PERANGKAT RPP SMK
MENJELASKAN TENTANG KOMUNIKASI LISAN
KELAS X / SEMESTER I
Standar Kompetensi :
KORESPONDENSI
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pengembangan Media Pengajaran ADP Berbasis TIK
Yang dibina oleh Drs. Mohammad Arief, M.Si
Oleh
Lutfi Fatmasari
150412607468
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
Mei 2017
KORESPONDENSI 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya ucapkan kehadirat Allah SWT, atas kemurahan-Nya, sehingga Saya
dapat menyelesaikan perangkat pembelajaran ini tepat waktu. Perangkat ini dibuat dengan
maksud untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Media Pengajaran ADP Berbasis
TIK, untuk Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran.
Perangkat ini dibuat sebagai acuan bagi para guru untuk melakukan pembelajaran
sehingga diperoleh hasil belajar kognitif, afektif dan psikomotorik. Hasil belajar kognitif
Administrasi Perkantoran meliputi produk dan proses, hasil belajar psikomotorik berupa
keterampilan dalam melaksanakan aktivitas kerja ilmiah, hasil belajar afektif terdiri dari
perilaku berkarakter dan keterampilan sosial.
Dengan demikian perangkat pembelajaran ini merupakan contoh perangkat RPP dan
kelengkapannya yang melatihkan keterampilan berpikir, keterampilan proses, psikomotor,
keterampilan sosial dan menumbuhkembangkan perilaku berkarakter.
Perangkat ini terdiri dari: Silabus, RPP, LKS dan Kunci LKS, LP-1: Penilaian Produk, Kunci
LP-2: Penilaian Proses, LP-3 Penilaian Psikomotor, LP-4:Afektif, Modul, Media
pembelajaran berupa slide power point.
Semoga perangkat ini dapat memberikan kemudahan bagi mahasiswa ekonomi
khususnya calon guru Administrasi Perkantoran dalam mengelola pembelajaran sehingga
memberikan ruang yang amat luas bagi peserta didiknya untuk mengembangkan
keterampilan berpikir, keterampilan proses, keterampilan sosial, dan mewujudkan perilaku
berkarakter.
Malang, Mei 2017
Penyusun
KORESPONDENSI 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................... 1
Daftar Isi ............................................................................................................................ 2
Silabus ................................................................................................................................ 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran .................................................................................. 12
1. Standar Kompetensi ................................................................................................ 12
2. Kompetensi Dasar ................................................................................................... 12
3. Indikator .................................................................................................................. 12
4. Tujuan Pembelajaran .............................................................................................. 13
5. Materi Pembelajaran ............................................................................................... 14
6. Model dan Metode Pembelajaran ........................................................................... 15
7. Bahan ...................................................................................................................... 15
8. Alat dan Media ........................................................................................................ 15
9. Proses Pembelajaran ............................................................................................... 15
10. Sumber Belajar........................................................................................................ 17
11. Daftar Pustaka ......................................................................................................... 17
LK-1 : Dasar - Dasar Komunikasi Lisan ............................................................................ 18
Kunci Lembar Kerja 1 ........................................................................................................ 20
LP 1 : Penilaian Produk ...................................................................................................... 22
LP 2 : Penilaian Proses ....................................................................................................... 33
LP 3 : Psikomotorik ............................................................................................................ 35
LP 4 : Format Penilaian Perilaku ........................................................................................ 36
KORESPONDENSI 3
SILABUS
Nama Sekolah : SMK Negeri 2 Blitar
Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen
Progam Keahlian : Administrasi Perkantoran
Mata Pelajaran : Korespondensi
Kelas / Semester : X / 1
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
Kompetensi Inti:
KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2: Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3: Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KORESPONDENSI 4
No Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
1.1. Bertambah
keimanannya dengan
menyadari hubungan
keteraturan dan
kompleksitas alam dan
jagad raya terhadap
kebesaran Tuhan yang
menciptakannya
1.2 Penerapan penggunaan
panca indera sebagai
sarana untuk berkarya
secara efektif dan
efisien berdasarkan
nilai-nilai agama yang
dianut
1.3 Meyakini bahwa
bekerja adalah salah
satu bentuk
pengamalan perintah
Tuhan yang harus
dilakukan secara
sungguh-sungguh
KORESPONDENSI 5
No Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan
pembelajaran Penilaian
Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
2.1 Memiliki motivasi
internal dan
menunjukkan rasa
ingin tahu dalam
pembelajaran
menyiapkan,
menggunakan
otomatiasi perkantoran
2.2 Menunjukkan perilaku
ilmiah (jujur , disiplin,
tanggung jawab,
peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong
royong) dalam
melakukan
pembelajaran sebagai
bagian dari sikap
ilmiah
2.3 Menghargai kerja
individu dan kelompok
dalam pembelajaran
sehari-hari sebagai
wujud implementasi
sikap kerja
2.4 Memiliki Sikap
proaktif dalam
melakukan kegiatan
otomatisasi
perkantoran
KORESPONDENSI 6
No Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Semester 1
3.1 Menjelaskan tentang
komunikasi Lisan
4.1. Menerapkan
keterampilan
komunikasi Lisan
Dasar-dasar Komunikasi
Kantor
o Pengertian dan
komponen komunikasi
o Faktor-faktor
komunikasi
o Proses dan Media
Komunikasi
o Jenis dan Prinsip-prinsip
Komunikasi
o Etika dan Kepribadian
o Konsep Etiket Kantor
Peralatan/mesin Komunikasi
o Telephone, Telephon
conference; PHBX, Fax;
o Voice Mail, VOIP PBX,
Skype
o Mobile Phone, IPhone,
dll
Tata Cara Menerima
Panggilan Telephone
o Keterampilan
mendengar dan
memahami informasi
yang diterima
Mengamati
Mengamati tentang
berbagai jenis
komunikasi yang terjadi
di sekolah atau di kantor
Menanya
Memberikan kesempatan
peserta didik
menanyakan hal yang
berkaitan dengan
berbagai jenis-jenis
komunikasi yang terjadi
di sekolah atau di kantor
Eksperimen/explore
Mencoba melakukan
komunikasi secara lisan
antar teman
Asosiasi
Menjelaskan beberapa
jenis komunikasi lisan
dengan menggunakan
alat komunikasi.
Komunikasi
Mempresentasikan di
depan tentang
komunikasi lisan
Tugas
Membuat
resume tentang
komunikasi
lisan
Observasi
Ceklist lembar
pengamatan
pada saat
peserta didik
melakukan
diskusi
kelompok
Portofolio
Membuat
Laporan
tertulis tentang
komunikasi
lisan di
sekolah atau
kantor terdekat
secara
berkelompok
10 x 5 JP
KORESPONDENSI 7
No Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
o Spelling Abjad
o Telepon Manner
o Mencatat dan
menyampaikan pesan
melalui Lembar Pesan
Telepon
o Penggunaan SLI/SLJJ
berkaitan dengan
perbedaan waktu
dengan menggunakan
alat komunikasi.
Tes
Tes praktik
daan tertulis
bentuk uraian
dan/atau
pilihan ganda
tentang
komunikasi
lisan
3.2. Mengidentifikasi cara
membuat komunikasi
tulis
4.2 Mempraktikkan cara
membuat komunikasi
tulis
Tata laksana Prosedur
Pembuatan
Surat/Naskah/dokumen(Tata
bahasa/kalimat surat niaga,
dinas dan pribadi, Tata
penulisan surat secara jelas,
singkat dan tepat dan
Penggunaan Ejaan, tanda
baca dan tata bahasa)
Lay Out Surat
Isi Surat
Mengamati
Mengamati tentang
berbagai jenis
komunikasi tertulis yang
terjadi di sekolah atau di
kantor
Menanya
Memberikan kesempatan
peserta didik
menanyakan hal yang
berkaitan dengan
berbagai jenis-jenis
komunikasi tertulis yang
terjadi di sekolah atau di
kantor
Eksperimen/explore
Mencoba melakukan
komunikasi secara secara
tertulis
Tugas
Membuat
resume tentang
komunikasi
tertulis
Observasi
Ceklist lembar
pengamatan
pada saat
peserta didik
melakukan
diskusi
kelompok
Portofolio
Membuat
Laporan
tertulis tentang
komunikasi
tertulis
10JP X 5
KORESPONDENSI 8
No Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Asosiasi
Menjelaskan cara
pengetikan surat dinas
diantara teman
Komunikasi
Mempresentasikan tata
cara pengetikan surat
dinas
di sekolah atau
kantor terdekat
secara
berkelompok
Tes
Tes praktik
dan tertulis
bentuk uraian
dan/atau
pilihan ganda
tentang
komunikasi
tertulis
Semester 2
3.3. Menjelaskan cara
membuat surat Dinas
4.3 Melakukan cara
membuat surat Dinas
Surat Dinas
Menjelaskan pengertian dan
fungsi surat dinas
Sura undangan dinas
Surat edaran
Surat instruksi
Surat perjalanan dinas
Surat dinas lainnya
Mengamati
Mengamati cara
membuat surat niaga di
perusahaan terdekat
Menanya
Memberikan kesempatan
peserta didik
menanyakan hal yang
berkaitan dengan surat-
surat niaga
Eksperimen/explore
Praktik membuat
bermacam-macam surat
niaga dengan berbagai
bentuk yang biasa
digunakan
Tugas
Mencari
contoh-contoh
surat niaga
yang biasa
digunakan di
perusahaan
Observasi
Ceklist lembar
pengamatan
kegiatan
perusahaan
dalam
membuat surat
niaga
6 X 5 JP
KORESPONDENSI 9
No Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Asosiasi
Menjelaskan cara
pengetikan surat niaga
diantara teman
Komunikasi
Mempresentasikan tata
cara pengetikan surat
niaga
Portofolio
Laporan
tertulis tentang
suratniaga di
Dunia Kerja
secara
berkelompok
Tes
Tes tertulis
bentuk uraian
dan/atau
pilihan ganda
tentang surat
niaga
3.4 Menjelaskan cara
membuat surat niaga
4.4 Melakukan cara
membuat surat niaga
Surat Bisnis:
Surat perkenlan
Surat permintaan penawaran
Surat penawaran
Surat pesanan
Surat pengantar barang
Surat pengaduan
Surat tuntutan dan
penyelesaian
Surat gugat
Surat bisnis lainnya
Mengamati
Mengamati cara
membuat surat niaga di
perusahaan terdekat
Menanya
Memberikan kesempatan
peserta didik
menanyakan hal yang
berkaitan dengan surat-
surat niaga
Tugas
Mencari
contoh-contoh
surat niaga
yang biasa
digunakan di
perusahaan
Observasi
Ceklist lembar
pengamatan
kegiatan
perusahaan
7 X 5 JP
KORESPONDENSI 10
No Kompetensi Dasar Materi Pokok Kegiatan pembelajaran Penilaian Alokasi
Waktu
Sumber
Belajar
Eksperimen/explore
Praktik membuat
bermacam-macam surat
niaga dengan berbagai
bentuk yang biasa
digunakan
Asosiasi
Menjelaskan cara
pengetikan surat niaga
diantara teman
Komunikasi
Mempresentasikan tata
cara pengetikan surat
niaga
dalam
membuat surat
niaga
Portofolio
Laporan
tertulis tentang
suratniaga di
Dunia Kerja
secara
berkelompok
Tes
Tes tertulis
bentuk uraian
dan/atau
pilihan ganda
tentang surat
niaga
3.5 Menguraikan cara
membuat Surat Bahasa
Inggris (English
Correspodence)
4.5 Mempraktikkan cara
membuat Surat Bahasa
Inggris (English
Correspodence)
Prosedur Pembuatan Surat
dNaskah/dokumen(Tata
bahasa/kalimlam bahasa
Inggris
Lay Out Surat bahasa
Inggris
Isi Surat bahasa Inggris
Surat dinas bahasa Ingris
Surat niaga bahasa Inggris
Mengamati
Mengamati beberapa
prosedur-prosedur dalam
manangani pekerjaan
kantor.
