1
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM (PAI)
MATERI HUKUM BACAAN TAJWID MELALUI METODE
MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VII F
SMP N 1 TENGARAN KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
KHAFIDZOTUS SOLIKHAH
NIM 11114243
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) SALATIGA
TAHUN 2018
2
PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM (PAI)
MATERI HUKUM BACAAN TAJWID MELALUI METODE
MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VII F
SMP N 1 TENGARAN KAB. SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
S K R I P S I
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
KHAFIDZOTUS SOLIKHAH
NIM 11114243
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) SALATIGA
TAHUN 2018
3
4
5
6
7
MOTTO
. خيركن هي تعلن القرآى وعلوه
“Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”
(HR.Bukhari)
8
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil‟alamin dengan rahmat dan hidayah Allah SWT skripsi ini telah
selesai. Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Ibunda Naf‟ahdan Ayahanda Suparno yang senantiasa memberikan kasih
sayang, nasehat, dan jerih payahnya mendidik dari kecil sampai di bangku
kuliah di IAIN Salatiga ini, serta tidak lelah mendo‟akan yang terbaik tanpa
henti untuk menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sesama dan kebahagian
anak-anaknya.
2. Keluarga besar yang ada di Pulutan, Magelang, Candirejo, serta adikku
Muhammad Annas yang yang banyak memberikan limpahan motivasi dan
do‟a.
3. Teruntuk Andik Hartanto yang nantinya akan menjadi pendamping hidupku.
4. Sahabatku Sri Khussusami, Vega Febriani Sawitri,Ainy Afifatunni‟mah,
Himmatul Hasanah, Citra Rarasati S, M. Luthfan A, Jamal Abdul Malik,
Miftahul Falah, Nur Ni‟matul Khasanah, Sulis Murgiyanti, Farichatul Husna,
Tutik Mutmainah, Liana Nurmawati, Zakiyatul Fauziyah, Izzatin Nisa, Siti
Lailatul Mukarromah, M. Agung Nugroho,Muhammad Machzum, Eka
Mahardika,Muhammad Rifqi Ladzimyang memberikan dukungan dan
menemaniku sampai terselesainya skripsi ini.
9
5. Teman-teman KKN Kemusu Watugedhe yang telah memberiku motivasi
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman-teman seperjuangan PAI 2014 yang telah memberiku motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
7. Teman-teman seperjuangan PPL SMP N 1 Tengaran yang telah memberiku
semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
8. Dan semua memotivasi penulis dan yang telah terlibat dalam penulisan skripsi
ini.
10
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt. atas limpahan rahmat, hidayah, serta
inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, meskipun dalam wujud yang
sederhana. Sholawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
Saw., yang merupakan sang revolusioner umat manusia yang telah membawa dari
zaman kejahilan menuju zaman keisalman sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan dapat diselesaikan
tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan
terima kasih dengan ketulusan hati, khususnya kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.
4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
mencurahkan segala tenaga, pikiran dan bimbingannya dengan penuh kesabaran
sehingga skripsi ini dapat terselesiakan.
5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu
pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.
6. Kepala Bagian Akademik dan para stafnya yang senantiasa memberikan
pelayanan akademik yang membantu melancarkan proses pembuatan skripsi
dengan lancar.
11
7. Kepala Bagian Perpustakaan dan stafnya yang memberikan ruang untuk
membuat skripsi dengan bahan sumber buku dan rujukan yang lengkap.
8. Bapak Suparno dan Ibu Nafi‟ahserta keluarga yang selalu memberikan do‟a,
semangat, motivasi dan kasih sayang tiada henti.
9. Bapak Tedy Wibowo, M.Pd. selaku Kepala SekolahSMP N 1 Tengaran yang
telah memberikan izin dan melancarkan proses penelitian ini.
10. Bapak Nur Kholis, S.Ag selaku Guru pamong mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam di SMP N 1 Tengaran yang telah bersedia membantu dan bekerjasama
untuk menyelesaikan penelitian ini.
11. Bapak dan ibu guru di SMP N 1 Tengaran.
12. Tak lupa siswa-siswi Kelas VII F yang telah memberikan sumber data yang
sebenarnya untuk keberhasilan penelitian ini dilakukan.
13. Tak lupa kepada seluruh yang terlibat dalam proses pembuatan penilitian ini
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Penulis hanya bisa berdoa
kepada Allah Swt., semoga jasa dan amal kebaikan yang tercurahkan diridhoi oleh
Allah Swt. dengan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.
12
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi para pembaca. Dengan keterbatasandan kemampuan,
skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun terbuka luas dan selalu penulis harapkan untuk kesempurnaan skripsi ini.
Salatiga, 20 Agustus 2018
Penulis,
Khafidzotus Solikhah
NIM. 111-14-243
13
ABSTRAK
Solikhah.Khafidzotus. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
(PAI) Materi Hukum Bacaan Tajwid Melaui Metode Mind Mapping Pada
Siswa Kelas VII F Smp N 1 Tengaran Tahun Kab. Semarang Tahun
Pelajaran 2017/2018. Skripsi. Program Studi Pendidikan Agama Islam.
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri (IAIN)
Salatiga. Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Kata Kunci: Pendidikan Agama Islam, Tajwid, Hukum Nun Sukun/Tanwin, dan
Metode Mind Mapping
Masalah pokok dalam penelitian ini yaitu Apakah penerapan metode mind
mappingdalam mata pembelajaran pendidikan agama islam materi hukum bacaan nun
sukun/tanwin dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas VII F SMP N 1
Tengaran tahun pelajaran 2017/2018. Oleh karena itu, tujuan penelitian skripsi ini
adalah untuk mengetahui penerapan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan
metode mind mappingdalam mata pembelajaran pendidikan agama islam materi
hukum bacaan nun sukun/tanwin dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas
VII F SMP N 1 Tengaran tahun pelajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
menggunakan pra siklus dan tiga siklus. Metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode tes, observasi, dan dokumentasi. Metode tes
digunakan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa dalam penerapan metode mind
mappingdalam mata pelajaran pendidikan agama islam materi hukum bacaan nun
sukun/tanwin. Metode observasi digunakan untuk mengetahui dan menilai aktivitas
siswa dan guru dalam KBM berlangsung. Sedangkan dokumentasi digunakan sebagai
bukti bahwa penelitian ini memiliki data dari hasil penelitian yang telah dilakukan.
Hasil dari penelitian ini mulai dari pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III
mengalami peningkatan ketuntasan belajar siswa. Dari 32 siswapra siklus memiliki
data ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 11 siswa yang tuntas atau dalam prosentase
34,3%. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa adalah 14 siswaatau
prosentasenya adalah 43,7% sehingga, dari pra siklus ke siklus I mengalami
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 3 siswa. Siklus II memiliki data
ketuntasan hasil belajar siswa adalah 18 siswa atau persentasenya adalah 56,2%
sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar
siswa yaitu 4 siswa, dan dari siklus II ke siklus III mengalami peningkatan ketuntasan
hasil belajar siswa yaitu 11 siswa. Data ketuntasan siswa yang dimiliki siklus III yaitu
sebanyak 29 siswa yang tuntas dan dalam persentasenya adalah 90,6%.Adapun, nilai
rata-rata kelas yang diperoleh dari hasil nilai setiap siklus juga mengalami
peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki rata-rata 62,1 pada siklus I memiliki rata-
14
rata 64,8 pada siklus II memiliki rata-rata 74 dan pada siklus III memiliki rata-rata 89.
Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas VII F di SMP N 1 Tengaran.
15
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................................................. iii
MOTTO................................................................................................................. iv
PERSEMBAHAN ................................................................................................. v
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi
BAB IPENDAHULUAN
A. ...................................................................................................... Latar
Belakang .................................................................................................... 1
16
B. ....................................................................................................... Rumu
san Masalah ............................................................................................... 5
C. ....................................................................................................... Tujua
n penelitian ................................................................................................ 5
D. ...................................................................................................... Kegu
naan penelitian .......................................................................................... 5
E. ....................................................................................................... Hipot
esis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ................................................ 6
F. ....................................................................................................... Meto
de Penelitian .............................................................................................. 7
G. ...................................................................................................... Siste
matika Penulisan ....................................................................................... 14
BAB IILANDASAN TEORI
A. ...................................................................................................... Kajia
n Teori .......................................................................................................
1. .................................................................................................. Hasil
belajar .................................................................................................. 16
2. .................................................................................................. Pendi
dikan Agama Islam ............................................................................. 20
3. .................................................................................................. Huku
m bacaan tajwid................................................................................... 22
17
4. .................................................................................................. Meto
de mind mapping ................................................................................. 27
5. .................................................................................................. Kriter
ia ketuntasan minimal (KKM) ............................................................ 40
B. ....................................................................................................... Kajia
n Pustaka ................................................................................................... 45
BAB IIIPELAKSANAAN PENELITIAN
A. ................................................................................................. Gamb
aran umum SMP N ! Tengaran ........................................................... 47
B. ................................................................................................. Deskr
ipsi pelaksanaan pra siklus .................................................................. 54
C. ................................................................................................. Deskr
ipsi pelaksanaan siklus I ...................................................................... 55
D. ................................................................................................. Deskr
ipsi pelaksanaan siklus II .................................................................... 59
E................................................................................................... Deskr
ipsi pelaksanaan siklus III ................................................................... 63
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. ...................................................................................................... Deskr
ipsi Data Ketuntasan Hasil Belajar
18
1. .................................................................................................. Data
Ketuntasan Hasil Belajar Pra Siklus ................................................... 67
2. .................................................................................................. Data
Ketuntasan Hasil Belajar Siklus I ....................................................... 69
3. .................................................................................................. Data
Ketuntasan Hasil Belajar Siklus II ...................................................... 71
4. .................................................................................................. Data
Ketuntasan Hasil Belajar Siklus III ..................................................... 73
B. ....................................................................................................... Pemb
ahasan Hasil Penelitian
1. .................................................................................................. Pemb
ahasan Data Pra Siklus ....................................................................... 79
2. .................................................................................................. Pemb
ahasan Data Siklus I ............................................................................ 80
3. .................................................................................................. Pemb
ahasan data siklus II ............................................................................ 87
4. .................................................................................................. Pemb
ahasan data siklus III ........................................................................... 94
5. .................................................................................................. Data
Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas dan Rata-rata Antar Siklus .....
............................................................................................................. 100
BAB IVPENUTUP
19
A. ...................................................................................................... Kesi
mpulan ....................................................................................................... 103
B. ....................................................................................................... Saran
................................................................................................................... 104
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 108
LAMPIRAN
20
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Guru di SMP N 1 Tengaran .................................................................. 50
Tabel 3.2 Nama siswa kelas VII F ........................................................................ 53
Tabel 4.1 data ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus ....................................... 67
Tabel 4.2 data ketuntasan hasil belajar siswa siklus I ........................................... 69
Tabel 4.3 data ketuntasan hasil belajar siswa siklus II.......................................... 71
Tabel 4.4 data ketuntasan hasil belajar siswa siklus III ........................................ 73
Tabel 4.5 data ketuntasan hasil belajar siswa pra siklus, siklus I, siklus II dan Siklus
III ........................................................................................................................... 76
Tabel 4.6 Hasil pengamatan siswa dan guru siklus I ............................................ 81
Tabel 4.7 Hasil pengamatan siswa dan guru siklus II ........................................... 89
Tabel 4.8 Hasil pengamatan siswa dan guru siklus III.......................................... 95
Tabel 4.9 Data peningkatan ketuntasan dan rata-rata siswa antar siklus .............. 100
21
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ...................................................... 9
22
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian
Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian
Lampiran 3 Lembar Konsultasi
Lampiran 4 RPP Siklus I, Siklus II dan III
Lampiran 5 Hasil Pengamatan Siswa dan Guru Siklus I, Siklus II dan II
Lampiran 6 Sampel Hasil Tes
Lampiran 7 Sampel Kertas Metode Mind Mapping
Lampiran 8 Dokumentasi
Lampiran 9 SKK
Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup Penulis
23
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar adalah kegiatan interaktif antara guru dengan
siswa dalam sebuah pembelajaran. Pembelajaran merupakan aktivitas yang
paling utama dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Menurut
Kastolani (2014: 53) mendefinisikan belajar sebagai perubahan dalam sistem
syaraf, penambahan pengetahuan, dan perubahan kelakuan berkat pengalaman
dan latihan. Ini berarti upaya dalam mencapai tujuan pendidikan dalam
pembelajaran tidak lepas dari peran serta guru dan siswa. Tindakan guru
dalam pengajaran sesuai dengan pengetahuan, komponen materi, metode dan
tujuan pembelajaran. Belajar juga diartikan sebagai suatu proses aktivitas
yang dapat membawa perubahan pada individu (Roestiyah, 1986 : 141).
Dalam sebuah komponen pembelajaran tersebut terdiri dari pendekatan
metode dan teknik dalam pembelajaran, komponen tersebut harus dimiliki
oleh guru. Guru dapat mewujudkan pembelajaran yang tepat sehingga
pembelajaran efektif diterapkan pada peserta didik.
Pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang mampu melahirkan
proses belajar yang berkualitas, yaitu proses belajar yang melibatkan
partisipasi dan penghayatan peserta didik secara intensif (Suwarno, 2006 :
160). Belajar yang efektif dapat membantu siswa untuk meningkatkan
24
kemampuan yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Disamping itu guru dituntut menciptakan situasi belajar dan mengajar yang
kondusif. Dengan situasi yang kondusif serta pembelajaran yang efektif
diharapkan dapat mencapai keberhasilan dalam pembelajaran.
Keberhasilan siswa dalam pembelajaran sangat ditentukan oleh besar
kecilnya semangat belajar siswa yang bersangkutan. Di samping itu guru juga
memberi motivasi terhadap siswa-siswanya. Dalam hal ini pembelajaran
Tajwid di Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditujukan agar siswa mampu
membaca Al-Qur‟an dengan benar.
Agar keberhasilan pembelajaran dan proses pengajaran efektif, guru
harus mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi tidak bertumpu pada
satu metode. Karena jika hanya menggunakan metode ceramah saja siswa
cenderung bosan dan jenuh. Dengan metode yang bervariasi dapat merubah
kejenuhan siswa sehingga siswa lebih senang dan semangat dalam belajar.
Penggunaan metode pembelajaran disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai, materi yang disampaikan sesuai dengan kemampuan siswa dan
kemampuan guru.
Salah satu pendidikan yang memiliki pendidikan budi pekerti di dalam
kurikulum 2013 adalah pendidikan agama Islam dan budi pekerti. M. Arifin
mendefinisikan pendidikan Islam adalah proses yang mengarahkan manusia
manusia kepada kehidupan yang lebih baik dan yang mengangkat derajat
kemanusiaannya, sesuai dengan kemampuan dasar (fitrah) dan kemampuan
25
ajarnya (Syafaat, dkk. 2008:16). Jadi, harapan anak didik setelah menuntaskan
ilmu dan memperbaiki budi pekertinya dengan pemahaman, penghayatan, dan
pengamalan agama Islam, menjadikannya upaya memperbaiki kehidupan
dirinya sendiri ataupun kehidupan sosial.
Di masa ini pendidikan yang penting adalah bukan hanya berfokus
dalam ilmu umum (duniawi) saja, akan tetapi pendidikan agama juga penting.
Manusia pada hakikatnya adalah untuk beribadah kepada Allah swt. oleh
sebab itu, muncul pendidikan agama islam (PAI). Pendidikan agama islam
pada sekolah umum masih terdapat ketidak seimbangan antara alokasi waktu
yang tersedia dan materi pelajaran yang begitu luas, mengakibatkan prestasi
pendidikan agama islam masih jauh dari harapan yang diinginkan. Hal ini
terbukti kurang tercapainya nilai yang diperoleh oleh siswa. Guru pengampu
mata pelajaran pendidikan agama Islam ini belum merasa puas terhadap hasil
belajar siswa dengan ketuntasan belajar individu masih di bawah KKM yaitu
dari jumlah 32 siswa kelas VII F, hanya 11 siswa yang telah mencapai KKM
dengan presentase 34,37% dan nilai rata-rata 62,18 sedangkan KKM yang
diterapkan yaitu 75. Data ini menunjukkan capaian KKM kelas masih jauh
dari indikator keberhasilan yaitu 85%.
Dalam Al Qur‟an sendiri disunahkan membaca Al Qur‟an dengan
tartil yaitu dengan bacaan yang tenang dan pelan-pelan. Sesuai dengan firman
Allah dalam surat Al-Muzammil ayat 4.
26
... تزتيال ) (4ورتم انقزآ
Artinya :” ….. Dan bacalah Al Qur‟an itu dengan tartil” (Departemen
Agama RI, 1986 : 98)
Dalam membaca Al-qur‟an tidak terlepas dari tajwid, karena di
khawatirkan akan mengubah makna kata dalam Al-Qur‟an yang menjurus
kepada salah paham dan penyimpangan dari tujuan Allah dan Rasul-Nya. Hal
ini menimbulkan fatal dan berbahaya.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, perlu dikembangkan
metode pembelajaran yang efektif dalam pembelajaran Al-Qur‟an yaitu
dengan metode mind mapping. Pentingnya metode mind mapping dalam
pembelajaran Tajwid adalah membantu siswa memanfaatkan potensi kedua
otak anak yaitu otak kanan dan otak kiri. Karena interaksi dari otak tersebut
dapat memicu kreativitas yang memberikan kemudahan dan proses mengingat
dan berfikir, untuk mengidentifikasikan ide-ide dengan kata-kata kunci yang
telah dibuat sehingga memberikan hubungan sebab akibat dari materi
pelajaran.
Dengan metode mind mapping maka akan meningkatkan beberapa
aspek, yaitu konsentrasi, kreativitas, daya ingat dan pemahaman, sehingga
siswa dapat mengambil keputusan belajar yang lebih baik. Dengan demikian
kesulitan belajar akan dapat teratasi dan menyenangkan dalam menerima
27
materi pada setiap proses pembelajaran. Akhirnya diharapkan pemahaman
tajwid dapat meningkat dan tercapai apa yang menjadi tujuan pembelajaran.
Mind mapping sebagai metode pembelajaran kreativitas yang
memerlukan konsentrasi daya ingat siswa dalam memetakkan pelajaran yang
dihadapinya akan menghasilkan daya ingat yang lebih baik dari metode
sebelumnya sehingga dapat meningkatkan pemahaman yang lebih baik pula.
Dengan menggunakan metode mind mapping diharapkan pemahaman tajwid
dapat tercapai dengan maksimal sehingga siswa dapat membaca Al-Qur‟an
dengan tartil di sekolah. Maka penulis mengambil judul “Peningkatan Hasil
Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Materi Hukum Bacaan Tajwid
Melalui Metode Mind Mapping Pada Siswa Kelas VII F SMP N 1
Tengaran Tahun Pelajaran 2017/2018 ”.
B. Rumusan Masalah
Bersasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
yaitu:
1. Apakah penerapan metode mind mapping dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam materi hukum bacaan tajwid dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII F di SMP N 1 Tengaran tahun
pelajaran 2017/2018?
2. Apakah penerapan metode mind mapping dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam materi hukum bacaan tajwid dapat mencapai
target KKM kelas?
28
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penerapan hasil belajar peserta didik dengan
menggunakan metode mind mapping dalam dalam mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam materi hukum bacaan tajwid pada siswa kelas
VII F di SMP N 1 Tengaran tahun pelajaran 2017/2018.
2. Untuk mengetahui dengan penerapan metode mind mapping dapat
mencapai taget KKM kelas.
D. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa
Sebagai usaha untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan
yaitu bermain sambil belajar agar tidak monoton. Harapannya adalah
dapat meningkatkan aktivitas dan motivasi belajar untuk mempelajari
materi pokok hukum bacaan tajwid.
2. Bagi Guru
Sebagai alternaitif dalam memlilih metode pelajaran mind mapping
yang akan digunakan dalam proses kegiatan belajar mengajar, sehingga
dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal.
3. Bagi Sekolah
29
Penelitian ini dijadikan pola pengembangan strategi pembelajaran di
Sekolah Menengah Pertama (SMP) khususnya kelas yang sedang
dijadikan obyek penelitian.
4. Bagi Peneliti
Menambah wawasan keilmuan dan pengalaman dalam
mengembangkan inovasi dan kreativitasnya. Dilakukan dalam bentuk
penelitian berupa pengamatan guru dan siswa dalam proses kegiatan
belajar mengajar.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini dapat dituliskan yaitu: metode mind
mapping dapat meningkatkan hasil belajar hukum bacaan tajwid pada
siswa kelas VII F SMP N 1 Tengaran Tahun Ajaran 2017/2018.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan metode Mind mapping ini dikatakan efektif, apabila
indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat
dirumuskan yaitu:
a. Hasil belajar siswa dikatakan berhasil apabila 85% dari jumlah siswa
yaitu minimal 28 siswa yang telah tuntas mencapai KKM.
b. Sedangkan untuk indikator keberhasilan individu adalah nilai KKM
yaitu 75.
F. Metode Penelitian
30
Jenis penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas, yaitu sebuah
penelitian yang dilakukan di kelas. Karena ada tiga kata yang membentuk
pengertian tersebut, maka tiga pengertian tersebut dapat diterangkan.
1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek
tertentu melalui metodologi ilmiah dengan mengumpulkan data-data dan
dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah.
2. Tindakan: menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang disengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu yang berbentuk siklus kegiatan dengan tujuan
untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu atau kualitas proses belajar
mengajar.
3. Kelas: sekelompok siswa yang ada, waktu yang sama, menerima pelajaran
yang sama dari guru yang sama pula.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti diatas maka
dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan penelitian
untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang
dihadapai dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial
dengan kerja sama dalam rangka etika yang disepakati bersama (Kunandar,
2011 : 45-46).
Dalam penelitian tindakan kelas ini, guru menerapkan langkah-langkah
penelitian sebagai berikut :
1. Rancangan Penelitian
31
Rancangan penelitian yang diterapkan berupa penelitian tindakan
kelas. Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip
dasar yang berlaku dalam penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun
penggunaan ini dapat memberikan solusi bagaimana menumbuhkan
pemahaman siswa dalam mengikuti mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam.
2. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII F di SMP N 1 Tengaran
Tahun Ajaran 2017/2018.
3. Langkah-langkah / Siklus Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
menggunakan data pengamatan langsung terhadap jalannya metode
pembelajaran yang sudah digunakan untuk menyampaikan materi Hukum
Bacaan Tajwid di kelas. Dalam pelaksanaanya peneliti akan berkolaborasi
dengan guru kelas VII F SMP N 1 Tengaran pengampu mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI). Peneliti sebagai pelaku penelitian
sedangkan guru kelas bertindak sebsagai pengamat.
Model penelitian secara garis besar terdapat empat tahapan yang
dilalui dan dimulai dari tahap perencanaan pelaksanaan, tindakan,
pengamatan dan refleksi yang diikuti dengan perencanaan ulang. Adapun
model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah sebagai berikut:
32
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap, secara rinci
prosedur penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Pada tahap ini terdapat tiga kegiatan dasar yaitu identifikasi
masalah, merumuskan masalah, dan pemecahan masalah. Pada
masing-masing kegiatan terdapat sub-sub kegiatan yang sebaiknya
dilaksanakan untuk menunjang sempurnanya tahap perencanaan.
b. Pelaksanaan
Pada tahap kedua ini adalah menerapkan apa yang telah
direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak dikelas. Dengan
33
mengatur rencana yang telah disiapkan pada saat tindakan
dilaksanakan, dilakukan observasi terhadap proses belajar mengajar
untuk mengetahui perubahan yang terjadi akibat dari tindakan yang
dilakukan.
c. Pengamatan
Pada tahap ketiga ini adalah pengumpulan data. Dengan kata
lain, Peneliti melakukan pengamatan perhatian siswa, keaktifan siswa,
dan minat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Pada tahap
ini, peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara
mengumpulkan dan alat atau instrumen pengumpulan data
(angket/wawancara/observasi) dan lain-lain.
d. Refleksi
Pada tahap ke empat atau terakhir ini adalah refleksi. Refleksi
adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah
dilakukan. Pada kegiatan ini dilakukan refleksi dan analisis didasarkan
pada hasil pengamatan. Hasil analisis berupa masukan yang akan
digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan proses pembelajaran pada
siklus berikutnya.
34
4. Metode pengumpulan data
Metode yang digunakan dalam penelitian antara lain:
a. Tes, tes ini dilaksanakan karena peneliti ingin mendapatkan data
berupa angka yang rill melalui hasil nilai post test.
b. Observasi, metode ini digunakan untuk mengamati perilaku siswa,
proses belajar siswa kelas VII F di SMP N 1 Tengaran.
c. Dokumentasi, metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi
tentang gambaran umum SMP N 1 Tengaran, dan hal-hal yang
berkaitan dengan penelitian, rencana penelitian.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpul data adalah alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Data yang terkumpul dengan
menggunakan instrumen tertentu akan dideskripsikan dan dilampirkan
atau digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam suatu
penelitian (Puji Muljono, 2002 : 1).
Adapun Instrumen penelitian dalam penelitian ini meliputi:
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
b. Soal post test
c. Lembar Observasi
6. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian tindakan kelas tidak jauh berbeda
dengan penelitian lain, pengumpulan data ini bersifat kuantitatif tentang
35
kemajuan siswa (nilai/ prestasi) dengan metode mind mapping serta
aktivitas siswa dan guru serta tes formatif.
a. Observasi
Menurut Arikunto, dkk (2006) observasi adalah kegiatan
pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek
tindakan telah mencapai sasaran. Dengan metode observasi ini untuk
memperoleh data tentang kondisi fisik serta gambaran umum di
sekolah SMP N 1 Tengaran Tahun Ajaran 2017/2018.
b. Tes
Tes merupakan alat ukur yang berharga dalam penelitian. Tes
digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif berupa nilai yang
menggambarkan pencapaian target kompetensi. Adapun jenis
penelitian ini adalah penilaian formatif tiap siklus (Rosma Hartini
Sam‟s, 2010 : 92).
c. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pendekatan untuk mencari data
mengenai hal-hal berupa catatan, surat kabar, majalah, buku-buku,
agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002 : 206).
Metode dokumentasi ini digunakan sebagai penguat dan
pelengkap data yang tidak diperoleh dari wawancara dan observasi
untuk memperoleh data tentang visi, misi, keadaan guru, dan keadaan
siswa.
36
7. Analisis data
Demi mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran atau prestasi siswa,
maka dilakukan dengan cara memberikan soal-soal berupa post test di akhir
pembelajaran sebagai hasil untuk tolak ukur keberhasilan pembelajaran.
Analisis data ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana, yaitu:
a. Dengan menilai ulangan tes formatif, yaitu dilakukan dengan
menggunakan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa. Selanjutnya
dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. Sehingga
diperoleh rata-rata tes formatif, dapat dirumuskan sebagai berikut:
Keterangan:
M=
M = Nilai rata-rata
Ʃx = Jumlah nilai yang ada
N = Jumlah frekuensi yang ada
b. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus
sebagai berikut:
P= X 100%
Keterangan:
P = Persentase
f = Frekuensi (Jumlah siswa di atas KKM)
N = Jumlah seluruh siswa
37
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian
tindakan kelas ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian awal, bagian
inti dan bagian akhir. Tiap-tiap bagian dapat dirinci sebagai berikut :
1. Bagian awal
Cakupan bagian awal meliputi :
Pada bagian awal ini berisi tentang halaman sampul, lembar berlogo,
halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar pengesahan,
pernyataan keaslian tulisan, motto, persembahan, kata pengantar, abstrak,
daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar.
2. Bagian inti skripsi
terdiri dari :
BAB I Pendahuluan mencakup : latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis
tindakan dan indikator keberhasilan, metode penelitian
meliputi: rancangan penelitian, subyek penelitian, langkah-
langkah, metode pengumpulan data, instrumen penelitian,
pengumpulan data dan analisis data. Sistematika penulisan.
BAB II Kajian pustaka terdiri dari pengertian pemahaman hasil belajar,
pendidikan agama islam, hukum bacaan tajwid, metode
pembelajaran, mind mapping, Kriteria ketuntasan minimal
(KKM), Kajian pustaka.
38
BAB III Pelaksanaan penelitian siklus I (rencana, pelaksanaan,
pengamatan/ pengumpulan data dan refleksi), pelaksanaan
siklus II (rencana, pelaksanaan, pengamatan/ pengumpulan
data dan refleksi) dan pelaksanaan penelitian siklus III
(rencana, pelaksanaan, pengamatan/ pengumpulan data dan
refleksi).
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, terdiri dari diskripsi tiap
siklus dan pembahasan tiap siklus.
BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
3. Bagian Akhir
Pada bagian akhir meliputi :
Daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup.
39
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu proses yang memungkinkan organisme
untuk mengubah tingkah laku dengan cepat dan bersifat permanen
sehingga perubahanyang serupa tidak perlu terjadi berulang kali setiap
menghadapi situasi baru (Nurgiyantoro, 1988:58).
Kemudian Syah mendefinisikan, belajar berarti suatu
perubahan kemampuan untuk bereaksi yang relatif langgeng sebagai
hasil latihan yang diperkuat (Sriyanti, 2009:17).
Belajar merupakan sebuah proses yang dilakukan individu
untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru yang
diwujudkan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang relatif
permanen dan menetap disebabkan adanya interaksi individu dengan
lingkungan belajarnya (Irham dan Wiyani, 2013: 116)
Jadi belajar adalah perubahan tingkah laku yang disebabkan
oleh pengalaman dan latihan, yang tidak tahu menjadi tahu dan yang
tidak bisa menjadi bisa.
40
Belajar pada hakikatnya merupakan proses perubahan di dalam
kepribadian yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, dan kepandaian.
Perubahan ini bersifat menetap dalam tingkat laku yang terjadi sebagai
suatu hasil dari latihan atau pengalaman (Majid, 2014:15).
Proses belajar tidak sekedar menghafal konsep-konsep atau
fakta-fakta belaka, tetapi merupakan kegiatan menghubungkan
konsep-konsep untuk mrnghasilkan pemahaman yang utuh sehingga
konsep yang dipelajari akan dipahami baik dan tidak mudah
dilupakan. Dengan demikian, agar terjadi belajar yang bermakna maka
guru harus selalu berusaha mengetahui dan menggali konsep-konsep
yang telah dimiliki oleh siswa dan membantu memadukannya secara
harmonis konsep-konsep tersebut dengan pengetahuan baru yang akan
diajarkan. Dengan kata lain, belajar akan lebih bermakna jika anak
mengalami langsung apa yang dipelajarinya dengan mengaktifkan
lebih banyak indra daripada hanya mendengarkan orang/guru
menjelaskan.
b. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Oemar Hamalik (2002:45) dalam buku pembelajaran
tematik terpadu hasil belajar itu dapat terlihat dari terjadinya
perubahan dari persepsi dan perilaku, termasuk juga perbaikan
perilaku. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajarnya.
41
Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh
siswa yang mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Belajar
tidak hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tapi juga
penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat-bakat,
penyesuaian sosial, dll (Rusman, 2016:67).
1) Ranah Kognitif
Ranah kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berpikir
termasuk kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi,
menganalisis, dan kemampuan mengevaluasi.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti sikap, minat,
konsep diri, nilai dan moral.
3) Ranah Psikomotorik
Ranah Psikomotor berhubungan dengan hasil belajar yang
mencapainya melalui keterampilan manipulasi, yang melibatkan
otot dan kekuatan fisik. Ranah psikomotor adalah ranah yang
berhubungan dengan aktivitas fisik, misalnya menulis, memukul,
melompat dan sebagainya (Ratnawulan dan Rusdiana, 2015:58).
c. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
1) Faktor Internal
a) Faktor Fisiologis
42
Secara umum kondisi fisiologis, seperti kondisi kesehatan yang
prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tiak dalam
keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal-hal tersebut dapat
mempengaruhi siswa dalam menerima materi pelajaran.
b) Faktor Psikologis
Setiap individu dalam hal ini siswa pada dasarnya memiliki
kondisi psikologis yang berbeda-beda. Tentunya hal ini turut
mempengaruhi hasil belajarnya. Beberapa faktor psikologis
meliputi intelegensi, perhatian, bakat, motivasi, dan daya nalar
siswa.
2) Faktor Eksternal
a) Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan dapat mempengaruhi hasil belajar. Faktor
lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan alam misalnya suhu, kelembapan dan lain-lain.
Belajar pada tengah hari di ruangan yang memiliki ventilasi
udara yang kurang tentunya akan berbeda suasana belajarnya
dengan yang belajar di pagi hari yang udaranya masih segar
dan diruang yang cukup mendukung untuk bernapas lega.
b) Faktor Instrumental
Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan
penggunaanya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang
43
diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi
sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang
telah direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa
kurikulum, sarana dan guru (Rusman, 2016:67-68).
2. Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana
dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,
menghayati, hingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam
mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya kitab suci Al-
Qur‟an dan Al-Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan
serta penggunaan pengalaman (Majid, 2012:11)
Pendidikan agama islam adalah suatu usaha untuk membina
dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami
kandungan ajaran islam secara menyeluruh, menghayati makna
tujuan, yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan
islam sebagai pandangan hidup (Majid, 2012:1).
Menurut Muhaimin, pendidikan agama islam adalah proses
mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi, masyarakat,
dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas
asasi dan sebagai profesi di antara profesi-profesi asasi dalam
masyarakat (Mansur: 2007:328).
44
Jadi, pendidikan agama islam lebih khusus ditekankan dalam
rangka untuk mengembangkan fitrah keagamaan dan sumber daya
insani agar lebih mampu memahami, menghayati, dan mengamalkan
ajaran-ajaran agama islam dengan baik dan benar agar terbentuk sikap
kepribadian, dan keterampilan anak didik berdasarkan pada hukum-
hukum agama islam.
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Pendidikan agama islam disekolah bertujuan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan keimanan pemberian dan
pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, serta pengalaman
peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim
yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaanya, berbangsa
dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan
yang lebih tinggi (Majid, 2012: 134-135).
Menurut Muhammad Hafidz dan Kastolani (2009: 28) tujuan
pendidikan agama islam adalah mewujudkan seorang mu‟min yang
takut kepada Allah dan bertaqwa kepeda-Nya, memperbaiki ibadahnya
untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Menurut Muhaimin, Pendidikan Agama Islam bertujuan agar
siswa memahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran
islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman, bertaqwa
kepada Allah SWT dan berakhlak mulia (Muhaimin, 2004: 78).
45
Jadi tujuan pendidikan agama islam adalah untuk membekali
peserta didik dengan nilai-nilai agama supaya dapat diaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga terbentuk manusia yang
berakhlakul karimah.
c. Fungsi Pendidikan Agama Islam
Fungsi pendidikan islam adalah memlihara dan
mengembangkan fitrah dan sumber daya insani yang ada pada peserta
didik menuju kepada terbentuknya manusia seluruh (insan Kamil)
sesuai dengan norma islam yang diridhai Allah (Mansur: 2007:334).
3. Ilmu Tajwid
a. Pengertian Tajwid
Tajwid berasal dari kata ( دجى – دیجى – اتجىید ) yang berarti
bagus atau membaguskan. Didalam ilmu qira‟ah tajwid berarti
mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat
yang dimiliki. (htpp://www.khazanahtajwid.blogspot.com)
Sedangkan menurut istilah adalah memberikan hak-haknya
huruf yang asli seperti makhraj-makhrajnya sifat-sifatnya yang tetap
menjadi zadnya.
Adapun pengertian ilmu tajwid adalah ilmu yang mengajarkan
cara bagaimana seharusnya membunyikan/membaca huruf-huruf
hijaiyah dengan baik dan sempurna, baik ketika bersendirian maupun
sewaktu bertemu dengan huruf lain (Munir, Sudarsono, 1994: 8-9).
46
Ilmu tajwid adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui
bagaimana sebenarnya menyembunyikan huruf-huruf dengan betul
(Asy‟ari, 1987:7).
Seperti yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh
abu dawud:
Artinya: Telah menceritakan kepada Kami [Musaddad] telah
menceritakan kepada Kami [Yahya] dari [Sufyan], telah menceritakan
kepadaku ['Ashim bin Bahdalah] dari [Zirr] dari [Abdullah bin 'Amr],
ia berkata; Rasulullah shallAllahu wa'alaihi wa sallam bersabda:
"Dikatakan kepada orang yang membaca Al Qur'an: "Bacalah, dan
naiklah, serta bacalah dengan tartil (jangan terburu-buru), sebagaimana
engkau membaca dengan tartil di dunia, sesungguhnya tempatmu
adalah pada akhir ayat yang engkau baca. (HR. Abu Dawud, 1252)
Jadi ilmu tajwid adalah ilmu yang mempelajari cara
membunyikan atau mengucapkan huruf huruf yang tepat dalam kitab
suci Al-Qur‟an maupun buku lainnya.
47
b. Kedudukan Ilmu Tajwid
1) Makharijul Huruf ( يحبرجبنحزوف ) Makharijul Huruf Al-Qur‟an
sesuai dengan Makhrajnya dan sifat-sifatnya serta memenuhi
bacaannya. Pengucapan Makharijul Huruf sesuai dengan tempatnya.
2) Sifat huruf ( انحزوف صفبت ) sifatul huruf atau sifat-sifat huruf
sebenarnya tidak dapat dipisahkan dengan Makhrarijul Huruf karena
dapat didengar orang lain maupun dirinya sendiri melalui ukuran
bunyi suara huruf.
3) Hukum-hukum huruf/ ahkamul huruf ( انحزوف احكبو ) Dalam
membaca Al-Qur‟an yang paling penting adalah pemahaman akan
hukum-hukum huruf baik secara sendiri-sendiri atau secara
bergabung atau bertemu huruf lain. Apabila pemahaman tersebut
hanya meliputi Makharijul Huruf dan sifatul huruf saja, dikhawatikan
di dalam ucapan serta bunyinya kurang mencapai kesempurnaan
(Rahayu, 2011:21).
c. Tujuan Pembelajaran Ilmu Tajwid
1) Memelihara bacaan Al-Qur‟an dari kesalahan dan perubahan serta
memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca.
2) Untuk memberi tuntutan bagaimana cara pengucapan ayat-ayat yang
tepat, sehingga lafal dan maknanya terpelihara
48
3) Mempraktekkan kaidah-kaidah ilmu tajwid ketika membaca Al-
Qur‟an
4) Tujuan hukum mempelajari Al-Qur‟an adalah fardhu‟ain bagi setiap
Qariul-Qur‟an (Rahayu, 2011:21).
d. Macam-macam Hukum Bacaan Nun Sukun/tanwin
Dibagi menjadi empat, yaitu: (Asy‟ari, 1987: 8-13)
1) Idzhar Halqi
Idzhar artinya jelas, halqi artinya tenggorokan. Idzhar halqi
adalah apabila anak nun sukun atau tanwin betemu dengan salah
satu huruf-huruf halqi. Dan cara mebacanya yaitu harus jalas.
