-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
1/32
PERATURAN
BADAN
PEI.IYELENGGARA
JAMINAN
SOSTAL KESEHATAN
NOMOR
2 TAHUN
2015
TENTANG
NORMA
PENETAPAN
BESARAN KAPITASI DAN PEMBAYARAN KAPITASI
BERBASIS
PEMENUHAN
KOMITMEN
PEI.{YANAN
PADA
FASILITAS
KESEHATAN
TINGKAT PERTAMA
DENGAN RAHMAT
TUHAN YANG
MAHA
ESA
DIREKfUR
UTAMA
BADAN
PE}ITELENGGARA
JAMINAN
SoSIAL
KESEHATAN,
Menimbang:
a. bahwa
untuk
meninglcatkan
efisiensi
dan
efektivitas
penyelenggaraan
jaminan
kesehatan,
BFJS
Kesehatan
selain menpmbangkan
sistem
pelayanan
kesehatan
juga
mengembanglan
sistem kendali
mutu
pelayanan
dan
sistem
pembaysran
petrayanan
kesehatan
metralui
pol,a
pembayaran
kapitasi
kepada fasilitas
kesehatan
tingkat
pertama;
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
dimaksud dalam
huruf
a,
perlu
menetapkan
Peraturan
Badan
Penyelenggara
Jaminan
Sosial
Sesehatan_
tentang
Norma
Penetatrran
Besaran
Kapitasi
Dan
Pemba5raran
Kapitasi
Berbasis
Pemenuhan
Koqihen
Pelayanan Pada Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
Fertama;
Undang-Undang
Nomor
4O Tahun
2OO4
tentang
Sistem
Jaminam
Sosial Nasional
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tatrun
2OO4
Nomor
15O,
Tambahan
Lembaran Negara
Republik
lndonesia
Nomor
aa56);
Undarig-Undang
N6inor
24
TehUn 2O11 tBntang
Badan Penyelenggara
Jamiqan Sosial
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia
Tahun
2O11 Nomor
716,
Tambahan
Iembaran
Negara
Republik
Indonesia
Nomor
5256);
Peratur'an
Presiden
Nomor 12 Tahun
2013
tentang
Jaminan Kesehatan
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2Ol3
Nomor
291
sebagaimana
telah
diubah
dengan Peraturan
Mengingat:
l.
b.
2.
3-
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
2/32
2
Presiden
Nomor
111
Tahun
2013
tentang
Perubahan
Peraturan
Presiden
Nomor
12
Tahun
2Ol3
tentang
Jaminan
Kesehatan
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2OL3
Nomor
2s5);
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor TL
Tahun
2Ol3
tentang
Pelayanan
Kesehatan
pada
Jaminal
Kesehatan
Nasional
(Berita
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2O13
Nomor
14OO);
Peraturan
Menteri
Kesehatan
Nomor
59
Tahun
2014
tentang
Standar
Tarif Pelayanan
Kesehatan
D.l"q
Penyeienggaraan
Program
Jaminan
Kesehatan
(Berita
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2O14 Nomor
12871;
PeretuiAn
Badan
Penyelenggara
Jatninan
Sosial
Kesehatan
Nomor
1
Tahun
2OL4
tentang
Pen5relenggaraan
Jarninan
Kesehatan
(Berita
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2OL4 Nomor
1);
Menetapkan:
MEMUTUSKAN:
PERATURAN
BADAN
PE}IYELENGGARA
JAMINAN
SOSIAL
KESEHATAN
TENTANG
NORMA
PENETAPAN
BESARAN
KAPITASI
DAN PEMBAYARAN
XAPTTNSI
BERBASIS
PEMENUHAN
KOMITMEN
PELAYANAN
PADA
FASILITAS
KESEHATAN
TINGKAT
PERTAIv{A.
a
BABi
KETENTUAN
UMUM
Pasal
I
Dalam
Peraturea
Badan
Penyelengaa
Jamiaaf,
sosial
Kesehataa
iai
yahE
dimaksud
dengan:
1. Jaminan
Kesehatan
adalah
jaminan
berupa
perlindungan
kesehatan
agar Peserta
memperoleh
manflaat
pemeliharaan
kesehatan
dan
pedindungan
clalerrr-
memenuh.i
kebutuhan
dasar
kesehaten
yang
diberikan
kepada
setiap
orang
yang
telah
membayar
iuran
atau
iurannya
dibayar
oleh
pemerintah,
2.
Badan
Penyelengara
Jatnin6r,
Sosial
Kesehatan
yang
selanjutnya
disingkat
BPJS
Kesehatan
adalah
badan
hukum
yang
dibentuk
untuk
menyrlenggarakan
program
Jaminan
Kesehatan.
3. Iuran
Jaminan
Kesehatan
adalah
sejumlah
uang
yang
dibayarkan
secara
teratur
oleh Peserta,
Pemberi
Kerja
dan/atau
pemerintah
untuk
program
Jamirran
Kesehatan.
4.
5.
6.
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
3/32
4.
5.
6_
J
Peserta
adalah
setiap
orang,
termasuk
orang asing
yang
bekerja
paling
singkat
6
(enam)
bulan
di
Indonesia, yang
telah membayar
iuran.
Manfaat
adalah
faedah
jaminan
sosial
yang
menjadi
hak
peserta
dan/atau
anggota
keluarganya.
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
Pertama
yang
selanjutnya disingkat
FKTP
adalah
fiasilitas
kesehatan yang
melakukan
pelayanan
kesehatan
perorangan
yang
bersifat
non
spesialistik
untuk
keperluan
observasi,
promotif,
preventif,
diagnosis,
perawatan,
pengobatan,
dan/atau
pelayanan
kesehatan
lainnya.
Pusat
Kesehatan
Masyarakat yang
selanjutnya
disebut
puskesmas
ddalnh
fesilites
pelay{lnan
kesehatEn
}ang
mcnyelenggerakan
upaya
kesehatan
mas5rarakat
dan
upaya
kesehatan
perseorangan
tingkat
pertama,
dengan
lebih
mengutamakan
upaya
promotif
dan
preventif,
untuk
mencapai
derqiat
kesehatan'nasyarakat
yang
setinggi-tingginJia
di
wilayah
kerjanya.
Klinik
Pratama
adalatr fasilitas
kesehatan
yang
menyelenggamkan
pelayanan
medik
rlasar
umum dela"n
ralrg$a
upqya
keeehatan
perseorangan
tingf,at
pertama.
Dokter
Fralctik Perorangan
selanjutnya
disebut
praktik
dokter
adalah
dokter umum praktik dokter
pribadi/perorangan
yang
menyelengaralcan
pelayanan
medik
dasar
umnm
dalam
rangla
upaya
kesehatan
perseorangan
tingkat
pertama.
Tarif
Kapitasi
qdalat
besaran
pembayaran
per-bulan
yang
dibayar
dimuka
oleh
BPJS
Kesehatan
kepada
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
Fertama
berdasarkan
jumlah
Peserta
yang
terdaftar
tanpa
memperhitungfuan
jenis
don
jumlah
pelayanan
kesehatan
yang
itbei.ikan.
Komitmen
pelayanan
adalatr komilmen
Fasilitas
Kesehatan
Tingftat
Peatama
untuk
aeniag tkaa
autu
pelayimaa
melalui
pene*pataa
in'dikator pElayanan
kesehatan
perseorangan
yang
dispakati.
Ifupitasi
berbasis
pemenuhan
komitmen
lrelayanan
adalah
penyesuaian
besaran
tarif
kapitasi
berdasarkar
hasil
pnilaian
lrencapaian
indikator
playanan
kesehataa
perseoxangaa
yaag
disetrrakati
brupa
komitmen
pel,ayanan
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
Pertama
dalam rangfta
peningkat&
Inutlt
pelayanan,
Angka
kontak
adalah
indikator
untuk
mengetahui
aksesabilitas
dan
pemanfaatan
primer
di
FIfl?
oleh
peserta
dan
kepedulian
:rta
upaya
FIffP terhadap
kesehatan
Peserta
pada
setiap 1OOO (seribu)
Peserta
terdaftar
di
FIffP
yang
bekerjasama
dengan BPJS
Kesehatan.
Rasio
rujukan
rawat
jalan
kasus
non
spesialistik
adalah indikator
untuk
mengetahui
optimalnya
koordinasi
dan
kedasama
antara
FKTP dengan
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
-Larrjutan
sehinga sistem
rujukan
terselenggara
sesuai
indikasi
medis
dan
kompetensinya.
Program
Pengelolaan
Penyakit
Kroais
yang
selanjutnya
disebut
prolanis
adalah
suatu
sistem
yang
memadukan
antara
penatalai
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
4/32
4
kesinambungan
FKTP
dalam
melaksanakan pemeliharaan
kesehatan
Peserta
Prolanis.
17.
Nortna
Penetapan
Besaran
Kapitasi
adalah
kriteria
mengenai
tingkat
kelengkapan
sumber
daya
dan
pelayanan
FKTp
yang
digunakan
untuk
penetapan
besaran
kapitasi
bagi
FKTP.