Menanya
Memberikan kesempatan
siswa menanyakan hal
yang berkaitan dengan
prosedur operasi standar
Eksperimen/explore
Menggunakan simbol-
simbol yang digunakan
Tugas
Memecahkan
masalah
sehari-sehari
berkaitan
dengan
prosedur
penanganan
pekerjaan
kantor
Observasi
7 X 5 JP
KORESPONDENSI 11
dalam prosedur operasi
standar
Asosiasi
Menjelaskan akibat
kesalahan prosedur
dalam menangani
pekerjaan kantor.
Komunikasi
Mempresentasikan
dampak kesalahan dalam
prosedur penanganan
pekerjaan kantor
Ceklist lembar
pengamatan
kegiatan kantor
Portofolio
Laporan
tertulis tentang
SOP di Dunia
Kerja secara
berkelompok
Tes
Tes tertulis
bentuk uraian
dan/atau
pilihan ganda
KORESPONDENSI 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMK Negeri 2 Blitar
Mata Pelajaran : Korespondensi
Kelas/Semester : X/I
Materi Pembelajaran : Menjelaskan Tentang Komunikasi Lisan
Alokasi Waktu : 2 X 45 menit
I. Standar Kompetensi : Korespondensi
II. Kompetensi Dasar : Menjelaskan tentang komunikasi lisan
III. Indikator
A. Kognitif
1. Produk:
a. Menjelaskan pengertian dan komponen komunikasi
b. Mengidentifikasi faktor-faktor komunikasi
c. Memahami proses komunikasi dan media komunikasi
d. Pemahaman tentang jenis dan prinsip-prinsip komunikasi
e. Menerapkan etika dan kepribadian
f. Memahami konsep etika kantor
2. Proses:
a. Melaksanakan praktek komunikasi lisan di sekolah atau di kantor terdekat.
B. Psikomotor
a. Melaksanakan praktek komunikasi lisan di sekolah atau di kantor terdekat
dengan langkah-langkah dan prosedur yang telah ditentukan.
C. Afektif
Mengembangkan sikap yang, meliputi :
1. Jujur
2. Disiplin
3. Tanggungjawab
4. Peduli
5. Santun
6. Ramah lingkungan
7. Gotong royong
8. Kerjasama
9. Cinta damai
10. Responsif
KORESPONDENSI 13
11. Pro-aktif
IV. Tujuan Pembelajaran:
A. Kognitif
1. Produk:
Siswa dapat mendeskripsikan dasar-dasar komunikasi lisan.
2. Proses
Disediakan seperangkat alat tulis dan, pesawat telepon/pesawat komunikasi,
siswa dapat mengoperasikan fungsi telepon sebagai alat komunikasi dengan
benar. Selanjutnya siswa melakukan tata-cara bertelepon dengan menggunakan
etika yang baik dalam penggunaan telepon, dengan rincian : proses, meliputi :
mengoperasikan pesawat telepon, memahami tata-cara bertelepon dengan
menggunakan etiket yang baik dalam penggunaan telepon, berkomunikasi
dengan telepon, menggunakan tata-cara bertelepon secara beretiket yang
santun, menerima telepon dan mencatat pesan yang masuk
B. Psikomotor
Disediakan peralatan telekomunikasi (telepon PABX) dan LKS , peserta dapat
mendemonstrasikan praktek penanganan telepon tersebut di Laboratorium
Administrasi Perkantoran.
Disediakan beberapa contoh skenario dialog (lembar format berita telepon ) ,
kemudian peserta melakukan praktek berupa berkomunikasi melalui telepon.
C. Afektif
Ketika proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat memiliki berbagai perilaku yakni
jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong,
kerjasama, cinta damai, responsif, dan pro-aktif.
Kriteria dan indikatornya adalah:
1. Jujur
a. Tidak mencontek saat mengerjakan tugas
b. Melakukan praktikum sesuai dengan aturan
c. Tidak menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya
2. Disiplin
a. Hadir tepat waktu
b. Menaati peraturan pembelajaran dan peraturan sekolah
c. Taat dalam mengerjakan dan mengumpulkan tugas
3. Tanggungjawab
a. Mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi yang diberikan
b. Mandiri dalam mengerjakan tugas
c. Dapat menjelaskan apa yang dilakukan
4. Peduli
a. Membantu teman lain yang kebingungan dalam mengerjakan tugas
KORESPONDENSI 14
b. Tidak mengganggu teman lain
5. Santun
a. Menghormati orang yang lebih tua
b. Tidak berkata kotor dan kasar
c. Tidak menyela pembicaraan orang lain
d. Bersikap salam, senyum, sapa jika bertemu dengan orang lain
e. Meminta ijin saat hendak masuk maupun keluar ruangan
6. Ramah lingkungan
a. Membuang sampah pada tempatnya
b. Selalu merapikan tempat kerjanya usai melakukan praktik
7. Gotong royong
a. Terlibat aktif dalam diskusi kelompok
8. Kerjasama
a. Dapat menyatukan pendapat dalam kelompok
b. Dapat menerima masukan teman lain
c. Banyak membantu kelompok
9. Cinta damai
a. Tidak berdebat berlebihan saat diskusi
b. Dapat menerima pendapat dari teman lain
10. Responsif
a. Memiliki minat yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran
b. Tidak ragu meminta bantuan untuk mengasah kemampuan
11. Pro-aktif
a. Tidak ragu berpendapat saat pelajaran
b. Tidak ragu mengajukan pertanyaan ketika tidak mengerti selama mengikuti
kegiatan pembelajaran
V. Materi Pembelajaran (terlampir)
1. Pengertian dan komponen komunikasi lisan
a. Pengertian komunikasi lisan menurut beberapa ahli
b. Komponen yang berperan dalam komunikasi lisan
2. Faktor-faktor komunikasi
a. Faktor keberhasilan komunikasi
3. Proses dan media kominikasi
a. Urutan proses terjadinya komunikasi
b. Beberapa media komunikasi kantor
4. Jenis dan prinsip-prinsip komunikasi
a. Komunikasi menurut lawan
b. Komunikasi menurut jumlah
c. Komunikasi menurut maksud
KORESPONDENSI 15
d. Komunikasi tidak langsung
e. Komunikasi langsung
f. Komunikasi internal
g. Komunikasi eksternal
h. Prinsip-prinsip dalam komunikasi
5. Etika dan kepribadian
a. Pengertian etika dalam bahasa Yunani Kuno
b. Beberapa pengertian etika menurut para ahli
c. Pengertian kepribadian dalam bahasa inggris
6. Konsep etika kantor
a. Garis besar etika kantor
VI. Model dan Metode Pembelajaran
Model pembelajaran : Ceramah, praktek
Metode pembelajaran : Cooperativ Learning
VII. Bahan
Lembar Kerja Siswa
VIII. Alat dan Media
a. Alat
1. White Board
2. Spidol
3. Laptop/Komputer
4. Printer
5. LCD
6. CD
7. Alat Tulis
8. Pesawat telepon
b. Media
1. Screen Proyector
2. Power point
IX. Proses Pembelajaran
A. Pendahuluan
Kegiatan
Penilaian oleh
Pengamatan
1 2 3 4
1. Ketua kelas memimpin do’a saat pembelajaran akan
dimulai.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai siswa, baik kemampuan proses maupun produk
serta manfaatnya bagi karir siswa (motivasi).
KORESPONDENSI 16
3. Memberikan pengetahuan sekilas tentang dasar-dasar
komunikasi lisan
B. Inti
Kegiatan
Penilaian oleh
Pengamatan
1 2 3 4
Penggalan 1
1. Siswa mencari pengertian dokumen dan dokumentasi
menurut beberapa ahli dari internet.
2. Guru membagikan LKS kepada masing-masing
kelompok.
3. Siswa mendiskusikan materi tentang dasar-dasar
komunikasi lisan
Penggalan 2
1. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok - kelompok
kooperatif. Setiap kelompok terdiri dari 3-4 siswa, untuk
membuat video berkomunikasi yang baik dengan etika
yang ditentukan.
2. Meminta siswa untuk mengatakan jujur bila belum
membuat video.
3. Membimbing siswa membuat video komunikasi lisan
4. Meminta masing-masing siswa dalam setiap kelompok
agar bertanggungjawab atas terselesaikannya tugas
tersebut.
Penggalan 3
1. Membimbing tugas kelompok membuat video dengan
sikap dan penggunaan bahasa yang baik dan benar.
2. Guru melakukan evaluasi formatif dengan instrumen
penilaian presentasi dengan skala deskriptif terhadap
aspek kelancaran, ketepatan, kelengkapan dan kekreatifan.
Serta memberi kesempatan kepada siswa lain untuk
menjadi pengamat yang baik.
Penggalan 4
1. Memberikan penghargaan kepada individu dan kelompok
yang berkinerja dengan baik dalam kegiatan belajar
berkomunikasi lisan yang sesuai etika tersebut.
KORESPONDENSI 17
C. Penutup
Kegiatan
Penilaian oleh
Pengamatan
1 2 3 4
1. Siswa mengumpulkan hasil kerja kelompoknya dan
menanyakan hal-hal yang masih ragu.
2. Guru membantu siswa untuk menjelaskan hal- hal yang
masih diragukan oleh siswa sehingga informasi yang
diterima oleh siswa merupakan informasi yang benar dan
tidak terjadi kesalahpahaman terhadap materi.
