PENGARUH PERILAKU MEROKOK TERHADAP KADAR GLUKOSA
DARAH : TINJAUAN LAMANYA MEROKOK PADA PRIA PEROKOK
BERSUKU TIONGHOA INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Maria Redita Putri Damayanti
NIM : 148114075
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGARUH PERILAKU MEROKOK TERHADAP KADAR GLUKOSA
DARAH : TINJAUAN LAMANYA MEROKOK PADA PRIA PEROKOK
BERSUKU TIONGHOA INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh:
Maria Redita Putri Damayanti
NIM : 148114075
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu (Kolose
3:23). Janganlah kamu khawatir akan hari esok, karena hari esok mempunyai
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari (Matius 6:34).
Serahkan segala kekhawatiranmu kepada-Nya. Sebab Ia yang memelihara
kamu ( 1 Petrus 5:7).
Karya ini ku persembahkan untuk Allah Bapa sumber kehidupanku. Keluarga
tercinta atas doa dan kasih sayang tulus. Kekasihku dan sahabat-sahabatku,
terimakasih atas semangat, dukungan dan penawar letihku
Almamater tercinta Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat hasil karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Apabila dikemudian hari ditemukan indikasi plagiarisme dalam naskah ini,
maka saya bersedia untuk menanggung segala sanksi sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Yogyakarta, 12 Januari 2018
Penulis,
Maria Redita Putri Damayanti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Nama : Maria Redita Putri Damayanti
Nomor Mahasiswa : 148114075
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PERILAKU MEROKOK TERHADAP KADAR GLUKOSA
DARAH : TINJAUAN LAMANYA MEROKOK PADA PRIA PEROKOK
BERSUKU TIONGHOA INDONESIA
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Demikian saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya
secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal
Yang menyatakan, 12 Januari 2018
(Maria Redita Putri Damayanti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat, rahmat, cinta kasih
dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penyusunan naskah skripsi yang berjudul “Pengaruh Perilaku Merokok Terhadap
Kadar Glukosa Darah : Tinjauan Lamanya Merokok Pada Pria Perokok Bersuku
Tionghoa Indonesia”. Skripsi ini merupakan penelitian dari Dr. Christine Patramurti,
M.Si., Apt yang berjudul “ Pengaruh Polimorfisme Enzim Sitokrom P450 Alel *1, *4
terhadap Kadar Glukosa pada Subjek Uji Suku Tionghoa dan Suku Papua Indonesia”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Farmasi (S.Farm) program studi Farmasi Universitas Sanata Dharma. Penulis
menyadari dalam pembuatan skripsi ini tidak terlepas dari peran dan dukungan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis pergunakan untuk
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Aris Widayanti, M.Sc., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. Christine Patramurti, M.Si., Apt selaku Dosen Pembimbing Skripsi
yang dengan sangat baik serta penuh kesabaran telah membimbing dan
mendampingi selama proses pembuatan skripsi ini.
3. dr. Fenty M.Kes., Sp.PK selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
kritik dan saran yang membangun dalam penelitian ini.
4. Maywan Hariono Ph.D., Apt. selaku Dosen Penguji yang telah
memberikan kritik dan saran yang membangun dalam penelitian ini.
5. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc. Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan saran yang membangun dalam
kehidupan perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
6. Ibu Damiana Sapta Candrasari, S.Si., M.Sc. Dosen Pembimbing
Akademik yang telah memberikan saran yang membangun dalam
kehidupan perkuliahan.
7. Ibu Dr. Dewi Setyaningsih, M.Sc., Apt. selaku kepala Penanggung Jawab
Laboratorium Fakultas Farmasi yang telah memfasilitasi dalam
penggunaan laboratorium untuk kepentingan penelitian.
8. Pak Bimo (Analisis pusat), Pak Kayat, Pak Bimo (kimia instrumental),
dan Pak Heru, selaku laboran yang telah membantu selama penelitian.
9. Keluarga tercinta Papa Amandus Agus Sulistyanto, Mama Anastasya
Yetty Temirana, kakak Adolf Febrianto Pratama, Eyang kakung, Eyang
Putri, dan kekasih Antonius Janottama Pradipta yang selalu tulus
mendukung, memberikan doa dan semangat.
