PROPOSALPENELITIAN TINDAKAN KELAS
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR MICROSOFT WORD 2007DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT
PADA PESERTA DIDIK KELAS X MA. AL-KHAIRIYAH JAKARTA
Disusun Oleh :Nama : AHMAD ISYQINomor Peserta : 12016322421218Kelas : 6 (Enam)
PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU (PLPG) TAHAP 11
RAYON 109 UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
1
2012 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan aspek penting bagi pengembangan sumber daya
manusia, sebab pendidikan merupakan wahana atau salah satu instrumen
bukan saja yang digunakan untuk membebaskan manusia dari
keterbelakangan, melainkan juga dari kebodohan dan kemiskinan. Pendidikan
diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua untuk mempelajari
pengetahuan dan keterampilan baru sehingga dapat diperoleh manusia yang
produktif. Semua itu dapat diperoleh dengan belajar. Belajar merupakan
proses penting bagi perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala
sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting
didalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan
bahkan persepsi manusia. Oleh karena itu, dengan menguasai prinsip-prinsip
dasar tentang belajar, seorang mampu memahami bahwa aktivitas belajar itu
memegang peranan penting dalam proses psikologis.
Di jenjang MA, mata pelajaran TIK merupakan mata pelajaran yang
membekali keterampilan teknologi guna melakukan kegiatan dan pekerjaan
yang praktis dalam kehidupan sehari hari. Yang menjadi masalah dari para
pendidik ialah bagaimana cara menyampaikan ilmu pengetahuan tersebut
kepada para peserta didik sehingga peserta didik dapat mengerti dan
memahami ilmu pengetahuan yang diajarkan sehingga peserta didik mampu
1
2
untuk menerapkan dalam kehidupan sehari hari dan dapat menjelaskan secara
teoritis.
Di MA. Al-Khairiyah Jakarta, terdapat beberapa kendala sosial,
psikologis dan teknis yang dialami oleh para peserta didik, diantaranya
adalah:
1. Lingkungan masyarakat yang mempunyai ekonomi menengah ke bawah.
2. Kondisi psikologis peserta didik yang takut untuk mencoba, takut rusak
dan merasa rendah diri.
3. Komputer yang terbatas membuat peserta didik lebih senang melihat dari
pada bekerja dengan komputer.
4. Peserta didik merasa bingung dalam menentukan letak toolbar dan sub
menu untuk mengaplikasikan dalam pekerjaan praktis.
Hal ini pula yang menyebabkan adanya ketidaktercapaian hasil belajar
dengan jumlah pencapaian KKM kurang dari 70. Dengan latar belakang
masalah di atas penulis berkeyakinan bahwa salah satu pendekatan
pembelajaran yang diduga mampu mewujudkan situasi pembelajaran yang
kondusif, aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan adalah pendekatan dengan
metode presentasi audio/visual. Menurut Sudjana (1989 hal.30) yang
termasuk dalam komponen pembelajaran adalah “tujuan, bahan, metode dan
alat serta penilaian“. Dengan menggunakan Media pembelajaran Presentasi
Power Point, akan merangsang peserta didik untuk lebih mudah memahami
materi pembelajaran.
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah di atas, maka penelitian ini
dapat dirumuskan yaitu :
Apakah penggunaan Media Power Point dapat meningkatkan hasil belajar
Microsoft Word 2007 pada peserta didik kelas X MA. Al-Khairiyah Jakarta?
Guru sebaiknya merubah cara dalam penyampaian materi Microsoft
Word 2007 kepada peserta didik dari metode sebelumnya menjadi metode
presentasi dengan menggunakan media power point, agar peserta didik dapat :
1. Mengidentifikasikan kegunaan Microsoft Word 2007
2. Mengaktifkan Microsoft Word 2007
3. Menggunakan menu dan ikon yang terdapat pada Microsoft Word 2007
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa tujuan yaitu :
Tujuan Umum
1. Meningkatkan pemahaman peserta didik dalam pengenalan ikon
menu dan submenu Microsoft Word 2007.
2. Meningkatkan kepercayaan diri dari peserta didik untuk lebih mau
mencoba dan berlatih.
