Download - Pengertian Dan Komponen Ekosistem
EKOSISTEM
Oleh:
Yuvi yuanditra (1118104010 )
Syafiq Ubaidillah (1118104010 )
Retna Hermawati (1118104010 )
Lutfita Romi A (1118104010 )
Salam (0918104010 )
Ekosistem dan Komponen Ekosistem
Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
Ekosistem merupakan bentuk dari korelasi yang saling timbal balik antara
komponen biotik dan abiotik yang membentuk suatu interaksi yang kompleks dan
adanya ketergantungan energi dari matahari.
Istilah ekosistem pertama kali diperkenalkan oleh A.G. Tansley seorang ahli
ekologi berkebangsaan Inggris. Ekosistem adalah suatu sistem yang saling terkait
antara organisme hidup dan organisme tak hidup atau lingkungan fisiknya
(Kimball,1992).
Siapa saja yang berperan dalam membentuk suatu ekosistem?
Ekosistem terbentuk karena adanya interaksi dari komponen biotik dan
abiotik, jadi yang berperan dalam membentuk suatu ekosistem adalah komponen
biotik yaitu hewan dan tumbuhan dan komponen abiotik yaitu udara,tanah,air dan
berbagai komponen abiotik lainnya.
Dimana ekosistem tersebut terbentuk?
1
Ekosistem dapat terbentuk baik itu didarat maupun diperairan sehingga
ekosistem dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu :
Ekosistem terestrial (darat)
1. Ekosistem hutan
2. Ekosistem padang rumput
3. Ekosistem gurun
4. Ekosistem anthropogen atau buatan (sawah,kebun, dan
lainnya)
Ekosistem akuatik (perairan)
1. Ekosistem air tawar, misalnya kolam, danau,sungai, dan
lainnya
2. Ekosistem lautan (Campbell,2002).
Kapan suatu lingkungan tersebut dikatakan sebagai ekosistem?
Suatu lingkungan dapat dikatakan ekosistem ketika ada faktor biotik dan
abiotik yang saling membentuk interaksi dimana didalamnya terdapat aliran
energi dan bersifat timbal balik.
Mengapa suatu lingkungan tersebut dapat dikatakan sebagai suatu ekosistem?
Ekosistem memiliki ciri-ciri yang spesifik sehingga dapat dikatakan sebagai suatu ekosistem, diantaranya yaitu :
Memiliki sumber energi yang konstan, umumnya cahaya matahari atau
panas bumi pada ekosistem yang ditemukan di dasar laut yang dangkal.
Populasi makhluk hidup mampu menyimpan energi dalam bentuk materi
organik.
2
Terdapat daur materi yang berkesinambungan antara populasi dan
lingkungannya.
Terdapat aliran energi dari satu tingkat ke tingkat yang lainnya
(Kimball,1992).
Bagaimana ekosistem tersebut terbentuk?
Suatu ekosistem terbentuk akarena adanya beberapa hubungan atau interaksi,
dari hubungan antara individu dengan individu yang sejenis sehingga
membentuk suatu populasi. Antara populasi satu dengan yang lain
membentuk interaksi sehingga terbentuk suatu komunitas. Kumpulan dari
beberapa komunitas yang juga membentuk suatu interaksi inilah yang akan
membentuk suatu komponen kompleks yang disebut dengan ekosistem.
3
Apakah yang dimaksud dengan komponen ekosistem?
Komponen merupakan suatu hal yang menyusun atau ikut berperan
didalamnya, jadi komponen ekosistem adalah segala sesuatu yang ikut berperan
atau menyusun didalam suatu ekosistem yaitu komponen biotik maupun
komponen abiotik.
Apa saja yang terdapat dalam komponen suatu ekosistem?
1. Komponen Biotik
Ekosistem adalah suatu sistem yang saling terkait antara organisme hidup dan
organisme tak hidup atau lingkungan fisiknya. Merupakan bagian hidup dari
lingkungan, termasuk seluruh populasi yang berinteraksi dengannya. Contoh
dampak faktor biotik pada suatu lingkungan adalah penyerbukan bunga oleh
angin. Komponen biotik apat dibagi berdasarkan fungsinya, adalah :
• Produsen, semua makhluh hidup yang dapat membuat makanannya
sendiri. Contohnya: makhluk hidup autotrof, seperti tumbuhan berklorofil.
• Konsumen, semua makhluk hidup yang bergantung pada produsen sebagai
sumber energinya. Berdasarkan jenis makannya konsumen dibagi menjadi:
a. Herbivor, konsumen yang memakan tumbuhan. Contohnya:sapi,
kambing, dan kelinci.
b. Karnivor, konsumen yang memakan hewan lain. Contohnya:
harimau, serigala, dan macan.
c. Omnivor, konsumen yang memakan tumbuhan dan hewan.
Contohnya: manusia dan tikus.
• Dekomposer atau pengurai, semua makhluk hidup yang memperoleh
nutrisi dengan cara menguraikan senyawa-senyawa organik yang berasal dari
makhluk hidup yang telah mati. Contohnya: bakteri, jamur, dan cacing.
4
2. Komponen Abiotik
Merupakan semua bagian tidak hidup dari ekosistem. Peranan komponen
abiotik untuk makhluk hidup adalah sebgai berikut, Kemampuan organisme untuk
hidup dan berkembang biak bergantung pada beberapa factor fisika dan kimia di
lingkungannya. Sebagai factor pembatas, faktor yang membatasi kehidupan
organisme. Contohnya, jumlah kadar air sebgai faktor pembatas yang
menentukan jenis organisme yang hidup di padang pasir. Komponen abiotik pada
ekosistem diantaranya: air, cahaya matahari, oksisgen, suhu, dan tanah
(Kimball,1992).
Dimana letak perbedaan tiap-tiap komponen ekosistem?
Dari segi fungsional, perbedaan suatu ekosistem sebaiknya dianalisis
menurut:
1. Aliran energi
2. Rantai pangan
3. Pola keanekaragaman dalam ruang dan waktu
4. Siklus hara
5. Pengembangan dan evolusi
6. Kontrol (sibernetik)(Campbell,2002).
Kapan tiap-tiap komponen ekosistem tersebut saling berinteraksi?
Antara makhluk hidup yang satu dengan yang lain terjadi hubungan, baik
antara sesama spesies maupun antarspesies, baik antara komponen biotik maupun
antara komponen abiotik. Hubungan timbal balik dikenal pula dengan istilah
interaksi, atau interaksi. Dalam bagian ini, akan dibahas mengenai interaksi antar-
individu, antar-populasi, antara komunitas dan faktor biotik, dan interaksi antar
ekosistem.
5
1. Interaksi Antar-Individu Membentuk Populasi
Sekumpulan makhluk hidup dari spesies yang sama yang hidup pada suatu
waktu dan kawasan tertentu serta saling berinteraksi mambentuk populasi. Oleh
karena barasal dari spesies yang sama, maka individu di dalam populasi
mempunyai potensi melakukan kawin silang yang akan menghasilkan keturunan
yang fertile (mampu bereproduksi). Contoh populasi adalah populasi itik, populasi
padi, dan populasi sapi.
