PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TEMA 6
MATERI PENGARUH INTERAKSI MANUSIA TERHADAP
LINGKUNGANNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE
DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V
MI IMAM PURO PUCANGAGUNG KECAMATAN BAYAN
KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun oleh:
ANNISA RATNA AYUPUTRI
NIM. 23040160044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2020
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TEMA 6
MATERI PENGARUH INTERAKSI MANUSIA TERHADAP
LINGKUNGANNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE
DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V
MI IMAM PURO PUCANGAGUNG KECAMATAN BAYAN
KABUPATEN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2019/2020
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Disusun oleh:
ANNISA RATNA AYUPUTRI
NIM. 23040160044
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2020
iii
iv
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
v
PENGESAHAN KELULUSAN
vi
DEKLARASI DAN PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Annisa Ratna Ayuputri
NIM : 23040160044
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain
yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh Perpustakaan IAIN Salatiga.
Salatiga, 6 Mei 2020
Yang menyatakan
Annisa Ratna Ayuputri
NIM. 23040160044
vii
MOTTO
You are what you think
viii
PERSEMBAHAN
Puji syukur kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala atas limpahan rahmat serta
karuniaNya. Skripsi ini saya persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua, Bapak Suratman dan Ibu Martini yang dengan susah payah
membesarkanku, mendoakanku, dan mendukung setiap apa yang aku cita-citakan.
Semoga Allah memberi kebahagiaan di dunia dan di akhirat.
2. Kakakku, Lissa Ratna Saputri dan adikku, Arief Noor Rochman yang selalu
memberiku semangat dan dukungan.
3. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak KH. Widodo Muqorrobin dan Ibu Nyai Hj. Rif’ati Shodiq beserta keluarga
yang selalu mendukungku, membimbingku, dan mendoakanku.
5. Sahabat-sahabatku di Pondok Pesantren Al-Isti’anah Jombor, Tuntang yang selalu
memotivasiku dan membuatku tertawa setiap kita bertemu.
6. MI Imam Puro Pucangagung yang telah memberikan bantuannya sehingga skripsi
ini dapat berjalan dengan lancar.
Semoga Allah selalu melimpahkan rahmatNya dan memberikan balasan yang berlipat
ganda kepada semuanya.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat,
karunia, serta hidayahNya, penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi Penelitian
Tindakan Kelas dengan judul PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS TEMA 6
MATERI PENGARUH INTERAKSI MANUSIA TERHADAP LINGKUNGANNYA
MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND
SHARE DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V MI IMAM PURO
PUCANGAGUNG KECAMATAN BAYAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN
PELAJARAN 2019/2020” sesuai dengan jadwal dan rencana yang telah ditetapkan.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar S1 jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak
mungkin dapat menyelesaikan penulisan skripsi penelitian tindakan kelas ini dengan
lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Zakiyudin Baidhawy, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag., selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Dr. Peni Susapti, S.Si., M.Si., selaku Ketua Jurusan PGMI.
4. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi.
5. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan perpustakaan dan administrasi IAIN Salatiga.
x
6. Ibu Tanti Yusupah, S.Pd.I., selaku Kepala Madrasah Ibtidaiyah Imam Puro
Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo yang telah memberikan ijin
saya untuk melakukan penelitian di sana.
7. Bapak Muhammad Rifqi Fauzi, S.Pd., selaku guru kelas V MI Imam Puro
Pucangagung serta para murid kelas V, yang telah berkenan sebagai kolaborator dan
subjek penelitian.
8. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Tidak ada balasan yang dapat penulis berikan kecuali doa yang dipanjatkan
kepada Allah SWT. Semoga apa yang dilakukan bapak, ibu, teman-teman, dan semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dicatat sebagai
amal baik dan mendapatkan balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan skripsi ini, masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, besar
harapan penulis agar pembaca memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
Salatiga, 27 April 2020
Penulis
Annisa Ratna Ayuputri
NIM. 23040160044
xi
ABSTRAK
Ayuputri, Annisa Ratna. 2020. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS (Tema 6)
Materi Pengaruh Interaksi Manusia terhadap Lingkungannya melalui
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share dengan
Media Gambar pada Siswa Kelas V MI Imam Puro Pucangagung
Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2019/2020.
Skripsi, Salatiga: Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Pembimbing: Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd.
Kata Kunci: Hasil Belajar IPS, Model Pembelajaran Think Pair and Share,
Media Gambar
Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa kelas V MI
Imam Puro Pucangagung Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo dengan rata-rata
kelas pada pembelajaran IPS adalah 63,57. Secara klasikal juga belum memenuhi target
pencapaian target Kriteria Ketuntasan Klasikal yaitu ≥85%. Hal ini dibuktikan dengan
hasil belajar pada pra siklus yang menunjukkan bahwa hanya terdapat 3 dari 14 siswa
yang hasil belajarnya tuntas dengan presentase 21,42%. Pembelajaran yang masih
konvensional, siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran, serta kemampuan menghafal
yang lebih dominan membuat hasil belajar IPS khususnya pada aspek kognitif
cenderung rendah. Adapun tujuan diadakannya penelitian ini yaitu untuk
mengidentifikasi peningkatan hasil belajar IPS Tema 6 materi Pengaruh Interaksi
Manusia terhadap Lingkungannya melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think
Pair and Share pada Siswa kelas V MI Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan,
Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2019/2020.
Jenis Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan
langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi di setiap siklusnya. PTK
ini dilaksanakan dengan tiga siklus. Siklus I dilaksanakan pada 9 Maret 2020, siklus II
pada 11 Maret 2020, dan siklus III pada 13 Maret 2020. Penelitian ini dilaksanakan
terhadap 14 siswa kelas V MI Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Purworejo dengan jumlah 4 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair and Share dan media gambar dapat meningkatkan hasil siswa. Peningkatan
terjadi selama pra siklus sampai siklus III. Peningkatan dari pra siklus ke siklus
I sebesar 28,58%, siklus I ke siklus II sebesar 21,42%, dan siklus II ke siklus
III sebesar 21,43%. Pada pra siklus, terdapat 3 siswa yang tuntas dengan nilai
rata-rata 63,57. Pada siklus I, terdapat 7 siswa yang tuntas dengan nilai rata
75,71. Pada siklus II, terdapat 10 siswa yang tuntas dengan nilai rata-rata 81,07.
Pada siklus III, terdapat 13 siswa yang tuntas dengan nilai rata-rata 85.
xii
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................................................. iv
PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................................... v
DEKLARASI DAN PERNYATAAN KESEDIAAN PUBLIKASI ........................... vi
MOTTO ...................................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ix
ABSTRAK ................................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7
D. Kegunaan Penelitian ....................................................................................... 7
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ............................................. 8
F. Metode Penelitian ......................................................................................... 10
G. Sistematika Penulisan ................................................................................... 18
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................... 20
A. Kajian Teori .................................................................................................. 20
xiii
1. Belajar .................................................................................................... 20
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) .............................................................. 26
3. Materi IPS SD/MI .................................................................................. 28
4. Model Pembelajaran .............................................................................. 31
5. Model Pembelajaran Think Pair and Share ........................................... 31
6. Media Gambar ....................................................................................... 35
7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) .................................................... 37
8. Kajian Materi Penelitian ........................................................................ 39
B. Kajian Pustaka .............................................................................................. 43
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................................. 48
A. Gambaran Umum MI .................................................................................... 48
1. Profil MI ................................................................................................ 48
2. Letak Georafis ........................................................................................ 49
3. Sejarah (Historis) Madrasah Ibtidaiyah ................................................. 49
4. Visi dan Misi MI Imam Puro Pucangagung .......................................... 50
5. Struktur Organisasi MI Imam Puro Pucangagung ................................. 51
6. Keadaan Guru dan Siswa MI Imam Puro Pucangagung ........................ 52
7. Subyek Penelitian .................................................................................. 54
8. Waktu Penelitian .................................................................................... 55
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ..................................................................... 56
1. Perencanaan Tindakan ........................................................................... 56
2. Pelaksanaan Tindakan ............................................................................ 56
3. Pengamatan ............................................................................................ 59
xiv
4. Refleksi .................................................................................................. 59
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II .................................................................... 60
1. Perencanaan Tindakan ........................................................................... 61
2. Pelaksanaan Tindakan ............................................................................ 61
3. Pengamatan ............................................................................................ 64
4. Refleksi .................................................................................................. 64
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III .................................................................. 65
1. Perencanaan Tindakan ........................................................................... 65
2. Pelaksanaan Tindakan ............................................................................ 66
3. Pengamatan ............................................................................................ 68
4. Refleksi .................................................................................................. 69
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................ 70
A. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus ................................................................. 70
1. Analisis Data Pra Siklus ........................................................................ 70
2. Deskripsi Siklus I ................................................................................... 73
3. Deskripsi Siklus II ................................................................................. 80
4. Deskripsi Siklus III ................................................................................ 86
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................................ 93
BAB V PENUTUP ...................................................................................................... 98
A. Kesimpulan ................................................................................................... 98
B. Saran ............................................................................................................. 99
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 101
LAMPIRAN .............................................................................................................. 106
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran Think Pair and Share ................................................. 33
Tabel. 3.1 Daftar Guru MI Imam Puro Pucangagung ..................................................... 53
Tabel. 3.2 Daftar Jumlah Siswa MI Imam Puro Pucangagung ...................................... 54
Tabel. 3.3 Daftar Siswa Kelas V MI Imam Puro Pucangagung ..................................... 54
Tabel. 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ......................................................................... 55
Tabel. 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus ......................................................................... 70
Tabel. 4.2 Lembar Observasi Guru Siklus I ..................................................................... 73
Tabel. 4.3 Lembar Observasi Siswa Siklus I .................................................................... 76
Tabel. 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................................................. 78
Tabel. 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus II .................................................................... 80
Tabel. 4.6 Lembar Observasi Siswa Siklus II .................................................................. 82
Tabel. 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................................................ 84
Tabel. 4.8 Lembar Observasi Guru Siklus III .................................................................. 87
Tabel. 4.9 Lembar Observasi Siswa Siklus III ................................................................. 89
Tabel. 4.10 Hasil Belajar Siswa Siklus III ........................................................................ 91
Tabel. 4.11 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Per Siklus ................................................ 93
Tabel. 4.12 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Per Siklus ........................... 94
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Alur Langkah-langkah PTK .......................................................................... 11
Gambar 3.1 Struktur Organisasi MI Imam Puro Pucangagung ..................................... 52
Gambar 4.1 Diagram Presentase Hasil Belajar Siswa Pra Siklus .................................. 72
Gambar 4.2 Diagram Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus I ...................................... 79
Gambar 4.3 Diagram Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus II ..................................... 86
Gambar 4.4 Diagram Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus III ................................... 92
Gambar 4.6 Diagram Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa ................................ 96
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ...................................... 107
Lampiran 2 Lembar Observasi Guru Siklus I ................................................................... 120
Lampiran 3 Lembar Observasi Siswa Siklus I .................................................................. 122
Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II..................................... 124
Lampiran 5 Lembar Observasi Guru Siklus II .................................................................. 136
Lampiran 6 Lembar Observasi Siswa Siklus II................................................................. 138
Lampiran 7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus III ................................... 140
Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus III................................................................. 153
Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus III ............................................................... 155
Lampiran 10 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus I ............................................................. 157
Lampiran 11 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus II............................................................ 159
Lampiran 12 Lembar Kerja Peserta Didik Siklus III .......................................................... 161
Lampiran 13 Materi Pembelajaran Siklus I, II, dan III ....................................................... 163
Lampiran 14 Dokumentasi .................................................................................................. 169
Lampiran 15 Permohonan Ijin Penelitian ............................................................................ 170
Lampiran 16 Surat Keterangan Penelitian ........................................................................... 171
Lampiran 17 Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Skripsi .............................................. 172
Lampiran 18 Satuan Kredit Kegiatan .................................................................................. 173
Lampiran 19 Lembar Konsultasi Skripsi ............................................................................. 176
Lampiran 20 Daftar Riwayat Hidup .................................................................................... 177
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Nai (2017: 9), pada hakikatnya belajar adalah suatu proses dan
usaha yang dilakukan secara sadar dan terus menerus melalui bermacam-
macam aktivitas dan pengalaman demi memperoleh pengetahuan baru sehingga
menyebabkan perubahan tingkah laku yang lebih baik. Perubahan tersebut bisa
ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan dalam hal pemahaman,
pengetahuan, perubahan sikap, dan tingkah laku. Hal ini sesuai dengan firman
Allah dalam surah An-Najm ayat 39:
نسان إلا ما سعى وأن ليس لل
Artinya: ”Dan bahwasannya manusia tiada memperoleh selain apa yang telah
diusahakannya”.
Jadi jelaslah bahwa perubahan tingkah laku akibat belajar seseorang itu
tidak akan terjadi tanpa adanya aktivitas dan usaha yang disengaja. Proses
pembelajaran yang baik adalah proses suatu proses yang memungkinkan
tergalinya suatu potensi pesera didik secara optimal. Pada proses pembelajaran,
peserta didik diupayakan untuk aktif dalam belajar dan berkomunikasi.
Komunikasi yang diharapkan tidak hanya komunikasi guru dengan peserta
didik. Tetapi juga antara peserta didik dengan peserta didik, peserta didik
2
dengan kelompok, dan antara kelompok peserta didik dengan guru. Namun
pada proses pembelajaran yang sebenarnya masih sering terjadi interaksi satu
arah, di mana guru aktif mendominasi materi pelajaran.
Keberhasilan pembelajaran dapat ditunjukkan dengan pencapaian
tujuan pembelajaran berupa ketuntasan hasil belajar siswa. Adapun salah satu
faktor keberhasilan dalam proses pembelajaran adalah faktor kemampuan guru
dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran
yang efektif tidak dapat muncul dengan sendirinya. Guru harus menciptakan
pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara optimal.
Depdiknas menjelaskan bahwa ilmu pengetahuan sosial (IPS)
merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dan humaniora,
yaitu: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. Ilmu
pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang
mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang
ilmu sosial. IPS merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari
isi materi cabang-cabang ilmu sosial: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, antropologi, filsafat, dan psikologi sosial. IPS memiliki peran yang
sangat penting dalam mendidik siswa untuk mengembangkan pengetahuan,
sikap, dan keterampilannya agar dapat menerapkannya di kehidupannya
sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang baik (Siska, 2016: 7).
3
Rendahnya hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) khususnya pada
aspek kognitif disebabkan oleh masih dominannya kemampuan menghafal
daripada kemampuan memproses sendiri pemahaman suatu materi. Selama ini,
hasil dan aktivitas belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS masih tergolong
sangat rendah. Hal ini dapat dilihat dari sikap siswa selama mengikuti proses
pembelajaran seperti tidak fokus, cepat bosan, mengantuk, dan ramai sendiri.
Faktor hasil belajar juga dipengaruhi oleh model pembelajaran dan media yang
digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Metode konvensional
seperti menjelaskan materi secara abstrak tanpa media pembelajaran, pengajar
yang mendominasi kelas, dan siswa hanya fokus melihat dan mendengarkan
mengakibatkan siswa kurang aktif sehingga pembelajaran menjadi kurang
efektif. Seorang guru dituntut untuk dapat menciptakan suasana pembelajaran
yang menyenangkan sehingga siswa memiliki minat yang tinggi untuk
mengikuti kegiatan pembelajaran.
Adapun hasil observasi di kelas dan wawancara yang dilakukan oleh
peneliti terhadap guru kelas V pada tanggal 18 November 2019 di kelas V MI
Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, dapat
diketahui bahwa aktivitas peserta didik pada pembelajaran IPS belum optimal
dan hal ini berpengaruh pada rendahnya hasil belajar IPS khususnya pada aspek
kognitif. Rendahnya aktivitas belajar siswa terlihat pada saat mengikuti proses
pembelajaran. Sebagian siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, kurang
aktif menjawab pertanyaan guru, dan kurang aktif mengungkapkan pendapat.
4
Selain itu, guru juga belum maksimal menggunakan variasi model dan media
pembelajaran secara maksimal dalam pembelajaran sehingga siswa menjadi
cepat bosan.
Berdasarkan hasil pre test yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa hasil belajar materi IPS khususnya pada aspek kognitif dari 14 siswa
pada kelas V MI Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Purworejo, baru terdapat 3 siswa yang mencapai nilai KKM/KBM atau 21,42%.
Sedangkan 11 siswa belum mencapai nilai KKM/KBM atau 78,87%. Oleh
karena itu, perlu adanya tindakan untuk memperbaiki model pembelajaran serta
media yang digunakan oleh guru, guna meningkatkan hasil belajar siswa.
Jika keadaan seperti itu dibiarkan terus-menerus, dikhawatirkan dapat
mengakibatkan kerugian baik bagi siswa, guru, maupun sekolah. Siswa akan
cenderung tidak menyukai mata pelajaran IPS karena mereka berpikir bahwa
pelajaran IPS adalah pelajaran yang sangat membosankan dan kemudian
berimbas pada hasil belajar siswa khususnya pada aspek kognitif, guru yang
merupakan penanggung jawab pembentukan moral siswa di sekolah dapat
dianggap belum berhasil, dan sekolah akan dianggap belum mampu
meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya pada materi pembelajaran IPS.
Sehubungan dengan hasil belajar IPS khususnya pada aspek kognitif
siswa kelas V MI Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Purworejo masih ada yang di bawah kriteria ketuntasan minimal belajar dengan
nilai minimal ketuntasan adalah 75, penulis mencoba menggunakan model
5
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair And Share dengan media gambar
agar dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga
membangkitkan minat, motivasi, dan keaktivan siswa selama proses
pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa
khususnya pada materi pembelajaran IPS.
Alasan penulis menerapkan model pembelajaran disertai dengan media
ini yaitu karena penulis merujuk pada penelitian-penelitian sebelumnya yang
menerapkan model pembelajaran tersebut terutama pada materi pembelajaran
IPS dan dari penelitian-penelitian tersebut ternyata banyak yang berhasil
meningkatkan minat, motivasi, keaktivan, dan hasil belajar siswa. Seperti
penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Faizal Dzikri yang menerapkan
model pembelajaran Think Pair and Share dan media gambar untuk
meningkatkan hasil belajar IPS. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif. Pada pra siklus, ketuntasan hasil
belajar siswa adalah 44,45%. Pada siklus I, ketuntasan hasil belajar siswa mulai
meningkat menjadi 56%, siklus II terjadi peningkatan dari siklus sebelumnya
menjadi 92,59%. Adapun kriteria ketuntasan klasikalnya adalah ≥90%. Selain
itu, hasil penelitian yang dilakukan oleh Sutimin mengenai peningkatan hasil
belajar IPS menggunakan media gambar pada kelas IV SDN Mempawah Timur
menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar IPS dari siklus I ke
siklus II sebesar 25%. Pada siklus I, ketuntasan hasil belajar sebesar 65%,
kemudian meningkat di siklus II menjadi 90%.
6
Dengan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share,
siswa menjadi aktif dan interaktif di kelas. Karena pada dasarnya tujuan
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share adalah
mengembangkan partisipasi siswa di kelas baik dengan pasangan teman
sebangku maupun teman lain dalam satu kelas.
Berdasarkan inilah peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) dengan judul, “Peningkatan Hasil Belajar IPS Tema 6 Materi
Pengaruh Interaksi Manusia terhadap Lingkungannya melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and Share dengan Media
Gambar pada Siswa Kelas V MI Imam Puro Pucangagung Kecamatan
Bayan Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2019/2020”. Dengan
menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and Share dan media gambar
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa terhadap pembelajaran
IPS materi pengaruh interaksi manusia terhadap lingkungannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Apakah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share dengan media gambar dapat
meningkatkan hasil belajar IPS materi pengaruh interaksi manusia terhadap
lingkungannya pada siswa kelas V MI Imam Puro Pucangagung, Kecamatan
Bayan, Kabupaten Purworejo, Tahun Pelajaran 2019/2020?
