Disampaikan dalam acara “Pertemuan Pusat dan Daerah dalam Rangka Asistensi SPM Pelayanan Dasar Urusan Sosial untuk Masyarakat Kurang Mampu” di The Jayakarta SP Hotel Jl.
Hayam Wuruk No. 126 Jakarta Pusat, Kamis 12 Oktober 2017.
Penjelasan Teknis Jenis dan Mutu SPM
Rehabilitasi Sosial
1. Alur Pikir RPP SPM2. Maksud UU No. 23 tahun 2014 3. Pembagian Urusan 4. Urgensi SPM5. Muatan Materi SPM Subbidang Rehabilitasi Sosial 6. Rehabilitasi Sosial dalam UU 23/2014 7. Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial8. Jenis, Mutu, dan Penerima Layanan SPM Rehabilitasi Sosial9. Pengertian Terlantar, Rehabsos Dasar, dan Rehabsos Lanjut10. Indikator Kinerja (IK), Cara Menghitung IK, Parameter, dan
Jenis Layanan SPM Rehabilitasi Sosial11. Pelaporan, Pengawasan, dan Pendanaan
Alur Pikir RPP SPM
UU 23/2014
Pasal 18SPM
Pelayanan Dasar
Penerima Layanan
Mutu & Jenis Indikator Capaian
PERMEN
JUKNIS
PENERAPAN DI DAERAH
PERINTAH PADA KEMENTERIAN
Penerapan SPM
BiayaTargetBaseline
Pelaksanaan
Pelaporan
EVALUASI
Kemendagri
Kementerian (Sosial)
Pemerintah Daerah
MaksudPengaturan Pemerintahan Daerah dalam UU No. 23 th. 2014
UU 22 / 1999 Dominan DesentralisasiUU 22 / 1999 Dominan Desentralisasi
UU 32 /2004
mencari keseimbangan
UU 32 /2004
mencari keseimbangan
UU 5 / 1974 Dominan SentralisasiUU 5 / 1974 Dominan Sentralisasi
UU 18 / 1965 Dominan DesentralisasiUU 18 / 1965 Dominan Desentralisasi
Penetapan Presiden 6 / 1959 Dominan SentralPenetapan Presiden 6 / 1959 Dominan Sentral
UU 1 / 1957 Dominan DesentralisasiUU 1 / 1957 Dominan Desentralisasi
UU 22 / 1948 Dominan DesentralisasiUU 22 / 1948 Dominan Desentralisasi
UU 1 / 1945 Dominan SentralisasiUU 1 / 1945 Dominan Sentralisasi
DESENTRALISATIE WET 1903 Dominan SentralisasiDESENTRALISATIE WET 1903 Dominan Sentralisasi
“Meningkatkan efisiensi dan
efektivitas penyelenggaraan
pemerintahan daerah berbasis
PEMBAGIAN URUSAN”
Referensi: Konsideran “Menimbang, Poin b dan c.” UU No. 23 thn 2014.
Urusan Pemerintahan
Absolut Konkuren
Wajib Pilihan
SPM
UU 32 tahun 2004 UU 23 tahun 2014
Urusan Pemerintahan
Absolut Konkuren
Wajib Piliha
n
Umum
NON PELAYANAN
DASAR
SPM
…adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan
Wajib yang berhak diperoleh setiap
warga negara (penerima layanan)
secara minimal.
Standar Pelayanan Minimal
(1) pendidikan; (2) kesehatan; (3) pekerjaan umum
dan penataan ruang; (4) perumahan rakyat dan
kawasan permukiman; (5) ketenteraman,
ketertiban umum, dan pelindungan masyarakat;
dan (6) sosial.
PELAYANAN
DASAR
Pembagian Urusan
Urgensi SPM
Negara wajib menjamin
hak-hak tertentu setiap warga, termasuk hak
memperoleh pelayanan dasar dengan mutu dan
standar tertentu.
Kewajiban negara itu
diselenggarakan oleh
Pemerintah (pusat)
dan Pemerintah Daerah.
