PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN
PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN
TEMATIK KELAS IV SD
(TEMA 6, SUBTEMA 1, PEMBELAJARAN 2)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Yohana Dwi Kurniawati
NIM: 141134039
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menjadi andalan penulis, senantiasa
memberkati, menemani, dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.
2. Kedua orang tuaku tercinta, Tarcicius Ngatena dan Yuliana Sumarti yang
memberikan doa, cinta, dan dukungan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
3. Kakakku tersayang Stevani Ika Pratiwi yang telah memberikan doa, dukungan,
dan semangat.
4. Sahabat-sahabat PGSD angkatan 2014 yang selalu memberiku dukungan dan
keceriaan.
5. Almamater kebanggaan Universitas Sanata Dharma yang menjadi temapat
peneliti untuk berproses menjadi seorang pendidik.
6. Segala pihak yang mendukung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi
yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Kegagalan merupakan awal dari keberhasilan.
Jadikanlah halangan sebagai rintangan yang harus dilewati dan janganlah
menyerah pada keadaan.
Jawaban sebuah keberhasilan adalah terus belajar dan tak kenal putus asa.
(Yohana Dwi Kurniawati)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sabagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 23 Mei 2018
Peneliti
Yohana Dwi Kurniawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Yohana Dwi Kurniawati
Nomor Mahasiswa : 141134039
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN
SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD (TEMA
6, SUBTEMA 1, PEMBELAJARAN 2)”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan
mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 23 Mei 2018
Yang menyatakan
Yohana Dwi Kurniawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
PENGEMBANGAN PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN
SAINTIFIK DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD
(TEMA 6, SUBTEMA 1, PEMBELAJARAN 2)
Yohana Dwi Kurniawati
Universitas Sanata Dharma 2018
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada empat guru kelas atas,
peneliti mendapatkan informasi bahwa guru mengalami kesulitan menerapkan
pendekatan saintifik. Hasil kuisoner yang dibagikan kepada 8 guru kelas IV SD, diperoleh data bahwa guru membutuhkan contoh penerapan pendekatan saintifik.
Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2).
Prosedur pengembangan menggunakan 6 langkah penelitian pengembangan
(R&D) menurut Sugiono (2012), meliputi: 1) potensi dan masalah, 2) pengumpulan data, 3) desain produk, 4) validasi desain, 5) revisi desain, 6) uji coba produk.
Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik dan mengetahui kualitas produk tersebut. Hasil validasi produk yang dilakukan oleh dua guru kelas IV memperoleh skor rata-
rata “3,56” (rentang 1-4) dengan kategori “sangat baik”, sehingga prototipe buku tersebut dapat diuji coba dengan revisi sesuai saran.
Uji coba produk dilakukan di SD Budya Wacana 1 yang diikuti oleh 20
peserta didik. Hasil uji coba melalui pengamatan mengenai proses penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik pada langkah mengamati mendapat skor 3,40 dengan kategori “sangat baik”, langkah menanya mendapat
skor 0,40 dengan kategori “sangat kurang”, langkah menalar mendapat skor 2,60 dengan kategori “baik”, langkah mencoba mendapat skor 3,20 dengan kategori
“baik”, dan langkah mengomunikasikan mendapat skor 3,00 dengan kategori “baik”. Hasil tersebut menunjukkan bahwa langkah pendekatan saintifik yang paling rendah yaitu menanya.
Kata Kunci: pengembangan, prototipe buku, pendekatan saintifik,
pembelajaran tematik, kelas IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
DEVELOPING THE BOOK PROTOTYPE OF SCIENTIFIC APPROACH IN
THEMATIC LEARNING FOURT GRADE ELEMENTARY SCHOOL
(THEME 6, SUBTHEME 1, AND LEARNING 2)
Yohana Dwi Kurniawati
Universitas Sanata Dharma 2018
Based on the results of interviews conducted to the teachers of the up class, researcher got information that the teachers have difficulty in applying a scientific
approach. The results of the questionnaires which was distributed to eight teachers of fourth grade of elementary school, showed that the teaches requires an example
of the application of scientific approach. Therefore, researchers are encouraged to develop a prototype book on the application of a scientific approach in the fourth grade thematic lesson of elementary school (theme 6, subtheme 1, learning 2).
The development procedure is used to conduct the research. There are 6 steps of development research (R & D) by Sugiono (2012) in conducting the research.
Those are 1) potential and problem, 2) data collection, 3) product design, 4) design validation, 5) design revision, 6) product trial. The purpose of this research is to
develop a prototype book of the application of scientific approach in thematic learning and to know the quality of the product. The product of validation results which are performed by two teachers of fourth grade, earned an average score of
"3.56" (range 1-4) with "very good" category, so the prototype of the book can be tested with suggested revisions.
The product was tested at SD Budya Wacana 1 which was attended by 20 students. The results of the experiment about the process of applying the scientific
approach activity in thematic learning on the step of observing got a score of 3.40 with "very good" category, the step of questioning got a score of 0,40 with "very
less" category, the step of reasoning got a score of 2,60 with "good" category, the step of trying got a score of 3,20 with "good" category, and the step of communicating got a score of 3.00 with "good" category. The results showed that
the lowest score of scientific approach is the step of questioning.
Keywords: development, book prototype, scientific approach, thematic learning,
fourth grade.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan yang telah memberikan kasih
dan pencurahan Roh Kudus-Nya sehingga skripsi berjudul ” PENGEMBANGAN
PROTOTIPE BUKU PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD (TEMA 6, SUBTEMA 1,
PEMBELAJARAN 2)” ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah
Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma,
Yogyakarta.
Peneliti menyadari bahwa skripsi ini telah selesai karena bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati dan penuh
cinta perkenankanlah peneliti mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bimbingan, dukungan, dan motivasi baik secara langsung
maupun tidak langsung dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi.
Ucapan terimakasih ini penulis sampaikan kepada:
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Kaprodi PGSD
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku Wakaprodi PGSD
4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., selaku dosen pembimbing skripsi I
yang telah membimbing dan memotivasi penulis untuk menyelesa ikan
skripsi ini.
5. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsi II
yang telah membimbing dan memotivasi penulis untuk menyelesa ikan
skripsi ini.
6. Abiatar S.Pd dan Trisno Nugroho S.Pd selaku validator dan narasumber
prototipe buku pendekatan saintifik.
7. Tri Rahayu, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Budya Wacana I yang telah
memberikan ijin melakukan penelitian.
8. Siswa-siswi kelas IV.2 SD Budya Wacana I tahun ajaran 2018/2019
yang bersedia terlibat dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
9. Sekretariat PGSD Universitas Sanata Dharma yang telah membantu
proses perijinan penelitian skripsi.
10. Kedua orang tuaku tercinta, Tarcicius Ngatena dan Yuliana Sumarti
yang memberikan doa, cinta, dan dukungan kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
11. Kakakku tersayang Stevani Ika Pratiwi yang telah memberikan doa,
dukungan, dan semangat.
12. Para sahabatku Ayu, Helena, Dea, Dara, CH, Ellen, Anas, dan Yuan
yang selalu memberikan keceriaan dan semangat dalam penyelesaian
sksripsi.
13. Teman payungku Monika, Puput, Evinda, Pinky, Nisa, Ayu yang saling
bekerja sama dan mendukung.
14. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan semangat dan dukungan kepada penulis, sehingga penulis
memiliki motivasi yang baik dalam menyelesaikan skripsi ini.
Kegiatan penelitian dan penyusunan skripsi yang dilakukan oleh penelit i
tentunya mengalami banyak kendala. Meskipun demikian, kendala tersebut tidak
membuat penulis menjadi berputus asa, melainkan menjadi penyemangat untuk
terus maju dan menyelesaikan skripsi tepat waktu.
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, peneliti meminta maaf apabila dalam skripsi ini
terdapat kesalahan baik dalam sistematika, isi, dan sebagainya. Akhir kata, penelit i
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, 23 Mei 2018
Peneliti
Yohana Dwi Kurniawati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
HALAMAN MOTTO ............................................................................................ v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS............................................................ vii
ABSTRAK.............................................................................................................viii
ABSTRACT ............................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................ x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL................................................................................................. xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................4
1.3 Tujuan Penilitian ...........................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian .........................................................................................4
1.5 Definisi Operasional ......................................................................................5
1.6 Spesifikasi Produk .........................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................7
2.1 Kajian Pustaka ...............................................................................................7
2.1.1 Kurikulum 2013 .....................................................................................7
2.1.1.1 Pengertian Kurikulum 2013 ..........................................................7
2.1.1.2 Ciri-Ciri Kurikulum 2013 ..............................................................7
2.1.1.3 Keunggulan Kurikulum 2013 ........................................................8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.2 Pendekatan Saintifik ..............................................................................8
2.1.2.1 Pengertian Pendekatan Saintifik ....................................................8
2.1.2.2 Lima Langkah Pendekatan Saintifik ..............................................9
2.1.2.3 Kriteria Proses Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik .........20
2.1.2.4 Model-Model Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik ...........21
2.1.3 Pelajaran Tematik di Kelas IV.............................................................24
2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Tematik ...............................................24
2.1.3.2 Ciri Khas Pembelajaran Tematik .................................................24
2.1.3.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik ............................................25
2.1.3.4 Materi Pembelajaran Kelas IV Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2................................................................................................................25
2.1.4 Karakteristik Kelas IV .........................................................................29
2.1.4.1 Tahap Perkembangan Anak .........................................................29
2.2 Penelitian yang Relevan ..............................................................................32
2.3 Kerangka Berpikir .......................................................................................35
2.4 Pertanyan Penelitian ....................................................................................36
BAB III METODE PENELITIAN .....................................................................37
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................37
3.2 Setting Penelitian .........................................................................................37
3.2.1 Tempat Penelitian ................................................................................37
3.2.2 Subjek Penelitian .................................................................................38
3.2.3 Objek Penelitian...................................................................................38
3.2.4 Waktu Penelitian..................................................................................38
3.3 Prosedur Pengembangan .............................................................................38
3.3.1 Potensi dan Masalah ............................................................................41
3.3.2 Pengumpulan Data ...............................................................................41
3.3.3 Desain Produk......................................................................................41
3.3.4 Validasi Desain ....................................................................................42
3.3.5 Revisi Desain .......................................................................................42
3.3.6 Uji Coba Produk ..................................................................................42
3.4 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................................43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3.4.1 Wawancara ..........................................................................................43
3.4.2 Kuisoner...............................................................................................44
3.5 Instrumen Penelitian ....................................................................................44
3.5.1 Intrumen Analisis Kebutuhan ..............................................................44
3.5.1.1 Pedoman Wawancara ...................................................................44
3.5.1.2 Pedoman Kuisoner .......................................................................45
3.5.2 Instrumen Validasi Produk .................................................................46
3.5.3 Instrumen Penilaian Uji Coba Terbatas ...............................................46
3.6.Teknik Analisis Data ...................................................................................47
3.6.1 Analisis Data Kualitatif .......................................................................47
3.6.2 Analisis Data Kuantitatif .....................................................................48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................51
4.1 Hasil Penelitian............................................................................................51
4.1.1 Prosedur Pengembangan......................................................................51
4.1.1.1 Potensi dan Masalah ....................................................................51
4.1.1.2 Pengumpulan Data .......................................................................52
4.1.1.3 Desain Produk ..............................................................................57
4.1.1.4 Validasi Desain ............................................................................61
4.1.1.5 Revisi Desain ...............................................................................62
4.1.1.6 Uji Coba Produk ..........................................................................69
4.1.2 Kualitas Produk ...................................................................................72
4.2 Pembahasan .................................................................................................76
4.3 Kelebihan dan Kekurangan Produk .............................................................77
4.3.1 Kelebihan Prototipe Buku....................................................................77
4.3.2 Kekurangan Prototipe Buku ................................................................78
BAB V PENUTUP ................................................................................................79
5.1 Kesimpulan ..................................................................................................79
5.2 Keterbatasan Penelitian ...............................................................................79
5.3 Saran ............................................................................................................80
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................81
LAMPIRAN ..........................................................................................................83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Lima Langkah Pendekatan Saintifik ......................................................17
Tabel 2.2 Istilah Tempo Lagu ................................................................................28
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pembuatan Prototipe Buku .....................................................42
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Pertama ...............................................................44
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Kedua ..................................................................45
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuisoner untuk Guru Kelas IV...............................................45
Tabel 3.5 Aspek Penilaian Prototipe Buku ............................................................46
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Uji Coba Terbatas...................................................................46
Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif .................................................48
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Pertama .................................................52
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Wawancara Kedua....................................................54
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Kuisoner ...................................................................56
Tabel 4.4 Kisi-Kisi Pembuatan Prototipe Buku .....................................................58
Tabel 4.5 Hasil Validasi Guru ................................................................................61
Tabel 4.6 Rangkuman Komentar dan Saran Guru .................................................62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Daur Hidup Kupu-Kupu .....................................................................26
Gambar 2.2 Lagu “Kupu-Kupu yang Lucu ............................................................28
Gambar 2.3 Tangga Nada dengan Notasi Angka ...................................................29
Gambar 2.4 Penelitian yang Relevan .....................................................................34
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and Development 39
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang Diterapkan Peneliti ....40
Gambar 4.1 Sampul Prototipe Buku ......................................................................59
Gambar 4.2 Isi Prototipe Buku Sebelum Direvisi..................................................63
Gambar 4.3 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi ..................................................63
Gambar 4.4 Isi Prototipe Buku Sebelum Direvisi..................................................64
Gambar 4.5 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi ..................................................66
Gambar 4.6 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi ..................................................68
Gambar 4.7 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi ..................................................68
Gambar 4.8 Kegiatan Mengamati ..........................................................................70
Gambar 4.9 Kegiatan Menanya..............................................................................70
Gambar 4.10 Kegiatan Mencoba............................................................................71
Gambar 4.11 Kegiatan Mengomunikasikan...........................................................72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Instrumen Analisis Kebutuhan
Lampiran 1.1 Lembar Hasil Wawancara Pertama ................................................83
Lampiran 1.2 Lembar Hasil Wawancara Kedua ...................................................85
Lampiran 1.3 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ..........................................86
Lampiran 1.4 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ..........................................87
Lampiran 1.5 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ..........................................88
Lampiran 1.6 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ..........................................89
Lampiran 1.7 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ..........................................90
Lampiran 1.8 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ..........................................91
Lampiran 1.9 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ..........................................92
Lampiran 1.10 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru ........................................93
Lampiran 2 Validasi Produk
Lampiran 2.1 Lembar Hasil Validasi Produk Guru IV.1 .......................................94
Lampiran 2.2 Lembar Hasil Validasi Produk Guru IV.2 .......................................98
Lampiran 3 Uji Coba Produk
Lampiran 3.1 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mengamati...........................102
Lampiran 3.2 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Menanya ..............................104
Lampiran 3.3 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Menalar................................105
Lampiran 3.4 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mencoba ..............................106
Lampiran 3.5 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mengomunikasikan .............107
Lampiran 4 Penilaian
Lampiran 4.1 Lembar Hasil Rekap Nilai Peserta Didik .......................................109
Lampiran 5 Surat Penelitian
Lampiran 5.1 Surat Ijin Penelitian .......................................................................110
Lampiran 5.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ........................111
Lampiran 6 Foto Uji Coba Lapangan Terbatas .............................................112
Lampiran 7 Biodata Penulis ..............................................................................115
Lampiran 8 Produk yang Dikembangkan .......................................................116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penetian, manfaat
penelitian, spesifikasi produk, dan definisi operasional. Peneliti akan mengura ikan
satu persatu dari keenam bagian tersebut.
1.1 Latar Belakang Masalah
Kurikulum di Indonesia terus diperbaiki dan disempurnakan dari masa ke
masa. Hingga saat ini, dunia pendidikan di Indonesia telah mengenal dan
menggunakan Kurikulum 2013 dalam pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar.
Kurikulum 2013 diawali dari kegelisahan melihat sistem pendidikan yang
diterapkan selama ini hanya berbasis pada pengajaran untuk memenuhi target
pengetahuan peserta didik. Berubahnya Kurikulum KTSP ke Kurikulum 2013 ini
merupakan salah satu upaya memperbaharui setelah dilakukannya penelitian untuk
pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan generasi muda.
Kurikulum 2013 memiliki 3 kekhasan yaitu pendidikan karakter,
pembelajaran tematik, dan pendekatan saintifik. Menurut Kurniawan (2013: 30)
pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang holistik yang
menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik
sebagai fondasi bagi terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup
mandiri dan memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan.
Margaretha dan Windayana (2005: 1) menjelaskan bahwa pembelajaran tematik
adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang memadukan beberapa pokok
bahasan/sub pokok bahasan/topik dalam atau antar bidang studi, yang
pemanduaanya dipayungi oleh sebuah tema. Sedangkan Majid (2014 : 193)
mengemukakan bahwa pendekatan saintifik memberikan pengalaman langsung
pada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi, menggunakan pendekatan
ilmiah, informasi berasal dari mana saja dan kapan saja sehingga tidak bergantung
pada guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran merupakan ciri khas dan menjadi
kekuatan tersendiri dari keberadaan Kurikulum 2013. Model pembelajaran saintifik
pada dasarnya memberi pengalaman kepada peserta didik untuk memperoleh
pengetahuan berdasarkan metode ilmiah secara mandiri. Dengan demikian, proses
transfer pengetahuan dari guru ke peserta didik tidak melalui ceramah tetapi melalui
fasilitas untuk mengantarkan peserta didik menemukan pengetahuan. Guru
senantiasa melakukan berbagai upaya untuk mempermudah dalam menyampaikan
materi pembelajaran kepada peserta didik. Sekarang ini guru dituntut untuk bisa
memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Peran
guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap peserta
didik. Guru merasa kesulitan dalam melakukan pembelajaran dengan adanya
pergantian kurikulum. Hal tersebut sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan
peneliti dengan empat guru kelas IV SD Budya Wacana I dan SD Negeri Dukun 2
sebanyak dua kali.
Wawancara pertama, guru kelas atas (4 dan 5) mengemukakan bahwa dari 3
aspek kekhasan kurikulum 2013 pendekatan saintifik yang paling sulit dilakukan
karena kurang menguasi cara mengajar menggunakan pendekatan saintifik. Guru
kelas atas juga menyatakan bahwa masih kebingungan bagaimana cara mengajar
menggunakan pendekatan saintifik sehingga butuh penyesuaian untuk
menerapkannya dalam pembelajaran. Pada wawancara kedua, guru kelas atas
mengemukakan bahwa masih merasa kesulitan dalam menerapkan kelima langkah
pendekatan saintifik secara utuh seperti menalar, mencoba, mengomunikasikan,
menanya, dan mengamati. Peneliti juga membagikan kuisoner kepada delapan guru
kelas IV SD di empat SD yang berbeda, yaitu SD Budya Wacana I, SD Negeri
Nogopuro, SD Negeri Selomulyo, dan SD Negeri Dukun 2. Kuisoner tersebut
diberikan kepada guru untuk mengetahui kebutuhan guru dalam mengajar
menggunakan lima langkah pendekatan saintifik. Dari kuisoner yang disebar,
peneliti mengetahui bahwa guru membutuhkan buku panduan untuk mengajar
menggunakan pendekatan saintifik.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, peneliti terdorong untuk melakukan
penelitian dan pengembangan Research and Development (R & D). Penelit i
melakukan penelitian dan pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran
ke 2). Peneliti memilih penelitian di kelas IV pada tema 6 “Cita-Citaku, subtema 1
“Cita-Citaku”, pembelajaran 2 karena guru di kelas IV SD masih merasa kesulitan
dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik pada tema
tersebut. Prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
tematik kelas IV SD berisi dua bagian. Bagian pertama mengenai penjelasan
tentang pendekatan saintifik dan bagian dua berisi penerapan kegiatan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV pada tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2. Prototipe buku tersebut terbukti dapat membantu guru dalam
mengajar sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
Penelitian termotivasi oleh penelitian sebelumnya terkait dengan pendekatan
saintifik di kelas IV SD. Sekarini, Assas Prima (2017) melakukan penelitian ya ng
berjudul “ Pengembangan LKS IPA Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Siswa
Kelas IV Materi Bentuk Luar Tubuh Hewan dan Tumbuhan Serta Fungsinya.
