i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS III SD
NEGERI DEKSO II MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA
BERBASIS METODE MONTESSORI PADA MATERI PENGGOLONGAN
HEWAN BERDASARKAN PENUTUP TUBUH
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Antonia Ratna Wiji Rahayu
NIM: 151134154
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah menyertai dan memberikan pengharapan
di setiap proses yang saya jalani.
2. Orangtua saya Yulius Tukimin dan Yuliana yang selalu mendukung dan
membimbing perjalanan hidup saya.
3. Kakak Emanuel Dian Pramono dan Stevani Vita Suci Kurniawati yang
selalu memberikan semangat, dukungan, dan penghiburan.
4. Adik Falentinus Henry Prasetya yang bisa diandalkan saat dibutuhkan.
5. Seluruh sahabat dan teman yang mencoba memberikan semangat dan
penghiburan.
6. Universitas Sanata Dharma beserta segala civitas akademiknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Jika ada pilihan selain menyerah, mengapa harus menyerah?”
-Antonia-
“Have I not commanded you? Be strong and courageous. Do not
be frightened and dismayed, because the LORD, your God is with
you wherever you go.”
-Yosua 1: 9-
“Kamu seperti terang dalam dunia yang gelap ini. Jadi, kamu
seperti kota yang terletak di atas bukit. Terangnya bersinar dan
kota itu tidak bisa disembunyikan.”
-Matius 5: 14-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS III SD
NEGERI DEKSO II MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA
BERBASIS METODE MONTESSORI PADA MATERI PENGGOLONGAN
HEWAN BERDASARKAN PENUTUP TUBUH
Antonia Ratna Wiji Rahayu
Universitas Sanata Dharma
2019
Latar belakang penelitian adalah rendahnya hasil belajar peserta didik pada
mata pelajaran IPA. Data didapat dari observasi, wawancara, dan tes. Oleh karena
itu, penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan upaya peningkatan hasil
belajar dan 2) meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SD Negeri Dekso
II menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori pada
materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek
penelitian adalah peserta didik kelas III SD Negeri Dekso II yang berjumlah 27
anak pada tahun ajaran 2018/ 2019. Obyek penelitian ini adalah hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran IPA materi penggolongan hewan berdasarkan
penutup tubuh. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, pedoman
wawancara, dan tes. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data
kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar melalui
penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori pada materi
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh. Upaya peningkatan hasil belajar
menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori dilaksanakan
dalam beberapa langkah; 1) penjelasan materi dan media, 2) pembagian
kelompok, 3) belajar menggunakan media pembelajaran, 4) latihan dan diskusi, 5)
kesimpulan, dan 6) tes. Hasil belajar melalui penggunaan media pembelajaran
IPA berbasis metode Montessori meningkat menjadi 74,81 dari kondisi awal
59,63 pada siklus I dengan persentase peserta didik mencapai KKM 70,37% dari
25,92%. Pada siklus II, hasil belajar meningkat menjadi 87,40 dengan persentase
peserta didik mencapai KKM 96,29%.
Kata kunci: hasil belajar, media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE IMPROVEMENT OF THIRD GRADE STUDENTS’ ELEMENTARY
SCHOOL OF DEKSO II LEARNING OUTCOME USING NATURAL
SCIENCE LEARNING MEDIA BASED ON MONTESSORI METHOD:
ANIMAL CLASSIFICATION BASED ON ITS BODY SHELL
Antonia Ratna Wiji Rahayu
Sanata Dharma University
2019
The background of this study was the low of students’ learning outcome at
natural science. These data were obtained by observation, interview, and test.
This research aims to 1) describe the efforts of improvement students’ learning
outcome and 2) improve the students’ learning outcome for grade III SD Negeri
Dekso II using natural science learning media based on Montessori method:
animal classification lesson based on its body shell.
The researcher used Classroom Action Research as the research method. The
subjects were 27 grade III students of SD Negeri Dekso II of academic year 2018/
2019. The research object was students’ learning outcome of natural science. The
instruments were observation checklist, interview guidelines, and test. The data
analysis technique used in this research was quantitative.
The result of this research shows that there was improvement of the students’
learning outcome using natural science learning media based on Montessori
method: animal classification lesson based on its body shell. The approach
employed to improve the students’ learning outcome using natural science
learning media based on Montessori method was conducted in some stages; 1)
explaining about subject and media, 2) dividing the groups, 3) learning by using
learning media, 4) exercising and discussing, 5) concluding, and 6) test. Students’
learning outcome by using natural science learning media based on Montessori
method improvement become 74,81 compared to the first condition which was
only 59,63 at cycle I with percentage students achieved was 70,37% while in the
previous condition was only 25,92%. In cycle II, students’ learning outcome was
improved to 87,40 with percentage students achieved 96,29%.
Key word: learning outcome, learning media based on Montessori method
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, oleh karena karunia dan kasih
setiaNya, peneliti dapat menyusun dan menyelesaikan penulisan skripsi ini guna
memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
Peneliti sungguh menyadari bahwa skripsi ini memiliki beberapa kekurangan
dan keterbatasan. Untuk itu, demi perbaikan dan kesempurnaan skripsi ini,
peneliti membutuhkan dukungan, bimbingan, dan bantuan dari beberapa pihak.
Oleh karena itu, peneliti akan menyampaikan ucapan terimakasih kepada
beberapa pihak:
1. Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan penyertaan dan
pengharapan di setiap proses yang dijalani selama penyusunan skripsi ini.
2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD.
4. Kintan Limiansih, S.Pd., M. Pd. selaku Wakaprodi PGSD.
5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. dan Agnes Herlina Dwi Hadiyanti,
S.Si., M.T., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing yang memotivasi dan
mendampingi selama proses penelitian dan penulisan skripsi.
6. Kepala Sekolah SD Negeri Dekso II Siwi Sugiharti Retnaningsih, S.Pd. yang
telah memberikan ijin dan kelancaran selama melaksanakan penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Ibu Atik Hediati, S. Pd. dan peserta didik kelas III SD Negeri Dekso II yang
telah membantu dan terlibat di dalam proses penelitian.
8. Kepala Sekolah, guru, dan peserta didik SD Kanisius Sorowajan yang telah
membantu dalam proses validasi perangkat pembelajaran dan validasi soal.
9. Kepala Sekolah, guru, dan peserta didik SD Marsudirini Boro yang telah
membantu dalam proses validasi perangkat pembelajaran dan validasi soal.
10. Bapak A. M. Susilo Adi selaku guru di SD Marsudirini Boro yang telah
memberikan dukungan dan kelancaran selama proses validasi.
11. Segenap dosen dan karyawan PGSD Universitas Sanata Dharma yang
membantu demi kelancaran penelitian.
12. Bapak Muhibat dan Suprihatin yang telah membantu dalam pembuatan media
pembelajaran.
13. Keluarga besar, terkhusus orangtua saya Yulius Tukimin dan Yuliana yang
telah memberikan bimbingan, dukungan, dan penghiburan, serta nasihat
selama proses perkuliahan hingga selesai.
14. Kakak Emanuel Dian Pramono dan terutama Stevani Vita Suci Kurniawati
yang selalu ada dalam suka dan duka selama penelitian, pemberi dukungan
dan penghiburan ketika jenuh mulai menghampiri.
15. Adik Falentinus Henry Prasetya yang telah membantu dan mencoba selalu ada
saat dibutuhkan bantuan.
16. Teman Payung PTK (Sekar, Vina, Sindhi, Uni, Ayu, Ani, Melvina, Elza, dan
Prita) yang telah bersedia berproses, berpikir, dan bingung bersama selama
proses penyusunan skripsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ........................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .......................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xvi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xix
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 8
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 8
1.5 Definisi Operasional ....................................................................................... 9
BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................ 10
2.1 Kajian Pustaka ...................................................................................... 10
2.1.1 Hasil Belajar ......................................................................................... 10
2.1.1.1 Pengertian Hasil Belajar ........................................................................ 10
2.1.1.2 Klasifikasi Hasil Belajar ........................................................................ 11
2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .................................. 12
2.1.2 Media Pembelajaran IPA berbasis Metode Montessori .......................... 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
2.1.2.1 Media Pembelajaran .............................................................................. 14
1. Pengertian Media Pembelajaran ............................................................. 14
2. Fungsi Media Pembelajaran ................................................................... 16
2.1.2.2 Media Pembelajaran IPA berbasis Metode Montessori .......................... 17
1. Media Penggolongan Hewan Berdasarkan Penutup Tubuh .................... 17
2. Karakteristik Media Pembelajaran IPA berbasis Metode Montessori ..... 19
2.1.3 Hakikat IPA .......................................................................................... 23
2.1.3.1 IPA di Sekolah Dasar ............................................................................ 23
2.1.3.2 Fungsi Pelajaran IPA ............................................................................. 24
2.1.3.3 Materi IPA Penggolongan Hewan berdasarkan Penutup Tubuh ............. 25
2.1.4 Teori Perkembangan Kognitif menurut Piaget ....................................... 27
2.2 Penelitian yang Relevan ........................................................................ 29
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................. 34
2.4 Hipotesis Tindakan ................................................................................ 36
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ................................................................ 37
3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 37
3.2 Setting Penelitian ...................................................................................... 39
3.2.1 Subyek Penelitian ..................................................................................... 39
3.2.2 Obyek Penelitian ...................................................................................... 40
3.2.3 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 40
3.2.4 Waktu Penelitian ...................................................................................... 41
3.3 Rencana Tindakan .................................................................................... 42
3.3.1 Persiapan .................................................................................................. 42
3.3.2 Rencana Tindakan setiap Siklus ............................................................... 42
3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 45
3.4.1 Tes ........................................................................................................... 45
3.4.2 Nontes ...................................................................................................... 46
3.4.2.1 Observasi ................................................................................................. 46
3.4.2.2 Wawancara .............................................................................................. 46
3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................. 47
3.5.1 Lembar Tes .............................................................................................. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
3.5.2 Lembar Nontes ......................................................................................... 51
3.5.2.1 Lembar Observasi .................................................................................... 51
3.5.2.2 Lembar Wawancara ................................................................................. 52
3.6 Teknik Pengujian Instrumen ..................................................................... 53
3.6.1 Uji Validitas ............................................................................................. 53
3.6.1.1 Validitas Isi .............................................................................................. 54
3.6.1.2 Validitas Konstruk ................................................................................... 56
3.6.2 Uji Reliabilitas ......................................................................................... 61
3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................ 63
3.8 Indikator Keberhasilan ............................................................................. 65
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 66
4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 66
4.1.1 Upaya Peningkatan Hasil Belajar menggunakan Media Pembelajaran ....... 66
4.1.1.1 Kondisi Awal ............................................................................................ 66
4.1.1.2 Pelaksanaan Tiap Siklus ............................................................................ 68
4.1.2 Peningkatan Hasil Belajar menggunakan Media Pembelajaran .................. 80
4.1.2.1 Hasil Penelitian Siklus I ............................................................................ 80
4.1.2.2 Hasil Penelitian Siklus II ........................................................................... 82
4.1.3 Peningkatan Motivasi Belajar menggunakan Media Pembelajaran ............. 84
4.1.3.1 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I .................................................. 85
4.1.3.2 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II ................................................ 85
4.2 Pembahasan ................................................................................................ 87
BAB 5 PENUTUP ................................................................................................ 100
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 100
5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 101
5.3 Saran ............................................................................................................... 101
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 102
LAMPIRAN ......................................................................................................... 106
BIOGRAFI ........................................................................................................... 199
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Contoh Hewan 3 Dimensi …………………………………….. 18
Gambar 2.2 Papan Penggolongan Hewan ………………………………….. 18
Gambar 2.3 Kartu Soal …………………………………………………….. 19
Gambar 2.4 Kartu Control of Error ………………………………………... 19
Gambar 2.5 Buaya …………………………………………………………. 26
Gambar 2.6 Ikan Nila ……………………………………………………… 26
Gambar 2.7 Salamander …………………………………………………… 26
Gambar 2.8 Ayam …………………………………………………………. 26
Gambar 2.9 Kelinci ………………………………………………………… 27
Gambar 2.10 Kalajengking ………………………………………………….. 27
Gambar 2.11 Kerang ………………………………………………………… 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Materi Penggolongan Hewan berdasarkan Penutup Tubuh ……… 26
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ………………………………………………… 41
Tabel 3.2 Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator ……………... 48
Tabel 3.3 Kisi-kisi Pretest ………………………………………………….. 49
Tabel 3.4 Kisi-kisi Posttest 1 ……………………………………………….. 49
Tabel 3.5 Kisi-kisi Posttest 2 ……………………………………………….. 50
Tabel 3.6 Pedoman Observasi ……………………………………………… 52
Tabel 3.7 Pedoman Wawancara ……………………………………………. 53
Tabel 3.8 Hasil Validasi Isi oleh Ahli ………………………………………. 55
Tabel 3.9 Hasil Validasi Konstrak Soal oleh Ahli ………………………….. 56
Tabel 3.10 Hasil Validasi Soal Pretest menggunakan SPSS 16.0 …………… 57
Tabel 3.11 Hasil Validasi Soal Posttest 1 menggunakan SPSS 16.0 ………… 58
Tabel 3.12 Hasil Validasi Soal Posttest 2 menggunakan SPSS 16.0 ………… 58
Tabel 3.13 Soal Pretest Valid sesuai Indikator ……………………………… 59
Tabel 3.14 Soal Posttest 1 Valid sesuai Indikator …………………………… 60
Tabel 3.15 Soal Posttest 2 Valid sesuai Indikator …………………………… 60
Tabel 3.16 Kualifikasi Reliabilitas …………………………………………... 62
Tabel 3.17 Reliabilitas Instrumen Penilaian …………………………………. 62
Tabel 3.18 Kriteria Ketuntasan Minimal …………………………………….. 64
Tabel 3.19 Indikator Keberhasilan Penelitian ……………………………….. 65
Tabel 4.1 Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I …………………………….. 81
Tabel 4.2 Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II ……………………………. 82
Tabel 4.3 Hasil Analisis Data Penelitian …………………………………… 83
Tabel 4.4 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I ……………………….. 85
Tabel 4.5 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II ……………………… 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Bagan Penelitian yang Relevan ………………………………….. 33
Bagan 3.1 Siklus PTK menurut Kemmis dan McTaggart …………………... 39
Bagan 4.1 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik ………………… 84
Bagan 4.2 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik …………….. 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian …………………………………………… 107
Lampiran 2 Surat Pelaksanaan Penelitian ………………………………….. 108
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………………….. 109
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ………………… 119
Lampiran 5 Lembar Validasi RPP …………………………………………. 131
Lampiran 6 Rekapitulasi Validasi RPP …………………………………….. 135
Lampiran 7 Lembar Validasi Isi Soal Penelitian …………………………… 136
Lampiran 8 Lembar Validasi Konstruk Soal Penelitian ……………………. 148
Lampiran 9 Rekapitulasi Validasi Soal Penelitian …………………………. 162
Lampiran 10 Data Analisis Soal Pretest ……………………………………. 163
Lampiran 11 Data Analisis Soal Posttest 1 …………………………………. 164
Lampiran 12 Data Analisis Soal Posttest 2 …………………………………. 165
Lampiran 13 Hasil Uji Validitas Soal Pretest ……………………………….. 166
Lampiran 14 Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest …………………………….. 168
Lampiran 15 Hasil Uji Validitas Soal Posttest 1 …………………………….. 169
Lampiran 16 Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest 1 ………………………….. 171
Lampiran 17 Hasil Uji Validitas Soal Posttest 2 ……………………………. 172
Lampiran 18 Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest 2 ………………………….. 174
Lampiran 19 Soal Pretest ……………………………………………………. 175
Lampiran 20 Kunci Jawaban Soal Pretest …………………………………… 176
Lampiran 21 Soal Posttest 1 …………………………………………………. 177
Lampiran 22 Kunci Jawaban Soal Posttest 1 ………………………………… 178
Lampiran 23 Soal Posttest 2 …………………………………………………. 179
Lampiran 24 Kunci Jawaban Soal Posttest 2 ………………………………… 180
Lampiran 25 Hasil Belajar Pretest …………………………………………… 181
Lampiran 26 Hasil Belajar Posttest 1 ………………………………………… 182
Lampiran 27 Hasil Belajar Posttest 2 ………………………………………… 183
Lampiran 28 Pekerjaan Peserta Didik Pretest ……………………………….. 184
Lampiran 29 Pekerjaan Peserta Didik Posttest 1 ……………………………. 185
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Lampiran 30 Pekerjaan Peserta Didik Posttest 2 ……………………………. 186
Lampiran 31 Lembar Validasi Pedoman Observasi …………………………. 187
Lampiran 32 Hasil Observasi Permasalahan ………………………………… 189
Lampiran 33 Hasil Observasi Motivasi Belajar ……………………………… 191
Lampiran 34 Hasil Wawancara ………………………………………………. 195
Lampiran 35 Dokumentasi …………………………………………………… 197
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada Bab 1 membahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah upaya yang dilakukan dalam memajukan budi pekerti,
pikiran, serta jasmani anak agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu
selaras dengan alam dan masyarakatnya (Dewantara dalam Neolaka dan
Neolaka 2017: 11). Selaras dengan Dewantara, Sistem Pendidikan Nasional
menegaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukannya, masyarakat, bangsa, dan negara
(Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional). Pendidikan tidak hanya memiliki fokus terhadap kecerdasan anak
atau peserta didik, namun turut berperan dalam pengembangan potensi-potensi
yang telah dimiliki sehingga memiliki pengaruh terhadap kehidupannya. Hal
ini ditegaskan oleh Langeveld (dalam Neolaka dan Neolaka 2017: 11) bahwa
pendidikan merupakan usaha, pengaruh, perlindungan, dan bantuan yang
diberikan kepada anak agar tertuju kepada kedewasaan atau lebih tepatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
yaitu membantu anak agar cakap dalam melaksanakan kegiatan atau tugas di
kehidupan sehari-hari. Dapat dikatakan pula bahwa pendidikan adalah akar
yang mengalirkan zat-zat makanan bagi tumbuh kembangnya pohon pribadi
individu dan kehidupannya (Prayitno, 2009: 427). Pengertian tersebut dapat
dicerna dan dicermati sebagai usaha atau kegiatan yang dilakukan secara sadar
bertujuan untuk membantu berlangsungnya proses kehidupan sehari-hari. Pada
dewasa ini, pendidikan bukan hanya sebatas penerapan sebuah teori belajar
dan proses pembelajaran di dalam ruang kelas, melainkan sebuah usaha yang
kompleks dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia sebuah lingkup
kehidupan (Prayitno, 2009: 426). Ketepatan dalam memilih dan menentukan
media dalam proses pembelajaran juga dapat mempengaruhi jalannya sebuah
pendidikan.
Pendidikan sangat erat kaitannya dengan proses belajar. Belajar adalah
suatu proses di mana perilaku seseorang mengalami perubahan sebagai akibat
dari pengalaman (Neweg dalam Suardi 2018: 9). Neweg juga menambahkan
ada tiga unsur dalam sebuah proses belajar; pertama belajar adalah suatu
proses di mana adanya beberapa tahapan yang harus dilalui oleh seseorang,
kedua adalah pengalaman di mana seseorang harus mengalami secara pribadi
sehingga dikatakan belajar (learning by experience), dan ketiga adalah
perubahan perilaku di mana muara dari proses belajar yang telah dilalui yaitu
terjadinya perubahan perilaku seseorang. Dalam hal ini, proses belajar akan
dialami oleh setiap individu dalam keadaan sadar atau tidak sadar. Belajar
merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mempelajari suatu hal agar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mendapatkan informasi atau pengetahuan yang diharapkan. Belajar dapat
dilakukan oleh individu sejak ia lahir, hal ini dapat ditempuh dalam belajar
secara formal atau pun nonformal. Proses belajar formal dapat ditempuh
melalui satuan pendidikan atau sekolah, sedangkan proses belajar nonformal
dapat ditempuh selama individu hidup di lingkungannya. Misalnya, individu
dapat mempelajari mengenai hewan tidak hanya berpanutan pada sebuah
buku, namun dapat melihat contoh-contoh hewan yang ada dan hidup di
lingkungan sekitar pula. Seperti yang dikemukakan oleh Cronbach (dalam
Baharuddin dan Wahyuni, 2015: 16) bahwa learning is shown by change in
behavior as result of experience. Belajar melalui sebuah pengalaman adalah
belajar yang terbaik. Proses belajar ini dapat dikatakan sudah terjadi atau
sukses apabila seseorang menunjukkan tingkah laku yang berbeda yakni dari
tidak bisa menjadi bisa (Hergenhahn dan Matthew, 2008: 2-3).
Dewasa ini, dunia belajar menyajikan tidak sedikit materi pelajaran yang
menuntut peserta didik untuk belajar secara abstrak atau tidak menggunakan
media pembelajaran, terutama dalam lingkungan Sekolah Dasar. Padahal,
dunia pendidikan sebaiknya memberikan pembelajaran dari nyata menjadi
abstrak bukan malah sebaliknya. Salah satu materi pelajaran yang memerlukan
pembelajaran konkret atau nyata adalah Ilmu Pengetahuan Alam. Hal ini
didukung oleh Orlich (dalam Samatowa, 2011: 8) yang mengemukakan bahwa
pendidikan sains adalah pendidikan yang lebih dari sekedar kumpulan fakta.
Fakta-fakta yang didapatkan melalui sebuah pengalaman atau eksperimen
dapat didiskusikan di dalam kelas hingga dijelaskan dalam sebuah tulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pada salah satu Kompetensi Dasar IPA dengan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) di kelas III SD yaitu 1.2 menggolongkan makhluk hidup
secara sederhana, peserta didik kelas III SD Negeri Dekso II masih mengalami
kesulitan pada materi tersebut. Kesulitan ini dialami terutama pada materi
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya. Dari hasil wawancara
pada hari Rabu, 26 September 2018 dengan Guru Kelas III SD Negeri Dekso
II menunjukkan bahwa guru cenderung melakukan kegiatan pembelajaran atau
penyampaian materi dengan ceramah dan tanya jawab. Beliau mengatakan
bahwa, “Saya sudah tidak muda lagi, jadi saya tidak mau yang neko-neko.
Metode belajar yang saya gunakan adalah ceramah dan tanya jawab. Media
yang saya gunakan pun hanya gambar-gambar yang ada di buku cetak”. Dari
keterangan beliau, diketahui bahwa kegiatan belajar di kelas juga sama sekali
tidak didukung oleh adanya media pembelajaran yang sesuai. Bahkan sekolah
pun tidak menyediakan media pembelajaran yang memadai untuk mendukung
proses pembelajaran. Dari hal tersebut, dapat dikatakan bahwa kehidupan di
masa depan menuntut kemampuan dalam pemecahan masalah, namun yang
diajarkan di dalam lingkup pendidikan adalah menghafal (Suardi, 2018: 3).
Peserta didik pun mengalami kesulitan dalam proses memahami materi. Hal
ini diperkuat dari hasil observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran
IPA berlangsung. Sekitar 8 anak tidak memperhatikan pembelajaran yang
sedang berlangsung; ada yang bermain pulpen atau pensil, berbicara dengan
teman sebangku, dan bahkan makan saat pelajaran berlangsung. Permasalahan
ini diperkuat kembali dengan tidak adanya media atau variasi media dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
proses pembelajaran yang membuat peserta didik kurang tertarik untuk
mengikuti proses pembelajaran. Ketidaktertarikan ini dapat mengakibatkan
peserta didik sulit memahami materi sehingga berpengaruh juga pada hasil
belajarnya.
Rendahnya hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA dapat
dilihat dari hasil penilaian pada tahun ajaran 2017/ 2018 semester 1 dan 2018/
2019 semester 1. Data yang diperoleh menunjukkan adanya penurunan rata-
rata nilai dalam mata pelajaran IPA. Pada Penilaian Tengah Semester tahun
ajaran 2018/ 2019 semester 1 nilai IPA menunjukkan rata-rata 56,30 dengan
persentase peserta didik mencapai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah
70 adalah 14,81% atau 4 anak dari jumlah keseluruhan peserta didik. Peserta
didik yang tidak mencapai KKM adalah 85,18% atau sebanyak 23 anak. Pada
tahun ajaran 2017/ 2018 nilai IPA menunjukkan rata-rata 59,28 dengan jumlah
peserta didik 29 anak. Persentase peserta didik yang mencapai KKM adalah
24,13% atau 7 anak. Sedangkan peserta didik yang tidak mencapai KKM
adalah 75,86% atau 22 anak. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA memang rendah. Selain itu,
untuk mengkonfirmasi hasil belajar peserta didik yang dikatakan rendah,
peneliti melakukan pemberian soal pretest dan menunjukkan hasil rata-rata
nilai adalah 62,96. Persentase peserta didik mencapai KKM adalah 37,03%
dan yang tidak mencapai KKM adalah 62,96%. Maka dari itu, pada penelitian
ini peneliti menentukan kondisi awal dari hasil penilaian tahun ajaran 2018/
2019 dan pretest. Kondisi awal yang menjadi acuan penelitian diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
sebagai berikut: nilai rata-rata adalah 59,63, persentase peserta didik mencapai
KKM adalah 25,92%, dan persentase peserta didik yang tidak mencapai KKM
adalah 74,07%.
