laporan pi alternator

40
LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI DI PT. BHAKTI KARYA MANDIRI PONTIANAK Tanggal 5 September 2013 s/d 16 November 2013 PERAWATAN ALTERNATOR PADA  EXCAVATOR  HITACHI ZAXIS 210MF Disusun Oleh :  NAMA : MARWANTO  NIM : 3201103008 SEMESTER : 5 (LIMA) PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI SAMBAS SAMBAS 2014

Upload: wawan-ibs

Post on 19-Oct-2015

697 views

Category:

Documents


61 download

TRANSCRIPT

  • LAPORAN PRAKTIK INDUSTRI

    DI PT. BHAKTI KARYA MANDIRI PONTIANAK

    Tanggal 5 September 2013 s/d 16 November 2013

    PERAWATAN ALTERNATOR PADA EXCAVATOR HITACHI ZAXIS 210MF

    Disusun Oleh :

    NAMA : MARWANTO NIM : 3201103008 SEMESTER : 5 (LIMA)

    PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

    POLITEKNIK NEGERI SAMBAS SAMBAS

    2014

  • LEMBAR PENGESAHAN PRAKTIK INDUSTRI

    DI PT. BHAKTI KARYA MANDIRI

    PONTIANAK

    PERAWATAN ALTERNATOR PADA EXCAVATOR HITACHI ZAXIS 210MF

    NAMA : MARWANTO

    NIM : 3201103008

    MENYETUJUI

    Dosen Pembimbing

    Suhendra, ST., M. Sc. NIDN. 1109088201

    Pembimbing Lapangan

    Ernanto Chief Mekanik Alat Berat

    Mengetahui :

    Ketua Jurusan Teknik Mesin

    Iman Syahrizal, ST. NIDN. 1122087202

  • LEMBAR PERSETUJUAN MELAKSANAKAN SEMINAR

    PRAKTIK INDUSTRI

    DI PT. BHAKTI KARYA MANDIRI

    Dari tanggal 5 September 2013 s/d 16 November 2013

    NAMA : MARWANTO

    NIM : 3201103008

    Laporan Praktik Industri ini telah disetujui untuk diseminarkan dihadapan Tim

    Penguji Program Studi Teknik Mesin pada tanggal 15 Januari 2014

    Menyetuji :

    Dosen Pembimbing

    Suhendra, ST., M. Sc. NIDN. 1109088201

  • BUKTI PELAKSANAAN SEMINAR PRAKTIK INDUSTRI

    DI PT. BHAKTI KARYA MANDIRI

    Dari tanggal 5 September 2013 s/d 16 November 2013

    NAMA : MARWANTO

    NIM : 3201103008

    Laporan Praktik Industri ini telah diseminarkan dihadapan Tim Penguji Program

    Studi Teknik Mesin pada tanggal 15 Januari 2014. Dan dinyatakan telah

    memenuhi syarat untuk mata kuliah Praktik Industri

    Menyetujui :

    Dosen Penguji

    Irma Fahrizal Butsi Ningsih, ST., MT. NIDN. 1123078101

    Dosen Pembimbing

    Suhendra, ST., M. Sc. NIDN. 1109088201

  • KATA PENGANTAR

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Alhamdulillahirabbilalamin, segala puji bagi Allah SWT dzat yang maha

    mulia dan pemurah. Begitu banyak nikmat dan rahmat yang Allah berikan kepada

    hamba-Nya, semoga kita senantiasa dijadikan sebagai hamba-Nya yang patuh

    terhadap perintah-Nya dan selalu berusaha untuk menjauhi semua larangan-Nya.

    Sholawat serta salam senantiasa dilimpahkan kepada junjungan besar Nabi

    Muhammad SAW. Atas perjuangan dan kemuliaan beliau kita semua dapat

    terbimbing dan berada pada jalan yang penuh ridho dan berkah.

    Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan penyeru segenap alam atas

    segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terhingga besarnya,

    sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Industri dengan judul

    PERAWATAN ALTERNATOR PADA EXCAVATOR HITACHI ZAXIS

    210MF.

    Dalam penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan dari

    berbagai pihak sehingga penyusunan laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.

    Penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

    1. Bapak Tedi Heryanto, S. Pd., MM., selaku direktur Politeknik Negeri Sambas.

    2. Bapak Iman Syahrizal, ST., MT., selaku ketua jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sambas.

    3. Bapak Daud Perdana, ST., MT., selaku ketua prodi Teknik Mesin Politeknik

    Negeri Sambas.

    4. Ibu Irma Fahrizal Butsi Ningsih, ST., MT., selaku dosen penguji praktik

    industri

    5. Bapak Suhendra, ST., M. Sc., selaku dosen pembimbing praktik industri. 6. Bapak Charlie Karyanto, selaku manager peralatan dan kendaraan di PT.

    Bhakti Karya Mandiri Pontianak.

    7. Bapak Ernanto, selaku chief mekanik alat berat sekaligus sebagai pembimbing

    lapangan di PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak.

  • 8. Karyawan dan staf yang ada di PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak dan

    jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sambas.

    9. Kedua orang tua, keluarga, dan sahabat yang telah memberikan dukungan, motivasi, kasih, serta kepercayaan yang begitu besar sehingga semuanya dapat

    diselesaikan sebagaimana mestinya.

    Dalam penulisan Laporan Praktik Industri ini penulis menyadari masih

    banyak kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan laporan ini. Dengan berbesar

    hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun sehingga

    laporan ini dapat lebih baik lagi.

    Sambas, Januari 2014

    Penyusun

  • DAFTAR ISI

    Halaman judul ... i Lembar pengesahan Praktik Industri . ii Lembar persetujuan melaksanakan seminar ..... iii Bukti pelaksanaan seminar Praktik Industri ..... iv Kata pengantar .. v Daftar isi . vii Daftar gambar .... viii BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Tujuan 2 1.3. Batasan Masalah 2

    BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 3 2.2. Struktur Organisasi Perusahaan . 3 2.3. Deskripsi Singkat Departemen Tempat Praktek 4

    BAB III GAMBARAN UMUM PROSES INDUSTRI 3.1. Rangkaian Proses Industri . 12 3.2. Prosedur Proses .. 13 3.3. Peralatan Pendukung Proses .. 14 3.4. Personil Pendukung Proses 17

    BAB IV PELAKSANAAN PRAKTEK INDUSTRI 4.1. Materi yang diamati ........................................................................... 18 4.2. Landasan Teori .................................................................................. 18 4.3. Teknis Perawatan ............................................................................... 24

    BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan 31 5.2. Saran .. 31

    DAFTAR PUSTAKA . 32

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1. Struktur organisasi PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak ..... 3 Gambar 3.1. Combination wrench .. 14 Gambar 3.2. Penggaris .... 15 Gambar 3.3. Obeng ..... 15 Gambar 3.4. Multimeter .. 16 Gambar 3.5. Kunci sock .. 16 Gambar 3.6. Palu plastik . 16 Gambar 4.1. Alternator .18 Gambar 4.2. Excavator .19 Gambar 4.3. Proses alternator dalam menghasilkan listrik . 20 Gambar 4.4. Prinsip kerja alternator 21 Gambar 4.5. Komponen-komponen alternator .... 22 Gambar 4.6. Pemeriksaan rotor coil .25 Gambar 4.7. Pemeriksaan dioda positif dan stator coil ... 25 Gambar 4.8. Pemeriksaan dioda negatif dan stator coil ...26 Gambar 4.9. Pemeriksaan rotor alternator 26 Gambar 4.10. Pemeriksaan stator alternator .27 Gambar 4.11. Pemeriksaan sikat alternator ..27 Gambar 4.12. Pemeriksaan dioda negatif .....28 Gambar 4.13. Pemeriksaan dioda positif ..28

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang

    Politeknik Negeri Sambas adalah lembaga pendidikan tinggi profesional

    yang memberikan pembekalan dan program pendidikan keterampilan yang

    mengarah pada peningkatan dan pengembangan manusia seutuhnya. Salah satu

    dari program tersebut adalah mewajibkan mahasiswa untuk melakukan praktik

    industri (PI). Praktik Industri bertujuan sebagai kegiatan untuk memperoleh

    pengalaman kerja secara langsung, yang nantinya dijadikan sebagai acuan dunia

    kerja yang nyata pada lapangan. Dimana dalam program ini mahasiswa diberikan

    kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan serta menerapkan ilmu yang

    diperolehnya di bangku kuliah untuk dapat memecahkan permasalahan yang

    terjadi dilingkungan industri tersebut.

    Selama kegiatan Praktik Industri berlangsung, mahasiswa akan belajar

    menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi industri yang sebenarnya. Hal ini

    berguna untuk melengkapi pengetahuan dan pengalaman yang berharga, sekaligus

    menerapkan teori yang didapatkan di bangku kuliah malalui aplikasi nyata dan

    aktual di dunia industri. Pada kesempatan ini penulis mengangkat materi

    perawatan dan perbaikan alternator dalam laporan praktik industri.

    Alternator merupakan salah satu komponen excavator yang berfungsi

    mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Energi mekanik dari mesin

    dikonversikan menjadi energi listrik melalui puli yang berputar dan berhubungan

    dengan rotor alternator, sehingga membuat kumparan stator menghasilkan energi

    listrik. Seperti komponen yang lain, alternator juga memiliki permasalahan yang

    sering terjadi seperti low charging, over charging, dan alternator tidak mengisi,

    sehingga dapat mengganggu sistem pengisian baterai pada excavator.

    Dari permasalahan yang terjadi pada alternator, penulis tertarik untuk

    membahas tentang perawatan alternator pada excavator hitachi zaxis 210mf.

  • 1.2. Tujuan

    Tujuan dari pembuatan laporan praktik industi adalah :

    a. Memahami prinsip kerja dari sebuah alternator. b. Mengetahui komponen yang terdapat pada alternator.

    c. Menjelaskan tahapan yang harus dilakukan dalam pemeriksaan alternator.

    d. Mengetahui permasalahan pada alternator dan penyebabnya.

    1.3. Batasan Masalah Dalam laporan Praktik Industri penulis membatasi hanya membahas tentang

    pemeriksaan dan pengukuran komponenkomponen alternator secara umum, serta

    permasalahan yang sering terjadi pada alternator dan penyabab kerusakannya.

  • BAB II

    TINJAUAN UMUM PERUSAAN

    2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan ini berdiri pada tahun 1977 dengan nama CV. Bhakti Karya

    Treding Company yang bergerak dibidang perdagangan umum dan jasa

    kontruksi. Untuk peningkatan bisnis maka pada tahun 1982 bentuk badan usaha

    tersebut ditingkatkan dari bentuk CV menjadi PT (Perseroan Terbatas) dengan

    menggunakan nama PT. Bhakti Karya Mandiri serta bidang yang ditekuni

    semakin luas yaitu Road & Bridges, Land Clearing, Earth Preparation, Faktory

    Buildings, Equipment & Vehicles Rental and Suppiler.

    2.2. Struktur Organisasi Perusahaan

    Struktur organisasi PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak termasuk

    organisasi lini, karena hubungan kerja, wewenang dan tanggung jawab yang

    bertingkat serta berjalan lurus dari atas ke bawah. Pendelegasian wewenang

    dilakukan kepada masing-masing bagian yang bertanggung jawab sepenuhnya

    kepada branch manager. Untuk lebih jelasnya, susunan struktur organisasi

    tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.

    Gambar 2.1. Struktur organisasi PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak

  • Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematika tentang

    kerjasama dalam proses manajemen pada suatu badan dalam rangka mencapai

    tujuan organisasi. Struktur organisasi yang ada pada PT. Bhakti Karya Mandiri

    Pontianak dibuat dengan menciptakan nilai tambah dari kemampuan rancang

    bangun, rekayasa serta produksi.

    2.3. Deskripsi Singkat Departemen Tempat Praktik Departemen tempat praktik merupakan devisi yang mempunyai tanggung

    jawab dalam pelayanan perbaikan dan maintenance pada alat-alat berat dan

    kendaraan di PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak. Pelayanan yang diberikan

    adalah pelayanan yang menyediakan tenaga teknisi, workshop dan alat-alat

    pendukung untuk memperbaiki alat-alat berat dan kendaraan yang mengalami

    kerusakan.

    Adapun tugas-tugas dan tanggung jawab departemen tempat praktik adalah

    sebagai berikut:

    1. Manager peralatan dan kendaraan.

    a. Mengkoordinir seluruh kegiatan/operasional workshop.

    b. Bertanggung jawab terhadap seluruh kelancaran operasional dan

    pemeliharaan unit (kendaraan dan alat berat).

    c. Mengontrol keberadaan dan pemakaian unit di seluruh proyek. d. Dalam pelaksanaan pekerjaannya manager peralatan dan kendaraan dibantu

    oleh bagian quality control dan troubleshooting, bagian perbaikan dan

    maintenance control, bagian logistik, dan keuangan, bagian ekspedisi, serta

    bagian umum dan humas.

    e. Menyetujui penerimaan karyawan yang berkerja di lingkungan workshop.

    f. Bertanggung jawab langsung kepada direktur utama.

    2. Quality control dan troubleshooting

    a. Melakukan pemeriksaan terhadap pemeliharaan unit di lokasi proyek dan di

    workshop.

