Pengembangan Sistem Validasi Dokumen Teks HTML dengan Metode MD5 (Kristoko Dwi Hartomo)
205
Pengembangan Sistem Validasi Dokumen Teks HTML dengan Metode MD5 Kristoko Dwi Hartomo Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Jalan Diponegoro No. 52-60, Salatiga, Jawa Tengah E-mail : [email protected] Abstract
There is not any protection at all in HTML documents, so user just needs to download the intended documents and change them. This is the reason why the security and originality of the data in the World Wide Web should be taken into account. To maintain the validity of HTML document, it needs a system that can detect the originality of a document.The process being done in this paper is validating HTML document. It means those HTML documents are given a sign proving its originality, for example digital signature. The originality sign depends on the input, in this case is HTML text document. If a document is valid then the data is still like the original- no change at all. If the data is not valid, the data is not original anymore or there has been any change. From the stages in this research, it is proven that HTML text document validation can be done with MD5 method and protection using MD5 is very hard to break even though with brute force. This proves that MD5 security is one of the best.
Keywords : security, web, HTML, MD5
1. Pendahuluan
Dalam dunia komputer saat ini, sistem berbasis web yang terdiri atas dokumen-dokumen HTML, berkembang sangat pesat. Hal ini disebabkan makin pentingnya peranan internet dalam kehidupan manusia. Dengan internet, orang bisa berbelanja tanpa harus pergi ke toko penjual, mengisi KRS online, mengirim surat (e-mail), bahkan banyak sekali surat kabar yang memiliki versi online. Namun, sistem berbasis web sangat mudah dimodifikasi, sehingga validitasnya tidak terjaga. Sebuah dokumen HTML dikatakan tidak valid lagi jika telah dilakukan perubahan pada dokumen tersebut.
Perubahan materi pada dokumen HTML tidak memerlukan kemampuan pemrograman atau harus menunggu seseorang menjadi cracker. Dalam dokumen HTML sama sekali tidak terdapat proteksi, sehingga user tinggal melakukan download dokumen yang dimaksud, selanjutnya user bisa mengubah isinya sesuka hati. Alasan itulah yang menyebabkan aspek keamanan dan keaslian data dalam dunia web menjadi bagian yang harus diperhatikan.
Karena itu untuk menjaga kevalidan sebuah dokumen HTML, diperlukan sistem yang mampu mendeteksi keaslian sebuah dokumen.
2. Tinjauan Pustaka
Kata keamanan dalam dunia komputer adalah hal yang sangat diidam-idamkan oleh para pemakai komputer. Hal ini dikarenakan oleh mudahnya sebuah komputer menjadi target sasaran orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk diubah isinya. Apalagi sekarang dengan makin maraknya internet, maka orang yang tidak bertanggung jawab bisa merusak komputer atau server lain dari jarak jauh. Berbagai macam cara dilakukan untuk mengamankan data-data
Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.3 Juli 2007: 205 - 218
206
yang sangat bernilai, seperti memasang software anti virus, firewall, melakukan enkripsi data dan lain-lain. a. Validasi
Salah satu cara untuk mengamankan komputer atau data adalah dengan melakukan validasi. Validasi berarti melakukan pemeriksaan terhadap suatu hal untuk ditentukan apakah hal tersebut benar atau salah sesuai dengan standar atau batasan yang ditentukan. Standar atau batasan yang dimaksud disini adalah suatu standar yang ditentukan sendiri oleh perancang sistem. Semakin ketat standar yang dipakai, maka program atau data akan semakin aman.
Contoh penggunaan validasi adalah pada program komputer yang berfungsi untuk memasukkan data ke database. Dalam program tersebut diasumsikan batasan data yang boleh dimasukan adalah dengan tipe angka, maka program atau sistem tentu akan menolak memasukan data dengan tipe karakter.
b. MD5 1) Message Digest
Dalam situs ietf.org/rfc/rfc1321.txt dinyatakan bahwa message digest adalah sebuah tanda tangan digital yang padat untuk suatu data atau dokumen yang memiliki data biner. Suatu algoritma tanda tangan digital yang baik, tidak akan menghasilkan tanda tangan digital yang sama untuk input yang berbeda. Tetapi untuk memenuhi teori tersebut, akan memerlukan suatu tanda tangan digital yang panjangnya sama dengan panjang data input.