7
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengidentifikasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair and Share dengan media gambar dapat meningkatan hasil belajar
IPS materi pengaruh interaksi manusia terhadap lingkungannya pada siswa
kelas V MI Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Purworejo, Tahun Pelajaran 2019/2020.
D. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
banyak pihak. Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh peneliti antara lain
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi pengetahuan tentang
model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair And Share dengan media
gambar sebagai salah satu bentuk inovasi pembelajaran di sekolah.
b. Guru memiliki teori pembelajaran yang dapat dijadikan acuan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya materi pengaruh interaksi
manusia terhadap lingkungannya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS)
dengan media gambar ini dapat menjadi alternatif pilihan bagi pendidik
8
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya untuk pembelajaran
IPS.
b. Bagi Siswa
Model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share (TPS)
dengan media gambar ini dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam
kegiatan belajar mengajar serta dapat memberikan pengalaman belajar
pada siswa melalui kegiatan berbagi pengetahuan antar teman untuk
mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah sehingga siswa
akan terlatih menerapkan konsep.
c. Bagi Peneliti
Memberikan pengalaman sebagai bekal menjadi pendidik dalam
menerapkan model pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi
dan prestasi siswa sehingga dapat menjadi guru yang profesional dan
memenuhi kriteria standar pendidik dan tenaga kependidikan.
E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis adalah jawaban sementara yang mungkin benar dan mungkin
salah. Untuk membuktikan kebenarannya, maka dibutuhkan adanya
penelitian. Menurut Fitrah dan Luthfiyah (2017:187) hipotesis tindakan adalah
dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi masalah. Dalam
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, peneliti mengambil hipotesis bahwa
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share dengan
media gambar dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi pengaruh interaksi
9
manusia terhadap lingkungannya pada siswa kelas V MI Imam Puro
Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Tahun Pelajaran
2019/2020.
Pembelajaran IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair and Share dengan media gambar dikatakan berhasil jika indikator yang
telah ditetapkan dapat tercapai. Indikator pencapaian prestasi belajar dibuat
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Indikator pencapaian
hasil belajar merupakan acuan yang digunakan dalam melakukan penelitian.
Menurut Trianto (2010: 241) penentuan ketuntasan belajar secara individu
ditentukan oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah kriteria
ketuntasan minimal. Lebih lanjut, Depdikbud menjelaskan bahwa satu kelas
dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika dalam kelas tersebut terdapat
≥85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Trianto, 2010: 241). Berdasarkan
hal tersebut, indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Secara Individu
Siswa dapat mencapai nilai ≥ 75 sesuai dengan KKM/KBM yang telah
ditentukan oleh MI Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Purworejo pada pembelajaran IPS kelas V.
10
2. Secara Klasikal
Siklus akan berhenti apabila ≥ 85% dari total siswa dalam satu kelas
mendapat nilai ≥ 75.
F. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut
Kurniawan (2017: 8) PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh pendidik
di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
mutu serta kualitas proses pembelajaran di kelas sehingga hasil belajar
siswa dapat ditingkatkan.
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas menurut Arikunto, dalam
Suyadi (2010: 50-65) meliputi empat kegiatan yang dilakukan dalam siklus
berulang, empat kegiatan utama tersebut yaitu perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi yang dapat digambarkan sebagai berikut:
11
Gambar 1.1 Alur Langkah-langkah PTK menurut Arikunto
dalam Suyadi (2010:50)
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Imam Puro
Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa
Tengah yang berjumlah 14 anak yang terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 10
siswa perempuan.
3. Langkah-langkah Penelitian
Penelitian tindakan kelas memiliki tahapan kegiatan yang terdiri
dari dua siklus atau lebih tergantung dalam implementasinya. Setiap siklus
dirancang dengan melalui tahapan yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi.
Perencanaan
SIKLUS I Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
?
12
a. Tahap Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan sebelum penelitian yaitu dengan
melakukan observasi secara umum untuk mengetahui gambaran awal
yang akan di jadikan subyek penelitian. Peneliti juga melakukan
wawancara dengan beberapa siswa, selain itu peneliti merumuskan
terlebih dahulu secara spesifik mengenai model, desain, dan media
pembelajaran yang akan digunakan pada pokok pembahasan yang
akan dijadikan obyek penelitian.
Setelah melakukan kegiatan di atas selanjutnya peneliti
menyiapkan alat peraga sebagai alat bantu dalam pembelajaran yang
akan dilaksanakan. Tahap selanjutnya peneliti menyusun serta
menentukan teknik pemantauan pada setiap tindakan penelitian dengan
menggunakan format observasi, catatan, dan wawancara.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan, peneliti menerapkan apa yang telah
direncanakan pada tahap satu, yaitu bertindak di kelas. Pelaksanaan
tindakan menyangkut strategi apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya
perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman
pada rencana tindakan.
c. Pengamatan
Dalam kegiatan ini peneliti mengamati guru maupun siswa
yang bertujuan untuk memperoleh data hasil kinerja guru dan keaktifan
13
siswa pada saat pembelajaran. Peneliti juga mengamati bagaimana
dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap
siswa.
d. Refleksi
Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan
mempertimbangkan hasil- hasil atau dampak dari tindakan. Setiap
informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan
lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada
dan relevan. Melalui refleksi dapat melakukan evaluasi guna
menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi merupakan bagian
yang sangat penting dari PTK karena mencangkup analisi, sintesis dan
penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan.
Jika terdapat masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses
pengkajian ulang melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan:
perencanaan ulang, tindakan ulang, dan pengamatan ulang sehingga
permasalahan teratasi.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengambil data melalui pengamatan
terhadap perubahan perilaku siswa pada proses belajar mengajar yang
terjadi selama proses penelitian. Observasi atau pengamatan yaitu
pelaksanaan pengamatan oleh pengamat yang dilakukan secara teliti dan
14
melakukan pencatatan secara sistematis. Observasi dalam penelitian ini
digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam
pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif tipe Think Pair and
Share (TPS) dengan media gambar selama pelaksanaan tindakan dalam
penelitian berlangsung.
b. Soal Evaluasi
Evaluasi ini dilaksanakan setelah selesai pembelajaran dan
dilakukan secara individu. Bertujuan untuk mengetahui keberhasilan
siswa dalam memahami materi yang telah disampaikan dalam setiap
tindakan, sehingga dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk melanjutkan
pada tindakan selanjutnya.
c. Dokumentasi
Pedoman dokumentasi digunakan untuk mendapatkan gambaran
kegiatan dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share . Dokumentasi ini
nantinya juga digunakan sebagai bukti hasil penelitian yang berupa
gambar foto kegiatan penelitian.
5. Instrumen Penelitian
Kristanto (2018: 66) mengungkapkan bahwa instrumen penelitian
adalah alat yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-data
penelitian sesuai dengan teknik pengumpulan data yang telah dipilih.
Penarikan kesimpulan penelitian ditentukan oleh data yang terjaring melalui
15
instrumen penelitian. Bentuk instrumen penelitian yang harus dibuat
ditentukan oleh jenis teknik pengambilan datanya. Oleh karena itu, teknik
pengambilan data yang dipilih harus dapat mencapai tujuan pengumpulan
data yaitu untuk menjawab rumusan masalah. Bentuk instrumen yang
digunakan untuk memperoleh data adalah sebagai berikut:
a. Lembar Pengamatan, lembar pengamatan dalam penelitian ini
digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam
pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Think Pair and Share (TPS) dengan media gambar selama pelaksanaan
tindakan saat penelitian berlangsung.
b. Soal/alat tes, digunakan untuk mengukur dan mengetahui perkembangan,
kemampuan atau penguasaan prestasi belajar IPS siswa pada materi
pengaruh interaksi manusia terhadap lingkungannya. Tes dilakukan
setiap akhir pembelajaran dan setelah selesai satu bahasan/materi pokok.
c. Dokumentasi, instrumen ini digunakan untuk memberikan gambaran
secara konkret mengenai partisipasi siswa pada saat proses pembelajaran
dan untuk memperkuat data yang diperoleh. Dokumen tersebut berupa
foto yang akan memberikan gambaran secara konkret mengenai kegiatan
siswa serta hasil tes yang dilaksanakan pada akhir pertemuan dari akhir
setiap siklus. Foto berfungsi untuk merekam berbagai kegiatan penting
di dalam kelas ataupun di luar kelas dan menggambarkan partisipasi siswa
ketika proses pembelajaran berlangsung.
16
6. Analisis Data
Untuk menganalisis data, peneliti melihat data yang diperoleh dari
tiap-tiap siklus. Disamping melihat presentase ketuntasan belajar siswa
secara klasikal, peneliti juga melihat hasil dalam proses pembelajaran.
Analisis data dan penyajian hipotesis dimulai sejak awal sampai berakhirnya
pengumpulan data yang dikumpulkan secara intensif. Data yang
diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dianalisis dengan analisis
deskriptif kualitatif.
Dengan cara diorganisasikan, diklasifikasikan berdasarkan aspek-
aspek yang menjadi fokus analisis menurut kategori untuk memperoleh
kesimpulan dan prestasi hasil belajar siswa dianalisis secara kuantitatif
untuk memperoleh rata-rata, data yang dianalisis secara kuantitatif
meliputi lembar hasil kerja siswa secara kooperatif dan hasil evaluasi belajar
siswa secara individu.
Setelah data terkumpul dan di analisis, langkah selanjutnya adalah
proses pengolahan data yang di awali dengan menelaah seluruh data yang
diperoleh dari lembar observasi, aktivitas guru,dan lembar aktivitas siswa,
lembar catatan lapangan, dan lembar wawancara. Setelah data yang diperoleh
di analisis dengan menentukan presentase rata-rata kelas dari keseluruhan
jumlah siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Rata – rata kelas:
17
= ∑ X
∑ N
Keterangan:
= Nilai rata – rata
∑ X = Jumlah semua nilai siswa
∑ N = Jumlah siswa
(Arikunto, 2010: 264)
Untuk mencari presentase ketuntasan belajar secara klasikal digunakan
rumus sebagai berikut:
% ketuntasan belajar = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100
(Purwanto, 2009: 51)
Hasil perhitungan presentase ketuntasan belajar secara klasikal
kemudian dikonsultasikan dengan kategori tingkat keberhasilan belajar
klasikal siswa. Dalam penelitian ini,jika siswa mampu mencapai ketuntasan
belajar klasikal minimum yaitu 85% dengan nilai minimal 75, maka peneliti
menganggap bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Think
Pair and Share dengan media gambar pada kelas V MI berhasil
meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
18
G. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi maupun uraian
penyajian data penelitian ini, maka penulis memaparkan sistematika penulisan
sebagai berikut: bagian formalitas yang terdiri dari halaman judul skripsi,
halaman surat pernyataan, halam surat persetujuan skripsi, halaman
pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, halaman abstrak, halaman
kata pengantar, halaman daftar isi, daftar tabel, daftar gambar serta lampiran.
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis
tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian,
metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini berisi uraian tentang studi kepustakaan
yaitu tinjauan pustaka, landasan teori dan kerangka berpikir
penulis terkait teori dan penerapan model pembelajaran Think
Pair and Share dengan media gambar.
BAB III : Pelaksanaan Penelitian
Dalam bab ini berisi tentang profil sekolah, deskripsi
pelaksanaan penelitian pra siklus meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan atau pengumpulan data dan
refleksi, serta deskripsi pelaksanaan siklus I, II, dan III.
19
BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bab ini berisi tentang uraian hasil deskripsi per
siklus yang membahas mengenai data hasil pengamatan,
refleksi keberhasilan ataupun kegagalan dan berisi
pembahasan.
BAB V : Penutup
Pada bab penutup berisi tentang kesimpulan penelitian
dan saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat dalam
mengembangkan pendidikan.
20
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan aktivitas sepanjang hayat. Dalam agama
Islam, makna belajar sama dengan menuntut ilmu yang merupakan
kewajiban yang harus dilakukan dari buaian sampai ke liang lahat
seperti yang disebutkan dalam hadits sebagai berikut (Khon, 2014: 139):
ه وسلام: اطلبوا ه صلاى الل ه علي انس بن مالك قال قال رسول الل عن
ين فانا العلم كة لملئ انا اة على كل مسلم العلم فريض طلب ولو بالص
ابن عبد البر(ما يطلب )أخر حه تضع اجنحتها لطالب العلم رضا ب
Artinya: ”Dari Anas bin Malik ra, Rasulullah saw bersabda: Mencari
ilmu adalah fardhu bagi setiap muslim dan sesungguhnya
para malaikat akan meletakkan sayapnya kepada orang yang
menuntut ilmu karena ridho terhadap apa yang mereka
kerjakan” (HR. Ibn Abdul Barr).
Dengan ilmu, seseorang dapat mengetahui kemashlahatan dan
jalan kemanfaatan. Dengan ilmu pula seseorang dapat mengetahui
hakikat alam, mengambil pelajaran dari pengalaman, baik yang
21
berhubungan dengan akidah, ibadah, maupun sesuatu yang
berhubungan dengan keduniaan.
Menurut Jihad (2013:1), belajar merupakan tahapan perubahan
perilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Lebih lanjut, W.S
Winkel dalam bukunya mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu
aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan itu
berlangsung relatif konstan dan berbekas (Sinar, 2018: 21).
Menurut Suyono dan Harianto (2014: 1), belajar adalah suatu
proses dan aktivitas yang selalu dilakukan dan dialami manusia sejak
manusia di dalam kandungan, buaian, tumbuh berkembang dari anak-
anak, remaja, sehingga menjadi dewasa, sampai ke liang lahat, sesuai
dengan prinsip pembelajaran sepanjang hayat.
Surya dalam bukunya, mengungkapkan bahwa belajar dapat
diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk
memperoleh perubahan perilaku baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya (Rusman, 2016: 13).
Menurut Trianto (2013: 16), belajar adalah perubahan pada
individu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan karena
22
pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik anak sejak
lahir. Selain itu, Djamarah dan Zain (2010: 38) mengungkapkan bahwa
belajar adalah perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang setelah
berakhirnya melakukan aktivitas belajar.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses dan aktivitas yang menjadikan manusia
mengalami perubahan perilaku secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa
yang mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Belajar tidak
hanya penguasaan konsep teori mata pelajaran saja, tetapi juga
penguasaan kebiasaan, persepsi, kesenangan, minat bakat, penyesuaian
sosial, macam-macam keterampilan, cita-cita, keinginan, dan belajar
(Rusman, 2016: 67).
Menurut Benyamin S Bloom, hasil belajar kognitif mencakup
hasil belajar mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis,
dan mengevaluasi. Mengingat adalah bentuk kognitif yang bertujuan
untuk menumbuh kembangkan kemampuan meretensi materi pelajaran
yang diajarkan (Longman, 2010:99). Siswa dikatakan dapat memahami
bila mereka dapat merekonstruksi makna dari pesan-pesan
23
pembelajaran. Menurut Sudjana (2012: 51), mengaplikasikan adalah
kesanggupan peserta didik menerapkan dan mengabstraksi suatu
konsep, hukum, ide, dan rumus dalam suatu situasi baru. Kemampuan
menganalisis adalah kemampuan memahami sesuatu dengan
menguraikannya ke dalam unsur. Sedangkan kemampuan evaluasi
adalah kemampuan membuat penilaian dan mengambil keputusan dari
penilaian tersebut (Purwanto, 2011: 51)
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.
Menurut Matondang, dkk (2019: 4), evaluasi merupakan suatu proses
atau kegiatan pemilihan, pengumpulan, analisis dan penyajian informasi
yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan serta
penyusunan program selanjutnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah siswa tersebut
melakukan kegiatan belajar dan pembelajaran yang mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik.
c. Ciri-ciri Belajar
Belajar memiliki ciri-ciri khusus. Dari pendapat beberapa ahli
tentang definisi belajar, Bahruddin dan Esa Nur Wahyuni dalam
bukunya menyimpulkan beberapa ciri-ciri belajar, yaitu:
24
1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change
behavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati
dari tingkah laku, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil
menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, maka
tidak akan mengetahui ada tidaknya hasil belajar.
2) Perubahan perilaku relatif permanen. Ini berarti bahwa perubahan
tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan
tetap atau tidak berubah-ubah. Tetapi perubahan perilaku terebut
tidak akan terpancang seumur hidup.
3) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut
bersifat potensial.
4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.
5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan. Sesuatu
yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan
untuk mengubah tingkah laku (Fathurrohman, 2016: 8-9).
d. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Hakim (2010: 62), prinsip belajar merupakan landasan
berpikir, landasan berpijak, dan sumber motivasi dengan harapan tujuan
pembelajaran dapat tercapai dan tumbuhnya proses belajar mengajar
antardidik dan pendidik yang dinamis dan terarah. Menurut Slameto
25
dalam bukunya menjelaskan bahwa prinsip belajar dibagi menjadi dua
yaitu:
1) Berdasarkan prasyarat yang harus diperlukan untuk belajar:
a) Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat, dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
b) Belajar harus dapat menimbulkan penguatan dan motivasi yang
kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional.
c) Belajar perlu lingkungan yang menantang di mana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar yang
efektif.
d) Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
2) Berdasarkan materi yang yang harus dipelajari:
a) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki
struktur, penyajian yang sederhana sehingga siswa mudah
menangkap pengertiannya.
b) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan instruksional yang harus dicapai.
c) Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat
belajar dengan tenang.
26
d) Repitisi dalam proses belajar perlu latihan berkali-kali agar
pengertian atau keterampilan atau sikap itu mendalam pada siswa
(Hakim, 2010: 63)
2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Susanto (2014: 6) menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, yaitu: sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,
dan budaya. Ilmu pengetahuan sosial dirumuskan atas dasar realitas dan
fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari
aspek dan cabang-cabang ilmu sosial di atas.
Sedangkan menurut Soemantri dalam bukunya menjelaskan
bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah program pendidikan yang
memilih bahan pendidikan dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humanity
(ilmu pendidikan dan sejarah) yang diorganisir dan disajikan secara
ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan yang berdasarkan
Pancasila dan kebudayaan Indonesia (Siska, 2016: 6-7).
b. Tujuan dan Fungsi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
IPS merupakan mata pelajaran yang lebih mengarah untuk
mempersiapkan peserta didik supaya lebih siap untuk berpartisipasi
dalam masyarakat, khususnya di kehidupan sehari-hari. Jika dikaji
kembali dengan melihat GBPP 1994 Mata Pelajaran IPS, pendidikan
27
IPS di Sekolah Dasar memiliki sumbangan yang sangat besar dalam
upaya pencapaian tujuan pendidikan dasar, di antaranya yaitu:
1) Memberikan perbekalan pengetahuan tentang manusia dan seluk
beluk kehidupannya dalam asta-gatra kehidupan.
2) Membina kesadaran, keyakinan, dan sikap pentingnya hidup
bermasyarakat dengan penuh rasa kebersamaan, bertanggung jawab,
dan manusiawi (menghargai derajat-martabat sesama. Penuh
kecintaan dan rasa kekeluargaan).
3) Membina keterampilan hidup bermasyarakat dalam negara
Indonesia yang berlandaskan Pancasila.
4) Menunjang terpenuhinya bekal kemampuan dasar peserta didik
dalam mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota
masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia.
5) Membina perbekalan dan kesiapan untuk belajar lebih lanjut atau
melanjutkan ke jenjang lebih tinggi (Siska, 2016: 12).
Lebih lanjut, Sardjiyo, dkk (2009: 28) menyebutkan beberapa
tujuan IPS sebagai berikut:
1) Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang
bergunadalam kehidupannya kelak di masyarakat.
2) Membekali peserta didik dengan kemampuan mengidentifikasi,
menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial
yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
28
3) Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan
sesama warga masyarakat dan berbagai bidan keilmuan serta
keahlian.
