
karena zat ini disamping berfungsi sebagai bahan pembakar dalam tubuh juga
berfungsi sebagai zat pembangun dan pengatur (Budiyanto, 2002). Menurut
Martoharsono (1988), protein mempunyai beberapa fungsi, diantaranya
sebagai biokatalisator (enzim), protein cadangan, biomol pentranspor bahan,
struktural dan protektif. Umumnya, kebutuhan protein untuk ikan berkisar
pada 30-40 % (Hepher, 1988).
Pakan yang dikonsumsi pertama kali digunakan untuk aktivitas dan
pemeliharaan tubuh misalnya penggantian sel-sel yang rusak dan kelebihannya
digunakan untuk pertumbuhan ikan. Apabila jumlah pakan yang dikonsumsi
sedikit maka pertumbuhan ikan akan lambat karena alokasi nutrisi untuk
pertumbuhan sedikit (Klaodatus dan Apostolopus, 1986; Djajasewaka, 1990).
Djajasewaka (1990), menyatakan bahwa nutrisi yang dibutuhkan ikan adalah
protein (dengan kandungan asam amino essensial antara 20-60%), lemak
(dengan kandungan asam lemak essensial antara 4-8%), karbohidrat (30%),
vitamin dan mineral. Penelitian Samsudin et al. (2010), menunjukkan bahwa
pemberian pakan buatan dengan kandungan protein pakan sebesar 20%
memberikan laju pertumbuhan, konversi pakan, retensi lemak, retensi protein
terbaik bagi pemeliharaan larva ikan Nilem. Pakan berkualitas dengan strategi
atau program pemberian pakan yang tepat dapat mencegah atau
meminimalisasi resiko penyakit dan kematian.
Nirmana (1997), menyatakan bahwa kebutuhan protein ikan tergantung
dari kualitas protein, ukuran tubuh ikan dan sumber protein. Menurut
Anggorodi (1985), kualitas protein pakan ditentukan oleh kandungan asam
amino essensialnya. Kandungan protein dengan asam amino essensial lengkap
5
pada pakan dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan. Penelitian Wijaya (2003),
menunjukkan bahwa penambahan multi asam amino essensial ke dalam media
kultur dapat meningkatkan sintasan, pertambahan panjang dan bobot tubuh
larva ikan Nilem. Ikan Gurame (Osphronemus gouramy) berukuran 0,27 g
membutuhkan 43,29% protein dan yang berukuran antara 27-31 g
membutuhkan 32% protein (Suprayudi et al., 1994). Ikan-ikan omnivora
seperti ikan Nila (Oreochromis niloticus) berukuran juvenil membutuhkan
protein 35% (Shimeno et al., 1995). Pemberian pakan berkualitas diharapkan
dapat mengningkatkan kemampuan regenerasi pada ikan sehingga dapat
menambah informasi mengenai perkembangan ikan Nilem.
H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
1. Objek penelitian
Objek penelitian adalah Sirip ikan Nilem (Osteochilus hasselti C.V).
2. Bahan dan Alat
a. Bahan
Bahan penelitian yang digunakan adalah ikan nilem (O. hasselti)
dengan panjang tubuh 13 cm dan pellet ikan komersial dengan kandungan
protein 30%, 33% dan 35%.
b. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium kaca
dengan ukuran 35x25x20 cm3, aerator beserta perlengkapannya, gunting,
seser, milimeter blok dan tissue.
3. Lokasi dan Waktu Penilitian
Tempat dilakukannya penelitian adalah di Laboratorium Struktur
Perkembangan Hewan Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman,
Purwokerto. Waktu penilitian akan dilaksanakan selama empat bulan yaitu
dari bulan Maret sampai Juni 2014, dimulai dengan tahapan persiapan yaitu
persiapan bahan dan peralatan, dilanjutkan dengan tahap penelitian dan
penyusunan laporan.
4. Rancangan Penelitian
Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama berupa batas
6
pemotongan sirip ekor ikan Nilem yaitu total sirip ekor, setegah sirip ekor
dan sebagian sirip ekor ikan. Faktor kedua berupa kadar protein pakan yang
terdiri atas tiga taraf yaitu 30%, 33% dan 35%. Setiap kombinasi perlakuan
diulang sebanyak 4 kali, sehingga terdapat 36 unit percobaan.
5. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas pada penelitian ini adalah batas pemotongan sirip ekor ikan
dan kadar protein pakan.
2. Variabel terikat pada penelitian ini adalah laju regenerasi sirip ekor ikan
Nilem.
3. Variabel luar
a. Terkendali: pakan, umur, berat badan dan hormonal.
b. Tidak terkendali : Stres dan faktor lingkungan.
