Download - PERATURAN TAHUN 2020-2024
PERATURAN KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN
Nomor : P. 01 /P3H/PROEV/REN.0/11/2020
TENTANG
RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TAHUN 2020-2024
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BADAN PENELITIAN,PENGEMBANGAN DAN INOVASI
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
Nomor 5 Tahun 2019 menyatakan bahwa kementerian/Lembaga
wajib menyusun Rencana Stratregis kementerian dan Lembaga
dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional (RPJMN 2020-2024;
b. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
Kehutanan nomor P.63/ MENLHK/SETJEN/SET.1/10/2019 Pasal 5
ayat 2 menyebutkan bahwa Unit Kerja Eselon II atau UPT wajib
menyusun Renstra Unit kerja dengan berpedoman pada Renstra
Unit Kerja Eselon I;
c. bahwa telah terbit Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (KLHK) dan telah terbit Rencana Strategis Badan
Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (Renstra BLI) sebagai
pedoman dalam penyusunan Renstra Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hutan.
d. bahwa untuk maksud butir di atas, dipandang perlu menetapkan
Keputusan kepala Pusat Penelitian dan tentang Judul Kegiatan
Penelitian, Pengembanan dan Inovasi Tahun 2020 Pusat Penelitian
dan Pengembangan Hutan pada Program Penelitian,
Pengembangan dan Inovasi Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara
Republika Indonesia Tahun 1999 Nomor 49, tambahan lebaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3419);
2. Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang nomor 19
Tahun 2004 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti
Undang-Undang nomor 1 tahun 2004 tentang perubahan atas
Undang-Undang nomor 41 tentang Kehutanan menjadi Undang-
Undang;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
4. Undang-undang no 32 tahun 2009 tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;
5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2015
tentang Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 67 tahun 2019
tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet
Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024;
7. Instruksi Presiden nomor 9 tahun 2000 tentang pengarusutamaan
gender dalam pembangunan
8. Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tengang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024
9. Peraturan Pemerintah nomor 44 tahun 2004 tentang Perencanaan
Kehutanan
10. Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional nnomor 5 tahun 2019
tentang tata cara penyusunan rencana strategis Kementerian/
Lembaga Tahun 2020-2024
11. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.
18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
12. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI nomor
P.63/MENLHK/SETJEN/SET.1/10/2019 tentang tata cara
penyusunan rencana Strategis Lingkup Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan tahun 2020-2024
13. Peraturan Meteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.16/MENLHK/SETJEN/SET.1/8/2020 tentang Rencana Strategis
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2020-2024
(Berita Negara Nomor 919 Tahun 2020);
14. Keputusan Menteri Kehutanan nomor SK. 163/MENHUT-II/2009
tentang Roadmap Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010-
2025;
15. Peraturan Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi
KLHK Nomor P.4/LITBANG/SET/REN.0/9/2020 tentang Rencana
Strategis Badan Penelitian, Pengembaangan dan Inovasi Tahun
2020-2024.
M E M U T U S K A N
Menetapkan : PERATURAN KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TENTANG RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TAHUN 2020-2024
PERTAMA : Menetapkan Rencana Strategis Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tahun 2020-2024 sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini;
KEDUA : Rencana Strategis Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tahun 2020-2024 menjadi acuan dalam penyusunan kegiatan pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dalam dalam kurun Tahun Anggaran 2020 sampai Tahun Anggaran 2024;
KETIGA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan, maka akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : BOGOR Pada Tanggal : 02 November 2020 KEPALA PUSAT, Dr. Ir. KIRSFIANTI LINDA GINOGA, M.Sc. NIP. 19640118 199003 2 001 Tembusan: 1. Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (sebagai laporan); 2. Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 3. Inspektur Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 4. Kepala Pusat lingkup Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan; 5. Kepala UPT lingkup Badan Litbang dan Inovasi Kementarian Lingkungan Hidup dan
Kehutanan.
LAMPIRAN PERATURAN KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN
Nomor : . 01 /P3H/PROEV/REN.0/11/2020 Tanggal : 2 November 2020
TENTANG RENCANA STRATEGIS PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN TAHUN 2020-2024
RENCANA STRATEGIS
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN
TAHUN 2020 - 2024
BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
TAHUN 2020
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
ii
KATA PENGANTAR Puji Syukur dihaturkan kehadirat Allah SWT, atas petunjuk dan ilmu-Nya Rencana Strategis Pusat Penelitian dan Penggembangan Hutan (Renstra Puslitbang Hutan) Tahun 2020-2024 dapat diselesaikan. Renstra Puslitbang Hutan 2020-2024 ini merupakan turunan dan penjabaran dari Rencana Strategis Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (Renstra BLI) Tahun 2020-2024 dan Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Renstra KLHK) Tahun 2020-2024. Renstra Puslitbang Hutan ini disusun berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: P.63/MENLHK/SETJEN/SET.1/10/2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2020-2024. Dalam Proses penyusunan Renstra Puslitbang Hutan 2020-2024 ini, selain mengacu kepada RPJPN 2005-2025, RPJMN 2020-2024, Renstra KLHK, Renstra BLI juga memperhatikan Rencana Induk Riset Nasional 2017-2030, dan Peta jalan SDGs KLHK 2018-2030, Konvensi Internasional, Isu-isu aktual strategis bidang pengelolaan hutan serta tetap memperhatikan capaian Renstra Puslitbang Hutan 2015-2019. Renstra Puslitbang Hutan 2020-2024 ini akan menjadi acuan dan panduan arah untuk kegiatan pada Puslitbang Hutan untuk periode 2020-2024. Renstra Puslitbang Hutan 2020-2024 tentunya masih jauh dari kesempurnaan, namun diharapkan dapat menjadi salah dasar dan arah kebijakan pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi bidang pengelolaan hutan umumnya dan arah pelaksanaan kegiatan pda Puslitbang Hutan pada khususnya, sehingga hasil iptek yang dihasilkan dapat mendukung kemajuan bangsa dan kelestarian sumber daya untuk mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta pengelolaan sumber daya alam yang lestari untuk kesejahteraan rakyat, dan menuju pada pembangunan yang berkelanjutan.
Bogor, November 2020 Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Dr. Ir. Kirsfianti Linda Ginoga, M.Sc. NIP. 19640118 199003 2 001
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
iii
DAFTAR ISTILAH APL : Areal Penggunaan Lain
ASN : Aparatur Sipil Negara
B3 : Bahan Berbahaya dan Beracun
BLI : Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi
BPS : Biro Pusat
CA : Cagar Alam
DAS : Daerah Aliran Sungai
DDDT : Daya Dukung dan Daya Tampung
DDDTLH : Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup
DSS : Decision Support System
FEW : Food Energy and Water
FORDA : Forestry Research and Development Agency
FOERDIA Forestry and Environmental Research Development and Innovation Agency
HA : Hutan Adat
HD : Hutan Desa
HHBK : Hasil Hutan Bukan Kayu
HK : Hutan Konservasi
HKm : Hutan Kemasyarakatan
HL : Hutan Lindung
HP : Hutan Produksi
HP : Hutan Penelitian
HPK : Hutan Produksi Konservasi
HPT : Hutan Produksi Terbatas
HTR : Hutan Tanaman Rakyat
IKA : Indeks Kualitas Air
IKK : Indikator Kinerja Kegiatan
IKLH : Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
IKP : Indikator Kinerja Program
IKTL : Indeks Kualitas Tutupan Lahan
IKU : Indikator Kinerja Utama
IPB : Institur Pertanian Bogor
IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
KEE : Komite Ekosistem Esensial
Kemenristek : Kementerian Riset dan Teknologi
Kelti : Kelompok Peneliti
KHDTK : Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
iv
KLHK : Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
KNAPPP : Komite Nasional Akreditasi Pranata Penelitian dan Pengembangan
KOFFCO : Komatsu- FORDA Fog Cooling System
KSA : Kawasan Suaka Alam
KSP : Kawasan Pelestarian Alam
KPH : Kesatuan Pengelolaan Hutan
KPHL : Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung
KPHP : Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi
LIPI : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
MRV : Monitoring, Reporting and Verification
NDC : Nationally Determine Contribution Permen : Peraturan Menteri
Perpres : Peraturan Presiden
PN : Prioritas Nasional
P3H : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
P3HH Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan
P3KLL : Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan
P3SEKPI : Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim
PUI : Pusat Unggulan IPTEK
RAN : Rencana Aksi Nasional
RIRN : Rencana Induk Riset Nasional
Renstra : Rencana Strategis
RKTN : Rencana Kehutanan Tingkat Nasional
RPI : Rencana Penelitian Integratif
RPJMN : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RPJPN : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
RPPI : Rencana Penelitian dan Pengembangan Integratif
RPPII : Rencana Penelitian Pengembangan dan Inovasi Integratif
RSNI : Rancangan Standar Nasional Indonesia
Satker : Satuan Kerja
SBSN : Surat Berharga Syariah Negara
SDA : Sumber Daya Alam
SDGs : Sustainable Development Goals
SDM : Sumber Daya Manusia
SM : Suaka Margasatwa
SNI : Standar Nasional Indonesia
Tahura : Taman Hutan Rakyat
TN : Taman Nasional
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
v
TWA : Taman Wisata Alam
UGM : Universitas Gadjah Mada
UI : Universitas Indonesia
UU : Undang-undang
WTP : Wajar Tanpa Pengecualian
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISTILAH ........................................................................................................................................ iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1
1.1. Kondisi Umum............................................................................................................................... 1
1.1.1. Landasan Penyusunan .............................................................................................................. 2
1.1.2. Capaian Kinerja Puslitbang Hutan Tahun 2015-2019 ................................................... 4
1.1.3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Puslitbang Hutan ................................................ 19
1.2. Potensi dan Permasalahan ................................................................................................... 24
1.2.1. Potensi Sumber Daya Manusia ................................................................................... 24
1.2.2. Potensi Sarana dan Prasarana ................................................................................... 27
BAB II. VISI, MISI, TUJUAN 2020-2021 ................................................................................................ 32
2.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis KLHK ...................................................................... 32
2.2. Visi, Misi, Tujuan Program, Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Unit
Kerja eselon I ............................................................................................................................................ 37
BAB III. KEGIATAN DAN KOMPONEN KEGIATAN ........................................................................ 51
3.1. Kegiatan, Sasaran Kegiatan dan Output Kegiatan (Output) Unit Kerja Eselon II
dan UPT ..................................................................................................................................................... 51
3.2. Komponen Kegiatan untuk Masing-Masing Output Kegiatan Unit Kerjasama ...... 56
3.3. Pengarusutamaan .......................................................................................................................... 61
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ...................................................... 65
4.1. Peta Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Komponen Kegiatan Unit ................ 65
BAB V. PENUTUP ......................................................................................................................................66
LAMPIRAN ................................................................................................................................................... 67
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema proses perumusan Renstra Puslitbang Hutan ................................................ 4
Gambar 2. Pelaksanaan penyusunan stasiun riset kehati terintegrasi di TN .......................... 9
Gambar 3. Peta KHDTK dan HP Puslitbang Hutan ...................................................................... 14
Gambar 3. Struktur Organisasi Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi ................ 23
Gambar 4. Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan .................... 24
Gambar 5. Komposisi Peneliti Puslitbang Hutan berdasarkan Jabatan Fungsional .......... 25
Gambar 6. Komposisi Jabatan Fungsional Peneliti per Kelti Lingkup Puslitbang Hutan . 25
Gambar 7. Komposisi Jabatan Fungsional Peneliti per Kelti Lingkup Puslitbang Hutan . 27
Gambar 8. Komposisi Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa per Kelti .................................... 27
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Hasil iptek bidang pengelolaan hutan ........................................................................... 5
Tabel 2. Hasil iptek RPPI bidang pengelolaan hutan ................................................................ 6
Tabel 3. Dukungan iptek untuk operasionalisasi KPH .............................................................. 9
Tabel 4. KHDTK dan Hutan Penelitian yang dikelola Puslitbang Hutan ......................... 10
Tabel 5. Posisi IKK Puslitbang Hutan terhadap IKP BLI tahun 2015-2019 ......................... 15
Tabel 6. Capaian Iptek pada periode 2015-2019 ........................................................................ 18
Tabel 7. Sumber Daya Manusia Puslitbang Hutan per 1 Januari 2020.............................. 24
Tabel 8. Kepakaran Peneliti lingkup Puslitbang Hutan ......................................................... 26
Tabel 9. Target Kinerja KLHK 2020-2024 berdasarkan Sasaran Strategis dan
Indikator kinerja .................................................................................................................. 39
Tabel 10. Indikator target Proyek KLHK untuk program penelitian dan
pengembangan lingkungan hidup dan kehutanan dalam PN RPJMN 2020-
2024 ........................................................................................................................................... 41
Tabel 11. Sasaran dan Indikator Kinerja Program BLI tahun 2020-2024 .......................... 42
Tabel 12. Sasaran kegiatan dan Indikator Kinerja kegiatan BLI untuk Program
Kualitas Lingkungan Hidup ............................................................................................. 43
Tabel 13. Sasaran kegiatan dan Indikator Kinerja kegiatan BLI untuk Program Riset
dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ......................................................... 44
Tabel 14. Sasaran kegiatan dan Indikator Kinerja kegiatan BLI untuk Dukungan
Manajemen ............................................................................................................................ 46
Tabel 15. Matrik pembangunan jangka menengah Kementerian/Lembaga indikasi
target dan pendanaan prioritas BLI KLHK ................................................................ 47
Tabel 16. Sasaran kegiatan dan IKK Puslitbang Hutan ............................................................ 52
Tabel 17. Rincian satuan IKK Puslitbang Hutan ........................................................................... 53
Tabel 18. Kegiatan masing-masing IKK Puslitbang Hutan ....................................................... 54
Tabel 19. Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Program .............. 65
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum
Indonesia adalah salah satu negara yang termasuk dalam negara megabiodiversitas dengan keanekaragaman hayati dan endemisitas yang tinggi. Dalam hal ini Indonesia menempati peringkat ketiga setelah Brazil dan Kongo. Dari seluruh jenis yang ada di dunia, Indonesia paling tidak memiliki 11 % jenis tumbuhan, 12 % dari jenis mamalia, 15 % dari jenis ampibi dan reptil 17 % jenis burung dan 37 % jenis ikan, belum lagi jenis mikroba yang belum diketahui secara pasti karena keberadaannya yang bisa di alam maupun pada organisme hidup lainnya, sehingga diperkirakan Indonesia memiliki 17 % dari total jenis di dunia. Dan sebagian besar jenis baik flora, fauna dan mikroba berada di kawasan hutan. Di sisi lain tingkat kerusakan hutan di Indonesia sangat memprihatinkan.
Fungsi Hutan sebagai sistem penyangga kehidupan (life supporting system) di
Indonesia pada saat ini keberadaannya terancam akibat pengelolaan hutan yang kurang bijaksana, tekanan kebutuhan masyarakat, kebakaran hutan, konversi hutan untuk pemekaran wilayah, pertanian, perkebunan, pertambangan dan lain-lain mengancam eksistensi hutan termasuk keberadaan flora, fauna dan mikroorganisme yang ada di dalamnya. Dengan tingkat deforestasi dan degradasi hutan yang sangat mengkhawatirkan ini perlu dilakukan usaha pencegahan dan pengurangan kerusakan hutan dengan kegiatan konservasi dan rehabilitasi.
Pada waktu sekarang ini Pemerintah Indonesia sedang melakukan langkah-langkah
korektif terhadap kebijakan yang dilakukan terhadap pengelolaan hutan Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan hutan dan ekosistemnya secara berkelanjutan. Memastikan penurunan yang signifikan atas laju deforestasi. Adapun kebijakan yang ditinjau ulang diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Memastikan penurunan yang signifikan atas laju deforestasi; 2. Mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta pengaruh
negatifnya pada lingkungan, kesehatan, transportasi dan pertumbuhan ekonomi; 3. Menerapkan prinsip-prinsip daya dukung dan daya tampung lingkungan dalam
pemanfaatan dan penggunaan kawasan; 4. Menyelaraskan arah kebijakan pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals- SDGs);
5. Mensukseskan kerjasama global untuk menangani perubahan iklim melalui komitmen untuk sebuah kontribusi yang ditentukan secara nasional (Nationally Determine Contribution-NDC) dengan mengurangi emisi gas rumah kaca melalui upaya sendiri maupun bantuan Internasional;
6. Melibatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan serta memberikan tanggung jawab kepada semua pihak yang terlibat di dalamnya agar kawasan hutan serta ekosistemnya tetap terjaga.
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
2
Langkah korektif tersebut di antaranya : 1. Mengubah arah pengelolaan hutan yang semula hanya berfokus kepada pengelolaan
kayu menjadi ke arah pengelolaan bentang alam hutan; 2. Menyelesaikan konflik-konflik yang terkait dengan kasus tenurial kehutanan; 3. Menerapkan pengelolaan hutan berbasis masyarakat dengan memberikan akses
kelola hutan kepada masyarakat melalui Program Perhutanan Sosial dan Kemitraan; 4. Menginternalisasi prinsip-prinsip daya dukung dan daya tampung lingkungan ke
dalam penyusunan revisi Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) tahun 2011-2030 sebagai arahan spasial makro pembangunan kehutanan;
5. Menerapkan pola kebijakan “Ekonomi Hijau” (Green Economy) yakni menyeimbangkan antara nilai tambah ekonomi dari usaha kehutanan dan pemanfaatan jasa lingkungan dengan tetap menjaga kelestarian untuk mencapai pembangunan berkelanjutan.
1.1.1. Landasan Penyusunan
Rencana Strategis Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan 2020-2024 merupakan penjabaran dari Renstra Strategis Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi 2020-2024 seperti yang tercantum dalam Peraturan Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Nomor P.4/LITBANG/SET/REN.0/9/2020, yang memfokuskan kegiatannya pada bidang pengelolaan hutan. Dalam Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan (Puslitbang Hutan) 2020-2024 juga mengacu juga kepada: - Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 - Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024 - Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2020-2024 - Rencana Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) Tahun 2011-2030 - Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) Tahun 2017-2045 - Roadmap Penelitian dan Pengembangan Kehutanan 2010-2025 - Peta Jalan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Sustainable Development Goals
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2018-2030
Selain itu Renstra Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan TA 2020-2024 juga memperhatikan hal-hal sebagai berikut: - GapTarget antara Target pada Renstra Puslitbang Hutan TA 2015-2019 dengan
Capaian Target Renstra Puslitbang Hutan 2015-2019. - Memperhatikan Isu-isu aktual terkait Lingkungan Hidup dan Kehutanan terutama
bidang pengelolaan hutan - Konvensi Internasional - Isu-isu Internasional terkait pengelolaan hutan
Adapun sistematika penyusunan Rentra Puslitbang Hutan 2020-2025 mengacu
kepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia nomor P.63/MENLHK/SETJEN/SET.1/10/2019 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Strategis Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2020-2024. Adapun
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
3
Sistematika Penyusunan Renstra Unit Kerja Eselon II dan Renstra UPT berdasarkan P.63/MENLHK/SETJEN/SET.1/10/2019 adalah sebagai berikut :
- Halaman Judul - SK Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan - Daftar Isi/Gambar/Tabel - Pengantar BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Kondisi Umum 1.2. Potensi dan Permasalahan BAB II. VISI, MISI, TUJUAN 2020-2021 2.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis KLHK 2.2. Visi, Misi, Tujuan Program, Sasaran Program dan Indikator Kinerja
Program Unit Kerja Eselon I BAB III. KEGIATAN DAN KOMPONEN KEGIATAN 3.1. Kegiatan, Sasaran Kegiatan dan Output Kegiatan (Output) Unit Kerja
Eselon II dan UPT 3.2. Komponen Kegiatan untuk masing-masing Output Kegiatan Unit
Kerjasama Eselon II dan UPT 3.3. Pengarusutamaan BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN 4.1. Peta Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Komponen Kegiatan
Unit 4.2. Target Kinerja 4.3. Kerangka Pendanaan BAB V. PENUTUP LAMPIRAN Lampiran 1. : Matrik Kinerja dan Pendanaan Program, Kegiatan dan Komponen
Dalam rangka menjaga Kesinambungan antara Dokumen yang harus diacu, Pencapaian hasil-hasil pembangunan litbang dan Inovasi dibidang Pengelolaan Hutan, Isu-isu aktual bidang pengelolaan hutan, maka Renstra Puslitbang Hutan TA 2020-2024 diformulasikan sebagaimana skema berikut :
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
4
Gambar 1. Skema proses perumusan Renstra Puslitbang Hutan
1.1.2. Capaian Kinerja Puslitbang Hutan Tahun 2015-2019
Pada tahun 2015 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan baru terbentuk dan merupakan penggabungan dua kementerian yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan. Pada tahun yang sama Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan juga terbentuk dan merupakan penggabungan dari dua Eselon II pada Badan Litbang Kementerian Kehutanan yaitu Pusat Litbang Konservasi dan Rehabilitasi dengan Pusat Peningkatan Produktivitas Hutan. Periode Renstra tahun 2015-2019 tujuan pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tahun 2015-2019 adalah “Mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang baik dan sehat, serta pengelolaan sumber daya alam yang lestari untuk kesejahteraan rakyat, dan menuju pada pembangunan yang berkelanjutan”.
Salah satu wujud dukungan Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (BLI)
terhadap tujuan pembangunan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan peran KLHK, adalah dengan menghasilkan Iptek bidang pengelolaan hutan melalui hasil riset yang berkualitas. Indikator Kinerja Program (IKP) Badan Litbang dan Inovasi pada periode 2015-2019 yaitu : 1. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK pengelolaan hutan,
peningkatan nilai tambah hasil hutan, kualitas lingkungan, sosial ekonomi kebijakan, dan perubahan iklim meningkat setiap tahun (15 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% termanfaatkan);
2. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (7 Pilot Iptek di KPH dan 4 Paket Pengembangan Iptek, serta Demonstration Activity di 10 ekosistem);
3. Jumlah Pengelolaan Laboratorium Lingkungan (1 unit Laboratorium Rujukan dan 15 Laboratorium Lingkungan di Daerah); dan
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
RPJPN 2005-2025; RPJMN 2020-2024; Renstra KLHK 2020-2024; Renstra BLI 2020-2024; RKTN 2011-2030; RIRN 2017-2045; Roadmap Litbang Kehutanan
2010-2025, Peta Jalan SDGs KLHK 2018-2030
Renstra Puslitbang Hutan 2014-2019
Gap Target Renstra Puslitbang Hutan 2014-2019
Isu Aktual strategsi bidang pengelolaan
hutan
Konvensi Internasional
Capaian Target Renstra Puslitbang Hutan 2014-2019
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
5
4. Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset keanekaragaman hayati (kehati) terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 34 KHDTK.
Puslitbang Hutan sebagai salah satu Eselon II Teknis di BLI melaksanakan 3 Indikator
Kinerja Program (IKP) Badan Litbang dan Inovasi yang diterjemahkan menjadi 4 Indikator Kinerja Kegiatan Puslitbang Hutan yaitu : Tabel 1. Hasil iptek bidang pengelolaan hutan
No Indikator Kinerja Program (IKP) IKK Puslitbang Hutan
1. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK pengelolaan hutan, peningkatan nilai tambah hasil hutan, kualitas lingkungan, sosial ekonomi kebijakan, dan perubahan iklim meningkat setiap tahun (15 Sintesa Hasil Penelitian dan minimal 70% termanfaatkan)
Jumlah capaian IPTEK dan kemanfaatan IPTEK Bidang Pengelolaan Hutan : 1) Konservasi Keanekaragaman Hayati; 2) Konservasi Sumberdaya Air; 3) Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); 4) Sumber Pakan Alternatif; 5) Sumber Energi Alternatif dari Hutan; 6) Obat-Obatan Alternatif Tanaman Hutan
2. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (7 Pilot Iptek di KPH dan 4 Paket Pengembangan Iptek, serta Demonstration Activity di 10 ekosistem)
Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan Iptek)
3. Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset keanekaragaman hayati (kehati) terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 34 KHDTK
Jumlah Rancangan Pengelolaan Stasiun Riset Kehati Terintegrasi di Taman Nasional
Jumlah Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian
1. Hasil IPTEK dan kemanfaatan IPTEK Bidang Pengelolaan Hutan: 1) Konservasi
Keanekaragaman Hayati; 2) Konservasi Sumberdaya Air; 3) Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); 4) Sumber Pakan Alternatif; 5) Sumber Energi Alternatif dari Hutan; 6) Obat-Obatan Alternatif Tanaman Hutan
Untuk pelaksanaan IKK ini adalah dilaksanakannya kegiatan penelitian bidang pengelolaan hutan yang terbagi ke dalam 6 Rencana Penelitian dan Pengembangan Integratif (RPPI). Puslitbang Hutan merupakan penanggung jawab atas pelaksanaan keenam RPPI yang pelaksana kegiatannya tidak hanya dilakukan oleh Puslitbang Hutan tapi juga dilakukan oleh UPT badan Litbang dan Inovasi. Adapun hasil IPTEK litbang yang dihasilkan dalam kurun waktu 2015-2019 adalah sebagaimana tabel berikut:
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
6
Tabel 2. Hasil iptek RPPI bidang pengelolaan hutan
No RPPI 2015-2019 Hasil Litbang
1. RPPI 1. Konservasi Keanekaragaman Hayati;
- Teknik Konservasi Eks-situ Dipterocarpus gracilis; - Demplot Konservasi Eksitu Shorea beccariana dan
Shorea pilosa di KHDTK Labanan; - Demplot Konservasi Eksitu kayu kuku di KHDTK Watu
Sipat Gunung Kidul; - Demplot Konservasi Eks-situ kayu merah di KHDTK
Wonogiri; - Konservasi Eks-situ anoa di Manado; - Konservasi Eks-situ kura-kura leher ular rote di
Kupang; - Karakteristik ekologi dan sosial lokasi pelepasliaran
orang utan di TN Bukit Tigapuluh; - Peta sebaran dan kualitas habitat, populasi dan
potensi konflik macan tutul di Jawa Barat dan Banten; - Teknik konservasi dan restorasi habitat badak di
Kalimantan Timur; - Produk Pupuk Produk pupuk hayati jamur endofit –
EndoPeat dan mikoriza arbuskula – MycoPeat; - Teknik Restorasi lahan bekas tambang nikel dengan
meanfaatkan mikroba simbiotik; - Model konservasi dan pemanfaatan ekosistem
mangrove; - Teknik konservasi dan rehabilitasi sumberdaya alam
Pulau perbatasan (Pulau Miangas dan Pulau Merapit) Bersama masyarakat;
- Pengelolaan lahan gambut; - Pola akses masyarakat desa hutan terhadap Kawasan
konservasi dan desa hutan; - Model pengelolaan jasa lingkungan air,
keanekaragaman hayati satwa liar dan wisata di TN Bantimurung Bulusaraung;
- Evaluasi fungsi suaka alam dan hutan lindung di Pulau Jawa;
- Teknik rehabilitasi lahan pasca tambang bahan galian golongan C di KHDTK Labanan;
- Resolusi konflik gajah di TN Gunung Leuser dan Kawasan Hutan produksi dan perkebuanan kelapa sawit di Sumatera Selatan;
- Data dan informasi terkait keragaman hayati di KPHL kota sorong selatan dan KPHP Teluk Wondama;
- Penemuan 5 jenis tumbuhan jenis baru di Papua;
2. RPPI 2. Konservasi Sumber Daya Air
- Data dan Informasi tata air dari berbagai luas penutupan lahan (hutan pinus, hutan jati, hutan alam, tegal, sawah, kebun sawit), dari penelitian ini bisa diketahui luas hutan optimal dari aspek tata air,
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
7
respon penutupan lahan dalam menurunkan puncak banjir, menjaga kelestarian base flow;
- Neraca air di pulau-pulau kecil (P. Batam, P. Bintan, P. Moyo, dan P. Rote) dari penelitian ini dapat diketahui antara supply and demand air di pulau-pulau kecil, kemudian solusi untuk melestarikan sumber daya air yang ada melalui perencanaan pengelolaan DAS termasuk kelembagaan pengelolaan DAS;
- Indeks kelestarian DAS yang meliputi kelestarian air, lahan, dan sosial ekonomi dari beberapa DAS, dari penelitian ini diperoleh metode penentuan kondisi suatu DAS apakah termasuk dipertahankan atau dipulihkan;
- Kesesuaian lahan untuk mendukung kelestarian air, dari penelitian ini diperoleh jenis-jenis pohon yang sesuai untuk merehabilitasi lahan kritis dan sesuai dengan keinginan penduduk setempat;
- Tehnik mitigasi banjir, banjir bandang, kekeringan dan tanah longsor, (tehnik mitigasi untuk daerah pasokan air banjir dan daerah kebanjiran);
- Mitigasi di daerah pasokan air banjir dilakukan dengan rehabilitasi lahan kritis dengan penanaman dan tehnik-tehnik konservasi tanah dan air;
- tehnik mitigasi banjir bandang yang biasanya disebabkan oleh longsor daerah hulu yang menyebabkan terbentuknya bendung alami;
- tehnik-tehnik pengendalian tanah longsor;
3. RPPI 3. Peningkatan Produktivitas Hutan (kayu dan HHBK)
- Formulasi dan teknik penilaian pemulihan tegakan hutan alam setelah penebangan;
- Teknik rehabilitasi di areal hutan tidak produktif; - Teknik Perbenihan dan demplot tanaman hutan
(gmelina, mahoni, suren, gelam, tembesu, tusam, Bambang lanang, jati muna, jabon merah;
- Teknik Pemuliaan dan demplot tanaman jenis jati, mahoni, gmelina, nyawai, manglid, dan tisuk;
- Pemuliaan dan demplot sengon tahan karat puru; - Pemulian dan demplot jenis-jenis unggul Acacia
mangium, Eucalyptus pellita, dan Akasia hybrid, sedangkan jenis alternatif yaitu jobon merah dan jabon putih;
- Teknik Silvikultur mahoni, binuang bini dan trema (Trema orientalis);
- Demplot gronggang; - Demplot paludikultur; - Peta kerawanan penyakit karat puru di Jawa; - Demplot pengendalian karat puru; - Demplot agroforestry tanaman sengon dan tanaman
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
8
manglid dengan tanaman perkebunan dan pertanian; - Teknik Budidaya Sutera alam (murbei dan ulat
sutera); - Hybrid ulat sutera unggul; - Teknik budidaya penghasil pewarna alami Indigofera
sp.; - Teknik budidaya masoyi; - Teknik budidaya dan demplot kemenyan; - Teknik budidaya rumput ketak.
