1
L A P OR A N PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
MATERI BELAJAR KERJA SAMA MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS III SDN PANGKAN
Disusun oleh :
LIANSI NIP 19640727 198502 2 004
GURU SDN PANGKAN KECAMATAN PAKU
Jl. Desa Pangkan Kecamatan Paku Kode Pos 73611 KABUPATEN BARITO TIMUR
KALIMANTAN TENGAH 2014
2
LEMBAR PENGESAHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
Judul
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI BELAJAR KERJA SAMA MELALUI MEDIA GAMBAR
SISWA KELAS III SDN PANGKAN
Disusun oleh :
LIANSI NIP 19640727 198502 2 004
GURU SDN PANGKAN KECAMATAN PAKU
Disahkan oleh :
Mengetahui:
Kepala SDN Pangkan,
RUJITO, S.Pd.SD
NIP 19641010 198811 1 004
Pangkan, 20 November 2014
Pembimbing,
JUMAKIR, S.Pd.,MM
NIP. 19670930 199001 1 002
3
BERITA ACARA SEMINAR
Pada hari ini Senin Tanggal Dua Puluh Lima Bulan Agustus Tahun Dua Ribu Empat Belas, bertempat di SDN Pangkan, yang dihadiri oleh 16 (Enam Belas) Peserta, telah diseminarkan sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Belajar Kerja Sama Melalui Media Gambar Siswa Kelas III SDN Pangkan”.
Disusun oleh:
LIANSI NIP 19640727 198502 2 004
GURU SDN PANGKAN KECAMATAN PAKU
Pembahas :
1. SUNARDI, A.Ma.Pd (......................................)
2. ENIYATI, A.Ma.Pd (......................................)
Moderator,
BAYUK, S.Pd.SD
NIP.19710730 199410 2 001
Notulis,
ESTER RENCANI, S.Pd
NIP.19871507 201101 2 018
Mengetahui:
Kepala SDN Pangkan
RUJITO, S.Pd.SD
NIP 19641010 198811 1 004
Narasumber,
LETO, S.Pd.SD
NIP. 19690405 199303 1 013
4
SURAT KETERANGAN PUBLIKASI
Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : JHON CENEDI, S.Pd NIP : 19820427 201101 1 008 Jabatan : Kepala Perpustakaan SDN Pangkan. Dengan ini menerangkan bahwa kami menerima sebuah Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) sebagai berikut:
Judul : Peningkatan Hasil Belajar Belajar Kerja Sama Melalui
Media Gambar Siswa Kelas III SDN Pangkan. Penulis : LIANSI
NIP : 19640727 198502 2 004
Jabatan : Guru Kelas Unit Kerja : SDN Pangkan. Telah disimpan di Perpustakaan SDN Pangkan. Kecamatan Paku Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai Publikasi Ilmiah dan sebagai bahan Referensi. Demikian keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui:
Kepala SDN Pangkan,
RUJITO, S.Pd.SD
NIP 19641010 198811 1 004
Pangkan, 20 November 2014
Kepala Perpustakaan,
JHON CENEDI, S.Pd
NIP. 19820427 201101 1 008
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
limpahan rahmat dan karunianya sehingga laporan penelitian ini dapat
terselesaikan. Adapun judul laporan penelitiani ini adalah, ” Peningkatan
Hasil Belajar Materi Belajar Kerja Sama Melalui Media Gambar Siswa
Kelas III SDN Pangkan”.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kami
sampaikan kepada:
(1) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Barito Timur,
(2) Rujito, S.Pd.SD selaku Kepala SD Negeri Pangkan
(3) Jumakir, S.Pd.,MM selaku pembimbing.
(4) Semua pihak yang telah membantu sehingga laporan ini dapat
terselesaikan
dengan baik.
Kami menyadari bahwa laporan penelitian ini masih banyak
kekurangannya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya
sehingga laporan penelitian ini menjadi lebih berkualitas.
Akhir kata semoga laporan penelitian ini memberikan makna dan
manfaat khususnya dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan.
Pangkan, November 2014
Penyusun
6
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Belajar Kerja Sama Melalui Media Gambar Siswa Kelas III SDN Pangkan”. Tujuan Penelitian ini adalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Belajar
Kerja Sama Melalui Media Gambar Siswa Kelas III SDN Pangkan.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan (action
Research) yang terdiri dari 2 (dua) siklus, dan setiap siklus terdiri dari: Perencanaan,
Pelaksanaan, Pengamatan, dan refleksi.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan bahwa Media Gambar dapat Meningkatkan
Hasil Belajar Materi Belajar Kerja Sama Siswa Kelas III SDN Pangkan.
Selanjutnya peneliti merekomendasikan: (1) Bagi Guru yang mendapatan kesulitan yang
sama dapat menerapkan Media Gambar untuk meningkatkan Hasil Belajar. (2) Agar
mendapatkan hasil yang maksimal maka dihaharapkan guru lebih membuat Media
gambar yang lebih menarik dan bervariasi.
Kata kunci: Hasil Belajar, Media gambar
7
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................ii BERITA ACARA SEMINAR............................................................................................iii KATA PENGANTAR........................................................................................................iv ABSTRAK...........................................................................................................................v DAFTAR ISI.......................................................................................................................vi DAFTAR TABEL.............................................................................................................viii DAFTAR GRAFIK.............................................................................................................ix DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................x BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian.......................................................................... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................. 5
2.1 Kajian Teori.................................................................................... 5
2.1.1 Hasil Belajar……………….......................................................... 5
2.1.2 Media Pembelajaran............................................................,,,,,,,,, 7
2.1.2.1 Media Gambar……………………………………………..……… 10
2.1.3 Belajar Kerja Sama ……………………………………………...…..
13
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 21
3.1 Setting Penelitian........................................................................... 21
3.2 Subjek Penelitian............................................................................ 21
3.3 Prosedur Penelitian........................................................................ 21
3.4 Teknik Pengumpulan Data............................................................. 23
3.5 Teknik Analisa Data....................................................................... 24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................... 26
4.1 Hasil Penelitian............................................................................... 26
4.1.1 Deskripsi kondisi awal.................................................................. 26
4.1.2 Deskripsi Hasil siklus I................................................................. 30
4.1.3 Deskripsi Hasil Siklus II.............................................................. 39
4.2 Pembahasan................................................................................... 44
BAB V PENUTUP........................................................................................... 48
5.1 Kesimpulan.................................................................................... 48
5.2 Saran............................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 49
LAMPIRAN-LAMPIRAN......................................................................................... 49
8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai suatu usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
agar menjadi manusia seutuhnya berjiwa Pancasila.Dalam Undang-Undang
Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan Nasional
juga menyatakan sebagai berikut:
“Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”
Disamping itu, pendidikan juga merupakan suatu sarana yang paling
efektif dan efisien dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk mencapai
suatu dinamika yang diharapkan.
Berdasarkan hasil ulangan harian yang dilakukan di Kelas III SDN
Pangkan, Kabupaten Barito Timur, diperoleh informasi bahwa hasil belajar Materi
Belajar Kerja Sama siswa rendah di bawah standar ketuntasan Minimal yaitu
dibawah 65.