18.
Pelayanan
24
(dua
puluh
empat)jam
adalah
memberi
pelayanan
di luar
ja*
kerja
dengan menyediakan
paling sedikit satu
orang
perawat/bidan
di
FKTP
dan satu
orang
dokter
yang
dapat
hadir
jika
dihubungi,
24
(dua
puluh
empat)jern
sehari, 7
(tujuh)
hari seminggu.
Pasal
2
(1)
Manfaat
janinan
kesehatan yang
diselenggarakan
oleh
BPJS Kesehatan
diberikan
oleh
fiasilitas
kesehatan
5zang
menjarin
keijasama
dengan
BPJS
Kesehatan.
{2)
Fasilitas
kesehatan
sebagairnzma
rlimaksud
pada
ayat
(1)
merupakan
fasilitas
kesehatan
miljk
Pemerintah, pemerintah
daerah
dan/atau
swasta.
(3)
Bentuk
fasilitas kesehatan
sebagaimana
rtimaksud
pada
ayat
(2)
dapat
berupa
FKTP, yang
terdiri
atas:
a.
puskesmc.s
atau yang
setara;
b.
pralrtik
dokter;
c.
praktik
dotter
gigi;
d.tlinik pratama
ataqyeng setara;
dan
e.
Rumah
Sakit
Kelas D
Pratama
atau
yang
setaxa.
(4)
FKTP sebagaimana
dimaftsrr6
pada
ayat
(3)
milik:
a.
Pemerintah
dan
pemerintahrdaerah
yang
memenuhi
persyaratan
wajib
bekedasama
dengan BPJS
Kesehatarx;
atau
U.
:yqlg,
yang
memenuhi persyaratan
dapat
bekerjasama
dengan
BPJS
Kesehatan.
(5)
Kerjasama
a
rlirnaksud
pada
ayat
(+)
dilakukan
melalui
perjanjian
kerjasama
antara
bp.lS
Kesehatan
dengan
Kepala
Dinas
Kesehatan
KabupatenlKota
danlatau pimpinan
Flffp.
Fasal
3
Dalam
rangl
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
5/32
5
BAB
II
NORMA PENETAPAN
BESARAN
TARIF KAPITASI
Bagran
Kesatu
Umum
Pasal 4
(1)
BPJS
Kesehatan
melakukan
pembayaran
kepada
FKTP
secara
praupaya
berdasarkan
kapitasi
atas
jumlah
Peserta
yang
terdaftar
di
FKTP.
{21
Besaran
tarif
kapitasi
ss}agaimano
rlimaksud
pada
ayat
(1)
yang
dibayarkan
kepada
FKTP
pada
suatu
w'Itayah
ditentukan
berdasarkan
kesepakatan
BPJS
Kesehatan
dengan Asosiasi
Fasilitas
Kesehatan
di
wilayah
setempat
dengan
mengacu
pada
standar
tarif
kapitasi
yang
telah
ditetapkan
oleh
Menteri
Kesehatan.
(3)
Standar tarif
Upitasi
ssfagairnana
.tirnaksud
pa.da
ayat
(21ditetapkan
sebagai
berikut:
a.
puskesmas
atau
fasilitas
kesehatan
yang
setara
sebesar
Rp.3.OOO,OO
(tiga
ribu
rupiah)
"ampd
dengan
Rp.6.ObO,OO (enam
ribu
rupiah);
b.
rumah
sakit
Kelas
D
Pratama,
klinik
pratama,
praktik
dokter,
atau
fasilitas
kesehatan
yang
setara
sebesar
Rp.8.OOO,OO
(delaparr
aifoq
rupiah)
sampai
dengan
Rp.1O.O0O,OO
(sepuluh
ribu
rupiah);
am
c.
praktik
perorangiul
doker
gigi
sebesar
Rp.2.OOO,OO (dua
ribu
rupiah).
(4)
Penetapan
besaran
tarif kapitasi
sebagaimana
dt-aksud
pada
ayat
(1)
bagi masing-masing
FKTP
rlilakukan
oleh
BPJS
Kesehatan
dan flinas
Kesehatan
Kabupaten
/Kota
berdasarkan
seleksi
dan
kredensialing
d.rrgro
mempertimbangka:e:
'
a.
sumber
daya
manusia;
b.
kelengkapan
sarana dan
prasarana;
c.
linglup
pela5ranan;
dan
d- komitmen
pelayanan.
(5)
Pertimbangan
sumber
daya
manusia
sebagaimana
.rirrr"Lsud
pada
ayat
(4)meliputi:
a. ketersediaan
doher
berdasarkan
rasio
perbandingan
jumlah
dokter
dengan
jumlah
peserta
terdaftar;
dan
b. ketersediaan
dokter
grgt,
perawat,
bidan
termasuk
jejaring
bidan
dan tenaga
administrasi.
(6)
Pertimbangan
ketengkapan
sarana dan
prasarana
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(4)
meliputi:
a. kelengkapan
sarana
prasarana
FKTP
yang
diperlukan
dalam
memberikan
pelayanan;
dan
b.
waktu
pelayanan
di
FKTP.
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
6/32
6
(7)
Pertimbangan
lingkup
pelayanan
sebagaimana
dimaksud pada
ayat
(4)
meliputi:
a.
pelayanan
rawat
jalan
tingkat
pertama
sesuai
peraturan
perundang-undangan;
b.
pelayanan
obat;
dan
9i
pelayana4
labsraton_um
tingkat
ptEtama.
Bagian
Kedua
Norrrra
Penetapan
Besaran
Tarif Kapitasi
Bagi
Puskesmas
Atau
Fasilitas
Kesehatan
yang
Setara
Pasal
5
Setiap
Puskesmas
atau
lasilitas
kesehatan yang
setara
yang
bekerjasama
dengan
BPJS Kesehathn
harus
memenuhi
persyaratan:
a.
memiliki
perawat;
$.
6siniliki
bidaa
daa/atau
jejariag
bielah;
c.
imehiliki
tBnaga
administrasi;
d. memenuhi
kriteria
lrredensialing
atau rekredensialing;
e. membrikan
pelayanan
raurat
jalan
tingkat
pertama
sesuai
peraturan
pemndang-undangan;
f.
memberikan pelayanan
obat;
S,
memberikan
pelayana[
l-aboratoriun
Ungkat
pr_rtama;
h.
membukauralrtu
pelayanan
minimal
8
(delapan)jem
setiap
hari
kerja; dan
i.
memberikan pelayanan
darurat
di
luar
jarn
pelayanan.
Pasal
6
Puskesmas
atau
fiasilitas
kesehatan
yang
setara
yang
telah memenuhi
persyaiainii
sebataimana
dirnaksud
d"l*
pasal
s
memperoleh pembayaran
dengan
besaran
tarif
kapitasi yang
didasarkan pa.da
jumlah
dokter, rasio
jumlah
doker
dengan
jumlah
peserta,
ada
atau
tidaknya
doker
dgi,
dao
waktu
PasalT
Puskesmas
atau
fasilitas
kesehatan
yang
setara
memperoleh
kapitasi
sebesar
Rp.3-000,00 (tiga
ribu
rupiah)
apabila
tidak
memiliki
dokter
1idsfu msrniliki
doi
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
7/32
1
memiliki
dokter
1
(satu)
orang,
memiliki
atau
tidak memiliki
dolrter
gigi
dan membuka
waktu
pelayanan
kurang
daf,i
24
(dua puluh
empat)
iam
setiap
hari;
atau
c-
memiliki
doker
2
(dua)
orang
dengan
perbandingan
1
(satu)
orang
dokter
berbanding
dengan
pafing
sedikit
5.001 (lirn6
ffo11 satu)
peserta,
memilitri
atau
tidak
nxsmiliki
dokter
gg,
dan
membuka waktu pelayanan
kurang
dari24
(dua
puluh
empat)jam
setiap
hari.
Pasal
9
Puskesmas
atau fasilitas
kesehatan
yang
setara
memperoleh
kapitasi
sebesar
Rp.3.500,00
(-tiga
ri6u
lirnir
ratus
rupiatr)
apabila
:
s-
ms"niliki
dokter
2
(dua)
orarrg
dengan
perbandingan
1
(satu)
orarg
dokter
be=baatliag
deagan
paling
banyak
s.ooo
(lima
ribu)
peserta,
memitiki
atau
tidak
memiliki
dokter
gigi,
dan
membuka
wakhr
trrclayanan
kuirtrng
dar,
24
(dua
puluh
empa.t)jam
setiap
hari,;
b.
memiliki
dokter
paling
sedikit
3
{figa}
oramg,
6s'niliLi
atau
tidak
aemiliki
dotter
gigi,
dan
membuka
waktu pelayanan
kurang
dari
24
{dua
puluh
empat)
jam
setiap
hari;
q.
lBemilih dokte;
1
(satu)
orang
dengan
Ferbandingas
1
{satu)
er,a }g
dotter
berbanding
dengan paling
sedikit
5.OO1
{lima
ribu
satu)
peserta,
memiliki
atau
tidak
mevniliki
doker
EgL
dan
membuka
waktu
pelayanan
24
(dua
puluh
empaQ
jam
setiap
hari
atau
d.
msmiliki
dokter
2
(dua)
onang
dengan
perbandingan
1
(satu)
orang
dokter
berbanding
dengan
paling
sedikit
1S.OO1
ftima
belas ribu
satu)
peserta,
memiliki
atau tidak
memiliki
dokter
gs,
da'' membuka
waktu
pelayanan
24
(dua puluh
empat)
jam
setiap hari.