6. Prosedur Penelitian
1. Persiapan Alat dan Bahan
Akuarium dibersihkan terlebih dahulu kemudian diisi air sebanyak 12 L
dan diberi aerasi untuk meningkatkan kandungan oksigen dalam air.
Disiapkan Ikan nilem sehat sebanyak 36 ekor dengan ciri-ciri: tanggap
terhadap rangsang, gerakan lincah, nafsu makan baik, sisik lengkap dan
tampak mengkilat, seluruh sirip lengkap dan dalam keadaan utuh.
2. Pemotongan Sirip ekor ikan
Panjang tubuh total dan sirip kaudal diukur menggunakan milimeter blok.
Bagian distal sirip dipotong sesuai perlakuan menggunakan gunting. Sirip
kaudal ikan yang sudah dipotong diukur untuk mengetahui panjang sirip yang
tersisa. Ikan dipelihara selama 6 minggu, setiap seminggu sekali diukur untuk
mengetahui pertumbuhannya.
1 cm
Panjang awal
Panjang sisa + Panjang akhir x 100%Capaian (%) =
7
Gambar 1. Morfologi Ikan Nilem (Osteochilus hasselti C.V.) 1= sirip dorsal, 2 = sirip pectoral, 3 = sirip abdominal, 4 = sirip anal, 5 = sirip caudal
Keterangan : a, b dan c merupakan batas pemotongan
3. Pemeliharaan ikan
Ikan yang telah dipotong siripnya, dipelihara selama enam minggu. Selama
pemeliharaan ikan diberi pakan berupa pellet dengan kadar protein sesuai
perlakuan, diberikan setiap hari (pagi dan sore) sebanyak 5 % dari berat ikan.
Kualitas air pemeliharaan dijaga melalui penyiponan (pembersihan) setiap 3
hari sekali diikuti penggantian air sebanyak 30%.
4. Pengambilan Data dan Analisis
Pengukuran pertambahan panjang pada masing-masing bagian sirip dilakukan
satu minggu sekali dengan cara menghitung selisih( ) antara panjang sirip
dari pangkal hingga titik amputasi ( ) dengan panjang sirip dari pangkal
hingga ujung sirip pada saat pengukuran ( ).
Capaian regenerasi pada masing-masing sirip dihitung dengan runus seperti di
atas. Disamping pengukuran panjang sirip juga diamati morfologi sirip yang
beregenerasi meliputi bentuk dan pigmentasi sirip. Data kuantitatif ditabulasi
dan perubahan morfologi didokumentasikan dalam bentuk foto. Data laju
regenerasi ikan dianalisis menggunakan ANNOVA dua arah, sedangkan untuk
bentuk sirip dan pigmentasi sirip dianalisis secara deskriptif.
c
ba
2
3
2
4
2
1 2
5
8
I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
No KegiatanBulan ke-
1 2 3 41
234
Persiapana. Pencarian bahanb. Persiapan alatAnalisis PendahuluanPenelitian LaboratoriumAnalisis Data dan Pembuatan Laporan
J. RANCANGAN BIAYA
No SpesifikasiJumlah
Satuan
Harga Satuan
(Rp. ….,00)
Harga Satuan
(Rp. ….,00)
1. Bahan Habis Pakai
a. Ikan Nilem 36 ekor 4.000 144.000
b. Pellet komersial 7 kg 14.000 98.000
c. Sabun cuci 1 bungkus 10.000 10.000
Jumlah 252.000
2. Peralatan
a. Sewa laboratorium dan
alat-alat lab
1 lab/bulan 150.000 600.000
b. Akuarium 12 buah 100.000 1.200.000
c. Aerator 12 buah 40.000 480.000
d. Selang aerator 12 meter 2.000 24.000
e. Batu aerasi 12 buah 3.000 36.000
f. Gunting 5 buah 8.000 40.000
g. Seser 6 buah 5.000 30.000
h.Buku milimeter blok A3 1 buah 7.000 7.000
i.Loop 4 buah 100.000 400.000
j. Label 5 bungkus 3.000 15.000
k. Tissue 7 roll 6.000 42.000
l. Buku 2 buah 13.000 26.000
9
Jumlah 2.900.000
3. Pembuatan Proposal dan Laporan
a. Draft Laporan 1 set 200.000 200.000
b. Draft Proposal 5 buah 30.000 150.000
c. Pengetikan 100 Lembar 1.000 100.000
d. Dokumentasi 100.000 100.000
e. Penggandaan 5 eks 30.000 150.000
f. Literatur 300.000
Jumlah 1.000.000
4. Transportasi
Transportasi 4 orang 100.000 400.000
Jumlah 400.000
Jumlah Total Biaya 4.552.000
K. DAFTAR PUSTAKA
Akimenko, M. A., Marí-Beffa, M., Becerra, J. and Géraudie, J. 2003. Old questions, new tools, and some answers to the mystery of fin regeneration. Dev. Dyn. 226 : 190–201.
