PERATURAN GUBERNUR MALUKUNOMOR : 24.a TAHUN 2010
TENTANG
SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSI MALUKU
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR MALUKU,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 232 PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerahsebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007, makadalam rangka tertib administrasi pengelolaankeuangan Daerah perlu menetapkan Sistem danProsedur Akuntansi Pemerintah Provinsi Maluku;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud huruf a, Sistem dan Prosedur AkuntansiPemerintah Provinsi Maluku perlu ditetapkan denganPeraturan Gubernur.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1958 tentangPenetapan Undang-Undang Darurat Nomor 22Tahun 1957 tentang Pembentukan DaerahSwatantra Tingkat I Maluku (Lembar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1958 Nomor 79,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 1617);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggaraan yang bersih dan bebas dariKorupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,Tambahan Lembar Negara Republik IndonesiaNomor 2851);
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 47, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentangPemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung JawabKeuangan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 66, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor12 Tahun 2008 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4844);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentangPerimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusatdan Pemerintah Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4438);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2001tentang Pelaporan Penyelenggaraan PemerintahDaerah (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun1999 Nomor 209, Tambahan Lembar NegaraRepublik Indonesia Nomor 4027);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005Tentang Pengelolaan Keuangan Badan LayananUmum (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun2005 Nomor 48);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005tentang Standar Akuntansi Pemerintahan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4503);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4578);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentangPengelolaan Barang Milik Negara / Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4609);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun2006 tentang Pedoman Pengelolaan KeuanganDaerah sebagaimana telah diubah dengan PeraturanMenteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007tentang Perubahan atas Peraturan Menteri DalamNegeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah;
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan BarangMilik Negara.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG SISTEM DANPROSEDUR AKUNTANSI PEMERINTAH PROVINSIMALUKU
BAB IKETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Daerah Provinsi Maluku;2. Pemerintah Daerah adalah Gubernur dan Perangkat Daerah sebagai
unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah;3. Gubernur adalah Gubernur Maluku;4. Kebijakan Akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-
konvensi, aturan-aturan, dan praktik-praktik spesifik yang dipilih olehsuatu entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian laporankeuangan;
5. Peranan dan Tujuan Pelaporan Keuangan adalah Laporan keuanganPemerintah Provinsi Maluku disusun untuk menyediakan informasi yangrelevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukanoleh Pemerintah Provinsi Maluku selama satu periode pelaporan;
6. Jenis-Jenis Laporan Keuangan adalah Laporan Realisasi Anggaran,Neraca, Laporan Arus Kas dan Catatan atas Laporan Keuangan;
7. Entitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu ataulebih entitas akuntansi yang berdasarkan ketentuan peraturanperundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawabanberupa laporan keuangan;
8. Entitas Akuntansi adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah/SKPD sebagaipengguna anggaran/pengguna barang wajib menyelenggarakanakuntansi dan menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengananggaran/barang yang dikelolanya yang ditujukan kepada entitaspelaporan;
9. Dasar Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang mengaturkeuangan pemerintah yang mendasari terselenggaranya PelaporanKeuangan;
10. Asumsi Dasar Pelaporan Keuangan adalah asumsi yang mendasaripelaporan keuangan yaitu asumsi kemandirian entitas, asumsikesinambungan entitas, dan asumsi keterukuran dalam satuan uang(monetary measurement);
11. Kateristik Kualitatif Laporan Keuangan adalah ukuran-ukuran normatifyang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapatmemenuhi tujuannya;
12. Prinsip Akuntansi dan Pelaporan Keuangan adalah ketentuan yangdipahami dan ditaati oleh penyelenggara akuntansi dan pelaporankeuangan dalam melakukan kegiatannya, serta oleh pengguna laporankeuangan dalam memahami laporan keuangan yang disajikan;
13. Kendala Informasi yang relevan dan andal adalah setiap keadaan yangtidak memungkinkan terwujudnya kondisi yang ideal dalam mewujudkaninformasi akuntansi dan laporan keuangan yang relevan dan andal akibatketerbatasan (limitations) atau karena alasan-alasan kepraktisan;
14. Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan adalah pihak-pihak yangbertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangandaerah, dimana laporan keuangan tersebut telah disusun berdasarkansistem pengendalian intern yang memadai, dan isinya telah menyajikaninformasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layaksesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan;
15. Suplemen Laporan Keuangan adalah laporan keuangan yang harusdilampirkan dalam laporan keuangan daerah sesuai peraturanperundang-undangan yang berlaku;
16. Mata Uang Pelaporan adalah satuan mata uang yang diharuskan dipakaidalam laporan keuangan daerah sesuai peraturan perundang-undanganyang berlaku.
BAB IIRUANG LINGKUP
Pasal 2
Sistem dan Prosedur Akuntansi Provinsi Maluku terdiri dari :1. Sistem dan Prosedur Akuntansi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD),2. Sistem dan Prosedur Akuntansi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD),3. Sistem dan Prosedur Akuntansi Pejabat Pengelola Keuangan Daerah
(PPKD),4. Sistem dan Prosedur Akuntansi Penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasi bagi SKPD,5. Sistem dan Prosedur Akuntansi Penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah.
BAB IIIKETENTUAN PENUTUP
Pasal 3
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Gubernur ini, sepanjangmengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Pejabat PengelolaKeuangan Daerah.
Pasal 4
Lampiran dari Peraturan Gubernur tentang Sistem dan Prosedur AkuntansiPemerintah Provinsi Maluku merupakan satu kesatuan yang tidak terpisakandari Peraturan Gubernur ini.
Pasal 5
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanGubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Maluku.
Disahkan di Ambonpada tanggal 8 Nopember 2010
GUBERNUR MALUKU,
Cap / ttd
KAREL ALBERT RALAHALU
Diundangkan di Ambonpada tanggal 8 Nopember 2010
SEKRETARIS DAERAH MALUKU,
Cap / ttd
Nn. ROSA FELISTAS FAR-FAR
BERITA DAERAH PROVINSI MALUKU TAHUN 2010 NOMOR …….
LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR MALUKUNOMOR : 24.a TAHUN 2010TANGGAL : 8 NOPEMBER 2010TENTANG : SISTEM DAN PROSEDUR AKUNTANSI
PEMERINTAH PROVINSI MALUKU
BAGIAN 1Sistem dan Prosedur Akuntansi
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
1.1. Ketentuan Umum
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalahperangkat daerah pada Pemerintah Provinsi Maluku selaku penggunaanggaran/pengguna barang. SKPD merupakan entitas akuntansi dan olehkarenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporankeuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan yang ditentukan.Kegiatan akuntansi pada SKPD meliputi pencatatan atas pendapatan, belanja,aset, dan selain kas. Proses tersebut dilaksanakan oleh PPK SKPDberdasarkan dokumen-dokumen sumber yang sah. PPK SKPD melakukanpencatatan transaksi pendapatan pada jurnal khusus pendapatan, transaksibelanja pada jurnal khusus belanja serta transaksi aset dan selain kas padajurnal umum. Serta pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dicatatsecara manual atau menggunakan aplikasi komputer.Secara berkala, PPK SKPD melakukan posting pada buku besar dan secaraperiodik menyusun Neraca Saldo sebagai dasar pembuatan LaporanKeuangan, yang terdiri atas : Laporan Realisasi Anggaran, Neraca danCatatan Atas Laporan Keuangan.Proses tersebut (Proses Akuntansi) dapat digambarkan sebagai berikut :
BuktiTransaksi
Pencatatan keBuku Jurnal
PenyusunanNeraca
Saldo/NeracaLajur
LaporanKeuangan
Posting keBuku Besar
Posting keBuku BesarPembantu
-. Neraca.-. LRA-. LAK-. CALK
Jurnal Penyesuaian
JurnalPenutup
Fungsi dibuatnya Buku Besar Pembantu adalah mempermudah melihat lebihrinci mengenai pendapatan atau belanja berdasarkan rekening yang samaatau berdasarkan jenis kegiatan yang sama.
Aturan pendebetan dan pengkreditan menggunakan aturan umum dalamakuntansi.
Nama Pos-pos Laporankeuangan
Bertambah Berkurang
Pendapatan Kredit DebetBelanja Debet KreditPenerimaan Pembiayaan Debet KreditPengeluaran Pembiayaan Kredit DebetAktiva Debet KreditUtang Kredit DebetEkuitas Kredit Debet
1.2. Pihak Terkait
1. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK SKPD).Dalam kegiatan ini, PPK SKPD memiliki tugas sebagai berikut: Mencatat transaksi-transaksi pendapatan, belanja, aset dan selain kas
berdasarkan bukti-bukti yang terkait. Memposting jurnal-jurnal pendapatan, belanja, aset dan selain kas
kedalam buku besarnya masing-masing dan Buku Besar Pembantu. Membuat laporan keuangan yang terdiri dari : Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Menyiapkan rekening koran dari Bank.
2. Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan di SKPD.Dalam kegiatan ini, Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaandi SKPD memiliki tugas : Menyiapkan dokumen-dokumen atas transaksi yang terkait dengan
proses pelaksanaan akuntansi SKPD. Menyiapkan SPJ atau bukti yang mendukung ke-sah-an penerimaan
atau pengeluaran.
3. Kepala SKPD.Dalam kegiatan ini, Kepala SKPD memiliki tugas: Menandatangani laporan keuangan SKPD sebelum diserahkan dalam
proses konsolidasi yang dilakukan oleh PPKD. Menandatangani surat pernyataan tanggung jawab Kepala SKPD. Melihat kembali ke sahan atau cross check dari bukti-bukti penerimaan
dan pengeluaran.
Alur Akuntansi
DOKUMEN PROSES PENCATATANLAPORAN
Bukti memorial merupakan dokumen dasaruntuk mencatat transaksi atau kejadian selain kas/asetsebagai dasar pencatatan dalam buku jurnal umum
SP2D
Buku BesarPembantu
PencatatanPenggolongan Buku Jurnal
Buku BesarPelaporan
LaporanKeuangan
KertasKerja
Bukti Penerimaan Kas Bukti Pengeluaran Kas Bukti Memorial
Buku Jurnal Kas
Buku Jurnal Pengeluaran Kas
Buku Jurnal Umum
Kumpulan Rekening
LRA Laporan
Arus Kas Neraca Catatan
atasLaporanKeuangan
Bukti memorialdilampiri
Berita acara penerimaan kas
Berita acara serah terima barang
1.3. Akuntansi Anggaran
Langkah 1PPK SKPD menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPDyang telah disahkan oleh PPKD.
Langkah 2Berdasarkan DPA SKPD tersebut, PPK SKPD melakukan akuntansianggaran dengan mencatat pada jurnal umum, dengan jurnal sebagaiberikut:
Estimasi Pendapatan xxxDefisit xxx
Apropriasi Belanja xxxSurplus xxx
Jurnal dilakukan secara detail pada level rincian objek untuk estimasipendapatan dan apropriasi belanja.
Langkah 3PPK SKPD memposting Jurnal Anggaran yang telah dibuat di JurnalUmum ke Buku Besar tiap kode rekening pendapatan dan belanja(rincian objek). Masing-masing rekening anggaran ini ditempatkansebagai Header dari setiap buku besar yang bersangkutan. Nilaianggaran tersebut selanjutnya akan menjadi angka laporan dalamkolom anggaran di Laporan Realisasi Anggaran (LRA)Contoh penempatan nilai rekening anggaran dalam buku besar adalahsebagai berikut :
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUBUKU BESAR
SKPD : …………………….KODE REKENING : …………………….NAMA REKENING : …………………….PAGU APBD : ….Rp. xxxxx….PAGU PERUBAHAN APBD : ……………………..
Berita acara penyelesaian pekerjaan
Tanggal Uraian Ref Debet(Rp)
Kredit(Rp)
Saldo(Rp)
1 2 3 4 5 6
Apabila akuntansi anggaran tidak digunakan, angka atau anggaranyang tercantum dalam Buku Besar diambil dari dokumen anggaran.
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUBUKU BESAR PEMBANTU
SKPD : …………………….KODE REKENING : …………………….NAMA REKENING : …………………….PAGU APBD : ….Rp. xxxxx….PAGU PERUBAHAN APBD : ……………………..
Tanggal Uraian Ref Debet(Rp)
Kredit(Rp)
Saldo(Rp)
1 2 3 4 5 6
1.4. Akuntansi Pendapatan
Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 tentang Standar AkuntansiPemerintah menyebutkan bahwa pendapatan adalah semuapenerimaan Rekening Kas Umum Negara / Daerah yangmenambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaranyang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perludibayar kembali oleh pemerintah. Peraturan Menteri Dalam NegeriNo. 13 tahun 2006 disebutkan bahwa pendapatan daerah adalahhak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilaikekayaan bersih.
Komisi, rabat, potongan, atau pendapatan lain dengan nama dandalam bentuk apapun yang dapat dinilai dengan uang, baik secaralangsung sebagai akibat dari penjualan, tukar-menukar, hibah,asuransi dan/atau pengadaan barang dan jasa termasuk pendapatan
bunga, jasa giro atau pendapatan lain sebagai akibat penyimpanandana anggaran pada bank serta pendapatan dari hasil pemanfaatanbarang daerah atas kegiatan lainnya merupakan pendapatan daerah.
Pendapatan daerah dirinci menurut organisasi, kelompok, jenis, objekdan rincian objek pendapatan. Akuntansi pendapatan dilaksanakanberdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaanbruto, dan tidak mencatat jumlah netto-nya (setelah dikompensasikandengan pengeluaran).
Akuntansi pendapatan SKPD dilakukan hanya untuk mencatatpendapatan asli daerah yang dalam wewenang SKPD.
Langkah 1a. PPK SKPD menerima bukti-bukti transaksi pendapatan yang
tertuang dalam SPJ Penerimaan yang diperoleh dari BendaharaPenerimaan.
Langkah 2a. Berdasarkan bukti yang terdapat dalam SPJ Penerimaan, PPK
SKPD melakukan telaah atas penerimaan dan penyetoranpenerimaan yang telah dilakukan oleh Bendahara Penerimaan.Selanjutnya, PPK SKPD mencatat transaksi penerimaanpendapatan dengan menjurnal “Kas di Bendahara Penerimaan”di debit dan “Akun Pendapatan yang ditangguhkan ” di kredit.
Kas dibendahara Penerimaan xxxPendapatan yang ditangguhkan xxx
Karena jurnal yang sama akan dipakai terus dalam mencatattransaksi pendapatan, maka dapat dibuat Buku Jurnal KhususPendapatan. Dalam Jurnal Khusus Pendapatan, yang dirincihanya rekening yang bersaldo kredit saja. Sedangkan untukrekening yang bersaldo debit sudah pasti “Kas di BendaharaPenerimaan”.
b. Dari bukti-bukti transaksi tersebut PPK SKPD mencatat transaksipenyetoran pada jurnal umum dengan menjurnal “RK PPKD” diDebit dan “Kas di Bendahara Penerimaan” di kredit.
RK PPKD xxxKas di Bendahara Penerima xxx
Disamping itu dilakukan juga Jurnal Korolari untuk mengakuipendapatan sebagai berikut:
Pendapatan yang Ditangguhkan xxxPendapatan (Sesuai Rincian Objek Terkait) xxx
Jurnal Korolari ini dicatat di Jurnal Umum.
c. Dalam kondisi tertentu, dimungkinkan terjadi pengembaliankelebihan pendapatan yang harus dikembalikan ke pihak ketiga.Jika pengembalian kelebihan pendapatan sifatnya berulang(Recurring) baik yang terjadi di periode berjalan atau periodesebelumnya, PPK SKPD berdasarkan informasi transfer kas dariBUD, mencatat transaksi pengembalian kelebihan tersebut padaJurnal Umum dengan menjurnal “Akun Pendapatan (sesuairincian objek terkait)” di Debit dan “RK PPKD” di Kredit.
Pendapatan ……………. xxxRK PPKD xxx
Jurnal tersebut juga berlaku bagi pengembalian yang sifatnyatidak berulang tetapi terjadi dalam periode berjalan.Jika pengembalian kelebihan tersebut bersifat tidak berulang(non recurring) dan terkait dengan pendapatan periodesebelumnya, Satuan Kerja tidak melakukan pencatatan.Pencatatan dilakukan oleh Akuntansi PPKD dengan menjurnal“Belanja Tidak Terduga” di Debit dan “Kas di Kas Daerah” diKredit.
SILPA xxxKas di Kas Daerah xxx
Langkah 3Setiap periode, jurnal-jurnal akan diposting ke Buku Besar SKPDsesuai dengan kode rekening pendapatan (rincian objek)
Langkah 4Di akhir periode tertentu, PPK SKPD memindahkan saldo-saldoyang ada di tiap buku besar ke dalam Neraca Saldo.
1.5. Akuntansi Belanja
Menurut PP Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar AkuntansiPemerintah, Belanja adalah semua pengeluaran dari RekeningKas Umum Negera / Daerah yang mengurangi ekuitas danalancar dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidakakan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah,sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,Belanja Daerah didefinisikan sebagai kewajiban pemerintahdaerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih.
Belanja daerah dipergunakan dalam rangka pelaksanaan urusanpemerintah yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah,berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006,pengklasifikasian belanja daerah dibagi menurut fungsi, urusanpemerintah, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis objekdan rincian objek belanja.
Akuntansi belanja disusun untuk memenuhi kebutuhanpertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan. Akuntansi dapat jugadikembangkan untuk keperluan pengendalian bagi manajemendengan cara yang memungkinkan pengukuran kegiatan belanjatersebut.
Akuntansi pada satuan kerja dilakukan oleh PPK SKPD. Akuntansibelanja pada satuan kerja ini meliputi akuntansi belanja UP (UangPersediaan)/GU (Ganti Uang)/TU (Tambah Uang), dan akuntansibelanja LS (Langsung).
1. Akuntansi Belanja UP/GU/ TU
Langkah 1PPK SKPD menerima SP2D dari Kuasa BUD melalui PenggunaAnggaran. Berdasarkan SP2D, PPK SKPD mencatat transaksipenerimaan uang persediaan tersebut pada jurnal umum denganmenjurnal “Kas di Bendahara Pengeluaran” di debit dan “RK PPKD” dikredit.
Kas di Bendahara Pengeluaran xxx
RK PPKD xxx
Langkah 2Secara berkala, PPK SKPD menerima bukti-bukti transaksi belanjayang tertuang dalam SPJ belanja yang diperoleh dari BendaharaPengeluaran. Berdasarkan SPJ dan bukti transaksi tersebut, PPKSKPD mencatat transaksi-transaksi belanja dengan menjurnal “UangMuka Operasional” di debit dan “Kas di Bendahara Pengeluaran” dikredit.
Uang Muka Operasional xxxKas di Bendahara Pengeluaran xxx
Karena jurnal yang sama akan dipakai terus dalam mencatat belanja,maka harus disebut jurnal khusus belanja UP/GU/TU. Dalam jurnalkhusus belanja UP/GU/TU, yang dirinci hanyalah rekening yangbersaldo kredit sudah pasti “Kas di Bendahara Pengeluaran”.Selanjutnya setelah Bendahara Pengeluaranmempertanggungjawabkan pengeluaran-pengeluaran akan dilakukanjurnal korolari untuk mencatat balanja sebagai berikut:
Belanja (sesuai rincian objek) xxxUang Muka Operasional xxx
Jurnal Korolari ini dicatat di jurnal umum.
Langkah 3Setiap periode, jurnal tersebut akan diposting ke Buku Besar sesuaidengan kode rekening belanja (rincian objek)
Langkah 4Di akhir periode, PPK-SKPD memindahkan saldo-saldo yang ada ditiap buku besar ke dalam Neraca Saldo.
2. Akuntansi Belanja LS (Langsung)Belanja LS yang dimaksud adalah Belanja LS Gaji & Tunjangan danBelanja LS Barang & Jasa. Dalam konteks belanja LS, akuntansimempunyai asumsi bahwa dana SP2D dari BUD langsung di terimaoleh pihak ketiga / pihak lain yang ditetapkan.
Langkah 1
PPK SKPD menerima SP2D dari kuasa BUD melalui PenggunaAnggaran. Berdasarkan SP2D terkait, PPK SKPD mencatat transaksibelanja dengan menjurnal “Belanja (sesuai rincian objek yang terkait)”di debit dan “RK PPKD” di kredit.
Belanja (Rincian Objek) xxxRK PPKD xxx
Karena jurnal yang sama akan di pakai terus dalam mencatat belanjaLS, maka harus di buat Buku Jurnal Khusus untuk belanja LS. Dalamjurnal khusus Belanja LS, yang dirinci hanyalah rekening yangbersaldo debit saja. Sedangkan untuk rekening yang bersaldo kreditsudah pasti “RK PPKD”Dalam kasus LS Gaji dan Tunjangan, dana dana yang diterima olehpegawai adalah jumlah netto (setelah dikurangi potongan), sehinggaPPK SKPD harus mencatat potongan tersebut di jurnal umum denganjurnal sebagai berikut :
Kas di Bendahara Pengeluaran xxxHutang Pajak ………. xxx
Ketika bukti Surat Setoran Pajak (SSP) telah diterima, dilakukanpenghapusan hutang pajak tersebut dengan jurnal sebagai berikut:
Hutang Pajak …………. xxxKas di Bendahara Pengeluaran xxx
3. Pengembalian BelanjaDalam kasus terjadi pengembalian belanja pada periode berjalan danmempengaruhi posisi kas, PPK SKPD melakukan pencatatan denganmenjurnal “Kas di Bendahara Pengeluaran” di debit dan “Belanja(Sesuai objek yang terkait)” di kredit.
Kas di Bendahara Pengeluaran xxxBelanja …………………… xxx
Kasus pengembalian belanja juga dapat terjadi pada belanja-belanjayang terjadi diperiode sebelumnya (pengembalian dilakukan setelahlaporan keuangan diterbitkan). Pada kasus seperti ini harusdiidentifikasi terlebih dahulu apakah pengembalian terjadi padabelanja yang sifatnya berulang dan tidak berulang.
Dalam hal ini pengembalian yang sifatnya berulang, PPK SKPDmelakukan pencatatanan dengan menjurnal “Kas di BendaharaPengeluaran” di debit dan “Belanja (sesuai objek yang terkait)” dikredit.
Kas di Bendahara Pengeluaran xxxBelanja ……………….. xxx
Dalam hal pengembalian belanja yang sifatnya tidak berulang, PPKSKPD melakukan pencatatan dengan menjurnal “Kas di BendaharaPengeluaran” di debit dan “Pendapatan lain-lain” di kredit.
Kas di Bendahara Pengeluaran xxxPendapatan Lain-Lain xxx
Langkah 1Setiap periode jurnal tersebut akan diposting ke Buku Besar sesuaidengan kode rekening (rincian objek).
Langkah 2Di akhir periode, PPK SKPD memindahkan saldo-saldo yang ada ditiap Buku Besar kedalam Neraca Saldo.
1.6. Akuntansi AsetTetap SKPDProsedur akuntansi aset pada SKPD meliputi pencatatan danpelaporan akuntansi atas perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi,perubahan klasifikasi, dan penyusutan terhadap aset tetap yangdikuasai/digunakan SKPD. Transaksi-transaksi tersebut secara garisbesar digolongkan dalam 2 kelompok besar transaksi, yaitu:
1. Penambahan nilai Aset2. Pengurangan nilai Aset
Langkah 1Berdasarkan bukti transaksi yang berupa:
a. Berita acara penerimaan barang, dan/ataub. Berita acara serah terima barang, dan/atauc. Berita acara penyelesaian pekerjaan
PPK SKPD membuat bukti memorial. Bukti memorial tersebut dapatdikembangkan dalam format yang sesuai dengan kebutuhan yangsekurang-kurangnya memuat informasi mengenai:
1) Jenis/nama aset tetap,
2) Kode rekening terkait,3) Klasifikasi aset tetap,4) Nilai aset tetap,5) Tanggal transaksi.
Langkah 2Dalam kasus penambahan nilai aset, berdasarkan bukti memorialtersebut, PPK SKPD mengakui penambahan aset dengan menjurnal“Aset sesuai jenisnya” di debit dan “Diinvestasikan dalam Aset Tetap”di kredit di jurnal umum.
Aset ……………. xxxDiinvestasikan dalam Aset Tetap xxx
Jurnal ini merupakan jurnal korolari untuk mengakui penambahanaset, setelah ada berkas penerimaan aset diatas. Jurnal ini dibuatsetelah SP2D LS Barang dan Jasa direalisasikan.
Dalam kasus pengurangan aset, berdasarkan bukti memorial, PPKSKPD mengakui pengurangan aset dengan menjurnal “Diinvestasikandalam Aset Tetap” di debit dan “Aset sesuai jenisnya” di kredit di jurnalumum.
Diinfestasikan dalam Aset Tetap xxxAset Tetap xxx
Langkah 3Secara periodik, buku jurnal atas transaksi aset tetap tersebutdiposting ke dalam buku besar rekening berkenaan.Langkah 4Setiap akhir periode semua saldo buku besar dipindahkan ke neracasaldo sebagai dasar penyusunan laporan keuangan SKPD.
1.7. Akuntansi Selain Kas
Prosedur akuntansi selain kas pada SKPD meliputi serangkaianproses mulai dari pencatatan pengikhtisaran, sampai denganpelaporan keuangan yang berkaitan dengan semua transaksi ataukejadian selain kas yang dapat dilakukan secara manual ataumenggunakan aplikasi komputer.Prosedur akuntansi selain kas pada SKPD setidaknya meliputi:
Koreksi kesalahan pencatatan
Merupakan koreksi terhadap kesalahan dalam membuat jurnal dantelah diposting ke buku besar.