3. Siswa menyimpulkan materi di bawah bimbingan guru.
4. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dan memberikan
pekerjaan rumah.
X. Sumber Belajar
1. LK 1 : Dasar-dasar komunikasi lisan
2. Kunci LK 1
3. LP 1 : Produk
4. LP 2 : Proses
5. LP 3 : Psikomotor
6. LP 4 : Pengamatan Perilaku/Sikap
7. Tabel Spesifikasi Penilaian
8. Silabus
9. Modul
XI. Daftar Pustaka
Sutomo, Slamet Sudadi .Korespondensi. Depok: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan Dilindungi Undang-Undang
KORESPONDENSI 18
Nama/Kelompok :
Kelas :
Tanggal :
LEMBAR KERJA 1
Dasar - Dasar Komunikasi Lisan
Tujuan : Siswa dapat mendeskripsikan dasar-dasar komunikasi lisan.
Alat :
1. ATK
2. Laptop/Komputer
3. CD
4. LCD
Rumusan Masalah :
1. Bagaimana pengertian dan komponen komunikasi lisan ?
2. Apa saja faktor-fator komunikasi lisan ?
3. Bagaimana proses komuniksai lisan?
4. Apa saja media komunikasi kantor ?
5. Apa saja jenis dan prinsip –prinsip komunikasi lisan ?
6. Bagaimana etika dan kepribadian komunikasi lisan ?
7. Bagaimana konsep etika kantor ?
Langkah-langkah:
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Membuat video komunikasi lisan dengan baik sesuia etika.
3. Menayangkan dan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.
Sedangkan kelompok lain menyimak dan memberikan pertanyaan maupun sanggahan.
4. Mengumpulkan video berupa soft file dalam bentuk CD.
Analisis:
1. Jelaskan komunikasi lisan menurut pendapat anda?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
......................................................................................................................
2. Sebutkan faktor-fator komunikasi lisan?
......................................................................................................................
......................................................................................................................
KORESPONDENSI 19
3. Bagaimana proses komunikasi lisan?
4. Apa saja media komunikasi kantor ?
5. Apa saja jenis dan prinsip –prinsip komunikasi lisan ?
6. Bagaimana etika dan kepribadian komunikasi lisan ?
7. Bagaimana konsep etika kantor ?
KORESPONDENSI 20
KUNCI LEMBAR KERJA 1
Dasar - Dasar Komunikasi Lisan
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi diartikan sebagai proses pemberitahuan, ada pihak yang memberitahu
dan ada pihak yang diberitahu.
2. Kata komponen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah unsur yang
berarti bagian yang berperan dalam proses komunikasi. Dalam proses komunikasi
terdapat beberapa komponen yang sangat berperan, yaitu :
1. Komunikator (communicator) yaitu sumber pengirim berita.
2. Enkode, adalah proses pengantar pesan.
3. Pesan atau berita (message) atau ide yang disampaikan.
4. Dekode ialah proses penerimaan pesan.
5. Komunikan (communicate) yaitu orang yang menerima berita, yang ditafsirkan
melalui pendengaran, penglihatan.
6. Tanggapan atau respon (feedback).
3. Faktor-faktor keberhasilan komunikasi :
a. Penguasan pengetahuan teknik khusus sesuai dengan bidangnya.
b. Penguasaan asas-asas komunikasi.
c. Adanya semangat kerja dan mental yang memenuhi syarat.
4. Media komunikasi kantor, diantaranya :
a. Pesawat Telpon
Telepon merupakan kebutuhan utama di dalam kegiatan komunikasi lisan
dikantor.
b. Presentasi
Menyampaikan gagasan melalui presentasi saat ini sudah merupakan bagian
dari tugas karyawan kantor terutama para eksekutifnya.
5. Prinsip – prinsip komunikasi :
1. Prinsip motivasi dalam komunikasi.
2. Prinsip perhatian.
3. Prinsip keinderaan dalam komunikasi.
4. Prinsip pengertian di dalam berbicara.
Jenis jenis komunikasi :
1. Komunikasi menurut lawan
2. Komunikasi menurut jumlah
3. Komunikasi menurut maksud
4. Komunikasi tidak langsung
5. Komunikasi langsung
6. Komunikasi internal
KORESPONDENSI 21
7. Komunikasi eksternal
6. Pengertian Etika
Etika (Yunani kuno "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu
dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral.
7. Pengertian Kepribadian
Dalam bahasa Inggris istilah kepribadian adalah personality. Istilah ini berasal dari kata
bahasa latin persona, yang berarti topeng, perlengkapan yang selalu dipakai dalam
pentas drama Yunani kuno.
8. Secara garis besar etika kantor diantaranya :
a. Etika Berbicara
b. Etika Merokok
c. Etika Minum
d. Etika Makan
e. Etika dikamar kecil
f. Etika Kantin
g. Etika ruang tempat kerja
KORESPONDENSI 22
LEMBAR PENILAIAN 1
Produk
1. Jelaskan pengertian komunikasi menurut anda sendiri dan menurut beberapa
ahli !
Pengertian komunikasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
1. Pengertian komunikasi menurut Kamus Indonesia Umum oleh W.J.S.
Poerwadarmita mengatakan bahwa komunikasi itu adalah perhubungan.
2. Pengertian komunikasi menurut Ensiklopedia adalah penyelenggaraan
tata hubungan kegiatan menyampaikan warta, dari satu pihak ke pihak lain
dalam suatu organisasi.
3. Pengertian komunikasi antara (antar) manusia adalah suatu informasi, ide
atau pernyataan yang ditujukan kepada orang lain.
4. Pengertian komunikasi massa adalah segenap aktivitas yang dilakukan
industri, perhimpunan jabatan, pemerintah atau organisasi untuk
menciptakan dan memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat
dengan pihak yang dituju.
Sedangkan menurut saya sendiri adalah, Komunikasi diartikan
sebagai proses pemberitahuan, ada pihak yang memberitahu dan ada pihak
yang diberitahu.
2. Sebutkan komponen – komponen komunikasi !
Kata komponen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah unsur yang berarti bagian yang berperan dalam proses komunikasi.
Dalam proses komunikasi terdapat beberapa komponen yang sangat berperan,
yaitu :
1. Komunikator (communicator) yaitu sumber pengirim berita.
2. Enkode, adalah proses pengantar pesan.
3. Pesan atau berita (message) atau ide yang disampaikan.
4. Dekode ialah proses penerimaan pesan.
5. Komunikan (communicate) yaitu orang yang menerima berita, yang
ditafsirkan melalui pendengaran, penglihatan.
6. Tanggapan atau respon (feedback).
Menurut Laswell, komponen-komponen komunikasi adalah :
a. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan
pesan kepada pihak lain.
b. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh
satu pihak kepada pihak lain.
c. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada
komunikan. Dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat
berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
KORESPONDENSI 23
d. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan
dari pihak lain
e. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas
isi pesan yang disampaikannya.
f. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana
komunikasi itu akan dijalankan ("Protokol").
3. Sebutkan faktor – faktor keberhasilan komunikasi !
1. Penguasan pengetahuan teknik khusus sesuai dengan bidangnya.
2. Penguasaan asas-asas komunikasi.
3. Adanya semangat kerja dan mental yang memenuhi syarat.
Faktor keberhasilan komunikasi dari sudut komunikator :
1. Kecakapan komunikator. Seorang komunikator harus menguasai cara-
cara menyampaikan buah pikiran, baik secara lisan maupun tertulis.
2. Sikap komunikator. Sikap komunikator itu harus tegas agar dapat
menanamkan kepercayaan pendengar atau pembaca terhadap uraian-
uraian yang disampaikan.
3. Pengetahuan komunikator. Komunikator harus memiliki pengetahuan
yang luas dalam segala bidang.
4. Sistem sosial. Dalam organisasi, komunikator dipengaruhi oleh
kedudukannya. Sedangkan dalam masyarakat, komunikator harus
menyesuaikan kepada sifat-sifat masyarakat tersebut.
5. Fisik dan indera komunikator/saluran komunikasi. Komunikasi lisan
sangat dipengaruhi oleh suara yang mantap, ucapan yang jelas, dan
gerak gerik yang baik dalam mendukung pembicaraan.
Faktor keberhasilan komunikasi dari sudut komunikan :
1. Kecakapan komunikan. Seorang komunikan harus mempunyai
kecakapan dalam mendengarkan, membaca, dan menanggapi
pembicaraan.
2. Sikap komunikan. Komunikan perlu memiliki sikap simpatik, rendah
hati, dan tegas.
3. Pengetahuan komunikan. Komunikan yang memiliki pengetahuan
yang luas akan lebih cepat memahami isi suatu pembicaraan dan
mudah menafsirkan maksud dari komunikator.
4. Sistem sosial. Komunikan harus memahami kedudukan komunikator
serta menyesuaikan diri terhadap sistem sosialnya.
5. Fisik dan indera komunikan/saluran komunikasi. Komunikan harus
memiliki kondisi fisik yang baik dalam penglihatan, pendengaran, dan
indera lainnya.
KORESPONDENSI 24
4. Bagaimana proses komunikasi !
5. Apa saja media komunikasi kantor !
Media Komunikasi
1. Pesawat Telpon
Telepon merupakan kebutuhan utama di dalam kegiatan komunikasi
lisan di kantor. Komunikasi melalui telpon merupakan sebuiah
kesempatan untuk membina dan meningkatkan jalinan komunikasi yang
dapat saling menguntungkan. Kesempatan berkomunikasi melalui
telpon dapat digunakan untuk menjelaskan, mengkonfirmasikan bahkan
meluruskan berita-berita atau segala sesuatu yang berhubungan dengan
kantor.
2. Presentasi
Menyampaikan gagasan melalui presentasi saat ini sudah merupakan
bagian dari tugas karyawan kantor terutama para eksekutifnya.
Keterampilan yang tinggi dalam hal ini akan menjadi modal bagi
seseorang yang sedang meniti jalur karirnya. Presentasi merupakan
media komunikasi lisan untuk menyampaikan pikiran, ide-ide atau
keterangan mengenai apa saja yang menjadi tanggung jawab seseorang
baik itu merupakan barang ataupun jasa.
6. Apa saja jenis - jenis komunikasi !
1. Komunikasi menurut lawan
Komunikasi ini dapat dibagi menjadi :
1. Komunikasi pribadi (satu lawan satu).
2. Komunikasi umum (satu lawan banyak, banyak lawan satu, banyak
lawan banyak). Komunikasi lawan banyak adalah komunikasi yang
berhadapan langsung dengan komunikasi dalam arti jamak.
