![Page 1: PENYESUAIAN DAN PEMBINAAN PENDAPAT YANG BERBEDA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/5681452d550346895db1f26f/html5/thumbnails/1.jpg)
PENYESUAIAN DAN PEMBINAAN PENDAPAT YANG BERBEDA
Disusun oleh :Muhammad Ilyas
Winarto Eko WSumanto
Anas
Sekolah Tinggi Agama IslamAL-HIDAYAHBogor 2013
![Page 2: PENYESUAIAN DAN PEMBINAAN PENDAPAT YANG BERBEDA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/5681452d550346895db1f26f/html5/thumbnails/2.jpg)
Poin Pembahasan
Pendahuluan
Kembali kepada Al-Quran dan
Hadits
Adab dan Sikap dalam Ikhtilaf
![Page 3: PENYESUAIAN DAN PEMBINAAN PENDAPAT YANG BERBEDA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/5681452d550346895db1f26f/html5/thumbnails/3.jpg)
PENDAHULUAN
Sudah kita ketahui bersama bahwa sumber hukum dan pedoman hidup dalam Islam adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah
Dimasa Rosululloh setiap perbedaan pendapat selalu kembali kepada beliau sehingga sirnalah perselisihan diantara para sahabat
Sepeninggal Rosululloh muncullah perbedaan pendapat dikalangan para ulama
![Page 4: PENYESUAIAN DAN PEMBINAAN PENDAPAT YANG BERBEDA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/5681452d550346895db1f26f/html5/thumbnails/4.jpg)
Sebab-sebab perbedaan pendapat
Nash atau dalil dalam suatu masalah tidak sampai kepada seseorang sehingga keliru dalam mengambil suatu keputusan atau memberikan fatwa.
Hadits (dalil) telah sampai kepada seseorang yang kebetulan keliru dalam mengambil suatu keputusan, namun ia kurang percaya kepada pembawa berita atau yang meriwayatkan hadits.
Dalil (hadits) telah sampai kepada orang tersebut, namun ia keliru dalam memahaminya.
Dalil telah sampai kepadanya tapi sudah dinasakh, namun ia tidak mengetahui dalil yang menasakhnya.
Hadits (dalil) telah sampai kepadanya, namun ia lupa terhadap dalil tersebut.
![Page 5: PENYESUAIAN DAN PEMBINAAN PENDAPAT YANG BERBEDA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/5681452d550346895db1f26f/html5/thumbnails/5.jpg)
Kembali Kepada Al-quran dan Hadits Segala perbedaan pendapat harus dikembalikan
kepada Al-Qur’an dan Assunah (QS. Al-A’raf: 3) Siapa saja yang diajak untuk mengamalkan al-
Qur’an dan as-Sunnah tapi kemudian malah menghalang-halangi maka ia termasuk golongan orang munafik. (QS. An-Nisa: 61)
Allah ta’ala mengaitkan sikap mengembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya dengan keimanan. (QS. An-Nisa: 59)
Ancaman keras bagi orang-orang yang tidak mengamalkan sunnah, apalagi jika ia menganggap pendapat seseorang lebih baik daripada sunnah beliau (QS. Al-Hasyr: 7)
Allah bersumpah bahwa mereka tidak beriman sehingga mereka menjadi Nabi shallallahu’alaihi wasallam sebagai hakim dalam segala permasalahan yang mereka perselisihkan . (QS. An-Nisa: 65)
![Page 6: PENYESUAIAN DAN PEMBINAAN PENDAPAT YANG BERBEDA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/5681452d550346895db1f26f/html5/thumbnails/6.jpg)
Adab dan Sikap Dalam Ikhtilaf
Meyakini bahwa khilaf para ulama bukan karena menyengaja menentang dalil, namun karena sebab-sebab yang sudah kita sebutkan.
Kita mengikuti pendapat yang lebih kuat dari sisi dalil. Selain Rasulullah, tidak ada jaminan terbebas dari
kesalahan. Perkataan para imam madzhab untuk
meninggalkan pendapat yang menyelisihi dalil. Dianjurkan untuk Keluar dari Lingkup
Perselisihan
![Page 7: PENYESUAIAN DAN PEMBINAAN PENDAPAT YANG BERBEDA](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022072106/5681452d550346895db1f26f/html5/thumbnails/7.jpg)
R A M P U N G . . ! !
STAI AL-HIDAYAH BOGOR 2013
PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIRFAKULTAS USHULUDIN
www.kelasdaistai.wordpress.com