Suatu populasi dapat dikenali dengan adanya ciri-ciri :
a. memiliki kesamaan morfologi
b. memiliki kesamaan fungsi fisiologi
c. dapat melakukan perkawinan silang dapat menghasilkan keturunan yang
fertile
Dengan demikian, populasi memiliki sifat dapat tumbuh dan berkembang,
dari populasi berukuran kecil menjadi populasi yang berukuran besar. Sebaliknya,
karena alasan-alasan tertentu (misalnya,diburu, terkena penyakit, bencana alam),
ukuran populasi bisa menjadi lebih kecil dari semula.Semakin besar populsi,
semakin banyak kebutuhan makanannya. Demikian pula dengan kebutuhan
oksigen, air, dan ruangan. Antarindividu tersebut akan terjadi persaingan atau
kompetisi untuk memenuhi kebutuhan oksigen, air, makanan, ruangan, dan
cahaya matahari. Oleh karena itu, ledakan populasi akan akan menimbulkan
persaingan dan persaingan menimbulkan masalah lingkungan.
2. Interaksi Antar-Populasi Membentuk Komunitas
Interaksi antara populasi yang satu dengan yang lain dalam suatu areal
tertentu membentuk komunitas. Contoh komunitas adalah komunitas hutan hujan
tropik yang di dalamnya terdapat berbagai populasi tumbuhan, reptilian, burung,
mamalia, mikroorganisme, cacing moluska.Interaksi antarmakhluk hidup biasanya
6
akan membentuk hubungan khusus yang berpengaruh secara nyata terhadap
persebaran dan kepadatannya. Beberapa kategori umum tentang interaksi dan
hasil akhir yang didapat oleh makhluk hidup yang terlibat dapat dilihat dalam
tabel berikut.Kemungkinan Interaksi Beberapa Makhluk Hidup Dalam Sebuah
Komunitas.
Macam Interaksi Makhluk Hidup 1 Makhluk Hidup 2
Kompetisi Dirugikan Dirugikan
Predasi Diuntungkan Dirugikan
Parasitisme Diuntungkan Dirugikan
Komensalisme Diuntungkan Tidak Berpengaruh
Mutualisme Diuntungkan Diuntungkan
Ada beberapa macam interaksi antarsesama makhluk hidup. Interaksi tersebut
dapat terjadi, baik antarindividu dalam populasi ataupun antarindividu berbeda
populasi atau barbeda jenis (spesies). Bentuk interaksi tersebut dapat berupa
saling merugikan, saling menguntungkan, atau hanya salah satu saja yang
diuntungkan. Berkut ini adalah beberapa bentuk interaksi antarspesies dalam suatu
komunitas.
Kompetisi
Kompetisi adalah bentuk interaksi dua makhluk hidup yang mengakibatkan
kedua makhluk hidup tersebut mengalami kerugian. Kebutuhan hidup yang sering
diperebutkan tersebut, antara lain makanan, tempat berlindung, tempat bersarang,
sumber air, dan pasangan untuk kawin.Bentuk kompetisi yang terjadi dapat
berupa kompetisi intraspesifik, yaitu kompetisi di antara anggota spesies yang
sama dan kompetisi interspesifik, yaitu kompetisi di antara anggota yang berbeda
spesies, persaingan antarindividu dalam spesies penting arinya untuk mengatur
populasi spesies tersebut.
7
Predasi
Di dalam sebuah interaksi antarmakhluk hidup terdapat hubungan satu spesies
memakan yang lain. Dalam hal ini, konsumernya disebut predator, sedangkan
spesies yang dimakan dikenal sebagai mangsa. Predator (Latin, praeda = mangsa)
adalah makhluk hidup yang memperoleh sumber-sumber yang diperlukan dengan
memakan makhluk hidup lain. Jika yang dimangsa adalah produser, maka bentuk
interaksi itu disebut herbivori, sedangkan hewan yang memakan produser disebut
herbivor.
Simbiosis
Hubungan yang dekat antara dua spesies makhluk hidup berbeda disebut
simbiosis yang berarti hidup bersama. Interaksi simbiotik meliputi bentuk
parasitisme, komensalisme, dan mutualisme.
Parasitisme
Parasitisme merupakan bentuk interaksi yang dapat menyebabkan satu pihak
mendapat keuntungan, sedangkan pihak yang lain menderita kerugian. Suatu
parasit dapat memperoleh makanan atau sumber-sumber yang diperlukan dari
tubuh makhluk hidup lain, disebut inang atau hospes.Selain menggunakan inang
sebagai sumber nutrisi beberapa parasit juga menggunakan inang mereka untuk
perlindungan bagi predator yang akan memangsanya. Contohnya, kehidupan ikan
mutiara pada timun laut.
Komensalisme
Komensalisme merupakan bentuk interaksi yang menyebabkan satu pihak
mendapatkan keuntungan, sedangkan yang lain tidak terpengaruh (tidak
diuntungkan maupun dirugikan). Contoh interaksi komensalisme adalah
kehidupan ikan remora dengan hiu.
Mutualisme
8
Mutualisme (Latin, mutuus = penukaran) merupakan bentuk interaksi yang
menyebabkan kedua spesies sama-sama mendapat keuntungan. Interaksi
mutualisme kadang-kadang disebut juga simbiosis obligat. Contohnya adalah
pada proses penyerbukan bunga (polinasi). Pada beberapa proses penyerbukannya
dapat berlangsung oleh bantuan beberapa serangga khusus, burung, atau
kelelawar.
Salah satu ciri dari komunitas adalah adnya keanekaragaman spesies dan pola
penyebarannya. Sekin beraneka ragam spesies penyusun suatu komunitas,
semakin tinggi organisasinya, dan ini berarti semakin dewasa komunitas tersebut.
Komunitas yang demikian itu biasanya lebih stabil. Dalam arti, komunitas mampu
memulihkan diri apabila mandapatkan “gangguan”, asalkan masih dalam batas
toleransi. Gangguan itu berupa penambahan atau pengurangan materi atau energi.
Komunitas yang mampu memulihkan dirinya dikatakan memiliki daya lenting
yang tinggi.
3. Interaksi Antara Komunitas dengan Komponen Abiotik Membentuk
Ekosistem
Interaksi antara komunitas dengan faktor abiotik membentuk suatu system
yang dikenal sebagai lingkungan atau ekosistem. Interaksi tersebut dapat berupa
proses memakan dan dimakan sehingga terjadi pemanfaatan energi dan daur ulang
materi.Luas ekositem itu tidak dapat ditentukan. Ada ekosistem sawah yang
cukup luas dan ada pula ekosistem lautan yang sangat luas. Jadi, luas sempitnya
ekositem tidak dapat ditentukan secara pasti. Bahkan, seluruh permukaan bumi
beserta segala makhluk hidup di dalamnya yang disebut sebagai biosfer, dapat
dipandang sebagai ekosistem raksasa.