Permasalahan-permasalahan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran
IPA perlu diperbaiki dengan tujuan untuk meningkatkan hasil belajar peserta
didik khususnya pada materi penggolongan hewan berdasarkan penutup
tubuh. Perbaikan hasil belajar ini menggunakan media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori. Sejalan dengan teori perkembangan kognitif
yang dikemukakan oleh Piaget bahwa anak yang memiliki rentang usia 9 – 10
tahun berada pada tahap operasional konkret. Tahap operasional konkret ini
berarti pada saat usia tersebut anak dapat berpikir secara logis mengenai
peristiwa-peristiwa yang konkret dan tidak abstrak (Hergenhahn & Matthew,
2008: 320). Teori tersebut juga didukung oleh Montessori yang menciptakan
dan menekankan bahwa penggunaan benda-benda secara konkret atau nyata
sangatlah penting untuk membantu peserta didik dalam proses belajar. Media
yang dikembangkan oleh Montessori memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1)
menarik, 2) bergradasi, 3) auto-correction atau control of error, 4) auto-
education (Montessori: 2002, 170-174). Ciri yang kelima adalah kontekstual
di mana media yang digunakan sesuai dengan lingkungan dan kebutuhan anak
terhadap suatu pembelajaran (Lillard, 2005: 29-33). Pada tahun 2017, Wibowo
melakukan penelitian pengembangan media pembelajaran IPA SD berbasis
metode Montessori materi penggolongan hewan berdasarkan penutup
tubuhnya. Hasil penelitian juga menunjukkan sangat baik dengan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
validasi produk sebesar 3,97. Selain itu, nilai rerata posttest peserta didik
mengalami kenaikan yang cukup signifikan yaitu sebanyak 57 dari hasil
pretest. Maka dari itu, media ini sejatinya sudah memenuhi kriteria-kriteria
media Montessori. Selain itu, media ini juga sesuai dengan kebutuhan peserta
didik kelas III di SD Negeri Dekso II.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, peneliti melakukan
penelitian terhadap peningkatan hasil belajar secara kognitif peserta didik
melalui penerapan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dekso II pada kelas III tahun pelajaran
2018/ 2019 dengan jumlah peserta didik 27 anak. Penelitian ini berjudul
peningkatan hasil belajar peserta didik kelas III SD Negeri Dekso II
menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori pada
materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya peningkatan hasil belajar peserta didik kelas III SD
Negeri Dekso II melalui penggunaan media pembelajaran IPA berbasis
metode Montessori pada materi penggolongan hewan berdasarkan penutup
tubuh?
2. Apakah penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori
pada materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SD Negeri Dekso II?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mendeskripsikan upaya peningkatan hasil belajar peserta didik
kelas III SD Negeri Dekso II melalui penggunaan media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori pada materi penggolongan hewan berdasarkan
penutup tubuh
2. Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SD Dekso II pada
materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh melalui
penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori
1.4 Manfaat Penelitian
1. Bagi Peserta didik
Dapat memperoleh pengalaman belajar menggunakan media pembelajaran
IPA dan dapat membantu meningkatkan hasil belajar IPA peserta didik.
2. Bagi Guru
Dapat pengalaman dan referensi baru mengenai pengadaan dan penerapan
media pembelajaran guna menunjang proses belajar, serta dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik secara berkala.
3. Bagi Sekolah
Dapat mempertimbangkan adanya media pembelajaran guna menunjang
proses belajar mengajar dan dapat membantu pihak sekolah dalam
mengatasi kesulitan belajar yang peserta didik hadapi dalam materi IPA.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
4. Bagi Peneliti
Dapat menambah keterampilan dalam melakukan observasi, wawancara,
dan penelitian, serta dapat menerapkan media pembelajaran di Sekolah
Dasar sehingga meningkatkan hasil belajar peserta didik.
1.5 Definisi Operasional
1. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku mengacu pada perubahan nilai
setelah peserta didik melakukan sebuah pengalaman belajar yang
mencakup pengetahuan.
2. Media pembelajaran adalah sebuah cara atau alat yang digunakan dan
diterapkan dalam proses belajar mengajar guna mempermudah
penyampaian materi pembelajaran.
3. Media pembelajaran berbasis metode Montessori memiliki ciri-ciri yaitu
menarik, bergradasi, auto education, auto correction, dan kontekstual.
4. Ilmu Pengetahuan Alam adalah pembahasan mengenai alam yang
mengedepankan keterampilan ilmiah dan sikap ilmiah peserta didik guna
mengembangkan pengetahuan berdasarkan bukti yang nyata.
5. Perkembangan kognitif menurut Jean Piaget dibagi ke dalam 4 tahap yaitu
tahap sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasional konkret, dan
tahap operasional formal.
6. Peserta didik kelas III SD adalah berumur 9 – 10 tahun termasuk ke dalam
tahap operasional konkret.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB 2
LANDASAN TEORI
Pada Bab 2 membahas mengenai kajian pustaka, penelitian relevan terdahulu,
kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan.
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Hasil Belajar
2.1.1.1 Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah nilai atau skor yang dapat menunjukkan prestasi
seseorang dalam suatu bidang (Masidjo, 1995: 40). Winkel (dalam
Angkowo dan Kosasih, 2007: 48) menjelaskan bahwa hasil belajar adalah
sebuah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah secara sikap dan
tingkah lakunya. Selain itu, hasil belajar juga dapat diartikan sebagai
perubahan perilaku yang terjadi pada peserta didik akibat dari proses
belajar yang mengembangkan pencapaian penguasaan materi dengan baik
(Purwanto, 2009: 46). Secara singkat Bloom mendefinisikan hasil belajar
sebagai hasil yang dibagi ke dalam 3 ranah yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Sudjana, 1995: 22). Berdasarkan beberapa pemaparan oleh
beberapa ahli mengenai definisi hasil belajar tersebut, maka dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwa hasil belajar adalah perubahan tingkah laku
yang mengacu pada nilai setelah seseorang atau peserta didik melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
sebuah pengalaman belajar yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
2.1.1.2 Klasifikasi Hasil Belajar
Klasifikasi hasil belajar oleh Bloom yang dibagi ke dalam 3 ranah
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik (Sudjana, 1995: 22-23). Berikut
adalah penjelasan mengenai klasifikasi hasil belajar:
1. Ranah Kognitif (Pengetahuan)
Pada ranah kognitif ini, Bloom menegaskan bahwa hasil belajar
mencakup; ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan evaluasi.
Mengingat atau ingatan ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik dalam merentensi materi pelajaran yang
didapatkan. Peserta didik dikatakan dapat memahami apabila mereka
mampu mengkonstruksikan makna dan pesan dari proses
pembelajaran. Tentunya kemampuan mengaplikasikan dapat dikatan
berhasil apabila peserta didik dapat menerapkan sebuah konsep.
Analisis merupakan kemampuan peserta didik dalam menguraikan
sebuah konsep ke dalam unsur-unsur yang berkaitan. Kemudian
evaluasi adalah kemampuan peserta didik dalam menilai dan
mengambil sebuah keputusan terhadap dirinya.
2. Ranah Afektif (Sikap)
Pada ranah afektif, Bloom menegaskan hasil belajar secara sikap;
penerimaan, reaksi atau jawaban, penilaian, organisasi, dan
internalisasi. Penerimaan adalah kepekaan dalam menerima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
rangsangan dari luar yang datang pada peserta didik seperti rangsangan
aktif yang ditularkan oleh guru. Reaksi ini berkaitan dengan tindakan
atau jawaban yang diberikan oleh peserta didik terhadap rangsangan
yang diberikan. Penilaian ini terkait dengan rangsangan dan gejala
yang ditimbulkan. Selanjutnya organisasi di sini adalah kemampuan
peserta didik dalam mengorganisasikan nilai-nilai yang didapatkan
selama proses belajar. Internalisasi adalah berkaitan dengan
keterpaduan nilai-nilai yang ada dan hidup dalam diri peserta didik.
3. Ranah Psikomotorik (Keterampilan)
Ranah psikomotorik ini merupakan hasil belajar secara kemampuan
dalam melakukan tindakan atau kegiatan; gerakan refleks (gerakan
yang dihasilkan secara tidak sadar), gerakan-gerakan yang dasar,
kemampuan perseptual termasuk dalam membedakan visual (gambar)
atau audio (suara). Ranah psikomotorik ini juga berkaitan dengan
kekuatan fisik, keharmonisan atau ketepatan, keterampilan sederhana
hingga keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif.
2.1.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar memiliki peranan yang cukup penting dalam proses
pembelajaran. Proses penilaian yang dilakukan terhadap hasil belajar
peserta didik dapat memberikan informasi kepada guru dan membantu
pengambilan keputusan oleh guru mengenai tindakan yang akan dilakukan
lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Di bawah ini, beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar
seseorang oleh Munadi (dalam Rusman, 2012: 130) antara lain:
1. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri
seseorang atau individu tersebut, antara lain ada rasa senang, perasaan,
dan kemampuan.
a. Faktor Fisiologis
Faktor pengaruh hasil belajar ini berkaitan dengan kondisi fisik
peserta didik, dalam kondisi badan lemah atau sehat pasti akan
mempengaruhi proses penerimaan informasi selama proses
pembelajaran yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil
belajar.
b. Faktor Psikologis
Faktor ini berkaitan dengan tingkat intelegensi peserta didik atau
IQ, perhatian, minat, bakat, motif, daya nalar, dan motivasi. Setiap
individu memiliki kondisi psikologis yang berbeda, nantinya juga
akan mengakibatkan hasil belajar yang berbeda pula.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal bukan dari dalam diri
seseorang atau individu, antara lain ada pengaruh dari lingkungan
bermain, kesulitan dalam belajar, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini berkaitan dengan lingkungan secara fisik
dan sosial. Lingkungan fisik ini berkaitan dengan suhu, cuaca, dan
kelembaban udara. Hasil belajar yang didapatkan akan berbeda
apabila peserta didik belajar di tempat yang tidak memiliki
ventilasi udara dibandingkan dengan tempat yang sejuk dan
nyaman. Lingkungan sosial ini berkaitan dengan teman bermain
dan teman belajarnya.
b. Faktor Instrumental
Faktor ini ada dan digunakan sesuai dengan hasil belajar yang
diharapkan. Faktor ini meliputi kurikulum, sarana, dan guru.
Harapannya adalah faktor-faktor ini akan membantu dalam
pencapaian tujuan atau hasil belajar yang direncanakan.
2.1.2 Media Pembelajaran IPA Berbasis Metode Montessori
2.1.2.1 Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harafiah
berarti tengah, perantara, atau pengantar (Arsyad, 2007: 3). Media
dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat
grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal. Sedangkan
pembelajaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup untuk
belajar. Ringkasnya, media adalah cara atau alat yang digunakan untuk
menyampaikan pesan. Sedangkan pembelajaran adalah proses atau
perbuatan yang membuat seseorang belajar.
Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk merangsang pemikiran dan menyalurkan sebuah
pesan atau informasi serta dapat membangkitkan semangat dan
kemauan peserta didik sehingga terjadi sebuah proses pembelajaran
yang diharapkan (Angkowo dan Kosasih, 2007: 11). Estiningsih
(dalam Prastowo, 2015: 298) mengartikan media pembelajaran sebagai
alat pembelajaran yang mengandung atau membawakan ciri-ciri dari
konsep yang dipelajari. Media pembelajaran dapat diartikan pula
sebagai alat yang dapat digunakan untuk membantu proses
pembelajaran serta memperjelas makna pesan yang ingin disampaikan.
Berdasarkan penjelasan mengenai media pembelajaran di atas,
maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah
cara atau alat yang digunakan dan diterapkan dalam sebuah proses
belajar mengajar guna mempermudah penyampaian materi
pembelajaran. Tujuan dari pengadaan media pembelajaran ini adalah
agar peserta didik mampu belajar dari hal yang nyata. Sehingga
kemampuan peserta didik dimulai dari belajar konkret hingga menuju
pada kemampuan peserta didik untuk mengabstraksikan materi yang
diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
2. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi dari media pembelajaran adalah sebagai alat bantu dan
segala macam benda yang digunakan untuk memperagakan materi
pelajaran (Arsyad, 2007: 9). Fungsi media pembelajaran secara umum
juga diungkapkan Prastowo (2015: 295), adalah sebagai berikut:
a. membantu peserta didik dalam meningkatkan keterampilan dan
pengetahuannya
b. mengilustrasikan dan memantabkan pesan dan informasi
c. menghilangkan ketegangan dan hambatan, serta rasa malas peserta
didik
Selain itu, 4 fungsi media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar juga dikemukakan oleh Levie dan Lentz (dalam Prastowo,
2015: 301-302) antara lain:
a. Fungsi Atensi; maksudnya adalah media pembelajaran dapat
menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik agar
memperhatikan dan berkonsentrasi kepada isi pembelajaran yang
dilakukan
b. Fungsi Afektif; media pembelajaran dapat menumbuhkan emosi
dan sikap di dalam diri peserta didik agar mau dan mampu
mengikuti kegiatan belajar
c. Fungsi Kognitif; media pembelajaran dapat menyampaikan pesan
atau pengetahuan secara sederhana sehingga anak mampu
memahami pembelajaran yang dilakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
d. Fungsi Kompensatoris; media pembelajaran dapat membantu
peserta didik yang lemah dan lambat dalam menerima sebuah
pesan atau informasi yang disajikan secara teks atau verbal
Dari beberapa pemaparan mengenai fungsi media pembelajaran
dalam proses pembelajaran itu sendiri dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran dapat berasal dari berbagai macam sumber yang mampu
membangun minat dan kemauan peserta didik untuk belajar sehingga
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik. Pada akhirnya pesan
atau pengetahuan yang hendak disampaikan dapat tersalurkan dengan
benar. Peserta didik pun dapat mempelajari dan memahami dengan
cukup mudah karena mempraktikan atau menggunakan media
pembelajaran yang sesuai.
2.1.2.2 Media Pembelajaran IPA Berbasis Metode Montessori
1. Media Penggolongan Hewan Berdasarkan Penutup Tubuh
Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori yang
digunakan ini merupakan pengembangan dari penelitian terdahulu oleh
Wibowo (2017) dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran IPA
SD Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Penutup Tubuhnya
Berbasis Metode Montessori. Media pembelajaran penggolongan
hewan berdasarkan penutup tubuhnya terdiri dari contoh hewan 3
dimensi, papan penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya,
kartu soal gambar hewan, dan kartu control of error. Contoh hewan 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
dimensi merupakan sebuah miniatur yang dapat dilihat dan diraba,
serta dipegang untuk mengetahui tekstur penutup tubuhnya.
Gambar 2.1 Contoh Hewan 3 Dimensi
Komponen dari media pembelajaran yang selanjutnya adalah papan
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya. Media ini
berfungsi untuk menggolongkan hewan sesuai dengan jenis penutup
tubuhnya. Papan ini terdapat 7 kolom yang di setiap atas kolom terdapat
nama-nama jenis penutup tubuh hewan; antara lain kulit kering bersisik,
kulit bersisik, kulit berambut, kulit berbulu, kulit tipis berlendir, zat
kitin, dan zat kapur (cangkang).
Gambar 2.2 Papan Penggolongan Hewan
Komponen kartu soal gambar hewan dan kartu control of error.
Kartu ini berjumlah 72 kartu yang terdiri dari 36 kartu soal gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
hewan dan 36 kartu control of error. Pada bagian kiri atas kartu soal
gambar hewan diberikan contoh jenis penutup tubuh hewan yang sesuai
dengan gambar, tujuannya agar peserta didik dapat melihat dan meraba
secara langsung seperti apa penutup tubuh hewan tersebut. Kartu control
of error memiliki perbedaan dari kartu soal yaitu pada bagian atas
terdapat nama jenis penutup hewan misalnya kulit berambut. Pada
bagian bagian bawah kartu terdapat nama hewan yang sesuai dengan
gambar. Kartu control of error ini digunakan untuk mengecek benar atau
tidaknya penempatan antara kartu soal dan kolom yang tersedia di papan
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya.
Gambar 2.3 Kartu Soal
Gambar 2.4 Kartu Control of Error
2. Karakteristik Media Pembelajaran IPA Berbasis Metode
Montessori
Media pembelajaran berbasis metode Montessori memiliki
beberapa ciri atau syarat. Ciri yang pertama ialah media pembelajaran
Montessori dibuat agar dapat menarik perhatian anak, alasannya adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
jika anak sudah mulai tertarik dengan media pembelajaran tersebut,
maka mereka dapat dengan mudah belajar lebih mendalam. Media
pembelajaran tersebut dapat digunakan dalam berbagai bentuk
permainan yang menciptakan suasana belajar menjadi lebih berkesan
dan menyenangkan (Montessori, 2002: 170-171). Media pembelajaran
Montessori memang didesain memiliki warna-warna yang dapat
merangsang anak untuk menggunakan media pembelajaran tersebut.
Dalam media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh ini menggunakan
adanya hewan 3 dimensi tentu dengan warna-warna yang beragam dan
menggunakan kartu yang memiliki warna serta gambar yang beragam
pula.
Ciri yang kedua adalah bergradasi. Bergradasi di sini maksudnya
adalah gradasi dari warna, bentuk, ukuran, dan tekstur. Media
pembelajaran bergradasi ini melibatkan panca indera anak sehingga
memungkinkan anak mendapatkan berbagai macam ransangan yang
ditimbulkan dari media pembelajaran Montessori. Oleh karena itu,
media pembelajaran dibuat agar dapat digunakan untuk berbagai
macam usia dan konsep yang diajarkan (Montessori, 2002: 173-174).
Pada media penggolongan hewan berdasarkan penutup ini, gradasi
dapat dilihat dan dipelajari dari penggunaan benda 3 dimensi dan 2
dimensi. Tujuannya adalah peserta didik dapat belajar menggunakan
benda yang dapat dilihat dan dipegang secara nyata yaitu miniatur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
hewan 3 dimensi. Benda 3 dimensi dapat merangsang kemampuan
peserta didik dalam menggunakan panca indera seperti penglihatan dan
peraba. Kartu-kartu digunakan sebagai benda 2 dimensi yang juga
dapat melatih kemampuan melihat dan meraba peserta didik. Namun
tingkatan benda 2 dimensi atau kartu ini tentunya lebih sulit daripada
benda 3 dimensi.
Ciri yang ketiga adalah auto-correction atau control of error. Ciri
ini maksudnya adalah setiap media pembelajaran yang digunakan
dalam Montessori memiliki pengendali kesalahan. Anak dapat
berproses untuk mampu mengkoreksi kesalahan yang dilakukan dan
berusaha memperbaikinya tanpa diberitahu oleh guru. Dalam
mengalami proses tersebut, anak dibantu dengan adanya control of
error yang ada pada setiap media pembelajaran (Montessori, 2002:
172). Dalam ciri yang ketiga ini, media penggolongan hewan
berdasarkan penutup tubuh menggunakan kartu control of error di
mana kartu tersebut dibuat hampir sama seperti kartu soal.
Pembedanya adalah terdapat nama hewan dan jenis penutup tubuh
hewan tersebut di bagian atas dan bawah.
Selanjutnya adalah ciri yang keempat, yaitu auto-education.
Tujuan dari penggunaan media pembelajaran Montessori adalah
memunculkan pembelajaran mandiri. Pembelajaran yang dimaksudkan
adalah ketika guru tidak ikut campur di dalam kegiatan yang
dilakukannya, cukup mengamati dan memberikan kebebasan anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
untuk bekerja (Montessori, 2002: 172-173). Media pembelajaran ini
juga dirancang agar peserta didik dapat belajar secara mandiri, karena
dengan mengetahui letak kesalahan sendiri maka mereka dapat
membangun pemahaman mereka dengan sendirinya. Namun, tidak
menutup kemungkinan bahwa peserta didik juga dapat belajar dengan
teman yang lainnya.
Ciri yang kelima adalah kontekstual, seperti dikemukakan oleh
Lillard (2005: 29-33), pembelajaran di Montessori disesuaikan dengan
konteks. Hal tersebut dikemukakan karena pembelajaran dalam
konteks akan lebih mendalam dan memperkaya pemahaman anak
daripada pembelajaran yang dilakukan dengan abstrak. Oleh karena
itu, kontekstual yang dimaksudkan ialah sesuai dengan lingkungan dan
kebutuhan anak terhadap suatu pembelajaran. Media pembelajaran ini
disusun untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya. Contoh-contoh
yang ditampilkan pun mudah dijumpai oleh peserta didik di kehidupan
sehari-harinya, tujuannya adalah agar peserta didik dapat memahami
dengan mudah.
Berdasarkan pemaparan mengenai karakteristik media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori di atas, dapat dipahami
bahwa ciri-ciri media materi penggolongan hewan berdasarkan
penutup tubuhnya adalah menarik karena penggunaan benda-benda
dan gambar sangat berwarna dan benda 3 dimensi, serta benda 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dimensi yaitu kartu sangat berperan penting. Lalu ciri berikutnya
adalah bergradasi, di mana warna dan bentuk menjadi keunggulan atau
ciri yang ditampilkan. Selanjutnya auto-education maksudnya dengan
menggunakan alat ini peserta didik diharapkan mampu menemukan
konsep pengetahuannya secara mandiri dan tidak bergantung dengan
orang lain. Auto-correction melatih peserta didik belajar melalui
kesalahan dan mengetahui solusi permasalahan secara mandiri, serta
dapat membangun pemahaman secara mandiri. Kemudian ciri yang
terakhir adalah kontekstual, media pembelajaran Montessori mampu
menyesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan di sekitarnya, serta
sesuai dengan apa yang ada atau fakta yang ada.
2.1.3 Hakikat IPA
2.1.3.1 IPA di Sekolah Dasar
Pembelajaran IPA adalah pembelajaran terintegrasi antara proses
pengetahuan dan proses inkuiri sehingga pengembangan konsep IPA harus
dikaitkan dengan pengembangan keterampilan sikap ilmiah (Herawati,
2000: 13). Consice Dictionary of Science (Iskandar, 2001: 2) menjelaskan
bahwa ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan manusia secara luas
yang diperoleh dari kegiatan pengamatan dan eksperimen dengan
sistematik. IPA di jenjang Sekolah Dasar memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk memupuk dan mengembangkan rasa ingin tahu secara
ilmiah dan mampu bertanya serta mencari jawaban berdasarkan bukti yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
ada (Samatowa, 2011: 2). Dalam pembelajaran IPA, peserta didik dilatih
untuk belajar bersama lingkungan dan melakukan penemuan-penemuan
ilmiah. Ruang lingkup bahan kajian IPA untuk SD/ MI meliputi beberapa
aspek yaitu makhluk hidup dan kehidupannya, benda/ materi beserta sifat
dan guna, energi dan perubahan, serta bumi dan alam semesta (BSNP,
2006: 167-168).
Berdasarkan data tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
hakikat pembelajaran IPA adalah pembahasan mengenai alam yang
mengedepankan keterampilan ilmiah dan sikap ilmiah peserta didik guna
mengembangkan pengetahuan berdasarkan bukti yang nyata.
2.1.3.2 Fungsi Pelajaran IPA
Di bawah ini dijelaskan beberapa fungsi dari pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam (Wonorahardjo, 2010: 12), antara lain:
1. IPA dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan berpikir dengan pola yang sistematis. IPA mengajarkan
manusia untuk memiliki sikap ilmiah, sehingga segala sesuatu yang
dilakukan harus sesuai dengan aturan dan runtut.
2. IPA dapat mengembangkan keinginan peserta didik untuk mampu
melestarikan lingkungan sekitar. Setelah mempelajari IPA, harapannya
adalah peserta didik semakin mengenal alam dan gejalanya, sehingga
peserta didik mampu menjaga dan memperbaiki alam di sekitarnya.
3. IPA digunakan untuk mempelajari gejala alam dan hubungan atau
keterkaitannya dengan kehidupan manusia. Di sini, peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
mengetahui tindakan mana yang baik untuk dilakukan atau tidak baik
terhadap alam di sekitarnya.
4. IPA dapat digunakan untuk meramalkan beberapa gejala alam yang
akan terjadi berdasarkan beberapa pola gejala alam yang telah
dipelajari. Adanya IPA dapat membantu peserta didik untuk
mengetahui sesuatu yang akan terjadi melalui gejala alam yang
muncul.
2.1.3.3 Materi IPA Penggolongan Hewan berdasarkan Penutup Tubuh
Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya adalah
pengelompokan hewan yang disesuaikan dengan jenis-jenis penutup
tubuhnya/ kulitnya. Semua makhluk hidup memiliki cara untuk
melindungi tubuhnya, salah satu caranya adalah menggunakan kulit.