Faktor-faktor yang menyebabkan keadaan seperti di atas antara lain :
a. Kemampuan kognitif siswa dalam pemahaman konsep – konsep
Pendidikan Kewarganegaraan masih rendah,
b. Pembelajaran yang berlangsung cenderung masih monoton dan
membosankan,
9
c. Siswa tidak termotivasi untuk belajar Ilmu Pengetahuan Sosial dan
menganggap Pendidikan Kewarganegaraan hanya sebagai hafalan
saja.
Dengan belajar secara menghapal membuat konsep–konsep Ilmu
Pengetahuan Sosial yang telah diterima menjadi mudah dilupakan. Hal ini
merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh
seorang guru. Guru dituntut lebih kreatif dalam mempersiapkan pembelajaran
yang akan dilaksanakan.
Dikembangkan, misal dalam pemilihan model pembelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran sebagai salah satu bentuk strategi pembelajaran.
Kesiapan guru dalam memanajemen pembelajaran akan membawa dampak
positif bagi siswa diantaranya hasil belajar siswa akan lebih baik dan sesuai
dengan indikator yang ingin dicapai. Salah satu model pembelajaran yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran Materi Belajar Kerja Sama adalah Media
Gambar karena siswa dapat terlibat aktif karena memiliki peran dan tanggung
jawab masing–masing, sehingga aktivitas siswa selama proses pembelajaran
berlangsung meningkat.
Media Gambar merupakan suatu metode mengajar dengan membagikan
lembar soal dan lembar jawaban yang disertai dengan alternatif jawaban yang
tersedia. Siswa diharapkan mampu mencari jawaban dan cara penyelesaian dari
soal yang ada.
Berdasarkan uraian diatas, maka sebagai peneliti merasa penting
melakukan penelitian terhadap masalah di atas. Oleh karena itu, upaya
meningkatkan hasil belajar Materi Belajar Kerja Sama siswa dilakukan penelitian
10
Tindakan Kelas dengan judul: “Peningkatan Hasil Belajar Materi Belajar Kerja
Sama Siswa Kelas III SDN Pangkan “.
1.2 Perumusan Masalah
Memperhatikan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan
permsalahan sebagai berikut: “Bagaimanakah Media Gambar dapat
meningkatkan hasil belajar Materi Belajar Kerja Sama siswa Kelas III Pangkan?”
1.3 Tujuan Penelitian
Meningkatkan hasil belajar Materi Belajar Kerja Sama menggunakan
Media Gambar siswa Kelas III SDN Pangkan.
1.4 Manfaat Penelitian
Setelah penelitian selesai diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Bagi peneliti : penelitian ini dapat mempengaruhi pembelajaran, membantu
untuk meningkatkan hasil belajar Materi Belajar Kerja Sama, memberikan
alternative pembelajaran yang aktif, kreatif efektif, dan menyenangkan bagi
siswa, serta meningkatkan mutu pembelajaran Materi Belajar Kerja Sama.
2. Bagi siswa : untuk meningkatkan pemahaman konsep Materi Belajar Kerja
Sama sehingga pelajaran Materi Belajar Kerja Sama menjadi lebih
sederhana.
3. Bagi sekolah : penelitian ini dapat menjadi salah satu alternatif model
pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Pengertian Hasil Belajar
Menurut Bloom (dalam Sudjana, 2012: 53) membagi tiga ranah
hasil belajar yaitu :
1. Ranah Kognitif
Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,
analisis, sintesis, dan evaluasi.
2. Ranah Afektif
Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yaitu
penerimaan, jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan
internalisasi.
3. Ranah Psikomotorik
Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemauan
bertindak, ada enam aspek, yaitu: gerakan refleks, ketrampilan
gerakan dasar, ketrampilan membedakan secara visual, ketrampilan
dibidang fisik, ketrampilan komplek dan komunikasi.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua factor
utama yaitu:
a. Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya,
motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar,
ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
12
b. Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,
terutama kualitas pengajaran.
Hasil belajar yang dicapai menurut Nana Sudjana, melalui proses
belajar mengajar yang optimal ditunjukan dengan ciri – ciri sebagai
berikut.
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi
belajar
intrinsic pada diri siswa. Siswa tidak mengeluh dengan prestasi
rendah
dan ia akan berjuang lebih keras untuk memperbaikinya atau
setidaknya mempertahankanya apa yang telah dicapai.
2. Menambah keyakinan dan kemampuan dirinya, artinya ia tahu
kemampuan dirinya dan percaya bahwa ia mempunyai potensi yang
tidak kalah dari orang lain apabila ia berusaha sebagaimana
mestinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya, seperti akan tahan
lama diingat, membentuk perilaku, bermanfaat untuk mempelajari
aspek lain, kemauan dan kemampuan untuk belajar sendiri dan
mengembangkan kreativitasnya.
4. Hasil belajar yang diperoleh siswa secara menyeluruh (komprehensif),
yakni mencakup ranah kognitif, pengetahuan atau wawasan, ranah
afektif (sikap) dan ranah psikomotorik, keterampilan atau prilaku.
5. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengendalikan
diri terutama dalam menilai hasil yang dicaPendidikan
13
Kewarganegaraannya maupun menilai dan mengendalikan proses
dan usaha belajarnya.
Oleh karena itu, guru diharapkan dapat mencapai hasil belajar,
Setelah melaksanakan proses belajar mengajar yang optimal sesuai
dengan ciri-ciri tersebut di atas.
2.1.2 Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari
kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Jadi
dapat dipahami bahwa media adalah perantara atau pengantar dari
pengirim ke penerima pesan.
Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar
mengajar. Segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang
pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar
sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup
luas dan mendalam mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia
dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran.
Menurut Briggs (dalam Ruston, 2007) media pembelajaran adalah
sarana fisik untuk menyampaikan isi/ materi pembelajaran seperti: buku,
film, video, gambar dan sebagainya. National Education Associaton dalam
Sonjaya (2011) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk
teknologi perangkat keras.
Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati
14
posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem
pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi dan proses
pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung
secara optimal. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem
pembelajaran.
Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah
segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran,
perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
2. Jenis Media Pembelajaran
Dalam www.belajarpsikologi.com (2014) disebutkan ada beberapa
jenis media pembelajaran, diantaranya:
1. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, gambar, poster,
kartun, komik
2. Media Audio : radio, tape recorder, dan sejenisnya
3. Projected still media : slide, over head projektor (OHP), dan sejenisnya
4. Projected motion media : film, televisi, video (VCD, DVD), komputer
dan sejenisnya.
Pada hakikatnya bukan media pembelajaran itu sendiri yang
menentukan hasil belajar tetapi ternyata keberhasilan dalam menggunakan
media pada proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar
tergantung pada (1) isi pesan, (2) cara menjelaskan pesan, dan (3)
karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan
menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Apabila
ketiga faktor tersebut mampu disampaikan dalam media pembelajaran
15
maka tentunya akan memberikan hasil yang maksimal.
3. Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran
Ada beberapa tujuan dalam menggunakan media pembelajaran,
diantaranya yaitu :
1. mempermudah proses belajar-mengajar
2. meningkatkan efisiensi belajar-mengajar
3. membantu konsentrasi siswa
4. membangkitkan semangat siswa untuk belajar
Tidak diragukan lagi bahwa semua media itu perlu dalam
pembelajaran. Menurut Marso (dalam Ruston, 2007), apabila sampai hari ini
masih ada guru yang belum menggunakan media, itu hanya perlu satu hal
yaitu perubahan sikap. Dalam memilih media pembelajaran, perlu
disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan kondisi masing-masing. Dengan
perkataan lain, media yang terbaik adalah media yang ada. Terserah
kepada guru bagaimana ia dapat mengembangkannya secara tepat dilihat
dari isi, penjelasan pesan dan karakteristik siswa untuk menentukan media
pembelajaran tersebut.
4. Media Gambar Sebagai Pendukung Proses Pembelajaran
Media gambar adalah media yang dipergunakan untuk
memvisualisasikan atau menyalurkan pesan dari sumber ke penerima.
Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam komunikasi visual, di
samping itu media gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang
mungkin akan cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Kedudukan media gambar dalam proses belajar mengajar tidak
16
berdiri sendiri. Media gambar dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran
agar materi dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Menurut Sadiman
dalam www.sekolahdasar.net (2014) mengemukakan ada tiga tahap yang
harus diikuti dalam pemanfaatan media gambar yaitu:
a. Tahap persiapan tahap awal sebelum media gambar dimanfaatkan
dalam proses pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan yaitu tahap pemanfaatan gambar di dalam kelas
yang meliputi cara memperhatikan gambar bagaimana agar seluruh
siswa dapat melihat gambit tersebut dengan maksimal merata. Setiap
gambar harus rnempunyai tujuan tertentu sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Jumlah gambar yang akan
diperlihatkan kepada siswa harus dibatasi yaitu dengan memperhatikan
satu persatu sesuai dengan materi yang dijelaskan.
c. Tahap tindak lanjut untuk mengetahui keberihasilan proses
pembelajaran, yaitu dengan mengadakan evaluasi dan pemberian
tugas-tugas rumah.
Selain tiga tahap pemanfaatan penggunaan media seperti yang
dijelaskan tersebut, Sadiman juga mengungkapkan syarat pemanfaatan
media gambar agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Syarat tersebut
antara lain:
a. Gambar harus autentik. Gambar menunjukkan situasi yang
sebenarnya, seperti melihat keadaan atau benda yang sesungguhnya.
b. Ukuran gambar relative.
c. Kesederhanaan. Gambar itu sederhana dalam warna, menimbulkan
kesan tertentu, mempunyai nilai estetis secara murni dan mengandung
17
nilai praktis. Jangan sampai peserta didik menjadi bingung dan tidak
tertarik pada gambar.
d. Perbuatan. Gambar hendaknya sedang melakukan perbuatan. Siswa
akan lebih tertarik dan akan lebih memahami gambar-gambar yang
sedang bergerak.
e. Gambar hendaklah Artistik. Segi artistik pada umumnya dapat
mempengaruhi nilai gambar. Penggunaan gambar tentu saja
disesuaikan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selain itu
gambar haruslah jujur disesuaikan keadaan sebenarnya, sehingga
tidak membingungkan siswa dalam mengubah pandangan yang
abstrak kedalam pandangan yang konkrit.
5. Menggunakan Gambar Dalam Kelas
Penggunaan gambar secara efektif disesuaikan dengan tingkatan
anak, baik dalam hal besarnya gambar, detail, warna dan latar belakang
untuk penafsiran. Dijadikan alat untuk pengalaman kreatif, memperkaya
fakta, dan memperbaiki kekurang jelasan. Akan tetapi gambar juga bisa
menjadi tidak efektif, apabila terlalu sering digunakan. Gambar sebaiknya
disusun menurut urutan tertentu dan dihubungkan dengan materi
pembelajaran yang sesuai.
Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti
pengajaran yang dapat memberikan pengalaman dasar. Mempelajari
gambar sendiri dalam kegiatan pengajaran dapat dilakukan dengan cara,
menyusun cerita berdasarkan gambar, mencari gambar-gambar yang lama,
atau menggunakan gambar untuk mendemonstrasikan suatu obyek.
Pengajaran dalam kelas dengan gambar sedapat mungkin
18
penyajiannya efektif. Gambar-gambar yang digunakan merupakan gambar
yang terpilih, besar, dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditempel,
digantung atau diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat ditempel pada
papan buletin, menjadikan ruangan menarik, memotivasi siswa,
meningkatkan minat, perhatian, dan menambah pengetahuan siswa.
6. Kelebihan Media Gambar
Beberapa kelebihan dari penggunaan media gambar antara lain:
1. Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistic menunjukkan pokok
masalah dibanding dengan media verbal semata.
2. Gambar dapat mengatasi masalah batasan ruang dan waktu. Tidak
semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak
selalu bisa, anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau
foto dapat mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba dapat
disajikan ke kelas lewat gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang
terjtdi di masa lampau, kemarin atau bahkan menit yang lalu kadang
kadang tak dapat dilihat seperti apa adanya. Gambar atau foto sangat
bermanfaat dalam hal ini.
3. Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel atau
penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang
dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.
4. Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk
tingkat usia beberapa saja, sehingga dapat mencegah atau
membetulkan ke salahpahaman.
5. Murah harganya, mudah didapat, mudah digunakan, tanpa memerlukan
peralatan yang khusus.
19
2.1.3 Belajar Kerja Sama
1. Kerja sama di Lingkungan Rumah
Kamu telah mampu menjelaskan pengertian kerja sama. Kamu juga
telah mampu menyebutkan bentuk-bentuk kerja sama di lingkungan
tetanggamu, misalnya saat tetanggamu mendirikan rumah,
membersihkan lingkungan, dan menjaga keamanan lingkungan. Itulah
tiga contoh kerja sama yang dilaksanakan oleh tetanggamu.
Sekarang, bisakah kamu melakukan kerja sama di lingkungan
rumahmu? Sebelum kamu melakukan kerja sama, ada baiknya kamu
pelajari dahulu pengetahuan berikut ini.
a. Bagaimana melakukan kerja sama di rumah?
Salah satu pengertian kerja sama adalah kegiatan yang
dilakukan oleh beberapa orang untuk mencapai tujuan bersama. Untuk
mencapai suatu tujuan, diperlukan suatu strategi yang tepat. Beberapa
orang yang melakukan kerjasama itu memiliki berbagai macam
perbedaan, misalnya perbedaan pemikiran, cara meraih dan kebiasaan.
Ada beberapa syarat agar kerjasama dapat berjalan bisa berjalan
dengan baik, yaitu:
1. Pelajari dengan seksama tujuan yang akan dicapai
2. Adakan rapat atau musyawarah untuk menentukan langka.
3. Adanya kesadaran dari orang-orang yang akan bekerja sama.
4. Melaksanakan tugas secara sungguh-sungguh dan tanggun g jawab.
5. Saling menjaga kekompakan dan kebersaan.
b. Melaksanakan kerjasama di rumah
syarat-syarat kerjasama seperti di atas tidak hanya untuk dihafalkan.
Sebuah pengetahuan tidak ada gunanya apabila hanya diingat. Oleh karena
itu harus diamalkan.