Pengakuan persediaanMerupakan pengakuan terhadap persediaan yang dimiliki SKPD Pengakuan hutang dan ekuitasMerupakan pengakuan terhadap hutang dan ekuitas dana yang
dimiliki SKPD Jurnal depresiasiMerupakan jurnal depresiasi terhadap aset yang dimiliki oleh SKPD Jurnal terkait dengan transaksi yang bersifat acrual dan
prepaymentMerupakan jurnal yang dilakukan dikarenakan adanya transaksi
yang sudah dilakukan SKPD namun pengeluaran ataupenerimaan kas belum dilakukan (acrrual) atau sebaliknya terjadipengeluaran atau penerimaan kas namun manfaatnya belumditerima atau diberikan oleh SKPD (prepayment)
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi selain kasberupa bukti memorial yang dilampiri dengan bukti-bukti transaksi jikatersedia.Langkah 1PPK SKPD berdasarkan bukti transaksi dan/atau kejadian selain kasmembuat bukti memorial. Bukti memorial tersebut sekurang-kurangnya memuat informasi mengenai tanggal transaksi dan/ataukejadian, kode rekening, uraian transaksi dan/atau kejadian, danjumlah rupiah.
Langkah 2PPK SKPD mencatatat bukti memorial ke dalam buku jurnal umum.
Koreksi kesalahan pencatatan.Untuk melakukan koreksi atas terjadinya kesalahan pencatatan,PPK SKPD langsung membuat pembetulan atas jurnal yangsalah catat tersebut. Misal, transaksi belanja telepon dicatatpada belanja listrik. Untuk melakukan koreksi atas kesalahantersebut, akuntansi PPKD menjurnal “Belanja telepon” di debitdan “Belanja listrik” di kredit di jurnal umum.
Belanja Telepon xxxBelanja Listrik xxx
Pengakuan persediaan.Pada akhir periode sebelum menyusun laporan keuangan,PPK SKPD melakukan pemeriksaan fisik terhadap persediaan
yang dimiliki SKPD. Dari hasil pemeriksaan fisik tersebutdidapatkan nilai persediaan pada akhir periode. Nilai tersebutkemudian dibandingkan dengan nilai persediaan di awalperiode. PPK SKPD mengakui persediaan SKPD denganmenjurnal “Persediaan sesuai jenisnya” di debit dan“Cadangan persediaan” di kredit di jurnal umum sebesarselisih nilai persediaan di akhir periode dan nilai persediaan diawal periode.
Persediaan ……………………….. xxxCadangan Persediaan xxx
Pengakuan hutang dan ekuitas.Transaksi hutang yang terjadi pada level SKPD adalah hutangpajak, yaitu sebesar pungutan pajak yang belum disetor SKPDke kas daerah. Untuk mengakui adanya hutang pajak, PPKSKPD menjurnal “Kas di bendahara pengeluaran” di debit dan“Hutang pajak” di kredit pada jurnal umum.
Kas di Bendahara Pengeluaran xxxHutang Pajak xxx
Ekuitas dana pada SKPD terdiri atas ekuitas dana lancar,ekuitas dana investasi, dan dana untuk dikonsolidasi.
Ekuitas dana lancar terdiri dari SILPA, cadangan persediaan,dan cadangan piutang. SILPA muncul saat PPK SKPDmelakukan jurnal penutup. Cadangan persediaan muncul saatdilakukan pengakuan persediaan di akhir tahun. Cadanganpiutang muncul dari pengakuan piutang pajak pada akhirtahun.
Ekuitas dana investasi SKPD terdiri dari diinvestasikan dalamaset tetap dan diinvestasikan dalam aset lainnya. Nilai inimencerminkan aset tetap dan aset lainnya yang dimilikipemerintah.
Ekuitas dana untuk dikonsolidasi berisikan akun RK PPKD.RK PPKD merupakan rekening yang berfungsi untukmenampung transaksi yang terjadi antara SKPD dan PPKDdan transaksi antara SKPD dengan pihak ketiga yang dibiayaioleh kas daerah.
Jurnal depresiasi.Pada akhir tahun PPK SKPD mengakui depresiasi atas asettetap yang dimiliki SKPD dengan menjurnal “Diinvestasikandalam aset tetap” di debit dan “Akumulasi penyusutan” dikredit di jurnal umum. Jurnal Depresiasi akan dilaksanakanpada tahun 2014.
Diinvestasikan dalam Aset Tetap xxxAkumulasi Penyusutan xxx
Jurnal terkait dengan transaksi yang bersifat accrual danprepaymentContoh transaksi acrrual adalah pengakuan piutang pajakpada akhir tahun. Untuk mengakui piutang pajak, PPK SKPDmenjurnal “Piutang pajak” di debit dan “Cadangan piutang” dikredit di Jurnal Umum.
Piutang Pajak xxxCadangan Piutang xxx
Contoh transaksi prepayment adalah transaksi pembayaransewa yang masa manfaatnya lebih dari satu tahun anggaran.Pada akhir tahun, PPK SKPD menjurnal “sewa dibayardimuka” di debit dan “Cadangan sewa dibayar dimuka” dikreditdi Jurnal Umum.
Sewa dibayar dimuka xxxCadangan sewa dibayar dimuka xxx
Langkah 3Secara periodik jurnal atas transaksi dan/atau kejadian selain kasdiposting ke dalam buku besar sesuai kode rekening yangbersangkutan.Langkah 4Setiap akhir periode semua buku besar ditutup sebagai dasarpenyusunan laporan keuangan SKPD.
1.8. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD
Laporan keuangan yang dihasilkan pada tingkat Satuan KerjaPerangkat Daerah dihasilkan melalui proses akuntansi lanjutan yangdilakukan oleh PPK SKPD Jurnal dan psting yang telah dilakukan
terhadap transaksi keuangan menjadi dasar dalam penyusunanLaporan Keuangan.Langkah 1 (Penyiapan Kertas Kerja)PPK SKPD menyiapkan kertas kerja (worksheet) 10 lajur sebagai alatuntuk menyusun Laporan Keuangan. Kertas kerja adalah alat bantuyang digunakan dalam proses pembuatan Laporan Keuangan. Kertaskerja berguna untuk mempermudah proses pembuatan laporankeuangan yang dihasilkan secara manual.
Format dokumen kertas kerja (worksheet)Penggunaan format dalam hal ini disesuaikan dengan kebutuhan yangberkembang. Contoh format kertas kerja di bawah ini menunjukkaninformasi minimal yang harus ada disetiap pengembangan berikutnya.
D K D K D K D K D K
JurnalPenutup Neraca
LaporanReal i sas iAnggaran
KodeRekening
Ura ianNeraca Sa ldo Penyesuaian
Neraca Sa ldoSetelah
Penyesuaian
Langkah 2 (Pengisian Neraca Saldo)PPK SKPD melakukan rekapitulasi saldo-saldo buku besar menjadineraca saldo. Angka-angka neraca saldo tersebut diletakan di kolom“Neraca Saldo” yang terdapat pada Kertas Kerja. Berikut adalahcontoh proses penyusunan kertas kerja dalam Dinas Kesehatan:
D K D K D K D K D K
1 2
1.1.03.01 Kas di bendahara pengeluaran 26,500,0001.1.02.01 Piutang retribusi1.5.03.05 Persediaan obat-obatan3.1.01.01 Tanah kantor 100,000,0003.2.09.04 Mesin fotocopy 20,000,0003.2.09.09 Papan tulis elektronik 7,000,0003.3.01.01 Gedung kantor 750,000,0003.3.02.01 Gedung rumah jabatan 650,000,0003.7.01.01 Akumulasi penyusutan aset tetap 75,000,0001.3.03.01 Utang pemungutan PPN 25,000,0001.2.01.01 Cadangan piutang1.3.01.01 Cadangan persediaan2.2.01.01 Diinvestasikan dalam aset tetap 1,452,000,0004.1.01.01 RK PPKD 1,367,500,0001.1.01.01 SILPA 01.2.01.01 Pendapatan retribusi 50,000,0001.1.01.01 Belanja gaji pokok 950,000,0001.1.01.02 Belanja tunjangan keluarga 95,000,0001.1.01.04 Belanja tunjangan fugsional 30,000,0001.1.01.05 Belanja tunjangan fungsional umum 150,000,0002.2.01.01 Belanja ATK 10,000,0002.2.01.08 Belanja BBM/Gas 1,000,0002.2.02.04 Belanja obat-obatan 75,000,0002.2.03.01 Belanja telepon 50,000,0002.2.03.02 Belanja air 20,000,000
2.2.03.03 Belanja listrik 35,000,000
3 4 5 6 7
Laporan RealisasiAnggaran NeracaKode
Rekening UraianNeraca Saldo Penyesuaian
Neraca SaldoSetelah
Penyesuaian
Ilustrasi Kertas Kerja SKPD Setelah Neraca
Langkah 3 (Jurnal Penyesuaian)PPK SKPD membuat jurnal penyesuaian. Jurnal ini dibuat dengantujuan melakukan penyesuaian atas saldo pada akun-akun tertentudan pengakuan atas transaksi-transaksi yang bersifat acrrual. Jurnalpenyesuaian tersebut diletakan dalam kolom “Penyesuaian” yangterdapat pada kertas kerja.Jurnal penyesuaian yang diperlukan antara lain digunakan untuk: Koreksi kesalahan/Pemindahbukuan, Pencatatan jurnal yang belum dilakukan (acrrual atau
prepayment), Pencatatan piutang, persediaan dan atau aset lainnya pada akhir
tahun.Contoh jurnal penyesuaian adalah:
Pengakuan Piutang Piutang xxxYang belum tertagih
Cadangan Piutangxxx
Pengakuan Persediaan xxxPersediaan yang adaCadangan Persediaan xxx
Berikut contoh proses di atas dalam Dinas Kesehatan.Pada akhir tahun terdapat informasi nilai persediaan per 31 Desemberadalah 65 juta dan tagihan retribusi yang belum dibayar sebesar 60juta. Di awal tahun nilai persediaan adalah 35 juta. Jurnal penyesuaianyan harus dicatat adalah sebagai berikut:
1.1.3.02.01 Piutang Retribusi60.000.0003.1.2.01.01 Cadangan Piutang
60.000.000
3.1.2.01.01 Persediaan Obat-obatan30.000.000*3.1.3.01.01 Cadangan Persediaan
30.000.000
30.000.000 adalah nilai penmbahan persediaan pada tahunberjalan (65 juta – 35 juta)Contoh pemindahan jurnal penyesuaian ke kertas kerja dapatdilihat pada halaman 23.
Langkah 4 (Neraca Saldo Setelah Penyesuaian)
PPK SKPD melakukan penyesuaian atas neraca saldo berdasarkanjurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Nilai yang telahdisesuaikan diletakan pada kolom “Neraca Saldo SetelahPenyesuaian” yang terdapat pada kertas kerja. (Contoh untuk prosesini dapat dilihat pada halaman 23).
D K D K D K D K D K1 2
1.1.03.01 Kas di bendahara pengeluaran 26,500,000 26,500,0001.1.02.01 Piutang retribusi 60,000,000 60,000,0001.5.03.05 Persediaan obat-obatan 30,000,000 30,000,0003.1.01.01 Tanah kantor 100,000,000 100,000,0003.2.09.04 Mesin fotocopy 20,000,000 20,000,0003.2.09.09 Papan tulis elektronik 7,000,000 7,000,0003.3.01.01 Gedung kantor 750,000,000 750,000,0003.3.02.01 Gedung rumah jabatan 650,000,000 650,000,0003.7.01.01 Akumulasi penyusutan aset tetap 75,000,000 75,000,0001.3.03.01 Utang pemungutan PPN 25,000,000 25,000,0001.2.01.01 Cadangan piutang 60,000,000 60,000,0001.3.01.01 Cadangan persediaan 30,000,000 30,000,0002.2.01.01 Diinvestasikan dalam aset tetap 1,452,000,000 1,452,000,0004.1.01.01 RK PPKD 1,367,500,000 1,367,500,0001.1.01.01 SILPA 0 -1.2.01.01 Pendapatan retribusi 50,000,000 50,000,0001.1.01.01 Belanja gaji pokok 950,000,000 950,000,0001.1.01.02 Belanja tunjangan keluarga 95,000,000 95,000,0001.1.01.04 Belanja tunjangan fugsional 30,000,000 30,000,0001.1.01.05 Belanja tunjangan fungsional umum 150,000,000 150,000,0002.2.01.01 Belanja ATK 10,000,000 10,000,0002.2.01.08 Belanja BBM/Gas 1,000,000 1,000,0002.2.02.04 Belanja obat-obatan 75,000,000 75,000,0002.2.03.01 Belanja telepon 50,000,000 50,000,0002.2.03.02 Belanja air 20,000,000 20,000,0002.2.03.03 Belanja l istrik 35,000,000 35,000,000
Laporan RealisasiAnggaran Neraca
KodeRekenin
gUraian Neraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
3 4 5 6 7
Ilustrasi Kertas Kerja SKPD Setelah Neraca Saldo
Langkah 5 (Identifikasi Akun-Akun LRA)
Berdasarkan Neraca Saldo yang disesuaikan, PPK SKPDmengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen LaporanRealisasi Anggaran (kode akun 4,5, dan 6) dan memindahkannya kekolom “Laporan Realisasi Anggaran” yang terdapat pada Kertas Kerja.
Nilai kolom debit dan kredit pada kolom “Laporan Realisasi Anggaran”dijumlahkan. Akan didapat jumlah yang berbeda antara kedua kolom(tidak balance). Selisih antara kedua nilai ini merupakan nilai“Surplus/Defisit”. Nilai ini ditempatkan di bawah kolom yang nilainyalebih kecil, sehingga akan didapatkan nilai yang seimbang antarakolom debit dan kredit.
Langkah 6 (Identifikasi Akun-akun Neraca)
Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, PPK SKPDmengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Neraca(kode akun 1, 2, dan 3) dan memindahkannya ke kolom “Neraca” yangterdapat pada Kertas Kerja.
Nilai kolom debit dan kredit pada kolom “Neraca” di jumlahkan. Akandidapat jumlah yang berbeda antara kedua kolom (tidak balance).Selisih antara kedua nilai ini merupakan nilai “SILPA Tahun Berjalan”.Nilai “Surplus/Defisit” yang dihasilkan dalam kolom “Neraca’ harussama dengan nilai “Surplus/Defisit” yang dihasilkan oleh kolom“Laporan Realisasi Anggaran”. Nilai ini ditempatkan di bawah kolomyang nilainya lebih kecil, sehingga akan didapatkan nilai yangseimbang antara kolom debit dan kredit.
Dari kertas kerja yang telah selesai diisi, PPK SKPD dapat menyusunLaporan Keuangan yang terdiri dari Neraca dan Laporan RealisasiAnggaran. Sebagai catatan, neraca yang dihasilkan belum finalkarena PPK SKPD belum membuat Jurnal Penutup. (Contoh darilangkah 5 dan 6 dapat dilihat pada halaman 25).
D K D K D K D K D K
1 21.1.03.01 Kas di bendahara pengeluaran 26,500,000 26,500,000 26,500,0001.1.02.01 Piutang retribus i 60,000,000 60,000,000 60,000,0001.5.03.05 Persediaan obat-obatan 30,000,000 30,000,000 30,000,0003.1.01.01 Tanah kantor 100,000,000 100,000,000 100,000,0003.2.09.04 Mes in fotocopy 20,000,000 20,000,000 20,000,0003.2.09.09 Papan tul i s elektronik 7,000,000 7,000,000 7,000,0003.3.01.01 Gedung kantor 750,000,000 750,000,000 750,000,0003.3.02.01 Gedung rumah jabatan 650,000,000 650,000,000 650,000,0003.7.01.01 Akumulas i penyusutan aset tetap 75,000,000 75,000,000 75,000,0001.3.03.01 Utang pemungutan PPN 25,000,000 25,000,000 25,000,0001.2.01.01 Cadangan piutang 60,000,000 60,000,000 60,000,0001.3.01.01 Cadangan persediaan 30,000,000 30,000,000 30,000,0002.2.01.01 Di investas ikan da lam aset tetap 1,452,000,000 1,452,000,000 1,452,000,0004.1.01.01 RK PPKD 1,367,500,000 1,367,500,000 1,367,500,0001.1.01.01 SILPA 0 -1.2.01.01 Pendapatan retribus i 50,000,000 50,000,000 50,000,0001.1.01.01 Belanja ga ji pokok 950,000,000 950,000,000 950,000,0001.1.01.02 Belanja tunjangan keluarga 95,000,000 95,000,000 95,000,0001.1.01.04 Belanja tunjangan fugs ional 30,000,000 30,000,000 30,000,0001.1.01.05 Belanja tunjangan fungs ional umum 150,000,000 150,000,000 150,000,0002.2.01.01 Belanja ATK 10,000,000 10,000,000 10,000,0002.2.01.08 Belanja BBM/Gas 1,000,000 1,000,000 1,000,0002.2.02.04 Belanja obat-obatan 75,000,000 75,000,000 75,000,0002.2.03.01 Belanja telepon 50,000,000 50,000,000 50,000,0002.2.03.02 Belanja a i r 20,000,000 20,000,000 20,000,000
2.2.03.03 Belanja l i s trik 35,000,000 35,000,000 35,000,000
2,969,500,000 2,969,500,000 90,000,000 90,000,000 3,059,500,000 3,059,500,000 1,416,000,000 50,000,000 1,643,500,000 3,009,500,000
1,366,000,000 1,366,000,000
1,416,000,000 1,416,000,000 3,009,500,000 3,009,500,000
Surplus/Defis i t
Laporan Realisasi Anggaran NeracaKodeRekening
UraianNeraca Saldo Penyesuaian Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
3 4 5 6 7
Ilustrasi Kertas Kerja SKPD Setelah Identifikasi Akun LRA dan Neraca
Langkah 7 (Jurnal Penutup)
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldonominal menjadi nol pada akhir periode akuntansi. Perkiraan nominaladalah perkiraan yang digunakan untuk Laporan Realisasi Anggaran,yaitu pendapatan, Belanja, dan Pembiayaan. Jurnal ini akanmenghasilkan surplus/defisit.
Pendapatan xxxApropriasi Belanja xxxSurplus/Defisit xxx
Belanja xxxEstimasi Pendapatan xxxSurplus/Defisit xxx
Surplus/Defisit kemudian ditutup pada SILPA (Ekuitas Dana diNeraca) dengan jurnal sebagai berikut:
Ekuitas Dana Lancar - SILPA xxxSurplus/Defisit xxx
AtauSurplus/Defisit xxx
Ekuitas Dana Lancar - SILPA xxx
Jurnal penutup akan mempengaruhi nilai SILPA di neraca menjadijumlah yang benar. Contoh Jurnal Penutup untuk Neraca Saldo di atasadalah sebagai berikut:4.1.2.01.01 Pendapatan Retribusi50.000.000
Surplus/Defisit50.000.000
Surplus/Defisit1.416.000.0005.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok950.000.0005.1.1.01.02 Belanja Tunjangan Keluarga
95.000.0005.1.1.01.04 Belanja Tunjangan Fungsional
30.000.0005.1.1.01.05 Belanja Tunjangan Fungsional Umum150.000.0005.2.2.01.01 Belanja ATK
10.000.000
5.2.2.01.08 Belanja BBM/Gas1.000.000 5.2.2.01.04 Belanja Obat-Obatan
75.000.0005.2.2.02.01 Belanja Telepon
50.000.0005.2.2.03.02 Belanja air
20.000.0005.2.2.03.03 Belanja Listrik
35.000.000
3.1.1.01.01 Ekuitas Dana Lancar - SILPA1.366.000.000
Surplus/Defisit1.366.000.000
Langkah 8 (LRA dan Neraca)Setelah jurnal penutup selesai dibuat, selanjutnya PPK SKPDmenyusun Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Neraca. ContohLRA dan Neraca untuk Neraca Saldo setelah penutupan dari ilustrasidi atas adalah sebagai berikut:
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUSKPD .......
LAPORAN REALISASI ANGGARANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31
DESEMBER
Ilustrasi Laporan Realisasi Anggaran
KODEREKENING
URAIAN ANGGARAN REALISASI
PENDAPATAN4.1.2.01.01 Pendapatan Retribus i 60,000,000 50,000,000
BELANJA5.1.1.01.01 Belanja ga ji pokok 1,000,000,000 950,000,0005.1.1.01.02 Belanja tunjangan keluarga 100,000,000 95,000,0005.1.1.01.04 Belanja tunjangan fungs ional 40,000,000 30,000,0005.1.1.01.05 Belanja tunj.fungs ional umum 200,000,000 150,000,0005.2.2.01.01 Belanja ATK 15,000,000 10,000,0005.2.2.01.08 Belanja BBM/gas 3,000,000 1,000,0005.2.2.01.04 Belanja obat-obatan 80,000,000 75,000,0005.2.2.03.01 Belanja telepon 70,000,000 50,000,0005.2.2.03.02 Belanja a i r 35,000,000 20,000,0005.2.2.03.03 Belanja l i s trik 40,000,000 35,000,000
SURPLUS (DEFISIT) (1,523,000,000) (1,366,000,000)
Nilai Surplus/Defisit yang terdapat dalam kertas kerja yang telahdibuatpada kertas kerja tercermin dalam angka defisit LRA sebesar Rp.1.366.000.000.
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUNERACA SKPD .....
Per 31 Desember Tahun n dan Tahun n-1
Ilustrasi Neraca
URAIAN JUMLAH
ASET
ASET LANCAR
Kas di bendahara pengeluaran 26.500.000
Piutang retribus i 60.000.000
Persediaan obat-obatan 30.000.000
ASET TETAP
Tanah kantor 100.000.000
Mes in foto copy 20.000.000
Papan tul i s elektronik 7.000.000
Gedung kantor 750.000.000
Gedung rumah jabatan 650.000.000
Akumulas i penyusutan aset tetap (75.000.000)
JUMLAH ASET 1.568.500.000
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang pemungutan PPN 25.000.000
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
SILPA (1.366.000.000)
Cadangan piutang 60.000.000
Cadangan persediaan 30.000.000
EKUITAS DANA INVESTASI
Di investas ikan da lam aset tetap 1.452.000.000
EKUITAS DANA UNTUK DIKONSOLIDASI
RK PPKD 1.367.500.000
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 1.568.500.000
Nilai SILPA yang terdapat dalam ekuitas dana lancar merupakan nilaisurplus (defisit) yang dihasilkan oleh LRA. Secara teknis, nilai SILPAdalam neraca dihasilkan oleh jurnal penutup, yaitu penutupan saldo“surplus/defisit” pada saldo “SILPA”, seperti dicontohkan padahalaman 26.
Langkah 9 (Konversi SAP)
Laporan keuangan yang dibuat oleh SKPD yang dihasilkan olehsistem ini menggunakan format atau klasifikasi akun belanjaPermedagri 13 Tahun 2006 yang berbeda dengan standar AkuntansiPemerintahan. Untuk itu diperlukan langkah konversi. Berikut bagankonversi yang dimaksud.
2. Belanja Pera latan dan Mes in
3. Belanja Gedung dan Bangunan
4. Belanja Ja lan, Irigas i dan Jaringan
5. Belanja Aset Tetap La innya
6. Belanja Aset La innya
PP Tahun 24 tahun 2005 tentang SAP
BELANJA
A. Belanja Operas i
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang
B. Belanja Modal
1. Belanja Tanah
Permendagri no 13 Tahun 2006
BELANJA
A. Belanja Tidak Langsung
1. Belanja Pegawai
B. Belanja Langsung
1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang dan Jasa
3. Belanja Modal
Belanja pegawai, baik dalam kelompok belanja tidak langsungmaupun belanja langsung dikonversi ke dalam Belanja Pegawai dalamkelompok Belanja Operasi. Belanja Barang dan Jasa dalam kelompokbelanja langsung di konversi ke dalam belanja barang dalamkelompok belanja operasi. Sedangkan belanja modal dalam kelompokbelanja langsung dikonversi ke dalam kelompok belanja modal.
Untuk pendapatan, tidak ada perbedaan format atau klasifikasi antaraPermendagri No 13 Tahun 2006 dengan SAP. Oleh karena itu tidakperlu dilakukan konversi untuk bagian pendapatan SKPD.
Permendagri no 13 Tahun 2006
PENDAPATAN
A. Pendapatan As l i Daerah
1. Pa jak daerah
yang dipisahkan
4. La in-la in PAD yang sah
3. Has i l Pengelolaan Kekayaan Daerah
PP Tahun 24 tahun 2005 tentang SAP
PENDAPATAN
A. Pendapatan As l i Daerah
1. Pa jak daerah
2. Retribus i Daerah
3. Has i l Pengelolaan Kekayaan Daerah
2. Retribus i Daerah
yang dipisahkan
4. La in-la in PAD yang sah
Berikut adalah contoh dari Laporan Keuangan yang di hasilkan SatuanKerja. Daftar akun yang terdapat dalam contoh laporan ini hanyamerupakan ilustrasi saja. Susunan daftar akun di sesuaikan denganstruktur kode rekening yang berlaku.
PEMERINTAHPROVINSI MALUKUSKPD ........................................
LAPORAN REALISASI ANGGARANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER
...........
Laporan Realisasi Anggaran
UraianAnggaran Setelah
PerubahanRealisasi
Lebih/(Kurang)
2 3 4 5
PENDAPATAN
PENDAPATAN ASLI DAERAH
Pendapatan Pa jak Daerah
Pendapatan Retribus i DaerahPendapatan has i l Pengelolaan Kekayaan Daerah yangDipisahkan
La in-la in Pendapatan As l i Daerah yang Sah
Jumlah
BELANJA
BELANJA OPERASI
Belanja Pegawai
Belanja Barang
BELANJA MODAL
Belanja Tanah
Belanja Pera latan dan Mes in
Belanja Gedung dan Bangunan
Belanja Ja lan, Irigas i dan Jaringan
Belanja Aset Tetap La innya
Belanja Aset La innya
Jumlah
Surplus/(Defisit)
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUNERACA SKPD ......................