Algoritma message digest memiliki banyak persamaan dengan teknik yang digunakan pada enkripsi, namun dengan hasil yang berbeda. Enkripsi mengubah isi dokumen menjadi kode-kode yang tidak dimengerti manusia yang tidak berhak mengetahuinya, dan bisa diubah kembali ke bentuk aslinya dengan memakai kunci dekripsi. Sedangkan message digest menghasilkan tanda tangan digital, yang merupakan hasil perhitungan dari data string yang diinputkan, tetapi tanda tangan digital tersebut tidak bisa diubah kembali menjadi string input. 2) Sekilas MD5
MD5 adalah algoritma message digest 128 bit yang dibuat oleh Professor Ronald L. Rivest dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan dipublikasikan pada bulan April 1992. Professor Ronald Rivest menyatakan bahwa algoritma MD5 akan menghasilkan tanda tangan digital 128 bit dari suatu input, tidak peduli berapapun panjangnya.
Secara sederhana bisa dinyatakan algoritma MD5 melakukan ”kompresi” terhadap suatu input, baik panjang maupun pendek, yang hasilnya adalah tanda tangan digital sepanjang 32 (tiga puluh dua) karakter.
MD5 merupakan bantahan atas teori yang menyatakan, untuk menghasilkan tanda tangan digital yang baik maka panjang tanda tangan digital harus sama dengan panjang masukannya. Berikut ini adalah contoh tanda tangan digital dengan menggunakan algoritma MD5.
1. md5 ("B") = 0947f85161b05919d96940f3de14852e 2. md5 ("b") = 92eb5ffee6ae2fec3ad71c777531578f 3. md5 ("a") = 0cc175b9c0f1b6a831c399e269772661 4. md5 ("a.") = 9fbcccf456ef61f9ea007c417297911d 5. md5 ("a ") = 99020cb24bd13238d907c65cc2b57c03 6. md5 ("a ") = d4ac0334c4130de05b4a37a87590ccc4 7. md5 ("a,") = 3ded2184a3e467984dba5788f82cc430
Contoh pertama menunjukkan hasil output karakter “B”. Contoh kedua adalah output karakter “b”. Ternyata dari hasil perbandingan terlihat bahwa walaupun terlihat hampir sama, tetapi jenisnya berbeda maka fungsi MD5 akan mengeluarkan hasil yang tidak identik. Lima contoh terakhir menunjukkan bahwa walaupun huruf yang diinputkan sama, tetapi penambahan
Pengembangan Sistem Validasi Dokumen Teks HTML dengan Metode MD5 (Kristoko Dwi Hartomo)
207
karakter atau spasi sebanyak satu atau dua spasi serta perubahan apapun terhadap input akan memberikan output berbeda.
Dari contoh di atas dapat disimpulkan bahwa algoritma MD5 selalu menghasilkan tanda tangan digital sepanjang 32 karakter, tanpa tergantung panjang input. Selain itu hasil output tidak akan sama untuk input yang berbeda.
Algoritma MD5 sendiri sudah dimasukkan sebagai fungsi bawaan dari beberapa bahasa pemrograman seperti C, Java, Perl, PHP. Cara pemanggilan dan menampilkan MD5 pada PHP adalah:
<?
md5 (“ <string> ”); ?>
3) Alasan Pemilihan MD5 Algoritma MD5 digunakan dalam penelitian makalah ini dikarenakan MD5, hampir
mustahil untuk dipecahkan dengan serangan brute-force. Selain itu MD5 tidak seperti proses enkripsi data yang bisa dilakukan proses pembalikan atau dekripsi, yang membuat data bisa terbaca kembali. MD5 juga banyak dipakai untuk mendeteksi file yang terkorupsi, yang bisa disebabkan berbagai macam kemungkinan.
Dalam penelitian ini MD5 akan dicoba untuk memvalidasi dokumen HTML. MD5 merupakan penyempurnaan dari algoritma message digest yang lain yaitu MD2 maupun MD4. Berikut adalah tabel perbandingan MD2, MD4 dan MD5.