Huruf idzhar halqi ada enam yaitu ء هـ ح خ ع ؽ
Contoh : هى ی
Dikarenakan ada nun mati bertemu dengan huruf هـ ,harus dibaca
YAN HAUNA, tidak boleh dibaca YANN (mendengung)
HAUNA.
2) Idghom
Idghom dibagi menjadi dua yaitu:
a) Idghom Bighunnah
Idghom artinya memasukkan, Bighunnah artinya
dengan mendengung. Idghom bighunnah adalah apabila ada
nun sukun/tanwin bertemu dengan salah satu idghom
49
bighunnah. Cara membacanya yaitu nun sukun atau tanwin itu
dimasukkan menjadi satu dengan huruf sesudahnya atau
ditasyjidkan dengan mendengung.
Huruf idghom bighunnah ada empat yaitu ي و و
Contoh: یقىل ي
Dikarenakan ada nun mati bertemu dengan huruf ي, harus
dibaca MAYYAQUULU, tidak boleh dibaca MAN (jelas)
YAQUULU.
b) Idghom Bilaghunnah
Idghom artinya memasukkan, Bilaghunnah artinya
tidak berdengung. Idghom bilaghunnah adalah apabila ada nun
sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idghom
bilaghunnah. Cara membacanya yaitu nun sukun atau tanwin
itu dimasukkan menjadi satu dengan huruf sesudahnya tetapi
tanpa berdengung.
Huruf idghom bilaghunnah ada dua yaitu ل ر
Contoh: ربهى ي
Dikarenakan ada nun mati bertemu dengan huruf ر , harus
dibaca MIRRABIHIM, tidak boleh dibaca MIN (jelas)
RABBIHIM.
50
3) Iqlab
Iqlab artinya menukar atau mengganti, iqlab adalah apabila ada
nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf iqlab yaitu ة . Cara
membacanya yaitu dengan menyuarakan nun sukun atau tanwin
menjadi suara MIM, dengan merapatkan dua bibir serta
mendengung.
Contoh: بئهى ا
Dikarenakan ada nun mati bertemu dengan huruf ة , Tidak boleh
dibaca AN-BI‟HUM, harus dibaca AMMBI‟HUM.
4) Ikhfa’
Ikhfa’ artinya menyamarkan, Ikhfa’ yaitu apabila ada nun
sukun/ tanwin bertemu salah satu huruf hijaiyah selain huruf-huruf
halqi, huruf-huruf idghom bighunnah dan idghom bilaghunnah,
dan huruf iqlab.
Huruf ikhfa’ ada lima belas yaitu: د ذ س ص ش ص ض ت ث ج
ط ظ ف ق ك
Contoh: قبم ي
Dikarenakan ada nun mati bertemu dengan huruf ق, Tidak boleh
dibaca MIN-QOBLU, harus dibaca MINGQOBLU.
51
4. Metode Mind Mapping
a. Pengertian Metode
Istilah metode sering kali disamakan dengan istilah
pendekatan, strategi, dan teknik sehingga sehingga dalam
penggunaanya juga sering saling bergantian yang pada intinya adalah
suatu cara untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan atau
cara cara yang tepat dan cepat untuk meraih tujuan pendidikan sesuai
dengan kebutuhan peserta didik.
Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar,
metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervareasi sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pelajaran berakhir. Seorang
guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai
satupun metode mengajar yang dirumuskan dan dikemukakan para
ahli psikologi dan pendidikan (Djamarah dan Zein, 2006:46).
Metode adalah cara guru menyampaikan materi pelajaran
kepada siswa untuk mencapai tujuan (Suprayekti, 2003:13)
Jadi dapat disimpulkan bahwa metode adalah sebuah cara dari
seorang guru untuk menyampaikan materi peklajaran kepada siswa
bertujuan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
52
b. Metode Mind Mapping
Mind Mapping adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak
dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk
membentuk kesan (Swadarma, 2013:2).
Menurutnya mind map adalah sistem penyimpanan, penarikan
data, dan akses yang luar biasa untuk perpustakaan raksasa, yang
sebenarnya ada dalam otak manusia yang menakjubkan (Buzan, 2009 :
12).
Mind mapping pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
merupakan metode mengajar terhadap siswa dengan cara
mengapresiasikan potensi yang ada di otak oleh siswa secara penuh dan
memanfaatkan semua perangkat otak berfikir yang masih alami untuk
memahami materi tajwid pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dengan baik sehingga ketika membaca Al Qur‟an dapat dibaca dengan
tartil, menurut makhraj-makhrajnya dan tidak ada kekeliruan.
Karena mind mapping merupakan “sistem yang mengatur diri
sendiri otak siswa” maka ketika memahami dan membaca Al-Quran
siswa dapat melakukannya sendiri. Namun demikian tiap-tiap metode
belajar memiliki kelemahan dan kelebihan sendiri-sendiri, maka guru
harus bias memilih jenis metode yang tepat agar tidak terjadi kelemahan
atau bersifat monoton dan membosankan serta disesuaikan dengan
kondisi siswa. Metode mind mapping digunakan untuk menemukan hal-
53
hal yang sulit pada mata pelajaran, siswa akan lebih cepat terinspirasi
oleh apa yang dicapai dalam memahami tajwid pada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam secara praktik dan mudah dipahami.
c. Kegunaan Mind Map
1) Mengumpulkan data yang hendak digunakan untuk berbagai
keperluan secara sistematis.
2) Mengembangkan dan menganalisis ide/pengetahuan seperti yang
biasa dilakukan pada saat proses belajar mengajar atau rapat.
3) Memudahkan untuk melihat kembali sealigus mengulang-ulang ide
dan gagasan.
4) Membuat banyak pilihan dari berbagai rute keputusan yang mungkin.
5) Dapat melihat gambaran besar dari suatu gagasan, sehingga
membantu otak bekerja gagasan tersebut.
6) Menyederhanakan struktur ide dan gagasan yang semula rumit,
panjang dan tak mudah dilihat menjadi lebih mudah.
7) Mempercepat dan menambah pemahaman pada saat pembelajaran
karena dapat melihat keterkaitan antar topik yang satu dengan yang
lainnya.
8) Mengasah kemampuan kerja otak mind map penuh dengan unsur
kreativitas.
d. Manfaat Mind Map
1) Mind Map menggunakan warna
54
Warna bisa membantu dalam mengklasifikasi informasi dan juga
dapat menstimulasi ide serta kreativitas.
2) Mind Map adalh gambar
Secara umum anak yang dibekali Mind Map untuk mempelajari
materi pelajaran memiliki memori yang lebih baik dari pada anak
yang hanya membaca buku secara linier.
3) Mind Map dapat menyatukan asosiasi anak
4) Mind Map memberikan gambaran besar (Lucky dan Rizky, 2012:179)
e. Keunggulan Mind Map
1) Meningkatkan kinerja manajemen pengetahuan
2) Memaksimalkan sistem kerja otak
3) Saling berhubungan satu sama lain sehingga makin banyak ide dan
informasi yang dapat disajikan.
4) Memacu kreativitas, sederhana, dan mudah dikerjakan.
5) Sewaktu-waktu dapat merecord data yang ada dengan mudah
6) Menarik dan mudah tertangkap mata
7) Dapat melihat sejumlah besar data dengan mudah.
f. Cara membuat Mind Map
Cara membuat mind map sangatlah mudah dan demikian alami
sifatnya, bahan-bahan untuk membuat mind map adalah sebgai
berikut:
1) Kertas kosong tak bergaris
55
2) Pena dan pensil berwarna
3) Otak
4) Imajinasi (Buzan, 2006:10)
Menurut Buzan (2006:21-22) ada tujuh langkah untuk membuat
mind map yaitu:
1) Mulai dari bagian tengah permukaan secarik kertas yang kosong
yang diletakkan dalam posisi memanjang. Kenapa begitu? Karena
memulai dari tengah-tengah permukaan kertas akan memberikan
keluasaan bagi cara kerja otak untuk memancar ke luar segala arah,
dan mengekspresikan diri lebih bebas dan alami.
2) Gunakan sebuah gambar untuk gagasan sentral. Kenapa begitu?
Karena suatu gambar bernilai seribu kata dan membantu anda
menggunakan imajinasi. Gambar yang letaknya ditengah-tengah
akan tampak lebih menarik, membuat kita tetap fokus, membantu
kita memusatkan pikiran, dan membuat otak semakin aktif dan
sibuk.
3) Gunakan warna pada seluruh mind map. Kenapa begitu?karena
bagi otak warna-warna tidak kalah menariknya dari gambar.
Warna membuat mind map tampak lebih carah dan hidup,
meningkatkan kekuatan yang dahsyat bagi cara berpikir kreatif,
dan membuat hal yang lebih menyenangkan.
56
4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar sentral dan
hubungkan cabang-cabang tingkan kedua dan ketiga pada tingkat
pertama dan kedua dan seterusnya. Kenapa begitu? Karena, seperti
yang telah kita ketahui otak bekerja dengan menggunakan asosiasi.
Jika tidak menghubungkan cabang-cabang, kita akan jauh lebih
mudah dalam memahami dan mengingat.
5) Buatlah cabang-cabang mind map berbentuk melengkung
bukannya garis lurus. Kenapa begitu? Karena jika semuanya garis
lurus, ini akan membosankan otak kita. Cabang-cabang yang
melengkung dan hidup seperti cabang-cabang sebuah pohon jauh
lebih menarik dan indah apabila dilihat
6) Gunakan satu kata kunci perbaris. Kenapa begitu? Karena kata
kunci tunggal akan menjadikan mind map lebih kuat dan fleksibel.
Dan menggunakan kata-kata tunggal akan lebih bebas dan lebih
mudah tertuang gagasan-gagasan dan pikiran-pikiran baru. Mind
map mempunyai banyak kata kunci didalamnya, seperti tangan
kita memiliki jemari yang bebas bergerak ke segala arah.
7) Gunakan gambar diseluruh mind map, karena memberikan gambar
akan lebih mudah untuk kita mengingat. Kenpa begitu? Karena
setiap gambar, seperti gambar sentral, juga bernilai seribu kata.
Jadi, apabila kita hanya memiliki 10 gambar saja pada mind map,
57
ini sudah sama dengan 10.000 kata yang terdapat di dalam suatu
catatan.
g. Kelebihan dan kekurangan Mind Map
Ada beberapa kelebihan saat menggunakan pembelajaran Mind Mapping
yaitu:
1) Cara ini cepat
2) Strategi dapat digunakan untuk mengorganisasikan ide-ide yang
muncul dikepala anda
3) Proses menggambar diagram bisa memunculkan ide-ide yang lain.
Kekurangan mind Mapping yaitu:
1) Hanya siswa yang aktif yang terlibat
2) Tidak sepenuhnya murid yang belajar
3) Jumlah detail informasi tidak dapat dimasukkan
(http://makalahnasrulhendri.blogspot.co.id/2016/02/makalah-mind-
mapping-peta-pikiran-oleh.html)
5. Materi (Hukum Bacaan Nun Mati dan Tanwin)
Nun mati disebut juga nun sakinah. Sedang yang dimaksud dengan
nun mati adalah nun yang tidak berbaris, ia menggunakan harakat sukun
sehingga nun itu tidak dapat dibunyikan kecuali diawali huruf lain.
Contoh : ىا د ی ػ
58
Sedangkan yang dimaksud dengan tanwin adalah nun mati yang
bertempat di akhir isim (kata benda) yang terlihat apabila dibaca washal
(sambung dengan kata lain) dan hilang ketika ditulis (diwakafkan). Jadi
pada dasarnya tanwin itu bermula dari nun mati yang kelihatan dalam
bahasa lisan dan hilang dalam bahasa tulisan. Contoh :
يغ ػهيى Dibaca س ػهي يؼ س
Dibaca ساليب تبيب تبي سالي
Dari pengertian di atas, tampak bahwa antara nun mati dan tanwin
mempunyai persamaa dan perbedaan. Persamaannya yaitu terletak pada
huruf nun-nya yang mati. Sedangkan perbedaaanya yaitu: nun mati
tampak jika diucapkan maupun ditulis, dan tanwin hanya tampak nun-nya
ketika diucapkan bukan ditulis.
Nun mati atau tanwin yang bertemu salah satu huruf hijaiyah,
mempunyai dampak hukum tersendiri dalam bacaaanya. Ada yang dibaca
terang (izhar), memasukkan (idgham), menukar atau berubah (iqlab ) dan
menyembunyikan (ikhfa‟). Dari dampak tersebut, maka bila ada nun mati
atau tanwin bertemu huruf hijaiyah mempunyai 4 hukum, yaitu: Izhar
.( اخفبء ) ‟Ikhfa ,( اقالة ) Iqlab ,( ادغبو ) Idgham ,( اظهبر )
Kelima cara bacaan itu akan diterangkan satu persatu secara rinci sebagai
berikut:
a. Idzhar halqi
59
idzhar artinya jelas, halqi artinya tenggorokan. Idzhar halqi
adalah apabila anak nun sukun atau tanwin betemu dengan salah satu
huruf-huruf halqi. Dan cara mebacanya yaitu harus jalas.
Huruf idzhar halqi ada enam yaitu ء هـ ح خ ع ؽ
Contoh : هى ی
Dikarenakan ada nun mati bertemu dengan huruf هـ , harus dibaca
YAN HAUNA, tidak boleh dibaca YANN (mendengung) HAUNA.
NO Ditulis Dibaca Sebab
1 كم اي اي ء bertemu ــــ كه
2 هى ی هى bertemu ی
ػهى 3 ػهى ي ع bertemu ي
ػ ػشیش غفىر 4 غفىر شیش ؽ bertemu ــــ
حز 5 حز وا ح bertemu وا
خيز 6 ي خيز خ bertemu ي
b. Idghom
Idghom dibagi menjadi dua yaitu:
60
1) Idghgom bighunnah
Idghom artinya memasukkan, Bighunnah artinya dengan
mendengung. Idghom bighunnah adalah apabila ada nun
sukun/tanwin bertemu dengan salah satu idghom bighunnah. Cara
membacanya yaitu nun sukun atau tanwin itu dimasukkan menjadi
satu dengan huruf sesudahnya atau ditasyjidkan dengan
mendengung.
Huruf idghom bighunnah ada empat yaitu و وي
Contoh: یقىل ي
Dikarenakan ada nun mati bertemu dengan huruf ي, harus dibaca
MAYYAQUULU, tidak boleh dibaca MAN (jelas) YAQUULU.
Ditulis Dibaca Sebab
ي bertemu مي يقول من يقول
bertemu عن نفسن عن نفس
و bertemu مم مالــن من مالــ
ـ ـ من والـ و bertemu مو والـ
2) Idghom bilaghunnah
61
Idghom artinya memasukkan, Bilaghunnah artinya tidak
berdengung. Idghom bilaghunnah adalah apabila ada nun sukun
atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idghom bilaghunnah.
Cara membacanya yaitu nun sukun atau tanwin itu dimasukkan
menjadi satu dengan huruf sesudahnya tetapi tanpa berdengung.
Huruf idghom bilaghunnah ada dua yaitu ل ر
Contoh: ربهى ي
Dikarenakan ada nun mati bertemu dengan huruf ر , harus dibaca
MIRRABIHIM, tidak boleh dibaca MIN (jelas) RABBIHIM.
Ditulis Dibaca Sebab
ل bertemu مل لدنه من لدنه
هم ر bertemu مر ربهم من رب
c. Iqlab
Iqlab artinya menukar atau mengganti, iqlab adalah apabila ada nun
sukun atau tanwin bertemu dengan huruf iqlab yaitu ة . Cara
membacanya yaitu dengan menyuarakan nun sukun atau tanwin
menjadi suara MIM, dengan merapatkan dua bibir serta mendengung.
62
Contoh: بئهى ا
Dikarenakan ada nun mati bertemu dengan huruf ة, Tidak boleh
dibaca AN-BI‟HUM, harus dibaca AMMBI‟HUM.
Ditulis Dibaca Sebab
ة bertemu امبئهم انبئهم
ى بذات عليم بذات ة bertemu ـــ ػهي
d. Ikhfa‟
Ikhfa‟ artinya menyamarkan, Ikhfa‟ yaitu apabila ada nun
sukun/ tanwin bertemu salah satu huruf hijaiyah selain huruf-huruf
halqi, huruf-huruf idghom bighunnah dan idghom bilaghunnah, dan
huruf iqlab.
Huruf ikhfa‟ ada lima belas yaitu: ت ث ج د ذ س ص ش ص ض ط ظ
ف ق ك
Contoh: قبم ي
Dikarenakan ada nun mati bertemu dengan huruf ق, Tidak boleh
dibaca MIN-QOBLU, harus dibaca MINGQOBLU.
63
Ditulis Dibaca Sebab
صز ا صز ص bertemu ا
ذر ي ذر ذ bertemu ي
ثىرا ي ثىر ث bertemu ي
تى ك تى ا ك ك bertemu ا
جبریة ػي جبریت ج bertemu ـــ ػي
شئ شئ ی ش bertemu ی
قبم قبم ي ق bertemu ي
سهىنهب سهىنهب ي ي bertemu ص
دادا ا داد د bertemu ا
طهقىا طهقىا ا ط bertemu ا
شنب شنب ا س bertemu ا
فيهبخبن خبندا فيهب د ف bertemu ـــــ
تحتهب تحتهب ي ت bertemu ي
64
ضىد ي ضىد ض bertemu ي
ظزو ی ظزو ظ bertemu ی
Dalam materi tajwid masih terdapat lebih banyak lagi bacaan
yang belum peneliti sebutkan, maka peneliti membatasi pada masalah
hukum bacaan nun sukun/tanwin. Sebagai dasar ilmu tajwid bagi siswa
kelas VII F SMP N 1 Tengaran agar peningkatan pemahaman tersebut
dapat tercapai.
6. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
a. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah salah satu prinsip
penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan
acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan
kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk menyatakan
peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan kriteria ketuntasan
minimal (Depdiknas, 2008:51).
Kriteria ketuntasan minimal adalah kriteria paling rendah
untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan. Kriteria dalam
menentukan kelulusan peserta didik merupakan salah satu prinsip
penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi. Kriteria ketuntasan
minimum ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
65
musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) disatuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir
sama. Pertimbangan pendidikan atau forum MGMP secara akademis
menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,
peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu, pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk
mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar
informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau
orangtuanya, kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam
laporan hasil belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil
belajar peserta didik (Depdiknas, 2008:52).
b. Macam-macam KKM
1) KKM Individual
KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyaawarah guru mata pelajaran (MGMP) di satuan pendidikan
atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang
hampir sama.
Untuk menentukan ketuntasan belajar siswa (individual) dapat
dihitung dengan menggunakan persamaan sebagai berikut
(Trianto, 2010: 241):
T
66
KB= x 100%
T1
Keterangan:
KB = Ketuntasan Belajar
T = Jumlah skor yang diperoleh siswa
T1 = Jumlah skor total
Setiap siswa dikatakan tuntas belajarnya jika mencapai KKM
individu yang telah ditetapkan dalam masing -masing sekolah
berdasarkan pertimbangan MGMP.