  • b. Wajib secara rutin ke proyek untuk mengawasi semua peralatan dan

    kendaraan dalam hal pemeliharaan, kerusakan, kelayakan, kelengkapan unit,

    dan kewajaran operasional.

    c. Bertanggung jawab dalam kesiapan operasianal unit, baik yang ada di

    workshop maupun di lokasi proyek.

    d. Bertanggung jawab dalam menganalisa setiap kerusakan unit, baik yang ada

    di workshop maupun di lokasi proyek.

    e. Mengarahkan para mekanik yang berada di lokasi proyek dalam perbaikan

    unit.

    f. Bertanggung jawab dalam kualitas unit yang akan keluar workshop.

    g. Saling berkoordinasi dan berkerja sama dengan perbaikan dan maintenance

    control, bagian logistik dan keuangan, bagian ekspedisi serta bagian umum

    dan humas.

    h. Dalam pelaksanaan tugas berhak meminta bantuan ke mekanik-mekanik dealer atau mekanik internal.

    i. Bertanggung jawab langsung kepada manager peralatan dan kendaraan.

    3. Perbaikan dan maintenance control

    a. Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap unit-unit yang ada di

    workshop.

    b. Mengatur dan menempatkan mekanik dan unit di seluruh proyek.

    c. Mengawasi kinerja para mekanik dalam perbaikan unit.

    d. Memberikan persetujuan atas orderan sparepart untuk unit yang diperbaiki

    di workshop.

    e. Saling berkoordinasi dan kerjasama dengan bagian quality control dan

    troubleshooting, bagian logistik dan keuangan, bagian ekspedisi serta

    bagian umum dan humas.

    f. Bertanggung jawab langsung kepada manager peralatan dan kendaraan.

  • g. Dalam perkerjaannya bagian perbaikan dan maintenance control dibantu

    oleh :

    1) Chief mekanik alat berat a) Bertanggung jawab langsung kepada kepala perbaikan dan

    maintenance control.

    b) Melaksanakan perbaikan dan pemeliharaan alat berat baik yang berada

    di wokshop maupun di proyek.

    c) Membuat laporan kepada atasan jika terjadi penggantian sparepart

    pada alat berat.

    d) Mengorder sparepart setelah mendapatkan persetujuan atasan.

    e) Melaporkan kepada atasan jika telah selesai memperbaiki alat berat.

    f) Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh para mekanik dan helper.

    2) Chief mekanik kendaraan

    a) Bertanggung jawab kepada kepala perbaikan dan maintenance control.

    b) Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan kendaraan baik yang

    berada di wokshop maupun di proyek.

    c) Membuat laporan kepada atasan jika terjadi penggantian sparepart

    pada kendaraan.

    d) Mengorder sparepart setelah mendapatkan persetujuan atasan. e) Melaporkan kepada atasan jika telah selesai memperbaiki kendaraan.

    f) Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh para mekanik dan helper.

    3) Chief welding

    a) Bertanggung jawab langsung kepada kepala perbaikan dan

    maintenance control.

    b) Melaksanakan pengelasan terhadap komponen kendaraan maupun alat berat baik yang berada di wokshop maupun di lokasi proyek.

    c) Bertanggung jawab terhadap kualitas hasil pengelasan.

    d) Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh para mekanik dan helper.

  • 4) Chief bubut

    a) Bertanggung jawab langsung kepada kepala perbaikan dan

    maintenance control.

    b) Melaksanakan pembubutan terhadap komponen kendaraan maupun

    alat berat baik yang berada di wokshop maupun di lokasi proyek.

    c) Bertanggung jawab terhadap kualitas hasil perkerjaan.

    d) Bertanggung jawab dalam merawat peralatan dan mesin-mesin yang

    menunjang aktivitas pekerjaan.

    e) Dalam pelaksanaan tugas dibantu oleh para mekanik dan helper.

    5) Staf administrasi

    a) Melakukan administrasi (pendataan) semua unit dan mekanik yang

    berada di wokshop dan di proyek serta memberikan laporan atas

    semua hasil kerja kepada atasan.

    b) Melaporkan segala kesulitan yang menghambat pekerjaan kepada atasan untuk mendapatkan solusi pemecahan.

    c) Menyiapkan laporan troubleshooting unit lapangan secara visual

    (print out/catatan) dengan tujuan agar pekerjaan bisa dilanjutkan atau

    dituntaskan oleh quality control dan troubleshooter atau atasan ketika

    personil bersangkutan off-hour.

    d) Melakukan administrasi sparepart unit yang dikanibal dan komponen yang diminta tanggung jawab warranty ke dealer.

    e) Menyiapkan administrasi untuk penerimaan dan pengeluaran unit di

    lingkungan workshop.

    f) Menyiapkan surat tugas (work order) mekanik yang kelapangan dan

    mengarsip kembali.

    4. Logistik dan keuangan

    a. Bertanggung jawab terhadap kebutuhan workshop termasuk sparepart.

    b. Mengatur keluar masuk barang yang ada di workshop.

    c. Bertanggung jawab dalam masalah keuangan di workshop.

  • d. Saling koordinasi dan kerja sama dengan bagian quality control dan

    troubleshooting, bagian perbaikan dan maintenance control, bagian

    ekspedisi serta bagian umum dan humas.

    e. Betanggung jawab langsung kepada manager peralatan dan kendaraan.

    f. Dalam perkerjaannya bagian logistik dan keuangan dibantu oleh :

    1) Administrasi Keuangan

    a) Membantu kepala bagian logistik dan keuangan dalam melakukan

    administrasi keuangan secara umum serta mengawasi pelaksanaan

    absensi seluruh karyawan workshop.

    b) Menyiapkan administrasi dan laporan BBM dan oli.

    c) Menyiapkan administrasi untuk penerimaan karyawan di lingkungan

    workshop.

    2) Logistik Workshop 1

    Membantu kepala bagian logistik dan keuangan dalam melakukan

    administrasi logistik secara umum di lingkungan workshop 1.

    3) Logistik Workshop 2

    Membantu kepala bagian logistik dan keuangan dalam melakukan

    administrasi logistik secara umum di lingkungan workshop 2.

    4) BBM dan OLI

    a) Membantu kepala bagian logistik dan keuangan dalam melakukan pengeluaran dan penerimaan BBM dan Oli yang ada di workshop.

    b) Bertanggung jawab dalam keamanan, kualitas dan kuantitas serta

    kelancaran pengeluaran dan pemasukan BBM dan Oli yang ada di

    workshop.

    5. Ekspedisi dan Keamanan a. Mengatur kendaraan operasional mekanik.

    b. Mengatur kegiatan supir-supir dan kernet tronton yang ada di workshop.

    c. Bertanggung jawab terhadap perbaikan komponen peralatan/kendaraan ke

    bengkel luar.