Tujuan Khusus
1. Meningkatkan pemahaman peserta didik dalam pengenalan ikon
menu dan submenu Microsoft Word 2007 pada kelas X MA. Al-
Khairiyah Jakarta.
4
2. Meningkatkan kepercayaan diri dari peserta didik untuk lebih mau
mencoba dan berlatih pada kelas X MA. Al-Khairiyah Jakarta.
D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa manfaat yaitu :
Manfaat Teoritis
1. Mendapatkan pengetahuan tentang penanganan masalah
pembelajaran peserta didik tentang pemahaman ikon menu melalui
media power point.
2. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.
Manfaat Praktis
1. Bagi peserta didik penelitian ini akan menambah rasa percaya diri
dan lebih memahami tentang pengoperasian Microsoft Word 2007.
2. Bagi guru penelitian ini dapat membantu menuntaskan pembelajaran
dan pengembangan kompetensi guru.
3. Bagi Sekolah penelitian ini akan menjadi jembatan untuk
menghasilkan output yang trampil dalam skil teknologi dan berdaya
guna dalam masyarakat.
4. Bagi Perpustakaan penelitian ini akan menambah khasanah
pengetahuan pembaca guna mengembangkan penelitian lain yang
lebih efektif.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat Belajar
Menurut Bagne seperti yang dikutip oleh M. Purwanto (1990 : 84)
menyatakan bahwa: ”Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus
bersama dengan isi ingatan mempengaruhi peserta didik sedemikian rupa
hingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi
itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi”, sementara itu Edward
Thorndike (1973) berpendapat, bahwa belajar adalah proses orang
memperoleh berbagai kecakapan, keterampilan, dan sikap.
Belajar mencakup semua aspek tingkah laku dan dapat dilihat
dengan nyata, proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu
terjadi dalam diri seseorang yang sedang mengalami belajar. Jadi belajar
bukan merupakan tingkah laku yang nampak tetapi merupakan proses
yang terjadi secara internal dalam diri individu dalam usahanya
memperoleh hubungan yang baru. Hubungan baru dapat berupa antara
reaksi-reaksi, perangsangan-perangansangan dan reaksi.
Dari uraian tentang belajar di atas, dapat kita ambil kesimpulan
betapa pentingnya proses belajar dan kehidupan manusia. Untuk itu perlu
kiranya kita menyusun sendiri prinsip-prinsip belajar. Dalam hal ini
5
6
Slameto (19991:27-28) mengemukakan prinsip-prinsip belajar, sebagai
berikut:
a) Dalam belajar setiap peserta didik harus diusahakan berpartisipasi
aktif meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional.
b) Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu memiliki struktur,
penyajian yang sederhana sehingga peserta didik mudah menangkap
pengertiannya.
c) Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang
kuat pada peserta didik untuk mencapai tujuan instruksional.
d) Belajar itu proses kontinyu maka harus tahap demi tahap menurut
discovery.
e) Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery.
f) Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan intruksional yang harus dicapai.
g) Belajar memerlukan saran yang cukup, sehingga peserta didik dapat
belajar dengan tenang.
h) Belajar perlu lingkungan yang menantang, dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya ber-eksplorasi dan belajar dengan
efektif.
i) Belajar perlu ada interaksi peserta didik dengan lingkungannya.
7
2. Interaksi Belajar
Belajar mengajar adalah sebuah interaksi yang bernilai normatif.
Belajar mengajar adalah suatu proses yang dilakukan secara sadar dan
bertujuan.
Dalam interaksi pembelajaran unsur guru dan peserta didik harus
aktif, karena tidak mungkin terjadi proses interaksi bila hanya satu unsur
yang aktif. Aktif dalam sikap, mental, dan perbuatan. Dalam sistem
pengajaran dengan pendekatan keterampilan proses, peserta didik harus
lebih aktif daripada guru. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan
pembimbing. Inilah yang disebut dengan interaksi edukatif sebagimana
yang dikemukakan Abu Achmadi dan Shuyadi, (1985:47), interaksi
edukatif adalah suatu gambaran hubungan aktif dua arah antara guru dan
anak didik yang berlangsung dalam ikatan tujuan pendidikan.
