Download - PI 8 INFLASI.pdf
INFLASI
DEFINISIMENURUT A.P. LERNER:
kelebihan permintaan (excess demand) trhd penyediaan barang-barang dalam suatu perekonomiansecara keseluruhan
INFLASI ADLH: Kenaikan harga-harga barang umum secara terusmenerus yg disebabkan karenabanyaknya uang yg beredar
Inflasi menjadi indikator utamaadanya stabilitas moneter
SEBAB TERJADINYA INFLASI
BERDASAR TEORI KUANTITAS UANGcost push inflation: MV=PTDidukung oleh pendapat J.B. Say: Supply creates its own demandBila V & T stabil, hubungan yg ada hanyaantara M &P, shgg setiap perubahan M menyebabkan perubahan P.Contoh: Bila pemerintah menambah jumlahM sebanyak a kali, mk P akan naik sebesar a kali. Jika pemerintah menambah M terus menerus, mk P naik terus menerus, timbulah inflasi
BERDASAR TEORI ORTHODOKSTeori tarikan permintaan terhadap inflasi
(demand pull inflation): inflasi disebabkanadanya pergeseran kurva permintaan kekanan shgg tercipta kelebihan permintaan, akibatnya harga naikPendapat tentang sumber penyebabpergeseran kurva permintaan agregat:1. Pihak monetaris: akibat penambahan M2. Pihak nonmonetaris: akibatpengeluaran C,I,G,(X-M), walaupun tdkdisertai peningkatan M
Teori sisi penawaran tentang inflasi (cost push inflation): penyebab utama inflasi karenaterjadinya pergeseran penawaran agregat.Faktor penyebab pergeseran penawaran agregat: 1. upah: Tk minta upah naikupahdinaikkanharga barang dinaikkaninflasi2. harga barang dalam negeri: harapan pengusahamenaikkan keuntunganharga barangdinaikkaninflasi3. kekakuan struktural: pemanfaatan SDE kurangfleksibel, tingkat harga & upah rigid(mudah naiksukar turun), mbilitas perekonomianrendahkapasitas menganggurkelangkaanbarang & jasakenaikan biaya (high cost economy)inflasi
Teori permintaan-penawaran tentang inflasi: inflasidisebabkan oleh adanya peningkatan permintaanagregat yg diikuti penawaran agregat shgg harganaik lebih tinggi.Interaksi antara permintaan agregat & penawaranagregat yg mendorong kenaikan harga dikatakansbg akibat adanya pengharapan inflasi.2 macam pengharapan ttg inflasi:1. pengarapan adaptasi: pengharapan masyarakat ttglaju inflasi yad didasarkan pd laju inflasi yg lalu2. pengharapan rasional: mengasumsikan bhw masyakan bertindak rasional dg melihat kebijaksanaanekonomi pemerintah & perkembanganperekonomian utk memperkirakan inflasi yad.
INFLASI YG DIIMPOR(IMPORTED INFLATION Fluktuasi harga komoditi impor maupun
impor di pasaran dunia akan turutmempengaruhi tingkat harga umum didlm negeri shgg tjd inflasi (imported inflation)
Inflasi yg terjadi di luar negeri akanmenaikkan biaya/harga barang impor dlmnegeri shgg dapat menyebabkan inflasi(impor cost-push inflation)
Menurut Ichiro Otani, inflasi yg diimpordpt terjadi karena peningkatan hargabarang ekspor & impor di pasaran dunia
Harga ekspor naikindeks harga umum dlm negerinaik. Jk komoditi ekspor inelastispenerimaan ekpsornaikpermintaan dlm negeri naik. Penerimaanekspor naikuang primer naikkelebihan uangberedartingkat harga naikinflasi
Peningkatan harga impor dapat mempengaruhitingkat harga umum mll 3 jalur:1. jalur lgsg menaikkan harga umum2. melalui peningkatan biaya faktor produksi, biayabahan baku & barang modal, shgg mendorongkenaikan hrg3. mll pengeluaran imporsurplus neraca berjalanturunjml uang primer turun
DILEMA 2 sasaran yg sll kontradiktif adlh sasaran
pertumbuhan ekonomi tinggi&menekantingkat inflasi serendah mungkin
Alternatif:1. Memilih sasaran pertumbuhan ekonomi
tinggi dg mengabaikan tingkat inflasi2. Mengupayakan semua sasaran dpt dicapai
tanpa ada 1pun yg tercapai optimal. Mis: berusaha mencapai laju pertumbuhanekonomi tdk begitu tinggi demiterpeliharanya tingkat inflasi 1 digit (batas tolerir inflasi)
NEGARA YG BERHASIL
Negara yg berhasil memacu lajupertumbuhan ekonomi begitu tinggittp tetap dapat mengendalikaninflasi yg rendah: Singapura & Malaysia.