Penelitian ini menghasilkan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk siswa
kelas IV SD. Penelitian tersebut menginspirasi peneliti untuk mengembangkan
prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik untuk
guru kelas IV SD. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah penelit i
mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan sintifik dalam
pembelajaran tematik yang ditujukan untuk guru kelas IV SD. Penelitian ini
dilaksanakan di SD Budya Wacana I sebagai lokasi sampel uji coba lapangan
terbatas. SD Budya Wacana I hanya sebagai sampel, peneliti mengembangkan
prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik yang
bisa dipakai untuk seluruh guru kelas IV tidak hanya di SD tersebut. Dengan adanya
prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik untuk
guru kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) ini akan membantu guru
dalam melakukan pembelajaran di kelas tidak hanya berpedoman terhadap buku
guru dan buku siswa yang telah diberikan oleh Dinas. Sehingga proses belajar
mengajar dapat berjalan dengan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti fokus pada rumusan
masalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran
2)?
1.2.2 Bagaimana kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2)?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah:
1.3.1 Mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2).
1.3.2 Mengetahui kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2).
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.4.1 Bagi Guru
Manfaat yang didapatkan oleh guru dari penelitian ini adalah guru dapat lebih
memahami pendekatan saintifik. Dengan demikian guru dapat melakukan
pembelajaran sesuai dengan lima langkah pendekatan saintifik dalam
Kurikulum 2013.
1.4.2 Bagi Sekolah
Manfaat yang didapatkan oleh sekolah dari penelitian ini adalah sekolah
mendapatkan wawasan baru tentang pengembangan prototipe buku
penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD
(tema 6, subtema 1, pembelajaran 2). Selain itu, sekolah dapat
mempertimbangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) yang
dapat mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar.
1.4.3 Bagi Prodi PGSD
Penelitian ini dapat menambah pustaka prodi PGSD Universitas Sanata
Dharma terkait dengan pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2).
1.4.4 Bagi Peneliti
Manfaat yang didapatkan oleh peneliti dari penelitian ini adalah memperoleh
pengetahuan dan pengalaman baru dalam mengembangkan prototipe buku
penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD
(tema 6, subtema 1, pembelajaran 2). Produk yang dikembangkan dapat
memberikan motivasi bagi peneliti untuk mengembangkan pembelajaran
untuk guru yang inovatif.
1.5 Definisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Prototipe adalah produk berupa buku yang belum dipublikasikan secara luas
dan belum didaftarkan secara resmi sehingga penulis belum memiliki hak
cipta atas produk yang dibuat.
1.5.2 Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan ilmiah dalam proses kegiatan
belajar yang menekankan pada keaktifan siswa daripada guru dengan
menggunakan lima langkah yang meliputi mengamati, menanya, mencoba,
menalar, dan mengkomunikasikan.
1.5.3 Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang mengintegras ikan
beberapa mata pelajaran menjadi sebuah tema.
1.5.4 Peserta didik kelas IV adalah peserta didik pada usia 9-12 tahun yang
melaksanakan proses pembelajaran di kelas IV Sekolah Dasar .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
1.6 Spesifikasi Produk
Produk yang dikembangkan oleh peneliti adalah prototipe buku penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV Sekolah Dasar (tema 6,
subtema 1, pembelajaran 2), yang memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1.6.1 Produk berupa prototipe buku yang berjudul “Prototipe Buku Penerapan
Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (tema 6,
subtema 1, pembelajaran 2)” terdiri dari dua bagian. Bagian pertama
mengenai penjelasan tentang pendekatan saintifik dan bagian dua berisi
penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas
IV pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 2.
1.6.2 Prototipe buku terdiri dari halaman sampul, kata pengantar, daftar isi,
bagian pertama (gambar lima anak mengangkat tangan (simbol bertanya),
pendahuluan, pengertian pendekatan saintifik, lima langkah pendekatan
saintifik, dan kekhasan pendekatan saintifik), bagian kedua (gambar lima
anak mengangkat tangan (simbol bertanya), pendahuluan, materi kelas IV
pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 2, tabel pemetaan Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, indikator, tujuan pembelajaran, tabel aktivitas belajar
lima langkah pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran
inkuiri, penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
tematik kelas IV pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 2), penilaian, saran,
daftar pustaka, dan biodata penulis.
1.6.3 Produk prototipe buku dibuat berbentuk landscape dengan kertas ivory 230
gram sebagai cover dan kertas HVS 80 gram untuk bagian isi. Jenis font
yang digunakan adalah Times New Roman dengan ukuran font 12. Bahasa
yang digunakan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami
oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai kajian pustaka, penelit ian
yang relevan, kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian. Keempat hal tersebut
akan diuraikan sebagai berikut.
2.1 Kajian Pustaka
Uraian dalam subbab ini terdiri dari beberapa teori pendukung penelitian.
Adapun beberapa hal yang menjadi pembahasan peneliti adalah kurikulum 2013,
pendekatan saintifik, dan pelajaran tematik di kelas IV SD, karakteristik kelas IV
SD.
2.1.1 Kurikulum 2013
Pada subbab ini menguraikan mengenai pengertian kurikulum 2013, ciri-cir i
kurikulum 2013, dan keunggulan kurikulum 2013.
2.1.1.1 Pengertian Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada
tahun ajaran 2013/2014. Menurut Nurhayati (2014: 22) kurikulum 2013 adalah
kurikulum yang lebih menekankan kompetensi dengan pemikiran kompetensi
berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Sedangkan menurut Mulyasa
(2013: 60) kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2014 dan KTSP 2006
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kurikulum 2013
adalah kurikulum yang menekankan langkah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
dalam kegiatan pembelajarannya.
2.1.1.2 Ciri-Ciri Kurikulum 2013
Kurniasaih dan Sani (2014: 22) berpendapat bahwa kurikulum 2013 memilik i
ciri-ciri antara lain: menuntut kemampuan guru dalam berpengetahuan dan mencari
pengetahuan sebanyak-banyaknya; siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
jawab kepada lingkungan, kemampuan, interpersonal, antarpersonal, maupun
memiliki kemampuan berpikir kritis: memiliki tujuan agar terbentuknya generasi
produktif, kreatif, inovatif, dan efektif, khusus untuk tingkat SD pendekatan tematik
integrative member kesempatan siswa untuk mengenal dan memahami suatu tema
dalam berbagai mata pelajaran; pelajaran IPA dan SBdP diajarkan dalam mata
pelajaran Bahasa Indonesia secara integratif. Berdasarkan pendapat tersebut ciri
khas kurikulum 2013 menekankan pada pengembangan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan siswa melalui kegiatan belajar yang akan menghasilkan siswa yang
produktif, kreatif, inovatif, dan efektif.
2.1.1.3 Keunggulan Kurikulum 2013
Menurut Kurniasih dan Sani (2014: 40-41) keunggulan kurikulum 2013
antara lain: siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam setiap
pemecahan masalah; adanya penilaian dari semua langkah; munculnya pendidikan
karakter dan pendidikan budi pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua
program studi; adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi dan tujuan
pendidikan nasional; kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara holist ik
domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan; banyak sekali kompetensi yang
dibutuhkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan seperti pendidikan karakter,
metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills dan hard skills,
kewirausahaan; dan hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 adalah sangat
tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial.
2.1.2 Pendekatan Saintifik
Pada subbab ini menguraikan mengenai pengertian pendekatan saintifik, lima
langkah pendekatan saintifik, kekhasan pendekatan saintifik, dan model
pembelajaran dalam pendekatan saintifik.
2.1.2.1 Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum 2013 adalah
pendekatan saintifik (ilmiah). Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan ilmiah
dalam proses kegiatan belajar yang menekankan pada keaktifan siswa daripada
guru dengan menggunakan lima langkah yang meliputi mengamati, menanya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. Pengertian ini didasarkan pada
pendapat-pendapat ahli tentang pendekatan saintifik.
Pendekatan saintifik disebut juga pendekatan ilmiah. Pendekatan saintifik
merupakan suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang lebih menekankan
pada keaktifan peserta didik daripada guru. Pendekatan saintifik dimaksudkan
untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami
berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal
dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru
(Hosnan, 2014: 34). Oleh karena itu, kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta
diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber
melalui observasi, dan bukan hanya diberi tahu.
Pendapat tersebut juga sejalan dengan pendapat menurut Majid (2014: 193)
yang mengemukakan bahwa pendekatan saintifik memberikan pengalaman
langsung pada siswa dalam mengenal, memahami berbagai materi, menggunakan
pendekatan ilmiah, informasi berasal dari mana saja dan kapan saja sehingga tidak
bergantung pada guru.
Selain itu, berkaitan dengan pendapat tersebut Abidin (2014: 125)
menyatakan pendekatan saintifik sebagai proses pembelajaran yang memandu
siswa untuk memecahkan masalah melalui kegiatan perencanaan yang matang,
pengumpulan data yang cermat, dan analisis data yang teliti untuk menghasi lkan
sebuah kesimpulan. Oleh karena itu, guna mampu melaksanakan kegiatan tersebut,
siswa harus dibina kepekaannya terhadap fenomena, ditingkatkan kemapuannya
dalam mengajukan pertanyaan, dilatih ketelitiannya dalam mengumpulkan data,
dikembangkan kecermatannya dalam mengolah data untuk menjawab pertanyaan,
serta padu dalam membuat kesimpulan sebagai jawaban atas pertanyaan yang
diajukan.
2.1.2.2 Lima Langkah Pendekatan Saintifik
Langkah-langkah pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran meliputi:
menggali informasi melalui pengamatan (observing), bertanya (questioning),
percobaan (experimenting), kemudian mengolah data atau informasi, menyajikan
data atau informasi, dilanjutkan dengan menganalisis, menalar (associating),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
kemudian menyimpulkan, dan mencipta serta membentuk jaringan (networking)
(Hosnan, 2014: 37). Langkah-langkah pendekatan saintifik dapat dijabarkan
sebagai berikut.
1) Mengamati (Observing)
Mengamati merupakan kegiatan yang merangsang rasa keingintahuan peserta
didik menggunakan lima indera melalui pengamatan langsung pada objek yang
akan dipelajari. Kegiatan mengamati dapat dilakukan peserta didik melalui kegiatan
melihat, mendengar, menyimak, dan membaca (tanpa dan dengan alat). Guru
menfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk
memperhatikan (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda
atau objek. Tujuan pengamatan adalah mendeskripsikan makna dari suatu objek
yang diamati dan diambil kesimpulannya. (Hosnan, 2014: 39-41).
Menurut Abidin (2014: 133) mengamati merupakan kegiatan yang mengajak
peserta didik untuk menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang
dianalisis dengan materi pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk memenuhi
rasa ingin tahu peserta didik. Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan
dengan menempuh langkah- langkah antara lain menentukan objek apa yang akan
diobservasi, pembuatan pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan
diobservasi, menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik
primer maupun sekunder, menentukan dimana tempat objek yang kan diobservasi,
menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk
mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar, menentukan cara dan
melakukan pencatatan atas hasil observasi, seperti menggunakan buku catatan,
kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya (Hosnan, 2014:
39-43).
Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2014: 16) menyatakan beberapa siswa
SD dikatakan terampil apabila melakukan hal-hal berikut:
a. Menggunakan berbagai indera untuk mengkaji objek atau material.
b. Mengidentifikasi perbedaan dan persamaan antara objek/material.
c. Mengidentifikasi perbedaan yang relevan dan detail antara objek-objek atau
materi dan mengidentifikasi persamaan antara objek-objek yang perbedaannya
lebih jelas dari persamaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
d. Menggunakan indera dengan bantuan alat bantu untuk meningkatkan jangkauan
pengamatan.
e. Membuat tahapan pengamatan yang memadai untuk menjawab pertanyaan atau
menguji prediksi yang sedang diselidiki.
f. Melakukan langkah- langkah untuk memastikan hasil pengamatan akurat, logis,
dan reliabel.
Kaitannya dengan proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah
kegiatan mengamati merupakan kegiatan yang dilakukan peserta didik
menggunakan lima inderanya untuk melakukan kegiatan melihat, mendengar,
menyimak, dan sebagainya untuk memenuhi rasa ingin tahu peserta didik. Peserta
didik dikatakan terampil mengamati jika mereka mampu menggunakan berbagai
indera untuk mengkaji objek/material. Semakin banyak indera yang terlibat, maka
peserta didik akan semakin memiliki banyak data tentang suatu objek/fenomena
Limiansih (2014: 16).
2) Menanya (Questioning)
Menanya (questioning) merupakan kegiatan mengajukkan pertanyaan
tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang telah diamati. Bertanya
merupakan salah satu pintu masuk untuk memperoleh pengetahuan. Karena itu,
bertanya dalam kegiatan pembelajaran merupakan kegiatan guru untuk mendorong,
membimbing, dan menilai kemampuan berpikir siswa. Selain itu, guru mengajukan
pertanyaan agar peserta didik dapat memikirkan hasilnya. Demikian pula, bertanya
merupakan bagian penting dalam melaksanakan pembelajaran inquiry, yaitu
menggali informasi, mengkonfirmasikan apa yang sudah diketahui, dan
mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya. Aktivitas peserta
didik dalam langkah menanya dapat melakukan kegiatan membuat dan mengajukan
pertanyaan dari yang faktual sampai ke yang hipotesis; diawali dengan bimbingan
guru sampai dengan mandiri (menjadi suatu kebiasaan) (Hosnan, 2014: 39-49).
Menurut Abidin (2014: 136-137) menjelaskan bahwa menanya merupakan
kegiatan membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan
pertanyaan, dan memberikan jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan
bahasa yang baik dan benar. Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau
memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab peserta
didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak dan
pembelajar yang baik. Dalam kegiatan bertanya, ada beberapa kriteria pertanyaan
yang digunakan untuk membina peserta didik dalam mengajukan pertanyaan,
antara lain singkat dan jelas, menginsprirasi jawaban, memilih fokus, bersifat
probing atau divergen, bersifat validatif atau penguatan, memberi kesempatan
peserta didik untuk berpikir ulang, merangsang peningkatan tuntutan kemampuan
kognitif, dan merangsang proses interaksi.
Menurut Limiansih (2015: 19) pertanyaan yang diajukan siswa bertujuan.
untuk memenuhi rasa ingin tahu dan memperjelas hal-hal yang kurang dipahami
serta mencari informasi baru yang terkait dengan struktur pengetahuannya.
Pertanyaan memberikan pandangan tentang bagaimana siswa secara selektif dapat
mengetahui kebutuhan belajarnya dengan cara mengidentifikasi informasi yang
relevan dan tidak relevan dan memantau pemahamannya sendiri. Dalam kegiatan
bertanya peserta didik mampu melakukan tanya jawab dengan peserta didik lainnya
dan dapat berdiskusi dengan peserta didik lain tentang informasi yang belum
dipahami dan informasi tambahan yang ingin diketahui.
Menurut Herlen dan Qualter (dalam Limiansih 2015: 19) menyatakan
beberapa indikator pengembangan keterampilan menanya siswa SD antara lain:
1) Mengajukan berbagai pertanyaan.
2) Berpartisipasi aktif dalam mendiskusikan cara memperoleh jawaban pertanyaan.
Ada berbagai jenis pertanyaan yang mungkin dibuat oleh seseorang. Herlen
dan Qualter (dalam Limiansih, 2015: 19) menggolongkan pertanyaan yang
mungkin muncul dari siswa SD dalam 5 jenis pertanyaan, yaitu pertanyaan
komentar, faktual, kompleks, dan investigatif. Pertanyaan infestiga t if
ditindaklanjuti dengan mendiskusikan cara untuk menemukan jawabannya. Dalam
proses menanya, guru berperan membantu siswa untuk memikirkan pertanyaan
eksplorasi dan investigasi yang mudah Herlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2015:
19).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Suhendar (dalam Misrah, 2014: 56) mengemukakan bahwa kalimat tanya
yang dapat digunakan peserta didik saat bertanya dapat digolongkan berdasarkan
sifat dan maksud pertanyaan, yaitu sebagai berikut:
a) Menanyakan tentang benda atau hal: apa?, dari apa?, untuk apa?
b) Menanyakan tentang manusia: siapa?, dari siapa?
c) Menanyakan tentang jumlah: berapa?
d) Menanyakan tentang waktu: kapan?
e) Menanyakan tentang keadaan atau situasi: bagaimana?
f) Menanyakan tentang sebab: mengapa?, apa sebab?
g) Menanyakan tentang manfaat: untuk apa?
h) Menanyakan tentang tempat : dari mana?
Kaitannya dengan proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah
kegiatan menanya merupakan kegiatan mengungkapkan apa yang ingin
diketahuinya tentang informasi yang tidak dipahami dengan mengajukan
pertanyaan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Indikator kegiatan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik juga terdapat petunjuk bagi siswa untuk
membuat pertanyan dengan berbagai kata tanya secara tertulis ataupun lisan
berdasarkan objek/fenomena yang diamati.
3) Menalar (Associating)
Menalar adalah proses berpikir logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris
yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan beberapa pengetahuan.
Associating/ “mengasosiasi/ mengolah informasi/ menalar” dalam kegiatan
pembelajaran sebagaimana disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun
2013, adalah memproses informasi yang sudah dikumpulkan, baik terbatas hasil
kegiatan mengumpulkan informasi (Hosnan, 2014: 67-68). Sedangkan menurut
Abidin (2014: 139) menalar adalah proses berpikir yang logis dan sistematis atas
fakta kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa
pengetahuan. Aktivitas peserta didik dalam langkah menalar dapat melakukan
kegiatan menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan,
menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen), mengumpulkan
data (Hosnan, 2014: 39).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Daya menalar peserta didik dapat ditingkatkan melalui delapan cara berikut:
1) guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap seperti
tuntutan kurikulum, 2) guru tidak banyak menerapkan metode ceramah, tetapi
memberi intruksi singkat yang jelas, seperti contoh-contoh, baik dilakukan sendiri
maupun dengan cara simulasi, 3) bahan pembelajaran disusun secara berjenjang
atau hirarkis, dimulai sederhana sampai yang kompleks, 4) kegiatan pembelajaran
berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati 5) setiap kesalahan atau
kekeliruan segera dikoreksi atau diperbaiki, 6) perlu dilakukan pengulangan dan
latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi kebiasan peserta didik, 7)
evaluasi atau penilaian didasarkan atas perilaku yang nyata atau autentik, 8) guru
mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan tindakan
pembelajaran perbaikan (Abidin, 2014: 139-140).
Kaitannya dengan proses pembelajaran dalam pendekatan saintifik adalah
menalar merupakan kegiatan belajar peserta didik memproses informasi yang
didapat dari observasi untuk memperoleh sebuah pengetahuan. Sehingga peserta
didik dapat mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dan dapat menganalis is
data dalam bentuk membuat kategori. Selain itu, peserta didik dapat
mengasosiasikan atau menghubungkan fenomena/ informasi yang terkait dalam
rangka menemukan suatu pola dan menyimpulkannya. Sehingga aktivitas guru
dalam pembelajaran dapat memantau proses berpikir peserta didik.
4) Mencoba (Exsperimenting)
Mencoba merupakan kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan
data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu hipotesis. Kegiatan yang
dilakukan dalam langkah mencoba adalah mengumpulkan informasi/ eksperimen.
Kegiatan belajarnya adalah melakukan eksperimen, membaca sumber lain selain
buku teks, mengamati objek/ kejadian/ aktifitas, wawancara dengan nara sumber.
Selain itu peserta didik dapat mengumpulkan data dari narasumber melalui angket,
wawancara, dan memodifikasi/ mengembangkan/ menambahi. Kompetensi yang
dikembangkan adalah mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, mengharga i
pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat. Pada langkah pembelajaran ini,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
setiap siswa dituntut untuk mencoba mempraktikan apa yang dipelajari Hosnan
(2014: 58).