10. Teman-teman kelompok praktikum B2, terimakasih atas pertemanan yang
luar biasa.
11. Teman-teman FSMB 2014, dan keluarga besar Farmasi 2014,
terimakasih atas kebahagian dan kebersamaan selama ini.
12. Serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis, tetapi tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih terdapat kelemahan dan
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak terutama dalam bidang ilmu Farmasi.
Yogyakarta, 27 November 2017
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………….. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………………... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………...……. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………………………………. vi
PRAKARTA……………………………………………………………………. vii
DAFTAR ISI………………………………………………………………..….. ix
DAFTAR TABEL…………………………………………………………….... x
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………... xi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. xii
ABSTRAK…………………………………………………………………..….. xiv
ABSTRACT……………………………………………………………….…..... xv
PENDAHULUAN…………………………………………………………….... 1
METODE PENELITIAN…………………………………………………………. 3
HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………………………. 7
KESIMPULAN………………………………………………………………... 17
SARAN………………………………………………………………………… 17
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 18
LAMPIRAN…………………………………………………………………… 21
BIOGRAFI PENULIS………………………………………………………….. 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel I. Nilai Absorbansi terhadap Konsentras pada Ketiga Replikasi
Kurva Baku……...…………………………………………….
10
Tabel II. Hasil Akurasi dan CV pada Larutan Baku Glukosa Konsentrasi
1,0; 2,5; dan 3,5 mg/100mL dalam Tiga Replikasi.......................
11
Tabel III. Karakteristik Subyek Uji yang Terlibat dalam
Penelitian……………………………………………………….
13
Tabel IV. Hasil Statistik Uji Spearman Hubungan Keterkaitan Variabel
Lama Merokok terhadap Kadar Glukosa darah Pria Perokok
Tionghoa Indonesia…………………………………………….
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Reaksi Reagen GOD-PAP Terhadap Glukosa……………… 7
Gambar 2. Kurva Absorbansi Larutan Stok Glukosa Konsentrasi 1,0;
2,5; dan 3,5 mg/100ml Vs Waktu dari Menit Ke-0 hingga Menit
Ke-60….………………………………………………………
8
Gambar 3. Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Maksimum Larutan
Stok Glukosa Konsentrasi 1,0; 2,5; dan 3,5 mg/100 ml pada
Panjang Gelombang 400-700 nm.……………………………..
9
Gambar 4. Kurva Absorbansi Vs Konsentrasi Larutan Seri Glukosa
Replikasi Kedua pada Panjang Gelombang 500,3 nm..……..
10
Gambar 5. Kurva Regresi Linear antara Variabel Lama Merokok
terhadap Kadar Glukosa Darah pada Perokok Pria Tionghoa
Indonesia……………………………………………………….
15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Penimbangan Larutan Stok Glukosa….……………… 21
Lampiran 2. Perhitungan Pembuatan Larutan Seri Glukosa Konsentrasi
1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5 mg/100 mL ….………………….........
21
Lampiran 3. Hasil Pengukuran Operating Time pada Larutan seri
Glukosa dengan konsentrasi 1,0; 2,5; 3,5 mg/100 mL dari menit
ke-0 hingga menit ke-60…………................…………...…….
22
Lampiran 4. Hasil Pengukuran Absorbansi Panjang Gelombang Maksimum
Larutan Stok Glukosa Konsentrasi 1,0; 2,5; dan 3,5 mg/100 ml …
24
Lampiran 5. Kurva Absorbansi Vs Konsentrasi Seri Larutan Glukosa Tiga
Replikasi Berturut-Turut pada Panjang Gelombang 500,3 nm..
27
Lampiran 6. Perbandingan Konsentrasi dengan Absorbansi Seri Larutan
Baku Glukosa pada Tiga Replikasi untuk Mendapatkan Nilai
Akurasi dan Presisi Setiap Replikasi……….………………….
28
Lampiran 7. Formulir Kuesioner Salah Satu Subyek Uji yang Ikut dalam
Penelitian ……………………………………………………...