4. RPPI 4. Sumber Pangan Alternatif dari Hutan
- Informasi jenis pohon buah-buahan hutan pada masyarakat batak dan simalungun;
- Demplot agroforestry tanaman pangan; - Teknik budidaya dab demplot tanaman sagu; - Demplot agroforestry tanaman kehutanan dengan
tanaman pangan (sengon dengan garut; jati dengan jalawure; jati dengan kimpul);
- Budidaya jenis mangrove penghasil pangan; - Teknik Budidaya jamur ekstomikoriza (jamur
pelalawan); - Teknik konservasi dan pengamanan lebah hutan dan
pohon sialang; - Database karakteristik sifat fisiokimia dan serbuk sari
berbagai jenis madu Indonesia sebagai bahan rujukan dalam pengujian dan deteksi kesesuaian nama jenis dan asal usul madu;
- Iptek usaha budidaya dan peningkatan produktifitas lebah Trigona spp.
5. RPPI 5. Sumber Energi Alternatif dari Hutan
- Demplot uji provenan rendemen minyak tinggi tanaman nyamplung;
- Demplot agroforestry kayu energi.
6. RPPI 6. Obat-Obatan Alternatif Tanaman Hutan
- Paten inokulan bubuk gaharu fusarium; - teknik pengolahan dan formula teh herbal terbaik
dalam mengolah daun pirdot menjadi teh herbal dalam bentuk teh kantong;
- data hasil analisis fitokimia gemor; - Teknik pengolahan faloak sebagai teh anti kanker
antioksidan, pengobatan gagal ginjal dan hipertensi; - Data dan informasi senyawa aktif pada Aquilaria
malaccensis dan Gyrinops veersteegii; - Teknik pembibitan pronojiwo; - Paten untuk teh celup kulit batang faloak dan paten
komposisi teh celup batang faloak; - Produk Teh Irai (bangkirai).
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
9
2. Persen capaian paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket Pengembangan Iptek)
Pada awal Periode Renstra 2015-2019 Puslitbang Hutan mendapat tugas untuk
menerapkan hasil litbang untuk mendukung operasionalisasi KPHP. Dukungan Iptek Puslitbang Hutan terhadap Operasionalisasi KPH adalah sebagai berikut :
Tabel 3. Dukungan iptek untuk operasionalisasi KPH
No KPH dan Lokasi Dukungan Iptek
1. KPHP Boalemo di Gorontalo
- Iptek persuteraan alam - Iptek budidaya rotan jernang - Budidaya masohi
2. KPHP Jeneberang di Sulawesi Selatan
- Iptek budidaya bambu - Pembangunan demplot bambu 5 ha
3. KPHP Tasik Besar Serkap di Prov. Riau
- Iptek Budidaya tanaman dengan Koffco System - Demplot agroforestry dengan tanaman perkebunan
dan pertanian
4. KPH Kubu Raya di Kalimantan barat
- Pemanfaatan mangrove untuk peternakan - Ekowiisata berbasis mangrove
5. KPHP gedong wani di lampung
- Iptek agroforestry sepanjang daur
3. Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset keanekaragaman hayati (kehati)
terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 4 KHDTK
Untuk IKK Puslitbang Hutan yang mengamanatkan untuk menyusun Rancangan Stasiun Riset Kehati Terintegrasi di Taman Nasional, dari 12 Stasiun Riset yang ditargetkan dalam 5 Tahun berhasil mencapai 13 Rancangan Stasiun Riset di 13 Taman Nasional. Adapun pencapaian per tahunnya sesuai gambar berikut :
Gambar 2. Pelaksanaan penyusunan stasiun riset kehati terintegrasi di TN
2015
2016
2019
2017 2018
• Mewakili TN Pegunungan/Dataram Tinggi
• Mewakili TN Ekosistem Dataran Rendah
• Mewakili TN Ekosistem Laut • Mewakili TN Pulau Besar di Indonesia • Mewakili TN dg Ekosistem Esensial
(Kars)
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
10
Dari 13 TN tersebut mewakili ekosistem sebagai berikut : a. Mewakili TN Pegunungan/Dataran Tinggi : TN Halimun Salak, TN Bromo Tengger, TN
Rinjani, TN Merbabu, TN Bukit Barisan Selatan b. Mewakili TN Ekosistem Dataran Rendah : TN Baluran, TN Ujung Kulon c. Mewakili TN Ekosistem Laut : TN Bunaken, TN Boganinani Wartabone, TN Teluk
Cendrawasih d. Mewakili TN Ekosistem Essensial (Kars) : TN Bantimurung Bulusaraung
Puslitbang Hutan sebagai satu-satunya Satker Pusat yang diamanati untuk mengelola 4 Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) dan 7 Hutan Penelitian (HP) pada tahun 2015 sampai dengan sekarang. Adapun KHDTK yang dikelola Puslitbang Hutan sebagai berikut :
Tabel 4. KHDTK dan Hutan Penelitian yang dikelola Puslitbang Hutan
NO. KHDTK/HUTAN
PENELITIAN LUAS (HA)
DASAR HUKUM LOKASI
1. KHDTK Carita, Pandeglang
1.531,50 - Berdiri tahun 1955 dengan luas ± 1.400 ha
- SK Penunjukan No. 290/Kpts-II/2003,
- Tgl 26 Agustus 2003
- SK Menhut No. SK 221/Menhut-II/2012,
- Tgl 4 Mei 2012 (Tentang Tahura Banten)
- Kecamatan: Carita atau Labuan
- Kabupaten: Pandeglang
- Provinsi: Banten
- RPH: Carita dan Pasauran
- BKPH: Pandeglang
- KPH: Banten
- Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten
- Koordinat: 06º8’ - 06º14’ LS dan 105º50’ - 105º55’ BT
- Batas Luar:
Utara: Desa Cinoyong
Selatan: Desa Sindang Laut
Barat: Desa Sukanagara dan Desa Sukarame
Timur: Desa Jaya Mekar dan Desa Citaman
- Fungsi Kawasan: Hutan Produksi
2. KHDTK Cikampek
51,10 - SK Menhut Nomor: 305. Kpts.II/2003 tanggal 11 September 2003 tentang Penunjukan KHDTK Cikampek sebagai Hutan Penelitian.
- SK Menhut nomor: 306/Kpts.II/2003 tanggal 11 September 2003 tentang penggunaan KHDTK Cikampek sebagai Hutan
- Lokasi batas Utara: Desa Cikampek Timur, Batas Selatan Desa Kamojing, Batas Barat Desa Kamojing, batas Timur Desa Sari Mulya, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang.
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
11
NO. KHDTK/HUTAN PENELITIAN
LUAS (HA)
DASAR HUKUM LOKASI
Penelitian
3. KHDTK Haurbentes
105,5 - SK Menhut No. 288/Kpts.II/2003 tanggal 26 Agustus tentang Penunjukan KHDTK Haurbentes sebaga Hutan Penelitian
- SK Menhut No. 289/Kpts.II/2003 tanggal 26 Agustus 2003 tentang Penggunaan KHDTK Haurbentes sebagai Hutan Penelitian
- Surat Keputusan Kepala Badan Litbang Kehutanan: Nomor SK 90/Kpts/VIII/2007 tanggal 25 Mei 2007 tentang Penunjukan Pengelola KHDTK Lingkup Badan Litbang Kehutanan.
- SK Menhut No. SK. 340/Menhut-II/2010 tentang penetapan KHDTK Haurbentes sebagai Hutan Penelitian Haurbentes
- Kampung Haurbentes - Desa Jugala Jaya dan Desa
Wirajaya - Kecamatan Jasinga - Kabupaten Bogor
4. KHDTK Yanlapa, Bogor
47 - Berdiri tahun 1953 dengan luas ± 47,70 ha
- SK Menhut No. SK. 60/Menhut-II/2005
- Tanggal 9 Maret 2005
- SK Penetapan No.SK.339/Menhut-II/2010, Tanggal 25 Mei 2010
- Desa Barengkok
- Kecamatan Jasinga
- Desa Tapos
- Kecamatan Parung Panjang
- Kabupaten Bogor
- Provinsi Jawa Barat
- RPH Maribaya
- BKPH Parung panjang
- KPH Bogor
- Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten
- Koordinat: 06º24´40” - 06º25´40” LS dan 106º29´20” - 106º30´40” BT
- Batas Luar:
Cagar Alam: Dungus Iwul
Kampung Gardu (Timur)
Kampung Citatah (Selatan)
- Fungsi Kawasan: Hutan Produksi
5. HP Pasir Awi, Bogor
14,25 - Berdiri tahun 1938 dengan luas ± 14,25 ha
- PKS antara Puslitbang
- Desa: Leuwibatu
- Kecamatan: Rumpin
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
12
NO. KHDTK/HUTAN PENELITIAN
LUAS (HA)
DASAR HUKUM LOKASI
Hutan dengan Perhutani dengan Perjanjian Kerjasama : No. BA 22/VIII/P3KR-1/2012 dan No.004/SJ/PLB/2012, tanggal 5 September 2012
- Pemanfaatan Kawasan Hutan Arcamanik, Cikole, Gunung Dahu, Pasirawi untuk Penelitian dan Pengembangan Kehutanan di Provinsi Jawa Barat
- Pinjam pakai dengan Perhutani (dalam proses perjanjian kerjasama yang baru)
- Kabupaten: Bogor
- Provinsi: Jawa Barat
- Batas Luar:
Desa Leuwibatu
Desa Gobang - Fungsi Kawasan: Hutan
Produksi
6. HP Arcamanik, Bandung
16,27 - Berdiri tahun 1954 dengan luas ± 16,27 ha
- Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Puslitbang Hutan dengan Perhutani No.BA 22/VIII/P3KR-1/2012 dan No.004/SJ/PLB/2012
- Tanggal 5 September 2012
- Pemanfaatan Kawasan Hutan Arcamanik, Cikole, Gunung Dahu, Pasirawi untuk Penelitian dan Pengembangan Kehutanan di Provinsi Jawa Barat
- Pinjam pakai dengan Perhutani (dalam proses perjanjian kerjasama yang baru)
- Desa Mekarmanik/ Arcamanik
- Kecamatan Cimenyan/ Ujung Berung
- Kabupaten Bandung
- Provinsi Jawa Barat
- RPH Ujung Berung/Arcamanik
- BKPH Manglayang Barat
- KPH Bandung Utara
- Fungsi Kawasan: Hutan Produksi
- Batas Luar
Batas hutan penelitian di kelilingi oleh hutan perhutani
7. HP Pasirhantap, Sukabumi
35 - Berdiri tahun 1937 dengan luas ± 35 ha
- Masuk dalam perluasan Kawasan BB – TNGP
- Dasar hukumnya Masih dalam proses rencana pembuatan(draft) Perjanjian Kerjasama (PKS).
- Desa: Ginanjar
- Kecamatan: Ciambar
- Kabupaten: Sukabumi
- Provinsi: Jawa Barat
- Resort: Pasirhantap
- Batas Luar:
Batas utara, selatan dan timur: Taman Nasional
Barat: Perkampungan (Kampung Lembur Pasir)
- Fungsi Kawasan: Hutan Produksi
1. 8. HP Cikole, Bandung
39,8 - Berdiri tahun 1953 dengan luas ± 46 ha
- SK Menhut No. SK.
- Kampung Cikole
- Desa Cikole
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
13
NO. KHDTK/HUTAN PENELITIAN
LUAS (HA)
DASAR HUKUM LOKASI
60/Menhut-II/2005
- Tanggal 9 Maret 2005
- SK Penetapan No.SK.339/Menhut-II/2010, Tanggal 25 Mei 2010
- Perjanjian kerjasama (PKS) antara Puslitbang Hutan dengan Perhutani
- No.BA 22/VIII/P3KR-1/2012 dan No.004/SJ/PLB/2012 tanggal 5 September 2012 Pemanfaatan kawasan Hutan Arcamanik, Cikole, Gunung Dahu, Pasirawi untuk penelitian dan pengembangan Kehutanan di Propinsi Jawa Barat
- Kecamatan Lembang
- Kabupaten Bandung
- Provinsi Jawa Barat
- RPH Cikole
- BKPH Lembang
- KPH Bandung Utara
- Unit: Perum Perhutani Unit III Jawa
- Barat
- Koordinat: 6º45´30” - 6º47´30” LS dan
- 107º39´59” - 107º41´30” BT
- Fungsi Kawasan: Huta Produksi
2. 9. HP Dramaga, Bogor
60 - Berdiri tahun 1956 dengan luas ± 60 ha
- Sertifikat Hak Milik No.4390 Tahun 1986, Tertanggal 12 Februari 1988, dengan luas: 57,75 ha dimana seluas 10 ha digunakan oleh CIFOR (Center for International Forestry Research.
- Desa Situ Gede dan Desa Bubulak
- Kecamatan Bogor Barat
- Kotamadya Bogor
- Koordinat: 6º33´8” – 6º33´35” LS dan 106º44´50” – 106º105´19”BT
- Batas Luar:
Desa Situ Gede
Desa Bubulak
Sebelah Utara dan Barat: Sungai Cisadane
Sebelah Selatan: Tanah masyarakat yang dibatasi oleh alur
Sebelah Timur: Tanah masyarakat
3. 10. HP Sobang 167,45 SK Menhut Nomor: PKS.1/VIII/P3PPH-3/2014 Tanggal 5 Juni 2014 Tentang Perjanjian Kerjasama antara Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan dengan Puslitbang Perhutani.
- Desa/Kelurahan Karang Bolong
- Kecamatan Cigeulis
- Kabupaten Pandeglang
- Provinsi Banten.
4. 11. HP Gn. Dahu 250 - Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Puslitbang Hutan dgn Perhutani No. BA 22/VIII/P3KR-1/2012 dan No. 004/SJ/PLB/2012
- tanggal 5 September 2012
- Pemanfaatan Kawasan
- Desa Pabangbon (Kecamatan Leuwiliang dan Desa Bantar Karet (Kec. Nanggung)
- Kabupaten Bogor
- Provinsi Jawa Barat
- Koordinat : 06o36’30” - 06o37’00” LS dan 106o34’00” -
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
14
NO. KHDTK/HUTAN PENELITIAN
LUAS (HA)
DASAR HUKUM LOKASI
Hutan Arcamanik, Cikole, Gunung Dahu, Pasirawi untuk Penelitian dan Pengembangan Kehutanan di Propinsi Jawa Barat.
- Pinjam pakai dengan Perhutani (dalam proses Perjanjian kerjasama yang baru)
106o35’30” BT
Pada KHDTK dan HP sudah sejak lama mengoleksi baik tanaman lokal Indonesia
maupun tanaman introduksi dari negara lain yang telah berusia bertahun-tahun. Dari tegakan tersebut terpilih tegakan yang ditetapkan sebagai sumber benih bersertifikat. Adapun sertifikat benih tersebut adalah sebagai berikut : 1. Dipterocarpus retusus di HP Dramaga 2. Callophyllum tomentosum di HP Dramaga 3. Shorea leprosula di KHDTK Haurbentes 4. Shorea palembanica di KHDTK Haurbentes 5. Shorea mecysopteryx di KHDTK Haurbentes 6. Khaya anthoteca di HP Pasirawi 7. Instsia bijuga di HP Pasirawi 8. Khaya ivorensis di HP Pasirawi 9. Terminalia kaebanchi di KHDTK Yanlapa 10. Agathis loranthifolia di HP Cikole 11. Agathis alba di HP Cikole 12. Pericopsis moonana di KHDTK Cikampek
Gambar 3. Peta KHDTK dan HP Puslitbang Hutan
Untuk pelaksanaan IKK, target per tahun dan pelaksanaannya oleh Puslitbang
Hutan pada kurun 2015-2019 sebagaimana tabel berikut.
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
15
Tabel 5. Posisi IKK Puslitbang Hutan terhadap IKP BLI tahun 2015-2019
NO. IKP BLI IKK Puslitbang Hutan
TA 2015 TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019
1. Jumlah capaian paket IPTEK dan persen kemanfaatan IPTEK pengelolaan hutan, peningkatan nilai tambah hasil hutan, kualitas lingkungan, sosial ekonomi kebijakan, dan perubahan iklim meningkat setiap tahun (15 sintesa hasil penelitian dan minimal 70% termanfaatkan)
Jumlah capaian IPTEK dan kemanfaatan IPTEK Bidang Pengelolaan Hutan : Konservasi Keanekaragaman Hayati; Konservasi Sumberdaya Air; Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); Sumber Pakan Alternatif; Sumber Energi Alternatif dari Hutan; Obat-Obatan Alternatif Tanaman Hutan
Jumlah capaian IPTEK dan kemanfaatan IPTEK Bidang Pengelolaan Hutan : Konservasi Keanekaragaman Hayati; Konservasi Sumberdaya Air; Peningkatan Produktivitas Hutan (Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu); Sumber Pakan Alternatif; Sumber Energi Alternatif dari Hutan; Obat-Obatan Alternatif Tanaman Hutan
Sintesis Hasil Penelitian Bidang Pengelolaan Hutan; (1) Konservasi Keanekaragaman Hayati; (2) Konservasi Sumber Daya Air; (3) Peningkatan Produktivitas Hutan; (4) Sumber Pangan Alternatif dari Hutan; (5) Sumber Energi Alternatif dari Hutan (6) Obat-Obatan Alternatif Tanaman Hutan yang mendukung Program-Program LHK sesuai Prioritas Nasional Tahun 2017; Persen Kemanfaatan IPTEK; Publikasi Ilmiah di Jurnal Terakreditasi
Sintesis Hasil Penelitian Bidang Pengelolaan Hutan; (1) Konservasi Keanekaragaman Hayati; (2) Konservasi Sumber Daya Air; (3) Peningkatan Produktivitas Hutan; (4) Sumber Pangan Alternatif dari Hutan; (5) Sumber Energi Alternatif dari Hutan (6) Obat-Obatan Alternatif Tanaman Hutan yang mendukung Program-Program LHK sesuai Prioritas Nasional Tahun 2018; Persen Kemanfaatan IPTEK; Publikasi Ilmiah di Jurnal Terakreditasi
Jumlah capaian paket IPTEK dan Persen Kemanfaatan IPTEK Bidang Pengelolaan Hutan: Konservasi Keanekaragaman Hayati; Konservasi Sumber Daya Air; Peningkatan Produktivitas Hutan; Sumber Pangan Alternatif dari Hutan; Sumber Energi Alternatif dari Hutan; Obat-Obatan Alternatif Tanaman Hutan (6 Sintesa Hasil Penelitian)
Target 6 Sintesa 6 Sintesa 6 Sintesa 6 Sintesa 6 Sintesa
Realisasi 6 Sintesa 6 Sintesa 6 Sintesa 6 Sintesa 6 Sintesa dan 6 Bunga Rampai
2. Persen capaian Persen capaian Persen capaian Pengembangan IPTEK Pengembangan IPTEK Jumlah capaian paket
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
16
NO. IKP BLI IKK Puslitbang Hutan
TA 2015 TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019
paket pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun (7 Pilot Iptek di KPH dan 4 Paket Pengembangan Iptek, serta demonstration activity di 10 ekosistem);
paket pengembangan hasil penelitian yang meningkat setiap tahun
paket pengembangan hasil penelitian yang meningkat setiap tahun
LHK di KPH melalui pilot iptek : (1) Inokulan gaharu; (2) Sutera alam; (3) Rotan jernang; (4) Bambu; (5) Teknologi KOFFCO; (6) Agroforestry; (7) Teknologi Introf-CC; (8) Jenis tanaman hutan energi
LHK di KPH atau pilot iptek : (1) Persuteraan alam; (2) Hasil Hutan Bukan Kayu; (3) Inokulan gaharu; (4) KOFFCO; (5) Mikroba hutan tropis
Pengembangan hasil penelitian meningkat setiap tahun
Target 5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket pengembangan
4 Pilot Iptek di KPH
8 Pilot Iptek di KPH 5 Pilot Iptek di KPH 2 Pilot Iptek di KPH
Realisasi 5 Pilot Iptek di KPH dan 1 Paket pengembangan
4 Pilot Iptek di KPH
8 Pilot Iptek di KPH 5 Pilot Iptek di KPH 2 Pilot Iptek di KPH dan 4 Sintesa RPPI Pengembangan
3. Jumlah rancangan dan pengelolaan stasiun riset keanekaragaman hayati (kehati) terintegrasi pada 12 TN serta pengelolaan 34 KHDTK.
Terlaksanakannya Rancangan dan Pengelolaaan Riset Kehati Terintegrasi pada 12 Taman Nasional serta pengelolaan 4 KHDTK
Terlaksanakannya Rancangan dan Pengelolaaan Riset Kehati Terintegrasi pada 12 Taman Nasional serta pengelolaan 4 KHDTK
Jumlah Rancangan Pengelolaan Stasiun Riset Kehati Terintegrasi di Taman Nasional
Jumlah Rancangan Pengelolaan Stasiun Riset Kehati Terintegrasi di Taman Nasional
Jumlah Rancangan Pengelolaan Stasiun Riset Kehati Terintegrasi di Taman Nasional
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
17
NO. IKP BLI IKK Puslitbang Hutan
TA 2015 TA 2016 TA 2017 TA 2018 TA 2019
Target 3 Rancangan Stasiun Riset dan 4 KHDTK
1 Rancangan Stasiun Riset dan 4 KHDTK
2 Rancangan Stasiun 2 Rancangan Stasiun 1 Rancangan Stasiun
Realisasi 3 Rancangan Stasiun Riset dan 4 KHDTK
1 Rancangan Stasiun Riset dan 4 KHDTK
3 Rancangan Stasiun 5 Rancangan Stasiun 1 Rancangan Stasiun
4. Jumlah Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian
Jumlah Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian
Jumlah Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian
Target 4 KHDTK 4 KHDTK 4 KHDTK
Realisasi 4 KHDTK 4 KHDTK 4 KHDTK
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
18
Selain capaian yang telah ditargetkan pada IKK Puslitbang Hutan, capaian lain yang diperoleh pada periode 2015-2019 adalah:
Tabel 6. Capaian Iptek pada periode 2015-2019
NO IPTEK HASIL KEGIATAN PENGGUNA
1 Peluncuran bibit ulat sutera unggul hibrid baru “Sinar”
Teknologi hibrid ulat sutera unggul PS 01
Sukabumi, Boalemo dan Garut
2 Pengembangan teknologi peningkatan kelahiran anak rusa timor betina melalui rekayasa pakan dan perkawinan
Teknologi penangkaran rusa timor dan anakan >F2 rusa timor
PT. Cibaliung Sumber Daya Prop. Banten, CSR Bank Mandiri dan Taman Wisata Matahari.
3 Penerapan IPTEK KOFFCO Teknik stek pucuk KOFFCO (Komatsu-FORDA Fog Cooling System)
PT. Sari Bumi Kusuma, PT. Erna Djuliawati, PT. Sarpatim, PT. Bali
4 Penerapan teknologi persuteraan alam
Design rumah ulat kecil dan besar
Pati, Garut, Sukabumi, Boalemo, Enrekang
5 Penerapan teknologi persuteraan alam
Hibrid murbei unggul Suli 01
Pati, Garut, Sukabumi, Boalemo, Enrekang
6 Penerapan teknologi persuteraan alam
Hibrid ulat sutera unggul PS 01
Pati, Sopeng, Sukabumi, Boalemo dan Garut
7 Teknologi baru formulasi inokulan gaharu untuk pengadaan bahan baku obat (incense) dan produk turunannya
Inokulan pemicu pembentuk gaharu
Petani gaharu perorangan di seluruh Indonesia, PT. REKI, PT. Tambang Emas Cibaliung (Banten), Kelompok petani gaharu Lumajang, Dinas Kehutanan tingkat propinsi dan kabupaten
Capaian Puslitbang Hutan Non Riset lainnya pada periode 2015-2019 adalah:
1. Penetapan Puslitbang Hutan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) Konservasi Sumberdaya Hutan Tropis
2. Terakreditasi KNAPPP 3. Reakreditasi Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam (Jurnal PHKA) 4. Terakreditasinya kembali Jurnal Penelitian Hutan Tanaman (Jurnal JPHT) 5. Tersertifikasinya 12 Sumber Benih 6. Terdapat 3 Orang Profesor Riset Baru 7. Penetapan Rekor MURI untuk Materi Ajar Mangrove 8. Penghargaan MPPI Award 2017 untuk peneliti penemu varietas unggul bibit ulat
sutera PS 01 dan bibit murbei unggul hibrida SULI 02
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
19
1.1.3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Puslitbang Hutan
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.18/MenLHK-II/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan. Dalam melaksanakan tugas Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan menyelenggarakan fungsi : a. Penyiapkan perumusan kebijakan teknis penelitian, pengembangan dan inovasi
pengelolaan hutan; b. Penyiapan pelaksanaan tugas penelitian, pengembangan dan inovasi pengelolaan
hutan; c. Pelaksanaan pengelolaan data dan tindak lanjut penelitian, pengembangan dan
inovasi pengelolaan hutan; d. Pelaksanaan kerjasama penelitian, pengembangan dan inovasi serta diseminasi hasil
penelitian pengelolaan hutan; e. Pelaksanaan administrasi pusat.