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus
mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang
sesuai. Pada pembelajaran, peserta didik harus memahami konsep-konsep dan
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didikpun harus memilik i
keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan serta mampu
menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan maslah-masalah yang
dihadapinya sehari-hari Abidin (2014: 140). Aktivitas peserta didik dalam langkah
mencoba dapat melakukan kegiatan menganalisis data dalam bentuk membuat
kategori, menentukan hubungan data/ kategori, menyimpulkan dari hasil analis is
data; dimulai dari unstructured- uni structure- multistructure- complicated
structure (Hosnan, 2014: 39).
Peserta didik harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangakan
pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan
bersikap ilmiah untuk masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari, seperti
peserta didik mampu mengumpulkan data melalui membuat skema daur hidup
kupu-kupu agar peserta didik dapat mengetahui daur hidup kupu-kupu,
menyanyikan sebuah lagu agar mengetahui tanda tempo dan tinggi rendah nada,
dan membuat sebuah puisi menggunakan bunyi vokal yang teratur pada kata
terakhir setiap barisnya. Jadi dapat disimpulkan mencoba merupakan kegiatan
peserta didik mengumpulkan atau mencari informasi untuk memperoleh data atau
informasi dengan melakukan percobaan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan tahap mencoba yaitu
(1) persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan yang dibutuhkan, (2) usahakan siswa
terlibat langsung sewaktu mengadakan kegiatan eksperimen, (3) sebelum
dilaksanakan eksperimen siswa terlebih dahulu diberikan pengarahan tentang
petunjuk dan langkah- langkah kegiatan eksperimen yang akan dilakukan, (4)
lakukan pengelompokkan atau masing- masing individu melakukan percobaan
yang telah direncanakan. Bila hasilnya belum memuaskan, dapat diulangi lagi
untuk membuktikan kebenanrnya, (5) setiap individu atau kelas dapat melaporkan
hasil pekerjaanya secara tertulis (Fathurrahman, dalam Hosnan, 2014: 62).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
5) Mengomunikasikan Pembelajaran
Pada pendekatan saintifik, guru diharapkan memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Pada
tahapan ini, diharapkan peserta didik dapat mengomunikasikan hasil pekerjaan
yang telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok dan atau secara
individu dari hasil kesimpulan yang telah dibuat bersama. Kegiatan
mengomunikasikan ini dapat diberikan klarifikasi oleh guru agar peserta didik akan
mengetahui secara benar apakah jawaban yang telah dikerjakan sudah benar atau
ada yang harus diperbaiki. Hal ini dapat diarahkan pada kegiatan konfirmas i
sebagaimana pada standar proses. Selain itu, Peserta didik mampu menyajikan
laporan dalam bentuk bagan, diagram, atau grafik dan dapat menyusun laporan
tertulis. Peserta didik juga dapat menyajikan laporan meliputi proses, hasil, dan
kesimpulan yang disampaikan secara lisan maupun tulisan.
Kegiatan ini dapat dilakukan melalui menuliskan atau menceritakan apa yang
ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan menemukan
pola. Hasil tersebut disampaikan dalam Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013,
adalah menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analis is
secara lisan, tertulis, atau media lainnya Hosnan (2014: 75-76). Melalui kegiatan
mengomunikasikan, siswa diharapkan mampu menjelaskan atau mempresentas ikan
hasil kerjanya di depan guru dan teman-temannya, sehingga rasa percaya diri siswa
akan terarah. Menurut Abidin (2014: 141) kemampuan mengomunikasikan adalah
kemampuan menyampaikan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan baik secara
lisan maupun tulisan. Dalam hal ini, siswa harus mampu menulis dan berbicara
secara komunikatif dan efektif.
Dalam pembelajaran dengan pendekatan saintifik, siswa mengomunikasikan
temuan atau gagasan yang diperoleh berdasrkan proses ilmiah yang berdasarkan
bukti-bukti. Maka dari itu, melalui mengomunikasikan ini siswa belajar
mengungkap fakta, bukan sekedar opini tanpa bukti. Hal ini mendukung
tercapainya ketrampilan yang diharapkan pada abad 21 yaitu membiasakan siswa
memilih keputusan berdasarkan bukti data atau evidence based judgement Abidin
(dalam Limiansih, 2015: 24).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Harlen dan Qualter (dalam Limiansih, 2015: 24-25) menyatakan bahwa
terdapat beberapa indikator pengembangan keterampilan mengkomunikas ikan
untuk siswa SD antara lain:
a) Mengungkapkan dengan bebas tentang kegiatan dan ide-ide yang dimilik i,
dengan atau tanpa membuat catatan tertulis.
b) Mendengarkan ide orang lain dan melihat hasilnya.
c) Menggunakan gambar, tulisan, model, lukisan untuk mempresentasikan ide dan
temuan.
d) Menggunakan tabel, grafik dan diagram untuk merekam dan melaporkan hasil
percobaan.
e) Menggunakan bahasa ilmiah yang sesuai dalam melaporkan hasil percobaan.
Pada pelaksanaannya, siswa diharapkan mengomunikasikan pemahamannya
dengan bantuan teknologi informasi dalam bentuk power point, web, paparan
berupa grafik, tabel, charta, dan peta pikiran. Melalui kegiatan ini siswa belajar
untuk berkomunikasi secara efektif, menumbuhkan etika berkomunikas i,
menggunakan bahasa yang baik dan efektif. Kegiatan mengomunikasikan dapat
melatih siswa untuk berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
berargumentasi, menghargai pendapat orang lain, berpendapat secara ilmiah dan
kritis, responsif dan proaktif. Ini merupakan kegiatan yang mendukung penguatan
dan keseimbangan antara soft skill dan hard skill (Limiansih, 2015: 24).
Berikut ini kesimpulan langkah- langkah 5M dalam pendekatan saintifik yang
akan digunakan peneliti dalam mengembangkan produk adalah sebagai berikut:
Langkah
5M
Pengertian Aktivitas Proses
Pembelajaran Hosnan
(2014: 39-77)
Abidin
(2014: 133-141)
Mengamati
Mengamati merupakan kegiatan peserta didik menggunakan panca indera untuk
mencari informasi.
1. Peserta didik
melihat suatu
objek atau benda
(tanpa dan dengan
alat) yang sudah
disediakan oleh
guru.
Mengamati merupakan
kegiatan yang merangsang rasa keingintahuan
Mengamati merupakan
kegiatan yang mengajak peserta didik untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
peserta didik menggunakan lima
indera melalui pengamatan
langsung pada objek yang akan dipelajari.
menemukan fakta bahwa ada
hubungan antara objek yang
dianalisis dengan materi pembelajaran
yang digunakan oleh guru untuk
memenuhi rasa ingin tahu peserta didik.
2. Peserta didik mendengarkan
sebuah suara. 3. Peserta didik
menyimak penjelasan guru (tanpa dan dengan
alat). 4. Peserta didik
membaca suatu bacaan.
Menanya
Menanya merupakan kegiatan mengungkapkan apa yang ingin
diketahuinya tentang informasi yang
tidak dipahami dengan mengajukan pertanyaan menggunakan bahasa yang
baik dan benar.
1. Peserta didik
mampu membuat
dan mengajukan
pertanyaan.
2. Peserta didik
mampu melakukan tanya jawab dengan peserta didik
lainnya. 3. Peserta didik dapat
berdiskusi dengan
peserta didik lain tentang informasi
yang belum dipahami dan informasi tambahan
yang ingin diketahui.
Menanya merupakan
kegiatan mengajukan
pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari
apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi tambahan tentang
apa yang diamati.
Menanya merupakan kegiatan
membangkitkan keterampilan
peserta didik dalam berbicara, mengajukan
pertanyaan, dan memberikan
jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan
bahasa yang baik dan benar.
Menalar
Menalar merupakan kegiatan belajar
peserta didik memproses informasi yang didapat dari observasi untuk
memperoleh sebuah pengetahuan.
1. Peserta didik dapat
mengolah informasi
yang sudah
dikumpulkan.
2. Peserta didik dapat menganalisis data
dalam bentuk membuat kategori.
3. Peserta didik dapat
mengasosiasikan
atau
menghubungkan
fenomena/
informasi yang
terkait dalam
Menalar
merupakan proses berpikir yang logis
dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh
simpulan berupa pengetahuan.
Menalar adalah
proses berpikir yang logis dan
sistematis atas fakta-fakta empiris yang
dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
rangka
menemukan suatu
pola dan
menyimpulkannya.
Mencoba
Mencoba merupakan kegiatan peserta
didik mengumpulkan atau mencari informasi untuk memperoleh data atau
informasi dengan melakukan percobaan.
1. Peserta didik memahami konsep-konsep yang
kaitannya dalam kehidupan sehari-
hari. 2. Peserta didik
melakukan
kegiatan
menganalisis data
dalam bentuk
membuat kategori/
menyimpulkan
hasil analisis.
Mencoba merupakan kegiatan terinci
yang direncanakan untuk
menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau
menguji suatu hipotesis.
Mencoba merupakan kegiatan untuk
memperoleh hasil belajar yang nyata
atau otentik dengan melakukan
percobaan.
Mengomun
ikasikan
Mengomunikasikan merupakan
kegiatan peserta didik menyampaikan hasil pekerjaan yang telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok
atau secara individu dari hasil kesimpulan secara lisan, tertulis, atau
media lainnya.
1. Peserta didik
mampu menyajikan laporan dalam bentuk bagan,
diagram, atau grafik.
2. Peserta didik dapat menyusun laporan tertulis.
3. Peserta didik
dapat menyajikan
laporan meliputi
proses, hasil, dan
kesimpulan yang
disampaikan
secara lisan
maupun tulisan.
Mengkomunikasikan merupakan kegiatan
menyampaikan hasil pekerjaan
peserta didik yang telah disusun baik secara bersama-
sama dalam kelompok atau
secara individu dari hasil kesimpulan yang dibuat
bersama baik disampaikan secara
lisan, tertulis, atau media lainnya
Mengomunikasikan adalah kemampuan
menyampaikan hasil kegiatan
yang telah dilaksanakan baik secara lisan
maupun tulisan.
2.1 Lima Langkah Pendekatan Saintifik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
2.1.2.3 Kriteria Proses Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik
Menurut Hosnan (2014: 38) pendekatan saintifik mempunyai kriteria proses
pembelajaran sebagai berikut:
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan
dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira khayalan legenda,
atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa dan interkasi edukatif guru-siswa terbebas dari
prasangka yang serta merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang
menyimpang dari alur berpikir logis.
3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasikan materi pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam meliat
perbedaan kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik
sistem penyajiannya.
Kriteria proses pembelajaran tersebut akan digunakan peneliti dalam
mengembangkan produk. Materi pembelajaran berbasis fakta atau fenomena yang
dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira
khayalan legenda, atau dongeng semata. Hal tersebut sesuai dengan materi daur
hidup kupu-kupu yang terdapat dikehidupan sehari-hari. Guru juga dapat
mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasi materi
pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik pada kegiatan 2 yaitu guru meminta peserta didik untuk
mengidentifikasi puisi dan mengajak peserta didik untuk membuat puisi dengan
tema keindahan kupu-kupu sesuai dengan contoh puisi yang menggunakan bunyi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
vokal yang teratur pada kata terakhir setiap barisnya. Selain itu, guru dapat
mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan daur hidup kupu-kupu yang berawal dari
telur, ulat, kepompong, kupu-kupu muda, dan kupu-kupu dewasa. Materi
pembelajaran berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan. Hal tersebut sesuai dengan materi yang ada pada prototipe
buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD
(tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) yang didapatkan dari sumber terpercaya yaitu
buku kelas IV SD.
2.1.2.4 Model-Model Pembelajaran Dalam Pendekatan Saintifik
Berikut ini adalah contoh model-model pembelajaran dalam pendekatan
saintifik :
1. Model Pembelajaran Inkuiri
Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan Jumanta dalam
Sufairoh (2016: 132). Langkah-langkah dalam model pembelajaran inkuiri terdiri
atas:
1.) Observasi/mengamati berbagai fenomena alam. Kegiatan ini memberikan
pengalaman belajar kepada peserta didik bagaimana mengamati berbagai
fakta atau fenomena dalam mata pelajaran tertentu.
2.) Mengajukan pertanyaan tentang fenomena yang dihadapi. Tahapan ini
melatih peserta didik untuk mengeksplorasi fenomena melalui kegiatan
menanya baik terhadap guru, teman, atau melalui sumber yang lain.
3.) Mengajukan gugaan atau kemungkinan jawaban. Pada tahapan ini peserta
didik dapat mengasosiasikan atau melakukan penalaran terhadap
kemungkinan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
4.) Mengumpulkan data yang terkait dengan dugaan atau pertanyaan yang
diajukan, sehingga pada kegiatan tesebut peserta didik dapat memprediks i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
dugaan atau yang paling tepat sebagai dasar untuk merumuskan suatu
kesimpulan.
5.) Merumuskan kesimpulan-kesimpulan berdasarkan data yang telah diolah atau
dianalisis, sehingga peserta didik dapat mempresentasikan atau menyajikan
hasil temuannya.
2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Model pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran yang menfokuskan
pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan
investigasi dan memahami pembelajaran melalui investigasi, membimbing peserta
didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek
(materi) dalam kurikulum, memberikan kesempatan kepada para peserta didik
untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai cara yang
bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif (Sufairoh,
2016: 124).
Langkah pembelajaran dalam project based learning adalah sebagai berikut:
1.) Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek. Tahap ini sebagai langkah
awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang
muncul dari fenomena yang ada.
2.) Mendesain perencanaan proyek. Sebagai langkah nyata menjawab
pertanyaan yang ada disusunlan suatu perencanaan proyek bisa melalui
percobaan.
3.) Menyusun jadwal sebagai langkah nyata dari sebuah proyek. Penjadwalan
sangat penting agar proyek yang dikerjakan sesuai dengan waktu yang
tersedia dan sesuai dengan target.
4.) Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek. Guru melakukan monitor ing
terhadap pelaksanaan dan perkembangan proyek. Peserta didik mengevaluas i
proyek yang sudah dikerjakan.
5.) Menguji hasil. Fakta dan data percobaan atau penelitian dihubungkan dengan
berbagai data lain dari berbagai sumber.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
6.) Mengevaluasi kegiatan atau pengalaman. Tahap ini dilakukan untuk
mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada
mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain.
3. Model Pembelajaran Berbasis Permasalahan (Problem Based Learning)
Model pembelajaran ini bertujuan merangsang peserta didik untuk belajar
melalui berbagai permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari dikaitkan
dengan pengetahuan yang telah atau akan dipelajarinya (Sufairoh, 2016: 124).
Adapun langkah- langkah pembelajaran model problem based learning adalah
sebagai berikut:
1.) Mengorientasi peserta didik pada masalah. Tahap ini untuk menfokuskan
peserta didik mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran.
2.) Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran. Pengorganisasikan kegiatan
pembelajaran. Pengorganisasian pembelajaran salah satu kegiatan agar
peserta didik menyampaikan berbagai pertanyaan (atau menanya) terhadap
masalah kajian.
3.) Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok. Pada tahap ini peserta
didik melakukan percobaan (mencoba) untuk memperoleh data dalam rangka
menjawab atau menyelesaikan masalah yang dikaji.
4.) Mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Peserta didik mengasosias i
data yang ditemukan dari percobaan dengan berbagai data lain dari berbagai
sumber.
5.) Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Setelah peserta didik
mendapat jawaban terhadap masalah yang ada, selanjutnya dianalisis dan
dievaluasi.
Model pembelajaran dalam pendekatan saintifik yang akan digunakan oleh
peneliti dalam membuat kegiatan pembelajaran di kelas IV pada tema 6 “Cita-
Citaku”, subtema 1 “Aku dan Cita-Citaku”, pembelajaran 2 adalah model
pembelajaran inkuiri. Peneliti memilih model inkuiri karena rangkaian kegiatan
pembelajaran dalam model inkuiri menekankan pada proses berpikir secara kritis
dan analitis untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari suatu masalah.
Sehingga peserta didik dapat mandiri untuk menemukan jawaban dari kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
yang dilakukan seperti mengetahui tempo lagu dan tinggi rendah nada melalui
menyanyikan lagu “Kupu-Kupu yang Lucu”, membuat skema daur hidup kupu-
kupu agar mengetahui urutan daur hidup kupu-kupu yang benar, dan dapat
membuat puisi menggunakan bunyi vokal yang teratur pada kata terakhir setiap
barisnya setelah melihat contohnya.
2.1.3 Pembelajaran Tematik di Kelas IV SD
Pada sub bab ini akan membahas tentang pengertian pembelajaran tematik,
ciri khas pembelajaran tematik, karakteristik pembelajaran tematik, dan materi
pembelajaran kelas IV tema 6, subtema 1, pembelajaran 2.
2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Tematik
Menurut Rusman (2011: 254) pembelajaran tematik merupakan salah satu
model dalam pembelajaran terpadu yang merupakan suatu sistem pembelajaran
yang memungkinkan peserta didik, baik secara individu maupun kelompok, aktif
menggali dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip keilmuan secara holist ik,
bermakna dan autentik. Margaretha dan Windayana (2005: 1) menjelaskan bahwa
pembelajaran tematik adalah sebuah pendekatan pembelajaran yang memadukan
beberapa pokok bahasan/sub pokok bahasan/topik dalam atau antar bidang studi,
yang pemanduaanya dipayungi oleh sebuah tema. Selanjutnya Sutirjo dan Mamik
(2004: 6) menyatakan bahwa pembelajaran tematik merupakan satu usaha untuk
mengintegrasikan pengetahuan, keterampilan, nilai, atau sikap pembelajaran, serta
pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema. Berdasarkan pengertian
beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik adalah suatu model
dalam pembelajaran yang mengintegrasikan beberapa mata pelajaran menjadi
sebuah tema.
2.1.3.2 Ciri Khas Pembelajaran Tematik
Jaskarti (2007: 45) juga menyebutkan ciri khas pembelajaran tematik antara
lain: pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan
dan kebutuhan anak usia sekolah dasar, kegiatan yang dipilih dalam proses
pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa,
kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil
belajar dapat bertahan lebih lama, membantu mengarahkan keterampilan berpikir
siswa, dan mengembangakan keterampilan sosial siswa seperti kerjasama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Jadi pembelajaran
tematik memberikan pengalaman kepada peserta didik melalui kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan. Pembelajaran tematik juga melatih siswa untuk
mampu menghubungkan satu kejadian dengan kejadian lainnya, karena mata
pelajaran saling berkaitan atau berhubungan. Melalui pembelajaran tematik ini
siswa diharapkan lebih mampu mengembangkan keterampilan yang dimilik inya
dan karakter siswa terbentuk lebih kuat, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat
berjalan dengan lancar.
2.1.3.3 Karakteristik Pembelajaran Tematik
Karakteristik pembelajaran tematik menurut Rusman (2011: 259) adalah
berpusat kepada peserta didik, memberikan pengalaman langsung, terdapat
pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan konsep dari berbagai mata
pelajaran, bersifat fleksibel, hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan
peserta didik, dan menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
Karakteristik pembelajaran tematik menurut Tim Pengembang PGSD Hamdani
(2011: 106) adalah Holistik, Bermakna, Otentik, dan Aktif.
Kemendikbud (2014: 56) juga menyebutkan karateristik pembelajaran
tematik yang diterapkan di sekolah dasar ibtidaiyah, yaitu: berpusat pada siswa,
memberikan pengalaman langsung, pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas,
menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran bersifat fleksibel, menggunakan
prinsip belajar sambil bermain menyenangkan. Berdasarkan beberapa pendapat
tentang karakteristik tematik di atas, peneliti menyimpulkan karakteristik
pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang menggunakan tema untuk
mengkaitkan antara mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lainnya.
Pembelajaran tematik dipahami oleh guru dan siswa, terlebih oleh guru sehingga
dapat membuat dan merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan tingkat
perkembangan anak di tingkat Sekolah Dasar.