4. Interaksi Antar-Ekosistem Membentuk Biosfer
Di permukaan bumi, mulai dari dasar samudera hingga puncak pegunungan
yang tinggi serta beberapa ratus meter lapisan udara di atasnya, terdapat berbagai
macam ekosistem yang saling berinteraksi. Ini merupakan lapisan permukaan
9
bumi yang dihuni organisme yang saling berinteraksi. Lapisan permukaan bumi
ini dikenal sebagai biosfer atau ekosfer.
Bumi merupakan satu kesatuan sebagai hasil dari interaksi berbagai faktor
penyusun yang terdapat di dalamnya. Oleh karena itu, para pakar lingkungan
prihatin dengan pencemaran, perusakan, dan perubahan iklim yang terjadi akibat
kegiatan manusia. Jika ekosistem di bumi mengalami kerusakan, maka akibat
kerusakan itu akan berangkai karena antar-komponen terjadi interaksi
sebagaimana diuraikan sebelumnya. Umat manusia sendiri akan terancam
kelestariannya (Champbell,2002).
Mengapa harus terdapat komponen-komponen tersebut didalam ekosistem?
Karena tiap komponen yang satu dengan komponen yang lain memiliki
kesinambungan satu sama lain dan keterkaitan antar komponen tersebut
sehingga tidak bisa dipisahkan satu dengan yang lain oleh karena keberadaan
dari satu komponen akan mempengaruhi komponen yang lain.
Bagaimana hubungan antar komponen-komponen tersebut?
a. Hubungan Makan
Suatu interaksi dalam ekosistem yang menyediakan nutrisi untuk setiap
makhluk hidup yang sangat diperlukan untuk pemeliharaan diri, pertumbuhan,
dan perkembangbiakan.
1. Nutrisi Autotrof, Makhluk hidup tertentu yang dapat mensintesis
makanannya sendiri.
2. Nutrisi Heterotrof, hubungan makan diantara makhluk hidup yang
bergantung pada makhluk hidup yang lain sebagai sumber energinya.
10
3. Saprofit, makhluk hidup yang menggunakan bahan organik dari organisme
yang telah mati sebagai sumber makanannya.
4. Herbivor, makhluk hidup pemakan tumbuhan
5. Karnivor, makhluk hidup pemakan hewan lain
6. Omnivor, makhluk hidup pemakan segala.
b. Hubungan Simbiosis
Hubungan dua organisme yang hidup bersama dalam suatu hubungan nutrisi yang
erat. Beberapa jenis simbiosis antara lain:
Simbiosis Organisme A Organisme B Contoh
Mutualisme + + Lumut kerak, antara ganggang dan jamur
Komensalisme + 0 Hiu dan ikan remora
Parasitisme + - Benalu dengan tumbuhan inang
c. Hubungan Kompetisi
Hubungan persaingan antar makhluk hidup untuk mempertahankan hidupnya.
Dalam ekosistem dikenal istilah :
1. Habitat, tempat suatu organisme dapat hidup dan menyediakan semua hal
yang dibutuhkan oleh organisme tersebut.
2. Relung (niche), cara hidup suatu organisme.
Kompetisi tidak terjadi jika organisme-organisme menempati relung yang
berbeda, walaupun habitat dan jenis makannya sama (Kimball,1992).
Tipe - Tipe Ekosistem Darat
11
Apa yang dimaksud tipe ekosistem darat itu ?
Ekosistem darat ( terestrial) adalah suatu jenis ekosistem dimana hampir
secara keseluruhan komponen penyusun lingkungan fisiknya berupa daratan.
Kenapa suatu ekosistem dapat disebut sebagai ekosistem darat ?
Suatu ekosistem dapat dikatagorikan kedalam golongan ekosistem darat
karena komponen lingkungan fisiknya mayoritas adalah daratan.
Apa sajakah tipe ekosistem darat itu ?
Beberapa ekosistem darat membentuk suatu bioma diantaranya hutan hujan
tropis, gurun , Chaparral ( semak belukar), savana, padang rumput temperat, taiga,
tundra, dan hutan gugur temperat.
Bagaimana ekosistem darat itu ?
Beberapa ekosistem darat bergabung membentuk bioma, bioma adalah suatu
sebutan bagi sejumlah ekosistem darat yang unik dalam artian memiliki habitat
dan komunitas tertentu. Bioma- bioma tersebut diantaranya adalah
1). Hutan Hujan Tropis
Merupakan jenis hutan yang lebat dengan vegetasi yang relatif tinggi. Ciri-
ciri dari hutan ini adalah : temperatur yang relatif hangat dimana suhu rata-rata ±
25 o C, curah hujan relatif tinggi, tumbuhan khas terdiri dari golongan liana ( rotan
) dan epifit ( anggrek). Contoh hutan hujan tropis di daerah Costa rica.
2). Gurun
Merupakan tipe bioma yang dicirikan dengan kondisi lingkungan yang
relatif gersang dengan curah hujan yang rendah yaitu kurang dari 25 cm per tahun,
perbedaan suhu pada siang dan malam hari relati besar diman pada siang hari rata-
rata suhu mencapai 45 o C sedangkan pada malam hari rata- rata mancapai 0 o C,
vegetasi meliputi berbagai belukar aksia, tumbuhan sukulen dan kaktus. contoh
12
bioma ini adalah gurun disebelah barat gunung Rocky, gurun sonoran yng
ditandai dengan adanya kaktus raksasa seguaro dan semak berakar dalam.
3). Chaparral ( semak belukar)
Merupakan tipe bioma dengan musim panas yang kering dan lama,serta
musim dingin yang berhujan dan bertemperatur sedang. Vegetasi didomonasi oleh
pohon-pohon kecil dan sesemakan yang biasanya berduri. Hewan-hewannya
biasanya kecil dan bewarna tidak mencolok. Contohnya Chaparral di california.
( Champbell, 2002).
4). Savana.
Merupakan bioma padang rumput di daerah tropik ( daerah antara 23o7’
lintang selatan ), yang dicirikan oleh hujan musiman dan cahaya yang cukup.
Curah hujan dari bioma ini lebih rendah ari pada hutan hujan tropis yaitu hanya
berkisar 90 -150 cm per tahun. Vegetasi didominasi oleh semak dan pohon yang
tumbuh terpencar. Hewan yang hidup di bioma ini seperti belalang, kumbang,
rayap, beberapa karnivora dan herbivora. Contohnya savana di Kenya yang
merupakan tempat dimana herbivora besar dan predator (pemangsanya) terlihat
dengan jelas. (Fried,2000)
5). Padang rumput temperat
Merupakan bioma yg terletak didaerah zona temperat ( beriklim
sedang ) .setahun, didominasi oleh kerumunan rumput, semak dan sejumlah
tumbhan semusim ( annual ). contoh bioma ini adalah veldt di Afrika selatan,
puszta di Hungaria, pampas di Argentina dan Uruguay, steppe di Rusia, dan pairie
di Amerika Utara (Chapbell,
6). Taiga.
Merupakan bioma terestrial yang luas yang terletak atau melintasi
Amerika utara bagian utara dan eurasia hingga perbatasan tundra artik. Ciri- ciri
dari bioma ini adalah suhu pada saat musim dingin sangtlah rendah sehingga
13
mengalami musim salju yang lebat selama musim dingin. Taiga merupakan hutan
homogen yang hijau sepajang tahun ( evergreen ), walaupun suhu pada musim
dingin dapat mencapai suhu puluhan derajat dibawah nol. Biasanya taiga tersusun
atas tumbuhan homogen seperti pinus, cemara, dan sebagainya. Hewan yang
berada pada pada bioma ini seperti moose, beruang hitam , ajag dan burung-
burung yang bermigrasi ke selatan pada waktu musim gugur. Taiga terbesar
berada di semenajung Skandinavia, Rusia, Siberia, Alaska dan kanada
(Fried,2000).
7). Tundra.
Secara harfiah tundra berarti daratan tanpa pohon. Ciri – ciri dari bioma
diantaranya adalah musim dinginnya lebih lama daripada musim panasnya,
dengan kondisi seperti ini maka hanya sedikit vegetasi yang mampu tumbuh di
daerah ini. Pada biom ini terdapat permafrost ( tanah bagian bawah yang
membeku secara permanen).Tumbuhan yang utama adalag golongan lumut
( liken), Sphagnum, tumbuhan biji semusim, tumbuhan berkayu yang pendek dan
beberapa jenis rumput. Hewan yng menghuni bioma antara lain muscox, beruang
kutub, rusa kutubda beberapa inseckta terutam nyamuk dan lalat hitam. Wilayah
persebaran tundra diantaranya adalah bagian utara Skandinavia, Siberia,
Finlandia, Rusia dan kanada (Champbell, 2002).
8) Hutan gugur temperat.
Merupakan tipe bioma yang kaya akan pepohonan yang akan
menggugurkan daunnya pada di kala menjelang musim dingin ketika suhu yang
ada terlalu rendah untuk terjadi fotosintesis yang efektif dan kehilangan air
melalui transpirasi tidak mudah digantikan oleh tanah yang beku, semak-semak
dan rumput yang diselingi tumbuhan kriptogamik (lumut dan lumut hati).hutan ini
memiliki empat biasany emiliki empat musim sekaligus. Hutan ini memiliki
lapisan vertikal yang jelas yang terdiri dari satu atau dua strats pohon, di
bawahnya terdapat semak dan di bagian paling bawah terdapat terdapat tumbuhan
herba. Hewan yang hidup di hutan ini contonya beruang, rubah , burung pelatuk,
14
bajing dan rakoon. Banyak hewan mamalia hutan temperat juga memasuki masa
dorman ( hibernasi ) selama musim dingin berlangsungdan beberap spesies
burung melakukan migrasi ke wilayah dengan iklim yang lebih hangat.
Contohnya hutan gugur di Amerika utara ( Champbell, 2002).
Aliran Energi
Apa yang dimaksud aliran energi?
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke
bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari kemudian ke produsen,
konsumen primer, konsumen tingkat tinggi, sampai ke mikroba di dalam tanah.
Siklus tersebut berlangsung dalam ekosistem.Sumber energi utama ekosistem
adalah matahari yang digunakan baik langsung maupun tidak langsung oleh
tumbuhan hijau untuk fotosintesis yang dimana akan mengubah energy kimia
cahaya menjadi energy kimia dalam bentuk zat – zat organic.Energi kimia yang
diubah akan berpindah dari produsen ke konsumen( I, II, III…n) dan dekomposer
secara berurutan
Dimana aliran energi berlangsung?
Aliran energi berlangsung di dalam suatu ekosistem,bioma maupun biosfer.
Siapa saja yang terlibat dalam proses aliran energi?
Pada aliran energi melibatkan matahari sebagai sumber utama penghasil
energi,produsen yang dimana meliputi tumbuhan autotrof yang berperan
mengubah energi kimia cahaya menjadi energi kimia organik,konsumen dimana
meliputi organisme heterotrof dan dekomposer yang meliputi bakteri dan jamur
yang berperan sebagai pengurai.
Mengapa aliran energi terjadi dalam suatu ekosistem?
15
Terjadinya aliran energi dalam suatu ekosistem disebabkan adanya kebutuhan
untuk memenuhi proses – proses yang mempengaruhi kelangsungan hidup dan
melakukan interaksi antar organisme.
Bagaimana terjadinya proses aliran energi?
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan kerja yang dimana dapat
menimbulkan proses kerja yang selanjutnya akan menghasilkan gerakan-gerakan
atau perpindahan.Hukum yang berkaitan dengan energi adalah Hukum
Termodinamika I dan Hukum Termodinamika II.
1. Hukum Termodinamika I
Hukum ini menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan ataupun
dimusnahkan oleh makhluk hidup. Sering juga disebut hukum kekekalan tenaga.
Energi utama yang berasal dari cahaya matahari hanya dapat diubah bentuknya,
namun energi tetap ada(Odum,1993)
2. Hukum Termodinamika II
Hukum ini menyatakan bahwa setiap proses berlangsungnya perubahan
(transformasi) bentuk energi selalu tidak efisien dan menghasilkan entropi
(limbah atau pencemar). Oleh karena itu dalam setiap perubahan bentuk energi,
maka selalu terjadi entropi dalam bentuk kerugian panas atau kehilangan energi
(energylost) (Odum,1993).
Secara langsung maupun tidak langsung energi dari suatu ekosistem
berasal dari cahaya matahari.Sebagian kecil diserap oleh tumbuhan hijau dan
diubah menjadi zat – zat organik melalui proses fotosintesis.Dimana hasil
fotosintesis ini akan berpindah ke konsumen I,konsumen II,konsumen III dan
dekomposer yang melakukan tahap penguraian.Pada tahap ini dihasilkan energi
dalam bentuk panas yang akan tersebar ke lingkungan dan tidak dapat
dimanfaatkan lagi.
Bentuk – bentuk aliran energi antara lain :
16
1.Rantai makanan
Rantai makanan adalah pengalihan energi dari sumbernya,yaitu tumbuhan
melalui sederetan organisme yang makan an dimakan.Di dalam rantai makanan
tidak seluruh energi hanya sebagian yang mengalami perpindahan dari satu
organisme ke organism lainnya,karena dalam proses transformasi dan organisme
satu ke organisme lain sebagian energi yang terlepas dan tidak dapat
dimanfaatkan.
Pada umumnya,tipe rantai makanan dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
a) Rantai makanan perumput
Pada tipe ini,mata rantainya berawal dari tumbuhan,maka tingkat
trofi I diduduki oleh tumbuhan(produsen),tingkat trofi 2 diduduki oleh
herbivora(konsumen 1),tingkat trofi 3 diduduki oleh karnivora(konsumen
2),dan seterusnya.
b) Rantai makanan detritus
Mata rantai makanan pada tipe ini berawal dari organisme
perombak.Detritus merupakan hancuran (fragmen) dari bahan – bahan
sudah terurai yang dikonsumsi hewan-hewan kecil seperti rayap,cacing
tanah dan sebagainya.
17
c) Rantai makanan parasit
Pada tipe rantai makanan parasit,terdapat organisme lebih kecil
yang memangsa organisme yang lebih besar.
2. Jaring – jaring makanan
Jaring–jaring makanan merupakan kumpulan dari beberapa rantai
makanan yang saling berhubungan.
Contoh :
Belalang Burung
Padi Tikus Ular Elang Pengurai
Ayam Manusia
Harimau
3.TingkatTrofik
Salah satu cara suatu komunitas berinteraksi adalah dengan peristiwa
makan dan dimakan, sehingga akan terjadi aliran energi dari satu bentuk ke
bentuk lain sepanjang rantai makanan. Organisme dalam kelompok ekologis yang
terlibat dalam rantai makanan digolongkan dalam tingkat-tingkat trofik. Tingkat
trofik tersusun dari seluruh organisme pada rantai makanan yang bernomor sama
dalam tingkat memakan. Tumbuhan sebagai produsen digolongkan dalam tingkat
trofik pertama. Hewan herbivora atau organisme yang memakan tumbuhan
termasuk anggota tingkat trofik kedua. Karnivora yang secara langsung memakan
herbivora termasuk tingkat trofik ketiga, sedangkan karnivora yang memakan
18
karnivora di tingkat trofik tiga termasuk dalam anggota tingkat trofik
keempat.semakin tinggi tingkat trofik semakin rendah energi yang berpindah.
4.Piramida ekologi
Struktur trofik pada ekosistem dapat disajikan dalam bentuk piramida
ekologi. Ada tiga jenis piramida ekologi, yaitu piramida jumlah individu,
piramida biomassa, dan piramida energi.
a. Piramida jumlah individu
a. Piramida jenis ini memberikan gambaran tentang jumlah individu
pada setiap trofik pada piramida ekologi.
a. Piramida Biomassa
Piramida biomassa menggambarkan ukuran berat materi organisme
pada setiap trofik dalam satuan berat. Piramida biomassa hasilnya lebih
akurat daripada piramida jumlah inidividu. Untuk mengukur berat pada
setiap trofik maka rata-rata berat organisme di tiap trofik harus diukur
kemudian barulah jumlah organisme pada setiap trofik, tersebut dapat
diperkirakan.
19
b. Piramida Energi
Seringkali piramida biomassa tidak selalu memberi informasi yang
kita butuhkan tentang ekosistem tertentu. Lain dengan piramida energi
yang dibuat berdasarkan observasi yang dilakukan dalam waktu yang
lama. Piramida energi mampu memberikan gambaran paling akurat
tentang aliran energi dalam ekosistem.
Siklus Materi
Apa yang dinamakan siklus materi?
Siklus materi merupakan proses biologi, kimia dan geologi. Proses ini dimulai
daari unsur - unsur kimia , seperti karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O),
nitrogen (N), dan fosfor (P) yang kemudian di gunakan oleh produsen sehingga
menghasilkan bahan organik yang di bantu sinar matahari. Bahan organik
tersebut di manfaatkan oleh organisme melalui proses rantai makanan.
20
Kapan proses siklus materi berlangsung?
Proses ini berlangsung sejak makhluk hidup ada di dunia karna makhluk
hidup membutuhkan beberapa zat yang diambil dari lingkunganya serta
melakukan pertukaran zat dan membuang zat yang tidak berguna tersebut ke
lingkungan lagi. Proses ini akan berlangsung lama, jika proses ini terhenti maka
proses kehidupan juga akan berhenti.
Siapa yang berperan dalam siklus materi?
Dalam proses siklus materi makhluk hidup yang berperan di dalam nya
meliputi manusia, hewan seluruh permukaan bumi secara berulang .
Dimana proses siklus materi berlangsung?
Proses siklus materi berlangsung di tanah, atmosfer, air, laut dll. Setiap bagian
bumi berpengaruh dalam proses siklus materi.
Mengapa proses siklus materi berlangsung?
Proses siklus materi di gunakan untuk keseimbangan di bumi, jika proses siklus
materi terhenti maka kehidupan tidak akan berjalan dengan baik sehingga apabila
salah satu dari proses siklus tidak seimbang siklus materi akan terganggu.
Bagaimana proses siklus materi berlangsung?
Proses siklus materi berlangsung secara berulang setelah di ambil dan di
manfaatkan oleh makhluk hidup sehingga terbentuk kembali.
Pada proses siklus materi terdapat beberapa daur meliputi: daur hidrologi
( air), daur nitrogen, daur, fosfor, daur nitrogen, daur karbon, daur oksigen .
1. Daur Hidrologi ( air)
Air merupakan salah satu unsur penting yang di butuhkan oleh makhluk hidup.
Apa yang di maksud dengan siklus hidrologi?
21
Daur air merupakan proses pertukaran air yang tejadi di bumi dan dan
tamosfer yang di pengaruhi oleh suhu dan tekanan sehingga menyebabkan ada
perbedaan bentuk air.
Kapan proses siklus hidrologi berlangsung?
Siklus ini terjadi sejak lama terutama sejak ada kehidupan dan berlangsung
hingga sekarang karena siklus ini berulang.
Mengapa proses siklus hidrologi berlangsung?
Karena siklus ini terjadi perubahan suhu bumi dan atmosfer sehingga suhu dan
tekanan di bumi seimbang dan sama dan air adalah salah satu unsure penting
yang di butuhkan oleh makhluk hidup.
Dimana proses siklus hidrologi berlangsung?
Siklus hidrologi berlangsung di alam terutama di bagian laut dan hutan
yang penguapanya banyak.
Siapa yang berperan dalam siklus hidrologi?
Yang berperan dalam siklus ini meliputi tumbuhan air di sungai, laut yang di
dukung juga oleh sinar matahari
Bagaimana proses siklus hidrologi berlangsung?
Proses ini meliputi beberapa tahap yaitu:
a. Evaporasi : evaporasi merupakan proses penguapan air menjadi gas.
b. Transpirasi: merupakan air yang keluar dari hewan dan manusia berupa
urin dan keringat.
c. Traspirasi : merupakan air yang di keluarkan tumbuhan dalam bentuk uap.
d. Kondensasi : merupakan proses gas menjadi air yang kemudian akan
menjadi air hujan .
22
e. Presipitasi : merupakan proses jatuhnya air kembali ke bumi (hujan).
2. Daur Nitrogen
Merupakan unsur yang paling banyak di atmosfer .
Apa yang dinamakan daur nitrogen ?
