Download - Perbedaan Gender dalam Pembentukan Identitas
-
8/7/2019 Perbedaan Gender dalam Pembentukan Identitas
1/1
Perbedaan Gender dalam Pembentukan Identitas
Banyak penelitian yang mendukung pandangan Erikson bahwa pada perempuan,
identitas dan keintiman berkembang bersama. Beberapa peneliti melihat pola ini bukan
sebagai sesuatu yang berbeda dari norma laki-laki, tetapi melihatnya sebagai kelemahan dalam
teori Erikson yang menurut mereka berdasarkan konsep Barat tentang individualitas, otonomi
dan kompetisi yang berfokus pada laki -laki. Menurut Carol Gilligan, kesadaran diri perempuanberkembang bukan melalui pencapaian identitas terpisah dan pencapaian hubungan. Remaja
perempuan dan perempuan dewasa, menurut Gilligan menilai diri mereka sendiri berdasarkan
cara mereka menangani tanggung jawab serta kemampuan mereka untuk merawat orang lain
dan juga diri mereka sendiri.
Beberapa ahli perkembangan mempertanyakan bagaimana perbedaan jalur pencapaian
identitas antara laki-laki dan perempuan yang sebenarnya, terutama masa kini, dan
menyatakan bahwa perbedaan individual mungkin lebih penting dibandingkan perbedaan
gender. Marcia (1993) menyatakan bahwa tekanan yang terus terjadi antara kemandirian
dengan kedekatan adalah inti dari semua tahapan psikososial Erikson, baik bagi laki -laki
maupun perempuan. Dalam penelitian tentang status identitas dari Marcia, beberapa
perbedaan gender muncul.
Akan tetapi, perkembangan harga diri selama remaja, terutama dalam konteks
hubungan dengan teman sebaya dengan jenis kelamin yang sama, tampaknya mendukung
pandangan Gilligan. Harga diri laki-laki berhubungan dengan usaha untuk meraih pe ncapaian
individual, sedangkan harga diri perempuan lebih bergantung pada hubungan dengan orang
lain.
Beberapa peneliti menyebutkan bahwa remaja perempuan mamiliki harga diri yang
rendah dibandingkan dengan remaja laki -laki. Walaupun anak laki-laki dan laki-laki dewasa
memiliki harga diri yang lebih tinggi dibandingkan anak perempuan dan anak dewasa.
Factor Etnik dalam Pembentukan Identitas
Perkembangan identitas dapat menjadi hal yang sangat rumit bagi anak-anak dari
kelompok minoritas. Permasalahan terkait etnik dan konflik dengan budaya yang dominan bias
memainkan peran utama dalam pembentukan identitas mereka.
Berikut empat tahapan mengidentifikasi identitas etnik berdasarkan status dari identitas
Marcia:
Diffus: Juanita sedikit atau tidak sama sekali melakukan eksplorasi mengenai suku bangsanya
dan tidak memahami dengan jelas isu-isu terkait.
Foreclos: Kwame sedikit atau tidak sama sekalimelakukan eksplorasi mengenai suku
bangsanya, tetapi memiliki perasaan yang jelas mengenai sukunya. Perasaan ini bias bersifat
positif maupun negative, bergantung pada sikap yang ia serap di rumahnya.
Moratorium: Cho-sa telah mulai mengeksplorasi mengenai suku bangsanya, tetapi bingung
mengenai maknanya bagi dirinya.
Achieved: Diego telah mengeksplorasi mengenai suku bangsanya dan memahami serta
menerima suku bangsanya.