PORTOFOLIO 5Kontan Senin, 15 Mei 2017
■REKOMENDASI SAHAM
Kinerja sektor ritel baru terlihat di kuartal
kedua, dipicu puasa dan lebaran.
Riska Afriani, Analis OSO Sekuritas
Rekomendasi
Matahari Dept Store (LPPF)
Daya beli masyarakat mulai menanjak. Ini terlihat dari indeks keyakinan konsumen pada Maret 2017. Musim libur di kuartal II-2017 akan menjadi pendorong pertumbuhan tahun ini. LPPF berkomitmen ekspansi dengan membuka 6 hingga 8 gerai baru. Separuh dari target gerai baru akan dioperasikan sebelum perayaan Idul Fitri.
Rekomendasi: Hold Target harga: Rp 16.225
Arnold Sampeliling, NH Korindo Sekuritas
Mitra Adiperkasa (MAPI)
Kinerja keuangan MAPI di kuartal I-2017 cukup solid. Kontinuitas ekspansi, terutama pada divisi food and
beverage (F&B), turut mendukung prospek kinerja MAPI. Analis memperkirakan, bisnis F&B masih menyimpan potensi pertumbuhan bagi MAPI di masa mendatang, mengingat demografi Indonesia.
Rekomendasi: Buy Target harga: Rp 7.700
Marlene Tanumihardja, Samuel Sekuritas
31/03/2017 31/03/2016
Pendapatan 3.617,14 3.167,26
Laba (Rugi) Bersih 58,62 15,36
Earning per Share (EPS) 35,00 9,00
Keterangan: dalam miliar rupiah kecuali EPS
Matahari Putra Prima (MPPA)
MPPA menderita rugi bersih Rp 176,72 miliar pada kuartal I-2017. Angka ini membesar 43,59% dibandingkan rugi bersih kuartal I-2016. Penjualan MPPA juga menyusut 5,20% (yoy) menjadi Rp 3,10 triliun. Musim lebaran tahun ini akan menjadi obat pereda sesaat. Namun di periode selanjutnya kinerja MPPA diperkirakan belum pulih.
Rekomendasi: Hold Target harga: Rp 935
Nichelle Ongko, Ciptadana Sekuritas
31/03/2017 31/03/2016
Pendapatan 3.100,79 3.265,28
Laba (Rugi) Bersih (176,72) (123,07)
Earning per Share (EPS) (33,00) (23,00)
Keterangan: dalam miliar rupiah kecuali EPS
31/03/2017 31/03/2016
Pendapatan 1.851,52 1.861,73
Laba (Rugi) Bersih 244,18 243,73
Earning per Share (EPS) 84,00 84,00
Keterangan: dalam miliar rupiah kecuali EPS
Ramayana Lestari (RALS)
Pada Maret tahun ini, indeks kepercayaan konsumen kembali menanjak, setelah dua bulan sebelumnya penjualan menurun. Alhasil, same store sales growth
(SSSG) RALS tumbuh 1% dibandingkan Februari sebesar 0,1%. Pada kuartal II-2017, penjualan RALS diperkirakan terus membaik, terutama didorong momentum Idul Fitri.
Rekomendasi: Buy Target harga: Rp 1.750
Christine Natasya, Mirae Asset Sekuritas
31/03/2017 31/03/2016
Pendapatan 1.078,43 1.086,31
Laba Bersih 2,87 8,41
Earning per Share (EPS) 0,43 1,22
Keterangan: dalam miliar rupiah kecuali EPS
Emiten Ritel Menanti Puasa & LebaranPeritel besar menghadapi sejumlah tantangan pada tahun ini, mulai dari pelambatan ekonomi hingga transformasi bisnis online
JAKARTA. Sepanjang Januari hingga Februari 2017, emiten ritel mencatatkan penurunan penjualan. Pada Maret, penju-alan membaik dan puncaknya diperkirakan terjadi pada Juni mendatang, seiring mo-mentum bulan puasa, Idul Fitri dan libur sekolah.
Analis First Asia Capital David Sutyanto menilai, pe-nurunan penjualan ritel di awal tahun ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Perta-ma, masyarakat lebih berha-ti-hati dalam membelanjakan uangnya di tengah kondisi perekonomian domestik yang
masih melambat.Kedua, jumlah hari di bulan
Februari lebih sedikit, sehing-ga mempengaruhi volume penjualan. Ketiga, perayaan Galungan dan Kuningan oleh masyarakat Hindu-Bali dila-kukan pada April, bukan Feb-ruari. Keempat, curah hujan di Februari tinggi, sehingga menyebabkan banjir di se-jumlah daerah dan membuat pelanggan enggan keluar ru-mah untuk belanja.
