PERANCANGAN OCEANARIUM DI SEMARANG
DENGAN PENDEKATAN KONSEP ARSITEKTUR METAFORA
Landasan konseptual
Perencanaan dan perancangan arsitektur
TUGAS AKHIR
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik
Arsitektur
Di Susun Oleh :
Arief Wahyu Nur Hidayat
(5112411032)
PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TENIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul
“Oceanarium di Semarang dengan konsep Arsitektur Metafora” ini yang disusun
oleh Arief Wahyu Nur Hidayat dengan NIM 5112411032 telah disetujui oleh
pembimbing untuk diajukan ke Sidang Ujian Tugas Akhir pada :
Hari : Selasa
Tanggal : 15 Desember 2015
Dosen Pembimbing II
Ir. EKO BUDI SANTOSO, M.T
NIP. 19631114199102 1 001
Dosen Pembimbing I
Ir. Bambang Setyohadi, M.T
NIP 19670509200112 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang
Drs. Sucipto, M.T
NIP 19630101 199102 1 001
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur dengan judul
“Oceanarium di Semarang dengan Konsep Arsitektur Metafora” ini telah
dipertahankan oleh oleh Arief Wahyu Nur Hidayat dengan NIM 5112411032 di
hadapan Panitia Ujian Tugas Akhir Program Studi S1 Arsitektur, Jurusan Teknik
Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang pada Senin, tanggal 7
Desember 2015
Panitia Ujian Tugas Akhir:
Ketua Sekretaris
Drs. Sucipto, M.T Ir. Bambang Setyohadi, M.T
NIP 19630101 199102 1 001 NIP 19670509200112 1 001
Pembimbing I Pembimbing II
Ir. Bambang Setyohadi, M.T
NIP. 19670509200112 1 001
Penguji
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Semarang
Dr. Nur Qudus, M.T
NIP. 19691130199403 1 001
Andi Purnomo, S.T, M.A
NIP. 19710415199803 1 004
Ir. Eko Budi Santoso, M.T
NIP. 19631114199102 1 001
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
iv
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam penyusunan Landasan
Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Semarang, 29 Desember 2015
Arief Wahyu Nur Hidayat
NIM. 5112411032
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
v
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
(LP3A) Tugas Akhir Oceanarium di Semarang Dengan Konsep Arsitektur
Metafora ini dengan baik dan lancar tanpa terjadi suatu halangan apapun yang
mungkin dapat mengganggu proses penyusunan LP3A Oceanarium ini.
LP3A Oceanarium ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
kelulusan akademik di Universitas Negeri Semarang serta landasan dasar untuk
merencanakan desain Oceanarium nantinya. Judul Tugas Akhir yang penulis
pilih adalah ” Oceanarium di Semarang Dengan Konsep Arsitektur Metafora”.
Dalam penulisan LP3A Oceanarium ini tidak lupa penulis untuk
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu,
membimbing serta mengarahkan sehingga penulisan LP3A Oceanarium ini dapat
terselesaikan dengan baik. Ucapan terimakasih saya tujukan kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan kemudahan, kelancaran, serta
kekekuatan sehingga dapat menyelesaikannya dengan baik
2. Bapak Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri
Semarang
3. Bapak Dr. Nur Qudus, M.T., Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri
Semarang
4. Bapak Drs. Sucipto, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Universitas
Negeri Semarang
5. Bapak Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T., selaku Kepala Program
Studi Teknik Arsitektur S1 Universitas Negeri Semarang dan selaku Dosen
Pembimbing I yang memberikan masukan, arahan, ide-ide, dan persetujuan
dalam penyusunan LP3A Oceanarium ini dengan penuh keikihlasan dan
ketabahan dalam membantu memperlancar Tugas Akhir
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
vi
6. Bapak Ir. Eko Budi Santoso, M.T, yang juga selaku pembimbing yang
memberikan arahan, bimbingan, masukan dan persetujuan dalam
penyusunan LP3A Oceanarium ini
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Arsitektur UNNES yang memberikan bantuan
arahan dalam penyusunan LP3A Oceanarium ini
8. Kedua orang tua, kerabat dan saudara-saudara saya, Terimakasih untuk
semua perhatian dan kesabarannya dalam menyikapi semua tingkah laku
penulis selama pengerjaan LP3A Oceanarium ini
9. Semua keluargaku, teman-teman Arsitektur UNNES 2010-2015 yang telah
memberikan dukungan
Ucapan terimakasih ini penulis haturkan kepada semua pihak yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dorongan dan
motivasi. Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, maka segala
saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi
sempurnanya penulisan LP3A Oceanarium ini. Semoga penulisan ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.
Semarang, 29 Desember 2015
Penulis
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
vii
PERSEMBAHAN
Tugas Akhir LP3A Oceanarium di Kawasan Pantai Marina Semarang ini
penulis persembahkan kepada :
Ketua Jurusan Teknik Sipil, Drs. Sucipto, M.T. yang telah memberikan ijin
bagi penulis untuk melaksanakan Tugas Akhir Oceanarium
Kaprodi S1 Arsitektur Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T. yang
memberikan arahan dalam program Tugas Akhir ini sehingga memperlancar
proses penulisan LP3A Oceanarium ini
Pembimbing Tugas Akhir Ir. Bambang Bambang Setyohadi K.P, M.T. dan Ir.
Eko Budi Santoso, M.T, yang memberikan arahan, bimbingan, masukan dan
persetujuan dalam penyusunan Tugas akhir Oceanarium ini dengan penuh
keikihlasan dalam membantu memperlancar jalannya proses Tugas Akhir
Seluruh Bapak/Ibu Dosen Arsitektur UNNES yang memberikan bantuan
arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini
Kedua orang tua, dan saudara-saudara saya, Terimakasih untuk semua
perhatian dan kesabarannya dalam menyikapi semua tingkah laku penulis
selama pengerjaan Tugas Akhir ini
Teman-teman seperjuangan Tugas Akhir Periode 3 terimakasih atas
bantuan dan kerja samanya selama Tugas Akhir ini.
Semua teman-teman Arsitektur UNNES 2010-2015 yang telah memberikan
dukungan
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
viii
ABSTRAK
Arief Wahyu Nur Hidayat 2015
“Oceanarium di Semarang Dengan Konsep Arsitektur Metafora” Dosen Pembimbing :
Ir. Bambang Setyohadi, M.T dan Ir. Eko Budi Santoso, M.T Teknik Arsitektur S1
Sampai saat ini, SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium berkapasitas besar yang ada di Indonesia, hal ini tidak sebanding dengan kekayaan laut yang dimiliki Indonesia. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 13.466, luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.
Kecenderungan masyarakat gemar memelihara binatang laut dalam wadah akuarium atau kolam, merupakan salah satu bukti adanya usaha manusia mendekatkan diri terhadap alam, dengan memelihara dan memperlajari kehidupan lain di luar dirinya, sebagai akibat munculnya kebutuhan rekreasi dari kegiatan rutinitas sehari-hari. Untuk dapat mengungkapkan rahasia kehidupan laut, perlu adanya suatu usaha menampilkan dalam media atau wadah yang tepat agar dapat diamati secara jelas dengan tidak meninggalkan unsur-unsur habitat aslinya. Oleh karena itu dengan adanya media atau wadah tersebut, diharapkan mampu menjadi jembatan pengetahuan masyarakat akan rahasia kehidupan laut. Iwan Sutrisno, 1993
Pemilihan lokasi tapak perencanaan diperlukan sebuah lokasi yang tepat dari segi peruntukan lahan, lahan yang tepat adalah lahan yang memiliki area yang langsung bebatasan dengan air laut dan diperuntukkan sebagai kawasan wisata, aksebilitas yang mudah dijangkau, jaringan infrastruktur juga sangat diperlukan dalam pemilihan lokasi guna untuk mendukung sarana yang ada dalam bangunan. Selain itu juga view kedalam maupun keluar tapak yang akan menjadi ketertarikan suatu tempat wisata. Dari beberapa kriteria di atas dipilihlah satu site rencana yang berada di Pantai Marina, Semarang. dengan luas 7,30 Ha. Pendekatan perencanaan Oceanarium ini meliputi pendekatan site, pendekatan pelaku dan aktivitas, pendekatan studi besaran ruang, pendekatan arsitektural (klimatologi, aksesbiitas, view, topografi, kebisingan), pendekatan struktur, pendekatan utilitas, serta pendekatan penekanan desain Arsitektur Metafora.
Dari beberapa pendekatan perencanaan dan perancangan di dapatkan Konsep Perencanaan dan Perancangan yang nantinya akan mendasari desain Oceanarium di Kawasan Pantai Marina Semarang ini. Konsep Perencanaan dan Perancangan Oceanarium di dasarkan pada pengambilan suatu bentuk biota laut yang akan diterapkan dalam bangunan. Harapannya Oceanarium ini dapat menjadi sebuah wadah edukasi wisata untuk semua kalangan, agar lebih mengetahui tentang kekayaan biota laut yang dimiliki Indonesia dan wahib untuk menjaga dan melestarikannya. Selain itu juga dapat menjadi area rekreatif untuk keluarga dan juga peningkatan kawasan wisata biota air laut di Kota Semarang.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ix
Kata Kunci : Oceanarium, Rekreasi, Metafora, Semarang
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................ ............... iii
PERNYATAAN ................................................................................................. iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................. vii
ABSTRAK................................................................ ....................................... viii
DAFTAR ISI................................................................ ....................................... ix
DAFTAR TABEL................................................................ ............................. xiv
DAFTAR DIAGRAM ........................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR................................................................ ........................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 RumusanPermasalahan ......................................................................... 3
1.2.1 Umum ............................................................................................ 3
1.2.2 Khusus .......................................................................................... 4
1.3 Maksud Dan Tujuan ............................................................................... 4
1.3.1 Maksud .......................................................................................... 4
1.3.2 Tujuan ........................................................................................... 4
1.4 Manfaat .................................................................................................. 4
1.5 Lingkup Pembahasan ............................................................................. 5
I.5.1 Ruang Lingkup Substansial ........................................................... 5
I.5.2 Ruang Lingkup Spasial .................................................................. 5
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
x
1.6 Metode Pembahasan ............................................................................. 6
1.7 Sistematika Pembahasan ....................................................................... 7
1.8 Alur Pikir ................................................................................................. 8
BAB 2 TINJAUN PUSTAKA DAN STUDI KASUS ............................................ 9
2.1 Tinjauan Oceanarium ............................................................................. 9
2.1.1 Pengertian Ocean ....................................................................... 9
2.1.2 Pengertian Aquarium .................................................................. 10
2.1.2.1 Fungsi Aquarium ............................................................. 11
2.1.2.2 Macam-macam aquarium ................................................ 11
2.1.3 Pengertian Oceanarium .............................................................. 12
2.1.3.1 Fungsi Oceanarium ....................................................... 13
2.1.3.2 Sistem Utilitas dan Pengoperasian Oceanarium ............ 13
2.1.3.3 Kajian Fauna ................................................................. 17
2.1.3.4 Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium .................... 18
2.2 Kajian Arsitektur Metafora ...................................................................... 23
2.3 Studi Kasus ............................................................................................ 27
2.3.1 Fresh Water TMII ........................................................................ 27
2.3.1.1 Fresh Water TMII .......................................................... 27
2.3.1.2 Batasan Fresh Water TMII ............................................ 27
2.3.1.3 Koleksi Fresh Water TMII .............................................. 27
2.3.1.4 Denah dan Tampak Bangunan Fresh Water TMII ......... 29
2.3.1.5 Struktur Organisasi Pengelola Fresh Water TMII ........... 34
2.3.1.6 Sirkulasi Pengelola ........................................................ 34
2.3.1.7 Ruang Pengelola ........................................................... 35
2.3.1.8 Sirkulasi Pengunjung ..................................................... 39
2.3.1.9 Karakteristik Pengunjung ............................................... 40
2.3.1.10 Ruang Sirkulasi Pengunjung ......................................... 40
2.3.1.11 Ruang Utilitas Fresh water ............................................ 45
2.3.2 Kura-Kura Ocean Park ................................................................ 48
2.5.2.1 Lokasi Kura-Kura Ocean Park ....................................... 48
2.5.2.2 Situasi Bangunan .......................................................... 48
2.5.2.3 Tampak Bangunan ........................................................ 48
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xi
2.5.2.4 Struktur Organisasi Bangunan ....................................... 49
2.5.2.5 Pembagian Ruang Bangunan ....................................... 49
2.5.2.6 Sistem Utilitas Aquarium ............................................... 53
2.5.2.7 Perawatan Aquarium ..................................................... 54
2.3.3 SeaWorld Ancol Jakarta ............................................................. 55
2.3.3.1 Misi wisata Seaworld Ancol ........................................... 55
2.3.3.2 Lokasi Sea world Ancol Indonesia ................................. 55
2.3.3.3 Struktur Organisasi PT.Sea World Indonesia ................ 56
2.3.3.4 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung) ..................... 57
2.3.3.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola) ........................ 58
2.3.3.6 Fasilitas Ruang Sea world di Ancol ............................... 59
2.3.3.7 Tata pamer akuarium .................................................... 63
2.3.3.8 Cara Penyajian Objek Pamer ........................................ 64
2.3.3.9 Cara Perawatan biota air ............................................... 65
2.3.4 Churami Okinawa, Japan ............................................................ 69
2.3.5 Batumi Akuarium ......................................................................... 72
2.3.6 Primorsky Aquarium ................................................................... 74
BAB 3 TINJAUN LOKASI ................................................................................. 77
3.1 Tinjauan Kota Semarang...................................................................... 77
3.1.1 Peta BWK Kota Semarang .......................................................... 78
3.1.2 Tinjauan Kebijakan Pemanfaatan Tata Ruang kota .................... 79
3.1.3 Potensi Pembagian Wilayah ....................................................... 81
3.1.4 Pendekatan Pemilihan Lokasi ..................................................... 82
3.1.4.1 Kriteria Pemilihan Lokasi ............................................... 82
3.2 Pemilihan Tapak .................................................................................. 85
3.2.1 Pendekatan Pemilihan Tapak ..................................................... 85
3.2.2 Alternatif Tapak ........................................................................... 86
3.2.3 Tapak Terpilih ............................................................................. 95
BAB 4 PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN .... 96
4.1 Pendekatan Aspek Fungsional ............................................................ 97
4.1.1 Analisa Bangunan ....................................................................... 97
4.1.2 Analisa Pelaku aktifitas ............................................................... 97
4.1.3 Analisa Kebutuhan Ruang dan Hubungan Ruang ....................... 98
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xii
4.1.4 Analisa Sirkulasi Luar dan Dalam.............................................. 103
4.1.5 Studi Kapasitas dan Besaran Ruang ......................................... 105
4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual.......................................................... 114
4.2.1 Pendekatan Site Terpilih ........................................................... 114
4.2.2 Site Oceanarium ....................................................................... 115
4.3 Analisa Arsitektural .......................................................................... 116
4.3.1 Analisa Dan Pendekatan Penerapan Konsep Metafora ........... 116
4.3.2 Kegunaan dari Penerapan Metafora ...................................... 116
4.3.3 Contoh bangunan oceanarium berkonsep arsitektur Metafora
................................................................................................ 117
4.3.4 Konsep Metafora Pribadi .......................................................... 118
4.4 Analisa Struktur ................................................................................. 119
4.4.1 Struktur Kaki / Pondasi ............................................................. 119
4.4.2 Struktur Badan ......................................................................... 120
4.4.3 Struktur Kepala / Atap .............................................................. 121
4.5 Pendekatan Sistem Utilitas Bangunan ............................................... 123
4.5.1 Instalasi Elektrikal ..................................................................... 123
4.5.2 Istalasi penerngan dan stop kontak ........................................... 123
4.5.3 Sistem penghawaan ................................................................. 126
4.5.4 Instalasi CCTV (Close Circuit Television) .................................. 127
4.5.5 Instalasi Sound System ............................................................. 127
4.5.6 Instalasi Pemadam Kebakaran ................................................. 128
4.5.7 Sistem Air Bersih bangunan ...................................................... 130
4.5.8 Sistem Penyediaan air laut........................................................ 131
4.5.9 Pembuangan Limbah ................................................................ 133
4.6 Pendekatan teknis Aquarium ............................................................ 134
4.6.1 Bahan Bangunan Aquarium ..................................................... 135
4.6.2 Bentuk, dimensi, dan konstruksi Aquarium ............................... 135
4.6.3 Terowongan “dunia bawah air‟ (Under Water) .......................... 141
BAB 5 KONSEP PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN...... 143
5.1 Pendekatan Aspek Fungsional ......................................................... 143
5.1.1 Analisa Sirkulasi Luar dan Dalam............................................. 143
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xiii
5.1.2 Studi Kapasitas dan Besaran Ruang ........................................ 144
5.2 Pendekatan Aspek Kontekstual......................................................... 151
5.2.1 Site Terpilih .............................................................................. 151
5.2.2 Hasil Zoning Site ...................................................................... 152
5.3 Analisa Struktur ................................................................................. 154
5.3.1 Struktur Kaki / Pondasi ............................................................. 154
5.3.2 Struktur Badan ......................................................................... 154
5.3.3 Struktur Kepala / Atap .............................................................. 156
5.4 Aspek Sistem Utilitas Bangunan ...................................................... 157
5.4.1 Sistem Elektriktikal ................................................................... 157
5.4.2 Instalasi Penerangan dan Stop kontak ..................................... 157
5.4.3 Sistem penghawaan ................................................................ 158
5.4.4 Instalasi CCTV (Close Circuit Television) ................................. 158
5.4.5 Instalasi Sound System ............................................................ 159
5.4.6 Sistem Perlindungan bahaya kebakaran .................................. 160
5.4.7 Suplai air bersih bangunan ...................................................... 160
5.4.8 Sistem Penyendiaan air laut ..................................................... 161
5.4.9 Pembuangan Limbah ............................................................... 163
5.5 Analisa Aquarium .............................................................................. 164
5.5.1 Bahan Bangunan Aquarium ..................................................... 164
5.5.2 Bentuk, dimensi, dan konstruksi Aquarium ............................... 164
5.5.3 Teknis Aquarium ...................................................................... 166
5.5.4 Terowongan “dunia bawah air‟ (Under Water) .......................... 167
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 170
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut. ..................................... 20
Tabel 2.2 Ketebalan aCRYLIC untuk Aquarium Air Laut ............................... 20
Tabel 2.3 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. ........................... 21
Tabel 2.4 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic. ......................................... 22
Tabel 2.5 Daftar koleksi biota air tawar Fresh ............................................... 28
Tabel 2.6 Besaran Ruang Fresh Water TMII ................................................. 39
Tabel 2.7 Karakteristik pengunjung ............................................................... 40
Tabel 2.8 Besaran ruang sirkulasi penngunjung ............................................ 45
Tabel 2.9 Besaran Ruang Utilitas .................................................................. 47
Tabel 3.1 Penentuan Tapak .......................................................................... 93
Tabel 4.1 Kebutuhan Ruang ......................................................................... 99
Tabel 4.2 Besaran Ruang ............................................................................. 105
Tabel 4.3 Penghawaan buatan ...................................................................... 119
Tabel 4.4. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut. ........................... 125
Tabel 4.5 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut. ..................................... 125
Tabel 4.6 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. ........................... 126
Tabel 4.7 Debit Pompa dan Arus Maksimal yang dapat Dicapai. .................. 131
Tabel 5.1 Besaran Ruang ............................................................................. 140
Tabel 5.2 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut. .................................... 164
Tabel 5.3. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut. ........................... 164
Tabel 5.4 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic. ........................... 165
Tabel 5.5 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic. ......................................... 166
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xv
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 2.1 Struktur Organisasi ................................................................... 34
Diagram 2.2 Sirkulasi pengelola ................................................................... 34
Diagram 2.3 Sirkulasi pengunjung ................................................................ 39
Diagram 2.4 Struktur Organisasi PT.Sea World Indonesia ............................ 56
Diagram 2.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung) ................................ 57
Diagram 2.6 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola) ................................... 58
Diagram 2.7 Cara perawatan biota air .......................................................... 65
Diagram 2.8 Perlakuan pencegahan penyakit............................................... 66
Diagram 2.9 Running sistem air .................................................................... 67
Gambar 4.1 diagram pengelola gedung ....................................................... 98
Diagram 4.2 Hubungan Ruang ...................................................................... 102
Diagram 4.3 Sirkulasi Luar ............................................................................ 103
Diagram 4.4 Sirkulasi Pengunjung ................................................................ 104
Diagram 4.5 Sirkulasi Pengelola ................................................................... 104
Diagram 4.6 Sirkulasi penyediaan air laut .................................................... 122
Diagram 5.1 Sirkulasi Luar ............................................................................ 139
Diagram 5.2 Sirkulasi Pengunjung ................................................................ 139
Diagram 5.3 Sirkulasi Pengelola ................................................................... 140
Diagram 5.4 :Konsep Instalasi Penerangan .................................................. 155
Diagram 5.5 Konsep Instalasi Penerangan .................................................. 155
Diagram 5.6 :Konsep Instalasi Penerangan .................................................. 156
Diagram 5.7 : Konsep Instalasi AC ................................................................ 156
Diagram 5.8 Instalasi CCTV .......................................................................... 157
Diagram 5.9 : Konsep Instalasi Sound System ............................................. 157
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xvi
Diagram 5.10 : Konsep Instalasi Pemadam Kebakaran................................. 158
Diagram 5.11 : Konsep Instalasi Pemadam Kebakaran ................................ 159
Diagram 5.12 Sirkulasi penyediaan air laut ................................................... 160
Diagram 5.13 : Konsep Instalasi Air Kotor dan Air Bekas ............................. 162
Diagram 5.14 Konsep metafora ..................................................................... 167
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sistem ditributor air lautke aquarium .......................................... 17
Gambar 2.2 Kategori Combine Metaphor pada Museum of Fruit ................... 25
Gambar 2.3 Sydney Opera House ................................................................. 26
Gambar 2.4 Roncham Chapel oleh Lee Corbizier .......................................... 26
Gambar 2.5. Stasiun TGV, Paris .................................................................... 26
Gambar 2.6 Denah Lokasi ............................................................................. 27
Gambar 2.7 Denah Lantai 1 ........................................................................... 29
Gambar 2.8 Denah Lantai 2 (kanan) ............................................................. 30
Gambar 2.9 Denah Lantai 2 (tengah belakang) ............................................ 30
Gambar 2.10 Denah Lantai 2 (tengah depan) ............................................... 31
Gambar 2.11 Denah Lantai 2 (kiri) ................................................................ 31
Gambar 2.12 Denah Typical Aquarium ......................................................... 32
Gambar 2.13 Tampak Depan........................................................................ 32
Gambar 2.14 Tampak Belakang ................................................................... 32
Gambar 2.15 Tampak Samping .................................................................... 33
Gambar 2.16 Perspektif ................................................................................ 33
Gambar 2.17 Situasi KOP ............................................................................. 48
Gambar 2.18 Perspektif bangunan depan ..................................................... 48
Gambar 2.19 Perspektif bangunan belakang ................................................. 49
Gambar 2.20 Pintu masukdan maket bangunan ............................................ 49
Gambar 2.21 R.souvenir dan Hall .................................................................. 50
Gambar 2.22 Loket dan R.Pengelola ............................................................ 50
Gambar 2.23 Kolam sentuh dan R.pamer Aquarium ...................................... 51
Gambar 2.24 Hiu dan Penyu yang dipamerkan di Misteri Bawah Laut ........... 51
Gambar 2.25 Lorong dan Pintu masuk misteri bawah laut ............................. 51
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xviii
Gambar 2.26 Fish Terapy .............................................................................. 52
Gambar 2.27 R.Ausiovisual 3d ...................................................................... 52
Gambar 2.28 R.Iptek dan arena berma .......................................................... 53
Gambar 2.29 Rumah pompa.......................................................................... 53
Gambar 2.30 Chiller di R.Chiller .................................................................... 54
Gambar 2.31 Trafo ........................................................................................ 54
Gambar 2.32 Peta Seaworld .......................................................................... 55
Gambar 2.33 Akuarium utama ....................................................................... 59
Gambar 2.34 Akuarium ekosistem laut .......................................................... 59
Gambar 2.35 Akuarium Air Tawar .................................................................. 60
Gambar 2.36 Kolam Bayi Buaya .................................................................... 61
Gambar 2.37 Kolam Sentuh .......................................................................... 61
Gambar 2.38 Toko Cenderamata .................................................................. 62
Gambar 2.39 Lorong Antasena ...................................................................... 62
Gambar 2.40 Objek Pamer ............................................................................ 64
Gambar 2.41 Churaumi Okinawa ................................................................... 69
Gambar 2.42 Churaumi Okinawa ................................................................... 70
Gambar 2.43 Eksterior Churaumi Okinawa .................................................... 71
Gambar 2. 44 Bentukkan Battumi Okinawa .................................................. 72
Gambar 2. 45 Konsep BatumiOkinawa .......................................................... 73
Gambar 2. 46 Sketsa Ide Batumi Aquarium ................................................... 73
Gambar 2. 47 Potongan Batumi dan Site Plan ............................................... 73
Gambar 2.48 Interior Batumi Akuarium .......................................................... 73
Gambar 2.49 The Primorsky Aquarium dari Far Eastern Cabang Akademi
Ilmu Pengetahuan Rusia sedang dibangun atas permintaan Presiden
Federasi Rusia .............................................................................................. 74
Gambar 2.50 Proses pembangunan dan gambar rencana bangunan ............ 75
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xix
Gambar 2.51 Perspektif Site plan .................................................................. 76
Gambar 2.52 Tampak Depan......................................................................... 76
Gambar 3.1. Peta Kota Semarang; Sumber : Bappeda Semarang, 2014 ...... 78
Gambar 3.2 Peta BWK semarang, ................................................................. 81
Gambar 3.3 Peta BWK semarang .................................................................. 83
Gambar 3.4 Alternatif Tapak .......................................................................... 86
Gambar 3.5 Alternatif Tapak1 ........................................................................ 87
Gambar 3.6 Alternatif Tapak 1 ....................................................................... 88
Gambar 3.7 Alternatif Tapak 2 ....................................................................... 89
Gambar 3.8 Alternatif Tapak2 ........................................................................ 90
Gambar 3.9 Alternatif Tapak3 ........................................................................ 91
Gambar 3.10 Alternatif Tapak3 ...................................................................... 92
Gambar 3.11 Alternatif Tapak ........................................................................ 95
Gambar 4.1 Site Terpilih .............................................................................. 114
Gambar 4.2 Foto Site dan batas” site .......................................................... 114
Gambar 4.3 Luasan dan batas site .............................................................. 115
Gambar 4.4 Genset ..................................................................................... 116
Gambar 4.5 Pencahayaan Tidak Langsung ................................................ 118
Gambar 4.6 Alternatif sirkulasi .................................................................... 123
Gambar 4.7 Thermometer ........................................................................... 127
Gambar 4.8 Chiller ....................................................................................... 127
Gambar 4.9 pH Meter Digital ...................................................................... 128
Gambar 4.10 Refraktometer ........................................................................ 128
Gambar 4.11 Aerator .................................................................................. 129
Gambar 4.12 Pompa Sirkulasi ..................................................................... 130
Gambar 4.13 Potongan Terowongan di darat ............................................ 132
Gambar 4.14 Terowongan di pantai ............................................................ 132
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
xx
Gambar 4.15 Sirkulasi Terowongan ............................................................. 133
Gambar 4.16 Battumi Okinawa Oceanarium ............................................... 135
Gambar 4.17 Primorsky Aquarium Oceanarium ........................................... 135
Gambar 4.18 : Konsep Struktur Pondasi ...................................................... 136
Gambar 4.19 skedul kolom dan balok .......................................................... 137
Gambar 4.20 ACP (Alumunium Composit Panel)......................................... 138
Gambar 4.21 bitumen, aqualine,dak beton .................................................. 138
Gambar 5.1 Luasan dan batas site .............................................................. 147
Gambar 5.2 Analisa View ............................................................................ 148
Gambar 5.3 Analisa Klimatologi ................................................................... 149
Gambar 5.4 Analisa Topografi ..................................................................... 150
Gambar 5.5 Analisa Aksesibilitas ................................................................. 151
Gambar 5.6 Analisa Drainase ...................................................................... 152
Gambar 5.7 Analisa Pengolahan Air Laut .................................................... 153
Gambar 5.8 Zoning Tapak ........................................................................... 154
Gambar 5.9 Alternatif filtrasii ........................................................................ 161
Gambar 5.9 : Konsep Struktur Pondasi ........................................................ 168
Gambar 5.23 skedul kolom dan balok .......................................................... 169
Gambar 5.17 ACP (Alumunium Composit Panel)......................................... 169
Gambar 4.18 bitumen, aqualine,dak beton .................................................. 170
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampai saat ini, SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium
berkapasitas besar yang ada di Indonesia, hal ini tidak sebanding dengan
kekayaan laut yang dimiliki Indonesia. Indonesia adalah negara
kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau 13.466, luas daratan
1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2.¹ Seaworld Ancol
Indonesia dibuka pada tanggal 3 Juni 1994. Pengunjung Seaworld
berjumlah 2000 orang/hari pada hari-hari biasa. Sedangkan pada hari
libur, pengunjung dapat mencapai 3500-4000 orang/ hari. Sangat
disayangkan dengan pengunjung yang sebanyak itu namun hanya bisa
mengunjungi wahana tersebut di Jakarta. Data dan informasi geospasial
produk Badan Informasi Geospasial (BIG), 2015.