Hewan memiliki jenis kulit atau penutup tubuh yang berbeda, begitu pula
dengan fungsinya, namun satu hal kesamaan dari semua jenis kulit atau
penutup tubuh ialah digunakan untuk melindungi tubuh dari predator lain,
gesekan oleh benda tumpul atau bahkan yang tajam, dan digunakan pula
untuk mengatur suhu di dalam tubuhnya. Adapun cara melindungi tubuh
pada hewan dapat digolongkan berdasarkan penutup tubuhnya; yaitu kulit
kering bersisik, kulit bersisik, kulit tipis berlendir, kulit berbulu, kulit
berambut, zat kitin, dan bercangkang (Wibowo, 2017: 48).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Berikut adalah tabel penggolongan hewan berdasarkan penutup
tubuhnya:
Tabel 2.1. Materi Penggolongan Hewan berdasarkan Penutup Tubuh
No. Penutup Tubuh Hewan
1. Kulit Kering Bersisik
Hewan yang tergolong kulit
kering bersisik adalah bangsa
hewan melata; kadal, bunglon,
buaya, kura-kura, cicak, ular,
biawak, dan trenggiling
(sumber:https://www.pngdownloa
d.id/png-23cy1x/) Gambar 2.5 Buaya
2. Kulit Bersisik
Hewan yang tergolong kulit
bersisik adalah bangsa ikan; ikan
mas, mujair, bandeng, kakap,
arwana, dan sebagainya.
(sumber:https://www.pngdownloa
d.id/download/ikan.html) Gambar 2.6 Ikan Nila
3. Kulit Tipis Berlendir
Hewan yang tergolong ke dalam
kulit tipis berlendir adalah katak
dan salamander
(sumber:https://www.pngdownloa
d.id/download/salamander.html) Gambar 2.7 Salamander
4. Kulit Berbulu
Hewan yang tergolong dalam
kulit berbulu adalah unggas dan
burung; ayam, elang, bebek,
rajawali, dan sebagainya.
(sumber:http://www.sepenuhnya.
com/2018/04/fakta-unik-dan-
menarik-tentang-ayam.html) Gambar 2.8 Ayam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
2.1.4 Teori Perkembangan Kognitif menurut Piaget
Di dalam teori yang dikemukakan oleh Piaget, perkembangan kognitif
seorang anak dibagi ke dalam empat tahap; yaitu tahap sensorimotor, tahap
praoperasional, tahap operasional konkret dan tahap operasional formal
(Suparno, 2001: 24). Adapun penjelasan setiap tahapnya adalah sebagai
berikut:
5. Kulit Berambut
Hewan yang tergolong dalam
kulit berambut adalah hewan
buas dan jinak; singa, macan,
anjing, kucing, dan lain-lain.
(sumber:https://www.pngdownloa
d.id/png-8lqnlu/) Gambar 2.9 Kelinci
6. Kerangka Luar dari Zat Kitin
Hewan yang tergolong dalam
kulit kerangka luar dari zat kitin
adalah serangga, udang, laba-
laba, kalajengking, dan lain-lain.
(sumber:https://pngimage.net/kala
jengking-png-1/) Gambar 2.10 Kalajengking
7. Kerangka Luar dari Zat Kapur
Hewan yang tergolong dalam
kulit kerangka luar dari zat kapur
adalah kerang, keong, dan siput.
(sumber:https://www.pngdownloa
d.id/download/kerang.html) Gambar 2.11 Kerang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun)
Tahap ini merupakan tahap paling awal dalam perkembangan kognitif
menurut Piaget. Tahap perkembangan ini terjadi pada waktu bayi lahir
sampai berumur 2 tahun. Dalam tahap ini intelegensi anak lebih
didasarkan pada tindakan inderawi anak terhadap lingkungannya,
seperti melihat, meraba, menjamah, mendengar, membau dan
sebagainya. Contoh nyatanya adalah anak akan lebih mampu
mengenali bau dari ibunya atau ayahnya.
2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun)
Tahap ini merupakan tahap yang di mana dalam melakukan penjelasan
memerlukan penggunaan sebuah simbol atau tanda untuk menyatakan
atau menjelaskan suatu objek yang pada saat itu tidak ada bersama
subjek. Contohnya adalah penggunaan gambar-gambar atau patung-
patung kecil sebagai simbol suatu objek.
3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun)
Pada tahap operasional konkret ini perkembangan sistem pemikiran
seseorang atau anak didasarkan pada aturan-aturan tertentu yang logis.
Anak sudah mampu mengembangkan operasi-operasi logis yang
bersifat reversibel. Tahap operasional konkret ditandai dengan sistem
operasi berdasarkan apa-apa yang kelihatan nyata/ konkret.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
4. Tahap Operasional Formal (11 tahun keatas)
Tahap akhir dari perkembangan kognitif menurut Piaget. Pada tahap
ini seorang remaja sudah dapat berpikir logis, berpikir dengan
pemikiran teoritis formal berdasarkan proporsisi-proporsisi dan
hipotesis dan dapat mengambil kesimpulan lepas dari apa yang dapat
diamati saat itu.
Dari pemaparan mengenai teori perkembangan kognitif menurut Piaget
tersebut, dapat dikatakan bahwa anak-anak usia sekolah dasar termasuk
dalam tahap operasional konkret. Jadi, apa yang diajarkan kepada anak-
anak usia SD ini adalah berdasarkan apa-apa yang kelihatan atau nyata.
Pada penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada peserta didik kelas
III SD, di mana menurut teori perkembangan Piaget termasuk dalam tahap
operasional konkret. Itulah alasan mengapa peneliti menggunakan sebuah
media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori materi
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh.
2.2 Penelitian yang Relevan
Penelitian relevan yang pertama ialah penelitian berjudul Pengaruh
Penggunaan Media Pembelajaran IPA berbasis Metode Montessori Materi
Penggolongan Hewan berdasarkan Penutup Tubuhnya terhadap Hasil Belajar
Siswa Kelas III SD (Wati, 2018). Hasil pretest menunjukkan hanya 4 peserta
didik yang mencapai KKM dari kelas kontrol dan kelas eksperimen yang
berjumlah 36 anak. Pada kelas eksperimen, setelah diberikan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pembelajaran dalam pembelajaran IPA berbasis metode Montessori
menunjukkan adanya peningkatan pada rata-rata hasil belajar yaitu pretest
41,11 menjadi 75,83 pada posttest 1. Sedangkan, hasil posttest 1 pada kelas
kontrol mengalami peningkatan menjadi 57,77 dengan nilai pretest 43,05.
Posttest dilaksanakan sebanyak dua kali, dengan hasil posttest 2 pada kelas
eksperimen adalah mengalami penurunan sebesar 89,5%. Begitu pula dengan
hasil kelompok kontrol yang menunjukkan penurunan sebesar 42,4%. Pada
hasil posttest 1 dan posttest 2, menunjukkan perbandingan rata-rata skor kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Penggunaan
media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori memiliki pengaruh
terhadap hasil belajar peserta didik kelas III SD materi penggolongan hewan
berdasarkan penutup tubuhnya.
Penelitian yang kedua Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA
menggunakan Fabel Aesop untuk Siswa Kelas III SD Kanisius Condongcatur
Tahun Pelajaran 2016/ 2017 (Christi, 2017). Dari penelitian ini, diketahui
bahwa penggunaan media pembelajaran fabel aesop dapat meningkatkan rata-
rata motivasi dan hasil belajar peserta didik. Rata-rata motivasi seluruh peserta
didik adalah 74,9 pada siklus I dan meningkat 8,0 menjadi 82,9 pada siklus II.
Persentase peserta didik dengan motivasi tinggi mencapai 87,5%. Selanjutnya,
rata-rata hasil belajar menunjukkan 75,8 pada siklus I dan meningkat 1,0
menjadi 76,8 pada siklus II. Persentase peserta didik yang mencapai KKM
mencapai 62,5%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Penelitian yang ketiga Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD
Menggunakan Media Manik-Manik dengan Pembelajaran Kontekstual
(Rahmawati, 2017). Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya tingkat hasil
belajar peserta didik pada mata pelajaran Matematika yang didukung oleh
ketidakmampuan pendidik untuk menggunakan media pembelajaran sebagai
alat yang dapat membantu proses pembelajaran. Media yang digunakan adalah
manik-manik, di mana alat ini dapat peserta didik dalam mengerjakan soal-
soal Matematika dan menjadi lebih menyenangkan. Penggunaan manik-manik
adalah sebagai implementasi tahap perkembangan kognitif anak pada usia
sekolah dasar masih dalam rentang operasional konkret. Dari penelitian ini,
diketahui bahwa penggunaan media pembelajaran berupa manik-manik dapat
meningkatkan hasil belajar pada siklus I sebesar 88,4%. Pada siklus II,
peningkatan hasil belajar peserta didik mencapai 91,1%. Peningkatan hasil
belajar dari siklus I dan siklus II adalah 2,7%.
Penelitian yang keempat Peningkatan Hasil Belajar dalam tema Sehat itu
Penting, Subtema Pentingnya Kesehatan Diri dan Lingkungan, pada Materi
Menguraikan Isi Teks menggunakan Media Gambar untuk Siswa Kelas V SD
Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/ 2015 (Atmaja, 2015).
Dari penelitian ini, diketahui bahwa penggunaan media gambar dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Pada kondisi awal, hasil belajar
peserta didik 59,79 dengan persentase peserta didik yang mencapai KKM
adalah 20,84%. Pada siklus I hasil belajar meningkat menjadi 65,83 dengan
persentase peserta didik mencapai KKM 54,1%. Pada siklus II hasil belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
meningkat menjadi 73,43 dengan persentase peserta didik mencapai KKM
87,50%.
Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut, terdapat beberapa persamaan
dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu mengukur hasil
belajar dan kaitannya dengan penggunaan media pembelajaran. Peneliti
menegaskan bahwa penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori itu perlu diterapkan dalam upaya peningkatan hasil belajar peserta
didik kelas III SD Negeri Dekso II. Hal ini didasari oleh penelitian terdahulu
yang telah menguji tingkat pengaruh media pembelajaran berbasis metode
Montessori pada materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh
terhadap hasil belajar peserta didik kelas III SD. Selain itu, dari beberapa
penelitian tersebut membuktikan bahwa penggunaan media manik-manik (3D)
dan gambar (2D) dapat membantu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti yaitu
peningkatan hasil belajar peserta didik kelas III SD menggunakan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori pada materi penggolongan
hewan berdasarkan penutup tubuh. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
media yang digunakan ini telah diuji tingkat pengaruhnya terhadap hasil
belajar peserta didik. Media ini memiliki perangkat 3D berupa contoh hewan
dan 2D berupa kartu-kartu bergambar. Tentunya penelitian-penelitian
terdahulu telah menjadi dasar penelitian karena penggunaan media berupa
gambar atau benda 2D dan benda 3D nyatanya dapat berpengaruh dan
meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penggunaan media berupa gambar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
dan contoh nyata hewan juga diterapkan dalam penelitian yang dilaksanakan
ini guna meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran IPA.
Penelitian yang dilakukan pada saat ini memiliki kekhususan pada
peningkatan hasil belajar peserta didik melalui penggunaan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori. Tentunya media pembelajaran
IPA berbasis metode Montessori yang digunakan ini memiliki ciri-ciri khusus
yaitu menarik, bergradasi, auto education, auto correction, dan kontekstual.
Di bawah ini adalah literature map atau bagan penelitian yang relevan:
Bagan 2.1. Bagan Penelitian yang Relevan
(Rahmawati,
2017)
Meningkatkan
Hasil Belajar
Siswa SD
Menggunakan
Media Manik-
Manik dengan
Pembelajaran
Kontekstual
(Christi, 2017)
Peningkatan
Motivasi dan
Hasil Belajar IPA
menggunakan
Fabel Aesop
untuk Siswa Kelas
III SD Kanisius
Condongcatur
Tahun Pelajaran
2016/ 2017
(Wati, 2018)
Pengaruh
Penggunaan
Media
Pembelajaran IPA
berbasis Metode
Montessori Materi
Penggolongan
Hewan
berdasarkan
Penutup
Tubuhnya
terhadap Hasil
Belajar Siswa
Kelas III SD
Yang diteliti:
Hasil Belajar Peserta Didik Kelas III SD – Penggunaan Media
Pembelajaran IPA berbasis Metode Montessori
(Atmaja, 2015)
Peningkatan Hasil
Belajar dalam
tema Sehat itu
Penting, Subtema
Pentingnya
Kesehatan Diri
dan Lingkungan,
pada Materi
Menguraikan Isi
Teks
menggunakan
Media Gambar
untuk Siswa Kelas
V SD Kanisius
Kintelan 1
Yogyakarta
Tahun Ajaran
2014/ 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2.3 Kerangka Berpikir
Penelitian ini didasari adanya permasalahan yang muncul di sebuah
sekolah dasar. Permasalahan ini merujuk pada hasil belajar peserta didik yang
masih rendah. Data yang telah didapatkan menunjukkan adanya penurunan
hasil belajar dari tahun ajaran 2017/ 2018. Penurunan hasil belajar ini terjadi
pada mata pelajaran IPA khususnya terjadi pada materi penggolongan hewan
berdasarkan penutup tubuh. Tahun ajaran 2017/ 2018 menunjukkan rata-rata
hasil belajar 59,28 dengan jumlah peserta didik adalah 29 anak. Persentase
peserta didik yang mencapai KKM adalah 24,13% atau 7 anak. Sedangkan
peserta didik yang belum mencapai KKM adalah 75,86% atau 22 anak. Pada
tahun ajaran 2018/ 2019 terlihat penurunan pada hasil belajar peserta didik, di
mana rata-rata hasil belajar IPA menunjukkan 56,30. Peserta didik yang
mencapai KKM adalah 14,81 atau sebanyak 4 anak. Sedangkan peserta didik
yang belum mencapai KKM adalah 23 anak atau 85,18%. Selain itu, untuk
mengkonfirmasi hasil belajar peserta didik yang dikatakan rendah, peneliti
melakukan pemberian soal pretest dan menunjukkan hasil rata-rata nilai
adalah 62,96. Persentase peserta didik mencapai KKM adalah 37,03% dan
yang tidak mencapai KKM adalah 62,96%. Maka dari itu, pada penelitian ini
peneliti menentukan kondisi awal dari hasil penilaian tahun ajaran 2018/ 2019
dan pretest. Kondisi awal yang menjadi acuan penelitian diketahui sebagai
berikut: nilai rata-rata adalah 59,63, persentase peserta didik mencapai KKM
adalah 25,92%, dan persentase peserta didik yang tidak mencapai KKM
adalah 74,07%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Oleh karena itu, peneliti memberikan solusi terhadap masalah tersebut
yaitu dengan penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori. Pembelajaran IPA yang mengedepankan adanya tindakan nyata
atau eksperimen menggugah peneliti untuk memanfaatkan media
pembelajaran dalam proses belajar. Peserta didik kelas III SD memiliki
rentang usia 9 – 10 tahun, di mana menurut teori perkembangan kognitif
Piaget itu pada tahap operasional konkret dengan maksud pengalaman nyata
akan membantu perkembangan kognitifnya. Peserta didik tidak belajar dengan
abstrak melainkan dengan sebuah tindakan atau media nyata. Hal tersebut
tentunya sangat sesuai dengan mata pelajaran yang akan diberikan yaitu IPA,
di mana pelajaran ini mengedepankan sebuah tindakan atau pengalaman
secara langsung. Didasari dengan pemaparan di atas, tentunya solusi
penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori ini dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SD Negeri Dekso II.
Penelitian ini menggunakan 1 variabel yaitu hasil belajar secara kognitif,
di mana data akan didapatkan dari hasil tes. Dari hasil tes ini akan dianalisis
peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi penggolongan hewan
berdasarkan penutup tubuhnya. Peningkatan hasil belajar ini tentunya
memerlukan upaya yang harus dilaksanakan oleh peneliti. Adapun upaya yang
digunakan dalam peningkatan hasil belajar peserta didik kelas III SD Negeri
Dekso II ini yaitu menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori yang diterapkan dalam 2 kali siklus penelitian tindakan kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2.4 Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan hasil belajar peserta didik kelas III SD materi
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh dapat dilakukan dengan
penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori dengan
langkah-langkah berikut: 1) penjelasan materi 2) penjelasan menggunakan
media, 3) pembagian kelompok, 4) menggunakan media pembelajaran
secara berkelompok dan mandiri, 4) soal latihan 5) diskusi, 6) kesimpulan,
7) tes, dan 8) penghargaan.
2. Penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas III SD materi penggolongan
hewan berdasarkan penutup tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Pada Bab 3 dibahas mengenai jenis penelitian, waktu penelitian, tempat
penelitian, subjek penelitian, objek penelitian, teknik pengumpulan data,
instrumen pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, teknik analisis data,
dan indikator keberhasilan.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan
Kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom Action
Research, yaitu sebuah cara pemecahan masalah yang dilakukan di dalam
kelas melalui riset tindakan (Suparno, 2008: 1). Sejalan dengan hal tersebut,
penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam
kelas atau sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan
atau peningkatan praktik dan proses pembelajaran (Susilo, 2007: 16). Kemmis
dan McTaggart (Suparno, 2008: 6) menjelaskan bahwa riset tindakan adalah
sebuah bentuk refleksi diri secara kolektif yang dilakukan oleh partisipan
dalam situasi sosial dengan tujuan untuk memajukan produktivitas,
rasionalitas, keadilan pada persoalan sosial, atau praktik pendidikan. Dalam
hal ini, yang dimaksud partisipan adalah guru, peserta didik, kepala sekolah,
orangtua, dan anggota masyarakat. Di dalam dunia pendidikan, riset tindakan
digunakan dalam peningkatan kurikulum, profesi, program sekolah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
perencanaan, dan kebijakan sekolah. Penelitian tindakan kelas memiliki
prosedur penelitian yang mencakup empat langkah (Susilo, 2007: 16) yaitu: 1)
merumuskan masalah dan merencanakan tindakan (planning), 2)
melaksanakan tindakan (acting) dan pengamatan (observing), 3)
merefleksikan hasil pengamatan (reflecting), dan perbaikan atau perubahan
perencanaan (replanning).
Dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga kemampuan
peserta didik menjadi meningkat. Karakteristik yang digambarkan dari
penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik kelas III dengan materi
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya. Model penelitian ini
mengacu pada pengembangan penelitian tindakan kelas yang dikemukakan
oleh Kemmis & McTaggart. Menurut Kemmis, pendekatan ini digambarkan
ke dalam bagan yang menjelaskan adanya action planning dan refleksi yang
dilakukan secara terus menerus (Suparno, 2008: 13-14). Tiap siklus terdiri
dalam beberapa tahap, yaitu: Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan
Refleksi.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, di mana setiap
siklus terdiri dari Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Di bawah ini adalah kerangka penelitian yang dikemukakan oleh Kemmis
& McTaggart:
Bagan 3.1. Siklus PTK menurut Kemmis & McTaggart
3.2 Setting Penelitian
3.2.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah 27 peserta didik kelas III semester ganjil tahun
ajaran 2018/ 2019 di SD Negeri Dekso II. Peneliti memilih peserta didik
kelas III untuk dijadikan sebagai subjek penelitian karena materi
Identifikasi Masalah
Perencanaan I
Refleksi
Observasi
Pelaksanaan
Hasil Refleksi
Perencanaan II
Refleksi
Observasi
Pelaksanaan
Hasil Refleksi
SIKLUS I
SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
pembelajaran mengenai penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya
ini terdapat pada kelas III SD. Selain itu, hasil pengamatan yang dilakukan
menunjukkan bahwa peserta didik di SD Negeri Dekso II ini mengalami
kesulitan dalam mata pelajaran IPA. Materi yang digunakan ini juga ada
pada Kompetensi Dasar menggolongkan makhluk hidup secara sederhana.
Di sekolah ini menerapkan Kurikulum 2006 atau KTSP pada kelas 3 dan 6.
3.2.2 Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik kelas III SD
Negeri Dekso II yang berjumlah 27 dengan penggunaan media pembelajaran
IPA berbasis metode Montessori materi penggolongan hewan berdasarkan
penutup tubuhnya.
3.2.3 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Dekso II yang terletak di Dekso II,
Banjararum, Kalibawang, Kulon Progo, Yogyakarta. Kondisi sekolah ini
cukup kondusif, karena masih termasuk sekolah yang berada pada tempat
yang jarang dilewati kendaraan-kendaraan besar dan cenderung berada di
tengah pemukiman penduduk. Hal yang menjadi kekurangan sekolah ini
adalah letak yang terlalu dekat dengan pemukiman penduduk sehingga
membuat peserta didik terkadang menjadi terpecah konsentrasinya pada
kegiatan yang dilaksanakan oleh penduduk setempat. Selain itu, peserta
didik juga cenderung ingin segera cepat pulang karena posisi rumah yang
berada di dekat sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan sejak akhir September 2018 hingga pada akhir
Maret 2019. Kurang lebih penelitian ini dilakukan selama 7 bulan. Di bawah
ini adalah jadwal penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti:
Tabel 3.1. Jadwal Penelitian
Kegiatan
Bulan
Sep
tem
ber
Okto
ber
Novem
ber
Des
ember
Januar
i
Feb
ruar
i
Mar
et
Observasi permasalahan dan Ijin
penelitian
Perencanaan penelitian dan
penyusunan proposal
Pengumpulan data awal
Pelaksanaan Penelitian dan
pengumpulan data
Siklus I
Pembelajaran menggunakan media
penggolongan hewan berdasarkan
penutup tubuh
Siklus II
Pembelajaran menggunakan media
penggolongan hewan berdasarkan
penutup tubuh
Pengolahan data penelitian
Penyusunan laporan
Ujian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
3.3 Rencana Tindakan
Penelitian ini direncanakan dalam dua siklus, dengan mengadopsi model
penelitian dan pengembangan dari Kemmis & McTaggart yang
mengemukakan empat langkah dalam Penelitian Tindakan Kelas 1)
Perencanaan, 2) Pelaksanaan, 3) Observasi, dan 4) Refleksi.
3.3.1 Persiapan
Persiapan yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini adalah
pemahaman mengenai model penelitian yang telah dipilih. Selanjutnya
adalah meminta ijin kepada sekolah yang akan diteliti dan melihat atau
mengobservasi kendala (permasalahan) yang terjadi di dalam kelas.
Persiapan selanjutnya adalah perencanaan proses yang dilakukan dalam
penelitian dan hal-hal yang digunakan dalam penelitian. Hal tersebut
antara lain adalah surat ijin penelitian, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran, alat atau media pembelajaran yang digunakan, dan soal
atau instrumen dalam pembelajaran.
3.3.2 Rencana setiap Siklus
3.3.2.1 Siklus I
1. Perencanaan
Dalam tahap perencanaan siklus I ini, peneliti menentukan SK dan
KD terkait tindakan yang diberikan, kemudian merancang Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran terkait materi yang diberikan berserta
Lembar Kerja Peserta Didik maupun Evaluasi, serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
mempersiapkan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dirancang. Peneliti
melaksanakan penelitian dalam 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan
memakan waktu 35 menit. Pada siklus I ini, peneliti menggunakan
media 3D berupa contoh hewan di setiap pertemuannya.
3. Observasi
Pengamatan ini bertujuan untuk mendapatkan rekaman atau data
yang lengkap mengenai proses dan hasil tindakan yang diberikan.
Fokus peneliti adalah terhadap hasil belajar peserta didik.
4. Refleksi
Peneliti bersama guru melakukan refleksi mengenai kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus I. Analisis yang
dilakukan oleh peneliti dan guru adalah mengacu pada kondisi
awal sebelum diberi tindakan dan kondisi akhir setelah diberikan
tindakan. Hasil dari analisis siklus I ini menjadi acuan peneliti
untuk merancang penelitian di siklus II.
3.3.2.2 Siklus II
1. Perencanaan
Seperti halnya dalam tahap perencanaan pada siklus I. Dalam tahap
perencanaan siklus II ini, peneliti juga merancang Rencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pelaksanaan Pembelajaran terkait materi yang diberikan berserta
Lembar Kerja Peserta Didik maupun Evaluasi, serta instrumen-
instrumen yang akan diberikan kepada peserta didik. Pada siklus II
ini, peneliti memfokuskan penelitian kepada kemampuan anak
dalam menggolongkan jenis penutup tubuh pada hewan.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah dirancang. Peneliti
melaksanakan penelitian dalam 2 kali pertemuan. Setiap pertemuan
memakan waktu 35 menit. Pada siklus II ini, peneliti menggunakan
media berupa kartu soal dan kartu control of error. Hal ini
dimaksudkan agar peserta didik juga dapat memahami melalui
gambar dan contoh kulit.
3. Observasi
Pengamatan ini bertujuan untuk mendapatkan rekaman atau data
yang lengkap mengenai proses dan hasil tindakan yang diberikan
pada siklus II ini. Fokus peneliti adalah hasil belajar peserta didik.