Dalam melaksanakan tugasnya Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
dibagi menjadi bidang/bagian dan Jabatan Fungsional sebagai berikut : 1. Bidang Program dan Evaluasi; 2. Bidang Pengembangan Data dan Tindak Lanjut Penelitian; 3. Bidang Kerjasama dan Diseminasi Penelitian; 4. Bagian Tata Usaha; 5. Kelompok Jabatan Fungsional (Fungsional Peneliti; Fungsional Teknisi Litkayasa;
Fungsional Pranata Komputer; Fungsional Pengada Barang dan Jasa).
Untuk tugas dan fungsi masing-masing bidang/bagian adalah sebagai berikut :
1. Bidang Program dan Evaluasi
Bidang Program dan Evaluasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan rencana, program, kegiatan, anggaran, penyiapan evaluasi dan pelaporan, serta sintesa hasil penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Program dan Evaluasi
menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis penyusunan rencana, program dan
anggaran penelitian, pengembangan dan inovasi pengelolaan hutan; b. Penyiapan pelaksanaan tugas penyusunan rencana, program dan anggaran
penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan; dan c. Penyiapan pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas penelitian,
pengembangan dan inovasi serta sintesa hasil penelitian di bidang pengelolaan hutan.
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
20
Bidang Program dan Evaluasi terdiri atas: a. Sub Bidang Program dan Anggaran
Sub Bidang Program dan Anggaran mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan penyusunan rencana, program dan anggaran kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan.
b. Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pemantauan, evaluasi termasuk evaluasi umpan balik pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi, sintesa penelitian, pengembangan dan inovasi serta pelaporan pusat.
2. Bidang Pengembangan Data dan Tindak Lanjut Penelitian
Bidang Pengembangan Data dan Tindak Lanjut Penelitian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data hasil penelitian, pembinaan dan pengendalian teknis penelitian, penyiapan bahan pengembangan dan inovasi, penyiapan bahan hak kekayaan intelektual, pengelolaan laboratorium, serta pengelolaan hutan penelitian dan kawasan hutan dengan tujuan khusus untuk penelitian, pengembangan dan inovasi.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Pengembangan Data dan Tindak
Lanjut Penelitian menyelenggarakan fungsi: 1. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengelolaan data hasil penelitian,
pengembangan dan inovasi, pembinaan dan pengendalian teknis penelitian pengelolaan hutan;
2. Penyiapan pelaksanaan tugas pengelolaan data hasil penelitian, pengembangan dan inovasi, pembinaan dan pengendalian teknis penelitian pengelolaan hutan; dan
3. Penyiapan pengembangan dan inovasi, penyiapan bahan hak kekayaan intelektual, serta pengelolaan hutan penelitian dan kawasan hutan dengan tujuan khusus penelitian, pengembangan dan inovasi;
Bidang Pengembangan Data dan Tindak Lanjut Penelitian terdiri atas: a. Sub Bidang Pengelolaan Data dan Informasi
Sub Bidang Pengelolaan Data dan Informasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengelolaan data hasil penelitian, pengembangan dan inovasi, pembinaan dan pengendalian teknis penelitian dan pengembangan.
b. Sub Bidang Tindak Lanjut Hasil Penelitian Sub Bidang Tindak Lanjut Hasil Penelitian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pengembangan dan inovasi, bahan pengelolaan hak kekayaan intelektual, serta penyiapan bahan kebijakan teknis dan pelaksanaan pengelolaan laboratorium, hutan penelitian dan kawasan hutan dengan tujuan khusus untuk penelitian, pengembangan dan inovasi.
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
21
3. Bidang Kerjasama dan Diseminasi
Bidang Kerjasama dan Diseminasi mempunyai tugas menyiapkan kerjasama, diseminasi dan publikasi hasil penelitian, pengembangan dan inovasi. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Kerjasama dan Desiminasi menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis kerjasama penelitian, pengembangan dan
inovasi pengelolaan hutan; b. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pengelolaan diseminasi dan publikasi hasil
penelitian, pengembangan dan inovasi pengelolaan hutan; dan c. Penyiapan pelaksanaan tugas di bidang kerjasama penelitian, diseminasi dan
publikasi hasil penelitian, pengembangan dan inovasi pengelolaan hutan.
Bidang Kerjasama dan Diseminasi terdiri atas: a. Sub Bidang Kerjasama;
Sub Bidang Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan Kerjasama, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kerjasama penelitian, pengembangan dan inovasi.
b. Sub Bidang Diseminasi. Sub Bidang Diseminasi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis dan pelaksanaan publikasi dan diseminasi hasil penelitian, pengembangan dan inovasi.
4. Bagian Tata Usaha
Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan ketatausahaan dan rumah tangga, kepegawaian dan ketatalaksanaan, keuangan dan Barang Milik Negara.
Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, Bagian Tata Usaha menyelenggarakan
fungsi: 1. Pelaksanaan urusan ketatausahaan, kepegawaian serta ketatalaksanaan; dan 2. Pelaksanaan urusan keuangan dan Barang Milik Negara.
Bagian Tata Usaha terdiri atas:
a. Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan ketatausahaan, ketatalaksanaan, kerumahtanggaan dan penyiapan bahan laporan serta urusan kepegawaian.
b. Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan Sub Bagian Keuangan dan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan administrasi keuangan, tindak lanjut hasil pemeriksaan, penyusunan laporan keuangan, pengelolaan Barang Milik Negara dan pengelolaan laboratorium penelitian.
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
22
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional di Puslitbang Hutan terdiri atas Jabatan Fungsional Peneliti; Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa; Pejabat Fungsional Pranata Komputer dan Pejabat Fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa.
Untuk Kelompok Jabatan Fungsional Peneliti dan Jabatan Fungsional Teknisi
Litkayasa, diwadahi dalam satu Kelompok Peneliti (Kelti) yang diketuai oleh Ketua Kelti. Sedangkan pejabat fungsional pranata komputer dan pejabat fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa berada di salah satu bidang/bagian. Ketua Kelti dipilih oleh para peneliti dan teknisi litkayasa secara periodik dan ditetapkan dengan SK Kepala Badan Litbang dan Inovasi. Masa jabatan Ketua Kelti adalah 2 tahun. Ketua Kelompok Peneliti mempunyai tugas:
1. Mengkoordinir penyusunan pelaksanaan, monitoring dan evaluasi penelitian
maupun kajian lingkup kelompok peneliti sesuai dengan kebijakan Kepala Badan; 2. Mencermati Rencana Penelitian Tingkat Peneliti (RPTP), Rencana Operasional
Penelitian (ROP), Rencana Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan (RPKP), Laporan Hasil Penelitian (LHP) dan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan (LPKP) setelah diperbaiki sesuai dengan saran-saran Tim Pakar;
3. Mencermati usulan naskah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang diajukan oleh peneliti Kelti yang bersangkutan dan menandatangani surat pengantar pengajuan naskah KTI tersebut;
4. Mengusulkan peneliti, calon peneliti, teknisi litkayasa dan calon teknisi litkayasa untuk menghadiri forum ilmiah/seminar yang relevan dengan bidang keahlian dan keterampilannya;
5. Memberikan saran perbaikan dan rekomendasi untuk artikel publikasi ataupun artikel bahan seminar/lokakarya yang disusun dan diajukan oleh anggota kelompok penelitinya;
6. Melaksanakan database di bidangnya yang diperoleh dari data dan informasi yang dikumpulkan oleh peneliti dan selanjutnya diserahkan ke Kepala Unit Kerja;
7. Melaporkan kegiatan Kelompok Peneliti kepada Kepala Pusat; 8. Mengatur pemanfaatan fasilitas sarana penelitian dan pengembangan; 9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Pusat sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku.
Sedangkan Tugas Teknisi Litkayasa adalah membantu kegiatan penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di masing-masing kelompok peneliti
Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan terdapat 8 (delapan) Kelompok Peneliti (Kelti). Berdasarkan SK Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Nomor SK.49/LITBANG/SET/OTL.2/10/2017 tanggal 30 Oktober 2017 tentang Penetapan Nama dan Ketua Kelompok Peneliti (Kelti) Pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Unit Kerja Lingkup Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi, sebagai berikut:
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
23
1. Kelompok Peneliti Silvikultur (Ketua: Dr. Ika Heriansyah, S.Hut., M.Agr.) 2. Kelompok Peneliti Pengaruh Hutan (Ketua: Prof. Riset. Dr. Ir. Pratiwi, M.S.) 3. Kelompok Peneliti Perlindungan Hutan (Ketua: Dr. Neo Endra Lelana, S.Si., M.Si.) 4. Kelompok Peneliti Nilai Hutan dan Biometrika (Ketua: Dr. Haruni Krisnawati, S.Hut.,
M.Si.) 5. Kelompok Peneliti Mikrobiologi Hutan (Ketua: Dr. Ir. Maman Turjaman, D.E.A.) 6. Kelompok Peneliti Konservasi Keanekaragaman Hayati (Ketua: Dr. Ir. Hendra
Gunawan, M.Si.) 7. Kelompok Peneliti Botani dan Ekologi Hutan (Ketua: Ir. Adi Susilo, M.Sc.) 8. Kelompok Peneliti Perhutanan Sosial (Ketua: Dra. Lincah Andadari, M.Si.)
Pusat Penelitan dan Pengembangan Hutan (Puslitbang Hutan) merupakan salah
satu Eselon II yang ada di bawah Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (BLI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Gambar 4. Struktur Organisasi Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SOSIAL
EKONOMI, KEBIJAKAN DAN PERUBAHAN IKLIM
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
HASIL HUTAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
KUALITAS DAN LABORATORIUM
LINGKUNGAN
PUSAT PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN HUTAN
BADAN PENELITIAN, PENGEMBANGAN DAN INOVASI
SEKRETARIAT BADAN
2 BALAI BESAR 7 BALAI UMUM 6 BALAI KHUSUS
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
24
Adapun Struktur Organisasi Puslitbang Hutan adalah sebagai berikut :
Gambar 5. Struktur Organisasi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
1.2. Potensi dan Permasalahan 1.2.1. Potensi Sumber Daya Manusia
Puslitbang Hutan berdasarkan Laporan Kepegawaian Bulan Desember 2019 mempunyai Sumber Daya Manusia sebanyak 220 orang, yang terdiri atas 164 orang ASN dan 56 orang Tenaga Kontrak. Untuk kondisi Sumber Daya Manusia Puslitbang Hutan ditunjukan sebagaimana tabel berikut :
Tabel 7. Sumber Daya Manusia Puslitbang Hutan per 1 Januari 2020
No. Kelompok Pegawai Jumlah (Orang) 1. Tenaga Struktural dan Fungsional Umum 65 a. Struktural 13 b. Fungsional Umum 51 2. Tenaga Fungsional Tertentu 100 a. Peneliti 65 b. Calon Peneliti 1 c. Teknisi Litkayasa 30 d. Calon Teknisi Litkayasa 1
BID PENGEMBANGAN DATA DAN TINDAK
LANJUT PENELITIAN
BIDANG KERJASAMA DAN DISEMINASI
SUB BIDANG PENGELOLAAN DATA
DAN INFORMASI
SUB BIDANG KERJASAMA
BAGIAN TATA USAHA
SUB BAGIAN TATA USAHA DAN KEPEGAWAIAN
KEPALA PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN
SUB BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN
BIDANG PROGRAM DAN EVALUASI
SUB BIDANG PROGRAM DAN
ANGGARAN
SUB BIDANG DISEMINASI SUB BIDANG
EVALUASI DAN PELAPORAN
SUB BIDANG TINDAK LANJUT HASIL PENELITIAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL (PENELITI; TEKNISI LITKAYASA: PRANATA
KOMPUTER; PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA)
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
25
No. Kelompok Pegawai Jumlah (Orang) e. Pranata Komputer 1 f. Pengelola Pengadaan Barang dan Jasa Muda 1 Jumlah PNS dan CPNS 164 3 Honorer/Kontrak Kerja 56 Jumlah seluruhnya 220
Sebagai Lembaga Litbang di Kementerian LHK, Puslitbang Hutan dalam
menjalankan tupoksinya tidak lepas dari peran para peneliti dan teknisi litkayasa dalam menghasilkan IPTEK pengelolaan Hutan. Keberadaan Peneliti dan Teknisi Litkayasa dikelompokan ke dalam Kelompok Peneliti yang dengan berbagai tingkat jabatan fungsional dan kepakaran. Komposisi Peneliti Puslitbang Hutan berdasar jabatan fungsionalnya sebagai berikut :
Gambar 6. Komposisi Peneliti Puslitbang Hutan berdasarkan Jabatan Fungsional
Adapun Komposisi Peneliti berdasarkan Jabatan peneliti pada kelti lingkup Puslitbang Hutan sebagaimana berikut :
Gambar 7. Komposisi Jabatan Fungsional Peneliti per Kelti Lingkup Puslitbang Hutan Dari sebanyak 65 orang peneliti lingkup Puslitbang Hutan, terdapat 30 kepakaran
peneliti sebagaimana tabel berikut :
17
30
16
2 1
JUMLAH PENELITI
Jabatan Peneliti Lingkup P3H
Peneliti Ahli Utama Peneliti Ahli madyaPeneliti Ahli Muda Peneliti Ahli PertamaCalon Peneliti
0 2 4 6 8 10 12 14
SILVIKULTUR
PERLINDUNGAN HUTAN
BOTANI DAN EKOLOGI HUTAN
KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
Jumlah PenelitI (Orang)
NA
MA
KEL
TI D
I P3
H
Komposisi Peneliti per Kelti
Peneliti Ahli Utama Peneliti Ahli madya Peneliti Ahli Muda Peneliti Ahli Pertama Calon Peneliti
26%
45%
24%
3% 2% Komposisi Peneliti
Peneliti Ahli Utama Peneliti Ahli madya
Peneliti Ahli Muda Peneliti Ahli Pertama
Calon Peneliti
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
26
Tabel 8. Kepakaran Peneliti lingkup Puslitbang Hutan
No Kepakaran Peneliti Jumlah No Kepakaran Peneliti Jumlah
1. Silvikultur 17 16. Botani umum 1
2. Teknologi Budidaya Hutan 1 17. Konservasi Sumber daya Hutan
1
3. Teknologi Agrofrorestry 1 18. Ekologi Umum 1
4. kesuburan tanah hutan 1 19. Obat dan Herbal 1
5. genetika hutan 1 20. Botani 1
6. Pengelolaan Konservasi Tanah dan Air
2 21. Mikrobiologi hutan 2
7. Konservasi dan Pengaruh Hutan Lainnya
1 22. Mikologi 2
8. Hidrologi dan konservasi tanah 2 23. Mikrobiologi 1
9. Pelestarian Sumber Daya Alam
1 24. Konservasi Keanekaragaman Hayati
5
10. Perlindungan hutan 4 25. Konservasi dan Pengaruh Hutan
4
11. Hama dan Penyakit 1 26. Ekonomi Sosial Kehutanan 2
12. Perencanaan Hutan 3 27. Agroforestr I dah hutan kemasyarakatan
2
13. Biometrika hutan 1 28. Zoologi 1
14. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
1 29. Hasil Hutan Bukan Kayu 1
15. Konservasi dan Pengelolaan 1 30. Ekonomi Kehutanan 1
Berdasarkan laporan kepegawaian Bulan Desember 2019, peneliti dengan tingkat
pendidikan S1 sebanyak 11 orang (16,67%), peneliti dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 33 orang (50%), dan peneliti dengan tingkat pendidikan S3 sebanyak 22 orang (33,33%). Adapun komposisi peneliti berdasarkan pendidikan pada setiap kelti sebagaimana berikut:
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
27
Gambar 8. Komposisi Jabatan Fungsional Peneliti per Kelti Lingkup Puslitbang Hutan
Untuk Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa pada Puslitbang Hutan berdasarkan Kelas Jabatannya adalah sebagai berikut :
Gambar 9. Komposisi Jabatan Fungsional Teknisi Litkayasa per Kelti
1.2.2. Potensi Sarana dan Prasarana
Dalam melaksanakan kegiatan litbang dan inovasi para peneliti lingkup Puslitbang Hutan didukung sarana dan prasarana seperti ruang kerja yang sangat memadai, laboratorium, arboretum, Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) dan Hutan Penelitian (HP). Jika di Komplek Kantor Puslitbang Hutan yang berada di Jalan Gunung Batu nomor 5 Bogor terdapat arboretum dan laboratorium, untuk KHDTK di 4 Lokasi dan HP di 7 lokasi, tersebar di wilayah Provinsi Jawa Barat dan
0 2 4 6 8 10 12 14 16
SILVIKULTUR
PENGARUH HUTAN
PERLINDUNGAN HUTAN
NILAI HUTAN DAN BIOMETRIKA
BOTANI DAN EKOLOGI HUTAN
MIKROBIOLOGI HUTAN
KONSERVASI KEANEKARAGAMAN HAYATI
PERHUTANAN SOSIAL
Jumlah Peneliti (orang)
Nam
a K
elti
di P
3H
Komposisi Peneliti berdasar Pendidikan
S1 S2 S3
0 1 2 3 4 5 6 7
KELTI SILVIKULTUR
KELTI PENGARUH HUTAN
KELTI PERLINDUNGAN HUTAN
KELTI NILAI HUTAN DAN BIOMETRIKA
KELTI BOTANI DAN EKOLOGI HUTAN
KELTI MIKROBIOLOGI HUTAN
KELTI KONSERVASI KEANEKARAGAMAN…
KELTI PERHUTANAN SOSIAL
Jumlah Teklit (orang)
NA
MA
KEL
TI D
I P3H
Komposisi Teklit pada Kelti
Teklit Penyelia Teklit Pelaksana Lanjutan Teklit Pelaksana Calon Teknisi
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
28
Provinsi Banten. Keberadaan KHDTK dan HP tersebut menjadi laboratorium alam sekaligus show window iptek yang dihasilkan. 1.2.2.1. Sarana Laboratorium Puslitbang Hutan
Sarana Laboratorium yang ada di Kantor Puslitbang Hutan adalah 1. Laboratorium Mikrobiologi (Lab. Indonesian Tropical Culture Collection-INTROF CC) 2. Laboratorium Hama dan Penyakit 3. Laboratorium Herbarium Hutan Tropis 4. Laboratorium Sutera Alam dan persemaian koleksi Murbei 5. Laboratorium KOFFCO (Komatsu-FORDA Fog Cooling System) dan Persemaian
Koleksi Tanaman hutan tropis 1.2.2.1.1. Laboratorium Mikrobiologi (Laboratorium INTROF CC)
Keanekaragaman hayati di Indonesia sangatlah banyak baik fauna, flora dan mikroorganisme baik yang ada di daratan maupun yang ada di lautan. Yang belum dipelajari sampai saat ini adlah terkait kekayaan kehati berupa mikroba hutan tropis, hal ini disebabkan kurang sadarnya kita terhadap potensi kekayaaan yang kita miliki tersebut.
Laboratoium INTROF-CC (Indonesian Tropical Forest Culture Collection) merupakan satu-satunya bank mikroorganisme di Indonesia yang khusus mengkoleksi mikroorganisme hutan tropis dan telah terdaftar dalam manajemen database culture collection dunia, World Data Centre for Microorganisms (WDCM). INTROF-CC adalah sistem pengelolaan kultur mikroorganisme yang dikoleksi dari hutan tropis Indonesia yang diresmikan pada tahun 2015. Koleksi mikroba yang tersimpan di laboratorium INTROF-CC tersebut merupakan hasil eksplorasi yang telah dilakukan bertahun-tahun. Pada saat ini koleksi mikroba tersebut telah terkumpul hampir mencapai 4.083 isolat dari berbagai jenis bakteri, jamur, dan khamir (yeast). Dari koleksi sebanyak itu baru 43,2 % teridentifikasi dan sekitar 15 % diketahui potensi pemanfaatannya. Dari koleksi mikroba tersebut mempunyai potensi diantaranya sebagai isolat fungi pembentuk gaharu, isolat mikroorganisme ligninolitik yang berpotensi untuk bioremediasi, biobleaching, isolat mikroorganisme selulolitik untuk hidrolisis pada proses produksi
bioetanol, dan isolat khamir oleaginous untuk biodiesel. Pada saat ini laboratorium INTROF-CC ini selain menyelenggarakan fungsi
konservasi stok mikroorganisme hutan tropis Indonesia, juga sedang membangun data base mikroorganisme terutama yang berkaitan dengan informasi identitas koleksi mikroorganisme dan viabilitasnya, serta karakterisasi potensi pemanfaatannya. Dalam proses pengelolaan laboratorium ini selain terus memelihara dan mengidentifikasi koleksi mikroba hutan tropis, juga menerima jika ada permintaan resmi untuk memanfaatkan koleksi mikroba dan menerima penitipan koleksi mikroba dari pihak luar Puslitbang Hutan.
Pemanfaatan isolat mikroba yang diantaranya pemanfaatan mikroba sebagai isolat pembentuk gaharu, untuk pupuk hayati dan yang masih dalam penelitian adalah sebagai bioremediasi dan biodegradasi limbah kayu, biodiesel dari oleaginous yeasts, bioethanol dari limbah selulosa dan biocontrol penyakit busuk akar.
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
29
Peralatan yang dimiliki laboratorium INTROF-CC bisa dikatakan memadai, pengadaan peralatan laboratorium yang dilakukan pada tahun 2015 masih berfungsi dengan baik sampai dengan saat ini. 1.2.2.1.2. Laboratorium Hama dan Penyakit
Laboratorium hama dan penyakit merupakan laboratorium yang dikelola oleh kelti perllindungan hutan, pada saat ini mempunyai berbagai koleksi diantaranya sebagai berikut : 1. Ratusan koleksi serangga dari berbagai kelompok, seperti Lepidoptera, Coleoptera,
dan Isoptera dan berbagai isolate penyakit (dari tahun 1913) yang sampai saat ini masih terawat dengan baik.
2. Koleksi isolat patogen jenis tanaman hutan tropis Indonesia 3. Koleksi agensia hayati
Saat ini laboratorium hama penyakit ini menjadi salah satu rujukan dalam mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman hutan. 1.2.2.1.3. Laboratorium Herbarium Hutan Tropis
Laboratorium Herbarium Hutan Tropis merupakan koleksi herbarium dibawah pengelolaan Kelti Botani dan Ekologi Hutan, menyimpan koleksi flora pohon hutan terlengkap di Indonesia. Koleksi spesimen terdiri dari 4.000 jenis pohon yang terdiri dari 683 marga dan 119 suku. Selain koleksi pohon, terdapat koleksi tumbuhan berguna Indonesia oleh Heyne (1926), berjumlah 3.435 jenis, 1.394 marga, 397 suku, terdiri dari tumbuhan bawah, rotan, bambu dan pohon. Jumlah total koleksi ada 83.132 lembar spesimen (sheets) meliputi 55.697 lembar spesimen (sheets) tumbuhan tinggi dan 27.435 lembar spesimen (sheets) tumbuhan rendah dan terkoleksi dari kawasan hutan seluruh wilayah Indonesia
Koleksi yang tersimpan di laboratorium Herbarium dikumpulkan sejak zaman Belanda sehingga mempunyai nilai sejarah yang penting. Dari koleksi yang tersimpan sebanyak 7.124 nomor (± 60% dari jumlah spesimen) merupakan koleksi sejak zaman Kolonial Belanda yang dikoleksi sejak tahun 1913 dengan nama kolektor antara lain Chr. Versteegh, C.J. van der Zwan, T.H. Endert, B. de Yong , Dr den Berger, Ir. C.N.A. de Voogd dan K. Heyne. Pada tahun 1917, keberadaan Herbarium Botani Hutan yang pada waktu itu bernama “ Proefstation voor het Boswezen” telah tercantum dalam “ Index Herbariorum” dengan singkatan “BZF” dan sampai pada saat ini singkatan BZF lebih dikenal di kalangan herbarium internasional. Penomoran spesimen koleksi memakai kode “bb” (Boschflora Buitenbezittinge) dengan duplikat koleksi tersimpan di beberapa Herbarium seperti Herbarium Bogoriensis, LIPI, Cibinong, Herbarium Universitas Cendrawasih di Papua, Herbarium FRIM Malaysia, Herbarium Botanic Garden Singapore, Herbarium Leiden Belanda. Koleksi spesimen bernomor “bb” tersebut pada umumnya dipergunakan acuan oleh ahli taksonomi untuk merevisi nama ilmiah. Perkembangan selanjutnya, pada tahun 2006 Herbarium Botani Hutan tercantum dalam buku Index Herbariorum Indonesianum yang diterbitkan oleh Herbarium Bogoriense-LIPI.
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
30
Dalam perkembangan database koleksi Herbarium Hutan Tropis bertransfomasi dari koleksi herbarium yang dilakukan secara konvensional menjadi database koleksi herbarium digital yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai data base untuk aplikasi pengenalan jenis pohon. Sampai dengan tahun 2019 database herbarium ini dimanfaatkan untuk Sistem Kartu Identitas Pohon yang dikembangkan oleh Puslitbang Hutan. Pengguna Kartu Identitas Pohon telah dimanfaatkan oleh Istana Negara di Jakarta, Istana Bogor, Pemda Provinsi Jawa Timur dan Instansi pemerintah lainnya. 1.2.2.1.4. Laboratorium Sutera Alam dan persemaian koleksi Murbei
Laboratorium sutera alam dan persemaian koleksi murbei merupakan laboratorium yang dikelola oleh Kelti perhutanan sosial. Laboratorium ini merupakan laboratorium untuk meneliti secara integrasi budidaya sutera alam dan telah lama berfungsi sebagai Bank Plasma untuk Murbei dan Ulat Sutera Bombyx mori, dengan jumlah koleksi. Laboratorium ini berada di Hutan Penelitian Dramaga dan komplek perkantoran sutera alam Ciomas.
Laboratorium sutera alam ini mempunyai koleksi 30 jenis murbei yang dikoleksi dari berbagai daerah di Indonersia dan telah menghasilkan 3 jenis hibrid murbei baru. Untuk ulat sutera mempunyai koleksi 71 galur yang terdiri atas ras jepang, ras china, ras tropis dan ras yang belum ditentukan karena masih dalam proses penelitian. Dari galur murni yang ada telah dihasilkan ulat unggul “SULI 01” dan hibrid ulat sutera unggl “Sinar” yang mempunyai tingkat produktivitas benang sutera yang tinggi. Produk baik ulat sutera maupun murbei unggul tersebut telah dilepas ke masyarakat untuk meningkatkan industri persuteraan alam Indonesia.