Pusat Penelitian Oceanografi LIPI menyatakan bahwa Indonesia
merupakan pusat biodiversitas kelautan dengan keanekaragaman
spesies biota laut yang sangat tinggi. Informasi mengenai kekaayan laut
yang berlimpah tersebut menjadi tidak tersalurkan sebagai bahan edukasi
bagi masyarakat luas. Minimnya pengetahuan masyarakat akan
kehidupan dunia laut, salah satunya disebabkan oleh kurangnya sarana
pendukung yang mampu memberikan informasi secara jelas dan orisinil
mengenai kehidupan laut beserta isinya.
Kecenderungan masyarakat gemar memelihara binatang laut
dalam wadah akuarium atau kolam, merupakan salah satu bukti adanya
usaha manusia mendekatkan diri terhadap alam, dengan memelihara dan
memperlajari kehidupan lain di luar dirinya, sebagai akibat munculnya
kebutuhan rekreasi dari kegiatan rutinitas sehari-hari. Untuk dapat
mengungkapkan rahasia kehidupan laut, perlu adanya suatu usaha
menampilkan dalam media atau wadah yang tepat agar dapat diamati
secara jelas dengan tidak meninggalkan unsur-unsur habitat aslinya. Oleh
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
2
karena itu dengan adanya media atau wadah tersebut, diharapkan
mampu menjadi jembatan pengetahuan masyarakat akan rahasia
kehidupan laut. Iwan Sutrisno, 199
Kondisi klimatologi kota Semarang, termasuk iklim tropis dengan
suhu udara rata-rata adalah 27,3 ºC. Dengan kata lain Semarang memiliki
temperatur yang cukup baik untuk aktivitas pertanian, pariwisata dan
sebagainya. Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No. 2,1990 : 29
Di samping itu, kondisi topografi Kota Semarang memperlihatkan
adanya elemen-elemen estetik alami, yang tersebar di seluruh wilayah,
baik yang berupa laut, pesisir, daratan serta alam perbukitan. Potensi
alam ini perlu dikembangkan untuk peningkatan kegiatan rekreasi dan
pariwisata, dalam rangka pengembangan fugsi Kota Semarang. Sehingga
Kota ini juga memiliki sistem transportasi yang lengkap, yaiitu sistem
transportasi air (pelabuhan samudera), sistem transportasi darat (jalur
jalan darat dan kereta api), dan sistem transportasi udara (Bandara).
Dilihat dari lingkup regional Jawa Tengah, Kota Semarang
berdasarkan fakta sejarah umum maupun sejarah perkotaan, bahwa
perkembangan kota Semarang di dominasi oleh tiga kegiatan fungsional,
yaitu sebagai
Pusat Pemerintahan di provinsi Jawa Tengah
Kota perdagangan utama di Jawa Tengah
Kota transit di Jawa Tengah baik dalam lingkup regional, nasional
maupun internasional. Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No.
2,1992 : 67
Kehadiran Oceanarium di Semarang sebagai fasilitas rekreasi
yang bersifat alam dan pengetahuan / pendidikan, memberi masukan
besar bagi perkembangan serta kemajuan fasilitas rekreasi dan
pendapatan daerah, juga membawa dampak positif bagi masyarakat,
untuk dapat mengetahui potensi kekayaan biota laut Indonesia, sehingga
masyarakat akan memupuk rasa cinta tanah air serta kekayaan alam
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
3
yang terkandung di dalamnya, termasuk laut dan segala isinya, tidak
berbeda ketika kita melakukan Pendakian.
Semarang merupakan lokasi yang potensial bagi pengembangan
pariwisata Jawa Tengah karena Semarang merupakan Ibu Kota jawa
Tengah yang menjadi pusat jalur paket wisatawan asing maupun
domestik. Disamping itu juga menduduki prioritas pengembangan utama.
Dalam rencana pengembangan kota-kota pusat pelayanan Jawa Tengah,
Semarang merupakan “Home-base” utama. Semarang merupakan Titik
Tumbuh bagi kota-kota lain di Jawa Tengah. Dan merupakan Titik Simpul
Distribusi Barang dan Jasa Jawa Tengah. Posisi ini mendoroong
tumbuhnya Semarang menjadi kota bisnis, yang dengan sendirinya akan
meningkatkan tuntutan kebutuhan akan sektor pariwisata.
Maka diperlukan suatu wahana wisata untuk memenuhi
kebutuhan akan tempat rekreasi, edukasi, observasi dan konservasi biota
laut berupa oceanarium publik yang nantinya diharapkan dapat
membangkitkan sektor pariwisata, ekonomi dan pendidikan kota
Semarang.
1.2 Rumusan Permasalahan
Oceanarium sebagai wadah untuk rekreasi juga memperkenalkan
dan meneliti biota laut untuk generasi sekarang dan masa depan. Dari
latar belakang diatas muncul berbagai permasalahan sebagai berikut:
a) Bagaimana menciptakan Oceanarium yang nantinya bisa
membangkitkan citra wisata kawasan kota Semarang?
b) Bagaimana memasukan citra samudera atau biota laut kedalam
bentuk bangunan oceanarium sehingga tidak asing terhadap
makna bentuk Oceanarium.
c) Bagaimana menciptakan sebuah bangunan maupun kawasan yang
menarik dan memiliki sarana edukasi, rekreasi dan konservasi,
sehingga bisa dijadikan landmark wisata pantai Kota Semarang.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
4
1.3 TUJUAN DAN SASARAN
1.3.1 TUJUAN
Untuk mendapati alur pikir yang benar dalam pelaksanaan
Tugas Akhir dengan judul Perancangan Oceanarium di
Semarang Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora.
Untuk mendapati standart standart dalam merancang
Oceanarium.
1.3.2 SASARAN
Tersusunnya Landasan Program Perencanaan Dan
Perancangan Arsitektur Oceanarium di Semarang. berdasarkan
aspek – aspek panduan perencanaan dan perancangan (
Arsitektur Metafora ).
1.4 MANFAAT
1. SECARA SUBYEKTIF
Manfaat penulisan LP3A secara subyektif adalah memenuhi salah
satu syarat mengikuti tugas akhir di jurusan Arsitektur Fakultas
Teknik Universitas Negeri Semarang serta sebagai landasan
program yang nantinya akan dilanjutkan dalam bentuk grafis.
Sebagai pegangan dan acuan dalam perancangan Oceanarium di
Semarang yang diharapkan bermanfaat pula sebagai tambahan
pengetahuan serta wawasan bagi mahasiswa yang akan
melaksanakan Tugas Akhir.
2. SECARA OBYEKTIF
Memberikan fasilitas rekreasi untuk lingkup skala propinsi dan
nasional yang dalam perkembangannya dapat mencapai sasaran
internasional
Meningkatkan kecintaan dan pengetahuan masyarakat terhadap
kehidupan biota air
Mengembangkan potensi daerah lokasi obyek sehingga dapat
menjaga kelestarian ekosistem laut dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di sekitarnya
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
5
1.5 Lingkup Pembahasan
1. Ruang Lingkup Substansial
Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan dan
hewan- hewan air laut lainnya dalam suatu akuarium raksasa yang
dibuat menyerupai habitat aslinya, dilengkapi dengan fasilitas
penelitian serta fasilitas lainnya yang berhubungan dengan wisata
yang dapat menunjang kegiatan Oceanarium tersebut.
Oceanarium di Semarang merupakan bangunan yang bersifat
rekreatif (menghibur) ,edukatif (mendidik), observatif (pengumpulan
data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat
dan langsung di lapangan) dan konservatif, dengan sasaran
wisatawan semua umur terutama pelajar, dari wilayah Jawa Tengah
dan Sekitarnya.
Termasuk dalam kategori bangunan publik, terdiri dari indoor dan
outdoor area dengan penataan landscapenya.
2. Ruang Lingkup Spatial
Oceanarium Skala nasional di mana obyek perancangan menjadi
area rekreasi edukasi, konservasi dan observasi biota laut tingkat
nasional. Pemilihan lokasi harus dipertimbangkan baik secara tata
letak lahan terpilih maupun kegiatan di dalam bangunan sehingga
dapat berjalan secara optimal. Untuk itu lokasi yang sesuai ialah
wilayah yang memiliki aksesbilitas yang cukup mudah dan memenuhi
syarat dengan fungsi sebagai kawasan pemukiman dan pariwisata.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
6
1.6 METODE PEMBAHASAN
Metode yang digunakan adalah metode Deskriptif – Analisis, yaitu
pengumpulan data – data primer dan data – data sekunder dengan
mengulas dan memaparkan data dari studi yang meliputi data fisik, sistem
pengolahan, aktivitas, dan pemakaian, serta dilengkapi data literature
guna merumuskan masalah dan menganalisis data untuk memperoleh
kesimpulan, pengumpulan data dilakukan dengan cara :
1. OBSERVASI
Pengamatan langsung pada bangunan Oceanarium
2. STUDI LITERATUR
Mengumpulkan data dan refrensi yang relevan dengan pembahasan,
diantaranya literatur tentang oceanarium.
3. STUDI KOMPARATIF
Studi terhadap bangunan – bangunan yang sejenis guna
mendapatkan informasi tentang Oceanarium.
4. WAWANCARA
Wawancara kepata narasumber tentang Oceanarium dan kebutuhan
sector pariwisata di kota Semarang, salah satunya wawancara
dengan pakar pariwisata atau travel.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
7
1.7 SISTEMATIKA DAN PEMBAHASAN
Secara garis besar sistematika penulisan pada LP3A sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan mengenai latar belakang, tujuan sasaran, manfaat, lingkup
pembahasan, metode pembahasan, sistematika penulisan, dan alur pikir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI KASUS
Membahas Regulasi (peraturan – peraturan), refrensi melalui sumber –
sumber yang berisi syarat maupun teori dan standart dari pembahasan,
metode dan sistematika pembahasan.
BAB III TINJAUAN LOKASI
Menguraikan tentang tinjauan lokasi tapak, keadaan geografis
Semarrang, kebijakan – kebijakan pemerintah Kota Semarang, serta
potensi Kota Semarang sebagai kota pariwisata.
BAB IV PENDEKATAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR
Berisi tentang pendekatan untuk menentukan kapasitas, ruang, dan tapak
gedung.
BAB V KONSEP PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR
Berisi tentang kesimpulan dari pendekatan program dan bab – bab
sebelumnya.
BAB VI PENUTUP
Berisi simpulan dan penutup.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
8
1.8 ALUR PIKIR
LATAR BELAKANG
Aktualitas :
SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium berskala besar yang ada.
Dengan pengunjung yang besar dan hanya memiliki 1 bangunan oceanarium besar di Indonesia
Dipilihnya Semarang sebagai lokasi aquarium publik ini memiliki tujuan pemerataan sektor kepariwisataan di wilayah
Jawa
Dan juga Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah yang menduduki prioritas pengembangan utama dari
kota-kota di Jawa Tengah.
Semarang sebagai kawasan pantai utara tidak memiliki ombak yang besar dan bukan daerah rawan bencana.
TUJUAN
Untuk memperoleh alur pikir, dapat memecahkan masalah, dan mendapati standart tentang Oceanarium.
SASARAN
Tersusunnya Landasan Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur Kendal Oceanarium berdasarkan aspek –
aspek panduan perencanaan dan perancangan ( Design Guidelines ).
RUANG LINGKUP
Substansial
SeaWorld Ancol adalah satu-satunya oceanarium yang ada. Dan Semarang merupakan salah satu tempat yang cocok
untuk mengambangkan kawasan tersebut
Spasial
Lokasi akan terdapat pada area pesisir dengan aksesbilitas mudah dan dekat dengan tempat penginapan dan kantor.
STUDI LAPANGAN
Tinjauan Kota Semarang
Tinjauan Lokasi dan Tapak
STUDI BANDING
Fresh Water TMII (Jakarta)
Kura” Ocean Park (Kendal)
SeaWorld Ancol (Jakarta)
STUDI PUSTAKA
Tinjauan umum oceanarium
Tinjauan Kota Semarang
Tinjauan Arsitektur Metafora
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN
DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A)
PERANCANGAN OCEANARIUM DI
SEMARANG DENGAN PENDEKATAN
KONSEP ARSITEKTUR METAFORA
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN STUDI KASUS
2.1 Tinjuan Oceanarium
2.1.1 Pengertian Ocean
Ocean yang berarti Samudra atau lautan adalah laut yang luas dan
merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan
bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar.
http://id.wikipedia.org/wiki/Samudra
Secara geografis, manusia membagi wilayah laut menjadi empat bagian
kecil, masing-masing diberi identitas sebagai Ocean, kita terjemahkan
sebagai samudera: Samudera Atlantic(k), Samudera Hindia (menjelaskan
istilah Indian Ocean), Samudera Pasific dan Samudera Artic. Samudera
Pasifik, pada beberapa teks, juga dipisahkan dengan Samudera Antartik
sehingga total menjadi lima samudera. Samudera Pasifik ialah yang paling
luas (50,1% dari luas laut), diikuti oleh Samudera Atlantik (26,0%),
Samudera Hindia (20,5%) dan Samudera Artik (3,4%). Di darat, kita
mengenal istilah continent, diartikan sebagai benua, ialah daratan luas yang
diskret dan idealnya, masing-masing dipisahkan oleh laut. Berdasarkan
kebiasaan atau konvensi (bukan kriteria baku), kita mengenal tujuh benua,
ialah: Asia, Afrika, Amerika Utara, Amerika Selatan, Antartik, Eropa dan
Australia. Pada catatan ini, kita bisa melihat bahwa istilah benua dan
samudera bisa saling dipertukarkan. Pada beberapa teks, istilah continent
(benua) dibuat untuk menunjukkan kondisi antipodal (berlawanan) – Benua
Eropa ialah antipodal dari Benua Australia.
http://mulaidengankanan.blogspot.com/2012/09/pengertian-laut.html
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
10
2.1.2 Pengertian Aquarium
Menurut Webster‟s, 3rd New International Dictionary, disebutkan
Aquarium adalah sebuah tempat atau wadah untuk mengoleksi dan
memamerkan koleksi yang berhubungan dengan air. Sedangkan, menurut
Gosse, kata Aquarium berasal dari Bahasa latin yang berarti istilah untuk
menggambarkan sebuah bejana/wadah dimana organisme air dipelihara
terus untuk fungsi konservasi. Menurut Albert Fraser Brunner, dalam 1st
Congress International D‟Aqurologie Monaco (Fondation Albert, 1960, hal.
1), Aquarium adalah bangunan dimana masyarakat dapat melihat hewan air
dari dekat, mengetahui identitasnya, dirancang dan didekorasi menarik
dengan mengutamakan unsur edukasi. Aquarium adalah salah satu bentuk
museum ilmu pengetahuan dalam wujud wadah/lembaga yang mengelola
seluruh kegiatan dengan cakupan biota air, pemeliharaan dan perawatan
serta penyajian koleksi tersebut dengan maksud hiburan/rekreasi maupun
sebagai sumber informasi baik untuk kepentingan edukasi maupun ilmu
pengetahuan lain.
Adapun persyaratan umum fasilitas Aquarium antara lain:
Hindari bentuk persegi untuk kemudahan pembersihan.
Tangki harus dapat dimasuki dari area kerja.
Menggunakan bahan dengan kejernihan besar dan daya lentur
tinggi.
Peletakan tangki mempertimbangkan ukuran, aksesibilitas,
perawatan, pembersihan, dan pemipaan tangki.
Tidak boleh terkena sinar matahari dan aliran udara dingin secara
langsung.
Pipa pembuangan terletak didasar wadah.
Terdapat pipa overflow dan pipa pengisi air di setiap tangki.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
11
2.1.2.1 Fungsi Aquarium
Aquarium memiliki fungsi sebagai wadah untuk memelihara
ikan atau tumbuh-tumbuhan air yang diteliti, sehingga mempermudah
para peneliti untuk melakukan pekerjaannya tanpa perlu mendatangi
daerah yang diteliti secara berulang kali, cukup dengan contoh atau
sampel saja, sehingga menghemat biaya untuk penelitian. Didalam
perkembangannya aquarium juga dimanfaatkan oleh umum untuk
menghias ruang dalam skala yang lebih kecil.Selain itu, Aquarium
dapat memberikan kepuasan dan ketenangan jiwa disamping
sebagai hiasan perabot rumah.
2.1.2.2 Macam-macam Aquarium
Terdapat bermacam-macam aquarium, tetapi secara umum
aquarium dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Aquarium Geografik, aquarium dengan nuansa hijau dengan
suasana pegunungan alami.
2. Aquarium Display, aquarium dengan wadah-wadah yang
membatasi ruang gerak biotanya
Berdasarkan keadaan air yang ada, aquarium dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
1. Aquarium air laut, dimana di dalamnya dipelihara jenis-jenis
binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air laut.
2. Aquarium air tawar, dimana didalamnya dipelihara jenis-jenis
binatang dan tumbuh-tumbuhan yang hidup di air tawar.
Berdasarkan penggunaannya, aquarium dapat dibagi menjadi :
1. Aquarium untuk penelitian (riset), hanya digunakan untuk
tempat binatang-binatang dan tumbuh-tumbuhan untuk diteliti.
2. Aquarium untuk umum, hanya digunakan untuk umum sehingga
dalam hal ini pengunjung merupakan faktor utama.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
12
3. Aquarium untuk penelitian dan umum, digunakan dengan tujuan
utama untuk penelitian, tetapi untuk umum juga diberi
kesempatan untuk melihatnya sehingga aquarium ini memiliki
fungsi ganda.
2.1.3 Pengertian Oceanarium
Oceanarium terdiri dari dua kata yaitu “Ocean” dan “rium”. Ocean
berasal dari bahasa Inggris yang artinya lautan atau samudra, sedangkan
“rium” merupakan penggalan dari kata Aquarium yang artinya tempat atau
wadah.
Maka Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan dan
hewan- hewan air laut lainnya dalam suatu Aquarium raksasa yang dibuat
menyerupai habitat aslinya, dilengkapi dengan fasilitas penelitian serta
fasilitas lainnya yang berhubungan dengan wisata yang dapat menunjang
kegiatan Oceanarium tersebut. Selain itu, juga akan disediakan fasilitas
pendidikan berupa mini museum tentang biota laut serta mini theater yang
akan mempertontonkan film tentang biota laut, sehingga nantinya dapat
dijadikan sebagai sarana rekreasi sekaligus sarana pendidikan informal bagi
masyarakat.
Sebuah Oceanarium membutuhkan struktur yang bisa menahan beban
yang besar.Bangunan Aquarium memilik beban hidup yang besar karena
merupakan bangunan public yang banyak dikunjungi.Beban mati yang
ditanggung oleh bangunan juga besar, karena air memiliki beban yang berat,
juga tangki dan sistem utilitas Aquarium lainnya.