Menentukan KKM individual dengan mempertimbangkan
tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas
kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung, serta
dimusyawarahkan guru MGMP. Di sekolah SMP N 1 Tengaran
menentukan KKM individual yaitu 75.
2) KKM Nasional di SMP Negeri 1 Tengaran yaitu 75.
3) KKM Klasikal di SMP Negeri 1 Tengaran adalah 85%.
c. Prosedur Penetapan KKM
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) per mata pelajaran yang
ditetapkan oleh sekolahan dengan mempertimbangkan hal-hal berikut
(Jamal, 2010: 197):
1) Ketuntasan belajar setiap indikator adalah 0-100% dengan batas
minimum 75%.
67
2) Sekolahan harus menetapkan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
per mata pelajaran dengan mempertimbangkan kemampuan rata-
rata peserta didik (intake), kompleksitas (kesulitan dan kerumitan
setiap indikator pencapaian) dan daya dukung (tenaga pengajar,
sarana dan prasarana).
3) Sekolahan dapat menetapkan KKM di bawah batas kriteria ideal
tetapi secara bertahap harus dapat mencapai kriteria ketuntasan
minimal (100%).
Untuk lebih jelasnya, lihat rambu-rambu penetapan KKM di
bawah ini (Jamal, 2010: 197-198):
a. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
b. KKM ditetapkan oleh MGMP sekolah
c. Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan
rentang nilai 0-100
d. Nilai ketuntasan belajar maksimal adalah 100
e. Sekolah dapat menetapkan KKM di bawah ketuntasan belajar
maksimal
f. Nilai KKM harus dicantumkan dalam LHBS
Conntoh penetapan nilai KKM dengan memberikan point pada
setiap kriteria ketetapan (Jamal, 2010: 199).
a. Kompleksitas : - Tinggi = 1
- Sedang = 2
68
- Rendah = 3
b. Daya dukung : - Tinggi = 3
- Sedang = 2
- Rendah = 1
c. Intake : - Tinggi = 3
- Sedang = 2
- Rendah = 1
Jika indikator kompleksitas rendah, daya dukung tinggi dan
intake siswa sedang nilainya adalah (3+3+2) x 100 = 88,899 atau
dibulatkan menjadi 89.
Dengan menggunakan rentang nilai pada setiap kriteria maka:
a. Kompleksitas : - Tinggi = 50-64
- Sedang = 65-80
- Rendah = 81-100
b. Daya dukung : - Tinggi = 81-100
- Sedang = 65-80
- Rendah = 50-64
c. Intake : - Tinggi = 81-100
- Sedang = 65-80
- Rendah = 50-64
69
Dalam menentukan rentang nilai dan menentukan nilai dari setiap
kriteria perlu kesepakatan dalam forum MGMP di sekolah (Jamal,
2010: 200-201).
B. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan langkah penelitian yang menjelaskan tentang
kajian kepustakaan yaitu dengan mengkaji skripsi atau penelitian yang relevan
dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Ulya Ni‟matul Maulana (2017) yang
berjudul peningkatan hasil belajar ipa materi ciri-ciri dan kebutuhan
makhluk hidup menggunakan strategi Mind Maps pada siswa kelas III MI
Suruh 01 Kecamatan Suruh kabupaten semarang tahun ajaran 2016/2017
menujukkan bahwa melalui strategi Mind Maps dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa yaitu nilai rata-rata yang harus meningkatkan hasil
belajar siswa yaitu nilai rata-rata yang terus meningkat dari pra siklus
hingga siklus ke dua, dengan rincian 46,57. Kemudian pada siklus I
nilainya menjadi 74,9 dengan ketuntasan 45%. Dan pada siklus II nilai
rata-rata 90,7 dengan ketuntasan belajar 91,7%.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Kholifah (2017) yang berjudul
peningkatan hasil belajar SKI materi dinasti ayyubiyah melaui metode
Mind Map pada siswa kelas VIII MTs Ma‟arif 03 Grabag Kecamatan
Grabag Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2016/2017. menujukkan
bahwa melalui strategi Mind Maps dapat meningkatkan hasil belajar siswa
70
yaitu nilai rata-rata yang harus meningkatkan hasil belajar siswa yaitu
nilai rata-rata yang terus meningkat dari pra siklus hingga siklus ke dua,
dengan rincian 64,40. Kemudian pada siklus I nilainya menjadi 68,5
dengan ketuntasan 60%. Dan pada siklus II nilai rata-rata 89,50 dengan
ketuntasan belajar 100%.
71
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum SMP N 1 Tengaran
1. Profil Sekolah
Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Tengaran, yaitu pada tepatnya
di Jalan Masjid Besar Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang berdiri
pada tahun 1976-1979merupakan perubahan dari ST Ungaran 1 dengan 2
kelas, gedung ST Ungaran 1 sekarang berubah menjadi kantor Kabupaten
Semarang. Beberapa pemimpin yang pernah menjadi kepala sekolah di
SMP Negeri 1 Tengaran yaitu Aminto (1979-1994), M. Amir
Hadipranoto (1994), Soeyoto(1994-1998), Dra.Resu Kuncrani (1998-
2004), Darwanto S.Pd. (2004-2009), dan Drs. Sir Samsuri, M.Hum.
(2009-sekarang).
SMP Negeri 1 Tengaran termasuk sekolah yang memiliki kualitas baik
di bidang akademik dan administrasi. Prestasinya dalam persaingan
dengan sekolah sekolah di Kabupaten Semarang pernah mendapat
peringkat 1 pada tahun (1987-1988).Seiring berjalanya waktu, semakin
banyak sekolah negeri dan swasta yang dibangun, persaingan menjadi
makin ketat, sehingga pada tahun (1988-2004) SMP Negeri 1 Tengaran
menduduki peringkat 3 besar di Kabupaten Semarang. Pada tahun 2005
SMP Negeri 1 Tengaran berstandar nasional dan mampu memperoleh
72
peringkat ke 4 secara berturut-turut dari tahun 2005-2011, dibawah
sekolah RSBI SMP N 1 Ungaran, SMP N 2 Ambarawa, dan SMP N 3
Ungaran.
Meskipun demikian, sekolah ini tidak pernah surut dalam
mengembangkan sekolah dalam berbagai bidang sebagai tuntutan sekolah
standar nasional (SSN) yang mengedepankan mutu serta kualitas
pendidikan.
Sekolah ini memiliki visi, misi, dan tujuan yaitu:
a. Visi SMP N 1 Tengaran “UNGGUL DALAM PRESTASI IPTEK,
SENI BUDAYA DAN OLAHRAGA BERDASARKAN IMAN DAN
TAQWA”
b. Misi
Misi yang diharapkan dalam mewujudkan visi SMP N 1 Tengaran
sebagai berikut:
1) Mewujudkan pelaksanaan pembelajaran dan bimbingan secara
efektif sehingga dapat mengembangkan kompetensi siswa secara
optimal.
2) Mewujudkan kegiatan pelatihan komputer
3) Mewujudkan hasil pembelajaran bahasa dalam bentuk lisan
secara optimal hasil pembelajaran bahasa inggris dalam bentuk
lisan.
4) Mewujudkan budi pekerti yang luhur dan pengalaman terhadap
ajaran agama yang dianut.
5) Mewujudkan produktivitas konfeksi, prestasi olahraga dan seni.
73
6) Mewujudkan kebiasaan steakholder yang santun dan peduli
lingkungan yang kondusif untuk pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar.
7) Mewujudkan terlaksananya pengembangan pengelolaan dan
pembiayaan sekolah sesuai MBS.
c. Tujuan
1) Peserta didik lulus ujian 100%
2) Peningkatan rata-rata nilai UN menjadi 7.40
3) Peningkatan rangking UN tingkat kabupaten
4) Terlaksananya penilaian ulangan harian, ulangan tengah
semester, dan akhir semester
5) Terlaksanannya upacara bendera
6) Terlaksananya proses KBM
7) Terbentuknya satu tim tiap mata pelajaran yang siap mengikuti
lomba
8) Mencapai prestasi akademik dalam lomba kabupaten, provinsi
dan nasional
9) Mencapai prestasi nonakademik dalam lomba kabupaten,
provinsi dan nasional
10) Terlaksananya program ekstrakurikuler 100%
11) Peserta didik mengunjungi perpustakaan 85%
12) Terlaksananya tata tertib siswa 95%
13) Terlaksananya kegiatan sholat wajib berjamaah tiap hari
14) Terlaksananya kegiatan Jumat iman, Jumat bersih dan Jumat
sehat
15) Terlaksananya kegiatan keagamaan Islam, Kristen, Budha
16) Tersedianya program pembelajaran guru 100%
17) Terlaksananya kursus komputer bagi guru dan pegawai
18) Terlaksananya kursus bahasa Inggris bagi guru
74
19) Terlaksananya 4S yaitu Sopan, Senyum, Salam, Sapa
20) Terlaksananya pembinaan guru-guru berprestasi
21) Terlaksananya program kegiatan humas 95%
22) Terlaksananya prosedur penerimaan tamu
23) Terjalinnya hubungan yang harmonis melalui Paguyuban Ibu-ibu.
24) Terlaksananya kegiatan sosial (kekeluargaan)
25) Terciptanya lingkungan sekolah yang kondusif
26) Terpenuhinya program sarana prasarana sekolah
27) Terpenuhinya program sarana prasarana tiap ruang
28) Terlaksananya administrasi inventaris sarana prasarana
Tabel 3.1 Guru di SMP N 1 Tengaran
No. Nama/NIP Jabatan
1. Tedy Wibowo, M.Pd
196710311991031004 Kepala Sek.
2. Dra. Sudarti
196306111989032008 Wakil Kepsek
3. Suharni, S.Pd
195908131981022001
Guru
4. Dra. Puji Setyanti
196003041981032002
Ur. Kurikulum
5. Drs. Luthfi Hidayat, M.Pd
196106011988031009 Guru
6. Maria Sujiyani
195805101982032014 Guru
7. Saadi, S.Pd
196205201983021003 Guru
8. Sutaryo,S.Pd
195910091984031005 Guru
9. Tri Budiyanto, S.Pd
195911031984031003 Guru
10. Dwi Retno Sri Maryati, S.Ag
195812031985032003 Guru
11. Windyah Agoeng T.
196509031986012001 Ur. Kurikulum
75
12. Joko Agus S, S.Pd, M.Pd
196403081988031008 Ur. Sarpras
13. Woro Sri Kusumaningsih, S.Pd
196406031988032009
Sosial
14. Mardi Susilo, S.Pd
195711201979031006 Guru
15. Ernawati, S.Pd
196509201989032009 Guru
16. Windarti Dyah Permata, S.Pd
196503311990032004 Guru
17. Yayuk Rohani,S.Pd
196703011994122003 Guru
18. Rima Nur Aini, S.Pd
196903261994032003 Guru
19. Dra. Sri Kustinah, M.Pd
196104061995122001 Guru
20. Drs. Panut, M.Pd
196403231995121001 Guru
21. Agus Lastono, S.Pd
196608171995121003 Guru
22. Khabibah Ratnaningsih, S.Pd
196908301998022004 Guru
23. Siti Rofiah, S.Pd
197108281998022009 Guru
24. Widoro Ari Listiani, S.Pd
197103041999032004 Guru
25. Drs. Khubaibin
196610132005011003
Ur. Kesiswaan
26. Sutopo Winahyu, S.Pd
196912082002121001
Guru
27. Siti Nurrochmah, S.Ag
196701252006042005
Urusan Kesiswaan,
28. Pujo Prastowo, S.Pd
196707072005011004 Guru
29. Wiwik Handayani, S.Pd
197805072006042020 Guru
30. Suyono, S.Pd
196605132008011001
Ur.Kurikulum
31. Sri Anwariyanti, S.Pd
197701262008012008 Guru
32. Dwi Indrasari, S.Pd
198601102009022005 Guru
76
33. Nunuk Sugiyati, S.Pd
196810242007012009
Ur. Kesiswaan
34. Surani, S.Ag
197107142000032003
Guru
35. M. Putro Joko Wasono, S.Pd
198206262010011023 Guru
36. Sri Maryani, S.Pd
198103232014062002 Guru
37. Nur Cholis, S.Ag
197507302014061001 Guru
38. Solikin, S.Pd
197803182008011005
Satmingkal SMPN
1 Banyubiru 15 JP
39. Erna Krisnawati, S.Ag
Satmingkal SMPN
2 Tengaran 15 jam
40. Dwi Susilo, S.Pd
-
Guru
41. Wijayanti, M.Kom
198103282010012019 DAPODIK
42. Widayati
196108031987032003
Satmingkal SMP
Issud Tengaran 9
jam
43. Chabibah Murniati, S.Pd
Satmingkal SMP
Issud Tengaran 24
jam
44. Supriyono, S.Pd
Satmingkal SMP
Issud Tengaran 12
jam
45. Slamet Alkharis, S.Pd
Satmingkal SMP
Issud Suruh 12 jam
2. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VII F SMP N 1 Tengaran yang
berjumlaha 32 siswa, yang terdiri dari 16 laki-laki dan 16 perempuan
yang pada tahun 2017/2018 tercatat sebagai siwa di SMP tersebut.
77
Tabel 3.2 Nama Siswa Kelas VII F SMP N 1 Tengaran Tahun Pelajaran
2017/2018
Sumber: Administrasi Madrasah
No. Nama Jenis Kelamin
1 Aditya Putra Prasetya L
2 Ahmad Fanzal Ferdianto L
3 Alya Purwanti P
4 Andri Nur Cahyo L
5 Asti Anda Aulia P
6 Aulia Citra Clarasati P
7 Bagas Tri Atmaja L
8 Bima Sinung Ananta W L
9 Chela Mulyasari P
10 Darul Kurniawan L
11 Desta Agung Susilo L
12 Dina Ayu Safitri P
13 Eka Dayanti P
14 Farkhan Adam Okta M L
15 Herri Darmono L
16 Ika Novianti P
78
17 Jiyan Ilham Pamungkas L
18 Kaisha Aura Qurota A P
19 Lilis Lestari P
20 Mardika Narma S L
21 Niken Anggreyana P
22 Niko Maulana L
23 Oky Tegar Ardiyansyah L
24 Rida Apriliana P
25 Rika Prisma Dewi P
26 Rizal Hermawan L
27 Rizki Dyafahera M P P
28 Ryan Wahyu Pratama L
29 Syaikhani Gymnastiar L
30 Wahyu Tri Noviantasari P
31 Wiwid Asih Febriani P
32 Wiwid Widayanti P
79
B. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus
Langkah-langkah dari penelitian pra siklus ini antara lain adalah:
1. Perencanaan
a. Peneliti melakukan perencanaan untuk kegiatan awal sebelum masuk
ke siklus I, II dan III sebagai data awal untuk landasan dasar bahwa
penelitian ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 2 April 2018.
b. Menyiapkan soal untuk pra siklus sebagai data awal untuk
pertimbangn layak atau tidaknya penelitian ini dilakukan.
2. Identifikasi Masalah
Guru pengampu mata pelajaran pendidikan agama islam ini belum
merasa puas terhadap hasil belajar siswa yang memiliki ketuntasan belajar
individu masih di bawah KKM yaitu dengan nilai rata-rata 62,18 dengan
persentase 34,37% atau hanya 11 siswa saja yang telah melampaui batas
KKM dari batas nilai yaitu 75.
3. Perumusan Masalah
Setelah peneliti mengidentifikasi dan menganalisisnya, maka
selanjutnya perlu merumuskan permasalahan yang lebih jelas dan spesifik
untuk diteliti. Oleh karena itu, dasar tersebut memunculkan untuk
melakukan PTK dengan melakukan pelaksanaan penelitian tiga tahap
yaitu dengan siklus I, siklus II dan siklus III.
80
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
1. Perencanaan
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari hari Senin
tanggal 16 April 2018.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sebagai pedoman
dalam pemebelajaran dengan materi pembelajaran Pendidikan Agama
Islam tentang Memahami Hukum Bacaan Nun Sukun/tanwin dengan
menerapkan metode pembelajaran Mind Mapping.
c. Menyusun lembar pengamatan peserta didik dan guru untuk diisi pada
saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Menyiapkan post test I dengan materi Hukum Bacaan Nun
Sukun/tanwin.
e. Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kepada peserta
didik.
2) Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan doa bersama
peserta didik.
3) Guru memulai pelajaran dengan memimpin surat Al-Fatihah dan
do‟a sebelum belajar bersama peserta didik.
81
4) Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar dan mengabsen
peserta didik.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Siswa mengamati buku paket yang telah disiapkan oleh guru.
b) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2) Menanya
Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi tanggapan
terhadap materi yang telah disajikan.
3) Melakukan
a) Guru membentuk kelompok-kelompok kecil.
b) Kelompok diberikan kesempatan untuk melakukan diskusi
mengenai permasalahan yang diberikan oleh guru.
c) Tiap kelompok diarahkan untuk mencatat seluruh alternatif
jawaban yang diperoleh dari hasil diskusi.
d) Siswa disuruh untuk membuat mind map mengenai materi
yang diajarkan sesuai dengan apa yang mereka tangkap.
4) Mengasosiasi/Menghubungkan
Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas untuk
mendiskusikan contoh-contoh hukum nun mati/tanwin dalam ayat
Al-Qur‟an.
82
5) Mengkomunikasikan
Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk
menjelaskan apa yang telah dituliskan dalam mind map buatannya.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru menguatkan dan melengkapi hasil pembelajaran.
2) Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post tes I.
3) Guru menyampaikan salam penutup.
3. Pengamatan
Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung, yaitu:
a. Memperhatikan sikap dan perilaku siswa dan guru pada saat proses
pembelajaran sedang berlangsung.
b. Peneliti mengamati dengan menggunakan lembar observasi siswa dan
guru yang telah disiapkan untuk melakukan pengamatan terhadap
aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran yang berlangsung.
4. Refleksi
Refleksi yang dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil kegiatan
belajar mengajar pada siklus I dinilai bila mencapai target yang
direncanakan. Hasil pada siklus I dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Guru belum optimal dalam memotivasi siswa dan dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran, maka guru perlu lebih terampil
lagi dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan
83
tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung
dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
b. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu dan kelas, maka perlu
mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-
informasi yang dirasa perlu dan member catatan.
c. Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung, maka guru
harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa,
sehingga siswa kurang antusias.
d. Siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran karena
siswa belum paham dengan metode yang baru pertama kali diberikan.
Maka guru harus menerangkan dengan bahasa mudah dicerna,
sehingga siswa lebih mudah mengingat materi yang diberikan dan
dalam memberikan pertanyaan atau tugas, guru harus tahu seberapa
siswa bias langsung melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus ini, dapat disimpulkan
bahwa kondisi siswa belum terlihat adanya peningkatan yang ditandai
dengan aktivitas tindakan kelas dengan siklus II.
D. Deskrepsi Pelaksanaan Siklus II
1. Perencanaan
Tahap perencanaan siklus II meliputi:
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari Senin 23
April 2018.
84
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus II.
c. Menyusun lembar pengamatan peserta didik dan guru untuk diisi pada
saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Menyiapkan post test II dengan materi hukum bacaan nun
sukun/tanwin.
e. Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal
1) Guru menanyakan kesiapan siswa untuk memulai pembelajaran.
2) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam kepada
peserta didik.
3) Guru memulai pelajaran dengan memimpin surat Al-Fatihah dan
do‟a sebelum belajar bersama peserta didik.
4) Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar dan mengabsen
peserta didik.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Siswa mengamati buku paket yang telah disiapkan oleh guru.
b) Guru menyampaikan poin-poin penting dalam materi pokok
yang akan dipelajari.