2.1.3.4 Materi Pembelajaran Kelas IV Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2
Pada materi pembelajaran kelas IV tema 6, subtema 1, pembelajaran 2
terdapat tiga mata pelajaran yaitu IPA mengenai daur hidup hewan, Bahasa
Indonesia mengenai rima dalam puisi, dan SBdP mengenai tanda tempo dan tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
rendah nada. Peneliti akan menguraikan satu persatu materi dari ketiga mata
pelajaran tersebut.
1. Daur Hidup Hewan
Daur hidup adalah seluruh tahap perubahan yang dialami makhluk hidup
selama hidupnya. Dalam daur hidupnya, hewan ada yang mengalami perubahan
bentuk dari kecil hingga dewasa dan ada pula yang tidak mengalami perubahan
bentuk secara drastis. Beberapa hewan dari kecil hingga dewasa yang mengalami
perubahan bentuk, antara lain nyamuk, kupu-kupu, lalat, katak, kecoak, jangkrik,
capung, dan lain-lain. Perubahan bentuk hewan dari kecil hingga dewasa disebut
matamorfosis. Hewan itu baru menyerupai induknya setelah mengalami perubahan
bentuk. Metamorfosis merupakan proses perubahan bentuk dari telur menjadi
dewasa. Dalam pertumbuhan hewan, terdapat dua macam metamorfosis, yaitu
metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna. Metamorfos is
sempurna terjadi apabila bentuk hewan pada masa mudanya jauh berbeda dengan
bentuk hewan tersebut saat sudah dewasa. Contohnya pada nyamuk, kupu-kupu,
katak, dan lalat. Sedangkan metamorfosis tidak sempurna terjadi apabila bentuk
hewan di masa mudanya tidak begitu berbeda atau hampir sama dengan bentuk
hewan tersebut saat sudah dewasa. Contohnya pada kecoak dan jangkrik. Berikut
adalah gambar daur hidup kupu-kupu.
Gambar 2.1 Daur Hidup Kupu-Kupu (Susilowati, 2010 : 67).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Kupu-kupu berasal dari telur. Setelah menetas, telur-telur itu menjadi ulat.
Kemudian ulat berubah menjadi kepompong, selanjutnya berubah menjadi kupu-
kupu. Keberadaan kupu-kupu di taman memang sangat menyenangkan. Warna
sayapnya yang indah menjadikan pemandangan lebih menarik. Namun di sisi lain,
keberadaan kupu-kupu sangat berbahaya. Jika kupu-kupu banyak, maka kupu-kupu
tersebut akan bertelur di daun-daun tanaman. Setelah telur-telur itu menjadi ulat,
maka daun-daun tanaman akan habis dimakannya.
Telur kupu-kupu menjadi ulat setelah lebih kurang 2 minggu sampai 1 bulan,
telur menetas menjadi ulat. Ulat lalu mulai memakan pucuk tumbuhan yang masih
lunak. Ulat mengalami lima pergantian kulit. Pada ulat ditemukan kelenjar sutra,
yaitu perubahan kelenjar ludah yang terdapat pada bibir bawah. Sutra inilah yang
digunakan untuk membuat kepompong (pupa). Ulat yang sudah siap menjadi kupu-
kupu akan merayap mencari tempat untuk bergantung menjadi kepompong. Periode
kepompong berlangsung selama 2 minggu sampai beberapa bulan. Setelah
sempurna bentuk kupu-kupunya, kepompong tadi akan membuka. Munculah
seekor kupu-kupu yang indah dan siap terbang. Kupu-kupu hidup dengan memakan
nektar (madu) yang ada di dasar bunga (Susilowati, 2010: 68).
2. Rima dalam Puisi
Rima adalah bunyi akhir setiap larik pada puisi. Rima akhir bisa terdiiri atas
vokal atau konsonan. Contoh rima dalam puisi yaitu a-a-a-a, u-u-u-u, ng-ng-ng-ng,
a-i-a-i, dan a-b-a-b. Puisi baru atau modern membebaskan rima terakhir dalam
setiap larik. Rima tersebut tergantung kreativitas penyair. Sementara itu, rima a-i-
a-i atau a-b-a-b terdapat pada puisi lama, seperti pantun. Pantun adalah sebuah puisi
yang terdiri atas empat baris dengan rima akhir a-b-a-b (Intan, 2017). Berikut adalah
Contoh puisi menggunakan rima teratur
“Kupu-Kupu yang Indah”
Oleh: Yohana Dwi Kurniawati
Oh, kupu-kupu yang indah
Kau terbang ke sana ke mari
Dengan sayapmu yang indah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Membuatku senang sekali
Oh, kupu-kupu yang indah
Membuat hatiku terpesona
Bentukmu yang sangat indah
Membuatku hariku slalu berwarna
3. Tanda Tempo dan Tinggi Rendah Nada
Berikut adalah lagu “Kupu-Kupu yang Lucu” (Intan, 2017).
Gambar 2.2 Lagu “Kupu-Kupu yang Lucu”
Tempo adalah cepat lambatnya ketukan lagu dinyanyikan. Tempo
dibedakan menjadi tiga, yaitu tempo cepat, tempo sedang, dan tempo lambat. Istilah
tempo biasanya ditulis dalam bahasa Itali. Namun, ada pula yang ditulis dalam
bahasa Indonesia. Berikut contoh istilah tempo lagu (Kemendikbud, 2016: 12).
No Istilah Keterangan
1. Largo Lambat sekali
2. Lento Lebih lambat
3. Adagio Lambat
4. Andante Sedang
5. Moderato Sedang agak cepat
6. Allegro Cepat
7. Vivace Lebih cepat
8. Presto Cepat sekali
Tabel 2.1 Istilah Tempo Lagu
1. Tempo lambat: adagio, lento, dan largo
2. Tempo sedang: andante dan moderato
3. Tempo cepat: allegro, presto, dan vivace
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Sementara itu, tinggi rendah nada merupakan cara menyanyikan lagu
sehingga menghasilkan nada tinggi ataupun nada rendah sesuai dengan notasi lagu.
Berikut urutan tinggi rendah nada yang disebut tangga nada dengan notasi angka
(Intan, 2017).
Gambar 2.3 Tangga Nada dengan Notasi Angka
Semakin ke kanan, nada semakin tinggi. Sebaliknya, semakin ke kiri, nada
semakin rendah. Nada bertitik di bawah berarti nada rendah. Nada tidak bertitik
nada sedang. Selanjutnya, nada bertitik di atas berarti nada tinggi. Nada yang
bertitik di bawah disebut tangga nada oktaf rendah. Nada-nada yang tidak bertitik
disebut juga nada oktaf sedang. Sementara itu, nada-nada yang bertitik di atas
disebut juga oktaf tinggi. Tangga nada adalah urutan nada yang disusun secara
berjenjang. Susunan nada disebut tangga nada jika memiliki delapan tingkatan,
misalnya 1 2 3 4 5 6 7 1. (do, re, mi, fa, sol, la, si, do).
2.1.4 Karakteristik Perkembangan Peserta Didik Kelas IV
2.1.4.1 Tahap Perkembangan Anak
Sepanjang jenjang kehidupan manusia, semenjak awal kehidupan dari lahir
sampai meninggal dunia, manusia selalu mengalami perubahan, baik perubahan
dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis, perubahan-perubahan
tersebut terus berlangsung karena terjadinya pertumbuhan dan perkembangan pada
dirinya. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu proses tahapan hidup
manusia yang tidak terpisahkan antara yang satu dengan yang lainnya.
Pertumbuhan merupakan suatu proses perubahan psikologis dari proses
kematangan secara normal dalam perubahan fisik maupun psikisnya. Seperti
bertambah berat badan, bertambah tinggi badan dan lain sebagainya. Sedangkan
perkembangan memiliki pengertian proses perubahan kualitatif yang mengacu pada
kualitas fungsi- fungsi organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungs i
psikologis (Agustina 2014: 2).
Kehidupan manusia berlangsung dari beragam fase kehidupan, dimulai dari
manusia lahir hingga fase tua. Pada tiap fase ini manusia mengalami perubahan
yang berlangsung secara berkesinambungan. Menurut Santrock dalam (Agustina,
2014: 27) periode perkembangan itu terdiri atas tiga periode, yaitu anak
(childhood), remaja (adolescence) dan dewasa (adulthood). Dari ketiga periode ini
diklasifikasikan lagi menjadi beberapa periode yaitu : (1) periode anak sebelum
kelahiran (prenatal), masa bayi (infacy), masa awal anak-anak (early childhood),
masa pertengahan dan akhir anak-anak (midle and late childhood) ; (2) periode
remaja (adolescence) dan (3) periode dewasa: masa awal remaja (early adulthood),
masa pertengahan dewasa (midle adulthood), dan masa akhir dewasa (late
adulthood). Dan di setiap periode ini memiliki tugasnya masing-masing. Tugas di
tiap periode ini akan dilewati anak dalam proses yang sama, namun tidak harus
dalam umur yang sama pula.
Piaget dalam (Nurgiyantoro, 2005: 50) membedakan perkembangan
intelektual anak ke dalam empat tahapan. Tiap tahapan memiliki karakteristik yang
membedakannya dengan tahapan lain. Tahapan tersebut meliputi: tahap
sensorimotor, tahap praoperasional, tahap operasi konkret, dan tahap operasional
formal.
1) Tahap sensorimotor (the sensorymotor periode, 0-2 tahun). Tahap ini merupakan
tahapan pertama dalam perkembangan kognitif anak. Tahap sensorimotor terjadi
berdasarkan informasi dari indera (senses) dan bodi (motor). Karakteristik utama
dalam tahap ini adalah bahwa anak belajar lewat koordinasi persepsi indera dan
aktivitas motor serta mengembangkan pemahaman sebab-akibat atau hubungan-
hubungan berdasarkan sesuatu yang dapat diraih atau dapat berkontak langsung.
Anak mulai memahami hubungannya dengan orang lain, mengembangkan
pemahaman objek secara permanen. Pada usia anak 1-2 tahun, anak pada
tahapan ini menyukai aktivitas atau permainan bunyi yang mengandung
perulangan-perulangan yang ritmis. Anak menyukai bunyi-bunyian yang
bersajak dan berirama. Permainan bunyi yang dimaksud dapat berupa nyanyian,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
kata-kata yang dinyanyikan, atau kata-kata biasa dalam perkataan yang tidak
dilagukan (Nurgiyantoro, 2005: 50).
2) Tahap praoperasional (the preoperational periode, 2-7 tahun). Dalam tahap ini
anak mulai dapat “mengoperasikan” sesuatu yang sudah mencerminkan aktivitas
mental dan tidak lagi semata-mata bersifat fisik. Karakteristik dalam tahap ini
antara lain adalah bahwa (i) anak mulai belajar mengaktualisasi dirinya lewat
bahasa, bermain, dan menggambar (corat-coret). (ii) Jalan pikiran anak masih
bersifat egosentris, menempatkan dirinya sebagai pusat dunia, yang didasarkan
persepsi segera dan pengalaman langsung karena masih kesulitan menempatkan
dirinya di antara orang lain. Anak tidak dapat memahami sesuatu dari sudut
pandang orang lain. (iii) Anak mempergunakan simbol dengan cara elementer
yang pada awalnya lewat gerakan-gerakan tertentu dan kemudian lewat bahasa
dalam pembicaraan. (iv) Pada masa ini anak mengalami proses asimilasi di mana
anak mengasimilasikan sesuatu yang didengar, dilihat, dan dirasakan dengan
cara menerima ide-ide tersebut ke dalam suatu bentuk skema di dalam
kognisinya (Nurgiyantoro, 2005: 51).
3) Tahap operasional konkret (the concrete operational, 7-11 tahun). Pada tahap
ini anak mulai dapat memahami logika secara stabil. Karakteristik anak pada
tahap ini antara lain adalah (i) anak dapat membuat klasifikasi sederhana,
mengklasifikasikan objek berdasarkan sifat-sifat umum, misalnya klasifikas i
warna, klasifikasi karakter tertentu. (ii) Anak dapat membuat urutan sesuatu
secara semestinya, mengurutkan abjad, angka, besar-kecil, dan lain-lain. (iii)
Anak mulai dapat mengembangkan imajinasinya ke masa lalu dan masa depan ;
adanya perkembangan dari pola berpikir yang egosentris menjadi mudah untuk
mengidentifikasikan sesuatu dengan sudut pandang berbeda. (iv) Anak mulai
dapat berpikir argumentatif dan memecahkan masalah sederhana, ada
kecenderungan memperoleh ide-ide sebagaimana yang dilakukan oleh orang
dewasa, namun belum dapat berpikir tentang sesuatu yang abstrak karena jalan
pikirnya terbatas pada situasi yang konkret (Nurgiyantoro, 2005: 52).
4) Tahap operasi formal (the formal operational, 11 atau 12 tahun ke atas). Pada
tahap ini, tahap awal adolesen, anak sudah mampu berpikir abstrak.
Karakteristik penting dalam tahap ini antara lain adalah (i) anak sudah mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
berpikir “secara ilmiah”, berpikir teoritis, berargumentasi dan menguji hipotesis
yang mengutamakan kemampuan berpikir. (ii) Anak sudah mampu memecahkan
masalah secara logis dengan melibatkan berbagai masalah yang terkait
(Nurgiyantoro, 2005: 53).
Berdasarkan penjelasan mengenai pengertian tahap perkembangan anak
periode perkembangan anak terdiri atas tiga periode, yaitu anak (childhood), remaja
(adolescence) dan dewasa (adulthood) dan tahap perkembangan intelektual anak
dapat dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu sensorimotor, praoperasional, operasional
konkret, dan operasional formal. Anak kelas IV SD berusia sekitar 9 – 10 tahun
sehingga pada usia itu mereka termasuk kedalam tahap operasional konkret.
2.2 Penelitian yang Relevan
Berikut ini merupakan hasil penelitian yang relevan bersangkutan dengan
prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas
IV SD.
2.2.1 Penelitian tentang Pendekatan Saintifik
Sekarini, Assas Prima (2017) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengembangan LKS IPA Berbasis Pendekatan Saintifik untuk Kelas IV Materi
Bentuk Luar Tubuh Hewan dan Tumbuhan Serta Fungsinya”. Tujuan penelitian ini
adalah (1) mengembangkan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik untuk kelas IV
materi bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan serta fungsinya, (2) mengetahui
kualitas LKS IPA yang dikembangkan. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan (R&D). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pengembangan menurut Dick & Carey (2013). Hasil penelitian menunjukkan
bahwa (1) pengembangan LKS IPA berbasis pendekatan saintifik dilakukan
berdasarkan model pengembangan Dick & Carey yang dimodifikasi menjadi
delapan tahapan meliputi analisis kebutuhan, merumuskan tujuan khusus,
mengembangkan instrumen, mengembangkan isi LKS, evaluasi formatif, revisi,
dan evaluasi sumatif, (2) hasil validasi oleh ahli IPA produk LKS memperoleh
rerata skor 2,85 dengan kategori baik dan guru kelas IV SD memperoleh rerata skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3,72 dengan kategori sangat baik. Hasil validasi tersebut berpedoman pada empat
langkah yaitu konten atau isi, tampilan, bahasa, penggunaan dan penyajian. Uji
coba lapangan terbatas menunjukkan bahwa nilai yang diperoleh siswa pada
posstest lebih tinggi daripada pretest dengan perolehan persentasi peningkatan nilai
sebesar 38,07%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa LKS IPA berbasis
pendekatan saintifik yang dikembangkan sudah layak digunakan untuk uji coba
dalam kegiatan pembelajaran di kelas IV Sekolah Dasar dengan revisi sesuai saran.
2.2.2 Penelitian tentang Pembelajaran Tematik
Paramitha, Natalia Indah (2015) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengembangan Pedoman Pembuatan Media Pembelajaran Tematik Kurikulum
2013 Kelas IV Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup”. Tujuan penelitian ini
adalah memaparkan proses pengembangan pembuatan media tematik kurikulum
2013 kelas IV tema 3 “Peduli Terhadap Makhluk Hidup” dan mendeskrips ikan
pedoman pembuatan media tematik kurikulum 2013 kelas IV tema 3 “Peduli
Terhadap Makhluk Hidup”. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
pengembangan (R&D). Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
pengembangan menurut teori dari Borg & Gall dan Sugiono dengan mengikuti 5
dari 10 tahap penelitian. Berdasarkan lima tahap tersebut, peneliti mengembangkan
buku berjudul “Pedoman Pembuatan Media & RPP Tematik Kelas IV Kurikulum
2013” khusus tema 3. Hasil rata-rata validasi produk dari tujuh orang ahli adalah
3,7, masuk kedalam kategori “sangat baik”. Berdasarkan nilai validasi produk
pedoman pembuatan pedoman pembuatan media layak untuk diuji cobakan.
2.2.3 Penelitian tentang Prototipe Buku
Wirawan, Yohanes (2014) melakukan penelitian yang berjudul
“Pengembangan Bahan Ajar Mengacu Kurikulum 2013 Subtema Ayo Cintai
Lingkungan untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar”. Tujuan penelitian ini adalah
menghasilkan produk berupa bahan ajar mengacu kurikulum 2013 subtema Ayo
Cintai Lingkungan untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar. Jenis penelitian ini adalah
penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini
menggunakan metode penelitian dan pengembangan. Hasil penelit ian
menunjukkan dari hasil validasi dua guru kelas IV yang telah melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
kurikulum 2013 dan hasil persepsi siswa kelas IV SD Kanisius Kenteng, bahan ajar
memperoleh skor rata-rata 4,52 dengan kategori “sangat baik” jadi bahan ajar
mengacu kurikulum 2013 subtema Ayo Cintai Lingkungan untuk Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar layak digunakan dalam pembelajaran kurikulum 2013.
Berdasarkan literatur penelitian yang relevan di atas, peneliti belum
menemukan penelitian berkaitan dengan pengembangan prototipe buku penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2). Penelitian diatas masih terbatas pada pengembangan LKS IPA
berbasis pendekatan saintifik, pengembangan pedoman pembuatan media
pembelajaran tematik, dan pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013.
Ketiga penelitian tersebut belum saling berkaitan. Oleh karena itu, peneliti akan
mengembangkan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2).
Gambar 2.4 Penelitian yang Relevan
Sekarini (2017)
Pengembangan LKS IPA Berbasis
Pendekatan Saintifik untuk
Kelas IV Materi Bentuk Luar Tubuh
Hewan dan
Tumbuhan Serta Fungsinya
Paramitha (2015)
Pengembangan
Pedoman
Pembuatan Media
Pembelajaran
Tematik Kurikulum
2013 Kelas IV
Tema 3 Peduli
Terhadap Makhluk
Hidup
Wirawan (2014)
Pengembangan
Bahan Ajar
Mengacu
Kurikulum 2013
Subtema Ayo Cintai
Lingkungan untuk
Siswa Kelas IV
Sekolah Dasar
Pengembangan Prototipe Buku Penerapan Pendekatan saintifik dalam
Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2)
Peneliti terinspirasi
dari penelitian milik Sekarini mengenai
pendekatan saintifik
Peneliti terinspirasi
dari penelitian milik Paramitha mengenai
pembelajaran tematik
Peneliti terinspirasi dari penelitian milik Wirawan mengenai
prototipe buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
2.3 Kerangka Berpikir
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan hal baru karena
sebelumnya belum ada yang melakukan penelitian mengenai prototipe buku
penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6,
subtema 1, pembelajaran 2). Berdasarkan tujuan penelitian terdahulu,
pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
tematik kelas IV SD masih relevan untuk diteliti.
Berdasarkan dari wawancara sebanyak dua kali kepada dua guru kelas IV SD,
diperoleh informasi bahwa dari 3 langkah kekhasan kurikulum 2013 pendekatan
saintifik yang paling sulit dilakukan karena kurang menguasi cara mengajar
menggunakan pendekatan saintifik. Guru kelas IV juga menyatakan bahwa masih
kebingungan bagaimana cara mengajar menggunakan pendekatan saintifik
sehingga butuh penyesuaian untuk menerapkannya dalam pembelajaran. Selain itu,
guru kelas IV mengemukakan bahwa masih merasa kesulitan dalam menerapkan
kelima langkah pendekatan saintifik secara utuh seperti menalar, mencoba,
mengomunikasikan, menanya, dan mengamati.
Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan ilmiah dalam proses kegiatan
belajar yang menekankan pada keaktifan siswa daripada guru dengan menggunakan
lima langkah yang meliputi mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mengkomunikasikan. Guru dapat melakukan pembelajaran menggunakan langkah-
langkah ilmiah menggunakan lima langkah pendekatan saintifik yang meliputi
mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan. Penelit i
termotivasi untuk membuat prototipe buku sederhana yang memuat penjelasan
mengenai pendekatan saitifik dan contoh penerapan kegiatan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran tematik. Prototipe yang disusun peneliti ini berjudul “Prototipe
Buku Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (Tema 6,
Subtema 1, Pembelajaran 2)”. Prototipe tersebut terdiri dari dua bagian , bagian
petama mengenai penjelasan tentang pendekatan saintifik dan bagian kedua berisi
penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV pada
tema 6, subtema 1, pembelajaran 2. Dengan adanya prototipe buku ini diharapkan
dapat membantu guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dan meningkatkan
pemahaman guru mengenai pendekatan saintifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2.4 Pertanyaan Penelitian
2.4.1 Bagaimana prosedur pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD SD (tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2)?
2.4.2 Bagaimana kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik kelas IV SD menurut guru kelas IV SD (tema 6,
subtema 1, pembelajaran 2)?
2.4.3 Bagaimana kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik kelas IV SD menurut hasil uji coba pada peserta didik
kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2)?
2.4.4 Langkah-langkah pendekatan saintifik manakah yang sulit dilakukan
peserta didik?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
BAB III
METODE PENELITIAN
Uraian dalam bab ini berisi jenis penelitian, setting penelitian, prosedur
pengembangan, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik analis is
data.
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan atau
Research and Development (R & D). Menurut Borg & Gall dalam Setyosari (2012:
222) penelitian pengembangan merupakan suatu proses yang dipakai untuk
mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan dengan mengikuti langkah-
langkah secara siklus. Langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri dari
kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan,
mengembangkan produk berdasrkan temuan tersebut, melakukan uji coba
lapangan, dan melakukan revisi. Menurut Borg & Gall dalam Sugiyono (2012: 297)
metode penelitian dan pengembangan digunakan untuk menghasilkan produk
tertentu, dan kemudian menguji keefektifannya supaya dapat berfungsi dengan
sesuai. Adapun langkah- langkah penelitian dan pengembangan sebagai berikut: (1)
potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain,
(5) revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9)
revisi produk, (10) produksi massal.
Penelitian ini disebut penelitian pengembangan (Research and Development)
karena peneliti menghasilkan dan mengembangkan suatu produk berupa prototipe
buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD
(tema 6, subtema 1, pembelajaran 2). Setelah itu peneliti akan menguji keefektifan
produk tersebut di sekolah dasar.
3.2 Setting Penelitian
Pada setting penelitian ini akan dibahas mengenai tempat penelitian, subjek
penelitian, objek penelitian, dan waktu penelitian.
3.2.1 Tempat Penelitian
Pengambilan data yang digunakan untuk penelitian dilakukan di SD Budya
Wacana I yang berlokasi di Jalan Kranggan 11 Cokrodiningrat, Jetis, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Peneliti memilih SD Budya Wacana I sebagai tempat uji coba produk terbatas,
karena SD Budya Wacana sudah dan masih menggunakan Kurikulum 2013. Selain
itu juga terdapat dua kelas paralel yang memudahkan peneliti dalam melakukan
penelitian. Guru SD Budya Wacana I juga masih kebingungan dalam melaksanakan
pembelajaran menggunakan Kurikulum 2013. Selain itu, letaknya strategis dan
mudah untuk dijangkau.
3.2.2 Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh guru kelas IV SD. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah guru kelas IV SD Budya Wacana I. Guru
yang dipilih berjumlah dua guru yang terdiri dari dua guru putra. Peneliti memilih
guru tersebut berdasarkan rekomendasi dari kepala sekolah.
3.2.3 Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah produk yang berupa prototipe buku penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik (tema 6, subtema 1, pembelajaran
2). Prototipe buku tersebut terdiri dari dua bagian. Bagian pertama mengena i
deskripsi tentang pendekatan saintifik dan bagian yang kedua berisi penerapan
kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV pada tema 6,
subtema, pembelajaran 2.
3.2.4 Waktu Penelitian
Penelitian dan pengembangan ini dilakukan pada bulan Juli 2017 hingga
Maret 2018. Secara keseluruhan, penelitian pengembangan produk berupa prototipe
buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD ini
berlangsung kurang lebih selama sembilan bulan.
3.3 Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian ini menggunakan tahapan penelitian dan
pengembangan. Menurut Borg & Gall dalam Sugiono (2012: 298) terdapat 10
langkah penggunaan metode penelitian dan pengembangan, yaitu (1) potensi dan
masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5)
revisi desain, (6) uji coba produk, (7) revisi produk, (8) uji coba pemakaian, (9)
revisi produk, (10) produksi massal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Gambar 3.1 Langkah-Langkah Penggunaan Metode Research and
Development
Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan 6 langkah saja, yaitu (1)
potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validasi
desain, (5) revisi desain, (6) uji coba produk. Dengan 6 langkah pengembangan
tersebut, akan dihasilkan produk berupa prototipe buku penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran
2). Prosedur penelitian dan pengembangan akan dijelaskan pada bagan berikut.
Potensi dan
Masalah
Pengumpulan
data Desain Produk Validasi Desain
Revisi Produk Uji Coba
Produk
Revisi Produk
Revisi Desain Uji Coba
Pemakaian
Produksi Massal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Pengembangan Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam
Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2).
Langkah 6
Uji Coba Produk
Uji coba produk yang telah direvisi
Gambar 3.2 Prosedur Penelitian dan Pengembangan yang Diterapkan
Peneliti
Langkah 1
Potensi dan Masalah
Langkah 2
Pengumpulan Data
Langkah 3
Desain Produk
Langkah 4
Validasi Desain
Langkah 5
Revisi Desain
Potensi: pendekatan saintifik merupakan salah
satu kekhasan kurikulum 2013.
Masalah: masih banyak guru yang kebingungan
menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik di kelas IV SD.
Wawancara dengan guru kelas atas.
Pembagian kuisoner pra penelitian.
Membuat kisi-kisi prototipe buku penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran kelas
IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2).
Prototipe buku yang telah disusun, kemudian
divalidasi oleh guru kelas IV SD.
Revisi prototipe buku berdasarkan kritik dan
saran guru kelas IV SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3.3.1 Potensi dan Masalah
Penelitian ini berawal dari adanya potensi dan masalah. Potensi pada
penelitian ini adalah pendekatan saintifik merupakan salah satu kekhasan
kurikulum 2013. Peneliti melakukan wawancara kepada guru kelas atas (4 dan 5)
sebanyak dua kali mengenai penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
tematik saat pembelajaran berlangsung. Analisis kebutuhan guru dilakukan dengan
pembagian kuisoner. Pembagian kuisoner ini bertujuan untuk mengetahui apakah
guru memerlukan prototipe buku yang memuat pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik. Oleh karena itu, prototipe buku penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran tematik ini disusun dan dikembangkan untuk
mencapai tujuan yang diharapkan sesuai dengan konteks pendekatan saintifik.
3.3.2 Pengumpulan Data
Pada tahap pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara sebanyak dua
kali dengan empat guru kelas atas (4 dan 5). Peneliti juga membagikan kuisoner
kepada delapan guru kelas IV di sekolah yang berbeda. Kuisoner dibagikan pada
delapan guru kelas IV di empat SD yang berbeda, yaitu SD Budya Wacana I, SD
Negeri Nogopuro, SD Negeri Selomulyo, dan SD Negeri Dukun 2. Pengumpulan
data ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan guru dan informasi yang digunakan
sebagai bahan penyusun produk. Dengan demikian, produk yang disusun akan
membantu guru dalam mengajar menggunakan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik.
3.3.3 Desain Produk
Pada tahap desain produk, peneliti menyusun produk berupa prototipe buku
penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6,
subtema 1, pembelajaran 2). Prototipe buku tersebut terdiri dari dua bagian. Bagian
pertama mengenai penjelasan tentang pendekatan saintifik dan bagian kedua berisi
mengenai penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik
kelas IV SD pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 2. Berikut kisi-kisi pembuatan
prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas
IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
No
Teks
dalam
buku
Deskripsi Ilustrasi
gambar
1. Cover Judul prototipe buku Gambar
2. Kata pengantar
Isi kata pengantar -
3.
Bagian 1 Isi bagian I Gambar
Bagian 2 Isi bagian 2 Gambar
Penilaian Penilaian kegiatan penerapan pendekatan saintifik
-
Lembar Saran
Lembar kertas kosong -
5. Kepustakaan
Daftar refrensi -
6. Biodata Singkat
Penulis
Nama penulis Gambar
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pembuatan Prototipe Buku
3.3.4 Validasi Desain
Desain produk berupa prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) yang telah
dibuat divalidasi terlebih dahulu oleh dua validator sebelum diuji cobakan. Validasi
desain ini bertujuan untuk memperoleh kritik dan saran serta penilaian produk
yang dikembangkan oleh peneliti. Melalui kritik dan saran tersebut, penelit i
dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan produk yang akan dikembangkan
sebagai perbaikan.
3.3.5 Revisi Desain
Tahap revisi desain ini bertujuan untuk mendapatkan desain produk yang
lebih baik dan layak. Revisi desain dilakukan oleh peneliti berdasarkan validasi
yang telah dilakukan oleh dua validator sebelumnya. Kritik dan saran yang didapat
dari dua validator digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki desain produk yang
berupa prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik
kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2). Setelah produk diperbaiki,
diharapkan lebih mudah untuk dipahami oleh guru dalam mengajar menggunakan
prototipe buku tersebut.
3.3.6 Uji Coba Produk
Tahap uji coba produk dilakukan setelah produk direvisi dan siap diuji
cobakan. Prototipe buku direvisi berdasarkan kritik dan saran dari hasil validasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
yang telah dilakukan. Uji coba produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk
mudah dipahami oleh guru dalam melakukan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik atau belum. Melalui uji coba produk ini, prototipe buku yang
telah dikembangkan oleh peneliti benar-benar teruji secara empiris. Uji coba produk
dilaksanakan terhadap siswa kelas IV.2 SD Budya Wacana I.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Richey and Klein dalam (Sugiono, 2015: 200) menjelaskan bahwa teknik
pengumpulan data merupakan hal yang paling utama dalam penelitian, karena
tujuan dari sebuah penelitian adalah mendapatkan data. Tahap pengumpulan data
sangat penting untuk menentukan kevalidan dari sebuah penelitian. Dalam
penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan dua teknik, yaitu teknik
wawancara dan teknik kuisoner.
3.4.1 Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
percakapan dan tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung dengan
responden untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2011: 233). Wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu oleh dua pihak, yaitu pewawancara sebagai
pengaju atau pemberi pertanyaan dan yang diwawancarai sebagai pemberi
jawaban atas pertanyaan itu (Suwandi, 2008: 127). Wawancara digunakan sebaga i
teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan
untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila penelit i
ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah
respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2009: 137).
Teknik pengumpulan data dengan wawancara dalam penelitian ini
dilakukan kepada empat guru kelas atas (4 dan 5) di SD Budya Wacana I dan SD
Negeri Dukun 2 sebanyak dua kali. Wawancara pertama dilakukan untuk
memperoleh informasi mengenai 3 langkah kekhasan kurikulum 2013 yang sulit
dilakukan, penerapan lima langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran
tematik, harapan guru dalam mengalami kesulitan melakukan pendekatan saintifik,
dan tema/ subtema/ pembelajaran manakah yang kiranya membutuhkan contoh
pedoman penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik. Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
kedua dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai sejauh mana guru kelas
atas (4 dan 5) memahami pendekatan saintifik, apa yang dimaksud mengamati,
menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan, serta langkah apa yang
paling sulit dilakukan sampai yang paling mudah dilakukan.
3.4.2 Kuisoner
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2009: 142). Peneliti menggunakan
kuesioner dalam penelitian ini untuk mengumpulkan data mengenai analis is
kebutuhan guru terkait dengan produk. Kuesioner diberikan kepada delapan guru
kelas IV di empat SD yang berbeda yaitu SD Budya Wacana I, SD Negeri
Nogopuro, SD Negeri Selomulyo, dan SD Negeri Dukun 2. Pembagian kuisoner
untuk memperoleh analisis kebutuhan terkait dengan produk. Selain itu, kuesioner
validasi produk ditujukan kepada guru kelas IV SD untuk menilai kelayakan produk
berupa prototipe buku yang sudah dibuat.
3.5 Instrumen Penelitian
Peneliti menggunakan beberapa instrumen dalam penelitian ini diantaranya
instrumen analisis kebutuhan dan instrumen validasi produk.
3.5.1 Instrumen Analisis Kebutuhan
Peneliti menggunakan beberapa instrumen analisis kebutuhan dalam
penelitian ini diantaranya kisi-kisi wawancara dan kisi-kisi kuisoner.
3.5.1.1 Pedoman Wawancara
Wawancara dilakukan sebanyak dua kali dan ditujukan kepada guru kelas atas
(4 dan 5) di SD Budya Wacana I dan SD Negeri Dukun 2. Peneliti menggunakan
pedoman wawancara hanya berupa garis besar permasalahan yang akan ditanyakan
kepada narasumber. Adapun kisi-kisi wawancara yang dilakukan dengan guru kelas
atas (4 dan 5) dapat dilihat pada tabel berikut.
No Kisi-Kisi Wawancara Nomor Item
1. 3 langkah kekhasan kurikulum 2013 paling sulit dilakukan.
1
2. Kesulitan yang Bapak/Ibu guru hadapi saat
menerapkan pendekatan saintifik.
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
3. Dari lima langkah pendekatan saintifik langkah yang paling sulit dilakukan.
3
4. Harapan Bapak/Ibu supaya dapat mengatasi kesulitan tersebut.
4
5. Menurut Bapak/Ibu tema/subtema/pembelajaran manakah yang kiranya membutuhkan contoh
pedoman penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik?
5
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Wawancara Pertama
No Kisi-Kisi Wawancara Nomor Item
1. Sejauh mana Bapak/Ibu guru memahami pendekatan saintifik.
1
2. Maksud kegiatan mengamati dalam pendekatan
saintifik. 2
3. Maksud kegiatan menanya dalam pendekatan saintifik.
3
4. Maksud kegiatan mencoba dalam pendekatan
saintifik. 4
5. Maksud kegiatan menalar dalam pendekatan saintifik.
5
6. Maksud kegiatan mengomunikasikan dalam
pendekatan saintifik. 6
7. Kegiatan yang paling sulit dilakukan sampai yang paling mudah dilakukan.
7
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Wawancara Kedua
3.5.1.2 Pedoman Kuisoner
Peneliti menggunakan kuesioner sebagai pelengkap data penelitian tentang
pembuatan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
tematik. Peneliti membagikan kuisoner kepada dua guru kelas IV di empat sekolah
yang berbeda dengan lima daftar pertanyaan. Adapun kisi-kisi kuisoner yang
dilakukan dengan guru kelas IV dapat dilihat pada tabel berikut.
No Kisi-Kisi Kuisoner Nomor Item
1. Perlukah panduan untuk membantu peserta didik
menggunakan 5 inderanya dalam proses mengamati.
1
2. Perlukah panduan untuk memancing siswa bertanya mengenai hasil pengamatan.
2
3. Perlukah panduan untuk membantu siswa dalam
mencoba hal baru. 3
4. Perlukah panduan dalam mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
5. Perlukah panduan untuk membantu siswa dalam menyampaikan hasil pengamatan.
5
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Kuisoner untuk Guru Kelas IV
3.5.2 Instrumen Validasi Produk
Instrumen validasi produk oleh validator berupa kuesioner dilakukan
untuk mengetahui kualitas produk yang berupa prototipe buku. Kuesioner validasi
produk berupa kuesioner tertutup dengan pilihan jawaban berskala likert.
Rentang skala yang disediakan yaitu 1-4 dengan jawaban skala (1) sangat
kurang baik, (2) kurang baik, (3) baik, (4) sangat baik. Validasi produk dilakukan
oleh dua guru kelas IV. Kuesioner berisi pernyataan yang berjumlah 15 butir.
Berikut adalah langkah yang dinilai dalam validasi produk yang di sajikan
dalam tabel berikut.
No Langkah yang Dinilai Nomor Item
1. Bahasa 1
2. Format penulisan prototipe buku 2 dan 3
3. Isi
4, 5, 6, 7, 8, 9, 10,
11, 12, 13, 14, dan 15
Tabel 3.5 Aspek Penilaian Prototipe Buku
3.5.3 Instrumen Penilaian Uji Coba Terbatas
Penilaian uji coba terbatas dilakukan oleh pengamat. Instrumen uji coba
terbatas berupa kuesioner yang diisi oleh pengamat untuk mengetahui penerapan
produk yang berupa prototipe buku dapat terlaksana atau tidak. Kuesioner berisi
pernyataan yang berjumlah 15 butir. Berikut adalah langkah yang dinilai dalam
uji coba terbatas yang di sajikan dalam tabel berikut.
No Langkah Indikator
1. Mengamati
Peserta didik melihat video “Si Kupu-Kupu
Cantik” yang disediakan oleh guru.
Peserta didik mendengarkan video “Si Kupu-Kupu Cantik” yang disediakan oleh guru.
Peserta didik menyimak penjelasan guru.
Peserta didik mendengarkan salah satu teman yang
sedang membaca puisi.
2. Menanya
Peserta didik mampu membuat pertanyaan dengan pancingan pertanyaan yang diberikan guru.
Peserta didik mampu membuat pertanyaan mengenai video “Si Kupu-Kupu Cantik” yang
disediakan oleh guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Peserta didik mampu mengajukan pertanyaan mengenai video “Si Kupu-Kupu Cantik” yang
disediakan oleh guru secara tertulis.
Peserta didik mampu berdiskusi dengan peserta didik lain mengenai video “Si Kupu-Kupu Cantik”
yang disediakan oleh guru.
3. Menalar
Peserta didik dapat menyebutkan dampak sering membunuh ulat.
Peserta didik dapat menyebutkan dampak sering
membunuh kupu-kupu.
Peserta didik dapat menyebutkan cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mengungkapkan rasa
kagum terhadap keindahan kupu-kupu.
Peserta didik dapat mengetahui daur hidup kupu-kupu.
4. Mencoba
Peserta didik dapat menyanyikan “Kupu-Kupu yang Lucu” dengan tempo dan tinggi rendah nada
dengan benar.
Peserta didik dapat menempelkan perubahan bentuk kupu-kupu pada skema daur hidup kupu-
kupu dengan rapi.
Peserta didik dapat membuat urutan daur hidup kupu-kupu dengan benar.
Peserta didik dapat membuat puisi dengan
menggunakan bunyi vokal yang teratur pada kata terakhir di setiap barisnya.
5. Mengomunikasikan
Peserta didk dapat mempresentasikan hasil puisi yang sudah dibuat.
Peserta didik dapat mempresentasikan hasil pembuatan skema daur hidup kupu-kupu.
Peserta didik dapat menceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan.
Peserta didik dapat menyampaikan hasil
kesimpulan pembelajaran hari ini.
3.6 Kisi-Kisi Uji Coba Terbatas
3.6 Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini bersifat kualitatif dan kuantitat if.
Data kualitatif berupa komentar, kritik, dan saran yang telah dikemukakan oleh para
validator. Data kuantitatif berupa skor penilaian yang diberikan oleh para validator
yang melakukan validasi. Berikut pembahasan dari masing-masing teknik analis is.