.
Pasal
10
Puskesmas
atau
fusiiitas ikeseiratan yailg
setara memperoieh
kapitasi
seiresar
Rp.4.000,00
(empat
ribu
rupiah)
apabil,a
:
a.
memiliki
dokter 1
(satn)
orarig
dengan
perbandirgaa
1
(satu)
orarig
dokter
berbanding
dengan paling
banyak
s.ooo
ftima
ribu]
peserta,
memiliki
atau
fidaft
lnsmiliki
dokter
gigi,
darr
membuh
walrtu
pelayanan
24
(dua
Furu}l
emlnt)jom
setiap
hari;
b.
memiliki
doker
2
(dua)
orang
dengan
perbandingan
1
(satu)
orang
dokter
berhnding
dengan
paling
sedikit
S.OO1
fli*a
ribu
satu)
sampai
dengan
paling
banyak
15.0oo
(lima
belas
ribu)
peserta,
memiliki
atau
tidak
Berniliki
dokter
Egr,
dan
membuka
yaktu
pelayalerr'24
ld.na
puluh
empat)
jatn
setjap
hari;
c.
memiliki
dokter
paring
sedikit
3
(tiga)
orang
dengan
perbandingan
1
(satu)
orang dolcter
berbanding
dengan
paling
sedikit
ls.ool
(lima
belas
ribu
satu)
Peserta,
tidak memiliki
dokter
pgl,
dan
membuh.
wakttr
pelayanan
24
(duapuluh
empatljam
setiaphari;
atau
d.
memiliki
dokter paling
sedikit
g
(tiga)
orang
dengan
perbandingan
1
(satu)
otaqg
dokter
berbanding
dengan
paling
sedikit
2o.oot
(dua
puluh
ribu
satu)
Peserta,
memiliki
dokter
sigi
paling
sedikit
1
(satu)
orang,
dan
membuka
waktu
pelayanan
24
(dua
puluh
empa.t)jam
setiap
hari.
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
8/32
8
Pasal
11
Puskesmas
atau
fasilitas
kesehatan yang
setara memperoleh
kapitasi
sebesar
Rp.4.SOO,OO
(empat
ribu
lima ratus
rupiah)
apabila;
a.
memiliki
dokter
2
(dua)
orang dengan perbandingan
1 (satu)
orErng
dokter
berbanding
dengan
paling
banyak
5.ooo (lima
ribu)
peserta,
memiliki
atau
tiderk
memiliki
dokter
grgr,
dan
membuka
walrhr
pelayanan
24
(dua
puluh
empat)jam
setiap
hari;
b. memiliki
dolrter
paling
sedikit
3
(tiga)
oftrng
dengan
porbandingan
1 (satu)
orang
dokter
berbanding
dengan
paling
sedikit
s.oo1
(lima
ribu
satu)
sampd
dengan
paling
banyak
15.OOO
(lims
616s ribu)
peserta,
tidak
ms"niliki
dokter
dd,
da:a membuka
walrtu pelayarran
24
(dua
puluh
empat)
jam
setiap hari;
atau
c;
nlerDitiki
dokter
paling
sedikit 3
{tiga}
orang
dengan
perbandingan
1
(satu)
orang
dokter
berbanding
dengan
paling
sedikit
1S-OO1
(liyna
belas
ribu
satu)
sampai
dengan
paling
banyak
2o.oo0
(dua
puluh
ribu)
peserta,
memiliki
doli:ter
ffi
paring
sedikit 1 (satu)
orang,
dan
membuka
walrtu
pelayanan
24
(duapuluh
empatljam
setiap hari.
Pasal
12
Puskesmas
atau
fasilitas
kesehatan yang
setara
memperoleh
kapitasi
sebesar
Rp.S.OOO,OO (lima
ribu
rr-piah)
apabila:
a. memiliki
dokter
paling
sedftit 3
(tiga)
orang
dengan
perbandingan
1
(satu)
orang
doRer
berbanding
dengan
paling
banyak
5.ooo
fiima
ribu]
peserta,
tidak
memiliki
dokter
g.g,
dan membuka
waktu pelaya:ran
24
(duapufuh
empat)jara
setiap hari;
atau
.
mg'niliki
dokter pafing
sedikit
B
(trga)
orang
dengan
perbandinllen
1
(satu)
onang
dolrter
berbanding
dengan
paling
sedikit
5.001 (lima
ribu
satu)
sampai
dengan
paling
banyak
15-OOO
{lirn61
foglas ribu}
peserta,
memiliki
doher
gigi
paling
sedikit
1
(satu)
orqpg,
dan membukawaktu
petayanan
24
(dua
puluh
empatlja-
setiap
hari.
Pasal
13
Puskesmas
atau
fasilitas
kesehatan
yang
setara
memperoleh
kapitasi
sebesar
Rp.6.0o0,00
(enam
ribu
rupiah)
apabila
memiliki
dokter
paring
sedikit
3
(tig)
orang
dengan perbandingan
1
(satu)
orang dokter
berbanding
dengan
palins
banyak
5.ooo
(lima
ribu)
Peseita,
memiliki
dokter
sigi
palias
sedikit 1
(satu)
orurg,
dan
membuka
waktu pelayanan
24
(duaputuh
empatljam
seti
F
hari.
Pasal
14
Tabel
Norma
Penetapan
Besaran
Tarif
Kapitasi
Puskesmas
atau
fasilitas
kesehatan yang
setara
sebagaimana
dirnaksud
dalam Pasal Z,
pasal
8,
pasal
9,
Pasal
1o,
Pasal
11, Pasal
12
dan
Pasat
L3 tercantum
dalam
Lampiran
I
yang
merupakan
bagian
tidak
terpisahkan
dari Peraturan
BpJS
Kesehatan
ini.
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
9/32
9
Bagran
Ketiga
Norma
Penetapan
Besaran
Tarif
Kapitasi
Bagi
FKTp
selain
puskesmas
Pasal
15
Setiap
FKTP
selain Puskesmas
sebagaimana
dimaksud
dalam
pasal
4
ayat
(3)
huruf
b
yang
bekerjasama
dengan BPJS
Kesehatan
harus
memenuhi
persyaratan:
a. mgmiliLi
perawat;
b. mernililri
bidan
dan/atau
jejaring
bidan;
c.
memiliki
tenaga administrasi;
d.
memehuhi
kdteda
krbdensialing
atau
rekredensialing;
e. memberikan pelayanan
rawat
jalan
tingkat
pertama
sesuai
peraturan
perundang-undangan;
f.
memberikan
pelayanran
obat;
&
memberikan
pelayanan
laboratorium
tingkat
pratama;
h. membuka
walrtu
pelayanan
minimal
s
(delapanljaru
setiap
hari
kerja;
dao
i
rnem.berikan
pelayanan
darurat
di
luar
jqm
pelayanan.
Pasal
16
FKiP
selain
Puskesrnas
yang
telah
memenuhi
persyaratan
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal 15
memperoleh pembayaran
dengan
besaran
tarif
kapitasi
yang
didasarkan
kepada
jumlah
doilter,
rasio
jumlah
dokter
dengan
jumlatr
peserta,
ada atau tidalnya
dokter
gigi,
dan
waktu
pelayanan.
rausal
17
Pralftik
doher
atau fasilitas
kesehatan yang
setara mempcroleh
kapitasi
sebesr
Rp.8.ooo,oo (delapan
ribu
rupiah)
apabila
merniliki
1
{satu)
orang
dokter
dan membuka
waktu
playanan
kurang dafi
24
(dua
puluh
empatljarn.
Pasal
18
Klinik
-pratama
memperoleh
kapitasi
sebesar
Rp.8.000,00 (delapan
ribu
rupiah)
apabila
mgmiliki
dokter
paling
sedikit
2
(dua)
orang,
tidak
memiiiki
dokter
dd,
dao
membuka
waktu
pelayanan
kirrang
det'.24
(dua
puluh
empat)
jdm
setiap
hari.