Laborarium sutera alam selain berfungsi konservasi dan pemuliaan untuk murbei dan ulat sutera juga mempunyai tugas untuk menguji jika akan dilakukan impor bibit ulat dari luar negeri. Pada tahun 2020-2021, laboratorium sutera alam akan dikembangkan lagi dan diharapkan menjadi laboratorium yang maju dan bisa menghasilkan ulat sutera unggul dengan dibangunkan Gedung laboratorium yang baru di HP Dramaga. Pembiayaan pembangunan laboratorium ini bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). 1.2.2.1.5. Laboratorium KOFFCO (Komatsu-FORDA Fog Cooling System) dan
Persemaian Koleksi Tanaman hutan tropis
Laboratorium KOFFCO merupakan laboratorium yang dikelola oleh Kelti Silvikultur. Laboratorium ini awalnya dibangun untuk perbanyakan masal untuk jenis-jenis meranti (Dipterocarpa) dan jenis indigenous Indonesia lainnya. Kegiatan ini dilaksanakan bekerjasama dengan Komatsu. Hasil dari Teknologi KOFFCO ini bisa dilihat di HP Gunung Dahu yang merupakan show windows uji jenis-jenis meranti di luar habitat aslinya. Pembangunan plot seperti yang dibangun di HP Gunung Dahu tersebut diminati oleh pemda di beberapa daerah.
Selain sebagai tempat produksi masal tanaman dengan metode stek pucuk, Laboratorium KOFFCO ini juga mengoleksi jenis tanaman langka yang terdiri dari Dipterocarpa 11 jenis, non dipterocarpa sebanyak 130 jenis. Semua koleksi tanaman langka tesebut tersimpan di KOFFCO Nursery (Komatsu-FORDA Conservation nursery).
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
31
Kegiatan eksplorasi jenis tanaman terancam punah dan konservasi ex-situnya terus dilakukan.
Perbanyakan tanaman dengan Teknik KOFFCO ini telah dimanfaatkan oleh banyak pihak untuk kegiatan seperti rehabilitasi, penghijauan dan lain-lain. 1.2.2.2. Kantor dan Arboretum
Komplek kantor Puslitbang hutan berada di Arboretum R. Soewanda Among Prawira yang mempunyai luas ± 5 ha di Kampus Litbang Jalan Gunung Batu No. 5 Bogor. Arboretum ini mempunyai koleksi sebanyak 1.132 pohon yang terdiri dari 86 jenis pohon tropis. Arboretum ini merupakan tempat hidup bagi berbagai jenis burung, reptil (ular, biawak dll). Di arboretum juga terdapat sumber mata air yang dimanfaatkan untuk oleh kantor Puslitbang Hutan dan masyarakat sekitar sebagai sumber air sehari-hari. Keberadaan Arboretum ini oleh Pemerintah Kota Bogor telah ditetapkan sebagai hutan kota. 1.2.2.3. Sistem Digital
Sebagai institusi kelitbangan yang menghasilkan data dan informasi yang harus diinformasikan kepada berbagai pihak baik pihak internal maupun eksternal dari, maka Puslitbang Hutan mempunyai berbagai wahana untuk diseminasi, baik itu dengan cara konvensional seperti dengan cara pameran, flyer, buku/cetakan. Untuk meluaskan jangkauan diseminasi, keterbukaan informasi dan maka diseminasi secara digital menjadi salah satu solusinya.
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
32
BAB II. VISI, MISI, TUJUAN 2020-2021
2.1. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Strategis KLHK
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2023 merupakan tahapan terakhir dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025. Sasaran RPJMN 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh SDM yang berkualitas dan berdaya saing. Pada RPJMN 2020-2024 terdapat 4 (empat) pilar yaitu: 1) Kelembagaan politik dan hukum yang mantap; 2) Kesejahteraan masyarakat yang terus meningkat; 3) Struktur ekonomi yang semakin maju dan kokoh; dan 4) Terwujud keanekaragaman hayati yang terjaga. Tujuan RPJMN tahun 2020-2024 telah sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Tema pembangunan RPJMN tahun 2020-2024 adalah “Indonesia berpenghasilan menengah-tinggi yang sejahtera, adil dan berkesinambungan”. Tujuh agenda pembangunan RPJMN tahun 2020-2024 adalah : 1. Memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas 2. Mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan 3. Meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan berdaya saing 4. Membangun kebudayaan dan karakter bangsa 5. Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan
pelayanan dasar 6. Membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan
iklim 7. Memperkuat stabilitas polhukhankam dan transformasi pelayanan publik
Pada RPJMN 2020-2024 menyebutkan bahwa berdasarkan hasil analisis kajian
lingkungan hidup strategis yang dilakukan Kementerian PPN/Bappenas diketahui bahwa beberapa parameter sumber daya alam yang perlu dipertimbangkan aspek keterbatasannya dalam perencanaan pembangunan meliputi: 1) Hutan primer; 2) Hutan di atas lahan gambut; 3) Habitat spesies langka; 4) Area pesisir terdampak perubahan iklim; 5) Kawasan rawan bencana; 6) ketersediaan air; 7) Ketersediaan energi; 8) Tingkat emisi dan 9) Intensitas emisi gas rumah kaca.
Pada RPJMN 2020-2025 profil lingkungan yang diharapkan pada tahun 2025
adalah sebagai berikut :
Kualitas lingkungan hidup meningkat sehingga secara optimal untuk mendukung kehidupan serta aktifitas sosial ekonomi masyarakat, ditunjukan dengan nilai Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) mencapai tentang target 74-75,25
Penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) mencapai diatas 27 % dan penurunan intensitas GRK mencapai 24 %.
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
33
Untuk mencapai kondisi lingkungan hidup tersebut, beberapa kondisi yang diharapkan dicapai pada tahun 2025 antara lain :
Dipertahankannya tutupan lahan primer seluas 43 juta ha serta total tutupan hutan nasional seluas 94 juta hektar;
Terlaksananya reforestasi seluas 2 juta hektar dan restorasi ekosistem gambut seluas 1,5 juta ha;
Timbulan sampah domestik berkurang 30 % dan tingkat kebocoran sampah ke laut berkurang hingga 70 %;
Meningkatnya pemulihan terhadap lahan pasca tambang, lahan terkontaminasi limbah B3, lahan kritis dan Daerah Aliran Sungai (DAS);
Meningkat kualitas habitat dan jumlah populasi, terutama untuk spesies kunci, dilindungi dan terancam punah pada setiap wilayah ekoregion;
Meningkatkannya luas serta efektifitas pengelolaan kawasan konservasi darat dan laut;
Keanekaragaman hayati dapat dikelola secara terpadu pada seluruh sektor pembangunan;
Nilai manfaat keanekaragaman hayati terhadap pertumbuhan ekonomi nasional semakin bertambah;
Kepatuhan terhadap aturan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), moratorium gambut, hutan lindung dan hutan primer semakin meningkat;
Kinerja penegakan hokum untuk mendukung pengelolaan lingkungan hidup semakin meningkat dalam aspek penanganan pengaduan, pengawasan izin, pemberian sanksi administratif serta penyelesaian sengketa di luar pengadilan secara terintegrasi dan sinergis;
Proporsi penggunaan sumber energi baru dan terbarukan mencapai 20 % dari bauran energi nasional;
Meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim pada sektor prioritas kelautan dan pesisir, air, pertanian dan kehutanan;
Terbentuknya sistem mitigasi multi ancaman bencana terpadu, baik yang disebabkan oleh bencana hidrometeorologis (perubahan iklim) maupun yang diakibatkan oleh bencana alam lainnya;
Meningkatnya kualitas penanganan darurat bencana dan pemulihan pasca bencana;
Berkurangnya rasio kerugian ekonomi akibat dampak bencana dan bahaya perubahan iklim menjadi sebesar 0,21 % terhadap PDB.
Visi Presiden Republik Indonesia dan Wakil Presiden untuk periode 2019-2025
adalah “Terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandasan gotong royong”. Visi Presiden ini kemudian diterjemahkan ke dalam 9 (sembilan) Misi Pembangunan Nasional yaitu: 1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia; 2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri dan berdaya saing; 3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan; 4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan;
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
34
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa; 6. Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya; 7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh
warga; 8. Pengelolaan pembangunan yang bersih efektif dan terpercaya; 9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.
Dari kesembilan Misi Pembangunan Nasional yang hubungan langsung dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) adalah misi keempat yaitu “Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan”. Dari VISI dan MISI Presiden tersebut Kementerian LHK merumuskan Visi Kementerian LHK adalah “Terwujudnya Keberlanjutan SumberDaya Hutan dan Lingkungan Hidup untuk Kesejahteraan Masyarakat” dalam mendukung “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandasan Gotong Royong”.
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Presiden tersebut maka KLHK menjabarkannya
ke dalam Misi KLHK yaitu: 1. Keberlanjutan berarti Pembangunan yang dilaksanakan oleh KLHK harus
menjaga kelestarian sumberdaya hutan, kualitas lingkungan Hidup, kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat serta meningkatkan pembangunan yang inklusif disertai dengan pelaksanaan tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas dan taraf hidup masyarakat baik laki-laki maupun perempuan dari satu generasi ke generasi berikutnya;
2. Kesejahteraan berarti tercapainya perbaikan kualitas dan taraf hidup
masyarakat Indonesia baik laki-laki maupun perempuan secara adil dan setara.
Berdasarkan Visi dan Misi Presiden RI, Pilar KLHK, Visi dan Misi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di atas, maka KLHK kemudian menentukan Tujuan Pembangunan KLHK yaitu sebagai berikut: 1. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan mengatasi perubahan iklim; 2. Meningkatkan kontribusi sumberdaya hutan beserta ekosistemnya untuk
perekonomian nasional; 3. Mengoptimalkan pengelolaan dan distribusi manfaat hutan yang berkeadilan dan
berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat; 4. Meningkatkan tata kelola pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang
baik.
Adapun rumusan Sasaran Strategis KLHK adalah: 1. Terwujudnya lingkungan hidup dan hutan yang berkualitas serta tanggap terhadap
perubahan iklim; 2. Tercapainya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya hutan dan lingkungan hidup
sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan; 3. Terjaganya keberadaan, fungsi dan distribusi manfaat hutan yang berkeadilan dan
berkelanjutan;
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
35
4. Terselenggaranya tata kelola dan inovasi pembanguana lingkungan hidup dan kehutanan yang baik serta kompetensi SDM LHK yang berdaya saing.
Dalam RPJMN ke-4 Tahun 2020-2024 telah ditetapkan empat pilar
pembangunan nasional yang diterjemahkan kedalam 7 (tujuh) Agenda Pembangunan atau Prioritas Nasional (PN) yang didalamnya terdapat program prioritas, kegiatan prioritas dan proyek prioritas. Ketujuh agenda pembangunan atau Prioritas Nasional (PN) dimaksud yaitu :
1. Memperkuat Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas 2. Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan 3. Meningkatkan SDM yang Berkualitas dan Berdaya Saing 4. Revolusi Mental dan Pembangunan Kebudayaan 5. Memperkuat Infrastruktur untuk Mendukung Pengembangan Ekonomi dan
Pelayanan Dasar 6. Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan
Perubahan Iklim 7. Memperkuat Stabilitas Polhukam dan Transformasi Pelayanan Publik.
Berdasarkan 7 agenda pembangunan atau Prioritas Nasional (PN) di atas, maka terdapat sebanyak 4 Prioritas Nasional (PN) yang terkait dengan KLHK, yaitu:
1. Prioritas Nasional (PN) 1: Meningkatkan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan Berkualitas
2. Prioritas Nasional (PN) 2: Mengembangkan Wilayah untuk Mengurangi Kesenjangan
3. Prioritas Nasional (PN) 3: Mengembangkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya Saing
4. Prioritas Nasional (PN) 6: Membangun Lingkungan Hidup, Meningkatkan Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim.
Arah kebijakan dan strategi pembangunan yang terkait dengan sektor lingkungan
hidup dan kehutanan tahun 2020-2024 meliputi: 1. Berkenaan dengan sasaran strategis pertama (SS-1) yakni : terwujudnya lingkungan
hidup yang berkualitas serta tanggap terhadap perubahan iklim, mencakup: (a) Pencegahan pencemaran dan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup; (b) Penanggulangan pencemaran dan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup; (c) Pemulihan pencemaran dan kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup; (d) Mitigasi dan adaptasi serta ketahanan terhadap perubahan iklim; (e) Peningkatkan kualitas lingkungan hidup secara menyeluruh di setiap sektor; (f) Penurunan laju deforestasi; (g) Pemulihan DAS dan perlindungan sumber daya air dan ekosistemnya,
2. Berkenaan dengan sasaran strategis kedua (SS-2) yakni: tercapainya optimalisasi pemanfaatan sumber daya hutan dan lingkungan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, mencakup: (a) Peningkatan daya saing produk kehutanan dan perkuatan sirkular ekonomi untuk mendukung perekonomian nasional; (b) Peningkatan pengelolaan hutan konservasi dan upaya konservasi keanekaragaman hayati.
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
36
3. Berkenaan dengan sasaran strategis ketiga (SS-3) yakni: tercapainya keberadaan, fungsi dan distribusi manfaat hutan yang berkeadilan dan berkelanjutan, yakni: (a) Pemantapan kawasan hutan untuk menjaga keberadaan, fungsi dan distribusi manfaat hutan yang berkelanjutan dan berkeadilan; (2) Peningkatan akses kelola hutan dan penguatan ekonomi masyarakat di sekitar hutan.
4. Berkenaan dengan sasaran strategis keempat (SS-4) yakni: terselenggaranya tata kelola dan inovasi pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang baik serta kompetensi SDM LHK yang berdaya saing, mencakup: (a) Penguatan tata kelola pembangunan LHK; (b) Peningkatan produktivitas dan daya saing ASN KLHK dan non-aparatur LHK; (c) Pengintegrasian sistem data dan informasi ke dalam Big Data KLHK; (d) Pengembangan inovasi IPTEK bidang LHK; (e) Penerapan reformasi birokrasi dan dukungan manajemen yang profesional untuk pelaksanaan tugas teknis lainnya dari Kementerian LHK; (f) Peningkatan efisiensi, transparansi dan akuntabilitas keuangan KLHK; (g) Peningkatan pengawasan berkualitas dan akuntabilitas kinerja aparatur KLHK.
Berdasarkan dokumen Renstra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2020-2024, Kementerian LHK mempunyai Visi “Terwujudnya Keberlanjutan Sumber Daya Hutan dan Lingkungan Hidup untuk kesejahteraan masyarakat dalam mendukung terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, Mandiri dan berkepribadian berlandasan Gotong Royong”. Adapun Misi Kementerian LHK adalah : 1. Mewujudkan hutan yang lestari dan lingkungan yang berkualitas 2. Mengoptimalkan manfaat ekonomi sumber daya hutan dan lingkungan secara
berkeadilan dan berkelanjutan 3. Mewujudkan keberdayaan masyarkat dalam akses kelola hutan baik laki-laki
maupun perempuan secara adil dan setara; dan 4. Mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik
Perbaikan terhadap perencanaan pemerintah RI dari waktu ke waktu selalu
dilakukan, baik itu pengintegrasian program dan kegiatan antar yang dilakukan Kementerian dan Lembaga Pemerintah, penyederhanaan peraturan dan lain-lain. Perubahan penganggaran dari Money follow function menjadi money follow program menjadi bukti yang nyata adanya perbaikan di bidang program dan penganggaran pemerintah. Sekarang kegiatan integrasi kegiatan antar K/L benar-benar dilakukan sehingga mengurangi pengulangan kegiatan yang sama dilakukan oleh K/L yang berbeda sehingga anggaran negara bisa dimanfaatkan secara optimal Di intern KLHK sendiri penyederhaan Program Kegiatan juga dilakukan. Pada periode renstra sebelumnya, program sama dengan jumlah eselon I yang ada di KLHK. Pada periode Renstra 2020-2024, penyederhanaan dan integrasi program dilakukan. Pada Periode Renstra kali ini hanya ada 6 Program Pembangunan di KLHK yaitu : 1. Program dukungan manajemen 2. Program pengelolaan hutan berkelanjutan 3. Program riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi 4. Program pendidikan dan pelatihan vokasi 5. Program kualitas lingkungan 6. Program ketahanan bencana dan perubahan iklim
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
37
2.2. Visi, Misi, Tujuan Program, Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program Unit Kerja eselon I A. Visi, Misi dan Tujuan Program Badan Penelitian, Pengembangan dan
Inovasi
Sesuai P.18/MenLHK-II/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tugas dan fungsi dari BLI yaitu menyelenggarakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan termasuk penyebarluasan hasil-hasil penelitian, pengembangan dan inovasi kepada pengguna baik internal maupun eksternal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sasaran strategis KLHK terdiri dari 4 (empat) sastra, yaitu: (1) Terwujudnya Lingkungan Hidup dan Hutan yang Berkualitas serta Tanggap Terhadap Perubahan Iklim; (2) Tercapainya Optimalisasi Manfaat Ekonomi Sumberdaya Hutan dan Lingkungan sesuai dengan Daya Dukung Daya Tampung Lingkungan; (3) Terjaganya Keberadaan, Fungsi dan Distribusi Hutan yang Berkeadilan dan Berkelanjutan; dan (4) Terselenggaranya Tata Kelola dan Inovasi Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang Baik, serta Kompetensi SDM LHK yang Berdaya Saing. Sedangkan indikator kinerja utama (IKU) KLHK terdiri dari 20 IKU.
Dalam Rentra Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mewujudkan Sasaran Strategi keempat (SS-4) salah satu arah kebijakan dan strateginya adalah point g Penciptaan dan pemanfaatan produk hasil penelitian dan pengembangan (litbang) yang inovatif dan implementatif yang diupayakan dengan strategi :
1) Menciptakan produk Litbang LHK sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
peningkatan kerja dan solusi masalah aktual yang dihadapi KLHK, meliputi pengelolaan hutan, nilai tambah hasil hutan, kualitas lingkungan, sosial ekonomi, kebijakan dan perubahan iklim serta litbang tematik daerah;
2) Penyediaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) produk hasil hutan untuk peningkatan kapasitas masyarakat berkenaan dengan pengelolaan hutan, nilai tambah hasil hutan dan sistem identifikasi kayu, bambu dan rotan otomatis untuk mendukung penegakan hukum bidang LHK;
3) Peningkatan pengelolaan laboratorium rujukan untuk pengujian parameter kualitas lingkungan dan baku mutu kualitas lingkungan, laboratorium sutera alam, pengelolaan hutan serta laboratorium merkuri dan metrologi lingkungan;
4) optimalisasi fungsi Kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) sebagai pilot iptek LHK untuk lingkup hasil hutan, jasa lingkungan dan keanekaragaman hayati.
Berdasarkan Visi dan Misi Kementerian LHK, Badan Penelitian, Pengembangan
dan Inovasi (BLI) merumuskan Visi sebagai berikut “Tersedianya Dukungan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup bagi Kesejahteraan Masyarakat”.
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
38
Adapun Misi yang ditetapkan Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (BLI) adalah sebagai berikut : 1. Mewujudkan pengelolaan hutan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi; 2. Mewujudkan peningkatan nilai tambah hasil hutan berbasis pengetahuan dan
teknologi; 3. Mengoptimalkan kualitas lingkungan hidup berbasis ilmu pengetahuan dan
teknologi 4. Mengoptimalkan kajian sosisal, ekonomi, dan kebijakan sumber daya alam dan
lingkungan hidup serta mitigasi perubahan iklim. Sebagai penjabaran visi dan misi, Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi
mempunyai tujuan sebagai berikut :
Meningkatkan pengelolaan hutan melalui aplikasi ilmu pengetahuan Meningkatkan nilai tambah hasil hutan untuk mendapatkan manfaat yang
sebesar-besarnya dari hutan melalui penerapan ilmu pengetahuan dan penerapan teknologi yang ramah lingkungan
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup di Indonesia berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi
Meningkatkan optimalisasi penerapan teknologi ramah lingkungan dalam memberikan dukungan kebijakan bidang lingkungan dan kehutanan.
Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi mendukung sasaran strategis KLHK
yang ke empat, yaitu Terselenggaranya tata kelola dan inovasi pembangunan LHK yang baik serta kompetensi LHK yang berdaya saing. Adapun BLI bertanggung jawab atas tercapainya IKU KLHK ke-16, yaitu hasil litbang yang inovatif dan atau implementatif, dan juga mendukung pencapaian IKU ke-13 yaitu indeks efektifitas pengelolaan kawasan hutan dengan indikator peningkatan pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) sebagai laboratorium riset lapangan. B. Visi dan Misi Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan sebagai salah satu Satker Eselon II di lingkup Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi sesuai Peraturan Menteri LHK Nomor P.18/MenLHK-II/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan. Sebagai wujud dukungan dan pelaksanaan visi dan misi Kementerian LHK dan Badan Penelitian, pengembangan dan Inovasi, Puslitbang Hutan merumuskan Visi Puslitbang Hutan adalah “Menjadi Lembaga penyedia iPTEK Bidang Pengelolaan Hutan yang terkemuka dalam mendukung terwujudnya pengelolaan Sumber Daya Hutan dan Lingkungan Hidup berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat”
Dalam rangka mewujudkan Misi BLI terutama “Mewujudkan Pengelolaan Hutan
Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Teknologi”, Puslitbang Hutan dirumuskan Misi sebagai berikut :
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
39
1. Menyelenggarakan kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi dalam rangka memperoleh IPTEK tepat guna di bidang pengelolaan hutan.
2. Meningkatkan penguasaan dan kemanfaatan IPTEK Pengelolaan Hutan untuk kesejahteraan masyarakat
3. Meningkatkan dan mengembangkan kapasitas riset bidang Pengelolaan Hutan. 4. Meningkatkan dan mengembangkan kapasitas SDM, kelembagaan, dan sarana
prasarana
Dengan Visi dan Misi di atas diharapkan Puslitbang Hutan bisa menjadi Center of Excellence IPTEK Pengelolaan Hutan yang didukung unsur kelitbangan yang mantap. Dalam rangka menjabarkan Visi dan Misi Puslitbang Hutan mempunyai tujuan sebagai berikut:
Meningkatkan penguasaan dan daya saing IPTEK Pengelolaan Hutan Meningkatkan tata kelola sarana dan prasarana pendukung kelitbangan
pengelolaan hutan
Meningkatkan penyebarluasan hasil litbang, jejaring dan kemanfaatan IPTEK pengelolaan hutan
C. Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program BLI
Berdasarkan Rencana Strategis Tahun 2020-2024 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sasaran Strategis (SS) yang telah ditetapkan merupakan kondisi yang akan dicapai selama periode lima tahun yang akan datang, sebagai akibat yang ditimbulkan oleh adanya hasil/dampak dari satu program atau gabungan program yang telah dilaksanakan oleh seluruh Unit Kerja lingkup KLHK. Berikut adalah indikator kinerja dari masing-masing sasaran strategis KLHK 2024-2024 disajikan sebagi berikut : Tabel 9. Target Kinerja KLHK 2020-2024 berdasarkan Sasaran Strategis dan Indikator
kinerja
IKU Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
Satuan Baseline 2019
Target Kinerja 2020-2024
2020 2021 2022 2023 2024
SS-1 : Terujudnya Lingkungan Hidup dan Hutan yang Berkualitas serta Tanggap terhadap perubahan Iklim
1. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)
Poin 66,56 68,71 68,98 691,22 69,48 69,74
2. Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang terverifkasi pada Sektor Kehutanan dan Limbah
% - 16,28 16,75 17,22 17,38 17,54
3. Penurunan Laju Deforestasi Juta ha 0,44 0,44 0,43 0,38 0,33 0,31
4. Indeks Kinerja Pengelolaan Sampah (IKPS)
Poin 50,9 61 63 65 67 70
5. Luas Lahan dalam DAS yang dipulihkan Kondisinya
Ribu ha 207 90 220 230 230 230
6. Luas Kawasan Bernilai Konservasi Tinggi (High Concervation Value)
Juta ha 38 15,80 13,80 10,30 12,10 18,20
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
40
IKU Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
Satuan Baseline 2019
Target Kinerja 2020-2024
2020 2021 2022 2023 2024
SS-2 Tercapainya optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Hutan dan Lingkungan sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan
7. Kontribusi sektor lingkungan hidup dan kehutanan terhadap PDB Nasional
Rp. Triliun
104,12 103 106 109 112 115
8. Milai ekspor hasil hutan, TSL dan Bioprospecting
US$ Milyar
12 12 13 14 15 16
9. Peningkatan Nilai Penerimaan bukan Pajak (PNBP) Fungsional KLHK
Rp. Triliun
5,0 5,1 5,2 5,3 5,4 5,5
SS-3 Terjaganya kerberadaan, Fungsi dan Distribusi Manfaata Hutan yang berkeadilan dan Berkelanjutan
10. Luas Kawasan Hutan dengan Status Penetapan
Juta ha 88 juta ha (70,4% dari Baseline 125 Juta ha)
5 10 10 9 3
11. Luas Kawasan hutan yang dileps untuk TORA (Tanah Obyek Reforma Agraria)
Ribu ha 1,57 Juta Ha
130 600 600 600 600
12. Luas Kawasan Hutan yang dikelola oleh masyarakat
ha 4.000.000
500.000
1.000.000
1.250.000
750.000
500.000
SS-4 Terselenggaranaya Tata Kelola dan Inovasi Pembangunan Lingkunga Hidup dan Kehutanan yang Baik serta Kompetensi SDM LHK yang berdaya saing
13. Indeks Efektifitas Pengelolaan Hutan
Poin 2.0 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5
14. Jumlah kasus LHK yang ditangani melalui Penegakan Hukum
Kasus 586 1.429 2.267 2.567 2.962 3.200
15. Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE)
Poin 3,43 3,50 3,55 3,60 3,65 3,70.
