dadang-solihin.blogspot.com 2
33
Materi• Tahapan Penanggulangan Bencana• Penguatan Kapasitas Penanggulangan
Bencana yang Didukung Iptek• Pemetaan Rencana (Roadmapping)• Manajemen Kinerja• Analisis SWOT• Mental Models• Balanced Scorecards• Logic Model• Analisis Beban Kerja• Indikator Kinerja Utama
4dadang-solihin.blogspot.com
Pra Bencana
Tanggap Darurat
Pasca Bencana
Pasca Bencana
Pasca Bencana
Tidak Terdapat Potensi Bencana
Terdapat Potensi Kejadian Bencana
Rencana Kontinjensi
Rencana Penanggulangan
Bencana
Rencana Aksi Pengurangan Resiko
Bencana
Rencana Operasi Tanggap Darurat
1. Aktivasi Rencana Operasi2. Aktivasi Posko3. Pembagian Tugas Sektoral4. Pemulihan Darurat5. Pengakhiran Tanggap Darurat
Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi
Fase Pra BencanaPada situasi tidak terdapat potensi bencana terdapat dua jenis rencana yaitu:
Pada situasi terdapat potensi kejadian bencana, terdapat Rencana Kontinjensi.
Dalam setiap Rencana Kontinjensi, perlu dicantumkan dengan jelas sebagai acuan pengambilan keputusan, yaitu:
1. Rencana Penanggulangan Bencana (tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota) yang menjadi masukan bagi RPJMN, RPJMD Provinsi dan RPJMD Kabupaten/Kota, dengan kerangka jangka menengah yaitu 5 tahun, yang memuat indikasi program lintas sektor, kegiatan, dan sumber dana dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.
2. Rencana Aksi Pengurangan Risiko Bencana (tingkat nasional, provinsi dan kabupaten /kota) yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Rencana Penanggulangan Bencana, dengan kerangka waktu 3 tahun yang memuat indikasi program lintas sektor, kegiatan, dan sumber dana.
1. Perencanaan kontinjensi disusun dengan fokus kesiapsiagaan, bertujuan untuk meminimalisir dampak dari ketidakpastian dengan melakukan pengembangan skenario dan proyeksi kebutuhan saat keadaan darurat terjadi, dengan pendekatan multi-hazard.
2. Suatu rencana kontinjensi mungkin saja tidak pernah diaktifkan jika keadaan yang diperkirakan tidak pernah terjadi.
3. Perencanaan kontijensi selain digunakan dalam pengelolaan bencana berbasis kewilayahan, juga digunakan dalam bidang militer, bisnis, dan proyek pembangunan infrastruktur.
1. Ketentuan Aktivasi Rencana: yang memberikan keterangan dalam situasi bagaimana rencana akan diaktifkan dan siapa yang berhak untuk mengambil keputusan aktivasi rencana kontijensi.
2. Pembagian peran dan tanggungjawab pada setiap tahapan membentuk kesiapsiagaan, sebagai acuan koordinasi antar lembaga.
3. Pembagian peran dan tanggungjawab pada situasi tanggap darurat, sebagai acuan koordinasi antar lembaga.
dadang-solihin.blogspot.com 6
1.Dalam setiap Rencana Kontinjensi, perlu dicantumkan dengan jelas sebagai acuan pengambilan keputusan, yaitu:
Pada situasi terdapat potensi kejadian bencana, terdapat Rencana Kontinjensi.
Pada situasi tidak terdapat potensi bencana terdapat dua jenis rencana yaitu:
Fase Tanggap Darurat
dadang-solihin.blogspot.com 7
2.Pada fase tanggap darurat, Rencana Kontinjensi berubah fungsi menjadi Rencana Operasi Tanggap Darurat.
Untuk melaksanakan Operasi Tanggap Darurat, diperlukan beberapa langkah sebagai berikut:
• Pada saat itu dilakukan upaya peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat untuk menghindari jatuhnya korban dan kerusakan dan sejak saat itu pula dapat dilakukan kegiatan tanggap darurat.
• Sebelum operasi tanggap darurat dilaksanakan, pada awal kejadian dilakukan kaji darurat/ kaji cepat (rapid assessment) dan pemutakhiran data untuk mengukur besarnya dampak bencana: lokasi, korban dan kerusakan, kemampuan respon, dan bantuan yang dibutuhkan.
1. Aktivasi Rencana Operasi2. Aktivasi Posko3. Pembagian Tugas Sektoral4. Pemulihan Darurat5. Pengakhiran Tanggap Darurat.
Untuk melaksanakan Operasi Tanggap Darurat, diperlukan beberapa langkah sebagai berikut:
Pada fase tanggap darurat, Rencana Kontinjensi berubah fungsi menjadi Rencana Operasi Tanggap Darurat.
Fase Pasca Bencana
dadang-solihin.blogspot.com 8
3.Prinsip dasar penyelenggaraan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana:
1. Merupakan tanggungjawab Pemerintah Daerah dan Pemerintah;
2. Membangun menjadi lebih baik (build back better) yang terpadu dengan konsep pengurangan risiko bencana dalam bentuk pengalokasian dana minimal 10% dari dana rehabilitasi dan rekonstruksi;
3. Mendahulukan kepentingan kelompok rentan seperti lansia, perempuan, anak dan penyandang cacat;
4. Mengoptimalkan sumberdaya daerah;5. Mengarah pada pencapaian kemandirian masyarakat,
keberlanjutan program dan kegiatan serta perwujudan tatakelola pemerintahan yang baik;
6. Mengedepankan keadilan dan kesetaraan gender
Prinsip Dasar Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana:• Pelaksanaan
rehabilitasi dan rekonstruksi memerlukan dokumen perencanaan yang disebut Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi,
• untuk jangka waktu maksimal 3 tahun (Peraturan Kepala BNPB No. 17/2010).
dadang-solihin.blogspot.com 9
Meningkatkan Kesiapsiagaan Pemda dan Masyarakat
• Teknologi seluler telah diintegrasikan pada sistem peringatan dini tsunami, banjir bahkan gempabumi untuk meningkatkan kecepatan menyampaikan pesan tentang potensi ancaman kepada masyarakat.
• Teknologi internet dapat dimanfaatkan sebagai media untuk berkomunikasi, publikasi informasi tentang potensi ancaman, publikasi informasi tentang jalur evakuasi, lokasi Posko, dan pusat-pusat pelayanan terdekat.
dadang-solihin.blogspot.com 10
Penyebarluasan Informasi pada Fase Tanggap Darurat
• Teknologi seluler dan internet dimanfaatkan untuk publikasi orang hilang, proses evakuasi, bahkan penggalangan dana untuk pemulihan darurat.
• Pengetahuan dan pembelajaran tentang bencana alam dapat diperoleh dari situs internet di seluruh dunia.
• Seluruh situs K/L dan Pemda digunakan untuk memberikan informasi tentang kegiatan lembaga masing-masing, termasuk kebijakan dan pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan rencana pembangunan.
dadang-solihin.blogspot.com 11
IPTEK Bidang Informasi dan Komunikasi • Diseminasi hasil litbang, peta
dan informasi spasial, teknologi terapan dan tepat guna yang berbasis kearifan lokal
• Pengembangan koordinasi dan kemitraan antar kelembagaan IPTEK (lembaga litbang, perguruan tinggi, dunia usaha dan lembaga pendukung)
• Peningkatan pengetahuan tentang Penanganan dan Pengurangan Risiko Bencana
dadang-solihin.blogspot.com 12
Hyogo Framework of Action for Disaster Risk Reduction 2005-2015
dadang-solihin.blogspot.com 13
Pengintegrasian Pengurangan Risiko Bencana pada seluruh siklus manajemen untuk mengurangi kerentanan terhadap jiwa, harta benda dan tata kehidupan.1. Kebijakan dan kelembagaan yang mendukung pengarusutamaan pengurangan risiko
bencana dalam perencanaan pembangunan daerah. 2. Pengenalan risiko, single maupun multi-hazards, yang didukung IPTEK serta kearifan
lokal, untuk memperoleh gambaran yang lengkap mengenai risiko dan cara untuk memantau risiko.
3. Peringatan dini yang didukung IPTEK serta kearifan lokal, dilengkapi dengan sistem komunikasi untuk menyampaikan informasi dengan cepat dan akurat kepada masyarakat yang berpotensi terpapar risiko untuk menyiapkan langkah-langkah pencegahan dan kesiapsiagaan.
4. Peningkatan kesadaran (awareness) dan pengetahuan bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan melakukan langkah-langkah pengurangan risiko bencana.
5. Mengurangi faktor-faktor yang menyebabkan risiko melalui pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, perlindungan dan penguatan prasarana vital, penegakan rencana tata ruang serta penguatan keuangan daerah yang akan memberikan manfaat jangka menengah dan panjang bagi daerah.
6. Meningkatkan kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana.
dadang-solihin.blogspot.com 14
Pengertian• Roadmap adalah sebuah arahan (direction) bagi pengembangan
yang bersifat strategis, berskala besar, dan berdurasi panjang. • Esensi sebuah roadmap adalah adanya jalur-jalur (paths)
pengembangan yang bila diikuti akan membawa pelakunya mencapai tujuan pengembangan tersebut.
• Jalur-jalur ini disusun sedemikian rupa dengan memperhatikan berbagai faktor yang melekat pada konteks, situasi, dan lingkungan pengembangan, sehingga dapat mengantarkan pada pencapaian tujuan dengan tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi.
• Roadmap Penanggulangan Bencana BPBD 2013 – 2018 adalah dokumen yang menjelaskan strategi implementasi dari usaha-usaha pengembangan yang dijelaskan dalam Renstra BPBD.
dadang-solihin.blogspot.com 15
Komponen Roadmap
1. Sasaran Jangka Menengah untuk tiap aspek yang dikembangkan, beserta indikator-indikator keberhasilan serta mekanisme pemantauan dan evaluasinya.
2. Pentahapan Pengembangan.3. Rincian Kegiatan, diuraikan menjadi
komponen-komponen:a. Kerangka Waktu Penjadwalan,b. Strategi Implementasi,c. Persyaratan (Requirements)
Spesifik,d. Keluaran (Output) Kegiatan.
dadang-solihin.blogspot.com 16
Tujuan• Konteks strategik: Menyusun rencana
dengan sasaran yang tepat, lintasan perjalanan yang tepat, dengan biaya yang tepat, menggunakan teknologi dan kapabilitas yang tepat, dan pada saat/ waktu yang tepat.
dadang-solihin.blogspot.com 17
• Menciptakan/ membangun visi bersama berdasarkan kapabilitas yang diperlukan sekarang dan di masa datang.
• Mengkomunikasikan kebutuhan (khususnya kebutuhan teknis berbasis kapabilitas (capability-based technical needs).
• Mengembangkan jadwal dan prioritas (schedule and priorities).
4. Susun Program dan Kegiatan
Empat Langkah Penyusunan Roadmap
dadang-solihin.blogspot.com 18
3. Tentukan Sasaran Jangka Menengah
2. Lakukan Environment Scanning
1. Identifikasi Renstra BPBD
Gunakan SWOT Analysis untuk memberikan gambaran tentang kondisi SDM BPBD saat ini.
Tentukan indikator keberhasilannya, sekaligus mekanisme pengukuran untuk kepentingan Monitoring danEvaluasi
Aspek-aspek terkait apa saja yang akan dikembangkan, yang secara garis besar meliputi infrastruktur dan perangkat keras, sistem informasi, aplikasi, dan layanan elektronis, sumber daya (khususnya SDM dan pendanaan), serta aspek kelembagaan.
Gunakan BSC untuk memperoleh Sasaran Strategis
Perencanaan Roadmap1. Rencana dan strategi pengembangan. Ada dua kegiatan utama yang
dilakukan dalam lingkup ini: 1) Identifikasi faktor-faktor kunci dan strategis yang dapat menjamin
terimplementasinya Roadmap ini, dan 2) Pentahapan Penanggulangan Bencana BPBD 2013 – 2018 . Faktor pertama berfungsi mengamankan implementasi Roadmap ini.Faktor kedua terkait pengelolaan proses implementasi, bertujuan meningkatkan peluang keberhasilannya melalui pendekatan-pendekatan yang lebih sistematis.
2. Identifikasi program/kegiatan. Pada tahap ini dilakukan sintesis solusi secara lebih rinci: identifikasi program/kegiatan yang jika diimplementasikan dengan baik dapat mengurangi gap antara kondisi saat ini dengan capaian target yang diinginkan.
3. Indikator keberhasilan dan mekanisme Monev. Untuk tiap program dan kegiatan, perlu dibuatkan indikator keberhasilannya, sekaligus mekanisme pengukuran untuk kepentingan monitoring dan evaluasi.
dadang-solihin.blogspot.com 19
Perencanaan Roadmap
dadang-solihin.blogspot.com 20
Indikator Keberhasilan dan Mekanisme Monev
Identifikasi Program dan Kegiatan
Rencana dan Strategi Pengembangan
Kondisi Saat Ini
Renstra BPBD 2013 – 2018
Sasaran Jangka Menengah
gap
Manajemen Kinerja
Indikator Kinerja Utama
Balanced Score Cards
Logic Model
AnalisisBeban Kerja
Environmental Scanning SWOT
Tugas dan Fungsi
Struktur Organisasi
Strategy Map Sasaran Strategis
Program Kegiatan
Strategi ??
Tujuan
Organisasi
Tatalaksana
Peraturan Per-UU-an
SDM Aparatur
Pengawasan
Akuntabilitas
Pelayanan Publik
Mindset & Cultural Set
Aparatur
Role
Indikator Kinerja Utama
Program/ Kegiatan
Outcome/ Output Indikator Baseline
2014Target Kinerja
2015-2019
Mental Model Nilai Norma
Tujuan
Visi BPBD Kalimantan Timur
“Ketangguhan Masyarakat Kalimantan Timur dalam Menghadapi Bencana”
Misi1. Melindungi Masyarakat Kalimantan Timur dari Ancaman Bencana
melalui Pengurangan Resiko Bencana;2. Membangun Sistem Penanggulangan Bencana yang Handal di
Kalimantan Timur;3. Menyelenggarakan Penanggulangan Bencana secara Terencana,
Terpadu, Terkoordinasi dan Menyeluruh.
22dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 23
dadang-solihin.blogspot.com 24
Threats(Ancaman)Threats
(Ancaman)
Weaknesses(Kelemahan)
Weaknesses(Kelemahan)
Strengths(Kekuatan)Strengths(Kekuatan)
Strategi STGunakan kekuatan
untuk menghindari atau mengatasi ancaman
Strategi STGunakan kekuatan
untuk menghindari atau mengatasi ancaman
Strategi WTMinimalkan kelemahan dan hindari ancaman
Strategi WTMinimalkan kelemahan dan hindari ancaman
Strategi WOAtasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
Strategi WOAtasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang
Strategi SOGunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Strategi SOGunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang
Opportunities(Peluang)
Opportunities(Peluang)
INTERNALINTERNAL
EKSTERNAL
dadang-solihin.blogspot.com 25
Weaknesses(Kelemahan)
Weaknesses(Kelemahan)
Strengths(Kekuatan)Strengths(Kekuatan)
Faktor internal yang mendukung
pencapaian Visi/Misi
Faktor internal yang mendukung
pencapaian Visi/Misi
Faktor internal yang tidak mendukung
pencapaian Visi/Misi
Faktor internal yang tidak mendukung
pencapaian Visi/Misi
dadang-solihin.blogspot.com 26
No Variabel NU BF NUxBF1 SDM Profesional 2 10 202 Sarpras yang Memadai 1 5 53 Anggaran yang mendukung 4 30 1204 Regulasi yang mendukung 3 15 455 Kepemimpinan yang kuat 5 40 200
Jumlah 100 390
dadang-solihin.blogspot.com 27
No Variabel NU BF NUxBF1 Lemahnya Koordinasi, Ego sektoral,
Lemahnya Komitmen dalammelaksanakan kegiatan, Belumsinergi program dan kegiatan antarbidang
5 35 175
2 Kurangnya Reward dan Punishment 1 5 5
3 SOP belum lengkap dan operasional 3 20 604 Terbatasnya SDM secara Kualitatif
dan kuantitatif, yaitu LemahnyaMotivasi, inovasi, kepedulian, kebersamaan, tanggung jawab,
4 25 100
5 Belum optimalnya fungsipengawasan, monev dan pelaporan
2 15 30
Jumlah 100 370
dadang-solihin.blogspot.com 28
Faktor eksternal yang memberikan manfaat
dalam pencapaian Visi/Misi
Faktor eksternal yang memberikan manfaat
dalam pencapaian Visi/Misi
Faktor eksternal yang menghalangi
pencapaian Visi/Misi
Faktor eksternal yang menghalangi
pencapaian Visi/MisiThreats
(Ancaman)Threats
(Ancaman)
Opportunities(Peluang)
Opportunities(Peluang)
dadang-solihin.blogspot.com 29
No Variabel NU BF NUxBF1 Kemitraan LN : manajeman
kebencanaan, magang.1 5 5
2 Kemitraan DN : K/L , PT, Dunia Usaha, LSM, forum kaltim peduli bencana
5 45 225
3 Pemanfaatan Teknologi InformasiKebencanaan
3 15 45
4 Adanya kepercayaan masyarakat dandukungan DPRD kepada BPBD
4 25 100
5 Adanya Program prioritas Desa TangguhBencana
2 10 20
Jumlah 100 395
dadang-solihin.blogspot.com 30
No Variabel NU BF NUxBF1 Luas Wilayah (rentang kendali
lebar) dan fenomena alam yang sulitdiprediksi
5 30 150
2 Akses ke lokasi bencana sulit 3 20 603 Banyaknya masyarakat yang tinggal
didaerah rawan bencana1 10 10
4 Maraknya eksploitasi SDA yang tidakterkendali
4 25 100
5 Penggunaan lahan yang tidak sesuaidengan peruntukan (RTRW)
2 15 30
Jumlah 100 350
dadang-solihin.blogspot.com 31
1. Strategi SO S + O = 390 + 395 = 785
2. Strategi WO W + O = 370 + 395 = 765
3. Strategi ST S + T = 390 + 350 = 740
4. Strategi WT W + T = 370 + 350 = 720
dadang-solihin.blogspot.com 32
1. Strategi SO Gunakan Kekuatan untuk memanfaatkan Peluang
2. Strategi WO Atasi Kelemahan dengan memanfaatkan Peluang
3. Strategi ST Gunakan Kekuatan untuk menghindari atau mengatasi Ancaman
4. Strategi WT Minimalkan Kelemahan dan hindari Ancaman
1. SDM Profesional2. Sarpras yang Memadai3. Anggaran yang mendukung4. Regulasi yang mendukung5. Kepemimpinan yang kuat
dadang-solihin.blogspot.com 33
6. Kemitraan LN : manajeman kebencanaan, magang.
7. Kemitraan DN : K/L , PT, Dunia Usaha, LSM, forum kaltim peduli bencana
8. Pemanfaatan Teknologi Informasi Kebencanaan
9. Adanya kepercayaan masyarakat dan dukungan DPRD kepada BPBD
10. Adanya Program prioritas Desa Tangguh Bencana
dadang-solihin.blogspot.com 34
Mental Models• Asumsi-asumsi yang tertanam dengan dalam di benak kita;• Generalisasi, atau bahkan gambaran-gambaran yang
mempengaruhi kita dalam memahami dunia ini;• Nilai dan Norma yang mempengaruhi bagaimana kita bersikap,
berperilaku, serta bertindak.
dadang-solihin.blogspot.com 35
Mental Model BPBD Kalimantan Timur
dadang-solihin.blogspot.com 36
Value Norma1. Tangguh • berani menghadapi tantangan
• sukar dikalahkan; kuat; andal• tabah dan tahan menderita • Tangguh sama artinya dengan kuat, kokoh, tahan banting, bertekad untuk
beridri tegak dan gigih pantang menyerah.• Ketangguhan adalah kemampuan seseorang untuk berbuat yang terbaik
dari apa yang dipercayakan kepadanya.• Ketangguhan diri mampu memotivasi seseorang dalam melaksanakan hal-
hal besar dalam hidupnya. Menempuh risiko, mengubah kebiasaan buruk dan menjadi manusia unggul. Orang sukses biasanya memiliki ketangguhan yang melebihi orang biasa. Biasanya mereka memiliki rasa percaya diri yang jauh lebih tinggi dari orang biasa.
--Tangguh --
dadang-solihin.blogspot.com 37
dadang-solihin.blogspot.com 38
Balanced Scorecards(BSC)
Kartu yang digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja suatu organisasi atau skor individu.
Kartu skor dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan di masa depan.
Melalui kartu skor, skor yang hendak diwujudkan organisasi/individu di masa depan dibandingkan dengan hasil kinerja sesungguhnya.
Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan evaluasi atas kinerja organisasi/individu yang bersangkutan.
Kartu Skor (Scorecard) Berimbang (Balanced)
Dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa kinerja organisasi/individu diukur secara berimbang dari aspek: 1. Keuangan dan non keuangan, 2. Jangka pendek dan jangka
panjang, 3. Internal dan eksternal.
dadang-solihin.blogspot.com 39
Kartu Skor (Scorecard)
Visi, Misi, dan Sasaran Strategis• Visi merupakan pernyataan yang berisi gambaran keadaan
organisasi yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Visi menjawab pertanyaan “kita ingin menjadi apa?”
• Misi menerangkan cara yang harus dilakukan sebagai wujud penjabaran visi yang telah ditetapkan.
• Dalam konsep BSC, visi dan misi yang telah diformulasikan selanjutnya diterjemahkan dalam sejumlah Sasaran Strategis (SS).
• SS didefinisikan sebagai pernyataan tentang:– Apa yang ingin dicapai (SS bersifat output/outcome), atau – Apa yang ingin dilakukan (SS bersifat proses), atau– Apa yang seharusnya kita miliki (SS bersifat input).
dadang-solihin.blogspot.com 40
Peta Strategi• Peta strategi merupakan suatu dashboard (panel instrument) yang
memetakan SS organisasi dalam suatu kerangka hubungan sebab akibat yang menggambarkan keseluruhan perjalanan strategi organisasi.
• Peta strategi memudahkan organisasi untuk mengkomunikasikan keseluruhan strateginya kepada seluruh anggota organisasi dalam rangka pemahaman demi suksesnya pencapaian tujuan organisasi.
• Unit organisasi yang menyusun peta strategi adalah unit organisasi yang mendefinisikan visi dan misinya dengan jelas serta memiliki proses manajemen yang lengkap (input/sumber daya, proses internal, dan output/outcome).
dadang-solihin.blogspot.com 41
Strategy Map BPBD Kalimantan Timur
Financial Perspectives
Learning & Growth
Internal Business Process
Customers Prespectives
Stakeholders Prespectives
Anggaran yangCukup
Program prioritas Desa
TangguhBencana
PemanfaatanTeknologiInformasi
Kebencanaan
SDM Profesional
Kepemimpinanyang kuat
Regulasi yang mendukung
kepercayaanmasyarakat dandukungan DPRD
kepada BPBD
Ketangguhan Masyarakat Kalimantan Timur dalam Menghadapi Bencana
Melindungi Masyarakat Kaltim
dari ancaman bencana
Membangun sistem
penanggulangan bencana yang
handal
Menyelenggarakan penanggulangan bencana secara
terencana, terpadu dan terkoordinasi dan
menyeluruh
42
Strategy Map
Financial Perspectives
Learning & Growth
Internal Business Process
Customers Prespectives
Stakeholders Prespectives
43
BSC dibangun dari studi pengukuran kinerja di sektor bisnis, sehingga yang dimaksud perspektif financial di sini adalah terkait dengan financial sustainability.
• Perspektif customer adalah perspektif yang berorientasi pada pelanggan karena merekalah pemakai produk/jasa yang dihasilkan organisasi.
• Dengan kata lain, organisasi harus memperhatikan apa yang diinginkan oleh pelanggan.
• Perspektif internal business process adalah serangkaian aktivitas yang ada dalam organisasi untuk menciptakan produk/jasa dalam rangka memenuhi harapan pelanggan.
• Perspektif ini menjelaskan proses bisnis yang dikelola untuk memberikan layanan dan nilai-nilai kepada stakeholder dan customer.
• Perspektif learning & growth adalah perspektif yang menggambarkan kemampuan organisasi untuk melakukan perbaikan dan perubahan dengan memanfaatkan sumber daya internal organisasi.
• Kesinambungan suatu organisasi dalam jangka panjang sangat bergantung pada perspektif ini.
• Visi
Cascading dan Alignment
BPBD Wide
44
BPBD One BPBD One BPBD One
BPBD Two BPBD Two BPBD Two BPBD Two BPBD Two BPBD Two
dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 45
IMPACT
Indikator Kinerja dan Log-Frame
dadang-solihin.blogspot.com 46
ABK
AT
KPJM
OUTPUT INPUTOUTCOMEINPUT OUTPUT OUTCOME
Alur Pikir Logic Model
47
Hasil pembangunan yang diperoleh dari pencapaian
outcome
Apa yang ingin diubahIMPACTS
Manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk
beneficieries tertentu sebagai hasil dari output
Apa yang ingin dicapai
OUTCOMES
Produk/barang/jasa akhir yang dihasilkan
Apa yang dihasilkan (barang) atau dilayani (jasa)
OUTPUTS
Proses/kegiatan menggunakan input
menghasilkan output yang diinginkan
Apa yang dikerjakanACTIVITIES
Sumberdaya yang memberikan kontribusi dalam
menghasilkan output
Apa yang digunakan dalam
bekerjaINPUTS
Metode Pelaksanaan
Met
ode
Pen
yusu
nan
Sumber : Framework for Managing Programme Performance Information, National Treasury, Republic of South Africa, May 2007
dadang-solihin.blogspot.com
Logic Model
dadang-solihin.blogspot.com 48
Sumber: Logical Framework Approach and Outcome Mapping, A Constructive Attempt of Synthesis, Daniel Roduner and Walter Schläppi, AGRIDEA and Walter Egli, NADEL (ETH Zurich), 2008
dadang-solihin.blogspot.com 49
Analisis Beban Kerjauntuk mendapatkan informasi mengenai tingkat efektivitas dan
efisiensi kerja Bappeda Kotabaru secara sistematis
50
• Memperjelas dan mempertegas penyusunan format kelembagaan yang akan dibentuk secara lebih proporsional maupun tata hubungan sistem yang ingin dibangun
• Tercapai kesesuaian antara kewenangan dan tujuan organisasi dengan besaran organisasinya.
• Memperoleh gambaran mengenai kondisi riil SDM Aparatur baik kuantitatif maupun kualitatif dan kompetensinya pada unit kerja sebagai bahan perumusan formasi dan rasio kebutuhan pegawai untuk keperluan penataan kelembagaan;
• Mengidentifikasi efisiensi dan efektifitas beban kerja yang menggambarkan prinsip rasional, efektif, efisien, realistis dan operasional secara nyata;
2 1 3
dadang-solihin.blogspot.com
Hasil Analisis Beban Kerja
51
Bahan Penataan/ penyempurnaan struktur
organisasi; Bahan Penilaian prestasi kerja jabatan dan prestasi unit kerja;
Bahan penyempurnaan sistem dan prosedur kerja;
Bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil
sesuai beban kerja organisasi;
Bahan penyusunan program formasi, mutasi dan promosi
sumberdaya pegawai sesuai visi dan misi organisasi.
dadang-solihin.blogspot.com
dadang-solihin.blogspot.com 52
Indikator Kinerja Utama
53
Program/ Kegiatan
Outcome/ Output Indikator
Baseline
2014
Target Kinerja 2015 2016 2017 2018 2019
54dadang-solihin.blogspot.com