Fasal
19
Klinik
Pratama
memperoleh
kapitasi
sebesar Rp.8.100,00 (delapan
ribu
aeietus
rupiah)
apabila
psrniliki
doher
paling
sedikit
2
(dua)
orang
dengan
perbandingan
1 (satu)
orang dokter
berbanding
dengan
paling
sedikit s.oo1
(lfina
ribu
satu) Peserta,
frernfiki
dokter
sigi
paling
sedikit 1
(satu)
oraag, dan
membuka
waktu
pelayanan
kurang
daxi
24
(dua
puluh
empat)
jam
sEtiap
hari-
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
10/32
l0
Pasal
2O
Klinik
Pratarna
memperoleh
kapitasi
sebesar
Rp.8.25o,oo (delapan
ribu
dua
ratus lima puluh
rupiah)
apabila
memiliki
dokter
paling
sedikit
2
(dua)
orang
dengan
perbandingan
1 (satu)
orang
dokter
berbanding
dengan
paling
banyak
5.ooo
(lima
ribu)
Peserta,
memiliki
dokter
clg
pating
sedikit
1
(satu)
orang, dan
hembuka
waktu pelayanan
kurang
daxi24 (dua
puluh
empat)jam
setiap hari.
Pasal
21
Klinik
Pratama
'nemperoleh
kapitasi
sebesar Rp.8.5OO,O0 (delapan
ribu
lima
ratus
rupiah)
apabila memililri
dokter
paling
sedikit
2
(dua)
orang
dengan
perbandingan
1
(satu)
orang
doker
berbanding
dengan
paling
sedikit
1o.oo1
(sepuluh
ribu
satu)
Peserta,
tidak memiliki
dokter
dgr,
dan membuka
walrtu
pel;ayanan
24
(dua
puluh
empatljo-
setiap
hari.
Pasal22
Klinik
Pratama
memperoleh
kapitasi
sebesar Rp.8.?SO,Ob
laehpan
ribu
tujuh
ratus
lima
puluh
rupiah)
apabila
6gmiliki
doher
paling
sedikit
2
(dua)
orang
dengan
perbandingan
i
(satu)
orang
dokter
berbanding
dengan
pating
sedikit
5.001
(iima
ribn
iratu)
sampai
dengan
paling
banyak
10.ooo
(sepuluh
ribu)
Peserta,
tidak
memiliki
doher
grgr,
dan
membuka waku
pelayanan
24
(dua
puluh
empat)jam
setiap
hari.
Pasal 23
Klinik
Pratama
memperoleh
kapitasi
sebesar
Rp-9.ooo,oo (sembilan
ribu
rupiah)
apabila
memiliki
dokter
paling
"",litli
2
(dua)
orang
dengan
perbandingan
1
(satu)
orang
doker
berbanding
dengan
paling
banyak
s-ooo
(lima
ribu)
Peserta,
tidak memiliki
dokter
gg,
dan membuka
waku
pelayanan
24
(dua
puluh
empat)
ja:n
Setiaii
hari.
Pasal
24
Klinik
Pratama
memperoleh
kapitasi
sebesar
Rp.9.25o,oo (sembilan
ribu
dua
12fus
lima
puluh
rupiah)
apabila
6srniiiki
dokter
paling
sedikit
2
(dua)
orang
dengan
perbandingan
1
(satu)
orang
dokter
berbanding
dengan
paling
sedikit
t0.00t (sepuluh
ribu
satu)
Peserta,
psmiliki
doker
grgr paling
sea*iif
(satu)
orarrg,
dan
membuka
waktu
pel,ayanan
24
(dua
puluh
empat)jam
setiap hari.
Pas{il
25
Klinik
Fratama
memparoleh
kapitasi
sebesar
Rp.9.soo,oo (sembilan
ribu
lima
ratus rupiah)
apabila
memiliki
dokter
paling
sedikit
2
(dua)
orang dengan
perbandingan
1
(satu|
orang
dokter
berbanding
dengan
paring
sedikit
s.ool
(lirnp
ribu
satu)
sampai
dengnn
paling
banyak
1O.00O
(sepuluh
ribu)
peserta,
metniliki
dokter
gigi
paling
seilikit 1
(satu)
orang,
dan
membuka waktu
pelayanan
24lduapuluh
empat)
ja'n
setiap
hari.
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
11/32
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
12/32
t2
BAB
III
PEMBAYARAN
KAPITASI
BERBASIS
PEMENUHAN
KOMITMEN PEI.AYANAN
Bagian
Kesatu
Umum
Pasal
31
(1)
Pembayaran
Kapitasi
yang
telah disepakati
sebagaimana
dimaksud
dala:n
Pasal
29 dilakukan
berbasis
pemenuhan
komitmen
pelayanan.
(2)
Pemenuhan
komitmen pelayanan
sebagaimana
rtimaftsud
pada
ayat
(1)
dinilai
berdasarkan
pencapaian
indikator
dalam korriitrren
pelayanan
yrrng
dilakukan
FI(TP yang
meliputi:
a.
Angka
Kontak
(AK);
b. Rasio
Rujukan
Rawat
Jalan Kasus
Non
Spesialistik
(RRNS[
dan
c.
Rasio
Feserta
Prolanis
rutin
berkunjung
ke FKTp (RppB).
Bagian
kedua
Indikator
Komitmen
Pelayanan
Dan
Target Pemenuhannya
Pasal
32
(1)Indikatet
Aagka
Kontek
(AK)
sebag'irnaira
rrimaksUd
dalam
pasal
31 ayat
(2)
hUruf
a dihitring
dengan
formulasi
lrrhitungan
sebagai berikut:
.A,K
=
iumlah
Peserta
terda-ftaryane
melakukan
konlak
x
1OOO
jumlah
Peserta
terdaftar
di
FiCTP
(2)Aogka
kontak
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
merupkaa
juaatah
Peserta
terdaftar yang melakukan.kontak
dengan FKTP
dibandingkan
dengan
total
jumlah
peserta
terdaftar
di
FIffP
dikali 1OOO
{seribu}.
(3)Target
pemenuhan
ansa
kontak
oleh FKTP
sesuai dengan
kesepakatan
antara BPJS
Kesehatan
dengan Asosiasi"
Fasilitas
Kesehatan Tingkat
Pertama,
sebagai
berikut
:
a. target
padaznna.
aman
paling
sedikit
sebesar
l50:/""
(seratus
lirna
pslqfu
permi$
setiap
bulan;
dan
b. target
pada
znna
prestasi
paling
sedikit
sebesar 25D/oo
(dua
ratus
lima
puiuL
permii)
sedap
buian.
(4)Angka
kontak
5sfagai''ana
dimaksud
pa.da
ayat
(l)
merupakan
indikator
untuk
mengetahui
aksesabfitas
dan
pemanfaatan
pelayanan
primer di
FI(TP
oleh Peserta
dan
kepedulian serta
upaya FKrP terhadap
kesehatan
Peserta
pada
setiap
1OO0
(seribu)
Peserta
terdaftar
di
FKTP
yang
bekerjasama
dengan BPJS
Kesehatan.
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
13/32
t3
Pasal
33
(l)Inrlikator
Rasio Rujukan
Rawat
Jalan
Kasus Non
Spesialistik
(RRNS)
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
31 ayat
(2)
huruf b dihitung
dengan
formulasi
perhitungan
sebagai
berikut:
RRNS
= iumlah
rujukan
kasus
non
spesialistik
x
1OO
jumlah
rujukan
FKTP
(2)
Rasio
rujukan rawat
jalan
kasus
rron spesialistik
gefoagairnana
dirnaksud
pada
ayat
(l)
merupakan
jumlah
Peserta
yang
dirujuk
dengan
diagnosa
yang
term"s11[ dnlaro
level kompetensi
FKTP
sesuai dengan
Palduan
Prahik
Klinis dibandingkan
dengan
jumrah
seluruh
Peserta
yang
dirujuk
oleh FKTP
dikali 1OO
(seratus).
(3)Target
pemenuhan
rasio
rujukan rawat
jalan
kasus
non
spesialistik
oleh
FKTP
sesuai dengan
kesepakatan
antara BPJS
Kesehatan
dengan Asosiasi
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
Pertama,
sebagai
berikut:
a,
target
pada
znna
annan
sebesar kurang
dali 5o/o
(lima persen)
setiap
bulan;
dan
b.
target
pada
zona
prestasi
sebesar
kurang
dari lo/o
(satu persen)
setiap
bulan.
(4)Rasio
rujukan rawat
jalan
kasus non
spesialistik
sebagaimana
rtimetksud
pada
ayat
(1)
merupakan
indikator
untuk mengetahui
optimateya
koordinasi
dan kerjasama
entara
FKTP
dengan Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
I^aqiutan
sehingga
sistem
rujukan
terselenggara
sesuai indikasi
medis
dan
kompetensinya.
rea.ar
34
(l)Inilikatot
Rasio
Peserta
Prslaais
R"lin
Berkuajung ke
FKTP sebagaimarla
dimaksud
dalam Pasal
37
ayit
(2)
huruf
c dihitung
dengan
fomulasi
perhitungan
sebagai herikut
:
RPPB
=
iumlatr
Peserta
Prolanisvang
rutin
berkuniuns x
1OO
jumlah
Peserta
Pmlanis
terdaftar
di
FKTP
(2)
Rasio
Peserta
Prolanis
Rutin
Berkunjung
ke FKTP
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1)
merupakan
jumlah
Peserta
Prolanis
yang
rutin berkur{ung
ke
FKTP
dibandingkan
dengan
jumlah
Peserta
Prolanis
terdaftar di FKTP
dikali
1OO
(seratus).