2) Menanya
85
Guru dan siswa saling berinteraksi tanya jawab dan memberi
tanggapan terhadap materi yang telah disajikan.
3) Melakukan
e) Guru membentuk kelompok-kelompok kecil.
f) Kelompok diberikan kesempatan untuk melakukan diskusi
mengenai permasalahan yang diberikan oleh guru.
g) Tiap kelompok diarahkan untuk mencatat seluruh alternatif
jawaban yang diperoleh dari hasil diskusi.
h) Siswa disuruh untuk membuat mind map mengenai materi
yang diajarkan sesuai dengan apa yang mereka tangkap.
4) Mengasosiasi/Menghubungkan
Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas untuk
mendiskusikan contoh-contoh hukum nun mati/tanwin dalam ayat
al-qur‟an.
5) Mengkomunikasikan
Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk menjelaskan
apa yang telah dituliskan dalam mind map buatannya.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru menunjuk siswa untuk menyampaikan hasil belajar yang
didapatkan setelah pembelajaran.
2) Guru menguatkan dan melengkapi hasil pembelajaran.
3) Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post tes II.
86
4) Guru memberikan motivasi kepada siswa untuk terus giat belajar.
5) Guru memimpin siswa untuk melafalkan hamdalah dan salam
penutup.
3. Pengamatan
Hasil penelitian menunjukkan adanya perbaikan dalam pelaksanaan
penelitian tindakan kelas pada kelas VII F, sedangkan faktor penghambat
berkurang pada siklus II ini.
4. Refleksi
Hasil kegiatan belajar mengajar pada siklus II dinilai bila mencapai
target yang direncanakan. Hasil pada siklus II dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a. Guru sudah ada perubahan dalam memotivasi siswa dan dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran, maka guru perlu lebih terampil
lagi dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan
tujuan pembelajaran sehingga belajar pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam meningkat.
b. Pengelolaan kelas dan waktu sudah sedikit bisa dikendalikan, tetapi
masih perlu diperbaiki dalam mendistribusikan waktu, agar waktu
tidak terlalu lama.
c. Guru harus berupaya untuk mengalihkan keterbiasaan siswa dalam
menggunakan metode sebelumnya beralih dengan metode yang baru.
87
d. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih ditingkatkan lagi
agar siswa dapat dikendalikan secara optimal.
e. Siswa menjadi mudah dalam menerima apa yang telah diajarkan oleh
guru, sebab siswa mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya.
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus II ini, dapat disimpulkan
bahwa kondisi siswa sudah terlihat adanya perubahan dan peningkatan
yang ditandai dengan aktivitas dan kreativitas dari siswa dalam
mengerjakan berbagai soal dalam materi yang disampaikan. Namun
demikian belum tercapai target dan tujuan yang ingin dicapai, sehingga
masih dilakukan siklus III.
E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
1. Perencanaan
Tahap perencanaan siklus III meliputi:
a. Menentukan waktu pelaksanaan siklus III yaitu pada hari Kamis
tanggal 30 April 2018.
b. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk siklus III.
c. Menyusun lembar pengamatan peserta didik dan guru untuk diisi pada
saat kegiatan pembelajaran berlangsung.
d. Menyiapkan post test III dengan materi hukum bacaan nun
sukun/tanwin.
e. Menyiapkan alat dan media yang akan digunakan dalam pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan
88
a. Kegiatan Awal
1) Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam kepada peserta
didik.
2) Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan doa bersama
peserta didik.
3) Guru memulai pelajaran dengan memimpin surat Al-Fatihah dan
do‟a sebelum belajar bersama peserta didik.
4) Guru bertanya kepada peserta didik tentang kabar dan mengabsen
peserta didik.
5) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Mengamati
a) Siswa mengamati buku paket yang telah disiapkan oleh guru.
b) Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
2) Menanya
Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi tanggapan
terhadap materi yang telah disajikan.
3) Melakukan
a) Guru membentuk kelompok-kelompok kecil.
b) Kelompok diberikan kesempatan untuk melakukan diskusi
mengenai permasalahan yang diberikan oleh guru.
89
c) Tiap kelompok diarahkan untuk mencatat seluruh alternatif
jawaban yang diperoleh dari hasil diskusi.
d) Siswa disuruh untuk membuat mind map mengenai materi
yang diajarkan sesuai dengan apa yang mereka tangkap.
4) Mengasosiasi/Menghubungkan
Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas untuk
mendiskusikan contoh-contoh hukum nun mati/tanwin dalam ayat
al-qur‟an.
5) Mengkomunikasikan
Guru mempersilahkan perwakilan kelompok untuk menjelaskan
apa yang telah dituliskan dalam mind map buatannya.
c. Kegiatan Akhir
1) Guru menguatkan dan melengkapi hasil pembelajaran.
2) Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu post tes I.
3) Guru menyampaikan salam penutup.
3. Pengamatan
Hasil penelitian pada siklus ke III ini menunjukkan banyaknya
perbaikan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada kelas VII F,
sedangkan faktor penghambatnya juga berkurang pada siklus III ini.
90
4. Refleksi
Hasil belajar mengajar pada siklus II dinilai hingga mencapai target
yang direncanakan. Hasil pada siklus III dapat dirumuskan sebagai
berikut:
a. Selama proses pembelajaran guru telah melaksanakan semua
pembelajaran dengan baik
b. Guru sudah baik dalam mengelola kelas dan waktu.
c. Guru berhasil dalam upaya mengalihkan keterbiasaan siswa dalam
belajar hukum nun sukun/tanwin disertai dengan contoh-contohnya
dengan menggunakan metode mind mapping.
d. Siswa menjadi bertambah aktif dan kreatif dalam mengikuti pelajaran
sehingga pemahaman belajar tajwid dapat tercapai sesuai dengan
tujuan.
91
92
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
1. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada pra siklus ini
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 2 April 2018 di kelas VII F dengan
jumlah siswa 32 siswa. Adapun proses belajar mengajar ini diambil dari
nilai ulangan harian siswa yang dilakukan oleh guru. Sebagai nilai
patokan ketuntasan digunakan nilai ketuntasan kriteria minimum (KKM),
kelas VII pada mata pelajaran pendidikan agama islam yaitu 75.
Tabel 4.1 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
No. Nama
Pra Siklus
Nilai Ketuntasan
1 Aditya Putra Prasetya 40 Tidak Tuntas
2 Ahmad Fanzal Ferdianto 50 Tidak Tuntas
3 Alya Purwanti 60 Tidak Tuntas
4 Andri Nur Cahyo 80 Tuntas
5 Asti Anda Aulia 75 Tuntas
6 Aulia Citra Clarasati 40 Tidak Tuntas
7 Bagas Tri Atmaja 75 Tuntas
93
8 Bima Sinung Ananta W 60 Tidak Tuntas
9 Chela Mulyasari 45 Tidak Tuntas
10 Darul Kurniawan 65 Tidak Tuntas
11 Desta Agung Susilo 80 Tuntas
12 Dina Ayu Safitri 65 Tidak Tuntas
13 Eka Dayanti 75 Tuntas
14 Farkhan Adam Okta M 60 Tidak Tuntas
15 Herri Darmono 75 Tuntas
16 Ika Novianti 65 Tidak Tuntas
17 Jiyan Ilham Pamungkas 75 Tuntas
18 Kaisha Aura Qurota A 80 Tuntas
19 Lilis Lestari 60 Tidak Tuntas
20 Mardika Narma S 65 Tidak Tuntas
21 Niken Anggreyana 60 Tidak Tuntas
22 Niko Maulana 70 Tidak Tuntas
23 Oky Tegar Ardiyansyah 60 Tidak Tuntas
24 Rida Apriliana 80 Tuntas
25 Rika Prisma Dewi 75 Tuntas
26 Rizal Hermawan 65 Tidak Tuntas
27 Rizki Dyafahera M P 40 Tidak Tuntas
28 Ryan Wahyu Pratama 35 Tidak Tuntas
94
29 Syaikhani Gymnastiar 80 Tuntas
30 Wahyu Tri Noviantasari 30 Tidak Tuntas
31 Wiwid Asih Febriani 45 Tidak Tuntas
32 Wiwid Widayanti 60 Tidak Tuntas
Jumlah = 1990
11 Tuntas
21 Tidak Tuntas
2. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan pada
hari Senin tanggal 16 April 2018 di kelas VII F dengan jumlah siswa 32
siswa. Adapun proses belajar mengajar mengacu kepada rencana
pembelajaran yang telah disiapkan oleh peneliti. Sebagai nilai patokan
ketuntasan digunakan nilai ketuntasan kriteria minimum (KKM), kelas VII
pada mata pelajaran pendidikan agama islam pada materi ini yaitu 75.
Berdasarkan hasil siklus 1 diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 4.2 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus I
No. Nama
Siklus I
Nilai Ketuntasan
1 Aditya Putra Prasetya 81 Tuntas
2 Ahmad Fanzal Ferdianto 65 Tidak Tuntas
3 Alya Purwanti 62 Tidak Tuntas
95
4 Andri Nur Cahyo 38 Tidak Tuntas
5 Asti Anda Aulia 81 Tuntas
6 Aulia Citra Clarasati 57 Tidak Tuntas
7 Bagas Tri Atmaja 75 Tuntas
8 Bima Sinung Ananta W 81 Tuntas
9 Chela Mulyasari 75 Tuntas
10 Darul Kurniawan 52 Tidak Tuntas
11 Desta Agung Susilo 43 Tidak Tuntas
12 Dina Ayu Safitri 76 Tuntas
13 Eka Dayanti 76 Tuntas
14 Farkhan Adam Okta M 90 Tuntas
15 Herri Darmono 33 Tidak Tuntas
16 Ika Novianti 81 Tuntas
17 Jiyan Ilham Pamungkas 62 Tidak Tuntas
18 Kaisha Aura Qurota A 56 Tidak Tuntas
19 Lilis Lestari 81 Tuntas
20 Mardika Narma S 66 Tidak Tuntas
21 Niken Anggreyana 67 Tidak Tuntas
22 Niko Maulana 24 Tidak Tuntas
23 Oky Tegar Ardiyansyah 62 Tidak Tuntas
24 Rida Apriliana 76 Tuntas
96
25 Rika Prisma Dewi 57 Tidak Tuntas
26 Rizal Hermawan 52 Tidak Tuntas
27 Rizki Dyafahera M P 76 Tuntas
28 Ryan Wahyu Pratama 38 Tidak Tuntas
29 Syaikhani Gymnastiar 81 Tuntas
30 Wahyu Tri Noviantasari 52 Tidak Tuntas
31 Wiwid Asih Febriani 81 Tuntas
32 Wiwid Widayanti 57 Tidak Tuntas
Jumlah = 2.054
14 Tuntas
18 Tidak Tuntas
3. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada hari Senin tanggal 23 April 2018 di kelas
VII F dengan jumlah 32 siswa. Berdasarkan hasil siklus ini diperoleh data
hasil siklus II sebagai berikut:
Tabel 4.3 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Nama
Siklus II
Nilai Ketuntasan
1 Aditya Putra Prasetya 100 Tuntas
2 Ahmad Fanzal Ferdianto - -
3 Alya Purwanti 57 Tidak Tuntas
97
4 Andri Nur Cahyo 80 Tuntas
5 Asti Anda Aulia 95 Tuntas
6 Aulia Citra Clarasati 50 Tidak Tuntas
7 Bagas Tri Atmaja 60 Tidak Tuntas
8 Bima Sinung Ananta W 56 Tidak Tuntas
9 Chela Mulyasari 90 Tuntas
10 Darul Kurniawan 47 Tidak Tuntas
11 Desta Agung Susilo 70 Tidak Tuntas
12 Dina Ayu Safitri 100 Tuntas
13 Eka Dayanti 100 Tuntas
14 Farkhan Adam Okta M 90 Tuntas
15 Herri Darmono 60 Tidak Tuntas
16 Ika Novianti 90 Tuntas
17 Jiyan Ilham Pamungkas 47 Tidak Tuntas
18 Kaisha Aura Qurota A 80 Tuntas
19 Lilis Lestari 100 Tuntas
20 Mardika Narma S 85 Tuntas
21 Niken Anggreyana 57 Tidak Tuntas
22 Niko Maulana 75 Tuntas
23 Oky Tegar Ardiyansyah 90 Tuntas
24 Rida Apriliana 100 Tuntas
98
25 Rika Prisma Dewi 60 Tidak Tuntas
26 Rizal Hermawan 85 Tuntas
27 Rizki Dyafahera M P 70 Tidak Tuntas
28 Ryan Wahyu Pratama 85 Tuntas
29 Syaikhani Gymnastiar 60 Tidak Tuntas
30 Wahyu Tri Noviantasari 80 Tuntas
31 Wiwid Asih Febriani 90 Tuntas
32 Wiwid Widayanti 60 Tidak Tuntas
Jumlah = 2.369
18 Tuntas
14 Tidak Tuntas
4. Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus III
Siklus III dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 30 April 2018 di kelas
VII F dengan jumlah 32 siswa. Berdasarkan hasil siklus ini diperoleh data
hasil siklus III sebagai berikut:
Tabel 4.4 Data Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Siklus III
No. Nama
Siklus III
Nilai Ketuntasan
1 Aditya Putra Prasetya 100 Tuntas
2 Ahmad Fanzal Ferdianto 85 Tuntas
3 Alya Purwanti 90 Tuntas
99
4 Andri Nur Cahyo 71 Tidak Tuntas
5 Asti Anda Aulia 100 Tuntas
6 Aulia Citra Clarasati 90 Tuntas
7 Bagas Tri Atmaja 85 Tuntas
8 Bima Sinung Ananta W 70 Tidak Tuntas
9 Chela Mulyasari 95 Tuntas
10 Darul Kurniawan 85 Tuntas
11 Desta Agung Susilo 75 Tuntas
12 Dina Ayu Safitri 100 Tuntas
13 Eka Dayanti 95 Tuntas
14 Farkhan Adam Okta M 90 Tuntas
15 Herri Darmono 85 Tuntas
16 Ika Novianti 100 Tuntas
17 Jiyan Ilham Pamungkas 65 Tidak Tuntas
18 Kaisha Aura Qurota A 85 Tuntas
19 Lilis Lestari 100 Tuntas
20 Mardika Narma S 100 Tuntas
21 Niken Anggreyana 100 Tuntas
22 Niko Maulana 100 Tuntas
23 Oky Tegar Ardiyansyah 80 Tuntas
24 Rida Apriliana 85 Tuntas
100
25 Rika Prisma Dewi 100 Tuntas
26 Rizal Hermawan 75 Tuntas
27 Rizki Dyafahera M P 85 Tuntas
28 Ryan Wahyu Pratama 80 Tuntas
29 Syaikhani Gymnastiar 90 Tuntas
30 Wahyu Tri Noviantasari 95 Tuntas
31 Wiwid Asih Febriani 95 Tuntas
32 Wiwid Widayanti 100 Tuntas
Jumlah = 2851
29 Tuntas
3 Tidak Tuntas
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Setelah melaksanakan berbagai kegiatan mulai dari kegiatan pra
siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III maka diperoleh data ketuntasan belajar
mata pelajaran pendidikan agama islam dengan KKM yang sama yaitu 75.
Berikut ini adalah hasil penelitian dan ketuntasan siswa pada siklus I, siklus II
dan siklus III.
101
Tabel 4.5 Data Ketuntasan Siswa pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II dan
Siklus III
No. Nama
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket
1 Aditya Putra P 40
Tidak
Tuntas
81 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas
2 Ahmad Fanzal F 50
Tidak
Tuntas
65
Tidak
Tuntas
- - 85 Tuntas
3 Alya Purwanti 60
Tidak
Tuntas
62
Tidak
Tuntas
57
Tidak
Tuntas
90 Tuntas
4
Andri Nur
Cahyo
80 Tuntas 38
Tidak
Tuntas
80 Tuntas 71
Tidak
Tuntas
5 Asti Anda Aulia 75 Tuntas 81 Tuntas 95 Tuntas 100 Tuntas
6 Aulia Citra C 40
Tidak
Tuntas
57
Tidak
Tuntas
50
Tidak
Tuntas
90 Tuntas
7
Bagas Tri
Atmaja
75 Tuntas 75 Tuntas 60
Tidak
Tuntas
85 Tuntas
8
Bima Sinung A
W
60
Tidak
Tuntas
81 Tuntas 56
Tidak
Tuntas
70
Tidak
Tuntas
9 Chela Mulyasari 45 Tidak 75 Tuntas 90 Tuntas 95 Tuntas
102
Tuntas
10
Darul
Kurniawan
65
Tidak
Tuntas
52
Tidak
Tuntas
47
Tidak
Tuntas
85 Tuntas
11 Desta Agung S 80 Tuntas 43
Tidak
Tuntas
70
Tidak
Tuntas
75 Tuntas
12 Dina Ayu Safitri 65
Tidak
Tuntas
76 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas
13 Eka Dayanti 75 Tuntas 76 Tuntas 100 Tuntas 95 Tuntas
14
Farkhan Adam
O M
60
Tidak
Tuntas
90 Tuntas 90 Tuntas 90 Tuntas
15 Herri Darmono 75 Tuntas 33
Tidak
Tuntas
60
Tidak
Tuntas
85 Tuntas
16 Ika Novianti 65
Tidak
Tuntas
81 Tuntas 90 Tuntas 100 Tuntas
17 Jiyan Ilham P 75 Tuntas 62
Tidak
Tuntas
47
Tidak
Tuntas
65
Tidak
Tuntas
18
Kaisha Aura Q
A
80 Tuntas 56
Tidak
Tuntas
80 Tuntas 85 Tuntas
19 Lilis Lestari 60
Tidak
Tuntas
81 Tuntas 100 Tuntas 100 Tuntas
20 Mardika Narma 65 Tidak 66 Tidak 85 Tuntas 100 Tuntas
103
S Tuntas Tuntas
21
Niken
Anggreyana
60
Tidak
Tuntas
67
Tidak
Tuntas
57
Tidak
Tuntas
100 Tuntas
22 Niko Maulana 70
Tidak
Tuntas
24
Tidak
Tuntas
75 Tuntas 100 Tuntas
23 Oky Tegar A 60
Tidak
Tuntas
62
Tidak
Tuntas
90 Tuntas 80 Tuntas
24 Rida Apriliana 80 Tuntas 76 Tuntas 100 Tuntas 85 Tuntas
25
Rika Prisma
Dewi
75 Tuntas 57
Tidak
Tuntas
60
Tidak
Tuntas
100 Tuntas
26 Rizal Hermawan 65
Tidak
Tuntas
52
Tidak
Tuntas
85 Tuntas 75 Tuntas
27
Rizki Dyafahera
M P
40
Tidak
Tuntas
76 Tuntas 70
Tidak
Tuntas
85 Tuntas
28 Ryan Wahyu P 35
Tidak
Tuntas
38
Tidak
Tuntas
85 Tuntas 80 Tuntas
29 Syaikhani G 80 Tuntas 81 Tuntas 60
Tidak
Tuntas
90 Tuntas
30 Wahyu Tri N 30
Tidak
Tuntas
52
Tidak
Tuntas
80 Tuntas 95 Tuntas
31 Wiwid Asih 45 Tidak 81 Tuntas 90 Tuntas 95 Tuntas
104
1. Pembahasan data Pra Siklus
Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa:
∑ peserta didik (N) = 32
∑ nilai pra siklus (x) = 1990
Rata-rata dari siklus I ini adalah:
M=
Rata-rata pra siklus M =
=
= 62,18
Jadi, rata-rata ketuntasan belajar siswa pra siklus yaitu masih < dari KKM
di kelas yaitu 75.