Per 31 Desember Tahun n dan Tahun n-1
Neraca SKPD
Tahun n Tahun n-1 Jumlah %ASETASET LANCARKasKas di Bendahara PenerimaanKas di Bendahara PengeluaranPiutangPiutang Retribus iPiutang La in-la inPersediaanJumlahASET TETAPTanahTanahPera latan dan Mes inGedung dan BangunanJa lan, Irigas i dan JaringanAset Tetap la innyaKonstruks i Da lam PengerjaanAkumulas i Penyusutan Aset TetapJumlahASET LAINNYAJumlah
JUMLAH ASETKEWAJIBANKEWAJIBAN JANGKA PENDEKUtang Perhi tungan Pihak KetigaUang Muka dari Kas DaerahPendapatan Di terima DimukaUtang Jangka Pendek La innyaJUMLAHEKUITAS DANAEKUITAS DANA LANCARSILPACadangan PiutangCadangan PersediaanJUMLAHEKUITAS DANA INVESTASIDi investas ikan da lam Aset TetapDi investas ikan da lam Aset La innyaJumlahEKUITAS DANA UNTUK DIKONSOLIDASIRK PPKDJumlahJUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
Jumlah Kenaikan (Penurunan)Uraian
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
SKPD ................
Catatan Atas laporan Keuangan
Bab I
1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan SKPD
1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan SKPD
1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan SKPD
Bab II
2.1 Ekonomi makro
2.2 Kebijakan keuangan
2.3 Indikator pencapaian target kinerja keuangan SKPD
Bab III
3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan SKPD
3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah ditetapkan
Bab IV
4.1 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP pada SKPD
4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan SKPD
4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP pada SKPD
Bab V
Pendapatan
5.1.1 Pendapatan
5.1.2 Belanja
5.1.3 Aset
5.1.4 Kewajiban
5.1.5 Ekuitas Dana5.2 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan
penerapan basis akural atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya denganpenerapan basis kas, untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yang menggunakan basisakural pada SKPD.
Bab VI
Bab VII Penutup
Penjelasan pos-pos laporan keuangan SKPD
Kebijakan akuntansi
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD SKPD
Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan SKPD
Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan SKPD
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB KEPALA SKPDKEPALA SKPD
SKPD …….
Pernyataan Tanggung Jawab
Laporan keuangan SKPD …….. tahun anggaran ……. Sebagai manaterlampir adalah merupakan tanggung jawab kami.Laporan keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistempengendalian intern yang memadai dan isinya telah menyajikaninformasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layaksesuai dengan standar Akuntansi pemerintahan
……….,….…………….
KepalaSKPD
(……………….)
Surat Pertanggungjawaban
1.9. ILUSTRASI TRANSAKSI SKPD
Pada bagian ini akan diberikan beberapa contoh transasksi yangterjadi di SKPD. Dinas Kesehatan akan digunakan sebagai ilustrasiSKPD.
Pada tanggal 7 Februari 2009 PKK SKPD Dinkes menerima SPJpenerimaan beserta lampirannya dari bendahara pengeluaran Dinkes.Dari SPJ dan lampirannya tersebut diketahui bahwa selama bulanJanuari 2009, Dinas Kesehatan telah menerima pendapatan retribusidan melakukan transasksi belanja sebagai berikut :
4 Januari 2009 Dinas Kesehatan menerima SP2D ataspembayaran gaji bulan januari dengan rincian :Gaji pokok Rp999.510.000,-Tunjangan keluarga Rp87.457.125,-Tunjanganm fungsional Rp99.951.000,-Tunjangan fungsional umum Rp62.469.375,-
Dengan iuran pegawai sebesar Rp 52.240.000,-dan tabungan perumahan pegawai sebesar Rp22.575.000,-
5 Januari 2009 Dinas Kesehatan menerima uang sebesar Rp30.000.000,- atas pencairan SP2D UP.
8 Januari 2009 Dinas Kesehatan membeli alat tulis kantor senilaiRp 5.000.000,-
10 Januari 2009 Dinas Kesehatan menerima retribusi pelayananKesehatan sebesar 5juta Rupiah.
11 Januari 2009 bendahara penerimaan Dinas Kesehatanmenyetor uang retribusi sebesar 5 juta Rupiahtersebut ke kas daerah.
12 Januari 2009 Dinas Kesehatan membeli obat-obatan senilai Rp15.000.000,-
19 Januari 2009 bendahara penerimaan menerima retribusipelayanan Kesehatan sebesar 2,2 juta Rupiah.
20 Januari 2009 bendahara penerimaan menyetor uang retribusisebesar 2,2 juta Rupiah tersebut ke kas daerah.
25 Januari 2009 Dinas Kesehatan melakukan pengisian tabunggas senilai Rp 2.000.000
27 Januari 2009 untuk keperluan kegiatan fogging, dilakukanbelanja bahan kimia senilai Rp 75.000.000,-
28 Januari 2009 diterima info dari BUD bahwa telah dilakukanpengembalian kelebihan pembayaran uangpendaftaran mahasiswa/i akademi keperawatanuntuk tahun 2005. Kelebihan ini disebabkankarena adanya kesalahan hitungan dalam sistemkomputer. Pembayaran kelebihan tersebutsebesar 50 juta Rupiah.
* Belanja bahan kimia terkait dengan kegiatan yang dilakukan olehDinas Kesehatan dan melibatkan pihak ketiga. Dana langsungdicairkan oleh BUD kepada pihak ketiga, sehingga DinasKesehatan tidak mencatat penerimaan kas terlebih dahulu(mekanisme LS)
Selain itu, dalam tahun 2009 dan 2010 transaksi lain yang dilakukanDinas Kesehatan adalah sebagai berikut :2 Januari 2009 Dinas Kesehatan membeli papan tulis elektronik
untuk ruangan metting dengan harga jual Rp 3juta. Agar papan tulis elektronik ini siapdigunakan, ada biaya-biaya tamabahan yangharus di bayar meliputi biaya pengangkutan danbiaya instalasi masing-masing sebesar 100 ribuRupiah. Oleh karena itu Dinas Kesehatan akanmencatatat nilai papan tulis elektronik tersebutsebesar Rp 3,2 juta.
2 Januari 2009 Pemda memperoleh donasi dari bank duniaberupa lima mobil kijang. Mobil kijang dengantipe dan kriteria yang sama tersebut mempunyainilai wajar masing-masing sebesar 120 juta. Asettersebut kemudian diserahkan kepada SKPD.
26 Januari 2009 Dilakukan koreksi atas kesalahan pencatatanbelanja yang dilakukan pada tanggal 8 januari2006. Pada tanggal tersebut dilakukan belanjaATK senilai 5 juta Rupiah , namun dicatat kekode rekening 5.2.2.01.02 (belanja dokumen).
15 Februari 2009 Dilakukan koreksi atas kesalahan pencatatanpenerimaan SP2D UP dana SP2D UP senilai Rp30 juta dicatat dengan mendebit rekening kas dibendahara penerimaan. Seharusnya rekeningyang di debit adalah rekening rekening kas dibendahara pengeluaran.
28 Juni 2009 Dari 5 buah kendaraan hibah yang diterima, satudiantaranya dihibahkan kembali ke RSUDsebagai kendaraan operasional. Sewaktupertama kali di terima kendaraan itu dicatatdengan nilai Rp 120 juta.
5 Juli 2009 Diterima surat keputusan penghapusan barang(penghapusan mesin tik yang musnah karenakebakaran di gedung), nilai mesin tik ini dineracasebesar Rp 200.000,-
20 Juli 2009 Dikantor Dinas Kesehatan, terdapat lima buahkomputer lama yang rusak dan tidak terpakai,atas persetujuan kepala daerah dilakukanpenghapusan atas komputer tersebut, kepalaDinas melakukan pelelangan kepadamasyarakat. Uang hasil penjualan komputertersebut akan di catat sebagai lain-lain PAD yangsah.
31 Desember 2009 Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan,seluruh aset tetap dapat diusutkan sesuai dengansifat dan karakteristik aset tersebut
31 Desember 2009 Pemda sedang mendirikan bangunanpuskesmas. Gedung puskesmas ini akandibangun Dinas Kesehatan pada tahun 2006.Tanggal 31 desember 2006 puskesmas tersebuttersebut belum selesai dibangun.
31 Mei 2010 Puskesmas telah selesai di bangun.
Alat transaksi-transaksi ini, PPK SKPD akan menjurnal sebagaiberikut :
1-Jan2009
5.2.3.10.091.1.1.03.01
Belanja modal – papan tulis elekronikKas di bendahara pengeluaran
3.200.0003.200.000
1.3.2.09.093.2.2.01.01
Peralatan kantor – papan tuliselektronik
Diinventarisasikan dalam asettetap
3.200.0003.200.000
2-Jan2009
1.3.2.02.033.2.2.01.01
KendaraanDiinventarisasikan dalam aset
tetap
600.000.000600.000.000
4-Jan2009
5.1.1.01.015.1.1.01.025.1.1.01.045.1.1.01.053.4.1.01.01
Gaji dan tunjanganTunjangan keluargaTunjangan fungsionalTunjangan fungsional umum
RK PPKD
999.510.00087.457.12599.951.00062.469.375
1.249.387.500
5-Jan2009
1.1.1.03.013.4.1.01.01
Kas di bendahara pengeluaranRK PPKD
30.000.00030.000.000
8-Jan2009
5.2.2.01.011.1.1.03.01
Belanja ATKKas di bendahara pengeluaran
5.000.0005.000.000
10-Jan2009
1.1.1.02.014.1.2.01.01
Kas di bendahara penerimaanRetribusi pelayanan Kesehatan
5.000.0005.000.000
11-Jan2009
3.4.1.01.011.1.1.02.01
RK PPKDKas di bendahara penerimaan
5.000.0005.000.000
12-Jan2009
5.2.2.02.041.1.1.03.01
Belanja bahan obat-obatanKas di bendaraha pengeluaran
15.000.00015.000.000
19-Jan2009
1.1.1.02.014.1.2.01.01
Kas di bendahara pengeluaranRetribusi pelayanan Kesehatan
2.200.0002.200.000
20-Jan2009
3.4.1.01.011.1.1.02.01
RK PPKDKas di bendahara penerimaan
2.200.0002.200.000
25-Jan2009
5.2.2.01.081.1.1.03.01
Belanja pengisian tabung gasKas di bendahara pengeluaran
2.000.0002.000.000
26-Jan2009
5.2.2.01.015.2.2.01.02
Belanja ATKBelanja dokumen
5.000.0005.000.000
27-Jan2009
5.2.2.02.053.4.1.01.01
Belanja bahan kimiaRK PPKD
75.000.00075.000.000
28-Jan2009
5.2.3.03.103.4.1.01.01
Belanja modal pengadaan ambulansRK PPKD
250.000.000250.000.000
28-Jan2009
2.3.1.01.012.1.3.03.01
Kas di bendahara pengeluaranUtang pemungutan PPN
22.727.27322.727.273
28-Jan2009
1.3.2.02.103.2.2.10.01
Alat angkutan darat bermotor –ambulans
Diinventasikan dalam aktivatetap
250.000.000 250.000.000
28-Jan2009
4.4.1.12.013.4.1.01.01
Lain-lain PAD yang sah – uangpendaftaran
RLPPKD
50.000.00050.000.000
15-Feb2009
1.1.1.03.011.1.1.02.01
Kas di bendahara pengeluaranKas di bendahara penerimaan
30.000.00030.000.000
28-Jun2009
3.2.2.01.011.3.2.02.03
Diinvestasikan dalam aset tetapKendaraan
120.000.000120.000.000
5-Jul2009
3.2.2.01.011.3.2.09.01
Diinventarisasikan dalam aset tetapMesin tik
200.000200.000
20-Jul2009
3.2.2.01.011.3.2.09.01
Diinventarisasikan dalam aset tetapPeralatan computer
5.000.0005000.000
1.1.1.02.014.1.4.01.02
Kas di bendahara penerimaanLain-lain PAD yang sah
5.000.0005.000.000
31-Des2009
3.2.2.01.011.3.7.01.01
Diinventarisasikan dalam aset tetapAkumulasi penyusutan-papan tulis
elektronik
640.000640.000
Penyusutan papan tulis elektronik oleh Dinas Kesehatan dengan mode garis lurusdan estimasi masa manfaat AC secara 5 tahun
31-Des2009
3.2.2.01.011.3.6.01.01
Konstruksi dalam pengerjaanDiinventarisasikan dalam aset
tetap
100.000.000100.000.000
Mencatat biaya yang telah dikeluarkan selama pembangunan sampai 31 desember2006
31-Mei2010
3.2.2.01.011.3.6.01.01
Diinventarisasikan dalam aset tetapKonstruksi dalam pengerjaan
100.000.000100.000.000
Jurnal balik atas pencatatan terdahulu yang telah dicatat
1.3.3.01.013.2.2.01.01
GedungDiinventarisasikan dalam aset
tetap
400.000.000400.000.000
Mencatat pada pos aset tetap yang bersangkutan.
1.10. Format Buku Yang Digunakan
Penggunaan format-format yang dibawah ini disesuaikan dengankebutuhan yang berkembang. Contoh-contoh format di bawah inimenunjukan informasi minimal yang harus ada dalam setiappengembangan berikutnya :
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUBUKU JURNAL KHUSUS PENDAPATAN
SKPD : halaman…………Kode rekening yang di debit : kas di bendahara penerimaan
TanggalNo
Kode rekening yangdikreditkan
Uraiaan
Ref
Jumlah (Rp
)Akumulasi
(Rp)Bukti
Pembayaran
BuktiLain
1 2 3 4 5 6 7
…………, tanggal,…………….
PPKSKPD
(tandatangan )
(namalengkap )NIP
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUBUKU JURNAL KHUSUS BELANJA UP/GU/TU
SKPD :halaman …………Kode rekening yang di kredit : kas di bendahara pengeluaran
TanggalNo Kode rekening yang
dikreditkan Uraiaan Ref Jumlah(Rp)
Akumulasi(Rp)Bukti
PembayaranBuktiLain
1 2 3 4 5 6 7
…………, tanggal,…………….
PPKSKPD
(tandatangan )
(namalengkap )NIP
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUBUKU JURNAL KHUSUS BELANJA LS
SKPD :halaman …………Kode rekening yang di kredit : RK PPKD
TanggalNo Kode rekening yang
dikreditkan Uraiaan Ref Jumlah(Rp )
Akumulasi(Rp)SP2D Bukti
Lain1 2 3 4 5 6 7
…………, tanggal,…………….
PPKSKPD
(tandatangan )
(namalengkap )NIP
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUBUKU BESAR
SKPD :KODE REKENING :NAMA REKENING :PAGU APBD :PAGU PERUBAHAN APBD :
TanggalTanggal
Uraiaan Ref Debet(Rp)
Kredit(Rp)
Saldo(Rp)1 2 3 4 5 6
Jumlah
…………, tanggal,…………….
PPKSKPD
(tandatangan )
(namalengkap )NIP
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUNERACA SALDO PER TANGGAL …………………
SKPD : ……………………..halaman…………………….
KodeRekening Uraian
JumlahDebit Kredit
1 2 3 4
…………, tanggal,…………….
PPKSKPD
(tandatangan )
(namalengkap )NIP
1.11. BAGAN ALIR
AKUNTANSI PENDAPATAN SKPDBENDAHARA PENERIMAAN PPK
BUKTI-BUKTITRANSAKSI
PenyusunanSPJ
BUKTI-BUKTITRANSAKSI
SPJ
Penjumlahan
Jurnalkhusus
pendapatan
Jurnalumum
JurnalkhususBelanja
Posting
Buku besar
NeracaSaldo
BUKTI-BUKTITRANSAKSI
SPJ
AKUNTANSI BELANJA SKPDPPTK BENDAHARA
PENGELUARANPPK SKPD
BUKTI-BUKTITRANSAKSI
BUKTI-BUKTITRANSAKSI
[]PenyusunanSPJ
BUKTI-BUKTITRANSAKSI
SPJ
BUKTI-BUKTITRANSAKSI
SPJ
Penjumlahan
[[Jurnalkhusus
pendapatanJurnal umum
JurnalkhususBelanja
Posting
Buku Besar
NeracaSaldo
AKUNTANSI ASET TETAP SKPDBENDAHARA PENGELUARAN PPK SKPD
Berita Acarapenerimaan barang
Berita Acara serahterima barang
Berita AcaraPenyelesaiaanoekerjaan
Berita Acarapenerimaan barang
Berita Acara serahterima barang
Berita AcaraPenyelesaiaanpekerjaan
[]PembuatanBukti Memoriat
Bukti Memorial
Jurnalkhusus
pendapatan
Jurnalumum
JurnalkhususBelanja
Posting
Buku besar
NeracaSaldo
AKUNTANSI SELAIN KASBENDAHARA PENGELUARAN PPK SKPD
BUKTITRANSAKSI
BUKTITRANSAKSI
[]PembuatanBukti Memorial
Bukti Memorial
Jurnalkhusus
pendapatan
Jurnalumum
JurnalkhususBelanja
Posting
Buku besar
NeracaSaldo
Penyusunan Laporan Keuangan SKPDPPK SKPD
Neraca saldo
JurnalPenyesuaian
Neraca Saldo setelahPenyesuaiaan
PembuatanJurnal
Penyesuaiaan
Pembuatan JurnalPenyesuaiaan
LRA SKPD Neraca SKPD CALK SKPD
BAGIAN 2Sistem dan Prosedur Akuntansi
Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
2.1 Ketentuan Umum
Badan layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUDadalah Satuan Kerja Perangkat Daerah ataun unit Kerja pada SatuanKerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Malukuyang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakatberupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpamengutamakan mencari keuntungan, dan dalam melakukankegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktifitas. BLUDmerupakan entitas akuntansi dan oleh karenanya wajibmenyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untukdigabungkan pada entitas pelaporan yang ditentukan.
Kegiatan akuntansi pada BLUD meliputi pencatatan atas pendapatan,aset, kewajiban, dan ekuitas. Proses tersebut dilaksanakan olehfungsi akuntansi BLUD berdasarkan dokumen-dokumen sumber yangsah. Fungsi akuntansi BLUD melakukan pencatatan transaksipendapatan pada jurnal khusus pendapatan, transaksi biaya padajurnal khusus biaya serta transaksi aset dan selain kas pada JurnalUmum.
Secara berkala, fungsi akuntansi BLUD melakukan posting pada bukubesar dan secara periodik menyusun neraca saldo sebagai dasarpembuatan laporan keuangan, yang terdiri atas: Laporan Operasional,Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangansesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang ditetapkanoleh asosiasi profesi akuntansi Indonesia/standar akuntansi industrispesifik dan standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Selain itu, fungsiakuntansi BLUD juga wajib menyusun laporan keuangan SKPD.
Laporan keuangan sesuai SAK digunakan untuk kepentinganpelaporan kepada pengguna umum laporan keuangan BLUD dalam
hal ini stakeholders, yaitu pihak-pihak yang berhubungan dan memilikikepentingan dengan BLUD. Sedangkan laporan keuangan yangsesuai dengan SAP (yang terdiri dari Neraca, Laporan RealisasiAnggaran, dan Catatan atas Laporan Keuangan) digunakan untukkepentingan konsolidasi Laporan Keuangan BLUD dengan LaporanKeuangan SKPD.
Prosedur yang dijelaskan pada bagian ini merupakan prosedur umumbagi BLUD untuk menghasilkan laporan keuangan berbasis cashtoward accrual.
2.2. Pihak Terkait
1. Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK BLUD)Dalam kegiatan ini, PPK BLUD memiliki tugas sebagai berikut: Mencatat transaksi-transaksi pendapatan, belanja, aset, dan
selain kas berdasarkan bukti-bukti yang terkait. Memposting jurnal-jurnal pendapatan, belanja, aset dan selain kas
ke dalam buku besarnya masing-masing. Membuat laporan keuangan, yang terdiri dari: laporan realisasi
anggaran, neraca dan catatan atas laporan keuangan.
2. Bendahara di BLUDDalam kegiatan ini, Bendahara di BLUD memiliki tugas: Menyiapkan dokumen-dokumen atas transaksi yang terkait
dengan proses pelaksAnaan akuntansi BLUD.
3. Kepala BLUDDalam kegiatan ini, Kepala BLUD memiliki tugas: Menandatangani laporan keuangan BLUD sebelum diserahkan
dalam proses konsolidasi yang dilakukan oleh PPKD. Menandatangani surat pernyataan tanggung jawab kepala BLUD.
2.2. Akuntansi Anggaran
Apabila akuntansi anggaran tidak di implementasikan, angka atauanggaran yang tercantum dalam buku besar di ambil dari dokumentanggaran.
Langkah 1PPK BLUD menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) BLUDyang telah disahkan oleh PPKD.
Langkah 2Berdasarkan DPA BLUD tersebut, PPK BLUD melakukan akuntansianggaran dengan mencatat pada jurnal umum, dengan jurnal sebagaiberikut :
Estimasi pendapatan xxxDefisit xxx
Apropriasi belanja xxxSurplus xxx
Langkah 3
PPK BLUD memposting jurnal anggaran ke buku besar ke tiap koderekening. Masing-masing kode rekening ditempatkan sebagai headerdari setiap buku besar yang bersangkutan. Nilai anggaran tersebutselanjutnya akan menjadi angka laporan dalam kolom anggaran diLaporan Realisasi Anggaran (LRA).Contoh : penempatan nilai rekening anggaran dalam buku besaradalah sebagai berikut :
PEMERINTAH PROPINSI MALUKUBUKU BESAR
BLUD : …………………………..NAMA REKENING : …………………………..KODE REKENING : …………………………..PAGU APBD : Rp XXXXX…………….PAGU PERUBAHAN APBD : …………………………..
TANGGAL URAIAN REF DEBET(Rp)
KREDIT(Rp)
SALDO(Rp)
1 2 3 4 5 6
2.3. Akuntasi Pendapatan
Pendapatan BLUD terbagi atas pendapatan yang langsung dikeloladan pendapatan yang disetor.Atas pendapatan yang disetor pencatatan terbagi menjadi dua yaitupada saat penerimaan oleh bendahara penerimaan dan pada saatpenyetoran pada kas umum daerah. Jurnal pada saat penerimaanadalah sebagai berikut :
Jurnal ada saat penyetoran adalah sebagai berikut :
Kas di bendahara penerimaaan xxxPendapatan xxx
RK PPKD xxxKas di bendahara penerimaan xxx
Atas pendapatan yang langsung di kelola pencatatanya dilakukandalam jurnal sebagai berikut :
Apabila terdapat sisa kas BLUD pad akhir periode sisa tersebut harusdisetor. Jurnal pada saat penyetoran adalah sebagai berikut :
Setiap periode jurnal-jurnal tersebut akan di posting ke buku besarBLUD sesuai dengan kode rekening pendapatan.Di akhir periode tertentu, PPK BLUD memindahkan saldo-saldo yangada di tiap buku besar ke dalam neraca saldo.
2.4. Akuntansi Belanja
Akuntansi belaja pada BLUD dilakukan oleh PPK BLUD. Akuntansibelanja pada BLUD ini meliputi akuntansi atas belanja melaluipengajuan dana dan akuntansi atas belanja yang menggunakan kasBLUDAkuntansi atas belanja melalui kas BLUD di catat dengan jurnalsebagai berikut :
Akuntansi atas belanja melalui pegajuan dana dijelaskan dalamprosedur sebagai berikut :
Kas BLUD xxxPendapatan xxx
RK PPKD xxxKas BLUD xxx
Belanja xxxKas BLUD xxx
Akuntansi belanja UP /GU / TUPPK BLUD mencatat penerimaan SP2D UP / GU /TU dengan jurnalsebagai berikut :
PPK BLUD mencatat belanja yang dilakukan dengan menggunakanuang persediaan dengan jurnal sebagai berikut :
Setiap periode jurnal tersebut akan di posting ke buku besar sesuaidengan kode rekening belanja.Di akhir periode, PPK BLUD memindahkan saldo-saldo yang ada ditiap buku besar ke dalam Neraca Saldo.
AKUTANSI BELANJA LS (langsung )PPK BLUD mencatat penerimaan SP2D LS dengan jurnal sebagaiberikut :
Apabila terdapat potongan atas gaji dan tunjangan PPK BLUDmencatat jurnal sebagai berikut :
Ketika potongan tersebut telah disetorkan, PPK BLUD mencatat jurnalsebagai berikut :
Apabila terdapat potongan pajak PPK BLUD mencatat jurnal sebagaiberikut :
Kas di bendahara pengeluaran xxxRK PPKD xxx
Belanja xxxKas di bendahara pengeluaran xxx
Belanja xxxRK PPKD xxx
Kas di bendahara pengeluaran xxxHutang PFK xxx
Hutang PFK xxxKas di Bendahara pengeluaran xxx
Ketika bukti setoran pajak (SSP) telah diterima, PPK BLUD mencatatjurnal sebagai berikut :
Khusus untuk transaksi belanja yang menghasilkan aset tetap, PPKBLUD juga mengakui penambahan aset dengan menjurnal “asetsesuai jenisnya” di debit dan “diinvestasikan dalam aset tetap” dikredit jurnal umum.
2.5. Akuntansi Aset Tetap BLUD
Prosedur akuntansi aset pada BLUD meliputi pencatatan danpelaporan akuntansi atas perolehan, pemeliharaan, rehabilatasi,perubahan klasifikasi, dan penyusutan terhadap aset tetap yangdikuasai/digunakan BLUD. Transaksi-transaksi tersebut secara garisbesar digolongkan dalam 2 kelompok besar transaksi, yaitu : Penambahan nilai Aset
Kas di bendahara pengeluaran xxxHutang pajak xxx
Hutang Pajak xxxKas Di bendahara pengeluaran xxx
Belanja Modal xxxKas di bendahara pengeluaran xxx
Aset xxxDiinvestasikan dalam aset tetap xxx
Pengurangan nilai AsetDalam kasus penambahan nilai aset, PPK BLUD mencatat jurnalsebagai berikut :Aset
Dalam kasus pengurangan aset, PPK BLUD mencatat jurnal sebagaiberikut :
Secara periodik, buku jurnal atas transaksi aset tetap tersebutdiposting ke dalam buku besar rekening berkenan.Setiap akhir periode semua saldo buku besar dipindahkan ke neracasaldo sebagai dasar penyusunan laporan keuangan BLUD.
2.6. Akuntansi Selain Kas
Prosedur akuntansi selain kas pada BLUD maliputi serangkaianproses mulai dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai denganpelaporan keuangan yang berkaitan dengan semua transaksi ataukejadian selain kas yang dapat dilakukan secara manual ataumenggunakan aplikasi komputer.