Daur nitrogen merupakan proses pemanfaatan nitrogen yang ada di atmosfer
untuk kebutuhan makhluk hidup.
Siapa yang berperan dalam siklus nitrogen?
Yang berperan dalam siklus nitrogen meliputi bakteri pengikat nitrogen, hewan
( dekomposer), dan tumbuhan
Dimana proses siklus nitrogen berlangsung?
Siklus nitrogen berlangsung secara berulang di alam, karena siklus ini
menentukan banyak dan sedikitnya jumlah nitrogen. Siklus nitrogen terjadi di
dalam tanah dengan bantuan bantuan dari bakteri ( nitrosomonas dan nitrobacter).
Kapan siklus nitrogen ini berlangsung?
23
Siklus nitrogen berlangsung stiap saat secara berulang karena bakteri dan
tumbuhan membutuhkan nitrogen
Mengapa proses siklus nitrogen berlangsung?
Proses siklus ini berlangsung bakteri dan tumbuhan membutuhkan nitrogen untuk
kelangsungan hidup dan untuk keseimbangan nitrogen yang ada di atmosfer.
Bagaimana proses daur nitrogren?
Nitrogen yang ada di atmosfer masuk ke dalam tanah dengan di fiksasi oleh
bakteri, kemudian nitrogen di ubah menjadi (NH3) amonia ( amonifikasi),
amonia kemudian di rombak menjadi ion nitrit -> ion nitrat oleh bakteri nitrit
(nitrifikasi), kemudian di manfaat kan oleh tumbuhan dalam bentuk nitrat
sedaangkan tumbuhan mengambil nitrogen dalam bentuk protein. Setelah itu
nitrat akan di ubah kembali dalam bentuk nitrogen melalui proses denitrifikasi
dan di kembalikan ke atmosfer.
3. Daur karbon dan oksigen
Merupakan penyusun dasar semua senyawa organik.
Apa yang di namakan Daur karbon dan oksigen ?
24
Daur karbon dan oksigen adalah proses timbal balik atas senyawa yang ada di
atmosfer untuk makhluk hidup.
Siapa yang berperan adalam siklus karbon dan oksigen ?
Yang berperan dalam siklus ini meliputi : makhluk hidup, batu kapur dan minyak,
sel, decomposer, udara dan air.
Dimana siklus karbon dan oksigen terjadi?
Siklus karbon dan oksigen terjadi di bumi dan atmosfer yang di bantu oleh
makhluk hidup serta decomposer
Kapan siklus karbon dan oksigen terjadi?
Siklus ini terjadi setiap saat karna makhluk hidup membutuhkan oksigen untuk
bernafas ( respirasi ) dan hasil dari respirasi itu sendiri akan dip roses oleh
tumbuhan dengan cara fotosintesis.
Mengapa siklus karbon dan oksigen terjadi?
Karena makhluk hidup membutuhkan karbon dan oksigen sangat membutuhkan
keduanya, jika siklus ini tidak terjadi maka makhluk hidup akan mati, dan proses
kehidupan tidak seimbang.
Bagaimana proses daur karbon dan oksigen?
Proses daur karbon ketika matahari bersinar, tumbuhan melakukan fotosintesis
untuk mengubah karbondioksida menjadi karbohidrat, Dengan penyerapan CO2
oleh tumbuhan, dan dijadikan senyawa organik, Selanjutnya, Pada proses
tumbuhan fotosintesis dihasilkan lagi CO2 dan oksigen. Hewan mendapatkan
karbon setelah memakan tumbuhan. Kemudian, tubuh hewan dan tumbuhan yang
mati diuraikan menjadi karbon dioksida, air, dan mineral oleh pengurai. Karbon
dioksida yang terbentuk dilepaskan ke udara
25
4. Daur Fosfor
Apa yang dinamakan Daur Fosfor ?
Daur fosfor merupakan daur pemanfaatan fosfor hingga fosfor terbnetuk kembali.
Daur fosfor sangat sederhana di bandingkan dengan yang lain karena daur fosfor
tidak melibatkan atmosfer.
Siapa yang berperan dalam daur fosfor?
Yang berperan dalam daur fosfor adalah autotrof, decomposer, batuan , rantai
makanan. Mereka semua berpengaruh erat dalam proses daur fosfor .
26
Kapan daur fosfor terjadi?
Daur fosfor terjadi sejak kehidupan di mulai karena siklus ini terjadi secra
berulang.
Dimana proses daur fosfor terjadi?
Daur fosfor brada di setiap tempat misalnya di laut dan di batuan serta sedikit
melibatkan atmosfer,
Mengapa daur fosfor terjadi?
Karena autrotrof membutuhkan fosfor dalam metabolismenya dan karena dalam
Bagaimana proses Daur Fosfor ?
Proses dari siklus fosfor dimulai fosfor yang di manfaatkan oleh autotrof
kemudian autotrof mati terjadi dekomposisi dan kembali terlarut. Fosfor jga
berasal dari batuan, batuan yang terbawa air akan dimanfaatkan oleh autotrof dan
siklus berputar kembali.
5. Siklus Sulfur
Apa yang dinamakan Siklus Sulfur ?
27
Sulfur merupakan untuk penyususnan semua protein dan banyak terdapat di
kerak bumi. Daur sulfur merupakan proses pemanfaatan sulfur oleh makhluk
hidup.
Dimana siklus sulfur itu terjadi?
Siklus sulfur terjadi di atmosfer, tanah dll, siklus ini pun terjadi secra berulang di
alam
Siapa yang berperan dalam siklus sulfur?
Yang berperan dalam siklus sulfur meliputi makhluk hidup, decomposer, batu
bara ,asap pabrik.
Kapan siklus sulfur terjadi?
Siklus terjadi ketika makhluk hidup membutuhkan sulfur untuk kebutuhan
hidupnya serta hasil produksi yang jga di dimanfaatkan.
Mengapa siklus sulfur terjadi?
Siklus sulfur terjadi agar sulfur yang ada di dalam seimbang dan jga makhluk
hidup membutuhkan sulfur walaupun tidak banyak
Bagaimana proses Siklus Sulfur berlangsung?
Proses dari siklus sulfur, tumbuhan mendapatkan belerang dalam bentuk sulfat
(SO42-) di dalam tanah, sedangkan manusia dan hewan mendapatkan belerang
dengan makan tumbuhan , kemudian jika tumbuhan dan hewan mati akan
diuraikan menjadi gas H2S, atau menjadi SO2 dan SO42-. Sulfur yang ada di
udara berasal dari sisa pembakaran minyak bumi dan batu bara , serta asap
kendaraan dan pabrik dalam bentuk SO2. gas SO2 .
belerang yang ada di udara jika terkena air hujan akan berubah menjadi sulfat dan
jatuh di perairan spt sungai dan laut.
28
Produktivitas
Apa yang dimaksud produksi dalam ekologi?
Produksi merupakan istilah umum bagi para ahli ekologi yang digunakan
dalam proses pemasukan dan penyimpanan energi didalam ekosistem.