2. Kerja sama di Lingkungan Sekolah
a. Cara kerja sama di Lingkungan sekolah.
20
1) Catat semua perintah guru
2) Ajak kelompok untuk berdiskusi
3) Laksanakan tugas dengan baik
4) Jaga kekompakan
b. Melaksanakan kerja sama di Sekolah.
3. Kerja sama di Lingkungan Kelurahan/desa
Kelurahan adalah daerah pemerintahan paling bawah yang dipimpin oleh
seorang Lurah. Lurah adalah kepala pemerintahan tingkat terndah. Desa
adalah kesatuan wilayah yang dihuni oleh sejumlah keluarga yang
mempunyai system pemerintahan sendiri. Desa dikepalai oleh seorang kepala
Desa.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Seting Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SDN Pangkan Kabupaten
Barito Timur Propinsi Kalimantan Tengah, yang berada di luar kota sekitar 25 km
dari kota Kabupaten. SDN Pangkan Kabupaten Barito Timur Propinsi Kalimantan
Tengah mempunyai fasilitas yang tidak lengkap dengan adanya Perpustakaan
yang kurang memadahi dan lain-lain. Dengan jumlah guru sebanyak 13 orang
terdiri dari 3 guru laki-laki dan 10 guru perempuan serta 1 penjaga sekolah.
3.2 Objek Penelitian
Objek Penelitian ini adalah Siswa Kelas III SDN Pangkan, Kabupaten
Barito Timur, Kalimantan Tengah dengan jumlah siswa sebanyak 17, yang terdiri
dari 4 siswa laki – laki dan 13 siswa perempuan.
3.3 Prosedur Penelitian
Waktu Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama 3 bulan yaitu
pada bulan September sampai dengan Nopember 2014. Penelitian ini pada
materi Materi Belajar Kerja Sama Multikultural diajarkan.Penelitian ini
direncanakan sebanyak 2 siklus masing – masing siklus 1 kali pertemuan.
Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas dengan Siklus.
1. Siklus I
Pada siklus ini membahas subkonsep Materi Belajar Kerja Sama.
a. Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan–persiapan untuk melakukan
perencanaan tindakan dengan membuat silabus, rencana pembelajaran, lembar
22
observasi guru dan siswa, lembar kerja siswa, dan membuat alat evaluasi
berbentuk tes tertulis dengan model pilihan ganda.
b. Tahap pelaksanaan
Pada tahap ini dilakukan :
1) Guru menjelaskan materi Materi Belajar Kerja Sama secara klasikal.
2) Pengorganisasian siswa yaitu dengan membentuk 2 kelompok, masing–
masing kelompok terdiri dari 4 orang siswa, kemudian LKS dan siswa
diminta untuk mempelajari LKS.
3) Dalam kegiatan pembelajaran secara umum siswa melakukan kegiatan
sesuai dengan langkah–langkah kegiatan yang tertera dalam LKS, diskusi
kelompok, diskusi antar kelompok, dan menjawab soal – soal. Dalam bekerja
kelompok siswa saling membantu dan berbagi tugas. Setiap anggota
bertanggung jawab terhadap kelompoknya.
c. Tahap Observasi
Pada tahapan ini dilakukan observasi pelaksanaan tindakan, aspek
yang diamati adalah keaktifan siswa dan guru dalam proses pembelajaran
menggunakan lembar observasi aktivitas dan respon siswa serta guru.
Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa diperoleh dari tes hasil belajar
siswa.
d. Tahap Refleksi
Pada tahap ini dilakukan evaluasi proses pembelajaran pada siklus I
dan menjadi pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya.
Pertimbangan yang dilakukan bila dijumpai satu komponen dibawah ini
belum terpenuhi, yaitu sebagai berikut :
1. Siswa mencapai ketuntasan individual ≥ 65 %.
23
2. Ketuntasan klasikal jika ≥ 85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan
individual yang diambil dari tes hasil belajar siswa.
2. Siklus II
Hasil refleksi dan analisis data pada siklus I digunakan untuk acuan
dalam merencanakan siklus II dengan memperbaiki kelemahan dan
kekurangan pada siklus I. Tahapan yang dilalui sama seperti pada tahap
siklus I.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam
PTK ini yaitu :
a. Observasi dilakukan oleh guru yang bersangkutan dan seorang
kolaborator untuk merekam perilaku, aktivitas guru dan siswa selama
proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi.
b. Tes hasil belajar untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa.
Instrumen yang digunakan pada Penelitian Tindakan Kelas ini
terdiri dari:
1. Lembar Test / ulangan harian untuk mengetahui hasil belajar
siswa.
2. Lembar observasi siswa untuk mengetahui tingkat motivasi siswa.
3. Lembar observasi Guru untuk mengetahui kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh Guru.
3.5 Teknik Analisa Data
Data hasil penelitian selanjutnya dianalisis secara Deskriptif,
seperti berikut ini :
1. Data tes hasil hasil belajar digunakan untuk mengetahui ketuntasan
24
Belajar siswa atau tingkat keberhasilan belajar pada materi
Materi Belajar Kerja Sama dengan menggunakan pembelajaran
Kooperatif tipe Media Gambar. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai nilai 65.
Ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 65 ini
jumlahnya sekitar 85% dari seluruh jumlah siswa dan masing –
masing di hitung dengan rumus,menurut Arikunto (2012:24) sebagai
berikut:
𝑃 =𝐹
𝑁 𝑥 100%
Dimana : P = Prosentase
F = frekuensi tiap aktifitas
N = Jumlah seluruh aktifitas
25
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi kondisi Awal
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa
rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode
Pembelajaran Tipe Media Gambar pada Materi Belajar Kerja Sama sub
(1) Kerja Sama di Lingkungan Rumah. Disamping itu guru juga membuat
Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi aktifitas
guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar. Sebelum
pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer
mendiskusikan lembar observasi.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan dilaksanakan pada hari Senin 9 september
2014 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran yang
dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti
dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk kegiatan
pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk kegiatan
inti adalah 40 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20 menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu
(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking
berupa menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan
icebreaking yang dilakukan guru.
26
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat
mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan.
Untuk dapat menemukan berkaitan dengan Media Gambar, pertama-
tama guru membagi siswa dalam 4 kelompok dan setiap kelompok terdiri
dari 4-5 orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum
penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu,
selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi
siswa bekerja sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa.
Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi
kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya
terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat
kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang melakukan
perbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan
mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru
sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi
dan diberi penguatan.
Kegiatan akhir antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk
mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran
dengan strategi Media Gambar, (2) siswa melakukan kilas balik tentang
pembelajaran yang baru dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan
keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.
c. Observasi
Partisipasi siswa Kelas III SDN Pangkan ada peningkatan dalam
Kegiatan Pembelajaran pada kondisi awal setelah dilakukan penerapan
27
model pembelajaran menggunakan Media Gambar. Hal ini dapat dilihat dari
hasil belajar dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun
masih ada sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan
Pembelajaran berlangsung. Dengan adanya masalah yang terjadi pada
kondisi awal, maka kami bersama pengamat merefleksikan masalah
tersebut agar mampu diperbaiki pada siklus I dengan harapan semua siswa
mampu meningkatkan hasil belajarnya.
Partisipasi siswa Kelas III SDN Pangkan dalam kegiatan belajar
mengajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa
pada kondisi awal. Hasil belajar siswa pada kondisi awal dengan
penerapan Media Gambar dengan jumlah 17 terdapat 10 siswa atau 58,8 %
yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 7 Siswa atau 41,2% yang tidak
tuntas. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel.1 hasil ulangan harian kondisi awal
No. Nama Siswa Materi Belajar Kerja Sama Multikultural
kondisi
awal
Tuntas Tidak Tuntas
1 Ahmad Maulana 70 V
2 Benaya Chrisno 50 V
3 Fatimah 65 V
4 Hayatunisa 57 V
5 Indah Safitri 66 V
6 Jumidah 62 V
7 Lesta Anugrahni 61 V
28
8 Malahudin 65 V
9 Mira Sulvana 75 V
10 Priska Susentri 70 V
11 Retina 80 V
12 Risa Leluni 80 V
13 Riskia Nurazizah 75 V
14 Ruaini Leluni 70 V
15 Syahlina 70 V
16 Sondiwono 75 V
17 Warsinto 70 V
Jumlah 1161
Rata-rata 68,29
Ketuntasan klasikal 58,8% Belum tuntas
d. Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar pada materi Materi Belajar Kerja Sama Multikultural dengan
menerapkan Media Gambar ternyata hasil yang didapat nilai rata-rata
sebesar 68,29 dan secara klasikal sebesar 58,8%. Hal ini masih jauh dari
harapan. Oleh karena itu refleksi yang dikemukakan akan difokuskan
pada peningkatan hasil belajar siswa pada materi Materi Belajar Kerja
Sama Multikultural.
Pada kondisi awal terdapat kekurangan pemahaman siswa pada
materi bahan Materi Belajar Kerja Sama Multikultural. Menurut pengamat,
29
ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak
fokus pada pengisian LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang
tidak terisi dengan sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–hal di
luar konteks pembelajaran, seperti bermain dengan teman
sekolompoknya. Ketiga, diantara satu atau dua kelompok tidak mampu
menjawab dengan baik pertanyaan yang diberikan guru pada saat
evaluasi di akhir pelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi
baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa
tersebut di atas, selanjutnyaakan diterapkan pada siklus I. Untuk
masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada
setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi
semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul menjadi
lengkap sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru,
agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan temannya.
Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan lebih
detail tentang materi Materi Belajar Kerja Sama khususnya untuk
pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam
diskusi. Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya
dibantu oleh pengamat.
4.1.2 Deskripsi hasil siklus 1
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa
rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode
Pembelajaran Tipe Media Gambar dengan Materi Belajar Kerja Sama
30
Multikultural sub (3) Kerja sama di Lingkungan Sekolah. Disamping itu
guru juga membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar
observasi aktifitas guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil
belajar. Sebelum pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan
observer mendiskusikan lembar observasi.
e. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Senin 23
September 2014 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk
kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk
kegiatan inti adalah 40 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20
menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu
(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking
berupa menyanyi, (3) menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan
icebreaking yang dilakukan guru.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat
mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan.
Untuk dapat menemukan berkaitan dengan Media Gambar, pertama-
tama guru membagi siswa dalam 4 kelompok dan setiapkelompok terdiri
dari 4-5 orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum
penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu,
31
selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi
siswa bekerja sambil sesekali mengomentari hasil kerja siswa.
Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi
kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya
terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat
kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang melakukan
perbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan
mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru
sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi
dan diberi penguatan.
Kegiatan akhir siklus I antara lain: (1) melakukan evaluasi untuk
mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran
menggunakan Media Gambar, (2) siswa melakukan kilas balik tentang
pembelajaran yang baru dilakukan dan (3) siswa dan guru merayakan
keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.
f. Observasi
1) Hasil Belajar Siswa
Partisipasi siswa Kelas III SDN Pangkan ada peningkatan
dalam Kegiatan Pembelajaran pada siklus 1 setelah dilakukan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar. Hal
ini dapat dilihat dari hasil belajar dan respons siswa terhadap
Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada sebagain kecil masalah
yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran berlangsung.
Dengan adanya masalah yang terjadi pada siklus I, maka kami
bersama pengamat merefleksikan masalah tersebut agar mampu
32
diperbaiki pada siklus II dengan harapan semua siswa mampu
meningkatkan hasil belajarnya.
Partisipasi siswa Kelas III SDN Pangkan dalam kegiatan belajar
mengajar Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini terlihat dari hasil
belajar siswa pada siklus I. Hasil belajar siswa pada siklus I dengan
penerapan model pembelajaran menggunakan Media Gambar
dengan jumlah siswa 17 orang, terdapat 13 siswa atau 76,5% yang
tuntas dan yang tidak tuntas ada 4 Siswa atau 23,5% yang tidak
tuntas. Data dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini.
Tabel.2 hasil ulangan harian siklus I
No. Nama Siswa Belajar Kerja Sama
Siklus I Tuntas Tidak Tuntas
1 Ahmad Maulana 75
2 Benaya Chrisno 65
V
3 Fatimah 75
4 Hayatunisa 65
V
5 Indah Safitri 70
V
6 Jumidah 65
V
7 Lesta Anugrahni 65
V
8 Malahudin 70
V
9 Mira Sulvana 80
V
10 Priska Susentri 75
V
11 Retina 80
V
12 Risa Leluni 85
V
33
13 Riskia Nurazizah 80
V
14 Ruaini Leluni 75
V
15 Syahlina 75
V
16 Sondiwono 80
V
17 Warsinto 80
V
Jumlah 1260
Rata- Rata 74,12
Klasikal 76,5% Belum tuntas
2) Aktifitas Siswa
Hasil penelitian pengamat terhadap aktivitas siswa selama
kegiatan belajar yang menerapkan model Media Gambar pada Materi
Belajar Kerja Sama pada siklus 1 adalah rata–rata 3,04 berarti termasuk
kategori baik. Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Untuk mengetahui respons siswa terhadap kegiatan pembelajaran
yang mereka jalani dengan menggunakan Media Gambar digunakan
angket yang diberikan kepada siswa setelah seluruh proses pembelajaran
selesai. Hasil angket respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif
tipe Media Gambar, ditunjukan pada tabel 3 di bawah ini yang merupakan
rangkuman hasil angket tentang tanggapan 8 siswa terhadap model
pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar yang diterapkan selama
kegiatan pembelajaran materi Materi Belajar Kerja Sama Multikultural ,
siswa secara umum memberikan tanggapan yang positif selama
mengikuti kegiatan pembelajaran dengan senang, siswa juga merasa
senang dengan LKS yang digunakan, suasana kelas, maupun cara
34
penyajian materi oleh guru, dan model pembelajaran yang baru mereka
terima, selama kegiatan pembelajaran berlangsung siswa juga merasa
senang karena bisa mmenyatakan pendapat, dan siswa merasa
memperoleh manfaat dengan model pembelajaran kooperatif tipe Media
Gambar.
Tabel 3 Respons siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe
Media Gambar
No
.
Uraian Tanggapan Siswa
Senang Tidak Senang
F % F %
1. Bagaimana perasaan kamu selama
mengikuti kegiatan pembelajaran ini ?