29
Lampiran 8. Lembar Informasi Untuk Responden…………………………. 31
Lampiran 9. Lembar Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)…………. 33
Lampiran 10. Data Subjek Uji yang Masuk dalam Penelitian……………….. 34
Lampiran 11. Hasil Kadar Glukosa Darah dari 30 Subyek Uji ………….….. 35
Lampiran 12. Hasil Analisis Uji Spearman Hubungan Lama Merokok
terhadap Kadar Glukosa Darah………………………………...
37
Lampiran 13. Uji Kelayakan dari Komisi Etik Penelitian Universitas Kristen
Duta Wacana……………………………………….................
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
Lampiran 14. Surat Perizinan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah…... 39
Lampiran 15. Lisensi SPSS Dari Universitas Gadjah Mada…………...…...... 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
ABSTRAK
Merokok menjadi salah satu faktor risiko terjadinya diabetes mellitus. Pada
seseorang yang telah merokok dalam jangka waktu lama akan memiliki sensitivitas
reseptor insulin lebih rendah dibandingkan pada orang yang tidak merokok. Efek
peningkatan kadar glukosa darah pada individu yang merokok dapat dipengaruhi oleh
suku dan perilaku merokok yaitu lamanya seseorang merokok.
Metode :Untuk mengetahui hubungan antara lamanya merokok dengan
kadar glukosa darah digunakan sampel darah 30 subjek uji pria perokok bersuku
Tionghoa yang telah melakukan aktivitas merokok minimal selama 5 tahun. Kadar
glukosa subjek uji akan diuji dengan menggunakan metode Glukosa oksidase-
peroksidase amino antipirin peroksidase (GOD-PAP).
Hasil : Terdapat hubungan lemah namun signifikan antara lamanya merokok
terhadap kadar glukosa darah, semakin lama seseorang merokok maka kadar glukosa
darahnya akan semakin meningkat (r= 0,400; sig 0,029). Hal ini terjadi akibat adanya
paparan nikotin yang menyebabkan peningkatan aktivasi mTOR dan terjadi IRS-1
Ser636 phosphorylation sehingga mengakibatkan resistensi reseptor insulin serta
akibat adanya gangguan sekresi insulin. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan
subjek uji minimal merokok selama 10 tahun dan dilakukan pengamatan aktivitas
subjek uji sebelum pengambilan sampel darah.
Kata Kunci : Lama merokok, Kadar Glukosa Darah, Tionghoa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
ABSTRACT
Smoking is a risk factor for diabetes mellitus. For those who has been
smoking for a long time will have a lower insulin sensitivity than in people who do
not smoke. Elevated blood glucose levels in smoker can be influenced by ethnic and
the duration of smoking.
Method: Subjects in this study are 30 male smoker with chinnese ethnic who
have been smoking for minimum 5 years. The blood glucose concentration was tested
using glucose oxidase –peroxidase amino antipirin peroxidase (GOD-PAP).
Result : There is a weak correlation but significant relationship between the
duration of smoking to blood glucose levels, where the longer duration of smoking
will increase the blood glucose level (r = 0.400; sig 0.029). This occurs as a result of
nicotine exposure leading to increased activation of mTOR and IRS-1 Ser636
phosphorylation resulting in receptor insulin resistance and impaired insulin
secretion. Further research is required with the subjects of at least 10 years of
smoking and observation of the activity of subjects before blood sampling.
Keywords: Duration of Smoking, Blood Glucose Concentration, Chinese
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus merupakan penyebab kematian dari 1,5 juta orang pada
tahun 2012 dan pada tahun 2013 sebanyak 382 juta orang menderita penyakit ini
(WHO, 2016). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bajaj pada tahun 2012,
tingginya kadar glukosa darah pada seseorang dapat dipengaruhi oleh aktivitas
merokok.
Indonesia merupakan Negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di
dunia, setelah Cina dan India (WHO, 2016). Berdasarkan survei Rikersdas yang
dilakukan pada tahun 2013, trend usia mulai merokok tertinggi dimiliki pada remaja
berusia 15-19 tahun, sedangkan urutan kedua trend usia merokok yaitu pada umur
10-14 tahun (Depkes RI, 2013).