Produktivitas dalam ekosistem terdapat dua macam yaitu produksi perimer dan
produksi sekunder (Irwan, 1997).
Apa yang dimaksud dengan produksi primer dan produksi sekunder?
Produksi primer adalah pemasukan-pemasukan yang mencakup pemindahan
energi cahaya mejadi energi kimia oleh produser. Produksi sekunder adalah
penggunaan energi pada binatang dan mikroba (Irwan, 1997).
Darimana asal produksi primer?
Produksi primer dari suatu ekositem berasal dari proses fotosintesis yang
dilakukan oleh tumbuhan hijau dengan pengikatan energi yang berasal dari sunar
matahari. Secara kimia proses fotosintesis merupakan reaksi oksida-reduksi,
29
meliputi penyimpanan bagian dari energi sinar matahari sebatas energi potensial
atau makanan (Irwan, 1997).
Bagaimman cara mengetahui tingkat produksivitas dalam ekosistem?
Produktivitas dari suatu ekosistem adalah kecepatan cahaya matahari yang
diikat oleh vegetasi menjadi produktivitas kotor, sesuai dengan kecepatan
fotosintesis. Sedangkan produksivitas netto dari vegetasi adalah produksi dalam
arti dapatdigunakan oleh organisme lain, yaitu sesuai degan kecepatan fotosintesis
(produksi bahan kering) dikurangi kecepatan respirasi. Oleh karena itu sihu dan
cahaya bervariasi selama 24 jam maka produksi tanaman dinyatakan dalam satuan
berat kering (gram/kilogram) per satuan luas permukaan tanah per musim atau
pertahun (Irwan, 1997).
Bagaimana rumus reaksi fotosintesis secara sederhana?
Bagaimana cara makhluk hidup heterotof memperoleh energi dalam suatu
ekosistem?
Makhluk hidup heterotof memaperoleh energi dengan cara melakukan
respirasi. Terdapat 3 macam respirasi yaitu :
a. Respirasi Aerobik-Oksigen
Respirasi ini merupakan kebalikan dari fotosintesis dan ini merupakan
cara tumbuhan tinggi atau binatang untuk memperoleh energi dala
perkembangnannya. Reaksinya adalah :
C6H12O6 ---------- 6CO2 + 6H2O + bahan
b. Respirasi anaerobik-Oksigen
Respirasi ini tidak memerlukan O2, senyawa anorganik merupakan aseptor
elektron (oksida). Respirasi ini terjadi pada makhluk saprophage (bakteri,
jamur, protozoa)
c. Fermentasi
30
Fermentasi termasuk respirasi aerobik, tetapi dengan bantuan senyawa
organik yang merupakan aseptor elektron (oksidan).
(Irwan, 1997).
Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas ekosistem ?
Menurut Campbell (2002), terjadinya perbedaan produktivitas pada berbagai
ekosistem dalam biosfer disebabkan oleh adanya faktor pembatas dalam setiap
ekosistem. Faktor yang paling penting dalam pembatasan produktivitas
bergantung pada jenis ekosistem dan perubahan musim dalam lingkungan.
Produktivitas pada ekosistem dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
a. Suhu
Berdasarkan gradasi suhu rata-rata tahunan, maka produktivitas akan
meningkat dari wilayah kutub ke ekuator. Namun pada hutan hujan tropis, suhu
bukanlah menjadi faktor dominan yang menentukan produktivitas, tapi lamanya
musim tumbuh. Adanya suhu yang tinggi dan konstan hampir sepanjang tahun
dapat bermakna musim tumbuh bagi tumbuhan akan berlangsung lama, yang pada
gilirannya meningkatkan produktivitas.
Suhu secara langsung ataupun tidak langsung berpengaruh pada produktivitas.
Secara langsung suhu berperan dalam mengontrol reaksi enzimatik dalam proses
fotosintetis, sehingga tingginya suhu dapat meningkatkan laju maksimum
fotosintesis. Sedangkan secara tidak langsung, misalnya suhu berperan dalam
membentuk stratifikasi kolom perairan yang akibatnya dapat mempengaruhi
distribusi vertikal fitoplankton.
b. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi primer bagi ekosistem. Cahaya
memiliki peran yang sangat vital dalam produktivitas primer karena hanya dengan
energi cahaya tumbuhan dan fitoplankton dapat melakukan fotosintesis. Hal ini
berarti bahwa wilayah yang menerima lebih banyak dan lebih lama penyinaran
cahaya matahari tahunan akan memiliki kesempatan berfotosintesis yang lebih
panjang sehingga mendukung peningkatan produktivitas primer.
Pada ekosistem terestrial seperti hutan hujan tropis memiliki produktivitas
primer yang paling tinggi karena wilayah hutan hujan tropis menerima lebih
31
banyak sinar matahari tahunan yang tersedia bagi fotosintesis dibanding dengan
iklim sedang (Wiharto, 2007). Sedangkan pada eksosistem perairan, laju
pertumbuhan fitoplankton sangat tergantung pada ketersediaan cahaya dalam
perairan. Laju pertumbuhan maksimum fitoplankton akan mengalami penurunan
jika perairan berada pada kondisi ketersediaan cahaya yang rendah.
c. Air, curah hujan, dan kelembaban
Produktivitas pada ekosistem terestrial berkorelasi dengan ketersediaan air. Air
merupakan bahan dasar dalam proses fotosintesis, sehingga ketersediaan air
merupakan faktor pembatas terhadap aktivitas fotosintetik. Secara kimiawi air
berperan sebagai pelarut universal, keberadaan air memungkinkan membawa serta
nutrient yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Air memiliki siklus dalam ekosistem. Keberadaan air dalam ekosistem
dalam bentuk air tanah, perairan, dan air di atmosfer dalam bentuk uap. Uap di
atmosfer dapat mengalami kondensasi lalu jatuh sebagai air hujan. Interaksi antara
suhu dan air hujan yang banyak yang berlangsung sepanjang tahun menghasilkan
kondisi kelembaban yang sangat ideal tumbuhan terutama pada hutan hujan tropis
untuk meningkatkan produktivitas.
Menurut Jordan (1995) dalam Wiharto (2007), tingginya kelembaban pada
gilirannya akan meningkatkan produktivitas mikroorganisme. Selain itu, proses
lain yang sangat dipengaruhi proses ini adalah pelapukan tanah yang berlangsung
cepat yang menyebabkan lepasnya unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan.
Terjadinya petir dan badai selama hujan menyebabkan banyaknya nitrogen yang
terfiksasi di udara, dan turun ke bumi bersama air hujan. Namun demikian, air
yang jatuh sebagai hujan akan menyebabkan tanah-tanah yang tidak tertutupi
vegetasi rentan mengalami pencucian yang akan mengurangi kesuburan tanah.
Pencucian adalah penyebab utama hilangnya zat hara dalam ekosistem.
d. Nutrien
Tumbuhan membutuhkan beragam nutrient anorganik, beberapa dalam
jumlah yang relatif besar dan yang lainnya dalam jumlah sedikit, akan tetapi
semuanya penting. Pada beberapa ekosistem terestrial, nutrient organik
merupakan faktor pembatas yang penting bagi produktivitas. Produktivitas dapat
32
menurun bahkan berhenti jika suatu nutrient spesifik atau nutrient tunggal tidak
lagi terdapat dalam jumlah yang mencukupi. Nutrient spesifik yang demikian
disebut nutrient pembatas (limiting nutrient). Pada banyak ekosistem nitrogen dan
fosfor merupakan nutrient pembatas utama, beberapa bukti juga menyatakan
bahwa CO2 kadang-kadang membatasi produktivitas.
e. Tanah
Potensi ketersedian hidrogen yang tinggi pada tanah-tanah tropis disebabkan oleh
diproduksinya asam organik secara kontinu melalui respirasi yang dilangsungkan
oleh mikroorganisme tanah dan akar (respirasi tanah). Jika tanah dalam keadaan
basah, maka karbon dioksida (CO2) dari respirasi tanah beserta air (H2O) akan
membentuk asam karbonat (H2CO3 ) yang kemudian akan mengalami disosiasi
menjadi bikarbonat (HCO3-) dan sebuah ion hidrogen bermuatan positif (H+). Ion
hidrogen selanjutnya dapat menggantikan kation hara yang ada pada koloid tanah,
kemudian bikarbonat bereaksi dengan kation yang dilepaskan oleh koloid, dan
hasil reaksi ini dapat tercuci ke bawah melalui profil tanah (Wiharto, 2007).
Hidrogen yang dibebaskan ke tanah sebagai hasil aktivitas biologi, akan bereaksi
dengan liat silikat dan membebaskan aluminium. Karena aluminium merupakan
unsur yang terdapat dimana-mana di daerah hutan hujan tropis, maka
aluminiumlah yang lebih dominan berasosiasi dengan tanah asam di daerah ini.
Sulfat juga dapat menjadi sumber pembentuk asam di tanah. Sulfat ini dapat
masuk ke ekosistem melalui hujan maupun jatuhan kering, juga melalui aktivitas
organisme mikro yang melepaskan senyawa gas sulfur. Asam organik juga dapat
dilepaskan dari aktivitas penguraian serasah (Jordan, 1985 dalam Wiharto, 2007).
f. Herbivora
Herbivora adalah faktor biotik yang mempengaruhi produktivitas vegetasi.
Sekitar 10 % dari produktivitas vegetasi darat dunia dikonsumsi oleh herbivor
biofag. Persentase ini bervariasi menurut tipe ekosistem darat (Barbour at al.,
1987). Namun demikian, menurut McNaughton dan Wolf (1998) bahwa akibat
yang ditimbulkan oleh herbivora pada produktivitas primer sangat sedikit sekali
diketahui. Bahkan hubungan antara herbivora dan produktivitas primer bersih
kemungkinan bersifat kompleks, di mana konsumsi sering menstimulasi
33
produktivitas tumbuhan sehingga meningkat mencapai tingkat tertentu yang
kemudian dapat menurun jika intensitasnya optimum.
Jordan (1985) dalam Wiharto (2007) menyatakan, bahwa walaupun
defoliasi pada individu pohon secara menyeluruh sering sekali terjadi, hal ini
disebabkan oleh tingginya keanekaragaman di daerah hutan hujan tropis. Selain
itu, banyak pohon mengembangkan alat pelindung terhadap herbivora melalui
produksi bahan kimia tertentu yang jika dikonsumsi oleh herbivora memberi efek
yang kurang baik bagi herbivora.
Bagaimana cara mnegukur produktivitas ekositem?
Cara yang ideal untuk mengukur produktivitas adalah dengan jalan mengukur
arus energi yang melalui sistem, tetapi dalam kenyataannya cara ini sulit untuk
dilaksanakan. Pengukuran produktivitas yang sering dilakukan berdasarkan
kuantitas tidak langsung antara lain dengan mengukur :
1. Jumlah senyawa yang dihasilkan
2. Bahan mentah yang diperlukan
3. Hasil samping
Beberapa metode pengukuran produktivitas antara lain :
1. Metode panen
Dilakukan dengan menimbang hasil panen. Metode ini kurang teliti jika
sebagian hasil dimakan oleh herbivora. Metode ini digunakan pada tanaman
budidaya. Metode ini digunakan untuk mengukur produksi komunitas bersih.
2. Pengukuran oksigen
Oksigen yang dikeluarkan atau diproduksi dapat dipakai sebagai dasar
pengukuran produktivatas suatu komunitas. Metode ini biasanya dipakai untuk
mengukur produktivitas perairan.
3. Metode karbondioksida
Digunakan untuk tanaman atau organisme darat. Pada siang hari terdapat
fotosintesis dan respirasi, sedangkan pada malam hari hanya terjadi respirasi.
Produktivutas primer adalah jumlah karbondioksida pada siang hari ditambah
karbondioksida pada malam hari.
34
4. Metode pH
Metode ini digunakan pada ekosistem periaran. Pada ekosistem perairan,
pH air merupakan fungsi dari kadar karbodioksida terlarut. Metode ini baik
dilakukan di laboratorium karena mudah dikontrol.
5. Pengukuran berkurangnya bahan mentah
Berkurangnya kandungan bahan – bahan mentah yang tersedia
menggambarkan tingkat produktivitas. Metode ini baik dilakukan pada
ekosistem peraiaran. Metode ini mengukur produksi bersih komunitas.
6. Metode radioaktivitas
Dengan adanya unsur – unsur radioaktif dapat digunakan dalam
pengukuran produktivitas, yaitu dengan menggunakan C, O, atau P radioaktif.
Metode ini digunakan untuk mengukur produktivitas bersih,
7. Metode klorofil
Metode ini berdasar pada kandungan klorofil per area dalam suatu
komunitas. Metode ini digunakan untuk mengukur produktivitas kotor.
Berapa produktivitas primer biosfer?
35
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A., J. B. Reece, L. G. Mitchell. 2002. Biologi (terjemahan), Edisi
kelima Jilid 3. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Irwan, Zoer’aini Djamal. 1997. Prinsip-Prinsip Ekologi dan Organisasi :
Ekosistem, Komunitas, dan Lingkungan. Bumi Aksara : Jakarta.
Jordan, C. F. 1995. Nutrient Cycling in Tropical Ecosystem. John Wiley and Sons,
New York.
Mcnaughton, S.J., L. L. Wolf. 1998. Ekologi Umum (terjemahan), Edisi kedua.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
P.Odum,Eugene.1993.Dasar-dasar Ekologi Edisi ke tiga.Yogyakarta:Gajah Mada
University Press.
Wiharto, M. 2007. Produktivitas Vegetasi Hutan Hujan Tropis. (pdf_file).
W.Kimball,John.1992.Biologi Edisi Ke Lima.Jakarta.Erlangga
36