4. Refleksi
Peneliti bersama guru melakukan refleksi mengenai kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus II. Analisis yang
dilakukan oleh peneliti dan guru adalah mengacu pada kondisi
awal sebelum diberi tindakan dan kondisi akhir setelah diberikan
tindakan. Hal-hal apa saja yang menjadi kesulitan atau hambatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dalam pelaksanaan penelitian dan cara terbaik atau solusi untuk
mengatasinya. Hasil dari analisis ini dituliskan pada kesimpulan
sebagai hasil akhir dari penelitian yang dilakukan.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan pencatatan dari peristiwa-peristiwa,
hal-hal, atau keterangan-keterangan atau karakteristik sebagian atau seluruh
populasi untuk menunjang jalannya sebuah penelitian yang akan dilakukan
(Hasan, 2002: 83). Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah tes dan non tes. Teknik pengumpulan data tes adalah soal
pretest dan posttest, sedangkan pada non tes adalah observasi dan wawancara.
Wawancara dilakukan kepada guru kelas, kemudian observasi dilakukan untuk
pelaksanaan pembelajaran IPA di dalam kelas. Penjelasan mengenai teknik
pengumpulan data berupa tes dan non tes adalah sebagai berikut:
3.4.1 Tes
Tes merupakan sebuah cara atau teknik yang digunakan dalam kegiatan
pengukuran. Tes mengandung beberapa unsur pertanyaan, serangkaian tugas
yang harus dikerjakan atau soal yang harus dijawab oleh peserta didik guna
mengukur aspek pemahaman (Arifin, 2011: 118). Pada penelitian ini, teknik
pengumpulan data tes adalah berupa pretest dan posttest dengan jenis tes
pilihan ganda dan uraian atau isian singkat. Terdapat 10 soal pretest dan 10
soal posttest 1, dan 10 soal posttest 2. Soal pretest merupakan soal pilihan
ganda dan soal posttest 1 dan 2 merupakan soal isian singkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
3.4.2 Non tes
Pada penelitian ini digunakan teknik pengumpulan data non tes berupa
observasi dan wawancara. Penjabaran mengenai teknik pengumpulan data
observasi dan wawancara adalah sebagai berikut:
3.4.2.1 Observasi
Observasi merupakan sebuah proses untuk mengamati dan mencatat
secara logis, sistematis, objektif, dan rasional mengenai berbagai macam
fenomena yang benar-benar terjadi atau sistuasi yang sengaja dibuat untuk
mencapai sebuah tujuan tertentu (Arifin, 2011: 158). Pada penelitian ini,
observasi yang digunakan adalah observasi langsung yang hasilnya
ditampilkan dalam fieldnotes. Observasi ditujukan untuk mengidentifikasi
masalah yang ada di dalam kelas. Selain itu observasi dilaksanakan juga
untuk kelas guna mengetahui proses belajar mengajar menggunakan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori yang dilakukan, berbagai
karakter peserta didik, media-media yang digunakan selama proses
pembelajaran.
3.4.2.2 Wawancara
Wawancara adalah kegiatan yang menuntut peneliti mengadakan
sebuah pembicaraan terencana terhadap subjek yang diteliti, dengan
pertanyaan lisan yang telah dipersiapkan untuk mendapatkan data yang
diharapkan (Suparno, 2008: 50). Wawancara yang dilakukan ini adalah
bertujuan untuk menggali informasi mengenai kendala atau kesulitan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dialami selama proses pembelajaran IPA di dalam kelas. Wawancara ini
dilakukan oleh peneliti dengan narasumber guru kelas.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur fenomena alam ataupun sosial yang sedang diamati atau diteliti
(Sugiyono, 2017: 102). Instrumen pengumpulan data yang digunakan oleh
peneliti adalah instrumen tes dan non tes. Tes merupakan sebuah cara atau
teknik yang digunakan dalam kegiatan pengukuran. Tes mengandung
beberapa unsur pertanyaan, serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau soal
yang harus dijawab oleh peserta didik guna mengukur aspek pemahaman
peserta didik (Arifin, 2011: 118). Sedangkan perubahan tingkah laku yang
melibatkan indera-indera manusia dan bersifat konkret dapat diukur dengan
instrumen non tes (Masidjo, 1995: 58). Tiga syarat suatu instrumen penilaian
adalah valid, reliabel, dan useable (Wainer & Braun dalam Kusaeri, 2014: 50).
3.5.1 Lembar Tes
Instrumen tes yang digunakan oleh peneliti adalah tes tertulis pilihan
ganda dan isian singkat. Soal pilihan ganda adalah soal yang memiliki
konstruksi pokok soal (stem) dan alternatif jawaban (option) (Latip, 2018:
161). Pada jenjang pendidikan dasar kelas rendah menggunakan pilihan
jawaban yang terdiri dari tiga pilihan jawaban. Selanjutnya soal isian
adalah soal yang menuntut peserta untuk memberikan jawaban singkat
berupa kata, frasa, nama, tempat, nama tokoh, lambang, atau kalimat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
sudah pasti (Latip, 2018: 160). Soal ini akan dihubungkan dalam beberapa
soal prestest berupa soal pilihan ganda, soal posttest 1, dan soal posttest 2
berupa soal isian singkat. Soal pretest sebenarnya digunakan untuk
mengkonfirmasi kondisi rendahnya hasil belajar peserta didik, di mana
selanjutnya data hasil pretest digabungkan dengan nilai tahun ajaran 2018/
2019 sehingga menjadi kondisi awal yang menjadi acuan penelitian.
Berikut adalah tabel yang berisi Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar,
dan Indikator yang digunakan dalam penelitian:
Tabel 3.2. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator
1. Memahami ciri-
ciri dan
kebutuhan
makhluk hidup
serta hal-hal yang
mempengaruhi
perubahan pada
makhluk hidup.
1.2 Menggolongkan
makhluk hidup
secara
sederhana.
1.2.1 Menjelaskan
penggolongan
hewan
berdasarkan jenis
penutup tubuh.
1.2.2 Mengidentifikasi
jenis-jenis
penutup tubuh
pada hewan.
1.2.3 Menjelaskan
jenis-jenis
penutup tubuh
pada hewan.
1.2.4 Menggolongkan
hewan
berdasarkan
penutup tubuh.
Berdasarkan tabel tersebut, Standar Kompetensi yang digunakan
adalah memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal
yang mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup. Kompetensi Dasar
yang digunakan adalah 1.2 menggolongkan makhluk hidup secara
sederhana, di mana dibagi ke dalam 4 indikator.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berikut adalah mengenai kisi-kisi instrumen tes yang digunakan oleh
peneliti:
1. Pretest
Di bawah ini merupakan tabel kisi-kisi tes untuk pretest berupa soal
pilihan ganda yang digunakan:
Tabel 3.3. Kisi-kisi Pretest
No Indikator Jumlah
Soal
Nomor
Soal
1 Menjelaskan penggolongan hewan
berdasarkan jenis penutup tubuh. 4 1, 2, 3, 4
2 Mengidentifikasi jenis-jenis
penutup tubuh pada hewan. 2 6, 9
3 Menggolongkan hewan berdasarkan
penutup tubuh. 4 5, 7, 8, 10
Total 10 10
Berdasarkan tabel tersebut, terdapat 3 indikator yang diuji pada
pretest. Indikator pertama memiliki 4 soal dengan pembagian di nomor
1, 2, 3, dan 4. Indikator yang kedua adalah 2 soal dengan pembagian di
nomor 6 dan 9, selanjutnya indikator ketiga terdapat 4 soal pada nomor
5, 7, 8, dan 10.
2. Posttest 1
Di bawah ini merupakan tabel kisi-kisi tes untuk posttest 1 berupa soal
isian singkat yang digunakan:
Tabel 3.4. Kisi-kisi Posttest 1
No Indikator Jumlah
Soal
Nomor
Soal
1 Menjelaskan penggolongan hewan
berdasarkan jenis penutup tubuh. 1 1
2 Mengidentifikasi jenis-jenis penutup
tubuh pada hewan. 6
2, 5, 6, 7,
8, 10
3 Menggolongkan hewan berdasarkan
penutup tubuh. 3 3, 4, 9
Total 10 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berdasarkan tabel tersebut, terdapat 3 indikator yang diuji dalam
posttest 1. Indikator pertama memiliki 1 soal dengan pembagian di
nomor 1. Indikator yang kedua adalah 6 soal dengan pembagian di
nomor 2, 5, 6, 7, 8, dan 10. Selanjutnya indikator ketiga terdapat 3 soal
pada nomor 3, 4, dan 9.
3. Posttest 2
Di bawah ini merupakan tabel kisi-kisi tes untuk posttest 2 berupa soal
isian singkat yang digunakan:
Tabel 3.5. Kisi-kisi Posttest 2
No Indikator Jumlah
Soal
Nomor
Soal
1 Menjelaskan penggolongan hewan
berdasarkan jenis penutup tubuh. 1 1
2 Mengidentifikasi jenis-jenis penutup
tubuh pada hewan. 4 3, 5, 8, 9
3 Menjelaskan jenis-jenis penutup
tubuh pada hewan. 2 4, 7
4 Menggolongkan hewan berdasarkan
penutup tubuh. 3 2, 6, 10
Total 10 10
Berdasarkan tabel tersebut, terdapat 4 indikator yang diuji pada
posttest 2. Indikator pertama memiliki 1 soal dengan pembagian di
nomor 1. Indikator yang kedua adalah 4 soal dengan pembagian di
nomor 3, 5, 8 dan 9. Selanjutnya indikator ketiga terdapat 2 soal pada
nomor 4 dan 7. Terakhir indikator keempat memuat 3 soal pada nomor
2, 6, dan 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
3.5.2 Lembar Non tes
Perubahan tingkah laku yang melibatkan indera-indera manusia dan
bersifat konkret dapat diukur dengan instrumen non tes (Masidjo, 1995:
58). Alat pengukuran non tes berupa rangkaian pertanyaan atau pernyataan
yang harus dijawab secara sengaja dan dimaksudkan untuk mengukur
kemampuan hasil belajar yang dapat diamati secara konkret dari individu
maupun suatu kelompok (Masidjo, 1995: 59). Instrumen penelitian non tes
yang digunakan oleh peneliti adalah lembar observasi dan wawancara.
Lembar observasi dan wawancara ini digunakan oleh peneliti untuk
menambah dan memperkuat data yang akan diteliti.
3.5.2.1 Lembar Observasi
Lembar observasi adalah lembar yang digunakan untuk pedoman
pengamatan dan pencatatan secara logis, sistematis, objektif, dan rasional
mengenai berbagai macam fenomena yang benar-benar terjadi atau sistuasi
yang sengaja dibuat untuk mencapai sebuah tujuan tertentu (Arifin, 2011:
159). Di bawah ini merupakan tabel pedoman observasi yang digunakan
dalam penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 3.6. Pedoman Observasi
No.
Item Kisi-kisi Observasi Objek yang Diamati
1, 2
Ketersediaan media
pembelajaran IPA di
kelas
Terdapat media pembelajaran yang terletak
di dalam kelas untuk pembelajaran IPA
Media pembelajaran dalam kondisi layak
untuk digunakan
3, 4
Penggunaan media
pembelajaran IPA
dalam pembelajaran
di kelas
Guru menggunakan media atau benda
konkret dalam menjelaskan pembelajaran
IPA
Guru menguasai penggunaan media
pembelajaran IPA
5, 6
Cara penggunaan
media pembelajaran
di kelas
Guru menjelaskan cara penggunaan media
kepada peserta didik
Peserta didik terlibat dalam penggunaan
media pembelajaran
7, 8 Pembelajaran yang
diterapkan oleh guru
Guru menggunakan metode pembelajaran
yang menarik
Guru menyampaikan materi pembelajaran
dengan jelas
9, 10
Kesulitan belajar
yang dialami peserta
didik dalam
pembelajaran di kelas
Peserta didik mengalami kesulitan ketika
mengikuti proses pembelajaran IPA di kelas
Peserta didik mengalami kesulitan
mengerjakan soal IPA
Tabel tersebut menunjukkan bahwa ada 10 topik yang akan diobservasi
oleh peneliti terkait dengan belajar dan proses pembelajaran di dalam
kelas. Selain itu, penggunaan sebuah media pembelajaran juga akan
menjadi fokus peneliti selama melakukan observasi dalam proses
pembelajaran di kelas mata pelajaran IPA.
3.5.2.2 Lembar Wawancara
Wawancara adalah kegiatan yang menuntut peneliti mengadakan
sebuah pembicaraan terencana terhadap subjek yang diteliti, dengan
pertanyaan lisan yang telah dipersiapkan untuk mendapatkan data yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
diharapkan (Suparno, 2008: 50). Data yang diperoleh digunakan oleh
peneliti untuk membantu peneliti dalam menambah data dalam penelitian
Tabel 3.7. Pedoman Wawancara
No. Topik Pertanyaan
1. Ketersediaan media pembelajaran di sekolah
2. Ketersediaan media pembelajaran di ruang kelas
3. Kesulitan atau kendala yang dialami dalam proses pembelajaran
4. Metode atau cara mengajar yang diterapkan dalam proses
pembelajaran
5. Tingkat kognitif peserta didik
Tabel pedoman wawancara menjelaskan bahwa 5 topik pertanyaan
yang diajukan kepada guru kelas. Kelima topik tersebut adalah
ketersediaan media pembelajaran di sekolah, ketersediaan media
pembelajaran di ruang kelas, kesulitan atau kendala yang dialami dalam
proses pembelajaran, metode atau cara mengajar yang diterapkan dalam
proses pembelajaran, dan tingkat kognitif peserta didik.
3.6 Teknik Pengujian Instrumen
3.6.1 Uji Validitas
Validitas berasal dari kata “validity” yang memiliki arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu tes atau alat ukur dalam menjalankan fungsi
pengukurannya pada sebuah proses penelitian. (Azwar, 2012: 8). Validitas
adalah pertimbangan yang paling utama dalam mengevaluasi kualitas tes
sebagai instrumen pengukuran. Konsep dari validitas mengacu pada sebuah
kelayakan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan inferensi tertentu yang dapat
dibuat berdasarkan skor hasil tes yang dimaksud. Validasi adalah proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
pengumpulan bukti-bukti yang dapat mendukung inferensi atau penelitian
yang dimaksudkan (AERA/ APA/ NCME Standards Document dalam Wainer
dan Braun, 1988). Uji validitas ini bertujuan untuk mengetahui valid atau
tidaknya suatu instrumen penelitian. Penentuan validitas suatu aitem juga
didapatkan dari membandingkan r hitung dengan r tabel yang telah
ditentukan berdasarkan dengan jumlah subjek. Suatu aitem soal dikatakan
valid apabila r hitung lebih besar daripada r tabel. Pengukuran dikatakan
memiliki validitas yang tinggi apabila menghasilkan data yang secara akurat
memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur seperti dikehendaki
oleh tujuan pengukuran tersebut. Uji validitas instrumen penelitian ini
adalah sebagai berikut:
3.6.1.1 Validitas Isi
Validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas yang diperoleh
setelah dilakukan penganalisisan, penelusuran atau pengujian terhadap isi
yang terkandung dalam tes hasil belajar tersebut (Sudaryono dkk, 2013:
105). Sejalan dengan Sudaryono, Azwar (2012: 42) mengemukakan bahwa
validitas isi merupakan validitas yang diuji kelayakan atau relevansi isi tes
melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau expert
judgement. Pertanyaan yang dicari jawabannya melalui validasi ini adalah
“apakah masing-masing aitem dalam tes layak untuk mengungkap atribut
yang diukur”. Instrumen haruslah komprehensif dan relevan dengan tujuan
ukur dan tidak keluar dari batasan ukur. Dapat dikatakan bahwa apabila
suatu tes yang telah dipersiapkan telah memuat konsep yang diajarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
maka tes tersebut telah memiliki validitas isi. Uji validitas ini melibatkan
guru sebagai panel yang berkompeten di sekolah dasar. Guru mengecek
dan melakukan uji validitas dengan memberikan nilai 1 – 4 sesuai dengan
kriteria yang tertera pada lembar uji validitas. Hasil perhitungan uji
validitas isi adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8. Hasil Uji Validitas Isi oleh Ahli
Instrumen Skor
Maksimal Validator
Total
Skor Nilai Rata-rata
Soal
Pretest 20
Guru SD I 17 3,4 3,6
Guru SD II 19 3,8
Soal
Posttest 1 20
Guru SD I 19 3,8 3,8
Guru SD II 19 3,8
Soal
Posttest 2 20
Guru SD I 19 3,8 3,8
Guru SD II 19 3,8
Lembar
RPP 72
Guru SD I 62 3,4 3,6
Guru SD II 69 3,8
Lembar
Observasi 40
Guru SD
Kelas IV 32 3,2 3,2
Berdasarkan hasil uji validitas isi yang berkaitan dengan instrumen
pembelajaran diketahui bahwa soal pretest memiliki nilai rata-rata 3,6
dengan kriteria sangat baik. Soal posttest 1 memiliki nilai rata-rata 3,8
dengan kriteria sangat baik dan soal posttest 2 memiliki nilai rata-rata 3,8
dengan kriteria sangat baik. Selanjutnya adalah Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran yaitu mendapatkan nilai rata-rata 3,6 dengan kriteria sangat
baik. Terakhir adalah pedoman observasi yang mendapat nilai rata-rata 3,2
dengan kriteria baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3.6.1.2 Validitas Konstruk
Validitas konstruk adalah validitas yang menunjukkan sejauh mana
hasil tes mampu mengungkap suatu ciri atau suatu konstrak teoritik yang
hendak diukurnya (Allen dan Yen dalam Azwar 2012: 45). Validitas
konstruk mengacu kepada sejauh mana suatu instrumen mengukur konsep
dari suatu teori yang menjadi dasar penyusunan instrumen (Widoyoko,
2009: 131).
1. Validitas Konstruk oleh Ahli
Uji validitas ini dilakukan oleh ahli atau guru dengan menilai soal-
soal yang diberikan oleh peneliti. Penilaian ini dilakukan dengan
memberi skor 1-4 sesuai dengan kriteria yang ada. Tujuan dari uji
validitas ini adalah agar diketahui tingkat kesesuaian soal dengan
tingkat pemahaman peserta didik menurut ahli atau guru. Berikut
adalah hasil validasi tersebut:
Tabel 3.9. Hasil Uji Validitas Konstruk Soal oleh Ahli
Instrumen Skor
Maksimal Validator
Total
Skor Nilai
Rata-
rata
Soal
Pretest 40
Guru SD I 34 3,4 3,65
Guru SD II 39 3,9
Soal
Posttest 1 40
Guru SD I 35 3,5 3,7
Guru SD II 39 3,9
Soal
Posttest 2 40
Guru SD I 36 3,6 3,8
Guru SD II 40 4,0
Berdasarkan hasil uji validitas yang berkaitan dengan instrumen
pembelajaran diketahui bahwa soal pretest memiliki nilai rata-rata 3,65
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
dengan kriteria sangat baik. Soal posttest 1 memiliki nilai rata-rata 3,7
dengan kriteria sangat baik. Terakhir ialah soal posttest 2 memiliki
nilai rata-rata 3,8 dengan kriteria sangat baik.
2. Validitas Konstruk oleh Peserta Didik
Validitas ini dilakukan oleh peserta didik dengan mengerjakan soal
yang diberikan oleh peneliti. Tujuannya adalah mengetahui kesesuaian
soal yang diberikan dengan tingkat pemahaman peserta didik.
Selanjutnya, hasil-hasil tersebut dilakukan analisis menggunakan SPSS
16.0. dari data analisis akan diketahui soal penelitian yang valid dan
tidak valid. Cara mengetahui soal tersebut valid atau tidak dengan
membaca hasil r hitung dan dibandingkan dengan r tabel. Apabila r
hitung > r tabel maka soal dapat dikatakan valid, namun apabila r
hitung < r tabel diketahui bahwa soal tersebut tidak valid. Berikut
adalah data hasil uji validitas soal yang telah dianalisis:
a. Soal Pretest
Di bawah ini, hasil uji validitas soal pretest yang telah dianalisis:
Tabel 3.10. Hasil Uji Validitas Soal Pretest menggunakan SPSS 16.0
Nomor Soal r hitung SPSS r hitung tabel Validasi
1 0,070 0,367 Tidak Valid
2 0,414 0,367 Valid
3 0,354 0,367 Tidak Valid
4 0,700 0,367 Valid
5 0,626 0,367 Valid
6 0,336 0,367 Tidak Valid
7 0,172 0,367 Tidak Valid
8 0,095 0,367 Tidak Valid
9 0,510 0,367 Valid
10 0,432 0,367 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Berdasarkan hasil uji validitas tersebut, didapatkan 5 soal valid
dan 5 soal tidak valid. Soal valid adalah nomor 2, 4, 5, 9, dan 10.
Sedangkan soal yang tidak valid adalah nomor 1, 3, 6, 7, dan 8.
b. Soal Posttest 1
Di bawah ini, hasil uji validitas soal posttest 1 yang telah
dianalisis:
Tabel 3.11. Hasil Validasi Soal Posttest 1 menggunakan SPSS 16.0
Nomor Soal r hitung SPSS r hitung tabel Validasi
1 0,591 0,367 Valid
2 0,526 0,367 Valid
3 0,563 0,367 Valid
4 0,716 0,367 Valid
5 0,159 0,367 Tidak Valid
6 0,393 0,367 Valid
7 0,717 0,367 Valid
8 0,736 0,367 Valid
9 0,754 0,367 Valid
10 0,518 0,367 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas tersebut, didapatkan 9 soal valid
dan 1 soal tidak valid. Soal valid adalah nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9,
dan 10. Sedangkan soal yang tidak valid adalah nomor 5.
c. Soal Posttest 2
Di bawah ini, hasil uji validitas soal posttest 2 yang telah
dianalisis:
Tabel 3.12. Hasil Validasi Soal Posttest 2 menggunakan SPSS 16.0
Nomor Soal r hitung SPSS r hitung tabel Validasi
1 0,405 0,367 Valid
2 0,326 0,367 Tidak Valid
3 0,717 0,367 Valid
4 0,571 0,367 Valid
5 0,492 0,367 Valid
6 0,383 0,367 Valid
7 0,466 0,367 Valid
8 0,567 0,367 Valid
9 0,497 0,367 Valid
10 0,126 0,367 Tidak Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Berdasarkan hasil uji validitas tersebut, didapatkan 8 soal valid
dan 2 soal tidak valid. Soal valid adalah nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
dan 9. Sedangkan soal yang tidak valid adalah nomor 2 dan 10.
3. Soal Penelitian yang Valid
Pada sub bab ini dijelaskan mengenai soal-soal penelitian valid
yang telah diuji validitasnya. Tujuannya adalah untuk mengetahui
masing-masing indikator telah terwakili oleh satu soal agar penelitian
tetap dapat dilaksanakan. Di bawah ini penjelasan soal-soal yang valid
dalam penelitian dan terbagi ke dalam 3 yaitu pretest, posttest 1, dan
posttest 2:
a. Soal Pretest
Tabel 3.13. Soal Pretest Valid sesuai Indikator
Indikator Nomor Soal Nomor Soal
Valid
1.2.1 Menjelaskan penggolongan
hewan berdasarkan jenis
penutup tubuh.
1, 2, 3, 4 2, 4
1.2.2 Mengidentifikasi jenis-jenis
penutup tubuh pada hewan. 6, 9 9
1.2.4 Menggolongkan hewan
berdasarkan penutup tubuh. 5, 7, 8, 10 5, 10
Jumlah 10 5
Dari tabel di atas, diketahui bahwa soal pretest memiliki 5 buah
soal valid dengan mewakili indikator yang diujikan. Indikator 1.2.1
diwakili oleh soal valid nomor 2 dan 4. Indikator 1.2.2 diwakili
oleh soal valid nomor 9. Indikator 1.2.4 diwakili oleh soal valid
nomor 5 dan 10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Soal Posttest 1
Tabel 3.14. Soal Posttest 1 Valid sesuai Indikator
Indikator Nomor Soal Nomor Soal
Valid
1.2.1 Menjelaskan penggolongan
hewan berdasarkan jenis
penutup tubuh.
1 1
1.2.2 Mengidentifikasi jenis-jenis
penutup tubuh pada hewan.
2, 5, 6, 7, 8,
10 2, 6, 7, 8, 10
1.2.4 Menggolongkan hewan
berdasarkan penutup tubuh. 3, 4, 9 3, 4, 9
Jumlah 10 9
Dari tabel di atas, diketahui bahwa soal posttest 1 memiliki 9
buah soal valid dengan mewakili indikator yang diujikan. Indikator
1.2.1 diwakili oleh soal valid nomor 1. Indikator 1.2.2 diwakili
oleh soal valid nomor 2, 6, 7, 8, dan 10. Indikator 1.2.4 diwakili
oleh soal valid nomor 3, 4, dan 9.
c. Soal Posttest 2
Tabel 3.15. Soal Posttest 2 Valid sesuai Indikator
Indikator Nomor Soal Nomor Soal
Valid
1.2.1 Menjelaskan penggolongan
hewan berdasarkan jenis
penutup tubuh.
1 1
1.2.2. Mengidentifikasi jenis-jenis
penutup tubuh pada hewan. 3, 5, 8, 9 3, 5, 8, 9
1.2.3. Menjelaskan jenis-jenis
penutup tubuh pada hewan 4, 7 4, 7
1.2.4. Menggolongkan hewan
berdasarkan penutup tubuh. 2, 6, 10 6
Jumlah 10 8
Dari tabel di atas, diketahui bahwa soal posttest 2 memiliki 8
buah soal valid dengan mewakili indikator yang diujikan. Indikator
1.2.1 diwakili oleh soal valid nomor 1. Indikator 1.2.2 diwakili
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
oleh soal valid nomor 3, 5, 8, dan 9. Indikator 1.2.3 diwakili oleh
soal valid nomor 4 dan 7. Indikator 1.2.4 diwakili oleh soal valid
nomor 6.