Ada tiga pola komunikasi antara guru dan anak didik dalam proses
interaksi edukatif, yakni komunikasi sebagai aksi, komunikasi sebagai
interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.
a) Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah menempatkan
guru sebagai pemberi aksi dan anak didik sebagai penerima aksi.
Guru aktif, dan anak didik pasif. Mengajar dipandang sebagai
kegiatan menyampaikan bahan pelajaran.
b) Komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, guru
berperan sebagai pemberi aksi atau penerima aksi. Demikian pula
8
halnya anak didik, bisa sebagai penerima aksi, bisa pula sebagai
pemberi aksi. Antara guru dan anak didik akan terjadi dialog.
c) Komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah,
komunikasi tidak hanya terjadi antara guru dan anak didik. Anak
didik dituntut lebih aktif daripada guru, seperti halnya guru, dapat
berfungsi sebagai sumber belajar bagi anak didik lain. Penggunaan
variasi pola interaksi mutlak dilakukan oleh guru. Hal ini
dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan, serta
untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan anak didik
dalam mencapai tujuan.
3. Hasil Belajar
Belajar sangat erat hubungannya dengan prestasi belajar karena
prestasi itu sendiri merupakan hasil belajar itu biasanya dinyatakan
dengan nilai.
Dapat diartikan bahwa hasil belajar adalah suatu bentuk
pertumbuhan atau Perubahan diri seseorang yang dinyatakan dengan cara
bertingkah laku baru berkat pengalaman baru.
Hasil belajar merupakan hasil dari proses kompleks. Hal ini
disebabkan banyak Faktor yang terkandung di dalamnya baik yang
berasal dari faktor internal maupun faktor eksternal.
Adapun faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:
1. Faktor fisiologi seperti kondisi fisik dan kondisi indera.
9
2. Faktor Psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan motivasi,
kemampuan kognitif.
3. Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah:
Lingkungan : alam, masyarakat/keluarga
4. Faktor Instrumental : kurikulum/bahan pengajaran sarana dan
fasilitas.
4. Motivasi belajar
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang
dapat menimbulkan tingkat persistensi dan antusiasmenya dalam
melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri
individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu
(motivasi ekstrinsik).
Motivasi tersebut perlu dimiliki oleh para peserta didik dan guru
untuk memperlancar pembelajaran. Kaitannya dengan pembelajaran,
motivasi merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya pada proses
belajar peserta didik tanpa adanya motivasi, maka proses belajar peserta
didik akan sukar berjalan secara lancar. Dalam konsep pembelajaran,
motivasi berarti seni mendorong peserta didik untuk terdorong
melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan pembelajaran tercapai.
Motivasi adalah syarat mutlak dalam belajar, hal ini berarti dalam
proses pembelajaran. Adakalanya guru membangkitkan dorongan, desire.
incentive, atau memotivasi murid untuk aktif ambil bagian dalam
10
kegiatan belajar (Rasyad, 2003:92). Upaya menggerakkan, mengarahkan,
dan mendorong kegiatan murid untuk belajar dengan penuh semangat
dan vitalitas yang tinggi dinamakan memberi motivasi. Banyak bakat
anak tidak berkembang hal ini menurut Purwanto (2002:61) dikarenakan
tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika seseorang mendapat
motivasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga
tercapai hasil-hasil yang semula tidak terduga. Dalam proses
pembelajaran para guru perlu mendesain motivasi yang tepat terhadap
anak didik agar para anak didik itu belajar atau mengeluarkan potensi
belajarnya dengan baik memperoleh hasil yang maksimal.
5. Microsoft Word
Ada beberapa program pengolah kata buatan Microsoft diantaranya
Microsoft word 97, 2000, 2003, 2007, 2010 namun yang diajarkan di
MA. Al-Khairiyah Jakarta yaitu Microsoft Word 2007.
Microsoft Word 2007 adalah program pengolah kata yang
dirancang untuk bekerja dengan teks, sehingga mudah untuk membuat
dan mengedit surat, laporan, tabel atau komunikasi lainnya yang
menggunakan kata-kata.