3.6.1 Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif yang diperoleh berupa catatan yang dikemukakan oleh penelit i
pada saat wawancara peneliti kepada dua guru kelas IV. Pengisian kuisoner guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
juga dilakukan untuk mendapatkan kebutuhan guru terhadap produk yang akan
dikembangkan oleh peneliti. Data hasil validasi yang diperoleh juga dianalis is
sebagai pedoman untuk memperbaiki kualitas dan mengetahui kelayakan produk.
3.6.2 Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil validasi produk oleh validator dan hasil
uji coba yang diamati oleh pengamat. Analisis validasi produk dilakukan dengan
menggunakan skala likert 1-4. Setiap skala dilengkapi dengan kriteria yang
memudahkan penilai dalam memberikan penilaian. Data dianalisis oleh penelit i
untuk mengetahui kelayakan produk yang telah disusun oleh peneliti. Pedoman
penskoran yang digunakan peneliti adalah nilai skala 1-4. Peneliti tidak
menggunakan skala 1-5 karena responden akan cenderung memilih alternatif
jawaban yang ada ditengah yaitu 3, karena dirasa aman dan paling gampang
(Arikunto, 2010: 284). Skala penilaian terhadap produk yang dikembangkan yaitu
sangat baik (4), baik (3), tidak baik (2), sangat tidak baik (1). Setelah nilai diperoleh
dari validator, maka dianalisis rerata skor dengan rumus sebagai berikut:
Skor yang diperoleh kemudian dikonversikan menjadi data kualitat if
menggunakan tabel konversi nilai skala empat berdasarkan skala Likert. Berikut
adalah tabel konversi data kuantitatif ke kualitatif menurut Widoyoko (2014:
144) yang disajikan dalam tabel berikut.
Interval Skor Kategori Keterangan
3,26 – 4,00 Sangat Baik Keseluruhan instrumen sudah layak digunakan
2,51 – 3,25 Baik Keseluruhan instrumen sudah layak
digunakan namun perlu perbaikan
1,76 – 2,50 Kurang Keseluruhan instrumen kurang layak digunakan
1,00 – 1,75 Sangat Kurang Keseluruhan instrumen tidak layak
digunakan
Tabel 3.7 Konversi Data Kuantitatif ke Kualitatif
Rerata skor =Jumlah skor yang diperoleh
jumlah item skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berdasarkan rumus konversi diatas perhitungan data-data kuantitat if
dilakukan dengan konversi rumus diatas. Penentuan rumus kualitatif pada validasi
diterapkan sebagai berikut:
Jumlah skor maksimal yang diperoleh : 56
Skor maksimal ideal : 4
Ditanyakan:
Interval skor kategori “sangat baik”.
Jawab:
Kategori sangat baik = ˃ 3,26 – 4,00
= Jumlah skor yang diperoleh
Jumlah item
= 56
14
= 4 (Kategori sangat baik)
Pada tahap uji coba terbatas, peneliti memperoleh data dari hasil uji coba yang
diamati oleh pengamat. Pada hasil penilaian uji coba terdapat 20 pertanyaan untuk
pengamat mengetahui berapa peserta didik yang melakukan pendekatan saintifik
pada saat uji coba. Jawaban tersebut lalu dikonversi menggunakan nilai skala
empat. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk persentase dengan rumus
sebagai berikut:
Berdasarkan rumus konversi diatas perhitungan data-data kuantitat if
dilakukan dengan konversi rumus diatas. Penentuan rumus kualitatif pada uji coba
diterapkan sebagai berikut:
Jumlah siswa memperoleh skor 4 : 20
Jumlah seluruh siswa : 20
Ditanyakan:
Rerata skor =Jumlah siswa memperoleh skor 4 X 4
Jumlah seluruh siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Interval skor kategori “sangat baik”.
Jawab:
Kategori sangat baik = ˃ 3,26 – 4,00
= Jumlah siswa memperoleh skor 4 X 4
Jumlah seluruh siswa
= 20X 4
20
= 4 (Kategori sangat baik)
Pada tahap uji coba produk, peneliti memperoleh data dari hasil pengamatan
yang dilakukan oleh pengamat. Pada lembar pengamatan terdapat 20 pertanyaan
yang diisi oleh pengamat. Hasil pengamatan dikonversi menjadi skor untuk
menentukan kualitas produk yang telah diuji cobakan. Untuk menentukan skor dari
hasil pengamatan, peneliti membuat instrumen pengamatan (Lampiran 3,
halaman 101-106).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang hasil penelitian dan pembahasan
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian berisi mengenai prosedur pengembangan dan kualitas
produk.
4.1.1 Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan yang diterapkan peneliti terdiri dari enam tahap,
yaitu potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi
desain, dan uji coba produk.
4.1.1.1 Potensi dan Masalah
Tahap pertama penelitian dan pengembangan (R&D) adalah potensi dan
masalah, dimana peneliti mengidentifikasi potensi dan masalah yang berkaitan
dengan penelitian. Pada awal penelitian ini, peneliti melakukan wawancara
sebanyak dua kali dengan empat guru kelas atas (4 dan 5) di SD Budya Wacana I
dan SD Negeri Dukun 2 mengenai pendekatan saintifik dalam pendekatan tematik.
Guru pertama adalah guru SD Budya Wacana I kelas V yaitu Ibu Santi, guru kedua
adalah guru SD Budya Wacana I kelas IV yaitu Bapak Trisno, guru ketiga adalah
guru SD Negeri Dukun 2 kelas V yaitu Bapak Nur, dan guru keempat adalah guru
SD Negeri Dukun 2 kelas IV yaitu Ibu Hartin. Wawancara dilakukan mengetahui
sejauh mana guru kelas IV memahami pendekatan saintifik, kesulitan guru dalam
menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik, harapan guru untuk
mengatasi kesulitannya tersebut, dan tema/subtema/pembelajaran manakah yang
kiranya membutuhkan contoh pedoman penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik.
Hasil wawancara yang didapatkan peneliti kemudian dijadikan acuan untuk
menyusun kuisoner kebutuhan guru. Setelah itu, peneliti menyebarkan kuisoner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
kepada dua guru di empat SD yang berbeda yaitu SD Budya Wacana I, SD Negeri
Nogopuro, SD Selomulyo, dan SD Dukun 2. Hasil kuisoner yang sudah dibagikan
kepada delapan guru kelas IV menunjukkan bahwa guru kelas IV membutuhkan
sebuah panduan untuk mengajar dengan menggunakan pendekatan saitifik dalam
pembelajaran tematik.
4.1.1.2 Pengumpulan Data
Pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara dan kuisoner. Berikut
pengumpulan data yang dilakukan peneliti.
1. Wawancara
Wawancara analisis kebutuhan dilakukan dua kali. Yang menjadi narasumber
adalah empat guru kelas atas (4 dan 5) di SD Budya Wacana I dan SD Negeri Dukun
2 yaitu Ibu Santi, Bapak Trisno, Bapak Nur, dan Ibu Hartin. Wawancara
dilaksanakan pada saat jam istirahat. Wawancara pertama peneliti mengajukan 4
pertanyaan sebagai data penelitian. Hasil wawancara kepada empat guru di SD
Budya Wacana I dan SD Negeri akan disajikan dalam bentuk tabel dan hasilnya
dapat dilihat dilampiran 1.1 halaman 83 dan 84.
Item Guru SD
Budya
Wacana I
Kelas V
Guru SD
Budya
Wacana I
Kelas IV
Guru SD
Negeri Dukun
2
Kelas V
Guru SD
Negeri Dukun
2
Kelas IV.2
Dari 3 aspek
kekhasan kurikulum 2013 langkah
mana yang paling sulit
dilakukan?
Pendekatan
saintifik
Pendekatan
saintifik
Pendekatan
saintifik
Pendekatan
saintifik
Kesulitan apa saja yang Bapak/Ibu
guru hadapi saat
menerapkan pendekatan saintifik?
Kurang menguasi cara
mengajar dan kurangnya
persiapan
Masih kebingungan bagaimana
cara mengajar
menggunakan pendekatan saintifik
Kesulitan dalam mengajar
menggunakan pendekatan
saitifik
Masih kesulitan dalam
menerapkan pendekatan
saitifik di dalam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Menurut Bapak/Ibu
dari lima langkah
pendekatan saintifik langkah
mana yang paling sulit
dilakukan?
Menanya dan menalar
Menanya dan menalar
Menanya dan menalar
Menanya dan mengomunikas
ikan
Apa harapan Bapak/Ibu
supaya dapat mengatasi kesulitan
tersebut?
Adanya buku pedoman
mengajar menggunakan pendekatan
saintifik
Terdapat faktor-faktor
pendukung yang bisa membantu
atau digunakan
guru, misalnya buku
pedoman
Adanya buku yang
memberikan cara mengajar menggunakan
pendekatan saintifik
Terdapat buku yang dapat
mempermudah guru mengajar menggunakan
pendekatan saintifik
Menurut Bapak/Ibu
tema/subtema/pembelajaran manakah
yang kiranya membutuhka
n contoh pedoman penerapan
pendekatan saintifik
dalam pembelajaran tematik?
Tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2.
Tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2.
Tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2.
Tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2.
Tabel 4.1 Rangkuman Hasil Wawancara Pertama
Berdasarkan hasil wawancara dengan empat guru kelas IV SD Budya Wacana
I dan SD Negeri Dukun 2, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa guru
mengalami kesulitan dalam melakukan pendekatan saintifik dikarenakan kurang
menguasai dan masih kebingungan bagaimana cara mengajar menggunakan
pendekatan saintifik. Dan dalam pembelajaran guru mengalami kesulitan ketika
mengajar menggunakan lima langkah pendekatan saintifik. Pada guru SD Budya
Wacana I kelas V kesulitan dalam langkah menanya dan menalar, pada guru SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Budya Wacana I kelas IV kesulitan dalam langkah menanya dan menalar, pada guru
SD Negeri Dukun 2 kelas V kesulitan dalam langkah menanya dan menalar, pada
guru SD Negeri Dukun 2 kelas IV kesulitan dalam langkah menanya dan
mengomunikasikan. Lalu guru kelas IV tema/subtema/pembelajaran yang kiranya
membutuhkan contoh pedoman penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik adalah tema 6, subtema 1, pembelajaran 2. Berdasarkan hasil
wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa guru kesulitan dalam langkah
menanya dan menalar pada lima langkah pendekatan saintifik. Harapan guru supaya
dapat mengatasi kesulitan tersebut adalah dengan adanya buku pedoman berupa
prototipe buku pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema
6, subtema 1, pembelajaran 2).
Wawancara kedua peneliti mengajukan 7 pertanyaan sebagai data
penelitian. Pertanyaan wawancara disusun berdasarkan hasil wawancara pertama.
Hasil wawancara kepada empat guru di SD Budya Wacana I dan SD Negeri Dukun
2 akan disajikan dalam bentuk tabel dan hasilnya dapat dilihat dilampiran 1.2
halaman 85.
Pertanyaan
Guru SD
Budya
Wacana I
Kelas V
Guru SD
Budya
Wacana I
Kelas IV
Guru SD
Negeri
Dukun 2
Kelas V
Guru SD
Negeri
Dukun 2
Kelas IV
Sejauh mana
Bapak/Ibu memahami pendekatan
saintifik?
Sedikit tahu
Sedikit tahu
Sedikit tahu
Sedikit tahu
Menurut Bapak/ Ibu apa yang
dimaksud dengan kegiatan mengamati
dalam pendekatan
saintifik?
Mengidentifikasi hal-hal yang
ingin diketahui
Mengidentifikasi hal yang
belum dipahami setelah
observasi
Mengidentifikasi hal-hal
yang ingin diketahui
Mengidentifikasi hal yang
belum dipahami setelah
observasi
Menurut Bapak/ Ibu apa yang
dimaksud dengan kegiatan menanya dalam
Menanyakan atau
mengajukan pertanyaan tentang hal
yang tidak
Tanya jawab atau
mengajukan pertanyaan yang belum
dipahami
Menanyakan atau
mengajukan pertanyaan tentang hal
yang tidak
Tanya jawab atau
mengajukan pertanyaan yang belum
dipahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
pendekatan saintifik?
dipahami dari yang diamati
setelah observasi
dipahami dari yang diamati
setelah observasi
Menurut Bapak/ Ibu apa yang dimaksud
dengan kegiatan mencoba dalam
pendekatan saintifik?
Melakukan eksperimen
Melakukan percobaan
Melakukan eksperimen
Melakukan percobaan
Menurut Bapak/ Ibu apa yang
dimaksud dengan kegiatan
menalar dalam pendekatan saintifik?
Mencoba mengolah
informasi yang didapat
Mengolah informasi yang
didapat
Mencoba mengolah
informasi yang didapat
Mengolah informasi
yang didapat
Menurut Bapak/
Ibu apa yang dimaksud
dengan kegiatan mengkomunikasikan dalam
pendekatan saintifik?
Menyampaika
n hasil dalam bentuk lisan
atau tertulis
Menyampaika
n hasil informasi
yang didapat dalam bentuk lisan atau
tertulis
Menyampaik
an hasil dalam bentuk
lisan atau tertulis
Menyampaik
an hasil informasi
yang didapat dalam bentuk lisan atau
tertulis
Menurut Bapak/
Ibu apa yang paling sulit dilakukan
sampai yang paling mudah
dilakukan?
Menalar,
mencoba, mengomunikasikan, menanya,
mengamati
Menalar,
mencoba, mengomunikasikan, menanya,
mengamati
Menalar,
mencoba, mengomunikasikan,
menanya, mengamati
Menalar,
mencoba, mengomunikasikan,
menanya, mengamati
Tabel 4.2 Rangkuman Hasil Wawancara Kedua
Berdasarkan hasil wawancara kedua yang dibagikan kepada empat guru kelas
atas (4 dan 5) di SD Budya Wacana I dan SD Negeri Dukun 2, peneliti dapat
menarik kesimpulan bahwa guru sedikit tahu mengenai mengenai pendekatan
saintifik. Menurut beliau yang dimaksud kegiatan mengamati merupakan kegiatan
mengidentifikasi hal-hal yang belum diketahui atau dipahami. Sedangkan kegiatan
menanya merupakan kegiatan tanya jawab atau mengajukan pertanyaan yang belum
dipahami dari yang diamati. Untuk kegiatan mencoba merupakan kegiatan
melakukan percobaan atau eksperimen. Kegiatan menalar merupakan kegiatan
mencoba mengolah informasi yang didapat. Dan kegiatan mengomunikas ikan
merupakan kegiatan menyampaikan hasil informasi yang didapat dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
lisan atau tertulis. Sedangkan urutan kegiatan yang paling sulit dilakukan sampai
yang paling mudah dilakukan adalah menalar, mencoba, mengomunikasikan,
menanya, dan mengamati.
2. Kuisoner
Peneliti membuat kuisoner yang berisikan lima pertanyaan yang dijawab oleh
dua guru kelas IV di empat Sekolah Dasar yang berbeda. Kelima pertanyaan
tersebut dibuat untuk melengkapi data penelitian tentang prototipe buku penerapan
pembelajaran saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema
1, pembelajaran 2). Berikut ini merupakan daftar pertanyaan berserta hasil rekap
kuisoner yang disajikan dalam tabel dan hasilnya dapat dilihat dilampiran 1.3, 1.4,
1.5, 1.6, 1.7, 1.8, 1.9, dan 1.10 halaman 86, 87, 88, 89, 90, 91, 92, dan 93.
No Pertanyaan Jawaban
1. Apakah Bapak/Ibu memerlukan
panduan untuk membantu peserta didik menggunakan
5 inderanya dalam proses mengamati?
8 guru (100%) menjawab memerlukan panduan untuk membantu peserta didik menggunakan 5
inderanya dalam proses mengamati.
2. Apakah Bapak/Ibu
memerlukan panduan untuk memancing siswa
bertanya mengenai hasil pengamatan?
8 guru (100%) menjawab memerlukan panduan
untuk memancing siswa bertanya mengenai hasil pengamatan.
3. Apakah Bapak/Ibu
memerlukan panduan untuk membantu siswa
dalam mencoba hal baru?
8 guru (100%) menjawab memerlukan panduan
untuk membantu siswa dalam mencoba hal baru.
4. Apakah Bapak/Ibu
memerlukan panduan dalam mengaitkan kegiatan
pembelajaran dengan kehidupan sehari-
hari?
8 guru (100%) menjawab memerlukan panduan
dalam mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
5. Apakah Bapak/Ibu memerlukan
panduan untuk membantu peserta
didik dalam menyampaikan hasil pengamatan?
8 guru (100%) menjawab memerlukan panduan untuk membantu peserta didik dalam
menyampaikan hasil pengamatan.
Tabel 4.3 Rangkuman Hasil Kuisoner
Dari kuisoner yang disebarkan, sebanyak 8 guru (100%) menjawab
memerlukan panduan untuk membantu peserta didik menggunakan 5 inderanya
dalam proses mengamati, sebanyak 8 guru (100%) menjawab memerlukan panduan
untuk memancing siswa bertanya mengenai hasil pengamatan, sebanyak 8 guru
(100%) menjawab memerlukan panduan untuk membantu siswa dalam mencoba
hal baru, sebanyak 8 guru (100%) menjawab memerlukan panduan dalam
mengaitkan kegiatan pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari, dan sebanyak 8
guru (100%) menjawab memerlukan panduan untuk membantu peserta didik dalam
menyampaikan hasil pengamatan.
Dari awal yang didapatkan oleh peneliti tersebut kemudian digunakan acuan
untuk menyusun desain produk. Hal tersebut bertujuan agar produk yang disusun
peneliti sesuai dengan kebutuhan guru dan bermanfaat bagi guru dalam mengajar
dengan menerapkan lima langkah pendekatan saintifik. Produk yang disusun
berupa prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik
kelas IV (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) yang diharapkan dapat memberikan
pemahaman kepada guru dalam menerapkan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik.
4.1.1.3 Desain Produk
Pada tahap desain produk, peneliti mendesain produk berupa prototipe buku
penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV (tema 6,
subtema 1, pembelajaran 2) berdasarkan data analisis kebutuhan yang diperoleh
melalui wawancara, dan kuisoner. Prototipe buku yang disusun berjudul ”Prototipe
Buku Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV
(Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
A. Kisi-kisi Pembuatan Prototipe Buku
Berikut kisi-kisi pembuatan prototipe buku.
No
Teks
dalam
buku
Deskripsi Ilustrasi
gambar
1. Cover Judul prototipe buku “Prototipe Buku
Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Kelas VI SD
(Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2).
5 anak
mengangkat tangan (simbol
bertanya)
2. Kata pengantar
Tujuan penulisan prototipe buku dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak
yang membantu penyusunan prototipe buku.
-
3.
Bagian 1 Artikel tentang “Pendekatan Saintifik” a. Pengertian pendekatan saintifik dari 3
ahli dan penulis. Pendekatan saintifik adalah proses kegiatan belajar
menggunakan lima langkah yang meliputi mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mengomunikasikan. b. 5 langkah pendekatan saintifik yang
isinya pengertian dari mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengomunikasikan.
c. Kekhasan pendekatan saintifik yang isinya kriteria proses pembelajaran
pendekatan saintifik.
Simbol lima langkah
pendekatan saintifik
Bagian 2 Artikel penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2) a. Materi IPA: konsep daur hidup hewan,
contohnya kupu-kupu berawal dari telur, ulat, kepompong, kupu-kupu muda, dan kupu-kupu dewasa.
b. Materi Bahasa Indonesia: konsep rima dalam puisi dengan menggunakan
bunyi vokal yang teratur pada kata terakhir setiap barisnya.
c. Materi SBdP: konsep tanda tempo dan
tinggi rendah nada. d. Tabel pemetaan Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran.
Simbol lima langkah pendekatan
saintifik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
e. Tabel aktivitas belajar lima langkah pendekatan saintifik menggunakan
model pembelajaran inkuiri. f. Penerapan kegiatan pendekatan
saintifik untuk materi pembelajaran IPA, Bahasa Indonesia, dan SBdP.
Penilaian Penilaian peserta didik dalam langkah
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan dalam penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
tematik.
-
Lembar Saran
Lembar kertas kosong yang bisa diisi oleh para guru untuk memperbaiki prototipe
buku.