Febriani Tuntas
32
Wiwid
Widayanti
60
Tidak
Tuntas
57
Tidak
Tuntas
60
Tidak
Tuntas
100 Tuntas
Jumlah= 1990
11
Tuntas
2054
14
Tuntas
2369
18
Tuntas
2851
29
Tuntas
21
Tidak
Tuntas
18
Tidak
Tuntas
14
Tidak
Tuntas
3
Tidak
Tuntas
105
Adapun untuk data persentase kelulusan adalah sebagai berikut:
P= X 100%
Dengan frekuensi (f) siswa yang tuntas untuk siklus I adalah 14, maka:
Persentase siklus I (P) = X 100%
= X 100%
= 34,37 %
Jadi, persentse ketuntasan belajar siswa pra siklus yaitu masih < dari
persentase ketuntasan di kelas yaitu 85%.
2. Pembahasan data Siklus I
Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa:
∑ peserta didik (N) = 32
∑ nilai sikulus I (x) = 2054
Rata-rata dari siklus I ini adalah:
M=
Rata-rata siklus I M =
=
= 64,81
106
Jadi, rata-rata ketuntasan belajar siswa pra siklus yaitu masih < dari KKM
di kelas yaitu 75.
Adapun untuk data persentase kelulusan adalah sebagai berikut:
P= X 100%
Dengan frekuensi (f) siswa yang tuntas untuk siklus I adalah 14, maka:
Persentase siklus I (P) = X 100%
= X 100%
= 43,75 %
Jadi, persentse ketuntasan belajar siswa siklus I yaitu masih < dari
persentase ketuntasan di kelas yaitu 85%. Hasil tersebut masih jauh dengan
apa yang diharapkan dalam indikator keberhasilan. Oleh karena itu penelitian
ini dilanjutkan dengan menggunakan penelitian siklus II.
Berikut ini merupakan data tabel dari hasil pengamatan siswa dan guru
oleh peneliti dalam siklus I yang sesuai dengan langkah-langkah RPP.
Tabelnya adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I
No. Hal yang diamati Skor
Siswa 1 2 3
1. Mengamati buku paket yang telah disiapkan oleh
guru.
√
2. Saling tanya jawab dan memberi tanggapan terhadap √
107
materi yang telah disajikan.
3. Membentuk kelompok-kelompok kecil √
4. Melakukan diskusi mengenai permasalahan yang
diberikan oleh guru.
√
5. Membuat Mind Map mengenai materi yang diajarkan
sesuai dengan apa yang mereka tangkap.
√
6. Mempresentasikan hasil Mind Mapp √
Jumlah 6 0 0
Total 6
Kategori Cukup
Keterangan :
Kriteria Penilaian kategori penilaian:
1 = Cukup Cukup = 6-10
2 = Baik Baik = 10-15
3 = Sangat Baik Sangat Baik = 20-35
Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Guru Siklus I
No. Hal yang diamati Skor
Guru 1 2 3
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
√
√
108
c. Memberikan apresiasi (kajian materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
d. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
disampaikan
√
√
2. Penguasaan Materi
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang direncanakan dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan materi
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar
√
√
√
√
3. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
a. Membentuk kelompok-kelompok kecil.
b. Membrikan kesempatan untuk melakukan diskusi
mengenai permasalahan yang diberikan oleh guru.
c. Tiap kelompok diarahkan untuk mencatat seluruh
alternatif jawaban yang diperoleh dari hasil diskusi.
d. Siswa disuruh untuk membuat mind map mengenai
materi yang diajarkan sesuai dengan apa yang
mereka tangkap.
e. Masing-masing kemlompok secara acak diberi
kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya.
√
√
√
√
√
4. Kegiatan Akhir
a. menguatkan dan melengkapi hasil pembelajaran.
b. Memberi kesimpulan kegiatan pembelajaran
c. Menginformasikan materi untuk pertemuan
selanjutnya
√
√
√
109
d. Memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu
terus belajar
√
Jumlah 15 2 3
Total 20
kategori Cukup
Keterangan :
Kriteria Penilaian kategori penilaian:
1 = Cukup Cukup = 15-25
2 = Baik Baik = 45-63
3 = Sangat Baik Sangat Baik = 64-82
Refleksi hasil tindakan siklus I:
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara pra siklus
dengan siklus I mengalami peningkatan. Jumlah siswa tuntas pada pra siklus
adalah 11 siswa dengan persentase 34,37%, sedangkan pada siklus I jumlah
siswa yang mengalami ketuntasan adalah 14 siswa dengan persentase
ketuntasan yaitu 43,75%. Namun pada siklus I ini, masih banyak siswa yang
tidak tuntas sebanyak 56,2%. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam
pembelajaran pada siklus II.
110
Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus I ini, terdapat
beberapa faktor penghambat sehingga dapat menemukan solusi beserta ide
perbaikan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya:
e. Guru belum optimal dalam memotivasi siswa dan dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran, maka guru perlu lebih terampil
lagi dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan
tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung
dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
f. Guru belum optimal dalam pengelolaan waktu dan kelas, maka perlu
mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-
informasi yang dirasa perlu dan member catatan.
g. Siswa kurang antusias selama pembelajaran berlangsung, maka guru
harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa,
sehingga siswa kurang antusias.
h. Siswa kurang aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran karena
siswa belum paham dengan metode yang baru pertama kali diberikan.
Maka guru harus menerangkan dengan bahasa mudah dicerna,
sehingga siswa lebih mudah mengingat materi yang diberikan dan
dalam memberikan pertanyaan atau tugas, guru harus tahu seberapa
siswa bias langsung melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru.
Setelah diamati dari berbagai kekurangan diatas guru dapat melakukan
penelitian tindakan kelas sehingga permasalahan dalam peningkatan
111
pemahaman siswa dalam menggunakan metode dapat mendorong perubahan
pembelajaran, suasana kelas yang lebih akrab, perhatian siswa, sikap siswa
terhadap metode pembelajaran.
Apa yang terjadi pada permasalahan siklus I ini dapat diidentifikasi
masalahnya, mencari penyebabnya, dan kemudian mengembangkan dalam
bentuk intervensi sehingga mencapai siklus berikutnya. Dengan intervensi itu
menghasilkan hal yang berbeda, karena dalam penelitian tindakan
berorientasi pada perbaikan dalam kelas serta kepuasan hasil kerja dan
mampu mengembangkan proses pembelajaran di kelas, diikuti oleh
peningkatan pemahaman siswa.
3. Pembahasan data Siklus II
Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa:
∑ peserta didik (N) = 32
∑ nilai sikulus II (x) = 2369
Rata-rata dari siklus II ini adalah:
M=
Rata-rata siklus II M =
=
= 74
112
Jadi, rata-rata ketuntasan belajar siswa pra siklus yaitu masih < dari KKM
di kelas yaitu 75.
Adapun untuk data persentase kelulusan adalah sebagai berikut:
P= X 100%
Dengan frekuensi (f) siswa yang tuntas untuk siklus II adalah 18, maka:
Persentase siklus II (P) = X 100%
= X 100%
= 56,25 %
Jadi, persentse ketuntasan belajar siswa siklus II yaitu masih < dari
persentase ketuntasan di kelas yaitu 85%. Hasil tersebut masih jauh dengan
apa yang diharapkan dalam indikator keberhasilan. Oleh karena itu penelitian
ini dilanjutkan dengan menggunakan penelitian siklus III.
Berikut ini merupakan tabel pengamatan siswa dan guru pada saat
siklus II yang berlangsung sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Tabel tersebut mengalami beberapa perubahan
menuju arah yang lebih baik merupakan tindak lanjut dari hasil refleksi
dari siklus I.
113
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Hal yang diamati Skor
Siswa 1 2 3
1. Mengamati buku paket yang telah disiapkan oleh
guru.
√
2. Saling tanya jawab dan memberi tanggapan terhadap
materi yang telah disajikan.
√
3. Membentuk kelompok-kelompok kecil √
4. Melakukan diskusi mengenai permasalahan yang
diberikan oleh guru.
√
5. Membuat Mind Map mengenai materi yang diajarkan
sesuai dengan apa yang mereka tangkap.
√
6. Mempresentasikan hasil Mind Mapp √
Jumlah 2 8 0
Total 10
Kategori Baik
Keterangan :
Kriteria Penilaian kategori penilaian:
1 = Cukup Cukup = 6-10
2 = Baik Baik = 10-15
3 = Sangat Baik Sangat Baik = 20-35
114
Tabel 4.9 Hasil Pengamatan Guru Siklus II
No. Hal yang diamati Skor
Guru 1 2 3
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memberikan motivasi awal
c.Memberikan apresiasi (kajian materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan)
d.Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
disampaikan
√
√
√
√
2. Penguasaan Materi
a. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang direncanakan dalam RPP
b. Kejelasan dalam menjelaskan materi
c. Kejelasan dalam memberikan contoh
d. Memiliki wawasan yang luas dalam menyampaikan
bahan ajar
√
√
√
√
3. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
a. Membentuk kelompok-kelompok kecil.
b. Membrikan kesempatan untuk melakukan diskusi
mengenai permasalahan yang diberikan oleh guru.
c. Tiap kelompok diarahkan untuk mencatat seluruh
alternatif jawaban yang diperoleh dari hasil diskusi.
d. Siswa disuruh untuk membuat mind map mengenai
materi yang diajarkan sesuai dengan apa yang mereka
tangkap.
e. Masing-masing kemlompok secara acak diberi
√
√
√
√
√
115
kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya.
4. Kegiatan Akhir
a. menguatkan dan melengkapi hasil pembelajaran.
b. Memberi kesimpulan kegiatan pembelajaran
c. Menginformasikan materi untuk pertemuan
selanjutnya
d. Memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu
terus belajar
√
√
√
√
Jumlah 1 30 3
Total 34
Kategori Baik
Keterangan :
Kriteria Penilaian kategori penilaian:
1 = Cukup Cukup = 15-25
2 = Baik Baik = 26-35
3 = Sangat Baik Sangat Baik = 35-50
Refleksi hasil tindakan siklus II:
Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat diketahui bahwa antara siklus I
dengan siklus II mengalami peningkatan. Jumlah siswa tuntas pada siklus I
adalah 14 siswa dengan persentase 43,75%., sedangkan pada siklus II jumlah
siswa yang mengalami ketuntasan adalah 18 siswa dengan persentase
ketuntasan yaitu 56,25%. Namun pada siklus II ini, masih banyak siswa yang
116
tidak tuntas sebanyak 43,7%. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam
pembelajaran pada siklus III.
Berdasarkan pengamatan dan refleksi pada siklus II ini, terdapat
beberapa faktor penghambat sehingga dapat menemukan solusi beserta ide
perbaikan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya:
b. Guru sudah ada perubahan dalam memotivasi siswa dan dalam
menyampaikan tujuan pembelajaran, maka guru perlu lebih terampil
lagi dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan
tujuan pembelajaran sehingga belajar pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam meningkat.
c. Pengelolaan kelas dan waktu sudah sedikit bisa dikendalikan, tetapi
masih perlu diperbaiki dalam mendistribusikan waktu, agar waktu
tidak terlalu lama.
d. Guru harus berupaya untuk mengalihkan keterbiasaan siswa dalam
menggunakan metode sebelumnya beralih dengan metode yang baru.
e. Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran lebih ditingkatkan lagi
agar siswa dapat dikendalikan secara optimal.
f. Siswa menjadi mudah dalam menerima apa yang telah diajarkan oleh
guru, sebab siswa mempraktekkan apa yang telah dipelajarinya.
Dari berbagai kekurangan diatas, guru duharapkan dapat meningkatkan
lagi dalam pembelajaran, sehingga permasalahan yang belum tuntas dalam
upaya meningkatkan pemahaman tajwid dengan metode yang baru dapat
117
teratasi. Dengan metode mind mapping siswa lebih tertarik sehingga
mendorong terjadinya perubahan pemahaman pada siswa.
Permasalahan yang terjadi pada siklus II ini dapat diidentifikasi yaitu
masih belum tercapainya target dalam ketuntasan belajar sehingga masih
banyak nilai yang dianggap kurang, maka perlu dilakukan penelitian pada
siklus III untuk menuntaskan pemahaman belajar siswa tersebut.
4. Pembahasan data Siklus III
Dari tabel diatas, maka dapat diketahui bahwa:
∑ peserta didik (N) = 32
∑ nilai sikulus III (x) = 2851
Rata-rata dari siklus III ini adalah:
M=
Rata-rata siklus I M =
=
= 89
Jadi, nilai rata-rata siklus III adalah 89 sehingga nilai tersebut > KKM
kelas yaitu 75. Nilai tersebut telah melampaui KKM kelas, sehingga
penelitian ini dinyatakan berhasil.
Adapun untuk data persentase kelulusan adalah sebagai berikut:
P= X 100%
118
Dengan frekuensi (f) siswa yang tuntas untuk siklus III adalah 29, maka:
Persentase siklus III (P) = X 100%
= X 100%
= 90,6 %
Jadi, persentase ketuntasan belajar siswa siklus III yaitu > dari
indikator keberhasilan penelitian di kelas yaitu 85%. Hasil tersebut
melampaui dari apa yang diharapkan dalam indikator keberhasilan. Oleh
karena itu penelitian ini dinyatakan berhasil.
Berikut ini merupakan tabel pengamatan siswa dan guru pada saat
siklus III yang berlangsung sesuai dengan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Tabel tersebut mengalami perubahan menuju arah
yang sangat baik merupakan tindak lanjut dari hasil refleksi dari siklus I
dan siklus II.
Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Siswa Siklus III
No. Hal yang diamati Skor
Siswa 1 2 3
1. Mengamati buku paket yang telah disiapkan oleh
guru.
√
2. Saling tanya jawab dan memberi tanggapan terhadap
materi yang telah disajikan.
√
3. Membentuk kelompok-kelompok kecil √
119
4. Melakukan diskusi mengenai permasalahan yang
diberikan oleh guru.
√
5. Membuat Mind Map mengenai materi yang diajarkan
sesuai dengan apa yang mereka tangkap.
√
6. Mempresentasikan hasil Mind Mapp √
Jumlah 0 2 30
Total 32
Kategori Baik
Keterangan :
Kriteria Penilaian kategori penilaian:
1 = Cukup Cukup = 6-10
2 = Baik Baik = 10-15
3 = Sangat Baik Sangat Baik = 20-35
Tabel 4.11 Hasil Pengamatan Guru Siklus III
No. Hal yang diamati Skor
Guru 1 2 3
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
e. Menarik perhatian siswa
f. Memberikan motivasi awal
g. Memberikan apresiasi (kajian materi yang
sebelumnya dengan materi yang akan
disampaikan)
√
√
√
√
120
h. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
disampaikan
2. Penguasaan Materi
e. Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-
langkah yang direncanakan dalam RPP
f. Kejelasan dalam menjelaskan materi
g. Kejelasan dalam memberikan contoh
h. Memiliki wawasan yang luas dalam
menyampaikan bahan ajar
√
√
√
3. Kegiatan Belajar Mengajar (Proses Pembelajaran)
f. Membentuk kelompok-kelompok kecil.
g. Membrikan kesempatan untuk melakukan diskusi
mengenai permasalahan yang diberikan oleh guru.
h. Tiap kelompok diarahkan untuk mencatat seluruh
alternatif jawaban yang diperoleh dari hasil diskusi.
i. Siswa disuruh untuk membuat mind map mengenai
materi yang diajarkan sesuai dengan apa yang
mereka tangkap.
j. Masing-masing kemlompok secara acak diberi
kesempatan untuk membacakan hasil diskusinya.
√
√
√
√
√
4. Kegiatan Akhir
i. menguatkan dan melengkapi hasil pembelajaran.
j. Memberi kesimpulan kegiatan pembelajaran
k. Memberikan motivasi kepada siswa untuk selalu
terus belajar
√
√
√
Jumlah 0 2 42
Total 43
Kategori Sangat Baik
121
Keterangan :
Kriteria Penilaian kategori penilaian:
1 = Cukup Cukup = 15-25
2 = Baik Baik = 26-35
3 = Sangat Baik Sangat Baik = 35-50
Berdasarkan hasil tes pada siklus III masih terdapat siswa yang belum
mencapai KKM yaitu:
1. Andri Nur Cahyo
Sebenarnya siswa ini sudah bisa membaca Al-qur‟an walaupun
kurang lancar dalam membacanya. Namun siswa ini kurang faham
dalam menerapkan contoh-contoh bacaan hukum nun sukun/tanwin.
2. Bima Sinung Ananta
siswa ini juga sudah bisa membaca Al-qur‟an walaupun kurang
lancar dalam membacanya. Namun siswa ini kurang faham dalam
menerapkan contoh-contoh bacaan hukum nun sukun/tanwin.
3. Jiyan Ilham Pamungkas
Karena disamping tidak bisa membaca Al-Qur‟an siswa ini juga
kurang faham dalam menerapkan contoh-contoh hukum bacaan nun
sukun/tanwin.
122
5. Data Peningkatan Jumlah Siswa yang Tuntas dan Rata-rata Antar
Siklus
Data ini diperoleh dari perhitungan hasil belajar pra siklus, siklus I,
siklus II dan siklus III yang telah dilakukan selama penelitian ini
berlangsung. Data peningkatan jumlah siswa yang tuntas dan rata-rata
antar siklus dipaparkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.12 Data peningkatan ketuntasan dan rata-rata siswa antar siklus
Kegiatan
Ketuntasan
Siswa
Presentase
Nilai
Rata-rata
Pra siklus 11 34,37% 62,18
Siklus I 14 43,75% 64,81
Peningkatan 3 9,38% 2,63
Siklus II 18 56,25% 74
Peningkatan 4 12.5% 9.19
Siklus III 29 90,6% 89
Peningkatan 11 34.35 15
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa penelitian ini mulai
dari pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III mengalami peningkatan
ketuntasan dalam hasil belajar. Pra siklus memiliki data ketuntasan hasil
belajar siswa yaitu 11 siswa yang tuntas atau dalam persentase 34,37%.
123
Siklus I memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa adalah 14 siswa atau
persentasenya adalah 43,75%. sehingga, dari pra siklus ke siklus I
mengalami peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 3 siswa atau
9,3%. Data ketuntasan siswa yang dimiliki siklus II yaitu sebanyak 18
siswa yang tuntas dan dalam persentasenya adalah 56,25%. sehingga, dari
siklus I ke siklus II mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas
sebanyak 4 siswa atau sebanyak 12,5%. Data ketuntasan siswa yang
dimiliki siklus III yaitu sebanyak 29 siswa yang tuntas dan dalam
persentasenya adalah 90,6%, sehingga, dari siklus II ke siklus III
mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa atau
sebanyak 15%.
sehingga hasil siklus III yaitu 90,6% > KKM klasikal yaitu 85%.
Sedangkan nilai rata-rata kelas yang diperoleh dari hasil nilai setiap siklus
juga mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki rata-rata
62,18 sedangkan pada siklus I memiliki rata-rata 64,81 sehingga memiliki
peningkatan sebesar 2,6 pada siklus II memiliki rata-rata 74 yang
meningkat 9,1 dari siklus I dan pada siklus III memiliki rata-rata 89 yang
meningkat 15 dari siklus II.
Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata siklus III yaitu 89 >
KKM individu dan KKM nasional yang diterapkan di SMP N 1 Tengaran
yaitu 75, sehingga penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII F.