  • d. Melaksanakan administrasi kendaraan (penyimpanan STNK dan pegurusan

    KIR kendaraan yang ada di workshop).

    e. Berkewajiban membuat truck record supir dan kernet. f. Bertanggung jawab dalam masalah keamanan di workshop.

    g. Mengkoordinir dan membantu kelangsungan keamanan.

    h. Saling koordinasi dan kerja sama dengan bagian quality control dan

    troubleshooting bagian pembukuan dan maintenance control, bagian

    logistik dan keuangan serta bagian umum dan humas.

    i. Bertanggung jawab langsung terhadap manager peralatan dan kendaraan.

    j. Dalam pekerjaannya bagian ekspedisi dan keamanan dibantu oleh :

    1) Keamanan

    a) Semua security yang bertugas harus selalu standby pada saat dinas

    menurut jadwal shift masing-masing.

    b) Pada malam hari, selain standby pada pos depan dan belakang juga berkewajiban melakukan pemeriksaan rutin di seluruh bagian

    workshop.

    c) Bertanggung jawab dalam masalah keamanaan dan barang-barang

    yang ada dalam lingkungan workshop.

    d) Mempunyai kewenangan melarang siapapun untuk masuk kedalam

    lingkungan workshop, kecuali karyawan workshop dan kantor pusat.

    e) Mengarahkan setiap tamu yang masuk wajib untuk mengisi dan

    menandatangani buku tamu kecuali tamu yang didampingi oleh

    karyawan PT. Bhakti Karya Mandiri.

    f) Mempunai kewenangan untuk memeriksa setiap personil dan

    kendaraan yang keluar masuk lingkungan workshop.

    g) Turut menandatangani setiap dokumen berita acara jika barang yang keluar dari lingkungan workshop.

    h) Wajib membuat laporan kegiatan jaga yang akan diserah terima

    sewaktu penggantian shift.

    i) Semua aktivitas/kegiatan anggota security dikoordinir oleh kepala

    bagian keamanan.

  • j) Wajib melaporkan semua kejadian dan aktifitas di lingkungan kerja,

    baik secara lisan maupun tulisan kepada atasan.

    k) Bertanggung jawab langsung kepada bagian umum dan humas. 2) Bagian perbaikan ke bengkel luar

    Bertanggung jawab terhadap kualitas perbaikan komponen

    peralatan atau kendaraan di bengkel luar.

    3) Supir-supir

    a) Setiap melaksanakan tugas setiap waktu dan kemana saja sesuai

    kebutuhan/intruksi kerja.

    b) Menjaga keamanan dan keselamatan kendaraan, penumpang,

    angkutan termasuk perkerjaan bongkar muat angkutan.

    c) Wajib memelihara dan menjaga ke bersihan kendaraan termasuk

    service berkala.

    d) Wajib melaporkan kepada kepala bagian ekspedisi jika ada gangguan pada kendaraan.

    e) Kendaraan yang akan di dipergunakan diatur oleh kepala bagian

    ekspedisi.

    f) Khusus supir tronton wajib menjaga keselamatan unit yang diangkut

    dan sebelumnya wajib untuk memeriksa/mengecek keamanan unit

    berserta barang-barang yang dibawa.

    g) Harus pro-aktif (ikut turun tangan memperbaiki/membantu) pada saat

    kendaraan yang dibawa mengalami gangguan.

    h) Sebelum kendaraan berangkat harus memeriksa/mengecek surat-surat

    kendaraan, tools dan ban serap, tronton harus menyertakan surat jalan

    dan invoice alat yang akan dibawa.

    i) Harus menjaga batas kecepatan kendaraan dalam posisi terkendali dan memakai seat belt demi keamanan dan keselamatan.

    j) Bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian ekspedisi.

    6. Umum dan humas

    a. Melaksanakan perkerjaan yang bersifat umum.

  • b. Mengurus segala keperluan rumah tangga wokshop.

    c. Bertanggung jawab dalam masalah eksternal wokshop (hubungan keluar).

    d. Sebagai wakil dari perusahaan dalam berhubungan dengan pihak yang akan melaksanakan perkerjaan borongan fisik kendaraan maupun peralatan di

    lingkungan wokshop.

    e. Saling koordinasi dan kerja sama dengan bagian quality control dan

    troubleshooting, bagian perbaikan, dan maintenance control, bagian logistik

    dan keuangan, serta bagian ekspedisi.

    f. Bertanggung jawab langsung kepada manager kendaraan dan peralatan.

    g. Dalam perkerjaannya bagian umum dan humas dibantu oleh:

    1) Kebersihan

    a) Berkewajiban menjaga dan merawat kebersihan seluruh lingkungan

    wokshop.

    b) Mengatur pencucian kendaraan dan peralatan di wokshop sesuai permintaan.

    c) Bertanggung jawab secara langsung kepada kepala bagian umum dan

    humas.

    2) Dapur

    a) Bertanggung jawab dalam masalah konsumsi secara umum untuk

    karyawan workshop.

    b) Menyediakan minuman untuk tamu jika diminta.

    c) Menyediakan menu makanan yang bervariasi.

    d) Menjaga kebersihan dapur, ruang makan, ruang kerja, kamar tidur dan

    wc.

    e) Bertanggung jawab langsung kepada kepala bagian umum dan humas.

    3) Borongan pihak luar a) Sebagai wakil dari perusahaan dalam berhubungan dengan pihak yang

    akan melaksanakan perkerjaan borongan fisik kendaraan maupun

    peralatan di lingkungan workshop.

    b) Berupaya menekan biaya borongan secara maksimal dan

    memperhatikan mutu atau hasil kerja sesuai kesepakatan.

  • BAB III

    GAMBARAN UMUM PROSES INDUSTRI

    3.1. Rangkaian Proses Industri

    PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak adalah perusahaan yang bergerak di

    bidang kontraktor, perkebunan, dan rental unit. Untuk memberikan kepuasan pada

    costumer dan menjaga hubungan baik dengan costumer PT. Bhakti Karya Mandiri

    Pontianak juga memberikan layanan service kontrak pada peralatan alat-alat berat

    dan kendaraan.

    Untuk itu PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak sebagai salah satu

    perusahaan yang mempunyai berbagai macam peralatan alat-alat berat dan

    kendaraan, untuk dapat memenuhi kebutuhan berbagai proyek. Adapun peralatan

    alat-alat berat dan kendaraan yang dimiliki oleh PT. Bhakti Karya Mandiri

    Pontianak seperti new Holland ford traktor, Excavator, Bulldozer, Mitsubishi colt

    diesel 135 PS, Mitsubishi strada 4 WD dan lain-lain.