Oceanarium merupakan sebuah sarana pariwisata sekaligus media
konservasi keanekaragaman hayati laut Indonesia.Pengunjung yang datang
ke Aquarium diharapkan dapat mengamati dan menikmati keindahan laut
Indonesia. Pameran disajikan dalam Aquarium memang menarik namun
memiliki fungsi pendukung yang cukup rumit.Perbandingan area pengunjung
(termasuk tangki Aquarium) dengan area persiapann dapat mencapai 2:3.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
13
2.1.3.1 Fungsi Oceanarium
Ocenarium memiliki fungsi yang paling utama adalah
sebagai ajang rekreasi yang mengenalkan biota laut kepada
khalayak umum mulai dari habitat, adaptasi, kehidupan, tingkah
laku, makanan, keindahan yang ditampilkan, keseimbangan
dalam rantai makanan, dll yang diharapkan nantinya dapat
mempunyai rasa melindungi dan melestarikan biota laut untuk
masa yang akan mendatang
Selain itu Ocenarium juga berfungsi sebagai wadah
penelitian dan pembibitan biota laut yang diharapkan dapat
memberikan bibit baru yang melestarikan biota laut yang juga
hampir punah. Serta memberikan ilmu penelitian bagi khalayak
tertentu yang nantinya dapat dijadikan pembelajaran tentang
biota laut.
2.1.3.2 Sistem Utilitas dan Pengoperasian Oceanarium
Kualitas air laut yang digunakan dalam sebuah Aquarium
adalah „pondasi‟ yang paling penting. Maka dari itu, pemilihan lahan
yang tepat untuk membangun sebuah Aquarium harus
dipertimbangkan. Lahan yang berada di pinggir laut akan sangat
menguntungkan dan mempermudah sistem utilitasnya. Namun, air
laut yang dapat dipakai tidak boleh sembarangan, berikut syarat-
syarat lingkungan laut yang memenuhi kriteria untuk membuat
Aquarium:
Air laut harus berkualitas tinggi, yaitu memiliki konsentrasi bahan
berbahaya yang minim, tidak memiliki polusi air, temperature
rata-rata kurang dari 20oC.
Memiliki populasi organisme liar seperti plankton untuk
menciptakan ekosistem yang baik di dalam Aquarium
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
14
Memiliki parasit yang dibutuhkan
Memiliki populasi binatang mikrobiologi yang seimbang
Sirkulasi air laut dan gelombang baik, hal ini akan berkaitan
dengan pembaharuan air.
Jenis instalasi air yang digunakan berbeda, tergantung dengan
situasi lokal yang ada.Karena instalasi dan pengoperasian sistem air
Aquarium ini mahal, biasanya kualitas air yang dapat diterima
tergantung dengan kemahalan sistem yang dipakai. Sistem teknikal
dari pengadaan air pada Aquarium yang paling dasar adalah sebagai
berikut:
a. Sistem Terbuka
Prinsip sistem ini yaitu pakai dan buang. Sistem ini
merupakan sistem yang sederhana dan tidak memberikan
banyak masalah tetapi membutuhkan biaya yang sangat mahal.
Yang harus diperhatikan adalah tidak boleh adanya kontak
dengan pipa-pipa berbahan logam. Saluran air rata-rata yang
harus diganti kira-kira 1 lb atau 1 pon (3,2 gram) ikan per 100
galon dari 1 volume tiap ikan per dua jam sekali. Jadi tiap jam
untuk aquarium kapasitas 100.000 galon air harus bersirkulasi
antara 50.000 hingga 100.000 galon. Dan 1,2 sampai 2,4 milyar
gallon air yang dibutuhkan selama 24 jam. Air yang diambil dari
laut disaring melalui intake station, setelah melalui proses filtrasi
maka air dapat langsung digunakan pada tangki, sampai dalam
kurun waktu tertentu air tidak memenuhi syarat lagi, maka air
dibuang atau diganti. Sistem ini biasanya digunakan apabila air
laut yang ada kondisinya masih bagus dan tersedia cukup
banyak. Keuntungan dari sistem ini adalah air yang diperoleh
akan bersifat alami sesuai dengan kondisi aslinya. Sedangkan
kerugiannya adalah biaya pengontrolan lebih mahal.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
15
b. Sistem Tertutup
Prinsip dari sistem ini pakai dan daur ulang. Pada sistem
ini, air langsung masuk ke dalam display aquarium selanjutnya
masuk ke dalam tangki reservoir setelah melalui beberapa filtrasi.
Jadi pergantian air yang dibutuhkan hanya untuk menggantikan
air yang hilang akibat evaporasi dan akibat pembersihan tangki
atau saluran filter. Walaupun begitu tetap harus ada pergantian
dengan air yang baru dengan perbandingan 1:3 dari total volume
setiap dua minggu sekali. Sistem ini biasa digunakan apabila
kondisi air laut yang ada relatif kurang memenuhi syarat. Pada
sistem ini, air yang tidak dipakai diproses lagi, dan setiap dua
minggu 10 – 20% air tersebut diganti. Selama ini dapat dilakukan
secara lokal maupun opular dengan adanya kemajuan teknologi,
penggunaan air tidak terbatas pada air laut.
Air Laut
diambil
intake station
Air laut di tangki yang
masih diendapkan
Tangki air laut
Siap pakai Tiap jam air
laut aquarium
berganti
Air laut dari
aquarium
dibuang
Diagram 2.1 Sistem terbuka
Sumber : http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
16
c. Sistem Semi-tertutup
Tiap display aquarium memiliki sistem resirkulasi air
sendiri. Tambahan sumber air untuk pengurangan air yang terjadi
akibat penguapan berasal dari pipa tangki utama yang kemudian
didistribusikan kemasing-masing bagian sistem air tiap aquarium.
Dalam proses sirkulasi, air melalui penyaringan biologi (biological
filtering). Penyesuaian terhadap temperatur yang diinginkan
dapat disesuaikan dengan bantuan alat pemanas atau pendingin
yang berada dalam pipa penyaringan. Dalam sistem sirkulasi ini
disarankan untuk mengganti minimal 10% air, untuk aquarium air
tawar dan 40% air aquarium laut setiap satu bulan sekali untuk
menghindarkan partikel-partikel yang dapat membahayakan biota
air. Pada bangunan yang menjadi pembanding di Seaworld
Indonesia, air yang ada dimasing-masing aquarium tidak setiap
hari diganti. Aquarium di Seaworld Indonesia menggunakan
sistem resirkulasi terus menerus selama 24 jam. Bila dari hasil
pengukuran menunjukkan kualitas airnya sudah tidak bagus,
Air Laut intake station
Tangki air laut
Tangki air laut
Siap pakai
Display
aquarium
Pergantian dengan air yang
baru dengan perbandingan
1:3 dari total volume setiap
dua minggu sekali.
Sand filtrasion Chilorine filtration
Diagram 2.1 Sistem tertutup
Sumber : http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
17
maka akan diganti. http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/
sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html
2.1.3.3 Kajian Fauna
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan setidaknya 950
spesies terumbu karang, 8.500 spesies ikan tropis, 555 spesies
rumput laut, dan 18 spesies padang lamun hidup dalam perairan
Indonesia. Terdapat banyak hewan endemik khas Indonesia yang
menjadikan atraksi laut Indonesia semakin kaya. Namun, diantara
sekian banyak hewan endemik Indonesia, banyak yang berstatus
hampir punah, dan dalam bahaya punah.
Sebuah Aquarium, perlu memperhatikan sifat dan ukuran dari
hewan laut yang akan ada didalam Aquariumnya. Hal ini ditujukan
agar ikan tidak stress dan mudah mati didalam Aquarium. Untuk ikan-
ikan tetentu memerlukan perhatian khusus. Beberapa ikan juga dapat
digabungkan dalam satu Aquarium untuk efektivitas ruang.
BIOLOGICAL
FILTERING
Diagram 2.1 Sistem semi tertutup
Sumber : http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-air_7027.html
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
18
2.1.3.4 Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium
- Bentuk Aquarium
Adapun bentuk-bentuk Aquarium yang ada, antara lain :
Bentuk bulat : kekurangannya kaca berfungsi sebagai lensa
yang dapat mengecilkan atau membesarkan penglihatan
terhadap ikan-ikan yang ada didalamnya.
Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap
kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang
lebih tebal.
Lonjong/ silinder : kelebihannya mudah dibersihkan,
kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu
penglihatan mata.
Diorama : Aquarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya
dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan
membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu
menimbulkan kesan seolah sedang mengintip kehidupan
bawah laut.
Kubus : pembuatannya lebih mudah. Kerangkanya bisa
dibuatdari:
o Besi, mudah pembuatannya dan murah. Tahan lama
asalkan dirawat dengan baik.
o Alumunium, ada bermacam-macam ukuran maupun tebal
atau panjangnya. Tidak semua tukang las bisa
mengerjakannya sehingga biaya pemasangan relatif
mahal.
o Serba kaca, merupakan yang paling praktis, murah dan
mudah dirakit sendiri.
o Plastik, kekurangannya mudah tergores dan retak.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
19
Bentuk rumah-rumahan
Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel
didinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan
Aquarium yang lebih besar, keinginan menghadirkan
Aquarium yang menyatu dengan rumahnya.
- Dimensi Aquarium
Pembuatan aquarium air laut memerlukan perhatian
tersendiri mengingat bahwa aquarium laut mendapatkan beban
berupa dorongan air yang lebih besar jika dibandingkan dengan
beban dorongan pada air tawar. Hal ini disebabkan air laut
memilki berat yang lebih besar dibandingkan air tawar. Berat air
laut per liternya sama dengan 1,03 kg. Selain itu, umumnya
aquarium air laut banyak menggunakan batuan, sehingga
mengharuskan aquarium air laut di buat dengan menggunakan
kaca atau bahan yang lebih tebal sehingga mampu menahan
gaya dorongan ataupun tekanan air laut yang ada di dalamnya.
Aquarium air laut biasanya lebih besar dari pada aquarium air
tawar. Volume aquarium air laut ideal minimal 90 liter atau
berukuran panjang 70 cm, lebar 30 cm, dan tinggi 40 cm.
Ukuran aquarium ditentukan oleh banyaknya penghuni
aquarium. Banyaknya ikan yang dapat ditampung di aquarium
secara kasar dapat dinyatakan sebagai 10 liter per centimeter
panjang ikan. Artinya jika aquarium memiliki volume 200 liter,
maka banyaknya ikan sepanjang 5 centimeter yang dapat
ditampung sekitar 4 ekor. Berikut merupakan dimensi aquarium
untuk bahan kaca dan acrylic. Tabel ketebalan kaca untuk
aquarium air laut. Iwan Sutrisno, 1997
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
20
- Konstruksi Aquarium
Saat ini di pasaran telah banyak dijual aquarium dengan
berbagai bahan, seperti kaca, fiberglass, maupun acrylic.
Masing-masing bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya
masing-masing.
DIMENSIAQUARIUM(cm) TEBALKACA MINIMAL(mm)
Panjang Lebar Tinggi
60 30 30 5
80 30 30 7
80 45 45 7
90 45 45 8
100 50 50 8
130 50 50 10
200 75 75 15
DIMENSIAQUARIUM(cm) TEBALACRYLIC MINIMAL(mm)
Panjang Lebar Tinggi
70 55 45 6
90 55 45 8
130 55 55 10
150 55 60 10
180 60 60 15
240 120 80 20
Tabel 2.2 Ketebalan aCRYLIC untuk Aquarium Air Laut.
Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.
Tabel 2.1 Ketebalan Kaca untuk Aquarium Air Laut.
Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
21
BAHAN KEKURANGAN KELEBIHAN
PLASTIK Cepat buram atau kusam Bahan lebih ringan
KACA Tidak kuat terhadap
tekanan air laut,
menggunakan sambungan
lem sehingga tidak
menutup kemungkinan
terjadi kebocoran.
Murah dan bersifat
konduktor
ACRYLIC Sulit menjadi konduktor,
sehingga aquarium menjadi
panas.
Lebih ringan, kuat, lebih
cerah bila terkena sinar,
permukaan lebih licin
sehingga sulit ditumbuhi
oleh lumut, dapat dipoles
apabila terjadi goresan,
lebih lentur sehingga
mudah dibentuk sesuai
keinginan, tidak
membutuhkan
sambungan.
Tabel 2.3 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic.
Sumber : Eko Budi Kuncoro “Aquarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
22
Pada umumnya bahan utama untuk aquarium yaitu kaca
dan acrylic. Beberapa pertimbangan dalam menentukan
bahan aquarium antara kaca dan acrylic, yaitu:
PERTIMBANGAN KACA ACRYLIC
HARGA Murah Lebih mahal dari kaca
GORESAN Tahan goresan Goresan pada acrylic
mudah dihilangkan
BERAT Lebih berat Ringan
KEMAMPUANMENGHAN
TAR PANAS
Mudah menghantar
panas, sehingga mudah
dipengaruhi oleh suhu
ruang.
Menghantar panas tetapi
tidak sebaik kaca.
SAMBUNGAN Menggunakan sambungan
sehingga memungkinkan
terjadi kebocoran
Tidak
menggunakan
sambungan
KEJERNIHANBAHAN jernih Lebih tembus pandang
dari pada kaca
Tabel 2.4 Perbandingan antara Kaca dan Acrylic.
Sumber : Prof. Ir. Budiono Mismail “ Aquarium Terumbu Karang “ Penerbit UB Press
Cetakan I 2010.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
23
2.2 Kajian Arsitektur Metafora
Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang lain.
Dalam bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan bangunan
sebagai sesuatu yang lain. Cara menampilkan perumpamaan tersebut
adalah dengan memindahkan sifat-sifat dari sesuatu yang lain itu ke dalam
bangunan, sehingga akhirnya para pengamat dan pengguna arsitekturnya
bisa mengandaikan arsitektur itu sebagai sesuatu yang lain.
Penggunaan metafora sebagai channel untuk kreatifitas arsitektural
telah popular di antara arsitek pada abad ini. Metafora telah ditemukan untuk
menjadi channel yang sangat kuat, lebih berguna bagi pencipta dari pada
pengguna. Melalui metafora, imajinasi perancang bisa diuji dan
dikembangkan. Mereka yang memiliki daya imajiasi yang tinggi tidak akan
mengalami kesulitan dalam menggunakan metafora, bahkan metafora akan
semakin memperluas dan memperdalam daya imajinasi mereka
(Antoniades, 1992).
Ada sedikit kerancuan antara metafora, analogi, dan mimesis. Ketiga
hal itu sama-sama menghadirkan suatu desain dengan melihat hal lain. Tapi
ada yang membedakan di sini. Yaitu bila suatu bangunan dirancang dengan
menyerupai sesuatu yang lain tanpa memperhatikan sifat-sifat dari sesuatu
yang ditiru itu, maka bisa dikatakan bangunan ini memiliki tema analogi atau
mimesis. Terlebih bila bentuk yang diambil yang menyerupai sesuatu hal
tersebut tidak ada kaitannya dengan fungsi bangunan yang dirancang. Tapi
apabila suatu bangunan mengambil bentuk sekaligus sifat dari sesuatu yang
lain, maka bisa dikatakan bangunan ini bertemakan metafora. Terutama bila
sifat-sifat sesuatu yang lain itu sesuai dengan fungsi bangunan yang
dirancang. Terlebih lagi bila hasil rancangan atau bentuk akhir dari
rancangannya nanti menghasilkan interpretasi yang berbeda di antara
pengamat dan pengguna bangunan, sehingga metaforanya bisa menjadi
rahasia perancang.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
24
Ada tiga kategori metafora :
• Intangible metaphor; kreasi metafora berangkat dari konsep, ide, kondisi
manusia, atau kualitas tertentu (individualitas, kealamiahan, komunitas,
tradisi, budaya)
• Tangible metaphor; metafora berangkat dari visual atau karakter
material (rumah sebagai istana, atap kuil sebagai langit)
• Combine metaphor, di mana konseptual dan visual saling menindih
sebagai titik keberangkatan desain. (Antoniades, 1992)
Intangible metaphor, dalam penerapannya pada desain arsitektur,
adalah lebih menggunakan sifat-sifat non fisik daripada sifat fisik yang
tampak pada suatu hal untuk diterapkan pada bangunan. Sebagai contoh:
bila seorang perancang ingin merancang bangunan Music Center dengan
menggunakan kategori intangible metaphor, maka dia bisa menampilkan
konsep dari unsur-unsur musik yang non fisik ke dalam bangunannya,
seperti nada, tempo, ketukan, dan konsep-konsep musik lainnya. Hal ini
tentulah tidak mudah karena musik dan arsitektur merupakan dua jenis seni
yang sangat berbeda, di mana musik merupakan unsur bunyi atau suara,
sedangkan arsitektur lebih kepada visual. Hal inilah yang menyebabkan
intangible metaphor sulit untuk diraba, terlebih lagi untuk diterapkan.
Tangible metaphor lebih mudah untuk diraba, karena lebih bersifat
fisik, yaitu sebuah arsitektur menampilkan sifat fisik dari sesuatu yang lain.
Sebagai contoh: bila seorang arsitek ingin merancang sebuah music center
seperti contoh di atas, tetapi ingin menggunakan tema tangible metaphor.
Yang bisa dilakukan dalam menerapkan tema tersebut adalah dengan cara
merancang bentuk bangunan menyerupai bentuk kunci G, atau menyerupai
bentuk alat musik. Hal ini lebih mudah untuk dilakukan, tapi arsitek harus
berhati-hati karena dalam menggunakan tema ini bisa dengan mudah terjadi
kerancuan dengan analogi dan mimesis.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
25
Combine metaphor merupakan gabungan antara kedua hal di atas.
Jadi dalam merancang bukan hanya menampilkan sifat-sifat fisik dari subyek
yang lain, tapi juga sifat non fisiknya. Kategori ini merupakan kategori yang
paling sulit untuk diterapkan. Contoh yang tepat untuk kategori ini adalah
pada obyek kasus, yaitu Museum of Fruit. Bangunan ini menggunakan tema
metafora dengan kategori combine metaphor. Bangunan Museum of Fruit
menggunakan konsep penyebaran bibit dalam menerapkan idenya sekaligus
juga menerapkan bentuk fisik dari tumbuhan dan buah-buahan. Bagaimana
cara menerapkannya akan dijelaskan pada subbab selanjutnya. Ernaning
Setiyowati, 2007
Kegunaan dari Penerapan Metafora
a. Mempengaruhi pengertian orang terhadap suatu obyek yang kemudian
dianggap belum atau suatu hal yang tidak dapat dimengerti.
b. Dapat menimbulkan interpretasi-interpretasi yang lain dari orang yang
mengamatinya.
c. Menyebabkan pengamat memandang suatu obyek dari karya Arsitektural
dari sudut pandang yang lain.
d. Dapat menghasilkan karya Arsitektur yang ekspresif.
Gambar 2.1 Crescent Moon Tower
Sumber : Ernaning Setiyowati
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
26
Gambar 2.3 Sydney Opera House
Sumber : gagasdhio.wordpress.com
Gambar 2.4 Roncham Chapel oleh Lee Corbizier
Sumber : gagasdhio.wordpress.com
Gambar 2.2 Kategori Combine Metaphor pada Museum of Fruit
Sumber : Ernaning Setiyowati
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
27
Gambar 2.5. Stasiun TGV, Paris
Sumber : gagasdhio.wordpress.com
2.3 Studi Banding
2.3.1 Fresh Water TMII
2.3.1.1 Lokasi Fresh Water TMII
Museum berada di komplek Taman Mini Indonesia Indah
(TMII), Jakarta timur.
2.6 Denah Lokasi
Sumber :Google Earth
2.3.1.1 Batasan Fresh water
Batas Utara : Rumah ibadah umat Hindu
Batas Selatan : JalanMabes Hankam
Batas Barat : Museum Transportasi
Batas Timur : Rumah Serangga
2.3.1.2 Koleksi Fresh Water TMII
Gambar
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
28
Koleksi yang dimiliki Fresh Water TMII ini di dominasi oleh
biota dalam negeri juga dilengkapi beberapa biota air tawar
luar negeri. Jumlah biota ada 1.2479 koleksi dari 172 spesies,
meliputi tanaman air, reptilia, crustacea dan ikan beragam
jenis, ukuran dan asal. Baik dari berbagai perairan Indonesia
maupun negara lain.(Arsip Fresh Water TMII)
Tabel 2.5 Daftar koleksi
biota air tawar Fresh
water TMII
Sumber : Data Survey
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
29
Denah dan Tampak Bangunan Fresh Water TMII
1. Denah Lantai 1
2.7 Denah Lantai 1
Sumber :Data Survey
Gambar
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
30
2. Denah lantai 2
Pada denah lantai 2 ini saya membagi menjadi beberapa
segmen dikarenakan file yang saya miliki adalah video.
Gambar 2.8 Denah Lantai 2 (kanan)
Sumber :Data Survey
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
31
Gambar 2.9 Denah Lantai 2 (tengah belakang)
Sumber :Data Survey
Gambar 2.10 Denah Lantai 2 (tengah depan)
Sumber :Data Survey
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
32
Gambar 2.11 Denah Lantai 2 (kiri)
Sumber :Data Survey
3. Denah Typical Aquarium
Gambar 2.12 Denah Typical Aquarium
Sumber :Data Survey
4. Tampak Depan
Gambar 2.13 Tampak Depan
Sumber :Data Survey
5. Tampak Belakang
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
33
Gambar 2.14 Tampak Belakang
Sumber :Data Survey
6. Tampak Samping
Gambar 2.15 Tampak Samping
Sumber :Data Survey
7. Perspektif
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
34
Gambar 2.16 Perspektif
Sumber :Data Survey
2.3.1.1 Struktur Organisasi Pengelola Fresh Water TMII
Diagram 2.1 Struktur Organisasi
Sumber :Data Survey
2.3.1.2 Sirkulasi Pengelola
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
35
Datang
ParkirAbsen
Istirahat
PulangToilet Kerja
Diagram 2.2 Sirkulasi pengelola
Sumber :Data Survey
2.3.1.3 Ruang Pengelola
No Ruang Dimensi Gambar
1 R. Direktur Utama 30 m²
2 R. Koordinator Unti Kerja BPP-TMII 30 m²
Ishoma
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
36
3 R. Manajer 25 m²
4 R. Dewan Pembina Flora & Fauna 20 m² -
5 R. Penelitian dan Pengembangan m² -
6 R. Asisten Manajer Bagian Umum 24 m²
R. TU, Kepersonaliaan &
Perencanaan
24 m²
R. Keuangan & verivikasi 36 m² -
R. Perlengkapan 12 m² -
R. ME 12 m² -
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
37
R. Tiketing dan pelayanan 15 m²
6 R. Asisten Manajer bagian Operasi 20 m² -
R. Peragaan dan karantina
- Drop off 265 m²
- R. Laboratorium 54 m²
- Gudang pakan 9 m²
- R. Isolasi kecil 16 m²
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
38
- R. Isolasi besar 272 m²
- R. Budi daya ikan hias 180 m²
- R. Pembibitan 240 m²
- R. Pembesaran 96 m²
R. Keamanan dan ketertiban 30 m²
R. Marketing dan informasi 25 m² -
R. Pengembangan usaha hasil
budaya
12 m² -
7 R. Staff Khusus 24 m² -
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
39
8 R.Rapat 40 m²
9 Toilet 6,8 m²
Tabel 2.6 Besaran Ruang Fresh Water TMII
Sumber :Data Survey
2.3.1.4 Sirkulasi Pengunjung
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
40
Datang
ParkirTiketing
Pulang
Toilet Mencari informasi
Mengunakan
fasilitas
Melakukan transaksi
pembelian
Diagram 2.3 Sirkulasi pengunjung
Sumber :Data Survey
2.3.1.5 Karakteristik Pengunjung
No Usia Jenis
Kelamin
Golongan Pemakai
Karakteristik
1 1
Pria dan
Wanita
Menengah
kebawah
dan
menengah
keatas
Pelajar
Cepat bosan, bingung,
cuek, hanya melihat-
lihat yang disukai, suka
tampilan menarik.