124
125
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
1. penelitian ini mulai dari pra siklus, siklus I, siklus II dan siklus III
mengalami peningkatan ketuntasan dalam hasil belajar. Pra siklus
memiliki data ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 11 siswa yang tuntas
atau dalam prosentase 34,37%. Siklus I memiliki data ketuntasan hasil
belajar siswa adalah 14 siswa atau prosentasenya adalah 43,75%
sehingga, dari pra siklus ke siklus I mengalami peningkatan ketuntasan
hasil belajar siswa yaitu 3 siswa. Data ketuntasan siswa yang dimiliki
siklus II yaitu sebanyak 18 siswa yang tuntas dan dalam prosentasenya
adalah 56,25%. Sehingga, dari siklus I ke siklus II mengalami
peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 4 siswa. Data ketuntasan
siswa yang dimiliki siklus III yaitu sebanyak 29 siswa yang tuntas dan
dalam prosentasenya adalah 90,6%. Sehingga, dari siklus II ke siklus III
mengalami peningkatan jumlah siswa yang tuntas sebanyak 11 siswa.
2. Sedangkan nilai rata-rata kelas yang diperoleh dari hasil nilai setiap siklus
juga mengalami peningkatan yaitu pada pra siklus memiliki rata-rata
62,18 sedangkan pada siklus I memiliki rata-rata 64,81 sehingga memiliki
peningkatan sebesar 2,6. Pada siklus II memiliki rata-rata 74 yang
126
meningkat 9,1 dari siklus I. Dan pada siklus III memiliki rata-rata 89 yang
meningkat 15 dari siklus II. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa rata-rata
siklus III yaitu 89 > KKM individu dan KKM nasional yang diterapkan di
SMP N 1 Tengaran yaitu 75.
Sehingga penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII F.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti memberikan
saran sebagai berikut:
1. Bagi Kepala Sekolah
Sebagai seseorang yang memimpin di suatu lembaga pendidikan,
hendaknya selalu memantau, meninjau, dan mengatur proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru. Terutama penggunaan metode pembelajaran
oleh guru, mengingat pentingnya menggunakan berbagai metode dalam
suatu proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan memang tidak semua
metode sesuai dan dapat digunakan untuk setiap materi dan mata pelajaran
yang akan diajarkan oleh guru kepada para siswa.
2. Bagi Guru
Sebaiknya guru lebih meningkatkan keprofesionalisme berbagai hal
terlebih dalam memilih dan menggunakan metode yang sesuai dengan
tema yang akan disajikan kepada para siswa. Guru juga harus
mempertimbangkan untuk menggunakan metode pembelajaran, mampu
127
menguasai, dan melaksanakannya. Ketrampilan mengajar guru dengan
menggunakan metode yang sesuai tema dan mata pembelajaran, tujuan,
dan pokok pembahasan yang akan diajarkan, sehingga dalam kegiatan
belajar mengajar siswa tidak pasif akan tetapi siswa akan terlibat secara
aktif.
Hal penting berikutnya adalah sebagai guru hendaknya, menguasai
bahan ajar atau materi pembelajaran yang akan diajarkan serta selalu
mengembangkan dan meningkatkan kemampuan. Guru hendaknya
membantu perkembangan muridnya untuk memahami dan menguasai
ilmu pengetahuan dan mampu memotivasi siswa untuk senantiasa belajar
lebih giat dan sungguh-sungguh di berbagai kesempatan.
3. Bagi Siswa
Dari 32 siswa masih ada 3 siswa yang belum tuntas nilai tes, yaitu:
a. Siswa 1
Sebenarnya siswa ini sudah bisa membaca Al-qur‟an walaupun
kurang lancar dalam membacanya. Namun siswa ini kurang faham
dalam menerapkan contoh-contoh bacaan hukum nun sukun/tanwin.
Sebaiknya siswa lebih diperhatikan dan didekati lagi dalam
pembelajaran berlangsung, lebih di tekankan dalam memahami dan
menerapkan contoh-contoh hukum bacaan nun sukun/tanwin.
Misalkan siswa sering dikasih pertanyaan masalah hukum bacaan
nun sukun/tanwin.
128
b. Siswa 2
Siswa ini sebenarnya juga sudah bisa membaca Al-qur‟an
walaupun kurang lancar dalam membacanya. Namun siswa ini juga
kurang faham dalam menerapkan contoh-contoh bacaan hukum nun
sukun/tanwin.
Sebaiknya siswa lebih diperhatikan dan didekati lagi dalam
pembelajaran berlangsung, lebih di tekankan dalam memahami dan
menerapkan contoh-contoh hukum bacaan nun sukun/tanwin.
Misalkan siswa sering dikasih pertanyaan masalah hukum bacaan
nun sukun/tanwin.
c. Siswa 3
Karena di samping tidak bisa membaca Al-Qur‟an siswa ini
juga kurang faham dalam menerapkan contoh-contoh hukum bacaan
nun sukun/tanwin. Kalau belum bisa membaca Al-Qur‟an pasti
tajwidnya juga kurang faham. Maka dari itu sebaiknya orang tua
lebih memperhatikan anaknya dalam belajar dan membaca Al-
Qur‟an, misalkan siswa disuruh mengikuti TPQ.
4. Bagi Peneliti
Kepada peneliti, selanjutnya akan melakukan penelitian dalam bidang
yang sama, agar bisa menindaklanjuti penelitian ini dalam ranah yang
lebih luas, sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Sehingga nantinya
129
dapat berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan di SMP khususnya
dan umumnya pendidikan di Indonesia.
130
DAFTAR PUSTAKA
Asy‟ari, Abdullah. 1987. Pembelajaran Tajwid. Surabaya: Apollo Lestari.
Buzan. 2006. How to Mind. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Buzan, Tony. 2006. Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar (Edisi
Revisi). Jakarta: Rineka Cipta.
Elis Ratnawulan dan Rusdiana. 2015. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka
Setya.
Halting Sam‟s, Rosma. 2010. Model Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Teras.
Irham dan Wiyani Novan Ardi. 2013. Psikologi Pendidikan Teori dan Aplikasi dalam
Proses Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Kastolani. 2014. Model Pembelajaran Inovatif : Teori dan Aplikasi. Salatiga: STAIN
Salatiga Press.
Kastolani, Muhammad, dkk. 2009. Pendidikan Islam. STAIN Salatiga Press.
Kunandar. 20011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Raja Grafindo.
Lucky & Rizky. 2012. Dahsyatnya Brain Smart Teaching. Jakarta: Swadaya Grup.
Majid Abdul. 2012. Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Bandung:
Rosda Karya.
Mansur. 2007. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muhaimin. 2004. Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyono, Puji. 2002. Jurnal Penyusunan dan Pengembangan Instrumen Penelitian.
131
Nurgiyantoro, Burhan. 1988. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah.
Yogyakarta: BPFE.
Rahayu, Sri. 2011. Upaya Meningkatkan Pemahaman Tajwid dalam Mata Pelajaran
Al-Quran Hadist dengan Metode Mind Mapping pada Siswa Kelas Iv Mi
Ma’arif Sumberejo Ngablak Magelang Tahun Pelajaran 2010/2011
Rusman. 2016. Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudijono Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.
Suharsini, Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Sriyanti, dkk. 2009. Teori-teori Belajar. Salatiga: Salatiga: STAIN Press.
Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Tenaga
Kependidikan.
Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Swadarma, Doni. 2013. Penerapan Mind Mapping Dalam Kurikulum Pembelajaran.
Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Syafaat, dkk. 2008. Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Mencegah Kenakalan
Remaja (Juvenile Delinquency). Jakarta: Rajawali Press.
Trianto.(2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
http://makalahnasrulhendri.blogspot.co.id/2016/02/makalah-mind-mapping-peta-
pikiran-oleh.html. Di akses pada tanggal 3 Juni 2018 Pukul 12:36 WIB.
132
LAMPIRAN
133
134
135
136
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Sekolah : SMP N 1 Tengaran
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII F/Genap
Materi Pokok : Memahami Hukum Nun Mati/Tanwin
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (1 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Membiasakan dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergauan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori.
B. Kompetensi Dasar
1. Memahami Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyebutkan pembagian hukum bacaan nun mati/ tanwin
137
2. Menyebutkan pengertian idzhar
3. Menunjukkan huruf-huruf idzhar
4. Menunjukkan contoh bacaan idzhar
5. Menyebutkan pengertian idghom dan pembagiannya
6. Menunjukkan huruf-huruf idghom
7. Menunjukkan contoh bacaan idghom
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
1) Menyebutkan pembagian hukum bacaan nun mati/ tanwin
2) Menyebutkan pengertian idzhar
3) Menunjukkan huruf-huruf idzhar
4) Menunjukkan contoh bacaan idzhar
5) Menyebutkan pengertian idghom dan pembagiannya
6) Menunjukkan huruf-huruf idghom
7) Menunjukkan contoh bacaan idghom
E. Materi Pembelajaran
1. Idzhar ( اظهار )
Menurut bahasa Idzhar artinya menjelaskan, halqy artinya
tenggorokan. Yang disebut dengan bacaan Idzhar Halqy adalah apabila
ada nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf Halaq.
Huruf-huruf Halq tersebut makhroj (tempat keluar) nya tenggorokan. Cara
membacanya yaitu bunyi nun sukun atau tanwin di baca dengan jelas,
terang dan pendek, tidak samar dan tidak pula berdengung.
Pengertian itu menjelaskan agar cara membaca nun mati atau tanwin
jelas dan terang, tanpa disertai dengung jika bertemu dengan huruf izhar.
Huruf izhar ada 6 macam, keenam huruf itu disebut huruf halqi
karena makhraj huruf izhar pada halqi (tenggorokan). Adapun ,(انحهقي)
138
huruf-huruf halqi adalah : ح خ ع ؽ ء هـ . Dengan keenam huruf itu pula,
maka bacaan ini bisa disebut dengan izhar halqi ( اظهبر حهقي)
Contoh :
NO Ditulis Dibaca Sebab
كم ا 1 ي Kullun-aamana ــــ bertemu ء
2 هى Yan-hauna bertemu ی
ػهى 3 ع Min-„ilmin bertemu ي
ؽ bertemu ــــ aziizun-ghafuurun„ ػشیش غفىر 4
حز 5 ح Wan-har bertemu وا
خيز 6 خ Min-khairin bertemu ي
2. Idghom ( دغام ا )
Idghom artinya meleburkan atau memasukkan. Maksudnya adalah
meleburkan atau memasukkan nun mati/ tanwin kedalam huruf depannya.
Idghom di bagi menjadi dua yaitu:
a. Idghom Bighunnah
Idghom Bighunnah adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang
bertemu dengan salah atu huruf idgham و و ي , cara membacanya
dengan meleburkan bunyi nun mati/ tanin kedalam huruf.
Contoh bacaan Idghom Bighunnah:
Ditulis Dibaca Sebab
139
من يقول Mayyaquulu bertemu ي
عن نفس „Annafsin bertemu
من مالــ Mimmaalin bertemu و
ـ من والـ Miwwaalin bertemu و
b. Idghom bilaghunnah
Idghom bilagunnah adalah apabila ada nun mati/ tanwin yang
bertemu dengan huruf lam atau ra‟ ( ر ل ). cara membacanya dengan
meleburkan atau memasukkan bunyi nun mati/ tanwin ke dalam huruf
depannya.
Contoh bacaan idghom bilaghunnah:
Ditulis Dibaca Sebab
ل Milladunhu bertemu من لدنه
هم ر Mirrabbihim bertemu من رب
F. Metode
1. Ceramah: guru menyampaikan materi pembelajaran.
2. Tanya Jawab: guru memberikan pertanyaan pada siswa atau siswa
bertanya kepada guru.
140
3. Diskusi: siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi
terkait materi pembelajaran
4. Pembelajaran aktif dengan menggunakan metode mind mapping.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran : Kertas, LCD projector, komputer
2. Alat Pembelajaran : Lembar Tugas, Papan Tulis, Spidol
3. Sumber Belajar :
a. Buku paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/ MTs
Kelas VII.
b. Al-Qur‟an dan Terjemah.
c. Buku Tajwid
H. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
a. Guru membuka pelajaran dengan mengucap
salam kepada peserta didik.
b. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan
doa bersama peserta didik.
c. Guru bertanya kepada peserta didik tentang
kabar dan mengabsen peserta didik.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
20 Menit
2. Kegiatan Inti
a. Mengamati
1) Siswa mengamati buku paket yang telah
disiapkan oleh guru.
2) Guru menyampaikan materi yang akan
disajikan.
b. Menanya
75 Menit
141
Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi
tanggapan terhadap materi yang telah disajikan.
c. Melakukan
1) Guru membentuk kelompok-kelompok kecil.
2) Kelompok diberikan kesempatan untuk
melakukan diskusi mengenai permasalahan
yang diberikan oleh guru.
3) Tiap kelompok diarahkan untuk mencatat
seluruh alternatif jawaban yang diperoleh
dari hasil diskusi.
4) Siswa disuruh untuk membuat mind map
mengenai materi yang diajarkan sesuai
dengan apa yang mereka tangkap.
d. Mengasosiasi/Menghubungkan
Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas
untuk mendiskusikan contoh-contoh hukum nun
mati/tanwin dalam ayat al-qur‟an.
e. Mengkomunikasikan
Masing-masing kemlompok secara acak diberi
kesempatan untuk membacakan hasil
diskusinya.
3. Penutup
a. Guru menguatkan dan melengkapi hasil
pembelajaran.
b. Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu
post tes I.
c. Guru menyampaikan salam penutup.
25 Menit
142
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Lembar Observasi Siswa
No Nama
Membaca idzhar
Membaca Idghom
Bighunnah
Membaca Idghom
Bilaghunnah
L S K L S K L S K
Ket: L= Lancar, S= Sedang, K=Kurang
b. Lembar Observasi Guru
No. Hal yang diamati Skor
Guru 1 2 3 4
Keterangan:
143
1 = Kurang
2 = Cukup
2 = Baik
3 = Sangat Baik
2. Penilaian Pengetahuan
No
.
Soal Sko
r
1 Apa yang dimaksud idzhar? 20
2 Apa yang dimaksud dengan idghom? Idghom dibagi
menjadi berapa? Sebutkan!
20
3 Sebutkan huruf-huruf idzhar, idgom bighunnah dan idghom
bilaghunnah!
20
4 Carilah contoh bacaan idzhar beserta alasannya! 20
5 Carilah contoh bacaan idghom beserta alasannya! 20
Total nilai : 100
Kunci Jawaban:
1. Menurut bahasa Idzhar artinya menjelaskan, sedangkan menurut istilah
idzhar adalah Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya tanpa
disertai berdengung.
2. Idghom artinya meleburkan atau memasukkan. Maksudnya adalah
meleburkan atau memasukkan nun mati/ tanwin kedalam huruf
depannya.
Idghom dibagi menjadi dua yaitu:
a. Idghom bighunnah
b. Idghom bilaghunnah
144
3. Huruf idzhar : ء هـ ح خ ع ؽ
Huruf idghom bighunnah : و و ي
Huruf idghom bilagunnah : ر ل
4. Contoh bacaan idzhar
أ karena bertemu رسىل إال
5. Contoh bacaan idghom bilaghunnah
سىل ر ر karena bertemu ي
145
146
147
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Sekolah : SMP N 1 Tengaran
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII F/Genap
Materi Pokok : Memahami Hukum Nun Mati/Tanwin
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (1 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Membiasakan dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergauan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori.
B. Kompetensi Dasar
Memahami Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyebutkan pembagian hukum bacaan nun mati/ tanwin
2. Menyebutkan pengertian iqlab
3. Menunjukkan huruf-huruf iqlab
148
4. Menunjukkan contoh bacaan iqlab
5. Menyebutkan pengertian ikhfa‟
6. Menunjukkan huruf-huruf ikhfa‟
7. Menunjukkan contoh bacaan ikhfa‟
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
1. Menyebutkan pembagian hukum bacaan nun mati/ tanwin
2. Menyebutkan pengertian iqlab
3. Menunjukkan huruf-huruf iqlab
4. Menunjukkan contoh bacaan iqlab
5. Menyebutkan pengertian ikhfa‟
6. Menunjukkan huruf-huruf ikhfa‟
7. Menunjukkan contoh bacaan ikhfa‟
E. Materi Pembelajaran
1. Iqlab ( اقلب )
Iqlab artinya membalikkan, maksudnya yaitu membalikkan suara nun
mati menjadi suara mim mati. Pengertian Iqlab adalah apabila ada nun
mati atau tanwin bertemu dengan huruf “ (ة) Cara membacanya dengan
menyuarakan mim mati dengan mendapatkan dua bibir serta berdengung,
atau satu alif (dua ketukan).
Contoh:
Ditulis Dibaca Sebab
بئهم ان Ammbi‟hum bertemu ة
ة bertemu ـــ Aliimummbidzaati„ عليم بذات
149
2. Ikhfa’ ( اخفاء )
Ikhfa dalam arti bahasa adalah: تز menutupi atau“ انس
menyembunyikan“. Pengertian tersebut tampak jelas bahwa bacaan yang
samar-samar antara izhar (terang) dengan idgham (memasukkan pada
yang lain) disertai mendengung, atau ketika mengucapkan nun mati atau
tanwin seakan-akan bertemu huruf “ng” seperti dalam bahasa Indonesia.
Huruf ikhfa‟ sebanyak 15 macam, yang terkumpul pada awal kata
berikut ini:
ت ث ج د ذ س ص ش ص ض ط ظ ف ق ك
Contoh bacaan ikhfa‟ :
Ditulis Dibaca Sebab
صز ص Angsurna bertemu ا
ذر ذ Mungdzirun bertemu ي
ثىرا ث Mangtsuuron bertemu ي
تى ك ك Ingkuntum bertemu ا
جبریة ػي„ainungjaariyah ـــ bertemu ج
شئ ش yungsyiu bertemu ی
150
قبم ق mingqablu bertemu ي
سهىنهب mingsuulihaa ي bertemu ص
دادا د angdaadan bertemu ا
طهقىا ط ingtholaqo bertemu ا
شنب س angzalnaa bertemu ا
ف bertemu ـــــ khaalidangfiihaa خبندا فيهب
تحتهب ت mingtahtihaa bertemu ي
ضىد ض mangdhuudin bertemu ي
ظزو ظ yangdzuruuna bertemu ی
F. Metode
5. Ceramah: guru menyampaikan materi pembelajaran.
6. Tanya Jawab: guru memberikan pertanyaan pada siswa atau siswa
bertanya kepada guru.
7. Diskusi: siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi
terkait materi pembelajaran
8. Pembelajaran aktif dengan menggunakan metode mind mapping.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
4. Media Pembelajaran : Kertas, LCD projector, komputer
151
5. Alat Pembelajaran : Lembar Tugas, Papan Tulis, Spidol
6. Sumber Belajar :
d. Buku paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/ MTs
Kelas VII.
e. Al-Qur‟an dan Terjemah.
f. Buku Tajwid
H. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
e. Guru membuka pelajaran dengan mengucap
salam kepada peserta didik.
f. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan
doa bersama peserta didik.
g. Guru bertanya kepada peserta didik tentang
kabar dan mengabsen peserta didik.
h. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
20 Menit
2. Kegiatan Inti
f. Mengamati
3) Siswa mengamati buku paket yang telah
disiapkan oleh guru.