Pada pria sehat, merokok dapat meningkatkan resistensi reseptor insulin.
Perokok memiliki peningkatan signifikan pada penilaian resistensi reseptor insulin 1
jam setelah melakukan aktivitas merokok. Merokok dapat mengurangi perantaraan
insulin pada penyerapan glukosa sebesar 10% sampai 40% pada pria merokok
dibandingkan yang tidak merokok (Chang, 2012).
Pada seseorang yang telah merokok dalam jangka waktu lama atau perokok
kronik akan memiliki sensitivitas reseptor insulin lebih rendah dibandingkan pada
orang yang tidak merokok, dimana penurunan sensitivitas reseptor insulin yang
terjadi tidak dapat dinormalisasi setelah 1-2 minggu (Bergman et al, 2012). Semakin
lama seseorang merokok, maka terjadi akumulasi efek samping dari rokok tersebut
karena tidak dapat dinormalisasi dengan waktu yang singkat.
Penelitian lain menunjukkan bahwa merokok dapat mempengaruhi sekresi
insulin. Merokok dapat mempengaruhi sekresi insulin melalui reseptor nicotinic
acetylcholine di sel β pankreas dan meningkatkan apoptosis dari pulau sel β pankreas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
(Morimoto et al, 2013). Hal tersebut menyebabkan disfungsi sel β dan penurunan
massa dari sel β melalui mitokondria dan atau kematian reseptor (Xie et al, 2009).
Nikotin adalah alkaloid dari tanaman tembakau, dengan jumlah kandungan
alkaloid nikotin sebanyak 95% (Benowitz et al, 2009). Nikotin dimetabolisme dihati
dengan bantuan enzim hati yaitu CYP2A6, UDP-glucuronosyltransfease (UGT), and
flavin-containing monooxygenase (FMO) (Benowitz et al, 2009). Kecepatan
metabolisme nikotin setiap orang berbeda-beda, hal ini dapat dipengaruhi oleh gender
dan suku bangsa (Derby et al, 2008). Berdasarkan penelitian Benowitz, individu
dengan kulit cerah memiliki meabolisme nikotin lebih cepat dibandingkan individu
dengan kulit gelap (Benowitz et al, 2009).
Adanya banyak suku di Indonesia memberikan suatu keanekaragaman
tersendiri yang salah satunya dapat dilihat dari warna kulit yang beragam. Penduduk
keturunan Tionghoa banyak dikenal sebagai individu yang memiliki warna kulit
cerah dengan jumlah populasi suku Tionghoa yang bermukin di Indonesia berjumlah
tidak kurang dari 7,6 juta jiwa (Na’im & Syaputra, 2010). Dengan warna kulit cerah
yang dimiliki penduduk keturunan Tionghoa tersebut, maka nikotin dapat
dimetabolisme dengan lebih cepat.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan melakukan penelitian untuk
memberikan perhatian khusus pada kebiasaan merokok dan pengaruhnya terhadap
kesehatan dengan menyusun sebuah penelitian yang berfokus pada pengaruh perilaku
merokok terhadap kadar glukosa darah dengan tinjauan lamanya merokok pada pria
perokok bersuku Tionghoa Indonesia dengan menggunakan metode Glukosa
oksidase-peroksidase amino antipirin peroksidase (GOD-PAP) yang dapat mengukur
kadar glukosa darah secara spesifik, sehingga diharapkan dapat menunjukkan
pengaruh perilaku merokok terhadap kadar glukosa pada subjek Uji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
METODE PENELITIAN
Jenis dan rancangan penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian
observasional analitikal cross-sectional, dengan dilakukan pengamatan terhadap
subjek uji yang dipaparkan suatu peristiwa sehingga didapatkan hubungan sebab dan
akibat.