(3)Target pemenuhan
Rasio
Peserta
Prolanis
Rutin Berkunjung
ke FKTP
oleh
FKTP
sesuai
dengan kesepakatan
antara
BPJS
Kesehatan
dengan Asosiasi
Fasilitas
Kesehatan Tingkat
Pertama,
sebagai berikut :
a.
target
pada
zona
aman
paling
sedikit
sebesar
5O%
(lima
puluh
persen)
setiap
bulan; dan
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
14/32
14
b. target
pada
zor,'a
prestasi
paring
sedikit
sebesar
9o% (sembilan puluh
persen)
setiap
bulan.
(4)Rasio
Peserta
Prolanis yang
berkunjung
ke FKTP
sebagairneura
dimaksud
pada
ayat (1)
merupakan
indikator
untuk
mengetahui
pemanfaatan
FKTp
oleh Peserta
Prolanis
dan kesinambungan
FKTp
dalam melaksanakan
trremeliharaan
kesehatan
Peserta
Prolanis.
Pasal
35
Indikator
komitmen
pelayanal
sebagaimana
dimaksud
dalar"
pasal
32,
pasal
33
dan
Pasal34
dinilai
setiap
bulan.
Bagran
Ketiga
Penerapan
Pembayaran
I(apitasi
Berbasis
Pemenuhan
Komitmen
Pelayanal
Fasal
36
(1)
Hasil
pencapaian
target
indikator
komitmen
pelayanan
FKTP
menjadidasar pembayaran
kapitasi
berbasis
pemenuhan
komit
en
perayanan.
(2)
FKTP
yang
memenuhi
:
a-
3
(tiga)
target indikator
komitnaen pelayanan
pada
znna
prestasi,
menerima
pembayaran
kapitasi
sebesar
11S%
(seratus
lima
bel,as
FirSen)
dari
notua
kapitasi
yang
ditetapkan;
b. 2
(dua)
target
indikator
komitmen pelayanan
pada
znr.a
prestasi
dan
1
(satu)
indikator
lainnya pada
zona
alrratl,
menerima
pembayaran
kapitasi
sebesar
77o%
(seratus
seputuh
persen)
dari
norma kapitasi
yang
ditetapkan;
c.
1
(satu)
target
indikator
komitmen
pelay.anan
pada
zorra
prestasi
da:r
2 (fu4
indikator
lainnya
pada
zrnt
ii.nrrr,
menerima
pembayaran
kapitasi
sebesar
1O5%
(seratuq
lima
p61.sgn)
dari
norrna
kapitasi
yang
ditetapkan;
d.
3
(tiga)
target
indikator
komitmen
pelayanan
gs4da
rnrra
arnan,
menerima pembayaran
kapitasi
sebesar 1OO%
(seratus
persen)
dari
norrna
kaFitasi
yang
ditetapkan;
e-
2
(dua)
target
indikator
komitmen pelayanan
pada
znna
aman
dan 1
(satu)
indikator
lainnya
tidak
memenuhi
target
pada
zona. amarl,
menerima pembayaran
kapitasi
sebesar
9o%
(sembilan
puluh
persen)
dari
norma
kapitasi
yang
ditetapkan;
t- I
(satu)
target indikator
komituen
pelayanan
pad.a
zona
aman dan
2
(dua)
indikator
lainnya
tidak
memenuhi
target
pada
zona
aman,
menerima pembayaran kaFitasi
sebesar
80p/o
(delapan
puluh
persen)
di,ri
noffie
kapitasi
yang
ditetapkan;
g.
2
(dua)
target
indikator
komitmen
pelayanan
pada
zona
prestasi,
dan
1
(satu)
indikator
lainnya
tidak
memenuhi
target
pada
zona aman
menerima pembayaran
kapitasi
sebesar
98o/o
(sembitan
puluh
del,apan
persen)
dari
norma
kapitasi
yang
ditetapkan;
h.
1 (satu)
target
indikator
komitmen
pelayanan
pada
zorra
prestasi,
1
(satu)
target
indikator
pada
zona
arnan dan
1
(satu)
ind.ikator
laihnya
tidak
memenuhi
target
pada
zona
aman
menerima
pembayaran
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
15/32
(3)
(4)
l5
kapitasi
sebesar
9596
(sembilan
puluh
lima
persen)
dari
norma
kapitasi yang
ditetapkan;
dan
i-
1
(satu)
target
indikator
komitmen pelayanan
pada
znna
prestasi
dan
2
(dua)
indikator
lainnya
tidak
memenuhi target pada
zorra
zrmza
menerima
pembayaran
kapitasi
sebesar
9O%
(sembilan
puluh
persen)
dari
norma kapitasi yang
ditetapkan.
FKTP yang
tidak
memenuhi
seluruh
target indikator
komitmen pelayanan
pada
znna
arnan,
menerima pembayaran
kapitasi
sebesar 75%
(tujuh
puluh
lirna
perseR)
dari
norma kapitasi yaag
ditetapt
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
16/32
(1)
(21
t3)
(4)
l6
Pasal 38
Dalam
hat
FKTP
selain
Puskesmas
menunjukan
hasil
penilaian
3
(tiga)
indikator
tidak
memenuhi
target
pada
zona
erman
sebagaimana
dimaksud
dalam
Pasal
32, Pasal 33
dan
Pasal
34 selama
3
(tiga)
bulan berturut
turut, maka
BPJS
Kesehatan
memberikan
surat
teguran
pertama.
Dalam hat
FKTP
selain
Puskesmas,
setelah
mendapatkan
surat teguran
pertama
sebagaimana
dimaksud
pada
ayat
(1) pada
bulan berikutnya
menunjukan
hasil
penilaian
3
(tiga)
indikator
tidak memenuhi target
pada
zfitta
etr.art
sebagaimana
riimaksud
dalam
Pasal
32,
Pasal
33 dan Pasal
34, maka
BPJS
Kesehatan
memberikan
surat
teguran kedua.
Dalan
hal
FI
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
17/32
(u
1,7
BAB V
KETENTUAN
PERALIHAN
Pasal 4
1
Pada
saat
Peraturan
BPJS
Kesehatan
ini
mulai
berlaku,
bagi
FKTp
yang
telah
melaksanakan
perjanjian
kerjasama
datam
rangka
pembayaran
kapitasi
berbasis
komitmen
pelayanan
masih
tetap
berlaku
sampai
dengan berakhirnya
pe{anjian
kerjasama.
BAB VI
KETENTUAN
PENUTUP
Pasal 42
Penerapan
Norma
Penetapan
Besaran
Tarif
Kapitasi
keperte
FKTP
dilaksanakan
dengan tahapan:
a. seluruh
Puskesmas
secara Nasional
mulai
1 Agustus
2o1s
kecuali
Puskesmas
di
daerah
terpencil dan sangat
terpencil;
b.
seluruh
Rumah
Sakit
Kelas
D
Pratama,
klinik
pratama,
praktik
dokter,
atau fasilitas
kesehatan
yang
setara
secara Na.sional paling
lambat
1
Januari
2017
kgssali
Rumah
Sakit
Kelas
D
pratama,
klinik
pratama,
praktik
dokter,
atau
fasilitas
kesehatan
yang
setara
di
daerah terpencil
dan sangat terpencil.
Penerapan
pembayaran
kapitasi
berbasis
pemenuhan
komitmen
pelayanan
kepada
FICTP
dilaksanakan
dengan
tahapan:
a.
Puskesmas
di
wilayah
Ibukota
Provinsi mulai
diujicoba
sejak 1
AguStuS
2O15;
b.
seluruh
Puskesmas secara N+sional
mulai
1 Januari
2016
kecuali
Fuskesmas
di
daerah
terpencil
dan
sangat terpencil;
c.
seluruh
'Rumah
Sakit
Kelas
D Pratame,
klinik
pratama,
praktik
dokter,
atau
fasilitas
kesehatan yang
setara
secara
Nasional
mulai
1
Janrrari
2017
kecuali
Rumah
Sakit KeLas D
Pratama,
klinik
prataraa,
pralctik
doleter,
atau fasilitas
kesehatan
yang
stara
di daerah
terpencil
dan sangat
te4rencil.
Dalam
hal
terdapat
Rumah
Sakit
Kelas
D
Pratama,
klinik
pratama,
praktik
doher,
atau
fasilitas
kesehatan
yang
setara
sebagaimana
ditnaksud
pada
ayat
(2)
huruf
c
yang
menyatakan
sepakat,
dapat
menerapkan pembayaran
kapilasi
berbasis
pemenuhan
komitrnen
pelayanan sebelum
l
Januari
zAfi.
Dala'n
hal
kondisi
geografi.s,
keterse,liaan
sumber
daya dan
jaringan
data
pada
suatu
FKTP
mengakibatkan
Kapitasi
Berbasis
Pemenuhan
Komitmen
Pelayanan
tidak
dapat diberlakukan,
BPJS
Kesehatan
dapat
aenuada
pelil(s{imaan
Kapitast
Berbasis
pei.hcf,uhan
Koraftfren
Pelayanan
pada
FKTP
tersebut.