2. Komunikasi menurut jumlah
1. Komunikasi perorangan atau komunikasi pribadi.
2. Komunikasi kelompok antar badan dengan badan atau organisasi
dengan organisasi.
3. Komunikasi menurut maksud
Komunikasi ini digolongkan :
Pesan yang
akan
dikirimkan
Saluran
Gangguan
Umpan balik
Pesan
diterima
Pesan
disandikan
Penyediaan
pesan
Pengirim Penerima
KORESPONDENSI 25
1. Memberi perintah atau instruksi.
2. Nasehat
3. Saran
4. Berpidato
5. Berunding
6. Musyawarah
7. Pertemuan
8. Wawancara
4. Komunikasi langsung dan tidak langsung
1. Komunikasi langsung atau tatap muka adalah komunikasi yang
disampaikan secara langsung melalui tatap muka.
2. Komunikasi tidak langsung adalah komunikasi yang disampaikan
tidak secara langsung atau tidak bertatap muka.
5. Komunikasi internal. Yaitu komunikasi yang dilakukan dalam
lingkungan itu sendiri.
Komunikasi internal dapat dibagi menjadi :
1. Hubungan tegak (vertikal). Proses menyampaikan sesuatu warta dari
pihak pimpinan kepada pegawai maupun sebaliknya. Hubungan
vertikal ke bawahan berwujud perintah dan petunjuk.
2. Hubungan datar (horizontal). Adalah hubungan diantara pejabat atau
satu jenjang pada organisasi.
7. Sebutkan prinsip – prinsip komunikasi !
Prinsip – prisip Komunikasi
Prinsip teknik dasar berbicara. Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut :
1. Prinsip motivasi dalam komunikasi. Adalah memberikan dorongan
untuk membangkitkan minat para pendengar dalam menanggapi suatu
masalah yang disampaikan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan
dalam prinsip motivasi, yaitu : a). Mengutarakan dorongan kebutuhan.
Dengan mengutarakan pentingnya bahan yang akan dibicarakan,
terutama bagi para pendengar. b). Menghargai si pendengar.
Hendaknya pembicara dapat menghargai para pendengarnya karena
dengan hal itu pendengar akan merasa nyaman dalam mendengarkan
apa yang kita sampaikan. c). Memanfaatkan dorongan ingin tahu. Pada
dasarnya manusia memiliki rasa ingin tahu yang besar akan sesuatu
yang baru.
2. Prinsip perhatian. Prinsip perhatian adalah bagaimana agar pembicara
dapat menarik perhatian pendengar dan mengajakanya masuk dalam
pembicaraan yang pembicara ciptakan. Hal-hal yang menarik perhatian
pendengar dapat dijelaskan sebagai berikut :a). Hal-hal yang aneh. b).
KORESPONDENSI 26
Membicarakan hal yang lucu. c). Membicarakan hal yang dominan
(mencolok). d). Membicarakan hal yang sesuai dengan kebutuhan
3. Prinsip keinderaan dalam komunikasi. Prinsip ini bertumpu pada
pendapat sarjana Amerika yang bernama John Dewey, ia mengatakan
bahwa "belajar" yang baik adalah berbuat (learning by doing). sebagai
contoh, jika ingin ceramah tentang pasar modal sebaiknya membawa
alat-alat peraga yang lengkap.
4. Prinsip pengertian di dalam berbicara. Cara yang terbaik dalam
penyampaian prinsip pengertian di dalam berbicara adalah sebagai
berikut : a). Sebelum menguraikan suatu masalah, uraikan terlebih
dahulu sistematika yang akan dibahas, kemudian baru per pokok
bahasan. Setelah selesai, utarakan ringkasannya, kemudian simpulkan
keseluruhannya secara singkat. b). Uraian pembicaraan sistematis dan
logis. Maksudnya teratur menurut tingkatannya serta dapat diterima
akal sehat. c). Memberikan ungkapan-ungkapan yang kongkrit.
Maksudnya untuk mempermudah cara penyajian dan mempermudah
penangkapan pendengar.
8. Jelaskan pengertian etika !
Etika (Yunani kuno "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah
sebuah sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah, baik, buruk, dan tanggung jawab. Etika terbagi menjadi tiga bagian
utama, yaitu:
1. Meta-etika (studi konsep etika).
2. Etika normatif (studi penentuan nilai etika).
3. Etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar
dan mana yang buruk.
1. Drs. O.P. Simorangkir. Etika atau etik sebagai pandangan manusia
dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat. Etika adalah teori tentang
tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk,
sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
3. Drs. H. Burhanudin Salam. Etika adalah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia
dalam hidupnya.
KORESPONDENSI 27
4. Aristoteles. Mengemukakan etika kedalam dua pengertian yakni:
Terminius Technicus & Manner and Custom. Terminius Technicus
ialah etika dipelajari sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu
problema tindakan atau perbuatan manusia. Sedangkan yang kedua
yaitu, manner and custom ialah suatu pembahasan etika yang terkait
dengan tata cara & adat kebiasaan yang melekat dalam kodrat manusia
(in herent in human nature) yang sangat terikat dengan arti “baik &
buruk” suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.
5. Menurut KBBI. Etika ialah ilmu tentang baik dan buruknya perilaku,
hak dan kewajiban moral; sekumpulan asa atau nila-nilai yang
berkaitan dengan akhlak; nilai mengenai benar atau salahnya perbuatan
atau perilaku yang dianut masyarakat.
9. Jelaskan pengertian kepribadian !
Dalam bahasa Inggris istilah kepribadian adalah personality. Istilah ini
berasal dari kata bahasa latin persona, yang berarti topeng, perlengkapan yang
selalu dipakai dalam pentas drama Yunani kuno. Istilah ini kemudian diadopsi
oleh orang-orang Roma dan mendapatkan konotasi baru “sebagaimana
seseorang nampak dihadapan orang lain”. Konotasi seperti ini seolah-olah
menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah diri orang tersebut yang
sebenarnya. Sebagai suatu bidang studi empiris, konotasi itu sudah banyak
berubah.
Para psikologi dan filsafat nampaknya mulai sepakat, bahwa manifestasi
kepribadian dapat dilihat dari :
1. Kenyataan yang bersifat biologis
2. Kenyataan pisikologi
3. Kenyataan sosial
10. Jelaskan etika kantor secara garis besar !
1. Etika Berbicara
Melakukan pembicaraan antar pegawai diruangan tempat bekerja ialah
cara efektif untuk menyelesaikan pekerjaan kantor. Bahkan pegawai wajib
melakukan pendekatan, konsultasi dengan sesama rekan dan membicarakan
tentang masalah yang berhubungan dengan masalah yang terjadi di kantor dan
mencari jalan penyelesaiannya.
1. Berbicara Harus Menatap Lawan Bicara. Yang harus anda perhatikan
ketika berbicara adalah konsentrasikan diri anda sepenuhnya kepada lawan
bicara. jangan melihat ke arah lain sehingga membuat lawan bicara
tersinggung. Menatap lawan bicara sungguh-sungguh (bukan
mendelik/melirik) termasuk etika berbicara yang baik. Obyek anda adalah
lawan bicara bukan yang lain. Bicara itu bukan hanya dengan mulut, tetapi
juga dengan hati dan seluruh tubuh kita kecuali kalau kita berbicara melalui
telepon. Ketika berbicara usahakan seluruh gerak tubuh kita mengarah ke
KORESPONDENSI 28
lawan bicara sehingga kita tahu bagaimana reaksi lawan bicara ketika
membalas apa yang kita ucapkan. Kalau pandangan kita beralih ke tempat
lain, kita tahu apakah lawan bicara tulus dengan ucapannya atau tidak. Bisa
jadi lawan bicara bilang setuju tetapi mimik wajahnya dan kita tahu karena
pandangan kita tidak tertuju kepadanya. Pada saat berbicara semestinya kita
sudah mempersiapkan mental kita sepenuhnya. Karena yang kita hadapi
adalah manusia yang mempunyai perasaan, bisa senang dan susah, bisa
tersinggung dan marah-marah. Oleh sebab itu, baik itu mimik maupun mata
kita harus menampakan wajah yang bersahabat dan sungguh-sungguh.
2. Suara Harus Terdengar Jelas. Disamping kita harus menatap lawan bicara,
yang tak kalah pentingnya adalah menata suara kita agar lawan bicara dapat
menangkap dengan jelas apa yang sedang kita bicarakan. Tidak boleh
terlalu terburu-buru dan jangan terlalu pelan. Usahakan suara yang keluar
bisa terdengar jelas agar lawan bicara dapat terdengar apa yang kita
ucapkan. Karena kondisi tertentu seringkali kita tidak dapat mengontrol
suara kita, sehingga menjadi terlalu cepat. Lawan bicara merasa perlu
menegaskan kembali dengan bertanya balik. Atau karena tidak ingin
didengar orang lain, kita berusaha merendahkan intonasi suara sehingga di
telinga lawan bicara terdengar seperti desis ular. Kedua-duanya bukan cara
yang efektif dalam berbicara. Di samping tidak efektif, pembicaraan yang
kurang terdengar jelas di telinga lawan bicara kadang-kadang menimbulkan
kejengkelan bagi lawan bicara. Maunya ingin cepat-cepat selesai tetapi
malah menimbulkan persoalan baru yang tidak selesai-selesai. Tentunya ini
merugikan diri kita sendiri.
3. Gunakanlah Tata Bahasa yang Baik dan Benar. Bahasa dapat menunjukan
kualitas kepribadian dan latar belakang seseorang. Bahasa pegawai kantor,
jelas berbeda dengan orang berjualan di pasar. Salah satu unsur
pembedanya terdapat dalam pemakaian tata bahasa yang digunakan. Kita
harus mengetahui mana subyek, mana predikat, obyek dan keterangan
dalam sebuah kalimat. Kita harus tahu pula bagaimana menempatkan
perangkat kalimat pada tempat yang benar. jangan sampai kita bingung
dengan kalimat yang kita ucapkan sendiri. Umpamanya dengan membolak-
balik kedudukan subyek, predikat dan obyek sehingga menjadi kalimat
yang tidak beraturan.
4. Jangan menggunakan Nada Suara yang Tinggi. Citra pegawai kantor
adalah citra kesopanan artinya orang lain melihat pegawai kantor sebagai
orang yang tahu etika, punya tata-krama dan santun dalam segala tindak-
tanduknya. Sikap dan perilakunya mencerminkan orang berpendidikan.