Prosedur akuntansi selain kas pada BLUD setidaknya meliputi : Koreksi Kesalahan pencatatan
Merupakan koreksi terhadap kesalahan dalam membuat jurnaldan telah diposting ke buku besar.
Pengakuan persediaan
Aset xxxDiinvestasikan dalam aset tetap xxx
Di Investasikan dalam aset tetap xxxAset tetap xxx
Merupakan pengakuan terhadap persediaan yang dimiliki olehBLUD.
Pengakuan Hutang dan Ekuitas
Merupakan pengakuan terhadap hutang dan ekuitas dana yangdimiliki BLUD.
Jurnal depresiasiMerupakan jurnal depresiasi terhadap aset yang dimiliki olehBLUD.
Jurnal terkait dengan transaksi yang bersifat acrual danprepayment
Merupakan jurnal yang dilakukan dikarenakan adanya transaksiyang sudah dilakukan BLUD namun pengeluaran ataupenerimaan kas belum dilakukan (accrual) atau sebaliknya terjadipengeluaran atau penerimaan kas namun manfaatnya belumditerima atau diberikan oleh BLUD (prepayment).
PPK BLUD mencatat transaksi-transaksi dalam jurnal umum sebagaiberikut:
Koreksi Kesalahan Pencatatan.Untuk melakukan koreksi atas terjadinya kesalahan pencatatan,PPK-BLUD langsung membuat pembetulan atas jurnal yang salahcatat tersebut. Misal, transaksi belanja telepon dicatat padabelanja listrik.
Pengakuan persediaanPada akhir periode sebelum menyusun laporan keuangan, PPKBLUD melakukan pemeriksaan fisik terhadap persediaan yangdimiliki BLUD. Dari hasil pemeriksaan fisik tersebut didapatkannilai persediaan pada akhir periode. Nilai tersebut kemudiandibandingkan dengan nilai persediaan di awal periode.
Pengakuan hutang dan ekuitas
Belanja telepon xxxBelanja listrik xxx
Persediaan xxxCadangan persediaan xxx
Transaksi hutang yang terjadi pada level BLUD adalah hutangpajak, yaitu sebesar pungutan pajak yang belum disetor BLUD kekas Daerah.
Jurnal depresiasiPada akhir tahun PPK BLUD mengakui depresiasi atas aset tetapyang dimiliki BLUD dengan menjurnal:
Jurnal terkait dengan transaksi yang bersifat accrual/ danprepayment
Contoh transaksi accrual adalah pengakuan piutang pajak padaakhir tahun.
Contoh transaksi prepayment adalah transaksi pembayaran sewayang masa manfaatnya lebih dari satu tahun anggaran.
Secara periodik jurnal atas transaksi dan/ atau kejadian selain kasdiposting ke dalam buku besar sesuai kode rekening yangbersangkutan.Setiap akhir periode semua buku besar ditutup sebagai dasarpenyusunan laporan keuangan BLUD.
Kas di bendahara pengeluaran xxxHutang pajak xxx
Diinvestasikan dalam aset tetap xxxAkumulasi penyusutan xxx
Piutang pajak xxxCadangan piutang xxx
Sewa di bayar dimuka xxxCadangan sewa di bayar dimuka xxx
2.7. Penyusunan Laporan Keuangan BLUD
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh BLUD dihasilkan melaluiproses akuntansi lanjutan yang dilakukan oleh PPK BLUD. Jurnal danposting yang telah dilakukan terhadap transaksi keuangan menjadidasar dalam penyusunan laporan keuangan.
Kertas KerjaPPK-BLUD menyiapkan kertas kerja (worksheet) 10 lajur untukmenyusun laporan keuangan .kertas kerja adalah alat bantu yangdigunakan dalam proses pembuatan laporan keuangan. Kertas kerjaberguna untuk mempermudah proses pembuatan laporan keuanganyang dihasilkan secara manual.
Format dokumen kertas kerja (worksheet)Pengguna format dalam hal ini disesuaikan dengan kebutuhan yangberkembang. Contoh format kertas kerja dibawah ini menunjukaninformasi minimal yang harus ada disetiap pengembangan berikutnya.
KodeRekenin
gUraian
NeracaSaldo
Penyesuaian
NeracaSaldo
SetelahPenyesuaia
n
LaporanRealisasiAnggaran
Neraca
D K D K D K D K D K
Jurnal penyesuaianPPK BLUD membuat jurnal penyesuaian. Jurnal ini dibuat dengantujuan melakukan penyesuaian atas saldo pada akun-akun tertentudan pengakuan atas transaksi-transaksi yang bersifat akrual. Jurnalpenyesuaian tersebut diletakan dalam kolom “penyesuaian” yangterdapat pada kertas kerja.Jurnal penyesuaian yang diperlukan antara lain digunakan untuk :
Koreksi Kesalahan / pemindahbukuan, Pencatatan jurnal yang belum dilakukan (accrual atau
prepayment), Pencatatan piutang persediaan dan atau aset lainnya pada
akhir tahun.Contoh jurnal penyesuaian adalah :
Jurnal penutupJurnal penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldonominal menjadi nol pada akhir periode akuntansi. Perkiraan nominaladalah perkiraan yang digunakan untuk laporan realisasi anggaran,yaitu pendapatan, belanja, dan pembiayaan. Jurnal ini akanmenghasilkan surplus/defisit.
Pengakuan piutang PiutangYang belum tertagih Cadangan piutang
Pengakuan PersediaanPersediaan yang ada Cadangan persediaan
Surplus/ Defisit kemudian ditutup pada SILPA (ekuitas dana di neraca)dengan jurnal
Surplus / defisit kemudian ditutup pada SILPA (ekuitas dana dineraca) dengan jurnal sebagai berikut :
Berikut adalah contoh dari laporan keuangan yang dihasilkan BLUD.Daftar akun yang terdapat dalam contoh laporan ini hanya merupakanilustrasi saja. Susunan daftar akun disesuaikan dengan struktur koderekening yang berlaku.
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUBLUD…………………….
LAPORAN REALISASI ANGGARANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31
DESEMBER……
PendapatanApropriasi belanjaSurplus defisit
xxxxxxxxx
BelanjaEstimasi pendapatanSurplus / defisit
xxxxxxxxx
SILPA (ekuitas Dana ) xxxSurplus / Defisit xxx
Surplus / defisit xxxSILPA (Ekuitas Dana ) xxx
UraianAnggaran
SetelahPerubahan realisasi
Lebih/(Kurang)
2 3 4 5PENDAPATANPENDAPATAN ASLI DAERAHPendapatan Retribusi DaerahLain-lain Pendapatan Asli Daerahyang Sah
Laporan Realisasi Anggaran BLUD
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUNERACA BLUD……..
JumlahBELANJA OPERASIBelanja pegawaiBelanja Barang
BELANJA MODALBelanja TanahBelanja Peralatan dan MesinBelanja Gedung dan BangunanBelanja Jalan, Irigasi dan JaringanBelanja Aset Tetap LainnyaBelanja Aset Lainnya
Jumlah
Surplus/ (defisit)
Neraca BLUD
Per 31 Desember Tahun n dan Tahun n-1
UraianJumlah Kenaikan (penurunan)
Tahun n Tahun n-1 Jumlah %ASETASET LANCARKasKas BLUDKas di Bendahara PenerimaanKas di Bendahara PengeluaranPIUTANGPiutang RetribusiPiutang lain-lainPersediaanJumlahASET TETAPTanahTanahPeralatan dan MesinGedung dan BangunanJalan, Irigasi dan JaringanAset tetap lainnyaKonstruksi dalam pengerjaanAkumulasi penyusutan aset tetapJumlahASET LAINNYAJumlah
Jumlah AsetKEWAJIBANKEWAJIBAN JANGKA PENDEKUtang perhitungan pihak ketigaUang muka kas dari DaerahPendapatan diterima dimuka/Utang jangka pendek lainnyaJumlahEKUITAS DANAEKUITAS DANA LANCARSILPACadangan piutangCadangan persediaan
JumlahEKUITAS DANA INVESTASIDiinvestasikan dalam aset tetapDiinvestasikan dalam aset lainnyaJumlah
EKUITAS DANA UNTUKDIKONSOLIDASIRK PPKDJumlah
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITASDANA
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUCATATAN ATAS LAPOPRAN KEUANGAN
BLUD
PENDAHULUANBAB I Pendahuluan
1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan BLUD1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan BLUD1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan BLUD
Bab II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaiaan target kinerja APBDBLUD
2.1 Ekonomi makro2.2 Kebijakan keuangan2.3 Indicator pencapaiaan target kinerja APBD
Bab III Iktisar pencapaiaan kinerja keuangan BLUD3.1 Ikhtisar realisasi pencapaiaan target kinerja keuangan BLUD3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaiaan target yang telah di
tetapkanBab IV Kebijakan akuntansi
4.1 Entitas akuntansi / intitas laporan keuangan daerah BLUD4.2 Basis akutansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan BLUD4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan BLUD4.4 Penerapan kebijakan akutansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAB
pada BLUDBab V Penjelasan pos-pos laporan keuangan BLUD
5.1 Rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan BLUD5.1.1. Pendapatan5.1.2. Belanja5.1.3. Aset5.1.4. Kewajiban5.1.5 Ekuitas dana
5.2 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungandengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinyadengan penerapan basis kas, untuk entitas akuntansi/entitas pelaporan yangmenggunakan basis akrual pada BLUD
Bab VI Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan BLUDBab VII Penutup
BAGIAN 3Sistem dan Prosedur Akuntansi
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD)
3.1. Ketentuan Umum
Pejabat Pengelola Keuangan Daerah yang selanjutnya disingkatPPKD yang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD danbertindak sebagai Bendahara Umum Daerah.PPKD merupakan entitas akuntansi dan olaeh karenanya wajibmenyelenggarakan akuntansi dan menyusun Laporan KeuanganPPKD. Sebagai entitas akuntansi, PPKD mencatat transaksi-transaksilevel Pemda sebagaipelaksanaan dari DPA PPKD. PPKD jugamerupakan entitas pelaporan yang bertugas melakukan konsolidasilaporan keuangan.Kegiatan akuntansi pada PPKD meliputi pencatatan atas pendapatan,belanja, pembiayaan, investasi, hutang, dan transaksi-transaksi selainkas, serta transaksi sebagai konsolidator. Proses tersebutdilaksanakan oleh sebuah fungsi akuntansi berdasarkan dokumen-dokumen sumber yang sah. Fungsi akuntansi tersebut melakukanpencatatan transaksi pendapatan pada jurnal khusus pendapatan,transaksi belanja pada jurnal khusus belanja seta transaksi lainnyapada Jurnal Umum.Secara berkala, transaksi tersebut diposting pada Buku Besar dansecara periodik disusun Neraca Saldo sebagai dasar pembuatanLaporan Keuangan, yang terdiri atas: Laporan Realisasi Anggaran,Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan.
3.2. Pihak Terkait
1. Fungsi Akuntansi PPKDDalamkegiatan ini, fungsi Akuntansi PPKD memiliki tugas sebagaiberikut:
Mencatat transaksi-transaksi Pendapatan, Belanja, Pembiyaan, Aset,Hutang dan Selain kas berdasarkan bukti-bukti yang terkait.
Memposting jurnal-jurnal tersebut ke dalam buku besarnya masing-masing.
Membuat laporan keuangan, yang terdiri dari: Laporan RealisasiAnggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan.
2. Bendahara PPKDDalam kegiatan ini, Bendahara PPKD memilki tugas:
Menyiapkan dokumen-dokumen atas transaksi yang terkait denganproses pelaksanaan akuntansi PPKD.
3. PPKDDalam kegiatan ini, PPKD memiliki tugas:
Menandatangani laporan keuangan PPKD sebelum melakukan proseskonsolidasi dengan laporan keuangan SKPD.
Menandatangani surat pernyataan tanggung jawab PPKD.
3.3. Akuntansi AnggaranLangkah 1Akuntansi anggaran diselenggarakan setelah Dokumen PelaksanaanAnggaran (DPA) disahkan oleh PPKD, dengan Jurnal sebagai berikut :
Estimasi Pendapatan xxxSILPA xxx
Apropriasi Belanja xxx(SILPA) xxx
Estimasi Penerimaan Pembiyaan xxxSILPA xxxJikaAprosiasi Pengeluraan Pembiyaan xxx(SILPA) xxx
Jurnal dilakukan secara detail pada level rincian obyek untuk estimasipendapatan dan apropriasi belanja.
Langkah 2.Akuntansi PPKD memposting jurnal anggaran yang telah dibuat diJurnal Umum ke Buku Besar tiap kode rekening pendapatan PPKDdan belanja PPKD (rincian obyek). Masing-masing rekening anggaranini ditempatkan sebagai header dari setiap buku besar yangbersangkutan. Jurnal atas transaksi tersebut akan menjadi angkalaporan dalam kolom anggaran di Laporan Realisasi Anggaran (LRA).Contoh penempatan nilai rekening anggaran dalam buku besar adalahsebagai berikut :
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUBUKU BESAR PPKD
KODE REKENING : ………………NAMA REKENING : ………………PAGU APBD : Rp. xxxxPAGU PERUBAHAN APBD : ……………….
Tanggal Uraian Ref Debet(Rp)
Kredit(Rp)
Saldo(Rp)
1 2 3 4 5 6
Apabila Akuntansi Anggaran tidak digunakan, angka atau anggranyang tercantum dalam Buku Besar diambil dari dokumen anggaran.
3.4. Akuntansi PendapatanSeperti telah disebutkan sebelumnya, pada bagian ini yang dimaksuddengan akuntansi pendapatan PPKD adalah langkah-langkah teknisyang harus dilakukan dalam perlakuan akuntansi untuk pendapatanpada level Pemerintah Daerah seperti dana Perimbangan.
Langkah 1a. Akuntansi PPKD menerima laporan Posisi kas harian dari BUD.
Laporan ini yang dilampiri salah satunya oleh tembusan NotaKredit akan menjadi dokumen sumber untuk penjurnalanakuntansi pendapatan.
b. Dari laporan Posisi Kas harian ini, akuntansi PPKD dapatmengidentifikasi penerimaan kas yang berasal dari danapenimbangan dan sumber-sumber pendapatan PPKD yang lain.
Langkah 2a. Berdasarkan dokumen laporan tersebut, Akuntansi PPKD
menjurnal penerimaan yang merupakan pendapatan PPKDdengan mencatat “kas di Daerah” di debit dan “Akun Pendapatan(sesuai rincian obyek yang terkait)” di kredit :
Kas di Kas Daerah xxxPendapatan xxx
Karena jurnal yang sama akan dipakai terus dalam mencatattransaksi pendapatan, maka dapat dibuat Buku Jurnal KhususPendapatan. Dalamjurnal khusus pendapatan, yang dirincihanyalah rekening yang bersaldo kredit saja. Sedangkan untukrekening yang bersaldo debit sudah pasti “Kas di Kas Daerah”.
b. Dalam kondisi tersebut, dimungkinkan terjadi pengembaliankelebihan pendapatan yang harus dikembalikan ke pihak ketiga.Jika pengembalian terjadi untuk pendapatan yang diterima padaperiode berjalan maka, akuntansi PPKD mencatat transaksipengembalian kelebihan tersebut dengan menjurnal “AkunPendapatan (sesuai rincian obyek yang terkait)” di Debit dan “Kasdi kas Derah” di kredit di Jurnal Umum.
Pendapatan xxxKas di Kas Daerah xxx
Sedangkan jika pengembalian terjadi untuk pendapatan yangditerima pada periode sebelumnya,harus diidentifikasi apakahpendapatan tersebut terjadi berulang (recurring) atau tidakberulang (non recurring). Maka akuntansi PPKD mencatattransaksi pengembalian kelebihan tersebut denganmenjurnal”Akun Belanjatidak terduga” di Debit dan “Kas di KasDaerah” di kredit di jurnal umum.
Belanja Tidak Terduga xxxKas di Kas Daerah xxx
c. Terdapat juga kondisi yang memungkinkan terjadinyapengembalian kelebihan pendapatan milik SKPD jikapengembalian kelebihan pendapatan sifatnya berulang (recuring)baik yang terjadi di periode berjalan atau periode sebelumnya.Akuntansi PPKD mencatat transaksi pengembalian kelebihantersebut pada jurnal umum denganmenjurnal “RK SKPD” di debitdan “Kas di kas daerah” di kredit.
R/K SKPD xxxKas di Kas Daerah xxx
Jurnal tersebut juga berlaku bagi pengembalianpendapatanSKPD yang sifatnya tidak berulang tetapi terjadidalam periode berjalan.
Langkah 3Jurnal Pendapatanyang telah dibuat kemudian di posting ke BukuBesar.
Langkah 4Secara periodik, Akuntansi PPKD memindahkan saldo-saldo yang adadi setiap Buku Besar ke dalam Neraca Saldo.
3.5. Akuntansi BelanjaSeperti telah disebut sebelumnya, pada bagian ini yang dimaksuddengan akuntansi belanja adalah langkah-langkah teknis yang harusdilakukan dalam perlakuan akuntansi untuk mencatat belanja bunga,subsidi, hibah, bantuan sosial, belanja bagi hasil, bantuan keuangandan belanja tidak terduga.
Langkah 1Akuntansi PPKD menerima tembusan SP2D dari Kuasa BUD.
Langkah 2a. Berdasarkan SP2D terkait, akuntansi PPKD mencatat transaksi
ke jurnal sebagai berikut:
Belanja bunga Belanja bungaxxx
Kas di Kas Derahxxx
Belanja subsidi Belanja subsidixxx
Kas di Kas Daerahxxx
Belanja hibah Belanja hibahxxx
Kas di Kas Daerahxxx
Belanja bantuan sosial Belanja bantuan sosialxxx
Kas di kas daerahxxx
Belanja bagi hasil Belanja bagi hasil xxxKas di kas Daerah
xxx
Belanja bantuan keuangan Belanja bantuan keuangan xxxKas di kas Daerah
xxx
Belanja tidak terduga Belanja tidak terdugaxxx
Kas di kas Daerahxxx
Karena Jurnal yang sama untuk akan dipakai terus dalammencatat tiap-tiap transaksi belanja, maka dapat dibuat BukuJurnal khusus belanja untuk tipa-tiap belanja. Dalam jurnalkhusus belanja, yang dirinci hanyalah rekening yang bersaldodebit saja. Sedangkan untuk rekening yang bersaldo kredit sudahpasti “Kas di kas Daerah”.
b. Dalamkondisi tertentu, dimungkinkan terjadi penerimaan kembalibelanja yang tidak berulang, yang terjadi pada periode-periodesebelumnya (apabila laporan keuangan periode tersebut sudahditerbitkan) dan mempengaruhi posisi kas, PPKD melakukanpembetulan dengan menjurnal “Kas di kas daerah” didebit”Pendapatan lain-lain” di kredit.
Kas di Kas Daerah xxxPendapatan Lain-lain xxx
Sedangkan pengembalian tersebut mempengaruhi secaramaterial posisi aset selain kas maka Jurnal di atas ditambahkanjurnal”Ekuitas dana (sesuai rincian obyek yang terkait)” di debitdan “Aset (sesuai rincian obyek yang terkait)” di kredit di jurnalumum.
Ekuitas Dana xxxAset xxx
c. Dalam kondisi tertentu, di mungkinkan terjadi penerimaankembali belanja yang tidak berulang, yang terjadi pada periode-periode sebelumnya dan mempengaruhi posisi kas, dan tidakmempengaruhi secara material posisi aset selain kas, apabilalaporan keuangan periode tersebut sudah diterbitkan, PPKDmelakuakn pembetulan dengan menjurnal “Kas di kas daerah” didebit dan “Pendapatan lain-lain” di kredit di jurnal umum.
Kas di Kas Daerah xxxPendapatan Lain-lain xxx
Langkah 3Setiap periode, Jurnal tersebut akan diposting ke Buku Besar sesuaidengan kode rekening belanja (rincian obyek).
Langkah 4Di akhir periode, Akuntansi PPKD memindahkan saldo-saldo yang adadi tiap Buku Besar ke dalam Neraca Saldo.
3.6. Akuntansi Pembiyaan
Seperti telah disebutkan sebelumnya, pada bagian ini yang dimaksuddengan akuntansi pembiayaan adalah langkah-langkah teknis yangharus dilakukan dalam perlakuan akuntansi untuk penerimaan danpengeluaran pembiyaan, seperti pembentukan/pencairan danacadangan pemberian/pengembalian pinjaman, danpenerimaan/pembayaran utang.
I. Penerimaan Pembiyaan
Langkah 1.a. Akuntansi PPKD menerima Laporan Posisi Kas Harian dari BUD.
Laporan ini akan menjadi dokumen sumber untuk penjurnalan
akuntansi pembiyaan pada PPKD (akuntansipenerimaan/pengeluaran kas).
b. Dari laporan Posisi Kas Harian ini, Akuntansi PPKD harusmengidentifikasi penerimaan kas yang berasal dari kegiatanpembiyaan, penerimaan pembiyaan dapat berupa pencairandana cadangan, hasil penjualan kekayaan daerah yangdipisahkan, penerimaan pinjaman daerah, penerimaan kembalipemberian pinjaman daerah, dan penerimaan piutang daerah.
Langkah 2Berdasarkan dokumen Laporan Posisi Kas Harian, Akuntansi PPKDmenjurnal penerimaan pembiyaansebagai berikut di jurnal umum:
Pencarian DanaCadangan
1 Kas di Kas Daerah xxxPenerimaan Pembiyayaan- Dana Cadangan xxx
2 Diinvestasikan dalam Dana Cadangan xxxDana Cadangan (Ekuitas Dana Cadangan) xxx
PenerimanPinjamanDaerah
1 Kas di Kas Daerah xxxPenerimaan Pembiyaan- Dana kepada PD xxx
2 Dana yang harus disediakan untuk pembayaranutang Jangka Panjang
xxx
Pinjaman kepada PD xxx
PenerimaanUtang Daerah
1 Kas di Kas Daerah xxxPenerimaan Pembiyaan- Utang Dalam Negeri xxx
2 Dana yang harus disediakan untuk PembayaranUtang Jangka Panjang
xxx
Utang Dalam Negeri xxx
Penerimaan DanaBergulir
1 Kas di Kas Daerah xxxPenerimaan Pembiyaan- Dana Bergulir xxx
2 Diinvestasikan dalam Investasi non Permanen xxxInvestasiNon permanen xxx
Langkah 3Juranal-jurnal tersebut kemudian diposting ke Buku Besar.Langkah 4.Setiap akhir periode, akuntansi PPKD memindahkan saldo-saldo yangada di setiap Buku Besar ke dalam Neraca Saldo.
II. Pengeluaran Pembiyaan
Langkah 1a. Akuntansi PPKD menerima Laporan Posisi Kas Harian dari BUD.
Laporan ini akan menjadi dokumen sumber untuk penjurnalanakuntansi pembayaran pada PPKD (akuntansipenerimaan/pengeluaran kas)
b. Dari Laporan Posisi Kas Harian ini. Akuntansi PPKD harusmengidentifikasi pengeluaran kas yang digunakan untukkegiatanpembiyaan. Pengeluaran Pembiyaan dapat berupa pembentukandana cadangan, penyertaan modal (investasi) pemerintahdaerah, pembayaran pokok utang, atau untuk pemberianpinjaman daerah.
Langkah 2Berdasarkan dokumen Laporan Posisi Kas Harian. Akuntansi PPKDmenjurnal pengeluaran pembiyaan sebagai berikut di jurnal umum :
PembentukanDana Cadangan
1 Pengeluaran Pembiyaan - Dana Cadangan xxxKas di Kas Daerah xxx
2 Dana Cadangan xxxDiinvestasikan dalam Dana Cadangan xxx
Penyertaan ModalPemda
1 Pengeluaran Pembiyaan – Penyertaan ModalPEMDA
xxx
Kas di Kas Daerah xxx2 Penyertaan Modal PEMDA xxx
Diinvestasikan dalam Investasi jangka panjang xxx
PembayaranPokok Utang
1 Pengeluaran Pembiyaan – Pembiyaan Pokok Utang XxxKas di Kas Daerah xxx
2 Utang Dalam Negeri XxxDana yang harus Disediakan utk pembayaranUtang Jangka Panjang
xxx
Pembentukan 1 Pengeluaran Pembiyaan – Dana Bergulir xxx
Dana Bergulir Kas di Kas Daerah xxx2 Investasi Non Permanen xxx
Diinvestasikan dalam Investasi Non Permanen xxx
Langkah 3Jurnal Umum kemudian di posting ke Buku Besar.
Langkah 4Setiap akhir periode, akuntansi PPKD memindahkan saldo-saldoyang ada di setiap Buku Besar ke dalam Neraca Saldo.
3.7. Akuntansi Aset
Prosedur pencatatan aset pada akuntansi PPKD lebih merupakanpencatatan atas pengakuan aset yang muncul dari transaksipembiyaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, misalnyapengakuan atas investasi jangka panjang atau dana cadangan.
Langkah 1Berdasarkan bukti transaksi yang ada, akuntansi PPKD membuatbukti memorial. Bukti memorial tersebut sekurang-kurangnya memuatinformasi mengenai:(1). Jenis/nama asset,
(2). Kode rekening terkait,(3).Nilai Aset,(4). Tanggal transaksi.
Langkah 2Akuntansi PPKD mencatat bukti memorial ke dalam buku JurnalUmum. Misalnya Jurnal pengakuan investasi, sebagai berikut:
Investasi ……………….xxxDiinvestasikan dalam Investasi ………… xxx
Jurnal pelepasan investasi, sebagai berikut:
Diinvestasikan dalam Investasi ……………xxx
Investasi ……………..xxx
Secara periodik, buku jurnal atas transaksi investasi jangka panjangtersebut diposting ke dalam buku besar rekening yang terkait.
Langkah 3Setiap akhir periode semua Buku Besar ditutup sebagai penyusunanLaporan Keuangan.
Langkah 4Setiap akhir periode semua saldo Buku Besar dipindahkan ke NeracaSaldo.