    Adapun proses industri yang ada pada PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak

    adalah sebagai berikut :

    1. Konsumen yang akan menyewa peralatan alat berat menghubungi staf

    administrasi.

    2. Staf administrasi mencari unit yang dalam kondisi baik dan telah diservice sebelum diserahkan kepada konsumen.

    3. Staf administrasi mengirim unit ke lokasi tempat proyek tersebut dikerjakan

    sesuai permintaan konsumen.

    4. Setelah waktu kontrak habis, staf administrasi menarik kembali unit yang telah

    disewa konsumen untuk dibawa kembali ke workshop dan dilakukan

    pengecekan.

    5. Setelah unit dilakukan pengecekan dan service, unit siap untuk dikirim kembali

    ke lokasi yang lain.

  • 3.2. Prosedur Proses

    Adapun prosedur service di PT. Bhakti Karya Mandiri Pontianak adalah

    sebagai berikut:

    1. Operator mengajukan permintaan perbaikan kepada bagian staf administrasi

    atau bagian staf administrasi mencari unit yang baru datang dari proyek.

    2. Bagian staf administrasi memerintahkan mekanik untuk mengecek kerusakan

    yang terjadi pada unit serta komponen apa saja yang akan diperbaiki guna

    mengetahui kerusakan yang terjadi pada unit.

    3. Mekanik melakukan pengecekan terhadap unit-unit yang akan diperbaiki.

    4. Setelah melakukan pengecekan mekanik memberikan laporan kepada staf

    administrasi, tentang jenis kerusakan serta komponen-komponen apa saja yang

    harus diganti.

    5. Mekanik memberikan laporan hasil pengecekan kepada staf administrasi.

    6. Staf administrasi melaporkan kerusakan kebagian chief meknik alat berat maupun kendaraan.

    7. Chief mekanik alat berat maupun kendaraan melaporkan kerusakan pada atasan

    serta memesan komponen yang harus diganti kepada logistic workshop.

    8. Sementara menunggu komponen yang dipesan mekanik melakukan pengerjaan

    terhadap unit serta mengecek ulang komponen yang harus diganti.

    9. Setelah komponen yang dipesan telah datang dengan lengkap, maka pengerjaan service unit dapat segera dilakukan, setelah service diselesaikan maka

    dilakukan pengetesan performance (daya guna) sebelum unit diserahkan

    kepada staf administrasi untuk diberangkatkan ke proyek.

    10. Jika hasil tes baik sesuai dengan standar yang ditentukan maka komponen/ unit

    dapat diserahkan kepada staf administrasi.

  • 3.3. Peralatan Pendukung Proses

    Adapun peralatan pendukung service sebagai berikut:

    1. Workshop (bengkel) Workshop (bengkel) berfungsi sebagai tempat untuk melakukan

    pengerjaan service unit atau komponen pada kendaraan/alat berat dan

    menyimpan semua peralatan yang digunakan.

    2. Special service tools

    Alat servis khusus digunakan untuk membuka dan memasang komponen-

    komponen kendaraan maupun alat-alat berat yang memerlukan peralatan

    khusus.

    3. Service tools

    Peralatan-peralatan service yang umum digunakan adalah sebagai

    berikut:

    a. Combination wrench Kunci ini memiliki kepala ring pada salah satu ujungnya dan kepala

    open end pada ujung lainnya

    Gambar 3.1 Combination wrench

    b. Penggaris

    Alat bantu yang dapat digunakan untuk mengukur panjang dari suatu

    benda. Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan

    sebagainya. Juga terdapat penggaris yang dapat dilipat.

  • Gambar 3.2. Penggaris

    c. Obeng (+) dan ()

    Jenis yang sangat umum di Indonesia adalah model Phillips yang

    populer disebut obeng kembang atau plus (+) dan slotted yang sering

    disebut obeng minus (-). Jenis obeng lain yang digunakan di negara-negara

    lain antara lain Torx (bintang segi enam), hex (segi enam), Robertson

    (kotak).

    Gambar 3.3. Obeng

    d. Multimeter

    Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering

    dikenal sebagai VOM (Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan

    (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amperemeter). Ada dua

    kategori multimeter : multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)

    untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya, dan multimeter

    analog. Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik

    DC.

    Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna

    untuk menemukan kesalahan dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat

    yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang sangat tinggi.

  • Gambar 3.4 Multimeter

    e. Kunci Sock

    Kunci sock adalah sebuah tool yang memiliki mata kunci berbentuk

    tabung dan menyelimuti kepala mur atau baut. Kunci sock memiliki

    keunggulan lebih menggigit saat digunakan untuk mengencangkan atau

    mengendurkan mur dan baut. Hal ini disebabkan mata kunci langsung

    menutupi kepala mur dan baut sehingga tidak mudah lepas. Mata kunci sock

    umumnya punya aneka ukuran yang disesuaikan diameter kepala mur.

    Gambar 3.5 Kunci sock

    f. Palu Plastik

    Berfungsi untuk memukul benda dari bahan lunak atau keras tanpa

    merusak komponen yang dipukul.

    Gambar 3.6. Palu plastik

  • 3.4. Personil Pendukung Proses

    PT. Bhaki Karya Mandiri Pontianak saat ini memiliki karyawan Service

    departemen sebanyak 11 personil, terdiri dari:

    1. Quality control dan trouble shooting : 1 Personil

    2. Perbaikan dan maintenance control : 1 Personil

    3. Staf administrasi : 1 Personil

    4. Logistik dan keuangan : 1 Personil

    5. Logistik work shop 1 : 1 personil

    6. Logistik work shop 2 : 1 Personil

    7. Mekanik tetap work shop 1 : 5 Personil

  • BAB IV

    PELAKSANAAN PRAKTIK INDUSTRI

    4.1. Materi yang diamati

    Pada kesempatan ini penulis melakukan pengamatan pada salah satu

    komponen utama pada excavator Hitachi Zaxis 210MF, yaitu pada sistem

    pengisian terutama pada alternator dengan IC regulator, yang penulis paparkan

    dalam bentuk laporan Praktek Industri (PI).

    Gambar 4.1. Alternator Sumber : www.rakuten.com

    4.2. Landasan Teori Excavator merupakan jenis alat berat yang sering digunakan pada

    pertambangan dan perkebunan yang cukup besar. Excavator juga sering

    digunakan untuk proses penggalian seperti pembuatan sungai, karena memiliki

    bucket yang berfungsi untuk menggali. Selain itu excavator juga bisa digunakan

    untuk mengangkat atau memindahkan benda dengan cara menjepit benda yang

    akan dipindahkan, karena pada bagian depan excavator yaitu bucket bisa diganti

    sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan seperti menggali, menjepit,

    memotong, melakukan penanaman bibit dan lain-lain.