Tabel 1. Perbandingan MD2, MD4 dan MD5
MD2 MD4 MD5 Waktu pembuatan 1989 1990 1991 Pembuat Ronald L. Rivest Desain mesin 8-bit 32-bit 32-bit Digest output 128-bit Kecepatan proses Paling lambat Paling cepat Cepat Keamanan Paling lemah Kuat Paling kuat
Dalam perkembangannya, MD5 digunakan untuk pembandingan file, keamanan
pengiriman data lewat jaringan, bahkan MD5 digunakan untuk mengetahui status keaslian suatu file. Untuk kegunaan yang terakhir, situs resmi PHP, yaitu www.php.net, menggunakan MD5 untuk melindungi keaslian file-file php yang disediakan untuk di-download, sehingga apabila file-file tersebut disisipi program virus atau trojan, bisa dideteksi dengan mudah.
4) Cara Kerja MD5
Cara kerja MD5 dalam mengubah data, berapapun panjangnya, terdiri dari lima langkah. Untuk menghasilkan message digest 128-bit, data input diproses di dalam blok-blok 512-bit. Gambar 1 adalah ilustrasi algoritma MD5.
Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.3 Juli 2007: 205 - 218
208
Gambar 1. Ilustrasi proses pembuatan MD5
Penambahan Bit Tambahan
Data input ditambahkan bit tambahan sehingga panjang data input, dalam satuan bit, setara dengan 448 mod 512 atau 64 bit. Panjang bit tambahan selalu lebih kecil 64 bit dibandingkan kelipatan 512 bit.
Bit tambahan selalu ditambahkan, meskipun panjang data input sudah memenuhi ketentuan. Contoh, jika panjang masukan adalah 448 bit, maka input tersebut ditambahkan bit tambahan sepanjang 512 bit, sehingga panjang input menjadi (448+512) mod (2*512) atau 64 bit. Panjang bit tambahan berkisar antara 1 sampai 512 dan terdiri atas bit 1 dan bit 0. Penambahan Panjang
Proses ini menggabungkan data input dengan bit tambahan pada proses pertama. Jika panjang data sebelum diproses pada langkah pertama lebih besar dari 264, maka hanya 64 bit terakhir saja yang digunakan. Sehingga panjang data sekarang adalah panjang data input mod 264.
Data hasil yang diperoleh dari dua langkah pertama adalah data yang panjangnya merupakan kelipatan dari 512 bit. Dari gambar 2.1, data yang telah ditambah panjangnya, digambarkan sebagai rangkaian dari blok-blok 512 bit (Y0,Y1,…,YL-1), jadi panjang keseluruhan pesan yang telah melalui dua proses adalah L x 512 bit. Inisialisasi Buffer MD
Tahap ini adalah tahap pembuatan buffer. Buffer direpresentasikan sebagai empat buah register yang dinamakan A,B,C,D yang masing-masing besarnya 32 bit.
A = 01234567 B = 89ABCDEF C = FEDCBA98 D = 76543210
Pemrosesan Data dalam Blok 512 bit Langkah ke empat ini terdiri atas empat bagian pemrosesan. Setiap bagian mempunyai
struktur yang mirip, tapi memakai empat fungsi yang berbeda, dalam hal ini dimisalkan F, G, H, I.
Message 100…0
Y 0
512 bit
Y 1
512 bit
. . . Y q
512 bit
. . . Y l-1
512 bit
HMD5
512 5 512 512 512
ABCD
HMD5 HMD5 HMD5
128
128 128 128
128 bit digest
K bit
Pengembangan Sistem Validasi Dokumen Teks HTML dengan Metode MD5 (Kristoko Dwi Hartomo)
209
Pada proses ini, tiap bagian pemrosesan menjadikan tiap blok 512 bit dan buffer 128 bit sebagai input. Input tersebut digunakan untuk melakukan update terhadap isi buffer. Output
Setelah semua blok 512 bit selesai diproses, maka keluaran dari blok 512 bit terakhir adalah message digest dari data input.