4) Membekali anak didik dengan kesadaran, sikapmental yang positif,
dan keterampilan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang
menjadi bagian dari kehidupan tertentu.
5) Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengn perkembangan
kehidupan , masyarakat, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Adapun fungsi mata pelajaran IPS menurut Kurikulum Ilmu
Pengetahuan Sosial Tahun 2006, fungsi mata pelajaran IPS adalah
mengembangkan nilai, sikap, dan keterampilan sosial peserta didik agar
dapat direfleksikan dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara
Indonesia (Siska, 2016: 13).
3. Materi IPS SD/MI
Menurut Ariesta (2018), IPS pada hakikatnya adalah menelaah
interaksi antara individu dan masyarakat dengan lingkungan (fisik, sosial-
budaya). Materi IPS digali dari segala aspek kehidupan praktis sehari-hari
di masyarakat. Menurut Tjokrodikaryo dalam bukunya, terdapat lima
macam sumber materi IPS antara lain:
29
a. Segala sesuatu atau apa saja yang terjadi di sekitar anak sejak dari
keluarga, sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas,
negara, dan dunia dengan berbagai permasalahannya.
b. Kegiatan manusia seperti, mata pencaharian, pendidikan, keagamaan,
produksi, komunikasi, dan transportasi.
c. Lingkungan geografi dan budaya yang meliputi segala aspek geografi
dan antropologi yang terdapat sejak dari lingkungan anak yang
terdekat sampai yang terjauh.
d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah
yang dimulai dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh,
serta tokoh-tokoh dan kejadian-kejadian besar.
e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi dari makanan,
pakaian, permainan, dan keluarga (Ariesta 2018).
Berdasarkan telaah buku tematik guru dan siswa kelas V,
ditemukan beberapa materi IPS yang tersebar dalam lima tema pada
semester I dan empat tema pada II. Berikut sebaran materi IPS kelas V pada
semester I dan II:
a. Semester I
1) Tema 1 dan 5: Karakteristik geografis Indonesia sebagai negara
kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap
kehidupan ekonomi, sosial,budaya, komunikasi, serta transportasi.
30
2) Tema 2: Peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan
masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa.
3) Tema 3 dan 4: Materi dasar mengenai bentuk-bentuk interaksi
manusia dengan lingkungannya dan pengaruhnya terhadap
pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat Indonesia.
b. Semester II
1) Tema 6: Bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungannya
dan pengaruhnya terhadap pembangunan sosial, budaya, dan
ekonomi masyarakat Indonesia.
2) Tema 7: Faktor-faktor penting penyebab penjajahan bangsa
Indonesia dan upaya bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kedaulatannya.
3) Tema 8: Peran ekonomi dalam upaya menyejahterakan kehidupan
masyarakat di bidang sosial dan budaya untuk memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa serta hubungannya dengan
karakteristik ruang.
4) Tema 9: Karakteristik geografis Indonesia sebagai negara
kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap
kehidupan ekonomi, sosial,budaya, komunikasi, serta transportasi.
31
4. Model Pembelajaran
Menurut Soekamto, dkk dalam bukunya menjelaskan bahwa model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengelaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang
pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar
mengajar (Al Tabany, 2017: 24).
Kardi dan Nur dalam bukunya menjelaskan bahwa model
pembelajaran mempunyai empat ciri khusus yang tidak dimiliki oleh
strategi, metode, atau prosedur. Ciri-ciri tersebut yaitu:
a. Rasional teoritik logis yang disusun oleh para pencipta atau
pengembangnya.
b. Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar.
c. Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil.
d. Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran itu dapat
tercapai (Al Tabany, 2017: 24).
5. Model Pembelajaran Think Pair and Share
a. Pengertian Model Pembelajaran Think Pair and Share
Lie dalam bukunya menjelaskan bahwa model pembelajaran
Think Pair and Share adalah pembelajaran yang memberi siswa
kesempatan untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain
32
(Ibrohim, 2018: 12). Harlina dalam bukunya menjelaskan bahwa Think
Pair and Share atau bertukar pikiran dengan pasangan merupakan jenis
pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa, merupakan sebuah model pembelajaran yang
dikembangkan oleh Franklin Lyman pada tahun 1985 bertujuan untuk
mengajarkan siswa agar lebih mandiri dalam menyelesaikan masalah
yang dapat membangkitkan rasa percaya diri siswa (Ibrohim, 2018: 13).
Khosim (2019: 12) menjelaskan bahwa model pembelajaran Think Pair
and Share merupakan model pembelajaran yang menggunakan metode
diskusi berpasangan yang dilanjutkan dengan diskusi pleno.
Berdasarkan beberapa definisi model pembelajaran Think Pair
and Share di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Think
Pair and Share adalah model pembelajaran yang memberi kesempatan
kepada siswa untuk bekerja sendiri dan bekerjasama dengan orang lain
melalui diskusi dengan teman satu bangku dan dilanjutkan dengan
diskusi pleno.
b. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Think Pair and Share
Dalam model pembelajaran Think Pair and Share guru
menyajikan materi secara klasikal, kemudian memberikan suatu
persoalan kepada siswa untuk didiskusikan secara berkelompok dengan
cara berpasangan dengan teman sebangkunya dan kemudian melakukan
presentasi kelompok. Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan
33
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair and Share
menurut Ibrohim (2018: 14-15):
Tabel 2.1 Langkah Pembelajaran Think Pair and Share
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Tahap 1
Pendahuluan Guru menjelaskan aturan main dan batasan waktu
untuk tiap kegiatan siswa, memotivasi siswa
terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.
Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai
oleh siswa.
Tahap 2
Think Guru menggali pengetahuan awal siswa melalui
kegiatan demonstrasi.
Guru memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS)
kepada seluruh siswa.
Siswa mengerjakan LKS tersebut secara individu.
Tahap 3
Pair Siswa dikelompokkan dengan teman sebangkunya.
Siswa berdiskusi dengan pasangannya mengenai
jawaban tugas yang telah dikerjakan.
Tahap 4
Share Satu pasang siswa dipanggil secara acak untuk
berbagi pendapat kepada seluruh siswa di kelas
dipandu oleh guru.
Tahap 5
Penghargaan Siswa dinilai secara individu dan kelompok.
c. Kelebihan Model Pembelajaran Think Pair and Share
Berikut kelebihan model pembelajaran Think Pair and Share
menurut Ibrohim (2018: 15):
1) Kelompok hanya terdiri dari dua orang (berpasangan) lebih
mengefektifkan waktu dan memudahkan guru dalam mengarahkan
jalannya diskusi.
34
2) Adanya interaksi antar siswa dalam proses belajar mengajar melalui
kegiatan diskusi dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa.
3) Baik siswa yang pandai maupun kurang pandai sama-sama
memperoleh manfaat melalui aktivitas belajar ini.
4) Siswa lebih mudah dalam memahami konsep dan memperoleh
kesimpulan.
5) Optimalisasi partisipasi siswa lewat kegiatan bertanya, berdiskusi,
dan pengembangan bakat kepemimpinan.
d. Kelemahan Model Pembelajaran Think Pair and Share
Berikut kelemahan model pembelajaran Think Pair and Share
menurut Ibrohim (2018: 15-16):
1) Belum banyak diterapkan di sekolah-sekolah sehingga memerlukan
kemampuan dan keterampilan dalam pelaksanaannya.
2) Siswa yang lebih pandai cenderung akan mendominasi kelas
sehingga siswa yang kurang pandai akan merasa minder dan pasif.
3) Dikhawatirkan siswa hanya menyalin pekerjaan siswa lain sehingga
kegiatan diskusi tidak berjalan dengan lancar.
4) Pengelompokan siswa berpasang-pasangan akan membutuhkan
waktu.
5) Kelebihan tersebut dapat terwujud apabila terdapat tanggung jawab
individual anggota kelompok.
35
6. Media Gambar
AECT menjelaskan bahwa media merupakan segala bentuk dan
saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dan informasi. Lebih
lanjut, Hamalik (Arsyad, 2019: 19) mengemukakan bahwa pemakaian
media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan
keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis peserta
didik di kelas. Heinich memberikan istilah medium, yang memiliki
pengertian yang sejalan bahwa media adalah perantara yang mengantar
informasi antara sumber dan penerima bukunya (Jalinus dan Ambiyar,
2016: 3).
Sadiman (Sukiman 2012: 87)mengemukakan bahwa gambar adalah
tiruan (orang atau binatang) yang dibuat dengan coretan pensil dan
sebagainya pada kertas atau lainnya. Adapun foto adalah gambar barang
(orang, binatang, dan sebagainya) yang dibuat dengan alat pemotret atau
kamera. Riyana (2012: 29) menjelaskan bahwa media gambar adalah
media visual yang berupa gambar yang dihasilkan dari proses fotografi.
Lebih lanjut, Subana dan Sunarti (2011: 323) menjelaskan bahwa
penggunaan media gambar pada proses pembelajaran harus mematuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Bagus, jelas, menarik, dan juga mudah dipahami.
b. Cocok dengan materi pembelajaran.
36
c. Benar dan otentik, artinya menggambarkan situasi yang sebenarnya.
d. Sesuai dengan tingkat umur/kemampuan siswa.
e. Menggunakan warna yang menarik sehingga tampak lebih realistis dan
merangsang minat siswa.
f. Perbandingan ukuran gambar harus sesuai dengan ukuran objek yang
sebenarnya.
g. Menunjukkan hal yang sedang dilakukan agar siswa lebih tertarik.
h. Mengandung nilai-nilai murni dalam kehidupan sosial.
Berikut kelemahan dan kelebihan media gambar menurut Riyana
(2012: 29):
a. Kelebihan
1) Dibandingkan dengan media grafis, media foto atau gambar diam
lebih konkret.
2) Dapat menunjukkan perbandingan yang tepat dari objek yang
sebenarnya.
3) Pembuatannya mudah dan harganya murah.
b. Kelemahan
1) Biasanya ukurannya terbatas sehihngga kurang efektif untuk
pembelajaran kelompok besar.
2) Perbandingan yang kurang tepat dari suatu objek akan
menimbulkan kesalahan persepsi.
37
7. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
a. Pengertian KKM
Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM merupakan salah satu
metode yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi tingkat kesulitan
target pembelajaran. Selain itu, KKM juga dapat digunakan untuk
mengatur target pembelajaran.
Setiawan (2018: 67-68) menjelaskan bahwa Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang
ditentukan oleh satuan pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Lampiran butir A.10). Nilai ketuntasan
belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan praktik dinyatakan
dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0-100 (angka 100%
merupakan kriteria ideal). Satuan pendidikan dapat menentukan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) di bawah nilai ketuntasan belajar ideal
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik
serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran (Panduan Penyusunan KTSP dan Keputusan Direktur
Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen
Pendidikan Nasional Nomor 12/C/KEP/TU/2008, Lampiran Penulisan
LHB).
Kriteria kentutasan minimal menjadi acuan bersama pendidik,
peserta didik, dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu, pihak-pihak
38
yang berkepentingan terhadap penilaian di sekolah berhak untuk
mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar
informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan orang
tuanya. Kriteria ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam Laporan
Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam menyikapi hasil belajar
peserta didik (Hanum, 2017: 61).
b. Prosedur Penetapan KKM
Berdasarkan penjelasan dari Kemendikbud, KKM harus
ditetapkan di awal tahun ajaran dimulai, melalui musyawarah dewan
guru satu sekolah. Penetapan KKM pada satuan pendidikan terdapat dua
model yaitu:
1) Lebih dari Satu KKM
Satuan pendidikan dapat memilih setiap mata pelajaran
memiliki KKM yang berbeda. Misalnya, KKM IPA 64, Matematika
60, Bahasa Indonesia 75, dan seterusnya. Di samping itu, KKM
juga dapat ditentukan berdasarkan rumpun mata pelajaran.
Misalnya rumpun MIPA (Matematika IPA) memiliki KKM 70.
Rumpun bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris) memiliki
KKM 75, dan rumpun sosial (IPS dan PPKn) memiliki KKM 80,
dan seterusnya.
2) Satu KKM
39
Satuan Pendidikan dapat memilih satu KKM untuk semua mata
pelajaran. Setelah KKM setiap mata pelajaran ditentukan, KKM
satuan pendidikan dapat ditetapkan dengan memilih KKM yang
terendah, rata-rata, atau modus dari seluruh KKM.
Setelah memilih model KKM yang akan digunakan dalam
menetapkan KKM, berikut adalah prosedur penetapan KKM menurut
Mawardi (2020: 243):
1) Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata
pelajaran.
2) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
disahkan oleh Kepala Sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam
melakukan penelitian.
3) KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan.
4) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan
kepada orang tua atau wali peserta didik.
8. Kajian Materi Penelitian
a. Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam
Lingkungan alam adalah lingkungan yang terbentuk secara
alamiah tanpa campur tangan manusia. Lingkungan alam mencakup
semua benda hidup dan tak hidup yang terjadi secara alamiah di bumi.
Lingkungan alam terdiri atas komponen abiotik dan biotik. Komponen
40
abiotik adalah segala sesuatu yang ada di lingkungan yang bukan
makhluk hidup. Lingkungan biotik adalah segala benda hidup yang ada
di lingkungan.
Dalam lingkungan alam terjadi interaksi antara lingkungan
abiotik dengan lingkungan biotik atau sebaliknya. Bahkan, antar
komponen lingkungan biotik dan abiotik juga terjadi saling ketertarikan.
Contoh interaksi antara komponen abiotik dengan komponen biotik
adalah tanah, suhu, dan curah hujan yang mempengaruhi jenis tanaman
yang tumbuh di suatu daerah.
Interaksi manusia dengan alam dapat dikelompokkan menjadi
dua yaitu interaksi yang menyesuaikan diri dengan alam dan interaksi
yang mendominasi alam. Interaksi manusia yang menyesuaikan diri
dengan alam contohnya adalah hidup dekat dengan sumber
makanannya, manusia menyesuaikan waktu tanam dengan musim
penghujan, dan nelayan yang menyesuaikan cuaca ketika akan
menangkap ikan.
Sedangkan interaksi manusia yang mendominasi alam yaitu
pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh manusia membuat
manusia cenderung melakukan upaya untuk mengambil sumber daya
alam. Contohnya yaitu para ilmuwan membuat hujan buatan untuk
menanggulangi kemarau dan menciptakan alat canggih untuk
mengambil minyak bumi dari dasar laut (Husain, 2019: 65-66).
41
b. Pengaruh Negatif Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam
Manusia yang hidup tentu saja memiliki hubungan dengan
lingkungan hidupnya, termasuk mempengaruhi alam baik secara positif
maupun negatif. Manusia dengan segala perilakunya dapat membuat
alam menjadi rusak. Tipikal manusia yang kurang peduli dan tidak mau
belajar untuk lebih peduli dengan alam cenderung semakin semakin
memperburuk hubungan manusia dengan alam.
Penebangan hutan secara liar, reklamasi pantai, peladangan
berpindah, penutupan rawa, pencemaran udara dan sungai merupakan
segelintir masalah yang telah menciptakan masalah baru. Banjir, tanah
longsor, udara semakin bertambah panas, dan timbulnya banyak
penyakit adalah beberapa contoh pengaruh negatif interaksi manusia
dengan alam.
Dengan demikian, antara manusia dengan lingkungan memiliki
hubungan yang tidak dapat dipisahkan. Pada masa ini, permasalahan
lingkungan muncul justru karena kemampuan manusia dalam
menguasai alam, memanfaatkan alam seluas-luasnya untuk kebutuhan
dan kepentingannya. Selain itu, perkembangan serta implementasi ilmu
pengetahuan dan teknologi yang kurang bijak dan tidak berwawasan
lingkungan turut berpengaruh pada pergeseran dan perubahan
lingkungan (Siska, 2016: 37-39).
42
c. Pengaruh Interaksi terhadap Pembangunan Sosial, Budaya, dan
Ekonomi Masyarakat Indonesia
Manusia tidak dapat hidup sendiri untuk memenuhi seluruh
kebutuhan hidupnya. Manusia cenderung hidup berkelompok dan
bermasyarakat. Beradaptasi dengan lingkungan artinya ikut terlibat
dengan perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan, dan adat istiadat
yang berlaku di lingkungan tersebut.
Perilaku, aturan, nilai, norma, kepercayaan, dan adat istiadat
adalah bagian dari kebudayaan. Kebudayaan merupakan satu unsur
penting yang dimiliki oleh suatu masyarakat. Melalui kebudayaan itu,
dapat terlihat ciri khas setiap suku. Sebagai masyarakat, kita seharusnya
mengetahui tentang kebudayaan bangsa yang beraneka ragam sehingga
dapat menyesuaikan diri terhadap aturan-aturan yang ada. Hal ini
bertujuan agar keberadaan kita dapat diterima dalam suatu kelompok
masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia melakukan interaksi
dengan lingkungan ekonominya. Mereka melakukan aktivitas ekonomi
dengan memanfaatkan sumber daya ekonomi yang tersedia. Sumber
daya ekonomi adalah alat yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia, baik berupa barang maupun jasa. Sumber daya alam, tenaga
kerja, modal, dan kewirausahaan merupakan sumber daya ekonomi
(Mudikawati, 2018: 333-334).
43
B. Kajian Pustaka
Sebelum melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan
kajian terhadap penelitian-penelitian terdahulu yaitu:
1. Jurnal Pendidikan dengan judul, “Penerapan Model Think Pair and Share
dengan Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar
IPS” yang ditulis oleh Muhammad Faizal Dzikri PGSD Universitas Kristen
Satya Wacana Tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif. Sebelum menggunakan
model pembelajaran, skor rata-rata hanya mencapai 66,67. Terdapat 12
siswa (44,45%) yang tuntas dan 15 siswa (55,55%) kelas V yang belum
tuntas dengan KKM yang ditentukan yaitu 70 dengan kriteria ketuntasan
klasikal 90%. Pada siklus I, terdapat 15 siswa (56%) yang tuntas dan 12
siswa (44%) yang belum tuntas. Pada siklus II, terjadi peningkatan dari
siklus sebelumnya yaitu terdapat 25 siswa (92,59%) yang tuntas dan 2
siswa (7,40%) yang belum tuntas.
2. Jurnal Pendidikan dengan judul, “Pengaruh Model Pembelajaran Think
Pair Share (TPS) Berbantuan Media Gambar Terhadap Hasil Belajar IPS
Siswa Kelas V” yang ditulis oleh Ni Made Kusuma, Anak Agung Gede
Agung, dan Desak Putu Parmiti PGSD Universitas Pendidikan Ganesha
Tahun 2017. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh hasil
belajar yang signifikan antara siswa di kelas eksperimen yang
menggunakan model pembelajaran TPS berbantuan media gambar dengan
44
kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran TPS dan media
gambar. Perbandingan hasil rata-rata skor hasil belajar IPS kelompok
eksperimen adalah 19,35 lebih besar daripada rata-rata skor hasil belajar
IPS kelompok kontrol sebesar 12,78.
3. Skripsi berjudul, “Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran IPS SD 2
Bakalan Krapyak” yang ditulis oleh Suci Wulandari PGSD Universitas
Muria Kudus Tahun 2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan
menggunakan model Think Pair Share dapat meningkatkan keterampilan
guru dan hasil belajar siswa. Peningkatan keterampilan guru mengelola
pembelajaran di siklus I ke siklus II meningkat dari 70,74% menjadi
81,91%. Sedangkan untuk hasil belajar siswa ranah afektif mengalami
peningkatan dari siklus I ke siklus II, yaitu dari 71,62% menjadi 78,87%.
Hasil belajar siswa pada ranah psikomotorik juga mengalami peningkatan
dari siklus I ke siklus II, yaitu dari 72,18% menjadi 84,69%. Pada ranah
kognitif, hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan dari siklus I ke
siklus II yaitu dari 55% menjadi 80% dengan ketuntasan klasikal 75%.