Alat Penelitian. Timbangan analitik d=0,001 (Matter Toledo terkalibrasi juli
2017), labu takar 100 mL (Iwaki pyrex), spuit 3 mL (Terumo Syringe), microtube 2
mL, microtube 1 mL, microsentrifuge ( Thermo Scientific Hereaeus Pico 17),
mikropipet 10-100 µL (Acura 825 autoclavable), mikropipet 100-1000 µL (Acura
825 autoclavable), beaker glass 100 mL (Pyrex iwaki), yellow-tip, blue-tip, beaker
glass 1000 mL (AGC iwaki), schott duran 500 mL, tabung reaksi (Iwaki pyrex),
vortex (vortex-2 genie), spektrofotometer visible UV-1800 (Shimadzu), kuvet (quartz
glass hellma analytics), timbangan badan dan pengukur tinggi badan ( ZT-120 health
scale), meteran fiber glass, vaccumtainer K2 EDTA 5,4 mg.
Bahan Penelitian. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu darah,
aquabidest (Brataco), reagen glukosa oksidase - peroksidase amino antipirin (GOD-
PAP) (DiaSys), glukosa proanalisis (p.a) (merck), etanol teknis 70% (Brataco).
Pembuatan larutan glukosa. Pembuatan stok glukosa 50 mg/100mL dilakukan
dengan cara menimbang lebih kurang seksama 50 mg glukosa p.a dan dilarutkan
dalam aquabides, diencerkan hingga 100 mL pada labu takar, sehingga didapatkan
kadar larutan stok glukosa 50 mg/100mL. Pembuatan larutan seri 6 glukosa dilakukan
dengan menggunakan larutan stok glukosa yang diambil dengan volume 40; 60; 80;
100; 120; 140 µL, diencerkan dengan aquabides hingga 2 mL sehingga didapatkan
larutan seri glukosa dengan kadar 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 3,5 mg/100mL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Optimasi Metode. Penentuan Operating Time (OT) dan panjang gelombang
maksimum dilakukan dengan menggunakan 2 mL larutan seri konsentrasi 1,0; 2,5;
3,5 mg/100mL yang ditambahkan reagen GOD-PAP 1000 µL. Larutan dihomogenkan
dengan menggunakan vortex dan dilakukan pengukuran OT menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang 546 nm dari menit ke 0 hingga menit ke
60. Untuk pengukuran panjang gelombang maksimum larutan didiamkan selama OT,
lalu serapan dibaca menggunakan spektrofotometer visibel dengan panjang
gelombang 400-700 nm.
Validasi Metode dilakukan dengan pembuatan kurva baku, penentuan
akurasi dan presisi.
1. Pembuatan kurva baku dilakukan menggunakan larutan 6 seri glukosa dengan
volume 2 mL yang ditambahkan reagen GOD-PAP 1000 µL. Larutan
dihomogenkan dengan menggunakan vortex dan didiamkan selama OT. Serapan
dibaca menggunakan spektrofotometer visibel pada panjang gelombang
maksimum. Pada pembuatan kurva baku dilakukan 3 kali replikasi. Setelah itu
dibuat persamaaan regresi linier y = bx+a dan dihitung nilai koefisien korelasi (r)
dari plot tersebut. Kriteria linear untuk matrix biologi adalah 0,95 atau lebih
(FDA, 2001).
2. Penentuan akurasi dan presisi dilakukan menggunakan larutan seri konsentrasi
1,0; 2,5; 3,5 mg/100mL dengan volume 2 mL yang ditambahkan reagen GOD-PAP
1000 µL. Larutan dihomogenkan dengan menggunakan vortex dan didiamkan
selama OT. Lalu serapan dibaca menggunakan spektrofotometer visibel pada
panjang gelombang maksimum. Dilakukan replikasi sebanyak sebanyak 3 kali.
Dihitung akurasinya dengan menggunakan perhitungan:
Akurasi =Kadar terukur
Kadar sebenarnya𝑥 100%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Metode dinyatakan akurat jika memiliki nilai akurasi antara 80 % - 120 % (FDA,
2001). Penentuan presisi dilakukan dengan menggunakan perhitungan :
𝐶𝑉 =Standar Deviasi (SD)
Rata − Rata ( X )𝑥 100%
Metode dinyatakan presisi jika nilai simpangan baku relatif atau koefisien variatifnya
adalah 15% (FDA, 2001).