Pemerintah (pusat)
menetapkan SPM sebagai
instrumen agar pelayanan dasar
menjadi “PRIORITAS”penyelenggaraan
pemerintahan daerah.
2Mutu Pelayanan Dasar
(ditetapkan dalam STANDAR TEKNIS
Muatan Materi SPM Subbidang Rehabilitasi Sosial
3Penerima Pelayanan Dasar
(di Prov dan Kab/kota)
1Jenis Pelayanan Dasar
Rehabilitasi Sosial Dasar
di Dalam Panti (Provinsi)
Rehabilitasi Sosial Dasar
di Luar Panti (Kab./Kota)
a. Rehabilitasi Sosial KP Napza dan ODHIV
b. Pusat Rujukan Nasional Rehabsos Dalam
Panti (Rehabsos Tingkat Lanjut)
• Safe House misal: untuk eks Gafatar & ISIS
• Panti Percontohan (Trifungsi: Lab Panti, Ujicoba Layanan, dan
Penelitian Rehsos)
Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial
Dalam Panti
Rehabsos Dasar Non-KP
Napza dan ODHIV
Luar Panti
Rehabsos Dasar Non KP
Napza dan ODHIV, dan
Rehabilitasi ABH
Merespon Lampiran F UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Pasal 16, 17, 18 UU 23/2014
Perbedaan Rehabsos Dasar dan Lanjut
9
Proses refungsionalisasi atau
pemulihan kemampuan seseorang
agar dapat melaksanakan fungsi
sosialnya secara wajar.
Pemerintah Daerah
Rehabilitasi Sosial Dasar
Proses pengembangan
kemampuan seseorang agar dapat melaksanakan fungsi
sosialnya secara wajar menuju kemandirian.
Pemerintah (Pusat)
Rehabilitasi Sosial Lanjut
Rehabsos Dasar Dalam Panti
Proses refungsionalisasi (pemulihan) untuk
memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat yang dilaksanakan di dalam panti milik Daerah Provinsi dan
masyarakat.
Sumber: Pasal 1 ayat (8) UU No.
11/2009 tentang Kesejahteraan
Sosial
Rehabsos Dasar Luar Panti
Proses refungsionalisasi (pemulihan) untuk memungkinkan seseorang mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara
wajar dalam kehidupan masyarakat yang dilaksanakan di pusat rehabilitasi
sosial, pusat kesejahteraan sosial, rumah singgah, rumah perlindungan
sosial, rehabsos berbasis masyarakat dan keluarga, dan Unit Pelayanan
Sosial Keliling (UPSK).
Sumber: Pasal 35 UU No. 11/2009 tentang
Kesejahteraan Sosial
Berbasis Hak, bukan
Charity
Layanan dalam Panti
sebagai Alternatif Terakhir
Utamakan layanan dalam keluarga dan
komunitas
Prinsip Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial Dasar
� Kewenangan Provinsi
� Hanya untuk PMKS
yang terancam
keselamatan dan
kelangsungan hidupnya.
� Tidak ada lagi keluarga
dan komunitas yang
mampu mengurus.
� Pemberian bantuan
permakanan, pakaian,
tempat tinggal,
Bimbingan ADL, layanan
rujukan, NIK dan Akta
Lahir
� Kewenangan Kab./Kota
� PMKS diupayakan tetap
berada dalam atau dekat
dengan keluarga dan
komunitasnya.
� Pemberian bantuan
permakanan, pakaian,
tempat tinggal, Bimbingan
ADL, layanan rujukan, NIK
dan Akta Lahir
� Hak PMKS untuk
memperoleh
pemenuhan
Kebutuhan dasar
minimal.
� Negara
berkewajiban
menjamin
terpenuhinya
kebutuhan dasar
minimal warga
negara.
… ketika kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi secara layak, ketika keselamatan
atau kelangsungan hidupnya terancam
karena kurangnya perhatian (attention), kepedulian
(concern), perawatan (care), penghormatan (respect), dan perlindungan
(protect) dari perorangan, keluarga, dan/atau masyarakat.