  • Saat ini sudah banyak jenis atau tipe serta ukuran excavator yang

    digunakan, dari ukuran yang kecil, sedang, maupun yang besar, baik untuk

    melakukan pekerjaan ringan maupun pekerjaan yang berat seperti pertambangan,

    terutama pada tambang batu bara. Salah satunya ialah excavator Hitachi Zaxis

    210mf, hitachi merupakan salah satu merek dari sebuah excavator, sedangkan

    zaxis merupakan varian atau tipe yang digunakan oleh excavator hitachi, dan 210

    merupakan kemampuan yang dapat dihasilkan atau dikeluarkan oleh sebuah

    excavator yaitu sebesar 21 ton dalam proses mengangkat beban atau kemampuan

    menekan permukaan tanah pada proses menggali.

    Gambar 4.2. Excavator

    Sumber : www.hexindo-tbk.co.id

    Dalam proses pengerjaan excavator menggunakan mesin diesel sebagai

    tenaga penggerak utama untuk menggerakkan pompa hidrolik, saat start awal

    mesin excavator menggunakan motor starter untuk menghidupkan dengan

    menggunakan sumber energi dari baterai. Pada kondisi ini energi baterai akan

    terkuras, oleh karena itu diperlukan sistem pengisian pada excavator untuk

    mengisi baterai agar tetap dalam kondisi penuh.

    Alternator adalah suatu komponen dari mesin yang biasa disebut sebagai

    dinamo cas. Alternator merupakan salah satu komponen mesin yang mengubah

    energi mekanik dari mesin menjadi energi listrik. Energi mekanik dari mesin

  • diterima melalui sebuah pully yang memutar rotor dan membangkitkan arus

    bolak-balik pada stator. Arus bolak-balik ini diubah menjadi arus searah oleh

    dioda. Alternator sangat dibutuhkan oleh mesin guna menstabilkan arus ke baterai

    agar penyediaan arus dari baterai bisa menyuplai ke segala komponen yang

    membutuhkan energi listrik. Arus yang dihasilkan oleh alternator akan diserahkan

    ke baterai dengan bantuan regulator yang membagi dan menyuplai arus yang

    masuk ke baterai. Apabila arus pada baterai sudah penuh, regulator akan secara

    otomatis menghentikan pengisian pada baterai.

    Pada dasarnya listrik merupakan kondisi dari partikel subatomik tertentu,

    seperti elektron dan proton yang menyebabkan penarikan dan penolakan

    diantaranya dengan landasan itu biasanya penghasil listrik menggunakan suatu

    energi guna dikonversikan menjadi ernergi listrik. pada alternator juga terjadi

    demikian dimana alternator merupakan peralatan elektromekanis yang mampu

    mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik arus bolak-balik.

    Alternator memiliki sistem penghasil listrik yang menggunakan input energi

    mekanis, seperti yang digambarkan pada gambar berikut :

    Gambar 4.3. Proses alternator dalam menghasilkan listrik

    Sumber : Anonim (2012)

    Dalam gambar tersebut energi mekanis yang merupakan input dalam

    menghasilkan energi listrik menggerakan rotor, dimana rotor adalah kumparan

    yang terdapat dalam alternator dan berputar (bergerak) dan magnet dalam

  • alternator yang diam (tidak bergerak) disebut stator. Pada saat kumparan (rotor)

    diam, maka belum terjadi arus listrik dan belum terjadi GGL induksi. Ketika

    kumparan atau rotor berputar maka arus dan GGL beranjak naik.

    Kumparan dan magnet yang berputar menyebabkan terjadinya GGL induksi

    pada kumpran. Energi mekanik yang diberikan di ubah ke dalam bentuk energi

    gerak rotasi. Hal ini menyebabkan GGL induksi secara terus menerus. Prinsip

    dasarnya bekerja karena adanya gerakan yang memotong garis gaya magnet

    sehingga dapat menimbulkan/menghasilkan energi listrik.

    A. Prinsip kerja Alternator

    Gambar 4.4. Prinsip kerja alternator

    Sumber : www.vedcmalang.com

    Arus listrik dibangkitkan dalam kumparan pada saat kumparan

    diputarkan dalam medan magnet. Jenis arus listrik yang dibangkitkan adalah arus bolak-balik yang arah alirannya secara konstan berubah-ubah dan untuk mengubahnya menjadi arus searah diperlukan sebuah komutator atau dioda dan sikat-sikat. Hal ini berfungsi untuk menarik arus searah yang dibangkitkan pada setiap stator coil. Armature dengan komutator dapat diputarkan di dalam kumparan. Akan tetapi, konstruksi armature akan menjadi rumit dan tidak dapat diputarkan pada kecepatan tinggi. Kerugian yang lainnya adalah bahwa arus mengalir melalui komutator dan sikat (brush), maka keausan akan cepat terjadi karena adanya lompatan bunga api.

    Arus searah diperoleh dengan menyearahkan arus bolak-balik yang dihasilkan oleh stator coil tepat sebelum dijadikan output dengan

  • menggunakan komutator atau dioda, atau dengan cara mengganti putaran stator coil dengan memutarkan magnet di dalam kumparan. Semakin besar volume listrik yang dibangkitkan di dalam kumparan, maka kumparan semakin panas dikarenakan aliran arus. Oleh karena itu, pendinginan akan menjadi lebih baik kalau stator coil ditempatkan di luar dengan rotor coil berputar didalamnya. Untuk tujuan itulah maka alternator menggunakan kumparan pembangkit (stator coil) dengan magnet berputar (rotor coil) didalamnya.

    B. Konstruksi Alternator Bagian-bagian utama dari alternator adalah rotor yang membangkitkan

    elektromagnet, stator yang membangkitkan arus listrik dan dioda yang

    menyearahkan arus. Sebagai tambahan, terdapat pula sikat arang yang

    mengalirkan arus ke rotor coil untuk membentuk garis gaya magnet, bearing

    untuk memperhalus putaran rotor dan fan/kipas untuk mendinginkan rotor,

    stator serta dioda. Semua bagian tersebut dipasang pada front dan rear frame

    (rumah bagian depan dan belakang).

