Oleh:
Kanwil DJKN Jateng dan D.I.Y Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
Kementerian Keuangan RI
PENGELOLAAN BMN DEKONSENTRASI-
TUGAS PEMBANTUAN
2
WEWENANG
PEMERINTAH
PUSAT
Kewenangan Pusat DILAKSANAKAN INSTANSI PUSAT ATAU INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH
Dekonsentrasi DILIMPAHKAN
KEPADA GUBERNUR SELAKU WAKIL PEMERINTAH PUSAT
Desentralisasi DISERAHKAN KEPADA DAERAH
Tugas Pembantuan DITUGASKAN KEPADA DAERAH PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
BARANG MILIK NEGARA DANA DEKONSENTRASI DAN TP
UU No. 33 Tahun 2004 Ttg Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah
Pasal 91
ayat (1) Semua barang yang diperoleh dari Dekonsentrasi menjadi barang milik negara
ayat (2) Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dihibahkan kepada daerah.
Pasal 98 :
ayat (1) Semua barang yang diperoleh dari Dana Tugas Pembantuan menjadi barang milik negara
ayat (2) Barang Milik Negara sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dihibahkan kepada daerah.
6
DASAR HUKUM BARANG MILIK NEGARA DEKONSENTRASI-TP
7
PP nomor 7 tahun 2008 Tentang Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan.
• Sifatnya non-fisik (Dekonsentrasi), Fisik (TP)
• Barang yang dihasilkan merupakan BMN;
• BMN tersebut dapat dihibahkan kepada daerah;
• SKPD melakukan penatausahaan barang milik negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
• Penghibahan, penatausahaan, penggunaan dan pemanfaatan barang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan barang milik negara/daerah
PMK 98/PMK.06/2013 atas
Perubahan PMK 125/PMK.06/2011
Pengelolaan BMN yang berasal dari
dana Dekon/TP sebelum T.A 2011
PRINSIP-PRINSIP BMN DK/TP (1)
Ps.1 Barang Milik Negara yang berasal dari Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas
Pembantuan sebelum Tahun Anggaran 2011, yang selanjutnya disingkat BMN
DK/TP, adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh dari Dana Dekonsentrasi
dan Dana Tugas Pembantuan sebelum Tahun Anggaran 2011
Ps.7 1) Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang harus melakukan
inventarisasi untuk menentukan rincian data atas BMN DK/TP, termasuk
kondisi dan keberadaan BMN DK/TP.
2) Hasil inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai
dasar Pengguna Barang dalam menentukan pengelolaan atas BMN DK/TP.
Ps.9 Penetapan status penggunaan BMN tidak perlu dilakukan atas BMN
DK/TP yang direncanakan untuk dilakukan Pemindahtanganan sampai
dengan tanggal 31 Desember 2014 atau yang telah diserahkan kepada
pihak ketiga
PRINSIP-PRINSIP BMN DK/TP (2)
Ps.11 BMN DK/TP yang tidak digunakan oleh Kementerian Negara/Lembaga,
dilakukan pengelolaan melalui mekanisme:
a. Pemindahtanganan; hibah/penjualan
b. Pemusnahan;
c. Penghapusan
Ps 17 Usulan hibah jika di setujui, menjadi dasar Pengguna Barang untuk melakukan
serah terima barang dengan penerima hibah paling lambat 3(tiga) bulan sejak
tanggal surat persetujuan hibah diterbitkan, dan dituangkan dalam berita acara
serah terima barang.