Kesan tersebut akan semakin membekas ketika kita sedang berbicara. Dari
pembicaraan itu orang lain akan dapat menilai, apakah kita seorang pegawai
kantor atau bukan. Gaya bicara, intonasi yang dipakai, dan tata bahasa, jelas
berpengaruh besar di telinga pendengar. Pakailah nada suara yang datar-
datar saja, sehingga setiap orang dapat mendengarnya dengan baik. Kalau
KORESPONDENSI 29
terlalu tinggi dikhawatirkan tidak semua pendengarnya dapat mendengar
dengan baik. Apalagi jika kita ditunjuk sebagai pembicara, nada suara harus
benar-benar dijaga. Sebab, pendengar dalam sebuah forum baik ceramah
maupun diskusi cenderung beragam.
5. Pembicaraan Mudah Dimengerti. Tujuan utama berbicara adalah untuk
membuat lawan bicara mengerti apa yang sedang kita bicarakan. Oleh
sebab itu, sebaiknya kita cukup toleran dengan para pendengar kita. Kita
harus pandai-pandai memilih lawan bicara, sebab hal ini berkaitan dengan
bahasa yang kita pakai. Jangan karena ingin dianggap sebagai pegawai
kantor ke mana-mana kita selalu menggunakan bahasa tingkat tinggi.
Pakailah bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti. Tidak penting
anggapan orang lain terhadap diri kita, yang penting adalah orang lain
mengerti terhadap apa yang sedang kita bicarakan. Biarkan orang lain
menganggap diri kita bodoh, dan seolah-olah pitar mereka, itu hak mereka.
2. Etika Merokok
Merasakan kenikmatan adalah hak setiap orang. Merokok adalah
merasakan kenikmatan bagi mereka yang telah merasakan nikmatnya rokok.
Merokok sambil bekerja merupakan kebiaasaan yang kurang terpuji. Namun
demikian masih banyak yang bekerja sambil merokok dan tempat abu rokok
yang dimeja kerjanya bertumpuk dengan punting rokok, artinya bekerja harus
merokok maka pegawai yang berlaku demikian sudah kecanduan atau lebih
dari itu sudah kena penyakit, yakni penyakit merokok. Merokok yang
dilakukan pada saat yang tepat akan menunjukkan kepribadian yang menarik,
apalagi tidak merokok sama sekali adalah lebih gentle/menarik. Kebiasaan
tidak merokok dapat dilatih sejak kecil dan dibina dengan suatu keyakinan
bahwa tanpa mengisap rokokpun tak mengurangi martabat dirinya.
Terlepas pegawai yang merokok atau tidak, meja tempat bekerja hendaklah
bebas dari abu dan punting rokok. Kurang sedap raasanya meja kerja dipenuhi
punting rokok atau asbak tersaji penuh didepanya.
Ruangan bekerja adalah bukan ruangan untuk merokok. Lebih baik tidak
merokok di ruangan bekerja dan kalau ingin merokok keluarlah ketempat
tertentu untuk mengisap merokok, lebih-lebih untuk ruangan tempat bekerja
tidak ada pentilasi udara atau ber AC, jangan sekali-kali merokok.
3. Etika Minum
Minum sangat berguna sebagai penambahan energi, tubuh tidak boleh
kekurangan air, kalau ingin mempertahankan kesehatan. Pegawai yang duduk
seharian di kantor memerlukan kadar air secukupnya dalam tubuh.
Kekurangan air dalam tubuh akan berakibat mudah terserang penyakit kencing
batu, ginjal, lever, dan lain-lain.
Sangat dianjurkan pegawai mengatur diri untuk memperoleh air yang
cukup di tubuhnya dengan minum secara teratur. Karena itu di meja perlu ada
segelas air minum, namun alangkah baiknya tempat minum disediakan
ditempat lain dan pegawai yang akan minum mengambil sendiri dan minum
KORESPONDENSI 30
yang telah disediakan tidak dimeja kerja. Meja kerja yang bebas dari gelas air
minum, asbak, abu rokok dan punting rokok akan memberi kesan benar-benar
meja untuk kerja serta akan menimbulkan kesan yang anggun.
4. Etika Makan
Cukup makan, minum dan istirahat bagi seseorang yang bekerja keras
adalah syaat tetap untuk mempertahankan kesehatan. Dengan kesehatan yang
prima, seseorang akan dapat menjalankan tugas sehari-hari dengan sebaik-
baiknya.
Pegawai kantor pun harus menjaga kesehatannya tetap prima dan tetap fit
setiap hari. Cara mempertahankan kesehatan antara lain dengan
memperhatikan makn, minum dan istirahat secukupnya sesuai dengan aturan
kesehatan. Sekalipun demikian, makan dimeja kerja pada saat bekerja
bukanlah tindakan yang terpuji. Seperti halnya minum, sebaiknya makannya
pun tidak perlu dilakukan di meja kerja, tetapi dilakukan di tempat khusus atau
di kantin. Kebiasan makan, minum dan merokok diruangan tempat kerja, pada
saat jam kerja sebaiknya ditinggalkan dan ditiadakan, sehingga ruangan tempat
kerja benar-benar merupakan tempaat bekerja yang berfungsi produktif.
5. Etika di Kamar Kecil
Di kantor terdapat kamar kecil (toilet) sebagai penyelenggaraan kesehatan
amatlah besar. Ada sementara kantor yang mempergunakan air sebagai sarana
untuk membersihkan kamar kecil sehabis dipergunakan, tetapi ada pula yang
mempergunakan kertas pembersih (toilet paper) untuk membersihkan diri
sehabis buang air besar. Apapun sarana pembersih yang digunakan, kamar
kecil harus dijaga tetap bersih, walaupun sudah ada petugas khusus yang
mengurusi kebersihan kamar kecil tersebut. Sopan santun penggunaan kamar
kecil antara lain sebagai berikut :
1. Pakailah air secukupnya untuk membersihkan kakus, atau tempat
untuk buang air kecil
2. Tutup kran sehabis dipergunakan
3. Jangan membuang puntung rokok di WC atau tempat membuang air
kecil
4. Kertas pembersih yang telah dipergunakan hendaknya dibuang pada
tempatnya atau disiram dengan air kedalam closet.
5. Coret menyoret di kamar kecil adalah tidak termasuk adab luhur, oleh
karena itu jangan dilakukan.
6. Kalau untuk kamar kecil dikenakan dana, bayarlah dengan uang pas
7. Tinggalkan kamar kecil tetap bersih
8. Jika kamar kecil menggunakan karpet, berhatai-hatilah jangan sampai
basah.
9. Jangan membuang sampah kertas yang berakibat kotornya kamar
kecil.
KORESPONDENSI 31
6. Etika Kantin
Sudah dikemukakan bahwa keseimbangan kesehatan seseorang banyak
dipengaruhi oleh makanan, minuman dan cara hidup seseorang. Pegawai yang
bekerja selama 7 jam bekerja perlu penukaran kalori yang keluar dengan
makanan dan minuman serta istirahat secukupnya.
Waktu istirahat bagi pegawai bermaksud untuk mengembalikan tenaga
yang telah letih, agar sehabis waktu istirahat dapat bekerja kembali dengan
tetap produktif. Waktu istirahat makan, umumnya pegawai keluar kantor dan
membeli makanan dikantin atau rumah makan atau warung yang dekat dengan
kantor. Waktu makan dikantin hendaknya tetap memperhatikan sopan santun
sebagai adat kebiasaan yang baik antara lain sebagai berikut :
1. Pesanlah makanan dengan sabar. Sambil menanti anda dapat
membaca.
2. Kalau ada aturan antri untuk membeli makanan antrilah jangan
sekali-kali menyelak.
3. Makanlah dengan sopan, sebaiknya tidak berbicara waktu makan
makanan
4. Jagalah meja anda tetap bersih. Hindarilah makanan yang jatuh
dimeja atau minuman yang tumpah.
5. Sehabis makan, kalau anda minum dengan maksud menghilangkan
makanan yang melekat disela-sela gigi dengan berkumur, sebaiknya
tutuplah mulut dengan sapu tangan.
6. Jika terpaksa makanan yang melekat disela-sela gigi dan harus
dipergunakan tusuk gigi tutuplah mulut dengan telapak tangan
sementara tangan kanan menghilangkan makanan yang melekat.
7. Sendok dan garpu yang anda pakai hendaklah diletakkan dipiring
bekas makan
8. Bayarlah dengan uang pas sedapat mungkin dan jika pembayaran
memakai kupon belilah kupon lebih dahulu.
9. Ketika makan hendaknya mengingat kawan lain yang akan
mempergunakan kantin untuk keperluan yang sama.
7. Etika di Ruang Tempat Kerja
Ruangan tempat kerja pegawai umumnya dirancang untuk memperlancar
proses kerja agar efektif, efisien dan produktif. Selain itu ruang kerja pegawai
juga ditata agar menjadi tempat kerja yang aman, tertib, teratur, indah dan
kalau perlu artistic. Namun yang paling utama, tempat bekerja harus dapat
menghasilkan peningkatan produksi.
Dengan dasar pemikiran di atas, pegawai kantor wajib menjaga agar ruang
tempat kerja memenuhi fungsi utama meningkatkan produktivitas, disamping
fungsi lain. Konsekuensi dari peningkatan produksi dapat mempengaruhi
tingkah laku serta sikap pegawai kantor yang bekerja di ruangan itu.
KORESPONDENSI 32
Pegawai mempunyai kewajiban mengatur ruangan tempat bekerja,
sekurang-kurangnya ruangan tempat sekitar tempat duduk pegawai
menjalankan pekerjaan. Agar lebih efektif dan sesuai dengan kelancaran aliran
pekerjaan. Pada umumnya setiap pegawai yang diserahi meja, kursi, peralatan
lainnya yang harus menjadi tanggung jawabnya. Peralatan itu hendaklah
dipergunakan baik-baik untuk membantu penyelesaian tugas kewajibannya.
Untuk menjaga ruang tempat kerja tetap tertib, teratur indah dan produktif,
pegawai kantor terikat kepada sopan santun ketika berada di ruangan bekerja.
Adapun sopan santun yang perlu diperhatikan di ruang tempat kerja
meliputi antara lain sopan santun berbicara, merokok, makan, minum dan
sopan santun dikamar kecil serta di kantin.
KORESPONDENSI 33
LEMBAR PENILAIAN 2
PROSES
Prosedur :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menyusun peta konsep berupa hand out materi dan slide power point dengan
menggunakan laptop.
3. Menyimpan hasil kerja kelompok dalam bentuk soft file di dalam CD.
4. Mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Sedangkan kelompok lain
menyimak dan memberikan pertanyaan maupun sanggahan.
5. Mengumpulkan video komunikasi berupa soft file di dalam CD.
6. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada format Assessment Kinerja di bawah ini.