16. Hasil Litbang yang inovatif dan/atau Implementatif
Produk 23 52 70 80 90 100
17. Indeks Produktivitas dan daya saing SDM LHK
Poin - 70 72 75 78 80
18. Nilai kinerja Reformasi Birokrasi Poin 75,34 77 79 81 83 85
19. Opini WTP atas Laporan Keuangan
Opini WTP
1 1 1 1 1 1
20. Level Maturitas SPIP Level 3 3 3 3 4 4
Untuk mendukung agenda pembangunan atau Prioritas Nasional yang telah
ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024 telah disusun Proyek Prioritas di masing-masing Program Pembangunan Eselon I lingkup Kementerian LHK. Penyusunan Proyek Prioritas di masing-masing eselon I ini untuk lebih mengkonkritkan target untuk penyelesaian isu-isu pembangunan, terukur dan manfaatnya dapat langsung dirasakan
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
41
oleh masyarakat. Secara keseluruhan direncanakan ada 104 Proyek di KLHK dalam yang mendukung Pelaksanaan PN. Adapun Proyek KLH yang dilaksanakan oleh BLI adalah sebagai berikut : Tabel 10. Indikator target Proyek KLHK untuk program penelitian dan pengembangan
lingkungan hidup dan kehutanan dalam PN RPJMN 2020-2024
No Proyek KLHK Indikator Target PN RPJMN
2020 2024
1. Implentasi IPTEK Hasil Hutan, Jasa Lingkungan, dan Keanekaragaman Hayati (unit)
0 10 01
2. Pengembangan Ekosistem dengan kosep SAVE (Science Academic, Voluntary, Eduction) = TN Komodo, TN Alas Purw, TN Baluran, TWA Kamojang Papandayan, TN Gunung Leuser, KHDTK Aeknauli, Hutan Pendidikan dan Penelitian Wanagama (Unit)
0 1 01
3. Pengembangan Sistem Apliksi AIKO (Alat Identifikasi Kayu Otomatis) untuk mendukung Penegakan Hukum di Bidang LHK (jenis)
0 1.350 06
4. Pembangunan Laboratorium Riset Merkuri dan metrologi Lingkungan (Laboratorium Riset)
1 0 06
5. Penerapan IPTEK LHK untuk meningkatkan kapasitas (Produk)
0 65 06
Sasaran dan indikator program penelitian dan pengembangan lingkungan hidup dan kehutanan sebagai berikut: A. Sasaran Program
1. Penguatan iptek bidang lingkungan hidup 2. Penguatan iptek nilai tambah hasil hutan 3. Peningkatan pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK)
sebagai laboratorium riset lapangan 4. Hasil litbang yang inovatif dan atau implementatif 5. Nilai SAKIP Badan Litbang dan Inovasi
B. Indikator
1. Jumlah penguatan iptek bidang lingkungan hidup 2. Meningkatnya iptek nilai tambah hasil hutan 3. Jumlah Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) sebagai laboratorium
riset lapangan yang dikelola 4. Meningkatnya produk litbang bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang
inovatif dan implementatif 5. Nilai capaian tata kelola pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Litbang
dan Inovasi sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal dengan nilai SAKIP lebih besar dari 81 (memuaskan) di tahun 2024.
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
42
Tabel 11. Sasaran dan Indikator Kinerja Program BLI tahun 2020-2024
No. Sasaran Program (SP) dan Indikator Kinerja Program (IKP)
Target tahun 2020–2024
Satuan 2020 2021 2022 2023 2024
1. Penguatan iptek bidang lingkungan hidup (SP1) a. Jumlah penguatan iptek bidang
lingkungan hidup (IKP 1)
produk 8 9 10 11 12
2. Penguatan iptek nilai tambah hasil hutan (SP2) b. Meningkatnya iptek nilai
tambah hasil hutan (IKP2)
produk 10 15 20 25 30
3. Peningkatan pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) sebagai laboratorium riset lapangan (SP3) c. Jumlah Kawasan Hutan Dengan
Tujuan Khusus (KHDTK) sebagai laboratorium riset lapangan yang dikelola (IKP3)
unit 36 36 36 36 36
4. Hasil litbang yang inovatif dan implementatif (SP4) d. Meningkatnya produk litbang
bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang inovatif dan implementatif (IKP4)
produk 52 70 80 90 100
5 Nilai SAKIP Badan Litbang dan Inovasi (SP5) e. Nilai capaian tata kelola
pemerintahan yang baik di lingkungan Badan Litbang dan Inovasi sesuai kerangka reformasi birokrasi untuk menjamin kinerja yang optimal dengan nilai SAKIP lebih besar dari 81 (memuaskan) di tahun 2024 (IKP5)
Poin 81 81 81 81 82
Terkait dengan pelaksanaan Program Pembangunan KLHK, BLI mendukung
terhadap 3 Program Pembangunan yaitu: 1) Program Kualitas Lingkungan Hidup; 2) Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; dan 3) Program Dukungan Manajemen. Adapun sasaran kegiatan dan Indikator Kinerja kegiatan Badan Litbang dan Inovasi adalah sebagai berikut :
1. Program Kualitas Lingkungan Hidup
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
43
Tabel 12. Sasaran kegiatan dan Indikator Kinerja kegiatan BLI untuk Program Kualitas Lingkungan Hidup
Kegiatan Sasaran
Kegiatan (SK)
Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK) Satuan
Target
2020 2021 2022 2023 2024
Penelitian dan Pengembangan Kualitas Lingkungan dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan (5394)
01 – Tersedianya produk hasil litbang pengelolaan hutan yang inovatif dan implementatif
01 – Jumlah produk hasil litbang kualitas lingkungan yang inovatif dan implementatif
Produk
4
6
8
10
12
02 – Terkelolanya laboratorium rujukan untuk pengujian parameter kualitas lingkungan dan kajian baku mutu kualitas lingkungan
01 – Jumlah laboratorium rujukan untuk pengujian parameter kualitas lingkungan dan kajian baku mutu kualitas lingkungan yang dikelola
Labora-torium
1
1
1
1
1
03 – Terbangunnya laboratorium merkuri dan metrologi lingkungan
01 – Jumlah laboratorium merkuri dan metrology lingkungan yang dibangun
Labora-torium Riset
1
0
0
0
0
04 – Terbitnya Sertifikasi laboratorium lingkungan hidup
01 – Jumlah sertifikasi laboratorium lingkungan hidup daerah yang diterbitkan
Sertifikat
0
6
6
6
6
05 – Tersedianya IPTEK LHK untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang diterapkan
01 – Jumlah produk hasil Penelitian dan Pengembangan Kualitas Lingkungan
Produk
0
5
5
5
5
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
44
2. Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Tabel 13. Sasaran kegiatan dan Indikator Kinerja kegiatan BLI untuk Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Kegiatan Sasaran Kegiatan
(SK)
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Satuan Target
2020 2021 2022 2023 2024
Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan (5391)
01 – Tersedianya produk hasil litbang pengelolaan hutan yang inovatif dan implementatif
01 – Jumlah produk hasil litbang pengelolaan hutan yang inovatif dan implementatif
Produk 7 15 15 15 15
02 – Terbangunnya laboratorium sutera alam Indonesia
01 – Jumlah laboratorium sutera alam Indonesia yang dibangun
Labora-torium Riset
1 1 0 0 0
03 – Terkelolanya laboratorium pengelolaan hutan
01 – Jumlah laboratorium pengelolaan hutan
Labora-torium
4 4 4 4 4
04 – Terkelolanya KHDTK dan Hutan Penelitian
01 – Jumlah KHDTK dan Hutan Penelitian yang dikelola
Unit 4 6 6 6 6
05 – Tersedianya IPTEK LHK untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang diterapkan
01 – Jumlah Produk hasil penelitian dan pengembangan pengelolaan hutan dikelola
Produk 0 10 10 10 10
06 – Terlaksananya Implementasi IPTEK Hasil Hutan, Jasa Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati
01 – Jumlah Pilot Iptek yang dimanfaatkan oleh satuan kerja terkait (Lokasi 2 KHDTK)
Unit 0 2 2 2 2
Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan (5392)
01 – Tersedianya produk hasil litbang peningkatan nilai tambah hasil hutan yang inovatif dan implementatif
01 – Jumlah produk hasil litbang peningkatan nilai
Produk 8 15 15 15 15
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
45
Kegiatan Sasaran Kegiatan
(SK)
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Satuan Target
2020 2021 2022 2023 2024
tambah hasil hutan yang inovatif dan implementatif
02 – Tekelolanya Laboratorium hasil hutan
01 – Jumlah laboratorium hasil hutan yang terkelola
Labora-torium
1 4 4 4 4
03 – Terlaksananya pengembangan sistem Aplikasi AIKO (alat identifikasi kayu otomatis) untuk mendukung penegakan hukum di bidang LHK
01 – Jumlah data spesies kayu pada aplikasi AIKO KLHK (jenis)
Jenis 0 1050 1150 1250 1350
04 – Tersedianya Iptek LHK untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang diterapkan
01 – Jumlah produk hasil Penelitian dan Pengembangan Nilai Tambah Hasil Hutan
Produk 0 10 10 10 10
Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi kebijakan dan perubahan iklim (5393)
01 – tersedianya produk hasil litbang sosial, ekonomi, kebijakan dan perubahan iklim
01 – Jumlah produk produk hasil litbang sosial, ekonomi, kebijakan dan perubahan iklim yang inovatif dan implementatif
Produk 0 15 15 15 15
02 – tersedianya IPTEK LHK untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang diterapkan
02 – Jumlah Produk hasil litbang sosial ekonomi, kebijakan dan peruabhan iklim
Produk 0 10 10 10 10
Pelaksanaan Kegiatan Penelitian tematik unit litbang LHK di daerah (15 satker)
01 – tersedianya produk hasil litbang tematik daerah yang inovatif dan implementatif
01 – Jumlah produk hasil litbang tematik daerah yang inovatif dan implementatif
Produk 45 45 45 45 45
02 – terkelolanya Kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) BLI
01 – Jumlah KHDTK dan Hutan Penelitian yang dikelola
unit 31 32 32 32 32
03 - Tersedianya IPTEK LHK untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang diterapkan
01 – Jumlah produk Produk 0 30 30 30 30
RENSTRA PUSLITBANG HUTAN 2020-2024
46
Kegiatan Sasaran Kegiatan
(SK)
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Satuan Target
2020 2021 2022 2023 2024
hasil penelitian dan pengembanan tematik daerah
04 – tersedianya IPTEK LHK hasil hutan, jasa lingkungan dan keanekaragaman hayati yang diimplemtasikan
01 – Jumlah KHDTK yang mengimplementasikan Pilot IPTEK
Unit 0 8 8 8 8
05 – Terlaksananya Pengembangan ekowisata dengan konsep SAVE (science, academic, voluntary, Education) = KHDTK Aek Nauli
01 – Jumlah Destinasi wisata alam prioritas
Unit 0 1 1 1 1
3. Program Dukungan Manajemen
Tabel 14. Sasaran kegiatan dan Indikator Kinerja kegiatan BLI untuk Dukungan
Manajemen
Kegiatan Sasaran Kegiatan
(SK)
Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Satuan Target
2020 2021 2022 2023 2024
Dukungan manajemen dan pelaksanaan tuga teknis lainnya secretariat badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (5390)
01 – Terselenggaranya Manajemen Eselon I
01 – Nilai SAKIP Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi
Poin 81 81 81 81 82
02 – Level Maturitas SPIP Badan Litbang dan Inovasi
Level 3 3 3 3 3
03 – Laporan Keuangan Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi yang tertib dan akuntabel
Dokumen 1 1 1 1 1
02 – Terlaksananya perencanaan pengelolaan dan penataan KHDTK dan HP
01 – Meningkatnya perencanaan pengelolaan dan penataan KHDTK dan Hutan Penelitian
Laporan 0 1 1 1 1
47
Tabel 15. Matrik pembangunan jangka menengah Kementerian/Lembaga indikasi target dan pendanaan prioritas BLI KLHK
Program / Kegiatan / Proyek Indikator
Indikasi Target Indikasi Belanja Non Operasiona
Tahun 2020–2024 (Miliar)
Lokasi Proyek Prioritas Strategis (Major
Project)
Agenda Pembangunan 2020 2021 2022 2023 2024
Program Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
337,2
Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan
28,1
Penerapan IPTEK LHK untuk meningkatkan kapasitas masyarakat
Jumlah produk hasil penelitian dan pengembanga pengelolaan hutan
0 10 10 10 10 12,1 Pusat 06
Implementasi IPTEK Hasil Hutan, Jasa Lingkungan, dan Keanekaragaman hayati
Jumlah KHDTK yang mengimplementasikan pilot IPTEK
0 2 2 2 2 16 Pusat 01
Penelitian dan Pengembangan
Peningkatan Nilai Tambah Hasil Hutan
61,3
Pengembangan Sistem Aplikasi AIKO (alat identifikasi kayu otomatis) untuk mendukung Penegakan Hukum di bidang LH
Jumlah data spesies kayu pada aplikasi
AIKO KLHK
0 1050 1150 1250 1350 50 Pusat 06
48
Program / Kegiatan / Proyek Indikator
Indikasi Target Indikasi Belanja Non Operasiona
Tahun 2020–2024 (Miliar)
Lokasi Proyek Prioritas Strategis (Major
Project)
Agenda Pembangunan 2020 2021 2022 2023 2024
Penerapan IPTEK LHK untuk meningkatkan kapasitas masyarakat
Jumlah produk hasil penelitian dan pengembangan nilai tambah hasil hutan
0 10 10 10 10 11,3 Pusat 06
Penelitian dan Pengembangan Kualitas Lingkungan dan Pengelolaan Laboratorium Lingkungan
106,6
Pembangunan Laboratorium Riset Merkuri dan Metrologi Lingkungan
Jumlah Laboratorium Riset Merkuri dan Metrologi Lingkungan yang Dibangun
1 0 0 0 0 74 Provinsi
Banten
Penguatan System peringatan dini bencana
06
Sertifikasi laboratorium lingkungan hidup
Jumlah sertifikasi laboratorium lingkungan hidup daerah yang diterbitkan
0 6 6 6 6 12 6 wilayah
pulau
06
Penerapan IPTEK LHK untuk meningkatkan kapasitas masyarakat
Jumlah produk hasil penelitian dan pengembangan kualitas lingkungan
0 5 5 5 5 20,6 Pusat 06
Peningkatan Kapasitas Penyusunan Kebijakan Kehutanan dan Penanganan Perubahan Iklim
11,7 06
49
Program / Kegiatan / Proyek Indikator
Indikasi Target Indikasi Belanja Non Operasiona
Tahun 2020–2024 (Miliar)
Lokasi Proyek Prioritas Strategis (Major
Project)
Agenda Pembangunan 2020 2021 2022 2023 2024
Penerapan IPTEK LHK untuk meningkatkan kapasitas masyarakat
Jumlah produk hasil penelitian dan pengembangan sosial, ekonomi, kebijakan dan Perubahan Iklim
0 10 10 10 10 11,7 Pusat 06
Pelaksanaan Kegiatan Penelitian Tematik Unit Litbang LHK di Daerah (15 Satker)
129,4
Penerapan IPTEK LHK untuk meningkatkan kapasitas masyarakat
Jumlah produk hasil penelitian dan pengembangan tematik daerah
15 30 30 30 30 65,4 Daerah 06
Implementasi IPTEK Hasil Hutan, Jasa Lingkungan, dan Keanekaragaman hayati
Jumlah KHDTK yang mengimplementasikan pilot IPTEK
0 8 8 8 8 64 Daerah 01
Pengembangan Ekowisata dengan konsep SAVE (Science, Academic, Voluntary, Education) = TN Komodo, TN Alas Purwo, TN Baluran, TWA Kamojang Papandayan, TN Gunung Leuser, KHDTK Aek Nauli, Hutan Pendidikan dan Penelitian Wanagama
Jumlah destinasi wisata alam prioritas (Unit)
0 1 1 1 1 71,4 KHDTK Aek
Nauli
10 Destinasi Pariwisata Prioritas: Danau Toba, Borobudur Dskt, Lombok-Mandalika, Labuan Bajo, Manado-Likupang, Wakatobi, Raja Ampat, Bromo-Tengger- Semeru, Bangka Belitung, dan Morotai
01
50
Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (BLI) mempunyai tugas melakukan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan termasuk penyebarluasan hasil-hasil penelitian, pengembangan dan inovasi kepada pengguna internal dan eksternal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Untuk melaksanakan tugas tersebut BLI mempunyai fungsi : 1. Penyusunan kebijakan teknis, rencana, program dan kerjasama di bidang
penelitian, pengembangan dan inovasi LHK; 2. Pelaksanaan tugas di bidang penelitian, pengembangan dan inovasi LHK; 3. Pemantauan, bimbingan teknis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di
bidang penelitian, pengembangan dan inovasi LHK; 4. Diseminasi dan alih informasi ilmu pengetahuan dan teknologi, hasil-hasil
penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang LHK; dan 5. Pelaksanaan administrasi BLI LHK.
Sebagai Lembaga Litbang yang ada kementerian teknis, BLI pada periode
Renstra setiap 5 (lima) tahun selalu menyusun Rencana Penelitian dan Pengembangan Integratif. Rencana Penelitian dan Pengembangan ini untuk mengintegrasikan kegiatan litbang yang dilakukan oleh satker lingkup BLI agar bisa menjadi kesatuan yang utuh dengan output terintegratif. Rencana Litbang Integratif ini biasanya dikoordinasikan oleh koordinator yang merangkum dan mengarahkan kegiatan penelitian. Pada periode Renstra 2015-2019 terdapat 15 Rencana Penelitian Integratif dan 8 Rencana Pengembangan Integratif. Untuk Periode Renstra 2020-2024 ini BLI menetapkan ada 10 Rencana Penelitian Pengembangan dan Inovasi Integratif (RPPII) yaitu :
1. RPPII 1. Inovasi Budidaya dan Pemanfaatan Tanaman Energi Baru Terbarukan; 2. RPPII 2. Pengembangan Teknik Herbal Hutan; 3. RPPII 3. Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim; 4. RPPII 4. Pengelolaan Kualitas Lingkungan; 5. RPPII 5. Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati; 6. RPPII 6. Peningkatan Pengelolaan Hutan Lestari; 7. RPPII 7. Peningkatan Pengelolaan Perhutanan Sosial; 8. RPPII 8. Efektivitas Kebijakan Reforma Agraria; 9. RPPII 9. Material Fungsional Berbasis Kehutanan; 10. RPPII 10. Nilai Tambah Produk Kehutanan.
51
BAB III. KEGIATAN DAN KOMPONEN KEGIATAN
3.1. Kegiatan, Sasaran Kegiatan dan Output Kegiatan (Output) Unit Kerja Eselon II dan UPT
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan (Puslitbang Hutan) merupakan salah satu satker Pusat pada Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi (BLI) yang program dan kegiatannya harus mendukung dan menjadi bagian yang pencapaian target kinerja BLI. Target kinerja BLI pada tahun 2020-2024 yaitu: 1. Terlaksananya layanan dukungan manajemen eselon I (layanan); 2. Jumlah sertifikasi laboratorium lingkungan hidup daerah yang diterbitkan
(sertifikat) (target RPJMN tahun 2020-2024); 3. Terbangunnya laboratorium riset merkuri dan metrologi lingkungan (laboratorium
riset); 4. Tersedianya produk penelitian dan pengembangan kualitas lingkungan dan
pengelolaan laboratorium lingkungan (produk); 5. Terkelolanya laboratorium rujukan untuk pengujian parameter kualitas
lingkungan dan kajian baku mutu kualitas lingkungan (laboratorium); 6. Jumlah data spesies kayu pada aplikasi AIKO KLHK (jenis); 7. Tersedianya produk penelitian, pengembangan dan inovasi peningkatan nilai
tambah hasil hutan (produk) 8. Terkelolanya laboratorium hasil hutan (Laboratorium) 9. Terkelolanya laboratorium pengelolaan hutan (Laboratorium) 10. Jumlah pilot iptek yang dimanfaatkan oleh satuan kerja terkait (unit) (target
RPJMN tahun 2020-2024) 11. Tersedianya hasil penelitian, pengembangan dan inovasi yang dimanfaatkan
(produk) 12. Tersedianya produk penelitian, pengembangan dan inovasi pengelolaan hutan
(produk) 13. Terkelolanya KHDTK dan Hutan Penelitian (unit) 14. Terkelolanya laboratorium pengelolaan hutan (laboratorium) 15. Terbangunnya laboratorium sutra alam Indonesia (laboratorium riset) 16. Tersedianya produk penelitian pengembangan tematik unit litbang LHK di daerah
(produk) 17. Jumlah destinasi wisata alam prioritas (unit) (target RPJMN tahun 2020-2024) 18. Terlaksananya dukungan manajemen satker (layanan) 19. Tercapainya penetapan 18 KHDTK BLI (unit)
Berdasarkan sasaran kegiatan dan Indikator Kinerja Kegiatan yang ditetapkan oleh BLI, Puslitbang Hutan masuk ke dalam Program Riset dan Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Inovasi dan Program Dukungan Manajemen Sekretariat BLI.
52
Tabel 16. Sasaran kegiatan dan IKK Puslitbang Hutan
Kegiatan Sasaran Kegiatan
(SK)
Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK)
Satuan Target
2020 2021 2022 2023 2024
Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan (5391)
01 – Tersedianya produk hasil litbang pengelolaan hutan yang inovatif dan implementatif
01 – Jumlah produk hasil litbang pengelolaan hutan yang inovatif dan implementatif
Produk 7 (3) 15 15 15 15
02 – Terbangunnya laboratorium sutera alam Indonesia
01 – Jumlah laboratorium sutera alam Indonesia yang dibangun
Laborato-rium Riset
1 1 0 0 0
03 – Terkelolanya laboratorium pengelolaan hutan
01 – Jumlah laboratorium pengelolaan hutan
Laborato-rium
4 4 4 4 4
04 – Terkelolanya KHDTK dan Hutan Penelitian
01 – Jumlah KHDTK dan Hutan Penelitian yang dikelola
Unit 4 6 6 6 6
05 – Tersedianya IPTEK LHK untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang diterapkan
01 – Jumlah Produk hasil penelitian dan pengembangan pengelolaan hutan dikelola
Produk 0 10 10 10 10
06 – Terlaksananya Implementasi IPTEK Hasil Hutan, Jasa Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati
01 – Jumlah Pilot Iptek yang dimanfaatkan oleh satuan kerja terkait (Lokasi 2 KHDTK)
Unit 0 2 2 2 2
53
Pada tabel di atas bahwa setiap IKK mempunyai satuan yang berbeda, berikut adalah maksud satuan pada masing-masing IKK. Tabel 17. Rincian satuan IKK Puslitbang Hutan
Sasaran Kegiatan (SK) Indikator Kinerja
Kegiatan (IKK) Satuan Rincian Satuan
1. Tersedianya produk hasil litbang pengelolaan hutan yang inovatif dan implementatif
Jumlah produk hasil litbang pengelolaan hutan yang inovatif dan implementatif
Produk Jurnal internsional
Jurnal terakreditasi nasional Buku
2. Terbangunnya laboratorium sutera alam Indonesia
Jumlah laboratorium sutera alam Indonesia yang dibangun
Laboratorium Riset
Laboratorium Riset sutera alam di HP Dramaga (Gedung dan Peralatan)
3. Terkelolanya laboratorium pengelolaan hutan
Jumlah laboratorium pengelolaan hutan
Laboratorium Laboratorium INTROF-CC Laboratorium Perlindungan
Hutan Laboratorium Herbarium Laboratorium dan
persemaian silvikultur Laboratorium dan
persemaian Sutera alam
4. Terkelolanya KHDTK dan Hutan Penelitian
Jumlah KHDTK dan Hutan Penelitian yang dikelola
Unit Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) meliputi :
KHDTK Carita, KHDTK Yanlapa, KHDTK Cikampek, dan KHDTK Haurbentes.
Sedangkan Hutan Penelitian ada 7 HP meliputi :
HP Dramaga, HP Cikole, HP Arcamanik, HP Pasirhantap, HP Pasirawi, HP Gunung Dahu, HP Sobang.
5. Tersedianya IPTEK LHK untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang diterapkan
Jumlah Produk hasil penelitian dan pengembangan pengelolaan hutan dikelola
Produk Demplot
Produk hasil penelitian
HKI (hak cipta, PVT, Paten) Jurnal
6. Terlaksananya Implementasi IPTEK Hasil Hutan, Jasa Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati
Jumlah Pilot Iptek yang dimanfaatkan oleh satuan kerja terkait (Lokasi 2 KHDTK)
Unit Pilot Iptek Hasil Hutan, Jasa Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati di KHDTK Carita
Pilot Iptek Hasil Hutan, Jasa Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati di KHDTK Cikampek
Adapun kegiatan yang berada pada masing-masing IKK adalah sebagai berikut :
54
Tabel 18. Kegiatan masing-masing IKK Puslitbang Hutan
Sasaran Kegiatan (SK) Indikator Kinerja Kegiatan (IKK)
Kegiatan
1. Tersedianya produk hasil litbang pengelolaan hutan yang inovatif dan implementatif
Jumlah produk hasil litbang pengelolaan hutan yang inovatif dan implementatif
Kegiatan penelitian dan pengembangan dengan tingkat penelitian dasar sampai dengan penelitian, pengembangan. Termasuk dalam kegiatan di sini adalah kajian Isu aktual sesuai permintaan dari Kementerian LHK dan instansi lain.
2. Terbangunnya laboratorium sutera alam Indonesia
Jumlah laboratorium sutera alam Indonesia yang dibangun
Pembangunan fisik gedung laboratorium riset sutera alam di HP Dramaga
Pengadaan peralatan laboratorium
Pengadaan mebeulair laboratorium
Kegiatan ini berlangsung selama 2 tahun yaitu tahun 2020 sampai 2021
3. Terkelolanya laboratorium pengelolaan hutan
Jumlah laboratorium pengelolaan hutan
Kegian pengelolaan laboratorium dan persemaian yang dimiliki oleh Puslitbang Hutan yaitu
Laboratorium INTROF-CC Laboratorium Perlindungan Hutan
Laboratorium Herbarium Laboratorium dan persemaian silvikultur
Laboratorium dan persemaian Sutra alam
4. Terkelolanya KHDTK dan Hutan Penelitian
Jumlah KHDTK dan Hutan Penelitian yang dikelola
Terdiri dari dua Kegiatan besar yaitu
a. Kegiatan PeKawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) meliputi pengelolaan KHDTK Carita, KHDTK Yanlapa, KHDTK Cikampek, dan KHDTK Haurbentes.
b. Kegiatan Hutan Penelitian ada 7 HP meliputi : HP Dramaga, HP Cikole, HP Arcamanik, HP Pasirhantap, HP Pasirawi, HP Gunung Dahu, HP Sobang.
5. Tersedianya IPTEK LHK untuk meningkatkan kapasitas masyarakat yang diterapkan
Jumlah Produk hasil penelitian dan pengembangan pengelolaan hutan dikelola
Kegiatan litbang yang masuk dalam kategori Pengembangan dan Kategori Inovasi yang direncanakan menghasilkan produk yang bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Termasuk dalam kegiatan di sini adalah kegiatan tindak lanjut hasil penelitian
6. Terlaksananya Implementasi IPTEK Hasil Hutan, Jasa Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati
Jumlah Pilot Iptek yang dimanfaatkan oleh satuan kerja terkait (Lokasi 2 KHDTK)
Kegiatan Pilot Iptek hasil-hasil penelitian baik yang dihasilkan oleh Puslitbang Hutan maupun satker lain yang diiimplementasikan pada lokasi KHDTK. Terdiri dari :
Pilot Iptek Hasil Hutan, Jasa Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati di KHDTK Carita
Pilot Iptek Hasil Hutan, Jasa Lingkungan dan Keanekaragaman Hayati di KHDTK Cikampek
Sebagai salah satu institusi pelaksana kegiatan penelitian dan pengembangan di
KLHK, Puslitbang Hutan mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan. Pengelompokan kegiatan litbang dan inovasi
55
dikelompokan ke dalam 3 kategori yaitu Kegiatan Penelitian; Kegiatan Pengembangan dan Kegiatan Inovasi. Pengelompokan tersebut berdasarkan Tingkat Kesiapterapan Teknologi-TKT (Technology Readiness Level-TRL). Pengelompokan Kegiatan Litbang dan Inovasi sebagai berikut : a. Kategori Penelitian
Yang dikategorikan kegian penelitian adalah kegiatan riset dasar dengan tingkat TKT 1 sampai dengan TKT 3, dan Riset terapan yaitu kegiatan riset dengan TKT 4 s/d TKT 7.
b. Kategori Pengembangan Kegiatan litbang yang dikategorikan pengembangan adalah kegiatan riset dengan tingkat TKT 8 sd 9, atau kegiatan yang memiliki demplot.
c. Kategori Inovasi Yang dimaksud dalam kategori inovasi adalah kegiatan yang invensi yang dikombinasikan dengan komersialisasi.
Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi telah menetapkan ada 10 Rencana
Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Integratif (RPPII), dan Puslitbang Hutan berencana terlibat dalam seluruh kegiatan RPPII tersebut. Adapun kegiatan litbanginov yang akan dilaksanakan Puslitbang Hutan pada setiap RPPII sebagai berikut :
1. RPPII 1. Inovasi Budidaya dan Pemanfaatan Tanaman Energi Baru Terbarukan sebanyak 4 Kegiatan;
2. RPPII 2. Pengembangan Teknik Herbal Hutan sebanyak 12 Kegiatan; 3. RPPII 3. Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim sebanyak 6 Kegiatan; 4. RPPII 4. Pengelolaan Kualitas Lingkungan sebanyak 4 Kegiatan; 5. RPPII 5. Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati sebanyak 20 Kegiatan; 6. RPPII 6. Peningkatan Pengelolaan Hutan Lestari sebanyak 12 Kegiatan; 7. RPPII 7. Peningkatan Pengelolaan Perhutanan Sosial sebanyak 8 Kegiatan; 8. RPPII 8. Efektivitas Kebijakan Reforma Agraria sebanyak 1 Kegiatan; 9. RPPII 9. Material Fungsional Berbasis Kehutanan sebanyak 1 Kegiatan; 10. RPPII 10. Nilai Tambah Produk Kehutanan sebanyak 2 Kegiatan.
Untuk detail kegiatan setiap RPPII ada pada lampiran.
Sejak tahun 2020, Puslitbang Hutan bersama dengan satker Pusat lainnya yang berkantor di Kampus Litbang dan Inovasi di Jalan Gunung Batu bogor, secara penganggaran menjadi satu dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Kantor Pusat Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi, dengan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dikoordinasikan oleh Sekretaris BLI. Dikarenakan penyatuan DIPA tersebut, untuk kegiatan Layanan Perkantoran (gaji dan operasional perkantoran) dan Kegitan Dukungan Manajemen Puslitbang Hutan menjadi satu dalam kegiatan Layanan Dukungan Manajemen Eselon I yang menjadi Output Sekretariat BLI.
56
3.2. Komponen Kegiatan untuk Masing-Masing Output Kegiatan Unit Kerjasama
Pada pelaksanaan kegiatan Puslitbang Hutan tahun 2020 pada DIPA Kantor Pusat Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi terdiri dari 6 output kegiatan yaitu: a. Layanan Dukungan Eselon I b. Layanan Perkantoran c. Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan d. Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian e. Pengelolaan Laboratorium Pengelolaan Hutan f. Pembangunan Laboratorium Sutera Alam Indonesia a. Layanan Dukungan Manajemen P3H
Berbeda dengan pada saat mempunyai DIPA Petikan sendiri, Kegiatan dukungan
Manajemen Puslitbang Hutan menjadi salah komponen dari Output Layanan Dukungan Eselon I bersama Layanan Dukungan Manajemen Pusat lain dan Sekretariat Badan. Layanan Dukungan Manajemen ini merupakan bagian dari Program Dukungan Manajemen dan pelaksanaan Tugas Teknis lainnya Sekretariat Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi.
Layanan Dukungan Manajeman Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan (P3H) bertujuan untuk memantapkan organisasi dan merupakan kegiatan rutin dan supporting kegiatan penelitian, pengembangan dan Inovasi. Kegiatan ini sebagian besar dilaksanakan oleh manajemen Puslitbang Hutan kecuali kegiatan pelaksanaan tindak lanjut hasil penelitian terdapat kegiatan yang dilakukan oleh Tim Peneliti. Kegiatan pada Layanan Dukungan Manajemen P3H adalah sebagai berikut :
1. Penyusunan Rencana Program dan Penyusunan Rencana Anggaran, terdiri atas
kegiatan : a. Perencanaan Program dan Anggaran
2. Pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi, terdiri atas kegiatan : a. Monitoring, evaluasi dan Pelaporan b. Penyusnana Desain Sistem Pengawasan Internal Pemerintah
3. Pengelolaan Data dan Informasi, terdiri atas kegiatan : a. Pengelolaan Data dan Informasi b. Pengelolaan Website Instansi Puslitbang Hutan (puslitbang.or.id)
4. Pengelolaan Keuangan, terdiri atas kegiatan : a. Pelaksanaan Sistem Akuntansi Keuangan
5. Pelaksanaan Kerjasama, terdiri atas kegiatan : a. Peningkatan Jejaring kerjasama Puslitbang Hutan
6. Pelaksanaan Tata Usaha dan Kepegawaian, terdiri atas kegiatan ; a. Administrasi Kepegawaian b. Tata persuratan dan Kearsipan
57
c. Koordinasi Institusional d. Pembinaan sertifikasi manajemen
7. Pengelolaan BMN, terdiri atas kegiatan : a. Pelaksanaan Sistem Akuntansi BMN
8. Pengelolaan Publikasi dan Diseminasi, terdiri atas kegiatan : a. Pelaksanaan Penerbitan Publikasi Berkala Ilmiah b. Penyelenggaran Pameran dan Teras Inovasi c. Pelaksanaan Diseminasi Digital
9. Pelaksanaan Tindak Lanjut Hasil Penelitian, terdiri atas kegiatan : a. Pemeliharaan Rusa b. Pengelolaan HKI
b. Layanan Perkantoran P3H
Seperti halnya Layanan Dukungan Manajemen P3H, Layanan perkantoran P3H
masih dalam Program Dukungan Manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Sekretariat Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi. Tujuan dari kegiatan Layanan Perkantoran P3H adalah untuk menjamin keberlangsungan operasional Kantor seperti pembayaran Gaji dan Tunjangan Pegawai Negeri Sipil; Pembayaran honor para tenaga kontrak; Pembayaran langganan daya dan jasa seperti listrik, air, dan telepon; Pemeliharaan peralatan perkatoran seperti komputer, alat lab, Ac dan lain-lain; Pemeliharaan gedung dan bangunan, dan pemeliharaan halaman.
Sehubungan dengan terbatasan Anggaran Non Operasional Perkantoran yang diterima Puslitbang Hutan pada Tahun 2020 ini maka untuk kegiatan rapat-rapat, pengadaan ATK dan fotocopy untuk masing-masing sub bidang dan kelti dimasukkan ke dalam kegiatan operasional kantor. Selain itu bahan-bahan yang bersifat rutin seperti bahan kimia untuk pemeliharaan koleksi dilaboratorium dan pengadaan bahan untuk pakan rusa juga dimasukkan ke dalam kegiatan operasional kantor. Besarnya jumlah SDM Puslitbang Hutan baik untuk Aparatur Sipil Negara (ASN)/PNS maupun Tenaga kontrak. Kegiatan Layanan Perkantoran P3H terdiri atas kegiatan sebagai berikut : 1. Pembayaran Gaji dan Tunjangan 2. Operasional dan Pemeliharaan Kantor c. Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan
Sebagai salah satu institusi pelaksana kegiatan penelitian dan pengembangan di
KLHK, Puslitbang Hutan mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengembangan dan inovasi di bidang pengelolaan hutan. Dikarenakan masih berprosesnya terkait kordinasi pelaksanaan kegiatan penelitian lingkup badan litbang dan inovasi, sampai dengan bulan Januari 2020 belum diputuskan nama dari Rencana Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Integratif (RPPII) lingkup Badan Litbang dan Inovasi KLHK. Pengelompokan kegiatan litbang dan inovasi dikelompokan ke dalam 3 kategori yaitu Kegiatan Penelitian; Kegiatan Pengembangan dan Kegiatan Inovasi. Pengelompokan tersebut berdasarkan Tingkat Kesiapterapan Teknologi-TKT (Technology Readiness Level-TRL). Pengelompokan kegiatan Penelitian sebagai berikut :
58
i. Kategori penelitian Yang dikategorikan kegiatan penelitian adalah kegiatan riset dasar dengan tingkat TKT 1 sampai dengan TKT 3, dan Riset terapan yaitu kegiatan riset dengan TKT 4 s/d TKT 7
ii. Kategori pengembangan Kegiatan litbang yang dikategorikan pengembangan adalah kegiatan riset dengan tingkat TKT 8 sd 9, atau kegiatan yang memiliki demplot
iii. Kategori Inovasi Yang dimaksud dalam kategori inovasi adalah kegiatan yang invensi yang dikombinasikan dengan komersialisasi.
Pada Tahun 2020 Puslitbang Hutan melaksanakan 8 Kegiatan Penelitian, 7
kegiatan Pengembangan dan 3 kegiatan Inovasi. Kegiatan pada Output Penelitian dan Pengembangan Pengelolaan Hutan terdiri atas :
a. Pelaksanaan Penelitian Integratif Pengelolaan Hutan
1. Penanganan Air Asam Tambang dengan Teknik Bioremediasi Untuk Meningkatkan Capaian Restorasi Lahan
2. Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pergeseran Distribusi Spesies Tumbuhan Strategi dalam pengembangan ekowisata berkelanjutan
3. Dampak Implementasi Kebijakan TORA pada Berbagai Tipe Penggunaan Lahan Terhadap Biodiversitas
4. Model Pengelolaan Area Bernilai Konservasi Tinggi (ABKT) Pasca Moratorium Perkebunan Kelapa Sawit Untuk Optimasi Konservasi Keanekaragaman Hayati Pada Lansekap Multifungsi
5. Desain Sistem Pengelolaan Hutan Produksi Berbasis Informasi Konsumsi Produk Kayu
6. Model Deteksi dan Kuantifikasi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari Degradasi Hutan
7. Strategi Konservasi EETS (Endemic, Endangered, Threatened Species) kelompok Dipterokarpa menuju pengelolaan, pemanfaatan dan perlindungan sumberdaya hutan tropis Indonesia
8. Pemanfaatan tanaman Famili Meliaceae sebagai pestisida nabati untuk mengantikan pestisida kimia sintetik dalam mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari
9. Program Setter
b. Pengembangan IPTEK Pengelolaan Hutan terdiri atas kegiatan : 1. Pemanfaatan Teknologi Geoinformasi untuk Pemetaan Karakteristik
Hidrologi, Kerawanan Banjir dan Restorasi Lahan Kritis untuk Pengembangan Sumber Energy Biomassa Berkelanjutan
2. Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskula untuk Peningkatan Pertumbuhan dan Percepatan Pembungaan Tanaman Malapari (Pongamia pinnata L.)
3. Pengembangan Budidaya In-situ Jamur Morel
59
4. Identifikasi Spesies Pohon Hutan Bahan Pangan Berdasarkan Sistem Pakar Android
5. Uji Kesehatan Benih Melalui Teknologi DNA Barcoding Menggunakan Database Berbasis Bioinformatika
6. Kajian Isu Aktual
7. Update Peta Jenis-Jenis Pohon Andalan Setempat Untuk Rehabilitasi Hutan dan Lahan di Indonesia
c. Inovasi IPTEK Pengelolaan Hutan terdiri atas kegiatan :
a. Bioinduksi tablet/pasta fungi endofit pembentuk gaharu budidaya sebagai sumber bahan baku obat herbal
b. Uji Multilokasi Hibrid Murbei, Hibrid Ulat Harapan dan Pengembangan biomaterial dari protein serisin.
c. Tindak Lanjut Pengelolaan Stasiun Riset
d. Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian
Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan merupakan salah satu eselon II yang
berada di bawah Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang mempunyai tugas melaksanakan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi di Bidang Pengelolaan Hutan. Puslitbang Hutan merupakan salah satu Pusat Litbang yang keberadaannya telah mempunyai sejarah yang panjang sejak tahun 1821. Salah satu bukti keberadaan riset bidang pengelolaan hutan adalah koleksi tanaman hutan di kawasan Hutan baik di KHDTK dan Hutan Penelitian.
Sebagai salah satu sarana untuk penelitian dan pengembangan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) dan Hutan Penelitian (HP) diharapkan dapat menjadi show windows bagi iptek yang dihasilkan oleh Puslitbang Hutan. Puslitbang Hutan mengelola 4 KHDTK yaitu KHDTK Carita, KHDTK Yanlapa, KHDTK Cikampek, dan KHDTK Haurbentes. Sedangkan Hutan Penelitian ada 7 HP meliputi HP Dramaga, HP Cikole, HP Arcamanik, HP Pasirhantap, HP Pasirawi, HP Gunung Dahu, HP Sobang. Seiring dengan berkembangnya Iptek, fungsi KHDTK/HP yang awalnya bertujuan sebagai lokus litbang dan introduksi jenis pohon hutan baik asli maupun asing telah berkembang sebagai sumber benih dan plasma nutfah, tempat kegiatan pendidikan dan latihan, penangkaran satwa, koleksi jenis, obyek wisata ilmiah/wisata alam, dan lain-lain.
Banyak tantangan dalam pengelolaan KHDTK dan HP yang dikelola oleh Pusat Litbang Hutan. Yang menjadi tantangan besar adalah tekanan masyarakat terhadap kawasan hutan dan belum peraturan yang bisa mendukung pemanfaatan kawasan KHDTK dan HP untuk lebih dimanfaatkan jasa lingkungannya.
Seperti halnya tahun 2019, output kegiatan Pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian menjadi output tersendiri dan menjadi salah satu Indikator Kinerja Kegiatan Puslibang Hutan. Output kegiatan pengelolaan KHDTK dan Hutan Penelitian terdiri atas 2 komponen yaitu :
60
a. Pengelolaan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) b. Pengelolaan Hutan Penelitian (HP)
e. Pengelolaan Laboratorium Pengelola Hutan
Pada tahun 2020-2024 ada yang berbeda dengan penganggaran pada tahun
sebelumnya, pada tahun 2020 terdapat output baru yaitu output pengelolaan Laboratorium Pengelola Hutan. Hal ini untuk lebih meningkatkan fasilitas penelitian berupa laboratorium yang dimiliki oleh Puslitbang Hutan. Sampai saat ini Kegiatan Litbang dan Inovasi Puslitbang Hutan didukung oleh fasilitas Laboratorium di Kantor Gunung Batu dan Laboratorium alam di KHDTK dan Hutan Penelitian. Laboratorium yang dimiliki Puslitbang Hutan adalah : a. Laboratorium INTROF-CC,
Laboratorium berisi dengan koleksi dan data base mikroba hutan tropis. Laboratorium ini merupakan laboratorium koleksi mikroba hutan tropis terlengkap di Indonesia. Saat ini koleksi mikrobanya hampir 4.000 isolat. Dalan salah satu yang menjadi andalan adalah isolat fungi pembentuk gaharu; isolate mikroba ligninolytic yang berfungsi untuk bioremediasi, biobleaching dll; isolate mikroba selulotik untuk hidrolisis pada proses bioethanol dan Isolat Oleaginous yeast untuk biodiesel
b. Laboratorium Herbarium, Koleksi Herbarium di Laboratorium ini merupakan koleksi tumbuhan hutan terlengkap di Indonesia, bahkan ada koleksi yang sudah dikumpulkan sejak jaman Belanda tahun 1917. Koleksi Herbarium mencapai 83.132 spesimen
c. Laboratorium dan Persemaian & Koleksi Tanaman Hutan Tropis –KOFFCO Sytem d. Laboratorium Sutera Alam
Lab ini memiliki koleksi galur murni ulat 71 galur yang terdiri ras jepang dan ras china yang mengalami dormansi serta ras tropis yang tidak dorman. Selain koleksi ulat, laboratorium ini juga mempunyai koleksi murbei sebanyak 30 jenis dari hasil koleksi dari beberapa negara.
e. Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman Pada Laboratorium Hama dan penyakit ini memiliki koleksi spesimen hama dan koleksi penyakit dalam bentuk spesimen basah.
Pada Output Pengelolaan Laboratorium Pengelola Hutan terdiri atas komponen
sebagai berikut : a. Pengelolaan Herbarium b. Pengelolaan laboratorium dan persemaian sutera alam c. Pengelolaan Laboratorium INTROF -CC d. Pengelolaan Laboratorium hama dan penyakit tanaman hutan
f. Pembangunan Laboratorium Sutera alam Indonesia
Dalam rangka meningkatkan peran Puslitbang Hutan dalam persuteraan alam
nasional, Puslitbang hutan pada tahun 2019 telah menagjukan pembiayaan dengan skema pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk membangun
61
laboratorium Sutera alam Indonesia di Hutan Penelitian Dramaga, Bogor. Diharapkan dengan pembangunan laboratorium Sutera alam Indonesia diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
a. Menunjang pelaksanaan tugas BLI dalam uji adaptasi telur sutera impor b. Mengembangan parent stock ulat sutera untuk mengurangi impor telur dan
benang ulat sutera dari China c. Pengembangan koleksi 40 jenis murbei d. Peningkatan hybrid unggul melalui koleksi 78 galur murni e. Hilirisasi produk iptek sutera untuk ekonomi baru masyarakat dengan sutera asli
Indonesia
3.3. Pengarusutamaan
Dalam RPJMN 2020-2021 telah ditetapkan adanaya Pengarusutamaan (Mainstreaming) sebagai bentuk pembangunan yang inovatif dan adaptif sehingga bisa menjadi katalis pembangunan untuk menuju masyarakat yang sejahtera dan berkeadilan. Dengan adanya pengarusutamaan diharapkan dapat mempercepat pencapaian target-target dan fokus pembangunan. Di dalam Renstra KLHK 2020-2024 terdapat 4 (empat) pengarusutamaan (Mainstreaming, yang saling terkait dan saling mendukung, yaitu : a. Pengarusutamaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang dapat memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengorbankan generasi masa depan, dengan mengedepankan kesejahteraan yang mencakup tiga dimensi yakni sosial, ekonomi dan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan pada dasarnya merupakan alat dan sarana untuk mencapai agenda pembangunan nasional, termasuk bidang lingkungan hidup dan kehutanan (LHK) yang mensyaratkan partisipasi dan kolaborasi semua pihak. Arah kebijakan pembangunan berkelanjutan adalah pengejawantahan 17 (tujuh belas) tujuan pembangunan berkelanjutan dalam arah pembangunan nasional di setiap sektor/bidang pembangunan maupun wilayah/daerah, yang diupayakan dengan strategi yaitu: (1) menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat; (2) meningkatkan efisiensi pemanfaatan, dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam, termasuk pengurangan timbulan sampah dan limbah; (3) meningkatkan kapasitas dan kemampuan dalam penguasaan teknologi beserta pendanaannya kemudian diikuti dengan pemantauan dalam pelaksanaannya.
b. Pengarusutamaan Tata Kelola Pemerintah yang Baik Arah kebijakan tata kelola pemerintahan yang baik adalah penguatan tata kelola secara efektif, efisien dan akuntabel dalam setiap pelaksanaan pembangunan, yang diupayakan dengan strategi yaitu: (1) meningkatkan kualitas manajemen Aparat Sipil Negara (ASN) KLHK; (2) meningkatkan efektivitas dan efisiensi tata kelola pembangunan KLHK; (3) meningkatkan kualitas pelayanan publik KLHK; (4) meningkatkan akuntabilitas kinerja KLHK; (5) meningkatkan keterbukaan
62
informasi publik serta kemudahaan akses informasi dan data; (6) meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingannya
c. Pengarusutamaan Gender (PUG) Pengarusutamaan tata kelola pemerintahan yang baik di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan merupakan kebijakan, peraturan, kelembagaan, manajemen dan seluruh mekanisme dan proses yang mempengaruhi penggunaan dan pemanfaatan sumber daya hutan dan lingkungan, baik di tingkat lokal/daerah, nasional dan tingkat global yang terakit dengan interaksi antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, agar hutan tetap lestari dan kualitas lingkungan tetap terjaga untuk kesejahteraan masyarakat. Pengarusutamaan gender (PUG) merupakan strategi untuk mengintegrasikan perspektif gender ke dalam pembangunan, mulai dari penyusunan kebijakan, perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, serta pemantauan dan evaluasi. Tujuan dari PUG adalah menjamin terciptanya akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat pembangunan KLHK bagi setiap masyarakat yang seimbang antara perempuan dan laki-laki. Arah kebijakan PUG adalah perwujudan kesetaraan gender, sehingga mampu menciptakan pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh penduduk Indonesia, yang diupayakan dengan strategi yaitu : (1) mengurangi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan dalam mengakses dan mengontrol sumber daya; (2) berpartisipasi di seluruh proses pembangunan dan pengambilan keputusan serta dalam memperoleh manfaat dari pembangunan; (3) penguatan pemahaman dan komitmen pemangku kepentingan, koordinasi dalam pelaksanaan PUG, baik pelaksanaan perencanaan dan penganggaran yang responsive gender (PPRG) maupun penguatan kebijakan dan regulasi yang responsif gender; (4) penyediaan dan pemanfaatan data terpilah serta sarana dan prasarana yang responsif gender; (5) pengembangan inovasi untuk memudahkan pelaksanaan PUG.
d. Pengarusutamaan Modal Sosial Budaya Pengarusutamaan modal sosial budaya merupakan internalisasi nilai dan pendayagunaan kekayaan budaya untuk mendukung seluruh proses pembangunan. Pengetahuan tradisional (local knowledge), kearifan local (local wisdom), pranata sosial di masyarakat sebagai penjelmaan nilai-nilai sosial budaya komunitas harus menjadi pertimbangan dalam proses perencanaan serta penyusunan kebijakan dan program pembangunan nasional. Arah kebijakan pengarusutamaan modal sosial budaya adalah perwujudan pola pikir, pola sikap dan pola perilaku yang diorientasikan pada penghargaan atas khazanah budaya masyarakat, sekaligus upaya pelestarian dan pemajuan kebudayaan bangsa, yang dilaksanakan dengan strategi yaitu: (1) meningkatkan pembangunan inklusif berwawasan budaya; (2) mengembangkan produk barang dan jasa berbasis seni, budaya dan inovasi khas budaya bangsa; (3) meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan/kebijakan dan pengelolaan sumber daya publik dengan kearifan lokal; (4) meningkatkan pembangunan
63
berkelanjutan dan pelestarian lingkungan dengan mempertimbangkan nilai-nilai sosial budaya komunitas.
e. Pengarusutamaan Transformasi Digital
Pengarusutamaan transformasi digital merupakan upaya untuk mengoptimalkan peranan teknologi digital dalam meningkatkan daya saing bangsa dan sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan, dengan mengutamakan aspek pemantapan ekosistem (supply), pemanfaatan (demand) dan pengelolaan big data, yang diupayakan dengan strategi yaitu: (1) membangun kondisi pemungkin (enabling conditions) yang mendorong pengembangan pelayanan digital; (2) memanfaatkan teknologi digital untuk mencapai efektivitas dan efisiensi dalam pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat; (3) mengoptimalkan pengelolaan big data agar terus terjaga keberlanjutan transformasi digital
f. Pengarusutamaan Kerentanan Bencana dan Perubahan Iklim
Pengembangan Instrumen kebijakan adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana dengan strategi yaitu: (1) mengimplementasikan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) terintegrasi dengan perencanaan pembangunan dan mekanisme keuangan; (2) meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan teknologi yang disertai dengan peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap kebencanaan dan perubahan iklim; (3) mengembangkan dan menguatkan sistem peringatan dini bencana sampai tingkat masyarakat; dan (4) mengembangkan sistem logistik kebencanaan nasional dilengkapi dengan sistem tata kelola dan distribusi yang dapat menjangkau wilayah terluar dan terpencil sebagai upaya penanganan bencana.
Terkait Perngarusutamaan tersebut di atas, P0uslitbang Hutan mengimplementasikan dalam kegiatan sebagai berikut : 1. Pengarusutamaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Hampir seluruh kegiatan penelitian, pengembangan dan inovasi yang dilakukan oleh Puslitbang Hutan selalu diarahkan mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Develompment Goals-SDGs). Selain itu kegiatan litbang dan inovasi kegiatan lain seperti pengelolaan laboratorium, pengelolaan KHDTK
2. Pengarusutamaan Tata Kelola Pemerintah yang Baik Dukungan untuk pengarusutamaan ini dengan semua kegiatan dilaksanakan diharapkan dapat memberi manfaatkan, penggunaan anggaran negara secara efektif, transparan dan akuntabel, responsive terhadap permasalahan yang terjadi dan selalu meningkatan kualitas baik kualitas SDM Puslitbang Hutan maupun produk-produk yang dihasilkan
3. Pengarusutamaan Gender (PUG) Pengarusutamaan Gender merupakan pengarusutamaan yang telah lama dilaksanakan dilingkup KLHK, untuk Puslitbang Hutan sendiri internalisasi PUG ini ditingkatkan dengan selalu mentagging kegiatan yang nyata bisa menjadi contoh pelaksanaan PUG. Peningkatan fasilitas perkantoran yang mendukung PUG juga dilakukan
64
4. Pengarusutamaan Modal Sosial Budaya Wujud dukungan Puslitbang Hutan dalam Pengarusutamaan Modal Sosial Budaya adalah dilakukan dalam pengelolaan Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) dan Kawasan Hutan Penelitian, dimana dalam upaya pengamanan dan kegiatan yang dilakukan selalu melibatkan masyarakat disekitarnya, dengan tetap menjunjung nilai-nilai gotong royong, kerukunan, dan kerjasama dengan masyarakat.
5. Pengarusutamaan Transformasi Digital Penggunaan Teknologi digital dalam penyimpanan data dan informasi, penyebarluasan informasi hasil litbang Puslitbang Hutan merupakan hal yang wajib dilakukan. Wujud dukungan terhadap kegiatan ini, tergambar nyata pada kegiatan pengelolaan herbarium Puslitbang Hutan. Digitalisasi koleksi herbarium, pembngunan database herbarium dan pemanfaatannya untuk KTP Pohon dan Identifikasi Pohon yang telah dimanfaatkan oleh Instansi pemerintah maupun masyarkat umum. Selain itu Puslitbang Hutan dengan Lembaga donor juga telah melakukan pelatihan dan pendampingan kepada kelompok tani untuk bisa memasarkan produknya secara online. Adanya Pandemi Covid-19 di Tahun 2020 ini, kegiatan rapat, koordinasi maupun diseminasi hasil penelitian seperti seminar, diskusi dan lain-laing lebih banyak dilakukan secara virtual dan ternyata sangat efektif. Kedepan era digital pasti akan lebih berkembang
65
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
4.1. Peta Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Komponen Kegiatan Unit
Target Kinerja dalam pencapaian target Kinerja BLI dan Target Kinerja KLHK telah ditetapkan, yaitu mendukung Sasaran Strategis KLHK ke-4 terselenggaranya tata kelola dan inovasi pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan yang baik serta kompetensi SDM LHK yang berdaya saing, dan telah
menetapkan Sasaran Program dan Indikator Kinerja Program sebagai berikut :
Tabel 19. Sasaran Program, Sasaran Kegiatan dan Indikator Kinerja Program
No. Sasaran Program (SP) Sasaran Kegiatan (SK) Indikator Kinerja Program (IKP)
1. Peningkatan IPTEK Nilai Tambah Hasil Hutan
Meningkatnya IPTEK Nilai tambah Hasil Hutan
2. Indeks Efektifitas Pengelolaan KHDTK yang dikelola sebagai laboratorium riset lapangan
Jumlah KHDTK dan Hutan Penelitian yang dikelola sebagai laboratorium riset lapangan
Jumlah KHDTK dan Hutan Penelitian yang dikelola sebagai laboratorium riset lapangan
3. Hasil litbang bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang inovatif dan implementatif
Penguatan Iptek bidang lingkungan hidup
Jumlah Penguatan Iptek Bidang Lingkungan hidup
Penguatan Iptek Nilai tambah hasil hutan
Meningkatnya iptek nilai tambah hasil hutan
Hasil Litbang bidang LHK yang Inovatif dan Implementatif
Meningkatnya produk litbang bidang LIH yang Inovatif dan implementatif
Berdasarkan Tabel di atas Puslitbang Hutan mendapat tugas untuk mengerjakan
2 (dua) Sasaran Program BLI yaitu : 1. Indeks Efektifitas Pengelolaan KHDTK yang dikelola sebagai laboratorium riset
lapangan 2. Hasil litbang bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang inovatif dan
implementatif
66
BAB V. PENUTUP
Rencana Strategis Puslitbang Hutan Tahun 2020-2024 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana Strategis Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi
Tahun 2020-2024 dan Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Dengan adanya dokumen Rencana Strategis ini, diharapkan menjadi jelas
korelasi antara Renstra Pusat Litbang Hutan Tahun 2020-2024, dengan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2020 sd 2024.