5) Kelebihan MD5
Kelebihan dari MD5 adalah sulit untuk dipecahkan walaupun dengan serangan brute force, tingkat keamanan MD5 adalah salah satu yang terbaik, tidak bisa diubah kembali menjadi data asli (irreversible), hasil keluaran MD5 selalu 32 karakter.
6) Kekurangan MD5
Sedangkan kekurangan MD5 adalah proses perubahan data asli menjadi MD5 perlu waktu relatif lama, memerlukan resource hardware komputer yang cukup besar, semakin besar kemampuan komputer makin cepat kinerjanya. C. HTML
HTML adalah bahasa yang digunakan untuk menulis halaman web. HTML merupakan pengembangan dari standar format dokumen teks yaitu Standard Generalized Markup Language (SGML). HTML sebenarnya adalah dokumen ASCII atau teks biasa, yang dirancang untuk tidak tergantung pada satu sistem operasi tertentu. 1) Struktur Dokumen HTML
Penulisan HTML dapat dilakukan dengan editor teks seperti Notepad yang dimiliki oleh sistem operasi Windows, atau dapat juga menggunakan editor lain yang mampu mengolah dan menyimpan file dalam bentuk teks.
HTML terdiri dari tanda-tanda yang dinamakan tag. Tag selalu ditulis diantara tanda lebih kecil dan tanda lebih besar (<tag>).
Secara sederhana, dokumen HTML terdiri dari dua bagian yaitu header dan body. Struktur HTML diapit oleh tag <html> dan </html>. Standar penulisannya adalah :
<html>
<head>
Deskripsi dokumen
</head>
<body>
Isi dokumen
</body>
</html>
d. Validasi Dokumen Html Dengan Algoritma MD5 Validasi dokumen HTML artinya dokumen HTML tersebut akan diberikan sebuah tanda
yang menjadi bukti keasliannya yaitu tanda tangan digital. Tanda keaslian tersebut sangat bergantung kepada input, dalam hal ini isi dokumen teks HTML. Tanda keaslian ini juga menjadi patokan dalam pemeriksaan keaslian dokumen. Jika suatu dokumen bernilai valid, maka berarti data tersebut sesuai dengan aslinya atau belum mengalami perubahan. Jika data tersebut tidak valid, maka data itu sudah tidak asli lagi atau telah mengalami perubahan.
Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.3 Juli 2007: 205 - 218
210
Untuk membuat sistem yang mampu menghasilkan tanda tangan digital maupun melakukan pemeriksaan kevalidan suatu dokumen HTML, maka diperlukan algoritma MD5. Dalam sistem ini MD5 berperan untuk membuat tanda tangan digital dari dokumen HTML dan tanda tangan digital tersebut akan disisipkan dalam dokumen yang bersangkutan. Untuk pemeriksaan validasi, dokumen HTML yang diperiksa akan diuji berdasarkan tanda tangan digital yang telah disisipkan sebelumnya.
3. Perancangan dan Algoritma Sistem Validasi Dokumen Teks HTML a. Perancangan Proses Sistem
Metode perancangan yang digunakan adalah Diagram Arus Data atau Data Flow Diagram (DFD). Diagram arus data dipilih karena dapat menggambarkan arus data di dalam suatu sistem dengan terstruktur dan jelas. DFD digunakan untuk memudahkan penggambaran suatu sistem yang ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika, tanpa memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Perancangan diagram konteks Pengembangan Sistem Validasi Dokumen Teks HTML dengan Metode MD5 digambarkan menggunakan DFD seperti terlihat pada gambar 2.
Gambar 2. Diagram Konteks Sistem Validasi Dokumen Teks HTML
Untuk melihat aliran data dan proses sistem validasi dokumen teks HTML lebih detil perhatikan gambar 3.