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah seberapa tingginya korelasi antara skor yang tampak
pada dua tes paralel (Allen dan Yen dalam Azwar, 2012: 28). Dikatakan
pula suatu reliabiltas adalah instrumen penilaian dari waktu ke waktu.
Maksudnya adalah apabila suatu aitem soal memiliki nilai Cronbach Alpha
> 0,70 maka instrumen tersebut dikatakan reliabel. Berarti, instrumen
penilaian ini dapat digunakan dari waktu ke waktu. Namun, dalam sumber
lain juga ada yang menyatakan bahwa soal tes dikatakan reliabel jika
memenuhi kriteria yaitu harga Cronbach Alpha > 0,60 (Nunally dalam
Ghozali, 2009: 46). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tingkat
reliabilitas sebesar > 0,70, hal ini didasari oleh semakin tinggi tingkat
reliabel suatu instrumen penelitian maka instrumen tersebut dapat digunakan
dari waktu ke waktu sesuai kebutuhan.
Koefisien reliabilitas tidak dapat diukur dalam satu angka yang pasti.
Hal ini disebabkan oleh pertama; koefisien reliabilitas yang diperoleh dari
perhitungan terhadap data empiris dari sekelompok subyek pada dasarnya
hanya sebuah estimasi dari reliabilitas sesungguhnya. Kedua; beraneka
macam jenis dan fungsi tes menuntut tingkat reliabilitas minimal yang tidak
sama sehingga penafsiran atas koefisien reliabilitas suatu hasil dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
pengukuran tidak dapat dilepaskan sama sekali dari fungsi dan tujuan
pengukuran. Well dan Wollack (Azwar, 2012: 98) mengemukakan bahwa
tes yang memiliki taruhan tinggi (high stakes) dan disusun secara
profesional harus memiliki koefisien 0,90. Hal ini berarti 10% dari nilai
tersebut dikatakan sebagai variasi eror. Selanjutnya tes yang dilaksanakan
dengan tingkat taruhan yang tidak begitu tinggi setidaknya memiliki
koefisien sebesar 0,80 – 0,85. Sedangkan untuk tes yang dilakukan di dalam
kelas atau penelitian tindakan kelas paling tidak memiliki koefisien sebesar
0,70 atau lebih. Uji reliabilitas ini menggunakan pengolahan data statistik
dengan SPSS 16.0.
Tabel 3.16. Kualifikasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Kualifikasi
0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
0,71 – 0,90 Tinggi
0,41 – 0,70 Cukup
0,21 – 0,40 Rendah
Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Hasil perhitungan reliabilitas instrumen penilaian kondisi awal (pretest),
siklus I (posttest 1), dan siklus II (posttest 2) dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 3.17. Reliabilitas Instrumen Penilaian
Instrumen Penilaian Koefisien Korelasi Kualifikasi
Soal Pretest 0,715 Tinggi
Soal Posttest 1 0,730 Tinggi
Soal Posttest 2 0,645 Cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3.7 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif. Data
kuantitatif diperoleh dari tes. Pada penelitian ini, analisis kuantitatif digunakan
untuk mengetahui capaian hasil belajar peserta didik dilihat dari soal-soal
yang diberikan. Perhitungan skor dilakukan dengan melihat ada atau tidaknya
peningkatan hasil belajar di setiap siklus. Hasil belajar peserta didik dapat
diukur dengan perhitungan seperti di bawah ini:
a. Melakukan perhitungan skor pada soal pilihan ganda dan soal isian
singkat. Skor setiap nomor sesuai ketentuan di bawah ini:
1) Soal pilihan ganda
a) Skor 1 untuk jawaban benar
b) Skor 0 untuk jawaban salah
2) Soal isian singkat
a) Skor 1 untuk jawaban benar
b) Skor 0 untuk jawaban salah
b. Melakukan perhitungan nilai peserta didik menggunakan rumus:
c. Melakukan perhitungan nilai rata-rata seluruh peserta didik menggunakan
rumus:
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑥 100
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑆𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
d. Melakukan perhitungan persentase peserta didik yang mencapai KKM
menggunakan rumus:
e. Membandingkan hasil perolehan nilai atau hasil belajar peserta didik pada
akhir setiap siklus dengan kondisi awal untuk mengetahui ada atau
tidaknya peningkatan hasil belajar peserta didik.
Hasil belajar peserta didik dikonsultasikan dengan pihak guru kelas
dan sekolah, hal ini berkaitan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang
sebelumnya sudah ditentukan oleh pihak SD Negeri Dekso II. KKM
ditentukan oleh satuan pendidikan yang mengacu pada standar kompetensi
kelulusan, dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik, mata
pelajaran, dan kondisi satuan pendidikan. Target ketuntasan secara
nasional diharapkan mencapai minimal 75. Namun, satuan pendidikan
dapat memulai dari bawah target nasional dan ditingkatkan secara
bertahap. Penentuan KKM ini juga dengan mempertimbangkan
karakteristik peserta didik, sarana dan prasarana sekolah, dan tingkat
kesulitan suatu KD atau Indikator (Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan). KKM yang digunakan oleh
peneliti dalam penelitian pada mata pelajaran IPA adalah sebagai berikut:
Tabel 3.18. Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
>70 Tuntas
< 70 Tidak Tuntas
𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑀𝑒𝑛𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖 𝐾𝐾𝑀
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝐷𝑖𝑑𝑖𝑘 𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3.8 Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan ini dapat dikatakan berhasil apabila hasil belajar
kognitif yang dicapai oleh peserta didik telah mencapai atau melebihi kriteria
yang ditentukan oleh peneliti dengan persetujuan guru kelas. Berikut adalah
tabel indikator keberhasilan dalam penelitian ini:
Tabel 3.19. Indikator Keberhasilan Penelitian
Indikator Kondisi
Awal
Target Akhir
Siklus I
Target Akhir
Siklus II
Nilai rata-rata hasil belajar
peserta didik 59,63 70 80
Persentase Jumlah Peserta
Didik yang mencapai
KKM
25,92% 70% 80%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada Bab 4 ini, peneliti membahas hasil penelitian yang telah dilaksanakan
dan pembahasannya.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Upaya Peningkatan Hasil Belajar menggunakan Media Pembelajaran
IPA berbasis Metode Montessori pada Materi Penggolongan Hewan
berdasarkan Penutup Tubuh
4.1.1.1 Kondisi Awal
Sebelum melakukan siklus penelitian tindakan kelas, peneliti
melakukan wawancara dengan guru kelas dan observasi terhadap proses
belajar mengajar yang dilaksanakan di kelas III SD Negeri Dekso II.
Tujuan diadakan wawancara adalah untuk mengetahui cara mengajar dan
letak kesulitan atau permasalahan yang dialami oleh guru selama
mengajar. Berdasarkan hasil wawancara, peneliti mengetahui bahwa guru
cenderung menyampaikan materi pelajaran dengan ceramah dan tanya
jawab. Selama proses pembelajaran pun tidak ada media pembelajaran
yang digunakan. Selanjutnya, tujuan observasi proses belajar mengajar di
sini adalah untuk mengetahui letak kesulitan yang dialami oleh guru
maupun peserta didik dalam pelaksanaan pembelajaran IPA. Terlihat
peserta didik yang malah fokus dengan diri sendiri bukan memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
penjelasan guru. Nampak ada yang bermain dengan pensil atau pulpennya,
berbicara dengan teman sebangku, dan bahkan ada yang makan ketika
proses pembelajaran berlangsung. Apabila guru memberikan pertanyaan
kepada peserta didik, hanya beberapa yang mengangkat tangan untuk
menjawab. Beberapa lainnya tidak peduli dengan apa yang sedang
didiskusikan di dalam kelas. Oleh karena itu, banyak peserta didik yang
terkadang harus bertanya dan meminta penjelasan kembali. Guru juga
menyadari bahwa penyampaian materi tidak menarik sehingga beberapa
peserta didik tidak memperhatikan sehingga akhirnya masih kebingungan.
Apalagi ditambah dengan pengucapan atau pelafalan kalimat yang guru
ucapkan tidak jelas, disebabkan suara sengau karena akibat mengalami
suatu penyakit. Dalam proses observasi, peneliti menemukan satu variabel
lain yang muncul yaitu mengenai motivasi belajar. Selama proses
pembelajaran berlangsung, terlihat motivasi belajar peserta didik yang
rendah; di mana kurangnya ketekunan untuk mengikuti pembelajaran,
peserta didik yang tidak memiliki dorongan untuk belajar, tidak adanya
penghargaan di dalam kelas, dan kurangnya kegiatan menarik yang
dilaksanakan.
Selain wawancara dan observasi, peneliti juga memberikan soal
prestest guna memastikan rendahnya hasil belajar peserta didik. Pemberian
soal prestest ini peneliti laksanakan pada hari Kamis, 8 November 2018.
Hasil pretest pada materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh
ini digabungkan dengan nilai tahun ajaran 2018/ 2019 yang peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
gunakan sebagai data kondisi awal. Di mana data kondisi awal ini
menunjukkan nilai rata-rata adalah 59,63 dengan persentase peserta didik
mencapai KKM adalah 25,92% dan peserta didik tidak mencapai KKM
adalah 74,07%. Data kondisi awal digunakan peneliti untuk merencanakan
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada siklus I.
4.1.1.2 Pelaksanaan Tiap Siklus
Pada sub bab ini, peneliti membahas mengenai pelaksanaan siklus I
dan II pada materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh
dengan menerapkan langkah-langkah yang telah ditentukan sebagai upaya
peningkatan hasil belajar.
1. Pelaksanaan Siklus I
Siklus I terdiri dari 2 pertemuan, setiap pertemuan alokasi waktu
70 menit atau 2 x 35 menit. Pertemuan pertama peneliti laksanakan
pada Rabu, 14 November 2018 pukul 09.45 – 10.55 WIB. Pertemuan
kedua pada Kamis, 15 November 2018 pukul 10.20 – 11.30 WIB.
a. Perencanaan
Peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Soal Evaluasi Siklus I,
Lembar Kerja Peserta Didik I dan II, dan media yang peneliti
gunakan untuk penyampaian materi penggolongan hewan
berdasarkan penutup tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
b. Pelaksanaan
Peneliti melaksanaan pertemuan siklus I ini sebanyak dua kali
dengan menerapkan penggunaan media pembelajaran IPA berbasis
metode Montessori. Adapun pelaksanaan tiap pertemuan pada
siklus I adalah sebagai berikut:
1) Pertemuan 1
Peneliti melaksanaan penelitian dengan bertindak sebagai
guru IPA yang mengajar materi penggolongan hewan
berdasarkan penutup tubuh. Di awal pembelajaran, guru
membimbing peserta didik untuk berdoa, guru memilih salah
satu peserta didik untuk memimpin doa di depan kelas. Guru
melakukan presensi sekaligus untuk mengenal masing-masing
peserta didik. Pada saat apersepsi, guru melakukan permainan
Tebak Gaya. Dari permainan ini, guru mengaitkan gaya hewan
dengan materi yang akan dijelaskan. Selanjutnya agar peserta
didik termotivasi untuk mengikuti pembelajaran yang akan
dilaksanakan, guru memberikan motivasi berupa Gerak dan
Lagu “Gulung-gulung”.
Setelah orientasi materi dan pelaksanaan pembelajaran
yang akan dilalui. Guru melanjutkan pada kegiatan inti
pertemuan pertama ini. Di depan kelas, guru memberikan
penjelasan mengenai penggolongan hewan berdasarkan
penutup tubuh disertai dengan tampilan gambar-gambar yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
mendukung. Setelah diberikan penjelasan, peserta didik
diberikan penjelasan mengenai media yang akan digunakan
dalam pembelajaran secara klasikal. Peserta didik duduk
melingkar dan memperhatikan guru yang sedang
mendemontrasikan media penggolongan hewan berdasarkan
penutup tubuh. Guru meminta 2 peserta didik untuk menjadi
contoh bagi yang lainnya. Langkah selanjutnya adalah
pembagian kelompok dan dilanjutkan dengan belajar
menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori. Selanjutnya, pemberian dan pengerjaan Lembar
Kerja Peserta Didik. Soal ini dikerjakan secara mandiri
sekaligus guru gunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman
peserta didik. Guru memberi 2 peserta didik untuk
menyampaikan hasil pekerjaan di depan kelas. Peserta didik
yang berhasil menjawab dengan benar diberikan Tepuk Tangan
“We Are The Best” secara bersamaan.
Pada kegiatan penutup, guru memberikan kesempatan
peserta didik untuk diskusi dan membuat kesimpulan secara
bersama. Refleksi guru berikan secara lisan untuk kelas rendah.
Pada pertemuan ini, guru tidak memberikan soal evaluasi
karena soal akan diberikan pada pertemuan kedua. Tidak lupa
guru memberikan sumber-sumber belajar yang dapat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
untuk belajar peserta didik. Di akhir pertemuan, guru
membimbing peserta didik untuk melakukan doa penutup.
2) Pertemuan 2
Peneliti melaksanaan penelitian dengan bertindak sebagai
guru IPA yang mengajar materi penggolongan hewan
berdasarkan penutup tubuh. Di awal pembelajaran, guru
membimbing peserta didik untuk berdoa, guru memilih salah
satu peserta didik untuk memimpin doa di depan kelas. Guru
melakukan presensi kehadiran peserta didik. Guna
mengingatkan peserta didik pada materi di hari sebelumnya,
guru melaksanakan tindakan apersepsi berupa Tebak Nama
Hewan. Agar peserta didik termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran yang akan dilaksanakan, guru memberikan
motivasi berupa Gerak dan Lagu “Gulung-gulung”.
Setelah orientasi materi dan pelaksanaan pembelajaran
yang akan dilalui. Guru melanjutkan pada kegiatan inti
pertemuan kedua ini. Di depan kelas, guru memberikan
kembali sedikit penjelasan mengenai penggolongan hewan
berdasarkan penutup tubuh secara lisan dan disertai dengan
contoh hewan 3D yang mendukung. Setelah diberikan
penjelasan, peserta didik dibagi ke dalam 2 kelompok besar..
Peserta didik duduk melingkar dan media penggolongan hewan
berdasarkan penutup tubuh secara bergantian dengan teratur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Langkah selanjutnya adalah pemberian dan pengerjaan Lembar
Kerja Peserta Didik secara berkelompok. Guru memberi
kesempatan kepada masing-masing wakil kelompok untuk
menyampaikan hasil pekerjaan di depan kelas. Peserta didik
yang berhasil menjawab dengan benar diberikan Tepuk Tangan
“We Are The Best” secara bersamaan.
Pada kegiatan penutup, guru memberikan kesempatan
peserta didik untuk berdiskusi dan membuat kesimpulan secara
bersama. Refleksi guru berikan secara lisan untuk kelas rendah.
Pada pertemuan ini, guru memberikan soal evaluasi atau
posttest 1 guna mengukur hasil belajar peserta didik dalam
siklus I ini. Di akhir pertemuan, guru memberikan penghargaan
kepada peserta didik yang mengikuti siklus I dengan baik,
kemudian membimbing peserta didik untuk melakukan doa
penutup.
c. Observasi
Peneliti melaksanakan observasi pada saat proses pelaksanaan
tindakan siklus I. Peneliti melaksanaan observasi dibantu oleh wali
kelas III. Tujuan diadakan observasi ini adalah untuk mengetahui
tingkat keberhasilan dan kendala yang dihadapi selama
pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini, serta untuk mengetahui
motivasi belajar peserta didik apakah terjadi peningkatan atau tidak
selama kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Pada pertemuan 1 dan 2 siklus I ini, wali kelas memberikan
beberapa motivasi kepada guru agar mental lebih siap bekerja di
lapangan. Menurut beliau, guru masih kurang tegas
mengkondisikan kelas, namun sudah percaya diri. Media yang
digunakan pun sangat membangkitkan semangat peserta didik.
Wali kelas juga menuturkan beberapa kekurangan yang harus
diperhatikan dan diperbaiki. Beberapa peserta didik masih
cenderung pasif di dalam kelas. Tercatat ada 8 peserta didik yang
mengalami kebingungan saat mengerjakan soal evaluasi siklus I.
d. Refleksi
Peneliti melaksanakan refleksi sebagai kegiatan akhir siklus I
dengan melihat kembali kendala-kendala yang dihadapi dan cara
pemecahan masalah yang dapat diterapkan pada siklus II.
Berdasarkan observasi dan pendapat wali kelas, penggunaan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori ini berpengaruh
cukup baik terhadap kemampuan peserta didik membawa diri di
dalam kelas. Namun, tercatat 8 peserta didik yang masih kurang
dalam mengikuti proses pembelajaran. Peneliti juga masih kurang
tegas dalam mengkondisikan peserta didik di dalam kelas yang
cenderung membuat keributan. Menyikapi kekurangan yang ada,
peneliti berupaya untuk memperbaiki diri agar mampu
melaksanakan proses belajar mengajar yang semakin baik. Maka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
dari itu, peneliti melanjutkan penelitian ke siklus II untuk mencapai
target yang ditentukan pada indikator keberhasilan.
2. Pelaksanaan Siklus II
Siklus II terdiri dari 2 pertemuan, setiap pertemuan alokasi waktu
70 menit atau 2 x 35 menit. Pertemuan pertama peneliti laksanakan
pada Rabu, 21 November 2018 pukul 09.45 – 10.55 WIB. Pertemuan
kedua pada Kamis, 22 November 2018 pukul 10.20 – 11.30 WIB.
a. Perencanaan
Peneliti telah melaksanakan penelitian siklus I dan melakukan
evaluasi terhadap pelaksanaannya. Dari hasil tersebut, peneliti
kemudian mempersiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II, Soal Evaluasi Siklus
II, Lembar Kerja Peserta Didik I dan II, dan media pembelajaran
yang peneliti gunakan berupa kartu-kartu soal dan kartu control of
error untuk penyampaian materi penggolongan hewan berdasarkan
penutup tubuh.
b. Pelaksanaan
Peneliti melaksanaan pertemuan siklus II ini sebanyak dua kali
dengan menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori berupa kartu-kartu. Adapun pelaksanaan tiap
pertemuan pada siklus II adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
1) Pertemuan 1
Peneliti melaksanaan penelitian dengan bertindak sebagai
guru IPA yang mengajar materi penggolongan hewan
berdasarkan penutup tubuh. Di awal pembelajaran, guru
membimbing peserta didik untuk berdoa, guru memilih salah
satu peserta didik untuk memimpin doa di depan kelas. Guru
melakukan presensi sekaligus menyiapkan peserta didik agar
siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada tindakan apersepsi,
peneliti melakukan permainan Kartu Domino atau Kartu
Sambung Kata. Dari permainan ini, guru mengaitkannya
dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Guru memberikan
permainan ini dengan tujuan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengingat materi pada pertemuan siklus I.
Selanjutnya, agar peserta didik termotivasi untuk mengikuti
pembelajaran yang akan dilaksanakan, guru memberikan
motivasi berupa Gerak dan Lagu “Pick A Banana”.
Setelah orientasi materi dan pelaksanaan pembelajaran
yang akan dilalui, guru melanjutkan pada kegiatan inti
pertemuan pertama pada siklus II ini. Di depan kelas, guru
memberikan lagi beberapa penjelasan mengenai penggolongan
hewan berdasarkan penutup tubuh. Setelah diberikan
penjelasan materi, peserta didik diberikan penjelasan mengenai
media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
duduk di tempat duduk masing-masing dan memperhatikan
guru yang sedang mendemontrasikan media penggolongan
hewan berdasarkan penutup tubuh. Guru meminta 2 peserta
didik untuk menjadi contoh bagi yang lainnya. Langkah
selanjutnya adalah memberi kesempatan kepada setiap peserta
didik untuk maju ke depan dan mencoba menggunakan media
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh. Setelah
semua peserta didik berkesempatan mencoba media, guru
melanjutkan pada langkah yang selanjutnya. Langkah
selanjutnya adalah pemberian dan pengerjaan Lembar Kerja
Peserta Didik. Soal ini dikerjakan secara mandiri sekaligus
guru gunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta
didik. Guru memberi 2 peserta didik untuk menyampaikan
hasil pekerjaan di depan kelas. Peserta didik yang berhasil
menjawab dengan benar diberikan Tepuk Tangan “Jempol”
secara bersamaan.
Pada kegiatan penutup, guru memberikan kesempatan
peserta didik untuk berdiskusi dan membuat kesimpulan secara
bersama. Refleksi guru berikan secara lisan untuk kelas rendah.
Pada pertemuan ini, guru tidak memberikan soal evaluasi
karena soal akan diberikan pada pertemuan kedua. Tidak lupa
guru memberikan sumber-sumber belajar yang dapat digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
untuk belajar peserta didik. Di akhir pertemuan, guru
membimbing peserta didik untuk melakukan doa penutup.
2) Pertemuan 2
Peneliti melaksanaan penelitian dengan bertindak sebagai
guru IPA yang mengajar materi penggolongan hewan
berdasarkan penutup tubuh. Di awal pembelajaran, guru
membimbing peserta didik untuk berdoa, guru memilih salah
satu peserta didik untuk memimpin doa di depan kelas. Guru
melakukan presensi sekaligus menyiapkan peserta didik agar
siap mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada tindakan apersepsi,
peneliti melakukan tanya jawab guna mengingatkan peserta
didik pada kegiatan sebelumnya. Guru menjelaskan kegiatan
yang akan dilaksankan pada hari itu. Selanjutnya, guru
memberikan motivasi berupa Gerak dan Lagu “Pick A
Banana”.
Setelah orientasi materi dan pelaksanaan pembelajaran
yang akan dilalui, guru melanjutkan pada kegiatan inti
pertemuan kedua pada siklus II ini. Di depan kelas, guru
memberikan beberapa penjelasan mengenai penggolongan
hewan berdasarkan penutup tubuh. Setelah diberikan
penjelasan, peserta didik diberikan penjelasan mengenai media
yang akan digunakan dalam pembelajaran. Peserta didik duduk
di tempat duduk masing-masing dan memperhatikan guru yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
sedang mendemontrasikan media penggolongan hewan
berdasarkan penutup tubuh. Guru membagi kelas menjadi 2
kelompok, masing-masing kelompok akan diberikan 1 set
media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Langkah
selanjutnya adalah memberi kesempatan kepada setiap peserta
didik di dalam kelompok untuk menggunakan media
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh. Setelah
semua peserta didik berkesempatan mencoba media. Langkah
selanjutnya adalah pemberian dan pengerjaan Lembar Kerja
Peserta Didik. Soal yang diberikan ini dikerjakan oleh peserta
didik secara berkelompok. Guru memberi kesempatan kepada
masing-masing wakil kelompok untuk menyampaikan hasil
pekerjaan di depan kelas. Peserta didik yang berhasil menjawab
dengan benar diberikan Tepuk Tangan “Jempol” secara
bersamaan.
Pada kegiatan penutup, guru memberikan kesempatan
peserta didik untuk berdiskusi dan membuat kesimpulan secara
bersama. Refleksi guru berikan secara lisan untuk kelas rendah.
Pada pertemuan ini, guru memberikan soal evaluasi atau
posttest 2 guna mengukur hasil belajar peserta didik dalam
siklus II ini. Di akhir pertemuan, guru memberikan
penghargaan kepada peserta didik yang mengikuti siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
dengan baik, kemudian membimbing peserta didik untuk
melakukan doa penutup.
c. Observasi
Pada kegiatan observasi ini, peneliti dibantu oleh seorang guru
kelas IV SD Negeri Dekso II yaitu Ibu Nani. Hal ini dikarenakan
beliau ingin melihat proses pembelajaran yang dilaksanakan
dengan menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori ini. Guru memberikan beberapa pendapatnya setelah
berakhirnya siklus II ini. Dari penuturan beliau, peneliti sudah baik
dalam melakukan dan mengatur jalannya pembelajaran. Selain itu,
peneliti melakukan observasi terhadap motivasi belajar peserta
didik selama mengikuti proses pembelajaran di mana terlihat sudah
mengalami peningkatan.
Dari penggunaan media ini terbukti membantu peserta didik
dalam berpikir dan membangun pemahamannya mengenai materi
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh. Kendala atau
kesulitan yang dapat diamati dan dirasakan hanyalah pada
kemampuan peneliti dalam menggunakan bahasa yang lebih
komunikatif dengan peserta didik. Selain itu, semua sudah baik
dari segi guru dan peserta didiknya. Hasil belajar peserta didik juga
telah mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
d. Refleksi
Kendala atau kesulitan peneliti pada siklus I mengenai pengelolaan
kelas pun sudah diperbaiki pada siklus II ini. Menurut pendapat
guru, peneliti sudah baik dalam melakukan pengelolaan kelas
dengan tidak menggunakan Reward and Punishment. Dengan
demikian, peneliti sudah berhasil melakukan penelitian pada siklus
II ini. Hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan menjadi
87,40. Hasil ini tentu cukup meningkat dibandingkan dengan hasil
pada siklus I. Peningkatan dari siklus I ke siklus II ini tentunya
telah melampaui target capaian di siklus II, maka dari itu penelitian
mengenai peningkatan hasil belajar peserta didik dicukupkan
sampai siklus II.