Rencana Strategis Puslitbang Hutan Tahun 2020-2024 ini juga diharapkan menjadi arahan dan acuan dalam pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi
terhadap keberhasilan dan peningkatan kinerja Puslitbang Hutan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, untuk selanjutnya diidentifikasi setiap permasalahan yang dihadapi untuk diupayakan tindak lanjut pemecahannya.
Semoga kegiatan-kegiatan litbang dan inovasi yang dilaksanakan dapat
memberikan kemanfaatan bagi kegiatan pembangunan bidang pengelolaan hutan.
Keberhasilan pelaksanaan Rencana Strategis Puslitbang Hutan Tahun 2020-2024 ini tergantung pada komitmen, tekad, semangat dan disiplin SDM Puslitbang Hutan serta
peran aktif stakeholder.
67
LAMPIRAN
68
69
Lampiran 1.
USULAN KEGIATAN LITBANG DAN INOVASI TA 2021-2024
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HUTAN
RPPII 1. Inovasi Budidaya dan Pemanfaatan Tanaman Energi Baru Terbarukan Koordinator : Dr. Budi Hadi Narendra, S.Hut., M.Si.M.Sc. Wakil Koordinator : Tri Pamungkas Yudohartono, S.Hut. M.Sc.
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran (Rp.)
Pengusul Kelompok Peneliti
1. Rekayasa rhizosfer untuk meningkatkan produktivitas terubusan kayu energi
Meningkatkan produktivitas terubusan kayu energi jenis kaliandra dan lamtoro
RPPI 1 Inovasi Budidaya dan pemanfaatan tanaman Energi
2021-2024 180.000.000 penguasaan tanah dalam implementasi kebijakan (2021)
Enny Widyati, Ragil SB Irianto, Wida Darwiati, Mira Yulianti
Silvikultur
2. Pengembangan jenis-jenis tanaman prioritas sbg sumber energi biomassa di lahan bekas tambang timah
Diperolehnya jenis-jenis tanaman sebagai sumber energi biomassa di lahan bekas tambang timah
RPPII 1
Diperolehnya teknik silvikultur yang optimal dalam memproduksi bahan baku bioenergi pada tiap jenis tanaman prioritas
2021-2024 Rp. 400 juta Prof Dr Ir Pratiwi, MSc
Pengaruh Hutan
3. Keberlanjutan pengelolaan hutan tanaman energi sebagai penyedia
Memperoleh status keberlanjutan pengelolaan hutan tanaman energi dan
RPPII 1
Diperolehnya data dan informasi dampak pengusahaan EBT pada
2022-2023 Rp. 350 juta Budi Hadi Narendra
70
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran (Rp.)
Pengusul Kelompok Peneliti
bahan baku energi biomassa
faktor pengungkit untuk meningkatkan keberlanjutannya
dimensi sosial, ekonomi, kebijakan, dan lingkungan sebagai dasar penentuan tingkat keberlanjutan hutan tanaman energi
4. Model rehabilitasi lahan kritis untuk pengembangan sumber energi biomassa berkelanjutan
Menyediakan peta arahan dan potensi pengembangan hutan tanaman energi sebagai penyedia energi biomassa
RPPII 1
Diperolehnya data dan informasi potensi lahan kritis yang tersedia dan sesuai untuk pengembangan hutan tanaman energi jenis prioritas
2023-2024 Rp. 450 juta Budi Hadi Narendra
71
RPPII 2. Pengembangan Teknik Herbal Hutan Koordinator : Dr. Made Hesti L. Tata, S.Si., M.Si. Wakil Koordinator : Sarah Faulina , S.Si. M.Sc.
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
1. Pengembangan tumbuhan berkhasiat obat dari hutan*
1. Mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan obat bahan alam yang digunakan oleh masyarakat lokal (Dayak) di Kalimantan Tengah, serta manfaat dan teknik pemanfaatannya.
2. Menyelidiki sebaran dan potensi tumbuhan obat pada beberapa tipe pemanfaatan lahan.
3. Menganalisis kandungan senyawa fitokimia jenis tumbuhan obat bahan alam terpilih dari simplisia dan memperoleh teknik ekstraksi yang paling tepat.
4. Mempelajari rantai nilai beberapa jenis tumbuhan obat bahan alam dan nilai ekonominya.
5. Menyelidiki domestikasi dan teknik budidaya tumbuhan
RPPII 2: Pengembangan Teknologi Tanaman Herbal
2021-2024 250.000.000
(Tahun 2021)
Hesti Lestari Tata, Diana Prameswari, Yetti Heryati, Gunawan Pasaribu, Husnul Khotimah, Kun Estri Maharani
Silvikultur
72
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
obat bahan alam untuk selanjutnya dapat dikembangkan.
2. Prospek Pengembangan kayu ules di lahan kering
1. Mengidentifikasi jenis-jenis kayu ules di NTB dan NTT
2. Memperoleh informasi sebaran dan potensi kayu ules
3. Mendapatkan teknik perbanyakan secara generatif dan vegetatif
4. Menganalisa kandungan kimia buah kayu ules
5. Mengetahui informasi sosek masyarakat di sekitar hutan
RPII 2:
Pengembangan Teknologi Tanaman Herbal
2021-2024 Rp. 250.000.000 (Tahun 2021)
Diana Prameswari
Made H. Lestari Tata
Dona Octavia
Titi Kalima
Dani Pamungkas
Peneliti Perhutanan Sosial
Silvikultur
3. Teknologi peningkatan produksi minyak atsiri sebagai bahan baku herbal pada genus Malaleuca dan Eucalyptus
Menganalisis kandungan minyak atsiri pada berbagai jenis Malaleuca dan Eucalyptus pada berbagai kondisi tempat tumbuh serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya
Melakukan isolasi dan skrining fungi endofit yang berasosiasi dengan genus Malaleuca dan Eucalyptus sebagai agen penginduksi produksi minyak atsiri
Melakukan isolasi dan
RPPII 2.
Pengembangan Teknologi Herbal
Hutan
2021-2024 Rp.191.000.000 (2021) Neo Endra Lelana, Hani S. Nuroniah, Henti Hendalastuti, Ujang W. Darmawan,, Gunawan Pasaribu
Perlindungan Hutan
73
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
skrining bioaktivitas antimikroba dan fitokimia fungi endofit yang berasosiasi dengan genus Malaleuca dan Eucalyptus
4. Pemanfaatan Kulit Buah Mahoni (Swetenia mahogany) sebagai bioprospeksi untuk obat anti diabetes
Data dan Informasi dari tumbuhan hutan yang berkhasiat sebagai obat herbal serta karakter kandungan senyawa fitokimia.
RPPII 2.
Pengembangan Teknologi Herbal
Hutan
2021-2024 Rp. 160,000,000 (2021)
Wida Darwiati, Ujang W. Darmawan, Neo Endra Lelana, Gunawan Pasaribu
Perlindungan Hutan
5. Aktivitas Antioksidan dan Anti Diabetes Dragon Blood (Daemonorop Draco)
Mengetahui aktivitas anti oksidan dan anti diabetes rotan jernang
RPPI 2 2021-2024 Rp 500 juta Zuraida Botani dan Ekologi Hutan
6. Fitokimia dan Aktivitas Anti oksidan Kayu Bajakah Tampala (Spatholabus littoralis Hassk) Asal Kalimantan
Mengetahui itokimian dan aktivitas anti oksidan kayu bajakah
RPPI 2 2021-2024 Rp 500 juta Zuraida Botani dan Ekologi Hutan
7. Diversifikasi Pemanfaatan Tanaman Murbei; Potensi Kandungan Herbal dan Pengembangan
- Penyediaan data, informasi, dari penelitian tanaman murbei yang berkhasiat obat, etnobotani, serta karakter kandungan senyawa fitokimia
- Datin & produk dari pengembangan
RPPIII 2. Pengembangan Teknologi Herbal Hutan
- herbal/biofarmaka yang telah dimanfaatkan masyarakat, serta penyebaran dan potensinya;
- sifat genetic, domestikasi dan
2021-2022 @ Rp. 150.000.000 per tahun
- Minarningsih - Lincah Andadari - Yelin Andalina
Perhutanan Sosial
74
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
teknologi bahan baku herbal terstandar dan/atau formulasi produk herbal
Teknik budidaya tumbuhan obat tradisional untuk suplai bahan baku obat bahan alam
- teknologi pemanenan dan pengeringan tumbuhan obat tradisional yang sesuai standar mutu
- analisis social, ekonomi dan finansial tumbuhan obat yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat
- data informasi kandungan dan karakter senyawa fitokimia biofarmaka
- model bisnis agroforestry tumb. obat tradisional yang inklusif dalam program Perhutanan Sosial
8. Pengembangan Biomaterial Dari Protein Serisin
Tujuan jangka panjang adalah untuk (1) membuat dan memperoleh prototype obat herbal terstandar dari serisin ulat sutra. Nilai plus lainnya adalah penggunaan jenis ulat Sutra koleksi Puslitbang Hutan (ras tropis, Ras
RPPIII 2. Pengembangan Teknologi Herbal Hutan
- Datin & produk dari pengembangan teknologi bahan baku herbal terstandar dan/atau formulasi produk herbal
- menghasilkan
4 Tahun 2021
Rp. 125.000.000,-
2022
Rp. 130.000.000,-
2023
Rp. 125.000.000,-
- Yelin Andalina (P3H) - Retno Agustarini (P3H) - Lincah Andadari - (P3H) - Lisna Efiyanti - (P3HH)
Perhutanan Sosial
75
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
Jepang, Ras China, PS 01 dan Sinar) yang pastinya akan berpengaruh terhadap jenis dan kualitas serisin yang dihasilkan, (2) peningkatan nilai tambha produk persutraan alam dengan pemanfaatan limbah kokon
Tujuan jangka pendek Tujuan tahun 1:
- Melakukan kajian etnobotani serisin kokon sutra
- Melakukan ektraksi bahan (5 jenis kokon dari koleksi) dengan berbagai pelarut
- Melakukan uji farmakologis awal ekstraksi
- Melakukan skrining fitokimia (Uji Kandungan Metabolit Sekunder : Terpen, Steroid, Flavonoid, Senyawa Fenol, Alkaloid)
Tujuan tahun 2:
- Melakukan isolasi bahan aktif dan penetapan struktur
- Membuat Standarisasi sediaan obat herbal
produk dan paten dari inovasi herbal dan/atau tumbuhan berkhasiat obat hasil penelitian da an pengembangan
- data informasi kandungan dan karakter senyawa fitokimia biofarmaka
- senyawa bioaktif biofarmaka sesuai standar mutu
- Inovasi bioteknologi biofarmaka utk menghasilkan bahan baku obat yang memenuhi standar mutu
2024
Rp. 100.000.000,-
76
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
terstandar
Tujuan tahun 3:
- Melakukan Uji farmakologis lanjut isolate
- Melakukan Modifikasi struktur (QSAR)
Tujuan tahun 4:
- Teknologi preformulasi untuk uji klinik selanjutnya
9. Bio-induksi fungi endofit pembentuk gaharu sebagai sumber bahan baku obat herbal
1. Draft dan Penyempurnaan produk inokulan; Draft paten pada akhir kegiatan
2. Draft dan penyempurnaan prototipe kemasan
3. Data base potensi inokulan gaharu potensial (single dan multi strain); Draft paten pada akhir kegiatan
4. Data dan informasi efektivitas inokulan potensial; Laporan dan karya tulis ilmiah pada akhir kegiatan
RPPII 2. Pengembangan Teknologi Herbal Hutan
2021-2024 Asep Hidayat dkk Mikrobiologi
10. Pemetaan bioprospek Kehati di kawasan essential dan pulau kecil.
(Kegiatan ditujukan
1. Data base mikroba potensial obat, bioenzim, bioenergy dan bioplastik
2. Data dan informasi berupa karya tulis
RPPII 2. Pengembangan Teknologi Herbal Hutan
2021-2024 Asep Hidayat dkk Mikrobiologi
77
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
sebagai dukungan kegiatan WBS 3)
ilmiah; Draft paten
11. Indentifikasi pengetahuan tradisional terkait Kehati (etnobiologi) sebagai dasar inisiasi komersi obat herbal secara ilmiah. (Pengajuan awal untuk mendukung WBS-3)
RPPII 2. Pengembangan Teknologi Herbal Hutan
Asep Hidayat dkk Mikrobiologi
12. Pengembangan basis data spesimen herbarium koleksi Heyne tumbuhan berguna Indonesia
Pengumpulan dan penginputan data tumbuhan berguna Indonesia berdasarkan koleksi spesimen herbarium
RPPI 2. Diperolehnya data dan informasi tumbuhan herbal yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat lokal
2021-2024 Rp 400 juta Denny Botani dan Ekologi Hutan
78
RPPII 3. Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim Koordinator : Dr. Raden Deden Djaenudin, S.Si. MS.Si. Wakil Koordinator : Dr. Yanto Rochmayanto, S.Hut. M.Si.
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran
Pengusul Kelompok Peneliti
1. Model Deteksi dan Kuantifikasi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dari Degradasi Hutan
Mengembangkan metode deteksi degradasi hutan dan klasifikasi degradasi hutan serta faktor emisi yang dihasikan
RPPII 3 : Mitigasi Aadaptasi Perubahan Iklim
- Data dan informasi terkait aksi mitigasi perubahan iklim mencakup program/kegiatan/ usaha, cadangan karbon, faktor emisi/serapan
Lanjutan (2020-2022)
125jt/tahun Wahyu Catur Adinugroho
Nilai Hutan dan Biometrika
2. Pemanfaatan Teknologi Geoinformasi untuk Pemetaan Karakteristik Hidrologi dan Kerawanan Banjir
(Judul telah disetujui untuk 2020)
Memperoleh peta karakteristik hidrologi DAS dan Peta kerawanan untuk mitigasi bencana banjir
RPPII 3
Data dan informasi terkait pengelolaan Kawasan berbasis bentang alam dan tingkat kerawanan wilayah
2021 Rp 150 juta Budi Hadi Narendra
Pengaruh Hutan
3. Potensi simpanan air pada berbagai penggunaan lahan di DAS Cimanuk hulu untuk mitigasi bencana banjir dan kekeringan
Mengetahui potensi simpanan air pada berbagai tutupan lahan di DAS Cimanuk untuk mitigasi banjir dan kekeringan
RPPII 3
Data dan informasi IPTEK pengelolaan DAS
2021 Rp 150 juta Budi Hadi Narendra
Pengaruh Hutan
4. Integrasi adaptasi perubahan iklim dan
Memperoleh tingkat risiko bencana
RPPII 3
Data dan informasi terkait
2022 Rp. 150 juta Budi Hadi Narendra
Pengaruh Hutan
79
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran
Pengusul Kelompok Peneliti
pengurangan risiko bencana hidrometeorologis di daerah semiarid
hidrometeorologis di daerah semiarid, serta menghasilkan rekomendasi upaya yang harus dilakukan
aksi mitigasi perubahan iklim mencakup program/kegiatan/ usaha,cadangan karbon, faktor emisi/serapan; Tersedianya Sistem Informasi Data Indeks Kerentanan
5. Pemrioritasan pengelolaan DAS Cimanuk dalam mitigasi banjir bandang di Kabupaten Garut
Memperoleh morfometri DAS Cimanuk dan memetakan daerah prioritas penanganan dalam mitigasi banjir bandang
RPPII 3
Data dan informasi IPTEK pengelolaan DAS
2022 Rp. 150 juta Budi Hadi Narendra
Pengaruh Hutan
6. Dampak Perubahan Iklim terhadap Pergeseran Distribusi Spesies
Mengidentifikasi perubahan distribusi jenis akibat perubahan iklim
RPPI 3 2021-2024 Rp 600 juta Rizki Ari Fambayun dan Adi Susilo
80
RPPII 4. Pengelolaan Kualitas Lingkungan Koordinator : Edy Junaidi, SP. M.Si. Wakil Koordinator : Ridwan Fauzi, S.Hut. M.S.E.
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
1. Ameliorasi tanah gambut memanfaatkan limbah industri kehutanan yang mengandung kation polivalen tinggi untuk meningkatkan rehabilitasi lahan gambut
Meningkatkan capaian rehabilitasi lahan gambut dan meningkatkan utilisasi limbah industri kehutanan menjadi bahan soil amelioran
RPPII 4:
Kualitas Lingkungan
2021-2024 200.000.000 (2021)
Enny Widyati, Mawazin, Dona Octavia, Rina B. Darmanti
Silvikultur
2. Akumulator Beberapa Jenis Tanaman Air Untuk Pengurangan Dampak Pertambangan Emas Tradisional Terhadap Ekosistem Aliran Sungai
a. Analisa pengurangan dan pencegahan pencemaran dan perbaikan kualitas air pada ekosistem aliran sungai
b. Mengetahui kemampuan tanaman air dalam mengakumulasi merkuri akibat penambangan emas tradisional
c. Mengkaji serapan merkuri dengan sistem fitoremediasi di ekosistem perairan sebagai strategi pengelolaan ekosistem aliran sungai
RPPI 4
Memperoleh strategi dan rancangan kebijakan pengendalian dan pencemaran air permukaan dan laut
3 tahun 2021-2023 100 juta per tahun Asep Sukmana Pengaruh Hutan
81
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
d. Mengkaji kondisi ekosistem aliran sungai (tumbuhan, air dan endapan) sebelum dan setelah dilakukan fitoremediasi
3. Model pengembangan revegetasi terintegrasi, berbasis masyarakat di areal HKM untuk pengendalian kerusakan ekosistem gambut bekas terbakar
1. Untuk mendapatkan model rehabilitasi lahan gambut yang terintegrasi dengan pemulihan tata air dan ekonomi masyarakat.
2. Untuk memperoleh data status awal kondisi fisik, kimia dan biologi tanah gambut pada lokasi kajian dan memperoleh data status kondisi pemulihannya.
3. Untuk mengkaji tingkat keberhasilan kegiatan revegetasi dan tingkat adopsi masyarakat terhadap model yg dikembangkan.
RPPII 4:
Pengelolaan Kualitas Lingkungan
2021-2024 250.000.000 (Tahun 2021)
Yunita Lisnawati,
Henti Hendalastuti,
Rina Bogidarmanti,
Dhany Yuniati
Silvikultur
4. Penanganan air asam tambang dan limbah lainnya untuk meningkatkan rehabilitasi lahan bekas tambang terbuka
Menekan dan mengelola fenomena air asam tambang, memanfaatkan limbah batubara (FABA), meningkatkan keberhasilan rehabilitasi lahan
RPPI 4: Pengelolaan Kualitas Lingkungan
2021-2024 250.000.000 Enny Widyati
Edi Junaedi
Budi H. Narendra
Nilamsari
Silvikultur
82
RPPII 5. Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati Koordinator : Prof. Ris. Dr. Ir. Garsetiasih Wakil Koordinator : Dr. Endang Karlina, S.Hut. M.Si
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran
Pengusul Kelompok Peneliti
1. Model Areal Bernilai Konservasi Tinggi yang efektif untuk optimasi konservasi keanekaragaman hayati pada lanskap multifungsi perkebunan kelapa sawit
(Judul telah ditetapkan dalam SK kegiatan DIPA P3H TA. 2020)
merumuskan konsep dan ukuran keberhasilan dalam pengelolaan ABKT yang efektif berbasis lanskap mosaik perkebunan kelapa sawit sebagai lanskap multifungsi, untuk meningkatkan konservasi keanekaragaman hayati pasca moratorium perkebunan kelapa sawit.
RPPII. 5. RPPII 5. Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati
Sasaran RPPII:
Meningkatkan kelestarian biofisik kawasan, habitat, dan populasi flora dan fauna
2021-2022 250.000.000 (untuk 2 tahun)
Rozza Tri Kwatrina Konservasi Keanekaragaman Hayati
2. Analisis dan Penyusunan Standar Perdagangan Satwa Liar Pasca Pandemik
Memformulasikan skema dan standar perdagangan satwa liar pasca pandemic coronavirus berdasarkan azas pemanfaatan berkelanjutan, beresiko rendah, dan adaptif regulasi nasional dan internasional/CITES
RPPII 5. Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati
Sasaran RPPII:
Peningkatan pengelolaan, pemanfaatan, dan teknologi konservasi satwaliar yang endemic, dilindungi, maupun bernilai
2021-2024 600.000.000 (untuk 4 tahun)
Rozza Tri Kwatrina Konservasi Keanekaragaman Hayati
83
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran
Pengusul Kelompok Peneliti
ekonomi.
3. Strategi Konservasi EETS (Endemic, Endangered Threatened Species) Dipterokarpa Menuju Pengelolaan, Pemanfaatan, dan Perlindungan Sumberdaya Hutan Tropis Indonesia
1. Untuk mengoleksi empat jenis EETS Dipterokarpa (Shorea curtisii, Shorea felcifera, Dipterocarpus rigidus dan Hopea beccariana) asal P. Batam.
2. Untuk memperoleh informasi data genetik pohon induk keempat jenis EETS tersebut.
3. Melakukan perbanyakan vegetatif bibit keempat jenis EETS tersebut sebagai bahan untuk pembangunan demplot EETS.
RPPII. 5. Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati
2021-2024 200.000.000 (Tahun 2021)
Rina Bogidarmanti,
Henti Hendalastuti Rahmat,
Mawazin,
Yunita Lisnawati,
Rizky Fambayun,
Mira Y.
Silvikultur
4. Menggunakan semut sebagai bioindikator ekologis pemulihan ekosistem hutan alam pasca eksploitasi dan penambangan terbuka
Check list keanekaragaman jenis semut di berbagai habitat Kawasan hutan tropis
Mengevaluasi peran dan respon komunitas semut sekaligus sebagai indicator terhadap perubahan ekosistem akibat eksploitasi Kawasan hutan
RPPII 5. Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati
2021-2024 Rp.173.000.000 (2021)
Ujang W. Darmawan,
Neo Endra Lelana, Yeni Nuraeni
Perlindungan Hutan
5. Identifikasi Spesies Membuat applikasi RPPI 5 2021 -2024 Rp. 500 Juta Marfuah Wardani Botani dan
84
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran
Pengusul Kelompok Peneliti
Pohon Hutan Bahan Pangan Berdasarkan
Sistem Pakar Android
android untuk identifikasi pohon hutan bahan pangan
dan Denny Ekologi Hutan
6. Hubungan antara persebaran IAS dan tingkat fragmentasi hutan
Mengetahui hubungan persebaran IAS dan tingkat fragmentasi hutan
RPPI 5 2021-2024 Rp 600 juta Titiek Setyawati Botani dan Ekologi Hutan
7. Model Pengelolaan Hutan Lindung Mangrove Berbasis Ekosistem
Desain model pengelolaan yang mengintegrasikan kelestarian fungsi ekologi dan fungsi ekonomi sebagai upaya optimasi Kawasan
RPPII 5. (Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati)
2021-2023 300.000.000 Dr. Endang Karlina, S.Hut, MSi
Konservasi Keanekaragaman Hayati
8. Pengembangan Model Pengelolaan Kawasan Ekowisata Di Kph
Mendesain model pengembangan ekowisata tematik berkelanjutan di wilayah KPHK, KPHL dan KPHK
RPPII 5. (Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati)
2021-2023 425.000.000 Dr. Endang Karlina, S.Hut, MSi
Konservasi Keanekaragaman Hayati
9. Strategi Adaptasi Kawasan Ekowisata Terhadap Perubahan Iklim Berbasis Konservasi
1. Menganalisis karakteristik dan tipe wisatawan berdasarkan aspek sosiodemografi dan psikografi.
2. Mengetahui dan mengkaji sikap wisatawan terhadap program- program adaptasi sebagai bentuk respon terhadap fenomena
RPPII 5. (Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati)
2021-2022 225.000.000 Dr. Endang Karlina, S.Hut, MSi
Konservasi Keanekaragaman Hayati
85
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran
Pengusul Kelompok Peneliti
perubahan iklim.
10. Konservasi tumbuhan pulau-pulau terluar
Pelestarian jenis tumbuhan terancam dan endemik
RPPI 5 2021-2024 Rp 600 juta Rizki A. Fambayun dan Henti H.
Botani dan Ekologi Hutan
11. Keragaman mikroorganisme pada tanaman gaharu (jenis tanaman tentatif) secara metagenomik. Opsi kedua: keragaman mikroorganisme pada rumput laut.
Mendapatkan data keragaman berdasarkan analisis komunitas mikroorganisme secara molekuler
RPPII 5. Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati
2021-2025 Rp. 300.000.000 per tahun
Sarah Asih Faulina, M.Sc
Mikrobiologi
12. Kriteria Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial (Kee) Berbasis Biodiversitas Dan Landskap Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Menuju Eco Village
1. Diketahuinya kriteria penunjukan dan penetapan KEE
2. Diketahuinya teknik pengelolaan KEE terpadu berbasis potensi biodiversitas dan landskap
3. Diketahuinya teknik adaptasi biodiversitas di KEE
4. Diketahuinya jenis ekonomi kreatif oleh masyarakat menuju Eco Village
5. Diketahuinya model kelembagaan dan stakeholder terkait
RPPII 5. (Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati)
Sasaran RPPII:
1. Kriteria potensi biodiversitas dan landskap KEE
2. Meningkatnya survival dan populasi biodiversitas.
3. Terbukanya peluang kegiatan masyarakat di KEE dan meningkatnya pendapatan masyarakat
4. Terbentuknya kelembagaan dan
2021-2024 720.000.000 Ir. Reny Sawitri, M.Sc Konservasi Keanekaragaman Hayati
86
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran
Pengusul Kelompok Peneliti
keanggotaan stakeholder.