    Gambar 4.5. Komponen-komponen alternator

    Sumber : http://procarcare.com

  • a. Cover alternator

    Cover atau rangka alternator adalah salah satu komponen utama

    alternator yang berfungsi melindungi dan menahan seluruh komponen

    alternator bagian dalam. Cover ini terbuat dari besi tuang dan juga berfungsi

    sebagai rumah bagi komponen-komponen alternator lainnya.

    b. IC Regulator

    Regulator berfungsi mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam

    kumparan rotor, sehingga tegangan yang dihasilkan oleh alternator tetap

    (konstan), walaupun putaran mesin yang menggerakkan berubah-ubah. Di

    samping itu regulator juga berfungsi mengatur pengisian pada baterai

    apabila baterai telah penuh dan alternator sudah dapat menyuplai arus listrik

    sendiri ke bagian yang memerlukan arus listrik.

    c. Stator

    Stator berfungsi untuk membangkitkan tegangan bolak balik. Stator

    terdiri dari stator core (inti) dan kumparan stator dan diletakkan pada frame

    depan dan belakang. Stator core di buat dari beberapa lapis plat besi tipis

    dan mempunyai alur pada bagian dalamnya untuk menempatkan kumparan

    stator.

    d. Brush holder/carbon brush

    Carbon brush berfungsi sebagai penyuplai arus listrik ke rotor untuk

    menghasilkan kemagnetan dan mengalirkan arus ke kumparan rotor melalui

    slip ring. Rumah sikat/Brush holder berfungsi sebagai tempat sikat

    arang/carbon brush.

    e. Dioda rectevier

    Dioda/rectifier berfungsi untuk menyearahkan arus listrik.

    Rectifier terdiri dari 6 atau 8 dioda. Dioda hanya dapat dialiri arus listrik

    secara satu arah saja. Prinsip inilah yang digunakan untuk merubah

    arus AC yang dibangkitkan di kumparan stator menjadi arus DC.

    f. Pully alternator

    Pully berfungsi meneruskan putaran mesin ke alternator dan membuat

    perbandingan putaran antara putaran mesin dan alternator.

  • g. Fan alternator

    Fan alternator berfungsi untuk mendinginkan seluruh komponen-

    komponen bagian dalam alternator.

    h. Rotor

    Kumparan rotor berfungsi untuk menghasilkan medan magnet pada

    kuku-kuku rotor. Di dalam rotor terdapat dua buah slip ring. Satu slip ring

    negatif dan satu slip ring positif. Slip ring berfungsi sebagai terminal

    kumparan rotor.

    Arus magnet alternator yang berasal dari putaran rotor akan

    menginduksi tegangan kepada stator. Kekuatan dan kecepatan dari putaran

    arus magnet yang dihasilkan oleh rotor akan berakibat terhadap tegangan

    induksi kepada stator. Rotor berputar bersama poros, karena gerakannya

    maka disebut alternator dengan medan magnet berputar. Rotor terdiri dari :

    1. Inti kutup (pole core) 2. Kumparan medan

    3. Slip ring

    4. Poros dan lain lainnya

    i. Bearing

    Setiap kecepatan putaran dari rotor tidaklah stabil, dengan adanya

    perubahan kecepatan membuat putaran rotor menjadi kasar. Fungsi bearing

    dalam hal ini untuk memperhalus putaran rotor sehingga rotor lebih tahan

    lama digunakan.

    4.3. Teknis Perawatan Tidak ada hal khusus untuk merawat alternator, tapi apabila ada kerusakan

    dapat dideteksi secara dini melalui kontrol dashboard yang terdapat gambar

    baterai, apabila berkedip-kedip berarti tidak ada pengisian ke baterai dan bisa jadi

    terdapat kerusakan pada alternator selain dari baterainya. Baterai sendiri

    berhubungan langsung dengan dinamo starter. Selain itu juga, jangan menambah

    beban listrik yang berlebihan pada kendaraan, karena dapat memperpendek umur

    dari alternator ataupun umur dari baterai. Karena terdiri dari bermacam-macam

  • komponen, maka apabila ada kerusakan pada salah satu komponennya masih bisa

    diperbaiki (rekondisi).

    A. Pemeriksaan alternator Untuk pemeriksaan alternator ada beberapa tahap yang harus dilakukan

    sebagai berikut :

    1. Melakukan pemeriksaan awal sebelum dibongkar

    a. Cek suara abnormal dan kelonggaran bearing alternator dengan memutar

    pully

    b. Lakukan pemeriksaan hubungan terminal-terminal pada alternator

    1) Memeriksa rotor coil, sikat dan slip ring

    Hubungkan Ohm meter (+) dengan terminal F dan (-) dengan

    terminal E. Spesifikasi : 3,9 4,1 Ohm (tahanan rotor coil).

    Gambar 4.6. Pemeriksaan rotor coil Sumber : http://tholibs.blogspot.com

    2) Memeriksa Dioda positif dan Stator coil

    Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal B dan (-) dengan

    terminal N. Spesifikasi : Jarum bergerak.

    Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal N dan (-) dengan

    terminal B. Spesifikasi : Jarum tidak bergerak.

    Gambar 4.7. Pemeriksaan dioda positif dan stator coil

    Sumber : http://tholibs.blogspot.com

  • 3) Pemeriksaan Dioda negatif dan Stator coil

    Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal N dan (-) dengan

    terminal E. Spesifikasi : Jarum bergerak.

    Hubungkan ohm meter (+) dengan terminal E dan (-) dengan

    terminal N. Spesifikasi : Jarum tidak bergerak.

    Gambar 4.8. Pemeriksaan dioda negatif dan stator coil

    Sumber : http://tholibs.blogspot.com

    2. Melakukan pemeriksaan komponen alternator

    a. Pemeriksaan rotor alternator

    1. Pemeriksaan bearing alternator 2. Pemeriksaan kondisi slip ring

    3. pemeriksaan rotor coil denagan ohm meter, standar tahanan untuk

    regulator mekanik: 3,9-4,2 ohm. dan untuk tahanan dengan IC: 2,8-3,0

    ohm.

    4. Pemeriksaan hubungan rotor coil dengan bodi, tidak boleh ada hubungan

    Gambar 4.9. Pemeriksaan rotor alternator

    Sumber : http://tholibs.blogspot.com

    b. Pemeriksaan stator alternator

    Pengetesan hubungan kawat lilitan dari kemungkinan putus atau

    terbuka dan pemeriksaan kebocoran kawat ke bodi stator coil.

  • Gambar 4.10. Pemeriksaan stator alternator

    Sumber : http://tholibs.blogspot.com

    c. Pemeriksaan panjang sikat

    Ukur panjang sikat, panjang sikat yang menonjol minimal 5,5 mm.

    Bila panjang sikat kurang dari standar maka perlu diganti. Cara mengganti

    sikat : Keluarkan sikat lama dengan cara memanaskan terminal sikat

    menggunakan solder kemudian ganti dengan sikat yang baru. Panjang sikat

    baru pada alternator regulator mekanik : 12,5 mm sedangkan alternator IC

    regulator sepanjang 16,5 mm.

    Gambar 4.11. Pemeriksaan sikat alternator

    Sumber : http://tholibs.blogspot.com

  • d. Pemeriksaan dioda

    Periksa semua dioda menggunakan ohm meter seperti gambar di bawah ini.