4.1.2 Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik menggunakan Media
Pembelajaran IPA berbasis Metode Montessori
4.1.2.1 Hasil Penelitian Siklus I
Pada sub bab ini peneliti memaparkan dan membahas hasil belajar siklus I.
Pemberian tes evaluasi atau posttest 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 15
November 2019. Adapun hasil belajar peserta didik siklus I adalah sebagai
berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Tabel 4.1. Hasil Belajar Peserta Didik Siklus I
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1. SJ 70 80 Tuntas
2. AF 70 90 Tuntas
3. AA 70 60 Tidak Tuntas
4. RD 70 90 Tuntas
5. ALS 70 60 Tidak Tuntas
6. RFF 70 70 Tuntas
7. ATK 70 80 Tuntas
8. GNS 70 80 Tuntas
9. DNS 70 80 Tuntas
10. EGR 70 60 Tidak Tuntas
11. FDL 70 80 Tuntas
12. AFQ 70 70 Tuntas
13. FNY 70 60 Tidak Tuntas
14. FRD 70 100 Tuntas
15. NND 70 90 Tuntas
16. HND 70 70 Tuntas
17. HLD 70 60 Tidak Tuntas
18. RZN 70 80 Tuntas
19. SF 70 100 Tuntas
20. NJW 70 60 Tidak Tuntas
21. DL 70 30 Tidak Tuntas
22. HNA 70 90 Tuntas
23. RA 70 60 Tidak Tuntas
24. RN 70 80 Tuntas
25. RNA 70 90 Tuntas
26. RF 70 70 Tuntas
27. NYA 70 80 Tuntas
Jumlah 2.020
Rata-rata 74,81
Persentase Tuntas 70,37
Persentase Tidak Tuntas 29,62
Dari data hasil belajar di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata adalah
74,81 dengan jumlah peserta didik mencapai KKM adalah 70,37%. Hasil
ini tentu telah mengalami peningkatan cukup signifikan dari data kondisi
awal dan telah mencapai target capaian siklus I.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
4.1.2.2 Hasil Penelitian Siklus II
Pada sub bab ini peneliti memaparkan dan membahas hasil belajar siklus
II. Pemberian tes evaluasi atau posttest 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 22
November 2019. Adapun hasil belajar peserta didik siklus I adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.2. Hasil Belajar Peserta Didik Siklus II
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1. SJ 70 100 Tuntas
2. AF 70 90 Tuntas
3. AA 70 80 Tuntas
4. RD 70 100 Tuntas
5. ALS 70 80 Tuntas
6. RFF 70 80 Tuntas
7. ATK 70 80 Tuntas
8. GNS 70 90 Tuntas
9. DNS 70 90 Tuntas
10. EGR 70 80 Tuntas
11. FDL 70 90 Tuntas
12. AFQ 70 80 Tuntas
13. FNY 70 80 Tuntas
14. FRD 70 90 Tuntas
15. NND 70 80 Tuntas
16. HND 70 100 Tuntas
17. HLD 70 90 Tuntas
18. RZN 70 90 Tuntas
19. SF 70 100 Tuntas
20. NJW 70 90 Tuntas
21. DL 70 50 Tidak Tuntas
22. HNA 70 100 Tuntas
23. RA 70 80 Tuntas
24. RN 70 90 Tuntas
25. RNA 70 80 Tuntas
26. RF 70 100 Tuntas
27. NYA 70 100 Tuntas
Jumlah 2.360
Rata-rata 87,40
Persentase Tuntas 96,29
Persentase Tidak Tuntas 3,70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Dari data hasil belajar di atas, diketahui bahwa nilai rata-rata adalah
87,40 dengan jumlah peserta didik mencapai KKM adalah 96,29%. Hasil
ini tentu telah mengalami peningkatan dari data siklus I dan telah
mencapai target capaian siklus II.
Secara keseluruhan, peningkatan hasil belajar peserta didik pada
penelitian ini diukur dengan data kondisi awal, posttest 1 yang diberikan
sebagai soal evaluasi siklus I, dan posttest 2 yang diberikan sebagai soal
evaluasi siklus II. Data hasil belajar peserta didik dapat dilihat dan
dipahami dari tabel berikut:
Tabel 4.3. Hasil Analisis Data Penelitian
Variabel Kondisi
Awal
Siklus I Pening
katan
Siklus II Pening
katan Target Capaian Target Capaian
Nilai rata-
rata hasil
belajar
peserta
didik
59,63 70 74,81 15,18 80 87,40 12,59
Persentase
jumlah
peserta
didik yang
capai
KKM
25,92% 70% 70,37% 44,45% 80% 96,29% 25,92%
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa penerapan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori ini memberikan hasil atau
meningkatnya hasil belajar peserta didik. Diketahui bahwa nilai rata-rata
hasil belajar peserta didik pada materi penggolongan hewan berdasarkan
penutup tubuh pada siklus I adalah 74,81; meningkat 15,18 dari kondisi
awal 59,63. Selanjutnya adalah nilai siklus II meningkat 12,59 menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
87,40. Peningkatan persentase jumlah peserta didik yang mencapai KKM
pada siklus I adalah 70,37%; meningkat 44,45% dari presentasi awal
25,92%. Pada siklus II meningkat 25,92% menjadi 96,29%.
Dari data tersebut, peneliti menunjukkan data hasil belajar peserta
didik ini dalam sebuah grafik sebagai berikut:
Bagan 4.1. Grafik Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik
4.1.3 Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik menggunakan Media
Pembelajaran IPA berbasis Metode Montessori
Pada sub bab ini dibahas mengenai variabel motivasi belajar yang
muncul pada saat penelitian dilaksanakan. Variabel ini memang awalnya
tidak diukur dalam penelitian, namun seiring meningkatnya hasil belajar
peserta didik ternyata motivasi belajar juga meningkat. Maka dari itu,
variabel motivasi belajar juga dilakukan pembahasan. Motivasi belajar
adalah dorongan internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang
59,63
74,8187,40
25,92%
70,37%
96,29%
0
20
40
60
80
100
120
Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
Ra
ta-r
ata
Ha
sil B
ela
jar
Kondisi Penilaian
Grafik Peningkatan Hasil Belajar
Nilai Rata-rata
Persentase Tuntas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan
beberapa indikator atau unsur yang mendukung (Uno, 2011: 23).
Di bawah ini dipaparkan mengenai hasil observasi motivasi belajar yang
dilakukan pada siklus I dan siklus II.
4.1.3.1 Observasi Motivasi Belajar Siklus I
Di bawah ini merupakan hasil dari observasi motivasi belajar peserta
didik siklus I pada pertemuan 1 dan 2. Data yang didapatkan merupakan
gabungan dari pertemuan 1 dan 2, sehingga dihasilkan data sebagai
berikut:
Tabel 4.4 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I
No. Indikator Nomor Skor Kategori
1. Adanya hasrat dan
keinginan untuk berhasil 3, 4, 5 2,83 Baik
2. Adanya dorongan dan
kebutuhan belajar
1, 2, 11,
13, 14 2,3 Cukup
3. Adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar 8, 9 2 Cukup
4. Adanya lingkungan belajar
yang kondusif
6, 7, 10,
12 2,75 Baik
Dari tabel di atas diketahui bahwa indikator 1 mencapai kategori baik
dengan skor 2,83. Indikator 2 dan 3 mendapat kategori cukup dengan skor
masing-masing 2,3 dan 2. Indikator yang ke 4 mendapat kategori baik
dengan skor 2,75.
4.1.3.2 Observasi Motivasi Belajar Siklus II
Di bawah ini merupakan hasil dari observasi motivasi belajar peserta
didik siklus II pada pertemuan 1 dan 2. Data yang didapatkan merupakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
gabungan dari pertemuan 1 dan 2, sehingga dihasilkan data sebagai
berikut:
Tabel 4.5 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II
No. Indikator Nomor Skor Kategori
1. Adanya hasrat dan
keinginan untuk berhasil 3, 4, 5 3,67
Sangat
Baik
2. Adanya dorongan dan
kebutuhan belajar
1, 2, 11,
13, 14 2,9 Baik
3. Adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar 8, 9 3,25
Sangat
Baik
4. Adanya lingkungan belajar
yang kondusif
6, 7, 10,
12 3,25
Sangat
Baik
Dari tabel di atas diketahui bahwa indikator 1 mencapai kategori
sangat baik dengan skor 3,67. Indikator 2 kategori baik dengan skor
masing-masing 2,9. Indikator yang ke 3 dan 4 mendapat kategori sangat
baik dengan masing-masing skor adalah 3,25.
Dari data hasil observasi motivasi belajar peserta didik siklus I dan II,
peneliti menunjukkan data ini dalam sebuah grafik sebagai berikut:
Bagan 4.2. Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik
2.83
2.32
2.75
3.67
2.93.25 3.25
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
Sk
or M
oti
vasi
Bela
jar
Indikator Motivasi Belajar
Grafik Peningkatan Motivasi Belajar
Siklus I
Siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
4.2 Pembahasan
Peneliti telah melaksanakan penelitian tindakan kelas di kelas III SD
Negeri Dekso II. Dalam pelaksanaannya peneliti melaksanakan sebanyak 2
siklus, masing-masing siklus dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Tujuan
dari penelitian ini adalah mendeskripsikan upaya peningkatan hasil belajar
peserta didik menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori dan meningkatan hasil belajar peserta didik kelas III SD
menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori. Adapun
pembahasan mengenai objek penelitian berupa upaya peningkatan hasil
belajar melalui penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori dan peningkatan hasil belajar peserta didik kelas III SD
menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori adalah
sebagai berikut:
4.2.1 Upaya Peningkatan Hasil Belajar menggunakan Media Pembelajaran
IPA berbasis Metode Montessori pada Materi Penggolongan Hewan
berdasarkan Penutup Tubuh
Upaya peningkatan hasil belajar menggunakan media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori dilaksanakan dalam beberapa langkah. Adapun
langkah-langkah penerapan penggunaan media pembelajaran IPA berbasis
Metode Montessori yang peneliti laksanakan adalah a) menjelaskan materi
pelajaran secara lisan b) penjelasan materi menggunakan media, c)
melakukan pembagian kelompok, d) belajar menggunakan media
pembelajaran secara berkelompok dan mandiri, e) memberikan soal latihan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
f) melakukan diskusi secara bersama, g) pemberian kesimpulan, h)
pemberian tes secara mandiri, dan i) pemberian penghargaan di akhir siklus.
Langkah pertama guru melakukan penjelasan mengenai materi
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh secara lisan. Penjelasan ini
guru lakukan dengan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
membaca buku cetak yang ada dan mempersilahkan mereka untuk bertanya
seputar materi yang diajarkan. Kemudian guru memulainya dengan memberi
pertanyaan-pertanyaan dan penjelasan-penjelasan kepada peserta didik.
Tujuannya adalah agar peserta didik kembali mengingat materi kemudian
menuliskannya sehingga harapannya adalah menjadi lebih paham. Guru juga
menggunakan gambar-gambar hewan yang dapat mendukung penjelasan
materi, hal ini guru lakukan karena tidak ada media LCD dan proyektor
yang dapat membantu penyampaian materi. Langkah yang kedua adalah
melakukan penjelasan materi menggunakan media pembelajaran IPA di
depan kelas. Pada pertemuan pertama siklus I, guru melakukan penjelasan
menggunakan media 3D atau contoh-contoh hewan. Guru memberikan
pemahaman mengenai penggunaan media penggolongan hewan berdasarkan
penutup tubuh. Pada pertemuan kedua siklus I, guru hanya mengulang
penjelasan disertai dengan penggunaan media pembelajaran. Pada
pertemuan pertama siklus II, guru kembali menjelaskan materi
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh menggunakan kartu-kartu.
Begitu pula pada pertemuan kedua siklus II. Jadi, pada setiap pertemuan,
guru menjelaskan terlebih dahulu cara penggunaan media pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
tersebut. Langkah ketiga yang guru laksanakan adalah pembagian kelompok
agar penggunaan alat peraga dapat tersusun dengan baik. Jumlah peserta
didik di kelas III SD Negeri Dekso II adalah 27 anak. Guru membagi ke
dalam 2 kelompok besar, selanjutnya guru memberikan media pembelajaran
IPA berbasis metode Montessori kepada masing-masing kelompok. Langkah
keempat adalah belajar menggunakan media pembelajaran secara
berkelompok dan mandiri; percobaan ini dilaksanakan seperti langkah yang
Montessori terapkan namun ada beberapa hal yang guru sesuaikan dengan
kemampuan peserta didik. Pada pertemuan kedua siklus I, guru memberikan
kesempatan secara berkelompok untuk menggunakan media pembelajaran.
Caranya adalah dengan secara bergantian mengambil contoh hewan 3D dan
meletakkannya pada papan penggolongan hewan berdasarkan penutup
tubuhnya. Pada pertemuan pertama siklus II, guru memberikan kesempatan
secara mandiri yaitu dengan cara menyusun pembelajaran seperti sedang
bermain. Guru memberi kesempatan setiap anggota kelompok untuk maju di
depan kelas dan menentukan kartu yang diambil termasuk ke dalam
penggolongan yang mana. Lalu pada pertemuan kedua siklus II, guru
memberikan kesempatan secara berkelompok untuk menggunakan media
pembelajaran. Cara yang dilakukan adalah hampir sama seperti pada siklus
I. Langkah kelima adalah pemberian soal latihan, pada langkah ini peserta
didik akan diberikan soal latihan yang berkaitan dengan penggolongan
hewan berdasarkan penutup tubuhnya. Dari soal-soal latihan ini, nantinya
peserta didik akan menyampaikan hasil di depan teman-temannya. Lalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
kemudian dilanjutkan langkah keenam yaitu guru membimbing peserta didik
untuk melakukan diskusi dan membuat kesimpulan secara bersama. Pada
langkah ini, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memberikan pendapatnya dan menuliskan beberapa pendapat tersebut di
papan tulis. Kemudian, dari beberapa pendapat tersebut didapatkan sebuah
kesimpulan mengenai materi penggolongan hewan berdasarkan penutup
tubuh. Langkah ketujuh adalah pemberian soal tes secara mandiri, hal ini
guru lakukan agar pengetahuan peserta didik setelah mencoba media
pembelajaran. Tentunya langkah ini juga digunakan untuk mengukur hasil
belajar peserta didik setelah diberikan pembelajaran menggunakan media
pembelajaran IPA berbasis metode Montessori. Langkah terakhir yang guru
lakukan adalah pemberian penghargaan; pemberian penghargaan ini guru
lakukan pada saat akhir siklus tujuannya agar dapat memotivasi peserta
didik pada pertemuan selanjutnya.
Langkah-langkah yang telah dilaksanakan oleh peneliti atau guru
memiliki peran penting masing-masing. Setiap langkah yang ditentukan
dalam upaya peningkatan hasil belajar ini memberikan dampak yang
signifikan terhadap hasil belajar peserta didik. Di mana langkah pertama
yaitu penjelasan materi secara lisan ini memiliki peran yang penting pada
awal proses pembelajaran karena peserta didik dapat membangun
pengetahuan awalnya dengan baik. Peserta didik memulai dengan membaca
buku dan diberikan pertanyaan-pertanyaan terkait materi melalui gambar-
gambar. Sehingga hal ini akan membangun pengetahuan peserta didik di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
awal pembelajaran dan nantinya setelah didapatkan beberapa jawaban dari
peserta didik maka akan disimpulkan secara bersama (Marzano, 2007: 40).
Guru dapat melanjutkan pada langkah selanjutnya yaitu pembagian
kelompok. Dalam sebuah proses pembelajaran, pembagian kelompok ini
dapat meningkatkan pemrosesan informasi baru karena mereka atau peserta
didik berinteraksi dengan kelompok. Seperti yang diungkapkan oleh
Marzano (2007: 44), pembagian kelompok memungkinkan setiap peserta
didik mengamati cara orang dalam menerima dan memroses informasi
tersebut, selain itu apabila salah seorang anggota mengalami kesulitan maka
dapat saling membantu. Di dalam kelompok, peserta didik juga belajar
melalui penggunaan pembelajaran IPA berbasis metode Montessori. Proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru mengedepankan penggunaan
media karena hal ini dapat merangsang pemikiran peserta didik dalam
menerima informasi, di mana informasi akan lebih mudah untuk diterima
dan diolah (Prastowo, 2015: 295). Media yang digunakan tentunya sangat
mendukung terjadinya kemudahan dalam menerima informasi karena
memiliki ciri-ciri menarik, bergradasi, auto education, auto correction, dan
kontekstual. Penggunaan media pembelajaran dapat membantu peneliti atau
guru untuk melakukan proses penyampaian materi dan mempermudah
peserta didik menerima informasi. Hal ini didukung oleh Levie dan Lentz
(dalam Prastowo, 2015: 301-302) yang mengungkapkan bahwa penggunaan
media menarik dan sesuai dapat membantu peserta didik dalam
memfokuskan perhatiaannya dan meningkatkan kemampuan pemecahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
masalahnya. Pada langkah selanjutnya yaitu pemberian soal latihan dan
diskusi, peserta didik diberikan sebuah kesempatan untuk mengerjakan soal
latihan dan menyampaikan jawabannya di depan kelas. Dari kegiatan
tersebut, guru meminta beberapa teman untuk menanggapi dan memberikan
saran sehingga harapannya muncul beberapa pernyataan untuk dapat
dijadikan sebuah diskusi. Diskusi ini melatih peserta didik untuk berani
berpendapat dari hasil belajar mereka, kegiatan ini merupakan kegiatan
timbal balik yang dapat melatih kemampuan peserta didik dalam berpikir
dan menjawab pertanyaan-pertanyaan (Marzano, 2007: 48). Pemberian soal
tes merupakan langkah yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar
peserta didik, di mana hasil yang didapatkan adalah berupa nilai kognitif
mengenai materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya. Hal
ini penting untuk dilakukan supaya guru atau peneliti dapat mengevaluasi
proses pembelajaran yang dilakukan dan mengetahui kendala-kendala yang
masih dialami oleh peserta didik sehingga pada pembelajaran selanjutnya
guru dapat memperbaikinya.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada penelitian ini telah membuktikan
mengenai hipotesis tindakan yaitu upaya peningkatan hasil belajar peserta
didik kelas III SD menggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode
Montessori pada materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh
dapat dilakukan dalam beberapa langkah tersebut. Upaya peningkatan hasil
belajar melalui penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Montessori yang ditempuh dalam beberapa langkah telah terbukti
keberhasilannya dengan melihat nilai rata-rata dari 62,96 menjadi 87,40.
4.2.2 Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik menggunakan Media
Pembelajaran IPA berbasis Metode Montessori
Hasil belajar merupakan nilai atau skor yang dapat menunjukkan prestasi
seseorang dalam suatu bidang (Masidjo, 1995: 40). Hasil belajar juga dapat
diartikan sebagai perubahan perilaku yang terjadi pada peserta didik akibat
dari proses belajar yang mengembangkan pencapaian penguasaan materi
dengan baik (Purwanto, 2009: 46). Bloom mendefinisikan hasil belajar
sebagai hasil yang dibagi ke dalam 3 ranah yaitu kognitif, afektif, dan
psikomotorik (Sudjana, 2009: 22). Dari beberapa pemaparan oleh beberapa
ahli mengenai definisi hasil belajar, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah perubahan tingkah laku mengacu pada perubahan nilai setelah
peserta didik melakukan sebuah pengalaman belajar yang mencakup
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Peningkatan hasil belajar peserta didik pada penelitian ini diukur dengan
data kondisi awal, posttest 1 yang diberikan sebagai soal evaluasi siklus I,
dan posttest 2 yang diberikan sebagai soal evaluasi siklus II. Pada akhir
pelaksanaan siklus I dengan penggunaan media pembelajaran IPA berbasis
metode Montessori telah menunjukkan peningkatan hasil belajar peserta
didik. Nilai rata-rata yang diperoleh oleh peserta didik kelas III yaitu 74,81;
hal ini sangat nampak signifikan apabila dibandingkan dengan kondisi awal
peserta didik 59,63. Nilai rata-rata ini didukung dengan jumlah persentase
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
peserta didik yang mencapai KKM sebesar 70,37% atau berjumlah 19 anak.
Hal ini tentu telah melampaui target yang ditetapkan oleh peneliti yaitu nilai
70 dan persentase peserta didik yang mencapai KKM adalah 70%. Namun,
persentase jumlah peserta didik yang mencapai KKM memang belum
nampak secara signifikan karena hanya memiliki selisih 0,37% dari target
yang ditentukan oleh peneliti.
Dari data siklus I, peneliti melanjutkan penelitian ke siklus II masih
dengan penerapan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori dan
menunjukkan hasil yang meningkat dibanding kondisi awal dan siklus I.
Nilai rata-rata yang diperoleh adalah 87,40 dengan persentase peserta didik
yang mencapai KKM sangat tinggi adalah 96,29% atau berjumlah 26 anak.
Dengan kata lain, di akhir siklus II ini jumlah peserta didik yang belum
mencapai KKM adalah 1 anak. Data ini tentu telah melampaui target nilai
rata-rata yaitu 80 dan taget persentase peserta didik yang mencapai KKM
80%.
Dapat disimpulkan bahwa data yang diperoleh menunjukkan
penggunakan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori ini
memberikan hasil atau pengaruh pada meningkatnya hasil belajar peserta
didik kelas III SD Negeri Dekso II. Adanya media pembelajaran dapat
merangsang pemikiran dan menyalurkan sebuah pesan atau informasi serta
dapat membangkitkan semangat dan kemauan peserta didik sehingga terjadi
proses pembelajaran yang diharapkan (Angkowo dan Kosasih, 2007: 11).
Sesuai dengan faktor yang mempengaruhi hasil belajar oleh Munadi (dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Rusman, 2012: 130) bahwa faktor instrumental seperti media pembelajaran
juga berpengaruh cukup signifikan. Adanya media pembelajaran ini juga
dapat memenuhi faktor psikologis yaitu rasa senang dan tertarik untuk
mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas. Dari dua hal tersebut,
dapat dipastikan peserta didik akan semangat mengikuti pembelajaran dan
tingkat penyerapan informasi dari guru akan jauh lebih besar. Ditegaskan
kembali, bahwa media pembelajaran memiliki nilai 4 fungsi; atensi, afektif,
kognitif, dan kompensatoris (Levie dan Lentz dalam Prastowo, 2015: 301-
302). Media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori yang digunakan
ini memiliki keempat fungsi tersebut, yaitu dapat dilihat dari penjelasan di
bawah ini:
1. Fungsi Atensi; media pembelajaran yang menarik dan bergradasi dalam
warna, bentuk, dan ukuran ini mengarahkan perhatian peserta didik
untuk memperhatikan dan berkonsentrasi kepada isi pembelajaran yang
disampaikan.
2. Fungsi Afektif; media pembelajaran memiliki ciri menarik, control of
error, dan auto education ini dapat menumbuhkan emosi peserta didik
untuk mengikuti pembelajaran. Rasa senang tentu muncul dengan
adanya penggunaan media pembelajaran, hal ini terlihat jelas pada saat
proses penelitian berlangsung. Adanya control of error dan auto
education, membuat peserta didik lebih percaya diri dalam menentukan
jawabannya. Di mana apabila terjadi kesalahan, peserta didik akan
melakukan perbaikan dengan mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
3. Fungsi Koginif; telah terbukti bahwa media pembelajaran IPA berbasis
metode Montessori ini mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Data tersebut dilihat dari nilai rata-rata hasil belajar peserta didik pada
materi penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh adalah 87,40, ini
mengalami peningkatan sebesar 27,77 dari nilai awal 59,63. Persentase
jumlah peserta didik yang mencapai KKM adalah 96,29% dan diketahui
meningkat 70,37% dari persentase awal yaitu 25,92%.
4. Fungsi Kompensatoris; diketahui selama persiapan penelitian dan proses
penelitian bahwa ada beberapa peserta didik yang cukup lambat dalam
mengikuti pembelajaran. Terhitung ada 8 peserta didik yang mengalami
kesulitan pada saat peneliti melakukan tanya jawab dan mengerjakan
soal pada siklus I. Penggunaan media ini dapat mengurangi tingkat
ketidakpahaman peserta didik, hal ini dilihat dari data peserta didik yang
tidak mencapai KKM pada siklus II adalah 1 anak. Ini jelas meningkat
dibanding pada siklus I dan kondisi awal.