16 94,1 1 5,9
Senang Tidak Senang
F % F %
2. Bagaimana perasaan kamu terhadap :
a. Materi pelajaran
b. Lembar kerja siswa (LKS)
c. Suasana Belajar di Kelas
d. Cara penyajian materi oleh guru
17
15
16
17
100
88,2
94,1
100
0
2
1
0
0
11,8
5,9
0
Sulit Tidak Sulit
F % F %
3. Bagaimana pendapat kamu Mengikuti
pembelajaran ini
15 88,2 2 11,8
Bermanfaat
Tidak
Bermanfaat
35
F % F %
4. Apakah pembelajaran ini bermanfaat
bagi kamu ?
17 100 0 0
Baru Tidak Baru
F % F %
5. Apakah pembelajran ini baru bagi kamu? 17 100 0 0
Ya Tidak
F % F %
6. Apakah kamu menginginkan pokok
bahasan yang lain menggunakan Media
Gambar?
16 94,1 1 5,9
Keterangan :
F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran
Menggunakan Media Gambar
N=Jumlah: 17 orang
3) Aktifitas Guru
Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola
kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar ditunjukan pada
tabel 4, bahwa pengelolaan pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar dalam materi pelajaran
Belajar Kerja Sama pada siklus I sebesar 2.93 yang berarti termasuk
kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Data Hasil Ulangan Harian menggunakan Media Gambar
36
No. Aspek yang diamati
Skor pengamatan
RPP I Keterangan
1.
2.
3.
4.
Pesiapan
Pelaksanaan
Pengelolaan Kelas
Suasana Kelas
3,0
2,5
2,5
3,0
Baik
Baik
Baik
Baik
Rata – Rata 2,75 Baik
Keterangan : 0 - 1,49 = kurang baik 1,5 - 2,49 = Cukup 2,5 - 3,49 = Baik 3,5 - 4,0 = Sangat Baik
g. Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar pada Materi Belajar Kerja Sama dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar. Oleh karena itu refleksi yang
dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada
Materi Belajar Kerja Sama.
Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada
Materi Belajar Kerja Sama. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang
menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian
LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan
sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal–hal di luar konteks
pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga,
diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik
pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.
37
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi
baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa
tersebut di atas, selanjutnyaakan diterapkan pada siklus II. Untuk
masalah yang pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada
setiap kelompok untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi
semua. Dengan cara demikian maka data yang terkumpul menjadi
lengkap sehingga siswa lebih memahami materi pengelompokan baru,
agar mengurangi siswa yang saling bermain dengan temannya.
Sedangkan masalah yang ketiga, peneliti memberikan penjelasan lebih
detail tentang Materi Belajar Kerja Sama khususnya untuk pertanyaan
yang sulit atau tidak mampu dijawab oleh kelompok dalam diskusi.
Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini penjelasannya dibantu oleh
pengamat.
3. Deskripsi data siklus II
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan guru mempersiapkan tindakan berupa
rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan Metode
Pembelajaran Tipe Media Gambar dengan memperbaiki kekurangan
pada siklus I pada materi Materi Belajar Kerja Sama sub (3) Kerja Sama
di Lingkungan Kelurahan/Desa. Disamping itu guru juga membuat
Lembar Kerja Siswa (LKS) dan menyusun lembar observasi aktifitas
guru dan siswa. Selanjutnya, guru membuat tes hasil belajar.Sebelum
pelaksanaan tindakan dilakukan di kelas, guru dan observer
mendiskusikan lembar observasi.
2. Pelaksanaan
38
Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Senin 11
Oktober 2014 dari pukul 07.00 s.d 08.10 WIB.Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan terdiri dari tiga tahap yaitu kegiatan pendahuluan,
kegiatan inti dan kegiatan penutup. Waktu yang dialokasikan untuk
kegiatan pendahuluan adalah 10 menit, sedangkan alokasi waktu untuk
kegiatan inti adalah 40 menit dan alokasi kegiatan penutup sebesar 20
menit.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan tiga kegiatan, yaitu
(1) menyapa dan mengecek kehadiran siswa, (2) melakukan icebreaking
berupa menyanyi, (3)menggali pengetahuan siswa dan mengaitkan
dengan materi pelajaran yang akan diajarkan selanjutnya. Kegiatan
icebreaking yang dilakukan guru.
Melalui kegiatan inti mendesain kegiatan agar siswa dapat
mengalami proses menemukan, menamai dan mempresentasikan.
Untuk dapat menemukan berkaitan dengan Media Gambar, pertama-
tama guru membagi siswa dalam 5 kelompok dan setiap kelompok terdiri
dari 3-4 orang siswa.
Guru menjelaskan terlebih dahulu tentang tugas siswa, sebelum
penugasan dilakukan sehingga siswa tidak menjadi bingung. Selain itu,
selama diskusi berlangsung guru berkeliling kelompok untuk mengawasi
siswa bekerja sambil sesekali mengomentari hasil kerja
siswa.Perwakilan setiap kelompok kemudian membacakan hasil diskusi
kelompok. Siswa dari kelompok lain akan ditanyakan pendapatnya
terkait jawaban kelompok yang sedang presentasi. Jika terdapat
kekeliruan, guru terlebih dahulu meminta sesama siswa yang melakukan
39
perbaikan.Siswa yang hasil temuan kelompok yang benar dan
mempresentasikan dengan bagus mendapatkan pujian dari guru
sedangkan siswa yang belum melakukan dengan maksimal dimotivasi
dan diberi penguatan.
Kegiatan akhir siklus II antara lain: (1)melakukan evaluasi untuk
mengetahui pencapaian siswa setelah dilaksanakan pembelajaran
dengan strategi Media Gambar, (2) siswa melakukan kilas balik tentang
pembelajaran yang baru dilakukan dan (3)siswa dan guru merayakan
keberhasilan belajar dengan bertepuk tangan gembira.
a. Observasi
1) Hasil Belajar Siswa
Partisipasi siswa Kelas III SDN Pangkan ada peningkatan dalam Kegiatan
Pembelajaran pada siklus II setelah dilakukan penerapan model pembelajaran
kooperatif menggunakan Media Gambar. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar
dan respons siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran meskipun masih ada
sebagain kecil masalah yang muncul pada saat proses Kegiatan Pembelajaran
berlangsung.
Partisipasi siswa Kelas III SDN Pangkan dalam kegiatan belajar mengajar
Pendidikan Kewarganegaraan. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa pada siklus
II. Hasil belajar siswa pada siklus II dengan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Media Gambar dengan jumlah 17 siswa, terdapat 15 siswa atau
88,2% yang tuntas dan yang tidak tuntas ada 2 Siswa atau 11,8% yang tidak
tuntas dan nilai rata-rata sebesar 81,8. Data dapat dilihat pada tabel 5 dibawah
ini.
40
Tabel.5 Hasil ulangan harian pada siklus II
No. Nama Siswa Materi Belajar Kerja Sama Multikultural
Siklus II Tuntas Tidak Tuntas
1 Ahmad Maulana 75
V
2 Benaya Chrisno 70
V
3 Fatimah 80
V
4 Hayatunisa 70
V
5 Indah Safitri 75
V
6 Jumidah 69
V
7 Lesta Anugrahni 68
V
8 Malahudin 80
V
9 Mira Sulvana 90
V
10 Priska Susentri 90
V
11 Retina 90
V
12 Risa Leluni 100
V
13 Riskia Nurazizah 100
V
14 Ruaini Leluni 80
V
15 Syahlina 80
V
16 Sondiwono 85
V
17 Warsinto 90
V
Jumlah 1392
Rata-rata 81,88
Ketuntasan klasikal 88,2%
41
Keterangan : F =Frekuensi respons siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar N = Jumlah: 17 orang
2) Aktifitas Guru
Data hasil pengamatan kemampuan guru dalam mengelola
kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar ditunjukan pada
tabel 4, bahwa pengelolaan pembelajaran dengan penerapan Media
Gambar dalam materi pelajaran Belajar Kerja Sama pada siklus I sebesar
2.93 yang berarti termasuk kategori baik. Data dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 6. Data Peniliaian pengelohan pembelajaran menggunakan
Media Gambar
No. Aspek yang diamati
Skor pengamatan
RPP II Keterangan
1.
2.
3.
4.
Pesiapan
Pelaksanaan
Pengelolaan Kelas
Suasana Kelas
3,25
2,75
2,75
3,0
Baik
Baik
Baik
Baik
Rata – Rata 3,125 Baik
Keterangan :
0 - 1,49 = kurang baik 1,5 - 2,49 = Cukup 2,5 - 3,49 = Baik 3,5 - 4,0 = Sangat Baik
3) Refleksi
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
hasil belajar pada Materi Belajar Kerja Sama dengan menerapkan model
pembelajaran menggunakan Media Gambar. Oleh karena itu refleksi yang
42
dikemukakan akan difokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa pada
materi Materi Belajar Kerja Sama.
Pada siklus 1 terdapat kekurangan pemahaman siswa pada
Materi Belajar Kerja Sama. Menurut pengamat, ada beberapa hal yang
menyebabkan hal ini terjadi. Pertama, siswa tidak fokus pada pengisian
LKS sehingga ada bagian tertentu dari isi LKS yang tidak terisi dengan
sempurna. Kedua, siswa banyak melakukan hal – hal di luar konteks
pembelajaran, seperti bermain dengan teman sekolompoknya. Ketiga,
diantara satu atau dua kelompok tidak mampu menjawab dengan baik
pertanyaan yang diberikan guru pada saat evaluasi di akhir pelajaran.
Dari temuan kekurangan tersebut maka peneliti membuat strategi
baru untuk mengurangi penyebab kekuangan pemahaman siswa tersebut
di atas, selanjutnya akan diterapkan pada siklus II. Untuk masalah yang
pertama peneliti menugaskan tiga orang siswa pada setiap kelompok
untuk menulis hasil kegiatan agar semua LKS terisi semua. Dengan cara
demikian maka data yang terkumpul menjadi lengkap sehingga siswa
lebih memahami materi pengelompokan baru, agar mengurangi siswa
yang saling bermain dengan temannya. Sedangkan masalah yang ketiga,
peneliti memberikan penjelasan lebih detail tentang materi Belajar Kerja
Sama khususnya untuk pertanyaan yang sulit atau tidak mampu dijawab
oleh kelompok dalam diskusi.Disamping itu untuk masalah yang ketiga ini
penjelasannya dibantu oleh pengamat.
B. Pembahasan
1. Hasil Belajar
43
Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar evaluasi kondisi awal
siswa Kelas III SDN Pangkan untuk Materi Belajar Kerja Sama sub (1)
Pengertian Pergerakan Nasional dan (2) Latar Belakang Munculnya Pergerakan
Nasional dengan model pembelajaran mengunakan Media Gambar diperoleh
nilai rata – rata kondisi awal sebesar 68,29 dengan nilai tertinggi adalah 80
terdapat 2 orang dan nilai terendah adalah 50 terdapat 1 orang dengan
ketentusan belajar 58,8% dan yang tidak tuntas 41,2%. Hasil penelitian
menunjukan bahwa hasil belajar siswa Kelas III SDN Pangkan pada siklus 1
untuk Materi Belajar Kerja Sama sub (2) Kerja Sama di Lingkungan Sekolah
dengan model pembelajaran, Media Gambar diperoleh nilai rata – rata siklus 1
sebesar 74,12 dengan nilai tertinggi adalah 85 terdapat 1 orang dan nilai
terendah adalah 60 terdapat 2 orang dengan ketentusan belajar 76,5% dan yang
tidak tuntas 23,5%.
Sedangkan pada siklus II untuk materi Materi Belajar Kerja Sama sub (3)
Kerja Sama di Lingkungan Kelurahan/Desa diperoleh nilai rata – rata siklus II
sebesar 81,8 dengan nilai tertinggi adalah 100 terdapat 2 orang dan nilai
terendah adalah 68 terdapat 1 orang dengan ketuntasan belajar 88,2% dan yang
tidak tuntas 11,8%. Siswa yang tidak tuntas baik pada siklus I maupun pada
siklus II adalah siswa yang sama, ini disebabkan siswa tersebut pada dasarnya
tidak ada niat untuk belajar dan sering tidak masuk sekolah. Berdasarkan data
hasil belajar siswa dari siklus I dan siklus II menunjukan adanya peningkatan
hasil belajar siswa Kelas III SDN Pangkan tahun pelajaran 2014/2015
menunjukan peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu Belajar
Kerja Sama. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus II menunjukan
peningkatan hasil belajar siswa pada materi yang sama yaitu Belajar Kerja
44
Sama. Hal ini disebabkan pada siklus I dan siklus II Sudah menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar.
2. Aktivitas Siswa
Aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung yang
menerapkan Media Gambar pada materi Belajar Kerja Sama menurut penilaian
pengamat termasuk kategori baik semua aspek aktivitas siswa. Adapun aktivitas
siswa yang dinilai oleh pengamat adalah aspek aktivitas siswa: mendengar dan
memperhatikan penjelasan guru, kerja sama dalam kelommpok, bekerja dengan
menggunakan alat peraga, keaktifan siswa dalam diskusi, memperesentasikan
hasil diskusi, menyimpulkan materi, dan kemampuan siswa menjawab
pertanyaan dari guru.
Berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan aktivitas siswa yang
paling dominan dilakukan yaitu bekerja sama mengerjakan LKS dan berdiskusi.
Hal ini menunjukan bahwa siswa saling bekerja sama dan bertanggung jawab
untuk mendapatkan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat santoso
(dalam anam, 2000:40) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif
mendorong siswa dalam kelompok belajar, bekerja dan bertanggung jawab
dengan sungguh–sungguh sampai selesainya tugas– tugas individu dan
kelompok.
3. Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Media Gambar
Kemampuan guru dalam pengelolaan model pembelajaran kooperatif tipe
Media Gambar menurut hasil penilaian pengamat termasuk kategori baik
untuk semua aspek. Berarti secara keseluruhan guru telah memiliki
kemampuan yang baik dalam mengelola Media Gambar pada Materi Belajar
Kerja Samal. Hal ini sesuai dengan pendapat Ibrahim (2000), bahwa guru
45
berperan penting dalam mengelola kegiatan mengajar, yang berarti guru harus
kreatif dan inovatif dalam merancang suatu kegiatan pembelajaran di kelas,
sehingga minat dan motivasi siswa dalam belajar dapat ditingkatkan.