Diolah dari berbagai sumber: Kamus Mirriam
Webster, Cambrdige, KBBI, dll
Kapan seseorang dikatakan terlantar?
Penyandang Disabilitas
Seseorang yang mengalami keterbatasan fisik, mental,
intelektual atau sensorik dalam jangka waktu lama dimana ketika
berhadapan dengan berbagai hambatan dapat menghalangi
partisipasi penuh dan efektif mereka didalam masyarakat
berdasarkan kesetaraan dengan yang lainnya.
Sumber: UU No. 8/2016 ttg
Penyandang Disabilitas
Disabilitas Terlantar
Penyandang disabilitas yang terancam kelangsungan hidupnya akibat dari kurangnya perhatian (attention), kepedulian (concern), perawatan (care), penghormatan (respect), dan perlindungan (protect) dari perorangan, keluarga, dan/atau masyarakat sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya secara layak.
� Tidak memiliki tempat tinggal tetap
� Makan makanan pokok kurang dari 2 kali dalam sehari dan tidak memenuhi standar gizi
� Pakaian kurang dari 4 stel� Bila sakit tidak
mendapatkan pengobatan yang layak
� Tidak ada lagi perseorangan, keluarga dan/atau masyarakat yang mengurus
� Tidak terlindungi dari tindak kekerasan dalam lingkungannya
� Memiliki keluarga tetapi berpotensi mengalami tindak kekerasan, pengabaian, dan penelantaran
SPM Rehabiltasi Sosial Penyandang Disabilitas Telantar di Provinsi
% penyandang disabilitas
terlantar yang terpenuhi kebutuhan
dan/atau hak dasarnya
di dalam panti
� Standar Panti� Standar SDM� Standar Pelayanan
� Penyediaan Panti
� Penyediaan Permakanan: pemberian makan lebih dari 2 kali sehari
� Pemberian pakaian sehingga dapat memiliki minimal
dua stel pakaian baru dalam setahun
� Bimbingan ADL (Activity Daily Living): pemberian
bimbingan aktivitas pokok perawatan diri sehari-hari seperti ke makan, mandi, berpakaian, toilet,
berkomunikasi, dan berpindah tempat agar penyandang
disabilitas mampu mengurus dirinya sendiri atau dengan
sedikit bantuan dari orang lain.
� Penyediaan alat bantu: pemberian berbagai alat yang dapat membantu penyandang disabilitas untuk dapat
melakukan sesuatu yang tidak dapat atau kurang dapat
dilakukan sendiri meliputi alat bantu gerak, pengelihatan,
pendengaran, dan alat bantu komunikasi
� Fasilitasi akses pemenuhan hak dasar: memperoleh identitas hukum, penyediaan akses ke layanan jaminan
kesehatan, penyediaan akses ke layanan pendidikan
dasarJUMLAH
penyandang disabilitas terlantar
yang terpenuhi kebutuhan dasarnya
didalam panti DIBAGI jumlah
penyandang disabilitas terlantar (populasi) DIKALI
100%
ParameterIndikator
Kinerja
Jenis Layanan
Cara Menghitung IK
� UU 11 /2009 ttg Kessos
� UU 8/2016 ttg Penyandang Disabilitas
� PP 39/2012 ttg Penyelenggaraan kessos
� Permensos 17/2015 ttg Sertifikasi Peksos professional� Permensos 22/2014 ttg Standar rehabsos dengan
Pendekatan Peksos
� Permensos 08/2012 ttg Pendataan PMKS dan PSKS
� Permensos tentang SDM Kessos
� Permensos ttg Standarisasi Panti Sosial
Dasar Hukum
� Makan makanan pokok
kurang dari 2 kali
dalam sehari dan tidak
memenuhi standar gizi
� Pakaian kurang dari 4
stel
� Bila sakit tidak
mendapatkan
pengobatan yang layak
� Masih ada
perseorangan,
keluarga dan/atau
masyarakat yang
mengurus
SPM Rehabiltasi Sosial Penyandang Disabilitas Telantar di Kabupaten/Kota
% penyandang disabilitas
terlantar yang terpenuhi kebutuhan
dan/atau hak dasarnya
di luar panti
� Standar SDM� Standar Pelayanan
� Pemberian bantuan permakanan: bantuan
berupa uang stimulan sehingga penyandang
disabilitas dapat makan lebih dari 2 kali
sehari
� Pemberian pakaian dan atau uang untuk
penyediaan sandang sehingga penyandang
disabilitas dapat memiliki minimal dua stel
pakaian baru dalam setahun.