Dari data yang telah didapatkan selama 2 siklus ini, peneliti memutuskan
untuk tidak melanjutkan pada penelitian siklus selanjutnya karena dari dua
kali siklus ini sudah menunjukkan kestabilan hasil belajar peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
4.2.3 Peningkatan Motivasi Belajar Peserta Didik menggunakan Media
Pembelajaran IPA berbasis Metode Montessori
Motivasi adalah suatu dorongan yang ditunjukkan dengan perilaku
tertentu guna mencapai tujuan. Pendapat tersebut diperkuat oleh Uno (2011:
3), di mana menurutnya motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri
seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih
baik dalam memenuhi kebutuhannya. Apabila motivasi belajar adalah
dorongan dalam dunia pendidikan sebagai motivasi intrinsik bagi peserta
didik dalam proses belajar, pada khususnya proses belajar yang berlangsung
di sekolah dasar. Menurut Uno (2011: 23), motivasi belajar adalah dorongan
internal dan eksternal pada peserta didik yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku, dengan indikator atau unsur yang
mendukung.
Motivasi belajar memiliki peran dalam memahami dan menjelaskan
perilaku seseorang. Hal ini didukung oleh Uno (2011: 27), di mana motivasi
belajar ini memiliki peran untuk menentukan hal-hal yang dapat dijadikan
penguat belajar, memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai,
menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, dan menentukan
ketekunan belajar. Pada penelitian ini, motivasi belajar memiliki peran
penting pada meningkatnya hasil belajar peserta didik pada materi
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh. Hal tersebut dapat
diketahui dengan adanya indikator motivasi belajar, selama proses
pembelajaran dilaksanakan nampak adanya hasrat dan keinginan berhasil,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif.
Menurut Uno (2011: 23), indikator motivasi belajar ada 6, yaitu:
1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
4. Adanya penghargaan dalam belajar
5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan
peserta didik belajar dengan baik
Pada penelitian ini, peneliti memfokuskan penelitian pada motivasi
intrinsik dan ekstrinsik. Indikator motivasi belajar dalam penelitian ini
adalah 1) adanya hasrat dan keinginan berhasil; yang meliputi bertanya pada
guru apabila belum paham, bertanya pada teman apabila belum paham,
berusaha mendapat nilai terbaik; 2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar; meliputi tekun dan serius mengerjakan tugas, mencari kebenaran,
memiliki rasa penasaran, dan senang membaca buku; 3) adanya kegiatan
yang menarik dalam belajar; meliputi bosan dengan tugas berulang dan ingin
mengerjakan tugas beraneka ragam; 4) adanya lingkungan belajar yang
kondusif; meliputi dapat mengerjakan tugas secara individu, dapat
berkelompok, tidak mudah terpengaruh, dan mempertahankan pendapat.
Hasil observasi motivasi belajar menunjukkan adanya peningkatan dari
siklus I ke siklus II. Secara keseluruhan, motivasi belajar siklus I adalah 2,47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
dengan kategori baik kemudian meningkat di siklus II menjadi 3,26 dengan
kategori sangat baik. Adanya peningkatan motivasi belajar peserta didik ini
didasari penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori.
Penggunaan media ini membangkitkan semangat dan kemauan peserta didik
untuk belajar. Selain itu, penggunaan media ini juga berhasil menarik
perhatian peserta didik sehingga dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan baik. Hal ini didukung oleh Levie dan Lentz (dalam Prastowo, 2015:
301) di mana media pembelajaran dapat meningkatkan fungsi afektif; dapat
menumbuhkan emosi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran. Rasa
senang tentu muncul dengan adanya penggunaan media pembelajaran, hal
ini terlihat jelas pada saat proses pembelajaran di dalam kelas berlangsung.
Motivasi belajar sangat menunjang kegiatan belajar peserta didik, dengan
motivasi belajar yang tinggi, peserta didik dapat secara aktif
mengembangkan potensi diri dan keterampilannya. Motivasi setiap orang
berbeda-beda, semakin tinggi motivasi belajar yang dimiliki peserta didik
maka hasil belajar pun akan tinggi. Variabel motivasi belajar ini sebenarnya
tidak termasuk dalam tujuan penelitian, namun selama proses penelitian
berlangsung ternyata motivasi belajar juga mengalami peningkatan. Dengan
kata lain, hasil belajar meningkat selaras dengan motivasi belajar peserta
didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
BAB 5
PENUTUP
Pada bab 5, peneliti membahas kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan data yang telah dibahas pada bab 4, maka
dapat disimpulkan bahwa:
1. Upaya peningkatan hasil belajar menggunakan media pembelajaran IPA
berbasis metode Montessori ini dilakukan dengan beberapa langkah: a)
menjelaskan materi b) penjelasan media, c) pembagian kelompok, d)
menggunakan media pembelajaran secara berkelompok dan mandiri, e)
soal latihan, f) diskusi, g) kesimpulan, h) tes, dan i) penghargaan.
2. Hasil nilai rata-rata yang didapatkan menunjukkan adanya peningkatan
yaitu dari kondisi awal 59,63 menjadi 74,81 pada siklus I. Selanjutnya
pada siklus II nilai rata-rata yang didapatkan adalah 87,40. Data nilai rata-
rata ini juga disertai dengan peningkatan persentase peserta didik yang
mencapai KKM; kondisi awal menunjukkan 25,92% kemudian pada siklus
I berhasil mencapai 70,37% dan pada siklus II menunjukkan persentase
sebesar 96,29%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Rendahnya tingkat reliabilitas soal posttest 2 yaitu 0,645; hal ini terjadi
karena kurangnya waktu yang telah diestimasi oleh peneliti.
2. Jadwal pelajaran IPA yang ada setelah olahraga mengakibatkan peserta
didik sulit untuk fokus di awal pembelajaran.
5.3 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti memberikan saran
untuk penelitian yang akan dilaksanakan selanjutnya yaitu:
1. Diperhatikan kembali mengenai tingkat reliabilitas instrumen yang akan
digunakan dalam penelitian karena ini tentunya dapat memengaruhi hasil
dari penelitian tersebut.
2. Pembagian jadwal pembelajaran lebih baik disesuaikan dengan mata
pelajaran yang akan dipelajari selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
DAFTAR PUSTAKA
Angkowo, R; Kosasih;. (2007). Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta:
Grasindo.
Arifin, Z. (2016). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Arsyad, A. (2007). Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Atmaja, S. P. (2015). Peningkatan Hasil Belajar dalam Tema Sehat itu Penting,
Subtema Pentingnya Kesehatan Diri dan Lingkungan pada Materi
Menguraikan Isi Teks Menggunakan Media Gambar untuk Siswa Kelas V
SD Kanisius Kintelan 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/ 2015 (Skripsi).
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Baharuddin, H; Esa, N W;. (2015). Teori Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
BSNP. (2006). Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah:
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Jakarta: Badan Standar
Nasional Pendidikan.
Christi, A. M. (2017). Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar IPA Menggunakan
Fabel Aesop untuk Siswa Kelas III SD Kanisius Condongcatur Tahun
Pelajaran 2016/ 2017 (Skripsi). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Ghozali. (2009). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang: Universitas Diponegoro.
Sudaryono, dkk. (2013). Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Hasan. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Hergenhahn, B R; Matthew, H O;. (2008). Theories of Learning. Jakarta:
Kencana.
Iskandar, S. M. (2001). Pendidikan IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Budaya.
Kusaeri, K. (2014). Acuan dan Teknik Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Latip, A. E. (2018). Evaluasi Pembelajaran di SD dan MI: Perencanaan dan
Pelaksanaan Penilaian Hasil Belajar Autentik. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Lillard, P. P. (2005). Montessori in the Classroom. New York: Shocken Books.
Marzano, R. J. (2007). The Art and Science of Teaching. United States of
America: ASCD.
Masidjo, I. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Peserta Didik di Sekolah.
Yogyakarta: Kanisius.
Montessori, M. (2002). The Montessori Method. New York: Dover Publication.
Neolaka, A., & Neolaka, G. A. (2017). Dasar Pengenalan Diri Sendiri Menuju
Perubahan Hidup. Depok: Kencana.
Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu. Yogyakarta: Kencana.
Prayitno. (2009). Dasar Teori dan Praksis Pendidikan. Jakarta: Grasindo.
Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar. Yogayakarta: Pustaka Belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Rahmawati, A. V. (2017). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SD Menggunakan
Media Manik-Manik dengan Pembelajaran Kontekstual (Skripsi).
Sidoarjo: Universitas Muhammadiyah Sidoarjo.
Rusman, R. (2017). Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada.
Samatowa, U. (2011). Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks.
Suardi, M. (2018). Belajar dan Pembelajaran. Yokyakarta: Deepublish.
Sudjana, N. (1995). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatakan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suparno, P. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta:
Kanisius.
Suparno, P. (2008). Riset Tindakan untuk Pendidik. Jakarta: Grasindo.
Susilo. (2007). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
Susilo, H. (2007). Kapita Selekta Pembelajaran Biologi. Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Uno, H. M. (2011). Teori dan Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: PT Bumi
Aksara Jawa.
Wati, C. T. (2018). Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran IPA Berbasis
Metode Montessori Materi Penggolongan Hewan berdasarkan Penutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Tubuhnya terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas III SD (Skripsi).
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Wibowo, C. J. T. (2019). Pengembangan Media Pembelajaran IPA SD Materi
Penggolongan Hewan Berdasarkan Penutup Tubuhnya (Skripsi).
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Widoyoko, S. (2009). Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan Praktis bagi
Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Wonorahardjo, S. (2010). Dasar-dasar Sains: Menciptakan Masyarakat Sadar
Sains. Jakarta: Indeks.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 2. Surat Pelaksanaan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Dekso II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : III/ 1
Materi : Penggolongan Hewan
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (2 pertemuan)
Pertemuan ke : 1 dan 2
A. Standar Kompetensi
2. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang
mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran
Kompetensi Dasar Indikator
2.2 Menggolongkan makhluk hidup
secara sederhana.
2.2.1 Menjelaskan macam dan fungsi
penggolongan hewan.
2.2.2 Mengidentifikasi jenis-jenis penutup
tubuh pada hewan.
1.2.4 Menggolongkan hewan berdasarkan
penutup tubuh.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru, peserta didik mampu menjelaskan penggolongan hewan
berdasarkan jenis penutup tubuh dengan tepat.
2. Melalui penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori,
peserta didik mampu mengidentifikasi 3 jenis-jenis penutup tubuh pada hewan
dengan tepat.
3. Melalui penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori,
peserta didik mampu mengidentifikasi 3 penggolongan hewan berdasarkan
penutup tubuhnya dengan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
D. Materi Pembelajaran
Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh
E. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Media berbasis Montessori: Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh
2. Sumber Pembelajaran
Suyatman. Endrawati, Tutik. 2009. Asyiknya Belajar: Ilmu Pengetahuan Alam 3.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Amin, Choirun. Priyono, Amin. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
F. Metode Pembelajaran
Metode Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, dan Permainan
G. Kegiatan Pembelajaran (2 x 35 menit)
Pertemuan I
Kegiatan Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Guru menyapa peserta didik.
2. Guru membimbing peserta didik untuk berdoa dan siap
melaksanakan pembelajaran.
3. Guru melakukan tanya jawab mengenai pengalaman yang
pernah peserta didik dapatkan.
4. Guru membimbing peserta didik untuk melakukan permainan
“Tebak Gaya”. (Apersepsi)
5. Guru mengaitkan permainan dengan materi yang akan
dijelaskan. (Orientasi)
6. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan ice breaking
agar semakin termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
(Motivasi)
Inti
Eksplorasi
1. Guru menggali pemahaman peserta didik mengenai
penggolongan hewan.
2. Peserta didik bergantian bercerita mengenai hewan yang ada di
sekitarnya.
3. Guru menjelaskan jenis-jenis penggolongan hewan.
4. Guru membantu pemahaman peserta didik kepada
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
5. Guru menjelaskan jenis-jenis penutup tubuh hewan.
Elaborasi
6. Guru memberikan lembar kerja peserta didik (soal latihan).
7. Peserta didik mengerjakan lembar kerja yang telah diberikan.
8. Guru meminta setiap peserta didik untuk maju ke depan kelas
untuk mempresentasikan hasil pekerjaan.
9. Peserta didik bersama guru mendiskusikan hasil pekerjaan
secara bersama.
Konfirmasi
10. Guru memberikan umpan balik berupa penguatan materi kepada
peserta didik.
Penutup
1. Guru bersama dengan peserta didik membuat kesimpulan.
(Kesimpulan)
2. Peserta didik menuliskan refleksi masing-masing pada kertas
yang disediakan. (Refleksi)
3. Guru membimbing peserta didik untuk berdoa dan memberikan
salam penutup.
Pertemuan II
Kegiatan Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Guru menyapa peserta didik.
2. Guru membimbing peserta didik untuk berdoa dan siap
melaksanakan pembelajaran.
3. Guru melakukan tanya jawab mengenai pengalaman yang
pernah peserta didik dapatkan.
4. Guru membimbing peserta didik untuk mengingat materi yang
telah diajarkan sebelumnya. (Apersepsi)
5. Guru mengaitkan permainan dengan materi yang akan
dijelaskan. (Orientasi)
6. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan ice breaking
agar semakin termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
(Motivasi)
Inti
Eksplorasi
1. Guru membantu pemahaman peserta didik kepada
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya.
2. Guru menjelaskan jenis-jenis penutup tubuh hewan
menggunakan media pembelajaran.
3. Peserta didik mencoba menggunakan media pembelajaran
berbasis metode Montessori: Penggolongan hewan berdasarkan
penutup tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
LAMPIRAN
A. Lampiran Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Penutup Tubuh
Penggolongan makhluk hidup adalah pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri-cirinya.
No. Penutup Tubuh Hewan
1.
Kulit Bersisik
Bangsa ikan; antara lain ikan mujair,
ikan bandeng, kerapu, kakap, arwana,
dan oskar.
2.
Kulit Kering Bersisik
Bangsa hewan melata (reptil); antara
lain kadal, bunglon, kura-kura, ular,
cicak, biawak, dan trenggiling.
3.
Kulit Tipis Berlendir
Bangsa amfibi (hidup di dua alam);
antara lain katak dan salamander.
4.
Kulit Berbulu
Bangsa burung dan unggas; antara
lain elang, bebek, merpati, ayam,
angsa, belibis, burung hantu,
rajawali, dan burung dara.
5.
Kulit Berambut
Bangsa hewan buas dan jinak
(peliharaan); antara lain harimau,
singa, macan, serigala, anjing, dan
kucing.
Bangsa hewan yang berjalan di atas
kuku kakinya; antara lain kambing,
kerbau, sapi, dan kuda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
6.
Kerangka Luar dari Zat Kitin
Bangsa serangga; antara lain
belalang, rayap, lalt, capung, dan
lebah.
Bangsa udang; antara lain kepiting,
ketam, dan udang.
Bangsa laba-laba; antara lain tungau,
kalajengking, laba-laba, dan caplak.
7.
Kerangka Luar dari Zat Kapur
(Cangkang)
Bangsa kerang; antara lain kerang,
siput, dan keong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
B. Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik (Pertemuan 1)
Sebutkan nama-nama hewan sesuai dengan jenis penutup tubuhnya!
Ber
sisi
k
Ker
ing
Ber
sisi
k
Ber
am
bu
t
Ber
bu
lu
Tip
is
Ber
len
dir
Zat
Kit
in
Zat
Kap
ur
(Can
gk
an
g)
NAMA :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
C. Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik (Pertemuan 2)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
1. Tulislah ciri-ciri hewan di bawah ini!
a. Katak
b. Ikan
c. Siput
2. Gambarkan hewan yang sesuai dengan kategori di bawah ini!
Kulit Berbulu Kulit Berambut
NAMA :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
D. Lampiran Soal Evaluasi (Posttest 1)
SOAL POSTTEST 1
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban singkat dan benar!
1. Agar hewan terlindung dari panas atau dingin maka hewan memiliki ….
2. Penutup tubuh pada ayam termasuk ke dalam jenis penutup tubuh berupa ….
3. Salah satu hewan yang memiliki penutup tubuh berupa bulu adalah ….
4. Kulit tipis berlendir terdapat pada hewan ….
5. Jenis penutup tubuh pada kura-kura adalah ….
6.
Hewan di atas memiliki kulit ….
7. Kuda memiliki jenis penutup tubuh yaitu ….
8. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jenis penutup tubuh pada hewan tersebut adalah ….
9. Salah satu hewan yang memiliki penutup tubuh berupa kulit kering bersisik
adalah ….
10. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jenis penutup tubuh pada hewan tersebut adalah ….
Nama :
No :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
E. Lampiran Kunci Jawaban Soal Evaluasi (Posttest 1)
1. Penutup tubuh
2. Kulit berbulu/ bulu
3. Ayam, bebek, burung elang, dsb (pilih salah satu)
4. Katak, salamander, kodok, dsb (pilih salah satu)
5. Kulit kering bersisik
6. Kulit bersisik
7. Kulit berambut/ rambut
8. Zat kitin
9. Ular, kadal, dsb (pilih salah satu)
10. Kulit tipis berlendir
F. Lampiran Penilaian (Posstest 1)
a. Teknik Penilaian
Ranah Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Instrumen
Pengetahuan IPA Tes tertulis Isian singkat Soal tes
isian
b. Pedoman Penilaian: 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Dekso II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/ Semester : III/ 1
Materi : Penggolongan Hewan
Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (2 pertemuan)
Pertemuan ke : 1 dan 2
A. Standar Kompetensi
1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang
mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pembelajaran
Kompetensi Dasar Indikator
1.2 Menggolongkan makhluk hidup
secara sederhana.
1.2.2 Mengidentifikasi jenis-jenis penutup
tubuh pada hewan.
1.2.3 Menjelaskan jenis-jenis penutup
tubuh pada hewan.
1.2.4 Menggolongkan hewan berdasarkan
jenis penutup tubuh.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru, peserta didik mampu mengidentifikasi 4 jenis-jenis
penutup tubuh pada hewan dengan tepat.
2. Melalui penggunaan media pembelajaran IPA berbasis metode Montessori,
peserta didik mampu menggolongkan 3 hewan berdasarkan jenis penutup tubuh
dengan tepat.
3. Melalui diskusi, peserta didik mampu menjelaskan 2 jenis penutup tubuh pada
hewan dengan tepat.
D. Materi
Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
E. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media
Alat Peraga Montessori: Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh
2. Sumber Pembelajaran
Suyatman. Endrawati, Tutik. 2009. Asyiknya Belajar: Ilmu Pengetahuan Alam 3.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Amin, Choirun. Priyono, Amin. 2009. Ilmu Pengetahuan Alam 3. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
F. Metode Pembelajaran
Metode Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, dan Permainan
G. Kegiatan Pembelajaran (2 x 35 menit)
Pertemuan I
Kegiatan Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam kepada peserta didik.
2. Salah satu peserta didik memimpin berdoa dengan bimbingan
guru.
3. Guru melakukan tanya jawab mengenai pengalaman yang
pernah peserta didik dapatkan.
4. Peserta didik untuk melakukan permainan “Sambung Kata”
dengan bimbingan guru. (Apersepsi)
5. Guru mengaitkan permainan dengan materi yang akan
dijelaskan. (Orientasi)
6. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan ice breaking
agar semakin termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
(Motivasi)
Inti
Eksplorasi
1. Peserta didik membangun pemahamannya kepada materi
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya dengan
bimbingan guru.
2. Guru menjelaskan jenis-jenis penutup tubuh hewan
menggunakan alat peraga.
3. Peserta didik menggunakan Alat Peraga Montessori:
Penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuh.
4. Peserta didik diajak guru untuk bermain kartu penggolongan
hewan.
5. Peserta didik belajar menggunakan kartu dan papan
penggolongan hewan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Elaborasi
6. Guru memberikan lembar kerja peserta didik (soal latihan).
7. Peserta didik mengerjakan lembar kerja yang telah diberikan.
8. Guru meminta setiap peserta didik untuk maju ke depan kelas
untuk mempresentasikan hasil pekerjaan.
9. Peserta didik bersama guru mendiskusikan hasil pekerjaan
secara bersama.
Konfirmasi
10. Guru memberikan umpan balik berupa penguatan materi kepada
peserta didik.
Penutup
1. Peserta didik bersama guru membuat kesimpulan. (Kesimpulan)
2. Peserta didik menuliskan refleksi masing-masing pada kertas
yang disediakan. (Refleksi)
3. Guru membimbing peserta didik untuk berdoa dan memberikan
salam penutup.
Pertemuan II
Kegiatan Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam kepada peserta didik.
2. Salah satu peserta didik memimpin berdoa dengan bimbingan
guru.
3. Guru melakukan tanya jawab mengenai pengalaman yang
pernah peserta didik dapatkan.
4. Guru membimbing peserta didik untuk mengingat materi yang
telah diajarkan sebelumnya. (Apersepsi)
5. Guru mengaitkan tanya jawab dengan materi yang akan
dijelaskan. (Orientasi)
6. Guru mengajak peserta didik untuk melakukan ice breaking
agar semakin termotivasi dalam mengikuti pembelajaran.
(Motivasi)
Inti
Eksplorasi
1. Peserta didik membangun pemahamannya kepada materi
penggolongan hewan berdasarkan penutup tubuhnya dengan
bimbingan guru.
2. Guru menjelaskan jenis-jenis penutup tubuh hewan
menggunakan media pembelajaran.
3. Peserta didik menggunakan media pembelajaran berbasis
metode Montessori: Penggolongan hewan berdasarkan penutup
tubuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
LAMPIRAN
A. Lampiran Materi Penggolongan Hewan Berdasarkan Penutup Tubuh
Penggolongan makhluk hidup adalah pengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan ciri-cirinya.
No. Penutup Tubuh Hewan
1.
Kulit Bersisik
Bangsa ikan; antara lain ikan mujair,
ikan bandeng, kerapu, kakap, arwana,
dan oskar.
2.
Kulit Kering Bersisik
Bangsa hewan melata (reptil); antara
lain kadal, bunglon, kura-kura, ular,
cicak, biawak, dan trenggiling.
3.
Kulit Tipis Berlendir
Bangsa amfibi (hidup di dua alam);
antara lain katak dan salamander.
4.
Kulit Berbulu
Bangsa burung dan unggas; antara
lain elang, bebek, merpati, ayam,
angsa, belibis, burung hantu,
rajawali, dan burung dara.
5.
Kulit Berambut
Bangsa hewan buas dan jinak
(peliharaan); antara lain harimau,
singa, macan, serigala, anjing, dan
kucing.
Bangsa hewan yang berjalan di atas
kuku kakinya; antara lain kambing,
kerbau, sapi, dan kuda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
6.
Kerangka Luar dari Zat Kitin
Bangsa serangga; antara lain
belalang, rayap, lalt, capung, dan
lebah.
Bangsa udang; antara lain kepiting,
ketam, dan udang.
Bangsa laba-laba; antara lain tungau,
kalajengking, laba-laba, dan caplak.
7.
Kerangka Luar dari Zat Kapur
(Cangkang)
Bangsa kerang; antara lain kerang,
siput, dan keong.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
B. Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik (Pertemuan 1)
1. Jodohkanlah gambar hewan di bawah ini dengan penutup tubuh yang sesuai!
KULIT TIPIS
BERLENDIR
KULIT DARI ZAT
KITIN
KULIT BERAMBUT
KULIT BERBULU
KULIT KERING
BERSISIK
NAMA :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
2. Perhatikan gambar-gambar hewan di bawah ini!
(a) (b) (c) (d)
(e) (f)
Dari gambar-gambar di atas, tulislah huruf yang sesuai dengan kategori!
KULIT TERSUSUN DARI ZAT
KITIN
KULIT TERSUSUN DARI ZAT
KAPUR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
C. Lampiran Lembar Kerja Peserta Didik (Pertemuan 2)
Kerjakan soal-soal di bawah ini!
1. Apa saja fungsi penutup tubuh pada hewan? Tuliskan!
2. Tuliskan jenis penutup tubuh pada hewan dan satu contohnya!
a. Kulit bersisik = ikan mujair
b. …..
c. …..
d. …..
e. …..
NAMA :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
D. Lampiran Soal Evaluasi (Posttest 2)
SOAL POSTTEST 2
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban singkat dan benar!
1. Salah satu fungsi penutup tubuh pada hewan adalah ….
2. Kulit tipis berlendir terdapat pada hewan ….
3. Jenis penutup tubuh pada kura-kura adalah ….
4. Kerangka luar dari hewan kalajengking merupakan kerangka yang tersusun dari
zat ….