Ps.29 Pengajuan usulan pengelolaan BMN DK/TP dari Pengguna Barang
kepada Pengelola Barang sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri
ini dilakukan paling lambat tanggal 31 Desember 2014
Ditatausahakan
dahulu
Ps .2 1. Pendanaan dalam rangka Dekonsentrasi dialokasikan untuk kegiatan bersifat non-
fisik(sinkronisasi dan koordinasi perencanaan, fasilitasi, bimbingan
teknis,pelatihan, penyuluhan, supervisi, penelitian dan survey,pembinaan dan
pengawasan, serta pengendalian)
2. keluaran yang tidak menambah aset tetap, (belanja barang)
Ps .3 1. Tugas Pembantuan dialokasikan untuk kegiatan bersifat fisik (pengadaan tanah,
bangunan, peralatan dan mesin, jalan, irigasi dan jaringan)
2. dapat berupa kegiatan yang bersifat fisik lainnya
3. menghasilkan keluaran yang menambah aset tetap. (belanja Modal)
Ps.7 Untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan, kementerian/lembaga harus
memperhitungkan kebutuhan anggaran di dalam RKA-KL/DIPA guna memenuhi :
a. biaya penyusunan dan pengiriman laporan oleh SKPD;
b. biaya operasional dan pemeliharaan atas hasil pelaksanaan kegiatan yang
belum dihibahkan;
c. honorarium pejabat pengelola keuangan Dana Dekonsentrasi dan/atau Dana
Tugas Pembantuan; dan biaya lainnya dalam rangka pencapaian target
d. pelaksanaan kegiatan Dekonsentrasi dan/atau Tugas Pembantuan
PRINSIP-PRINSIP BMN DK/TP (1)
PRINSIP-PRINSIP BMN DK/TP (2)
Pasal Materi
ps.23 SKPD yang menjadi pelaksana kegiatan Dana Dekonsentrasi dan Dana
Tugas Pembantuan wajib menyusun Laporan Pertanggungjawaban yang
meliputi:
a. laporan manajerial; dan
b. laporan akuntabilitas.(Laporan Keuangan dan Laporan Barang)
Ps.32 dan
33
Gubernur menugaskan dan menetapkan satuan kerja yang membidangi
pengelolaan barang/kekayaan daerah sebagai koordinator Unit Akuntansi
Pembantu Pengguna Barang Wilayah (UAPPB-W) Dekonsentrasi/tugas
pembantuan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur, Koordinator UAPPB-W
Dekonsentrasi melakukan proses penggabungan laporan barang yang
berasal dari UAPPB-W Dekonsentrasi di wilayah kerjanya dan dilakukan pada
tiap semester
PRINSIP-PRINSIP BMN DK/TP (3)
Pasal Materi
37 A Barang yang diperoleh dari Dana Dekonsentrasi merupakan BMN..
1. dicatat sebagai persediaan (eks Dekonsentrasi) harus ditatausahakan dalam
Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Barang Milik Negara.
2. diserahkan oleh Pengguna Barang kepada Pemerintahan Daerah c.q SKPD
pelaksana tugas Dekonsentrasi dengan Berita Acara Serah Terima selambat
lambatnya 6 (enam) bulan setelah realisasi pengadaan barang dan melaporkan
kepada Kemenkeu cq. DJKN , jika tidak maka BMN yang dimaksud direklasifikasi menjadi aset tetap pada Kementerian/Lembaga
Ps. 37C
dan 38A Barang yang diperoleh dari Dana Tugas Pembantuan merupakan BMN. Harus
ditatausahakan dalam Sistem Informasi anajemen dan Akuntansi Barang MilikNegara
1. dicatat sebagai aset tetap ,
2. untuk kegiatan fisik lainnya dan penunjang dicatat sebagai persediaan. diserahkan oleh Pengguna Barang kepada Pemerintahan Daerah c.q SKPD
pelaksana tugas pembantuan dengan Berita Acara Serah Terima selambat
lambatnya 6 (enam) bulan setelah realisasi pengadaan barang dan melaporkan
kepada Kemenkeu cq. DJKN. Jika tidak maka BMN yang dimaksud
direklasifikasi menjadi aset tetap pada Kementerian/Lembaga
PRINSIP-PRINSIP BMN DK/TP (4)
Pasal Materi
Ps 37 C 1. Aset Tetap dana TP dihibahkan oleh Pengguna Barang kepada Pemerintahan Daerah c.q SKPD
pelaksana tugas Pembantuan sepanjang pihak Kementerian/Lembaga bermaksud
menyerahkan yang dituangkan dalam Surat Pernyataan Kesediaan Menghibahkan dan
Pemerintah Daerah menyatakan kesediaannya untuk menerima aset tetap dimaksud yang
dituangkan dalam Surat Pernyataan Kesediaan Menerima Hibah.