� Pendampingan dalam pemberian bimbingan
ADL (Activity Daily Living) oleh keluarga
� Pendampingan pekerja sosial
� Pemberian bantuan alat bantu
� Fasilitasi akses pemenuhan hak dasar:
memperoleh identitas hukum, penyediaan
akses ke layanan jaminan kesehatan,
penyediaan akses ke layanan pendidikan
dasarJUMLAH
penyandang disabilitas terlantar
yang terpenuhi kebutuhan dasarnya
di luar panti DIBAGI jumlah
penyandang disabilitas terlantar (populasi) DIKALI
100%
ParameterIndikator
Kinerja
Jenis Layanan
Cara Menghitung IK
� UU 11 /2009 ttg Kessos
� UU 8/2016 ttg Penyandang Disabilitas
� PP 39/2012 ttg Penyelenggaraan kessos
� Permensos 22/2014 ttg Standar rehabsos dengan Pendekatan Peksos
� Permensos 08/2012 ttg Pendataan PMKS dan PSKS
� Permensos tentang SDM Kessos
� Permensos ttg Standarisasi Panti Sosial
� Permensos 17/2015 ttg Sertifikasi Peksos profesional
Dasar Hukum
Anak
Seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk
anak yang masih dalam kandungan
Sumber: UU No. 35/2014 tentang Perlindungan Anak
Anak Terlantar
Anak yang karena faktor-faktor tertentu (kurang mendapat perhatian, kepedulian, perawatan, penghormatan, dan perlindungan dari perorangan, keluarga, dan/atau masyarakat) tidak terurus, tidak mendapatkan pengobatan dan pendidikan yang layak, dan/atau tidak terlindungi dari tindak kekerasan sehingga kebutuhan dasarnya tidak terpenuhi secara layak. .
� Yatim, Piatu, dan/atau yatim piatu
� Tidak memiliki tempat tinggal tetap.
� Makan makanan pokok kurang dari 2x dalam sehari dan tidak memenuhi standar gizi
� Pakaian kurang dari 4 stel� Bila sakit tidak
mendapatkan pengobatan yang layak
� Tidak ada lagi perseorangan, keluarga dan/atau masyarakat yang mengurus
� Tidak terlindungi dari tindak kekerasan dalam lingkungannya
� Memiliki keluarga tetapi berpotensi mengalami tindak kekerasan, pengabaian, dan penelantaran
SPM Rehabiltasi Sosial Anak Telantar di Provinsi
% anak terlantar yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya melalui
rehabsos di dalam panti
� Standar Panti� Standar SDM� Standar Pelayanan
� Penyediaan Panti
� Penyediaan Permakanan: pemberian
makan lebih dari 2 kali sehari
� Pemberian pakaian sehingga dapat
memiliki minimal dua stel pakaian baru
dalam setahun
� Fasilitasi akses pemenuhan hak dasar:
memperoleh identitas hukum, penyediaan
akses ke layanan jaminan kesehatan,
penyediaan akses ke layanan pendidikan
dasar
JUMLAH anak terlantar yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam
panti DIBAGI jumlah anak
terlantar (populasi) DIKALI 100%
ParameterIndikator
Kinerja Jenis Layanan
Cara Menghitung IK
� UU 11 /2009 ttg Kessos
� UU 35/2014 ttg Perlindungan Anak
� PP 39/2012 ttg Penyelenggaraan kessos
� Permensos 17/2015 ttg Sertifikasi Peksos
professional
� Permensos 22/2014 ttg Standar rehabsos dengan
Pendekatan Peksos
� Permensos 08/2012 ttg Pendataan PMKS dan PSKS
� Permensos tentang SDM Kessos
� Permensos ttg Standarisasi Panti Sosial
Dasar Hukum
� Makan makanan
pokok kurang dari 2
x dalam sehari dan
tidak memenuhi
standar gizi.