5. Kuda memiliki jenis penutup tubuh yaitu ….
6. Salah satu hewan yang memiliki penutup tubuh berupa bulu adalah ….
7. Ciri penutup tubuh pada hewan katak adalah ….
8. Jenis penutup tubuh pada hewan laba-laba adalah ….
9. Burung unta memiliki jenis penutup tubuh yaitu ….
10. Contoh hewan yang memiliki kulit bersisik adalah ….
Nama :
No :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
E. Lampiran Kunci Jawaban Soal Evaluasi (Posttest 2)
1. Melindungi dari panas/ dingin (boleh jawaban lain)
2. Katak, salamander, kodok, dsb (pilih salah satu)
3. Kulit kering bersisik
4. Kitin
5. Kulit berbulu
6. Kambing
7. Tipis dan berlendir
8. Zat kitin
9. Kulit berbulu
10. Ikan mujaer, ikan gurame, dsb (pilih salah satu)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
F. Lampiran Penilaian (Posttest 2)
a. Teknik Penilaian
Ranah Indikator Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian Instrumen
Pengetahuan IPA Tes tertulis Isian singkat Soal tes
isian
b. Pedoman Penilaian:𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑥 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Lampiran 5. Lembar Validasi RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 6. Rekapitulasi Validasi RPP
REKAPITULASI VALIDASI RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
No Indikator Nilai Validator
1 2
I Perumusan indikator keberhasilan belajar
1 Kelengkapan perumusan indikator 4 4
2 Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4 3
3 Kelengkapan perumusan tujuan pembelajaran
berdasarkan indikator pembelajaran 4 4
II Pemilihan materi pembelajaran
1 Kesesuaian dengan kompetensi yang akan
dicapai 4 3
2 Kesesuaian dengan karakteristik peserta didik 4 3
3 Keruntutan dan sistematika materi 4 3
4 Kesesuaian alokasi waktu 4 3
III Kegiatan Pembelajaran
1 Kesesuaian metode pembelajaran dengan
kompetensi (tujuan) pembelajaran 4 4
2 Kesesuaian metode pembelajaran dengan
materi pembelajaran 4 4
3 Kesesuaian metode pembelajaran dengan
karakteristik peserta didik 4 3
4 Kelengkapan setiap langkah-langkah setiap
tahapan pembelajaran 4 4
IV Penilaian hasil belajar
1 Kesesuaian teknik penilaian dengan
kompetensi yang ingin dicapai 4 3
2 Kejelasan prosedur penilaian 4 3
3 Kelengkapan instrumen penilaian 4 3
V Penggunaan bahasa tulis
1 Ketepatan ejaan 4 4
2 Ketepatan pilihan kata 3 4
3 Kebakuan struktur kalimat 3 3
4 Kebakuan bentuk huruf dan angka 3 4
Skor Total 69 62
Nilai 3,83 3,44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 7. Lembar Validasi Isi Soal Penelitian
7.1 Soal Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
7.2 Soal Posttest 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
7.3 Soal Posttest 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 8. Lembar Validasi Konstruk Soal Penelitian
8.1 Soal Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
8.2 Soal Posttest 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
8.3 Soal Posttest 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 9. Rekapitulasi Validasi Soal Penelitian
9.1 REKAPITULASI VALIDASI ISI SOAL PENELITIAN
No Indikator
Nilai Validator
Jumlah Nilai
1 2
1 Soal Pretest 3,4 3,8 7,2 3,6
2 Soal Posttest 1 3,8 3,8 7,6 3,8
3 Soal Posttest 2 3,6 3,8 7,4 3,7
9.2 REKAPITULASI VALIDASI KONSTRUK SOAL PENELITIAN
No Indikator
Nilai Validator
Jumlah Nilai
1 2
1 Soal Pretest 3,4 3,9 7,3 3,65
2 Soal Posttest 1 3,5 3,9 7,4 3,7
3 Soal Posttest 2 3,6 4,0 7,6 3,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 10. Data Analisis Soal Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran 11. Data Analisis Soal Posttest 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Lampiran 12. Data Analisis Soal Posttest 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 13. Hasil Uji Validitas Soal Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas Soal Pretest
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 29 100.0
Excludeda 0 .0
Total 29 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .472
N of Items 3a
Part 2 Value -.239b
N of Items 2c
Total N of Items 5
Correlation Between Forms .627
Spearman-Brown
Coefficient
Equal Length .770
Unequal Length .776
Guttman Split-Half Coefficient .715
a. The items are: AITEM2, AITEM4, AITEM5.
b. The value is negative due to a negative average covariance
among items. This violates reliability model assumptions. You may
want to check item codings.
c. The items are: AITEM5, AITEM9, AITEM10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Lampiran 15. Hasil Uji Validitas Soal Posttest 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran 16. Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest 1
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 29 54.7
Excludeda 24 45.3
Total 53 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .645
N of Items 5a
Part 2 Value .779
N of Items 4b
Total N of Items 9
Correlation Between Forms .578
Spearman-Brown
Coefficient
Equal Length .732
Unequal Length .734
Guttman Split-Half Coefficient .730
a. The items are: ITEM1, ITEM2, ITEM3, ITEM4, ITEM6.
b. The items are: ITEM6, ITEM7, ITEM8, ITEM9, ITEM10.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 17. Hasil Uji Validitas Soal Posttest 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran 18. Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest 2
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 29 100.0
Excludeda 0 .0
Total 29 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in
the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .431
N of Items 4a
Part 2 Value .426
N of Items 4b
Total N of Items 8
Correlation Between Forms .483
Spearman-Brown
Coefficient
Equal Length .651
Unequal Length .651
Guttman Split-Half Coefficient .645
a. The items are: AITEM1, AITEM3, AITEM4, AITEM5.
b. The items are: AITEM6, AITEM7, AITEM8, AITEM9.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 19. Soal Penelitian (Pretest)
SOAL PRESTEST
Berilah tanda silang (x) pada pilihan jawaban a, b, atau c yang merupakan jawaban
tepat!
1. Penggolongan makhluk hidup dapat dilakukan berdasarkan kategori di bawah ini,
kecuali…
a. tempat hidup b. penutup tubuh c. cara makan
2. Hewan air, hewan darat, dan hewan amfibi merupakan penggolongan hewan
berdasarkan …
a. penutup tubuh b. jenis makanan c. tempat hidup
3. Hewan berbulu dan hewan berlendir merupakan penggolongan hewan
berdasarkan …
a. penutup tubuh b. jenis makanan c. tempat hidup
4. Hewan pemakan daging disebut juga sebagai hewan …
a. omnivora b. karnivora c. herbivora
5. Kulit kering bersisik terdapat pada hewan …
a. kura-kura b. ikan c. kucing
6. Hewan buas seperti singa memiliki jenis penutup tubuh …
a. kulit tipis berlendir b. kulit berbulu c. kulit berambut
7. Contoh hewan yang memiliki kerangka luar dari zat kapur adalah …
a. ikan arwana b. kerang c. kepiting
8. Contoh hewan yang memiliki kulit kering bersisik adalah …
a. ular b. ikan arwana c. bebek
9. Gambar di atas merupakan hewan yang memiliki jenis kulit …
a. bersisik c. tipis berlendir
b. berlendir
10. Di bawah ini adalah hewan yang memiliki jenis penutup tubuh seperti singa
adalah …
a. anjing c. ayam
b. bebek
Nama :
No :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 20. Kunci Jawaban Soal Pretest
KUNCI JAWABAN SOAL PRETEST
1. c. cara makan
2. c. tempat hidup
3. a. penutup tubuh
4. b. karnivora
5. a. kura-kura
6. b. kulit berbulu
7. b. kerang
8. a. ular
9. c. tipis berlendir
10. a. anjing
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran 21. Soal Penelitian (Posttest 1)
SOAL POSTTEST 1
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban singkat dan benar!
11. Agar hewan terlindung dari panas atau dingin maka hewan memiliki ….
12. Penutup tubuh pada ayam termasuk ke dalam jenis penutup tubuh berupa ….
13. Salah satu hewan yang memiliki penutup tubuh berupa bulu adalah ….
14. Kulit tipis berlendir terdapat pada hewan ….
15. Jenis penutup tubuh pada kura-kura adalah ….
16.
Hewan di atas memiliki kulit ….
17. Kuda memiliki jenis penutup tubuh yaitu ….
18. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jenis penutup tubuh pada hewan di atas adalah ….
19. Salah satu hewan yang memiliki penutup tubuh berupa kulit kering bersisik
adalah ….
20. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jenis penutup tubuh pada hewan di atas adalah ….
Nama :
No :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 22. Kunci Jawaban Soal Posttest 1
KUNCI JAWABAN SOAL POSTTEST 1
1. Penutup tubuh
2. Kulit berbulu/ bulu
3. Ayam, bebek, burung elang, dsb (pilih salah satu)
4. Katak, salamander, kodok, dsb (pilih salah satu)
5. Kulit kering bersisik
6. Kulit bersisik
7. Kulit berambut/ rambut
8. Zat kitin
9. Ular, kadal, dsb (pilih salah satu)
10. Kulit tipis berlendir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Lampiran 23. Soal Penelitian (Posttest 2)
SOAL POSTTEST 2
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban singkat dan benar!
1. Fungsi penutup tubuh pada hewan adalah ….
2. Kulit tipis berlendir terdapat pada hewan ….
3. Jenis penutup tubuh pada kura-kura adalah ….
4. Kerangka luar dari hewan kalajengking merupakan kerangka yang tersusun dari
zat ….
5. Kuda memiliki jenis penutup tubuh yaitu ….
6. Salah satu hewan yang memiliki penutup tubuh berupa bulu adalah ….
7. Ciri penutup tubuh pada hewan katak adalah ….
8. Jenis penutup tubuh pada hewan laba-laba adalah ….
9. Burung unta memiliki jenis penutup tubuh yaitu ….
10. Salah satu contoh hewan yang memiliki kulit bersisik adalah ….
Nama :
No :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 24. Kunci Jawaban Soal Posttest 2
KUNCI JAWABAN SOAL POSTTEST 2
1. Melindungi dari panas/ dingin (boleh jawaban lain)
2. Katak, salamander, kodok, dsb (pilih salah satu)
3. Kulit kering bersisik
4. Kitin
5. Kulit berbulu
6. Kambing
7. Tipis dan berlendir
8. Zat kitin
9. Kulit berbulu
10. Ikan mujaer, ikan gurame, dsb (pilih salah satu)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Lampiran 25. Hasil Belajar Pretest
NILAI PRETEST
No. Nama KKM Nilai Tuntas Tidak
Tuntas
1. SJ 70 50 √ 2. AF 70 80 √ 3. AA 70 50 √ 4. RD 70 80 √ 5. ALS 70 60 √ 6. RFF 70 50 √ 7. ATK 70 60 √ 8. GNS 70 80 √ 9. DNS 70 60 √ 10. EGR 70 50 √ 11. FDL 70 80 √ 12. AFQ 70 60 √ 13. FNY 70 40 √ 14. FRD 70 80 √ 15. NND 70 70 √ 16. HND 70 50 √ 17. HLD 70 50 √ 18. RZN 70 60 √ 19. SF 70 80 √ 20. NJW 70 50 √ 21. DL 70 40 √ 22. HNA 70 90 √ 23. RA 70 60 √
24. RN 70 70 √ 25. RNA 70 80 √ 26. RF 70 60 √ 27. NYA 70 60 √
Jumlah 1.700
Rata-rata 62,96 Presentase Tuntas 37,03
Presentase Tidak
Tuntas 62,96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 26. Hasil Belajar Posttest 1 (Siklus I)
NILAI POSTTEST 1
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1. SJ 70 80 Tuntas
2. AF 70 90 Tuntas
3. AA 70 60 Tidak Tuntas
4. RD 70 90 Tuntas
5. ALS 70 60 Tidak Tuntas
6. RFF 70 70 Tuntas
7. ATK 70 80 Tuntas
8. GNS 70 80 Tuntas
9. DNS 70 80 Tuntas
10. EGR 70 60 Tidak Tuntas
11. FDL 70 80 Tuntas
12. AFQ 70 70 Tuntas
13. FNY 70 60 Tidak Tuntas
14. FRD 70 100 Tuntas
15. NND 70 90 Tuntas
16. HND 70 70 Tuntas
17. HLD 70 60 Tidak Tuntas
18. RZN 70 80 Tuntas
19. SF 70 100 Tuntas
20. NJW 70 60 Tidak Tuntas
21. DL 70 30 Tidak Tuntas
22. HNA 70 90 Tuntas
23. RA 70 60 Tidak Tuntas
24. RN 70 80 Tuntas
25. RNA 70 90 Tuntas
26. RF 70 70 Tuntas
27. NYA 70 80 Tuntas
Jumlah 2.020
Rata-rata 74,81
Presentase Tuntas 70,37
Presentase Tidak Tuntas 29,62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 27. Hasil Belajar Posttest 2 (Siklus II)
NILAI POSTTEST 2
No. Nama KKM Nilai Keterangan
1. SJ 70 100 Tuntas
2. AF 70 90 Tuntas
3. AA 70 80 Tuntas
4. RD 70 100 Tuntas
5. ALS 70 80 Tuntas
6. RFF 70 80 Tuntas
7. ATK 70 80 Tuntas
8. GNS 70 90 Tuntas
9. DNS 70 90 Tuntas
10. EGR 70 80 Tuntas
11. FDL 70 90 Tuntas
12. AFQ 70 80 Tuntas
13. FNY 70 80 Tuntas
14. FRD 70 90 Tuntas
15. NND 70 80 Tuntas
16. HND 70 100 Tuntas
17. HLD 70 90 Tuntas
18. RZN 70 90 Tuntas
19. SF 70 100 Tuntas
20. NJW 70 90 Tuntas
21. DL 70 50 Tidak Tuntas
22. HNA 70 100 Tuntas
23. RA 70 80 Tuntas
24. RN 70 90 Tuntas
25. RNA 70 80 Tuntas
26. RF 70 100 Tuntas
27. NYA 70 100 Tuntas
Jumlah 2.360
Rata-rata 87,40
Presentase Tuntas 96,29
Presentase Tidak Tuntas 3,70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 28. Pekerjaan Peserta Didik Pretest
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 29. Pekerjaan Peserta Didik Posttest 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran 30. Pekerjaan Peserta Didik Posttest 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Lampiran 31. Lembar Validasi Pedoman Observasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Lampiran 32. Hasil Observasi Permasalahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lampiran 33. Hasil Observasi Motivasi Belajar
Lembar Observasi Motivasi Belajar Peserta Didik
Siklus I Pertemuan 1
Petunjuk pengisian
Isilah lembar observasi dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom nilai sesuai
dengan keadaan yang berlangsung selama proses pembelajaran!
Keterangan: Skor 1 : kurang
Skor 2 : cukup
Skor 3 : baik
Skor 4 : sangat baik
No. Aspek Pengamatan Nilai
Keterangan 1 2 3 4
1. Ketekunan peserta didik dalam mengerjakan
tugas yang diberikan guru √
2. Keseriusan peserta didik dalam
mengerjakan tugas √
3. Mengajukan pertanyaan kepada guru
tentang materi yang belum dimengerti √
4. Bertanya pada teman tentang materi yang
belum dimengerti √
5. Berusaha untuk selalu mendapatkan nilai
terbaik √
6. Dapat mengerjakan tugas secara individu √
7. Dapat bekerjasama dalam kelompok saat
mengerjakan tugas √
8. Bosan dengan tugas yang berulang-ulang √
9. Keinginan untuk mengerjakan tugas yang
beraneka ragam √
10. Tidak mudah terpengaruh pendapat orang
lain √
11. Mencari kebenaran pendapat dengan cara
lain √
12. Mempertahankan pendapatnya yang
diyakini benar √
13. Memiliki rasa penasaran terhadap materi √
14. Senang membaca buku untuk menemukan
pemecahan masalah √
Skor 2,35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Lembar Observasi Motivasi Belajar Peserta Didik
Siklus I Pertemuan 2
Petunjuk pengisian
Isilah lembar observasi dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom nilai sesuai
dengan keadaan yang berlangsung selama proses pembelajaran!
Keterangan: Skor 1 : kurang
Skor 2 : cukup
Skor 3 : baik
Skor 4 : sangat baik
No. Aspek Pengamatan Nilai
Keterangan 1 2 3 4
1. Ketekunan peserta didik dalam mengerjakan
tugas yang diberikan guru √
2. Keseriusan peserta didik dalam
mengerjakan tugas √
3. Mengajukan pertanyaan kepada guru
tentang materi yang belum dimengerti √
4. Bertanya pada teman tentang materi yang
belum dimengerti √
5. Berusaha untuk selalu mendapatkan nilai
terbaik √
6. Dapat mengerjakan tugas secara individu √
7. Dapat bekerjasama dalam kelompok saat
mengerjakan tugas √
8. Bosan dengan tugas yang berulang-ulang √
9. Keinginan untuk mengerjakan tugas yang
beraneka ragam √
10. Tidak mudah terpengaruh pendapat orang
lain √
11. Mencari kebenaran pendapat dengan cara
lain √
12. Mempertahankan pendapatnya yang
diyakini benar √
13. Memiliki rasa penasaran terhadap materi √
14. Senang membaca buku untuk menemukan
pemecahan masalah √
Skor 2,64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
Lembar Observasi Motivasi Belajar Peserta Didik
Siklus II Pertemuan 1
Petunjuk pengisian
Isilah lembar observasi dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom nilai sesuai
dengan keadaan yang berlangsung selama proses pembelajaran!
Keterangan: Skor 1 : kurang
Skor 2 : cukup
Skor 3 : baik
Skor 4 : sangat baik
No. Aspek Pengamatan Nilai
Keterangan 1 2 3 4
1. Ketekunan peserta didik dalam mengerjakan
tugas yang diberikan guru √
2. Keseriusan peserta didik dalam
mengerjakan tugas √
3. Mengajukan pertanyaan kepada guru
tentang materi yang belum dimengerti √
4. Bertanya pada teman tentang materi yang
belum dimengerti √
5. Berusaha untuk selalu mendapatkan nilai
terbaik √
6. Dapat mengerjakan tugas secara individu √
7. Dapat bekerjasama dalam kelompok saat
mengerjakan tugas √
8. Bosan dengan tugas yang berulang-ulang √
9. Keinginan untuk mengerjakan tugas yang
beraneka ragam √
10. Tidak mudah terpengaruh pendapat orang
lain √
11. Mencari kebenaran pendapat dengan cara
lain √
12. Mempertahankan pendapatnya yang
diyakini benar √
13. Memiliki rasa penasaran terhadap materi √
14. Senang membaca buku untuk menemukan
pemecahan masalah √
Skor 3,07
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
Lembar Observasi Motivasi Belajar Peserta Didik
Siklus II Pertemuan 2
Petunjuk pengisian
Isilah lembar observasi dengan memberikan tanda cek (√) pada kolom nilai sesuai
dengan keadaan yang berlangsung selama proses pembelajaran!
Keterangan: Skor 1 : kurang
Skor 2 : cukup
Skor 3 : baik
Skor 4 : sangat baik
No. Aspek Pengamatan Nilai
Keterangan 1 2 3 4
1. Ketekunan peserta didik dalam mengerjakan
tugas yang diberikan guru √
2. Keseriusan peserta didik dalam
mengerjakan tugas √
3. Mengajukan pertanyaan kepada guru
tentang materi yang belum dimengerti √
4. Bertanya pada teman tentang materi yang
belum dimengerti √
5. Berusaha untuk selalu mendapatkan nilai
terbaik √
6. Dapat mengerjakan tugas secara individu √
7. Dapat bekerjasama dalam kelompok saat
mengerjakan tugas √
8. Bosan dengan tugas yang berulang-ulang √
9. Keinginan untuk mengerjakan tugas yang
beraneka ragam √
10. Tidak mudah terpengaruh pendapat orang
lain √
11. Mencari kebenaran pendapat dengan cara
lain √
12. Mempertahankan pendapatnya yang
diyakini benar √
13. Memiliki rasa penasaran terhadap materi √
14. Senang membaca buku untuk menemukan
pemecahan masalah √
Skor 3,35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
Lampiran 34. Hasil Wawancara
HASIL WAWANCARA GURU KELAS III SD NEGERI DEKSO II
Nama : Atik Hediati, S.Pd.SD.
Hari, tanggal : Rabu, 26 September 2018
NO. PERTANYAAN JAWABAN
1. Apakah di sekolah ini menyediakan
media pembelajaran?
Ya ada beberapa di dalam ruang
penyimpanan, tetapi jarang digunakan.
2. Lalu, apakah ada media
pembelajaran khususnya untuk IPA?
Kalau untuk mata pelajaran IPA, tidak
ada banyak. Hanya media yang sederhana
seperti contoh benda-benda.
3. Apa masih digunakan untuk belajar
di dalam kelas?
Tidak.
4. Kondisi media-media tersebut apa
masih layak digunakan?
Kurang tahu karena saya jarang bahkan
tidak pernah menggunakan media di
dalam kelas.
5. Apakah di dalam kelas terdapat
media pembelajaran IPA?
Tidak ada di kelas.
6. Apa sumber belajar yang digunakan
oleh guru?
Sumber belajar ya dari buku-buku cetak.
7. Apakah ada sumber lain selain
buku, seperti video atau gambar?
Atau menggunakan media dari
guru?
Kalau video tidak, gambar sesekali sesuai
materi yang diajarkan. Kalau media, tidak
menggunakan media apalagi membuat
atau mengadakan sendiri, sudah tidak
terpikirkan.
8. Metode pembelajaran apa yang
digunakan selama proses
pembelajaran di kelas.
Metode yang digunakan yaitu metode
ceramah dan tanya jawab.
9. Menurut guru, apakah media
pembelajaran sebenarnya dapat
membantu pembelajaran di dalam
kelas?
Sebenarnya sangat membantu, tetapi
karena sudah tua dan di sekolah memang
tidak memadai adanya media
pembelajaran jadi pembelajaran berjalan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
dengan buku saja.
10. Apakah efektif pembelajaran
menggunakan media?
Cukup efektif, tetapi membutuh waktu
dan tenaga yang lebih.
11. Lalu, kendala apa yang dihadapi
selama proses pembelajaran?
Kendalanya tentu umur sudah tidak muda
jadi mobilitas di dalam kelas kurang. Hal
ini berdampak pada tingkat pemahaman
peserta didik dan hasil belajarnya.
12. Berapa jumlah peserta didik di kelas
III?
Ada 27 anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Lampiran 35. Dokumentasi
DOKUMENTASI
Pemberian motivasi belajar
Penjelasan menggunakan media secara klasikal
Peserta didik aktif mengikuti pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
Peserta didik mencoba media pembelajaran secara mandiri
Peserta didik menggunakan media berupa hewan 3D
Peserta didik menggunakan media kartu
Peserta didik mengerjakan soal di depan kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
CURRICULUM VITAE
Antonia Ratna Wiji Rahayu merupakan anak ketiga dari
pasangan Yulius Tukimin dan Yuliana. Lahir di Kulon Progo,
12 Juni 1997. Pendidikan yang ditempuh dimulai dari Taman
Kanak-kanak St. Theresia Lieseux Boro tahun 2001 – 2003.
Pendidikan dilanjutkan di Sekolah Dasar Marsudirini Boro
pada tahun 2003 – 2009. Peneliti kemudian melanjutkan jenjang pendidikan di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Nanggulan pada tahun 2009 – 2012.
Kemudian dilanjutkan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Nanggulan tahun
2012 – 2015. Selama praktik kejuruan, peneliti mendapatkan sertifikat lulus dari
jurusan Teknik Komputer Jaringan dengan nilai memuaskan. Peneliti kemudian
melanjutkan tingkatan pendidikannya di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar Universitas Sanata Dharma pada tahun 2015. Selama menempuh S1,
argumentasi peneliti pernah dimuat dalam KompasKampus Koran Kompas. Berikut
ini adalah daftar kegiatan yang pernah diikuti oleh peneliti selama menjadi
mahasiswa di Universitas Sanata Dharma:
No. Nama Kegiatan Tahun Peran
1. Inisiasi Universitas Sanata Dharma 2015 Peserta
2. Inisiasi FKIP Universitas Sanata Dharma
(INFISA) 2015 Peserta
3. Inisiasi Program Studi PGSD (INSIPRO) 2015 Peserta
4. Pendampingan Pengembangan Kepribadian
dan Metode Belajar I (PPKMB I) 2015 Peserta
5. Seminar “Reinventing Childhood
Education” 2015 Peserta
6.
Seminar Entrepreneurship dengan tema
“Menumbuhkan Jiwa Wirausaha pada
Generasi Muda”
2015 Peserta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
7. Pendampingan Pengembangan Kepribadian
dan Metode Belajar II (PPKMB II) 2015 Peserta
8. Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat
Dasar (KMD) 2016 Peserta
9. Dekan Cup FKIP 2016 2016 Anggota Divisi
PubDok
10. Parade Gamelan Anak IX se-Yogyakarta
dan Jawa Tengah 2016
Sekretaris
Bidang Umum
11. Story Telling and Writing Contest 2016 Peserta
12. Kuliah Umum PGSD “Masa Depan
Toleransi di Tangan Guru” 2016 Peserta
13. WEEK-END MORAL 2016 Peserta
14. Pekan Ilmiah Fakultas 2016 Peserta
15. Latihan Kepemimpinan Tingkat Lanjutan
(LKTL) BEM-FKIP 2017
Sekretaris
Umum
16. Montessori Conference 2017 Student
Committee
17. Parade Gamelan Anak X se-Yogyakarta
dan Jawa Tengah 2017
Sekretaris
Bidang Acara
18. Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar
(LKTD) 2017 Peserta
19.
Pengabdian Masyarakat Implementasi
Metode Montessori di Taman Bacaan
Cakruk Pintar
2017 Pemateri
20. Komisi Pemilihan Umum 2017 BEM-FKIP 2017 Ketua Umum
21. English Club for 4 Semesters 2015 –
2017 Peserta
22. Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan 2017
Departemen
KPU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI