Download - Pengertian Laporan Arus Kas
1. PENGERTIAN LAPORAN ARUS KAS
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu perusahaan selama periode tertentu. Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan.Kegiatan operasional untuk perusahaan dagang terdiri dari membeli barang dagangan, menjual barang dagangan tersebut serta kegiatan lain yang terkait dengan pembelian dan penjualan barang. Untuk perusahaan jasa, kegiatan operasional antara lain adalah menjual jasa kepada pelanggannya. Misalkan menjual jasa aeronautika dan non aaeronautika. Kegiatan ini akan mengakibatkan terjadinya uang masuk untuk pendapatan dan aliran uang keluar untuk biaya. Baik pendapatan dan biaya yang terjadi telah dilaporkan dalam laporan laba rugi, namun besarnya pendapatan tersebut belum tentu sama dengan uang yang diterima karena perusahaan umumnya menggunakan dasar akrual untuk mengakui pendapatan. Demikian halnya dengan biaya, biaya yang dilaporkan laba rugi belum tentu sama dengan arus keluar untuk biaya tersebut.Kegiatan investasi merupakan kegiatan membeli atau menjual kembali investasi pada surat berharga jangka panjang dan aktiva tetap. Jika perusahaan membeli investasi/aktiva tetap akan mengakibatkan arus keluar dan jika menjual investas/aktiva tetap akan mengakibatkan adanya arus kas masuk ke perusahaan.Kegiatan keuangan atau ada yang menyebutnya kegiatan pendanaan, adalah kegiatan menarik uang dari kreditor jangka panjang dan dari pemilik serta pengembalian uang kepada mereka.
1. BENTUK/METODE PENYAJIAN LAPORAN ARUS KAS
Terdapat dua bentuk penyajian laporan arus kas, yang pertama metode langsung dan yang kedua metode tidak langsung. Perbedaan antara kedua metode terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi. Dengan metode langsung, arus kas dari kegiatan operasional dirinci menjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk dan keluar dirinci lebih lanjut dalam beberapa jenis penerimaan atau pengeluaran kas. Sementara itu dengan metode tidak langsung, arus kas dari opersional ditentukan dengan cara mengoreksi laba bersih yang dilaporkan di laporan laba rugi dengan beberapa hal seperti biaya penyusutan, kenaikan harta lancar dan hutang lancar serta laba/rugi karena pelepasan investasi. Berikut ini diberikan contoh bentuk laporan arus kas dengan metode langsung dan metode tidak langsung.
Metode Langsung PT ABC LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 (dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi : Kas yang diterima dari pelanggan 951.000 Dikurangi : Kas untuk membeli persediaan 555.200 Kas untuk membayar biaya operasi 259.800
Kas untuk membayar biaya bunga 14.000 Kas untuk membayar pajak 29.000 858.000
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi :
Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000 Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000) (82.000)
Aliran kas bersih untuk kegiatan investasi
Aliran kas dari kegiatan keuangan : Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000 Dikurangi : Kas untuk membayar dividen 23.000 Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000 148.000
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan 12.000 Kenaikan kas 23.000 Saldo kas pada awal tahun 26.000 Saldo kas pada akhir tahun 49.000
Dari laporan terlihat bahwa arus kas yang berasal dari kegiatan operasional dirinci menjadi penerimaan dari berbagai sumber yang merupakan kegiatan operasional dan pengeluaran kas untuk berbagai kegiatan operasional. Arus kas dari kegiatan investasi dan keuangan juga dirinci menurut jenis-jenis kegiatan yang mengakibatkan timbulnya penerimaan dan pengeluara kas.Sementara jika kita lihat contoh di bawah ini arus kas dari kegiatan operasional tidak dirinci menurut sumber dan jenis penggunaannya, melainkan net income dikoreksi sehingga net income tersebut berubah menjadi net cashflows dari operasi.
SOAL LATIHAN
Kegiatan operasi adalah transaksi yang berpengaruh pada net income, sementara itu kegiatan investasi adalah transaksi yang mengakibatkan bertambah atau berkurangnya investasi pada harta tidak lancar serta kegiatan
pendanaan/keuangan adalah transaksi yang mempengaruhi besarnya hutang jangka panjang dan kepentingan pemilik perusahaan. Anda diminta untuk :
1. Menentukan apakah masing-masing transaksi di bawah ini merupakan kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.
2. Menentukan apakah telah terjadi penambahan atau pengurangan atau tidak memepengaruhi kas perusahaan.
No. Transaksi Jenis Kegiatan Pengaruhnya
1.2.3.4.
5.6.7.
8.
Membayar biaya sewa ruanganMembayar dividen kepada pemilikMembayar gaji karyawanMembeli barang dagangan dan membayar harga barangMenjual barang dan menerima hasilnyaMembeli aktiva tetap dan membayarnyaMembeli aktiva tetap dan membayarnya dengan mengeluarkan sahamMenjual saham perusahaan di atas harga nominal
Kegiatan Operasi Pengurangan
No. Transaksi Jenis Kegiatan Pengaruhnya
9.10.11.12.
Membayar bunga pinjaman obligasiMeminjam uang dari bankMembayar hutang obligasi Membayar hutang dagang
Metode Tidak Langsung PT ABC LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 (dalam Rupiah)
Arus kas yang berasal dari kegiatan operasi : Laba bersih menurut laporan laba rugi 90.500 Ditambah : Biaya depresiasi 18.000 Penurunan persediaan kantor 8.000
Kenaikan hutang jangka pendek 16.800 Kenaikan hutang biaya 1.200 44.000
Dikurangi : Kenaikan biaya dibayar dimuka 1.000 Kenaikan piutang usaha 9.000 Penurunan hutang pajak 1.500 Laba penjualan aktiva tetap 30.000 41.500
Aliran kas bersih dari kegiatan operasi 93.000
Aliran kas yang berasal dari kegiatan investasi : Kas masuk yang berasal dari penjualan investasi 75.000 Kas keluar untuk membeli peralatan (157.000) (82.000)
Aliran kas keluar bersih untuk kegiatan investasi
Aliran kas dari kegiatan keuangan : Kas yang diterima dari penjualan saham 160.000 Dikurangi : Kas untuk membayar dividen 23.000 Kas untuk membayar hutang obligasi 125.000 148.000
Aliran kas masuk neto dari kegiatan keuangan 12.000 Kenaikan kas 23.000 Saldo kas pada awal tahun 26.000 Saldo kas pada akhir tahun 49.000
Jika kita amati contoh di atas, terlihat bahwa perbedaan antara metode langsung dengan metode tidak langsung terletak pada penyajian arus kas berasal dari kegiatan operasi, sementara itu baik aliran kas dari kegiatan investasi dan keuangan adalah sama penyajiannya.
1. DATA UNTUK MENYUSUN LAPORAN ARUS KAS
Aliran kas yang dilaporkan disajikan dalam tiga kelompok besar kegiatan yaitu kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan. Untuk mempermudah penyusunan laporan arus kas untuk masing-masing kelompok kegiatan maka perlu diperhatikan informasi yang relevan sebagai berikut :No. Menyusun Arus Informasi yang Relevan
Kas Dari
1. Kegiatan Operasional
1. Laporan Laba Rugi2. Saldo awal dan saldo akhir harta lancar3. Saldo awal dan saldo akhir hutang lancar selain
hutang dividen
4. Data tambahan (jika ada)
2. Kegiatan Investasi
1. Saldo awal dan saldo akhir investasi dan aktiva tetap
2. Data tambahan (jika ada)
3. Kegiatan Keuangan
1. Saldo awal dan saldo akhir dari Modal dan Hutang Jangka Panjang serta Laba Ditahan
2. Saldo awal dan saldo akhir Hutang Dividen
3. Data tambahan (jika ada)
1. MEMBACA LAPORAN ARUS KAS
Semula banyak pengguna laporan keuangan yang lebih banyak mencurahkan perhatiannya pada laporan Laba Rugi dan Neraca. Laporan Laba Rugi menggambarkan hasil usaha perusahaan selama periode tertentu. Sementara itu Neraca menggambarkan posisi keuangan pada saat tertentu. Akhir-akhir ini disadari cara mengelola kas perusahaan juga perlu dievaluasi yaitu dengan cara mengevaluasi laporan arus kas.Sebelum melihat bagaimana perusahaan dikelola kasnya, perlu disadari bahwa untuk membaca laporan keuangan secara tepat perlu dipahami cara penyajian informasi arus kas. Pada metode langsung, arus kas dari operasi dirinci sumber –sumbernya dan demikian juga dengan pengeluaran kas sehingga laporan itu akan mudah dipahami dengan tepat. Pada metode tidak langsung, laporan arus kas dari operasional diawali dengan net income, kemudian net income tersebut dikoreksi dengan hal-hal/item-item tertentu yang diperlakukan berbeda antara dalam penyusunan laporan laba rugi (yang menghasilkan net income) dengan laporan arus kas. Dalam menyusun laporan laba rugi perusahaan menggunakan akrual basis, sehingga mungkin pada tahun tertentu ada biaya yang telah diperlakukan sebagai biaya (expense), tapi pada tahun itu tidak terdapat pengeluaran kas. Hal-hal inilah yang dikoreksikan pada net income akan berubah menjadi net cashflows dari operasional. Dengan demikian jika biaya amortisasi dan depresiasi ditambahkan, janganlah diartikan bahwa depresiasi dan amortisasi secara fisik akan mengakibatkan adanya aliran kas masuk sebesar itu.
Ada beberapa kemungkinan pola aliran kas yang terjadi dalam perusahaan, yaitu:
1. Semua kegiatan (operasional, investasim dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang positif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih besar dari pengeluaran kas. Pada keadaan pertama semua kegiatan menghasilkan penerimaan kas yang lebih besar daripada pengeluaran kas. Tentu dalam jangka panjang akan terjadi saldo kas yang besar.
2. Semua kegiatan (operasional, investasi dan keuangan) menghasilkan aliran kas yang negatif yang berarti penerimaan kas dari masing-masing kegiatan tersebut lebih kecil dari pengeluaran kas. Ini kebalikan pola 1 di atas, sehingga dalam jangka panjang cadangan kas yang ada akan habis.
3. Kegiatan operasional positif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan negatif. Pada pola ketiga, perusahaan menggunakan kas dari operasional untuk membayar hutang/pengembalian modal/membayar deviden dan untuk investasi. Pola ini dapat dikatakan ideal dan banyak pengamat mengatakan ini adalah keadaan penen kas.
4. Kegiatan operasional dan kegiatan investasi positif tetapi kegiatan keuangan negatif. Sedangkan pada pola hasil penjualan investasi dan opersional digunakan untuk membayar hutang mengembalikan modal.
5. Kegiatan operasional negatif sedangkan kegiatan investasi dan keuangan positif. Ini berarti perusahaan menggunakan sebagian investasi dan penarikan pinjaman modal untuk membiayai operasional. Kegiatan ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut.
6. Kegiatan investasi negatif sementara kegiatan operasional dan keuangan positif. Perusahaan menggunakan cash dari operasional dan pinjaman/penarikan modal untuk melakukan investasi.
7. Kegiatan opersional dan investasi negatif sedangkan kegiatan keuangan positif. Perusahaan melakukan kegiatan operasional dan investasi yang sebagian dibiayai dengan dana pinjaman atau penarikan modal. Sebagian dana juga digunakan untuk operasional. Kondisi ini mungkin terjadi pada perusahaan yang sedang tumbuh.
8. Kegiatan investasi positif tetapi kegiatan operasional dan keuangan negatif. Perusahaan mungkin menjual investasi/aktiva tetap untuk memenuhi kebutuhan operasional dan pembayaran hutang/pembayaran ke pemilik.
NERACA DAN LAPORAN ARUS KAS
A. KEGUNAAN DAN KETERBATASAN NERACA (BALANCE SHEET).
Salah satu laporan keuangan utama yang disiapkan oleh para akuntan adalah
neraca yang menunjukkan status keuangan entitas bisnis pada waktu tertentu. Neraca
kadang-kadang disebut juga sebagaI laporan posisi keuangan yang melaporkan aktiva,
kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu.
Neraca memiliki bagian-bagian yang seimbang. Sisi kiri memuat aktiva yang
mencerminkan sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Sedangkan sisi kanan memuat
kewajiban dan ekuitas pemilik yang mencerminkan
klaim terhadap sumberdaya yang dimiliki perusahaan. Kesembangan dari persamaan
neraca atau sisi kiri dan kanan tidak dapat diubah oleh transaksi apapun. Seoarang
akuntan yang menyusun sebuah neraca yang tidak seimbang mengetahui bahwa suatu
kesalahan klerikal telah terjadi. Dengan melihat apa yang termuat dalam sisi kiri dan
kanan neraca maka neraca dapat juga membantu meramalkan jumlah, waktu, dan
ketidakpastian arus kas dimasa yang akan datang.
1. Kegunaan Neraca.
Dengan menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan ekuitas
pemegang saham, neraca merupakan dasar untuk menhitung tingkat pengembalian dan
mengevaluasi struktur modal perusahaan. Dalam hal ini neraca dapat dimanfaatkan untuk
menganalisis likuiditas, solvensi dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
• Likuiditas, menunjukkan jumlah waktu yang diperkirakana akan dibutuhkan sampai
suatu aktiva terealisasi atau sebaliknya dikonversi menjadi kas atau sampai kewajiban
dibayar. Kreditor sangat berkepentingan dengan ratio likuiditas jangka pendek, seperti
ratio kas terhadap kewajiban jangka pendek, karena ratio ini mengindikasikan apakah
perusahaan akan memiliki sumberdaya untuk melunasi kewajiban lancarnya dan ayang
segera jatuh tempo. Demikian
juga, pemegang saham menggunakan likuiditas untuk mengevaluasi kemungkinan
deviden tunai, atau pembelian kembali saham. Secara umum, semakin tinggi likuiditas,
semakin kecil resiko kegagalan perusahaan.
• Solvensi, mengacu pada kemampuan perusahaan untuk mebayar hutang hutangnya
pada saat jatuh tempo. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki hutang jangka
panjang yang tinggi relative terhadap aktiva, maka perusahaan ini mwmiliki solvabilitas
(solvency) yang lebih rendah disbanding perusahaan sejenis dengan hutang jagka panjang
yang rendah. Solavabilitas yang rendah mengindikasikan bahwa perusahaan relative lebih
beresiko karena
aktivanya akan diperlukan untuk membayar kewajiban tetap ini.
• Fleksibilitas keuangan. Likuiditas dan solvabilitas mempengaruhi fleksibilitas entitas
yaitu kemampuan perusahaan mengambil tindakan yang efektif untuk mengubah jumlah
dan penetapan waktu arus kas sehingga bisa bereaksi terhadap kebutuhan dan peluang
yang tak terduga. Sebuah perusahaan yang memiliki banyak hutang menjadi tidak
fleksibel secara keuangan, mungkin memiliki sumber kas yang terbatas atau tidak sama
sekali untuk membiayai ekspansi atau melunasi hutang yang telah jatuh tempo.
Sementara sebuah peusahaan yang
mempunyai tingkat fleksibilitas keuangan yang tinggi akan lebih mampu melalui periode
yang buruk, memulihkan diri dari krisis, dan memanfaatkan peluang investasi yang tak
terduga dan menguntungkan. Secara umum semakin tinggi fleksibilitas keuangan,
semakin kecil resiko kegagalan perusahaan.
2. Keterbatasan Neraca
• Biaya historis. Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya historis atau
harga perolehan. Akibatnya, informasi yang dilaporkan dalam neraca memiliki
reliabilitas yang lebih tinggi di satu sisi, namun disisi lain dikecam karena nilai wajar saat
ini yang lebih releven tidak dilaporkan.
• Pertimbangan dan estimasi yang digunakan untuk menentukan berbagai pos yang
dilaporkan dalam neraca. Misalnya masa manfaat suatu aktiva, Jumlah piutang yang tak
tertagih, Jumlah beban garansi yang harus dicadangkan dan lainlain.
• Off-Balance-Sheet. Meningkatnya penggunaan dari pendanaan di luar neraca (off-
balance-sheet). Untuk menghindari pelaporan kewajiban dalam jumlah yang besar pada
neraca perusahaan. Salah satu tantangan paling signifikan yang dihadapi profesi
akuntansi adalah
keterbatasan laporan keuangan, misalnya neraca. Sejumlah observasi enunjukkan bahwa
para pemakai menentang penggantian model akuntansi berdasar histories dengan
akuntansi berdasar nilai wajar. Akan tetapi, mereka menaganggap bahwa informasi nilai
wajar berguna untuk jenis aktiva dan kewajiban tertentu serta untuk jenis industri
tertentu.
B. KLASIFIKASI NERACA.
Neraca yang berklsifikasi mengelompokkan perkiraan perkiraan ke dalam
subkategori untuk membantu pembaca mendapatkan perspektif tentang posisi keuangan
perusahaan dengan cepat. Aktiva biasanya diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu
aktiva lancar dan tidak lancar. Kewajiban diklasifikasikan dalam : hutang jangka pendek
(lancar) dan hutang jangka panjang. Bagi kebanyakan perusahaan, lancar berarti tidak
lebih dari satu tahun, sedang tidak lancar berarti lebih dari satu tahun. Dengan demikian,
aktiva dan kewajiban lancar adalah aktiva yang diharapkan dapat digunakan dan
kewajiban yang diharapkan dapat dibayar dalam waktu tidak lebih dari satu tahun. Jika
lebih dari satu tahun diklasifikasikan sebagai tidak lancar atau jangka panjang. Setelah
aktiva dan kewajiban diklasifikasikan, selisihnya dapat ditentukan. Selisih aktiva lancar
dan kewajiban lancar disebut modal kerja (working capital). Modal kerja adalah
cadangan likuid yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan keuangan masa depan.
Pengklasifikasian aktiva dan kewajiban menjadi dua kategori yaitu lancar dan tidak
lancar, kadangkala bersifat arbiter dan subjektif. Para pemakai laporan keuangan dapat
merancang aturan pembagian kategori yang berbeda. Misalnya beberapa pemakai tidak
memasukkan persediaan ketika mengevaluasi posisi modal kerja perusahaan. Pada
dasarnya pemakai laporan keuangan memiliki kebebasan untuk menyusun dengan cara
yang mereka inginkan. Walaupun terdapat unsur subjektivitas dalam klasifikasi lancar
dan tidak lancar, namun kepopulerannya sebagai indicator likuiditas menunjukkan bahwa
klasifikasi ini dapat memenuhi kebutuhan para pemakai dalam pengambilan keputusan.
________________________________________________________________
Aktiva Kewajiban dan Ekuitas
___________________________ ___________________________
Aktiva Lancar
Investasi Jangka Panjang
Properti, Pabrik dan Peralatan
Aktiva Tidak Berwujud
Aktiva Lainnya
Kewajiban Lancar
Utang Jangka Panjang
Ekuitas Pemilik
Modal Saham
Modal Disetor Tambahan
Laba Ditahan
Aktiva Lancar
Aktiva Lancar (current assets), adalah kas dan aktiva lainnya yang diharapkan akan
dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu tahun atau dalam
satu siklus operasi, tergantung mana yang lebih lama. Aktiva lancar disajikan dalam
neraca menurut urutan likuiditas. Lima pos penting dari aktiva lancar adalah kas (cash),
investasi jangka pendek (short term investment), piutang (account receivable), persediaan
(inventory), pembayaran dimuka (Prepayment).
1. Kas (Cash), dilaporkan pada nilai ditetapkannya. Dimana kas dilaporkan ? tergantung
disposisi dari kas. Suatu kas yang penggunaannya tidak dibatasi dilaporkan sebagai
aktiva lancar, begitu juga kas yang penggunaannya dibatasi untuk membayar kewajiban
yang segera jatuh tempo, Namun jika pembatasan tersebut terjadi karena akan digunakan
selain pelunasan hutang lancar, maka tidak boleh dilaporkan sebagai aktiva lancar, tapi
sebagai aktiva lain-lain.
2. Investasi Jangka Pendek (dalam sekuritas), dikelompokkan ke dalam tiga portfolio
yang terpisah untuk tujuan penilaian dan pelaporan. Sekuritas yang dipegang-hingga
jatuh tempo (held-to-maturity) dan sekuritas yang tersedia untuk dijual (available-for-
sale) dapat diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau tidak lancar tergantung kondisinya,
sedang semua sekuritas diperdagangkan (trading) apakah itu sekuritas hutang atau ekuitas
diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
3. Piutang (Account Receivable), semua hal yang terkait dengan piutang seperti kerugian
yang diantisipasi akibat piutang tidak tertagih, jumlah dan sifat dari piutang non dagang,
serta setiap piutang yang didiskontokan atau digadaikan sebagai jaminan harus
diidentifikasi dengan jelas.
4. Persediaan (inventory), untuk menyajikan persediaan secara tepat, dasar penilaian yaitu
mana yang terendah antara biaya dan harga pasar, serta metode penetapan harga yaitu
fifo, lifo atau linnya harus diungkapkan.
5. Beban Dibayar di Muka, yang termasuk dalam aktiva lancar adalah pengeluaran yang
telah dilakukan untuk manfaat yang akan diterima dalam waktu satu tahun atau siklus
operasi, tergantung mana yang lebih panjang.
Aktiva tidak lancar
Aktiva tidak lancar adalah seluruh aktiva yang tidak diklasifikasikan sebagai aktiva
lancar. Aktiva tidak lancar disajikan dalam kelompok yang berbeda-beda, seperti
investasi jangka panjang, property, pabrik dan peralatan, aktiva tidak berwujud, dan
aktiva lainnya.
1. Investasi Jangka Panjang. Investasi yang dimiliki untuk tujuan jangka panjang seperti
untuk memperoleh penghasilan rutin laba, kendali atas kepemilikan perusahaan
dikelompokkan dalam investasi. Sekuritas hutang atau ekuitas yang dibeli untuk tujuan
investasi dan tidak untuk dijual dalam waktu satu tahun diklasifikasikan sebagai investasi
jangka panjang.
2. Properti, Pabrik dan Peralatan (Property, Plant and Equipment / PPE), yang
berwujud dan bersifat permanen (selain tanah) digunakan dalam operasi bisnis
dimasukkan dalam kelompok Propert, Pabrik, dan Peralatan dan disajikan pada biaya
perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Jika nilai sekarang dari property
berwujud lebih kecil dari biaya perolehan yang telah dikurangi akumulasi penyusutan,
maka aktiva tersebut mengalami penurunan manfaat atau nilai (impairment).
3. Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset), merupakan asset yang tidak memiliki
substansi fisik dan biasanya mempunyai tingkat ketidakpastian terkait dengan manfaat
masa depannya. Aktiva ini merupakan hak jangka panjang yangRdiperoleh perusahaan,
digunakan dalam operasi perusahaan. Aktiva tidak berwujud meliputi goodwill, hak
patent, hak cipta, waralaba (franchise), formula, merek dagang dan sebagainya.
4. Aktiva Lainnya (Other Assets) merupakan semua aktiva yang tidak dapat
dikelompokkan dalam 3 kelompok sebelumnya. Bentuk aktiva ini sangat bervariasi
dalam praktek. Umumnya meliputi beban yang ditangguhkan seperti beban pajak yang
ditangguhkan yang terjadi akibat perhitungan laba kena pajak melebihi laba yang
dilaporkan pada periode tersebut, uang muka kepada anak perusahaan dan lain-lain.
Kewajiban
Kewajiban Lancar (short term liabilities), atau kewajiban jangka pendek adalah
kewajiban yang diharapkan akan dibayar dengan menggunakan aktiva lancar atau dengan
menciptakan kewajiban jangka pendek lain. Secara umum, jika suatu kewajiban
diharapkan dapat dibayar dalam waktu 12 bulan, maka diklasifikasikan sebagai hutang
lancar. Hutang yang timbul dari kegiatan operasi normal walaupun tidak dibayar dalam
waktu 12 bulan dapat diklasifikasikan sebagai lancar selama hutang tersebut akan dibayar
dalam satu siklus operasi yang mungkin lebih dari 12 bulan. Selain hutang usaha dan
pinjaman jangka pendek, kewajiban lancar juga terdiri dari beban-beban yang masih
harus dibayar.
Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Liabilities), merupakan kewajiban yang
diperkirakan secara memadai tidak akan dilikuidasi dalam siklus operasi normal,
melainkan akan dibayar diluar tanggal waktu tersebut. Kewajiban jangka panjang
disajikan dalam beberapa kelompok seperti, hutang obligasi, wesel bayar, sebagian pajak
penghasilan yang ditangguhkan, kewajiban pension dan lain-lain. Secara umum
kewajiban jangka panjang terdiri dari tiga jenis yaitu :
1. Kewajiban yang berasal dari situasi pembiayaan khusus, seperti penerbitan obligasi,
kewajiban leasing jangka panjang, dan wesel bayar jangka panjang.
2. Kewajiban yang berasal dari operasi normal perusahaan, seperti kewajiban pension,
kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan.
3. Kewajiban yang tergantung pada terjadi tidaknya suatu kejadian di masa depan atau
disebut kewajiban bersyarat (contingent liabilities) seperti kewajiban garansi.
Ekuitas Pemilik
Kelompok ekuitas pemilik (owner’s equity/ekuitas pemegang saham adalah
salah satu bagian yang paling sulit dibuat dan dipahami. Hal ini disebabkan oleh
kerumitan dari perjanjian modal saham dan berbagai restiksi yang dikenakan atas ekuitas
pemilik oleh undang-undangkorporasi Negara bagian, perjanjian kewajiban, dan dewan
direksi. Bagian ekuitas pemilik biasanya dibagi kedalam tiga bagian, yaitu :
1. Modal Saham (Common Stock), Nilai pari atau ditetapkan atas saham yang diterbitkan.
2. Modal Disetor Tambahan (Additional Paid in Capital), Kelebihan jumlah yang
dibayarkan diatas nilai pari atau ditetapkan.
3. Laba Ditahan (Retained Earning), Laba korporasi yang tidak didistribusikan.
Format Neraca Salah satu bentuk susunan yang sering dipergunakan dalam penyajian neraca
berklasifikasi adalah format akun (account form). Dalam format ini kelompok aktiva
dicantumkan disisi kiri dan kelompok kewajiban & ekuitas disisi kanan.Kelemahan
utama dari format ini adalah diperlukannya dua halaman untuk menyajikannya. Untuk
menghindari kelemahan ini maka neraca dibuat dengan format laporan yaitu bentuk
neraca dengan kolom kebawah.
Untuk menghindari kelemahan tersebut, format laporan (report form)
yangditunjukan dalam ilustrasi dibawah ini, menempatkan kewajiban dan pemegang
saham langsung tepat dibawah aktiva pada halam yang sama.
SCIENTIFIC PRODUCT, INC
Neraca
31 Desember 2006
Aktiva
Aktiva lancer
Kas $ 42.485
Sekuritas yang tersedia-untuk-dijual- 28.250
Pada nilai wajar piutang usaha $ 165.824
Dikurangi penyisihan piutang tak tertagih 1.850 163.974
Wesel tagih 23.000
Persediaan – pada biaya rata-rata 489.713
Perlengkapan ditangan 9.780
Beban dibayar dimuka 16.252
Total aktiva lancer $ 773.454
Investasi jangka panjang
Investasi dalam warren Co. 87.500
Properti pabrik dan peralatan
Tanah-pada harga perolehan 125.000
Bangunan-pada harga perolehan 975.800
Dikurangi : Akumulasi penyusutan 341.200 634.600
Total property, pabrik, dan peralatan 759.600
Aktiva tak berwujud
Goodwill 100.000
Total aktiva $ 1.720.554
Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham
Kewajiban lancar
Wesel bayar kepada bank $ 50.000
Utang usaha 197.532
Bunga akrual atas wesel bayar 500
Utang pajak penghasilan 62.520
Gaji dan upah akrual, dan kewajiban lainnya 9.500
Deposit yang diterima dari pelanggaran 420
Total kewajiban lancer $ 320.472
Utang jangka panjang
Surat utang 12%, 20 tahun, jatuh tempo 1 januari 2016 500.000
Total kewajiban 820.472
Ekuitas pemegang saham
Modal disetor
Saham preferen kumulatif 7%, nilai pari $10,
di-otorisasi, diterbitkan, dan beredar 30.000 lembar $300.000
Saham biasa, nilai pari $1, diotorisasi 500.000
Lembar, diterbitkan dan beredar 400.000 400.000
Modal disetor tambahan 37.500 737.500
Laba ditahan 162.582
Total ekuitas pemegang saham 900.082
Total kewajiban dan ekuitas pemegang saham $1.720.554
Informasi Tambahan Yang Dilaporkan
1. Kontinjensi. Kejadian-kejadian material yang memiliki akibat tidak pasti
2. Kebijakan Akuntansi. Penjelasan mengenai metode penilaian yang digunakan atau asumsi
dasar yang dibuat dalam kaitannya dengan penilaian persediaan, metode penyusutan,
investasi dalam anak perusahaan, dan sebagainya
3. Situasi Kontraktual. Penjelasan mengenai restriksi atau ketentuan tertentu yang menyertai
aktiva tertentu, atau lebih mungkin, kewajiban
Kontinjensi
Kontinjensi (contingency) didefinisikan sebagai suatu situasi yang melibatkan
ketidakpastian menyangkut keuntungan (keuntungan kontinjensi) atau kerugian (kerugian
kontinjensi) yang pada akhirnya akan menjadi pasti setelah satu kejadian di masa depan
atau lebih terjadi atau tidak terjadi.
Kebijakan Akuntansi
Pengungkapan prinsip-prinsip dan metode akuntansi serta risiko dan
ketidakpastian ini juga berguna jika disajikan dalam Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Penting (Summary of Significant Accounting Policies) yang terpisah sebelum catatan atas
laporan keuangan atau sebagai catatan awal.
Situasi Kontraktual
Selain kontinjensi dan metode penilaian yang berbeda, situasi kontraktual yang
penting juga perlu diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Tekhnik Pengungkapan
Teknik – teknik pengungkapan utama untuk neraca adalah sebagai berikut:
1. Penjelasan dalam Tanda Kurung
Informasi tambahan seringkali disediakan dengan penjelasan dalam tanda kurung
sesudah pos–pos yang bersangkutan.Cara ini memungkinkan perusahaan mengungkapkan
informasi tambahan yang berhubungan dengan neraca yang menambah kejelasan dan
kelengkapan. Cara ini lebih unggul daripada catatan karena menampilkan informasi
tambahan dalam bagian muka laporan keuangan, sehingga kecil kemungkinannya untuk
diabaikan.
2. Catatan
Catatan (notes) akan digunakan jika penjelasan tambahan tidak dapat ditampilkan
secara bebas dalam tanda kurung. Catatan umumnya digunakan untuk mengungkapkan
eksistensi dan jumlah setiap dividen saham preferen yang tertunggak, persyaratan atau
kewajiban yang ditetapkan oleh komitmen pembelian, pengaruh dan instrumen keuangan
khusus, kebijakan penyusutan, setiap perubahan aplikasi prinsip akuntansi, dan adanya
kontinjensi.
3. Referensi Silang dan Pos–pos Kontra
Hubungan langsung antara aktiva dengan kewajiban “direferensi silang”dalam
neraca.Akun kontra (contra account) adalah pos neraca yang mengurangi baik akun
aktiva, kewajiban maupun ekuitas pemilik. Akun pembantu (adjunct account), di sisi lain,
menaikkan baik akun aktiva, kewajiban, maupun ekuitas pemilik.
4. Skedul Pendukung
Seringkali suatu skedul yang terpisah diperlukan untuk menyajikan informasi yang
lebih terinci mengenai aktiva atau kewajiban tertentu, karena neraca hanya menampilkan
satu pos ikhtisar.
TerminologiJudul-judul akun dalam buku besar umum tidak harus merupakan terminology
terbaik bagi tujuan penyajian neraca. Neraca juga dianalisis oleh banyak orang yang tidak familiar dengan kosa kata tekhnis dari akuntansi. Jadi, neraca harus mengandung uraian yang bias dipahami secara umum dan tidak rentan terhadap kesalahan interpretasi.
Profesi akuntansi telah merekomendasikan agar istilah cadangan (reserve) hanya digunakan untuk menjelaskan apropriasi laba ditahan. Pemakaian “cadangan” hanya untuk menjelaskan apropriasi laba ditahan telah menghasilkan pemahaman yang lebih baik atas signifikansinya ketika ditampilkan dalam neraca.
Selama bertahun-tahun profesi akuntansi telah merekomendasikan agar pemakaian istilah surplus dihentikan dalam menyajikan ekuitas pemilik di neraca. Penggunaan istilah surplus modal, surplus modal disetor, dan surplus laba sangat membingungkan pemakai nonakuntan.
Neraca laporan laba rugi, dan laporan ekuitas pemegang saham masing-masing menyajikan dalam batas-batas tertentu dan terpisah-pisah, informasi mengenai arus kas perusahaan selama suatu periode. Sebagai contoh, ;aporan laba rugi menyediakan informasi mengenai sumber daya, bukan Cuma kas yang disediakan oleh operasi. Laporan ekuitas pemegang saham memperlihatkan jumlah kas yang digunakan untuk membayar dividen atau membeli saham treasuri. Neraca komparatif mungkin saja menunjukkan aktiva apa yang telah diperoleh atau dilepas perusahaan dan kewajiban apa yang telah terjadi atau dilikuidasi. FASB mewajibkan entitas bisnis membuat laporan arus kas (statement of cash flows atau cash flows statement).
Tujuan Laporan Arus KasTujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi yang relevan
mengenai penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama suatu periode. Laporan arus kas melaporkan (1) kas yang mempengaruhi operasi selama suatu periode, (2) transaksi investasi, (3) transaksi pembiayaan, dan (4) kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode.
Pelaporan sumber, tujuan pemakaian, dan kenaikan atau penurunan bersih kas dapat membantu investor, kreditor, dan pihak-pihak lain mengetahui apa yang terjadi terhadap sumber daya perusahaan yang paling likuid.
Isi dan Format Laporan Arus KasPenerimaan kas dan pembayaran kas selama suatu periode diklasifikasikan dalam
laporan arus kas menjadi tiga aktivitas berbeda---aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan. Klasifikasi ini didefinisikan sebagai berikut :
1. Aktivitas operasi (operating activities) meliputi pengaruh kas dari transaksi yang digunakan untuk menentuka laba bersih.
2. Aktivitas investasi (investing activities) meliputi pemberian dan penagihan pinjaman serta perolehan dan pelepasan investasi (baik utang maupun ekuitas) serta property, pabrik, dan peralatan.
3. Aktivitas pembiayaan (financing activities) melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemilik. Aktivitas ini meliputi (a) perolehan sumber daya dari pemilik dan komposisinya kepada mereka dengan pengembalian atas dan dari investasinya, dan (b) peminjaman uang dari kreditor serta pelunasannya.Format dasar laporan arus kas :
Laporan Arus KasArus kas dari aktivitas operasi $ xxxx
Arus kas dari aktivitas investasi xxxxArus kas dari aktivitas pembiayaan xxxxKenaikan (penurunan) bersih kas xxxxKas awal tahun xxxxKas akhir tahun $ xxxx
Nilai dari laporan arus kas adalah membantu pemakai untuk mengevaluasi likuiditas, solvensi, dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas (liquidity) mengacu pada “kedekatan (kemudian dikonversikan) pada kas” dari aktiva dan kewajiban-kewajiban. Solvensi (solvency) mengacu kepada kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya pada saat jatuh tempo. Dan fleksibilitas keuangan (financial flexibility) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk bereaksi dan beradaptasi terhadap memburuknya keuangan serta kebutuhan dan peluang yang tak terduga.
Pembuatan Laporan Arus KasInformasi untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari (1) neraca
komparatif, (2) laporan laba-rugi periode berjalan, dan (3) data transaksi terpilih.Pembuatan laporan arus kas dari sumber-sumber ini melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Penentuan kas yang disediakan oleh aktivitas atau digunakan dalam operasi.2. Penentuan kas yang disediakan oleh atau digunakan dalam aktivitas investasi dan
pembiayaan.3. Penentuan perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama periode berjalan.4. Rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan saldo kas akhir.
Kas yang disediakan oleh aktivitas operasi adalah kelebihan penerimaan kas atas pengeluaran kas dari aktivitas operasi, yang ditentukan dengan mengkonversi laba bersih atas dasar akrual menjadi dasar kas. Hal ini dilakukan dengan menambahkan pada atau
mengurangkan dari laba bersih pos-pos dalam laporan laba-rugi yang tidak mempengaruhi kas.
Analisis atas neraca komparatif Telemarketing Inc. mengungkapkan dua pos yang mempengaruhi perhitungan kas bersih yang dihasilkan dari aaktivitas operasi:
1. Kenaikan piutang usaha mencerminkan kredit nonkas sebesar $41.000 pada pendapatan.2. Kenaikan utang usaha mencerminkan beban nonkas sebesar $12.000 pada beban.
Tidak semua aktivits signifikan perusahaan melibatkan kas. Contoh dari aktivitas nonkas yang signifikan adalah
1. Penerbitan saham biasa untuk member aktiva.2. Konversi obligasi menjadi saham biasa.3. Penerbitan surat utang untuk membeli aktiva.4. Pertukaran aktiva jangka panjang.5. Aktivitas pembiayaan dan investasi yang signifikan yang tidak mempengaruhi kas tidak
dilaporkan pada laporan arus kas. Namun, aktivitas tersebut dilaporkan baik dalam skedul terpisah dibagian bawah laporan arus kas maupun dalam catatan terpisah atas laporan keuangan.
Kegunaan Laporan Arus KasWalaupun laba bersih menyediakan ukuran jangka panjang menyangkut
keberhasilan atau kegagalan perusahaan, namun kas merupakan darah kehidupan sebuah perusahaan.
Titik awal yang baik dalam pemeriksaannya adalah menemukan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi. Jika kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi tinggi, maka hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas yang mencukupi secara internal dari operasi untuk membayar kewajibannya tanpa harus meminjam dari luar.
Perusahaan bias bangkrut meskipun melaporkan laba bersih. Perbedaan antara laba bersih dengan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi bias sangat substansial. Perusahaan seperti W.T Grant Company misalnya melaporkan angka laba bersih yang tinggi tetapi kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasinya negative. Akhirnya kedua perusahaan ini mengajukan petisi kebangkrutan.
Penyebab perbedaan antara laba bersih positif dengan kas bersih negative yang disediakan oleh aktivitas operasi adalah kenaikan yang substansial dalam piutang atau persediaan.
Likuiditas KeuanganSalah satu rasio yang sering digunakan untuk menilai likuiditas adalah Rasio
cakupan utang tunai lancar (current cash debt coverage ratio). Rasio ini mengindikasikan apakah perusahaan dapat melunasi kewajiban lancarnya dalam tahun tertentu dari operasinya. Semakin tinggi rasio ini, semakin kecil kemungkinan perusahaan akan memiliki masalah likuditas. Rumus rasio ini : = rasio cakupan uang tunai lancar
Fleksibilitas KeuanganRasio cakupan utang tunai (cash debt coverage ratio) menyediakan informasi
mengenai fleksibilitas keuangan. Rasio ini mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk membayar kembali kewajibannya dengan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi tanpa harus melikuidasi aktiva yang dipakai dalam operasi. Rasio ini menggunakan total kewajiban rata-rata dan bukan kewajiban lancar rata-rata, ukuran ini lebih bersifat jangka panjang. = rasio cakupan utang tunai lancar
Semakin tinggi rasio ini, semakin kecil kemungkinan perusahaan akan mengalami ksulitan dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Rasio ini menandakan apakah perusahaan dapat membayar hutang-hutangnya dan bertahan hidup jika sumber dana eksternal terbatas atau terlalu mahal.
Arus Kas BebasArus kas bebas (free cash flow) adalah jumlah arus kas diskresioner perusahaan
untuk member investassi tambahan, melunasi utang membeli saham treasury, atau hanya untuk menambah likuiditas perusahaan. Jadi, semakin besar jumlah arus kas bebas, semakin besar tingkat fleksibiltas keuangan perusahaan.
Pengeluaran modal dikurangkan pertama kali pada laporan arus kas bebas untuk mengindikasikan bahwa hal itu merupakan pengeluaran yang paling tidak diskresioner dari yang umumnya dilakukan perusahaan. Selanjutnya dividen dikurangkan, untuk mendapatkan arus kas bebas. Perusahaan hanya akan melakukan hal ini dalam keadaan keuangan darurat. Jumlah dari hasil pengurangan ini adalah arus kas batas perusahaan.
Fleksibilitas keuangan yang kuat juga membebaskan perusahaan dari kekhawatiran menyangkut kelangsungan hidup dalam kondisi ekonomi yang buruk. Dalam kenyataannya, perusahaan yang mempunyai fleksibilitas keuangan yang kuat seringkali berkinerja lebih baik dalam situasi sulit karena mereka dapat mengambil manfaat dari peluang yang tidak bias dimanfaatkan oleh perusahaan lain.
KETERBATASAN-KETERBATASAN NERACA
Berikut adalah beberapa keterbatasan penting dari neraca :1. Sebagaian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya histori. Akibatnya informasi
yang dilaporkan dalam necara memiliki relibilitas yang lebih tinggi, tetapi juga dikecam karena nilai wajar saat ini yang lebih relevan tidak dilaporkan.sebagai contoh, Georgia Pacific memiliki kayu dan aktiva lain yang nilainya dapat meningkat setelah dibeli ; kenaikan ini tidak dilaporkan sampai aktiva tersebut dijual.
2. Pertimbangan dan estimasi harus digunakan untuk menentukan berbagai pos yang dilaporkan dalam neraca. Sebagai contoh, dell membuat estimasi tentang jumlah piutang yang akan ditagih, masa manfaat gudangnya, dan jumlah komputer yang harus dikembalikan mer=nurut kontrak garansi untuk mendapatkan jumlah yang dilaporkan dalam neraca.
3. Neraca perlu mengabaikan banyak pos yang merupakan jnilai keuangan bagi perusahaan tetapi tidak bisa dicatat secara objektif. Sebagai contoh pengetahuan dan keahlian para
karyawan intel dalam mengembangkan chip komputer baru, jelas merupaka aktiva perusahaan yang paling signifikan namun, karena sulit mengandalkan ukuran nilai karyawan dan aktiva tak berwujud lainnnya (seperti dasar pelanggan, superioritas riset, reputasi), maka pos-pos ini tidak diakui neraca. Demikian juga banyak kewajiban dilaporkan atas dasar diluar neraca (“off-balance sheet”).
Kebangkrutan yang baru-baru ini menimpa perusahaan ketujuh terbesar A.S, Enron, menggambarkan pengabaian pos-pos penting dalam neraca. Dalam kasus Enron, perusahan ini gagal untuk mengungkapkan kewajiban pembiayaan tertentu diluar neraca dalam laporan keuangan utamanya
Sumber : Buku Akuntansi Intermediate jilid 1 edisi 12 (Donald E. Kieso)