4. Skripsi berjudul,”Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think
Pair Share dengan Media Visual dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS
pada Siswa Kelas III SD Negeri 7 Kutosari Tahun Ajaran 2015/2016” yang
ditulis oleh Tri Sutrisno PGSD Universitas Negeri Sebelas Maret Tahun
2016. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil
45
belajar IPS dari 74,50% pada siklus I menjadi 85% pada siklus II, dan
meningkat lagi menjadi 89% pada siklus III.
5. Artikel Penelitian dengan judul, “Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan
Menggunakan Media Gambar Kelas IV SDN Mempawah Timur” yang
ditulis oleh Sutimin PGSD Universitas Tanjungpura Pontianak Tahun
2014. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil
belajar IPS dari siklus I ke siklus II sebesar 25%. Pada siklus I, ketuntasan
hasil belajar sebesar 65%, kemudian meningkat di siklus II menjadi 90%.
Dari kelima penelitian di atas, peneliti menemukan beberapa kesamaan
dan perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Persamaan
dengan peneliti pertama adalah sama-sama meneliti peningkatan hasil belajar
siswa kelas V pada ranah kognitif dengan menggunakan model pembelajaran
Think Pair and Share dan media gambar. Namun untuk media gambar yang
digunakan oleh peneliti pertama merupakan media gambar biasa. Sedangkan
media gambar yang digunakan peneliti adalah media gambar yang telah
dimodifikasi yang disebut “Kantong Doraemon”. Selain itu, ketuntasan klasikal
yang digunakan oleh peneliti pertama adalah ≥90%, sedangkan ketuntasan
klasikal yang digunakan peneliti adalah ≥85%.
Persamaan penelitian yang dilakukan antara peneliti ke dua dengan
peneliti adalah sama-sama menggunakan meneliti peningkatan hasil belajar
siswa kelas V pada ranah kognitif dengan menggunakan model pembelajaran
Think Pair and Share dan media gambar. Namun untuk media gambar yang
46
digunakan oleh peneliti pertama merupakan media gambar biasa. Sedangkan
media gambar yang digunakan peneliti adalah media gambar yang telah
dimodifikasi yang disebut “Kantong Doraemon”. Jenis penelitian yang
digunakan oleh peneliti ke dua adalah Penelitian Eksperimen Semu dengan lima
lokasi penelitian yang berbeda disertai dengan adanya kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Sedangkan peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
dengan satu lokasi penelitian dan menggunakan kelas eksperimen.
Adapun persamaan dan perbedaan penelitian dengan peneliti ke tiga di
antaranya yaitu pada model pembelajaran yang digunakan, namun peneliti ke
tiga tidak mengguanakan media gambar. Peneliti ke tiga menggunakan kelas IV
sebagai subjek penelitian, sedangkan peneliti menggunakan subjek penelitian
kelas V. Selain itu, hasil belajar yang diamati oleh peneliti ke tiga adalah pada
aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan peneliti hanya fokus pada
aspek kognitif.
Untuk persamaan dengan peneliti ke empat adalah pada model
pembelajaran yang digunakan dan penelitian yang dilakukan fokus pada aspek
kognitif. Sedangkan perbedaannya yaitu pada subjek penelitiannya. Peneliti ke
empat menggunakan subjek penelitian kelas III. Sedangkan untuk persamaan
dengan peneliti ke lima yaitu penggunaan media gambar pada pembelajaran
IPS. Hanya saja, peneliti ke lima menggunakan media gambar biasa. Sedangkan
peneliti menggunakan media gambar yang dimodifikasi. Untuk subjek
47
penelitiannya sendiri, peneliti ke lima menggunakan kelas IV dan peneliti
menggunakan kelas V sebagai subjek penelitian.
Setelah peneliti mengamati hasil penelitian di atas, maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian yang sama dengan menggunakan model
pembelajaran Think Pair and Share pada lokasi penelitian di MI Imam Puro
Pucangagung Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo. Hal ini dikarenakan
hasil belajar IPS di MI Imam Puro Pucangagung yang masih rendah sehingga
mendorong peneliti untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut dengan
judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPS (Tema 6) Materi Interaksi
Manusia dengan Lingkungannya melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair and Share dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V MI Imam
Puro Pucangagung Kecamatan Bayan Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran
2019/2020”.
48
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI
1. Profil MI
MI Imam Puro Pucangagung adalah salah satu sekolah yang berada di
Desa Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Adapun profil
MI Imam Puro Pucangagung adalah sebagai berikut:
Nama : MI Imam Puro Pucangagung
Alamat : Ds. Pucangagung, Kec. Bayan, Kab. Purworejo
NPSN : 20306324
NSM : 111233060013
NPWP : 00.464.102.3-515.000
No. SK Pendirian : LK/Dc/1840/Pem.MI/1978
Provinsi : Jawa Tengah
Kabupaten : Purworejo
Kecamatan : Bayan
Kode Pos : 54125
Status Sekolah : Swasta
Waktu Belajar : Pagi
Tahun Berdiri : 1967
49
2. Letak Georafis
Madrasah Ibtidaiyah Pucangagung terletak di Desa Pucangagung,
Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Tempatnya cukup strategis dan dekat
dengan jalan raya desa sehingga memudahkan para murid yang datang dari luar
daerah kecamatan.
Gedung Madrasah Ibtidaiyah Pucangagung, Kecamatan Bayan,
Kabupaten Purworejo berdiri di tanah wakaf milik H. Abdul Ghoni. MI ini
terletak di tengah-tengah desa sehingga dapat dijangkau oleh seluruh warga.
Apabila ditempuh dari jalan raya utama Purworejo-Kebumen, hanya berjarak
sekitar 3 km.
3. Sejarah (Historis) Madrasah Ibtidaiyah
Pada awalnya pendidikan agama Islam di Desa Pucangagung,
Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo berdiri atas keprihatinan dan
kepedulian para alim ulama salah satunya yaitu simbah Surodiyono alis bapak
H. Abdul Ghoni yang tergabung di dalam wadah oganisasi pengurus ranting
NU Desa Pucangagung atas apa yang terjadi pada waktu itu agar anak-anak usia
sekolah khususnya di pedukuhan Logung dan Gentan yang belum bisa
mengenyam pendidikan dasar agar bisa untuk mengenyam pendidikan.
Kemudian para pengurus ranting NU Desa Pucangagung mengadakan rapat.
Dari hasil rapat tersebut ada seseorang yang bersedia untuk merelakan
rumahnya untuk dijadikan tempat belajar sebelum mempunyai tempat sendiri
sampai beberapa tahun, yaitu bapak Abu Mansur. Kemudian bapak H. Abdul
50
Ghoni menyerahkan sebidang tanahnya yang berada di pedukuhan Logung
untuk bisa dimanfaatkan untuk mendirikan sebuah lembaga pendidikan dengan
akad hak pakai selama masih ada kegiatan belajar mengajar atau keagamaan di
tempat tersebut.
Dengan fasilitas seadanya mulailah didirikan sebuah sekolah MWB
yang secara tertulis mulai tanggal 17 November 1967 dengan SK. No/42/III-
a/75. Pada waktu itu bangunan masih seadanya, dinding terbuat dari bambu dan
lantai masih tanah. Seiring berjalannya waktu, madrasah ini dibangun dengan
cara gotong-royong antar semua lapisan masyarakat, mulai dari iuran batu bata,
anak-anak sesudah pulang sekolah kerja bakti mengumpulkan pasir dan batu
yang di ambil dari sungai yang tidak jauh dari lokasi madrasah. Lambat laun,
madrasah ini berkembang dengan baik dan semakin maju sehingga mampu
bersaing dengan lembaga pendidikan yang lain.
4. Visi dan Misi MI Imam Puro Pucangagung
a. Visi
Terwujudnya peserta didik yang unggul dalam prestasi, berbudi
luhur, serta berakhlak mulia.
b. Misi
1) Mewujudkan peserta didik yang mampu berkompetensi dalam bidang
prestasi.
2) Menyelenggarakan pendidikan dengan pembelajaran yang efektif dan
berkualitas dalam pencapaian akademik dan non akademik.
51
3) Menanamkan perilaku yang berbudi luhur dan santun.
4) Membiasakan mandiri, tekun beribadah, dan bersedekah/infaq.
5. Struktur Organisasi MI Imam Puro Pucangagung
MI Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo
memiliki struktur organisasi sebagai pengurus yang bertanggung jawab aas
kelancaran kegiatan belajar mengaja. Adapun susunan struktur organisasi MI
Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo pada tahun
pelajaran 2019/2020 dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
52
Gambar 3.1 Struktur Organisasi MI Imam Puro Pucangagung
6. Keadaan Guru dan Siswa MI Imam Puro Pucangagung
a. Keadaan Guru
Terdapat 8 guru atau tenaga pendidik di MI Imam Puro
Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, termasuk kepala
LP MA’ARIF
Drs. H. Sumedi, M.Pd.I
TOKOH AGAMA
Mukhtarudin
KOMITE
Ahmad Maksum
KEPALA MADRASAH
Tanti Yusupah, S.Pd.I
WAKIL KEPALA
Purwanto, S.Pd.I
SEKRETARIS
Makrifatun Ulfah,
BENDAHARA
Nanang Faisal, S.Pd.I
KESISWAAN
Rumini, S.Pd.I
KURIKULUM
Umi Mulihah, S.Pd.I
WALI KELAS
I
Rumini
II
Nanang
III
M. Ulfah
VI
Purwanto
IV
Umi M
V
M. Rifqi
GURU
SISWA/SISWI
53
sekolah dan staf TU. Untuk lebih jelasnya, keadaan guru dan staf lainnya
yang membantu proses pendidikan di MI Imam Puro Pucangagung,
Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel. 3.1 Daftar Guru MI Imam Puro Pucangagung
b. Keadaan Siswa
MI Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Purworejo memiliki 6 kelas dengan jumlah keseluruhan sebanyak 117 siswa
pada tahun pelajaran 2019/2020. Untuk lebih jelasnya penulis sajikan rincian
jumlah siswa dalam tabel sebagai berikut:
No Nama Guru Tempat Tanggal Lahir Jabatan Ket
1 Tanti Yusupah, S.Pd.I Purworejo, 29-04-1977 Kepala
Madrasah Aktif
2 Purwanto, S.Pd.I Purworejo, 16-06-1974 Guru Kelas Aktif
3 Rumini, S.Pd.I Purworejo, 19-05-1970 Guru Kelas Aktif
4 Makrifatun Ulfah,
S.Pd.I Purworejo, 18-01-1981 Guru Kelas Aktif
5 Umi Muslihah, S.Pd.I Purworejo, 21-07-1986 Guru Kelas Aktif
6 M. Rifqi Fauzi, S.Pd Purworejo, 24-05-1996 Guru Kelas Aktif
7 Ulfah Nur Zuzinah,
S.Pd.I Purworejo, 30-05-1967 Guru Mapel Aktif
8 Nanang Faizal, S.Pd.I Purworejo, 03-10-1991 Guru Mapel Aktif
54
Tabel. 3.2 Daftar Jumlah Siswa MI Imam Puro Pucangagung
7. Subyek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah siswa kelas V MI Imam Puro Pucangagung, Kecamatan Bayan,
Kabupaten Purworejo tahun ajaran 2019/2020.
Tabel. 3.3 Daftar Siswa Kelas V MI Imam Puro Pucangagung
No Kelas Jumlah Siswa
Jumlah L P
1 I 13 9 22
2 II 6 15 21
3 III 12 11 23
4 IV 13 8 21
5 V 4 10 14
6 VI 10 6 16
Jumlah 58 59 117
No Nama Siswa L/P
1 Ahmad Muhlisin L
2 Anggrek Ahya Rohani P
3 Dwi Nur Safitri P
4 Fadilla Zuhruf A P
5 Fathnasywa Ziyaadatul Husna P
6 Khamida Fitriani P
7 Masrokhatin Khasanah P
55
8. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Imam Puro
Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo. Waktu pelaksanaan
penelitian dimulai pada tanggal 9 Maret 2020 sampai tanggal 14 Maret 2020.
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal pembelajaran IPS kelas V MI
Imam Puro Pucangagung. Sehingga tidak mengganggu jadwal pembelajaran
materi selain materi IPS. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian sebagai
berikut:
Tabel. 3.4 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No Waktu Kegiatan
1 9 Maret 2020 Pelaksanaan Siklus I
2 11 Maret 2020 Pelaksanaan Siklus II
3 13 Maret 2020 Pelaksanaan Siklus III
8 Muhammad Hifzil Mubarok L
9 Muhammad Khoiril Mukrom L
10 Muhammad Lutfi Hakim L
11 Naila Amalia Khusna P
12 Ummu Hanik P
13 Wafiqoh Yusrina P
14 Zakia R P
56
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
Penelitian tindakan pada siklus I dilaksanakan dalam empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun deskripsi
pelaksanaan siklus I sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan
Pada siklus I ini, kegiatan perencanaan yang dilakukan adalah:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS
materi “Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam” dengan model
pembelajaran Think Pair and Share dan media gambar.
b. Mempersiapkan media pembelajaran.
c. Mempersiapkan soal evaluasi.
d. Mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa.
e. Melakukan dokumentasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pembelajaran untuk siklus I dilakukan pada tanggal 9 Maret
2020. Penerapan tindakan mengacu pada kegiatan pembelajaran yang tertulis di
RPP yang telah dibuat. Target yang ingin dicapai dari pelaksanaan siklus I
adalah siswa mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun
materi yang dipilih untuk siklus I yaitu “Interaksi Manusia dengan Lingkungan
Alam”. Berikut adalah kegiatan pelaksanaan yang dilakukan pada siklus I:
57
a. Kegiatan Awal
1) Guru memberikan salam pembuka dan meminta semua siswa berdoa
(dipimpin ketua kelas).
2) Guru menanyakan kabar siswa, melakukan presensi, dan
mengondisikan kelas.
3) Guru menyampaiakan pembelajaran yang akan dibahas yaitu “Interaksi
Manusia dengan Lingkungan Alam”.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta siswa untuk membaca teks “Manusia dengan
Lingkungan Alam” secara bergantian.
2) Guru memotivasi siswa untuk menggali informasi dari teks bacaan
“Manusia dengan Lingkungan Alam”.
3) Guru memberikan penguatan materi dari informasi yang telah
diperoleh siswa.
4) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan “Kantong
Doraemon”.
5) Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke depan kelas untuk
mengambil gambar di dalam “Kantong Doraemon” berdasarkan nomor
undian.
6) Guru meminta siswa untuk menunjukkan gambar tersebut di depan
kelas.
58
7) Guru meminta kepada setiap siswa untuk berpikir mengenai gambar
tersebut selama 3 menit.
8) Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan teman sebelahnya dan
mengutarakan hasil pemikiran masing-masing selama 5 menit.
9) Guru memimpin pleno diskusi kecil dan meminta setiap kelompok
untuk mengemukakan hasil diskusinya.
10) Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan
menambah materi yang belum diungkapkan oleh siswa.
11) Guru memberikan reward kepada siswa yang berani memaparkan hasil
diskusinya di depan kelas.
c. Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
2) Guru memberikan lembar soal kepada setiap siswa dan siswa diminta
untuk mengerjakan.
3) Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya.
4) Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan materi pembelajaran
pertemuan selanjutnya.
5) Guru menutup kegiatan dengan meminta ketua kelas untuk memimpin
doa.
59
6) Guru mengucapkan salam penutup dan membubarkan siswa dengan
tertib.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui aktivitas guru
dan siswa selama kegiatan pembelajaran IPS menggunakan model
pembelajaran Think Pair and Share dan media gambar. Pengamatan dilakukan
oleh peneliti menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Hasil
pengamatan akan dituliskan dalam lembar catatan lapangan yang dilampirkan.
4. Refleksi
Tahap akhir dari siklus I adalah refleksi. Refleksi merupakan tahap
evaluasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
yang terdapat pada tahap perencanaan dan pelaksanaan sehingga peneliti dapat
membuat perencanaan pembelajaran yang lebih baik untuk siklus berikutnya.
Berikut beberapa kendala yang ditemukan peneliti ketika melakukan kegiatan
pengamatan:
a. Siswa kurang memperhatikan guru di awal pembelajaran.
b. Siswa kurang memahami apa yang disampaikan oleh guru.
c. Siswa kurang percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya di depan
kelas.
d. Siswa masih menggunakan bahasa pada bacaan untuk mengemukakan
pendapatnya di depan kelas.
60
Peneliti melakukan berbagai langkah perbaikan untuk mengatasi
kendala pada siklus I. Hal ini bertujuan supaya siklus selanjutnya dapat berjalan
dengan lancar. Adapun langkah-langkah perbaikannya yaitu:
a. Guru memberikan ice breaking sebelum memulai pembelajaran sehingga
perhatian siswa terfokus pada guru.
b. Guru menyampaikan materi secara perlahan, diulang-ulang, sesekali
memberikan contoh konkrit, dan memberikan pertanyaan sehingga siswa
lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
c. Guru memberikan stimulus kepada siswa supaya siswa lebih percaya diri
untuk menggungkapkan pendapatnya di depan kelas.
d. Guru memberikan stimulus pertanyaan kepada siswa sehingga siswa tidak
menggunakan bacaan sebagai bahasa untuk mengungkapkan pendapatnya,
namun hanya sebagai referensi.
Pada siklus I ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan sehingga
diharapkan pada siklus II, pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran
Think Pair and Share dan media gambar dapat meningkat.
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
Penelitian tindakan pada siklus II dilaksanakan dalam empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun deskripsi
pelaksanaan siklus II sebagai berikut:
61
1. Perencanaan Tindakan
Pada siklus II ini, kegiatan perencanaan yang dilakukan adalah:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS
materi “Pengaruh Negatif Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam”
dengan model pembelajaran Think Pair and Share dan media gambar.
b. Mempersiapkan media pembelajaran.
c. Mempersiapkan soal evaluasi.
d. Mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa.
e. Melakukan dokumentasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pembelajaran untuk siklus II dilakukan pada tanggal 11 Maret
2020. Penerapan tindakan mengacu pada kegiatan pembelajaran yang tertulis di
RPP yang telah dibuat. Target yang ingin dicapai dari pelaksanaan siklus II
adalah siswa mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun
materi yang dipilih untuk siklus III yaitu “Pengaruh Negatif Interaksi Manusia
dengan Lingkungan Alam”. Berikut adalah kegiatan pelaksanaan yang
dilakukan pada siklus II:
a. Kegiatan Awal
1) Guru memberikan salam pembuka dan meminta semua siswa berdoa
(dipimpin ketua kelas).
2) Guru menanyakan kabar siswa, melakukan presensi, dan
mengondisikan kelas.
62
3) Guru menyampaiakan pembelajaran yang akan dibahas yaitu
“Pengaruh Negatif Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam”.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta siswa untuk membaca teks “Pengaruh Negatif Interaksi
Manusia dengan Lingkungan Alamnya” secara bergantian.
2) Guru memotivasi siswa untuk menggali informasi dari teks bacaan
“Pengaruh Negatif Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alamnya”.
3) Guru memberikan penguatan materi dari informasi yang telah
diperoleh.
4) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan “Kantong
Doraemon”.
5) Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke depan kelas untuk
mengambil gambar di dalam “Kantong Doraemon” berdasarkan nomor
undian.
6) Guru meminta siswa untuk menunjukkan gambar tersebut di depan
kelas.
7) Guru meminta kepada setiap siswa untuk berpikir mengenai gambar
tersebut selama 3 menit.
8) Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan teman sebelahnya dan
mengutarakan hasil pemikiran masing-masing selama 5 menit.
63
9) Guru memimpin pleno diskusi kecil dan meminta setiap kelompok
untuk mengemukakan hasil diskusinya.
10) Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan
menambah materi yang belum diungkapkan oleh siswa.