Pembaca
Validasi Dokumen
HTML
Admin Pengaturan situs
Berita
Request
Editor Wartawan Penulisan berita Pengaturan berita
Pengembangan Sistem Validasi Dokumen Teks HTML dengan Metode MD5 (Kristoko Dwi Hartomo)
211
Gambar 3. DFD Level 1 Sistem Validasi Dokumen Teks HTML
b Admin
2 hal admin
1 T. Kategori
4 T. Wartawan 3 T. Pengguna
User login
Status login
Input kategori Edit kategori
Data kategori
Input user, Edit user
Data user
c Editor
User login
Data login
3 hal editor
2 T. Berita
4 T. Pengguna
Data berita
Password lama
Edit berita
Password baru
d Wartawan
User login
4 hal wartawan
Status login
2 T. Berita
Input berita Edit berita
Data berita
4 T. Pengguna
Password lama
Password baru
a Pembaca
1 hal index
Request
Request Kategori
2 T. Berita
Request Data berita Download berita
e Pemeriksa kevalidan
Data berita
Status kevalidan
Status login
3 T. Pengguna
Input login, Edit login
Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.3 Juli 2007: 205 - 218
212
b. Perancangan Struktur Menu Antar Muka Tahap berikutnya adalah tahap perancangan struktur menu antarmuka atau interface.
Tahap ini berguna untuk memudahkan pengimplementasian software yang akan dibuat. Dalam perancangan antarmuka sistem validasi dokumen HTML ini, struktur menu yang dibuat adalah seperti pada gambar 4.
Gambar 4. Struktur Menu Validasi Dokumen Teks HTML
c. Perancangan Antar Muka
Gambar 5 adalah rancangan interface untuk form utama. Form ini muncul pertama kali pada saat program dijalankan.
Gambar 5. Desain form utama
Pada form ini terdapat tiga buah main menu yaitu Menu, Data dan Transaksi. Masing-masing main menu memiliki menu item seperti pada gambar 6 :
Menu Data Transaksi
Login Logout Exit
Film Pelanggan Kategori
Peminjaman Pengembalian
Gambar 6. Desain Menu Item
Software Rental
Admin Editor Wartawan Semua User
+ Berita terbaru + Berita lama + Pencarian berita +Pemeriksaan Validasi
+ Input user + Pengaturan user + Pengaturan login + Input kategori
+ Preview berita + Edit berita + Delete berita + Pengaturan login pribadi
+ Preview berita + Input berita + Pengaturan login pribadi
Pengembangan Sistem Validasi Dokumen Teks HTML dengan Metode MD5 (Kristoko Dwi Hartomo)
213
Pada saat pertama kali dijalankan, hanya Menu saja yang aktif, untuk mengaktifkan Data dan Transaksi user harus login terlebih dahulu. Rancangan selanjutnya adalah rancangan form login. Form ini digunakan agar user bisa masuk kedalam sistem. Gambar 7 adalah rancangannya :
Gambar 7. Desain Form Login
Tampilan sistem validasi dokumen HTML mempunyai empat halaman utama yang terbagi dalam beberapa form, yaitu : a. Halaman Utama
Halaman ini dapat diakses semua pengguna dan terdiri dari : 1) Halaman Index Halaman ini berisi kategori berita, field pencarian, cuplikan berita serta field untuk
melakukan login bagi admin, wartawan dan editor 2) Halaman Berita Lengkap
Halaman ini hampir sama dengan halaman index, tetapi cuplikan berita diganti dengan berita lengkap dari cuplikan berita yang dipilih user.
3) Halaman Hasil Pencarian Halaman ini hampir sama dengan halaman index, tetapi cuplikan berita diganti dengan hasil pencarian kata kunci yang dimasukkan user ke dalam field pencarian.
4) Halaman Validasi Halaman ini hampir sama dengan halaman index, tetapi cuplikan berita diganti dengan field halaman yang akan divalidasi.
b. Halaman Admin Halaman ini hanya dapat diakses oleh administrator dan terdiri dari :
1) Halaman Input User Halaman ini berguna untuk memasukkan data-data user. Field yang tampil disini adalah field nama, alamat, user ID dan password.
2) Halaman Edit User Halaman ini untuk mengedit field nama, alamat dan user ID. Selain itu halaman ini bisa menghapus data-data tersebut.
3) Halaman Input Kategori Halaman ini berfungsi untuk memasukkan kategori berita. Field yang tampil disini adalah field kategori.