Pendapat lain yang mendukung adalah piter (dalam Nur dan Wikandari 1998).
Kemampuan seorang guru sangat penting dalam pengelolaan pembelajaran
sehingga kegiatan pembelajaran dapat berlangsung efektif dan efisien.
4.Respons siswa Terhadap pembelajaran menggunakan Media Gambar
Berdasarkan hasil angket respons siswa terhadap model pembelajran
kooperatif tipe Media Gambar yang diterapkan oleh peneliti menunjukan
bahwa siswa merasa senang terhadap materi pelajaran. LKS, suasana belajar
dan cara penyajian materi oleh guru. Menurut siswa, dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Media Gambar mereka lebih mudah memahami
materi pelajaran interaksi antara guru dengan siswa dan interaksi antar siswa
tercipta semakin baik dengan adanya diskusi, sedangkan ketidak senangan
siswa teerhadap model pembelajran kooperatif tipe Media Gambar
disebabkan suasana belajar dikelas yang agak ribut.
Seluruh siswa (100%) berpendapat baru mengikuti pembelajran dengan
Media Gambar. Siswa merasa senang apalagi pokok bahasan selanjutnya
menggunakan Media Gambar, dan siswa merasa bahwa model pembelajaran
kooperatif menggunakan Media Gambar bermanfaat bagi mereka, karena
mereka dapat saling bertukar pikiran dan materi pelajaraan yang didapat
mudah diingat.
46
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatiftipe Media Gambar, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
Penggunaan Media Gambar dapat meningkatkan hasil belajar Materi Belajar
Kerja Sama Siswa Kelas III SDN Pangkan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat memberikan
saran–saran, yaitu:
1) Kepada guru yang mengalami kesulitan yang dapat menerapkan Media
Gambar sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas proses belajar
mengajar kelas.
2) Kepada guru–guru yang ingin menerapkan Media Gambar disarankan
untuk membikin Media gambar yang lebih menarik dan bervariasi.
47
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. 1997.Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Depdiknas. 2003.UU RI No.20 Tahun 2003 tentang system Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas --------------. 2004. Standar Kompetensi Guru Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas --------------.2005. PP No.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Depdiknas -------------. 2007. Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: Depdiknas -------------. 1999. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan. Jakarta: Depdikbud Ibrahim, M. 2005. Pembelajaran Kooperatif. UNESA: University Press. Kemdiknas.2011.Membimbing Guru dalam Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kemdiknas -------------. 2011. Paikem Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Kemdiknas Ngalim, Purwanto. 2008. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung:PT Remaja Rosda Karya Ngalim, Purwanto. 2003. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:PT Remaja Rosda Karya Sudjana, Nana. 2012. Tujuan Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Suyatno. 2009. Pembelajaran Kooperatif Tipe MEDIA GAMBAR. Surakarta: Tiga Serangkai
48
PEDOMAN OBSERVASI GURU
1. Nama Sekolah : .........................................................................................................
2. Nama Guru : .........................................................................................................
3. Mata Pelajaran : .........................................................................................................
4. Kelas / Semester : .........................................................................................................
5. Hari / Tanggal : .........................................................................................................
No Uraian Kegiatan
YA / ADA Tidak
ada Nilai Catatan
Baik Kurang
baik
1 2 3 4 5 6 7
1 PERSIAPAN
a. Silabus
b. Program / Rencana Pembelajaran Semester
c. Buku nilai : yang memuat nilai ulangan harian, ujian blok, ujian
remedi, nilai tugas-tugas lainnya
2 KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. PENDAHULUAN
a. Pretest/persepsi
b. Motivasi siswa/mengecek kesiapan siswa
c. Memberitahukan topik pembelajaran : SK/KD
B. KEGIATAN POKOK
a. Penyiapan Kartu soal sesuai Materi Pelajaran
b. Penyiapan Kartu Jawaban secara acak
c. Penyajian materi
2. - Pengelompokkan siswa
- Pembagian kartu soal dan kartu jawaban
-Siswa mengerjakan soal secara kelompok
-Siswa mencari jawaban yang cocok dengan cara
memasangkan pada kartu soal
-Siswa mencatat jawaban pada buku catatan
C. PENUTUPAN
a. Post Test
b. Membuat rangkuman / kesimpulan
c. Memberikan tugas / Pekerjaan Rumah (PR)
Jumlah
Rata – rata
Kesimpulan :........................................................................................................................................
Saran / Pembinaan :.........................................................................................................................................
Pengamat/Observer,
.....................................
49
PEDOMAN OBSERVASI SISWA Hari/Tanggal : Kelas : Materi : Nama Guru :
NO
ASPEK PENGAMATAN
KOMENTAR
KET
1 Memperhatikan penjelasan Guru
2 Mempelajari LKS dengan sungguh-
sungguh
3 Melakukan kegiatan sesuai LKS
4 Mencatat hasil kegiatan sesuai
LKS
5 Diskusi kelompok tentang hasil
kegiatan
6 Menyusun hasil kegiatan
7 Mempresentasikan hasil kegiatan
kelompok
8 Menghargai gagasan teman
9 MenyamPendidikan
Kewarganegaraankan gagasan
pada kelompok
10 Mengambil keputusan/ kesimpulan
kelompok
11 Member tanggapan pada kelompok
lain
12 Bertanggung jawab dan disiplin
kerja
13 Memcatat hasil kesimpulan
Pengamat,
………………..………
50
LEMBAR RESPONDEN SISWA Nama Siswa :………………………………….. Kelas :………………………………….. Hari/Tanggal :…………………………………..
NO URAIAN YA TIDAK KET
1 Apakah kamu merasa senang selama mengikuti
kegiatan pembelajaran ini ?
2 Apakah kamu merasa senang terhadap Materi
pelajaran?
3 Apakah kamu merasa senang menggunakan Lembar
kerja siswa (LKS)?
4 Apakah kamu merasa senang Suasana Belajar di
Kelas ini?
5 Apakah kamu merasa senang Cara penyajian materi
oleh guru?
6 Apakah kamu merasa sulit Mengikuti pembelajaran
ini?
7 Apakah pembelajaran ini bermanfaat bagi kamu ?
8 Apakah pembelajran ini baru bagi kamu?
9 Apakah kamu menginginkan pokok bahasan yang lain
menggunakan model kooperatif tipe MEDIA
GAMBAR?
JUMLAH
Responden,
……………………………….
51
DAFTAR HADIR SEMINAR
Hari / Tanggal :
Pukul :
Tempat :
NO NAMA UNIT KERJA JABATAN TANDA
TANGAN
1 Narasumber
2 Penyaji
3 Moderator
4 Notulis
5 Pembahas I
6 Pembahas II
7 Peserta
8 Peserta
9 Peserta
10 Peserta
11 Peserta
12 Peserta
13 Peserta
14 Peserta
15 Peserta
16 Peserta
Mengetahui:
Kepala Sekolah,
...............................................
NIP.
Notulis,
.......................................................
NIP. ...............................................