(21
(3)
(4)
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
18/32
. -r+J
st:
+.:i
'f
'::.,;;,
l8
Pasal
43
Pemhrran
BPJS
Kesehatan
ini
muiai
berlaku
pada
tanggal
1
Agustus 201s.
Agar setiap orang
mengetahuin5ra,
memerintahkan pengundangan
peraturan
Badan
Penyelenggara
Jaminan
sosial
Kesehatan
ini
dengan
penempatann5ra
datam Berita.
Negara
Republik
irrdonesia.
Ditetapkan di
Jakarta
Pada
tanggal27 Juli
2O15
DiFEiiTTiRUTAiViA
BADAN PEiIYELENGGARA
JAMINAN
SOSIAL
KESEHATAN,
ttd
F'ACHMI
IDRIS
Diundangkan
diJakarta
pada
tanggal
28 Juli
2015
MENTERI
HUKUM DAN
HAKASASI
MANUSIA
NEPUELTX
TNDONESIA,
ttd
YASONNA
H.
I,AOLY I
BERITA
NEGARA
REPUBUK
INDONESI.ATAHUN
2015 NOMOR
1094
Salinan Sesuai
Dengan
Aslinya
Hukum,
Regulasi
dan Kepatuhan
,
sc/ab/OH.00
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
19/32
l9
I,AMPIRAN
I
PERATURAN
BADAN
PEI{YELENGGARA
JAMINAN
SOSIAL
KESEHATAN
NOMOR
2
TAHUN
2015
TENTANG
NORMA
PENE*TAPAN
BESARAN
KAPITASI
DAN
PEMBAYARAN
KAPITASI
BERBASIS
PEMENUHAN KOMITMEN
PELAYANAN
PADA
FASILITAS
KESEHATAN
TINGKAT
PERTAMA
TABEL
ITORUA
PENEIAPAN
BESARAIT
TARIF
KAPTTASI
PUSKISMAS
ATAU
FASILITAS
KESEIIATAN
YAITG
SETARA
OLEH
BPJS
I(ESEIIATAIY
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
20/32
2A
DIREKTUR
UTAMA
BADAN PET-IYELENGGARA
JAMINAN
SOSIAL KESET{ATAN,
ttd
FACHMI
IDRTS
Salinan
Sesuai
Dengan
Aslinya
EHATAN
p
Hukum,
Regulasi
dan
Kepatuhan
,
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
21/32
LAMPIRAN II
PERATURAN
BADAN
PEI\TELENGGARA
JAMINAN
SOSI,AL KESEHATAN
NOMOR
2
TATiUN
2015
TENTANG
NORMA
PENETAPAN
BESARAN KAPITASI
DAN
PEMBAYARAN
KAPITASI
BEREASJ$
PEMENUHAN KOMITMEN
PELAYANAN
PADA
FASILTTAS KESEHATAN
TINGKAT
PERTAMA
TABIL
ITORMA
PTilETAPAIT
BESARAIT
TARIF
XAPI,TASI
FKTP SII.AIIT
PT'SI(ESIJIAS
OLEII EPJS
BESDHAAAIT
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
22/32
C.
RITIIAII
SAKITKILAS
D
PRATAIIA
rfo
Snrnber
Daya
irnnurla
I9aktu
Felava-an
Tarlf
I(atlta*l
24
iam
24
iam
I
Dolster
>3
lo.ooo
Dcilrfer
(aiqi
>1
DIREK?UR
UTAMA
BADAN
PET.IYELENGGARA
JAMINAN
SOSTAL
KESEHATAN,
ttd
FACHMI IDRIS
Salinan
Sesuai Dengan
Aslinya
Hukum,
Regulasi
dan
Kepatuhan
,
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
23/32
23
mupinaN
ul
PERATURAN
BADAN
PEI{YELENGGARA
JAMINAN SOSIAL
KESEHATAN
NOMOR
2
TAHUN
2015
TENTANG
NORMA
PENETAPAN
BESARAN KAPITASI
DAN
PEMBAYARAN KAPITASI
BERBASIS
PEMENUHAN
KOMITMEN
PELAYANAN
PADA
FASILITAS
KESEHATAN
TINGKAT
PERTAMA
TENNIS
NTGIATAIY
DAIT PROSES
PEilERAPAIT
ITORUA
PEITEIAPAIT
BESAAtrff
TITRIF
BTPITASI
OLDH
BPJS
IIESDHATAI$
Penerapan
nomla
penetapan
besaran
tarif
kaFitasi
oleh
Bp.lS
Xesehatan
dilakukan melalui
pnoses
sebagai
berikut;
i.
sosiaiisasi;
2.
pembuatan
kesepirkdthn
dengdn Asosiirsi
Fasilitas
Kesehatan;
dan
3.
penandatanganan
perjar{ian
kerja
sama
dengan
Dinas
Kesehatarr
Kahlpaten
lKot:-
atau
pimpinan
FKTP.
A.SOSIALISASI
sebelum
menerapkan
penetapan
besaran
tarif
kapitasi, BPJS
Kesehatan
melakukan
sosialisasi
kepada
seluruh
pemangku
kepentingan,
yaitu:
a. Kepa1a
Dinas
Kesehatan
Provinsi
dan Kabupaten
/Kota;
b.
Asosiasi
Pasilitas
Kesehatan;
dan
c.
Fasilitas
Kese'hatan
Tingtra.*t
Pertama.
Sosialisasi
dilaksarrakan
dengan
tujuan:
a.
tercapainya persepsi
yang
sarra dengan
seluruh
pemangku
kepentingan;
b,
-terbent-uhya
komi@eu
bersama
urtt_uk
meningkat&ar_r
Butu
pelayanan
di
FKTF;
c.
terbentukrrya
kesadaran FIffP
untuk
meningkatlan
kapasitas
FKTp;
dan
d. terlaksananya pembayutrr
kapitasi
berdasarkan
nonna
kepitasi.
B.PIUBUATAIT
IIESEIIAfAI{
IGSEPAtrATAIT
I}TI|GAIS ASOSIASI
FASIIJTAS
1.
Divisi
Regional
BPJS
Kesehatan
dengan
Asosiasi
Fasilitas
Kesehatan
melalmkan
kesepakatan
roima
penetapan
besalan
tarif
kapig15i.
1.
2.
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
24/32
24
Asosiasi
Fasilitas
Kesehatan
berdasarkan
Keputusan Menteri
Kesehatan
adalah:
a. Asosiasi Dinas
Kesehatan
Seluruh
Indonesia
(ADINKES)
seb"_gai
penvakilan
pusat
kesehatan
masyarakat (Puskesmas)
dan
praktik
perorangan
bidan;
b. Asosiasi
Klinik
Indonesia
(ASKLIN)
sebagai
perwakilan
klinik; dan
c.
Perhimpunan
kllinik dan
Fasilitas
Pelayanan Kesehatan
Primer
Indonesia
(PKFI)
sebagai
perwakilan
klinik
dan
praktik
perorzrngan
dokter/dolcter
gr8l.
batam hal
tidak terdapat Asosiasi
Fasilitas *esehatan
pada
suatu
wilayah,
maka
pembuatan
kesepakatan
dilakukan dengan Dinas
i(esehatan Provinsi.
*esepakatan antara
Asosiasi Fasilitas
kesehatan
dengan
-Xantor
Divisi
Regional
dituang[an datam
berita
acara kesepakatan.
C.iE*AITDITTAfGJTfrAIT PE&IAITJIAIT
rER.,A sATA
DTIrGAIT
FKTP
Kantor
eabang BFJS
Kesehatan
meiakukan Perjanjian
Kerjasama
(PKS)
atau
addendum PKS
mengacu
pada
hasil
kesepakatan
Asosia-si
Fhbihltas
Kesehatan
dan
BPJS Kesehatan Divisi Regional
dengan
penetapan
kapitasi
berdasirrkan
hasil
kredensialing
atau
rekredesialiag
tefbLrli.
DIREKTUR
UTAMA
BADAN PE}TYELENGGARA
JAMINAN
SOSIAL KESEHATAN,
ttd
FAEHMI IDRIS
Salinan
Sesuai Dengan Astnya
KESEHA?AN
Srup
Hukum,
Regulasi
dan
Kepatuhan
,
3.
4.