4) Guru menyampaikan materi yang akan
disajikan.
g. Menanya
Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi
tanggapan terhadap materi yang telah disajikan.
h. Melakukan
5) Guru membentuk kelompok-kelompok kecil.
6) Kelompok diberikan kesempatan untuk
75 Menit
152
melakukan diskusi mengenai permasalahan
yang diberikan oleh guru.
7) Tiap kelompok diarahkan untuk mencatat
seluruh alternatif jawaban yang diperoleh
dari hasil diskusi.
8) Siswa disuruh untuk membuat mind map
mengenai materi yang diajarkan sesuai
dengan apa yang mereka tangkap.
i. Mengasosiasi/Menghubungkan
Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas
untuk mendiskusikan contoh-contoh hukum nun
mati/tanwin dalam ayat al-qur‟an.
j. Mengkomunikasikan
Masing-masing kemlompok secara acak diberi
kesempatan untuk membacakan hasil
diskusinya.
3. Penutup
d. Guru menguatkan dan melengkapi hasil
pembelajaran.
e. Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu
post tes II.
f. Guru menyampaikan salam penutup.
25 Menit
153
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
c. Lembar Observasi Siswa
No Nama
Membaca Iqlab Membaca Ikhfa’
L S K L S K
Ket: L= Lancar, S= Sedang, K= Kurang
d. Lembar Observasi Guru
No. Hal yang diamati Skor
Guru 1 2 3 4
Keterangan:
1 = Kurang
2 = Cukup
2 = Baik
3 = Sangat Baik
154
2. Penilaian Pengetahuan
No. Soal Skor
1 Apa pengertian iqlab? 20
2 Apa pengertian ikhfa‟? 20
3 Ada berapa huruf iqlab dan ikhfa‟? sebutkan! 20
4 Sebutkan contoh bacaan iqlab beserta alasannya! 20
5 Sebutkan contoh bacaan ikhfa‟ beserta alasannya! 20
Total nilai : 100
Kunci Jawaban:
6. Iqlab menurut bahasa artinya membalikkan, sedangkan menurut istilah
adalah membalikkan suara nun mati menjadi suara mim mati.
7. Ikhfa dalam arti bahasa adalah: menyembunyikan.
Ikhfa‟ menurut istilah adalah mengungkapkan huruf yang mati dan
tersembunyi atau sunyi dari tasydid pada bacaan antara terang dan
memasukkan dengan mendengungkan pada huruf pertama.
8. Huruf iqlab ada satu yaitu ة
Huruf ikhfa‟ ada 15 yaitu: ت ف س ط د ص ق ش ج ك ث ذ ص
ظ ض
بذات ػهيى .9 karena ـــ bertemu ة
قبم .10 ق karena bertemu ي
شنب س karena bertemu ا
155
156
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS III
Sekolah : SMP N 1 Tengaran
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : VII F/Genap
Materi Pokok : Memahami Hukum Nun Mati/Tanwin
Alokasi Waktu : 3 x 40 menit (1 kali pertemuan)
A. Kompetensi Inti
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Membiasakan dan menghayati prilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergauan dan keberadaannya
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
4. Mengolah, menyaji, dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/ teori.
B. Kompetensi Dasar
Memahami Hukum Bacaan Nun Mati/Tanwin
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menyebutkan pembagian hukum bacaan nun mati/ tanwin
157
2. Menyebutkan pengertian idzhar
3. Menunjukkan huruf-huruf idzhar
4. Menunjukkan contoh bacaan idzhar
5. Menyebutkan pengertian idghom dan pembagiannya
6. Menunjukkan huruf-huruf idghom
7. Menunjukkan contoh bacaan idghom
8. Menyebutkan pengertian iqlab
9. Menunjukkan huruf-huruf iqlab
10. Menunjukkan contoh bacaan iqlab
11. Menyebutkan pengertian ikhfa‟
12. Menunjukkan huruf-huruf ikhfa‟
13. Menunjukkan contoh bacaan ikhfa‟
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
1. Menyebutkan pembagian hukum bacaan nun mati/ tanwin
2. Menyebutkan pengertian idzhar
3. Menunjukkan huruf-huruf idzhar
4. Menunjukkan contoh bacaan idzhar
5. Menyebutkan pengertian idghom dan pembagiannya
6. Menunjukkan huruf-huruf idghom
7. Menunjukkan contoh bacaan idghom
8. Menyebutkan pengertian iqlab
9. Menunjukkan huruf-huruf iqlab
10. Menunjukkan contoh bacaan iqlab
11. Menyebutkan pengertian ikhfa‟
12. Menunjukkan huruf-huruf ikhfa‟
13. Menunjukkan contoh bacaan ikhfa‟
E. Materi Pembelajaran
1. Idzhar ( اظهار )
158
Menurut bahasa Idzhar artinya menjelaskan, halqy artinya
tenggorokan. Yang disebut dengan bacaan Idzhar Halqy adalah apabila
ada nun sukun atau tanwin yang bertemu dengan salah satu huruf Halaq.
Huruf-huruf Halq tersebut makhroj (tempat keluar) nya tenggorokan. Cara
membacanya yaitu bunyi nun sukun atau tanwin di baca dengan jelas,
terang dan pendek, tidak samar dan tidak pula berdengung.
Pengertian itu menjelaskan agar cara membaca nun mati atau tanwin
jelas dan terang, tanpa disertai dengung jika bertemu dengan huruf izhar.
Huruf izhar ada 6 macam, keenam huruf itu disebut huruf halqi
karena makhraj huruf izhar pada halqi (tenggorokan). Adapun ,(انحهقي)
huruf-huruf halqi adalah : ح خ ع ؽ ء هـ . Dengan keenam huruf itu pula,
maka bacaan ini bisa disebut dengan izhar halqi ( اظهبر حهقي)
Contoh :
NO Ditulis Dibaca Sebab
1 ء bertemu ــــ Kullun-aamana كم اي
2 هى Yan-hauna bertemu ی
ػهى 3 ع Min-„ilmin bertemu ي
ؽ bertemu ــــ aziizun-ghafuurun„ ػشیش غفىر 4
حز 5 ح Wan-har bertemu وا
خيز 6 خ Min-khairin bertemu ي
2. Idghom ( ادغام )
159
Idghom artinya meleburkan atau memasukkan. Maksudnya adalah
meleburkan atau memasukkan nun mati/ tanwin kedalam huruf depannya.
Idghom di bagi menjadi dua yaitu:
c. Idghom Bighunnah
Idghom Bighunnah adalah apabila ada nun mati atau tanwin yang
bertemu dengan salah atu huruf idgham و و ي , cara membacanya
dengan meleburkan bunyi nun mati/ tanin kedalam huruf.
Contoh bacaan Idghom Bighunnah:
Ditulis Dibaca Sebab
من يقول Mayyaquulu bertemu ي
عن نفس „Annafsin bertemu
من مالــ Mimmaalin bertemu و
ـ من والـ Miwwaalin bertemu و
d. Idghom bilaghunnah
Idghom bilagunnah adalah apabila ada nun mati/ tanwin yang
bertemu dengan huruf lam atau ra‟ ( ر ل ). cara membacanya dengan
meleburkan atau memasukkan bunyi nun mati/ tanwin ke dalam huruf
depannya.
160
Contoh bacaan idghom bilaghunnah:
Ditulis Dibaca Sebab
ل Milladunhu bertemu من لدنه
هم ر Mirrabbihim bertemu من رب
3. Iqlab ( اقلب )
Iqlab artinya membalikkan, maksudnya yaitu membalikkan suara nun
mati menjadi suara mim mati. Pengertian Iqlab adalah apabila ada nun
mati atau tanwin bertemu dengan huruf “ (ة) Cara membacanya dengan
menyuarakan mim mati dengan mendapatkan dua bibir serta berdengung,
atau satu alif (dua ketukan).
Contoh:
Ditulis Dibaca Sebab
ة Ammbi‟hum bertemu انبئهم
ة bertemu ـــ Aliimummbidzaati„ عليم بذات
4. Ikhfa’ ( اخفاء )
Ikhfa dalam arti bahasa adalah: تز menutupi atau“ انس
menyembunyikan“. Pengertian tersebut tampak jelas bahwa bacaan yang
samar-samar antara izhar (terang) dengan idgham (memasukkan pada
161
yang lain) disertai mendengung, atau ketika mengucapkan nun mati atau
tanwin seakan-akan bertemu huruf “ng” seperti dalam bahasa Indonesia.
Huruf ikhfa‟ sebanyak 15 macam, yang terkumpul pada awal kata
berikut ini:
ت ث ج د ذ س ص ش ص ض ط ظ ف ق ك
Contoh bacaan ikhfa‟ :
Ditulis Dibaca Sebab
صز ص Angsurna bertemu ا
ذر ذ Mungdzirun bertemu ي
ثىرا ث Mangtsuuron bertemu ي
تى ك ك Ingkuntum bertemu ا
جبریة ػي„ainungjaariyah ـــ bertemu ج
شئ ش yungsyiu bertemu ی
قبم ق mingqablu bertemu ي
سهىنهب mingsuulihaa ي bertemu ص
د اداا angdaadan bertemu د
162
طهقىا ط ingtholaqo bertemu ا
شنب س angzalnaa bertemu ا
ف bertemu ـــــ khaalidangfiihaa خبندا فيهب
تحتهب ت mingtahtihaa bertemu ي
ضىد ض mangdhuudin bertemu ي
ظزو ظ yangdzuruuna bertemu ی
F. Metode
1. Ceramah: guru menyampaikan materi pembelajaran.
2. Tanya Jawab: guru memberikan pertanyaan pada siswa atau siswa
bertanya kepada guru.
3. Diskusi: siswa dibentuk menjadi beberapa kelompok untuk berdiskusi
terkait materi pembelajaran
4. Pembelajaran aktif dengan menggunakan metode mind mapping.
G. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran : Kertas, LCD projector, komputer
2. Alat Pembelajaran : Lembar Tugas, Papan Tulis, Spidol
3. Sumber Belajar :
a.Buku paket Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP/ MTs
Kelas VII.
b.Al-Qur‟an dan Terjemah.
c.Buku Tajwid
163
H. Langkah-langkah Pembelajaran
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan
i. Guru membuka pelajaran dengan mengucap
salam kepada peserta didik.
j. Guru memulai pelajaran dengan mengucapkan
doa bersama peserta didik.
k. Guru bertanya kepada peserta didik tentang
kabar dan mengabsen peserta didik.
l. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
20 Menit
2. Kegiatan Inti
k. Mengamati
5) Siswa mengamati buku paket yang telah
disiapkan oleh guru.
6) Guru menyampaikan materi yang akan
disajikan.
l. Menanya
Guru dan siswa saling tanya jawab dan memberi
tanggapan terhadap materi yang telah disajikan.
m. Melakukan
9) Guru membentuk kelompok-kelompok kecil.
10) Kelompok diberikan kesempatan untuk
melakukan diskusi mengenai permasalahan
yang diberikan oleh guru.
11) Tiap kelompok diarahkan untuk mencatat
seluruh alternatif jawaban yang diperoleh
dari hasil diskusi.
12) Siswa disuruh untuk membuat mind map
75 Menit
164
mengenai materi yang diajarkan sesuai
dengan apa yang mereka tangkap.
n. Mengasosiasi/Menghubungkan
Siswa yang berkelompok tadi diberikan tugas
untuk mendiskusikan contoh-contoh hukum nun
mati/tanwin dalam ayat al-qur‟an.
o. Mengkomunikasikan
Masing-masing kemlompok secara acak diberi
kesempatan untuk membacakan hasil
diskusinya.
3. Penutup
g. Guru menguatkan dan melengkapi hasil
pembelajaran.
h. Guru memberi penugasan untuk evaluasi yaitu
post tes III.
i. Guru menyampaikan salam penutup.
25 Menit
I. Penilaian
3. Penilaian Sikap
e. Lembar Observasi Siswa
No Nama
Membaca
idzhar
Membaca
Idghom
Bighunnah
Membaca
Idghom
Bilaghunnah
Membaca
Iqlab
Membaca
Ikhfa’
L S K L S K L S K L S K L S K
165
Ket: L= Lancar, S= Sedang, K= Kurang
f. Lembar Observasi Guru
No. Hal yang diamati Skor
Guru 1 2 3 4
Keterangan:
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik
4. Penilaian Pengetahuan
No. Soal Skor
1 Hukum bacaan nun mati/tanwin ada berapa? sebutkan! 20
2 Apa yang dimaksud dengan idzhar? Berikan contohnya! 20
3 Apa yang dimaksud dengan idghom? Idghom dibagi
menjadi berapa? Sebutkan dan berikan contohnya!
20
4 Apa yang dimaksud dengan iqlab? Berikan contohnya! 20
5 Apa yang dimaksud dengan ikhfa‟? Berikan contohnya! 20
166
Total nilai : 100
Kunci Jawaban:
2. Hukum bacaan nun sukun/tanwin ada 4 yaitu:
a. Idzhar
b. Idgom
c. Iqlab
d. Ikhfa‟
3. Menurut bahasa Idzhar artinya menjelaskan, sedangkan menurut istilah
idzhar adalah Mengeluarkan setiap huruf dari tempat keluarnya tanpa
disertai berdengung.
Contohnya: رسىل إال karena bertemu أ
4. Idghom artinya meleburkan atau memasukkan. Maksudnya adalah
meleburkan atau memasukkan nun mati/ tanwin kedalam huruf
depannya.
Idghom dibagi menjadi dua yaitu:
a. Idghom bighunnah
b. Idghom bilaghunnah
Contohnya: سىل ر ر karena bertemu ي
5. Iqlab menurut bahasa artinya membalikkan, sedangkan menurut istilah
adalah membalikkan suara nun mati menjadi suara mim mati.
Contoh: بذات ػهيى karena ـــ bertemu ة
6. Ikhfa dalam arti bahasa adalah: menyembunyikan.
167
Ikhfa‟ menurut istilah adalah mengungkapkan huruf yang mati dan
tersembunyi atau sunyi dari tasydid pada bacaan antara terang dan
memasukkan dengan mendengungkan pada huruf pertama.
Contoh: قبم ق karena bertemu ي
168
169
DOKUMENTASI PELAKSANAAN PENELITIAN
Guru sedang membuka pelajaran siklus I
170
Siswa sedang membaca ayat AL-Qur‟an
Guru sedang menjelaskan materi siklus I
171
Siswa mengerjakan soal siklus I
Siswa memperhatikan saat guru menerangkan siklus II
172
Siswa mengamati contoh pembuatan Mind mapping
173
Siswa menerapkan metode Mind Mapping siklus II
Siswa mengerjakan soal siklus II
174
Siswa memperhatikan guru
Siswa menerapkan metode mind mapping siklus III
175
Siswa mengerjakan soal siklus III
176
DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK)
Nama : Khafidzotus Solikhah
NIM : 111-14-243
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK)
Progdi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Dosen PA : Siti Rukhayati, M.Ag
No Jenis Kegiatan Pelaksanaan Jurusan Nilai
1.
OPAK STAIN Salatiga 2014
“Aktualisasi Gerakan
Mahasiswa Yang Beretika,
Disiplin, Dan Berfikir
Terbuka” Oleh DEMA
STAIN Salatiga
18-19 Agustus
2014 Peserta 3
2.
OPAK Jurusan Tarbiyah
STAIN Salatiga “Aktualisasi
Pendidikan Karakter Sebagai
Pembentuk Generasi Yang
Religius, Educative, Dan
Humanis” Oleh HMJ
Tarbiyah STAIN Salatiga
20-21 Agustus
2014 Peserta 3
3.
Orientasi Dasar Keislaman
(ODK) “Pemahaman Islam
Rahmatan Lil „Alamin
Sebagai Langkah Awal
Menjadi Mahasiswa
Berkarakter” Oleh LDK &
ITTAQO STAIN Salatiga
21 Agustus 2014 Peserta 2
4. Workshop Entrepreneurship 22 Agustus 2014 Peserta 2
177
“Menanamkan Nilai-nilai
Jiwa Kewirausahaan
mahasiswa yang kreatif dan
inovatif” Oleh KSEI dan SSC
STAIN Salatiga
5.
Achievement Motivation
Training (AMT) “ Dengan
AMT Semangat
Menyongsong Prestasi” Oleh
CEC dan JQH AL-FURQAN
STAIN Salatiga
23 Agustus 2014 Peserta 2
6.
Library User Education
(Pendidikan Pemustakaan)”
oleh UPT Perpustakaan
STAIN Salatiga
28 Agustus 2014 Peserta 2
7.
“Training Pembuatan
Makalah” yang
diselenggarakan oleh lembaga
dakwah kampus (LDK) Darul
Amal.
17 September 2014 Peserta 2
8.
SEMINAR
INTERNASIONAL “Petani
untuk Negeri”
18 September 2016 Peserta 2
9.
“BEDAH BUKU
MEMBIDIK BINTANG”
yang diselangarakan oleh
lembaga dakwah kampus
(LDK) Darul Amal
1 oktober 2014 Peserta 2
178
10.
Dalam Kegiatan “Siba-Sibi”
Training UTS Semester
Ganjil
24-25 Oktober
2014 Peserta 3
11.
SEMINAR NASIONAL
BAHASA ARAB ITTAQO
“Implementasi Kurikulum
2013 pada Mapel Bahasa
Arab tingkat dasar, dan
tingkat menengah dalam
upaya menjawab tantangan
pengajaran Bahasa Arab”
4 November 2014 Peserta 8
12. SEMINAR NASIONAL
ENTREPRENEURSHIP 16 November 2014 Peserta 8
13.
SEMINAR NASIONAL
“perbaikan mutu pendidikan
melalui profesionalitas
pendidikan”
13 November 2014 Peserta 8
14.
SEMINAR NASIONAL
“perlindungan hukum
terhadap usaha mikro
menghadapi pasar bebas
ASEAN”
15 November 2014 Peserta 8
15.
“PERBASIS (Perbandingan
Bahasa Arab Bahasa Ingris) /
CEA (Kcomparison English
Arabic)”
27 November 2014 Peserta 2
16. PAB (Penerimaan Anggota
Baru) JQH AL-FURQON
13-14 Desember
2014 Peserta 3
179
STAIN SALATIGA
“Menumbuhkan Karakter
Islami dan Qur‟ani”
17.
SEMINAR NASIONAL
BAHASA ARAB ITTAQO
“aktualisasi bahasa arab untuk
membentuk karakter bangsa
yang bermartabat”
10 Juni 2015 Peserta 8
18.
SEMINAR NASIONAL
“implementasi Nilai-nilai
pancasila sebagai Benteng
dalam menolak Gerakan
Radikalisme”
10 Februari 2016 Peserta 8
19.
SEMINAR NASIONAL
ANAK BERKEBUTUHAN
KHUSUS “melejitkan potensi
ABK”
1 Desember 2016 Peserta 8
20.
Cerita Ilmu Discuss “menulis
essay yang baik dan
memenangkan kompetisi
essay”
15 Desember 2016 Peserta 2
21.
Online Seminar Forum
Penulis inspiratif dengan tema
“Creative Writers and Best
Creations”
26 Februari 2017 Peserta 2
22.
Apresiasi dan Talkshow
Literasi “baca saja dulu nanti
juga paham”
12 Oktober 2017 Peserta 2
180
181
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama : Khafidzotus Solikhah
TTL : Salatiga, 06 Maret 1996
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Alamat : Jaten Rt:04/Rw:05 Pulutan Sidorejo Salatiga
Nama Orang Tua : Suparno dan Nafi‟ah
No. HP/WA : 085727496453
E-mail : [email protected]
182