� Pakaian kurang dari
4 stel
� Bila sakit tidak
mendapatkan
pengobatan yang
layak
� Tidak mendapatkan
pendidikan dasar
yang layak
� Masih ada
perseorangan,
keluarga dan/atau
masyarakat yang
mengurus
SPM Rehabiltasi Sosial Anak Telantar di Kab./Kota
% anak terlantar yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya melalui
rehabsos di luar panti
� Standar SDM� Standar Pelayanan
� Pemberian bantuan permakanan: bantuan
berupa uang stimulan sehingga anak dapat
makan lebih dari 2 x sehari.
� Pemberian pakaian dan /atau uang untuk
penyediaan sandang sehingga anak dapat
memiliki minimal 2 stel pakaian baru dalam
setahun.
� Pendampingan pekerja sosial
� Fasilitasi akses pemenuhan hak dasar:
memperoleh identitas hukum, penyediaan
akses ke layanan jaminan kesehatan,
penyediaan akses ke layanan pendidikan
dasar.JUMLAH anak terlantar yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya diluar panti DIBAGI jumlah anak
terlantar (populasi) DIKALI 100%
ParameterIndikator Jenis Layanan
Cara Menghitung
� UU 11 /2009 ttg Kesejateraan Sosial
� UU 35/2014 ttg Perlindungan Anak
� PP 39/2012 ttg Penyelenggaraan kessos
� Perpres No. 2/2015 ttg RPJMN 2015-2019
� Permensos 17/2015 ttg Sertifikasi Peksos profesional� Permensos 22/2014 ttg Standar rehabsos dengan
Pendekatan Peksos
� Permensos 08/2012 ttg Pendataan PMKS dan PSKS
� Permensos tentang SDM Kessos
� Permensos ttg Standarisasi Panti Sosial
Dasar Hukum
Lanjut Usia
“Seseorang baik wanita maupun laki-laki yang telah berusia 60
tahun ke atas.”
Sumber: UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia
Lanjut Usia Terlantar
Lanjut usia yang karena faktor-faktor tertentu (kurang perhatian, kepedulian, perawatan, penghormatan, dan perlindungan dari perorangan, keluarga, dan/atau masyarakat) tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya secara layak.
� Tidak memiliki tempat tinggal tetap
� Makan makanan pokok kurang dari 2 kali dalam sehari dan tidak memenuhi standar gizi
� Pakaian kurang dari 4 stel� Memiliki resiko sosial
(terancam kelangsungan hidupnya)
� Bila sakit tidak mendapatkan pengobatan yang layak
� Tidak ada lagi perseorangan, keluarga dan/atau masyarakat yang mengurus
� Memiliki keluarga tetapi berpotensi mengalami pengabaian, dan penelantaran
SPM Rehabiltasi Sosial Lanjut Usia Telantar di Provinsi
Persentase (%) lanjut usia
terlantar yang terpenuhi kebutuhan
dan/atau hak dasarnya
didalam panti
� Standar Panti� Standar SDM� Standar Pelayanan
� Penyediaan Panti
� Penyediaan Permakanan: pemberian
makan lebih dari 2 kali sehari
� Pemberian pakaian sehingga dapat
memiliki minimal dua stel pakaian baru
dalam setahun
� Fasilitasi akses pemenuhan hak dasar:
memperoleh identitas hukum, penyediaan
akses ke layanan jaminan kesehatan
JUMLAH lanjut usia terlantar yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam
panti DIBAGI jumlah lanjut usia
terlantar (populasi) DIKALI 100%
ParameterIndikator
Kinerja Jenis Layanan
Cara Menghitung IK
� UU 11 /2009 ttg Kessos
� UU 13/1998 ttg Kesejahteraan Sosial lanjut usia
� PP 43/2004 ttg Pelaksanaan Upaya Peningkatan
Kessos Lanjut usia
� PP 39/2012 ttg Penyelenggaraan kessos
� Permensos 17/2015 ttg Sertifikasi Peksos
profesional
� Permensos 22/2014 ttg Standar rehabsos dengan
Pendekatan Peksos
� Permensos 08/2012 ttg Pendataan PMKS dan PSKS
� Permensos tentang SDM Kessos
� Permensos ttg Standarisasi Panti Sosial
Dasar Hukum
� Makan makanan pokok kurang dari 2 kali dalam sehari dan tidak memenuhi standar gizi
� Pakaian kurang dari 4 stel
� Memiliki resiko sosial (terancam kelangsungan hidupnya)
� Bila sakit tidak mendapatkan pengobatan yang layak
� Tidak mendapatkan pendidikan dasar yang layak
� Masih ada perseorangan, keluarga dan/atau masyarakat yang mengurus
SPM Rehabiltasi Sosial Lanjut Usia Telantar di Kab./Kota
Persentase (%) lanjut usia
terlantar yang terpenuhi kebutuhan
dan/atau hak dasarnya diluar
panti
� Standar SDM� Standar Pelayanan
� Pemberian bantuan permakanan: bantuan
berupa uang stimulan sehingga anak dapat
makan lebih dari 2 kali sehari (Home care
dan day care)
� Pendampingan pekerja sosial
� Pemberian pakaian dan /atau uang untuk
penyediaan sandang sehingga anak dapat
memiliki minimal dua stel pakaian baru dalam
setahun.
� Fasilitasi akses pemenuhan hak dasar:
memperoleh identitas hukum, penyediaan
akses ke layanan jaminan kesehatan
JUMLAH lanjut usia terlantar yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya diluar panti DIBAGI
jumlah lanjut usia terlantar (populasi)
DIKALI 100%
ParameterIndikator Jenis Layanan
Cara Menghitung
� UU 11 /2009 ttg Kessos
� UU 13/1998 ttg Kesejahteraan Sosial lanjut usia
� PP 39/2012 ttg Penyelenggaraan kessos
� Permensos 17/2015 ttg Sertifikasi Peksos profesional
� Permensos 22/2014 ttg Standar rehabsos dengan Pendekatan Peksos
� Permensos 08/2012 ttg Pendataan PMKS dan PSKS
� Permensos tentang SDM Kessos
� Permensos ttg Standarisasi Panti Sosial
Dasar Hukum
Gepeng
GelandanganOrang yang hidup dalam keadaan tidak
sesuai dengan norma kehidupan yang
layak dalam masyarakat setempat,
serta tidak mempunyai tempat tinggal
dan pekerjaan yang tetap di wilayah
tertentu dan hidup mengembara di
tempat umum.
Pengemis
Orang yang mendapatkan penghasilan
dengan meminta-minta di muka umum
dengan berbagai cara dan alasan
untuk mengharapkan belas kasihan
dari orang lain.
Gepeng Terlantar
Gelandangan dan pengemis
yang karena faktor-faktor
tertentu (kurang perhatian,
kepedulian, perawatan,
penghormatan, dan
perlindungan dari perorangan,
keluarga, dan/atau masyarakat)
tidak dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya hidupnya secara layak.
� Tidak memiliki tempat
tinggal tetap
� Makan makanan pokok
kurang dari 2 kali
dalam sehari dan tidak
memenuhi standar gizi
� Pakaian kurang dari 4
stel
� Bila sakit tidak
mendapatkan
pengobatan yang layak
� Tidak ada lagi
perseorangan,
keluarga dan/atau
masyarakat yang
mengurus
SPM Rehabiltasi Sosial Gelandangan dan Pengemis Telantar di Provinsi
Persentase (%) Gelandangan dan Pengemis yang terpenuhi
kebutuhan dan/atau hak
dasarnya didalam panti
� Standar Panti� Standar SDM� Standar Pelayanan
� Penyediaan Panti
� Penyediaan Permakanan: pemberian
makan lebih dari 2 kali sehari
� Pemberian pakaian sehingga dapat
memiliki minimal dua stel pakaian baru
dalam setahun
� Pemberian bimbingan keterampuilan kerja
� Fasilitasi akses pemenuhan hak dasar:
memperoleh identitas hukum, penyediaan
akses ke layanan jaminan kesehatan
JUMLAH gepeng terlantar yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya di dalam
panti DIBAGI jumlah gepeng
terlantar (populasi) DIKALI 100%
ParameterIndikator
Kinerja Jenis Layanan
Cara Menghitung IK
� UU 11 /2009 ttg Kessos
� PP 39/2012 ttg Penyelenggaraan kessos
� Permensos 01/2015 ttg Standar Lembaga Rehsos
Tuna Sosial
� Permensos 17/2015 ttg Sertifikasi Peksos
profesional
� Permensos 22/2014 ttg Standar rehabsos dengan
Pendekatan Peksos
� Permensos 08/2012 ttg Pendataan PMKS dan PSKS
� Permensos tentang SDM Kessos
� Permensos ttg Standarisasi Panti Sosial
Dasar Hukum
� Makan makanan pokok kurang dari 2 kali dalam sehari dan tidak memenuhi standar gizi
� Pakaian kurang dari 4 stel
� Memiliki resiko sosial (terancam kelangsungan hidupnya)
� Bila sakit tidak mendapatkan pengobatan yang layak
� Tidak mendapatkan pendidikan dasar yang layak
� Masih ada perseorangan, keluarga dan/atau masyarakat yang mengurus
SPM Rehabiltasi Sosial Gelandangan dan Pengemis Telantar di Kab./Kota
Persentase (%) gelandangan
pengemis yang terpenuhi kebutuhan
dan/atau hak dasarnya diluar
panti
� Standar SDM� Standar Pelayanan
� Pengembalian ke daerah asal
� Pendampingan pekerja sosial
� Fasilitasi akses pemenuhan hak dasar:
memperoleh identitas hukum,
penyediaan akses ke layanan jaminan
kesehatan
JUMLAH lgepeng terlantar yang
terpenuhi kebutuhan dasarnya diluar panti DIBAGI jumlah gepeng
terlantar (populasi) DIKALI 100%
ParameterIndikator Jenis Layanan
Cara Menghitung � UU 11 /2009 ttg Kessos� PP 39/2012 ttg Penyelenggaraan kessos� Permensos 17/2015 ttg Sertifikasi Peksos
profesional� Permensos 22/2014 ttg Standar rehabsos dengan
Pendekatan Peksos� Permensos 08/2012 ttg Pendataan PMKS dan
PSKS� Permensos tentang SDM Kessos� Permensos ttg Standarisasi Panti Sosial
Dasar Hukum
MENTERI
GUBERNUR
BUPATI/WALIKOTA
Melaporkan penerapan pencapaian jenis
dan mutu pelayanan dasar SPM Sosial
Yang dilaporkan:• hasil pencapaian penerapan SPM;
• kendala penerapan SPM;
• ketersediaan anggaran dalam pencapaian SPM;
• pencapaian kinerja program dan kegiatan; dan
• kebutuhan pengembangan kapasitas.
Dilaporkan bersamaan dengan penyerahan
laporan penyelenggaraan Pemerintah Daerah
� Perumusan Kebijakan Nasional
� Pemberian insentif dan disinsentif
� Penilaian kinerja daerah;� Perbaikan pelayanan dasar
di daerah; dan� Perbaikan kebijakan Sosial
dalam perencanaan dan penganggaran daerah.
� MENDAGRI membina dan mengawasi secara Umum.
� MENSOS membina dan mengawasi di bidang Sosial.
� GUBERNUR/BUPATI/ WALIKOTA secara berjenjang kepada SKPD sesuai dengan aturan yang berlaku.
PENDANAAN
• APBN
• APBD
Berlaku setelah
diundangkan
SUMATERAKALIMANTAN
JAVA
IRIAN JAYA