7. Berikan format ini kepada siswa sebelum assesment dilakukan.
8. Siswa diijinkan mengakses kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format ini.
Format Assesment Kinerja Proses
No Rincian Tugas Kinerja Skor
Maksimum
Skor Assesment
Oleh siswa
sendiri Oleh guru
1. Persiapan:
1. Mempersiapkan video
yang akan
dipresentasikan
2. Mempersiapkan bahan
untuk presentasi
3. Kehadiran
5
5
5
2. Pemilihan media pembuatan
video
10
3. Menjawab pertanyaan 15
4. Video komunikasi 15
5. Presentasi 15
6. Keterampilan :
a. Gestur
b. penampilan
15
15
Jumlah 100
KORESPONDENSI 34
Malang, Mei 2017
Siswa Guru
(.................................) (.................................)
KORESPONDENSI 35
LEMBAR PENILAIAN 3
Proses
Prosedur:
1. Menyiapkan peralatan yang digunakan untuk praktek komunikasi lisan.
2. Tugas siswa untuk membuat video komunikasi dengan ketentuan pada LK 1
3. Penentuan skor kinerja siswa mengacu pada Format Assesment Kinerjas dibawah
ini.
4. Berikan format ini kepada siswa sebelum assesment dilakukan.
5. Siswa diijinkan mengakses kinerja mereka sendiri dengan menggunakan format ini.
Format Assesment Psikomotorik
No Rincian Tugas Kinerja Skor
Maksimum
Skor Assesment
Oleh siswa
sendiri Oleh guru
1. Persiapan:
1. Mempersiapkan video
yang akan
dipresentasikan
2. Mempersiapkan bahan
untuk presentasi
3. Kehadiran
5
5
5
2. Pemilihan media pembuatan
video
10
3. Menjawab pertanyaan 15
4. Video komunikasi 15
5. Presentasi 15
6. Keterampilan :
c. Gestur
d. Penampilan
15
15
Jumlah 100
Malang, Mei 2017
Siswa Guru
(.................................) (.................................)
KORESPONDENSI 36
LEMBAR PENILAIAN 4
Format Pengamatan Perilaku
Nama Siswa :
Kelas :
Tanggal :
Petunjuk ;
Untuk setiap perilaku berikut ini, beri penilaian atas perilaku siswa menggunakan skala
berikut ini:
A = Sangat Kemajuan
B = Memuaskan
C = Menunjukkan Kemajuan
D = Memerlukan Perbaikan
Format Pengamatan Perilaku
No Rincian Tugas
Kinerja (RTK)
Memerlukan
Perbaikan
(D)
Menunjukkan
Kemajuan
(C)
Memuaskan
(B)
Sangat
Baik
(A)
1. Jujur
2. Disiplin
3. Tanggungjawab
4. Peduli
5. Santun
6. Ramah lingkungan
7. Gotong royong
8. Kerjasama
9. Cinta Damai
10. Responsif
11. Proaktif
Malang, Mei 2017
Penyusun
(.............................)
KORESPONDENSI 37
RANGKUMAN MATERI
DASAR-DASAR KOMUNIKASI LISAN
1. Pengertian Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yangberarti "berpartisipasi"
atau memberitahukan. Komunikasi diartikan sebagai proses pemberitahuan, ada pihak
yang memberitahu dan ada pihak yang diberitahu.
Sedangkan pengertian komunikasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut :
1. Pengertian komunikasi menurut Kamus Indonesia Umum oleh W.J.S.
Poerwadarmita mengatakan bahwa komunikasi itu adalah perhubungan.
2. Pengertian komunikasi menurut Ensiklopedia adalah penyelenggaraan tata
hubungan kegiatan menyampaikan warta, dari satu pihak ke pihak lain dalam
suatu organisasi.
3. Pengertian komunikasi antara (antar) manusia adalah suatu informasi, ide atau
pernyataan yang ditujukan kepada orang lain.
4. Pengertian komunikasi massa adalah segenap aktivitas yang dilakukan industri,
perhimpunan jabatan, pemerintah atau organisasi untuk menciptakan dan
memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan pihak yang dituju.
2. Komponen Komunikasi
Kata komponen menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah unsur yang
berarti bagian yang berperan dalam proses komunikasi. Dalam proses komunikasi
terdapat beberapa komponen yang sangat berperan, yaitu :
1. Komunikator (communicator) yaitu sumber pengirim berita.
2. Enkode, adalah proses pengantar pesan.
3. Pesan atau berita (message) atau ide yang disampaikan.
4. Dekode ialah proses penerimaan pesan.
5. Komunikan (communicate) yaitu orang yang menerima berita, yang ditafsirkan
melalui pendengaran, penglihatan.
6. Tanggapan atau respon (feedback).
Menurut Laswell, komponen-komponen komunikasi adalah :
a. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan
kepada pihak lain.
b. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak
kepada pihak lain.
c. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan.
Dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang
mengalirkan getaran nada/suara.
KORESPONDENSI 38
d. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari
pihak lain
e. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan
yang disampaikannya.
f. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi
itu akan dijalankan ("Protokol").
Komponen komunikasi hampir sama dengan unsur-unsur komunikasi, yaitu :
1. Komponen Komunikan
2. Komponen Komunikator
3. Komponen Pesan
4. Komponen Umpan Balik
1. Komponen Komunikan
Seseorang dapat dan akan menerima pesan apabila dalam kondisi sebagai berikut:
1. Pesan komunikasi benar-benar dimengerti oleh penerima pesan
2. Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk mencapai tujuan
3. Pengambilan keputusan dilakukan secara sadar untuk kepentingan pribadinya
4. Mampu menempatkan baik secara mental atau fisik
2. Komponen Komunikator
Komunikasi dapat berjalan efektif bila adanya kepercayaaan dalam diri komunikator
(self credibility) dan kepercayaan kepada komunikator mencerminkan pesan yang
diterima komunikan dianggap benar serta sesuai kenyataan dan daya tarik
komunikator (source attractiviness).
3. Komponen pesan
Pesan dapat berupa nasehat, bimbingan, dorongan, informasi dll. Pesan dapat
disampaikan melalui lisan maupun nonverbal.
4. Umpan balik
Merupakan respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang
diterimanya. Umpan balik dapat digunakan untuk mengukur besarnya informasi
yang diterima dibandingkan dengan yang diterima.
5. Komponen Komunikasi
1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang nyata atau berwujud.
2. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan status di antara mereka
yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di
mana mereka berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa
persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda
gurau,
3. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau sejarah
dimana komunikasi berlangsung.
KORESPONDENSI 39
6. Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya,
berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-
gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita
menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan
enkoding. Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau
membaca) sebagai dekoding (decoding).
7. Kompetensi Komunikasi
Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi
secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup hal-hal
seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi
kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi.
8. Pesan
Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan
menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kita.
Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau
tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara
nonverbal.
9. Saluran
Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan.
10. Umpan balik
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernya. Umpan
balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang lain. Dalam diagram universal
komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain
dalam kedua arah adalah umpan balik.
11. Gangguan
Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan.
Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam
mengirimkan pesan. Gangguan dalam komunikasi tidak terhindarkan. Semua
komunikasi mengandung gangguan, dan walaupun kita tidak dapat meniadakannya
samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknya. Menggunakan bahasa
yang lebih akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan menerima pesan
nonverbal, serta meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menerima serta
mengirimkan umpan balik adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguan.
3. Faktor-faktor keberhasilan komunikasi :
1. Penguasan pengetahuan teknik khusus sesuai dengan bidangnya.
2. Penguasaan asas-asas komunikasi.
3. Adanya semangat kerja dan mental yang memenuhi syarat.
KORESPONDENSI 40
Faktor keberhasilan komunikasi dari sudut komunikator :
1. Kecakapan komunikator. Seorang komunikator harus menguasai cara-cara
menyampaikan buah pikiran, baik secara lisan maupun tertulis.
2. Sikap komunikator. Sikap komunikator itu harus tegas agar dapat menanamkan
kepercayaan pendengar atau pembaca terhadap uraian-uraian yang
disampaikan.
3. Pengetahuan komunikator. Komunikator harus memiliki pengetahuan yang
luas dalam segala bidang.
4. Sistem sosial. Dalam organisasi, komunikator dipengaruhi oleh kedudukannya.
Sedangkan dalam masyarakat, komunikator harus menyesuaikan kepada sifat-
sifat masyarakat tersebut.
5. Fisik dan indera komunikator/saluran komunikasi. Komunikasi lisan sangat
dipengaruhi oleh suara yang mantap, ucapan yang jelas, dan gerak gerik yang
baik dalam mendukung pembicaraan.
Faktor keberhasilan komunikasi dari sudut komunikan :
1. Kecakapan komunikan. Seorang komunikan harus mempunyai kecakapan
dalam mendengarkan, membaca, dan menanggapi pembicaraan.
2. Sikap komunikan. Komunikan perlu memiliki sikap simpatik, rendah hati, dan
tegas.
3. Pengetahuan komunikan. Komunikan yang memiliki pengetahuan yang luas
akan lebih cepat memahami isi suatu pembicaraan dan mudah menafsirkan
maksud dari komunikator.
4. Sistem sosial. Komunikan harus memahami kedudukan komunikator serta
menyesuaikan diri terhadap sistem sosialnya.
5. Fisik dan indera komunikan/saluran komunikasi. Komunikan harus memiliki
kondisi fisik yang baik dalam penglihatan, pendengaran, dan indera lainnya.
Faktor-faktor penghambat komunikasi :
1. Kecapakan yang kurang baik.
2. Sikap yang kurang tepat.
3. Pengetahuan yang kurang.
4. Kurang memahami sistem sosial.
5. Kesalahan bahasa.
6. Jarak komunikator dan penerima.
7. Indera yang rusak.
8. Komunikasi yang berlebihan.
9. Komunikasi satu arah
KORESPONDENSI 41
4. Proses dan Media Komunikasi
Proses komunikasi :
5. Media Komunikasi
1. Pesawat Telpon
Telepon merupakan kebutuhan utama di dalam kegiatan komunikasi lisan di
kantor. Komunikasi melalui telpon merupakan sebuiah kesempatan untuk membina dan
meningkatkan jalinan komunikasi yang dapat saling menguntungkan. Kesempatan
berkomunikasi melalui telpon dapat digunakan untuk menjelaskan,
mengkonfirmasikan bahkan meluruskan berita-berita atau segala sesuatu yang
berhubungan dengan kantor.
2. Presentasi
Menyampaikan gagasan melalui presentasi saat ini sudah merupakan bagian dari tugas
karyawan kantor terutama para eksekutifnya. Keterampilan yang tinggi dalam hal ini
akan menjadi modal bagi seseorang yang sedang meniti jalur karirnya. Presentasi
merupakan media komunikasi lisan untuk menyampaikan pikiran, ide-ide atau
keterangan mengenai apa saja yang menjadi tanggung jawab seseorang baik itu
merupakan barang ataupun jasa.