4) Halaman Edit Kategori Halaman ini berfungsi untuk mengedit dan menghapus kategori berita.
5) Halaman Logout Halaman ini berguna agar admin bisa keluar dari sistem.
c. Halaman Editor Halaman ini hanya dapat diakses oleh editor dan terdiri dari :
1) Halaman Data Berita
Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.3 Juli 2007: 205 - 218
214
Halaman ini terdiri dari field penyusunan data berita yang berfungsi untuk menyusun judul berita berdasarkan kategori berita. Halaman ini juga bisa untuk menampilkan berita secara keseluruhan. Selain itu juga bisa mengedit dan menghapus berita.
2) Halaman Penggantian Password Editor bisa mengubah password di halaman ini dengan memasukkan password baru pada field password dan konfirmasi password.
3) Halaman Logout Halaman ini berguna agar editor bisa keluar dari sistem.
d. Halaman Wartawan Halaman ini hanya dapat diakses oleh editor dan terdiri dari :
1) Halaman Input Berita Wartawan melakukan penginputan berita pada halaman ini. Field yang bisa diisi
wartawan adalah field judul, isi berita, kategori dan gambar. 2) Halaman Data Berita
Halaman ini berguna agar wartawan yang bersangkutan bisa melihat semua berita yang sudah ditulisnya.
3) Halaman Penggantian Password Wartawan bisa mengubah password di halaman ini dengan memasukkan password baru pada field password dan konfirmasi password.
4) Halaman Logout Halaman ini berguna agar editor bisa keluar dari sistem.
d. Algoritma Sistem Validasi Dokumen Teks HTML Algoritma merupakan kumpulan perintah untuk menyelesaikan suatu masalah. Untuk sistem validasi dokumen teks HTML, algoritmanya adalah : 1) Input data penggguna dan password 2) Input berita 3) Input kategori berita 4) Input dokumen yang akan divalidasi dalam format HTML (*.htm) 5) Proses pembuatan tanda tangan digital dengan MD5 kemudian disisipkan dalam dokumen
HTML, proses MD5 : 6) Data input ditambahkan bit tambahan sehingga panjang data input, dalam satuan bit,
setara dengan 448 mod 512 atau 64 bit. 7) Penambahan panjang, menggabungkan data input dengan bit tambahan pada proses
sebelumnya. 8) Jika panjang data sebelum diproses pada langkah pertama lebih besar dari 264, maka
hanya 64 bit terakhir saja yang digunakan. Sehingga panjang data sekarang adalah panjang data input mod 264.
9) Data hasil yang diperoleh dari dua langkah sebelumnya adalah data yang panjangnya merupakan kelipatan dari 512 bit.
10) Inisialisasi buffer MD : 11) Buffer direpresentasikan sebagai empat buah register yang dinamakan A,B,C,D yang
masing-masing besarnya 32 bit. 12) Pemrosesan data dalam blok 512 bit : 13) Pada langkah ini terdapat empat bagian pemrosesan, setiap bagian mempunyai struktur
yang mirip, tapi memakai empat fungsi yang berbeda, dalam hal ini dimisalkan F, G, H, I. 14) Pada proses ini, tiap bagian pemrosesan menjadikan tiap blok 512 bit dan buffer 128 bit
sebagai input. Input tersebut digunakan untuk melakukan update terhadap isi buffer. 15) Keluaran dari blok 512 bit terakhir adalah message digest dari data input.
Pengembangan Sistem Validasi Dokumen Teks HTML dengan Metode MD5 (Kristoko Dwi Hartomo)
215
4. Implementasi dan Analisis Hasil Kerja a. Implementasi
Tampilan utama sistem akan muncul pada saat browser melakukan request ke web server. Setelah browser melakukan request ke web server lokal, maka browser akan menampilkan tampilan awal halaman utama. Pada tampilan ini, terdapat fasilitas pencarian, login form, link untuk validasi dokumen, link kategori berita, link untuk melihat berita selengkapnya.
Gambar 8. Tampilan Utama Sistem
Gambar di atas menunjukkan bahwa berita-berita yang ditampilkan disusun berdasarkan
waktu secara menurun. Untuk melihat berita selengkapnya, yang harus dilakukan user adalah dengan melakukan klik pada link selengkapnya.