13. Model Konservasi Rusa Timor Untuk Kesejahteraan Rakyat
1. Memetakan variabilitas gen pada populasi rusa timor dan jarak genetik atau hubungan kekerabatan populasi rusa timor pada beberapa kawasan konservasi eks situ.
2. Mengaplikasikan dan uji coba pengembangan teknologi reproduksi untuk memperoleh anak rusa betina melalui rekayasa pakan dan perkawinan. Pengembangan teknologi ini diharapkan dapat memperbaiki kondisi populasi rusa timor di penangkaran yang mengarah kepada sex ratio ideal.
3. Mengiventarisasi jenis dan ketersediaan pakan alamiah dan pakan alternatif yang dapat diaplikasikan, serta merekomendasikan pengelolaan pakan yang tepat untuk
RPPII 5. (Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati)
Sasaran RPPII:
Mendukung pengembangan konservasi rusa timor secara eks situ oleh Dirjen KSDAE dan perangkat pendukungnya berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan (Permenhut) No. P.19/Menhut-II/2005 tahun 2005 tentang Penangkaran Tumbuhan dan SatwaLiar yang menyatakan bahwa dalam kegiatan penangkaran, perbanyakan melalui pengembangbiakan dan pembesaran dengan tetap mempertahankan kemurnian jenis.
2021-2023 800.000.000 Ir. Mariana Takandjandji, M.Si
Konservasi Keanekaragaman Hayati
87
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran
Pengusul Kelompok Peneliti
meningkatkan produksi rusa timor terkait dengan pertumbuhan bobot badan dan kesehatannya
4. Merencanakan ukuran populasi yang optimal untuk pertumbuhan dan pemanfaatan yang lestari melalui manajemen populasi rusa timor, untuk tujuan pemanfaatan maupun pengawetan
5. Merumuskan pemanfaatan penangkaran rusa timor melalui jasa lingkungan sebagai sarana pendidikan dan ekowisata
6. Merumuskan bentuk kelembagaan yang sesuai untuk mengembangkan penangkaran berbasis penelitian ilmiah dan kebijakan yang ada.
14. EVALUASI PENGELOLAAN TRENGGILING (Manis Javanica) PADA LEMBAGA KONSERVASI DI PULAU JAWA
1. Mengidentifikasi efektivitas pengelolaan trenggiling dalam mendukung konservasi dan pemanfaatannya.
RPPII 5. (Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati)
Sasaran RPPII:
Peningkatan
2021-2023 450.000.000 Anita Rianti, S.Pt Konservasi Keanekaragaman Hayati
88
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran
Pengusul Kelompok Peneliti
2. Mengidentifikasi pemanfaatan dan skema perdagangan trenggiling di Pulau Jawa
pengelolaan konservasi dan pemanfaatan satwa liar berbasis LK, serta diketahuinya skema/alur pemanfaatan trenggiling melalui perdagangan.
15. TATA NIAGA DAN PARAMETER DEMOGRAFI POPULASI PANENAN LABI-LABI (Amyda Cartilaginea) DI PULAU JAWA
1. Mengidentifikasi tata niaga perdagangan labi-labi Amyda cartilaginea (jenis kura-kura yang paling banyak diekspor dan dimanfaatkan)
2. Menganalisis parameter demografi dan peubah morfometri populasi panenan A. cartilaginea
RPPII 5. (Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati)
Sasaran RPPII:
Pengendalian dalam pemanfaatan reptil terutama jenis yang paling banyak diperdagangkan sehingga pemanfaatan tersebut dapat dilakukan terus menerus di masa mendatang dengan tetap menjaga keseimbangan ekosistemnya di alam.
2021-2023 450.000.000 Vivin S. Sihombing, S.Kel
Konservasi Keanekaragaman Hayati
16. Resolusi Konflik Satwa Liar Dan Manusia
RPPII 5. (Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati)
2021-2024 720.000.000 Prof. Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si
Konservasi Keanekaragaman Hayati
89
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran
Pengusul Kelompok Peneliti
17. Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi
RPPII 5. (Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati)
2021-2023 450.000.000 Prof. Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si
Konservasi Keanekaragaman Hayati
18. Pengelolaan Kawasan Ekosistem Esensial
RPPII 5. (Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati)
2021-2023 450.000.000 Prof. Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si
Konservasi Keanekaragaman Hayati
19. Pemanfaatan Lestari Tumbuhan Dan Satwa Liar (Tsl) Dan Ekowisata Pada Kawasan Konservasi
RPPII 5. (Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati)
2021-2023 450.000.000 Prof. Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si
Konservasi Keanekaragaman Hayati
20. Restorasi Ekosistem Kawasan Konservasi Terdegradasi
RPPII 5. (Peningkatan Konservasi Keanekaragaman Hayati)
2021-2024 720.000.000 Prof. Dr. Ir. Hendra Gunawan, M.Si
Konservasi Keanekaragaman Hayati
90
RPPII 6. Peningkatan Pengelolaan Hutan Lestari
Koordinator : Dr. Ika Heriansyah, S.Hut. M.Agr. Wakil Koordinator : Dr. Ir. Darwo, M.Si
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran (Rp.)
Pengusul Kelompok Peneliti
1. Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskula dan Mikroba Menguntungkan Lainnya dalam Peningkatan Pertumbuhan Tanaman Penghasil Bahan Bakar Nabati
Peningkatan pertumbuhan tanaman penghasil biofuel baik di pesemaian dan lapang, peningkatan biji tanaman penghasil biofuel, pemanfaatan pupuk hayati serta pengurangan pupuk kimiawi
2021-2024 -2021 : 130.000.000 Ragil S.B Iriyanto Mikrobiologi
2. Pengembangan Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang dengan pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan tambang
Memberdayakan masyarakat sekitar daerah tambang dalam upaya merehabilitasi lahan bekas tambang agar lahan bekas tambang secara ekologis dapat mendekati seperti semula, dan secara ekonomis dapat menghasilkan produk yang diperlukan masyarakat serta secara sosial masyarakat diharapkan dapat menyadari akan pentingnya rehabilitasi lahan bekas tambang
RPPII 6
Diperolehnya jenis-jenis alternatif dalam pembangunan hutan tanaman sesuai dengan tapak dan memiliki kelayakan ekonomi tinggi
2021-2024 Rp. 400 juta Prof Dr. Ir. Pratiwi, MSc
Pengaruh Hutan
91
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran (Rp.)
Pengusul Kelompok Peneliti
3. Introduksi Eucalyptus multi spesies: pertumbuhan dan potensi hama penyakit
1. Potensi patogen terbawa benih dari Eukalytus introduksi
2. Informasi kesesuaian lahan dan pertumbuhan jenis Eukalyptus introduksi
3. Informasi jenis hama penyakit dan tanaman
4. Asosiasi jenis, tapak dan hama penyakit
5. Pemahaman level toleransi beberapa spesies
RPPII 6: Peningkatan Pengeloaan Hutan Lestari
2021-2024 250.000.000 (Tahun 2021)
Hani S. Nuroniah, Darwo. Nina Mindawati, Neo Endra Lelana, Ujang Darmawan, Yeni Nuraeni
Silvikultur
4. Strategi Peningkatan Produktivitas dan Mutu Rotan sebagai Bahan Baku Industri
1. Mendapatkan strategi perbanyakan bibit jenis-jenis rotan komersial secara generatif dan vegetatif di KPH Produksi
2. Pembangunan demplot rotan komersial di KPH Produksi
3. Mengetahui pola pemberdayaan masyarakat berbasis rotan komersial
RPII 6 Peningkatan Pengelolaan Hutan Lestari
2021-2024 250.000.000
(Tahun 2021)
Diana Prameswari
Titi Kalima
Ika Heriansyah
Mawazin
Rosita
Silvikultur
5. Kajian Penerapan Multi Sistem Silvikultur di Hutan Produksi
1. Mendapatkan model penerapan berbagai sistem silvikultur yang tepat di Hutan Produksi
2. Mendapatkan data dan informasi pertumbuhan
RPII 6 Peningkatan Pengelolaan Hutan Lestari
2021-2023 250.000.000 (Tahun 2021)
Darwo
Ika Heriansyah
Nina Mindawati
Lutfi Abdulah
Subarudi
Silvikultur
92
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran (Rp.)
Pengusul Kelompok Peneliti
tanaman 3. Mendapatkan model
multi bisnis yang bisa diterapkan di IUPHHK
6. Uji Kesehatan Benih Melalui Teknologi DNA Barcoding Menggunakan Database Berbasis Bioinformatika
Mengidentifikasi jenis-jenis patogen yang berasosiasi dengan benih-benih komersial tanaman hutan lokal,
Mengidentifikasi jenis-jenis patogen yang berasosiasi dengan benih-benih impor,
Memetakan jenis-jenis patogen terbawa benih pada berbagai lokasi sumber benih dan negara,
Menyediakan informasi mengenai jenis-jenis patogen yang teridentifikasi di database Genbank sehingga dapat diakses publik
RPPII 6. Peningkatan Pengelolaan Hutan Lestari
2021-2024 Rp.162.000.000 (2021)
Neo Endra Lelana, Hani
Sitti Nuroniah, Nina Mindawati, Illa Anggraeni, Wida Darwiati
Perlindungan Hutan
7. Konservasi habitat dan pemanfaatan musuh alami sebagai agen pengendali biologis hama hutan tanaman industri
Menyediakan informasi jenis dan peran serangga-serangga yang berpotensi sebagai musuh alami di Kawasan HTI
Membangun plot model pengelolaan hama melalui pengelolaan dan
RPPII 6. Peningkatan Pengelolaan Hutan Lestari
2021-2024 Rp.182.000.000 (2021)
Ujang W. Darmawan, Illa Anggraeni, Wida Darwiati, Neo Endra Lelana
Perlindungan Hutan
93
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran (Rp.)
Pengusul Kelompok Peneliti
konservasi habitat pada HTI
8. Peningkatan Produktivitas Masoyi (Cryptocarya massoy) secara Ex Situ Sebagai Bahan Baku Minyak Atsiri Bernilai Ekonomi Tinggi.
1. Mendapatkan teknik pemeliharaan dan pemanenan yang memiliki produktivitas dan kualitas memenuhi kualitas SNI.
2. Meningkatkan jumlah sebaran masoyi di Indonesia.
3. Menyusun manual pengembangan masoyi bagi pelaku usaha, stakeholder dan masyarakat luas.
RPPII 6 Peningkatan Pengelolaan Hutan Lestari
Sasaran No. 7
Tersedianya informasi terkait jenis, sebaran, potensi dan teknik budidaya jenis penghasil HHBK
Kluster HHBK Bidang Penelitian
2021-2024 2021
Rp. 100.000.000,-
2022
Rp. 120.000.000,-
2023
Rp. 150.000.000,-
2024
Rp. 200.000.000,-
- Irma Yeny (P3H)
- Darwo (P3H) - Yelin Adalina
(P3H) - Rosita Dewi
(P3H) - Sukadarwati
(P3HH)
Perhutanan Sosial
9. Uji Multilokasi Hibrid Murbei dan Hibrid Ulat Harapan
1. Mengetahui kualitas dari varietas-varietas hibrid murbei baru hasil persilangan.
2. Mendapatkan hibrid baru murbei dengan produktivitas daun yang lebih tinggi serta punya karakter lebih tahan terhadap naungan
3. Mendapatkan hibrid-hibrid ulat sutera berkualitas (hibrid ulat harapan) yang akan ditetapkan sebagai bibit komersil alternatif untuk
RPPII 6 Peningkatan Pengelolaan Hutan Lestari
Sasaran No. 4, 6 dan 8
ke 4 (diperoleh teknologi pemuliaan dalam menyediakan material tanaman dengan genetik unggul),
ke 6 (Diperolehnya pola ruang dan pola tanam yang menjamin kelestarian lingkungan,
2021-2024 2021 :
Rp. 140.250.000,-
Tahun 2 :
Rp. 225.000.000,-
Tahun 3 :
Rp. 225.000.000,-
Tahun 4 :
Rp. 100.000.000,-
- Yetti Heryati - Lincah Andadari - Minarningsih - Retno Agustarini - Rosita Dewi - Sri Suharti
Perhutanan Sosial
94
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran (Rp.)
Pengusul Kelompok Peneliti
melengkapi bibit komersil yang sudah tersedia saat ini
4. Mendapatkan informasi skema agroforestri yang optimal untuk pertumbuhan sutra dan tanaman induknya.
produksi dan social)
ke 8 (Tersedianya data informasi terkait jenis, sebaran, potensi dan teknik budidaya jenis-jenis penghasil HHBK)
10. Budidaya in-situ jamur morel untuk peningkatan pengelolaan hutan dan kesejahteraan masyarakat.
1. Data base isolat murni morel
2. Paten formulasi media 3. Laporan dan karya tulis
ilimiah diakhir kegiatan
RPPII 6. Peningkatan pengelolaan hutan lestari
2021-2024 Maman Turjaman dkk
Mikrobiologi
11. Pengembangan Teknik Inokulasi Gaharu untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Sekitar Hutan
1. Data base isolat murni jamur pembentuk gaharu
2. Paten teknik produksi masal inokulan
3. Terbentuk cluster gaharu budidaya
4. Laporan dan karya tulis ilimiah diakhir kegiatan
RPPII 6. Peningkatan pengelolaan hutan lestari
2021-2024 Maman Turjaman dkk
Mikrobiologi
12. Pembangunan basis data produktivitas hutan produksi berbasis tingkat konsumsi kayu di rumah tangga
Perbaikan Narasi dari Judul yang telah di-SK-
tersedianya data volume penggunaan kayu berdasarkan jenis dan peruntukkannya dan meliputi beberapa informasi terkait daerah penghasil bahan baku, daerah pengolah/industry kayu, pemasaran dan
RPPII 6. Peningkatan pengelolaan hutan lestari
2021-2024 400.000.000 Lutfy Abdulah, S.Hut, M.Si
Nilai Hutan dan Biometrika
95
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran (Rp.)
Pengusul Kelompok Peneliti
Kan di th 2020 dengan judul “ Desain Sistem Pengelolaan Hutan Prouksi berbasis Informasi konsumsi Produk kayu
pengguna produk kayu dalam suatu bentang alam
96
RPPII 7. Peningkatan Pengelolaan Perhutanan Sosial Koordinator : Prof. Ris Dr. Sri Suharti, M.Sc. Wakil Koordinator : Dhany Yuniati, S.Hut. M.Si
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran
Pengusul Kelompok Peneliti
1. Implementasi agroforestry dalam rehabilitasi lahan dan pengembangan mata pencaharian berbasis hutan di KPH Lindung
1. Mendapatkan model rehabilitasi lahan yang mendukung pengembangan mata pencaharian masyarakat di kawasan hutan, dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan keseimbangan lingkungan
2. Meningkatkan tutupan vegetasi yang menjamin kelestarian kawasan hutan dan perlindungan keanekaragaman hayati yang dikelola melalui Program PS.
3. Meningkatkan simpanan dan serapan karbon untuk mitigasi perubahan iklim
4. Mengkaji produktivitas lahan melalui pertumbuhan tanaman kayu dan produksi tanaman semusim melalui penerapan agroforestri yang dilakukan
5. Menggali potensi tanaman obat yang
RPPII 7.
Peningkatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
2021-2024 240.000.000
(Tahun 2021)
Dona Octavia,
Diana Prameswari,
Rina Bogidarmanti,
Titi Kalima,
Wahyu Catur Adi Nugroho,
Peneliti Perhutanan Sosial
Silvikultur
97
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran
Pengusul Kelompok Peneliti
potensial dikembangkan di lahan kelola
6. memperoleh informasi biofosik dan sosek masyarakat di kawasan hutan
2. Peningkatan pendapatan masyarakat sekitar hutan melalui budidaya bambu untuk produksi rebung
Peningkatan produktivitas lahan-lahan marjinal di kawasan sekitar hutan lindung
RPPII 7.
Peningkatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
2021-2024 300.000.000 (Tahun 2021)
Sutiyono
Dany Yuliati
Lutfi Abdulah
Husnul Khotimah
Ujung W Darmawan
Silvikultur
3. Etnobotani rotan sebagai alternatif bahan pangan
Mengetahui etnobotani rotan RPPII 7 2021-2024 Rp 500 juta Titi Kalima Botani dan Ekologi Hutan
4. Monitoring Implementasi Program Perhutanan Sosial dengan Skema HKm (sebelum dan sesudah pelaksanaan) terhadap Kondisi Stock Karbon dan Tutupan Hutan di lahan gambut di Kepulauan Meranti, Riau/Pulang Pisau, Kalimantan Tengah
1. Mengetahui pengaruh Perhutanan sosial pada peningkatan stock karbon di lahan gambut
2. Mengetahui pengaruh perhutanan social pada kondisi tutupan lahan di lahan gambut
RPPII 7 : Peningkatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
- Data dan informasi terkait pengingkatan stok karbon dan tutupan lahan sebelum dan setelah PS
2020-2024 125 juta/tahun Rinaldi Imanuddin
Husnul Khotimah
Nilai Hutan dan Biometrika
5. Monitoring Implementasi Program Perhutanan Sosial dengan Skema HKm
1. Mengetahui pengaruh Perhutanan sosial pada peningkatan stock karbon di lahan gambut
RPPII 7 : Peningkatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
2020-2024 125 juta/tahun Rinaldi Imanuddin
Husnul Khotimah
Nilai Hutan dan Biometrika
98
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran
Pengusul Kelompok Peneliti
(sebelum dan sesudah pelaksanaan) terhadap Kondisi Stock Karbon dan Tutupan Hutan di lahan gambut di Kepulauan Meranti, Riau/Pulang Pisau, Kalimantan Tengah
2. Mengetahui pengaruh perhutanan social pada kondisi tutupan lahan di lahan gambut
- Data dan informasi terkait pengingkatan stok karbon dan tutupan lahan sebelum dan setelah PS
6. Model kemitraan pada areal KHDTK di Wilayah Jawa Barat.
1. Menghasilkan model pengelolaan kawasan hutan sebagai upaya mengoptimalkan kelola kawasan, kelola usaha dan kelola kelembagaan.
2. Meminimalkan konflik lahan di areal KHDTK dengan pendekatan PS.
RPPII 7
Peningkatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
Sasaran No. 1
Diperolehnya paket teknologi model pengelolaan areal PS yang optimal dengan beragai teknik Agroforestry, Silvopasture, Silvofishery melalui berbagai kombinasi flora dan fauna.
2021-2024 2021
Rp. 100.000.000,-
2022
Rp. 120.000.000,-
2023
Rp. 150.000.000,-
2024
Rp. 200.000.000,-
- Irma Yeny (P3H)
- Murniati (P3H) - Asmanah
Widarti (P3H) - Kun Esti
Maharani (P3H) - Desmiwati
(BPPTPTH Bogor)
- Suryati (P3SEKPI)
Perhutanan Sosial
7. Model kemitraan pada areal KHDTK di Wilayah Jawa Barat.
1. Menghasilkan model pengelolaan kawasan hutan sebagai upaya mengoptimalkan kelola kawasan, kelola usaha dan kelola kelembagaan.
2. Meminimalkan konflik lahan di areal KHDTK dengan pendekatan PS.
RPPII 7 Peningkatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
Sasaran No. 1
Diperolehnya paket teknologi model pengelolaan areal PS yang optimal dengan beragai teknik Agroforestry,
2021-2024 2021
Rp. 100.000.000,-
2022
Rp. 120.000.000,-
2023
Rp. 150.000.000,-
- Irma Yeny (P3H)
- Murniati (P3H)
- Asmanah Widarti (P3H)
- Kun Esti Maharani (P3H)
- Desmiwati (BPPTPTH
Perhutanan Sosial
99
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran
Pengusul Kelompok Peneliti
Silvopasture, Silvofishery melalui berbagai kombinasi flora dan fauna.
2024
Rp. 200.000.000,-
Bogor) - Suryati
(P3SEKPI)
8. Kajian Agroforestri Murbei Di Bawah Tegakan Untuk Mendukung Pengembangan Sutra Alam
Data dan informasi terkait bentuk kelola kawasan, kelola kelembagaan dan kelola bisnis kehutanan pada kegiatan agroforestri murbei di bawah tegakan
RPPII 7 Peningkatan Pengelolaan Perhutanan Sosial
Sasaran No. 1
Diperolehnya paket teknologi model pengelolaan areal PS yang optimal dengan beragai teknik Agroforestry, Silvopasture, Silvofishery melalui berbagai kombinasi flora dan fauna.
2021-2023 2021
Rp. 75.000.000,-
2022
Rp. 100.000.000,-
2023
Rp. 125.000.000,-
- Murniati - Asmanah
Widarti - Dhany Yuniati - Kun Estri
Maharani
Perhutanan Sosial
100
RPPII 8. Efektivitas Kebijakan Reforma Agraria
Koordinator : Dr. Ir. Sulistya Ekawati, M.Si. Wakil Koordinator : Budiyanto Dwi Prasetyo, S.Sos. M.A
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
1. Dampak Implentasi Kebijakan TORA pada berbagai Tipe penggunaan Lahan terhadap Biodiversitas
1. Mengetahui indeks nilai keanekaragaman hayati pada kawasan TORA
2. Menyusun strategi pengelolaan kawasan TORA berkelanjutan
Telah disetujui untuk dilaksanakan pada tahun 2020
Kelti KKH Konservasi Keanekaragaman Hayati
101
RPPII 9. Material Fungsional Berbasis Kehutanan Koordinator : Dr. Ratih Damayanti, S.Hut, M.Si. Wakil Koordinator : Dr. Saptadi Darmawan, S.Hut. M.Si.
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
1. Pemanfaatan Tanaman Famili Meliaceae Sebagai Pestisida Nabati Untuk Menggantikan Pestisida Kimia Sintetik Dalam Mewujudkan Pengelolaan Hutan Yang Lestari
Kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan tanaman dari famili meliaceae dalam penggunaan pestisida nabati yang lebih ramah lingkungan dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman sehingga penggunaaan pestisida kimia sintetik dapat dikurangi dan dapat meningkatkan pengelolaan hutan yang lestari
RPPII 9. Material Fungsional Berbasis Kehutanan
2021-2024 Rp.177.000.000 (2021)
Wida Darwiati, Neo Endra Lelana, Illa Anggraeni, Ujang W. Darmawan, Yeni Nuraeni
Perlindungan Hutan
102
RPPII 10. Nilai Tambah Produk Kehutanan Koordinator : Ir. Rachman Effendi, M.Sc. Wakil Koordinator : Handoyi, S.Hut. M.Si.
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
1. Diversifikasi Hasil Sutra Alam
RPPII 10. Peningkatan Nilai Tambah Produk Kehutanan
- Pengembangan Peningkatan Nilai Tambah Produk kehutanan
- mengidentifikasi serta mengembangkan teknologi yang dapat memanfaatkan secara penuh murbei dan ulat sutera, yang terseleksi maupun yang terbuang sebagai industri sampingan.
- penemuan teknologi dan peningkatn teknologi dari pra dan pasca panen perlu dikonversi kepada industry dan system orientasi pasar
- Eksploitasi dari total bahan sutera alam diharapkan akan menurunkan biaya produksi sutera.
informasi diversifikasi dan distribusi rantai nilai produk hasil hutan bukan kayu
informasi peningkatan daya saing, informasi komersialisasi produk hasil
3 Tahun (2021-2023)
2021 Rp. 100.000.000 2022 Rp. 100.000.000 2023 Rp. 125.000.000
Lincah Andadari (P3H)
Nurhaedah (BPK Makasar)
Minarningsih (P3H)
Retno Agustarini (P3H)
Rosita Dewi (P3H) Dhany Yuniati
(P3H)
Perhutanan Sosial
2. Kajian Pengelolaan dan Pengembangan HHBK (madu) Pada Lingkup Kesatuan
Tujuan jangka panjang adalah untuk menyediakan data dan informasi tentang pengelolaan
RPPII 10. Peningkatan Nilai
Tambah Produk Kehutanan
3 Tahun Tahun 1 150.000.000 Tahun 2
Yelin Adalina (P3H) Lincah Andadari (P3H) Retno Agustarini
Perhutanan Sosial
103
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
Pengeloaan Hutan
dan pengembangan usaha perlebahan dalam meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar hutan pada lingkup KPHP dan KPHL
Tujuan jangka pendek Tujuan tahun 1: - Melakukan kajian tentang
vegetasi flora sebagai potensi sumber pakan lebah madu di kawasan hutan produksi.
- Melakukan kajian kondisi sosial ekonomi masyarakat pemungut madu hutan dan peternak lebah madu di kawasan hutan produksi.
- Melakukan kajian potensi produksi madu di kawasan hutan produksi
- Melakukan kajian tentang
sistem pengelolaan dalam usaha perlebahan di kawasan hutan produksi.
- Melakukan skrining
fitokimia madu dari hutan produksi (Uji Kandungan Metabolit Sekunder : Terpen, Steroid, Flavonoid, Senyawa Fenol, Alkaloid)
- Melakuakan uji kualitas
- Data dan
informasi tentang potensi flora sebagai sumber pakan lebah madu di kawasan hutan produksi dan hutan lindung
- Data dan informasi tentang kondisi sosial ekonomi masyarakat pemungut madu hutan di kawasan hutan produksi dan hutan lindung dan peternak lebah madu.
- Data dan
informasi tentang produksi madu di kawasan hutan produksi dan hutan lindung
- Data dan
informasi tentang sistem kelembagaan dan kebijakan dalam pengelolaan perlebahan di Kesatuan
150.000.000 Tahun 3 150.000.000
(P3H) Yeti Heryati (P3H) Ina Winarni (P3HH) Peneliti ….P3SEKPI
104
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
madu dari hutan produksi berasarkan standar SNI.
Tujuan tahun 2: - Melakukan kajian tentang
vegetasi flora sebagai potensi sumber pakan lebah madu di kawasan hutan lindung.
- Melakukan kajian kondisi sosial ekonomi masyarakat pemungut madu hutan dan peternak lebah madu di kawasan hutan lindung.
- Melakukan kajian potensi produksi madu di kawasan hutan lindung.
- Melakukan kajian tentang
sistem pengelolaan dalam usaha perlebahan di kawasan hutan lindung.
- Melakukan skrining
fitokimia madu dari hutan lindung (Uji Kandungan Metabolit Sekunder : Terpen, Steroid, Flavonoid, Senyawa Fenol, Alkaloid)
- Melakuakan uji kualitas
madu dari hutan lindung berasarkan standar SNI.
Tujuan tahun 3:
Pengelolaan Hutan Produksi dan Hutan Lindung.
- Data dan
informasi kandungan dan karakter senyawa fitokimia madu dari hutan produksi dan hutan lindung
- Data dan
informasi tentang kualitas madu dari hutan produksi dan hutan lindung berdasarkan SNI 8664 tentang madu.
- Strategi pengelolaan HHBK madu di kawasan hutan produksi dan kawasan hutan lindung
105
No Judul kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran RPPI Yang didukung
Waktu Pelaksanaan
Usulan Anggaran Pengusul Kelompok Peneliti
- Melakukan aspek tentang rantai pemasaran madu, kelembagaan dan kebijakan dalam pengelolaan madu pada lingkup KPHP dan KPHL
- Melakukan aspek tentang strategi pengembangan HHBK madu di kawasan hutan produksi dan hutan lindung