3.8. Akuntansi Hutang
Prosedur pencatatan hutang pada akuntansi PPKD merupakanpencatatan atas pengakuan pelepasan hutang. Beberapa transaksihutang yang dimaksudkan meliputi hutang jangka pendek terkaitkewajiban dengan pihak ketiga (misalnya uang jaminan) dan hutangjangka panjang yang muncul dari transaksi penerimaan ataupengeluaran pembiyaan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah.
Langkah 1Berdasarkan bukti transaksi yang ada, akuntansi PPKD membuatbukti memorial. Bukti memorial tersebut sekurang-kurangnya memuatinformasi mengenai:(1). Jenis/nama hutang,(2). Kode rekening terkait,(3). Nilai hutang,(4). Tanggal transaksi.
Langkah 2Akuntansi PPKD mencatat bukti memorial ke dalam buku jurnalumum. Jurnalpengakuan hutang, sebagai berikut:
Dana yang harus disediakan untuk pembayaranhutang JP
xxx
Hutang Jangka Panjang xxx
Jurnal pembayaran hutang, sebagai berikut:Hutang jangka panjang xxx
Dana yang harus disediakan untukpembayaran hutang JP
xxx
Langkah 3Secara periodik buku jurnal atas transaksi hutang jangka panjangtersebut diposting ke dalam Buku Besar rekening yang terkait.
Langkah 4Setiap akhir periode semua Buku Besar dipindahkan ke Neraca Saldo.
3.9. Akuntansi Konsolidasi
Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) dibangun dengansebuah arsitektur seperti akuntansi cabang di Sektor Swasta. Makadalam pelaksanaan transaksinya, PPKD di ibaratkansebagai kantorpusat (home office) dan SKPD sebagai kantor cabang (branch office).Dengan skema tersebut, terdapat sebuah akun perantara yangberfungsi sebagai jembatan antara PPKD dan SKPD. Akun yangdimaksud adalah RK PPKD dan RK SKPD.
Langkah 1a. Akuntansi PPKD menerima Laporan Posisi kas harian dari BUD.
Laporan ini akan menjadi dokumen sumber untuk penjurnalanakuntansi konsolidasi pada PPKD
b. Dari laporan Posisi Kas harian ini, akuntansi PPKD harusmengidentifikasi aliran kas dan BUD kepada bendaharapengeluaran SKPD (berdasarkan dokumen sumbernota kredit).
Langkah2Akuntansi PPKD kemudian mencatat aliran dana dari dana KasDaerah ke kas bendahara pengeluaran SKPD dengan jurnal sebagaiberikut:
RK SKPD xxxKas di Kas daerah xxx
Sedangkan untuk mencatat aliran dana dari Bendahara penerimaanSKPD ke Kas Daerah. Akuntansi PPKD mencatat jurnalsebagaiberikut:
Kas di Kas daerah xxxRK SKPD xxx
3.10. Akuntansi Selain Kas
Prosedur akuntansi selain kas pada PPKD meliputi serangkaianproses mulai dari pencatatan, pengikhtisaran, sampai denganpelaporan keuangan yang berkaitan dengan semua transaksi ataukejadian selain kas yang dapat dilakukan secara manual ataumenggunakan aplikasi komputer.Prosedur akuntansi selain kas pada PPKD meliputi:
Koreksi kesalahan pencatatan.Merupakan koreksi terhadap kesalahan dalam membuat jurnaldan telah diposting ke buku besar.
Pengakuan ekuitas.Merupakan pengakuan terhadap ekuitasyang dilakukan olehPPKD.
Jurnal terkait dengan transaksi yang bersifat accrual danprepayment.Merupakan jurnal yang dilakukan dikarenakan adanya transaksiyang sudah dilakukan PPKD namun pengeluaran ataupenerimaan kasbelumdilakukan (acrrual)atau sebaliknya terjadipengeluaran atau penerimaan kas namun manfaatnya belumditerimaatau diberikan oleh PPKD (prepayment).
Bukti transaksi yang digunakan dalam prosedur akuntansi selain kasberupa bukti memorial yang dilampiri dengan bukti transaksijikatersedia.
Langkah 1Akuntansi PPKD berdasarkan bukti transaksi dan/atau kejadian selainkas membuat bukti memorial. Bukti memorial tersebut sekurang-kuarngnya memuat informasi mengenaitanggaltransaksidan/atau,kejadian, kode rekening, uraian transaksidan/atau kejadian, dan jumlah rupiah .
Langkah 2Akuntansi PPKD mencatat bukti memorial ke dalambuku jurnal umum.
Koreksi kesalahan pencatatanUntuk melakukan koreksi atas terjadinya kesalahnpencatatan,akuntansi PPKD langsung membuat pembetulanatasjurnal yang salah catat tersebut. Misal, transaksi belanja bungadicatat pada belanja subsidi. Untukmelakukan koreksi ataskesalahan tersebut, akuntansi PPKD menjurnal “Belanja Subsidi”di kredit dijurnal umum.
Belanja Bunga xxxBelanja Subsidi xxx
Pengakuan ekuitasEkuitas dana pada level PPKD terdiri dari ekuitas dana lancar,ekuitas dana investasi dan ekuitas dana cadangan.Ekuitas dana lancar terdiri dari SILPA, cadangan piutang, dandana yang harus disediakan untuk pembayaran utang jangkapendek. SILPA muncul dari saat akuntansi PPKDmelakukanjurnal penutup. Cadangan piutang munculdaripengakuanpiutang pada akhir tahun. Dana yang harusdisediakan untuk pembayaran utang jangka pendek muncul padasaat terjadi pengakuan utang jangka pendek Pemerintah.Ekuitas dana investasi PPKD terdiri daridiinvestasikan dalaminvestasi jangka panjang dan diinvestasikan dalam asset lainnya.Nilai ini mecerminkan investasi jangka panjang dan aset lainnyayang dimiliki Pemerintah.Ekuitas dana cadangan mencerminkan kekayaan pemerintahyang dicadangkan untuk tujuan yang telah ditentukansebelumnya sesuai dengan pertauran perundang-undangan.Akuntansi PPKD mengakuidana cadangan dengan menjurnal“Dana cadangan” di debit dan “Diinvestasikan dalam danacadangan” di kerdit di jurnal umum.
Dana Cadangan xxxDiinvestasikan dalam dana cadangan xxx
Jurnal terkait dengan transaksi.Pada level PPKD, terdapat dua contoh transaksi acrrual, yaitupengakuan utang bunga pada akhir tahun dan piutang dana bagihasil. Untuk mengakui piutang dana bagi hasil, pada akhir tahunPPKD menjurnal “Piutang dana bagi hasil” di debit dan“Cadangan piutang” di kredit di jurnal umum.
Piutang Dana Bagi Hasil xxxCadangan Piutang xxx
Contoh transaksi prepayment pada level PPKD adalah belanjabungan yang dibayarkan untuk periode lebih dari satu tahun.PPKD pada akhir tahun menjurnal “Bunga di bayar dimuka” didebit dan “Cadangan bunga di bayar dimuka” dikredit di jurnalumum.
Bunga Bayar di Muka xxxCadangan Bunga Bayar di Muka xxx
Langkah 3Secara periodik jurnal atas transaksi dan/atau kejadian selain kasdiposting ke dalam buku besar sesuai kode rekening yangbersangkutan.
Langkah 4Setiapakhir periode semua buku besar ditutup sebagai dasarpenyusunan laporan kegiatan.
3.11. Penyusunan Laporan Keuangan PPKD
Laporan Keungan PPKD yang dimaksud adalah laporan keuanganyang dihasilkan dari proses akuntansi PPKD berdasarkan bagian 2.
Langakah 1 (Penyiapan Kertas Kerja)Akuntansi PPKD menyiapkan kertas kerja (worksheet) 10 lajursebagai alat untuk menyusun Laporan Keuangan. Kertas kerja adalahalat bantu yang digunakan dalam proses pembuatan LaporanKeuangan. Kertas kerja berguna untuk mempermudah prosespembuatan laporan keuangan yang dihasilkan secara manual.
Format dokumen kertas kerja (worksheet)Pengguna format dalam hal ini disesuaikan dengan kebutuhan yangberkembang. Contoh format kertas kerja di bawah ini menunjukaninformasi minimal yang harus ada disetiap pengembangan berikutnya.
KodeRekenin
gUraian
Neracasaldo Penyelesaian
Neraca SaldoSetelah
Penyelesaian
LaporanRealisasiAnggaran
Neraca
D K D K D K D K D K
Langkah 2 (Pengisian Neraca Saldo)Akuntansi PPKD melakukan rekapitulasi saldo-saldo buku besarmenjadi neraca saldo. Angka-angka neraca saldo tersebut diletakkandi kolom “Neraca Saldo” yang terdapat pada kertas kerja.
Contoh untuk proses ini adalah sebagai berikut :
KodeRekening Uraian
Neraca Saldo Penyesuaian Neraca SaldoSetelah Penyesuaian
LaporanRealisasiAnggaran
Neraca
D K D K D K D K D K1.1.1.01.01 Kas di kas daerah 18.250.000.0001.1.3.04.01 Piutang DAU1.2.2.01.01 Penyertaan modal pemda 2.000.000.0001.4.1.01.01 Dana cadangan 500.000.0001.1.9.01.01 RK Dinas Pendidikan 750.000.0001.1.9.01.03 RK Dinas Kesehatan 1.000.000.0002.2.1.01.01 Utang dalam negeri-Sektor
perbankan2.000.000.000
2.2.1.03.01 Utang kepada pemerintah pusat 3.000.000.0003.1.2.01.01 Cadangan piutang3.2.1.01.01 Diinvestasikan dalam investasi
jangka panjang2.000.000.000
3.2.4.01.01 Dana yang harus disediakn untukpembayaran utang jangka panjang
5.000.000.000
3.3.1.01.01 Diinvestasi dalam dana cadangan 500.000.0003.1.1.01.01 SIPA 10.000.000.0004.2.2.01.01 Pendapatan DAU 5.000.000.0004.2.3.01.02 Pendapatan – DAK 3.000.000.0005.1.2.01.01 Belanja Bunga utang jangka
pendek kepada pemerintah200.000.000
5.1.3.01.02 Belanja kepada lembaga 200.000.0005.1.4.03.01 Belanja – Hibah kepada
pemerintah desa100.000.000
6.1.4.01.01 Penerusan pinjaman daerah daripemerintah
3.000.000.000
6.1.4.03.01 Penerimaan pinjaman dari bank 2.000.000.0006.2.1.01.01 Pembentukan dana cadangan 500.000.0006.2.2.02.01 Penyertaan modal pemda –
BUMN2.000.000.000
30.000.000.000 30.500.000.000
Illustrasi Kertas Kerja PPKD Setelah Neraca
Langkah 3 (Jurnal Penyesuaian)Akuntansi PPKD membuat jurnal penyesuaian. Jurnal ini dibuatdengan tujuan melakukan penyesuaian atas saldo pada akun-akuntertentu dan pengakuan atas transaksi-transaksi yang bersifat acrrual.Jurnal penyesuaian tersebut diletakkan dalam kolom “Penyesuaian”yang terdapat pada Kertas Kerja.Jurnal penyesuaian yang diperlukan antara lain digunakan untuk : Koreksi kesalahan, Pencatatan jurnal yang belum dilakukan, Pemindahbukuan, Pencatatan piutang dan persediaan pada akhir tahun.
Contoh jurnal penyesuaian adalah :Pengakuan Piutang Piutang
xxxyang belum tertagih Cadangan Piutang
xxxBerikut contoh proses di atas.Pada akhir tahun terdapat informasi DAU yang belum ditransfersebesar Rp 500 Juta. Jurnal penyesuaian yang harus dicatat adalahsebagai berikut :
Contoh pemindahan jurnal penyesuaian ke kertas kerja dapat dilihatpada halaman 78.
Langkah 4 (Neraca Saldo Setelah Penyesuaian)Akuntansi PPKD melakukan penyesuaian atas neraca saldoberdasarkan jurnal penyesuaian yang telah dibuat sebelumnya. Nilaiyang telah disesuaikan diletakkan pada kolom “Neraca Saldo SetelahPenyesuaian” yang terdapat pada Kertas Kerja (Contoh untuk prosesini dapat dilihat pada halaman 82)
1.1.3.04.01 Piutang DAU 500.000.000
3.1.2.01.01 Cadangan Piutang 500.000.000
KodeRekening Uraian
Neraca Saldo Penyesuaian Neraca SaldoSetelah Penyesuaian
LaporanRealisasiAnggaran
Neraca
D K D K D K D K D K1.1.1.01.01 Kas di kas daerah 18.250.000.000 18.250.000.0001.1.3.04.01 Piutang DAU 500.000.000 500.000.0001.2.2.01.01 Penyertaan modal pemda 2.000.000.000 2.000.000.0001.4.1.01.01 Dana cadangan 500.000.000 500.000.0001.1.9.01.01 RK Dinas Pendidikan 750.000.000 750.000.0001.1.9.01.03 RK Dinas Kesehatan 1.000.000.000 1.000.000.0002.2.1.01.01 Utang dalam negeri-Sektor
perbankan2.000.000.000 2.000.000.000
2.2.1.03.01 Utang kepada pemerintahpusat
3.000.000.000 3.000.000.000
3.1.2.01.01 Cadangan piutang 500.000.000 500.000.0003.2.1.01.01 Diinvestasikan dalam
investasi jangka panjang2.000.000.000 2.000.000.000
3.2.4.01.01 Dana yang harus disediaknuntuk pembayaran utangjangka panjang
5.000.000.000 5.000.000.000
3.3.1.01.01 Diinvestasi dalam danacadangan
500.000.000 500.000.000
3.1.1.01.01 SIPA 10.000.000.000 10.000.000.0004.2.2.01.01 Pendapatan DAU 5.000.000.000 5.000.000.0004.2.3.01.02 Pendapatan – DAK 3.000.000.000 3.000.000.0005.1.2.01.01 Belanja Bunga utang
jangka pendek kepadapemerintah
200.000.000 200.000.000
5.1.3.01.02 Belanja kepada lembaga 200.000.000 200.000.0005.1.4.03.01 Belanja – Hibah kepada
pemerintah desa100.000.000 100.000.000
6.1.4.01.01 Penerusan pinjamandaerah dari pemerintah
3.000.000.000 3.000.000.000
6.1.4.03.01 Penerimaan pinjaman daribank
2.000.000.000 2.000.000.000
6.2.1.01.01 Pembentukan danacadangan
500.000.000 500.000.000
6.2.2.02.01 Penyertaan modal pemda –BUMD
2.000.000.000 2.000.000
30.000.000.000 30.500.000.000 500.000.000 500.000.000 31.000.000.000 31.000.000.000
Illustrasi Kertas Kerja PPKD Setlah Neraca
Langkah 5 (Identifikasi Akun-akun LRA)Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, akuntansi PPKDmengidentifikasikan akun-akun yang termasuk dalam komponenLaporan Realisasi Anggaran (kode akun 4, 5, dan 6) danmemindahkan ke kolom “Laporan realisasi Anggaran” yang terdapatpada Kertas Kerja.Nilai kolom debit dan kredit pada kolom “Laporan Realisasi Anggaran”dijumlahkan. Akan didapat jumlah yang berbeda antara kedua kolom(tidak balance). Selisih antara kedua nilai ini merupakan nilai “SILPAtahun berjalan”. Nilai ini ditempatkan dibawah kolom yang nilainyalebih kecil, sehingga akan didapatkan nilai yang seimbang antarakolom debit dan kredit.Langkah 6 (Identifikasi Akun-akun Neraca)Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, Akuntansi PPKDmengidentifikasikan akun-akun yang termasuk dalam komponenNeraca (kode akun 1, 2, dan 3) dan memindahkannya ke kolom“Neraca” yang terdapat pada Kertas Kerja.Nilai kolom debit dan kredit pada kolom “Neraca” dijumlahkan. Akandidapat jumlah yang berbeda antara kedua kolom (tidak balance).Selisih antara kedua nilai ini merupakan nilai “SILPA Tahun Berjalan”.Nilai “SILPA tahun berjalan” yang dihasilkan dalam kolom “Neraca”harus sama dengan nilai “SILPA tahun berjalan” yang dihasilkan olehkolom “Laporan Realisasi Anggaran”. Nilai ini ditempatkan di bawahkolom yang nilainya lebih kecil, sehingga akan didapatkan nilai yangseimbang antara kolom debit dan kredit.Dari kertas kerja yang telah selesai diisi, Akuntansi PPKD dapatmenyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca PPKD danLaporan Realisasi Anggaran PPKD. (Contoh dari langkah 5 dan 6dapat dilihat pada halaman 84).
KodeRekening Uraian
Neraca Saldo Penyesuaian Neraca SaldoSetelah Penyesuaian
LaporanRealisasi Anggaran Neraca
D K D K D K D K D K1.1.1.01.01 Kas di kas
daerah18.250.000.000 18.250.000.000 18.250.000.000
1.1.3.04.01 Piutang DAU 500.000.000 500.000.000 500.000.0001.2.2.01.01 Penyertaan
modal pemda2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000
1.4.1.01.01 Danacadangan
500.000.000 500.000.000 500.000.000
1.1.9.01.01 RK DinasPendidikan
750.000.000 750.000.000 750.000.000
1.1.9.01.03 RK DinasKesehatan
1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000
2.2.1.01.01 Utang dalamnegeri-Sektorperbankan
2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000
2.2.1.03.01 Utang kepadapemerintahpusat
3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000
3.1.2.01.01 Cadanganpiutang
500.000.000 500.000.000
3.2.1.01.01 Diinvestasikandalaminvestasijangkapanjang
2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000
3.2.4.01.01 Dana yangharusdisediaknuntukpembayaranutang jangkapanjang
5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000
3.3.1.01.01 Diinvestasidalam danacadangan
500.000.000 500.000.000 500.000.000
3.1.1.01.01 SIPA 10.000.000.000 10.000.000.000 10.000.0004.2.2.01.01 Pendapatan
DAU5.000.000.000 5.000.000.000 5.000.000.000
4.2.3.01.02 Pendapatan – 3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000
Ilustrasi Kertas Kerja PPKD setelah Identifikasi Akun LRA
DAK5.1.2.01.01 Belanja
Bunga utangjangkapendekkepadapemerintah
200.000.000 200.000.000 200.000.000
5.1.3.01.02 Belanjakepadalembaga
200.000.000 200.000.000 200.000.000
5.1.4.03.01 Belanja –Hibah kepadapemerintahdesa
100.000.000 100.000.000 100.000.000
6.1.4.01.01 Penerusanpinjamandaerah daripemerintah
3.000.000.000 3.000.000.000 3.000.000.000
6.1.4.03.01 Penerimaanpinjaman daribank
2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000
6.2.1.01.01 Pembentukandanacadangan
500.000.000 500.000.000 500.000.000
6.2.2.02.01 Penyertaanmodal pemda– BUMD
2.000.000.000 2.000.000 2.000.000.000
30.000.000.000 30.500.000.000 500.000 500.000.000 31.000.000.000 31.000.000.000 3.000.000.000 13.000.000.000 28.000.000.000 18.000.000.000SILPA Tahun Berjan 10.000.000.000 10.000.000.000
13.000.000.000 13.000.000.000 28.000.000.000 28.000.000.000
Langkah 7 (Jurnal Penutup)Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldominimal menjadi nol pada akhir periode akuntansi. Perkiraan nominaladalah perkiraan yang digunakan untuk Laporan realisasi Anggaran,yaitu Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan.
Pendapatan xxxPenerimaan Pembiayaan xxxApropriasi belanja xxxEstimasi Pengeluaran Pembiayaan xxxSILPA tahun berjalan xxx
Belanjaxxx
Pengeluaran Pembiayaanxxx
Estimasi Pendapatanxxx
Estimasi Penerimaan Pembiayaanxxx
SILPA tahun berjalanxxx
Surplus/Defisit kemudian ditutup pada SILPA (Ekuitas Dana diNeraca) dengan jurnal sebagai berikut :
SILPA (Ekuitas Dana) xxxSILPA tahun berjalan xxx
AtauSILPA tahun berjalan xxx
SILPA (Ekuitas Dana) xxx
Jurnal penutup akan mempengaruhi nilai SILPA di Neraca menjadijumlah yang benar. Contoh Jurnal Penutup untuk Neraca Saldo di atasadalah sebagai berikut :
4.1.1.01.01 Pendapatan DAU 5.000.000.000
4.1.1.01.02 Pendapatan DAK 3.000.000.000
SILPA tahun berjalan 8.000.000.000
3.1.1.01.01 SILPA tahun berjalan 5.000.000.000
5.1.2.01.01 Belanja Bunga 200.000.000
5.1.4.01.02 Belanja Subsidi 200.000.000
Belanja Hibah 100.000.000
Langkah 8 (LRA dan Neraca)Setelah jurnal penutup selesai dibuat, selanjutnya akuntansi PPKDmenyusun Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Neraca. ContohLRA dan Neraca untuk Neraca Saldo setelah penutupan dari ilustrasidi atas adalah sebagai berikut :
PEMERINTAH PROVINSI MALUKULAPORAN REALISASI ANGGARAN PPKD
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31DESEMBER…………
KODEREKENING
URAIAN ANGGARAN REALISASI
4.2.2.01.014.2.3.01.02
5.1.2.01.01
5.1.3.01.025.1.4.03.01
PENDAPATANPendapatan – DAUPendapatan – DAKBELANJABelanja – Bunga utang jangkapendek kepada pemerintahBelanja – Subsidi kepada lembagaBelanja – Hibah kepada pemerintahdesaSURPLUS (DEFISIT)
5.500.000.0003.500.000.000
250.000.000
250.000.000150.000.000
8.350.000.000
5.000.000.0003.000.000.000
200.000.000
200.000.000100.000.000
7.500.000.000
Ilustrasi Laporan Realisai Anggaran
6.1.4.01.016.1.4.03.01
6.2.1.01.016.2.2.02.01
PEMBIAYAANPenerimaan PembiayaanPenerusan pinjaman daerah daripemerintahPenerimaan pinjaman dari bankPengeluaran PembiayaanPembentukan dana cadanganPenyertaan modal pemda – BUMDSILPA
3.000.000.0002.000.000.000
500.000.0002.000.000.000
10.850.000.000
3.000.000.0002.000.000.000
500.000.0002.000.000.00010.000.000.000
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUNERACA PPKD
Per 31 Desember Tahun n dan Tahun n-1URAIAN JUMLAH
ASETASET LANCAR
Kas di kas daerahPiutang DAU
ASET UNTUK DIKONSOLIDASIRK Dinas PendidikanRK Dinas Kesehatan
INVESTASI JANGKA PANJANGInvestasi Permanen
Penyertaan modal pemdaDANA CADANGAN
Dana cadanganJUMLAH ASET
KEWAJIBANKEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang dalam negeri – Sektor perbankanUtang kepada pemerintah pusat
EKUITAS DANAEKUITAS DANA LANCAR
18.250.000.000500.000.000
750.000.0001.000.000.000
2.000.000.000
500.000.00023.000.000.000
2.000.000.0003.000.000.000
Ilustrasi Neraca PPKD
SILPACadangan piutang
EKUITAS DANA INVESTASIDiinvestasikan dalam Investasi jangka
panjangDana yang harus disediakan untukpembayaran utang jangka panjang
EKUITAS DANA CADANGANDiinvestasikan dalam dana cadangan
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITASDANA
20.000.000.000500.000.000
2.000.000.000
(5.000.000.000)
500.000.00023.000.000.000
Nilai SILPA yang terdapat dalam ekuitas dana lancar merupakan nilai surplus(defisit) yang dihasilkan oleh LRA ditambah dengan nilai SILPA awal tahun.Secara teknis, nilai SILPA dalam neraca dihasilkan oleh jurnal penutup, yaitupenutupan saldo “SILPA tahun berjalan” pada saldo “SILPA”, sepertidicontohkan pada halaman 87, ditambah nilai SILPA awal tahun.Langkah 9 (Konversi SAP)Laporan keuangan yang dibuat oleh PPKD yang dihasilkan oleh system inimenggunakan format/klasifikasi akun belanja dan pendapatan Permendagri13 tahun 2006 yang berbeda dengan Standar Akuntansi Pemerintah. Untuk itudiperlukan sebuah langkah konversi. Berikut bagian konversi yang dimaksud.
Permendagri No.13 Tahun 2006PENDAPATAN
PP No.24 Tahun 2005 tentang SAPPENDAPATAN
B. Dana Perimbangan B. Pendapatan Transfer
1. Dana Bagi Hasil : Transfer Pemerintah Pusat – DanaPerimbangan
-. Dana Bagi Hasil Pajak 1. Dana Bagi Hasil Pajak-. Dana Bagi Hasil BukanPajak/SDA
2. Dana Bagi Hasil Sumber DayaAlam
2. Dana ALokasi Umum 3. Dana Alokasi Umum
3. Dana Alokasi Khusus 4. Dana Alokasi KhususC. Lain-lain Pendapatan Daerah YangSah
Transfer Pemerintah Pusat – Lainnya
1. Pendapatan Hibah 1. Dana Otonomi Khusus
2. Dana Darurat 2. Dana Penyesuaian
3.Dana Bagi Hasil Pajak DariProvinsi dan Pemerinrtah DaerahLainnya
Transfer Pemerintah Provinsi
4. Dana Penyesuaian dan OtonomiKhusus
1. Pendapatan Bagi Hasil Pajak
5.Bantuan Keuangan dari Provinsiatau Pemerintah Daerah lainnya 2. Pendapatan Bagi Hasil Lainnya
C. lain-lain Pendapatan yang Sah
1. Pendapatan Hibah
2. Pendapatan Dana Darurat
3. Pendapatan Lainnya
Jenis Pendapatan Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil (bagihasil pajak dan bukan pajak), Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khususdikonversi ke dalam Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat DanaPerimbangan. Sedangkan jenis pendapatan Lain-lain PendapatanDaerahyang Sah untuk obyek Pendapatan Hibah, Dana darurat dan Bantuankeuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya dikonversi ke dalampendapatan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Untuk objek pendapatan DanaBagi Hasil dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya dikonversi kedalampendapatan Transfer Pemerintah Provinsi. Dan obyek pendapatan DanaPenyesuaian dan Otonomi Khusus dikonversi ke dalam pendapatan TransferPemerintah Pusat lainnya.
