PERENCANAAN WILAYAH EKOWISATARAMAH LINGKUNGAN
Lia Kusumaningrum, S.Hut., M.Sc
Potensi Elemen Lanskap untuk 3 A (atraksi, aksesibilitas, amenitas) Pariwisata
Elemen Lanskap
Biotk dan
Abiotik
Potensi sebagai 3A
Pariwisata (atraksi,
aksesibilitas, dan
amenitas)
Potensi dan
Masalah
Ketersediaan Produk
2. Amenitas
1. Atraksi
3. Aksesibilitas
Modal alam (Nature capital) yang
Berpotensi atau dapat
dikembangkan untuk ODTW
(obyek dan daya tarik wisata.
Pelayanan kepada wisatawan untuk
Kepuasan dan kenyamanan, berupa
Fasilitas dan utilitas
Media untuk menjangkau daerah
Wisata (destinasi) dan sirkulasi
Didalam kawasan wisata.
Jalan, tracking
Elemen
LANSKAP
Pengembangan
Kepariwisataan
alam
Visual (utama)
Hearing,
Touching,
Smelling,
Imagination
Atraksi/
Obyek dan
Daya Tarik
Wisata
(ODTW)
Hutan, Mata air,
Sungai,
Pantai,
Danau, dsb.
Metode FEEL OF THE LAND
menentukan
Keindahan,Keunikan,
Amenity,Kenikmatan,
Pengembangan imajinasi,
Bau harum, bau segar,
Apa yang bisa
disentuh (hewan, tanaman)
Rekomendasi
pengembangan
Biotik
Abiotik
Konsep Pembangunan EkowisataRamah Lingkungan
• Konsep Pembangunan Ekowisata Ramah Lingkunganyang bertujuan untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan baik itu lingkungan alam maupun budaya, dan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan yang konservatif, sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
• Terutama wisata alam yakni merencanakan suatu bentuk penyesuaian program rekreasi dengan suatu penataan lanskap untuk menjaga kelestariannya. Program wisata alam dibuat untuk menciptakan lingkungan fisik luar atau bentang alam yang dapat mendukung tindakan dan aktivitas rekreasi manusia yang menunjang keinginan, kepuasan, dan kenyamanannya pengunjungnya.
Perencanaan Lanskap Kawasan Wisata
• Perencanaan lanskap kawasan wisata, terutama wisata alam adalah merencanakan suatu bentuk penyesuaian program rekreasi dengan suatu penataan lanskap untuk menjaga kelestariannya. Program wisata alam dibuat untuk menciptakan lingkungan fisik luar atau bentang alam yang dapat mendukung tindakan dan aktivitas rekreasi manusia yang menunjang keinginan, kepuasan, dan kenyamanannya, dimana proses perencanaan dimulai dari pemahaman sifat dan karakter serta kebijakan manusianya dalam menggunakan tapak untuk kawasan wisata (Knudson, 1980).
Perencanaan Tapak (site planning)
• Dalam proses perencanaan ruang, dikenal istilah perencanaan tapak (site planning) danrencana tapak (site plan atau site design). Perencanaan tapak menunjukkan prosesperencanaan yang di dalamnya mengandung prinsip-prinsip, metode dan rangkaiantahapan perencanaan yang harus dilakukan. Sedangkan rencana tapak adalah produkdari seluruh proses perencanaan tapak.
• Perencanaan tapak dimaksudkan untuk merencanakan elemen-elemen ruang luarbangunan dan antar bangunan, serta bertujuan menghubungkan dan mengintegrasikanruang di dalam tapak dengan lingkungan sekitarnya. Perencanaan tapak menjadijembatan kepentingan pemilik lahan dan kepentingan publik secara lebih luas.
