Download - Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Anggota Kelompok 7 :Benedictus Darma /16553Raras Ciptaning /16962
Nastiti Istami /17320Ayu Maylisa /17975
PENGUKURAN KINERJA SEKTOR PUBLIK
Kinerja (performance) : gambaran tentang pencapaian
pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi & visi organisasi yang
tertuang dalam strategic planning organisasi tersebut.
Pengukuran kinerja (performance measurement) :
suatu metode yang digunakan untuk menilai pencapaian
pelaksanaan kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran &
strategi sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi
serta meningkatkan kualitas pengambilan keputusan &
akuntabilitas.
Definisi
1. Menetapkan tujuan,sasaran & strategi organisasi
2. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja
3. Mengukur tingkat pencapaian tujuan & sasaran
organisasi
4. Evaluasi Kinerja
a. Feedback
b. Penilaian Kemajuan Organisasi
c. Peningkatan Kualitas pengambilan keputusan &
akuntabilitas
Elemen Pengukuran Kinerja
Skema Pengukuran Kinerja
Ren
can
a
Str
ate
gis
Pen
guk
ura
n
Kin
erja
Implementasi
Eva
lua
si
Kin
erj
a
Pengukuran kinerja harus berbasis strategi
organisasi dan karakteristik operasional organisasi
Tujuan utama organisasi sektor publik : pemenuhan
kebutuhan dan keinginan publik (masyarakat)
sebagai pengguna jasa/produk yang dihasilkan
Fokus pengukuran kinerja sektor publik terletak
pada outcome/hasil (mampu memenuhi harapan &
kebutuhan masyarakat)
Fokus Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Aspek
Pengukuran
Kinerja Sektor
Publik
1. Kelompok input
2. Kelompok
process
3. Kelompok output
4. Kelompok
outcome
5. Kelompok
benefit
6. Kelompok
impact
Cakupan
pengukuran
kinerja Sektor
Publik :
1. Kebijakan
2. Perencanaan &
Penganggaran
3. Kualitas
4. Kehematan
5. Keadilan
6. Pertanggungjawab
an
1. Memastikan pemahaman para pelaksana tentang ukuran pencapaian kinerja
2. Memastikan tercapainya rencana kerja
3. Memantau pelaksanaan kinerja, membandingkan dengan rencana kerja dan
melakukan tindakan perbaikan kinerja
4. Memberikan penghargaan & hukuman atas prestasi pelaksana
5. Menjadi alat komunikasi antara bawahan & pimpinan
6. Mengidentifikasi terpenuhinya kepuasan pelanggan
7. Membantu memahami proses kegiatan instansi pemerintah
8. Memastikan pengambilan keputusan dilakukan objektif
9. Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan
10. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi
Manfaat Pengukuran Kinerja Sektor Publik
Pengukuran kinerja organisasi bisnis
berorientasi finansial (laba) lebih mudah
Pengukuran kinerja organisasi sektor publik
berorientasi finansial dan nonfinansial
lebih sulit & kompleks
Sektor Publik vs Sektor Bisnis
SPM : sistem organisasi menyeluruh untuk membantu
manajemen menjaga keseimbangan semua bagian dan
mengoperasikan organisasi sebagai kesatuan yang
terkoordinasi, yang terdiri dari :
Struktur pengendalian manajemen dalam bentuk pusat
pertanggungjawaban
Proses pengendalian manajemen : aktivitas yang
meliputi penyusunan program, penyusunan anggaran,
implementasi & pengukuran serta pelaporan & analisis
Pengukuran Kinerja Sebagai Subsistem Pengendalian Manajemen
Pusat Pertanggungjawaban : unit organisasi yang dipimpin
oleh manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas
pertanggungjawaban yang dipimpinnya
a) Pusat Biaya prestasi manajer dinilai berdasarkan biaya
yang dikeluarkan
b) Pusat Pendapatan berdasarkan pendapatan yang
dihasilkan
c) Pusat Laba berdasarkan laba yang dihasilkan
d) Pusat Investasi berdasarkan laba yang dihasilkan
dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan
1. Struktur Pengendalian Manajemen
Manajer pusat pertanggungjawaban
bertanggungjawab melaksanakan anggaran
Pengendalian anggaran pengukuran output &
belanja riil dibandingkan dengan anggaran
Jika ada penyimpangan, perlu diketahui
penyebabnya untuk dilakukan tindakan korektif
2. Hubungan Pusat
Pertanggungjawaban dengan
Pengendalian Anggaran
a. Perencanaan Strategi
b. Penyusunan Program
c. Penyusunan Anggaran
d. Implementasi
e. Pengukuran Kinerja
Sistem Pengukuran Kinerja
Feedback
Semakin
Bersifat
Kualitatif
Proses sistematik untuk menghasilkan tindakan &
keputusan sebagai pedoman organisasi dalam
menjawab pertanyaan apa dan mengapa melakukan
aktivitas tertentu
Membutuhkan informasi komprehensif & berorientasi
jangka panjang
Menghasilkan & merumuskan visi, misi, falsafah yang
diterjemahkan ke dalam kebijakan, tujuan, sasaran dan
strategi.
a. Perencanaan Strategis
Proses pembuatan keputusan mengenai program
yang akan dilaksanakan organisasi dan taksiran
alokasi sumber daya untuk program tersebut.
Meliputi 3 program utama :
Analisis Usulan Program baru
Penelaahan Program yang Sedang Berjalan
Penyusunan Sistem Koordinasi Program Secara
Terpisah
b. Penyusunan Program
Anggaran organisasi sektor publik mencakup rencana
tentang :
Biaya atas rencana yang dibuat (pengeluaran/belanja)
Jumlah dan cara memperoleh uang untuk mendanai
rencana (pendapatan)
Anggaran yang tidak efektif & tidak berorientasi kinerja
akan menggagalkan program yang telah disusun
Anggaran sektor publik yang efektif harus mencakup aspek
perencanaan, pengendalian dan akuntabilitas publik
c. Penyusunan Anggaran
Untuk menilai pencapaian strategi & implementasi
Hasil pengukuran kinerja dijadikan feedback dalam
perencanaan & implementasi di tahun berikutnya
Tujuan : memperbaiki kinerja, dasar pengalokasian
sumber daya & pembuatan keputusan, mewujudkan
akuntabilitas publik dan memperbaiki komunikasi
kelembagaan
Peran Pengukuran Kinerja
Area yang mengindikasikan kesuksesan kinerja unit
kerja organisasi
Setiap organisasi memiliki CSF yang berbeda
tergantung dari indikator kinerja yang digunakan
Contoh CSF Pemda aspek kesejahteraan
Masyarakat :
Kesejahteraan & pemerataan ekonomi
Kesejahteraan Sosial
Critical Success Factors (CSF)
Sekumpulan indikator yang dapat dianggap sebagai
ukuran kinerja baik yang bersifat finansial / nonfinansial
Akuntabilitas Kinerja
Kewajiban agent untuk memberikan pertanggungjawaban
kepada principal atas segala aktivitas yang dilakukan.
Dalam akuntabilitas publik, terdiri atas akuntabilitas :
Vertikal pertanggungjawaban pengelolaan dana ke
otoritas yang lebih tinggi
Horisontal pertanggungjawaban kepada masyarakat
luas.
Key Performance Indicator (KPI)
Critical Success Factors dalam Penetapan Indikator
Kinerja Perguruan TinggiNo. Critical Success
Factors (CSF)
Tujuan Strategik Indikator Kinerja
1 Layanan berkualitas
dan tepat waktu
Memantau secara terus menerus
untuk memastikan bahwa
pelayanan berkualitas dan tepat
waktu
Pelayanan yang tepat
waktu dan berkualitas
2 Pegawai yang
bermutu tinggi dan
terlatih
Memantau proses recruitment dan
seleksi pegawai untuk
menghasilkan pegawai bermutu
tinggi
Tingkat ketrampilan
pendidikan yang
sesuai dengan bidang
kerja
3 Dosen yang
berkualitas
Memastikan bahwa para dosen
telah melaksanakan aktivitas
sesuai dengan tujuan untuk
menciptakan lulusan berkualitas
Kehadiran
Keterlambatan
Publikasian
Penelitian