-
5. Kepustakaan
4 sumber tentang pendekatan saintifik, 1 sumber tentang kurikulum 2013, 4 sumber materi IPA, Bahasa Indonesia, dan SBdP.
-
6. Biodata Singkat Penulis
Yohana Dwi Kurniawati Foto penulis
Tabel 4.4 Kisi-kisi Pembuatan Prototipe Buku
B. Sampul Prototipe Buku
Sampul prototipe buku dibuat dengan menggunakan Photoshop cs 6. Dalam
sampul terdapat gambar lima anak yang mengakat tangan (simbol bertanya).
Sampul prototipe buku ini diberi judul yaitu “Prototipe Buku Penerapan Pendekatan
Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (Tema 6, Subtema 1,
Pembelajaran 2)”. Di bawah judul prototipe buku terdapat nama penulis yaitu
“Yohana Dwi Kurniawati”, dan dibawah gambar terdapat tulisan buku guru kelas
IV SD.
Gambar 4.1 Sampul Prototipe Buku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
C. Bagian-Bagian Buku
Buku ini mempunyai empat bagian. Bagian-bagian tersebut adalah kata
pengantar, isi buku, penilaian, saran, daftar pustaka, dan biodata penulis. Berikut
ini akan dijelaskan bagian-bagian buku:
a. Kata Pengantar
Kata pengantar muncul satu kali di bagian depan bagian buku. Kata pengantar
ini berisikan tujuan penulisan prototipe dan ucapan terima kasih kepada
beberapa pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan prototipe
buku.
b. Isi Prototipe Buku
Prototipe Buku ini berisikan dua bagian penting, yaitu:
1.) Bagian pertama berisikan artikel tentang pendekatan saintifik, lima
langkah pendekatan saintifik, dan kekhasan pendekatan saintifik.
2.) Bagian kedua berisikan materi dalam pembelajaran tematik IPA, Bahasa
Indonesia, dan SBdP terdapat tabel pemetaan KI, KD, Indikator, dan
Tujuan Pembelajaran dan terdapat tabel aktivitas belajar lima langkah
pendekatan saintifik menggunakan model pembelajaran inkuiri, serta
penerapan kegiatan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas
IV pada tema 6, subtema 1, pembelajaran 2.
D. Saran
Pada bagian saran terdapat lembar kosong yang nantinya dapat diisi oleh guru
untuk saran perbaikan prototipe buku kedepannya.
E. Penilaian
Dalam penilaian berisi penilaian peserta didik dalam langkah mengamati,
menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan dalam penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran tematik.
F. Daftar Pustaka
Daftar pustaka berisi sumber-sumber yang digunakan dalam pengembangan
prototipe buku. Sumber yang digunakan dalam menyusun isi buku seperti buku dan
internet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
G. Biodata Penulis
Biodata penulis berisi tentang biografi penulis dari nama penulis, tempat
tanggal lahir penulis, sampai pendidikan penulis.
4.1.1.4 Validasi Desain
Produk yang telah disusun berupa prototipe buku penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2)
yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama mengenai penjelasan tentang
pendekatan saintifik dan bagian kedua berisi penerapan kegiatan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV pada tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2. Produk tersebut divalidasi oleh dua guru untuk mengetahui kualitas
produk yang dibuat. Validasi dilakukan dengan cara memberikan desain produk
dan instrumen penilaian kepada guru. Terdapat beberapa langkah prototipe buku
yang dinilai dan terdapat dalam instrumen validasi. Apek tersebut yaitu 1) bahasa,
2) format penulisan prototipe buku, 3) isi prototipe buku. Validasi desain ini
dilakukan oleh dua guru kelas IV SD Budya Wacana I.
Berdasarkan hasil validasi dari dua guru kelas IV, guru kelas IV.1 mendapat
skor 3,66 dengan kategori ”Sangat Baik”, sedangkan validasi guru kelas IV.2
mendapat skor 3,46 dengan kategori ”Sangat Baik”. Rata-rata hasil validasi tersebut
memperoleh skor rata-rata 3,56 dengan kategori “Sangat Baik”. Prototipe buku
dinyatakan layak untuk digunakan atau diuji coba dengan revisi sesuai saran.
Berikut ini merupakan hasil validasi guru yang disajikan dalam tabel dan hasilnya
dapat dilihat dilampiran 2.1 dan 2.2 halaman 94, 95, 96, 97, 98, 99, 100, 101.
Validator Skor Kategori
Abiatar 3,66 “Sangat Baik”
Trisno 3,46 “Sangat Baik”
Kesimpulan 3,56 “Sangat Baik”
Tabel 4.5 Hasil Validasi Guru
Guru kelas IV memberikan komentar berisi masukan untuk perbaikan
prototipe buku pada beberapa langkah. Berikut ialah komentar dan saran perbaikan
dari guru kelas IV (1) penulisan kata diperbaiki karena masih ada yang salah-salah,
(2) tabel langkah- langkah pendekatan untuk setiap langkah diusahakan dalam satu
halaman sehingga mudah untuk membacanya, (3) perlu memberi cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
mengidentifikasinya, dan cantumkan contoh puisi dalam pembahasan materi, (4)
carilah gambar yang resolusinya besar sehingga tidak pecah, (5) tambahkan catatan
untuk pengembangan prototipe buku. Produk yang telah divalidasi oleh guru kelas
IV direvisi sesuai dengan komentar dan saran.
4.1.1.5 Revisi Desain
Peneliti melakukan revisi produk prototipe buku penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran
2) sesuai dengan komentar berupa saran perbaikan. Komentar berupa saran tersebut
serta revisi akan dijabarkan dalam tabel berikut:
No Komentar Guru Kelas IV Revisi
1. Penulisan kata diperbaiki karena masih ada yang salah-salah
Memperbaiki penulisan kata
2. Tabel langkah- langkah
pendekatan untuk setiap langkah diusahakan dalam satu halaman sehingga mudah untuk
membacanya
Tabel langkah- langkah pendekatan
untuk setiap langkah dibuat satu halaman
3. Perlu memberi cara mengidentifikasinya, dan
cantumkan contoh puisi dalam pembahasan materi
Menambahkan cara mengidentifikasi puisi dan
mencantumkan contoh puisi dalam pembahasan materi
4. Carilah gambar yang resolusinya
besar sehingga tidak pecah
Tidak direvisi karena gambar sudah
cukup jelas
5. Tambahkan catatan untuk pengembangan prototipe buku
Menambahkan catatan untuk pengembangan prototipe
Tabel 4.6 Rangkuman Komentar dan Saran Guru
Berikut ini disajikan contoh perbaikan prototipe buku yang dilakukan
peneliti.
Pada bagian pertama prototipe buku halaman 8 terdapat kesalahan dalam
penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Gambar 4.2 Isi Prototipe Buku Sebelum Direvisi
Validator memberikan saran untuk memperbaiki penulisan kata yang salah.
Peneliti melakukan revisi pada bagian pertama prototipe buku halaman 8
memperbaiki penulisan kata khyalan menjadi khayalan.
Gambar 4.3 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi
Pada bagian pertama prototipe buku halaman 4 terdapat tabel langkah-
langkah pendekatan yang setiap langkahnya tidak dalam satu halaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Gambar 4.4 Isi Prototipe Buku Sebelum Direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Validator memberikan saran untuk memperbaiki tabel langkah-langkah
pendekatan untuk setiap langkah diusahakan dalam satu halaman sehingga mudah
untuk membacanya. Peneliti melakukan revisi pada bagian pertama prototipe buku
halaman 4 memperbaiki tabel langkah-langkah pendekatan untuk setiap langkah
dibuat satu halaman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Gambar 4.5 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Pada bagian kedua prototipe buku halaman 30 belum memuat cara
mengidentifikasi puisi dan contoh puisi. Validator memberikan saran untuk
memberi cara mengidentifikasi puisi dan contoh puisi. Peneliti melakukan revisi
pada bagian kedua prototipe buku halaman 30 memberi cara mengidentifikasi puisi
dan contoh puisi.
Gambar 4.6 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi
Pada bagian kedua prototipe buku halaman 37 belum memuat saran perbaikan
prototipe buku. Validator memberikan saran untuk pengembangan prototipe buku.
Peneliti melakukan revisi pada bagian kedua prototipe buku halaman 37
menambahkan saran.
Gambar 4.7 Isi Prototipe Buku Sesudah Direvisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
4.1.1.6 Uji Coba Produk
Uji coba produk dilakukan setelah prototipe buku sudah direvisi sesuai saran
dari validator. Peneliti melakukan uji coba produk di kelas IV.2 SD Budya Wacana
I yang terletak di Jalan Kranggan 11 Cokrodiningrat, Jetis, Yogyakarta. Uji coba
terbatas diikuti oleh 20 peserta didik kelas IV.2 SD Budya Wacana I. Uji coba
produk dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Maret 2018. Tujuan dari uji coba produk
adalah untuk mengetahui keefektifan dan kualitas produk, apakah prototipe buku
penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6,
subtema 1, pembelajaran 2) yang telah disusun dapat membantu guru dalam
menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik.
Selama uji coba produk, peneliti mengajar peserta didik kelas IV.2
menggunakan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2). Kegiatan pembelajaran
sesuai dengan prototipe buku bagian 2 E. Penerapan Kegiatan Pendekatan Saintifik
Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2).
Kegiatan uji coba produk diawali dengan perkenalan peneliti dan memberi sedikit
pengantar mengenai kegiatan pembelajaran tematik menggunakan pendekatan
saintifik. Kemudian selanjutnya peserta didik diajak untuk melakukan kegiatan
menggunakan lima langkah pendekatan saintifik.
a. Mengamati
Pada kegiatan mengamati terdapat 20 peserta didik yang melihat video “Si
Kupu-Kupu Cantik” dan 20 peserta didik yang mendengarkan video “Si Kupu-
Kupu Cantik”. Setelah itu, ada 17 peserta didik yang menyimak penjelasan guru.
Namun, saat peserta didik diajak mendengarkan teman yang menyampaikan hasil
pengamatan hanya ada 17 peserta didik yang menyimak dikarenakan 4 peserta didik
lain tidak menyimak dan mengerjakan kegiatan lain, seperti mengobrol dengan
temannya, bermain, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Gambar 4.8 Kegiatan mengamati
b. Menanya
Pada langkah menanya saat peserta didik diajak membuat pertanyaan
mengenai video “Si Kupu-Kupu Cantik” yang sudah diamati ada 17 peserta didik
yang mampu membuat pertanyaan dengan pancingan pertanyaan yang diberikan
oleh guru. Lalu ada 20 peserta didik yang dapat membuat pertanyaan secara tertulis
mengenai video “Si Kupu-Kupu Lucu”. Namun, hanya ada 2 peserta didik yang
dapat mengajukkan pertanyaan. Dan terdapat 18 peserta didik yang dapat berdiskusi
dengan peserta didik lain mengenai video “Si Kupu-Kupu Lucu”. Peserta didik
masih kurang percaya diri dalam menyampaikan pendapatnya namun sudah dapat
membuat pertanyaan secara tertulis pada lembar kerja yang diberikan oleh guru.
Gambar 4.9 Kegiatan menanya
c. Menalar
Pada langkah menalar ada hanya ada 13 peserta didik yang mampu
menyebutkan dampak sering membunuh ulat, 13 peserta didik yang mampu
menyebutkan dampak sering membunuh kupu-kupu, 15 peserta didik yang mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
menyebutkan cara apa saja yang dapat dilakukan untuk mengungkapkan rasa
kagum terhadap keindahan kupu-kupu, dan 18 peserta didik yang mengetahui daur
hidup kupu-kupu.
d. Mencoba
Pada langkah mencoba ini peserta didik diajak untuk menyanyikan lagu
“Kupu-Kupu yang Lucu” dengan tempo dan tinggi rendah nada dengan benar. Ada
18 peserta didik yang dapat menyanyikan lagu “Kupu-Kupu yang Lucu” dengan
tempo dan tinggi rendah nada dengan benar. Selanjutnya guru mengajak peserta
didik untuk menempelkan gambar perubahan bentuk kupu-kupu pada skema daur
hidup kupu-kupu. Ada 20 peserta didik yang dapat menempelkan gambar
perubahan bentuk kupu-kupu pada skema daur hidup kupu-kupu dengan rapi.
Selanjutnya guru mengajak peserta didik untuk membuat urutan daur hidup kupu-
kupu. Ada 18 peserta didik yang dapat membuat urutan daur hidup kupu-kupu
dengan benar. Dan guru mengajak peserta didik untuk membuat puisi dengan
menggunakan bunyi vokal yang teratur pada kata terakhir di setiap barisnya. Ada
16 peserta didik yang dapat membuat puisi dengan menggunakan bunyi vokal yang
teratur pada kata terakhir di setiap barisnya.
Gambar 4.10 Kegiatan mencoba
e. Mengomunikasikan
Pada langkah mengkomunikasikan peserta didik diajak mempresentasikan
hasil pekerjaannya pada saat pembelajaran seperti mempresentasikan hasil puisi
yang sudah dibuat terdapat 20 peserta didik yang dapat mempresentasikannya. 20
peserta didik yang dapat mempresentasikan hasil pembuatan sema daur hidup kupu-
kupu. 20 peserta didik yang dapat menceritakan kegiatan apa saja yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
dilakukan dan 15 peserta didik yang dapat menyampaikan hasil kesimpulan
pembelajaran hari ini.
Gambar 4.11 Kegiatan mengomunikasikan
4.1.2 Kualitas Produk
Produk yang disusun peneliti berupa prototipe buku penerapan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran
2). Prototipe buku tersebut berjudul Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik
Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD (Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2)
yang terdiri dari dua bagian. Bagian pertama mengenai penjelasan tentang
pendekatan saintifik dan bagian kedua mengenai penerapan kegiatan pendekatan
saiantifik dalam pembelajaran tematik kelas IV SD pada tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2. Produk tersebut divalidasi oleh dua validator. Berdasarkan hasil
validasi dari dua guru kelas IV, guru kelas IV.1 yaitu Bapak Abiatar mendapat skor
3,66 dengan kategori ”Sangat Baik”, sedangkan validasi guru kelas IV.2 yaitu
Bapak Trisno mendapat skor 3,46 dengan kategori ”Sangat Baik”. Ketiga aspek
tersebut memperoleh skor rata-rata 3,56 dengan kategori “Sangat Baik”.
Dari indikator ketiga aspek tersebut yang belum memenuhi skor 4 adalah
bahasa sesuai dengan kaidah penulisan EBI, menggunakan kepustakaan yang sesuai
dengan teori pendekatan saintifik, artikel berisi informasi sederhana mengena i
pendekatan saintifik, memuat bagan pelaksaan kegiatan pembelajaran tematik
dengan pendekatan saintifik mengacu pada kelas IV tema 6 “Cita-Citaku”, subtema
1 “Aku dan Cita-Citaku”, pembelajaran 2, materi IPA memuat daur hidup kupu-
kupu, memuat langkah-langkah kegiatan menanya, memuat langkah-langkah
kegiatan menalar, memuat langkah-langkah kegiatan mengomunikasikan. Hal
tersebut dikarenakan peneliti masih lemah dalam mencari kepustakaan yang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dengan teori pendekatan saintifik sehingga dalam langkah- langkah pendekatan
saintifik yang diketerapkan dalam pembelajaran kurang maksimal dan kurang
bervariasi. Prototipe buku tersebut dinyatakan layak untuk digunakan atau diuji
coba dengan revisi sesuai saran.
Produk setelah divalidasi kemudian diperbaiki peneliti sesuai dengan saran
yang diberikan oleh validator. Peneliti melakukan uji coba produk dengan mengajar
di kelas IV.2 sesuai dengan penerapan kegiatan pendekatan saiantifik dalam
pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) yang ada
di prototipe buku bagian 2. Uji coba produk dihadiri 20 peserta didik kelas IV.2 SD
Budya Wacana I. Penilaian uji coba terbatas dilakukan oleh pengamat pada saat
pembelajaran berlangsung. Pengamat penilaian uji coba terbatas dilakukan oleh
Ayu Ratri dengan mengisi rubrik penilaian uji coba sebanyak 20 pertanyaan atau
pernyataan. Tujuannya yaitu untuk mengetahui sejauh mana masing-masing peserta
didik dapat menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik dengan
tepat.
Rubrik pengamatan berisi tentang indikator dari aktifitas peserta didik yaitu
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan. Guru kemudian
mengisi kolom indikator dengan cara memberikan skor 1 apabila peserta didik
melakukan kegiatan sesuai dengan indikator dan memberikan skor 0 apabila peserta
didik tidak melakukan kegiatan sesuai indikator. Hasil pengamatan tersebut
kemudian diolah oleh peneliti untuk melihat sejauh mana setiap peserta didik dapat
melakukan aktifitas pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik
menggunakan model pembelajaran inkuiri.
Adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
a. Mengamati
Aspek mengamati terdiri dari 4 indikator yaitu peserta didik melihat video “Si
Kupu-Kupu Cantik” yang disediakan oleh guru, peserta didik mendengarkan video
“Si Kupu-Kupu Cantik” yang disediakan oleh guru, peserta didik menyimak
penjelasan guru, dan peserta didik mendengarkan salah satu teman yang sedang
membaca puisi. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
yang mampu menguasai semua indikator pada aspek mengamati yaitu 17 peserta
didik. Dengan begitu, aspek mengamati mendapatkan skor 17 x 4 = 68 : 20 = 3,40
yang artinya masuk dalam kategori “sangat baik”. Hasil penilaian pengamatan pada
langkah mengamati dapat dilihat dilampiran 3.1 pada halaman 102.
b. Menanya
Aspek menanya terdiri dari 4 indikator yaitu peserta didik mampu membuat
pertanyaan dengan pancingan pertanyaan yang diberikan guru, peserta didik
mampu membuat pertanyaan mengenai video “Si Kupu-Kupu Cantik” yang
disediakan oleh guru secara tertulis, peserta didik mampu mengajukan pertanyaan
mengenai video “Si Kupu-Kupu Cantik” yang disediakan oleh guru, dan peserta
didik mampu berdiskusi dengan peserta didik lain mengenai video “Si Kupu-Kupu
Cantik” yang disediakan oleh guru. Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh
pengamat peserta didik yang mampu menguasai semua indikator pada aspek
menanya yaitu 2 peserta didik. Dengan begitu, aspek mengamati mendapatkan skor
2 x 4 = 8 : 20 = 0,40 yang artinya masuk dalam kategori “sangat kurang”. Hasil
penilaian pengamatan pada langkah menanya dapat dilihat dilampiran 3.2 pada
halaman 104.
c. Menalar
Aspek menalar terdiri dari 4 indikator yaitu peserta didik dapat menyebutkan
dampak sering membunuh ulat, peserta didik dapat menyebutkan dampak sering
membunuh kupu-kupu, peserta didik dapat menyebutkan cara apa saja yang dapat
dilakukan untuk mengungkapkan rasa kagum terhadap keindahan kupu-kupu, dan
peserta didik dapat mengetahui daur hidup kupu-kupu. Dari hasil pengamatan yang
dilakukan oleh pengamat peserta didik yang mampu menguasai semua indikator
pada aspek menalar yaitu 13 peserta didik. Dengan begitu, aspek mengamati
mendapatkan skor 13 x 4 = 52 : 20 = 2,60 yang artinya masuk dalam kategori
“baik”. Hasil penilaian pengamatan pada langkah menalar dapat dilihat dilamp iran
3.3 pada halaman 105.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
d. Mencoba
Aspek mencoba terdiri dari 4 indikator yaitu peserta didik dapat menyanyikan
“Kupu-Kupu yang Lucu” dengan tempo dan tinggi rendah nada dengan benar,
peserta didik dapat menempelkan perubahan bentuk kupu-kupu pada skema daur
hidup kupu-kupu dengan rapi, peserta didik dapat membuat urutan daur hidup
kupu-kupu dengan benar, peserta didik dapat membuat puisi dengan menggunakan
bunyi vokal yang teratur pada kata terakhir di setiap barisnya. Dari hasil
pengamatan yang dilakukan oleh pengamat peserta didik yang mampu menguasa i
semua indikator pada aspek mencoba yaitu 16 peserta didik. Dengan begitu, aspek
mencoba mendapatkan skor 16 x 4 = 64 : 20 = 3,20 yang artinya masuk dalam
kategori “baik”. Hasil penilaian pengamatan pada langkah mencoba dapat dilihat
dilampiran 3.4 pada halaman 106.
e. Mengomunikasikan
Aspek mengomunikasikan terdiri dari 4 indikator yaitu peserta didk dapat
mempresentasikan hasil puisi yang sudah dibuat, peserta didik dapat
mempresentasikan hasil pembuatan skema daur hidup kupu-kupu, peserta didik
dapat menceritakan kegiatan apa saja yang dilakukan, peserta didik dapat
menyampaikan hasil kesimpulan pembelajaran hari ini. Dari hasil pengamatan yang
dilakukan oleh pengamat peserta didik yang mampu menguasai semua indikator
pada aspek mengomunikasikan yaitu 15 peserta didik. Dengan begitu, aspek
mencoba mendapatkan skor 15 x 4 = 60 : 20 = 3,00 yang artinya masuk dalam
kategori “baik”. Hasil penilaian pengamatan pada langkah mengomunikas ikan
dapat dilihat dilampiran 3.5 pada halaman 107.
Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa langkah yang paling rendah yaitu
menanya. Dikarenakan peserta didik masih kesulitan untuk mengajukan pertanyaan
mengenai video “Si Kupu-Kupu Cantik” yang disediakan oleh guru secara lisan.
Berdasarkan nilai peserta didik pada saat pembelajaran didapatkan nilai 95 (7
peserta didik), 90 (5 peserta didik), 80 (4 peserta didik), 65 (2 peserta didik), dan
60 (2 peserta didik). Dari nilai peserta didik tersebut didapatkan 16 peserta didik
yang memperoleh nilai di atas 80, sehingga rata-rata yang mendapat nilai diatas 80
adalah 80% dari 20 peserta didik yang ada di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
4.2 Pembahasan
Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum 2013 adalah
pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah suatu pendekatan ilmiah dalam
proses kegiatan belajar yang menekankan pada keaktifan siswa dari pada guru
dengan menggunakan lima langkah yang meliputi mengamati, menanya, menalar,
mencoba, dan mengomunikasikan. Dalam penerapan prototipe buku yang telah
dilakukan oleh peneliti dan melalui pengamatan yang dilakukan oleh pengamat
(Ayu Ratri) pada pembelajaran tematik IPA mengenai daur hidup kupu-kupu,
Bahasa Indonesia mengenai rima dalam puisi, dan SBdP mengenai tanda tempo dan
tinggi rendah nada. Pengamatan yang dilakukan di SD Budya Wacana I terdapat
satu langkah pendekatan saintifik yang masih lemah diterapkan pada saat
pembelajaran yaitu menanya.
Menanya merupakan kegiatan mengungkapkan apa yang ingin diketahui
peserta didik tentang informasi yang tidak dipahami dengan mengajukan
pertanyaan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Indikator kegiatan
pembelajaran dengan pendekatan saintifik juga terdapat petunjuk bagi siswa untuk
membuat pertanyan dengan berbagai kata tanya secara tertulis ataupun lisan
berdasarkan objek/fenomena yang diamati. Berbeda dengan kondisi di lapangan,
peserta didik masih terbilang sedikit yang mampu mengajukan pertanyaan pada saat
proses pembelajaran. Hal tersebut terjadi dikarenakan peserta didik dapat membuat
pertanyaan secara tulisan namun sulit mengajukan pertanyaan secara lisan pada saat
pembelajaran. Ketika peserta didik tidak ada pertanyaan pada saat langkah menanya
kebanyakan guru langsung melanjutkan ke langkah selanjutnya. Selain itu juga
peserta didik masih merasa kurang percaya diri saat menyampaikan pendapat ketika
pembelajaran. Gurupun sudah berusaha untuk memancing peserta didik dalam
bertanya menggunakan beberapa pancingan pertanyaan, namun peserta didik masih
kurang terdorong untuk mengajukkan pertanyaan.
Maka dari itu guru perlu menfasilitasi dan mendorong peserta didik untuk
bertanya melalui beberapa pertanyaan pancingan atau menggunakan media yang
memancing rasa ingin tahu peserta didik. Pertanyaan peserta didik dapat dilakukan
secara lisan ataupun tertulis. Solusi lain yang dapat dilakukan guru untuk membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
peserta didik bertanya adalah dengan menyiapkan media atau objek yang menarik
dan meminta peserta didik untuk membuat pertanyaan sesuai dengan media atau
objek tersebut. Kegiatan tersebut dapat dilakukan secara kelompok ataupun
individu. Selain itu, guru juga dapat membantu peserta didik untuk membuat
pertanyaan menggunakan kalimat tanya, seperti apa, siapa, dimana, kapan,
mengapa, bagaimana, darimana, untuk apa. Hal tersebut dilakukan untuk
mempermudah peserta didik dalam membuat dan mengajukan pertanyaan secara
lisan maupun tulisan.
4.2 Kelebihan dan Kekurangan Produk
Peneliti memperoleh masukan produk dari hasil validasi dan uji coba, data-
data yang diperoleh dapat membantu peneliti untuk mengetahui kelebihan dan
kekurangan prototipe buku yang disusun peneliti. Kelebihan dan kekurangan
produk dijelaskan sebagai berikut.
4.2.1 Kelebihan Prototipe Buku
Prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik
kelas IV SD memiliki kelebihan, yaitu dikembangkan sesuai dengan kriteria proses
pembelajaran dengan pendekatan saintifik antara lain (1) materi pembelajaran
berbasis fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran
tertentu, bukan sebatas kira-kira khayalan legenda, atau dongeng semata. Hal
tersebut sesuai dengan materi daur hidup kupu-kupu yang terdapat dikehidupan
sehari-hari. (2) mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analit is,
dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan
mengaplikasi materi pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan penerapan
pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik pada kegiatan 2 yaitu guru
meminta peserta didik untuk mengidentifikasi puisi dan mengajak peserta didik
untuk membuat puisi dengan tema keindahan kupu-kupu sesuai dengan contoh
puisi yang menggunakan bunyi vokal yang teratur pada kata terakhir setiap
barisnya. (3) mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan,
dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon
pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan daur hidup kupu-kupu yang berawal dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
telur, ulat, kepompong, kupu-kupu muda, dan kupu-kupu dewasa. (4) berbasis pada
konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal tersebut
sesuai dengan materi yang ada pada prototipe buku penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajaran tematik kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) yang
didapatkan dari sumber terpercaya yaitu buku kelas IV SD.
4.2.2 Kekurangan Prototipe Buku
Prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran tematik
kelas IV SD (tema 6, subtema 1, pembelajaran 2) memiliki kekurangan, yaitu
prototipe buku tersebut belum memberikan petunjuk secara rinci kepada guru
tentang bagaimana cara membantu peserta didik untuk bertanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisi mengenai kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
Peneliti akan menguraikan satu persatu dari ketiga hal tersebut.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai
berikut:
5.1.1 Pengembangan prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam
pembelajaran tematik kelas IV SD dilakukan berdasarkan model
pengembangan Borg & Gall yang dimodifikasi menjadi enam tahap yaitu (1)
potensi dan masalah, (2) pengumpulan data, (3) desain produk, (4) validas i
desain, (5) revisi desain, dan (6) uji coba produk.
5.1.2 Kualitas prototipe buku penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
tematik kelas IV SD menurut dua guru kelas IV SD sebesar 3,56 dengan
kategori “sangat baik” dan menurut subjek uji coba pada langkah mengamati
mendapat skor 3,40 dengan kategori “sangat baik”, pada langkah menanya
mendapat skor 0,40 dengan kategori “sangat kurang”, pada langkah menalar
mendapat skor 2,60 dengan kategori “baik”, pada langkah mencoba mendapat
skor 3,20 dengan kategori “baik”, dan pada langkah mengomunikasikan
mendapat skor 3,00 dengan kategori “baik” ditinjau dari aktivitas belajar
peserta didik. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa langkah yang paling
rendah yaitu menanya.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Produk yang dikembangkan ini mempunyai beberapa keterbatasan
diantaranya dipaparkan sebagai beriku:
2.2.1 Langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall hanya berhenti
pada langkah keenam. Hal ini dikarenakan kondisi di lapangan tidak
memungkinkan untuk melakukan penelitian sampai langkah ke sepuluh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
2.2.2 Validasi kualitas produk hanya dilakukan oleh dua guru saja yaitu Bapak
Abiatar dan Bapak Trisno. Penggunaan bahasa belum dicek oleh ahli bahasa,
tetapi sudah direvisi oleh guru.
2.2.3 Uji coba produk dilakukan terbatas pada satu sekolah saja.
5.3 Saran
Saran untuk peneliti selanjutnya yang akan mengembangkan produk
Prototipe Buku Pendekatan Saintifik Dalam Pembelajaran Tematik Kelas IV SD
(Tema 6, Subtema 1, Pembelajaran 2) adalah sebagai berikut:
5.3.1 Langkah-langkah penelitian pengembangan Borg and Gall sebaiknya
dilakukan sampai pada langkah kesepuluh. Hal ini agar produk yang
dikembangkan mendapat hasil yang lebih baik.
5.3.2 Penelitian ini sebaiknya dapat dilanjutkan agar dapat memberikan petunjuk
secara rinci kepada guru tentang bagaimana cara membantu peserta didik
untuk bertanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. (2014). Desain sistem pembelajaran dalam konteks kurikulum
2013. Bandung: PT Refika Aditama.
Arifin, A. (2011). Penelitian pendidikan metode dan paradigma baru. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta: PT Renika Cipta.
Hamdani. (2011). “Tim pengembang PGSD”. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Harlen,Wynne and Anne Qualter. (2004). The teaching of science in primary
school. London: David Fulton Publishers Ltd.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan saintifik dan kontekstual dalam pembelajaran
abad 21. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Intan. (2017). Sd kelas 4 – tema 6.1 cita-citaku – lks intan. Diakses tanggal 24
Februari 2018 dari http://akreditasi.my.id/audiobuku/sd-kelas-4-tema-6-1-
cita-citaku-lks-intan/
Jaskarti, Darliana. (2007). Pembelajaran tematik (sains ipa dan ips terpadu).
Bandung: PPPTK IPA.
Kemendikbud. (2014). Kurikulum 2013 untuk sekolah dasar. Jakarta:
Kemendikbud.
Kurniasih, Imas & Sani, Berlin. (2014). Implementasi kurikulum 2013 konsep &
penerapannya. Surabaya: Kata Pena.
Kurniawan, Syamsul. (2013). Pendidikan karakter. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Limiansih, Kintan. (2015). Analisis kesesuaian kegiatan di buku siswa sd kurikulum
2013 dalam mendukung pembelajaran ipa dengan pendekatan saintifik .
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Majid, Abdul. (2014). Pembelajaran tematik terpadu. Bandung: Remaja
Rosdakarya Offset.
Margareta, Windayana. (2005). Pembelajaran tematik sekolah dasar. Jakarta: Balai
Pustaka.
Mulyasa, H. E. (2013). Pengembangan dan implementasi kurikulum. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Nurgiyantoro, B. (2005). Sastra anak pengantar pemahaman dunia anak.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Perss.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Nurhayati, Eti. (2014). Psikologi pendidikan inovatif. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Paramitha, Natalia Indah. (2015). Pengembangan pedoman pembuatan media
pembelajaran tematik kurikulum 2013 kelas iv tema 3 peduli terhadap
makhluk hidup. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Rusman. (2011). Model-model pembelajaran mengembangkan profesionalisme
guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sekarini, Assa Prima (2017). Pengembangan lks ipa berbasis pendekatan saintifik
untuk siswa kelas iv materi bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan serta
fungsinya. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Setyosari, P. (2010). Metode penelitian pendidikan dan pengembangan. Jakarta:
Kencana.
Sufairoh. (2016). Pendekatan saintifik & model pembelajaran k-13. Malang: Jurnal
Pendidikan Profesional.
Sugiyono (2009). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono (2012). Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode penelitian & pengembangan research and development.
Bandung: Alfabeta.
Susilowati, Endang. (2010). Ilmu pengetahuan alam 4 untuk kelas 4 SD/MI. Jakarta:
CV. Mitra Media Pustaka.
Sutirjo, Mamik. (2004). Pembelajaran tematik. Jakarta: Penata Aksara.
Suwandi. (2008). Memahami penelitian kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.
Widoyoko. (2014). Teknik penyusunan instrumen penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Wirawan, Yohanes. (2014). Pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013
subtema ayo cintai lingkungan untuk siswa kelas iv sekolah dasar.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Lampiran 1 Instrumen Analisis Kebutuhan
Lampiran 1.1 Lembar Hasil Wawancara Pertama
HASIL WAWANCARA PERTAMA
No Daftar
Pertanyaan
Rangkuman Hasil Wawancara
Guru SD
Budya
Wacana I
Kelas V
Guru SD
Budya
Wacana I
Kelas IV
Guru SD
Negeri
Dukun 2
Kelas V
Guru SD
Negeri Dukun
2
Kelas IV
1. Dari 3 langkah
kekhasan kurikulum 2013
langkah mana yang
paling sulit dilakukan?
Pendekatan saintifik.
Pendekatan saintifik.
Pendekatan saintifik.
Pendekatan saintifik.
2. Kesulitan
apa saja yang Bapak/Ibu
guru hadapi saat menerapkan
pendekatan saintifik?
Kurang
menguasi cara mengajar dan kurangnya
persiapan.
Masih
kebingungan bagaimana cara mengajar
menggunakan pendekatan saintifik.
Kesulitan
dalam mengajar menggunakan
pendekatan saitifik.
Masih
kesulitan dalam menerapkan
pendekatan saitifik di dalam
pembelajaran.
3. Menurut
Bapak/Ibu dari lima
langkah pendekatan saintifik
langkah mana yang
paling sulit dilakukan?
Menanya dan
menalar.
Menanya dan
menalar.
Menanya dan
menalar.
Menanya dan
mengomunikasikan.
4. Apa harapan Bapak/Ibu
supaya dapat mengatasi
kesulitan tersebut?
Adanya buku pedoman
mengajar menggunakan
pendekatan saintifik.
Terdapat faktor-faktor
pendukung yang bisa
membantu atau digunakan
guru, misalnya buku
pedoman.
Adanya buku yang
memberikan cara mengajar
menggunakan pendekatan saintifik.
Terdapat buku yang dapat
mempermudah guru mengajar
menggunakan pendekatan saintifik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
5. Menurut Bapak/Ibu
tema/subtema/pembelajar
an manakah yang kiranya membutuhk
an contoh pedoman
penerapan pendekatan saintifik
dalam pembelajara
n tematik?
Tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2.
Tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2.
Tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2.
Tema 6, subtema 1,
pembelajaran 2.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Lampiran 1.2 Lembar Hasil Wawancara Kedua
HASIL WAWANCARA KEDUA
Pertanyaan
Rangkuman Hasil Wawancara
Guru SD
Budya
Wacana I
Kelas V
Guru SD
Budya
Wacana I
Kelas IV
Guru SD
Negeri
Dukun 2
Kelas V
Guru SD
Negeri
Dukun 2
Kelas IV
Sejauh mana
Bapak/Ibu memahami pendekatan saintifik?
Sedikit tahu
Sedikit tahu
Sedikit tahu
Sedikit tahu
Menurut Bapak/ Ibu
apa yang dimaksud dengan kegiatan mengamati dalam
pendekatan saintifik?
Mengidentifi
kasi hal-hal yang ingin diketahui
Mengidentifi
kasi hal yang belum dipahami
setelah observasi
Mengidentifi
kasi hal-hal yang ingin diketahui
Mengidentifi
kasi hal yang belum dipahami
setelah observasi
Menurut Bapak/ Ibu
apa yang dimaksud dengan kegiatan menanya dalam
pendekatan saintifik?
Menanyakan
atau mengajukan pertanyaan
tentang hal yang tidak
dipahami dari yang diamati
Tanya jawab
atau mengajukan pertanyaan
yang belum dipahami
setelah observasi
Menanyakan
atau mengajukan pertanyaan
tentang hal yang tidak
dipahami dari yang diamati
Tanya jawab
atau mengajukan pertanyaan
yang belum dipahami
setelah observasi
Menurut Bapak/ Ibu apa yang dimaksud
dengan kegiatan mencoba dalam
pendekatan saintifik?
Melakukan
eksperimen
Melakukan
percobaan
Melakukan
eksperimen
Melakukan
percobaan
Menurut Bapak/ Ibu apa yang dimaksud dengan kegiatan
menalar dalam pendekatan saintifik?
Mencoba mengolah informasi
yang didapat
Mengolah informasi yang didapat
Mencoba mengolah informasi
yang didapat
Mengolah informasi yang didapat
Menurut Bapak/ Ibu
apa yang dimaksud dengan kegiatan
mengkomunikasikan dalam pendekatan saintifik?
Menyampaik
an hasil dalam bentuk
lisan atau tertulis
Menyampaik
an hasil informasi
yang didapat dalam bentuk lisan atau
tertulis
Menyampaik
an hasil dalam bentuk
lisan atau tertulis
Menyampaik
an hasil informasi
yang didapat dalam bentuk lisan atau
tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Lampiran 1.3 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Lampiran 1.4 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Lampiran 1.5 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Lampiran 1.6 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Lampiran 1.7 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Lampiran 1.8 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 1.9 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 1.10 Lembar Hasil Pengisian Kuisoner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Lampiran 2 Validasi Produk
2.1 Lembar Hasil Validasi Produk Guru IV.1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
2.2 Lembar Hasil Validasi Produk Guru IV.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 3 Uji Coba Produk
3.1 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mengamati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
3.2 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Menanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
3.3 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Menalar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
3.4 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mencoba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
3.5 Lembar Hasil Pengamatan Langkah Mengomunikasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Lampiran 4 Penilaian
4.1 Lembar Hasil Rekap Nilai Peserta Didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 5 Surat Penelitian
5.1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
5.2 Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Lampiran 6 Foto Uji Coba Lapangan Terbatas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Lampiran 7 Biodata Penulis
BIODATA PENULIS
Yohana Dwi Kurniawati lahir di Kulon Progo. 24 Juni
1996. Anak kedua dari dua bersaudara. Peneliti memperoleh
pendidikan dasar di SD Pangudi Luhur Boro, Kulon Progo,
Yogyakarta dan lulus pada tahun 2008. Kemudian dilanjutkan
dengan menempuh pendidikan menengah pertama di SMP
Pangudi Luhur Boro dan lulus pada tahun 2011. Pendidikan
menengah atas diperoleh peneliti di SMA Pangudi Luhur,
Bantul, Yogyakarta dan lulus pada tahun 2014.
Pada tahun 2014, peneliti melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan tercatat
sebagai mahasiswi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Pendididkan di perguruan tinggi diakhiri dengan menulis skripsi yang berjudul “
Pengembangan Prototipe Buku Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam
Pembelajaran Tematik Kelas IV SD”.
Selama menempuh pendidikan di PGSD, peneliti mengikuti beberapa macam
kegiatan. Berikut daftar kegiatan dan prestasi yang pernah diikuti oleh peneliti.
1. Anggota Divisi Dampok Parade Gamelan Anak 2014.
2. Anggota Divisi Dampok INFISA 2015.
3. Anggota Divisi Kreativitas HMPS PGSD 2016/2017.
4. Koordinasi Konsumsi Pelepasan Calon Wisudawan/Wisudawati
2016/2017.
5. Sekretaris I Sport League 2016.
6. Asisten DPA Pendampingan Pengembangan Kepribadian dan Metode
Belajar I (PPKMB I) 2016.
7. Anggota Pendaftaran INSADHA 2016.
8. Koordinator Divisi Acara Pergelaran Wayang Kulit Kartini-nan 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran 8 Produk yang Dikembangkan
(Produk Prototipe Buku Dicetak Terpisah)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI