Transcript

Pikiran Rakyat~~~~ .~~~~~~:'J!'l2~'t=:& __ :::t::tZ_~~:o::::&_ ..c"lLlll:>lO>U ~~

(J Selasa C Rabu '. Kamis ,:) Jumat o Sabtu

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1418 19 20 21 @ 23 24 25 26 27 28 29---------cSp;b-- OMar C)Apr OMei OJun eJul OAgs OSep OOkt ONov

Meningkatk:anDiiya Saing Daerah

Oleh H. OBSATAR SINAGA

P ENERAPAN otonomidaerah membawa kon-sekuensi penting dalam

mewujudkan kesejahteraan ma-syarakat di daerah. Ini berarti,dengan diterapkannya otonomidaerah, pembahasan mengenaidaya saing wilayah, misalnyaprovinsi atau wilayah adminis-trasi lebih rendah, di Indonesiasaat ini menjadi sangat relevan.Berbicara persaingan, tentu sajatidak hanya dalam perdaganganeksternal tetapi juga dalammenarik investasi dari luar. Se-lain itu, dalani hal persainganjuga tidak hanya antara suatuwilayah dan wilayah negara (ba-ca: negara tetangga), tetapijugaantarwilayah di Indonesia. Per-tanyaannya, apakah Jawa Baratmampu menarik lebih banyakinvestor asing dibandingkandengan wilayah-wilayah lain diIndonesia? Apakah Jabar mam-pu untuk lebih banyak mengek-spor daripada mengimpor dariwilayah lain di dalam maupunluar n,egeri?

**MENGIKUTI pendapat Mi-

chael Porter (1985,1986,1990),dan beberapa pakar lainnya, seperti Daniels dan Radebaugh(1989), Grossman dan Helpman(1993), juga Krugman (1988),

terdapat beberapa hal yang ha-rus dimiliki atau dikuasai olehsetiap perusahaan atau sektorswasta. Beberapa ahal yangmereka tekankan, misalnya in-dustri. Dalam hal industri, un-tuk meningkatkan keunggulankompetitifnya terutama teknolo-gi, kewirausahaan, dan efisiensiatau produktivitas yang tinggi,kualitas produk yang baik, pro-mosi yang luas dan agresif,pelayanan purnajual yang baik,tenaga kerja dengan tingkatketerarnpilan/pendidikan, etoskerja, disipIin, komitmen,kreativitas, dan motivasi yangtinggi, proses produksi denganskala ekonomis, diferensiasiproduk, modal, dan prasarana,serta sarana lainnya yang cukup,jaringan distribusi di dalam danterutama di luar negeri yang lu-as serta diorganisasikan dandikelola secara profesional, pros-es produksi dilakukan dengansistem just -in-time.Pada perspektif lain, Porter

mengungkapkan adanya empatvariabel domestik penting yangsecara individual dan sebagaisuatu sistem menentukan dayasaing suatu negara, yakni: 1).kondisi faktor (tenaga kerja, mo-dal, tanah, ikIim, teknologi, ke-wirausahaan, faktor-faktor pro-

Kliping Humas Unpad 2010

duksi lainnya, SDA dan infra-struktur) , 2). kondisi per-mintaan, 3). kondisi industri ter-kait dan industri pendukung,dan 4). strategi perusahaan,struktur, dan persaingan.Keempat faktor itu men-

ciptakan lingkungan. nasionalyang memengaruhi kinerja dandaya saing global dari suatu pe-rusahaan. Perbedaan dalam fak-tor-faktor ini membuat menga-pa suatu perusahaan di suatunegara bisa berinovasi, mampumengatasi hambatan substan-sial terhadap perubahan pasardan teknologi atau lingkungansecara umum dibandingkandengan negara lain. .Selain keempat variabel terse-

but, ada dua variabel tambahantetapi di luar model tersebut(disebut variabel luar), yaknipeluang dan pemerintah. Dalamhal kondisi faktor, penekananPorter adalah pada penciptaanfaktor produksi berkualitas ting-gi, seperti SDM yang berketer-ampilan atau suatu dasar ilmi-ah. Dalam hal kondisi per-mintaan dalam negeri, besarnyapermintaan dan tuntutan mutudi dalam negeri untuk produkdari industri tertentu sangatpenting bagi pengembangan ke-mampuan bersaing dari industritersebut. Dalam hal industriterkait dan pendukung, kema-juan dalam industri nasional

dan perdagangan internasionaldari negara-negara industri ma-ju maupun negara-negara in-dustri barn, menunjukkan,mereka maju karena jugadidukung industri terkait danindustri pendukung merekayang maju dan kompetitif. Pen-galaman ini memberi suatu ke-san bahwa suatu industri hilir disuatu negara akan semakinkompetitif di pasar dunia jika in-dustri-industri terkait dan pen-dukungnya di dalam negeri jugamempunyai keunggulan kom-petitif di tingkat internasional.

Dalam hal peran pemerintah,menurut Porter, peran yangtepat bagi pemerintah adalah se-bagai suatu katalis dan penan-tang, dengan maksud untukmerangsang atau mendorongpara pelaku usaha meningkat-kan kinerjanya, melakukan ino-vasi, dan hal-hallainnya yangdiperlukan untuk meningkatkandaya saing mereka.

**BANYAK inovasi mencip-.

takan keunggulan kompetitifdengan kesempatan pasar barnatau dengan melayani suatu seg-men pasar yang masih belum .dimasuki oleh pesaing. Padasaat para pesaing lambat dalammemberikan respons terhadapperubahan pasar, inovasi mam-pu menghasilkan keunggulankompetitif. Sebagai contoh,

dalam industri otomotif danperabotan elektronik rumahtangga, perusahaan-perusahaanJepang mendapatkan keunggu-lan di pasar dunia dengan pem-buatan model-model yang lebihkecil, lebih ringkas, dan lebihmurah daripada pesaing darinegara-negara lain, termasukAS. Keunggulan kompetitif dariperusahaan-perusahaan Jepangjuga disebabkan kemampuanyang tinggi dalam mengantisi-pasi dan merespons kebutuhanpasar domestik maupun inter-nasional.

Pertanyaan sekarang, jenis-je-nis industri apa yang tepat un-tuk dikembangkan (diung-gulkan) di suatu daerah? Iniadalah masalah membangunportofolio industri suatu daerah.

Ambil contoh di Jawa Barat,industri-industri berbasis per-tanian (termasuk perkebunan,peternakan, dan perikanan)sebenarnya bisa sebagai sumberutama pertumbuhan danperkembangan sektor pertaniandi daerah tersebut. Dengan katalain, industri-industri tersebutmerupakan sektor terpentingbagi pengembangan teknologiyang selanjutnya bisa dise-barkan lewat spillover effects kesektor-sektorlainnya. ***

Penulis, dosen pascasarjanaFISIP Universitas Padjadjaran.


Top Related