Belanja bunga dalam kelompok belanja tidak langsung dikonversi kedalambelanja bunga dalam kelompok belanja operasi. Belanja subsidi dalamkelompok belanja tidak langsung dikonversi ke dalam belanja subsidi dalamkelompok belanja operasi. Belanja hibah dalam kelompok belanja tidak
Permendagri No.13 Tahun 2006BELANJA
A. Belanja Tidak Langsung2.Belanja Bunga3.Belanja Subsidi4.Belanja Hibah5.Belanja Bantuan Sosial6.Belanja Bagi Hasil7.Belanja Bantuan Keuangan8.Belanja Tidak Terduga
PP No.24 Tahun 2005 tentangSAP
BELANJAA. Belanja Operasional
3.Bunga4.Subsidi5.Hibah6. Bantuan Sosial
C. Belanja Tak Terduga1.Belanja Tak Terduga
D. Transfr/Bagi Hasil Ke Desa
1. Bagi Hasil Pajak2. Bagi Hasil retribusi1. Bagi Hasil Pendapatan
Lainnya
langsung dikonversi ke dalam belanja hibah dalam kelompok belanja operasi.Belanja bantuan social dalam kelompok belanja tidak langsung dikonversi kedalam belanja bantuan sosial dalam kelompok belanja operasi. Belanjabantuan bagi hasil dalam kelompok belanja tidak langsung dikonversi kedalambelanja transfer. Belanja bantuan keuangan dalam kelompok belanja tidklangsung dikonversi ke dalam Belanja bantuan keuangan dalam kelompokbelanja operasi. Belanja tidak terduga dalam kelompok belanja tidak langsungdikonversi ke dalam belanja tidak terduga.
Berikut adalah contoh dari Laporan Keuangan yang dihasilkan AkuntansiPPKD. Daftar akun yang terdapat dalam contoh laporan ini hanya merupakanilustrasi saja. Susunan daftar akun disesuaikan dengan struktur kode rekeningdi setiap Pemerintah Daerah.
PEMERINTAH PROVINSI MALUKULAPORAN REALISASI ANGGARAN PPKD
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31DESEMBER…….
Uraian AnggaranSetelah
Perubahan
Realisasi Lebih/(Kurang)
2 3 4 5PENDAPATANPENDAPATAN TRANSFERTransfer Pemerintah Pusat –Dana PerimbanganDana Bagi Hasil HasilDana Bagi Hasil Bukan Pajak(Sumber Daya Alam)Dana Alokasi UmumDana Alokasi Khusus
Transfer Pemerintah Pusat –LainnyaDana Otonomi KhususDana Penyesuaian
Ilustrasi Laporan Realisasi Anggaran
LAIN-LAIN PENDAPATANYANG SAHPendapatan hibahPendapatan Dana DaruratPendapatan Lainnya
JumlahBELANJABELANJA OPERASIBelanja BarangBelanja BungaBelanja SubsidiBelanja HibahBelanja Bantuan SosialBelanja Bantuan Keuangan
JumlahTRANSFER
Surplus/(Defisit)
Uraian AnggaranSetelah
Perubahan
Realisasi Lebih/(Kurang)
2 3 4 5PEMBIAYAAN
PENERIMAAN DAERAHPenggunaan Sisa LebihPerhitungan Anggaran (SILPA)Pencairan Dana CadanganHasil Penjualan Kekayaan DaerahYang DipisahkanPenerimaan Pinjaman DaerahPenerimaan Kembali PemberianPinjaman DaerahPenerimaan Piutang Daerah
Jumlah
PENGELUARAN DAERAHPembentukan Dana CadanganPenyertaan Modal (Investasi)Pemerintah Daerah
Pembayaran Pokok UtangPembarian Pinjaman Daerah
Jumlah
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran(SILPA)
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUNERACA PPKD
Per 31 Desember Tahun n dan Tahun n-1
Uraian Jumlah Kenaikan (Penurunan)Tahun n Tahun
n-1Jumlah %
ASETASET LANCARKASKas di Kas DaerahJumlahASET UNTUK DIKONSOLIDASIRK SKPD……..RK SKPDJumlahINVESTASI JANGKA PANJANGInvestasi PermanenInvestasi Non PermanenJumlahASET LAINNYATagihan Penjualan AngsuranTagihan Tuntutan Ganti Kerugian
Ilustrasi Neraca PPKD
DaerahKemitraan dengan Pihak KetigaAsset Tak BerwujudAset Lain-LainJumlahJUMLAH ASETKEWAJIBANKEWAJIBAN JANGKA PENDEKUtang Perhitungan Pihak KetigaUang Muka dari Kas DaerahPendapatan diterima Dimuka/Utang Jangka Pendek LainnyaJumlahEKUITAS DANAEKUITAS DANA LANCARSILPACadangan piutangCadangan PersediaanJumlahEKUITAS DANA INVESTASIDiinvestasikan dalam Aset TetapDiinvestasikan dalam Aset LainnyaJumlahJUMLAH KEWAJIBAN DANEKUITAS DANA
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
PPKDPENDAHULUANBab I Pendahuluan
1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan PPKD1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan PPKD1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan PPKD
Bab II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBD PPKD2.1 Ekonomi makro2.2 Kebijakan keuangan2.3 Indikator pencapaian target kinerja APBD
Bab III IKhtisar pencapaian kinerja keuangan PPKD3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan PPKD3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah
ditetapkan
Bab IV Kebijakan akuntansi4.1 Entitas akuntansi / entitas pelaporan keuangan daerah PPKD4.2 Basis akuntansi yang mendasari laporan keuangan PPKD
Catatan Atas Laporan Keuangan PPKD
4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan PPKD4.4 Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam
SAP pada PPKD
Bab V Penjalasan pos-pos5.1 Rincian dari penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keungan PPKD
5.1.1 Pendapatan5.1.2 Belanja5.1.3 Aset5.1.4 Kewajiban5.1.5 Ekuitas dana
5.2 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungandengan peneran basis akrual atas pendapatan dan belanja danrekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitas akuntansi/entitaspelaporan yang menggunakan basis akrual pada PPKD
Bab VI Penjelasan atas informasi-informasi non keuangan PPKDBabVII
Penutup
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWABPPKD
Pernyataan Tanggung JawabLaporan Keuangan tersbut Tahun anggaran……… sebagaimana terlampiradalah merupakan tanggung jawab kami.
Laporan keuangan tersebut telah disusun berdasarkan sistem pengendalianintern yang memadai, dan isinya telah menyajikan informasi pelaksanaananggaran dan posisi keuangan secara layak sesuai dengan Standar AkuntansiPemerintahan.
.....................
.......
PPKD
(……………………….)
Surat Pernyataan Tanggung Jawab
3.12. ILUSTRASI TRANSAKSI PPKD
Pada bagian ini akan diberikan beberapa contoh transaksi pada level PPKD.4 Januari 2009 Menerbitkan SP2D atas pembayaran gaji bulan Januari untuk dinas
kesehatan dengan catatan:Gaji pokok Rp. 999.510.000Tunjangan Keluarga Rp. 87.457.125Tunjangan fungsional Rp. 99.951.000Tunjangan Fungsional Umum Rp. 62.469.375
Dengan iuran wajib pegawai sebesar Rp. 52.240.000,- dan TabunganPerumahan Pegawai sebesar Rp. 22.575.000,-
5 Januari 2009 Diterbitkan SP2D UP kepada Dinas Kesehatan senilai Rp. 30 juta.11 Januari2009
Menerima setoran dari Dinas Kesehatan retribusi kesehatan senilai Rp. 5juta
20 Januari2009
Menerbitkan SP2D GU kepada Dinas Pendidikan senilai Rp. 35 juta
27 Januari2009
Menerbitkan SP2D LS kepadaDinas Kesehatan sebesar Rp. 75 jutauntuk pembelian bahan kimia untuk kegiatan fogging. Dari pembayaranini dipungut PPN senilai Rp. 6.818.182
28 Januari2009
Melakukan pembayaran atas kjelebihan uang pendaftaran mahasiswa /iakademi keperawatan untuk tahun 2005. Pembayaran tersebut senilaiRp. 50 juta
20 Februari2009
PPKD melakukan transfer dana untuk pembentukan dana cadangansebesar Rp. 500 juta
1 Maret 2009 PPKD menerima dana pinjaman dari pemerintah pusat senilai Rp.1Milyar untuk menutup deficit APBD
1 Maret 2009 PPKD menempaatkan dana sebesar Rp. 20 Milyar di SBI3 Maret 2009 PPKD melakukan pembayaran subsidi kepada perusahaan local
setempat sebesar Rp. 250 juta5 Maret 2009 PPKD menerima dana alokasi umum sebesar Rp. 2 Milyar.20 Maret 2009 Dilakukan belanja untuk bantuan sosial bagi kesejahteraan guru SD
sebesar Rp. 200 juta30 Maret 2009 PPKD melakukan pembayaran dana pinjaman dari BUMD senilai Rp. 1
Milyar yang dilakukan di tahun 20085 April 2009 Diberikan bantuan keuangan sebesar Rp. 100 juta kepada pemerintah
Desa untuk pembangunan jalan Desa10 April 2009 Dilakukan transfer dana sebesar Rp. 400 juta sebagai dana bantuan
untuk partai politik10 April 2009 PPKD menerima dana alokasi Khusus sebesar Rp. 20 Milyar15 April 2009 Diterima pendapatan bagi hasil dari PBB sebesar Rp 1 Milyar dan
BPHTB sebesar Rp 200 juta5 Mei 2009 Dilakukan pengambilan pendapatan bagi hasil dari PBB untuk tahun
2005 sebesar Rp 15 juta15 Mei 2009 Dilakkan pencairan dana atas deposito yang dimiliki oleh Pemda di bank
daerah senilai Rp 2 Milyar. Pada saat pencairan, diterima bunga depositosenilai Rp 20 juta
7 Juni 2009 Diterima pendapatan bagi hasil dari PPh 21 sebesar Rp 300 juta10 Juni 2009 Dilakukan transfer dana sebesar Rp 2 Milyar sebagai tambahan
penyertaan modal Pemda di PDAM23 Juni 2009 PPKD melakukan pembelian Obligasi BUMN senilai Rp 1 Milyar30 Juni 2009 Diterima dana pinjaman dari lembaga perbankan senilai Rp 5 Milyar.
Hutang ini jatuh tempo dalam waktu 5 tahun ke depan
Dan transaksi-transaksi ini, akuntansi PPKD akan mencatat jurnal sebagaiberikut:04-Jan 1.1.9.01.03
1.1.1.01.01RK Dinas Kesehatan
Kas di Kas daerah1.249.387.500
1.2249.387.50020091.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 74.815.0002.1.1.01.01 Hutang PFK-IWP 52.240.0002.1.1.05.01 Hutang PFK-Taperum 22.575.000
05-Jan 1.1.9.01.03 RK Dinas Kesehatan 30.000.0002009 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 30.000.000
11-Jan 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 5.000.0002009 1.1.9.01.03 RK Dinas Kesehatan 5.000.000
20-Jan 1.1.9.01.03 RK Dinas Kesehatan 35.000.0002009 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 35.000.000
27-Jan 1.1.9.01.03 RK Dinas Kesehatan 75.000.0002009 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 75.000.000
1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 6.818.1822.1.3.03.01 Utang PPN 6.818.182
28-Jan 1.1.9.01.03 RK Dinas Kesehatan 50.000.0002009 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 50.000.000
20-Feb 6.2.1.01.01 Pembentukan dana cadangan 500.000.0002009 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 500.000.000
1.4.1.01.01 Dana cadangan 500.000.0003.3.1.01.01 Diinvestasikan dalam dana
cadangan500.000.000
01-Mar2009
3.2.4.01.01 Dana yang harus disediakan untukpembayaran utang jangka panjang
1.000.000.000
2.2.1.03.01 Utang jangka panjang 1.000.000.000
Merupakan jurnal kololari atas penerimaan pinjaman pemerintah pusat. Penerimaankas melalui kas daerah dicatat dengan menjurnal “Kas di Kas Daerah” di Debit dan“Penerimaan pinjaman pemerintah pusat” di kredit
01-Mar 1.2.1.04.01 Investasi dalam surat utang Negara 20.000.000.0002009 3.2.1.01.01 Diinvestasikan dalam
investasi jangka panjang20.000.000.000
Merupakan jurnal kololari atas pembelian SBI. Pengeluaran Kas melalui Kas Daerahdicatat dengan menjurnal “Belanja pembayaran-SBI” di debit dan “Kas di KasDaerah:” di kredit
03-Mar 5.1.3.01.01 Belanja subsidi kepada perusahaan 250.000.0002009 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 250.000.000
05-Mar 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 2.000.0002009 4.2.2.01.01 Pendapatan dana
perimbangan – DAU2.000.000
20-Mar 5.1.3.01.02 Belanja bantuan social 200.000.0002009 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 200.000.000
30-Mar 2.2.1.03.01 Utang jangka panjang 1.000.000.000
2009 3.2.4.01.01 Dana yang harus disediakanuntuk pembayaran utangjangka panjang
1.000.000.000
Merupakan jurnal kololari atas pembayaran pinjaman BUMD. Pembayaran malaluiKas Daerah dicatat dengan menjurnal”Pembayaran pinjaman BUMD” di debit dan“Kas di Kas daerah” di kredit
05-Apr2009
5.1.4.03.01 Belanja bantuan keuangan kepadapemerintah Desa
100.000.000
1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 100.000.000
10-Apr2009
5.1.5.01.01 Belanja bantuan keuangan kepadapartai politik
400.000.000
1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 400.000.000
10-Apr 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 20.000.000.0002009 4.2.3.01.01 Pendapatan dana
perimbangan – DAK20.000.000.000
15-Apr2009
1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 1.200.000.0002009 4.2.1.01.01 Bagi hasil PBB 1.000.000.000
4.2.1.01.02 Bagi hasil BPHTB 200.000.000
05-Mei 4.2.1.01.01 Bagi hasil PBB 15.000.0002009 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 15.000.000
15-Mei2009
3.2.1.01.01 Diinvestasikan dalam investasijangka panjang
2.000.000.000
1.2.1.04.02 Investasi dalam depositojangka panjang
2.000.000.000
Merupakan jurnal kololari atas pencairan deposito. Penerimaan kas melalui kasdaerah dicatat dengan menjurnal”kas di kas daerah” di debit dan “pencairan deposito”di kredit
1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 20.000.0004.1.4.03.01 Pendapatan bunga deposito 20.000.000
07-Jun 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 300.000.0002009 4.2.1.01.03 Bagi hasil PPh 21 300.000.00010-Jun 6.2.2.02.01 Penyertaan modal Pemda di BUMD 2.000.000.0002009 1.1.1.01.01 Kas di Kas Daerah 2.000.000.000
1.2.2.01.01 Penyertaan modal Pemda 2.000.000.0003.2.1.01.01 Diinvestasikan dalam
investasi jangka panjang2.000.000.000
23-Jun 1.1.2.02.01 Investasi dalam obligasi 1.000.000.0002009 3.2.1.01.01 Diinvestasikan dalam
investasi jangka panjang1.000.000.000
Merupakan jurnal kololari atas pembelian obligasi. Pengeluaran kas melalui kasdaerah dicatat dengan menjurnal “belanja pembiayaan-Obligas” di debit dan “kas dikas daerah” di kredit
30-Jun 1.1.1.01.01 Kas di kas daerah 5.000.000.0002009 6.1.4.03.01 Pinjaman Pemda kepada
lembaga perbankan5.000.000.000
3.2.4.01.01 Dana yang harus disediakan untukutang jangka panjang
5.000.000.000
2.2.1.01.01 Utang dalam negeri sektorperbankan
5.000.000.000
3.13. FORMAT BUKU YANG DIGUNAKANPenggunaan format-format, contoh-contoh format dibawah ini menunjukkaninformasi minimal yang harus ada dalam disetiap pengambangan berikutnya.
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUBUKU JURNAL KHUSUS PENDAPATAN
Halaman…Kode Rekening Yang di Debit : Kas di Kas Daerah
TanggalNomor Kode rekening
yang di kredit Uraian Ref Jumlah(Rp)
Akumulasi(Rp)Bukti
pembayaranBuktilain
1 2 3 4 5 6 7
……,……………….
PPK-SKPD
(tandatangan)
(namalengkap)
NIP.
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUBUKU JURNAL KHUSUS BELANJA
Halaman…Kode Rekening Yang di Kredit : Kas di Kas Daerah
Tanggal
NomorKode rekeningyang di Debit
Uraian
Ref
Jumlah (Rp)
Akumulasi (Rp)SP2
DBuk
tilain
1 2 3 4 5 6 7
……,……………….
AKUNTANSIPPKD
(tandatangan)
(namalengkap)
NIP.
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUBUKU BESAR
KODE REKENING : ………………NAMA REKENING : ………………PAGU APBD : ……………..PAGU PERUBAHAN APBD : ………………
Tanggal Uraian Ref Debet(Rp)
Kredit(Rp)
Saldo(Rp)
1 2 3 4 5 6
Jumlah
……,tanggal……….
AKUNTANSIPPKD
(tandatangan)
(namalengkap)
NIP.
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUNERACA SALDO PER TANGGAL ……..
PPKDHalaman…
Kode Rekening Uraian JumlahDebit Kredit
……,tanggal……….
AKUNTANSIPPKD
(tandatangan)
(namalengkap)
NIP.
3.14. Bagan AlirAKUNTANSI PENDAPATAN PPKD
BUD Akuntansi PPKD
Laporan PosisiKas Harian
Laporan PosisiKas Harian
Mengidentifikasipenerimaan kas
dari danaperimbangan
Penjurnalan
Jurnal khususpendapatan
Jurnal khususbelanja
Jurnal umum
Posting
Buku besar
Neraca saldo
Terdiri dari:
DAU
DAK
AKUNTANSI BELANJA PPKDBUD Akuntansi PPKD
TembusanSP2D
TembusanSP2D
Penjurnalan
Jurnal khususpendapatan
Jurnal khususbelanja
Jurnal umum
Posting
Buku besar
Neraca saldo
Terdiri dari:Belanja bungaBelanja subsidiBelanja hibahBelanja bantuan sosialBelanja bagi hasilBelanja bantuan keuanganBelanja tidak terduga
Akuntansi pembiayaan PPKDBUD Akuntansi PPKD
Laporan PosisiKas Harian
Laporan PosisiKas Harian
Mengidentifikasipenerimaan danpengeluaran kas
pembiayaan
Penjurnalan
Jurnal khususpendapatan
Jurnal khususbelanja
Jurnal umum
Posting
Buku besar
Neraca saldo
Penerimaan pembiayaan terdiridari:Pencairan dana cadanganHasil penjualan kekayaan DaerahyangPenerimaan pinjaman DaerahPenerimaan kembali pemberianpinjaman DaerahPenerimaan piutang Daerah
Pengeluaran pembiayaan terdiridari:Pembentukan dana cadanganPenyertaan modan (investasi)PemdaPembayaran pokok utangPemberian pinjaman Daerah
Penyusunan Laporan Keuangan PPKDAkuntansi PPKD
Neraca Saldo
PembuatanJurnal
Penyesuaian
IdentifikasiAkun-Akun LRA
dan Neraca
LRA PPKD Neraca PPKD CALK PPKD
JurnalPenyesuaian
Neraca saldosetelah
penyesuaian
BAGIAN 4Sistem dan Prosedur Akuntansi
Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi bagi SKPD
4.1 . Ketentuan UmumTujuan umum Laporan Penggabungan SKPD adalah menyajikaninformasi mengenai posisi keuangan realisasi anggaran, arus kas dankinerja keuangan suatu SKPD yang bermanfaat bagi pengguna danuntuk menunjukan akuntabilitas Dinas atas sumber daya yangdipercayakan kepadanya.Untuk memenuhi tujuan tersebut, Laporan Penggabungan SKPDmenyediakan informasi mengenai Dinas dalam hal: Asset, Kewajiban, Ekuitas Dana, Pendapatan, Belanja.
Pembuatan Laporan Keuangan Penggabungan SKPD dilakukanmelalui penggabungan laporan keuangan SKPD (yang sebelumnyatelah disusun melalui prosedur akuntansi SKPD) dengan laporankeuangan Unit Pelayanan Teknis (UPT) dan Badan Layanan Umum(BLU).Laporan Penggabungan SKPD terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Catatan atas Laporan Keuangan.
4.2. Tahapan Penyusunan Laporan Penggabungan SKPD
Laporan Penggabungan SKPD adalah gabungn Laporan KeuanganDinas sebagai SKPD, UPT dan BLU. Neraca saldo masing-masingSKPD merupakan dasar untuk melakukan penggabungan laporankeuangan.Langkah 1 (Rekapitulasi Neraca Saldo)Fungsi Akuntansi di SKPD melakukan rekapitulasi Neraca SaldoSetelah Penyesuaian dari Dinas sebagai SKPD, UPT dan BLU.Nilai tersebut diletakkan di kolom “Neraca Saldo” yang terdapat padaKertas Kerja. Contoh untuk proses ini hanya menggunakan DinasInduk dan satu UPT. (Contoh dari proses ini dapat dilihat padahalaman 113).Langkah 2 (Penggabungan Neraca Saldo)Fungsi Akuntansi di SKPD melakukan penggabungan neraca saldoDinas Induk dan UPT. Nilai yang telah digabungkan diletakkan padakolom “Neraca Saldo Penggabungan” yang terdapat pada KertasKerja. (Contoh dari proses ini dapat dilihat pada halaman 114).Langkah 3 (Identifikasi Akun-akun LRA)Berdasarkan Neraca Saldo Gabungan yang telah disesuaikan, FungsiAkuntansi di SKPD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalamkomponen Laporan Realisasi dan memindahkannya ke kolom“Laporan Realisasi Anggaran” yang terdapat pada Kertas Kerja.Nilai kolom debit dan kredit pada kolom “Laporan RealisasiAnggarann” dijumlahkan. Akan didapat jumlah yang berbeda antarakedua kolom (tidak balance). Selisih antara kedua nilai ini merupakannilai “Suplus/Defisit”. Nilai ini ditempatkan di bawah kolom yangnilainya lebih kecil, sehingga didapatkan nilai yang seimbang antarakolom debit dan kredit.Langakah 4 (Identifikasi Akun-akun Jurnal Penutup)Berdasarkan Neraca Saldo Penggabungan, Fungsi Akuntansi diSKPD mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponenNeraca dan memindahkannya ke kolom “Neraca” yang terdapat padaKertas Kerja. Jurnal ini dibuat untuk menutup saldo minimal menjadinol pada akhir periode akuntansi. Akun nominal merupakan akun yangdigunakan untuk LRA, yaitu akun pendapatan, akun belanja dan akunpembiyayaan.
KodeRekening
Uraian Neraca Saldo Dinas Induk Neraca Saldo UPT SetelahPenyesuaian
Neraca SaldoPenggabung
an
LaporanRealisasiAnggaran
Neraca
D K D K D K D K D K1.1.1.03.01
Kas di bendahara pengeluaran 1.500.000 750.0001.1.3.02.01
Piutang retribusi 60.000.000 30.000.0001.1.5.03.05
Persediaan obat-obatan 0 01.3.1.01.01
Tanah kantor 100.000.000 50.000.0001.3.2.09.04
Mesin fotocopy 20.000.000 10.000.0001.3.2.09.09
Papan tulis elektronik 7.000.000 3.500.0001.3.3.01.01
Gedung kantor 750.000.000 375.000.0001.3.3.02.01
Gedung rumah jabatan 650.000.000 325.000.0001.3.7.01.01
Akumulasi penyusunan asettetap
75.000.000 37.500.0003.1.2..01.01
Cadangan piutang 60.000.000 30.000.0003.1.3.01.01
Cadangan persediaan 0 03.2.2.01.01
Diinvestasikan dalam asettetap
1.452.000.000
726.000.0003.4.1.01.01
RK PPKD 1.367.500.000
683.750.0003.1.1.01.01
SLPA 0 04.1.2.01.01
Pendapatan retribusi 50.000.000 25.000.0005.1.1.01.01
Belanja gaji pokok 950.000.000 475.000.0005.1.1.01.02
Belanja tunjangan keluarga 95.000.000 47.500.0005.1.1.01.04
Belanja tunjangan fungsional 30.000.000 15.000.0005.1.1.01.05
Belanja tunjangan fungsionalumum
150.000.000 75.000.0005.2.2.01.01
Belanja ATK 10.000.000 5.000.0005.2.2.01.08
Belanja BBW gas 1.000.000 500.0005.2.2.02.04
Belanja obat-obatan 75.000.000 37.500.0005.2.2.03.01
Belanja telepon 50.000.000 25.000.0005.2.2.03.02
Belanja air 20.000.000 10.000.0005.2.2.03.03
Belanja listrik 35.000.000 17.500.000
3.004.500.000
3.004.500.000
1.502.250.000
1.502.250.000K
odeRekening
Uraian Neraca Saldo DinasInduk
Neraca Saldo UPTSetelah Penyesuaian
Neraca SaldoPenggabungan
LaporanRealisasiAnggaran
Neraca
D K D K D K D K D K1.1.1.03.01
Kas di bendaharapengeluaran
1.500.000 750.000 2.250.000
Ilustrasi Kertas Kerja Gabungan Setelah Neraca Saldo Dinas
Ilustrasi Kertas Kerja Gabungan Setelah Neraca Saldo Konsolidasi
1.1.3.02.01
Piutang retribusi 60.000.000 30.000.000 90.000.0001.
1.5.03.05
Persediaan obat-obatan 0 0 45.000.0001.
3.1.01.01
Tanah kantor 100.000.000
50.000.000 150.000.0001.
3.2.09.04
Mesin fotocopy 20.000.000 10.000.000 30.000.0001.
3.2.09.09
Papan tulis elektronik 7.000.000 3.500.000 10.500.0001.
3.3.01.01
Gedung kantor 750.000.000
375.000.000
1.125.000.0001.
3.3.02.01
Gedung rumah jabatan 650.000.000
325.000.000
975.000.0001.