6. Jenis-Jenis Komunikasi
1. Komunikasi menurut lawan
Komunikasi ini dapat dibagi menjadi :
3. Komunikasi pribadi (satu lawan satu).
4. Komunikasi umum (satu lawan banyak, banyak lawan satu, banyak lawan
banyak). Komunikasi lawan banyak adalah komunikasi yang berhadapan
langsung dengan komunikasi dalam arti jamak.
2. Komunikasi menurut jumlah
3. Komunikasi perorangan atau komunikasi pribadi.
Pesan yang
akan
dikirimkan
Saluran
Gangguan
Umpan balik
Pesan
diterima
Pesan
disandikan
Penyediaan
pesan
Pengirim Penerima
KORESPONDENSI 42
4. Komunikasi kelompok antar badan dengan badan atau organisasi dengan
organisasi.
3. Komunikasi menurut maksud
Komunikasi ini digolongkan menjadi :
1. Memberi perintah atau instruksi.
2. Nasehat
3. Saran
4. Berpidato
5. Berunding
6. Musyawarah
7. Pertemuan
8. Wawancara
4. Komunikasi langsung dan tidak langsung
1. Komunikasi langsung atau tatap muka adalah komunikasi yang disampaikan
secara langsung melalui tatap muka.
2. Komunikasi tidak langsung adalah komunikasi yang disampaikan tidak secara
langsung atau tidak bertatap muka.
5. Komunikasi internal. Yaitu komunikasi yang dilakukan dalam lingkungan itu sendiri.
Komunikasi internal dapat dibagi menjadi :
1. Hubungan tegak (vertikal). Proses menyampaikan sesuatu warta dari pihak
pimpinan kepada pegawai maupun sebaliknya. Hubungan vertikal ke bawahan
berwujud perintah dan petunjuk.
2. Hubungan datar (horizontal). Adalah hubungan diantara pejabat atau satu
jenjang pada organisasi.
7. Prinsip – prisip Komunikasi
Prinsip teknik dasar berbicara. Prinsip-prinsipnya adalah sebagai berikut :
1. Prinsip motivasi dalam komunikasi. Adalah memberikan dorongan untuk
membangkitkan minat para pendengar dalam menanggapi suatu masalah yang
disampaikan. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam prinsip motivasi,
yaitu : a). Mengutarakan dorongan kebutuhan. Dengan mengutarakan
pentingnya bahan yang akan dibicarakan, terutama bagi para
pendengar. b). Menghargai si pendengar. Hendaknya pembicara dapat
menghargai para pendengarnya karena dengan hal itu pendengar akan merasa
nyaman dalam mendengarkan apa yang kita sampaikan. c). Memanfaatkan
dorongan ingin tahu. Pada dasarnya manusia memiliki rasa ingin tahu yang
besar akan sesuatu yang baru.
2. Prinsip perhatian. Prinsip perhatian adalah bagaimana cara agar pembicara
dapat menarik perhatian pendengar dan mengajakanya masuk dalam
pembicaraan yang pembicara ciptakan. Hal-hal yang menarik perhatian
pendengar dapat dijelaskan sebagai berikut :a). Hal-hal yang aneh. b).
KORESPONDENSI 43
Membicarakan hal yang lucu. c). Membicarakan hal yang dominan (mencolok).
d). Membicarakan hal yang sesuai dengan kebutuhan
3. Prinsip keinderaan dalam komunikasi. Prinsip ini bertumpu pada pendapat
sarjana Amerika yang bernama John Dewey, ia mengatakan bahwa "belajar"
yang baik adalah berbuat (learning by doing). sebagai contoh, jika ingin
ceramah tentang pasar modal sebaiknya membawa alat-alat peraga yang
lengkap.
4. Prinsip pengertian di dalam berbicara. Cara yang terbaik dalam penyampaian
prinsip pengertian di dalam berbicara adalah sebagai berikut : a). Sebelum
menguraikan suatu masalah, uraikan terlebih dahulu sistematika yang akan
dibahas, kemudian baru per pokok bahasan. Setelah selesai, utarakan
ringkasannya, kemudian simpulkan keseluruhannya secara singkat. b). Uraian
pembicaraan sistematis dan logis. Maksudnya teratur menurut tingkatannya
serta dapat diterima akal sehat. c). Memberikan ungkapan-ungkapan yang
kongkrit. Maksudnya untuk mempermudah cara penyajian dan mempermudah
penangkapan pendengar.
8. Pengertian Etika
Etika (Yunani kuno "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah
sesuatu dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau
kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup
analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
Etika terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu:
1. Meta-etika (studi konsep etika).
2. Etika normatif (studi penentuan nilai etika).
3. Etika terapan (studi penggunaan nilai-nilai etika).
Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia
dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang
buruk.
1. Drs. O.P. Simorangkir. Etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam
berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
2. Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat. Etika adalah teori tentang tingkah
laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat
ditentukan oleh akal.
3. Drs. H. Burhanudin Salam. Etika adalah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam
hidupnya.
4. Aristoteles. Mengemukakan etika kedalam dua pengertian yakni: Terminius
Technicus & Manner and Custom. Terminius Technicus ialah etika dipelajari
sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari suatu problema tindakan atau
KORESPONDENSI 44
perbuatan manusia. Sedangkan yang kedua yaitu, manner and custom ialah
suatu pembahasan etika yang terkait dengan tata cara & adat kebiasaan yang
melekat dalam kodrat manusia (in herent in human nature) yang sangat terikat
dengan arti “baik & buruk” suatu perilaku, tingkah laku atau perbuatan manusia.
5. Menurut KBBI. Etika ialah ilmu tentang baik dan buruknya perilaku, hak dan
kewajiban moral; sekumpulan asa atau nila-nilai yang berkaitan dengan akhlak;
nilai mengenai benar atau salahnya perbuatan atau perilaku yang dianut
masyarakat.
9. Pengertian Kepribadian
Dalam bahasa Inggris istilah kepribadian adalah personality. Istilah ini berasal
dari kata bahasa latin persona, yang berarti topeng, perlengkapan yang selalu dipakai
dalam pentas drama Yunani kuno. Istilah ini kemudian diadopsi oleh orang-orang
Roma dan mendapatkan konotasi baru “sebagaimana seseorang nampak dihadapan
orang lain”. Konotasi seperti ini seolah-olah menunjukkan bahwa kepribadian bukanlah
diri orang tersebut yang sebenarnya. Sebagai suatu bidang studi empiris, konotasi itu
sudah banyak berubah.
Para psikologi dan filsafat nampaknya mulai sepakat, bahwa manifestasi kepribadian
dapat dilihat dari :
1. Kenyataan yang bersifat biologis
2. Kenyataan pisikologi
3. Kenyataan sosial
10. Garis Besar Etika Kantor
8. Etika Berbicara
Melakukan pembicaraan antar pegawai diruangan tempat bekerja ialah cara
efektif untuk menyelesaikan pekerjaan kantor. Bahkan pegawai wajib melakukan
pendekatan, konsultasi dengan sesama rekan dan membicarakan tentang masalah yang
berhubungan dengan masalah yang terjadi di kantor dan mencari jalan penyelesaiannya.
1. Berbicara Harus Menatap Lawan Bicara. Yang harus anda perhatikan ketika
berbicara adalah konsentrasikan diri anda sepenuhnya kepada lawan bicara.
jangan melihat ke arah lain sehingga membuat lawan bicara tersinggung.
Menatap lawan bicara sungguh-sungguh (bukan mendelik/melirik) termasuk
etika berbicara yang baik. Obyek anda adalah lawan bicara bukan yang lain.
Bicara itu bukan hanya dengan mulut, tetapi juga dengan hati dan seluruh tubuh
kita kecuali kalau kita berbicara melalui telepon. Ketika berbicara usahakan
seluruh gerak tubuh kita mengarah ke lawan bicara sehingga kita tahu
bagaimana reaksi lawan bicara ketika membalas apa yang kita ucapkan. Kalau
pandangan kita beralih ke tempat lain, kita tahu apakah lawan bicara tulus
dengan ucapannya atau tidak. Bisa jadi lawan bicara bilang setuju tetapi mimik
wajahnya dan kita tahu karena pandangan kita tidak tertuju kepadanya. Pada
saat berbicara semestinya kita sudah mempersiapkan mental kita sepenuhnya.
Karena yang kita hadapi adalah manusia yang mempunyai perasaan, bisa
KORESPONDENSI 45
senang dan susah, bisa tersinggung dan marah-marah. Oleh sebab itu, baik itu
mimik maupun mata kita harus menampakan wajah yang bersahabat dan
sungguh-sungguh.
2. Suara Harus Terdengar Jelas. Disamping kita harus menatap lawan bicara,
yang tak kalah pentingnya adalah menata suara kita agar lawan bicara dapat
menangkap dengan jelas apa yang sedang kita bicarakan. Tidak boleh terlalu
terburu-buru dan jangan terlalu pelan. Usahakan suara yang keluar bisa
terdengar jelas agar lawan bicara dapat terdengar apa yang kita ucapkan. Karena
kondisi tertentu seringkali kita tidak dapat mengontrol suara kita, sehingga
menjadi terlalu cepat. Lawan bicara merasa perlu menegaskan kembali dengan
bertanya balik. Atau karena tidak ingin didengar orang lain, kita berusaha
merendahkan intonasi suara sehingga di telinga lawan bicara terdengar seperti
desis ular. Kedua-duanya bukan cara yang efektif dalam berbicara. Di samping
tidak efektif, pembicaraan yang kurang terdengar jelas di telinga lawan bicara
kadang-kadang menimbulkan kejengkelan bagi lawan bicara. Maunya ingin
cepat-cepat selesai tetapi malah menimbulkan persoalan baru yang tidak
selesai-selesai. Tentunya ini akan merugikan diri kita sendiri.
3. Gunakanlah Tata Bahasa yang Baik dan Benar. Bahasa dapat menunjukan
kualitas kepribadian dan latar belakang seseorang. Bahasa pegawai kantor, jelas
berbeda dengan orang berjualan di pasar. Salah satu unsur pembedanya terdapat
dalam pemakaian tata bahasa yang digunakan. Kita harus mengetahui mana
subyek, mana predikat, obyek dan keterangan dalam sebuah kalimat. Kita harus
tahu pula bagaimana menempatkan perangkat kalimat pada tempat yang benar.
jangan sampai kita bingung dengan kalimat yang kita ucapkan sendiri.