Faktor yg mendukung:Diupayakan melalui sektorperekonomian makro, Iklim usahayg sehat&kondusif
Pertumbuhan ekonomi yg tinggi di suatunegara justru membebani mayarakatkonsumen negara tersebut mll tingginyatingkat harga. Dgn kata lain, kemajuanekonomi negara yg bersangkutan justrumenurunkan nilai uang atau daya belimasyarakat konsumen
Laju inflasi tinggikepercayaan masythdp rupiah turunisu devaluasimeninggi. Laju inflasi tinggieksporterhambatkesulitan neracapembayaranpemerintah mendevaluasirupiah
SEKTOR RIIL• Inflasi juga didorong oleh sektor riil
seperti sektor makanan, properti, transportasi
• Kekeringanbahan pangan langkaHarga bahan pangan naikinflasi
• Harga BBM, tarif tol & harga pelumas naikharga barang perdagangan naikinflasi
KRITERIA PARAH TIDAKNYA INFLASI
Menurut Boediono:Ringan: <10% per tahunSedang: 10-30% per tahunBerat: 30-100% per tahunHiperinflasi: >100% per tahunMenurut harry G. Johnson, inflasi
dikatakan terkendali jk berkisar antara4-6% per tahun untuk negaraberkembang, & tdk lebih dari 2% untuk negara maju/negara industri
PIHAK YG DIUNTUNGKAN KARENA ADANYA INFLASI
• Bagi orang yg meminjam uang di bank (debitur): saat pembayaran utang, nilai uang < saat meminjam
• Produsen: jk pendapatan > daripada kenaikan biaya produksi
• Penabung: Jk bunga lebih tinggi daripada laju inflasi
PIHAK YG DIRUGIKAN KARENA ADANYA INFLASI
Pemberi pinjaman uang (kreditur): nilai uangpengembalian < daripada nilai saat memberipinjaman
Penerima pendapatan tetap seperti PNS/karyawanswasta: nilai gaji lebih rendh daripadasebelumnya dengan nominal yg sama
Penabung: jk laju inflasi lebih tinggi daripadatingkat bunga
Produsen(terutama perusahan kecil): jk inflasimenyebabkan naiknya biaya produksi, bisamenghentikan produksi/gulung tikar
CARA MENGATASI INFLASI
Kebijakan moneter:1. Politik diskonto (manaikkan & menurunkan suku
bunga)2. Politik cadangan kas3. Politik pasar terbuka (jual beli surat berharga)4. Kebijakan kredit selektif Kebijakan Fiskal:1. mengatur penerimaan & pengeluaran pemerintah2. Mengatur perpajakan Kebijakan Sektor Riil:1. Menaikkan hasil produksi2. Mengendalikan harga [email protected]
REFERENSI
• Cornelis Rintuh. (1995). Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Liberty
• Drs. Hg. Suseno triyanto Widodo, MS. (1997). Ekonomi Indonesia. Fakta dan Tantangan dalam Era Liberalisasi. Yogyakarta: Kanisius