    1) Pemeriksaan dioda negatif

    Gambar 4.12. Pemeriksaan dioda negatif

    Sumber : http://tholibs.blogspot.com

    a) Hubungkan klem positif ohm meter dengan bodi negatif (terminal

    negatif) dan hubungkan klem negatif ohm meter dengan salah satu

    ujung stator (seperti gambar a dan b). Jarum ohm meter harus tidak

    bergerak.

    b) Balik posisi, hubungkan klem positif ohm meter dengan salah satu ujung stator dan hubungkan klem negatif ohm meter dengan bodi

    negatif (terminal negatif) seperti gambar c. Jarum ohm meter harus

    bergerak.

    e. Pemeriksaan dioda positif Periksa dioda positif seperti gambar di bawah ini.

    Gambar 4.13. Pemeriksaan dioda positif

    Sumber : http://tholibs.blogspot.com

  • a) Hubungkan klem negatif ohm meter dengan bodi negatif (terminal negatif)

    dan hubungkan klem positif ohm meter dengan salah satu ujung stator

    (seperti gambar a dan b). Jarum ohm meter harus tidak bergerak.

    b) Balik posisi, hubungkan klem negatif ohm meter dengan salah satu ujung

    stator dan hubungkan klem positif ohm meter dengan bodi negatif

    (terminal negatif) seperti gambar c. Jarum ohm meter harus bergerak.

    B. Menganalisis kerusakan alternator Apabila pada alternator terjadi kerusakan, maka akan terlihat pada fungsi

    baterai dalam menyediakan energi listrik. Pada biasanya, kerusakan tersebut tidak

    bisa terlihat secara visual. Maka ada beberapa cara untuk menentukan kerusakan

    tersebut, yaitu :

    a. Lampu atau sekring sering putus, dapat dilakukan pemeriksaan kabel apakah

    ada yang rusak dan terkelupas pada kulit kabel tersebut. Penyebab lainnya

    adalah kerusakan pada alternator dan baterai yang menyebabkan alternator dan

    baterai harus diganti.

    b. Bunyi berisik pada alternator. Periksa belt alternator bila kendor atau retak

    maka kencangkan atau ganti. Periksa juga pully dan bearing alternator apakah

    ada pully yang bengkok dan bearing rusak, bila rusak harus diganti.

    c. Baterai tidak terisi tetapi mesin bisa di starter. Kemungkinan belt alternator kendor atau aus. Belt harus dikencangkan bila perlu diganti. Periksa juga kabel

    alternator kemungkinan terkelupas atau putus, bila terkelupas isolasi kabel

    tersebut. Dan juga periksa regulator tegangan, bila rusak harus diganti. Selain

    itu periksa juga rectifier/dioda, apabila solderannya lepas maka perbaiki dan

    apabila rectifier/dioda rusak maka harus diganti, karena rectifier/dioda tidak

    mampu lagi untuk menyearahkan arus, sehingga baterai tidak dapat terisi

    karena arus yang dihasilkan masih arus bolak-balik.

    d. Low charging atau pangisian rendah, penyebabnya adalah brush yang sudah

    pendek sehingga menyebabkan kemagnetan yang terjadi pada kumparan rotor

    menjadi kecil dan tegangan yang di keluarkan juga kecil. Maka brush harus

    diganti.

  • e. Over charging atau pengisian berlebihan, penyebabnya adalah IC regulatornya

    sudah rusak sehingga tidak mampu mengatur tegangan yang keluar pada

    alternator, maka IC regulator harus diganti. Karena pada saat putaran mesin

    tinggi, alternator akan menghasilkan tegangan yang besar meskipun baterai

    dalam kondisi penuh, dan sebaliknya apabila putaran mesin rendah maka

    alternator akan menghasilkan tegangan yang rendah.

  • BAB V

    PENUTUP

    5.1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil laporan praktik kerja industri di PT. Bhakti Karya

    Mandiri selama 2 bulan terhitung dari tanggal 5 September s/d 16 Oktober 2013

    dapat disimpulkan sebagai berikut :

    1. Prinsip kerja dari alternator adalah merubah energi mekanik menjadi energi

    listrik dengan cara memutar rotor yang berada di dalam kumparan stator dan

    menghasilkan arus bolak-balik kemudian diserap oleh rectevier/dioda untuk

    dirubah menjadi arus searah yang digunakan untuk mengecas baterai dan

    sistem kelistrikan lainnya.

    2. Komponen-komponen yang terdapat dalam alternator meliputi cover alternator,

    IC regulator, stator, brush holder/carbon brush, dioda rectevier, pully, fan

    alternator, rotor dan bearing.

    3. Tahapan pemeriksaan pada alternator ada dua yaitu yang pertama pemeriksaan

    sebelum pembongkaran, meliputi pengecekan bearing, rotor coil, dan

    pengecekan dioda, kemudian yang kedua pemeriksaan komponen alternator

    meliputi pemeriksaan bearing, kondisi slip ring, rotor, stator, sikat dan dioda.

    4. Permasalahan yang terjadi pada alternator yaitu over charging yang disebabkan IC regulator sudah rusak dan low charging yang disebabkan oleh brush yang

    sudah pendek.

    5.2. Saran Pada saat melakukan pembongkaran dan pemeriksaan alternator, sebaiknya

    mengikuti prosedur yang ada pada manual book dan melakukan pembongkaran

    serta pemeriksaan di dalam ruangan khusus agar komponen-komponen yang ada

    tidak berserakan dan hilang, serta lakukan pengujian terhadap alternator dengan

    cara menghubungkan pully alternator dengan pully motor penggerak untuk

    memutarkan rotor alternator sehingga kita dapat mengukur tegangan yang keluar

    dari alternator dan utamakan K3 pada saat perbaikan dan pengujian alternator.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Alamsyah, Hendra., Artikel Fungsi Alternator Atau Dinamo Ampere,

    http://bengkelhyundaikia.blogspot.com

    Anonim, 2012, Implementasi Generator Alternator

    Argana, Sidik., pengujian regulator alternator elektronik,

    http://www.vedcmalang.com, 2013

    http://procarcare.com

    Konstruksi dan Cara Kerja Alternator, http://teknisiberat.blogspot.com, 2012

    Mahendra, Hengki, 2011, Modul Sistem Pengisian

    PT. Hexindo Adiperkasa Tbk, Medium excavator, www.hexindo-tbk.co.id, 2006

    St, Tolib., Overhaul Alternator, http://tholibs.blogspot.com, 2012

    Vanny, Geo., Makalah Fisika, http://geovannydonara.blogspot.com, 2013

    www.rakuten.com