2 Masyarakat
umum
Cepat bosan, hanya
melihat koleksi yang
disukai saja
3
Masyarakat
mancanegara
dan Hobbies
Lebih menghargai,
singgah lebih lama
untuk mengamati
koleksi, mempelajari
dan bertanya apabila
ada yang tidak
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
41
No Usia Jenis
Kelamin
Golongan Pemakai
Karakteristik
dimengerti
Tabel 2.7 Karakteristik pengunjung
Sumber :Data Survey
2.3.1.6 Ruang Sirkulasi Pengunjung
No Area,
Bangunan dan
Ruang
Dimensi Gambar
1 Parkir 3000 m²
Hal.pakir
begabung
dengan
taman
serangga.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
42
2 Pintu masuk 2 m²
3 Loket 15 m²
4 loby 15 m²
5 Hall 120 m²
6 R.pamer
Aquarium besar 40 m²
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
43
Aquarium
Sedang
@13,5 m²
Aquarium kecil 4,5 m²
Touch Pool 30 m²
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
44
Display
Perikanan
30 m²
Display
Ekosistem
60 m²
Display Ikan
Besar
90 m²
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
45
Display ikan
nusantara
36 m²
7 Perpustakaan 148 m²
8 R.computer 128 m² -
9 Souvenir 120 m²
10 Fish Terapy 25 m²
11 Mushola -
Toilet -
Tabel 2.8 Besaran ruang sirkulasi penngunjung
Sumber :Data Survey
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
46
2.3.1.7 Ruang Utilitas Fresh water
No Ruang Dimensi Gambar
R,mechanical 25 m²
R. genset 15 m²
R. AHU 12 m²
Resepvoir 128 m²
R.Panel 15 m²
Lift Barang
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
47
Filter Aquarium
Besar
Filter Aquarium
Sedang
Tandon air per
Toilet
Tabel 2.9 Besaran Ruang Utilitas
Sumber :Data Survey
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
48
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
49
2.3.2 KURA-KURA OCEAN PARK (KOP)
2.3.2.1 Lokasi Kura-Kura Ocean Park
Pantai Kartini adalah obyek wisata pantai di Bulu, Jepara,
Jawa Tengah. Pantai ini terletak 2,5 km arah barat dari
pendopo Kantor Bupati Jepara. Kawasan dengan luas lahan
3,5 ha ini merupakan kawasan yang strategis, karena sebagai
jalur transportasi laut menuju obyek wisata Taman laut
Nasional Karimunjawa dan Pulau Panjang. Obyek wisata
kura-kura ocean park berlokasi di dalam komplek obyek
wisata Pantai Kartini Jepara.
2.3.2.2 Situasi Bangunan
Gambar 2.17 Situasi KOP
Sumber : Google Earth
2.3.2.3 Tampak Bangunan
Gambar 2.18 Perspektif bangunan depan
Sumber : Data Survey
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
50
Gambar 2.19 Perspektif bangunan belakang
Sumber : Data Survey
Gambar 2.20 Pintu masukdan maket bangunan
Sumber : Data Survey
2.3.2.4 Struktur Organisasi Bangunan
Untuk Struktur Organisasi Kura-kura Ocean Park ini belum
ada. Semua anggota yang berjumlah 13 (Hanya 3 karyawan
tetap) hanya melakukan perintah langsung dari pengelola
Pantai Kartini.
2.3.2.5 Pembagian Ruang Bangunan
Kura-kura ocean park terdiri atas 2 lantai. Lantai bawah
bagian depan digunakan sebagai kantor pengelola, loket
penjualan tiket masuk, pintu masuk, stand-stand penjualan
souvenir khas jepara, dan juga toilet umum.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
51
Gambar 2.21 R.souvenir dan Hall
Sumber : Data Survey
Gambar 2.22 Loket dan R.Pengelola
Sumber : Data Survey
Sedangkan untuk lantai bawah bagian dalam dimanfaatkan
sebagai taman laut yang terdiri dari sebuah aquarium besar
yang memiliki lorong “misteri bawah laut” dari lorong tersebut
kita dapat menyaksikan kehidupan keindahan taman bawah
laut yang dihuni oleh berbagai macam ikan-ikan berukuran
besar dari jenis : Hiu, Dotty Back, Angel Fish, Pari, Giant
Trafelly (GT), Kakap, Kerapu, Jenaha, Triger, Mimi &
Mintuna, Buntal, dan berbagai jenis ikan lainnya, beberapa
penyu sisik dan aneka terumbu karang.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
52
Gambar 2.23 Kolam sentuh dan R.pamer Aquarium
Sumber : Data Survey
Gambar 2.24 Hiu dan Penyu yang dipamerkan di Misteri Bawah Laut
Sumber : Data Survey
Gambar 2.25 Lorong dan Pintu masuk misteri bawah laut
Sumber : Data Survey
Selain aquarium besar, terdapat juga aquarium dinding
berjumlah 12 buah dan 4 buah aquarium meja (portable)
berisi beberapa jenis ikan laut dan ikan air tawar berukuran
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
53
kecil dan sedang, 2 buah Touche Screen informasi seputar
Jepara, 1 buah kolam sentuh (touch pool) yang berisi ikan
komunitas air tawar utamanya kura-kura jinak yang dapat
dipegang oleh pengunjung, dan juga Kolam Fish Spa yang
berisi ribuan ikan Garra Rufa yang berasal dari Turki.
Di lantai 2 pengunjung bisa mendapati berbagai macam
permainan pintar ( Jepara Sciece Park ) seperti Papan
Kreatif, Air Mancur Melayang, Peraga Sensor Tepuk dan
Sensor Gerak, Kipas Angin Tanpa Baling-Baling, Simulator
Pesawat Terbang, dan berbagai permainan pintar lainnya.
Pengunjung juga bisa menyaksikan pertunjukan Film IMAX
Deep Sea 3D, Dinosaurs Alive dan film-film menarik lainnya
di Teater 3D Kura-kura Ocean Park.
Gambar 2.26 Fish Terapy
Sumber : Data Survey
Gambar 2.27 R.Ausiovisual 3d
Sumber : Data Survey
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
54
Gambar 2.28 R.Iptek dan arena bermain
Sumber : Data Survey
2.3.3 Sistem Utilitas Aquarium
Untuk Utilitas Aquarium terdapat bangunan Water Cleaner yang di
khususkan untuk menyaring air dan mengendapkan air dari laut. Dan
setelah bersih air tersebut baru bisa di supplay ke aquarium-
aquarium. Yang sudah dirancang langsung mengalirkan ke masing-
masing aquarium.
Dan untuk masalah pompa airnya KOP ini menggabungkan
pompa dengan filternya langsung dengan menggunakan filter G-9000
dan pompa air Sanyo.
Gambar 2.29 Rumah pompa
Sumber : Data Survey
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
55
R.Chiler ini memiliki 4 Chiller yang digunakan untuk pendingin
aquarium utama.
Gambar 2.30 Chiller di R.Chiller
Sumber : Data Survey
Untuk listrik sendiri bangunan ini memilikidaya 1500 KVA begitu
juga Genset yang dimilikinya.
Gambar 2.31 Trafo
Sumber : Data Survey
2.3.4 Perawatan Aquarium
Untuk perawatan aquarium sendiri tergantung masing-masing
kebutuhan akuarium, aquarium kecil dan menengah selalu
dibersihkan setiap 3 minggu sekali namun untuk aquarium besar
hanya dibersihkan bila benar-benar terlihat kotor, karena telah banyak
menggunakan filter.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
56
2.3.3 Seaworld Ancol Jakarta
2.3.3.1 Misi wisata Seaworld di Ancol
o Menjadikan sumber pendidikan kelautan bagi masyarakat
o Mengajarkan betapa pentingnya konservasi perairan
o Mengajarkan untuk mencintai lingkungan kita yang berharga
o Menyediakan hiburan yang bermutu tinggi
2.3.3.2 Lokasi Sea world Ancol Indonesia
Gambar 2.32 Peta Seaworld
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
57
2.3.3.3 Struktur Organisasi PT.Sea World Indonesia
PEMILIK SAHAM
BOARD OF
COMMISION
PRESIDENT
DIRECTOR
MANAGING
DIREKTOR
GENERAL HUMAN
ADVISOR
MANAGER
RESOURCES
DEPARTEMENT
BUILDING
CURAT MARKETI MANAGEMENT FINANCE RETAIL
ORIAL NG
MARKETING
EXECUTIVE
MAINTENANCE
ACCOUNT
PHOTO
ING
EDUCATION
TOUR GUIDE
SECURITY
TICKETIN
MERC
G HAND
INFORMATION
STAFF
GATE CONTROL
CLEANING
SERVICE
TICKETING MERC.
HAND
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
58
2.3.3.4 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung)
Diagram 2.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengunjung)
Sumber : Lina Herlin, 2008
Aquarium Air
Laut
Aquarium Air
Tawar
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
59
2.3.3.5 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola)
Diagram 2.6 Analisa Pengguna Fasilitas (Pengelola)
Sumber : Lina Herlin, 2008
PENGELOLA
Pengelola Aquarium laut terbagi atas
- Pegawai biasa,
- Kurator (akuaris),
- teknisi Aquarium,
- dokter biologi,
Bag. Pelayanan
Bag. Administratif
Bag. Pendidikan
Bag. Perpustakaan
Staff
Naik
Kendaraan Berjalan kaki
Naik Kendaraan
umum
Masuk kawasan Masuk kawasan Masuk kawasan
Masuk
bangunan Parkir
Lobby
Kerja
Keluar
Istirahat
Toilet
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
60
- staf laboratorium,dan administrasi
2.3.3.6 Fasilitas Ruang Sea world di Ancol
Aquarium Air Tawar
Aquarium utama
Gambar 2.33 Aquarium utama
Sumber : Lina Herlin, 2008
Didalam Aquarium utama ini, terdapat ribuan satwa laut Indonesia.
Sebanyak 3500 spesis ikan laut Indonesia dipelihara disini (jumlah ini
merupakan 37% dari jumlah jenis spesies ikan laut di dunia). Ukuran
Aquarium ini mencapai 36 x 24m, dan dalamnya bervariasi dari 4.5
hingga 6 m dan menyimpan 5 juta liter air asin. Karena besarnya
Aquarium utama ini tercatat sebagai Aquarium air asin terbesar di
Asia tenggara.
Aquarium Hiu
Aquarium ekosistem laut
Didalam Aquarium ini berisi koral dan sponge yang memperlihatkan
keindahan biota dalam laut.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
61
Gambar 2.34 Aquarium ekosistem laut
Sumber : Lina Herlin, 2008
Aquarium Air Tawar
Didalam Aquarium ini dilengkapi dengan koleksi-koleksi satwa air
tawar dari seluruh dunia, termasuk diantaranya piranha dari
sungai amazon dan belut listrik
Gambar 2.35 Aquarium Air Tawar
Sumber : Lina Herlin, 2008
Aquarium Dugong
Didalam Aquarium ini berisi ikan duyung (dugong)
Photo spot
Diarea ini pengunjung dapat melakukan photo-photo diri untuk
membawa sesuatu yang berkesan untuk di bawa pulang sebagai
kebanggaan tersendiri setelah mengunjungi sea world ini
Garra Rufa
Ikan berasal dari Kangel Turkin sebagai ikan dokter yaitu jenis
ikan terapi untukpenderita penyakit kulit atau dengan kata lain
ikan pembersih kulit.Berbagai penyakit kulit dapat disembuhkan
diantaranya, membantu pengelupasan sel kulit mati,
meningkatka kelembapan kulit, menyembuhkan bekas
luka,detoksifikasi kulit, membantu peremajaan kulit,
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
62
Kolam Bayi Buaya
Di kolam ini kita dapat memberi makan bayi-bayi buaya muara.
Kita dapat bergabung bersama staf SeaWorld Indonesia untuk
memberi makan bayi-bayi tersebut menggunakan tongkat
panjang. Dengan meletakkan makanan sekitar 10 cm di atas
mereka dan niscaya mereka akan melompat untuk
menangkapnya
Gambar 2.36 Kolam Bayi Buaya
Sumber : Lina Herlin, 2008
Kolam Sentuh
Di area ini kita bergabung bersama staff SeaWorld Indonesia
memberi makan hewan. Dengan menggunakan tongkat, kita
dapat mencoba memberi makan ikan hiu dan penyu
Gambar 2.37 Kolam Sentuh
Sumber : Lina Herlin, 2008
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
63
Kolam Piranha
Didalam Aquarium ini dilengkapi dengan koleksi koleksi ikan
piranha dari sungai Amazone
Kolam Kerondong
Rekahan dan lubang yang ada di terumbu karang merupakan
tempat tinggal kerondong. Hewan laut yang lengah dan berada
dekat rekahan merupakan mangsa mereka.
Toko Cenderamata
Di area ini anda dapat membeli berbagai cinderamata khas
SeaWorld.
Gambar 2.38 Toko Cenderamata
Sumber : Lina Herlin, 2008
Lorong Antasena
Lorong Antasena adalah lorong bawah air sepanjang 80m yang
dioperasikan dengan pinjakan berjalan otomatis dengan kubah
tembus pandang. Memungkinkan pengunjung untuk menikmati
pemandangan "bawah laut" tanpa harus khawatir tersandung
saat menengadah keatas untuk melihat ikan.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
64
Gambar 2.39 Lorong Antasena
Sumber : Lina Herlin, 2008
Perpustakaan
Untuk menambah pengetahuan anda dengan membaca buku di
perpustakaan. Setelah melihat kehidupan aslinya, disinilah
tempat untuk mencari informasinya melalui literatur.
Food Court
Pengunjung dapat memilih hidangan ringan atau snack di taman
hidangan, atau makan siang atau malam di Restauran Seafood
yang dindingnya dirancang sedemikan rupa hingga anda dapat
turut menikmati wisata bawah laut.
Komputer layar sentuh
Yang menyediakan kuis kelautan yang menarik. Ditempatkan di
beberapa tempat sehingga pengunjung dapat menikmati fasilitas
tambahan tanpa melupakan fasilitas utamanya
2.3.3.7 Tata Pamer Aquarium
Cara penataan ruang pamer Aquarium sebagai ruang utama
pertunjukan Aquarium tergantung dari sifat pamerannya, yaitu :
1. Sifat pameran tetap
· Sistematika pameran tetap
· Yang diganti hanya keragaman objek koleksinya
· Pergantian objek koleksi diatur dalam jangka waktu tertentu,
seperti 5-9 tahun
2. Sifat Pameran Temporer
· Objek dan tema dari pameran dapat selalu berubah
· Jangka waktu pameran relative singkat misalnya 1 minggu atau
1 bulan
Cara penataan pameran yang tetap, perletakannya tidak dapat
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
65
diubah-ubah. Display Aquarium sebagai objek pameran yang tetap
ialah Aquarium dengan ukuran besar dan sedang. Sebaliknya, pada
penataan pameran temporer Aquarium yang dipakai adalah
Aquarium dengan ukuran kecil.
2.3.3.8 Cara Penyajian Objek Pamer
Prinsip cara menyajikan objek koleksi jangan sampai menimbulkan
kebosanan pengunjung yang akan mengamatinya. Untuk itu, cara
pengamatan dibuat bervariasi, seperti :
Gambar 2.40 Objek Pamer
Sumber : Lina Herlin, 2008
Sistem Ruang Terbuka
· Objek pameran berada di tengah-tengah ruangan sehingga
pengunjung dapat melihat dari segala arah.
· Penyajian Aquarium dapat diletakkan secara berkelompok dengan
Aquarium lainnya atau tersendiri.
· Sangat baik untuk menempatkan objek-objek biota dengan ukuran
yang besar.
Diorama
· Aquarium diletakkan dipinggir ruangan
· Pengamatan hanya dapat dilakukan dari satu/dua arah saja
· Dapat berfungsi sebagai pemisah antar ruang
· Cocok untuk mewadahi biota dengan ukuran sedang atau kecil
Vitrine
· Dapat diletakkan di tengah-tengah ruangan
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
66
· Desain vitrine yang bulat memungkinkan pengunjung leluasa
melihat dari segala arah
· Sangat cocok untuk objek-objek biota dengan ukuran kecil Meja
dengan kaca pembesar dan mikroskop
· Berfungsi untuk mengamati objek biota yang sangat kecil
seperti hewan protozoa yang hanya bisa dilihat dengan
mikroskop
· Objek diletakkan pada preparat
2.3.3.9 Cara Perawatan Biota Air
a. Perlakuan terhadap biota laut (baru)
Biota baru
Karantina
Tidak luka
Perlakuan Perlakuan penyakit
pencegahan penyakit khusus
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
67
Perlakuan pencegahan penyakit
Perendaman silang : air tawar salinitas 15 ppt dan pormalin 2 cc/100
ltr, air laut salinitas 20 ppt dan pormalin 2 cc / 100 liter
Perlunya pengelolaan air
• Kondisi air baku tidak sepenuhnya sesuai dengan
kebutuhan biota SWI
• Terdapatnya partikel atau material yang tidak diinginkan
• Penyesuaian dengan kondisibiota yang ada
• Mengurangi dampak seminimal mungkin
Pengelolaan air di SWI diantaranya :
• Pengelolaan sumber air laut baru
• Pengelolaan sumber air tawar baru
• Sirkulasi dalam Aquarium
• Standar kualitas air
• Pemeriksaan kualitas air
Diagram 2.8 Perlakuan pencegahan penyakit
Sumber : Lina Herlin, 2008
Observasi
gejala
Pemeriksaan
klinis
Pemeriksaan
Lab
Observasi
hasil terapi
Terapi
supportif dan
kausatif
Tindakan
pencegahan
untuk yang lain
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
68
Keterangan :
1.Air laut
2. Air laut difilter secara mekanik
3.Air laut didesinfeksi dengan O3
4.Air laut kaya O3 dinetralkan kembali
Diagram 2.9 Running sistem air
Sumber : Lina Herlin, 2008
Pantai
Bak penukaran ozon Tangki air laut
Filter
mekanik
Reaktor Ozon
Aquarium
Karantina
Bio Tower
Aquarium
Filter aquarium
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
69
5.Air laut diendapkan
6.Air laut siap pakai
2.3.4 Churaumi Okinawa, Japan
Lokasi : Motobu,Okinawa, Jepang.
Jumlah Hewan : 26,000
Jumlah Spesies : 740
Volume Tangki terbesar : 7.500 m³
Total Volume Tangki :10.000
Jumlah Pameran : 77 tangki
Churaumi berasal dari :bahasa
okinawan, dimana terdiri dari dua kata yaitu
“Chura”,artinya Tangki yang indah dan
“umi” berarti aquarium, sehingga arti
Churaumi yaitu aquarium yang indah.
Churaumi Okinawa adalah Aquarium
terbesar kedua di dunia dan merupakan
bagian dari Expo Park yang berlokasi di
Okinawa, jepang. Aquarium ini
memamerkan kehidupan biologi laut di
terumbu karang, laut dalam, dan arus
Kuroshio yang mengalir melintasi
Kepulauan Jepang.
Aquarium terdiri dari empat lantai,
dengan tangki berisi makhluk laut dalam,
seperti hiu karang dan ikan tropis.
Aquarium diatur pada 19.000 m2 tanah,
dengan total tangki sebanyak 77 tangki
berisi 10.000 m3 air. Air yang digunakan
untuk pameran, air laut dipompa ke
aquarium dari 350 sumber lepas pantai , 24
jam sehari. Tangki utama, menampung
7.500 meter3 air dengan ukuran panjang Gambar 2.41 Churaumi Okinawa
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
70
10 m lebar 35 meter dan kedalaman 27 m,
menggunakan bahan kaca acrylic
berukuran 8,2 meter X 22,5 meter dengan
ketebalan 60 cm (24 in).
Pameran yang ditampilkan di aquarium
okinawa ini, meliputi :
Aquarium laut terumbu karang
Aquarium Laut Karang memamerkan
800 koloni terumbu karang dari 70
spesies di dalam aquarium berkapasitas
300 m³. Aquarium ini terbuka di bagian
atasnya, agar sinar matahari yang
dibutuhkan terumbu karang dapat
masuk.
Aquarium Laut Kuroshio
Kaca acrylic di Aquarium Churaumi pernah dicatat Guinness World
Records sebagai panel acrylic terbesar di dunia hingga dikalahkan oleh
panel milik Aquarium Dubai yang lebarnya 32,88 m, tinggi 8,3 m, tebal
750mm, dan beratnya 245,614 kg. Di dalam Aquarium Laut Kuroshio
dipelihara tiga ekor hiu paus. Jinta adalah nama hiu paus terbesar, dua
ekor lainnya diberi nama Number 15 dan Number 18.
Aquarium laut dalam
Aquarium ini memamerkan spesies ikan laut dalam, termasuk di
antaranya Etelis carbunculus, Thyrsitoides marleyi dan spesies yang sulit
dipelihara di aquarium. Koleksi aquarium laut dalam terdiri dari 70 spesies
yang sebagian besar berasal dari kedalaman laut 200 m di lepas pantai
Okinawa.
Fasilitas Lainnya
Gambar 2.42 Churaumi Okinawa
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
71
Selain pertunjukan yang harus membayar tiket masuk, di dalam
kompleks Taman Ocean Expo tersedia pertunjukan-pertunjukan lain yang
tidak memungut biaya masuk, di antaranya pertunjukan lumba-lumba
hidung botol dan paus pembunuh palsu di Okichan Theater, kolam lumba-
lumba, kolam penyu, aquarium manatee, dan pantai buatan bernama
Pantai Emerald.
Gambar 2.43 Eksterior Churaumi Okinawa
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
72
2.3.4 Batumi Aquarium
Lokasi : Str Rustaveli, Batumi, Republik Georgia
Luas aquarium : 2.000 m2
Selesai Pembangunan : 2013
Sesuai dengan namanya Batumi Aquarium
terinspirasi dari Bentukkan kerikil yang
berkarakteristik yang ditemukan di pantai
Batumi dan akan memberikan pemandangan
pantai dan laut hitam.
Batumi adalah kota provinsi Adjara/Ajaria
barat daya, terletak bersebelahan dengan Laut
Hitam. Batumi merupakan pusat wisata dan
komersial pelabuhan, yang terdapat banyak
cafe, pantai, hotel, dan area budaya dan
rekreasi lainnya.
Bangunan ini menggabungkan program
pendidikan, Aquarium komersial, dan rekreasi.
Zoning aquarium ini ada empat area pameran
swadaya dimana masing-masing dari empat
bangunan batu ini menggunakan nama biotipe
laut yang unik, yaitu Laut Mediterania, Laut
Hitam / Laut Merah, Laut Aegea, dan Samudra
Hindia. Keempat pameran terpisah dihubungkan
dengan pusat multiguna termasuk auditorium,
cafe, dan fungsi retail dengan pemandangan
Laut Hitam dan Batumi Beach.
Gambar 2. 44 Bentukkan Battumi Okinawa
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
73
Tujuan pendidikan Batumi Aquarium
adalah dalam suatu pengaturan belajar,
sehingga didapatkan ruang yang berfungsi
untuk mendengarkan, menyaksikan, mengalami
menyerap dan bereksperimen, dirancang dalam
konfigurasi yang memungkinkan untuk
aquarium lingkungan yang merangsang
interaktif pengunjung. Fasilitas pendukung
difokuskan pada ruang tengah seperti fasilitas
bermain, restoran, retail, dan kegiatan bersantai
sebelum melanjutkan petualangan melalui
pameran aquarium. Pameran yang disuguhkan
tidak hanya berupa pameran aquarium laut saja,
tetapi juga aquarium budaya yang menawarkan
perjalanan pendidikan, menghibur dan secara visual merangsang indera
pengunjung melalui zoning yang berbeda. Pemandangan dari laut yang
berbeda memberikan kesempatan yang menarik untuk penelitian lapangan
yang inovatif. Dilengkapi ruang publik dan tempat- tempat pertemuan di
sepanjang bangunan.
Gambar 2. 47 Potongan Batumi dan Site Plan
Sumber : Google
Gambar 2. 45 Konsep BatumiOkinawa
Sumber : Google
Gambar 2. 46 Sketsa Ide Batumi Aquarium
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
74
2.3.4 Primorsky Aquarium
Arsitek :OJSCPrimorgrajdanproekt
Lokasi :Vladivostok,Rusia
Pemimpin Proyek :IgorMoskalenko
Tim Desain : Yulia Otlyachkina, Victor zaycev, Anna Ushakova, Sergey
Skobelev
Proyek Tahun :2010
Luas proyek :35.000m²
Foto-foto : Alexander Hitrov
Primorsky Aquarium di aquarium ini dirancang menjadi pusat penelitian
biota laut yang terletak di dekat bangunan utama. Bangunan ini memiliki rukuran
lebar 150 meter, dan luas keseluruhan sekitar 35 000 meter ³. Volume tangki di
gedung pameran lebih dari 10.000 meter³. Dua tank terbesar berkapasitas sekitar
7.000 ton. Dalam Aquarium Primorsky iniberisi biota laut dari kelima lautan dunia
yang akan diisi sekitar 500 spesies penghuni air laut dan tawar.