Analisis Kawasan Tapak
• Analisis kawasan tapak merupakan analisis dari peta dasar mengenai kondisi fisik dan kondisi eksternal. Analisis bertujuan untuk mendapatkan suatu rencana daerah yang layak terbangun
• Proses analisa kondisi fisik kawasan tapak memerlukan peta masukan berupa peta dasar, baik yang merupakan atribut internal maupun atribut eksternal. Peta dasar atribut internal yang digunakan pada proses ini seperti peta topografi, dan vegetasi. Sedangkan, peta dasar atribut eksternal yang digunakan seperti peta penggunaan lahan, jaringan jalan, dan utilitas
Tahapan Pelaksanaan Pengembangan Tapak(Site Planning Project)
Tahap 1. Persiapan Proyek (The Project begins)
Tahap 7. Vegetasi
Tahap 6. Tanah
Tahap 4. Topografi
Tahap 2. Geologi dan Geomorfologi
Tahap 3. Air Permukaan (Surface water)
Tahap 5. Iklim Lokal (Local Climate)
Anne R. Beer (1990)
Tahapan Pelaksanaan Pengembangan Tapak(Site Planning Project)
Tahap 8. Nilai Ekologi Relatif (Relative Ecological Value)
Tahap 14. Persiapan Perencanaan Tapak (Preparing the site plan)
Tahap 13. Penilaian Potensi tapak untuk pengembangan
Tahap 11. Keunikan Obyek
Tahap 9. Manusia dan Tata Guna Lahan
Tahap 10. Lanskap
Tahap 12. Kebutuhan Pengguna (User Reqirement)
Anne R. Beer (1990)
Tahapan Pelaksanaan Pengembangan Tapak(Site Planning Project) untuk Ekowisata
Contoh :
Pengembangan Ekowisata di Taman Wisata Alam Tawangmangu Jawa Tengah
Tahap 1. Persiapan Proyek
1. Wawancara dengan Klien,
Apa yang diharapkan, Siapa yang akan pakai, Untukpenggunaan apa, Berapa luas yang akandikembangkan
2. Survei awal tapak
3. Pengumpulan data-data sekunder
4. Menyiapkan Rencana dasar
Terdiri dari Peta Dasar lokasi, membuat bataswilayah dan informasi dasar, informasi awal lokasi
Tahap 2. Geologi dan Geomorfologi
• Mempelajari susunan, bentuk, sejarahperkembangan tapak danmakhluk hidup di lokasiproyek
• Analisis data geologi, sepertidaya dukung, retakan, batuan, sumber air, kekedapan
• Potensi Erosi dan longsoryang membahayakan
Tahap 3. Air Permukaan
• Kualitas air: berbau, kekeruhan
• Ganggang, rumputlaut yang tumbuh
• Aliran dan debit air
Tahap 4. Topografi
• Memetakan bentukan alam
• Dengan peta kontur
• Lahan datar, bergelombang, terjal
• Sudut pandang, luaspermukaan
Tahap 5. Iklim Lokal (Local Climate)
• Data-data suhu, kelembaban, curahhujan
• Data iklim harian, bulanan, tahunan
• Membedakan daerah sangat hangat, hangat, sejuk, dingin
Tahap 6. Tanah
• Identifikasi jenis-jenis tanah
• Data untuk analisis tanah olehahli tanah
• Profil tanah dan top soil
• Tingkat genangan: tergenang, lembab, kering, sangat kering.
• Tekstur tanah
• PH Tanah
Tahap 7. Vegetasi
• Jenis vegetasi
• Posisi dan luasan
• Sebagai habitat satwa
• Dominasi, sebaran kanopi,
• Kesehatan pohon
Tahap 8. Nilai Ekologi Relatif(Relative Ecological Value)
• Ekologi/ekosistem bernilai tinggi: hutan alam (keanekaragaman tinggi)
• Ekologi nilai rendah: Sejenis, tidak asli
• Interval nilai: Nilai tinggi, Nilai rendah, nilai sangat rendah
Ditangani ahli ekologi
Tahap 9. Manusia dan Tata Guna Lahan (land use)
• Aktivitas manusia selarasdengan land use
• Tata guna lahan (land use): padang rumput, hutan alam, hutan produksi, lahan tidur, area rekreasi, perkebunan, pertanian, pemukiman dll
• Dalam bentuk peta tata gunalahan (land use map)
• Kegunaan:- Menentukan posisi bangunan,
jalan/sirkulasi, pusat aktivitas, titik rawan aktivitas, mengarahkan tracking,
- Merencanakan aktivitas dalamkawasan
- Merencanakan fasilitas danutilitas
Tahap 10. Lanskap
• Mengidentifikasi potensi danmasalah pada bentang alam, dengan vegetasi sebagai elemenutama
• Terdiri dari: hamparan rumput, hutan, semak belukar, lahan basah, pepohonan.
• Dalam perencanaan Lanskap mikromerupakan bagian dari lanskapmakro
• Aspek visual: keindahan dankeunikan merupakan potensiuntuk atraksi pariwisata.
Tahap 11. Keunikan Obyek
• Keunikan ditandai dengansejarah, keindahankelangkaannya.
• Menjadi potensi atraksi• Bisa berupa suatu unit
obyek atau area.• Kekayaan alam
merupakan potensikeunikan obyek
• Contoh: air terjun, gunung, sungai
Tahap 12. Kebutuhan Pengguna
(User Reqirement)
• Diterjemahkan dalam 3A (atraksi, amenitas, aksesibilitas) untuk pariwisata alam, dgnpengembangan fasilitas.
• Dimulai denganmenginventarisasikebutuhan/aktivitas wisatawan,
• Aktiivitas dikelompokkanberdasarkan tapak yang samaatau di luar tapak yang sama.
• User/wisatawandikelompokkan berdasar kelumur, pendidikan, gol ekonomi
Tahap 13. Penilaian Potensi tapak untukpengembangan
Penilaian potensi berdasar : 1. Sumber daya alam (aset):
geologi, tanah, vegetasi, ekologi, view, ekologi, keunikan, dll
2. Potensi dan masalah tapak3. Hubungan pengelolaan
kawasan dan lingkunganalam
4. Tipe lanskap dan potensitapak
Tahap 14. Persiapan Perencanaan Tapak(Preparing the site plan)
• Mengatur perencanaanpembangunan
• Mengiventarisasi tujuanpembangunan tapak
• Merencanakan pengelolaantapak
• Berupa Master Plan Proyek.• Site Plan merupakan dokumen
untuk tahap pelaksanaan(construction).
TERIMAKASIH