2. Surat Pernyataan Kesediaan Menghibahkan dan Kesediaan Menerima Hibah diterbitkan
sebelum disampaikannya surat Keputusan Menteri K/L tentang penugasan atas program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan di daerah.
3. Pelaksanaan Hibah BMN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan
ketentuan hibah BMN sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK
96/KMK.06/2007)
4. Permohonan persetujuan hibah kepada Menteri Keuangan c.q. Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara harus diajukan oleh menteri/pimpinan Lembaga selambat-lambatnya 6 (enam) bulan
setelah realisasi pengadaan barang.
5. Pengguna barang melaporkan pelaksanaan Hibah kepada Menteri Keuangan selaku Pengelola
Barang c.q Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang dan
Direktorat Jenderal Anggaran dengan melampirkan Berita Acara Serah Terima.
6. Dalam hal Kementerian/Lembaga tidak melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (5) maka Kementerian/Lembaga tidak diperkenankan mengalokasikan anggaran
untuk pengadaan aset tetap dalam rangka Tugas Pembantuan untuk tahun berikutnya
SERAH TERIMA BMN DEKONSENTRASI
Kegiatan Non fisik & administratif/penunjang
(belanja barang/persediaan)
Persiapan penyerahan BMN/DK
</= 6 bln BAST
Menjadi BMD (ditatausahakan pada
LBMND) Reklas menjadi aset
tetap
Proses HIBAH sesuai PMK 96/PMK.06/2007
Laporan serahterima dilampiri BAST
Persetujuan Pengelola Barang
Pemda /SKPD (KPB) K/L (Pengguna Barang) Pengelola Barang
Neraca Pemda
ya
tidak
•K/L bersedia menyerahkan •Pemda c.q SKPD bersedia menerima
SERAH TERIMA BMN TUGAS PEMBANTUAN
Kegiatan Non fisik & administratif/penunjang
(belanja barang/persediaan)
Persiapan penyerahan BMN/TP fisik lain dn atau administratip
</= 6 bln BAST
Menjadi BMD (ditatausahakan pada
LBMND) Reklas menjadi aset
tetap
Proses HIBAH sesuai PMK 96/PMK.06/2007
Laporan serahterima dilampiri BAST
Persetujuan Pengelola Barang
Pemda /SKPD (KPB) K/L (Pengguna Barang) Pengelola Barang
Neraca Pemda
ya
tidak
•K/L bersedia menyerahkan •Pemda c.q SKPD bersedia menerima
Kegiatan fisik, belanja modal, aset tetap
Persiapan penyerahan BMN/TP Aset tetap
Diajukan kepada Pengelola barang paling lambat 6 bulan setelah pengadaan
•K/L bersedia menyerahkan •Pemda c.q SKPD bersedia menerima
PEMBUKUAN ASET TETAP
ASET TETAP
DEKONSENTRASI DAN
TUGAS PEMBANTUAN
DIHIBAHKAN TIDAK DIHIBAHKAN
Dibukukan dalam
Neraca K/L
Berita Acara Hibah yang
disetujui Pengelola Barang
Dibukukan dalam
Neraca PEMDA
1 Ketentuan Pokok BMN yang akan dihibahkan harus:
digunakan untuk menunjang tugas pokok dan fungsi
penyelenggaraan pemerintahan negara/daerah; dan
tidak dapat dimanfaatkan dan/atau dipindahtangankan
kepada pihak lain.
2 Penetapan BMN Yang Dihibahkan
Penetapan BMN yang akan dihibahkan kepada daerah
dilakukan atas kesepakatan bersama antara
kementerian/lembaga dan daerah.
Kesepakatan tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan
kemampuan daerah dalam mengelola barang yang akan
dihibahkan, termasuk biaya operasional dan pemeliharaan.