11) Guru memberikan reward kepada siswa yang berani memaparkan hasil
diskusinya di depan kelas.
c. Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2) Guru memberikan lembar soal kepada setiap siswa dan siswa diminta
untuk mengerjakan.
3) Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya.
4) Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan materi pembelajaran
pertemuan selanjutnya.
5) Guru menutup kegiatan dengan meminta ketua kelas untuk memimpin
doa.
6) Guru mengucapkan salam penutup dan membubarkan siswa dengan
tertib.
64
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui aktivitas guru
dan siswa selama kegiatan pembelajaran IPS menggunakan model
pembelajaran Think Pair and Share dan media gambar. Pengamatan dilakukan
oleh peneliti menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Pada
siklus ini, peneliti mengamati apakah terdapat perubahan tingkah laku dan
prestasi belajar siswa dari siklus I. Hasil pengamatan akan dituliskan dalam
lembar catatan lapangan yang dilampirkan.
4. Refleksi
Tahap akhir dari siklus II adalah refleksi. Refleksi merupakan tahap
evaluasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
yang terdapat pada tahap perencanaan dan pelaksanaan sehingga peneliti dapat
membuat perencanaan pembelajaran yang lebih baik untuk siklus berikutnya.
Berikut beberapa hal yang ditemukan peneliti ketika melakukan kegiatan
pengamatan:
a. Siswa masih kurang percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya di
depan kelas.
b. Beberapa siswa mulai menggunakan bahasanya sendiri untuk
mengungkapkan ide atau gagasannya di depan kelas.
65
Peneliti melakukan berbagai langkah perbaikan untuk mengatasi
kendala pada siklus II. Hal ini bertujuan supaya siklus selanjutnya dapat
berjalan dengan lancar. Adapun langkah-langkah perbaikannya yaitu:
a. Guru memberikan stimulus kepada siswa supaya siswa lebih percaya diri
untuk menggungkapkan pendapatnya di depan kelas.
b. Guru tetap memberikan stimulus berupa pertanyaan sehingga siswa lebih
terangsang untuk menggunakan bahasanya sendiri dalam mengemukakan
pendapatnya di depan kelas.
Pada siklus II ini mulai menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.
Pelaksanaan pembelajaran sudah lebih baik jika dibandingkan dengan
pelaksanaan pembelajaran di siklus I, sehingga diharapkan pada siklus III,
pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share dan
media gambar dapat meningkat.
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
Penelitian tindakan pada siklus III dilaksanakan dalam empat tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Adapun deskripsi
pelaksanaan siklus III sebagai berikut:
1. Perencanaan Tindakan
Pada siklus III ini, kegiatan perencanaan yang dilakukan adalah:
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPS
materi “Pengaruh Interaksi terhadap Pembangunan Sosial, Budaya, dan
66
Ekonomi Masyarakat Indonesia” dengan model pembelajaran Think Pair
and Share dan media gambar.
b. Mempersiapkan media pembelajaran.
c. Mempersiapkan soal evaluasi.
d. Mempersiapkan lembar observasi guru dan siswa.
e. Melakukan dokumentasi.
2. Pelaksanaan Tindakan
Kegiatan pembelajaran untuk siklus III dilakukan pada tanggal 13 Maret
2020. Penerapan tindakan mengacu pada kegiatan pembelajaran yang tertulis di
RPP yang telah dibuat. Target yang ingin dicapai dari pelaksanaan siklus II
adalah siswa mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun
materi yang dipilih untuk siklus III yaitu “Pengaruh Interaksi terhadap
Pembangunan Sosial, Budaya, dan Ekonomi Masyarakat Indonesia”. Berikut
adalah kegiatan pelaksanaan yang dilakukan pada siklus III:
a. Kegiatan Awal
1) Guru memberikan salam pembuka dan meminta semua siswa berdoa
(dipimpin ketua kelas).
2) Guru menanyakan kabar siswa, melakukan presensi, dan
mengondisikan kelas.
3) Guru menyampaiakan pembelajaran yang akan dibahas yaitu
“Pengaruh Interaksi terhadap Pembangunan Sosial, Budaya, dan
Ekonomi Masyarakat Indonesia.”.
67
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Guru meminta siswa untuk membaca teks “Festival Mane’e, Tradisi
Nelayan di Pantai Malo” secara bergantian.
2) Guru memotivasi siswa untuk menggali informasi dari teks bacaan
“Festival Mane’e, Tradisi Nelayan di Pantai Malo”.
3) Guru memberikan penguatan materi dari informasi yang telah
diperoleh.
4) Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran dengan “Kantong
Doraemon”.
5) Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke depan kelas untuk
mengambil gambar di dalam “Kantong Doraemon” berdasarkan nomor
undian.
6) Guru meminta siswa untuk menunjukkan gambar tersebut di depan
kelas.
7) Guru meminta kepada setiap siswa untuk berpikir mengenai gambar
tersebut selama 3 menit.
8) Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan teman sebelahnya dan
mengutarakan hasil pemikiran masing-masing selama 5 menit.
9) Guru memimpin pleno diskusi kecil dan meminta setiap kelompok
untuk mengemukakan hasil diskusinya.
68
10) Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan
menambah materi yang belum diungkapkan oleh siswa.
11) Guru memberikan reward kepada siswa yang berani memaparkan hasil
diskusinya di depan kelas.
c. Penutup
1) Siswa bersama guru menyimpulkan hasil pembelajaran
2) Guru memberikan lembar soal kepada setiap siswa dan siswa diminta
untuk mengerjakan.
3) Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi dengan mengajukan
pertanyaan atau tanggapan peserta didik dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya.
4) Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan materi pembelajaran
pertemuan selanjutnya.
5) Guru menutup kegiatan dengan meminta ketua kelas untuk memimpin
doa.
6) Guru mengucapkan salam penutup dan membubarkan siswa dengan
tertib.
3. Pengamatan
Pengamatan dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui aktivitas guru
dan siswa selama kegiatan pembelajaran IPS menggunakan model
pembelajaran Think Pair and Share dan media gambar. Pengamatan dilakukan
69
oleh peneliti menggunakan lembar observasi aktivitas guru dan siswa. Pada
siklus ini, peneliti mengamati apakah terdapat perubahan tingkah laku dan
prestasi belajar siswa dari siklus II. Hasil pengamatan akan dituliskan dalam
lembar catatan lapangan yang dilampirkan.
4. Refleksi
Tahap akhir dari siklus III adalah refleksi. Refleksi merupakan tahap
evaluasi terhadap perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan
yang terdapat pada tahap perencanaan dan pelaksanaan sehingga peneliti dapat
membuat perencanaan pembelajaran yang lebih baik untuk siklus berikutnya.
Berikut beberapa hal yang ditemukan peneliti ketika melakukan kegiatan
pengamatan:
a. Selama proses pembelajaran, guru telah melaksanakan kegiatan
pembelajaran dengan baik meskipun terdapat beberapa aspek yang belum
sempurna. Dari presentase yang ada menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan dan hasil pembelajaran telah memenuhi kriteria pencapaian.
b. Siswa lebih bersemangat untuk mengemukakan pendapatnya di depan kelas.
c. Siswa lebih kreatif dan percaya diri dalam mengemukakan ide atau gagasan
dengan bahasanya sendiri.
d. Kekurangan pada siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan.
e. Hasil belajar pada siklus III mengalami peningkatan.
f. Siswa yang belum tuntas diberikan tindakan lanjutan berupa remidi.
70
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus
1. Analisis Data Pra Siklus
Tahap pra siklus dilakukan sebelum peneliti melaksanakan siklus I.
Pada saat pra siklus, peneliti melakukan pengamatan. Hasil pra siklus
diambil berdasarkan pre test dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal
hasil belajar IPS kelas V di MI Imam Puro Pucangagung Kecamatan Bayan
Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2019/2020.
Hasil belajar siswa yang belum optimal disebabkan oleh beberapa
faktor. Guru masih menggunakan pembelajaran konvensional dan masih
sering menggunakan metode ceramah. Hal ini kurang sesuai dengan model-
model pembelajaran yang yang direkomendasikan di kurikulum 2013. Siswa
menjadi cepat bosan dan kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran
sehingga hasil belajarnya kurang memuaskan. Berikut ini disajikan hasil
belajar siswa pada pra siklus:
Tabel. 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
No Nama Nilai KBM Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 AM 40 75 √
2 AAR 50 75 √
3 DNS 80 75 √
71
4 FZA 80 75 √
5 FZH 70 75 √
6 KF 70 75 √
7 MK 50 75 √
8 MHM 80 75 √
9 MKM 70 75 √
10 MLH 60 75 √
11 NAK 70 75 √
12 UH 70 75 √
13 WY 60 75 √
14 ZR 40 75 √
Jumlah 890
Rata-rata 63,57
Nilai rata-rata kelas:
= ∑ X
∑ N
= 890
14
= 83,57
Presentase ketuntasan hasil belajar:
N = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%
= 3
14 x 100%
= 21,42%
72
Gambar 4.1 Diagram Presentase Hasil Belajar Siswa Pra Siklus
Pada pelaksanaan pra siklus, hasil evaluasi menunjukkan bahwa masih
banyak siswa yang belum tuntas hasil belajarnya. Hal ini dikarenakan oleh:
1. Guru masih menggunakan model pembelajaran yang konvensional
sehingga kelas cenderung didominasi oleh guru.
2. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran.
3. Siswa masih belajar secara tekstual, sehingga kemampuan menghafal lebih
dominan.
Berdasarkan tabel dan diagram di atas diketahui bahwa nilai rata-rata
tes formatif yang dicapai siswa pada pra siklus adalah 63,57. Terdapat 3 siswa
yang mencapai nilai KKM/KBM atau 21,42%. Sedangkan 11 siswa belum
mencapai nilai KKM/KBM atau 78,87%. Hasil belajar pada tahap pra siklus
secara klasikal belum berhasil dikarenakan siswa yang memperoleh nilai ≥75
hanya 21,42% dari ketuntasan klasikal sebesar ≥85%.
Tidak Tuntas Tuntas
21,42%
78,87%
73
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tersebut, maka peneliti perlu
mengadakan langkah perbaikan melalui pembelajaran di siklus I. Bentuk
perbaikan pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dengan menerapkan model
pembelajaran Think Pair and Share dan media gambar yang telah dimodifikasi
berupa Kantong Doraemon.
2. Deskripsi Siklus I
a. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran siklus I dilaksanakan pada hari Kamis, 9 Maret 2020
di kelas V MI Imam Puro Pucangagung Kecamatan Bayan, Kabupaten
Purworejo dengan jumlah 14 siswa. Pembelajaran dilaksanakan selama 70
menit (2x35 menit). Materi yang diajarkan pada siklus I adalah, “Interaksi
Manusia dengan Lingkungan Alam”. Pembelajaran dilaksanakan
menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share dan media
gambar. Berikut disajikan hasil pengamatan terhadap guru dan siswa
selama proses pembelajaran siklus I berlangsung:
Tabel. 4.2 Lembar Observasi Guru Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberi motivasi siswa √
3 Memberikan apersepsi √
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5 Memberikan acuan bahan pembelajaran yang akan dipelajari √
74
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara √
7 Kemampuan mengendalikan kelas √
8 Antusiasme dalam penampilan √
9
Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Think Pair And Share dan
media gambar
√
10 Memberikan perhatian yang sama pada setiap kelompok √
Penguasaan materi pembelajaran
11 Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
√
12 Kejelasan dalam menjelaskan materi √
13 Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi √
Kegiatan Belajar Mengajar
14 Penyajian materi ajar sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan
√
15 Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan belajar √
16 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar √
17 Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu yang telah
disediakan
√
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan
√
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21 Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
√
22 Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak Lanjut
23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun
kelompok
√
24 Menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya √
25 Memberikan motivasi untuk terus belajar √
Total 62
Kategori Kurang
75
Rumus Nilai Pelaksanaan Pembelajaran:
Skor yang diperoleh: 62
Kategori Nilai Pelaksanaan Pembelajaran:
≤ 70 : Kurang
71 – 80 : Cukup
81 – 90 : Baik
91 – 100 : Sangat Baik
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa
aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran di siklus I memperoleh skor 62
dengan kategori kurang. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah
pembelajaran menggunakan model pembelajaran Think Pair and Share dan
media gambar dengan baik. Beberapa aspek yang harus ditingkatkan di
antaranya:
1) Pemberian motivasi belajar kepada siswa.
2) Kemampuan mengendalikan kelas.
3) Kejelasan dalam menjelaskan materi.
4) Pemberian contoh-contoh konkrit dari materi yang sedang diajarkan.
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100
Nilai = 62
100 × 100
= 62
76
Tabel. 4.3 Lembar Observasi Siswa Siklus I
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1 Merespon apersepsi yang diberikan guru √
2 Mengetahui tujuan pembelajaran √
3 Memperhatikan penjelasan guru √
4 Memahami petunjuk guru tentang langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran
√
5 Antusias terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung √
6 Keaktivan dalam diskusi kelompok √
7 Keberanian dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas
√
8 Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum
diketahui
√
9 Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
disampaikan
√
10 Terciptanya susana yang kondusif di kelas √
Total 20
Kategori Kurang
Rumus Nilai Pelaksanaan Pembelajaran:
Skor yang diperoleh: 20
Kategori Nilai Pelaksanaan Pembelajaran:
≤ 70 : Kurang
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100
Nilai = 20
40 × 100
= 50
77
71 – 80 : Cukup
81 – 90 : Baik
91 – 100 : Sangat Baik
Berdasarkan hasil observasi tabel 4.3 menunjukkan bahwa kegiatan
pembelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran Think Pair and
Share dan media gambar, siswa memperoleh nilai 50 dengan kategori
kurang. Berikut beberapa aspek yang harus ditingkatkan:
1) Siswa kurang memperhatikan penjelasan guru.
2) Siswa kurang antusias terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung.
3) Siswa kurang aktif dalam diskusi kelompok.
4) Siswa kurang berani dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas.
5) Siswa tidak bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum diketahui.
6) Siswa belum bisa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
disampaikan.
7) Suasana kelas kurang kondusif.
b. Hasil Belajar Siswa
Untuk memperoleh data hasil belajar, peneliti menggunakan teknik
tes, yaitu ulangan harian. Peneliti menggunakan nilai KKM sebagai
indikator untuk menentukan tuntas atau tidaknya nilai hasil belajar siswa.
Berikut adalah rekapitulasi hasil belajar aspek kognitif di siklus I:
78
Tabel. 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus I
No Nama Nilai KBM Ketuntasan
Tuntas Tidak Tuntas
1 AM 70 75 √
2 AAR 70 75 √
3 DNS 90 75 √
4 FZA 80 75 √
5 FZH 90 75 √
6 KF 70 75 √
7 MK 100 75 √
8 MHM 100 75 √
9 MKM 60 75 √
10 MLH 70 75 √
11 NAK 90 75 √
12 UH 80 75 √
13 WY 30 75 √
14 ZR 60 75 √
Jumlah 1.060
Rata-rata 75,71
Nilai rata-rata kelas:
= ∑ X
∑ N
= 1.060
14
= 75,71
Presentase ketuntasan hasil belajar:
N = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%
79
= 7
14 x 100%
= 50%
Gambar 4.2 Diagram Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus I
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan
hasil belajar pada siklus I jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
diperoleh pada pra siklus. Nilai rata-rata siswa pada siklus I mencapai 75,71.
Selain itu, terdapat 7 siswa (50%) yang telah mencapai nilai KKM/KBM dan
7 siswa (50%) yang belum mencapai KKM/KBM. Secara klasikal, hasil
belajar siswa pada siklus I belum berhasil karena presentase siswa yang
memperoleh nilai ≥75 hanya sebesar 50% dari ketuntasan klasikal yang telah
ditetapkan oleh peneliti yaitu sebesar ≥85%. Sehingga harus dilaksanakan
Tidak Tuntas Tuntas
50% 50%
80
perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu siklus II pada selang waktu yang
telah ditetapkan.
3. Deskripsi Siklus II
a. Pelaksanaan Pembelajaran
Pembelajaran siklus II dilaksanakan pada hari Kamis, 11 Maret
2020 di kelas V MI Imam Puro Pucangagung Kecamatan Bayan,
Kabupaten Purworejo dengan jumlah 14 siswa. Pembelajaran dilaksanakan
selama 70 menit (2x35 menit). Materi yang diajarkan pada siklus II adalah,
“Pengaruh Negatif Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam”. Berikut
disajikan hasil pengamatan terhadap guru dan siswa selama proses
pembelajaran siklus II berlangsung:
Tabel. 4.5 Lembar Observasi Guru Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberi motivasi siswa √
3 Memberikan apersepsi √
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5 Memberikan acuan bahan pembelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara √
7 Kemampuan mengendalikan kelas √
8 Antusiasme dalam penampilan √
9
Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Think Pair And Share
dan media gambar
√
81
10 Memberikan perhatian yang sama pada setiap kelompok √
Penguasaan materi pembelajaran
11 Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang direncanakan dalam RPP
√
12 Kejelasan dalam menjelaskan materi √
13 Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi √
Kegiatan Belajar Mengajar
14 Penyajian materi ajar sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan
√
15 Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan belajar √
16 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar √
17 Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu yang telah
disediakan
√
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan
√
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21 Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
√
22 Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak Lanjut
23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok
√
24 Menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya √
25 Memberikan motivasi untuk terus belajar √
Total 81
Kategori Baik
Rumus Nilai Pelaksanaan Pembelajaran:
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100
82
Skor yang diperoleh: 81
Kategori Nilai Pelaksanaan Pembelajaran:
≤ 70 : Kurang
71 – 80 : Cukup
81 – 90 : Baik
91 – 100 : Sangat Baik
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa
aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran di siklus II memperoleh skor 81
dengan kategori baik. Guru menjelaskan materi secara jelas disertai dengan
pemberian contoh-contoh dari materi yang disampaikan. Adapun aspek yang
harus ditingkatkan yaitu pada pemberian motivasi belajar kepada siswa dan
kemampuan mengendalikan kelas.
Tabel. 4.6 Lembar Observasi Siswa Siklus II
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1 Merespon apersepsi yang diberikan guru √
2 Mengetahui tujuan pembelajaran √
3 Memperhatikan penjelasan guru √
4 Memahami petunjuk guru tentang langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran
√
5 Antusias terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung √
6 Keaktivan dalam diskusi kelompok √
Nilai = 81
100 × 100
= 81
83
7 Keberanian dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas
√
8 Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum
diketahui
√
9 Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
disampaikan
√
10 Terciptanya susana yang kondusif di kelas √
Total 32
Kategori Kurang
Rumus Nilai Pelaksanaan Pembelajaran:
Skor yang diperoleh: 32
Kategori Nilai Pelaksanaan Pembelajaran:
≤ 70 : Kurang
71 – 80 : Cukup
81 – 90 : Baik
91 – 100 : Sangat Baik
Berdasarkan hasil observasi tabel 4.6 menunjukkan bahwa kegiatan
pembelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran Think Pair and
Share dan media gambar, siswa memperoleh nilai 80 dengan kategori
cukup. Selama proses pembelajaran di siklus II, siswa terlihat masih kurang
percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya di depan kelas. Namun di
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100
Nilai = 32
40 × 100
= 80
84
samping itu, beberapa siswa mulai menggunakan bahasanya sendiri untuk
mengungkapkan ide atau gagasannya di depan kelas. Adapun beberapa
aspek yang harus ditingkatkan yaitu keaktivan siswa dalam proses
pembelajaran seperti keaktivan dalam diskusi kelompok, mengajukan
pertanyaan kepada guru mengenai materi yang belum dipahami, serta
keberanian siswa dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas.
b. Hasil Belajar Siswa
Untuk memperoleh data hasil belajar, peneliti menggunakan teknik
tes, yaitu ulangan harian. Peneliti menggunakan nilai KKM sebagai
indikator untuk menentukan tuntas atau tidaknya nilai hasil belajar siswa.