Salah satu cara untuk mengaktifkan Microsoft Word 2007 yaitu
klik tombol Start Klik All Programs Klik Microsoft Office Klik
Microsoft Word 2007. Tunggu sampai muncul lembar kerja Microsoft
Word 2007 seperti berikut ini:
11
Gambar. 1
Komponen Layar Microsoft Word 2007 adalah sebagai berikut:
Pull Down : Merupakan menu yang terletak di bagian
atas layar, atau biasa disebut Menu saja. Yang
termasuk menu pull-down adalah File, Edit, View,
Insert, Format, Tools, Table, Window, dan Help.
Cara menggunakan menu pull-down adalah dengan
mengklik langsung menu yang dimaksud, seperti File,
Edit, atau Format atau dapat juga dilakukan secara
manual, yaitu dengan menekan tombol Alt + huruf
yang bergaris bawah (contoh Alt+F untuk membuka
menu File).
Toolbar : Berisi aneka perintah perintah tertentu. Bar ini digunakan
untuk memilih dan menjalakan perintah dengan cepat dan mudah,
untuk mengaktifkan Klik dengan menggunakan mouse untuk
perintah yang diinginkan.
12
Ruler : Digunakan untuk mengatur letak teks dalam halaman selain
itu kita juga dapat mengatur batas halaman, margin, tabulasi serta
kedalaman paragraf. Ada 2 jenis mistar yaitu mistar vertikal dan
horisontal.
Scrollbar : Digunakan untuk melihat teks yang tidak terlihat dalam
layar monitor. Ada 2 macam scrollbar yaitu scrollbar vertikal dan
horisontal.
Statusbar : Digunakan untuk menampilkan informasi mengenai
perintah-perintah yang sedang digunakan dan dokumen pada saat
itu.
Sedangkan Microsoft Word 2007, mengenai pengertian dan cara
membuka atau mengaktifkan tetap sama hanya saja Microsoft
Word 2007 merupakan program pengolah kata terbaru dari
Microsoft.
Berikut ini adalah beberapa istilah yang akan dipakai dalam
mengoperasikan Microsoft Word 2007:
Hotkey / shortcut
Berupa kombinasi beberapa tombol tertentu pada keyboard yang
menyebabkan program aplikasi yang sedang berjalan untuk
melakukan suatu proses tertentu.
Toolbar (pada Mic. Word 2007 disebut ribbon)
Pada Microsoft Word 2007, perintah-perintah sudah ditampilkan
dalam grup-grup terpisah.
13
Gambar. 2
Ruler margin (Indent)
Digunakan untuk mengatur batas kiri dan kanan dari suatu halaman
First Line Indent Right Indent
Hanging Indent
Left Indent
Gambar. 3
First Line Indent
Digunakan untuk mengatur posisi huruf pertama pada setiap
awal paragraf.
Hanging Indent
Digunakan untuk mengatur posisi huruf setelah baris pertama
pada suatu paragraf.
Left Indent
Digunakan untuk mengatur batas kiri untuk semua teks.
Right Indent
Digunakan untuk mengatur batas kanan untuk semua teks.
Sebagaimana yang terkandung dalam Standar kompetesi dan
Kompetensi dasar mata pelajaran TIK, bahwa untuk peserta didik kelas X
14
diberikan materi pelajaran pengolah kata, dengan Standar Kompetensi
(SK) yang ke-5 (lima) serta Kompetensi Dasar (KD) sebanyak 4 (empat)
sebagai berikut: Menggunakan perangkat lunak pengolah angka untuk
menyajikan Informasi :
a) Menunjukkan menu ikon yang terdapat pada Microsoft Word 2007.
b) Menggunakan menu ikon yang terdapat pada Microsoft Word 2007.
c) Membuat dokumen pengolah kata dengan variasi tabel, grafik,
gambar dan diagram.
d) Membuat mail marge dengan dokumen pengolah kata
Microsoft word adalah program aplikasi pengolah kata yang paling
populer dan banyak digunakan saat ini untuk membantu dalam
pengerjaan dokumen.