Aquarium bangunan ini menampilkan kehidupan biota zona air Rusia seperti Laut
Jepang, Laut Okhotsk, Laut Bering, Danau Baikal, Sungai Amur dan Danau
Khanka; serta biota lautan kutub dingin, laut tropis yang hangat dan sungai dan
wilayah laut terbuka.
Gambar 2.48 Interior Batumi Akuarium
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
75
The Primorsky Aquarium, akan menjadi fasilitas unik di kota
Vladivostok. Pameran yang indah, wisata menarik yang berbeda, program
pendidikan untuk anak-anak dan orang dewasa, menunjukkan dan mengenalkan
aneka biota laut, interaksi dengan lumba-lumba, daerah rekreasi yang nyaman,
wilayah yang indah dilengkapi dengan beragam landscape dengan taman dan air
terjun, toko-toko dan kafe.
Gambar 2.49 Perspektif Site plan
Sumber : Google
Gambar 2.50 Tampak Depan
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
76
Gambar 2.51 Proses pembangunan dan gambar rencana bangunan
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
77
Gambar 2.52 The Primorsky Aquarium dari Far Eastern Cabang Akademi Ilmu
Pengetahuan Rusia sedang dibangun atas permintaan Presiden Federasi Rusia.
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
78
BAB III
TINJAUAN LOKASI
3.1 Tinjauan Kota Semarang
Dipilihnya Semarang sebagai lokasi untuk kehadiran wahana wisata
Oceanarium dikarenakan Semarang merupakan lokasi yang potensial bagi
pengembangan pariwisata Jawa Tengah karena Semarang merupakan Ibu
Kota jawa Tengah yang menjadi pusat jalur paket wisatawan asing maupun
domestik. Disamping itu juga menduduki prioritas pengembangan utama.
Dalam rencana pengembangan kota-kota pusat pelayanan Jawa Tengah,
Semarang merupakan “Home-base” utama. Semarang merupakan Titik
Tumbuh bagi kota-kota lain di Jawa Tengah. Dan merupakan Titik Simpul
Distribusi Barang dan Jasa Jawa Tengah. Posisi ini mendorong tumbuhnya
Semarang menjadi kota bisnis, yang dengan sendirinya akan meningkatkan
tuntutan kebutuhan akan sektor pariwisata.
Gambar 3.1. Peta RTRW Kota Semarang; Sumber : Bappeda Semarang, 2014
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
78
3.1.1 Peta BWK Kota Semarang
Gambar 3.2 Peta BWK semarang,
sumber : BAPPEDA Semarang,2014
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
79
3.1.2 Tinjauan Kebijakan Pemanfaatan Tata Ruang Kota
A. Rencana pembagian Wilayah Kota (BWK) sebagaimana dimaksud
dalam pasal 9 ayat (2) :
1. BWK I meliputi kecamatan semarang tengah, Kecamatan
Semarang Timur dan Kecamatan Semarang Selatan dengan
luas kurang lebih 2.223 (dua ribu dua ratus dua puluh tiga)
hektar.
2. BWK II meliputi Kacamatan Candisari dan Kecamatan
Gajahmungkur dengan luas kurang lebih 1.320 (seribu tiga ratus
dua puluh) hektar.
3. BWK III meliputi Kecamatan Semarang Barat dan Kecamatan
Semarang Utara dengan luas kurang lebih 3.522 (tiga ribu lima
ratus dua puluh dua)hektar.
4. BWK IV meliputi Kecamatan Genuk dengan luas kurang lebih
2.738 (dua ribu tujuh ratus tiga puluh delapan) hektar.
5. BWK V meliputi Kecamatan Gayamsari dan Kecamatan
Pedurungan dengan luas kurang lebih 2.622 (dua ribu enam
ratus dua puluh dua) hektar.
6. BWK VI meliputi Kecamatan Tembalang dengan Luas kurang
lebih 4.420 (empat Ribu empat ratus dua puluh) hektar.
7. BWK VII meliputi Kecamatan Banyumanik dengan luas kurang
lebih 2.509 (dua ribu lima ratus sembilan) hektar.
8. BWK VIII meliputi Kecamatan Gunungpati dengan luas kurang
lebih 5.399 ( lima ratus sembialn puluh sembilan) hektar.
9. BWK IX meliputi Kecamatan Mijen dengan luas kurang lebih
6.213 (enam ribu dua ratus tiga belas) hektar.
10. BWK X Meliputi Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu
dengan Luas kurang lebih 6.393 ( enam ribu tiga ratus sembilan
puluh tiga) hektar.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
80
B. Rencana pengembangan fungsi utama masing – masing BWK
sebagaimana dimaksud pada ayat (1 ) meliputi :
1. Perkantoran, perdagangan dan jasa di BWK I, BWK II, BWK III
2. Pendidikan kepolisian dan olah raga di BWK II
3. Transportasi udar dan transportasi laut di BWK III
4. Industri di BWK IV dan BWK VIII
5. Pendidikan di BWK VI dan BWK III
6. Perkantoran militer di BWK VII
7. Kantor dan pelayanan publik di BWK IX
C. Rencana penetapan pusat pelayanan sebagaiman dimaksud dalam
pasal 9 ayat (2) meliputi :
a. Pusat pelayan kota
b. Sub pusat pelayanan kota
c. Pusat lingkungan
D. Pusat pelayanan Kota yang Sebagaimana dimaksud dalam pasal
11 di tetapkan di BWK I, BWK II dan BWK III
E. Pusat pelayanan skala Kota berfungsi sebagai pusat pelayanan
Pemerintahan Kota dan Pusat Kegiatan Perdagangan dan Jasa
F. Pusat kegiatan Pemerintahan sebagaiman dimaksud pada ayat (2)
berupa pusat pelayanan kegiatan Pemerintaha yang dilengkapi
dengan pengembangan fasilitas meliputi :
a. Kantor Walikota
b. Fasilitas Kantor Pemerintahan pendukung dan pelayanan publik
G. Pusat pelayanan Perdagangan dan Jasa skala Kota dilengkapi
dengan :
a. Pusat pembelanjaan skala Kota
b. Perkantoran swasta
c. Kegiatan jasa lainnya
H. Sub pusat pelayanan Kota sebagaimana dimaksud dalam pasal 11
ayat 2 merupakan pusat BWK yang dilengkapi dengan Sarana
lingkungan perkotaan
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
81
3.1.3 Potensi Pembagian Wilayah Kota
Kota Semarang dalam lingkup regional Jawa Tengah
merupakan kota yang berada dalam hirarki tertinggi dalam fungsi
administrasi, kegiatan sektor ekonomi maupun politik
dibandingkan dengan kota-kota lain di Jawa Tengah. Dalam
kedudukan tersebut, fungsi Kota Semarang sebagai berikut. Saat
ini Kota Semarang terjadi tiga dominasi kegiatan fungsional,
yaitu :
a. Sebagai pusat pemerintahan propinsi Jawa Tengah.
b. Sebagai pusat perdagangan utama Jawa Tengah
c. Sebagai pusat transportasi dalam lingkup regional,
nasional, maupun internasional
No. Kegiatan Lingkup
1. Pemerintahan Lokal, regional
2. Perdagangan Lokal, regional, nasional,
internasional
3. Transportasi Lokal, regional, nasional,
internasional
4. Industri Lokal, regional, nasional,
internasional
5. Pendidikan Lokal, regional
6. Pariwisata Lokal, regional
Tabel 3.1. Fungsi Kota Semarang
Sumber: Perda Kodya Dati II Semarang No. 02 Th 2011
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
82
3.1.4 Pendekatan Pemilihan Lokasi
3.1.4.1 Kriteria Pemilihan Lokasi
Untuk merancang bangunan dimana masyarakat dapat
melihat biota laut dari dekat, mengetahui identitasnya,
dirancang dan didekorasi menarik dengan tujuan edukasi,
rekreasi dankonservasi Lokasi Oceanarium harus memenuhi
faktor – faktor sebagai berikut :
1. Terdiri dari media tanah dan air laut
Dengan adanya tanah dan air laut, memudahkan
oceanarium mengambil dan menyaring air laut langsung
dari laut lepas. Karena air lat yang dibutuhkan berskala
besar.
2. Faktor Lingkungan
Kondisi lingkungan harus tetap bernuansa pantai agar
bangunan ini benar-benar menjiwai biota laut. Dan juga
didukung dengan adanya wisata lain yang berada disekitar
bangunan ini.
3. Faktor Ketertarikan
Lokasi yang akan dipilih harus menarik bagi pengguna
Oceanarium yang akan direncanakan. Menarik dalam arti
tempat masih dalam area kunjungan pariwisata turis lokal
maupun mancanegara.
4. Faktor Strategis
Untuk menarik para wisatawan, tempat harus strategis
dalam bidang sejarah budaya, kenyamanan transportasi,
dan juga kepopuleran tempat atau lokasi tersebut.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
83
Pemilihan Lokasi :
Berdasarkan analisa yang telah disebutkan diambil BWK yang
mempunyai potensi sesuai dengan kriteria lokasi. BWK III adalah satu-
satunya wilayah dalam Kota Semarang yang cukup sesuai dan potensial
sebagai lokasi Oceanarium di Semarang, BWK tersebut :
Gambar 3.3 Peta BWK semarang
sumber : BAPPEDA Semarang,2014
Bagian Wilayah Kota III Kota Semarang
BWK III meliputi Kecamatan Semarang barat dan Semarang Utara,
Wilayah Perencanaan III ini memiliki luas keseluruhan 3.521,75
Ha.Kecamatan Semarang Utara : 1.135,275 Ha, Kecamatan Semarang Barat
: 2..386,473 Ha.
Batas-batas wilayah BWK III :
a. Sebelah Selatan : Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan
Gajah Mungkur, Kecamatan Semarang Selatan dan
Kecamatan Ngaliyan.
b. Sebelah Timur : Kecamatan Semarang Timur dan Kecamatan
Genuk.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
84
c. Sebelah Utara : Laut Jawa
d. Sebelah Barat : Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu.
Penentuan ruang wilayah perencanaan BWK III adalah sebagai berikut:
a. Permukiman : 1898,637 ha.
b. Perdagangan dan Jasa : 170,103 ha.
c. Campuran Perdagangan dan Jasa,Permukiman : 84,927 ha.
d. Perkantoran : 84,323 ha.
e. Pendidikan : 51,037 ha.
f. Kesehatan : 18,025 ha.
g. Peribadatan : 9,380 ha.
h. Olahraga dan Rekreasi : 66,285 ha.
i. Pelayanan Umum : 17,381 ha.
j. Makam : 22,773 ha.
k. Pergudangan : 91,556 ha.
l. Industri : 183,838 ha.
m. Bandar Udara : 182,976 ha.
n. Pelabuhan Laut : 36,911 ha.
o. Stasiun Kereta Api : 80,292 ha.
p. Retarding Basin : 1,245 ha.
q. Kawasan Khusus Militer : 37,939 ha.
r. Kawasan Budaya : 2,236 ha.
s. Terminal : 64,730 ha.
t. Jaringan Jalan dan Utilitas : 347,199 ha.
u. Konservasi dan Ruang Terbuka Hijau Lainnya : 69,955 ha.
Batas wilayah administrasi BWK III adalah :
Sebelah Utara : Laut Jawa
Sebelah barat : Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu
Sebelah Selatan :Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan
Gajah Mungkur, Kecamatan Semarang
Selatan dan Kecamatan Ngaliyan.
Sebelah Timur : Kecamatan Kecamatan Semarang Timur
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
85
dan Kecamatan Genuk.
3.2 Pemilihan Tapak
3.2.1 Pendekatan Pemilihan Tapak
Berdasarkan analisa yang telah disebutkan diambil BWK yang
mempunyai potensi sesuai dengan kriteria lokasi. BWK III adalah wilayah
dalam Kota Semarang yang sesuai dan potensial sebagai lokasi
Oceanarium di Semarang, Namun Semarang memiliki kendala dalam
masalah ROB. Asusmsi bahwa penurunan yang terjadi di BM Stasiun
Pasut juga mengikuti fungsi linier, maka dapat diperkirakan penurunan
yang terjadi di BM Stasiun Pasut adalah sebesar 5,165 cm/tahun.
Anindya Wirasatriya, Agus Hartoko, Suripin,2006.
Pada pemilihan tapak untuk Oceanarium di Semarang, maka perlu
diadakan penilaian dan pembobotan tapak yang telah dipilih dari segi
pencapaian, lingkungan, kawasan, topografi, pendekatan tampilan
bangunan, utilitas, dimensi tapak. Maka untuk pemilihan lokasi untuk
Oceanarium perlu adanya kriteria lokasi yang harus dipenuhi. Kriteria
lokasi Oceanarium di semarang sebagai berikut :
1. Pencapaian (30)
Mudah dicapai dan memiliki banyak alternatif
Kualitas jalan baik
2. Kawasan (30)
Memiliki karakter spesifik / image kawasan wisata
Berpotensi dalam pengembangan kawasan
Mendukung keberadaan dan penampilan bangunan
3. Topografi (20)
Berada di kawasan pantai
Relatif datar dan kondisi tanah baik
4. Ketersediaan jaringan (20)
Air bersih
Listrik (PLN)
Pembangunan umum
Komunikasi
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
86
5. Luasan (20)
Memenuhi persyaratan luas
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
86
3.2.2 Alternatif Tapak
Berdasarkan analisa kriteria diatas, berikut area yang cukup sesuai
dengan potensial sebagai Ocearium di Semarang adalah di kawasan
Semarang Utara yang berdekatan dengan air laut. Alternatif tapak
tersebut antara lain:
1. Alternatif Tapak 1
Lokasi ini sudah masuk dalam kawasan pantai Marina. Yang
terletak di bagian paling utara yang berdekatan dengan laut. Site ini
didukung dengan pesona pantai dan penginapan yang berada di
sekitarnya. Luas site ini adalah 2,1 Ha.
Gambar 3.5 Alternatif Tapak1
Sumber : Google earth
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
87
Batas-batas Site 1
Utara : Laut Jawa
Selatan : Lahan kosong
Timur : Sungai
Barat : Villa Pantai
Sungai
Site
Laut jawa Lahan kosong
Gambar 3.6 Alternatif Tapak 1
Sumber : Analisis 2015
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
88
Pembahasan penilaian alternatif lokasi 1 :
1. Pencapaian
Untuk masalah pencapaian, lokasi ini memang satu paket dengan
wisata pantai marina. Sehingga jika pengunjung hanya ingin
mengunjungi bangunan Ocenarium saja mereka harus membayar
double yangg pertama untuk tiket masuk kawasan pantai dan
keduanya adalah tiket bangunan itu sendiri.
2. Kawasan
Untuk penilaian kawasan, area ini memang sangat cocok untuk
didirikan oceanarium, namun dengan rencana bangunan yang begitu
besar dengan kawasannya, area ini sangat berbahaya karena terlalu
dekat dengan air laut.
3. Topografi
Area ini memiliki topografi yang datar dengan kondisi tanah reklamasi,
untuk mencegah kenaikan air laut yang nantinya dapat mencapai area
ini di sekitar pantai Marina sudah ditalut.
4. Ketersediaan jaringan
Untuk kesediaan jaringan mulai air bersih, listrik, komunikasi dan
pembangunan umum semua sudah tersedia
5. Luasan (20)
Sayang sekali dengan bangunan yang akan dibangun di alternatif
tapak ini begitu besar karena akan mencakup wilayah nasional
sehingga alternatif site 1 ini masih kurang dalam memenuhi luasan
lokasi yang dibutuhkan.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
89
2. Alternatif Tapak 2
Lokasi ini berada di sebelah barat Convention Center Marina Semarang
dan Taman Rekreasi Marina. Dengan adanya fasilitas pendukung
disebelah bangunan, diharapkan dapat menunjang fungsi bangunan di
sekitarnya secara maksimal. Dengan daya tarik wisatawan yang lebih. Site
yang akan diambil ini memiliki luasan 4,13 Ha.
Gambar 3.7 Alternatif Tapak 2
Sumber : Goolge Earth
Gambar 3.7 alternatif site
Sumber : analisa, 2015
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
90
Batas-batas Site 2
Utara : Lahan kosong dan Pantai
Selatan : Perumahan
Timur : Lahan kosong
Barat : Convention Center Marina Semarang dan
Taman Rekreasi Marina
Lahan kosong Pantai
Marina
Taman Rekreasi
Marina
Convention Hall
Panorama
Site
Gambar 3.8 Alternatif Tapak2
Sumber : Analisis 2015
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
91
Pembahasan penilaian alternatif lokasi 2 :
1. Pencapaian
Alternatif lokasi 2 ini memiliki akses pencapaian yang bagus tanpa
harus masuk dalam kawasan Pantai Marina, Lokasi ini bisa dicapai
langsung oleh bus pariwisata berkapasitas 42 orang dikarenakan area
ini melewati jalan utama ke pantai marina.
2. Kawasan
Untuk penilaian kawasan, area ini memang sangat cocok untuk
didirikan oceanarium, dengan dukungan kawasan yang
mendukungnya diantaranya adalah bersebelahan dengan Taman
ekreasi Marina, Convention Hall Semarang dan bagian belakang
alteratif tapak ke 2 ini langsung bertemu dengan pantai marina.
3. Topografi
Area ini memiliki topografi yang datar dengan kondisi tanah reklamasi,
dan bagian belakang masih berupa pasir pantai
4. Ketersediaan jaringan
Untuk kesediaan jaringan mulai air bersih, listrik, komunikasi dan
pembangunan umum semua sudah tersedia
5. Luasan (20)
Alternatif lokasi ke 2 ini memiliki luasan yang dapat digunakan untuk
bangunan Oceanarium berskala nasional dan tentunya masih ada
lahan kosong yang nantinya bisa digunakan untuk bermain landscape
dan area pengembangan.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
92
3. Alternatif Tapak 3
Tapak ini terletak di dekat pemukiman warga, jika diteruskan lagi lebih
dekat dengan PRPP dan Taman Maerokoco. Dengan pemilihan site ini
diharapkan dapat melengkapi taman wisata PRPP dan Maerokoco yang
mulai redup aktivitas turisnya belakangan ini. Site ini memiliki luas 6,42
Ha.
Gambar 3.7 alternatif site
Sumber : analisa, 2015
Gambar 3.9 Alternatif Tapak3
Sumber : Google Earth
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
93
Batas-batas Site 2
Utara : Lahan kosong
Selatan : Perumahan dan PRPP
Timur : Lahan kosong
Barat : Perumahan
Lahan kosong
Panorama gerbang
perumahan
Panorama
Site
Gambar 3.10 Alternatif Tapak3
Sumber : Analisis 2015
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
94
Pembahasan penilaian alternatif lokasi 2 :
1. Pencapaian
Alternatif lokasi 3 ini memiliki akses pencapaian yang bagus tanpa
harus masuk dalam kawasan Pantai Marina, Lokasi ini bisa dicapai
langsung oleh bus pariwisata berkapasitas 42 orang dikarenakan area
ini melewati jalan utama ke pantai marina.
2. Kawasan
Untuk penilaian kawasan, area ini memang cocok untuk pembuatan
Oceanarium, namun area ini terlalu jauh dari laut sehingga pada
proses pengambilan maupun pemutaran air laut yang nantinya
dibutuhkan di bangunan ini terlalu jauh..
3. Topografi
Area ini memiliki topografi yang datar dengan kondisi tanah reklamasi
4. Ketersediaan jaringan
Untuk kesediaan jaringan mulai air bersih, listrik, komunikasi dan
pembangunan umum semua sudah tersedia
5. Luasan (20)
Alternatif lokasi ke 2 ini memiliki luasan yang dapat digunakan untuk
bangunan Oceanarium berskala nasional dan tentunya masih ada
lahan kosong yang nantinya bisa digunakan untuk bermain landscape
dan area pengembangan.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
95
Penilaian ke 3 alternatif tapak yang menjadi area perancangan
Ocenarium dilakukan penilaian pembobotan sebagai berikut :
Tabel 3.1 Penentuan Tapak
3.2.3 Tapak terpilih
Berdasarkan analisa maka lokasi tapak yang terpilih yaitu :
Alteratif Tapak 2
Lokasi : Jl. Taman Marina, Semarang
Tata Guna Lahan : Wilayah BWK III
Lingkungan : - Padat Penduduk
- Area Pariwisata
- Berdekatan dengan pantai
Batas Utara : Lahan kosong dan Pantai
Selatan : Perumahan
Timur : Lahan kosong
Barat : Convention Center Marina Semarang dan
Taman Rekreasi
Kondisi Eksisting : Lahan Kosong (April 2015)
Kondisi Tapak : Datar
Luas : 73.205m²
Kriteria Bobot
Tapak
1 2 3
Pencapaian 30 30 30 30
Kawasan 30 30 30 10
Topografi 20 10 20 6
Ketersediaan Jaringan 20 10 20 10
Luasan 20 7 20 20
Jumlah 120 87 120 76
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
96
KDB : 60% Luas Lahan
KDH : 30% Sisa Luas Lahan
GSB : 50% Lebar Jalan 100 m dari garis pantai
Potensi Utama : Dengan penggunaan site ini, didukung
dengan adanya Pantai Marina, Convention
Center, dan Taman rekreasi Mariina
semakin melengkapi fasilitas pariwisata
pantai di Semarang.
Lapisan tanah tanah : Termasuk dalam tanah reklamasi pantai.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.40/PRT/M/2007
Adapun persyaratan pendirian bangunan menurut Rencana Detail Tata
Ruang kota Semarang, tahun 2000 – 2010 adalah sebagai berikut:
1. KLB (Koefisien lantai bangunan) yang diijinkan adalah setiap lantai
maximal mempunyai ketinggian 5 m.
2. KDB (Koefisien Dasar bangunan) yang diijinkan adalah 60%
3. Ketinggian bangunan yang diijinkan adalah 10 lantai
4. Garis sempadan bangunan untuk jalan lokal sekunder adalah 12 m
Gambar 3.11 Alternatif Tapak
Sumber : Google Earth yang diolah di CAD
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
97
BAB IV
PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN
Adalah suatu usaha untuk melakukan pendekatan pada acuan
merencanakan dan merancang sehingga diharapkan dalam perancangan
“Ocenarium di Semarang” ini mampu mendekati kelayakan dalam memenuhi
persyaratan pembangunan sebuah jasa pariwisata biota laut di Semarang.
Adapun dasar pendeketakan yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
2. Pendekatan Aspek Fungsional
Perlu pendekatan dalam aspek fungsional, yaitu di perinci apa dan siapa saja
pelaku di dalam ruangan dan bermanfaat untuk menentukan kapasitas
sehingga dapat ditemui besaran ruangnya.
3. Pendekatan Aspek Kontekstual
Dasar pendekatan kontekstual adalah untuk memahami dan menganalisis lokasi
yang terpilih sehingga Oceanarium ini dapat menemukan zoning bangunan.
4. Pendekatan Aspek Arsitektural
Berkaitan dengan konsep bangunan, pada bangunan ini menggunakan
konsep desain Metafora. Yakni mengumpamakan bangunan sebagai sesuatu
yang lain.
5. Pendekatan Struktural
Membahas pertimbangan struktur untuk menganalisa yang akan dimunculkan
pada penerapan konsep strukturnya, mulai dari atap, struktur badan, dinding dan
pondasi.
6. Pendekatan Sistem Utilitas
Membahas tentang bahan yang akan digunakan dalam sistem utilitas
oceanarium
7. Pendekatan Teknis Aquarium
Menjelaskan tentang ukuran, dimensi, konstruksi aquarium yang akan dibuat
dalam oceanarium ini. Dan juga aspek teknis yang perlu dipertimbangkan dalam
pembuatan aquarium besar.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
98
4.1 Pendekatan Aspek Fungsional
4.1.1 Analisa Bangunan
Oceanarium adalah sebuah tempat penangkaran ikan-ikan
dan hewan- hewan air laut lainnya dalam suatu akuarium
raksasa yang dibuat menyerupai habitat aslinya, dilengkapi
dengan fasilitas penelitian serta fasilitas lainnya yang
berhubungan dengan wisata yang dapat menunjang kegiatan
Oceanarium tersebut. Selain itu, juga disediakan fasilitas
pendidikan berupa mini museum tentang biota laut serta mini
theater yang akan mempertontonkan film tentang biota laut.
Fungsi Oceanarium adalah :
Ajang rekreasi dan bermain yang mengenalkan biota laut
Memberikan pertunjukan berupa atraksi dan pemutaran film
Mendidik agar mempunyai rasa melindungi dan melestarikan
biota laut
Wadah pelestarian, penelitian dan pembibitan biota laut
Cakupan target wisatawan bangunan ini adalah seluruh
Jawa dengan kapasitas bangunan dapat digunakan untuk 5000
wisatawan.
4.1.2 Analisa Pelaku aktifitas
Pelaku aktivitas pada bangunan selalu dipengaruhi oleh manusia
yang memakai bangunan ini. Pemakai gedung dapat digolongkan
menjadi dua jenis seperti berikut:
Pengunjung
Pengunjung adalah orang yang datang guna menikmati sajian
fasilitas dan biota atau barang yang dipamerkan. Misal untuk
mengunjungi ruang Audiovisual yang disajikan atau mengamati
biota laut yang ditampilkan dan lain sebagainya. Pengunjung ini
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
99
bebas untuk mengatur dirinya sebagai penikmat fasilitas yang
disediakan.
Pengelola
Pengelola bangunan adalah orang yang bertugas untuk menjaga,
merawat, meneliti,0 memasarkan, dan melayani kepada
masyarakat yang ingin menyewa jasanya.
Gambar 4.1 diagram pengelola gedung
Sumber : analisa penyusun,2015
4.1.3 Analisa Kebutuhan Ruang dan Hubungan Ruang
i. Kebutuhan ruang
Sasaran proyek perancangan Oceanarium ini meliputi 3
aspek yaitu aspek Edukasi, Rekreasi, dan Konservasi.
Berdasarkan sasaran proyek perancangan tersebut maka
kebutuhan ruang pada Oceanarium ini terbagi menjadi 3
kelompok yaitu (arena pameran, terowongan antasena,
terowongan antasena berarus, dll), Edukasi (mini museum,
perpustakaan, R.Audio Visual, kelas pengenalan biota laut, dll),
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
100
Konservasi (Pusat penelitian dan budidaya terumbu karang,
taman mangrove, dll).
FUNGSI PENGGUNA JENIS KEGIATAN RUANG YANG
DIBUTUHKAN
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
101
Rekreasi
- Pengunjung Datang dan masuk
Membeli tiket
Duduk, menunggu
Mencari informasi
Melihat pameran aneka biota
laut.
Melihat akuarium dengan ban
berjalan di terowongan
antasena
Lebih mengenal Biota dengan
memgang
Relaksasi.
Melihat-lihat, memilih barang,
membayar dan menerima uang
Makan, minum, bincang-
bincang,duduk, mendengarkan
musik
Pintu Gerbang
Loket
Hall, Lobby
R.Informasi
R.Peraga (Akuarium
dinding)
Terowongan Berarus.
kolam kecil tanpa
penutup.
Kolam sentuh.
Kolam relaksasi.
R. Cinderamata
Kasir
Cafetaria
- Pengelola Mengelola administrasi kegiatan
Mengelola Keuangan
Mengelola bangunan
Mengelola peralatan
Mengontrol Peralatan
Menasehati setiap kegiatan
yang diadakan
Melakukan pemasaran atau
promosi.
Menerima tamu
Rapat
Mengetes karyawan yang akan
masuk
Menjual tiket
R. Administrasi
R. TU
R.Keuangan
R.Pengelola
R. Mekanikal
R. Kontrol
R. Advisor
Kantor brending
R. Marketing
R.Tamu
R. Meeting
R. HRD
R. Tiketing
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
102
Mengamankan kawasan Pos jaga
R. CCTV
Konservasi dan Budi Daya
- Peneliti Meneliti, merawat, membuat
laporan, memperbaiki alat Lab
ikan, terumbu karang, dan biota
laut lainnya.
Meletakan peralatan yang belum
atau tidak dibutuhkan
Laboratorium k e r i n g
Laboratorium b a s a h
Kolam penangkaran
Kolam pembibitan
Kolam karantina
R. Isolasi
Kolam perawatan.
Gudang peralatan
Pembudidaya atau
pengelola
Budi daya tumbuhan laut yang
nantinya akan di tampilkan pada
ruang peragaan dan dapat juga
untuk di jual
Untuk menurunkan biota laut
yang baru datang
Kolam Budidaya
R.Penjualan
Drop Off
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
103
Edukasi - Pengunjung Mencari tahu serta membaca
buku mengenai biota-biota laut.
Menonton film tentang biota laut.
Melihat aneka biota laut yang
diawetkan.
Belajar memahami tentang biota
laut menggunakan media
elektronik
Perpustakaan
R.Audio Visual
Mini Museum
R. Touch Screen
Servis
Servis dan Service
Pengunjung dan
Pengelola
Bersantai di taman
Menitipkan Kendaraan
Melakukan ibadah
Buang air
Landscape taman yang
didukung dengan fasilitas
Parkir
Musholla
Toilet
Pengelola Menaruh barang masing-masing
pegawai
Memasak
Istirahat pegawai
Menaruh dan menyimpan
peralatan kebersihan
Menyimpan barang yang tidak
terpakai
R. Loker
Dapur
R. Istirahat
Lavatory
Gudang
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
104
ii. Hubungan Ruang
Utilitas
Pengelola Wadah untuk mengurus
masalah mekanikal elektrikal
air,pembuangan, serta servis
alat
R. Monitor
R. Panel
R. Staff Panel
R. Genset
R. Pompa
R. AHU
R. Reservoir
R. Tangki Filtrasi
Tabel 4.1 Kebutuhan Ruang
Sumber : Analisa Pribadi dan literatur
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
105
4.1.4 Analisa Sirkulasi Luar dan Dalam
i. Analisa Sirkulasi Luar
Analisa sirkulasi ruang luar pada Ocenarium meliputi pergerakan
pengunjung, pengelola dan pengantar / penjemput dalam
mencapai bangunan. Perencanaan zona parkir perlu
mempertimbangkan kepentingan pelaku yang bersangkutan agar
sirkulasi kendaraan yang berjalan lancar .
ii. Analisa Sirkulasi Dalam
Diagram 4.2 Hubungan Ruang
Sumber : Analisa Pribadi dan literatur
Diagram 4.3 Sirkulasi Luar
Sumber : Analisa Pribadi dan literatur
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
106
Analisa pada ruang dalam saling mempengaruhi dengan pola
organisasi ruang yang dihubungkan. Terdapat beberapa
konfigurasi jalur sebagai dasar untuk dikembangkan sesuai
dengan pola pergerakan yang diinginkan.
Sirkulasi Pengunjung
Sirkulasi Pengelola
Datang Beli tiket Hall
Pulang
R.Pamer Aquarium
Touch Screen
Kolam terbuka
Kolam sentuh
R.Audio Visual
Toilet
Mushola
Kantin
R.Souvenir
R.Karyawan
Dapur
Aquarium
Membersihkan area
R.Pengelola
Loker
Datang
Diagram 4.4 Sirkulasi Pengunjung
Sumber : Analisa Pribadi dan literatur
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
107
4.1.5 Studi Kapasitas dan Besaran Ruang
KEBUTUHAN
RUANG KAPASITAS
STANDAR
LITERATUR SUMBER
LUAS
LITERATUR
(m²)
R.Penerima
Hall
Lobby lounge
Informasi
Loket
Toilet
WC
Urinoir
Wastafel
R. Introduksi
Sirkulasi 30%
4000 org
2 org
4 org
2000 P
2000 W
10%. 30org
0,5 m²/org
9 m²/org
14 m²/org
1,2
m²/60P/40W
0,6 m³/60 P
0,9 m²/40 W
0,6 m²/org
NAD
HMC
HMC
SRG
SRG
SRG
NAD
2000
18
56
40
60
20
45
180
753
Diagram 4.5 Sirkulasi Pengelola
Sumber : Analisa Pribadi dan literatur
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
108
R.Peragaan
R.
Pengamatan
Sirkulasi
Aquarium
besar
Aquarium
sedang
Aquarium kecil
4000 org
0,65-
0,9m²/org
AJM
2600
520
6000
250
50
Kolam Sentuh
Kolam terbuka
R. Duduk
R. Pengawas
50 org
2 org
0,74 m²/org
4,8 m²/org
SRG
TSS
SRG
50
37
10
Karantina Ikan
Klm
Penjajakan
Klm Pemulihan
Klm
Pembibitan
R. Pengawas
R. Pegobatan
Gudang
Sirkulasi 30%
1 org
3 org
2 buah
100 m³
150 m³
150 m³
SRG
SRG
SRG
PAH
PAH
SRG
100
75
75
18
27
20
315
94,5
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
109
Ampliteater
Hall
Informasi
Loket
Panggung
R.duduk+Sirku
lasi 20%
R.pelatih
Kolam
Peragaan
Kolam istirahat
Kolam
penyimpanan
Back stage
R.Kontrol
suara
R.kontrol
cahaya
R.Istirahat
R.rias / ganti
Gudang alat
Toilet
Pria
Wanita
500 org
2 org
4 org
5 org
500 org
5 org
6 ekor
6 ekor
5 org
2 org
2 org
20 org
15 org
300 org
200 org
0,05 m²/org
4,8 m²/org
4,8 m²/org
8,55 m²/org
0,74 m²/org
4,0 m²/org
19,6 m²/ekor
19,6m²/ekor
8,55 m²/org
12 m²/org
0,7 m²/org
1,5 m²/org
1,5 m²/org
0,05 m²/org
0,05 m²/org
PAH
PAH
PAH
TSS
TSS
PAH
S
S
TSS
PAH
PAH
PAH
PPMU
HMC
HMC
25
10
20
42,5
444
25
117,6
117,6
42,75
24
24
14
22,5
20
15
10
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
110
R. Audio visual
Auditorium
R.Pengelola
R. Proyektor
R. Koleksi
Gudang
Sirkulasi 10%
250 org
1 org
1,5 m²/org
10 m²/org
NAD
PPMU
PPMU
PPMU
PPMU
375
10
60
10
20
475
47,5
Touch Sreens
R. Permainan
R. Menonton
Sirkulasi 20%
10 org
20 org
2 m²/unit
0,74 m²/org
SRG
TSS
20
14,8
34,8
3,48
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
111
Pengelola
R.Kepala
bagian
R. Administrasi
R. TU
R.Keuangan
R. Mekanikal
R. Kontrol
R.Tamu
R. Meeting
R. HRD
R.kurator
Pos jaga
R. CCTV
R. Istirahat
Pantry
Toilet
Pria
Wanita
Loker
Sirkulasi 20%
1 org
6 org
4 org
6 org
2 org
2 org
8 org
18 org
3 org
2 org
2 org
2 org
3 org
2 org
30 org
10 m²/org
2,25 m²/org
4 m²/org
4 m²/org
4 m²/org
4 m²/org
4 m²/org
4 m²/org
2,25 m²/org
2,25 m²/org
0,05 m²/org
0,05 m²/org
2 m²/org
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
NAD
HMD
HMD
10
13,5
16
24
8
8
10
100
12
8
5
5
30
6
0,15
0,1
60
63,15
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
112
Peputakaan
R.Penerima
R. Penitipan
brg
R. Katalog
R. buku
R. Baca
R. Film &
audio
R.
Peminjaman &
Fotocopy
Sirkulasi 20%
1 org
100 org
5000 buku
100 org
0,9 m²/org
0,06 m²/org
9 m²
162 buku/m²
1,875 m²/org
40 m²
TSS
NAD
AJM
TSS
TSS
PPMU
SRG
90
6
6
30,86
187,5
40
9
372,3
74,4
Lab Zoologi
Kepala lab
R.Diskusi
Lab. Alat
Lab. Basah
Lab. Kering
R. Koleksi
Gudang Alat
Sirkulasi 20%
1 org
10 org
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
10 m²/org
1,62 m²/org
6,72 m²/org
44,8 m²/org
14,4 m²/org
60 m²
12 m²
NAD
NAD
SRG
SRG
SRG
SRG
SRG
10
16,2
6,72
56
18
60
12
178,9
35,8
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
113
Lab Botani
Kepala lab
R.Diskusi
Lab. Alat
Lab. Basah
Lab. Kering
R. Koleksi
Gudang Alat
Sirkulasi 20%
1 org
10 org
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
10 m²/org
1,62 m²/org
6,72 m²/org
44,8 m²/org
14,4 m²/org
60 m²
12 m²
NAD
NAD
SRG
SRG
SRG
SRG
SRG
10
16,2
6,72
56
18
60
12
178,9
35,8
Toko
Cinderamata
Sirkulasi 30 %
10 buah 9m²/buah SRG 90
Cafetaria
Hall
Kasir
R. Makan
Dapur
Gudang Basah
Gudang kering
Toilet
Pria
Wanita
Sirkulasi 20%
100 org
2 org
100 org
100 org
100 org
100 org
70 org
30 org
0,2 m²/org
1,3 m²/org
0,54 m²/org
0,6 m²/org
0,18 m²/org
0,2 m²/org
0,2 m²/org
EA
SRG
EA
EA
EA
EA
TSS
TSS
20
10
130
54
60
18
14
6
312
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
114
Utilitas
R. Monitor
R. Staf
perawat
gedung
R.
Transfomator
R. Panel
R. Genset
R. Pompa
Reservoir air
laut
Tangki filtrasi
Tangki
Bulanan
Tangki harian
Workshop
Services yard
Drop off
2 org
4org
250 m³
500 m³
125 m³
65 m³
2 m³
18 m²/org
4,8 m²/org
10 m²/org
SRG
SRG
SRG
SRG
SRG
SRG
TSS
TSS
TSS
TSS
TSS
SRG
SRG
18
19,2
128
10
18
30
56,4
169
41
21,2
20
200
64
Karantina
R. Isolasi
R.
Penempatan
ikan baru
R. Pengobatan
R. Filter
R. Pembibitan
200
150
80
50
150
Jumlah Luas : 17.953,03
Keterangan:
NAD : Neufert Architects Data
TSS : Time Saver Standards
PAH : Planning Architecture Hand Book
Tabel 4.2 Besaran Ruang
Sumber : Analisa Pribadi dan literatur
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
115
AJM : AJ Metric
PPMU : Pedoman Pembakuan Museum Umum Tingkat Propinsi
HMC : Hotel, Motel and Condominium
EA : Encyclopedia Architecture
SRG : Studi Ruang Gerak
S : Survey
PERHITUNGAN KEBUTUHAN PARKIR PENGUNJUNG
Kapasitas : 5000 orang
Jenis Kendaraan : asumsi
Bus wisata (30%) : 1.500 org
Mobil (40%) : 2.000 org
Motor (20%) : 1.000 org
Lain-lain (10%) : 500 org
Standar :
a) 1 bus = 40 orang, 43 m²/bus
Jumlah bus = 1500 : 40 = 38 bus
Luas = 25 x 43 m² = 1.634 m²
b) 1 mobil = 4 orang, 25 m²/mobil
Jumlah mobil = 2.000 : 4 = 500 mobil
Luas = 500 x 25 m² = 12.500 m²
c) 1 motor = 2 orang, 1,5 m²/motor
Jumlah motor = 500 : 2= 250 motor
Luas = 250 x 1,5 m² = 375 m²
PERHITUNGAN KEBUTUHAN PARKIR PENGELOLA
`Jumlah karyawan = 90 orang
Asumsi : Jumlah mobil = 25 mobil
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
116
Luas = 25 x 25 m² = 625 m²
Jumlah motor = 50 motor
Luas = 50 x 1,5 m² = 75 m²
TOTAL KEBUTUHAN LUAS PARKIR =(10.470 + 700 + 575 + 625 + 75)m²
= 14.584 m²
Total kebtuhan lahan : 17.953,03+ 14.584 m² = 32.537,03 m²
4.2 Pendekatan Aspek Kontekstual
4.2.1 Pendekatan Site Terpilih
Batas-batas Site 2
Utara : Lahan kosong dan Pantai
Selatan: Perumahan
Timur : Lahan kosong
Barat : Convention Center Marina Semarang dan
Taman Rekreasi Marina
Gambar 4.1 Site Terpilih
Sumber : Analisis 2015
Lahan kosong Pantai Marina
Taman Rekreasi
Marina
Convention Hall
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
117
Adapun persyaratan pendirian bangunan menurut Rencana Detail Tata
Ruang kota Semarang, tahun 2000 – 2010 adalah sebagai berikut:
5. KLB (Koefisien lantai bangunan) yang diijinkan adalah setiap lantai
maximal membpunyai ketinggian 5 m.
6. KDB (Koefisien Dasar bangunan) yang diijinkan adalah 60%
7. Ketinggian bangunan yang diijinkan adalah 10 lantai
Garis sempadan bangunan (GSB) untuk jalan lokal sekunder
adalah 12 m dan dari tepi pantai 100 m
4.2.2 Site Oceanarium
Gambar 4.2 Foto Site dan batas” site
Sumber : Analisis 2015
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
118
4.3 Analisa Arsitektural
4.3.1 Analisa Dan Pendekatan Penerapan Konsep Metafora
Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang
lain. Dalam bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan
bangunan sebagai sesuatu yang lain. Cara menampilkan
perumpamaan tersebut adalah dengan memindahkan sifat-sifat dari
sesuatu yang lain itu ke dalam bangunan, sehingga akhirnya para
pengamat dan pengguna arsitekturnya bisa mengandaikan arsitektur
itu sebagai sesuatu yang lain.
Ada tiga kategori metafora :
• Intangible metaphor, kreasi metafora berangkat dari konsep, ide,
kondisi manusia, atau kualitas tertentu (individualitas,
kealamiahan, komunitas, tradisi, budaya)
• Tangible metaphor; metafora berangkat dari visual atau karakter
material (rumah sebagai istana, atap kuil sebagai langit)
Gambar 4.3 Luasan dan batas site
Sumber : Pribadi
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
119
• Combine metaphor, di mana konseptual dan visual saling
menindih sebagai titik keberangkatan desain. (Antoniades, 1992)
4.3.2 Kegunaan dari Penerapan Metafora
e. Mempengaruhi pengertian orang terhadap suatu obyek yang
kemudian dianggap belum atau suatu hal yang tidak dapat
dimengerti.
f. Dapat menimbulkan interpretasi-interpretasi yang lain dari orang
yang mengamatinya.
g. Menyebabkan pengamat memandang suatu obyek dari karya
Arsitektural dari sudut pandang yang lain.
h. Dapat menghasilkan karya Arsitektur yang ekspresif.
4.3.3 Contoh bangunan oceanarium berkonsep arsitektur Metafora
1. Battumi Okinawa Oceanarium ini terinspirasi dari Bentukkan kerikil
yang berkarakteristik yang ditemukan di pantai Batumi dan akan
memberikan pemandangan pantai dan laut hitam. Berlokasi di Str
Rustaveli, Batumi, Republik Georgia
2. Dolphinarium di akuarium ini dirancang menjadi pusat penelitian
biota laut yang terletak di dekatnya. Bangunan ini memiliki
rukuran lebar 150 meter, dan luas keseluruhan sekitar 35 000
meter ³. Bangunan ini terinspirasi dari kerang laut penghasil
Gambar 4.4 Battumi Okinawa Oceanarium
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
120
mutiara. Bangunan ini berada di Vladivostok , Rusia
4.3.4 Konsep Metafora Pribadi
Gambar 4.5 Primorsky Aquarium Oceanarium
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
121
Gambar 4.6 Konsep bangunan
Sumber : Ilustrasi pribadi
4.4 Pendekatan Konsep Struktur
Dalam pendekatan konsep struktur untuk perencanaan dan perancangan
Oceanarium, penulis membuat dasar pertimbangan untuk menganalisa yang
akan muncul hasil penerapan konsep strukturnya. Secara bertahap struktur
yang akan ada mulai dari struktur kaki / pondasi, struktur badan, struktur
kepala / atap, dan struktur-struktur khusus jika diperlukan. Berikut
pendekatan konsep struktur Oceanarium.
4.4.1 Struktur Kaki / Pondasi
Dasar Pertimbangan :
1. Topografi datar, jenis tanah reklamasi
2. Untuk menopang ± 3 lantai
Kesimpulan:
Mengunakan jenis pondasi dalam setempat yaitu Mini Pile
dengan Pile Cap yang cukup dalam dan Pondasi Lajur Batu
Kali.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
122
Gambar 4.7 : Konsep Struktur Pondasi
Sumber : Analisa
4.4.2 Struktur Badan
1. Kolom bangunan menggunakan IWF atau tulangan besi ulir
2. Menggunakan bahan beton karena lebih mudah dibentuk
menjadi apapun.
3. Menghubungkan Sloof, Kolom, dan Balok yang saling
mengikat satu kesatuan.
4. Untuk dinding bisa menggunakan ACP, atau bahan material
lain dengan menggunakan frame yang dapat dibuat alurnya
sendiri dengan tujuan memudahkan untuk memberikan bentuk
peniruan.
5. Menggunakan struktur shell yang nantinyamenjadi cangkang untuk
badan sekaligus atap bangunan.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
123
4.4.3 Struktur Kepala / Atap
Untuk tingkat kerumitan yang lebih tinggi, struktur yang paling
cocok adalah struktur cangkang (shell). Struktur Cangkang/Shell
Structure menurut R.Sutrisno (1983), adalah plat yang
melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya jauh lebih kecil
daripada bentangannya. Gaya-gaya yang harus didukung dalam
struktur cangkangdisalurkan merata melalui permukaan bidang
sebagai gaya-gaya membran yang diserap oleh bentuk
strukturnya.Dengan demikian tidak terdapat gaya lintang dan
momen lentur. Suatu Struktur Shell harus mempunyai tiga syarat
yaitu :
1. Harus mempunyai bentuk lengkung, tunggal maupun ganda
(single or double).
2. Harus tipis terhadap permukaan ataupun bentangannya
3. Harus dibuat dari bahan keras, kuat, ulet dan tahan terhadap
tarikan dan tekanan.
Gambar 4.9 ACP (Alumunium Composit Panel)
Sumber : Google
Gambar 4.8 skedul kolom dan balok
Sumber : Analisa
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
124
Untuk menentukan struktur yang tepat yang akan digunakan pada
suatu bangunan, langkah bijak pertama yang harus dilakukan
adalah dengan mengetahui struktur yang ada beserta sifat dan
penggunaannya..
Bentuk shell diklasifikasikan menjadi tiga macam sesuai dengan
bentuk terjadinya :
1. Rotational Surface
Adalah bidang yang diperoleh bilamana suatu garis lengkung
yang datar diputar terhadap suatu sumbu. Shell dengan
permukaan ratisional dapat dibagi tiga yaitu, Spherical
Surface, Elliptical Surface, Parabolic Surface.
2. Transitional Surface
Adalah bidang yang diperoleh bilamana ujung – ujung suatu
garis lurus digeser pada dua bidang sejajar. Shell dengan
permukaan transitional dibagi dua yaitu Cylindrical Surface
dan Elliptical Surface.
3. Translational Surface
Adalah bidang yang diperoleh dengan garis lengkung yang
datar digeser sejajar diri sendiri terhadap garis lengkung yang
datar lainnya. Shell dengan translational dibagi menjadi
Hyperbolic Paraboloid dan Conoid.
Sebagai sebuah struktur menurut Sukawi (2010), Shell
digolongkan menjadi beberapa macam berdasarkan :
1. Secara Geometri
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
125
2. Berdasarkan Proses Pembentukan
3. Berdasarkan Penggolongan Kedudukan Kurva
4.5 Pendekatan Sistem Utilitas Bangunan
i. Sistem Elektrikal
Sistim elektrikal pada Oceanarium ini menggunakan listrik yang
Gambar 4.10 shell secara geometri
Sumber : Google
Gambar 4.11 shell berdasarkan proses pembentukan
Sumber : Google
Gambar 4.12 shell berdasarkan Penggolongan Kedudukan Kurva
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
126
bersumber dari PLN dengan tenaga cadangan dari generator set
(genset). Bila listrik dari PLN padam, selang sembilan detik
generator akan menyala dengan back up listrik 80 % dari kapasitas
listrik PLN.
ii. Instalasi Penerangan dan Stop Kontak
Instalasi penerangan dan stop kontak saling mendukung. Dengan
adanya stop kontak di sebelah saklar penerangan dan di area
tertentu dapat memberikan akses listrik kepada alat elektronik
apapun yang akan digunakan dalam bangunan ini. Ada 2 model
penerangan yaitu dengan pencahayaan alami dan buatan.
a. pencahayaan alami
Sistem ini menggunakan pencahayaan matahari atau sinar
matahari, dengan ciri – ciri akan ketergantungannya dengan cuaca
dan waktu, intensitas tidak dapat diatur, dan dapat menimbulkan
panas dan silau.