Namun kondisi tersebut ti-dak berlangsung lama. Menu-rut David, pada bulan Maret kepercayaan konsumen kem-bali meningkat. Dengan pu-lihnya kondisi ekonomi, ki-nerja emiten ritel diperkira-
kan membaik pada kuartal kedua tahun ini. "Terutama didorong oleh perayaan le-baran," ungkap dia.
Riska Afriani, Analis OSO Sekuritas, juga sependapat. "Saya memperkirakan kinerja sektor ritel baru terlihat pada kuartal kedua, seiring mo-mentum puasa dan lebaran," ujar dia kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Daya beli masyarakat juga membaik. Indeks kepercaya-an konsumen di April tercatat naik ke 124 dari sebelumnya di level 122. Indeks penjualan ritel Maret juga tumbuh 3,5% lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang turun 4,9%.
Tapi Kepala Riset Koneksi
Capital, Alfred Nainggolan memprediksi pertumbuhan sektor ritel tidak begitu besar tahun ini. Prediksi dia sektor ini tumbuh sekitar 8%–10%, dengan asumsi emiten ritel sudah menaikkan harga di rentang 3%–5%.
Toko online
Alfred menilai, pertumbuh-an penjualan ritel yang flat disebabkan tiga hal. Pertama, pertumbuhan ekonomi Indo-nesia stagnan. Kedua, kom-petisi dengan toko online membuat penjualan emiten di sektor ritel cenderung ter-gerus. "Masuknya pemain bisnis online terus menggero-
goti sektor ritel," ujar Alfred.Oleh karena itu, dia menya-
rankan para peritel besar se-gera melakukan transformasi menjadi toko online. Sebab, dari jajaran toko online ter-nama saat ini, tidak ada dari peritel besar. Intinya, peritel besar saat ini harus fokus menggarap pasar online.
Ketiga, yang menjadi tan-tangan sektor ini yaitu biaya sewa tempat. Sewa tempat cukup banyak berkontribusi pada biaya, apalagi sejak mo-ratorium pusat perbelanjaan, kebanyakan pemilik menaik-kan sewa. "Ini menjadi tan-tangan sektor ritel karena dari average selling pice (ASP) tidak memiliki ruang
besar," ungkap Alfred.Meski dibayangi sejumlah
tantangan, menurut Riska, sektor ritel masih memiliki peluang untuk tumbuh. Senti-men positifnya, kebutuhan masyarakat yang terus me-ningkat dan pulihnya daya beli. "Ketika daya beli masya-rakat mulai pulih, maka akan berdampak pada pertumbuh-an sektor ritel," tutur Riska.
Dia menyebutkan, pertum-buhan laba mayoritas emiten ritel pada kuartal I-2017 ma-sih lebih rendah dibanding-kan pertumbuhan laba tahun sebelumnya. Emiten itu anta-ra lain ACES, RALS, HERO dan RANC. "Hanya beberapa emiten yang mampu mening-
katkan pertumbuhan laba le-bih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu AMRT, ERAA, SONA dan KOIN," pa-par Riska.
Dari awal tahun, rata-rata pertumbuhan 19 saham sek-tor ritel hanya 2,69%, lebih rendah dibandingkan per-tumbuhan IHSG sebesar 7,15%. Dari 19 emiten itu, 10 saham menurun dan 9 men-catatkan kenaikan.
Riska mengemukakan, ECII mencetak kenaikan ter-tinggi, yakni sebesar 66,67%, diikuti TELE yang tumbuh 33.33%. Adapun koreksi ter-dalam dicatat SONA dan MPPA, yang masing-masing turun 36,51% dan 36,15%. ■
Hasyim Ashari
1.200
1.000
800
600
April 2017 Mei 2017
82512 Mei
96012 Apr
1.600
1.400
1.200
1.000
April 2017 Mei 2017
1.37012 Mei
1.15512 Apr
7.000
6.600
6.200
5.800
April 2017 Mei 2017
6.45012 Mei
6.35012 Apr
16.000
14.000
12.000
10.000
April 2017 Mei 2017
14.80012 Mei
13.43512 Apr
Kontan, 15 Mei 2017