Penentuan Subjek Uji. Subjek uji diberikan 2 kuisioner, kuisioner pertama
diberikan pada awal pertemuan untuk mengetahui apakah subjek uji masuk dalam
kriteria yang ditentukan dan pada kuisiner pertama subjek uji akan mengisi inform
consent sebagai tanda kesediaannya untuk ikut serta dalam penelitian ini, kemudian
kuisioner kedua diberikan sebelum pengambilan darah untuk mengetahui aktivitas
yang dilakukan sebelum pengambilan darah dan pemastian bahwa subjek uji benar
masuk dalam kriteria inklusi. Kriteria yang ditentukan yaitu berupa, kriteria inklusi :
Jenis kelamin pria, suku Tionghoa, usia 20-35 tahun, aktif merokok minimal 5 tahun,
bersedia untuk puasa minimal 10 jam sebelum pengambilan darah, tidak mengalami
obesitas, bersedia diambil darahnya sebanyak 3 mL. Kriteria eksklusi : Merokok
kurang dari 5 tahun; tidak berpuasa pada hari pengambilan darah, berusia kurang dari
20 tahun dan lebih dari 35 tahun, pengguna vape tanpa mengkonsumsi rokok kretek,
memiliki gangguan hati dan ginjal, menderita hipertensi dan memiliki riwayat
diabetes melitus, serta mengalami obesitas. Pengambilan darah dilakukan di
laboratorium Biokimia Universitas Sanata Dharma. Kegiatan pengambilan darah
tersebut mendapatkan perijinan dari Badan Perencanaan Pembangunan Kabupaten
Sleman, Yogyakarta dan telah lulus uji kelayakan dari Komisi Etik Penelitian
Universitas Kristen Duta Wacana. Darah diambil melalui vena median cubital pada
lipatan lengan menggunakan spuit sebanyak 3 mL dimasukkan kedalam
vaccumtainer yang berisis etilen diamin tetraasetat (EDTA) 5,4 mg, digojog perlahan
dan dimasukan kedalam ice box.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
Penetapan kadar glukosa darah. Masing-masing darah dari subjek uji
sebanyak 3 mL yang telah diambil, dipindahkan 1,5 mL ke dalam microtube yang
kemudian disentrifugasi selama 10 menit dengan kecepatan 8000 rpm untuk
mendapatkan plasmanya. Plasma darah subjek uji diambil sebanyak 50 µL
diencerkan dengan aquabides hingga 2 mL kemudian ditambahkan dengan reagen
GOD-PAP 1000 µL. Larutan sampel dihomogenkan dengan vortex dan didiamkan
selama OT. Serapan dibaca menggunakan spektrofotometer visibel pada panjang
gelombang maksimum. Pengukuran sampel dilakukan secara duplo.
Tata Cara Analisis Hasil. Kadar glukosa darah dihitung dengan
menggunakan persamaan regresi linear. Untuk mengetahui pengaruh perilaku
lamanya merokok terhadap kadar glukosa darah, dibuat kurva perilaku lamanya
merokok vs kadar glukosa darah dan dilakukan analisis statistik sederhana
menggunakan SPSS uji Spearman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
HASIL DAN PEMBAHASAN
Studi pengaruh lamanya merokok terhadap kadar glukosa darah pada suku
Tionghoa Indonesia pada penelitian ini dilakukan melalui 4 tahapan yaitu, optimasi
metode, validasi metode, penentuan subjek uji, dan pengukuran kadar glukosa dalam
darah. GOD-PAP merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui kadar
glukosa di dalam darah subjek uji. Enzim glukosa oksidase yang terdapat dalam
reagen akan secara spesifik mengoksidasi glukosa di dalam plasma darah membentuk
asam glukonat dengan hasil samping hidrogen peroksida. Hasil samping hidrogen
peroksida ini yang akan bereaksi dengan fenol yang terdapat dalam reagen
membentuk quinone dengan bantuan enzime peroksidase, kemudian terjadi reaksi
kopling antara quinone dengan aminoantipirin sehingga akan terbentuk senyawa
quinone imine yang jumlahnya sebanding dengan kadar glukosa didalam darah.
Gambar 1. Reaksi Reagen GOD-PAD terhadap Glukosa (Dumitriu et al, 2011)
Asam Glukonat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
Untuk mengukur jumlah quinone imine yang merupakan marker kadar glukosa dalam
sampel darah, maka dilakukan pengukuran dengan menggunakan spektrofotometer
visibel.
Optimasi metode dilakukan melalui penentuan operating time (OT) dan
penentuan panjang gelombang maksimum. Optimasi metode ini dilakukan dengan 3
tingkat konsentrasi yaitu rendah, tengah dan tinggi. Optimasi metode yang pertama
yaitu penentuan waktu OT dengan range waktu pengukuran 0-60 menit pada panjang
gelombang 546 nm. Dari percobaan yang dilakukan didapatkan waktu OT dimulai
pada menit ke- 20.
Gambar 2. Kurva Absorbansi Larutan Stok Glukosa Konsentrasi 1,0; 2,5; Dan 3,5
mg/100ml Vs Waktu dari Menit Ke-0 hingga Menit Ke-60
Hasil data penentuan OT diatas menunjukkan bahwa nilai absorbansi mulai
stabil pada menit ke-20. Pada menit ke-20 ini reagen GOD-PAP bereaksi secara
optimum dengan glukosa dalam sampel darah, dimana seluruh glukosa yang ada di
dalam sampel darah telah beraksi dengan glukosa oksidase yang terdapat dalam
0.0000
0.1000
0.2000
0.3000
0.4000
0.5000
0.6000
0.7000
0.8000
0.9000
1.0000
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60
Ab
sorb
ansi
Waktu (menit)
1 mg/100 ml
2.5 mg/100 ml
3.5 mg/100 ml
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
reagen GOD-PAP menjadi asam glukoronat. Jika pengukuran absorbansi dilakukan di
bawah waktu 20 menit maka belum seluruh glukosa didalam darah bereaksi dengan
reagen GOD-PAP, sehingga waktu yang optimum untuk melakukan pengukuran
absorbansi adalah 20 menit.
Optimasi metode yang kedua adalah penentuan panjang gelombang
maksimum. Dari konsentrasi 1 mg/100mL; 2,5 mg/100mL; 3,5 mg/100mL didapatkan nilai
puncak absorbansi berada berturut-turut pada panjang gelombang 497; 501; dan 503
nm dengan rata- rata puncak panjang gelombang 500,3 nm. Pada panjang gelombang
500,3 nm ini quinone imine dapat menyerap sinar visibel secara optimal dan spesifik.
Gambar 3. Hasil Pengukuran Panjang Gelombang Maksimum Larutan Stok Glukosa
Konsentrasi 1,0; 2,5; dan 3,5 mg/100 ml pada Panjang Gelombang 400-700 nm
Validasi metode dilakukan untuk memastikan bahwa metode yang
digunakan serta perlakuan yang dilakukan telah benar, sehingga didapatkan hasil
yang akurat serta sesuai dengan kenyataannya. Validasi metode yang dilakukan pada
3.5 mg/100
mL
2.5 mg/100
mL
1 mg/100 mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
penelitian pengaruh lamanya merokok terhadap kadar glukosa darah pada suku
Tionghoa Indonesia ini adalah pembuatan kurva baku, akurasi, dan presisi.
Pembuatan kurva baku dilakukan dengan 6 titik konsentrasi dan dilakukan 3
kali replikasi.
Tabel I. Nilai Absorbansi terhadap Konsentras pada Ketiga Replikasi Kurva Baku
Konsentrasi
(mg/100mL)
Absorbansi
R1 R2 R3
1 0,350
a : 0,1269
b : 0,2174
r : 0,9985
0.316
a : 0,1182
b : 0,1998
r : 0,9998
0.294
a : 0,0883
b : 0,2104
r : 0,9994
1,5 0,429 0.418 0.412
2 0,579 0.523 0.501
2,5 0,675 0.614 0.620
3 0,779 0.718 0.723
3,5 0,889 0.817 0.820
Keterangan : R1 = Replikasi 1; R2 = Replikasi 2; R3 = Replikasi 3
a = Intersep; b = Slope; r = Koefisien korelasi
Hasil dari ketiga replikasi kurva baku tersebut menunjukkan bahwa kurva
baku terbaik adalah kurva baku pada replikasi kedua karena pada kurva baku kedua
ini memberikan nilai koefisien korelasi yang paling baik, yaitu dengan nilai koefisien
korelasi (r) 0,9998 dan nilai rumus persaman kuadrat terkecil yaitu y=0,1998+0,1182.