Berikut adalah rekapitulasi hasil belajar aspek kognitif di siklus II:
Tabel. 4.7 Hasil Belajar Siswa Siklus II
No Nama Nilai KBM Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 AM 75 75 √
2 AAR 75 75 √
3 DNS 80 75 √
4 FZA 90 75 √
5 FZH 95 75 √
6 KF 80 75 √
7 MK 100 75 √
8 MHM 90 75 √
9 MKM 65 75 √
10 MLH 70 75 √
11 NAK 90 75 √
12 UH 85 75 √
13 WY 70 75 √
85
14 ZR 70 75 √
Jumlah 1.135
Rata-rata 81,07
Nilai rata-rata kelas:
= ∑ X
∑ N
= 1.135
14
= 81,07
Presentase ketuntasan hasil belajar:
N = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%
= 10
14 x 100%
= 71,42%
86
Gambar 4.3 Diagram Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus II
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan
hasil belajar pada siklus II jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang
diperoleh pada siklus I. Nilai rata-rata siswa pada siklus II mencapai 81,07.
Selain itu, terdapat 10 siswa (71,42%) yang telah mencapai nilai KKM/KBM
dan 4 siswa (28,57%) yang belum mencapai KKM/KBM. Secara klasikal,
hasil belajar siswa pada siklus II belum berhasil karena presentase siswa
yang memperoleh nilai ≥75 hanya sebesar 71,42% dari ketuntasan klasikal
yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu sebesar ≥85%. Sehingga harus
dilaksanakan perbaikan pada siklus selanjutnya yaitu siklus III pada selang
waktu yang telah ditetapkan.
4. Deskripsi Siklus III
a. Pelaksanaan Pembelajaran
Tidak Tuntas Tuntas
71,42%
28,57%
87
Pembelajaran siklus III dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Maret
2020 di kelas V MI Imam Puro Pucangagung Kecamatan Bayan,
Kabupaten Purworejo dengan jumlah 14 siswa. Pembelajaran dilaksanakan
selama 70 menit (2x35 menit). Materi yang diajarkan pada siklus II adalah,
“Pengaruh Interaksi terhadap Pembangunan Sosial, Budaya, dan Ekonomi
Masyarakat Indonesia”. Berikut disajikan hasil pengamatan terhadap guru
dan siswa selama proses pembelajaran siklus III berlangsung:
Tabel. 4.8 Lembar Observasi Guru Siklus III
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberi motivasi siswa √
3 Memberikan apersepsi √
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5 Memberikan acuan bahan pembelajaran yang akan
dipelajari
√
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara √
7 Kemampuan mengendalikan kelas √
8 Antusiasme dalam penampilan √
9 Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Think Pair And Share
dan media gambar
√
10 Memberikan perhatian yang sama pada setiap kelompok √
Penguasaan materi pembelajaran
11 Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah
yang direncanakan dalam RPP
√
12 Kejelasan dalam menjelaskan materi √
13 Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi √
Kegiatan belajar mengajar
88
Rumus Nilai Pelaksanaan Pembelajaran:
Skor yang diperoleh: 91
Kategori Nilai Pelaksanaan Pembelajaran:
14 Penyajian materi ajar sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan
√
15 Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan belajar √
16 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar √
17 Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu yang telah
disediakan
√
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan
√
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21 Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
√
22 Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak Lanjut
23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu
maupun kelompok
√
24 Menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya √
25 Memberikan motivasi untuk terus belajar √
Total 91
Kategori Sangat Baik
Nilai = 91
100 × 100
= 91
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100
89
≤ 70 : Kurang
71 – 80 : Cukup
81 – 90 : Baik
91 – 100 : Sangat Baik
Berdasarkan hasil pengamatan pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa
aktivitas guru pada kegiatan pembelajaran di siklus III memperoleh skor 91
dengan kategori sangat baik. Selama proses pembelajaran, guru telah
melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik meskipun terdapat
beberapa aspek yang belum sempurna. Dari perhitungan nilai pelaksanaan
yang ada menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dan hasil pembelajaran
telah memenuhi kriteria pencapaian.
Tabel. 4.9 Lembar Observasi Siswa Siklus III
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1 Merespon apersepsi yang diberikan guru √
2 Mengetahui tujuan pembelajaran √
3 Memperhatikan penjelasan guru √
4 Memahami petunjuk guru tentang langkah-langkah
pelaksanaan pembelajaran
√
5 Antusias terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung √
6 Keaktivan dalam diskusi kelompok √
7 Keberanian dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan
kelas
√
8 Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum
diketahui
√
9 Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
disampaikan
√
10 Terciptanya susana yang kondusif di kelas √
Total 37
90
Kategori Sangat Baik
Rumus Nilai Pelaksanaan Pembelajaran:
Skor yang diperoleh: 37
Kategori Nilai Pelaksanaan Pembelajaran:
≤ 70 : Kurang
71 – 80 : Cukup
81 – 90 : Baik
91 – 100 : Sangat Baik
Berdasarkan hasil observasi tabel 4.9 menunjukkan bahwa kegiatan
pembelajaran IPS melalui penerapan model pembelajaran Think Pair and
Share dan media gambar, siswa memperoleh nilai 91 dengan kategori sangat
baik. Siswa lebih bersemangat untuk mengemukakan pendapatnya di depan
kelas, lebih kreatif dan percaya diri dalam mengemukakan ide atau gagasan
dengan bahasanya sendiri.
b. Hasil Belajar Siswa
Untuk memperoleh data hasil belajar, peneliti menggunakan teknik
tes, yaitu ulangan harian. Peneliti menggunakan nilai KKM sebagai
Nilai = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100
Nilai = 37
40 × 100
= 92,5
91
indikator untuk menentukan tuntas atau tidaknya nilai hasil belajar siswa.
Berikut adalah rekapitulasi hasil belajar aspek kognitif di siklus III:
Tabel. 4.10 Hasil Belajar Siswa Siklus III
No Nama Nilai KBM Ketuntasan
Tuntas Tidak
Tuntas
1 AM 75 75 √
2 AAR 90 75 √
3 DNS 90 75 √
4 FZA 100 75 √
5 FZH 90 75 √
6 KF 90 75 √
7 MK 90 75 √
8 MHM 90 75 √
9 MKM 75 75 √
10 MLH 80 75 √
11 NAK 90 75 √
12 UH 90 75 √
13 WY 75 75 √
14 ZR 65 75 √
Jumlah 1.190
Rata-rata 85
Nilai rata-rata kelas:
= ∑ X
∑ N
= 1.190
14
= 85
Presentase ketuntasan hasil belajar:
92
N = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 x 100%
= 13
14 x 100%
= 92,85%
Gambar 4.4 Diagram Presentase Hasil Belajar Siswa Siklus III
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan
hasil belajar pada siklus III jika dibandingkan dengan hasil belajar siswa
yang diperoleh pada siklus II. Nilai rata-rata siswa pada siklus III mencapai
85. Selain itu, terdapat 13 siswa (92,85%) yang telah mencapai nilai
KKM/KBM dan 1 siswa (7,14%) yang belum mencapai KKM/KBM. Secara
klasikal, hasil belajar siswa pada siklus III dapat dikatakan berhasil karena
presentase siswa yang memperoleh nilai ≥75 mencapai 92,85% dari
ketuntasan klasikal yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu sebesar ≥85%.
Sehingga pembelajaran pada siklus III dianggap berhasil dan penelitian
Tidak Tuntas Tuntas
92,85%
93
dihentikan di siklus III. Adapun siswa yang belum tuntas diberikan evaluasi
lanjutan berupa latihan-latihan atau remidial sehingga diharapkan semua
siswa dapat tuntas dalam belajar.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Proses Penelitian telah dilaksanakan dalam tiga siklus. Dari hasil
analisis data menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar siswa
khususnya pada aspek kognitif. Pembelajaran IPS pada materi Interaksi
Manusia dengan Lingkungannya menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Think Pair and Share dan media gambar memiliki pengaruh terhadap
peningkatan hasil belajar siswa. Hasil penelitian dapat dilihat pada tabel
rekapitulasi hasil belajar siswa pada pra-siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III
berikut ini:
Tabel. 4.11 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Per Siklus
No Nama Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III
1 AM 40 70 75 75
2 AAR 50 70 75 90
3 DNS 80 90 80 90
4 FZA 80 80 90 100
5 FZH 70 90 95 90
6 KF 70 70 80 90
7 MK 50 100 100 90
94
8 MHM 80 100 90 90
9 MKM 70 60 65 75
10 MLH 60 70 70 80
11 NAK 70 90 90 90
12 UH 70 80 85 90
13 WY 60 30 70 75
14 ZR 40 60 70 65
Jumlah 890 1.060 1.135 1.190
Rata-rata 63,57 75,71 81,07 85
Tabel. 4.12 Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Per Siklus
No Nama Jumlah Nilai Rata-rata Jumlah Siswa
Tuntas Tidak Tuntas
1 Pra siklus 890 63,57 3 11
2 Siklus I 1.060 75,71 7 7
3 Siklus II 1.135 81,07 10 4
4 Siklus III 1.190 85 13 1
Berdasarkan data pada kedua tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukannya Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan pada
setiap siklus merupakan bukti keberhasilan penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe Think Pair and Share dan media gambar pada proses
pembelajaran IPS pada materi Interaksi Manusia dengan Lingkungannya.
Data yang diperoleh dari hasil belajar siswa sebelum dilaksanakannya
tindakan yaitu pada tahap pra siklus menunjukkan bahwa terdapat 3 siswa
(21,42%) yang tuntas belajar dan 11 siswa (78,87%) yang tidak tuntas belajar.
95
Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa pada pra
siklus belum memenuhi indikator keberhasilan secara klasikal. Sehingga
peneliti melakukan penelitian pada siklus I dengan materi dan waktu yang
berbeda.
Berdasarkan data hasil belajar pada siklus I menunjukkan bahwa
terdapat 7 siswa (50%) yang tuntas dan 7 siswa (50%) yang belum tuntas. Hasil
belajar di siklus I menunjukkan bahwa hasil tersebut belum memenuhi kriteria
ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu ≥85% sehingga peneliti melakukan
penelitian lanjutan pada siklus II dengan materi dan waktu yang berbeda.
Hasil belajar pada siklus II menunjukkan bahwa terdapat 10 siswa yang
tuntas (71,42%) dan 4 siswa (28,57%) yang belum tuntas dengan nilai rata-rata
75,71. Hasil belajar di siklus II menunjukkan bahwa hasil tersebut belum
memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu ≥85% sehingga
peneliti melakukan penelitian lanjutan pada siklus III dengan materi dan waktu
yang berbeda.
Sedangkan hasil belajar pada siklus III menunjukkan bahwa terdapat 13
siswa yang tuntas (92,85%) dan 1 siswa (7,14%) yang belum tuntas dengan nilai
rata-rata 85. Hasil belajar di siklus III menunjukkan bahwa hasil tersebut telah
memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu ≥85% sehingga
penelitian dihentikan dan siswa yang belum tuntas diberikan tindakan lanjutan
berupa latihan-latihan atau remidi sehingga diharapkan semua siswa dapat
tuntas dalam belajar.
96
Gambar 4.6 Diagram Presentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Gambar 4.6 menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar
siswa dari siklus ke siklus. Berdasarkan data hasil belajar siswa pada pra siklus
diperoleh nilai rata-rata 63,57 dengan dengan jumlah siswa yang tuntas adalah
3 siswa (21,42%). Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 75,71 dengan jumlah
siswa yang tuntas adalah 7 siswa (50%). Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata
81,07 dengan jumlah siswa yang tuntas adalah 10 siswa (71,42%). Sedangkan
pada siklus III diperoleh nilai rata-rat 85 dengan jumlah siswa yang tuntas
adalah 13 siswa (92,85%). Hasil belajar di siklus III menunjukkan bahwa hasil
tersebut telah memenuhi kriteria ketuntasan klasikal yang ditetapkan yaitu
≥85% sehingga penelitian dihentikan di siklus III.
Jadi, berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan dari siklus I hingga
siklus III dapat diketahui bahwa siswa yang semula hasil belajarnya relatif
Pra siklus Siklus I Siklus II Siklus III
Tidak Tuntas 78.87% 50% 28.57% 7.14%
Tuntas 21.42% 50% 71.42% 92.85%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Tuntas Tidak Tuntas
97
rendah cenderung naik perlahan hingga dapat memenuhi ketuntasan klasikal
yang ditetapkan. Selain itu, kegiatan dan aktivitas siswa selama mengikuti
pembelajaran juga meningkat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa setelah
diterapkannya model pembelajaran Think Pair and Share dan media gambar
pada pembelajaran IPS materi Interaksi Manusia dengan Lingkungannya, hasil
belajar siswa mengalami peningkatan dari pra siklus sampai siklus III.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Muhammad Faizal Dzikri yang menerapkan model pembelajaran Think Pair
and Share dan media gambar untuk meningkatkan hasil belajar IPS terhadap 27
siswa kelas V di SD Negeri Klepu 01 Kabupaten Semarang. Hasil penelitian
menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar pada ranah kognitif. Pada pra
siklus, terdapat 12 siswa (44,45%) yang tuntas belajarnya. Setelah
diterapkannya model pembelajaran Think Pair and Share dan media gambar,
hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Pada siklus I, terdapat 15 siswa
(56%) yang tuntas belajarnya. Pada siklus II terdapat 25 siswa (92,59%) yang
tuntas belajarnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
siswa setelah diberikan tindakan dengan model pembelajaran Think Pair and
Share dan media gambar pada pembelajaran IPS dapat meningkat dan tuntas.
98
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar IPS (Tema 6) Materi Interaksi Manusia terhadap
Lingkungannya melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair and
Share dengan Media Gambar pada Siswa Kelas V MI Imam Puro Pucangagung,
Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran 2019/2020 dapat
disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa khususnya pada aspek kognitif
pada pra siklus, siklus I, siklus II, dan siklus III dengan total julmah siswa kelas V
MI Imam Puro Pucangagung sebanyak 14 siswa dan dengan KKM yang ditetapkan
untuk mata pelajaran IPS yaitu 75 adalah sebagai berikut, pada kegiatan pra siklus,
jumlah siswa yang tuntas adalah 3 siswa (21,42%), sedangkan siswa yang belum
tuntas sebanyak 11 siswa (78,87%) dengan nilai rata-rata 63,57. Pada siklus I, hasil
belajar siswa mengalami peningkatan dengan jumlah siswa yang tuntas adalah 7
siswa (50%) dan siswa yang belum tuntas sebanyak 7 siswa (50%) dengan nilai
rata-rata 75,71. Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas adalah 10 siswa (71,42%)
dan siswa yang belum tuntas sebanyak 4 siswa (28,57%) dengan nilai rata-rata
81,07. Pada siklus III, hasil belajar siswa kembali mengalami peningkatan dengan
jumlah siswa yang tuntas adalah 13 siswa (92,85%) dan 1 siswa (7,14%) yang
belum tuntas. Adapun nilai rata-rata kelas pada siklus III adalah 85. Sehingga
99
penggunaan model pembelajaran Think Pair and Share dan media gambar dapat
meningkatkan target pencapaian KKM mata pelajaran IPS materi “Interaksi
Manusia terhadap Lingkungannya” pada siswa kelas V MI Imam Puro
Pucangagung, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo Tahun Pelajaran
2019/2020. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian ketuntasan minimal dari 14 siswa
dengan jumlah 13 siswa (92,85) mencapai KKM dengan nilai rata-rata 85. Maka
PTK ini dinyatakan berhasil (92,85% ≥ 85%).
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan, maka peneliti
mengajukan saran sebagai berikut:
1. Siswa
a. Memperhatikan penjelasan guru.
b. Lebih percaya diri untuk mengungkapkan pendapatnya di depan kelas.
c. Bertanya kepada guru jika terdapat materi yang belum dipahami.
2. Guru
a. Menggunakan media pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan materi
yang akan disampaikan.
b. Memberikan ice breaking sebelum memulai pembelajaran sehingga
perhatian siswa terfokus pada guru.
100
c. Penyampaian materi dilakukan secara perlahan, diulang-ulang, sesekali
memberikan contoh konkrit, dan memberikan pertanyaan sehingga siswa
lebih mudah memahami materi yang disampaikan.
d. Memberikan stimulus kepada siswa supaya siswa lebih percaya diri untuk
menggungkapkan pendapatnya di depan kelas.
3. Sekolah
Pihak sekolah hendaknya memberikan pembinaan tentang peningkatan
kreativitas guru dalam mengajar, sehingga proses pembelajaran tidak terkesan
monoton.
101
DAFTAR PUSTAKA
Al Tabany, Trianto Ibnu Badar. 2017. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif,
Progresif, dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada
Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/KTI). Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Djamarah, Saiful Bahri dan Aswan Zain. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Fathurrohman, Muhammad. 2017. Belajar dan Pembelajaran Modern: Konsep Dasar,
Inovasi, dan Teori Pembelajaran. Yogyakarta: Garudhawaca
Fitrah, Muh dan Luthfiyah. 2018. Metodologi Penelitian: Penelitian Kualitatif,
Tindakan Kelas, & Studi Kasus. Sukabumi: Jejak.
Hanum, Latifah. 2017. Perencanaan Pembelajaran. Banda Aceh: Syiah Kuala
University Press.
Husain, Ahmad. 2019. Ketahanan Dasar Lingkungan. Makassar: Sah Media.
Jihad, Asep, dkk. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.
Kristanto, Vigih Hery. 2018. Metodologi Penelitian Pedoman Karya Tulis Ilmiah
(KTI). Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Kurniawan, Nurhafit. 2017. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yogyakarta:
Deepublish Publisher.
Khon, Abdul Majid. 2014. Hadis Tarbawi. Jakarta: Kencana Prenadamedia.
102
Longman, Addison Wesley. 2010. Kerangka Dasar untuk Pembelajaran, Pengajaran
Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom (diterjemahman: Agung
Prihantoro). Yogyakarta: Pustaka Belajar
Matondang, Zulkifli, Ely Djulia, & Janner Simarmata. 2019. Evaluasi Hasil Belajar.
Medan: Yayasan Kita Menulis.
Mawardi, Pitalis. 2020. Penelitian Tidakan Kelas, Penelitian Tindakan Sekolah, dan
Best Practice. Pasuruan: Qiara Media.
Mudikawati, Meiti, Melli Meisawati, dan Ari Nurdiana. 2018. Super Complete SD/MI
4, 5, 6. Depok: Magenta Media.
Nai, Firmina Angela. 2017. Teori Belajar dan Pembelajaran Implementasinya dalam
Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP, SMA, dan SMA. Yogyakarta:
Deepublish Publisher.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Purwanto, Ngalim. 2011. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Riyana, Cepi. 2012. Media Pembelajaran. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan
Islam, Kementrian Agama RI.
Rusman. 2016. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
Sardjiyo, dkk. 2009. Pendidikan IPS di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.
Setiawan, David Firna. 2018. Prosedur Evaluasi Dalam Pembelajaran. Yogyakarta:
Deepublish
Sinar. 2018. Metode Active Learning – Upaya Peningkatan Keaktivan dan Hasil
Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish.
Siska, Yulia. 2016a. Konsep Dasar IPS untuk SD/MI. Yogyakarta: Garudhawaca.
103
__________ 2016b. Pembelajaran IPS di SD/MI.. Yogyakarta: Garudhawaca.
Subana, M dan Sunarti. 2011. Straregi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung:
Pustaka Setia.
Sudjana, Nana. 2012. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar. Jakarta:
Prenada Media Group.
Suyadi. 2010. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.
Suyono dan Harianto. 2014. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Trianto. 2013. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sutrisno, Tri. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share
dengan Media Visual dalam Peningkatan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas
III SD Negeri 7 Kutosari Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi tidak diterbitkan.
Surakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Sebelas Maret.
Wulandari, Suci. 2016. Penerapan Model Pembelajaran Think Pair Share untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Mata Pelajaran IPS SD 2 Bakalan
Krapyak. Skripsi tidak diterbitkan. Kudus: Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muria Kudus.
104
Dzikri, Muhammad Faizal. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Think Pair and Share
dengan Menggunakan Media Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS.
Jurnal Mitra Pendidikan, Edisi Agustus Vol. 1 No. 6 (Online), (https://e-
jurnalmitrapendidikan.com/index.php/e-jmp/article/download/143/68/ diakses
29 Februari 2020)
Kusuma, Ni Made Dani, Anak Agung Gede Agung, Desak Putu Parmiti. 2017.
Pengaruh Model Pembelajaran Think Pair Share berbantuan Media Gambar
terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V. e-Journal PGSD Universitas
Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD, Vol. 5 No. 2 (Online),
(https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/download/10792/68
94 diakses 23 April 2020)
Ariesta, Freddy Widya. 2018. Karakteristik IPS di Sekolah Dasar.
(https://www.pgsd.binus.ac.id/2018/01/08/karakteristik-ips-di-sekolah-dasar/ ,
diakses 1 Mei 2020)
PKLK GTK Kemendikbud. 2018. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal
(https://pklk.gtk.kemdikbud.go.id/webpage/show_pdf_article/artikel/2e01e174
67891f7c933dbaa00e1459d23db3fe4f diakses 2 Mei 2020)
Sutimin. 2014. Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Menggunakan Media Gambar
Kelas IV SDN Mempawah Timur
(http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/5964/pdf diakses 1
Mei 2020)
105
106
LAMPIRAN
LAMPIRAN
107
Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I
Nama Sekolah : MI Imam Puro Pucang Agung
Kelas/ Semester : V/ II
Tema : 6. Panas dan Perpindahannya
Sub Tema : 1. Suhu dan Kalor
Pembelajaran ke- : 3
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya,
serta cinta tanah air.
3. Menunjukkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan membaca
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya,, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
108
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis, dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan
tahap perkembangannya.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
IPS
3.2 Menganalisis bentuk-bentuk interaksi
manusia dengan lingkungan dan
pengaruhnya terhadap pembangunan
sosial, budaya, dan ekonomi
masyarakat Indonesia.
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang
interaksi manusia dengan lingkungan
dan pengaruhnya terhadap
pembangunan sosial, budaya, dan
ekonomi masyarakat Indonesia.
3.2.1 Menjelaskan pengertian
lingkungan alam.
3.2.2 Menyebutkan bentuk-bentuk
interaksi manusia dengan
lingkungan alam.
4.2.1 Mempresentasikan hasil
analisis tentang bentuk dan
hasil interaksi manusia
dengan lingkungannya.
,,
109
C. Tujuan
1. Setelah membaca teks “Manusia dengan Lingkungan Alam”, siswa mampu
menjelaskan pengertian lingkungan alam dengan tepat.
2. Setelah membaca teks “Manusia dengan Lingkungan Alam", siswa dapat
menyebutkan bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungannya dengan
benar.
3. Setelah mengamati gambar dan berdiskusi, siswa mampu menyajikan hasil
analisis tentang bentuk dan hasil interaksi manusia dengan lingkungannya
dengan tepat.
D. Materi
Semua makhluk hidup yang ada di bumi melakukan hubungan dengan
sesama makhluk hidup maupun lingkungannya. Hal ini disebut interaksi.
Lingkungan alam terdiri atas benda hidup dan tak hidup. Benda hidup di antaranya
yaitu tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan benda tak hidup di anataranya
yaitu tanah, air, udara, suhu, sinar matahari, dsb. Lingkungan alam merupakan
sumber penghidupan bagi makhluk hidup, karena alam menyediakan semua
kebutuhan makhluk hidup.
Benda hidup dan benda tak hidup saling mempengaruhi antara satu dengan
yang lainnya. Benda tak hidup dapat mempengaruhi benda hidup. Salah satu
bentuk hubungan antara benda tak hidup dan benda hidup adalah jenis tanah, suhu,
dan curah hujan di suatu tempat dapat mempengaruhi jenis tanaman yang tumbuh
serta hewan yang berkembang di sana.
110
Benda hidup juga dapat mempengaruhi benda tak hidup. Contohnya yaitu
daerah yang masih banyak tumbuhannya cenderung memiliki udara yang sejuk,
tanah yang baik, dan air yang melimpah. Hal ini terjadi karena tanaman membantu
tanah untuk menahan air dan menyimpannya di dalam tanah. Hubungan antara
manusia dan lingkungan alam dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
1. Hubungan yang membuat manusia harus menyesuaikan diri dengan alam.
Contoh:
a. Manusia hidup dekat dengan sumber makanan dan sumber air.
b. Para petani yang menyesuaikan waktu tanam dengan musim penghujan.
c. Para nelayan yang menyesuaikan waktu berlayar dengan keadaan cuaca.
2. Hubungan yang membuat manusia dapat memanfaatkan alam di sekitarnya
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan
dan teknologi.
Contoh:
a. Manusia membuat panel surya sebagai pembangkit listrik.
b. Manusia membuat waduk sebagai persediaan air di musim kemarau.
c. Manusia mengebor minyak bumi dengan alat canggih untuk mendapatkan
bahan bakar.
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
111
4. Penugasan
5. Demonstrasi
F. Media dan Alat
1. Media:
a. Kantong Doraemon
G. Sumber Belajar
1. Buku Guru Kelas V Tema 6: Indonesia. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2017. Persatuan dalam Perbedaan/ Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Hlm. 23-30.
2. Buku Siswa Kelas V Tema 6: Indonesia. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2017. Persatuan dalam Perbedaan/ Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Hlm. 23-37.
3. Husain, Ahmad. 2019. Ketahanan Dasar Lingkungan. Makassar: Sah Media.
Hlm. 65-66.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam pembuka dan meminta
semua siswa berdoa (dipimpin ketua kelas).
10 menit
112
Guru menanyakan kabar siswa, melakukan
presensi, dan mengondisikan kelas.
Guru menyampaiakan pembelajaran yang akan
dibahas yaitu “Interaksi Manusia dengan
Lingkungan Alam”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti Guru meminta siswa untuk membaca teks
“Manusia dengan Lingkungan Alam” secara
bergantian.
50 menit
113
Guru memotivasi siswa untuk menggali
informasi dari teks bacaan “Manusia dengan
Lingkungan Alam”.
Guru memberikan penguatan materi dari
informasi yang telah diperoleh siswa.
Guru menjelaskan langkah-langkah
pembelajaran dengan “Kantong Doraemon”.
Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke
depan kelas untuk mengambil gambar di dalam
“Kantong Doraemon” berdasarkan nomor
undian.
Guru meminta siswa untuk menunjukkan
gambar tersebut di depan kelas.
114
Guru meminta kepada setiap siswa untuk
berpikir mengenai gambar tersebut selama 3
menit.
Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan
teman sebelahnya dan mengutarakan hasil
pemikiran masing-masing selama 5 menit.
Guru memimpin pleno diskusi kecil dan
meminta setiap kelompok untuk
mengemukakan hasil diskusinya.
Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok
permasalahan dan menambah materi yang
belum diungkapkan oleh siswa.
Guru memberikan reward kepada siswa yang
berani memaparkan hasil diskusinya di depan
kelas.
Penutup Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
Guru memberikan lembar soal kepada setiap
siswa dan siswa diminta untuk mengerjakan.
Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi
dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan
10 menit
115
peserta didik dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk
perbaikan langkah selanjutnya.
Guru mengingatkan siswa untuk
mempersiapkan materi pembelajaran
pertemuan selanjutnya.
Guru menutup kegiatan dengan meminta ketua
kelas untuk memimpin doa.
Guru mengucapkan salam penutup dan
membubarkan siswa dengan tertib.
I. Penilaian
1. Jenis/ Teknik Penilaian
a. Penilaian Pengetahaun (Kognitif)
1) Teknik : Tes
2) Instrumen : Lembar Soal
a) Instrumen penilaian lembar soal tes
Soal:
I. Berilah tanda (x) pada jawaban yang paling benar!
1. Lingkungan alam terdiri atas...
a. Sumber daya alam
116
b. Benda mati
c. Makhluk hidup
d. Benda mati dan makhluk hidup
2. Makhluk hidup dapat mempengaruhi benda mati. Contohnya yaitu
daerah yang banyak tumbuhannya akan menyebabkan daerah tersebut
menjadi...
a. Kotor
b. Asri
c. Rusak
d. Gersang
3. Salah satu bentuk interaksi manusia dengan alam yaitu kegiatan
beternak. Hasil interaksi manusia dari kegiatan beternak salah satunya
yaitu...
a. Mudah mendapatkan sayuran
b. Mudah mendapatkan ikan
c. Mudah mendapatkan daging
d. Mudah mendapatkan mentega
4. Contoh bentuk interaksi antara petani dengan alam yaitu petani harus
menyesuaikan waktu tanam dengan...
a. Musim pengujan
b. Musim panas
c. Musim panen
117
d. Musim pancaroba
5. Manusia harus dapat memanfaatkan alam untuk memenuhi
kebutuhannya dengan menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi
misalnya dengan membuat waduk. Waduk berfungsi untuk...
a. Tempat pemandian
b. Tempat pemancingan
c. Sarana transportasi
d. Irigasi
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Para nelayan harus memperhatikan . . . . . . . sebelum pergi berlayar.
2. Daerah dengan curah hujan yang cukup baik akan mengakibatkan
daerah tersebut menjadi . . . .
3. Hasil interaksi manusia dari kegiatan bercocok tanam adalah. . . . .
4. Hasil interaksi jika kita melakukan penghijauan yaitu. . . . .
5. Untuk menanggulangi adanya kemarau panjang, para ilmuwan
berupaya untuk menciptakan. . . . .
118
Kunci Jawaban
I.
1. d
2.b
3. c
4. a
5. d
II.
1. Cuaca
2. Subur
3. Mendapatkan sayuran atau bahan makanan pokok
4. Lingkungan menjadi sejuk
5. Hujan buatan
119
120
Lampiran 2
Lembar Observasi Guru Siklus I
Nama Sekolah : MI Imam Puro Pucangagung
Nama Guru : Muhammad Rifqi Fauzi, S.Pd
Hari/Tanggal : Senin, 9 Maret 2020
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam
Kelas/ Semester : V/II
Jumlah Siswa : 14
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian dengan hasil pengamatan
terhadap guru pada saat mengamati proses pembelajaran di dalam kelas.
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberi motivasi siswa √
3 Memberikan apersepsi √
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5 Memberikan acuan bahan pembelajaran yang akan dipelajari √
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara √
7 Kemampuan mengendalikan kelas √
8 Antusiasme dalam penampilan √
9
Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Think Pair And Share dan
media gambar
√
10 Memberikan perhatian yang sama pada setiap kelompok √
Penguasaan materi pembelajaran
11 Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
√
121
12 Kejelasan dalam menjelaskan materi √
13 Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi √
Kegiatan belajar mengajar
14 Penyajian materi ajar sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan
√
15 Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan belajar √
16 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar √
17 Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu yang telah
disediakan
√
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan
√
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21 Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
√
22 Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak Lanjut
23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun
kelompok
√
24 Menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya √
25 Memberikan motivasi untuk terus belajar √
Total 62
Kategori Kurang
Keterangan:
Kategori Nilai Rentang Kategori
A = 4 (Baik Sekali) ≤ 70 : Kurang
B = 3 (Baik) 71 – 80 : Cukup
C = 2 (Cukup) 81 – 90 : Baik
D = 1 (Kurang) 91 – 100 : Sangat Baik
Purworejo, 9 Maret 2020
Peneliti
Annisa Ratna Ayuputri
NIM. 23040160044
122
Lampiran 3
Lembar Observasi Siswa Siklus I
Nama Sekolah : MI Imam Puro Pucangagung
Nama Guru : Muhammad Rifqi Fauzi, S.Pd
Hari/Tanggal : Senin, 9 Maret 2020
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Interaksi Manusia dengan Lingkungan Alam
Kelas/ Semester : V/II
Jumlah Siswa : 14
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian dengan hasil pengamatan
terhadap guru pada saat mengamati proses pembelajaran di dalam kelas.
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1 Merespon apersepsi yang diberikan guru √
2 Mengetahui tujuan pembelajaran √
3 Memperhatikan penjelasan guru √
4 Memahami petunjuk guru tentang langkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran
√
5 Antusias terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung √
6 Keaktivan dalam diskusi kelompok √
7 Keberanian dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas √
8 Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum diketahui √
9 Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan √
10 Terciptanya susana yang kondusif di kelas √
Total 20
Kategori Kurang
123
Keterangan:
Kategori Nilai Rentang Kategori
A = 4 (Baik Sekali) ≤ 70 : Kurang
B = 3 (Baik) 71 – 80 : Cukup
C = 2 (Cukup) 81 – 90 : Baik
D = 1 (Kurang) 91 – 100 : Sangat Baik
Purworejo, 9 Maret 2020
Peneliti
Annisa Ratna Ayuputri
NIM. 23040160044
124
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II
Nama Sekolah : MI Imam Puro Pucang Agung
Kelas/ Semester : V/ II
Tema : 6. Panas dan Perpindahannya
Sub Tema : 1. Suhu dan Kalor
Pembelajaran ke- : 4
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya,
serta cinta tanah air.
3. Menunjukkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan membaca
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya,, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan
tempat bermain.
125
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis, dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap
perkembangannya.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
IPS
3.2 Menganalisis bentuk-bentuk
interaksi manusia dengan
lingkungan dan pengaruhnya
terhadap pembangunan sosial,
budaya, dan ekonomi
masyarakat Indonesia.
4.2 Menyajikan hasil analisis
tentang interaksi manusia
dengan lingkungan dan
pengaruhnya terhadap
pembangunan sosial, budaya,
3.2.1 Menyebutkan bentuk-bentuk negatif
interaksi antara manusia dengan
alam.
3.2.2 Menjelaskan pengaruh negatif
interaksi antara manusia dengan
alam.
4.2.1 Mempresentasikan hasil analisis
tentang usaha-usaha untuk
memperbaiki pengaruh dari negatif
interaksi antara manusia dengan
alam.
126
dan ekonomi masyarakat
Indonesia.
,,
C. Tujuan
1. Setelah membaca teks “Pengaruh Negatif Interaksi Manusia dengan
Lingkungan Alam”, siswa mampu menyebutkan bentuk-bentuk interaksi
negatif antara manusia dengan alam dengan tepat.
2. Setelah membaca teks “Pengaruh Negatif Interaksi Manusia dengan
Lingkungan Alam” dan memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat
menjelaskan akibat dari adanya interaksi negatif antara manusia dengan
alam.dengan benar.
3. Setelah mengamati gambar dan berdiskusi, siswa mampu menyajikan hasil
analisis usaha-usaha untuk memperbaiki pengaruh dari interaksi negatif antara
manusia dengan alam dengan tepat.
D. Materi
Manusia tidak dapat hidup tanpa mengandalkan lingkungan alamnya. Dari
alam manusia memperoleh banyak manfaat untuk memenuhi kebutuhannya.
Pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, merupakan bentuk interaksi
manusia dengan lingkungan alamnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Tetapi tidak semua interaksi manusia dengan alam berdampak baik bagi alam,
contohnya yaitu:
127
1. Perilaku membuang sampah di sungai atau di laut dapat menyebabkan rusaknya
makhluk hidup yang ada di sana serta mengakibatkan banjir.
2. Membuka lahan pertanian di area lahan gambut dengan cara dibakar dapat
menyebabkan kebakaran hutan.
3. Penebangan pohon di lahan yang landai dapat menyebabkan tanah longsor
4. Penggunaan pestisida untuk membasmi hama dapat menyebabkan pencemaran
tanah.
Berikut adalah contoh usaha-usaha untuk memperbaiki pengaruh dari
negatif interaksi antara manusia dengan alam:
1. Membuang sampah pada tempatnya
2. Mengolah dan menggunakan kembali sampah yang sulit terurai seperti botol,
kardus, dan kain.
3. Menggunakan pupuk cair untuk menyuburkan lahan gambut.
4. Melakukan tebang pilih dan reboisasi.
5. Mengurangi penggunaan pestisida dan menggantinya dengan pestisida alami.
E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Demonstrasi
128
F. Media dan Alat
1. Media:
a. Kantong Doraemon
G. Sumber Belajar
1. Buku Guru Kelas V Tema 6: Indonesia. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2017. Persatuan dalam Perbedaan/ Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hlm. 31-37.
2. Buku Siswa Kelas V Tema 6: Indonesia. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2017. Persatuan dalam Perbedaan/ Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Hlm. 38-47.
3. Husain, Ahmad. 2019. Ketahanan Dasar Lingkungan. Makassar: Sah Media.
Hlm. 20-21.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam pembuka dan meminta
semua siswa berdoa (dipimpin ketua kelas).
Guru menanyakan kabar siswa, melakukan
presensi, dan mengondisikan kelas.
10 menit
129
Guru menyampaiakan pembelajaran yang akan
dibahas yaitu “Pengaruh Negatif Interaksi
Manusia dengan Lingkungan Alam”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Inti Guru meminta siswa untuk membaca teks
“Pengaruh Negatif Interaksi Manusia dengan
Lingkungan Alamnya” secara bergantian.
50 menit
130
Guru memotivasi siswa untuk menggali informasi
dari teks bacaan “Pengaruh Negatif Interaksi
Manusia dengan Lingkungan Alamnya”.
Guru memberikan penguatan materi dari
informasi yang telah diperoleh.
Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
dengan “Kantong Doraemon”.
Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke
depan kelas untuk mengambil gambar di dalam
“Kantong Doraemon” berdasarkan nomor undian.
Guru meminta siswa untuk menunjukkan gambar
tersebut di depan kelas.
Guru meminta kepada setiap siswa untuk berpikir
mengenai gambar tersebut selama 3 menit.
Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan
teman sebelahnya dan mengutarakan hasil
pemikiran masing-masing selama 5 menit.
Guru memimpin pleno diskusi kecil dan meminta
setiap kelompok untuk mengemukakan hasil
diskusinya.
131
Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok
permasalahan dan menambah materi yang belum
diungkapkan oleh siswa
Guru memberikan reward kepada siswa yang
berani memaparkan hasil diskusinya di depan
kelas.
Penutup Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
Guru memberikan lembar soal kepada setiap
siswa dan siswa diminta untuk mengerjakan.
Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi
dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan
peserta didik dari kegiatan yang telah
dilaksanakan sebagai bahan masukan untuk
perbaikan langkah selanjutnya.
Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan
materi pembelajaran pertemuan selanjutnya.
Guru menutup kegiatan dengan meminta ketua
kelas untuk memimpin doa.
Guru mengucapkan salam penutup dan
membubarkan siswa dengan tertib.
10 menit
132
I. Penilaian
1. Jenis/ Teknik Penilaian
a. Penilaian Pengetahaun (Kognitif)
1) Teknik : Tes
2) Instrumen : Lembar Soal
Instrumen penilaian lembar soal tes
I. Berilah tanda (x) pada jawaban yang paling benar!
1. Kegiatan membuang sampah ke sungai dapat menyebabkan...
a. Ikan cepat berkembangbiak
b. Sungai menjadi indah
c. Sungai menjadi meluap
d. Masyarakat mudah mendapatkan air bersih
2. Akar pohon sangat berguna untuk mencegah bencana, salah satunya
yaitu...
a. Tsunami
b. Longsor
c. Gempa bumi
d. Gunung meletus
3. Salah satu fungsi hutan adalah sebagai paru-paru dunia. Jika manusia
menebang pohon secara sembarangan, maka akan mendatangkan
banyak bencana. Salah satunya yaitu...
133
a. Tsunami
b. Gempa Bumi
c. Kekeringan
d. Gunung meletus
4. Jika kita ingin menebang pohon di hutan, yang harus kita lakukan
adalah...
a. Menebang pohon yang masih muda
b. Menebang pohon sebanyak-banyaknya
c. Menebang pohon yang terdapat di tanah yang landai
d. Melakukan tebang pilih
5. Untuk mencegah tanaman dari hama, para petani biasanya
menggunakan pestisida. Akibat buruk yang ditimbulkan yaitu...
a. Pencemaran tanah
b. Rantai makanan menjadi rusak
c. Hama menjadi berkurang
d. Tanaman tumbuh subur
II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Di Kalimantan, banyak manusia yang membuka lahan pertanian
dengan cara membakar hutan. Akibat buruk yang ditimbulkan dari
kegiatan tersebut yaitu. . .
2. Yang harus kita lakukan terhadap hutan yang gundul yaitu . . . .
134
3. Banjir dapat terjadi karena saluran air yang tersumbat oleh. . . . .
4. Membuang limbah rumah tangga (air cucian) ke sungai dapat
menyebabkan. . . .
5. Penggunaan pukat harimau atau bahan peledak untuk menangkap
ikan dapat menyebabkan. . . . .
Kunci Jawaban
I.
1. c
2. b
3. c
4. d
5. a
II.
1. Kebakaran hutan
2. Melakukan penghijauan
3. Sampah
4. Pencemaran air
5. Ekosistem laut menjadi rusak
135
136
Lampiran 5
Lembar Observasi Guru Siklus II
Nama Sekolah : MI Imam Puro Pucangagung
Nama Guru : Muhammad Rifqi Fauzi, S.Pd
Hari/Tanggal : Rabu, 11 Maret 2020
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Pengaruh Negatif Interaksi Manusia dengan Alam
Kelas/ Semester : V/II
Jumlah Siswa : 14
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian dengan hasil pengamatan
terhadap guru pada saat mengamati proses pembelajaran di dalam kelas.
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberi motivasi siswa √
3 Memberikan apersepsi √
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5 Memberikan acuan bahan pembelajaran yang akan dipelajari √
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara √
7 Kemampuan mengendalikan kelas √
8 Antusiasme dalam penampilan √
9 Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Think Pair And Share dan
media gambar
√
10 Memberikan perhatian yang sama pada setiap kelompok √
Penguasaan materi pembelajaran
11 Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
√
137
12 Kejelasan dalam menjelaskan materi √
13 Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi √
Kegiatan belajar mengajar
14 Penyajian materi ajar sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan
√
15 Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan belajar √
16 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar √
17 Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu yang telah
disediakan
√
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan
√
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21 Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
√
22 Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak Lanjut
23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun
kelompok
√
24 Menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya √
25 Memberikan motivasi untuk terus belajar √
Total 81
Kategori Baik
Keterangan:
Kategori Nilai Rentang Kategori
A = 4 (Baik Sekali) ≤ 70 : Kurang
B = 3 (Baik) 71 – 80 : Cukup
C = 2 (Cukup) 81 – 90 : Baik
D = 1 (Kurang) 91 – 100 : Sangat Baik
Purworejo, 11 Maret 2020
Peneliti
Annisa Ratna Ayuputri
NIM. 23040160044
138
Lampiran 6
Lembar Observasi Siswa Siklus II
Nama Sekolah : MI Imam Puro Pucangagung
Nama Guru : Muhammad Rifqi Fauzi, S.Pd
Hari/Tanggal : Rabu, 11 Maret 2020
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Pengaruh Negatif Interaksi Manusia dengan Alam
Kelas/ Semester : V/II
Jumlah Siswa : 14
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian dengan hasil pengamatan
terhadap guru pada saat mengamati proses pembelajaran di dalam kelas.
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1 Merespon apersepsi yang diberikan guru √
2 Mengetahui tujuan pembelajaran √
3 Memperhatikan penjelasan guru √
4 Memahami petunjuk guru tentang langkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran
√
5 Antusias terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung √
6 Keaktifan dalam diskusi kelompok √
7 Keberanian dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas √
8 Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum diketahui √
9 Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan √
10 Terciptanya susana yang kondusif di kelas √
Total 32
Kategori Baik
139
Keterangan:
Kategori Nilai Rentang Kategori
A = 4 (Baik Sekali) ≤ 70 : Kurang
B = 3 (Baik) 71 – 80 : Cukup
C = 2 (Cukup) 81 – 90 : Baik
D = 1 (Kurang) 91 – 100 : Sangat Baik
Purworejo, 11 Maret 2020
Peneliti
Annisa Ratna Ayuputri
NIM. 23040160044
140
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS III
Kelas/ Semester : V/ II
Tema : 6. Panas dan Perpindahannya
Sub Tema : 2. Perpindahan Kalor di Sekitar Kita
Pembelajaran ke- : 3
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya,
serta cinta tanah air.
3. Menunjukkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif
pada tingkat dasar dengan cara mengamati, menanya, dan membaca
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya,, serta benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan
tempat bermain.
141
4. Menunjukkan keterampilan berpikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis,
mandiri, kolaboratif, dan komunikatif. Dalam bahasa yang jelas, sistematis,
logis, dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan
tahap perkembangannya.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN
IPS
3.2 Menganalisis bentuk-bentuk
interaksi manusia dengan
lingkungan dan pengaruhnya
terhadap pembangunan sosial,
budaya, dan ekonomi masyarakat
Indonesia.
4.2 Menyajikan hasil analisis tentang
interaksi manusia dengan
lingkungan dan pengaruhnya
terhadap pembangunan sosial,
3.2.1 Menyebutkan bentuk interaksi
manusia dengan lingkungan
sosialnya.
3.2.2 Menjelaskan kegiatan
kemasyarakatan berupa gotong
royong, musyawarah, dan
mufakat yang terdapat di
lingkungan sekitar.
4.2.1 Mempresentasikan hasil
analisis tentang peran manusia
dalam membangun
perekonomian melalui proses
142
budaya, dan ekonomi masyarakat
Indonesia.
interaksi.
,,
C. Tujuan
1. Setelah membaca teks “Festival Mane’e, Tradisi Nelayan di Pantai Malo”,
siswa dapat menyebutkan bentuk-bentuk interaksi manusia dengan lingkungan
sosialnya dengan benar.
2. Setelah memperhatikan penjelasan guru, siswa dapat menyebutkan contoh dari
kegiatan kemasyarakatan berupa gotong royong, musyawarah, dan mufakat
yang terdapat di lingkungan sekitar.
3. Setelah mengamati gambar dan berdiskusi, siswa mampu menyajikan hasil
analisis tentang peran manusia dalam membangun perekonomian melalui
proses interaksi.
D. Materi
Pada hakikatnya, manusia adalah makhluk sosial, makhluk yang saling
membutuhkan antara yang satu dengan yang lain. Dalam hidup bermasyarakat,
manusia pasti melakukan interaksi sosial. Apalagi jika sekelompok manusia
memiliki tujuan yang sama.
Pada masyarakat tradisional, dikenal istilah gotong royong. Gotong royong
adalah suatu kegiatan yang dilakukan bersama-sama dan bersifat suka rela agar
143
pekerjaan yang dilakukan menjadi mudah dan ringan. Contoh kegiatan gotong
royong di antaranya yaitu:
1. Membersihkan jalan
2. Membersihkan masjid
3. Membersihkan lingkungan sekitar
4. Mempersiapkan acara ulang tahun desa, 17 Agustus, tradisi Maulid Nabi
Muhammad, dsb.
Adapun manfaat dari kegiatan gotong royong di anataranya yaitu:
1. Terjalinnya rasa kekeluargaan
2. Pekerjaan lebih cepat selesai
3. Menciptakan kedamaian dan ketentraman
Selain gotong royong, masyarakat biasanya melakukan musyawarah untuk
mufakat ketika melakukan perundingan. Musyawarah yaitu pembahasan bersama,
saling berpendapat, dana menimbang anatar pendapat yang satu dengan yang lain
untuk mencapai kesepakatan bersama. Sedangkan mufakat berarti sepakat atau
setuju dengan hasil keputusan yang telah dihasilkan.
Melalui proses interaksi, ternyata manusia juga dapat membangun
perekonomian. Contohnya yaitu:
1. Kegiatan jual beli antara pedagang ikan di pesisir pantai dengan wisatawan.
2. Kegiatan jual beli antara petani sayur dengan pedagang sayuran.
3. Pengembangan wisata daerah oleh masyarakat setempat.
E. Metode
144
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Demonstrasi
F. Media dan Alat
1. Media:
a. Kantong Doraemon
G. Sumber Belajar
1. Buku Guru Kelas V Tema 6: Indonesia. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2017. Persatuan dalam Perbedaan/ Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Hlm. 70-77.
2. Buku Siswa Kelas V Tema 6: Indonesia. Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. 2017. Persatuan dalam Perbedaan/ Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.- Edisi Revisi. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Hlm. 91-104.
3. Gurupendididkan. 2019. Pengertian Gotong Royong. Diakses dari
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-gotong-royong/ pada 20
Desember 2019 pukul 10.13
145
4. Samhis Setiawan. 2019. Pengertian Musyawarah. Diakses dari
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-musyawarah/ pada 20
Desember 2019 pukul. 10.26
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi
Alokasi
Waktu
Pendahuluan Guru memberikan salam pembuka dan meminta
semua siswa berdoa (dipimpin ketua kelas).
Guru menanyakan kabar siswa, melakukan
presensi, dan mengondisikan kelas.
Guru menyampaiakan pembelajaran yang akan
dibahas yaitu “Pengaruh Interaksi terhadap
Pembangunan Sosial, Budaya, dan Ekonomi
Masyarakat Indonesia.”.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
10
menit
146
Inti Guru meminta siswa untuk membaca teks
“Festival Mane’e, Tradisi Nelayan di Pantai
Malo” secara bergantian.
50
menit
147
Guru memotivasi siswa untuk menggali informasi
dari teks bacaan “Festival Mane’e, Tradisi
Nelayan di Pantai Malo”.
Guru memberikan penguatan materi dari
informasi yang telah diperoleh.
Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
dengan “Kantong Doraemon”.
Guru meminta salah satu siswa untuk maju ke
depan kelas untuk mengambil gambar di dalam
“Kantong Doraemon” berdasarkan nomor undian.
Guru meminta siswa untuk menunjukkan gambar
tersebut di depan kelas.
Guru meminta kepada setiap siswa untuk berpikir
mengenai gambar tersebut selama 3 menit.
Guru meminta siswa untuk berpasangan dengan
teman sebelahnya dan mengutarakan hasil
pemikiran masing-masing selama 5 menit.
Guru memimpin pleno diskusi kecil dan meminta
setiap kelompok untuk mengemukakan hasil
diskusinya.
148
Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok
permasalahan dan menambah materi yang belum
diungkapkan oleh siswa.
Guru memberikan reward kepada siswa yang
berani memaparkan hasil diskusinya di depan
kelas.
Penutup Siswa bersama guru menyimpulkan hasil
pembelajaran
Guru memberikan lembar soal kepada setiap siswa
dan siswa diminta untuk mengerjakan.
Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi
dengan mengajukan pertanyaan atau tanggapan
peserta didik dari kegiatan yang telah dilaksanakan
sebagai bahan masukan untuk perbaikan langkah
selanjutnya.
Guru mengingatkan siswa untuk mempersiapkan
materi pembelajaran pertemuan selanjutnya.
Guru menutup kegiatan dengan meminta ketua
kelas untuk memimpin doa.
Guru mengucapkan salam penutup dan
membubarkan siswa dengan tertib.
10
menit
149
I. Penilaian
1. Jenis/ Teknik Penilaian
a. Penilaian Pengetahaun (Kognitif)
1) Teknik : Tes
2) Instrumen : Lembar Soal
a) Instrumen penilaian lembar soal tes
I. Berilah tanda (x) pada jawaban yang paling benar!
1. Masyarakat di Pantai Malo memiliki tradisi yang bernama Festival
Mane’e. Festival Mane’e yaitu tradisi adat untuk...
a. Berlomba mendayung
b. Berlomba menyantap ikan
c. Menghias kapal
d. Menangkap ikan
2. Para masyarakat Pantai Malo mengumpulkan tali dan janur secara
bersama-sama untuk membuat jaring. Kegiatan ini dinamakan...
a. Musyawarah
b. Gotong-royong
c. Mufakat
150
d. Diskusi
3. Dalam hidup bermasyarakat, kita harus melakukan...ketika
menemukan permasalahan.
a. Mufakat
b. Gotong-royong
c. Tolong-menolong
d. Musyawarah
4. Berikut ini adalah manfaat dari gotong royong, kecuali...
a. Pekerjaan menjadi mudah
b. Menciptakan kerukunan
c. Menciptakan permusuhan
d. Meningkatkan rasa kekeluargaan
5. Di bawah ini yang merupakan contoh interaksi sosial di pesisir pantai
yaitu..
a. Kegiatan jual beli ikan
b. Kegiatan menangkap ikan sendirian
c. Kegiatan menanam sayur
d. Kegiatan perindustrian
II. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Ketika menemukan permasalahan di masyarakat, yang harus kita
lakukan adalah. . .
151
2. Jual beli antara pedagang ikan dengan wisatawan membuktikan bahwa
interaksi dapat meningkatkan . . . .
3. Sebelum melakukan kegiatan tradisi, biasanya masyarakat melakukan.
. . . .
4. Di pasar, terdapat interaksi yang biasanya dilakukan oleh . . . . . .
dengan. . . . . .
5. Pekerjaan menjadi cepat selesai merupakan salah satu manfaat dari
kegiatan. . . . .
Kunci Jawaban
I.
1. d
2. b
3. d
4. c
5. a
II.
1. Musyawarah
2. Perekonomian
3. Persiapan
4. Penjual dengan pembeli
5. Gotong-royong
152
153
Lampiran 8
Lembar Observasi Guru Siklus III
Nama Sekolah : MI Imam Puro Pucangagung
Nama Guru : Muhammad Rifqi Fauzi, S.Pd
Hari/Tanggal : Jumat, 13 Maret 2020
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Pengaruh Interaksi Manusia dengan Pembangunan Sosial,
Budaya, dan Ekonomi
Kelas/ Semester : V/II
Jumlah Siswa : 14
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian dengan hasil pengamatan
terhadap guru pada saat mengamati proses pembelajaran di dalam kelas.
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
Kemampuan guru membuka pelajaran
1 Memeriksa kesiapan siswa √
2 Memberi motivasi siswa √
3 Memberikan apersepsi √
4 Menyampaikan tujuan pembelajaran √
5 Memberikan acuan bahan pembelajaran yang akan dipelajari √
Sikap guru dalam proses pembelajaran
6 Kejelasan artikulasi suara √
7 Kemampuan mengendalikan kelas √
8 Antusiasme dalam penampilan √
9 Menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran
menggunakan model pembelajaran Think Pair And Share dan
media gambar
√
10 Memberikan perhatian yang sama pada setiap kelompok √
Penguasaan materi pembelajaran
11 Bahan belajar disajikan sesuai dengan langkah-langkah yang
direncanakan dalam RPP
√
12 Kejelasan dalam menjelaskan materi √
13 Kejelasan dalam memberikan contoh dari materi √
154
Kegiatan belajar mengajar
14 Penyajian materi ajar sesuai dengan indikator dan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan
√
15 Mendemonstrasikan langkah-langkah kegiatan belajar √
16 Memfasilitasi siswa selama kegiatan belajar √
17 Ketetapan dalam penggunaan alokasi waktu yang telah
disediakan
√
Evaluasi Pembelajaran
18 Penilaian relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan
√
19 Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP √
Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran
20 Meninjau kembali materi yang telah diberikan √
21 Memberikan kesempatan untuk bertanya dan menjawab
pertanyaan
√
22 Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran √
Tindak Lanjut
23 Memberikan tugas kepada siswa baik secara individu maupun
kelompok
√
24 Menginformasikan materi yang akan dipelajari selanjutnya √
25 Memberikan motivasi untuk terus belajar √
Total 91
Kategori Baik
Keterangan:
Kategori Nilai Rentang Kategori
A = 4 (Baik Sekali) ≤ 70 : Kurang
B = 3 (Baik) 71 – 80 : Cukup
C = 2 (Cukup) 81 – 90 : Baik
D = 1 (Kurang) 91 – 100 : Sangat Baik
Purworejo, 13 Maret 2020
Peneliti
Annisa Ratna Ayuputri
NIM. 23040160044
155
Lampiran 9
Lembar Observasi Siswa Siklus III
Nama Sekolah : MI Imam Puro Pucangagung
Nama Guru : Muhammad Rifqi Fauzi, S.Pd
Hari/Tanggal : Jumat, 13 Maret 2020
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Materi Pokok : Pengaruh Interaksi Manusia dengan Pembangunan Sosial,
Budaya, dan Ekonomi
Kelas/ Semester : V/II
Jumlah Siswa : 14
Petunjuk: Berilah tanda cek (√) pada kolom skala penilaian dengan hasil pengamatan
terhadap guru pada saat mengamati proses pembelajaran di dalam kelas.
No Aspek yang diamati Skor
A B C D
1 Merespon apersepsi yang diberikan guru √
2 Mengetahui tujuan pembelajaran √
3 Memperhatikan penjelasan guru √
4 Memahami petunjuk guru tentang langkah-langkah pelaksanaan
pembelajaran
√
5 Antusias terhadap pembelajaran yang sedang berlangsung √
6 Keaktifan dalam diskusi kelompok √
7 Keberanian dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas √
8 Berani bertanya kepada guru tentang hal-hal yang belum diketahui √
9 Menyimpulkan materi pembelajaran yang telah disampaikan √
10 Terciptanya susana yang kondusif di kelas √
Total 37
Kategori Baik
156
Keterangan:
Kategori Nilai Rentang Kategori
A = 4 (Baik Sekali) ≤ 70 : Kurang
B = 3 (Baik) 71 – 80 : Cukup
C = 2 (Cukup) 81 – 90 : Baik
D = 1 (Kurang) 91 – 100 : Sangat Baik
Purworejo, 13 Maret 2020
Peneliti
Annisa Ratna Ayuputri
NIM. 23040160044
157
Lampiran 10
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK SIKLUS I
158
159
Lampiran 11
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK SIKLUS II
160
161
Lampiran 12
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK SIKLUS III
162
163
Lampiran 13 Materi Pembelajaran Siklus I, II, dan III
MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS I
164
165
MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS II
166
167
MATERI PEMBELAJARAN SIKLUS III
168
169
Lampiran 14
DOKUMENTASI
Gambar 1. Keadaan kelas yang kurang
kondusif di siklus I
Gambar 2. Tahap Share dari model
pembelajaran Think Pair and Share
Gambar 3. Siswa menggunakan media
pembelajaran “Kantong Doraemon”
Gambar 4. Tahap Pair dari model
pembelajaran Think Pair and Share
Gambar 5. Tahap Think dari model
pembelajaran Think Pair and Share
Gambar 6. Siswa mengerjakan soal evaluasi
170
Lampiran 15
PERMOHONAN IJIN PENELITIAN
171
Lampiran 16
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
172
Lampiran 17
SURAT PENUNJUKAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI
173
Lampiran 18
SATUAN KREDIT KEGIATAN
174
175
176
Lampiran 19
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI
177
Lampiran 20
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Annisa Ratna Ayuputri
Umur : 21 Tahun
TTL : Purworejo, 25 Agustus 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Nama Ayah : Suratman
Nama Ibu : Martini
Alamat : Gg. Ronogati, Rt.002/005, Kel. Pangenrejo,
Kec. Purworejo, Kab. Purworejo, Jawa Tengah
Riwayat Pendidikan : 1. TK Aisyiyah Bustanul Athfal 2 Purworejo
2. SDN 2 Pangenrejo
3. MTsN 1 Purworejo
4. SMAN 3 Purworejo
5. IAIN Salatiga lulus tahun 2020
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 27 April 2020
Penulis
Annisa Ratna Ayuputri
NIM. 23040160044