Pemecahan efek matahari dapat dilakukan dengan
perletakan dan desain bukaan yang tepat., penanaman, pemilihan
dan perletakan vegetasi dengan tepat serta penggunaan kaca non
glare dengan heat reflecting atau material bangunan lain yang
sesuai yang dapat mengatasi panas yang ditimbulkan. Contoh
refleksi cahaya yang dapat menimbulkan cahaya alami pada
Diagram 4.6 :Konsep Instalasi Penerangan
Sumber : Analisa Pribadi
TRAFO
GENSET
MDP SDP
PENERANGAN
AC
MACHINE
STOP KONTAK
CCTV
SOUND SYSTEM
AUTOMATIC SWITCH
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
127
bangunan.
b. Pencahayaan buatan
Pencahayaan buatan merupakan bentuk pencahayaan pada
suatu ruangan atau bangunan dengan cara memberikan
penerangan lampu yang dialiri listrik, pencahaan buatan
kebanyakan dilakukan pada malam hari namun terkadang
dilakukan pada siang hari juga, sebagai elemen pendukung.
Pencahayaan buatan dibagi menjadi 2, yaitu ;
1) Pencahayaan langsung
a) Wall washer, pencahayaan kebawah dipasang pada
permukaan dinding .
b) Down light, pencahayaan kebawah, langsung pada obyek
dan dipasang pada plafond.
c) Track light, pemasangan lampu sorot secara linear
sepanjang dinding atau tergantung pada aplikasi pada ruang
yang cukup luas.
d) Spot light, penyinaran dengan cahaya kuat / terang untuk
obyek utama.
2) Pencahayaan tidak langsung
a) Cove light, pencahayaan diarahkan kelangit – langit
sehingga pantulannya memberikan cahaya pada ruangan.
b) Valance light, diarahkan keatas atau kebawah dari sumber
yang disembunyikan oleh papan horisontal.
c) Cornice lighting, diarahkan kebawah secara vertikal dari
aksesoris interior pada plafond.
Macam pencahayaan buatan dapat dilihat pada gambar berikut :
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
128
Gambar 4.13 Pencahayaan Tidak Langsung
Sumber : neufert, ernst, 2002
Diagram 4.14 Konsep Instalasi Penerangan
Sumber : Analisa Pribadi
iii. Sistem Penghawaan
Terdapat dua jenis penghawaan atau pengondisian udara, yaitu :
a. Penghawaan alami (ruang power dan ruang-ruang bangunan
peneglola)
Penghawaan alami adalah dengan pemanfaatan sirkulasi udara
alami, digunakan pada ruang – ruang yang membutuhkan sirkulasi
udara bebas tanpa menuntut tingkat kenyamanan tinggi
b. Penghawaan buatan (yang akan dimaksimalkan di bangunan
utama)
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
129
1. Pengahawaan buatan dengan menggunakan AC spilt ataupun
central. Sekarang banyak Ac yang sudah modern dengan
teknologi sensor orang pada ruangan tersebut.
2. Dengan turbin ventilation ( memasukkan udara ke dalam
bangunan ), exhaust fan ( mengisap udara panas dari dalam
ruangan ) dan local fan ( mengeluarkan udara yang ada
ruangan untuk mempercepat penguapan udara panas di dalam
ruangan ). Ketiga sistem ini lebih hemat biaya, namun proses
kerjanya kurang efektif karena temperature dan kelembaban
udara tidak dapat diatur/dikondisikan secara akurat sesuai
dengan kebutuhan, serta kebersihan udara tidak terjamin.
turbin ventilation exhaust fan AC split AC central
Tabel 4.3 Penghawaan buatan
Sumber : Google
iv. Instalasi CCTV (Close Circuit Television)
Dengan adanya pemberian keamanan secara coninue dengan cara
merekam kegiatan setiap ruangan yang memerlukan dalam bentuk
video recorder, agar mudah mengetahui secara dini bentuk
kejahatan di setiap ruang yang perlu keamanan. Dengan
menempatkan CCTV di setiap titik ruangan yang membutuhkan.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
130
Gambar 4.15 jenis CCTV
Sumber : Google
v. Instalasi Sound System
Sistim Sound System dalam hal ini menerapkan sistim yang sama
hanya dalam bentuk pengeluaran yang berbeda: audio dengan
hasil suara sedangkan dalam bentuk gambar. Semua sistim audio-
video dikontrol oleh suatu ruang control yang bertanggung jawab
terhadap penayangan audio-video pada tiap titik ruangan yang
telah ditentukan.
Diagram 4.16 Instalasi Sound System
Sumber : Google
vi. Instalasi Pemadam Kebakaran
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
131
a. Pendeteksian awal terhadap api
Alat yang bekerja dalam pendeteksian awal terhadap api
adalah heat + smoke detector. Alat ini mampu mendeteksi panas
dalam satu ruangan apabila panas telah melampaui kondisi
ambang batas suhu yang ditentukan. Alat ini juga mendeteksi
adanya asap yang terakumulasi dalam jumlah banyak pada suatu
ruangan. Deteksi ini akan dilanjutkan dengan pembunyian alarm
sebagai tanda bahaya. Dalam hal ini perlu juga diletakkan alarm
manual yang letaknya mudah dilihat dan dicapai, sebagai back up
pada perangkat otomatis bila pengguna sekolah menyadari api
terlebih dahulu dibanding alarm otomatis.
Gambar 4.17 Instalasi pemadam
Sumber : Google
b. Pemadaman api
Untuk langkah pemadaman diperlukan perangkat sebagai
berikut:
Sprinkler
Alat ini berfungsi memancarkan sejumlah air bertekanan
secara otomatis dan merata ke semua arah sebagai
pemadam kebakaran yang dipasang pada plafond ruangan,
biasanya terpadu dengan smoke + heat detector. Alat akan
bekerja secara otomatis bila kepala sprinkler pecah akibat
panas dan otomatis akan menyemburkan air untuk
memadamkan api.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
132
Hydrant Box
Alat ini terdiri atas keran putar, selang air penyiram (hose)
yang tergulung rapi dalam suatu box yang terhubung dengan
tempat air dengan up feed system. Panjang selang berkisar
25–30 meter diletakkan minimal 1 unit pada tiap lantai
bangunan. Alat ini ditempatkan dalam kotak kaca yang
ditanam dalam dinding. Jika kebakaran terjadi maka kotak
kaca akan dipecahkan dan kran diputar untuk mengalirkan air
melalui selang.
Hydrant Pillar
Alat ini terletak dibagian luar bangunan, berfungsi sebagai
tempat penyambungan antara selang air dengan ground
reservoir untuk memadamkan api di bagian luar bangunan.
Fire Extinguisher
Alat pemadam kebakaran yang menggunakan bahan kimia
tertentu yang berfungsi memadamkan api secara langsung.
Bentuknya berupa tabung dengan ukuran tertentu. Diletakkan
minimal satu pada tiap lantai bangunan bersama hydrant box.
c. Penyelamatan / pengevakuasian pengguna
Upaya penyelamatan dilakukan dengan penempatan:
Pintu darurat
Tangga darurat
Tangga darurat dalam hal ini juga merupakan kompartemen
sehingga dilengkapi dengan pressure-fan atau stair pressurection
yang berfungsi menghisap asap kemudian dialirkan ke vent-duct
yang dalam hal ini merupakan shaft asap. Disamping itu pressure
fan juga berfungsi sebagai pemberi tekanan agar tekanan udara di
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
133
dalam tangga darurat lebih tinggi daripada tekanan di luar tangga
darurat sehingga asap tidak dapat masuk ke dalam ruangan
tangga darurat.
Penerangan darurat
Komunikasi darurat
vii. Sistem air bersih bangunan
Kebutuhan air bersih dapat diambil dari saluran air yang
bersumber dari sumur artesis dan PDAM. Air dari sumur artesis
dan PDAM akan digunakan untuk kebutuhan air minum, air pengisi
kolam renang, air mandi, air pengisi alat pemadam kebakaran,
kebutuhan penyiraman tanaman pada landscape, dan
sebagainya.
Dalam sistim distribusi air PDAM akan digunakan tangki
penampung (ground resevoir) dengan menganut sistim up-feed
system. Untuk ground reservoir, air yang ada di dalam
dihubungkan dengan 2 macam pompa: pompa untuk menaikkan
air keatas bangunan dan pompa khusus hydrant pillar yang hanya
bekerja kala kran hydrant pillar dibuka saat terjadi bahaya
kebakaran.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
134
Diagram 4.9 Instalasi air bersih bangunan
Sumber : Google
viii. Sistem Penyediaan air laut
Bangunan aquarium didukung oleh alat filtrasi untuk
menjernihkan air laut. Air untuk main tank (tangki utama) dan
akuarium air laut lainnya diperoleh dari laut Semarang.
Sistem filtrasi terdiri darii 2 macam (Konstruksi, 1994:55) ::
Penyaringan terhadap benda-benda padat digunakan jenis
pressurize filter (filter bertekanan) dan sand filter (filter pasir)
Untuk mematikan zat-zat kimia yang tidak dikehendaki
digunakan ozon
Adapun proses penyediaan air laut adalah ;
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
135
Keterangan :
Salt water reservoir : bak penampungan air laut
: unit pompa penggerak arus
Pressurize filter : alat penyaring bertekanan, untuk
menyaring lumpur. Alat ini berupa lempengan persegi panjang
yang diletakan berhadap-hadapan secara egak lurus dan tetap,
tetapi dapat digerakan ke depan serta ke belakang. Setiap plat
disambung dan dipasang saringan sebagai penahan lumpur
(Sugiharto, 1987 : 141)
Sand Filter : alat penyaring pasir dengan sistem
pemutaran kembali air laut (Sugiharto, 1987:162)
Ozonasi : sterilisasi zat alami air laut dengan penambahan
ozon
Aerasi : penambahan oksigen ke dalam air laut dengan
memancarkan air, menjaga air laut agar tetap segar.
Diagram 4.10 Sirkulasi penyediaan air laut
Sumber : Iwan Sutrisno, 1997
Penjernihan
pertama
R1
Air laut
pressurise Ka saringan
pertama Saringan
pertama
N
w
w
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
136
ix. Pembuangan Limbah
Sistim pembuangan limbah cair atau air kotor yang berasal
dari WC, binatu, dapur dan lavatory akan langsung dibuang ke bak
kontrol untuk menyaring material yang masih bersifat padatan
(seperti: plastik, pembalut wanita dan sebagainya) untuk kemudian
dialirkan ke dalam STS (Sewage Treatdment System) dengan
bahan kimia yang bersifat menghancurkan dan mengencerkan
limbah. Setelah melewati STS, limbah dianggap sudah layak untuk
dibuang ke riol kawasan yang kemudian berlanjut ke riol kota
karena dianggap sudah tidak banyak mengandung bahan kimiawi
yang membahayakan lingkungan.
4.6 Pendekatan teknis Aquarium
4.4.1 Bahan Bangunan Aquarium
Bahan bangunan harus ramah dengan biota laut sehingga tidak
memperpendek usia biota laut tersebut.
Gambar 4.11 Sirkulasi penyaringan air laut
Sumber : Iwan Sutrisno, 1997
Saringan
kedua K2. Saringan
kedua
Ke tangki persediaan /
penyimpanan
Penjernihan
kedua
R2
P2
P1 K1
K2
Keterangan gambar :
K1 : Air laut keluar dari saringan I
K2 : Air laut yang keluar dari saringan II
P1 : Pompa pembuangan dari saringan i
P2 : Pompa pembuangan dari saringan II
R1 : Perputaran kembali limbah dari penjernihan I
R2 : Perputaran kembali limbah dari penjernihan II
W : Sumur pengumpul
X : Klep pengontrol yang terapung
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
137
4.4.2 Bentuk, dimensi, dan konstruksi Aquarium
- Bentuk Aquarium
Bentuk bulat : kekurangannya kaca berfungsi sebagai lensa
yang dapat mengecilkan atau membesarkan penglihatan
terhadap ikan-ikan yang ada didalamnya.
Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap
kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang
lebih tebal.
Lonjong/ silinder : kelebihannya mudah dibersihkan,
kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu
penglihatan mata.
Diorama : akuarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya
dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan
membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu
menimbulkan kesan seolah sedang mengintip kehidupan
bawah laut.
Kubus : pembuatannya lebih mudah.
Bentuk rumah-rumahan
Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel
didinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan
akuarium yang lebih besar, keinginan menghadirkan
akuarium yang menyatu dengan rumahnya.
- Dimensi Aquarium
Berikut merupakan dimensi aquarium untuk bahan kaca dan
acrylic. Tabel ketebalan kaca untuk aquarium air laut.
DIMENSIAQUARIUM(cm) TEBALACRYLIC MINIMAL(mm)
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
138
- Konstruksi Aquarium
Saat ini di pasaran telah banyak dijual aquarium dengan berbagai
bahan, seperti kaca, fiberglass, maupun acrylic. Masing-masing
bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
BAHAN KEKURANGAN KELEBIHAN
ACRYLIC Sulit menjadi konduktor,
sehingga aquarium
menjadi panas.
Lebih ringan, kuat, lebih cerah bila
terkena sinar, permukaan lebih licin
sehingga sulit ditumbuhi oleh lumut,
dapat dipoles apabila terjadi goresan,
lebih lentur sehingga mudah dibentuk
sesuai keinginan, tidak membutuhkan
sambungan.
Panjang Lebar Tinggi
70 55 45 6
90 55 45 8
130 55 55 10
150 55 60 10
180 60 60 15
240 120 80 20
Tabel 4.4. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut.
Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.
Tabel 4.5 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic.
Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
139
5.4.1 Teknis Aquarium
Keadaan di laut tropis dapat dikatakan selalu konstan, oleh
sebab itu keadaan air dalam aquarium harus sedemikian juga. Suhu
harus dijaga antara 25oC sampai 28oC, pH(derajat keasaman)
sekitar 8,4, dan salinitas (kadar garam) dengan berat jenis sekitar
1,021. Derajat keasaman dan mutu air akan banyak berubah karena
adanya interaksi para penghuni aquarium.
Suhu
Suhu yang terjaga sekitar 26oC merupakan hal yang mutlak
untuk aquarium air laut. Alat yang digunakan untuk mengukur
suhu aquarium yaitu Thermometer.
Gambar 4.18 Thermometer
Sumber : Google
Thermometer digunakan untuk melihat suhu air di dalam
aquarium. Suhu yang baik untuk aquarium air laut yaitu
berkisar antara 25oC-29oC. Apabila didalam aquarium laut
tersebut lebih banyak dipelihara karang dan anemone laut,
maka sebaiknya suhu dipertahankan pada 26oC, sedangkan
apabila lebih banyak dipelihara ikan maka suhu dipertahankan
pada 27oC. Suhu yang terlalu tinggi dapat diatasi dengan
peralatan pendingin khusus (chiller) atau dengan kipas angin
yang diletakkan di bawah sungkup aquarium.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
140
Gambar 4.19 Chiller
Sumber : Google
Chiller berfungsi untuk mendinginkan atau menurunkan
panas air laut dalam aquarium. Aquarium besar yang dilengkapi
dengan lampu metal halide dapat menyebabkan kenaikan suhu
dari 27oC hingga 30oC-32oC. Hal ini menyebabkan
metabolisme ikan dan hewan laut lainnya juga meningkat yang
berarti bahwa organ tubuh dipaksa bekerja cepat sehingga
menyebabkan ikan dan terumbu karang mati.
Derajat Keasaman (pH)
Derajat keasaman (pH) merupakan ukuran konsentrasi
hidrogen dan ion hidroksida dalam larutan. Aquarium air laut
mempunyai pH antara 8,0 sampai 8,5 artinya air lebih bersifat
basa. Alat yang digunakan untuk mengukur derajat keasaman
atau pH yaitu pH-meter.
Gambar 4.20 pH Meter Digital
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
141
Salinitas(kadarGaram)
Kadargaram(salinity)adalah ukuran beberapa banyak
garam yang larut dalam air, diukur dengan gramperliter. Air laut
daerah tropis mempunyai kadar garam sekitar 35 gram per liter.
Alat yang digunakan untuk mengukur kadar garam adalah
refraktometer.
Gambar 4.21m Refraktometer
Sumber : Google
Oksigen
Aerator adalah alat untuk menyuplai oksigen yang
berbentuk gelembung- gelembung (buble) yang masuk ke
dalam air dengan selang kecil. Pada aquarium air tawar alat
ini merupakan alat vital, tetapi pada aquarium air laut, aerator
hanya digunakan pada saat listrik PLN mati.
Gambar 4.15 Aerator AC Gambar 4.16 Aerator
Gambar 4.22 Aerator
Sumber : Google
Pencahayaan
Pencahayaan untuk aquarium air laut sekurang-kurangnya
harus memenuhi dua fungsi utama, yaitu pencahayaan
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
142
harus mampu melestarikan kehidupan dan fungsi-fungsi
kehidupan penghuni aquarium, mulai dari pengaruh kalor
yang dihasilkan oleh lampu dan efek warna lampu yang
mengubah perilaku biota laut. pencahayaan juga harus
memberikan keindahan bagi aquarium sehingga memberikan
kenikmatan bagi yang memandang.
Pompa air
Keberadaan pompa air sangat dibutuhkan pada setiap
aquarium, tanpa pompa tersebut maka pemeliharaan
aquarium akan sia-sia. Pompa air dalam aquarium berfungsi
sebagai “hati” dari sistem aquarium air laut. Pompa yang baik
adalah pompa yang memenuhi syarat-syarat antara lain;
konsumsi energi rendah namun kekuatan outputnya besar,
selain itu mudah diinstal (dipasang kembali) setelah
dibersihkan. Kegunaan dari pompa meliputi tiga bagian antara
lain :
b. Pompa sirkulasi / filter
Pada aquarium yang berukuran kecil, perpaduan
batu koral dan gerakan air oleh aerator sudah cukup
menjaga kejernihan air dalam aquarium, tetapi tidak
berlaku untuk aquarium dengan ukuran yang lebih
besar. Pada aquarium dengan ukuran yang besar, ikan
yang dipelihara cukup banyak, sehingga sisa makanan
dan kotoran hasil buangan dari badan ikan pun banyak
dan dapat menjadi racun. Oleh sebab itu, diperlukan alat
penyaringan (filter).
Pompa sirkulasi yang diperlukan yaitu pompa yang
kuat karena merupakan sistem utama semua sistem
filtrasi, dan berfungsi membawa air dari aquarium ke filter
serta dikembalikan lagi ke dalam aquarium. Bahan yang
digunakan untuk menyaring air terdiri atas dua macam,
yaitu karbon aktif yang berwarna hitam dan serat filter
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
143
yang berwarna putih.
Gambar 4.23 Pompa Sirkulasi
Sumber : Google
c. Pompa Arus
Pompa arus d i g u n a k a n untuk menciptakan
arus dalam air sehingga suplay oksigen ke dalam
aquarium tetap terjaga. Adapun arus air diciptakan
sesuai dengan kondisi alam lautan yaitu sebagai berikut.
Air pada lapisan air laut mempunyai kerapatan (density)
yang lebih rendah dibandingkan dengan lapisan yang
ada dibawahnya, sehingga semakin kebawah terjadi
penurunan kandungan oksigen terlarut. Dengan adanya
arus, maka lapisan permukaan akan berpindah ke bawah
dan lapisan bawah akan berpindah ke atas. Hal ini
berlangsung terus sehingga kandungan oksigen pada
berbagai lapisan akan sama.
Pada aquarium tanpa arus ikan akan banyak
berkumpul di permukaan karena hanya pada lapisan ini
paling banyak mengandung oksigen. Posisi pompa pada
aquarium akan mempengaruhi kuat lemahnya arus pada
suatu daerah di dalam aquarium.
Secara umum, debit pompa dan panjang arus
tercantum pada tabel berikut :
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
144
DEBIT POMPA (liter/ jam) PANJANG ARUS MAKSIMAL (m)
250 0,55
270 0,75
300 0,85
540 1,50
1000 1,75
1200 2,00
2000 3,00
2280 3,10
Tabel 4.6 Debit Pompa dan Arus Maksimal yang dapat Dicapai.
Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Air Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.
d. Pompa Protein Skimmer
Telah dijelaskan sebelumnya kegunaan dari pompa
protein skimmer yaitu untuk untuk merombak materi
organik (protein) alga yang melayang bebas, dan sisa-
sisa pakan. Penggunaan skimmer didasarkan pada filtrasi
pada adanya sistem filtrasi, tingkat kepadatan organisme,
5.4.2 Terowongan “dunia bawah air’ (Under Water)
a. Bentuk
Bentuk terowongan dapat dilihat melalui tampak ataupun potongan
bangunan.
1. Terowongan di darat :
Ikan tidak sesuai ukuran
sebenarnya, akibat bentuk
kaca yang cekung
Masih memungkinkan melihat
ikan dalam ukuran sebenarnya,
melalui kaca tegak lurus
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
145
2. Terowongan di pantai : entuk trowongan mengikuti prinsip pipa
bulat, yang dapat saling meniadakan gaya-gaya desakan air.
Sedangkan prinsip struktur penyangga yang dapat dipakai
antara lain :
b. Sirkulasi
Sirkulasi terowongan dapat dilihat melalui denah bangunan.