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
25/32
25
LAMPIRAN
IV
pERATURAN
BADAN
pptwbt
BwGGARA
JAMINAN
SOSIAL
KESEHATAN
NOMOR
2 TAHUN
2015
TENTANG
NORMA
PENETAPAN
BESARAN
KAPITASI
DAN
PEMBAYARAN
KAPITASI
BERBASIS
PEMENUHAN
KOMITMEN
PEI,AYANAN
PADA
FASILITAS
KESEHATAN
TINGKAT
PERTAMA
rDKms
xBGIATAIT
DAIY
PRos}Es
PENERAPAIT
PEuBAYARAIT
TAPITAsI
BERBASIS
PEMEITUIIAIT
I(OUITTEIV
PELITYAITAII
Penerapan
pembayaran
kapitasi
berbasis
pemenuhan
komitmen pelayanan
oleh
BPJS
Kesehatan
dilakukan
melalui
proses
sebagai
berikut:
1.
sosielisesii
2.
pembuatan
kesepakatan
dengan
Asosiasi
Fasilitas
Kesehatan;
3.
penandatanganan
perjanjian
kerja
sama
dengan
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
/Kota
atau pimpinan
FKTP;
4.
pembentukan
Tim
Penilai
Dan
Tim
MonitoringEvaluasi;
5.
pelaksanaan
perhitungan
Komitmen
pelayanan
pada
FKTp;
6,
penentuan
hasil
pencapaian
Komitmen
pelayanan
sebagai
dasar
penentuan
besaran
kapitasi;
dan
7.
pembayaran
kapitasi
berbasis
pemenuhan
Komitmen
pelayanan.
A. SOSIALISASI
1.
Sebelum
menerapkan pembayaran
kapitasi
berbasis
pemenuhan
komitmen pelayanan,
BPJS
Kesehatan
melakukan
sosialisasi
kepada
seluruh
pemangfuu
kepentingan,
yaitu:
a.
Kepala
Diirds Kesehatan Provinsi dan
KabupatenlKota;
b.
Dinas
Pendapatan
Keuangan
dan Aset
Daerah;
Baclen
Kepegawaian
Daerah;
Organisasi
Pef"rakilan
Peserta;
Tim
Kendali
Mutu
dan Kendali
Biaya;
Asosiasi
Fasilitas
Kesehatan;
Asosiasi
Pengusaha;
dan
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
Pertama.
2. Sosialisasi
dilaksanakan
dengan
tujuan:
a.
tercapainya
persepsi
yang
sama
dengan
seluruh
pemangku
kepentingan;
b. terbentuknya
komitmen
bersama
untuk
meningkatkan
noutu
pelayanan
di
FKTP;
c.
terbentuknya
kesadaran
FKTP
untuk
memenuhi
komitmen
pelayanan;
dan
d. terlaksananya pembayaran kapitasi
berbasis
pemenuhan
komituen
pela5ranan.
e.
d.
e.
f.
c.
h.
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
26/32
B.PEMBUATAN
I
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
27/32
27
2. Tim
Penilai
a.
Personalia
Tim Penilai
terdiri
dari:
1)
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten
/Kota;
2l
Kepala
Cabang
BPJS Kesehatan;
3i
Ketua Tim Kendali
Mutu
dan Kendali Biaya
Cabang;
4l
Kepala
Unit
yang
membawahi
fungsi
pelayanan
primer
Kantor
Cabang BPJS
KesChatan;
5)
Kepala
Unit
yang
membawahi
fungsi
kepesertaan
Kantor
Cabang
BP.IS
Kesehatan;
6)
Kepala
Unit
yang
membawahi
fungsi keuangan
Kantor
Cabang
BPJS Kesehatan;
7l
Kepala
Seksi Pel,ayanan
Dasar Dinas Kesehatan
Kota;
8)
Staf Dinas
Kesehatari
Kabupaten
/Kota;
dan
9)
Staf
Unityang
membawahi fungsi
pelayanan
primer
l(antor
Cabang.
b. Ttrgas
Tim Penilai
sebagai berikut:
1)
memastikan
validitas
data
pemenuhan
komitmen
pelayanan
di
FKTP;
2l
melakukan
penilaian
komitmen pelgya4an
sesuai
dengan
pemenuhan
komitmen
pelayanan
di
FKTP
berdasarkan indikator
yang
telah
ditetapkan;
3) menentuikan
penyesuaian
besaran
kapitasi
FKtP
berdasarkan
pencapaian
kbinitmen
pelayanan;
4l
melakukan
pemantauan
perkembangan
pelaksanaan
pembayaran
l+apitasi
berbasis
pemenuhern
kornitmen
pelayanan
dan
perungkatan
neutrt
kepada
FeSerta;
dan
5)
melaporkan
progres
kegiatan
secara
periodik
kepada
Kepala
Divisi
Regional.
3.
Tim Monitoring dan Evaluasi
a.
Personalia
Tim Monitoring dan
Evaluasi
terdiri
dari:
i) Repala binas
Kesehatan
Frovinsi;
2l
Ketua
Tim
Kendali
Mutu dan l(eirtl-ali
Biaya
Piovinsi;
3)
Kepala
Divisi Regional
BPJS
Kesehatan;
4l
Kepala Dqrarteaen
yaflg
membawahi
fungsi
pelayanan
primer
Divisi Regional
BPJS
Kesehertm;
5)
Kepala Departemen
yang
membawahi fungsi
teknologi informasi
Divisi
Regional
BPJS
Kesehatan;
dan
6l
Kepala Bidang
Pelayanan Kesehatan
Dirras Xesehatan
Provinsi.
b. Tugas Tim
Monitoriag
Evaluasi
sebagai
bertklrt
:
U
melakukan monitoring
dan
evaluasi atas
pelaksanaan
pembayaran
kapitasi
berbasis pemenuhan komitmen pelayanan
dan
hasil
penil;aian
yang
dilakukan Tim
Penilai;
2l
memberikan rekomendasi
dan
koreksi
atas
pelaksanaan
pembayaran
kapitasi
berbasis
pemenuhan
komitmen
pelayanan
di
l,apangan,
foaik kepada
FI(TP, BPJS Kesehatan
maupun
Dinas
Kesehatan
setempat;
3)
memberikan rekomendasi
dan
usulan
perbaikan program;
dan
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
28/32
28
4)
melaporkan
progres
kegiatan
secara
periodik,
sebagai
bahan
pelaporan
ke Kantor Pusat.
E. PEITENTUAN IIASIL PENCAPAIAIT
KOUITUEN PELAYAITAN
SEBAGAI
DESan
pprpxruals
BESARAN
KAPITASI
i.
Target
pemenuhan
komitmen
pelayanan
di
FKTP sesuai
dengan
kesepakatan
antara
BPJS
Kesehatan dengan Asosia.si
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
Pertama terbagi
atas:
a. mtra arnan,
yaitu
batasan
optimal target indikator
komitmen
pelayanan
yang
harus dipenuhi oleh
FKTP
agar mendapatkan
besaran
kapitasi
sesuai
hasil
penetapan
besaran
kapitasi
berdasarkan
norma
kapitasi
yang
ditetapkan berdasarkan sumber daya manusia, kelengkapan
sararra prasarana
dan Iingkup
pelayanan;
b.rnrra prestasi,
yaitu
batasan
maksimal target
indikator
komitmen
pelayarau y-ang
harus
dip,enuhi
sleh
FKTP seh_rngga
F-KTP bica
mendapatkan
pembayaran
kapitasi
melebihi kapitasi
yarrg
telah
ditetapkan
berdasarkan
sumber daya manusia, kelengkapan
sararla.
prasarzrna
dan
lingkup
pelayanan.
2
-
C;ara
penilaian
indikator:
a.
Indikator
Angka
Kontak
(AK)
1)Indikator
Angka
Kontak
(AK)
dihitung
dengan
formulasi
perhitungan
sebagai berikut
:
AK
=
iufilah
Pesertri terdaftaf
varle
frelakrkafi kontak x
1OOO
jumlah
Pes'erta terdaftar
di
FKTP
2)Anska kontak
merupaka:r
jumfah
Peserta
terdaftar
yang
melakukan
kontak dengan
FIffP
dibandingkan denga:r total
jumlah
peserta
terdaftar di FKTP
rlikali
1OO0 (seribu)
dengan
hasil
perhitungan
der.as
per
Bil.
3)Target
pemenuhan
angka kontak
oleh FKTP sesuai dengan
kesepakatan
arxtara BPJS
Kesehatan dengan Asosiasi Fasilitas
Kesehatan Tingkat
Pertama,
sebagai
-berikut:
a) target
fndi
zona amtn
paling
sedikit sebesar
15$/oo (seratus
lirna
puluh permil)
setiap bulan; dan
b) tirget
peda
?rlrra
prestasi paliag
sedikit sebesar 25tr/oo
(dua
rirtus
lim6
pslsfu
pemil
setiap bulan.
4)Bentuk
Kontak
yang
menjadi
catatan
penilaian
adal,ah
:
a) kunjungan
sakit
(konsultasi
dan
pemeriksaan
kesehatan
oleh
dokter);
b)
kunjunsan
Prtlanis;
c) kunjungan
posyandu
balita dan lansia
(kontak
dengan
dolcter);
d) lnmeuisit
e)
kunjungan
kegiatan ibu hamil;
dan
0
bentuk kontak lain
yang
dapat diukur dan telah
disepakati antara
Asosiasi
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
Pertama
dan BPJS
Kesehatan.
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
29/32
S)Pada
saat
dilakukan
penilaian,
tim
penilai
melakukan
uji sampling
terhadap
kontak yang
dilaporkan
oleh
FKTP
berupa
pelaporan
kegiatan
kunjungan
ke
FKTP,
antara
lain :
a) daftar hadir;
b) hasil
pemeriksaan
yang
dilakukan, misalnya
tekanan darah,
GDP/GDPP, berat badan,
dll;
dan
c) dokumentasi
kegiatan (foto
atau video).
b. Rasio
Rujukan
Rawat
Jalan
Kasus
Non
Spesialistik (RRNS)
1)Indikator
Rasio
Rujukan
Rawat
Jalan Kasus
Non
spesialistik (RRNS)
dihitung
dengan formulasi perhitungan
sebagai
berikut
:
RRNS
=
iumlah
ruiukal
kasus
non
spesialistik
x
1OO
jumlah
rujukan FKTP
2)Rasio
rujukan
rawat
jalan
kasus
non
spesialistik
merupakan
jumlah
Peserta yang
dirujuk
dengan
rtiagnosa
yang
termasuk
dalam level
kompetensi
FKTP sesuai dengan
panduan
prakik
Klinis
dibandingken
dengan
jumlah
seluruh
peserta
yang
dirujuk
oleh
FKTP
dikali 1OO
(seratus)
dengan
hasil
perhitungan
dalam
persen.
3)Rujukan
kasus
non
spesialistik
adalah
angka
rujukan
kasus
yang
termasuk
dala'n
tinglat
fusmampuan
4A,
yaitu
penyakit
yang
harus
dikuasai
penuh
oleh
parer
lulusan
dokter
layanan
primer
untuk
alapat
meadiagnosis
dan
melakukan
artalaksaaaern
seeafa
maadiri
dan
tuntas
di FKTP,
ata,u sesuai
dengan
kesepakatdn
dengan
Asosiasi
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat Pertama
dan Tim
penitai
6i
rnasing=masing
daerah
dengan
tetap
mengacu
pada
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku.
4)
Target pemenuhan
rasio rujukan
rawat
jalan
kasus
ncrn
oleh
FI(TP sesuai
defigan
kesepakatan
antara
BpJS
Kesehatan
deng-an
Asosiasi
Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
pertama,
sebagai
berikut:
a)
target
pada
znna
amrn sebesar
kufling
dari
S%
(lima
persen)
se':aF
bulan;
dal
b) target
pada
znna
prestasi
sebesar
kurang
daori lo/o
(satu
persen)
setiap
bulan.
S)Rasio
rujukan
rawat
jalan
kasus
non
spesiatistik
merupakan
indikator
untuk
mengetahui
optimalnya koordinasi
dan kerjasama
antara
FKTP
dengan
Fasilitas
Kesehatan
iingkat
-t
aniutan
sehingga
sistem
rujukan
terselenggara
sesuai
indikasi
med.is
dan
kompetensinya.
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
30/32
30
c.
Rasio
peserta
Prolanis
rutin
berkunjung
ke
FKTP
{RPPB)
l)Indikator
Rasio
Peserta Prolanis
Rutin
Berkunjung
ke FKTP
dihitung
dengan formulasi
perhitungan
sebagai
berikut
:
RPPB
=
iumlah
Peserta Prolanis
yane
rutin
berkuniune x 1OO
jumlah
Peserta Prolanis
terdaftar di FKTP
2)Rasio Peserta Prolanis
Rutin
Berkunjung
ke
FKTP merupakan
jumlah
Peserta Frolanis
yang
rutin
berkunjung
ke FKTP
dibandingkan dengan
jumlah
Peserta
Prolanis terdaftar di FKTP
dikali
1OO (sefatus)
dengan haSil
perhitungan
dalam
persen.
3)Target
pemenuhan
Rasio
Peserta Prolanis
Rutin
Berkunjung ke
FKTP
oleh
FKTP sesuai
dengan
kesepakatan
arltara
BPJS
Kesehatan
dengan Asosiasi Fasilitas
Kesehatan
Tingkat
Pertama,
seb"gai
berikut:
a) target
pada
zona
arnan
paling
sedikit
sebei*6r
5oo/o
(lima
puluh
persen)
setiap
bulan;
dan
b)
target pada
zona
p:esta.si
paling sedikit
sebesar 9O% {sembilan
puluh
persen)
setiap
bulan.
4)Nilai
rasio
Peserta
Prolanis
yang
rutin berkunjung ke FKTP
merupakan
indikator
untuk
mengetahq
pemanfaatan
FKTP
oleh
Peserta
Prolanis
dan
kesinambungan
FKTP
dal,am melaksanakan
pemeliharaan
kesehatan
Peserta
Prolanis.
3.
Target
pemenuhan
komitmen
pelayanan
di FIffP
pada
z.or:ra
aman
dan
zona
presta"si
sesuai
dengan
matriks
sebagai berikut :
I$o
I[ame
Indifator
iarget
Iadikator
ZOI{A
AtrAI{
Target indiiator
zfifrl
FRESTASI
1
Angka kontak
I
15O
per
mil
>
25O
per
mil
2
Rasio
rujukan
rawat
jqlan
non soesialistik
9U/o
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
31/32
3l
3.
4-
Penerapan
Pembayaran
Kapitasi Berbasis
Pemenuhan
Komit'rren
Pela anarl
Uo
Ju-lah
Inditator
o/o
Pemba5raraa
idak
tercapal
target
Zona
Amaa
Zona Amaa
Zonra
Prcstasi
1
3
o o
75o/o
2 2
1
o
80o1o
3 1
2
0 9U/o
4
0
3 o
t00P/o
5 0
2
1
105%
6
o 1
2
Il0e/o
7
o
o
3 115%
I 2
o
I
9U/"
9 1
1 1
95%o
10
1
o
2
9*/o
I..CARA
PTIfiUUAI{
PEUTIITT'f,AIT
KOUITMbT Prr,IYErrArV
DI
trKTP
PelaLsanaan
penilaian
Pemenuhan Komitmen
Pelayanan
di
FKTP
dilakukan
mel,alui
tahap
sebagai
berikut:
1-
FKTP
memberikan
pelayanan
dan
melakukan
entri
data
pelayenan
melalui
aplikasi
yang
ditetapkan
oleh
BPJS
Kesehatrrn;
2.
Kantor
Cabang
BPJS
Kesehatan
memonitor
hasil
entri FI(IP
melalui
aplikasi
yang
ditetapkan
oleh
BPJS
Kesehatan;
FKTP
mengirimkan
laporan
lxlayanan
kepada Kantor
Ca.bang
BPJS
Kesehataa paling
lanbat
tanggal
5
0irna)
setiap
bulannya
(metalui
aplikasi
maupun
laporan
manual)
beserta
buhi
pelayanan yang
telah
diberikan;
{alrtBr
Qabaag EPJS
-Kesehatan
.q[e-aggl h
data
laB_oras
1rgt_uk _sre.lriadi
bahan
penilaian
komitmen
pelayanan
di FKTP oleh
Tim
Penilai;
Fenilaian
komitmen
pelayanan
rlilakukan
oleh
Tim
Penilai Komitmen
Pelayanan
berdasarkan laporan yang telah
dibuat
dan dapat
melakukan
uji
sarnpling
terhadap
laporan
dan
bukti
pelayanan
yang
disampaikan
oleh
FI(IP;
Hasil
penilaian
pemenuhan
komitmen
pelayanan
FKTP disepakati melalui
Berita
Acara Hasil
Fenilaian
Femenuhan
Komitmen
Pelayanan;
Penilaian
pemenuhan
komitmen
pelayanan
oleh
Tim
Penilai
dan
pembuatan
Berita
Acara
hasil
penilaien
dilakukan
sebelum
Ai*utannya
pembayanaa
kapitasi
pada
taaggat
15;
Fenilaian
pencapaian
indikator
pemenuhan
komitmen
pehyahan
di
FI(TP
dilakukan setiap 1
(satu)
bulan dan
disampaikan
ke
FKTP
sebagai umpan
balik;
Flasil
penilaian
lrcncapaian
indikator
komitmen
pelayanan
di
FKTP
bulan
ketiga
dan kelipatannya
akan
meqiadi dasar
pembayaran
kapitasi mulai
b-ulq4
keempat
dan kelipatannya;
Konsekuensi
pem,bayaran
kapitasi
berdasarkan
hasil
penil,aian
pemenuhan
komituen
pelayanan
dilaksanakan
mulai bulan
keempat
sejak FKTP
sistem Kapitasi
Berbasis
Pemenuhan
Komihen
Pelayanan
dan
akan dilakukan
penyesuaian
kembali
setiap
3
(tiga)
bulan;
dan
Ketentuan
batas
waktu
pembayaran
kapitasi
sesuai dengan Peraturan
Perundang-undangan.
4,
5.
7.
9.
10.
11.
-
7/24/2019 Peraturan BPJS Kesehatan No 2 Tahun 2015 Ttg Norma Penetapan Besaran Kapitasi
32/32