Böxkelmann, P.K. Ochandio, B.S. and Bechara, I.J. 2010. Histological study of the dynamics in epidermis regeneration of the carp tail fin (Cyprinus carpio, Linnaeus, 1758). Braz. J. Biol 70(1): 217-223.
Budiyanto. K. A. M. H. 2002. Dasar-dasar Ilmu Gizi. UMM Press. Malang.
Christen, B., V. Robles, M. Raya, I. Paramonov, and J. C. I. Belmonte. 2010. Regeneration and Reprogramming Compared. BMC biology, 8 : 1-14.
Djajasewaka, H. 1990. Pakan Ikan. Cetakan I. CV Yasaguna. Jakarta.
Hepher B. 1988. Nutrition of Pond Fishes. Cambridge University Press. New York.
Izquerdo, M. S., H. F. Palacios. and A. G. J. Tacon. 2001. Effect of Broodstook Nutrition on Reproductive Performance of Fish. Aquaculture, 197 : 25-42.
Keating, M. T. 2004. Genetic approaches to disease and regeneration. Phil. Trans. R. Soc. Lond. B. 359 : 795–798.
10
Klaodatus, S. and J. Apostolopus. 1986. Food Intake, Growth, Maintenance and Food Conversion Efficiency in Gilthead Sea Bream (Spraus auratus). Aquaculture. 51:217-224.
Mackean, D.G. and Mackean, I. 2013. Fish Structure and Function. http://www.biology-resources.com/fish-01.html. Diakses 29 April 2013.
Martoharsono. S. 1988. Biokimia Jilid I. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Nakatani, Y., M. Nishidate, M. Fujita, A. Kawakami, and A. Kudo. 2008. Migration of Mesenchymal Cell Fated to Blastema is Necessary for Fish Fin Regereration. Develop. Growth Differ, 50 : 71–83.
Nirmana. 1997. Pakan ikan. Badan Pendidikan dan Latihan Penyuluhan Pertanian. Bogor.
Patriono, E., E. Junaidi, dan Asri Setiorini. 2009. Pengaruh Pemotongan Sirip Terhadap Pertumbuhan PanjangTubuh Ikan Mas (Cyprinus carpio L.). Jurnal Penelitian Sains, 9 (13) : 63-66.
Poss, K.D., Shen, J., Nechiporuk, A., McMahon, G., Thisse, B., Thisse, C., and Keating, M.T. 2000. Roles forFgf signaling during Zebrafish fin regeneration. Developmental Biology 222: 347-358
Poss, KD., Keating, MT. and Nechiporuk, A., 2003. Tales of Regeneration in Zebrafish. Developmental Dynamics, 226(2): 202-210.
Samsudin, R., N. Suhenda, dan Suhli. 2010. Evaluasi Penggunaan Pakan dengan Kadar Protein yang Berbeda Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nilem (Osteochilus hasselti). Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur. Bogor. Halaman 697-701.
Shao, J.H., Xiao, J.Q., Cheng, X.Z., and Zeng, L.X. 2009. fin Regeneration From Tail Segment With Musculature, Endoskeleton, and Scales. Journal of Experimental Zoology (Mol Dev Evol) 312B.
Slack, J. M. W. 2003. Regeneration research today. Dev. Dyn. 226 : 162–166.
Suresh, B., Yadaw, M., and Desai, I. 2010. Influence of FGF-2 on The Antioxidant Status in Tissues during Various Stages of Tail Regeneration in The Northern House Gecko, Hemidactylus flaviviridis. Journal of Cell and Tissue Research 10(1) 2091-2100
Tanaka, E. M. and P. W. Reddien. 2011. The Cellular Basis for Animal Regeneration. Developmental Cell, 21 : 172-185
Wijaya, R. 2003. Penggunaan Asam amino Essensial Sebagai Ekonutrien Pada Pemeliharaan Larva Ikan Nilem (Osteochilus hasselti C.V.). Sains Akuatik,11 (1): 75-84.