22
HIBAH BARANG MILIK NEGARA DEKON/TP
3 Syarat-Syarat BMN yang akan dihibahkan harus:
Tidak digunakan untuk penyelenggaraan tusi K/L;
Telah di tatausahakan oleh K/L
Digunakan untuk penyelenggaraan Pemda
Keberadaan fisiknya jelas
4 Persetujuan BMN yang akan dihibahkan terlebih dahulu harus diusulkan
oleh kementerian/lembaga kepada Menteri Keuangan c.q.
Direktur Jenderal Kekayaan Negara untuk mendapat
persetujuan.
23
HIBAH BARANG MILIK NEGARA DEKON/TP
5 Penggunaan BMN harus dipergunakan sesuai dengan tujuan
penghibahan
6 Pencatatan dan
Operasionalisasi
Barang hasil pelaksanaan Dana Dekonsentrasi
dan/atau Dana Tugas Pembantuan yang telah
dihibahkan kepada Daerah wajib ditatausahakan di
dalam neraca daerah sebagai Barang Milik Daerah.
Penggunaan, pengoperasian, dan pemeliharaan
Barang Milik Daerah tersebut wajib didanai dari
APBD.
24
HIBAH BARANG MILIK NEGARA DEKON/TP
25
DOKUMEN KELENGKAPAN
No Jenis Dokumen T/B Selain T/B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Pertimbangan/alasan Hibah
Surat tanggung jawab mutlak dari penguna barang atas kebenaran materil
Surat pernyataaan kesediaan menghibahkan dari pengguna dan surat pernyataan kesediaan menerima hibah dari pemda dan/atau bast dalam hal bmn DK/TP sudah diserahoperasikan kepada pemda.
Rincian Penerima Hibah
Rincian BMN yang akan dihibahkan
Nilai Perolehan masing-masing BMN
Dokumen Penganggaran yang menunjukkan bahwa BMN tersebut untuk dihibahkan
Rincian Peruntukan
Status dan Bukti Kepemilikan BMN
Lokasi dan gambar situasi
Tahun perolehan
Jenis/Spesifikasi/Identitas Teknis BMN
Luas
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
TATACARA HIBAH
Uraian Pengguna Pengelola Tim Penerima
1. Pengguna Bentuk Tim Internal
2. Teliti data administrarif
3. Hasil penelitian
4. Usulan hibah
5. Penelitian/proses
6. Setuju
7. BA Serah Terima
8. SK Hapus (DBP)
9. Laporan
10. SK Hapus (DBMN) 26
1. Penjualan dilakukan oleh pengguna barang dengan persetujuan
Pengelola Barang;
2. Penjualan BMN DK/TP dilakukan hanya terhadap BMN DK/TP yang:
a. berada dalam kondisi rusak berat tetapi secara ekonomis lebih
menguntungkan bagi negara apabila dijual; dan
b. tidak digunakan untuk pelaksanaan tugas dan fungsi
Pemerintah Daerahdan Kementerian Negara/Lembaga
3. Penjualan BMN DK/TP dilaksanakan melalui lelang;
Pelaksanaan pemusnahan atas BMN DK/TP
dilakukan sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang pengelolaan
BMN
PEMUSNAHAN
1. Penghapusan dilakukan dalam rangka:
a. Pemindahtanganan; atau
b. sebab-sebab lain yang secara normal dapat
diperkirakan wajar menjadi penyebab penghapusan;
2. Dokumen pengajuan usulan penghapusan:
a. surat pernyataan bertanggung jawab dari Pengguna
Barang atas kebenaran materiil jumlah dan jenis
barang, dan penyebab penghapusan tersebut.
b. identitas dan kondisi barang;
c. tempat/lokasi barang; dan
d. nilai barang bersangkutan.
30
PERERAPAN SANGSI KEPADA SKPD JIKA TIDAK
MELAKSANAKAN LAPORAN KEUANGAN DAN
BARANG SESUAI KETENTUAN BERLAKU PADA
TAHUN ANGGARAN SEBELUMNYA
Kementerian/Lembaga tidak diperkenankan mengalokasikan Dana Dekonsentrasi dan/atau
Dana Tugas Pembantuan untuk tahun berikutnya