Program pengolah kata merupakan bagian dari materi pembelajaran
yang harus diajarkan untuk tingkat SMA/MA sesuai dengan Standar
komptenesi dan Komptensi dasar, adapun materi yang harus disampaikan
seperti pengenalan program, menu, toolbar, ikon, memformat dokumen,
membuat tabel, menyisipkan gambar, dan mail merge.
Program pengolah kata ini sangat penting diberikan kepada peserta
didik, karena selain peserta didik dapat belajar program itu sendiri,
peserta didik dapat menggunakannya untuk membuat dokumen atau
penggunaan yang ada pada mata pelajaran lain untuk membuat sebuah
dokumen atau mengedit dokumen.
15
6. Media Power Point
Telah menjadi pengetahuan umum bahwa penggunaan media
merupakan salah satu komponen penting di dalam proses pembelajaran di
sekolah. Penggunaan media dipandang penting oleh karena membantu
pencapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, penyiapan media
pembelajaran menjadi salah satu tanggung jawab guru.
Sejalan dengan itu, meluasnya kemajuan bidang komunikasi dan
teknologi serta tingginya dinamika dalam dunia pendidikan semakin
meluas pula tuntutan dan peluang penggunaan media yang lebih maju
dan bervariasi di dalam proses pembelajaran. Terutama, dengan semakin
berkembangnya teknologi komputer, berbagai kemungkinan dan
kemudahan ditawarkan di dalam upaya memberi solusi terhadap berbagai
masalah pembelajaran, terlebih untuk pengembangan media. Teknologi
kumputer menawarkan berbagai kemungkinan dan kemudahan
menghasilkan dan mengolah audio-visual sehingga pembuatan media
pembelajaran yang lebih maju dan variatif dapat dilakukan.
Microsoft mengembangakan salah satu program (software) yang
dapat digunakan sebagai perangkat untuk mempresentasikan materi
kepada audiens, termasuk di dalam proses pembelajaran di sekolah, yakni
Microsoft Power Point. Program ini selain untuk presentasi, juga
menyediakan berbagai fasilitas untuk berkreasi, mengolah, dan
menginput file audio maupun visual. Keterbatasannya di dalam berkreasi
dan mengolah audio-visual dapat diselesaikan dengan mengintegrasikan
16
dengan program-program lain. Hasil kreasi dan olahan dari program lain
kemudian diinput ke dalam program ini untuk diolah dan
dipresentasikan.
B. Kerangka Berfikir
1. Kondisi Awal
a. Guru belum menerapkan secara maksimal Penggunaan Program
Presentasi Power Point melalui Media Proyektor LCD Untuk
Meningkatkan Pemahaman dalam Pengoperasian Microsoft Word
2007 peserta didik kelas X. Prestasi Belajar peserta didik dalam
penguasaan terhadap materi Microsoft Word 2007 masih sangat
rendah.
2. Tindakan
a. Dalam kegiatan PBM pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi,
Guru perlu menerapkan dan melaksanakan Penggunaan Program
Presentasi Power Point melalui Media Proyektor LCD Untuk
Meningkatkan Pemahaman dalam Pengoperasian Microsoft Word
2007 pada peserta didik kelas X.
b. Siklus I menerapkan Penggunaan Program Presentasi Power Point
melalui Media Proyektor LCD dengan materi Microsoft Word 2007.
c. Siklus II menerapkan pemanfaatan Media LCD Proyektor dalam
membimbing peserta didik kelas X dengan materi Microsoft Word
sesuai dengan fungsi-fungsi toolbar dan sub menu dengan benar.
17
3. Kondisi Akhir
Setelah pelaksanaan Penggunaan Program Presentasi Power Point
melalui Media Proyektor dalam membimbing peserta didik kelas X dengan
materi Microsoft Word diharapkan dapat meningkatkan pemahaman
fungsi toolbar dan sub menu.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah dengan menggunakan media power point maka hasil
belajar Microsoft Word 2007 pada peserta didik kelas X MA. Al-Khairiyah
akan meningkat. Hipotesis ini akan ditolak jika salah, demikian pula akan
diterima jika fakta-fakta membenarkannya. (Sutrisno Hadi, 1983: 63).
Untuk mencapai kebenaran yang lebih valid (akurat) perlu diadakan
pengujian secara empiris yang lebih mendalam.
18
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas merupakan bagian dari penelitian tindakan yang
dapat dipandang sebagai tindak lanjut dari penelitian deskriftif maupun
eksperimen (Prof. Suhardjono, 2006:56). Pada penelitian tindakan kelas bukan
lagi mengetes sebuah perlakuan tetapi sudah mempunyai keyakinan akan
ampuhnya sesuatu perlakuan.
A. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan dalam mata pelajaran teknologi informasi
dan komunikasi pada semester ke 2 (dua) tahun pelajaran 2012/2013 di MA.
Al-Khairiyah Jakarta. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas X yang
berjumlah 80 orang peserta didik. Sekolah ini merupakan madrasah aliyah
yang cukup dikenal khususnya di lingkungan Mampang Prapatan. Gurunya
95% berkualifikasi S1 dengan program studi yang relevan dengan mata
pelajaran yang diampu. Yang sudah memperoleh Sertifikat Pendidikan
Profesional sekitar 30%.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)
model Kemmis dan McTaggart yang prosesnya disajikan seperti pada gambar
berikut :
17
19
Gambar. PTK Model Kemmis dan McTaggart
Penelitian direncanakan akan berlangsung selama dua siklus, yang
masing-masing terdiri dari : perencanaan (plan), pelaksanaan (Act),
Pengamatan (observe), dan refleksi (reflect). Tiap siklus minimal terdiri dari
tiga pertemuan tatap muka sehingga keseluruhan penelitian akan terdiri dari
sekitar enam pertemuan tatap muka.
C. Siklus Penelitian
Plan yang tidak lain adalah hipotesis tindakan akan dilaksanakan secara
berulang-ulang dalam siklus I, sebanyak beberapa kali pertemuan tatap muka.
Pelaksanaan tindakan akan diamati dan dicatat dengan seksama. Pada akhir
siklus pengamatan terhadap variable terikat dilakukan dengan tes. Data hasil
tes dianalisis atau direfleksi untuk mengetahui keberhasilan dan
kegagalannya. Refleksi diakhiri dengan merencakan tindakan alternatif atau
revised plan, yang akan diterapkan pada siklus II. Plan untuk siklus II
sepenuhnya tergantung pada hasil refleksi siklus I.
20
Adapun rincian langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) SIKLUS PERTAMA
a) Perencanaan :
Pada tahap ini akan dilakukan :
Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan
Standar Kompetensi Menggunakan Perangkat Lunak
Pengolah Kata dan Kompetensi dasar untuk mata
pelajaran TIK Kelas XI Menunjukan menu dan ikon yang
terdapat dalam perangkat lunak pengolah kata, dan
Menyiapkan materi dasar-dasar Microsoft Word :
pemahaman tentang fungsi-fungsi toolbar.
Menyusun soal untuk tes
b) Tindakan
Menyampaikan materi fungsi-fungsi toolbar di Microsoft
Word 2007 dengan menggunakan Media Power Point.
Guru melakukan pengamatan siswa di kelas pada saat
pembelajaran berlangsung
c) Pengamatan
Pada tahap ini guru mengamati proses kegiatan yang sedang
berlangsung, diantaranya :
Mengamati interaksi belajar siswa saat ditayangkan materi
pelajaran dalam media Power point.
Menilai lembar kerja yang telah dikerjakan siswa.
d) Refleksi
Pada tahap ini dilakukan untuk evalusi seluruh tindakan yang
dilakukan berdasarkan hasil pengamatan :
21
Apakah materi yang disampaikan guru dengan
menggunakan power point yang ditayangkan proyektor
dapat dimengerti siswa.
Indikator yang dapat dilakukan adalah melihat hasil pada
lembar latihan siswa. (jika hasilnya belum mencapai 75%
maka akan lakukan perbaikan pada siklus kedua dengan
materi yang sama, dan jika hasilnya sudah memuaksan
maka pada siklus kedua akan disampaikan materi
selanjutnya)
Menyusun rencana perbaikan sesuai dengan kelemahan-
kelemahan pada yang terjadi berdasarkan hasil
pengamatan untuk digunakan pada siklus kedua.
2) SIKLUS KEDUA
a) Perencanaan
Mengidentifikasi masalah pada siklus pertama dan
menyusun alternatif pemecahannya.
Menyiapkan media dan materi yang akan disampaikan.
Menjelaskan fungsi-fungsi menu Microsoft Word 2007.
b) Tindakan
Guru menjelaskan materi dasar-dasar Microsoft Word
2007 pada tayangan power point.
Pada menjelang akhir jam pelajaran Guru melakukan
tanya jawab dan menjelaskan kesimpulan dari kegiatan
belajar.
c) Pengamatan
Guru mengamati proses kegiatan yang sedang berlangsung,
diantaranya :
22
Mengamati interaksi belajar ketika ditayangkan materi
pelajaran dalam media power point.
Menilai lembar kerja yang telah dikerjakan siswa.
d) Reflesksi
Pada tahap ini dilakukan evalusi seluruh tindakan berdasarkan
hasil pengamatan dan penilaian juga membuat suatu
kesimpulan dari hasil pengamatan dan penilaian tersebut.
D. Kriteria Keberhasilan
Siklus “plan-act-observe-reflect” akan berlangsung terus sampai kriteria
keberhasilannya tercapai, yaitu skor rata-rata kelas mencapai 70, yang disebut
kriteria ketuntasan minimal (KKM). Walaupun penelitian telah berlangsung
sebanyak dua kali, akan terus dilanjutkan selama KKM belum tercapai.
E. Instrumen Penelitian
Instrument untuk mengukur peningkatan pemahaman fungsi toolbal dan
submenu dalam Microsoft Word (variable yang ditingkatkan) akan dilakukan
dengan tes hasil belajar. Kisi-kisinya adalah sebagai berikut :
Kompetensi dan Indikator
Proses Kognitif
Ingatan Pemahaman Aplikasi Analisis Evaluasi Kreasi
KD 1
Indikator 1.1
Indikator 1.2
KD 2
Indikator 1.1
23
Indikator 1.2F. Analisis Data
Untuk menganalisa data, peneliti mengumpulkan dan mengolah data
secara kuantitatif dari format observasi dan format penilaian (unjuk kerja)
dari setiap siklus sehingga dapat mengetahui prosentase peningkatan
pemahaman fungsi toolbar dan submenu dalam Microsoft Word pada peserta
didik kelas X yang kemudian dideskrifsikan untuk diambil suatu kesimpulan.
G. Kolaborasi
Proses kolaborasi dilakukan pada saat penulisan proposal penelitian dan
pengembangan perangkat-perangkat pembelajaran. Pada akhir minggu
pertemuan kolaborasi kembali dilakukan untuk menganalisis keberhasilan dan
kegagalan penelitian dalam satu minggu, dan merencanakan tindakan untuk
minggu berikutnya.
H. Jadwal Penelitian
No Kegiatan Minggu ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1
Persiapan XMenyusun RPP XMembuat perangkat pembelajaran X
Membuat media XMenyusun jadual XMenyusun instrument X
2
Pelaksanaan XMelaksanakan siklus 1 XMembuat laporan siklus 1 XMelaksanakan siklus 2 XMembuat laporan siklus 2 X
3 Pelaporan X
24
Membuat laporan gabungan siklus 1 dan 2 X
Membuat makalah seminar XSeminar hasil penelitian XMerevisi laporan berdasarkan hasil seminar X
Menulis artikel jurnal XMengirimkan artikel ke Pengelola Jurnal X
25
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Abu dan Shuyadi. (1985). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hadi, Sutrisno. (1983). Metodologi Research I. Yogyakarta: Yayasan Fakultas Psikologis, UGM.
Purrwanto, Ngalim. (2008). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rasyad. (2003). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: UHAMKA.
Slameto. (1991). Proses Belajar Mengajar dalam Sistim Kredit Semester (SKS). Jakarta: Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. (1998). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Suhardjono, Arikunto. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Remaja Cipta.
Thorndike, Edward. (1973). The Measurement of Intelligence. Madison: University of Wisconsin.