11
LAMPIRAN
1. BIODATA KETUA serta ANGGOTA KELOMPOK
a. Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap : BIMA ADE SETIAWAN
NIM : BIJ010034
Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 21 Agustus 1992
Alamat: Jl. Raya Cindaga-Kebasen No. 30 B. Rt 03/08 ,
Kebasen , Banyumas 53172
Agama : Islam
Jenis kelamin : Laki-laki
Fak./Universitas : Biologi/Universitas Jenderal Soedirman
Riwayat Pendidikan : 1. SD N 02 Cindaga 1998-2004
2. SMP N 1 Rawalo 2004-2007
3. SMA N 1 Sampang 2007-2010
4.Fakultas Biologi-UNSOED, 2010-sekarang
Riwayat Organisasi : 1. Pimpinan Umum LPM BIOMA Fabio Unsoed
Purwokerto, 5 Mei 2013
Bima Ade SetiawanNIM. B1J010034
b. Anggota Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap : ARI DWI NURASIH
NIM : B1J010104
Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 1 Januari 1993
Alamat: Jl. Senopati RT 03/V Arcawinangun, Purwokerto
Timur 53113
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Fak./Universitas : Biologi/Universitas Jenderal Soedirman
12
Riwayat Pendidikan :5. SD N 3 Arcawinangun 1998-2004
6. SMP N 6 Purwokerto 2004-2007
7. SMA N 4 Purwokerto 2007-2010
8. Fakultas Biologi-UNSOED, 2010-sekarang
Riwayat Organisasi : 2. Anggota Biosport Fakultas Biologi-Unsoed
3. Anggota UKM Futsal Unsoed
Purwokerto, 5 Mei 2013
Ari Dwi NurasihNIM. B1J010104
c. Anggota Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap : MUHIMATUL UMAMI
NIM : B1J009017
Tempat, tanggal lahir : Tegal, 17 Mei 1992
Alamat: Bogares Kidul RT: 25/04 Kec. Pangkah Kab.
Tegal- Jawa Tengah
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Fak./Universitas : Biologi/Universitas Jenderal Soedirman
Riwayat Pendidikan : 1. MI Islamiyah Bogares Kidul 1997-2003
2. MTs N Slawi 2003-2006
3. SMA N 3 Slawi 2006-2009
4. Fakultas Biologi-UNSOED, 2009-sekarang
Riwayat Organisasi : 1.Anggota UPI Fakultas Biologi UNSOED
2. Anggota UKMI Fakultas Biologi UNSOED
Purwokerto, 5 Mei 2013
Muhimatul UmamiNIM. B1J009017
d. Anggota Pelaksana Kegiatan
13
Nama Lengkap : DEVI OLIVIA MULIAWATI
NIM : B1J009088
Tempat, tanggal lahir : Banyumas, 15 Oktober 1990
Alamat : Desa Kecila RT. 04 RW. 07 Kec. Kemranjen
Kab. Banyumas 53194 Jawa Tengah
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Fak./Universitas : Biologi/Universitas Jenderal Soedirman
Riwayat Pendidikan : 1. SD N Sibrama 2 Kemranjen 1996-2002
2. SMP N 1 Kemranjen 2002-2005
3. SMA Ma’arif NU 1 Kemranjen 2005-2008
4. Fakultas Biologi-UNSOED, 2009-sekarang
Riwayat Organisasi : 1. Anggota UPI Fakultas Biologi UNSOED
Purwokerto, 5 Mei 2013
Devi Olivia MuliawatiNIM. B1J009088
BIODATA DOSEN PENDAMPING
14
Nama lengkap dan gelar : Gratiana E. Wijayanti, MRepSc.PhD
Golongan pangkat dan NIP : IVa/ 19630224 198803 2 001
Jabatan Fungsional : Lektor Kepala
Fakultas/Program studi : Biologi
Perguruan tinggi : Universitas Jenderal Soedirman
Bidang Keahlian : Biologi Perkembangan dan Reproduksi Hewan
Matahuliah yang diajarkan : a. Struktur dan Perkembangan Hewan (S1) b. Kultur Jaringan Hewan (S1)
c. Endokrinologi (S1)d. Bioetika (S1)e. Biologi Perkembangan Hewan Tropis (S2)f. Kultur Jaringan Hewan (S2)g. Endokrinologi (S2)
Riwayat Pendidikan
No Tempat Pendidikan Kota/Negara Tahun lulus
Bidang Studi
1 Fakultas Biologi Universitas Jenderal
Soedirman
Purwokerto/Indonesia
1987 Zoologi, Biologi Perkembangan
2 Faculty of Medicine, Monash University
Melbourne, Australia
1994 Reproduction and Developmental Biology
3 Faculty of Science, The University of Melbourne
Melbourne, Australia
2005 Reproduction and Developmental Biology
Pengalaman Penelitian
Tahun Judul Penelitian
2012 Peningkatan Produksi Ikan Nilem di Kabupaten Banyumas Melalui Peberapan Bioteknologi Reproduksi (tahun II)
2011 Peningkatan Produksi Ikan Nilem di Kabupaten Banyumas Melalui Peberapan Bioteknologi Reproduksi (tahun I)
2011 Performa Reproduksi Ikan Sungai yang Tertangkap di Perairan yang Tercemar Limbah Cair Batik
2009 Karakterisasi Germ cell dan Pembentukan Germ Cell Line menuju peningkatan Kualitas Gurami
2008 Aktivitas Poros Hipotalamus-Hipofisis-Gonad dan Regulasinya Selama Gametogenesis, Ovulasi dan Pemijahan Pada ikan Gurami (Osphronemus gouramy Lac) (Tahun II)
2008 Penggalian potensi genetik ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac) dalam upaya peningkatan produksi perikanan tawar (Tahun II)
15
2007 Aktivitas Poros Hipotalamus-Hipofisis-Gonad dan Regulasinya Selama Gametogenesis, Ovulasi dan Pemijahan Pada ikan Gurami (Osphronemus gouramy Lac) (Tahun I)
2007 Penggalian potensi genetik ikan gurami (Osphronemus gouramy Lac) dalam upaya peningkatan produksi perikanan tawar (Tahun I)
2007 Optimalisasi reproduksi pada ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) melalui manipulasi fotoperiode
Publikasi Ilmiah
Habibah, A.N., I.Sulistyo, and G.E. Wijayanti. 2011. Early In vitro Oogenesis in the Giant Gouramy (Osphronemous gouramy lac). Proceeding of the International Seminar: Advance Technology on Veterinary and Life Science. Faculty of Veterinary Medicine, Gajah Mada University Yogyakarta March 12, 2011
Wijayanti, G. E., S. B.I. Simanjuntak, Soeminto. 2010. Gurami: Banyumas di atas. Trubus 484:136-137
Wijayanti, G.E. 2010. Understanding Gametogenesis: The First Step Toward Conservation. Proceeding of International Conference on
Wijayanti, G.E., S. B.I. Simanjuntak, Soeminto. 2010. Induksi maturasi oosit dan spermiasi pada gurami (Osphronemus gouramy Lac.) menggunakan GnRH analog dan progesteron. Prosiding Seminar Basic Science VII Vol III hal 180-187
Wulandari, A., Soeminto, and G.E. Wijayanti. 2009. The dynamic of testicular activity of the hard-lipped barb (Osteochilus hasselti C.V.) under extended photoperiod. Biosfera 26(3):
Racine, C., A.J. Pask, G.E. Wijayanti, N. di Clemente, J.-Y Picard, G. Shaw, M.B. Renfree, and N. Josso. 2009. Early Expression of the Androgen Receptor in the Sertoli Cells of a Marsupial Coincides with Downregulation of Anti-Müllerian Hormone at the Time of Urogenital Virilization. Sexual Development 3(6):317-325
Renfree, M.B., J. Fenelton, G.E. Wijayanti, J.D. Wilson, and G. Shaw. 2009. Wolffian duct differentiation by physiological concentration of androgen delivered systemically. Developmental Biology 334: 429-436
Wijayanti, G.E., S.B.I. Simanjuntak, Soeminto. 2009. Profil hormon reproduksi dan gametogenesis pada gurami (Osphronemus gouramy Lac.) betina. Jurnal Akuakultur Indonesia 8(1), 77-89
Prayogo, N.A., I. Sulistryo, G. E. Wijayanti. 2008. The dynamic of ovarian activity of the hard-lipped barb (Osteochilus hasselti C.V.) under different photoperiod regime. Biosfera 25(3): 141-148
Hadisuwarno, P., P. Sukardi, G. E. Wijayanti. 2008. Perkembangan benih ikan gurami (Osphronemus gouramy) Pasca perendaman hormon tiroksin. Aquacultura Indonesia 9(2):103-110
16
Wijayanti, G.E. dan S.B.I. Simanjuntak. 2006. Viabilitas sperma ikan nilem (Osteochilus hasselti C.V.) setelah penyimpanan jangka pendek dalam larutan Ringer. Jurnal Perikanan VIII (2): 207-214
Wijayanti, G.E.dan Sugiharto. 2006. Aktivitas testis ikan nilem selama satu siklus pamijahan. Omni Akuatika 2(1): 37-43.
Purwokerto, 5 Mei 2013 Yang bersangkutan,
Gratiana E.Wijayanti, MRepSc, Ph.DNIDN. 0024026305