Untuk memeriksa kevalidan suatu dokumen HTML, user harus melakukan klik pada link Validasi Dokumen. Tampilan yang akan terbuka adalah seperti gambar berikut :
Gambar 9. Tampilan sistem validasi dokumen HTML
Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.3 Juli 2007: 205 - 218
216
Jika file yang diperiksa belum mengalami perubahan sedikit pun, maka tampilan yang muncul adalah sebagai berikut :
Gambar 10. Status dokumen valid
b. Analisis Hasil Kinerja Progam Manipulasi dokumen HTML yang akan dilakukan adalah dengan melakukan perubahan satu
karakter, satu kata maupun satu kalimat terhadap dokumen HTML yang telah di-download. Manipulasi dilakukan dengan menggunakan Notepad yang merupakan editor teks biasa dan Macromedia Dreamweaver yang merupakan editor teks khusus untuk halaman web.
Pengujian pertama adalah dengan menggunakan Notepad. Setelah membuka file dokumen html yang sudah di-download, maka tampilan yang akan tampak adalah sebagai berikut :
Gambar 11. Status dokumen valid
Manipulasi pertama adalah dengan mengurangi satu karakter, sehingga dokumen di atas
menjadi seperti dibawah :
Pengembangan Sistem Validasi Dokumen Teks HTML dengan Metode MD5 (Kristoko Dwi Hartomo)
217
Gambar 12. Manipulasi file dengan menghilangkan satu karakter menggunakan Notepad
Maka hasil pengecekan validasi dokumen HTML akan mengeluarkan hasil tidak valid
seperti gambar berikut :
Gambar 13. Keluaran yang menunjukkan file yang diperiksa sudah tidak valid
5. Kesimpulan dan Saran a. Kesimpulan 1) Metode MD5 dapat digunakan untuk memvalidasi dokumen teks HTML, sehingga
dokumen teks HTML dapat diproteksi. 2) Proteksi dengan metode MD5 sulit untuk dipecahkan walaupun dengan serangan brute
force, membuktikan bahwa tingkat keamanan MD5 adalah salah satu yang terbaik. 3) Perubahan dokumen HTML, dengan berbagai jenis editor, walaupun hanya mengubah
satu karakter saja bisa menyebabkan dokumen tidak valid, apalagi dengan perubahan sepanjang satu kata maupun satu kalimat.
4) Pemeriksaan keaslian sebuah dokumen HTML hanya menghasilkan output yang menyatakan bahwa dokumen tersebut valid atau tidak valid.
Jurnal Teknologi Industri Vol. XI No.3 Juli 2007: 205 - 218
218
5) User tidak dapat mengetahui letak kesalahan atau perubahan yang dilakukan terhadap suatu dokumen HTML yang telah divalidasi, karena kunci MD5 tidak bisa dikembalikan menjadi dokumen HTML.
b. Saran 1) Untuk penelitian tentang validasi dokumen, agar menggunakan algoritma digest yang lain. 2) Validasi dengan algoritma digest yang lain, tidak hanya terbatas untuk validasi dokumen
HTML saja. Daftar Pustaka Hartono, Jogiyanto., 1999, Analisis dan Disain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur teori
dan aplikasi bisnis Edisi II, Andi Offset, Yogyakarta. Kurniawan, Yahya, 2002, Aplikasi Web Database dengan PHP dan MySQL, Elex Media
Komputindo, Jakarta. Lion, Black F., 2003, MD5 and Password, www.phpbb.com. Purwanto, Andi., 2001, Singkat Tepat Jelas : Pemrograman PHP, Elex Media Komputindo,
Jakarta. Rivest, Ronald R., 1991, The MD5 Message-Digest Algorithm, www.ietf.org/rfc/rfc1321.txt. Stallings, William., 1995, Networks and Internetworks Security : Principles and Practice,
Prentice-Hall, New Jersey. Tanenbaum, Andrew S., 1996, Computer Networks, 3rd Edition, Prentice-Hall, New Jersey.