Umpamanya dengan membolak-balik kedudukan subyek, predikat dan obyek
sehingga menjadi kalimat yang tidak beraturan.
4. Jangan menggunakan Nada Suara yang Tinggi. Citra pegawai kantor adalah
citra kesopanan artinya orang lain melihat pegawai kantor sebagai orang yang
tahu etika, punya tata-krama dan santun dalam segala tindak-tanduknya. Sikap
dan perilakunya mencerminkan orang berpendidikan. Kesan tersebut akan
semakin membekas ketika kita sedang berbicara. Dari pembicaraan itu orang
lain akan dapat menilai, apakah kita seorang pegawai kantor atau bukan. Gaya
bicara, intonasi yang dipakai, dan tata bahasa, jelas berpengaruh besar di telinga
pendengar. Pakailah nada suara yang datar-datar saja, sehingga setiap orang
dapat mendengarnya dengan baik. Kalau terlalu tinggi dikhawatirkan tidak
semua pendengarnya dapat mendengar dengan baik. Apalagi jika kita ditunjuk
sebagai pembicara, nada suara harus benar-benar dijaga. Sebab, pendengar
dalam sebuah forum baik ceramah maupun diskusi cenderung beragam.
5. Pembicaraan Mudah Dimengerti. Tujuan utama berbicara adalah untuk
membuat lawan bicara mengerti apa yang sedang kita bicarakan. Oleh sebab itu,
sebaiknya kita cukup toleran dengan para pendengar kita. Kita harus pandai-
pandai memilih lawan bicara, sebab hal ini berkaitan dengan bahasa yang kita
pakai. Jangan karena ingin dianggap sebagai pegawai kantor ke mana-mana kita
KORESPONDENSI 46
selalu menggunakan bahasa tingkat tinggi. Pakailah bahasa yang sederhana dan
mudah dimengerti. Tidak penting anggapan orang lain terhadap diri kita, yang
penting adalah orang lain mengerti terhadap apa yang sedang kita bicarakan.
Biarkan orang lain menganggap diri kita bodoh, dan seolah-olah pitar mereka,
itu hak mereka.
9. Etika Merokok
Merasakan kenikmatan adalah hak setiap orang. Merokok adalah merasakan
kenikmatan bagi mereka yang telah merasakan nikmatnya rokok. Merokok sambil
bekerja merupakan kebiaasaan yang kurang terpuji. Namun demikian masih banyak
yang bekerja sambil merokok dan tempat abu rokok yang dimeja kerjanya bertumpuk
dengan punting rokok, artinya bekerja harus merokok maka pegawai yang berlaku
demikian sudah kecanduan atau lebih dari itu sudah kena penyakit, yakni penyakit
merokok. Merokok yang dilakukan pada saat yang tepat akan menunjukkan
kepribadian yang menarik, apalagi tidak merokok sama sekali adalah lebih
gentle/menarik. Kebiasaan tidak merokok dapat dilatih sejak kecil dan dibina dengan
suatu keyakinan bahwa tanpa mengisap rokokpun tak mengurangi martabat dirinya.
Terlepas pegawai yang merokok atau tidak, meja tempat bekerja hendaklah bebas dari
abu dan punting rokok. Kurang sedap raasanya meja kerja dipenuhi punting rokok atau
asbak tersaji penuh didepanya.
Ruangan bekerja adalah bukan ruangan untuk merokok. Lebih baik tidak
merokok di ruangan bekerja dan kalau ingin merokok keluarlah ketempat tertentu untuk
mengisap merokok, lebih-lebih untuk ruangan tempat bekerja tidak ada pentilasi udara
atau ber AC, jangan sekali-kali merokok.
10. Etika Minum
Minum sangat berguna sebagai penambahan energi, tubuh tidak boleh
kekurangan air, kalau ingin mempertahankan kesehatan. Pegawai yang duduk seharian
di kantor memerlukan kadar air secukupnya dalam tubuh. Kekurangan air dalam tubuh
akan berakibat mudah terserang penyakit kencing batu, ginjal, lever, dan lain-lain.
Sangat dianjurkan pegawai mengatur diri untuk memperoleh air yang cukup di
tubuhnya dengan minum secara teratur. Karena itu di meja perlu ada segelas air minum,
namun alangkah baiknya tempat minum disediakan ditempat lain dan pegawai yang
akan minum mengambil sendiri dan minum yang telah disediakan tidak dimeja kerja.
Meja kerja yang bebas dari gelas air minum, asbak, abu rokok dan punting rokok akan
memberi kesan benar-benar meja untuk kerja serta akan menimbulkan kesan yang
anggun.
11. Etika Makan
Cukup makan, minum dan istirahat bagi seseorang yang bekerja keras adalah
syaat tetap untuk mempertahankan kesehatan. Dengan kesehatan yang prima, seseorang
akan dapat menjalankan tugas sehari-hari dengan sebaik-baiknya.
Pegawai kantor pun harus menjaga kesehatannya tetap prima dan tetap fit setiap
hari. Cara mempertahankan kesehatan antara lain dengan memperhatikan makn, minum
dan istirahat secukupnya sesuai dengan aturan kesehatan. Sekalipun demikian, makan
dimeja kerja pada saat bekerja bukanlah tindakan yang terpuji. Seperti halnya minum,
KORESPONDENSI 47
sebaiknya makannya pun tidak perlu dilakukan di meja kerja, tetapi dilakukan di tempat
khusus atau di kantin. Kebiasan makan, minum dan merokok diruangan tempat kerja,
pada saat jam kerja sebaiknya ditinggalkan dan ditiadakan, sehingga ruangan tempat
kerja benar-benar merupakan tempaat bekerja yang berfungsi produktif.
12. Etika di Kamar Kecil
Di kantor terdapat kamar kecil (toilet) sebagai penyelenggaraan kesehatan
amatlah besar. Ada sementara kantor yang mempergunakan air sebagai sarana untuk
membersihkan kamar kecil sehabis dipergunakan, tetapi ada pula yang mempergunakan
kertas pembersih (toilet paper) untuk membersihkan diri sehabis buang air besar.
Apapun sarana pembersih yang digunakan, kamar kecil harus dijaga tetap bersih,
walaupun sudah ada petugas khusus yang mengurusi kebersihan kamar kecil tersebut.
Sopan santun penggunaan kamar kecil antara lain sebagai berikut :
1. Pakailah air secukupnya untuk membersihkan kakus, atau tempat untuk buang
air kecil
2. Tutup kran sehabis dipergunakan
3. Jangan membuang puntung rokok di WC atau tempat membuang air kecil
4. Kertas pembersih yang telah dipergunakan hendaknya dibuang pada tempatnya
atau disiram dengan air kedalam closet.
5. Coret menyoret di kamar kecil adalah tidak termasuk adab luhur, oleh karena
itu jangan dilakukan.
6. Kalau untuk kamar kecil dikenakan dana, bayarlah dengan uang pas
7. Tinggalkan kamar kecil tetap bersih
8. Jika kamar kecil menggunakan karpet, berhatai-hatilah jangan sampai basah.
9. Jangan membuang sampah kertas yang berakibat kotornya kamar kecil.
13. Etika Kantin
Sudah dikemukakan bahwa keseimbangan kesehatan seseorang banyak
dipengaruhi oleh makanan, minuman dan cara hidup seseorang. Pegawai yang bekerja
selama 7 jam bekerja perlu penukaran kalori yang keluar dengan makanan dan
minuman serta istirahat secukupnya.
Waktu istirahat bagi pegawai bermaksud untuk mengembalikan tenaga yang
telah letih, agar sehabis waktu istirahat dapat bekerja kembali dengan tetap produktif.
Waktu istirahat makan, umumnya pegawai keluar kantor dan membeli makanan
dikantin atau rumah makan atau warung yang dekat dengan kantor. Waktu makan
dikantin hendaknya tetap memperhatikan sopan santun sebagai adat kebiasaan yang
baik antara lain sebagai berikut :
1. Pesanlah makanan dengan sabar. Sambil menanti anda dapat membaca.
2. Kalau ada aturan antri untuk membeli makanan antrilah jangan sekali-kali
menyelak.
3. Makanlah dengan sopan, sebaiknya tidak berbicara waktu makan makanan
KORESPONDENSI 48
4. Jagalah meja anda tetap bersih. Hindarilah makanan yang jatuh dimeja atau
minuman yang tumpah.
5. Sehabis makan, kalau anda minum dengan maksud menghilangkan makanan
yang melekat disela-sela gigi dengan berkumur, sebaiknya tutuplah mulut
dengan sapu tangan.
6. Jika terpaksa makanan yang melekat disela-sela gigi dan harus dipergunakan
tusuk gigi tutuplah mulut dengan telapak tangan sementara tangan kanan
menghilangkan makanan yang melekat.
7. Sendok dan garpu yang anda pakai hendaklah diletakkan dipiring bekas makan
8. Bayarlah dengan uang pas sedapat mungkin dan jika pembayaran memakai
kupon belilah kupon lebih dahulu.
9. Ketika makan hendaknya mengingat kawan lain yang akan mempergunakan
kantin untuk keperluan yang sama.
14. Etika di Ruang Tempat Kerja
Ruangan tempat kerja pegawai umumnya dirancang untuk memperlancar proses
kerja agar efektif, efisien dan produktif. Selain itu ruang kerja pegawai juga ditata agar
menjadi tempat kerja yang aman, tertib, teratur, indah dan kalau perlu artistic. Namun
yang paling utama, tempat bekerja harus dapat menghasilkan peningkatan produksi.
Dengan dasar pemikiran di atas, pegawai kantor wajib menjaga agar ruang
tempat kerja memenuhi fungsi utama meningkatkan produktivitas, disamping fungsi
lain. Konsekuensi dari peningkatan produksi dapat mempengaruhi tingkah laku serta
sikap pegawai kantor yang bekerja di ruangan itu.
Pegawai mempunyai kewajiban mengatur ruangan tempat bekerja, sekurang-
kurangnya ruangan tempat sekitar tempat duduk pegawai menjalankan pekerjaan. Agar
lebih efektif dan sesuai dengan kelancaran aliran pekerjaan. Pada umumnya setiap
pegawai yang diserahi meja, kursi, peralatan lainnya yang harus menjadi tanggung
jawabnya. Peralatan itu hendaklah dipergunakan baik-baik untuk membantu
penyelesaian tugas kewajibannya. Untuk menjaga ruang tempat kerja tetap tertib,
teratur indah dan produktif, pegawai kantor terikat kepada sopan santun ketika berada
di ruangan bekerja.
Adapun sopan santun yang perlu diperhatikan di ruang tempat kerja meliputi
antara lain sopan santun berbicara, merokok, makan, minum dan sopan santun dikamar
kecil serta di kantin.