Adapun sirkulasi yang dapat terjadi antara lain:
Langsung
Membelok
Gambar 4.24 Potongan Terowongan di darat
Sumber : Iwan Sutrisno, 1997
Gambar 4.25 Terowongan di pantai
Sumber : Iwan Sutrisno, 1997
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
146
Melingkar
Gambar 4.26 Sirkulasi Terowongan
Sumber : Iwan Sutrisno, 1997
Gambar 4.26 Pembuatan Terowongan
Sumber : http://indonesian.alibaba.com/product-gs/indoor-acrylic-tunnel.html
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
147
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
148
BAB V
KONSEP PROGRAM
PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
5.1 Aspek Fungsional
4.6.1 Analisa Sirkulasi Luar dan Dalam
iii. Analisa Sirkulasi Luar
Analisa sirkulasi ruang luar pada Oceanarium meliputi pergerakan
pengunjung dan pengelola dalam mencapai bangunan.
iv. Analisa Sirkulasi Dalam
Sirkulasi Pengunjung
Diagram 5.1 Sirkulasi Luar
Sumber : Analisa Pribadi dan literatur
Datang Beli tiket Hall
Pulang
R.Pamer Aquarium
Touch Screen
Kolam terbuka
Kolam sentuh
R.Audio Visual
Toilet
Mushola
Kantin
R.Souvenir
Diagram 5.2 Sirkulasi Pengunjung
Sumber : Analisa Pribadi dan literatur
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
149
Sirkulasi Pengelola
4.6.2 Studi Kapasitas dan Besaran Ruang
KEBUTUHAN
RUANG KAPASITAS
STANDAR
LITERATUR SUMBER
LUAS
LITERATUR
(m²)
R.Penerima
Hall
Lobby lounge
Informasi
Loket
Toilet
WC
Urinoir
Wastafel
4000 org
2 org
4 org
2000 P
2000 W
10%. 30org
0,5 m²/org
9 m²/org
14 m²/org
1,2
m²/60P/40W
0,6 m³/60 P
0,9 m²/40 W
0,6 m²/org
NAD
HMC
HMC
SRG
SRG
SRG
NAD
2000
18
56
40
60
20
45
180
Diagram 5.3 Sirkulasi Pengelola
Sumber : Analisa Pribadi dan literatur
Gudang
Istirahat
Toilet
Mushola
Kantin
R.Karyawan
Dapur
Aquarium
Membersihkan area
R.Karantina
R.Pengelola
Loker
Laboratorium
Datang
Pulang
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
150
R. Introduksi
Sirkulasi 30%
753
R.Peragaan
R. Pengamatan
Sirkulasi
Aquarium besar
Aquarium
sedang
Aquarium kecil
4000 org
0,65-
0,9m²/org
AJM
2600
520
6000
250
50
Kolam Sentuh
Kolam terbuka
R. Duduk
R. Pengawas
50 org
2 org
0,74 m²/org
4,8 m²/org
SRG
TSS
SRG
50
37
10
Karantina Ikan
Klm Penjajakan
Klm Pemulihan
Klm Pembibitan
R. Pengawas
R. Pegobatan
Gudang
Sirkulasi 30%
1 org
3 org
2 buah
100 m³
150 m³
150 m³
SRG
SRG
SRG
PAH
PAH
SRG
100
75
75
18
27
20
315
94,5
Ampliteater
Hall
Informasi
Loket
Panggung
R.duduk+Sirkula
si 20%
R.pelatih
500 org
2 org
4 org
5 org
500 org
5 org
0,05 m²/org
4,8 m²/org
4,8 m²/org
8,55 m²/org
0,74 m²/org
4,0 m²/org
19,6 m²/ekor
PAH
PAH
PAH
TSS
TSS
PAH
S
25
10
20
42,5
444
25
117,6
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
151
Kolam
Peragaan
Kolam istirahat
Kolam
penyimpanan
Back stage
R.Kontrol suara
R.kontrol
cahaya
R.Istirahat
R.rias / ganti
Gudang alat
Toilet
Pria
Wanita
6 ekor
6 ekor
5 org
2 org
2 org
20 org
15 org
300 org
200 org
19,6m²/ekor
8,55 m²/org
12 m²/org
0,7 m²/org
1,5 m²/org
1,5 m²/org
0,05 m²/org
0,05 m²/org
S
TSS
PAH
PAH
PAH
PAH
PPMU
HMC
HMC
117,6
42,75
24
24
14
22,5
20
15
10
R. Audio visual
Auditorium
R.Pengelola
R. Proyektor
R. Koleksi
Gudang
Sirkulasi 10%
250 org
1 org
1,5 m²/org
10 m²/org
NAD
PPMU
PPMU
PPMU
PPMU
375
10
60
10
20
475
47,5
Touch Sreens
R. Permainan
R. Menonton
Sirkulasi 20%
10 org
20 org
2 m²/unit
0,74 m²/org
SRG
TSS
20
14,8
34,8
3,48
Pengelola
R.Kepala bagian
R. Administrasi
1 org
6 org
10 m²/org
2,25 m²/org
NAD
NAD
10
13,5
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
152
R. TU
R.Keuangan
R. Mekanikal
R. Kontrol
R.Tamu
R. Meeting
R. HRD
R.kurator
Pos jaga
R. CCTV
R. Istirahat
Pantry
Toilet
Pria
Wanita
Loker
Sirkulasi 20%
4 org
6 org
2 org
2 org
8 org
18 org
3 org
2 org
2 org
2 org
3 org
2 org
30 org
4 m²/org
4 m²/org
4 m²/org
4 m²/org
4 m²/org
4 m²/org
2,25 m²/org
2,25 m²/org
0,05 m²/org
0,05 m²/org
2 m²/org
NAD
NAD
NAD
NAD
HMD
HMD
16
24
8
8
10
100
12
8
5
5
30
6
0,15
0,1
60
63,15
Peputakaan
R.Penerima
R. Penitipan brg
R. Katalog
R. buku
R. Baca
R. Film & audio
R. Peminjaman
& Fotocopy
Sirkulasi 20%
1 org
100 org
5000 buku
100 org
0,9 m²/org
0,06 m²/org
9 m²
162 buku/m²
1,875 m²/org
40 m²
TSS
NAD
AJM
TSS
TSS
PPMU
SRG
90
6
6
30,86
187,5
40
9
372,3
74,4
Lab Zoologi
Kepala lab
R.Diskusi
1 org
10 org
10 m²/org
1,62 m²/org
NAD
NAD
10
16,2
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
153
Lab. Alat
Lab. Basah
Lab. Kering
R. Koleksi
Gudang Alat
Sirkulasi 20%
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
6,72 m²/org
44,8 m²/org
14,4 m²/org
60 m²
12 m²
SRG
SRG
SRG
SRG
SRG
6,72
56
18
60
12
178,9
35,8
Lab Botani
Kepala lab
R.Diskusi
Lab. Alat
Lab. Basah
Lab. Kering
R. Koleksi
Gudang Alat
Sirkulasi 20%
1 org
10 org
1 unit
1 unit
1 unit
1 unit
10 m²/org
1,62 m²/org
6,72 m²/org
44,8 m²/org
14,4 m²/org
60 m²
12 m²
NAD
NAD
SRG
SRG
SRG
SRG
SRG
10
16,2
6,72
56
18
60
12
178,9
35,8
Toko
Cinderamata
Sirkulasi 30 %
10 buah 9m²/buah SRG 90
Cafetaria
Hall
Kasir
R. Makan
Dapur
Gudang Basah
Gudang kering
Toilet
Pria
Wanita
Sirkulasi 20%
100 org
2 org
100 org
100 org
100 org
100 org
70 org
30 org
0,2 m²/org
1,3 m²/org
0,54 m²/org
0,6 m²/org
0,18 m²/org
0,2 m²/org
0,2 m²/org
EA
SRG
EA
EA
EA
EA
TSS
TSS
20
10
130
54
60
18
14
6
312
Utilitas
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
154
Keterangan:
NAD : Neufert Architects Data
TSS : Time Saver Standards
PAH : Planning Architecture Hand Book
AJM : AJ Metric
PPMU : Pedoman Pembakuan Museum Umum Tingkat Propinsi
R. Monitor
R. Staf perawat
gedung
R. Transfomator
R. Panel
R. Genset
R. Pompa
Reservoir air
laut
Tangki filtrasi
Tangki Bulanan
Tangki harian
Workshop
Services yard
Drop off
2 org
4org
250 m³
500 m³
125 m³
65 m³
2 m³
18 m²/org
4,8 m²/org
10 m²/org
SRG
SRG
SRG
SRG
SRG
SRG
TSS
TSS
TSS
TSS
TSS
SRG
SRG
18
19,2
128
10
18
30
56,4
169
41
21,2
20
200
64
Karantina
R. Isolasi
R. Penempatan
ikan baru
R. Pengobatan
R. Filter
R. Pembibitan
S
S
S
S
S
200
150
80
50
150
Jumlah Luas 17.953,03
Tabel 5.1 Besaran Ruang
Sumber : Analisa Pribadi dan literatur
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
155
HMC : Hotel, Motel and Condominium
EA : Encyclopedia Architecture
SRG : Studi Ruang Gerak
S : Survey
PERHITUNGAN KEBUTUHAN PARKIR PENGUNJUNG
Kapasitas : 5000 orang
Jenis Kendaraan : asumsi
Bus wisata (30%) : 1.500 org
Mobil (40%) : 2.000 org
Motor (20%) : 1.000 org
Lain-lain (10%) : 500 org
Standar :
d) 1 bus = 40 orang, 43 m²/bus
Jumlah bus = 1500 : 40 = 38 bus
Luas = 25 x 43 m² = 1.634 m²
e) 1 mobil = 4 orang, 25 m²/mobil
Jumlah mobil = 2.000 : 4 = 500 mobil
Luas = 500 x 25 m² = 12.500 m²
f) 1 motor = 2 orang, 1,5 m²/motor
Jumlah motor = 500 : 2= 250 motor
Luas = 250 x 1,5 m² = 375 m²
PERHITUNGAN KEBUTUHAN PARKIR PENGELOLA
`Jumlah karyawan = 90 orang
Asumsi : Jumlah mobil = 25 mobil
Luas = 25 x 25 m² = 625 m²
Jumlah motor = 50 motor
Luas = 50 x 1,5 m² = 75 m²
TOTAL KEBUTUHAN LUAS PARKIR =(10.470 + 700 + 575 + 625 + 75)m²
= 14.584 m²
Total kebtuhan lahan : 17.953,03+ 14.584 m² = 32.537,03 m²
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
156
5.2 Konsep Konstektual
5.2.1 Site terpilih
Lokasi : Jl. Taman Marina, Semarang
Tata Guna Lahan : Wilayah BWK III
Lingkungan : - Padat Penduduk
- Area Pariwisata
- Berdekatan dengan pantai
Batas Utara : Lahan kosong dan Pantai
Selatan : Perumahan
Timur : Lahan kosong
Barat : Convention Center Marina Semarang dan
Taman Rekreasi
Kondisi Eksisting : Lahan Kosong dan datar (Maret 2015)
Luas : 73.205 m2
Gambar 5.1 Luasan dan batas site
Sumber : Pribadi
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
157
KDB : 60% Luas Lahan
KDH : 30% Sisa Luas Lahan
GSB : 50% Lebar Jalan, 100 m dari garis pantai
5.2.2 Zoning Site
Gambar 5.2 Zoning Tapak
Sumber : Ilustrasi Pribadi
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
158
5.3 Analisa Arsitektural
Metafora adalah perumpamaan suatu hal dengan sesuatu yang lain. Dalam
bidang arsitektur, metafora berarti mengumpamakan bangunan sebagai
sesuatu yang lain. Cara menampilkan perumpamaan tersebut adalah
dengan memindahkan sifat-sifat dari sesuatu yang lain itu ke dalam
bangunan, sehingga akhirnya para pengamat dan pengguna arsitekturnya
bisa mengandaikan arsitektur itu sebagai sesuatu yang lain.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
159
5.4 Pendekatan Konsep Struktur
5.4.1 Struktur Kaki / Pondasi
Mengunakan jenis pondasi dalam setempat yaitu Pile cap dengan
panjang dan lebar yang telah ditentukan agar bangunan tetap aman
dan Pondasi Lajur Batu Kali.
Gambar 5.4 : Konsep Struktur Pondasi
Sumber : Analisa
.
5.4.2 Struktur Badan
1. Kolom bangunan menggunakan IWF atau tulangan besi ulir
2. Menggunakan bahan beton karena lebih mudah dibentuk
menjadi apapun.
3. Menghubungkan Sloof, Kolom, dan Balok yang saling
Diagram 5.3 Konsep metafora
Sumber : Iiustrasi pribadi
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
160
mengikat satu kesatuan.
4. Untuk dinding bisa menggunakan ACP, atau bahan material
lain dengan menggunakan frame yang dapat dibuat alurnya
sendiri dengan tujuan memudahkan untuk memberikan bentuk
peniruan.
5. Menggunakan struktur shell yang nantinyamenjadi cangkang untuk
badan sekaligus atap bangunan.
Gambar 5.12 ACP (Alumunium Composit Panel)
Sumber : Google
Gambar 5.11 skedul kolom dan balok
Sumber : Analisa
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
161
5.4.3 Struktur Kepala / Atap
Untuk tingkat kerumitan yang lebih tinggi, struktur yang paling
cocok adalah struktur cangkang (shell). Struktur
Cangkang/Shell Structure menurut R.Sutrisno (1983), adalah
plat yang melengkung ke satu arah atau lebih yang tebalnya
jauh lebih kecil daripada bentangannya. Gaya-gaya yang
harus didukung dalam struktur cangkangdisalurkan merata
melalui permukaan bidang sebagai gaya-gaya membran yang
diserap oleh bentuk strukturnya.Dengan demikian tidak
terdapat gaya lintang dan momen lentur.
Gambar 5.13 Struktur shell
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
162
5.5 Aspek Sistem Utilitas Bangunan
5.3.1 Instalasi Elektrikal
Diagram 5.4 :Konsep Instalasi Penerangan
Sumber : Analisa Pribadi
5.3.2 Instalasi Penerangan dan Stop Kontak
Instalasi Penerangan untuk kebutuhan bangunan dan
lingkungan sekitar bangunan dengan jenis lampu yang sesuai.
Menggunakan jenis lampu khusus untuk perlakuan ruang khus
agar lebih menarik.
TRAFO
GENSET
MDP SDP
PENERANGAN
AC
MACHINE
STOP KONTAK
CCTV
SOUND SYSTEM
AUTOMATIC SWITCH
Gambar 5.11 shell berdasarkan proses pembentukan
Sumber : Google
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
163
Diagram 5.5 Konsep Instalasi Penerangan
Sumber : Analisa Pribadi
5.3.3 Sistem Penghawaan
Menggunakan model AC Split dan AC Central, AC Split
membutuhkan ruang untuk penempatan outdoor AC sedangakan
AC Central membutuhkan space ruang di langit-langit untuk
penempatan ducting dan AC Cassete serta harus ada Ruang AHU
(Air Handling Unit).
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
164
Diagram 5.6 : Konsep Instalasi AC
Sumber : Analisa
5.3.4 Inslatasi CCTV
5.3.5 Instalasi Sound System
Semua sistim audio-video dikontrol oleh suatu ruang control
yang bertanggung jawab terhadap penayangan audio-video
pada tiap titik ruangan yang telah ditentukan.
Diagram 5.7 : Konsep Instalasi Sound System
Sumber : Analisa
5.3.6 Sistim Perlindungan Bahaya Kebakaran
Diagram 5.8 Instalasi CCTV
Sumber : Ilustrasi Pribadi
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
165
Untuk langkah pemadaman diperlukan perangkat sebagai
berikut:
• Sprinkler
• Hydrant Box
• Hydrant Pillar
• Fire Extinguisher
Upaya penyelamatan dilakukan dengan penempatan:
• Pintu darurat
• Tangga darurat
Diagram 5.8 : Konsep Instalasi Pemadam Kebakaran
Sumber : Analisa
5.3.7 Suplai air bersih bangunan
Kebutuhan air bersih dapat diambil dari saluran air yang
bersumber dari sumur artesis dan PDAM. Air dari sumur artesis
dan PDAM akan digunakan untuk kebutuhan air minum, air pengisi
kolam renang, air mandi, air pengisi alat pemadam kebakaran,
kebutuhan penyiraman tanaman pada landscape, dan
sebagainya.
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
166
Dalam sistim distribusi air PDAM akan digunakan tangki
penampung (ground resevoir) dengan menganut sistim up-feed
system. Untuk ground reservoir, air yang ada di dalam
dihubungkan dengan 2 macam pompa: pompa untuk menaikkan
air keatas bangunan dan pompa khusus hydrant pillar yang hanya
bekerja kala kran hydrant pillar dibuka saat terjadi bahaya
kebakaran.
Diagram 5.9 : Konsep Instalasi Air Bersih
Sumber : Ilmu Teknik Sipil.com
5.3.8 Sistem Penyediaan air laut
Bangunan aquarium didukung oleh alat filtrasi untuk
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
167
menjernihkan air laut. Air untuk main tank (tangki utama) dan
akuarium air laut lainnya diperoleh dari laut Semarang.
Sistem filtrasi terdiri darii 2 macam (Konstruksi, 1994:55) ::
Penyaringan terhadap benda-benda padat digunakan jenis
pressurize filter (filter bertekanan) dan sand filter (filter pasir)
Untuk mematikan zat-zat kimia yang tidak dikehendaki
digunakan ozon
Adapun proses penyediaan air laut adalah ;
Keterangan :
Salt water reservoir : bak penampungan air laut
: unit pompa penggerak arus
Diagram 5.10 Sirkulasi penyediaan air laut
Sumber : Iwan Sutrisno, 1997
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
168
Pressurize filter : alat penyaring bertekanan, untuk
menyaring lumpur. Alat ini berupa lempengan persegi panjang
yang diletakan berhadap-hadapan secara egak lurus dan tetap,
tetapi dapat digerakan ke depan serta ke belakang. Setiap plat
disambung dan dipasang saringan sebagai penahan lumpur
(Sugiharto, 1987 : 141)
Sand Filter : alat penyaring pasir dengan sistem
pemutaran kembali air laut (Sugiharto, 1987:162)
Ozonasi : sterilisasi zat alami air laut dengan penambahan
ozon
Aerasi : penambahan oksigen ke dalam air laut dengan
memancarkan air, menjaga air laut agar tetap segar.
5.3.9 Pembuangan Limbah
Diagram 5.11 Sirkulasi penyaringan air laut
Sumber : Iwan Sutrisno, 1997
Saringan
kedua K2. Saringan
kedua
Ke tangki persediaan /
penyimpanan
Penjernihan
kedua
R2
P2 P1
Penjernihan
pertama
R1
K1
Air laut
pressurise Ka saringan
pertama Saringan
pertama
K2 N
w
w
Keterangan gambar :
K1 : Air laut keluar dari saringan I
K2 : Air laut yang keluar dari saringan II
P1 : Pompa pembuangan dari saringan i
P2 : Pompa pembuangan dari saringan II
R1 : Perputaran kembali limbah dari penjernihan I
R2 : Perputaran kembali limbah dari penjernihan II
W : Sumur pengumpul
X : Klep pengontrol yang terapung
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
169
Sistim pembuangan limbah cair atau air kotor yang berasal
dari WC, binatu, dapur dan lavatory akan langsung dibuang ke bak
kontrol untuk menyaring material yang masih bersifat padatan
(seperti: plastik, pembalut wanita dan sebagainya) untuk kemudian
dialirkan ke dalam STS (Sewage Treatdment System) dengan
bahan kimia yang bersifat menghancurkan dan mengencerkan
limbah. Setelah melewati STS, limbah dianggap sudah layak untuk
dibuang ke riol kawasan yang kemudian berlanjut ke riol kota
karena dianggap sudah tidak banyak mengandung bahan kimiawi
yang membahayakan lingkungan.
Diagram 5.12 : Konsep Instalasi Air Kotor dan Air Bekas
Sumber : Analisa
5.6 Analisa Aquarium
5.4.3 Bahan Bangunan
Tahan terhadap air laut yang mengandung garam
Tidak mengganggu ekosistem laut
Khusus untuk aquarium menggnakkan bahan-bahan seperti
frame logam, satiless steel, plastik, plexiglass, kaca, acrilic
(Dwiponggo, 1976:6)
5.4.4 Bentuk, dimensi, dan konstruksi aquarium
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
170
- Bentuk Aquarium yang akan digunakan
Memanjang ke atas : kekurangannya tekanan air terhadap
kaca akan lebih besar sehingga memerlukan kaca yang
lebih tebal.
Lonjong/ silinder : kelebihannya mudah dibersihkan,
kekurangannya sama seperti bentuk bulat yaitu penipu
penglihatan mata.
Diorama : akuarium ini dibuat di dalam tembok dan hanya
dinikmati dari satu sisi saja. Pembuatannya lebih mahal dan
membutuhkan perawatan yang rumit. Kelebihannya yaitu
menimbulkan kesan seolah sedang mengintip kehidupan
bawah laut.
Kubus : pembuatannya lebih mudah.
Bentuk rumah-rumahan
Segienam : model ini biasanya diletakkan dengan menempel
didinding. Bentuk ini dibuat untuk memenuhi tuntutan
akuarium yang lebih besar, keinginan menghadirkan
akuarium yang menyatu dengan rumahnya.
DIMENSIAQUARIUM(cm) TEBALACRYLIC MINIMAL(mm)
Panjang Lebar Tinggi
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
171
Tabel 5.3. Tabel ketebalan acrylic untuk aquarium air laut.
Sumber : Eko Budi Kuncoro “ Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.
- Konstruksi Aquarium
bahan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
BAHAN KEKURANGAN KELEBIHAN
70 55 45 6
90 55 45 8
130 55 55 10
150 55 60 10
180 60 60 15
240 120 80 20
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
172
ACRYLIC Sulit menjadi konduktor,
sehingga aquarium menjadi
panas.
Lebih ringan, kuat, lebih
cerah bila terkena sinar,
permukaan lebih licin
sehingga sulit ditumbuhi
oleh lumut, dapat dipoles
apabila terjadi goresan,
lebih lentur sehingga
mudah dibentuk sesuai
keinginan, tidak
membutuhkan
sambungan.
Tabel 5.4 Perbandingan Bahan Plastik, Kaca, dan Acrylic.
Sumber : Eko Budi Kuncoro “Akuarium Laut” Penerbit Kanisius edisi Pertama 2004.
5.4.5 Teknis Aquarium
Keadaan di laut tropis dapat dikatakan selalu konstan, oleh
sebab itu keadaan air dalam aquarium harus sedemikian juga. Suhu
harus dijaga antara 25oC sampai 28oC, pH(derajat keasaman)
sekitar 8,4, dan salinitas (kadar garam) dengan berat jenis sekitar
1,021. Derajat keasaman dan mutu air akan banyak berubah karena
adanya interaksi para penghuni aquarium. Untuk itu Aquarium ini
harus benar-benar diperhatikan demi menjaga kehidupan biota laut
didalamnya dengan menggunakan Thermometer, Chiller, pH meter,
Refraktometer, Aerator, dengan penyesuaian pencahayaan
aquarium yang disesuaikn dengan cahaya habitat aslinya.
5.4.6 Terowongan “dunia bawah air’ (Under Water)
c. Bentuk
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
173
Bentuk terowongan dapat dilihat melalui tampak ataupun potongan
bangunan.
1. Terowongan di darat :
2. Terowongan di pantai : entuk trowongan mengikuti prinsip pipa
bulat, yang dapat saling meniadakan gaya-gaya desakan air.
Sedangkan prinsip struktur penyangga yang dapat dipakai
antara lain :
d. Sirkulasi
Sirkulasi terowongan dapat dilihat melalui denah bangunan.
Adapun sirkulasi yang dapat terjadi antara lain:
Gambar 5.13 Potongan Terowongan di darat
Sumber : Iwan Sutrisno, 1997
Gambar 5.14 Terowongan di pantai
Sumber : Iwan Sutrisno, 1997
Ikan tidak sesuai ukuran
sebenarnya, akibat bentuk
kaca yang cekung
Masih memungkinkan melihat
ikan dalam ukuran sebenarnya,
melalui kaca tegak lurus
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
174
Langsung
Membelok
Melingkar
Gambar 5.15 Sirkulasi Terowongan
Sumber : Iwan Sutrisno, 1997
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
175
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
176
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno, Iwan; Seaworld Indonesia di Semarang, Universitas Khatolik
Soegijapranata, Semarang, 1997
Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No.2, 1990 : 29
Peraturan Daerah Tingkat II Semarang No.2, 1990 : 67
http://id.wikipedia.org/wiki/Samudra. 14 April 2015. 22.05 WIB
http://mulaidengankanan.blogspot.com/pengertian-laut. 14 April 2015. 22.45 WIB
Kuncoro, Eko Budi; Akuarium Laut, Kanisius, Jakarta, 2004.
BAB II DESKRIPSI PROYEK OCEANARIUM, Google, 15 April 2015. 00.12 WIB
Ainsyah , Sinta Isfandiary; Lovina’s Aqua-Marine Life, Institut Teknologi Bandung,
Bandung, 2014
Setiyowati , Ernaning; Metaphor As The New Power Of Design , 2007
http://Presidents Medals Refracting History - Fort Perch Rock Oceanarium.htm
http://Seaworld Indonesia - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.htm
http://O-Fish Ketebalan Kaca Akuarium.com .15 April 2015. 00.45 WIB
http://Separate oceanariums _ Планета Нептуна - строительство,
проектирование океанариумов.com. 15 April 2015. 00.48 WIB
http://The Gulf Stream oceanarium _ Планета Нептуна - строительство,
проектирование океанариумов.com. 15 April 2015. 00.51 WIB
http://МОСАКВАРИУМ. Океанариум Копенгагена-Blue Planet Aquarium.com.
15 April 2015. 00.53 WIB
http://BIG.com/ Bersama Menata Indonesia Yang Lebih Baik.15 April 2015. 00.56
WIB
http://In Progress Primorsky Aquarium _ OJSC Primorgrajdanproekt _
ArchDaily.com 1 Mei 2015. 11.03 WIB
Lembaran Daerah Kota Semarang No.8 Tahun 2001 Seri E. 7 Mei 2015
Oktaria, R.Yhudis Armi; Oceanarium Di kawasan Pantai Marina Semarang,
Universitas Diponegoro, Semarang, 2005
Anggeni, rikardus Grace Kriss; Akuarium Laut Di Yogyakarta, Universitas Atma
Jaya, Yogyakarta, 2010
Chrishand, Derindra Katlyn, Taman dan Aquarium di Tepi Laut, Universitas
Khatolik Soegijapranata, Semarang, 2014
Perancangan Oceanarium di Semarang
Dengan Pendekatan Konsep Arsitektur Metafora
PENDAHULUAN
ARIEF WAHYU N H (5112411032)
177
http://Atap Teduh Lestari.com 15 Mei 2015. 01.56 WIB
http://Material atap lengkung – Atap lengkung zincalume – Atap lengkung –
Bahan atap lengkung – Atap Zincalume. 15 Mei 2015. 01.58 WIB
http://anditriplea.blogspot.com/2013/02/sistem-pengolahan-dan-pengadaan-
air_7027.html