3.7.01.01
Akumulasi penyusunanaset tetap
75.000.000 37.500.000 112.500.0003.
1.2..01.01
Cadangan piutang 60.000.000 30.000.000 90.000.0003.
1.3.01.01
Cadangan persediaan 0 0 45.000.0003.
2.2.01.01
Diinvestasikan dalam asettetap
1.452.000.000
726.000.000
2.178.000.0003.
4.1.01.01
RK PPKD 1.367.500.000
683.750.000
2.051.250.0003.
1.1.01.01
SLPA 0 0 04.1.2.01.01
Pendapatan retribusi 50.000.000 25.000.000 75.000.0005.
1.1.01.01
Belanja gaji pokok 950.000.000
475.000.000
1.145.000.0005.
1.1.01.02
Belanja tunjangankeluarga
95.000.000 47.500.000 142.500.0005.
1.1.01.04
Belanja tunjanganfungsional
30.000.000 15.000.000 45.000.0005.
1.1.01.05
Belanja tunjanganfungsional umum
150.000.000
75.000.000 225.000.0005.
2.2.01.01
Belanja ATK 10.000.000 5.000.000 15.000.0005.
2.2.01.08
Belanja BBW gas 1.000.000 500.000 1.500.0005.2.2.02.04
Belanja obat-obatan 75.000.000 37.500.000 112.500.0005.
2.2.03.01
Belanja telepon 50.000.000 25.000.000 75.000.0005.
2.2.03.02
Belanja air 20.000.000 10.000.000 30.000.0005.
2.2.03.03
Belanja listrik 35.000.000 17.500.000 52.500.000
3.004.500.000
3.004.500.000
1.502.250.000
1.502.250.000
4.551.750.000
4.551.750.000
KodeRekening
Uraian Neraca Saldo DinasInduk
Neraca Saldo UPTSetelah Penyesuaian
Neraca SaldoPenggabungan
Laporan RealisasiAnggaran
Neraca
D K D K D K D K D K1.1.1.03.01
Kas di bendaharapengeluaran
1.500.000 750.000 2.250.000 2.250.0001.1.3.02.01
Piutang retribusi 60.000.000 30.000.000 90.000.000
90.000.0001.1.5.03.0
5Persediaan obat-obatan 0 0 45.000.00
045.000.00
01.3.1.01.01
Tanah kantor 100.000.000
50.000.000 150.000.000
150.000.0001.3.2.09.0
4Mesin fotocopy 20.000.000 10.000.000 30.000.00
030.000.00
01.3.2.09.09
Papan tulis elektronik 7.000.000 3.500.000 10.500.000
10.500.0001.3.3.01.0
1Gedung kantor 750.000.00
0375.000.00
01.125.000.
0001.125.000.
0001.3.3.02.01
Gedung rumah jabatan 650.000.000
325.000.000
975.000.000
975.000.0001.3.7.01.0
1Akumulasi penyusunanaset tetap
75.000.000 37.500.000 112.500.000
112.500.0003.1.2..01.0
1Cadangan piutang 60.000.000 30.000.000 90.000.00
090.000.00
03.1.3.01.01
Cadangan persediaan 0 0 45.000.000
45.000.0003.2.2.01.0
1Diinvestasikan dalam asettetap
1.452.000.000
726.000.000
2.178.000.000
2.178.000.0003.4.1.01.0
1RK PPKD 1.367.500.0
00683.750.00
02.051.250.
0002.051.250.
0003.1.1.01.01
SLPA 0 0 0 0 04.1.2.01.01
Pendapatan retribusi 50.000.000 25.000.000 75.000.000
75.000.0005.1.1.01.0
1Belanja gaji pokok 950.000.00
0475.000.00
01.145.000.
0001.145.00
0.0005.1.1.01.02
Belanja tunjangan keluarga 95.000.000 47.500.000 142.500.000
142.500.0005.1.1.01.0
4Belanja tunjanganfungsional
30.000.000 15.000.000 45.000.000
45.000.0005.1.1.01.0
5Belanja tunjanganfungsional umum
150.000.000
75.000.000 225.000.000
225.000.0005.2.2.01.0
1Belanja ATK 10.000.000 5.000.000 15.000.00
015.000.0
005.2.2.01.08
Belanja BBW gas 1.000.000 500.000 1.500.000 1.500.0005.2.2.02.0
4Belanja obat-obatan 75.000.000 37.500.000 112.500.0
00112.500.
0005.2.2.03.01
Belanja telepon 50.000.000 25.000.000 75.000.000
75.000.0005.2.2.03.0
2Belanja air 20.000.000 10.000.000 30.000.00
030.000.0
005.2.2.03.03
Belanja listrik 35.000.000 17.500.000 52.500.000
52.500.000
3.004.500.000
3.004.500.000
1.502.250.000
1.502.250.000
4.551.750.000
4.551.750.000
2.124.000.000
75.000.000
2.427.750.000
4.476.790.000Surplus/Defisit 2.049.00
0.0002.049.00
0.0002.124.000.000
2.124.000.000
4.476.790.000
4.476.790.000
Ilustrasi Kertas Kerja Gabungan Setelah Identifikasi LRA dan NeracaSaldo
Langkah 5 (Identifikasi akun-akun Neraca)Berdasarkan neraca saldo penggabungan, fungsi akuntansi di SKPD,mengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen Neracadan memindahkannya ke kolom “Neraca” yang terdapat pada KertasKerja.Nilai kolom debet dan kredit pada kolom Neraca dijumlahkan. Akandidapat jumlah yang berbeda antara kedua kolom (tidak balance).Selisih antara kedua nilai ini merupakan nilai SILPA Tahun Berjalan.Nilai Suplus/Defisit yang dihasilkan dalam kolom Neraca harus samadengan nilai Suplus/Defisit yang dihasilkan dalam kolom LaporanRealisasi Anggaran. Nilai ini ditempatkan di bawah kolom yangnilainya lebih kecil, sehingga akan didapatkan nilai yang seimbangantara kolom debit dan kredit.Dari kertas kerja yang telah selesai diisi, Fungsi Akuntansi di SKPDdapat menyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca Dinasdan Laporan Realisasi Anggaran Dinas.
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUNERACA DINAS INDUK
Per 31 Desember Tahun n dan Tahun n-1
URAIAN JUMLAHASETASET LANCAR
Kas di bendahara pengeluaran 2.250.000Piutang retribusi 90.000.000Persediaan obat-obatan 45.000.000
ASET TETAPTanah kantor 150.000.000Mesin foto copy 30.000.000Papan tulis elektronik 10.500.000Gedung kantor 1.125.000.000Gedung rumah jembatan 975.000.000Akumulasi penyusutan asset tetap (112.500.000)
JUMLAH ASET 2.315.250.000
KEWAJIBANEKUITAS DANAEKUITAS DANA LANCAR
SILPA (2.049.000.000)Cadangan piutang 90.000.000Cadangan persediaan 45.000.000
Langkah 7 (Konversi SAP)Laporan keuangan yang dibuat oleh SKPD yang dihasilkan oleh sistemini menggunakan format/klasifikasi akun belanja Permendagri 13 tahun2006 yang berbeda dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Untuk itudiperlukan sebuah langkah konversi. Berikut bagan konversi yangdimaksud:
Permendagri No. 13 Tahun 2006 PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAPBELANJA BELANJA
A. Belanja Tidak Langsung A. Belanja Operasi
1. Belanja Pegawai 1. Belanja Pegawai
2. Belanja Barang
B. Belanja Langsung
1. Belanja Pegawai B. Belanja Modal
2. Belanja Barang dan jasa 1. Belanja Tanah
3. Belanja Modal 2. Belanja Peralatan dan Mesin
3. Belanja gedung dan bangunan
4. Belanja jalan, Irigasi dan Jaringan
5. Belanja Aset tetap Lainnya
6. Belanja Aset lainnya
EKUITAS DANA INVESTASIDiinvestasikan dalam asset tetap 2.178.000.000
EKUITAS DANA UNTUKDIKONSOLIDASIKANRK PPD 2.051.250.000JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITASDANA
2.315.250.000
Belanja pegawai, baik dalam kelompok belanja tak langsung maupunbelanja langsung, dikonversikan ke dalam Belanja Pegawai dalamKelompok Belanja Operasi. Belanja Barang dan Jasa dalam kelompokBelanja Langsung dikonversi kedalam kelompok Belanja Barang dalamkelompok Belanja Barang Operasi. Sedankan Belanja Modal dalamkelompok Belanja Langsung dikonversikan kedalam kelompok BelanjaModal.Untuk pendapatan, tidak ada perbedaan format/klasifikasi antaraPermendagri 13 tahun 2006 dengan SAP. Oleh karena itu, tidak perludilakukan konversi untuk bagian pendapaten Dinas.
Berikut
adalah contoh dari Laporan Penggabungan Dinas. LaporanPenggabungan ini dilampiri oleh Laporan Keuangan Dinas sebagaiSKPD, UPT dan BLU. Daftar akun yang terdapat dalam contoh laporanini hanya merupakan ilustrasi saja. Susunan daftar akun disesuaikandengan struktur kode rekening di setiap SKPD.
PEMERINTAHAN PROVINSI MALUKUDINAS ………..
LAPORAN REALISASI ANGGARANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31
DESEMBER …………
(dalam rupiah)
UraianAnggaran
SetelahPerubahan
Realisasi Lebih/(Kurang)
2 3 4 5
PENDAPATANPENDAPATAN ASLI DAERAHPendapatan Pajak DaerahPendapatan Retribusi Daerah
Permendagri No. 13 Tahun 2006 PP No. 24 Tahun 2005 tentang SAPBELANJA BELANJA
A. Pendapatan Asli Daerah A. Pendapatan Asli Daerah1. Pajak Daerah 1. Pajak Daerah2. Retribusi Daerah 2. Retribusi Daerah3. Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan4. Lain-lain PAD yang Sah 4. Lain-lain PAD yang Sah
Laporan Realisasi Anggaran
Pendapatan hasil Pengelolaan Kekayaan daerah yangdipisahkanLain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
JumlahBELANJA
BELANJA OPERASIBelanja PegawaiBelanja Barang
BELANJA MODALBelanja TanahBelanja Peralatan dan MesinBelanja Gedung dan BangunanBelanja Jalan, Irigasi dan JaringanBelanja Aset Tetap LainnyaBelanja Aset Lainnya
Jumlah
Surplus/(Defisit)PEMERINTAH PROVINSI MALUKU
NERACA DINAS ……………Per 31 Desember tahun n dan Tahun n-1
UraianJumlah Kenaikan
(Penurunan)Tahun
n Tahun n-1 Jumlah %
ASETASET LANCARKas
Kas di Bendahara PenerimaanKas di Bendahara PengeluaranPiutangPiutang RetribusiPiutang Lain-lainPersediaan
JumlahASET TETAP
TanahPeralatan dan MesinGedung dan Bangunan
Neraca
Jalan, Irigasi dan JaringanAset Tetap lainnyaKonstruksi Dalam PengerjaanAkumulasi Penyusutan Aset TetapJumlahASET LAINNYAJumlah
JUMLAH ASETKEWAJIBAN
KEWAJIBAN JANGKA PENDEKUtang Perhitungan Pihak KetigaPendapatan Diterima Dimuka/Utang Jangka Pendek lainnya
JumlahEKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCARSILPACadangan PiutangCadangan Persediaan
JumlahEKUITAS DANA INVESTASIDiinvestasikan dalam Aset TetapDiinvestasikan dalam Aset Lainnya
JumlahEKUITAS DANA UNTUK DIKONSOLIDASI
RK PPKDJumlah
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUCACATAN ATAS LAORAN KEUANGAN
DINAS ……………
PENDAHULUANBab I Pendahuluan
1.1 Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Keuangan Dinas1.2 Landasan hukum penyusunan Laporan Keuangan Dinas1.3 Sistematika penulisan catatan atas Laporan Keuangan Dinas
Bab II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target kinerja APBDDinas2.1 Ekonomi makro2.2 Kebijakan keuangan2.3 Indikator pencapaian target kinerja APBD
Bab III Daftar pencapaian kinerja Keuangan Dinas3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja Keuangan Dinas3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang
telah ditetapkanBab IV Kebijakan akuntansi
4.1 Entitas akuntansi/entitas pelaporan keuangan Dinas4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan Keuangan
Dinas4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyususnan Laporan Keuangan
Dinas4.4 Penerapan kebijakan akutansi berkaitan dengan ketentuan yang ada
dalam SAP pada dinasBab V Penjelasan pos-pos laporan keuangan Dinas
5.1 Rincian dari penjelasan masing-masing pos pelaporan keuanganDinas5.1.1 Pendapatan5.1.2 Belanja5.1.3 Aset
Catatan Atas Laporan Keuangan
5.1.4 Kewajiban5.1.5 Ekuitas Dana
5.2 Pengungkapan atas pos-pos dan kewajiban yang timbul sehubungandengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja danrekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitasakuntansi/entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual padaDinas
Bab VI Penjelasan atas informasi-informasi non Keuangan DinasBabVII
Penutup
4.3. BAGAN ALIR
Penyususnan Laporan Gabungan Dinas
Fungsi Akuntansi Dinas
Neraca SaldoSetelah
PenyesuaianDinas Selaku SKPD
Neraca SaldoSetelah
Penyesuaian UPT
Neraca SaldoSetelah
Penyesuaian BLUD
Neraca Saldo SetelahPenyesuaian Sekolahyang berada dalam
Binaan Dinas
ProsesRekapitulasiNeraca Saldo
RekapitulasiNeraca Saldo
Dinas
Identifikasi
Akun-akun LRAdan Neraca
BAGIAN 5Sistem dan Prosedur Akuntansi
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
5.1. Ketentuan Umum
Laporan Keuangan merupakan laporan terstruktur mengenai posisikeuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitaspelaporan. Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikaninformasi mengenai posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kasdalam kinerja keuangan suatu entitas pelaporan yang bermanfaat bagipara pengguna dalam membuat dan mengevaluasi keputusanmengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik tujuan laporankeuangan pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yangberguna untuk pengambilan keputusan dan untuk menunjukkanakuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya yang dipercayakankepadanya.Untuk memenuhi tujuan tersebut, Laporan Keuangan menyediakaninformasi mengenai entitas pelaporan dalam hal :
Aset, Kewajiban, Ekuitas Dana, Pendapatan, Belanja, Transfer, Pembiayaan, dan Arus Kas.
Pembuatan Laporan Keuangan Pemda dilakukan oleh SKPD dengancara melakukan konsolidasi atas laporan keuangan yang dihasilkanoleh SKPD-SKPD.Laporan Keuangan Pemda terdiri dari :
Laporan Realisasi Anggaran,
Catatan AtasLaporan Keuangan
Dinas
Neraca, Laporan Arus Kas, Catatan Atas Laporan Keuangan.
Laporan keuangan Pemerintah Provinsi/Kabupaten dikeluarkan 2(dua) kali dalam satu tahun anggaran, yaitu :
Semesteran, yang mencakup periode Januari-Juni, Tahunan, yang mencakup periode Januari-Desember.
5.2. Penyunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah adalah Laporan Keuangankonsolidasi dari Laporan Keuangan SKPD-SKPD dan LaporanKeuangan PPKD yang juga bertindak sekaligus sebagai konsolidator.Proses pembuatan Laporan Keuangan Pemda ini pada dasarnyasama denganproses pembuatan Laporan Keuangan yang telahdijelaskan dalam prosedur sebelumnya. Perbedaan utama adanyajurnal eliminasi untuk menghapus reciprocal account (akun RK PPKDdi laporan keuangan SKPD dan akun RK SKPD di laporan keuanganPPKD).
Langkah 1 (Rekapitulasi Neraca Saldo)Akuntansi PPKD melakukan Rekapitulasi Neraca Saldo setelahpenyesuaian baik dari SKPD-SKPD maupun dari PPKD. Nilai tersebutdiletakkan dalam kolom “Neraca Saldo” yang terdapat pada KertasKerja. Cntoh untuk proses ini hanya menggunakan satu SKPD (dalamhal ini Dinas Kesehatan).
Koderekening uaraian
Neraca Saldo Dinkes setelahpenyesuaian Dinkes
Neraca Saldo PPKD SetelahPenyesuaian
Penyesuaian(Eliminasi)
Neraca SaldoPemdaSetelah
Penyesuaian
LaporanRealisasiAnggaran
Neraca
D K D K D K D K D K D K1.1.1 0101
Kas di kas daerah 18.632.500.0001.1.1 0301
Kas di bendaharapengeluaran
1.500.0001.1.3 0201
Piutang retribusi 60.000.0001.1.3 0401
Piutang DAU 500.000.0001.1.9 0101
RK Dinas Kesehatan 1.357.500.0001.1.5 0305
Persediaan Obat-obatan 30.000.0001.2.2 0101
Penyertaan modal Pemda 2.000.000.0001.3.1 0101
Tanah kantor 100.000.001.3.2 0904
Mesin foto copy 20.000.0001.3.2 0909
Papan tulis elektronik 7.000.0001.3.3 0101
Gedung kantor 750.000.0001.3.3 0201
Gedung rumah jembatan 650.000.0001.3.7 0101
Akumulasi penyusutanasset tetap
75.000.0001.4.1 0101
Dana cadangan 500.000.0002.2.1 0101
Utang dalam negerisektor perbankan
2.000.000.0002.2.103.01
Utang kepada pemerintahpusat
3.000.000.0003.1.201.01
Cadangan piutang 60.000.000 500.000.0003.1.3 0101
Cadangan persediaan 30.000.0003.2.1 0101
Diinvestasikan dalaminvestasi jangka panjang
2.000.000.0003.2.2 0101
Diinvestasikan dalamasset tetap
1.452.000.0004.4.1 0101
PK PPKD 1.367.500.0003.2.4 0101
Dana yang harusdisediakan untukpembayaran hutangjangka panjang
5.000.000.000
3.3.1 0101
Diinfestasikan dalamdana cadangan
5.000.000.0003.1.1 0101
SILPA 10.000.000.0004.1.2 0101
Pendapatan retribusi 50.000.0004.2.2 0101
Pendapatan DAU 5.000.000.0004.2.3 0102
Pendapatan DAK 3.000.000.0005.1.1 0101
Belanja gaji pokok 950.000.0005.1.1 0102
Belanja tunjangankeluarga
95.000.000
Ilustrasi Kertas Kerja Pemda Setelah Neraca
5.1.1 0104
Belanja tunjanganfungsional
30.000.0005.1.1 0105
Belanja tunjanganfungsional umum
150.000.0005.1.2 0101
Belanja bunga utangjangka pendek kepadapemerintah
200.000.000
5.1.3 0102
Belanja subsidi kepadakepada lembaga
200.000.0005.1.4 0301
Belanja hibah kepadapemerintah desa
100.000.0005.2.2 0101
Belanja ATK 10.000.0005.2.2 0108
Belanja BUMN gas 1.000.0005.2.2 0204
Belanja Obat-obatan 75.000.0005.2.2 0301
Belanja telepon 50.000.0005.2.2 0302
Belanja air 25.000.0005.2.2 0303
Belanja listrik 35.000.0006.1.4 0101
Belanja penerimaandaerah dan pemerintah
3.000.000.0006.1.4 0301
Penerimaan pinjamandari bank
2.000.000.0006.2.1 0101
Pembentukan danacadangan
500.000.0006.2.2 0201
Penyertaan modalpemda-BUMD
2.000.000.0003.034.600.000 3.034.600.000 31.000.000.000 31.000.000.000
Langkah 2 (Jurnal Eliminasi)Akuntansi PPKD kemudian membuat jurnal eliminasi. Jurnal ini di buatdengan tujuan melakukan eliminasi atas saldo pada akun-akun yangbersifat “reciprocals”. Akun repcirocals adalah akun-akun RekeningKoran (RK) yang merupakan jenis akun perantara dan bersifatsementara.
Contoh jurnal eliminasi adalah :
Eliminasi RK
RK PPKD xxx
RK Dinas xxxRK Kantor xxxRK Badan xxx
Dalam contoh ini, jurnal eliminasi adalah sebagai berikut :
3.4.1.01.01 RK PPKD 1.367.500.0001.1.9.01.01 RK Dinas Kesehatan 1.367.500.000
Langkah 3 (Neraca Saldo Setelah Penyesuaian)Akuntansi PPKD melakukan penyesuaian pada neraca saldoberdasarkan jurnal eliminasi yang telah dibuat sebelumnya. Nilai yangtelah disesuaikan diletakan pada kolom “Neraca Saldo SetelahPenyesuaian” yang terdapat pada Kertas Kerja.
Langkah 4 (Indentifikasi Akun-akun LRA)Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, Akuntansi PPKDmengidentifikasi akun-akun yang termasuk dalam komponen LaporanRealisasi Anggaran dan memindahkannya ke kolom “LaporanRealisasi Anggaran” yang terdapat pada Kertas Kerja.Nilai kolom debit dan kredit pada kolom “Laporan Realisasi Anggaran”dijumlahkan. Akan didapat jumlah yang berbeda antara kedua kolom(tidak Balance). Selisih antara kedua nilai ini merupakan nilai “SILPATahun Berjalan”. Nilai ini ditempatkan di bawah kolom yang nilainyalebih kecil, sehingga akan didapatkan nilai yang seimbang antarakolom debit dan kredit.
Langkah 5 (Identifikasi Akun-akun Neraca)Berdasarkan Neraca Saldo yang telah disesuaikan, akuntansi SKPDmengidentifikan akun-akun yang termasuk dalam komponen Neracadan memindahkan ke kolom “Neraca” yang terdapat pada KertasKertas Kerja.Nilai kolom debit dan kredit pada kolom “Neraca” dijumlahkan. Akandidapat jumlah yang berbeda antara dua kolom (tidak balance). Selisihantara kedua nilai ini merupakan nilai “SILPA Tahun Berjalan”. Nilai“SILPA Tahun Berjalan” yang dihasilkan dalam kolom “Neraca” harussama dengan dengan nilai “SILPA Tahun Berjalan” yang dihasilkanoleh kolom “Laporan Realisasi Anggaran”. Nilai ini ditempatkanditempatkan dibawah kolom yang nilainya lebih kecil, sehingga akandidapat nilai yang seimbang antara klom debit dan kredit.Dari kertas kerja yang telah selesai diisi, Akuntansi PPKD dapatmenyusun Laporan Keuangan yang terdiri dari Neraca Konsolidasidan Laporan Realisasi anggaran Konsolidasi. (Contoh dari langkah 4dan 5 dapat dilihat pada halaman 129)
Koderekening uaraian
Neraca Saldo Dinkessetelah penyesuaian
DinkesNeraca Saldo PPKD
Setelah PenyesuaianPenyesuaian(Eliminasi)
Neraca Saldo PemdaSetelah Penyesuaian
Laporan RealisasiAnggaran Neraca
D K D K D K D K D K D K1.1.1 0101
Kas di kas daerah 18.632.500.000
18.632.500.000
18.632.500.0001.1.1 03
01Kas di bendaharapengeluaran
1.500.000 1.500.000 1.500.0001.1.3 0201
Piutang retribusi 60.000.000
60.000.000
60.000.0001.1.3 04
01Piutang DAU 500.000.0
00500.000.0
00500.000.0
001.1.9 0101
RK Dinas Kesehatan 1.367.500.000
1.367.500.0001.1.5 03
05Persediaan Obat-obatan 30.000.00
030.000.00
030.000.00
01.2.2 0101
Penyertaan modalPemda
2.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.0001.3.1 01
01Tanah kantor 100.000.0
0100.000.0
0100.000.0
01.3.2 0904
Mesin foto copy 20.000.000
20.000.000
20.000.0001.3.2 09
09Papan tulis elektronik 7.000.000 7.000.000 7.000.000
1.3.3 0101
Gedung kantor 750.000.000
750.000.000
750.000.0001.3.3 02
01Gedung rumahjembatan
650.000.000
650.000.000
650.000.0001.3.7 01
01Akumulasi penyusutanasset tetap
75.000.000
75.000.000
75.000.0001.4.1 01
01Dana cadangan 500.000.0
00500.000.0
00500.000.0
002.2.1 0101
Utang dalam negerisektor perbankan
2.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.0002.2.1
03.01Utang kepadapemerintah pusat
3.000.000.000
3.000.000.000
3.000.000.0003.1.2
01.01Cadangan piutang 60.000.00
0500.000.0
00560.000.0
00560.000.0
003.1.3 0101
Cadangan persediaan 30.000.000
30.000.000
30.000.0003.2.1 01
01Diinvestasikan dalaminvestasi jangka panjang
2.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.000
3.2.2 0101
Diinvestasikan dalamasset tetap
1.452.000.000
1.452.000.000
1.452.000.0004.4.1 01
01PK PPKD 1.367.500
.0001.367.500
.0003.2.4 0101
Dana yang harusdisediakan untukpembayaran hutangjangka panjang
5.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.000
3.3.1 0101
Diinfestasikan dalamdana cadangan
500.000.000
500.000.000
500.000.000
3.1.1 0101
SILPA 10.000.000.000
10.000.000.000
10.000.000.0004.1.2 01
01Pendapatan retribusi 50.000.00
050.000.00
050.000.00
04.2.2 0101
Pendapatan DAU 5.000.000.000
5.000.000.000
5.000.000.0004.2.3 01
02Pendapatan DAK 3.000.000
.0003.000.000
.0003.000.000
.0005.1.1 0101
Belanja gaji pokok 950.000.000
950.000.000
950.000.0005.1.1 01
02Belanja tunjangankeluarga
95.000.000
95.000.000
95.000.000
Ilustrasi Kertas Kerja Pemda Setelah Indikasi LRA dan Neraca
5.1.1 0104
Belanja tunjanganfungsional
30.000.000
30.000.000 30.000.0005.1.1 01
05Belanja tunjanganfungsional umum
150.000.000
150.000.000
150.000.0005.1.2 01
01Belanja bunga utangjangka pendek kepadapemerintah
200.000.000
200.000.000
200.000.000
5.1.3 0102
Belanja subsidi kepadakepada lembaga
200.000.000
200.000.000
200.000.000
5.1.4 0301
Belanja hibah kepadapemerintah desa
100.000.000
100.000.000
100.000.000
5.2.2 0101
Belanja ATK 10.000.000
10.000.000
10.000.0005.2.2 01
08Belanja BUMN gas 1.000.000 1.000.000 1.000.000
5.2.2 0204
Belanja Obat-obatan 75.000.000
75.000.000
75.000.0005.2.2 03
01Belanja telepon 50.000.00
050.000.00
050.000.00
05.2.2 0302
Belanja air 25.000.000
25.000.000
25.000.0005.2.2 03
03Belanja listrik 35.000.00
035.000.00
035.000.00
06.1.4 0101
Belanja penerimaandaerah dan pemerintah
3.000.000.000
3.000.000.000
3.000.000.000
6.1.4 0301
Penerimaan pinjamandari bank
2.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.0006.2.1 01
01Pembentukan danacadangan
500.000.000
500.000.000
500.000.0006.2.2 02
01Penyertaan modalpemda-BUMD
2.000.000.000
2.000.000.000
2.000.000.0003.034.600
.0003.034.600
.00031.000.00
0.00031.000.00
0.0001.367.500
.0001.367.500
.00032.667.00
0.00032.667.00
0.0004.416.000
.00013.050.00
0.000.28.251.00
0.00018.165.00
0.0008.634.000.000
8.634.000.00013.050.00
0.00013.050.00
0.00028.251.00
0.00026.799.00
0.000
Langkah 6 (Jurnal penutup)Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat untuk menutup saldonominal menjadi nol pada akhir periode akuntansi. Perkiraan nominaladalah perkiraan yang diperkirakan untuk Laporan RealisasiAnggaran, yaitu pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
Pendapatan xxxApropiasi Belanja xxxSurplus/defisit xxx
Belanja xxxEstimasi Pendapatan xxxSurplus/Defisit xxx
Jurnal penutup akan mempengaruhi nilai SILPA di neraca menjadijumlah yang benar. Contoh Jurnal penutup untuk Neraca Saldo diatasadalah sebagai berikut:4.1.2.01.01 Pendapatan Retribusi 50.000.0004.2.2.01.01 Pendapatan-DAU 5.000.000.0004.2.3.01.02 Pendapatan-DAK 3.000.000.000
SILPA Tahun Berjalan 8.050.000.000
SILPA Tahun Berjalan 1.916.000.0005.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 950.000.0005.1.1.01.02 Belanja tunjangan keluarga 95.000.0005.1.1.01.04 Belanja tunjangan fungsional 30.000.0005.1.1.01.05 Belanja tunjangan Fungsional
umum150.000.000
5.1.2.01.01 Belanja-Bunga utang jangkapendek kepada pemerintah
200.000.000
5.1.3.01.02 Belanja-Subsidi kepada lembaga 200.000.0005.1.4.03.01 Belanja-Hibah kepada pemerintah
desa100.000.000
5.2.2.01.01 Belanja ATK 10.000.0005.2.2.01.08 Belanja BBM/gas 1.000.0005.2.2.02.04 Belanja Obat-obatan 75.000.0005.2.2.03.01 Belanja telepon 50.000.0005.2.2.03.02 Belanja air 20.000.0005.2.2.03.03 Belanja listrik 35.000.000
6.2.4.01.01 Penerusan pinjaman daerah daripemerintah
3.000.000.000
6.2.4.03.01 Penerimaan pinjaman dari bank 2.000.000.000SILPA Tahun Berjalan 5.000.000.000
SILPA Tahun Berjalan 2.500.000.000
6.2.1.01.01 Pembentukan dana cadangan 500.000.0006.2.2.03.01 Penyertaan modal pemda-BUMD 2.000.000.000
SILPA Tahun Berjalan 8.634.000.0003.1.1.01.01 SILPA 8.634.000.000
Langkah 7 (LRA dan Nerca)Setelah jurnal penutup selesai di buat, selanjutnya akuntansi PPKDmenyusun Laporan Realisasi Anggaran (LRA) dan Neraca. ContohLRA dan Neraca untuk neraca saldo setelah penutupan dari ilustrasidiatasa adalah sebagai berikut:
PEMERINTAH PROVINSI MALUKURINGKASAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DAERAHTAHUN ANGGARAN ………………..
KODEREKENING
URAIAN ANGGARAN REALISASIPENDAPATAN
4.1.2.01.01 Pendapatan Retribusi 55.000.000 50.000.000
4.2.2.01.01 Pendapatan-DAU 5.250.000.000 5.000.000.000
4.2.3.01.02 Pendapatan-DAK 3.100.000.000 3.000.000.000
BELANJA5.1.1.01.01 Belanja Gaji Pokok 1.000.000.000 950.000.000
5.1.1.01.02 Belanja tunjangan keluarga 100.000.000 95.000.000
5.1.1.01.04 Belanja tunjangan fungsional 30.000.000 30.000.000
5.1.1.01.05 Belanja tunjangan Fungsional umum 150.000.000 150.000.000
5.1.2.01.01 Belanja-Bunga utang jangka pendekkepada pemerintah
210.000.000 200.000.000
5.1.3.01.02 Belanja-Subsidi kepada lembaga 210.000.000 200.000.000
Ilustrasi Laporan Realisasi Anggaran
5.1.4.03.01 Belanja-Hibah kepada pemerintahdesa
110.000.000 100.000.000
5.2.2.01.01 Belanja ATK 11.000.000 10.000.000
5.2.2.01.08 Belanja BBM/gas 1.000.000 1.000.000
5.2.2.02.04 Belanja Obat-obatan 80.000.000 75.000.000
5.2.2.03.01 Belanja telepon 55.000.000 50.000.000
5.2.2.03.02 Belanja air 21.000.000 20.000.000
5.2.2.03.03 Belanja listrik 35.000.000 35.000.000
DURPLUS (DEFISIT) 6.392.000.000 6.134.000.000PEMBIAYAANPenerimaan Pembiayaan
6.2.4.01.01 Penerusan pinjaman daerah daripemerintah
3.000.000.000 3.000.000.000
6.2.4.03.01 Penerimaan pinjaman dari bank 2.000.000.000 2.000.000.000
Pengeluaran Pembiayaan6.2.1.01.01 Pembentukan dana cadangan 500.000.000 500.000.000
6.2.2.03.01 Penyertaan modal pemda-BUMD 2.000.000.000 2.000.000.000
SILPA 8.892.000.000 8.643.000.000
PEMERINTAH PROVINSI MALUKUNERACA
Per 31 Desember Tahun n dan Tahun n-1URAIAN JUMLAH
ASET 18.632.500.000ASET LANCAR 1.500.000
Kas di daerah 60.000.000Kas di bendahara pengeluaran 500.000.000Piutang retribusi 30.000.000Piutang DAUPersediaan Obat-obat
INVESTASI JANGKA PANJANGInvestasi permanen
Penyertaan modal pemda 2.000.000.000
Ilustrasi Neraca
ASET TETAPTanah kantor 100.000.000Mesin foto copy 20.000.000Papan tulis elektronik 7.000.000Gedung kantor 750.000.000Gedung rumah jabatan 650.000.000Akumulasi penyusutan asset tetap (75.000.000)
DANA CADANGANDana cadangan 500.000.000
JUMLAH ASET 23.176.000.000
KEWAJIBANKEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang dalam negeri – sektor perbankan 2.000.000.000Utang kepada pemerintah pusat 3.000.000.000
EKUITAS DANAEKUITAS DANA LANCAR
SILPA 18.643.000.000Cadangan piutang 560.000.000Cadangan persediaan 30.000.000
EKUITAS DANA INVESTASIDiinvestasikan dalam investasi jangka panjang 2.000.000.000Diinvestasikan dalam asset tetap 1.452.000.000Dana yang harus disediakan untuk pembayaran utangjangka panjang (5.000.000.000)
EKUITAS DANA CADANGANDiinvestasikan dalam dana cadangan 500.000.000
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA 23.176.000.000
Nilai SILPA yang terdapat dalam ekuitas dana lancer merupakan nilaisurplus (defisit) yang dihasilkan oleh LRA ditambah dengan nilaiSILPA awal tahun. Secara teknis, nilai SILPA dalam neraca dihasilkanoleh jurnal penutup, yaitu penutupan saldo “SILPA Tahun Berjalan”pada saldo “SILPA”.
Langkah 8 (Konversi SAP)LRA dan Neraca yang dibuat oleh akuntansi PPKD yang dihasilkanoleh sistem ini menggunakan format/klasifikasi akun pendapatan danbelanja Permendagri 13 tahun 2006 yang berbeda dengan StandarAkutansi Pemerintahan. Untuk itu diperlukan sebuah langkahkonversi. Berikut bagan konversi yang dimaksud.Permendagri No.13 Tahun 2006
PENDAPATANPP No.24 Tahun 2005 tentang SAP
PENDAPATANA. Pendapatan Asli Pajak A. Pendapatan Asli Pajak
1.Pajak Daerah 1.Pajak Daerah2.Restribusi Daerah 2.Restribusi Daerah3.Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan3.Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah
yang Dipisahkan4.Lain-lain PAD yang sah 4.Lain-lain PAD yang sah
B. Dana Perimbangan B. Pendapatan Transfer1.Dana Bagi Hasil Transfer Pmrnth Pusat-Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak 1.Dana Bagi hasil Pajak Dana Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA 2.Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam
2.Dana Alokasi Umum 3.Dana Alokasi Umum
3.Dana Alokasi Khusus 4.Dana Alokasi KhususC. Dana Perimbangan Transfer Pemerintah Pusat-Lainnya
1. Pendapatan Hibah 1. Dana Otonomi Khusus2.Dana Darurat 2 .Dana Penyesuaian3.Dana Bagi hasil Pajak dari Provinsi danPemerintahan Daerah Lainnya
Tranfer Pemerintahan provinsi
4. Dana Penyusuaian dan Otonomi Khusus 1.Pendapatan Bagi Hasil5.Bantuan Keuangan dari Provinsi atauPemerintahaan Daerah lainnya
2.Pendapatan Bagi Hasil Lainnya
C. Lain-lain Pendapatan yang Sah1. Pendapatan Hibah2. Pendaana Dana Darurat3. pendapatann Lainnya
Permendagri No.13 Tahun 2006BELANJA
PP No.24 Tahun 2005 tentang SAPPELANJA
A. Belanja Tidak Langsung A. Belanja Operasi1. Belanja Pegawai 1. Belanja Pegawai2. Belanja Bunga 2. Belanja Barang3. Belanja Subsidi 3. Bunga4. Belanja Hibah 4. Subsidi5. Belanja Bantuan Sosial 5. Hibah6. Belanja Bagi Hasil 6. Bantuan Sosial7. Belanja Bantuan Keuangan C. Belanja Tak Terduga8. B elanja Tidak Terduga 1. Belanja Tak Terduga
D. Transfer/Bagi Hasil Ke Desa1. Bagi Hasil Pajak2. Bagi Hasil Restribusi3. Bagi hasil Pendapatan Lainnya
B. Belanja Langsung B. Belanja Modal1.Belanja Pegawai 1. Belanja Tanah2.Belanja Barang dan Jasa 2. Belanja Peralatan dan Mesin
3.Belanja Modal 3. Belanja Gedung dan Bangunan4. Belanja Jalan,Irigasi dan Jaringan5. Belanja Aset Tetap Lainnya6. Belanja Aset Lainnya
Langkah 9 (Laporan Arus Kas)Laporan Keuangan berikutnya yang harus dihasilkan oleh Pemdaadalah Laporan Arus Kas. Contoh LRA dan Neraca dari ilustrasi diatas adalah sebaga berikut :
PEMERINTAHAN PROVINSI MALUKULAPORAN ARUS KAS
Untuk tahun yang Berakhir sampai dengan 31 Desember Tahun ndan Tahun n-1
Uraian Tahun n(Rp)
Tahun n-1(Rp)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIArus Masuk Kas :
Pendapatan Retribusi DaerahDana Alokasi UmumDana Alokasi Khusus
Jumlah Arus Masuk KasArus Keluar Kas :
Belanja PegawaiBelanja BarangBungaSubsidiHibah
Jumlah Arus Keluar KasArus Kas Bersih dari Aktivitas Operasional
50.000.0005.000.000.0003.000.000.000
8.050.000.0001.225.000.000
191.000.000200.000.000200.000.000100.000.000
1.916.000.0006.134.000.000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAANArus Masuk Kas :
Pinjaman Dalam Negeri-Pemerintahan PusatPinjaman Dalam Negeri-Lembaga KeuanganBank
Jumlah Arus Masuk KasArus Keluar Kas :
Pembentukan Dana CadanganPenyertaan Modal Pemerintaan DaerahJumlah Arus Keluar Kas
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS NONANGGARAN
Kenaikan (Penurunan) KasSaldo Awas Kas Di BUDSaldo Akhir Kas Di BUDSaldo akhir Kas Di Bendahara PengeluaranSaldo akhir Kas Di Bendahara PenerimaanSaldo Akhir Kas
3.000.000.0002.000.000.000
5.000.000.000
500.000.0002.000.000.000
2.500.000.0002.500.000.000
8.634.000.0009.998.500.000
-1.500.000
-18.634.000.000
Asumsikan saldo awal kas di BUD berdasarkan neraca tahun lalusebesar Rp. 9.998.500.000,-Berikut adalah contoh dari Laporan Keuangan hasil Konsolidasi ditingkat Pemerintah Daerah. Daftar akun yang tedapata dalam contohlaporan ini hanya merupakan ilustrasi saja. Susunan daftar akundisesuaikan dengan struktur kode rekening di setiap PemerintahaanDaerah.
URAIANJumlah (Rp) Bertambah/
(berkurang)Anggaran
SetelahPerubahan
Realisasi (Rp) %
2 3 4 5 6PENDAPATAN DAERAHPendapata asli daerahPajak daerah
Laporan Realisasi Anggaran
Retribusi DaerahHaril Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkanLain-lain pendapatan Asli Daerah yang sah
Dana perimbanganDana Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan PajakDana Alokasi UmumDana Alokasi Khusus
Lain-lain pendapatan daerah yang sahHibahDana DaruratDana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan PemerintahanDaerah LainnyaDana Penyesuaian dan Otonomi KhususBantuan Keuangan dan Propinsi atau PemerintahanDaerah lainnya
Jumlah PendapatanBelanja Tidak LangsungBelanja PegawaiBelanja BungaBelanja SubsidiBelanja HibahBelanja Bantuan SosialBelanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/Kabupaten/Kotadan Pemerintahan DesaBelanja Bantuan Keuangan KepadaProvinsi/kabupaten/kota dan Pemerintahan DesaBelanja Tidak Terduga
Belanja LangsungBelanja PegawaiBelanja Barang dan JasaBelanja Modal
Jumlah BelanjaSurplus/(Defisit)
PEMBIYAAN DAERAH
Penerimaan pembiayaanPenggunaan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran(SILPA)Pencairan dana cadanganHasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkanPenerimaan pinjamanPenerimaan kembali pemberian pinjamanPenerimaan piutang daerah
Jumlah penerimaan pembiayaanPengeluaran pembiayaanPembentukan dana cadanganPenyertaan modal(Investasi) pemerintah daerahPembayaran pokok utangPemberiaan pinjaman daerah
Jumlah pengeluaran pembiayaan
Pembiayaan neto
Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan
PEMERINTAHAN PROVINSI MALUKUN E R A C A
Per 31 Desember Tahun n dan Tahun n-1
U R A I A N Tahun n(Rp)
Tahun n-2(Rp)
ASETASET LANCARKasKas di Kas DerahKas di Bendahara Penerimaan
Neraca Pemda
Kas di Bendahara PengeluaranInvestasi Jangka PendekPiutangPiutang PajakPiutang RetribusiPiutang Dana Bagi HasilPiutang Dana Alokasi UmumPiutang Dana alokasi KhususBagian Lancar Pinjaman Kepada BUMDBagian Lancar Tangian Penjualan AngsuranBagian Lancer Tuntutan Ganti Kerugian DaerahPiutang lain-lainPersediaan
INVESTASI JANGKA PANJANGInvestasi NonpermanenPinjaman Kepada Perusahaan NegaraPinjaman Kepada Perusahaan DaerahPinjaman Kepada Pemerintah Daerah LainnyaInvestasi dalam Surat Utang NegaraInvestasi Dana BergulirInvestasi Nonpermanen LainnyaInvestasi PermanenPenyertaan Modal Pemerintah DaerahPenyertaan Modal dalam Proyek PembangunanPenyertaan Modal Perusahaan PatunganInvestasi Permanen Lainnya
ASET TETAPTanahPeralatan dan MesinGedung dan BangunanJalan,Iringasi dan JaringanAset Tetap LainyaKontruksi Dalam PengerjaanAkumulasi Penyusunan Aset Tetap
DANA CADANGANDana Cadangan
ASET LAINNYATagihan Penjualan Angsuran
Tagihan Tuntutan Ganti Kerugian DaerahKemitraan dengan Pihak KetigaAset Tak BerwujudAset lain-lain
Jumlah Aset
KEWAJIBANKEWAJIBAN JANGKA PENDEKUtang Perhitungan Pihak KetigaUtang BungaUtang PajakBagian Lancar Utang Jangka Panjang Dalam NegeriPendapatan Diterima DimukaUtang Jangka Pendek Lainnya
EKUITAS DANAEkuitas Dana LancarSisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)Cadangan PiutangCadangan PersediaanDana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran UtangJangka Pendek
Ekuitana Dana InvestasisDiinvestasikan dalam Investasi Jangka PanjangDiinvestasikan dalam Aset TetapDiinvestasikan dalam Aset LainnyaDana yang Harus disediakan Untuk Pembayaran UtangJangka panjangEkuitas Dana CadanganDiinvestasikan dalam Dana caangan
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
PEMERINTAHAN PROVINSI MALUKULAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun Yang Berakhir sampai dengan 31 desember Tahun ndan Tahun n-1
Uraian Tahun n(Rp)
Tahun n-1(Rp)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONALArus Masuk Kas :
Pendapatan Pajak DaerahPendapatan Retribusi DaerahPendapatan Pajak Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yangDipisahkannLain-lain Pendapat Asli Daerah yang SahDana Bagi Hasil PajakDana Bagi Hasil Sumber Daya AlamDana Alokasi UmumDana Alokasi KhususDana PenyesuaianPendapatan HibahPendapat Dana DaruratPendapatan Lainya
Jumlah Arus Masuk Kas
Arus Keluar Kas :Belanja PegawaiBelanja Barang dan JasaBungaSubsidiHibahBantuan SosialBelanja Tidak TerdugaBagi Hasil Pajak ke Kabupaten/KotaBagi Hasil Restribusi Kabupaten/KotaBagi hasil Pendapatan Lainya ke Kabupaten/Kota
Jumlah Arus Keluar Kas
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ASET NONKEUANGANArus Masuk Kas :
Pendapatan Penjualan atas TanahPendapatan Penjualan atas Peralatan dan MesinPendapatan Penjualan atas Gedung dan BangunanPendapatan Penjualan atas Jalan, Irigasi dan JaringanPendapatan Penjualan atas Aset Tetap LainnyaPendapatan Penjualan atas Aset Lainnya
Jumlah Arus Masuk Kas
Arus Keluar Kas :Belanja TanahBelanja Peralatan dan MesinBelanja Gedung dan BangunanBelanja Jalan,Irigasi dan JaringanBelanja Aset Tetap LainnyaBelanja Aset Lainnya
Jumlah Arus Keluar KasArus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi Aset NonkeuanganARUS KAS DARI AKTIVITAS PEMBIAYAAN
Arus Masuk Kas :
Pencairan dana cadanganHasil Penjualan Daerah yang DipisahkanPinjaman dalam Negeri-Pemerintah PusatPinjaman dalam Negeri-Pemerintah Daerah LainnyaPinjaman dalam Negeri-Lembaga keuangan BankPinjaman dalam Negeri-Lembaga Keuanga Bukan BankPinjaman dalam Negeri-ObligasiPinjaman dalam Negeri-LainnyaPenerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan NegaraPenerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan DaerahPenerimaan Kembali Pinjaman kepada Perusahaan DaerahLainnya
Jumlah Arus Masuk Kas
Arus Keluar Kas :Pembentukan Dana CadanganPenyetaan Modal Pemerintah DaerahPembanyaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- Pemerintah PusatPembanyaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- Pemerintah daerahlainnyaPembanyaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- Lembaga KeuanganBankPembanyaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- Lembaga KeuangaBukan BankPembanyaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- ObligasiPembanyaran Pokok Pinjaman Dalam Negeri- LainnyaPemberian Pinjaman kepada Perusahaan NegaraPemberian Pinjaman kepada Perusahaan DaerahPemberian Pinjaman kepada Perusahaan Daerah Lainnya
Jumlah Arus Keluar KasArus Kas Bersih dari Aktivitas Pembiayaan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS NONANGGARANArus Masuk Kas :
Penerimaan Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)
Jumlah Arus Masuk Kas
Arus Keluar Kas :Pengeluaran Perhitungan Pihak Ketiga (PFK)
Jumlah Arus Keluar Kas
Arus Kas Bersih dari Aktivitas Nonanggaran
Kenaikan/Penurunan Kas
Saldo Awal Kas di BUD
Saldo Akhir Kas di BUD
Saldo Akhir Kas di Bendahara Pengeluaran
Saldo Akhir Kas di Bendahara Penerimaan
Saldo akhir Kas
PEMERINTAHAN PROVINSI MALUKUCATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
P E N D A H U L U A N
Bab I Pendahuluan1.1 Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan Pemda1.2 Landasan hukum penyusunan laporan keuangan Pemda1.3 Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan Pemda
Bab II Ekonomi makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target yang telah ditetapkan2.1 Ekonomi makro2.2 Kebijakan keuangan2.3 Indikator pencapaian target kinerja APBD
Bab III Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan Pemda3.1 Ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja keuangan Pemda3.2 Hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang telah
ditetapkanBab IV Kebijakan akutansi
4.1 Entitas akuntansi /entitas pelaporan keuangan daerah Pemda4.2 Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan kuangan Pemda
Catatan Atas Laporan Keuangan
4.3 Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuanganPemda
4.4 Penetapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang adadalam SAP pada Pemda
Bab V Penjelasan pos-pos laporan keuangan Pemda5.1 Rincian dan penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan keuangan
Pemda5.1.1 Pendapatan5.1.2 Belanja5.1.3 Aset5.1.4 Kewajiban5.1.5 Ekuitas dana
5.2 Pengungkapan atas pos-pos aset dan kewajiban yang timbulsehubungan dengan penetapan basis akrual atas pendapatan danbelanja rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas, untuk entitasakuntansi/entitas pelaporan yang menggunakan basis akrual padaPemda
Bab VI Penjelasan atas informasi-informasi nonkeuangan PemdaBab VII Penutup
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWABGUBERNUR
PROVINSI MALUKU
Pernyataan Tanggung Jawab
Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Maluku TahunAnggaran…………….sebagai terlampir adalah merupakan tanggungjawab kami.
Laporan Keuangan tersebut tetap disusun berdasarkan sistempengendalian intern yang memadai, dan isisnya telah menyajikaninformasi pelaksanaan anggaran dan posisi keuangan secara layaksesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahaan.
Ambon,…………………….GUBERNUR
PROVINSI MALUKU
(KARELALBERT RALAHALU)
Berikut adalah contoh dari laporan keuangan Satuan Kerja yangdilampirkan Daftar akun yang terdaftar dalam contoh ini hanyamerupakan ilustrasi saja. Susunan daftar akun disesuaikan denganstruktur kode rekening yang berlaku.
PEMERINTAHAN PROVINSI MALUKUSKPD
LAPORAN REALISASI ANGGARANUNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMAPI DENGAN 31
DESEMBER……
UraianAnggaran
SetelahPerubahan
Realisasi Lebih /(Kurang)
2 3 4 5PENDAPATANPendapatan Asli DaerahPendapatan Pajak DaerahPendapatan Restribusi DaerahPendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yangDipisahkan
JumlahBELANJA
BELANJA OPERASIONALBelanja PegawaiBelanja barang
BELANJA MODALBelanja TanahBelanja Peralatan dan MesinBelanja Gedung dan BangunanBelanja Jalan,Irigasi dan Jaringan
Laporan Realisasi Anggaran
Belanja Aset Tetap LainnyaBelanja Aset Lainnya
Jumlah
Surplus / (defisit)
PEMERINTAHAN PROVINSI MALUKUNERACA SKPD
Per 31 Desember Tahun n dan Tahun n-1
UraianJumlah Kenaikan
(penurunan)
Tahun n Tahunn-1 Jumlah %
ASETASET LANCARKasKas di Bendahara PenerimaanKas di Bendahara PengeluaranPiutangPiutang RetribusiPiutang lain-lainPersediaan
JumlahASET TETAPTanahTanahPeralatan dan MesinGedung dan BangunanJalan,Iringasi dan JaringanAset Tetap LainyaKontruksi Dalam PengerjaanAkumulasi Penyusunan Aset Tetap
JumlahASET TETAP LAINNYAJumlah
Neraca SKPD
JUMLAH ASETKEWAJIBANKEWAJIBAN JANGKA PENDEKUtang Perhitungan Pihak KetigaUang Muka dari Kas DaerahPendapatan Diterima Dimuka/Utang Jangka Pendek lainnyaJumlah
EKUITAS DANAEKUITAS DANA LANCARCadangan PiutangCadangan PersediaanJumlahEKUITAS DANA INVESTASIDiinvestasikan dalam Aset TetapDiinvestasikan dalam Aset Tetap LainnyaJumlahJUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
5.3. BAGAN ALIR
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Akutansi SKPD
Buku Besarsetelahpenyesuaian
SKPD
Jurnal Eliminasi
Neraca Saldosetelahpenyesuaian
Neraca Pemda Catatan AtasLaporanKeuangan
Pemda
Identifikasi Akun-Akun LRA dan
Neracsa
LRA Pemda
Neraca Saldosetelahpenyesuaian
PPKD
Proses EliminasiNeraca Saldo
LaporanArus KasPemda
GUBERNUR MALUKU,
KAREL ALBERTRALAHALU