Gambar 4. Kurva Absorbansi Vs Konsentrasi Larutan Seri Glukosa Replikasi Kedua
pada Panjang Gelombang 500,3 nm
y = 0.1998x + 0.1182r = 0.9998
00.10.20.30.40.50.60.70.80.9
1
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Ab
sorb
ansi
Konsentrasi (mg/100mL)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Penentuan akurasi dan presisi pada penelitian ini menggunakan 3 tingkat seri
konsentrasi yaitu konsentrasi rendah, tengah, tinggi. Hasil pengujian akurasi dan
presisi menunjukan bahwa metode yang digunakan pada penelitian ini adalah akurat
dan presisi dengan nilai akurasi yang didapat pada semua konsentrasi berada pada
rentang 80-120% dan nilai presisi yang didapat kurang dari 15%. Presisi
menunjukkan bahwa metode yang digunakan dapat memberikan hasil keterulangan
yang baik serta akurasi menunjukkan bahwa metode yang digunakan dapat
memberikan nilai yang sebenarnya (FDA, 2001).
Tabel II. Hasil Akurasi dan CV pada Larutan Baku Glukosa Konsentrasi 1,0; 2,5; dan
3,5mg/100mL dalam Tiga Replikasi
Konsentrasi
( mg/100mL)
Absorbansi
(Abs)
Absorbansi
rata-rata
Akurasi Presisi
1 R1 0,328
0,320
100,99 %
3,743% R2 0,313
R3 0,319
2,5 R1 0,629
0,630
102,124 %
0,905% R2 0,631
R3 0,631
3,5 R1 0,831
0,833
101,737 %
0,3229% R2 0,837
R3 0,831
Keterangan : R1 = Replikasi 1; R2 = Replikasi 2; R3 = Replikasi 3
Hasil data akurasi dan presisi di atas dapat diketahui bahwa metode yang digunakan
dapat memberikan hasil yang akurat dan presisi di setiap nilai absorbansi konsentrasi,
sehingga pada penelitian ini dapat dilakukan pengukuran absorbansi sampel di
seluruh daerah kurva baku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Penentuan subjek uji. Subjek uji yang digunakan dalam studi pengaruh
lamanya merokok terhadap kadar glukosa darah pada pria perokok suku Tionghoa
Indonesia dalam penelitian ini berjumlah 30 orang dengan range usia 20-30 tahun
dan rata-rata usia 22 tahun. Subjek uji yang digunakan dalam penelitian berumur < 35
tahun, karena pada pria yang berumur > 35 tahun telah terjadi peningkatan prevalensi
diabetes mellitus (Le, Shugang et al, 2015). Pengaruh lamanya merokok terhadap
glukosa darah dapat lebih terlihat jika seluruh subjek uji yang digunakan telah
melakukan aktivitas merokok minimal selama 10 tahun karena pada individu yang
telah melakukan aktivitas merokok selama 10 tahun ini tubuh telah terpaparan nikotin
cukup lama dan efek nikotin terhadap glukosa darah dapat lebih terlihat. Namun,
pada penelitian ini sulit untuk mendapatkan banyak subjek uji yang telah melakukan
aktivitas merokok selama 10 tahun sehingga digunakan subjek uji pria perokok suku
Tionghoa dengan minimal merokok selama 5 tahun. Subjek uji yang digunakan pada
penelitian ini memiliki rentang lama merokok selama 5-15 dengan rata-rata lama
merokok selama 6 tahun.
Body Mass Index (BMI) didapatkan melalui data tinggi badan dan berat
badan subjek uji. BMI merupakan parameter untuk mengetahui apakah terdapat
subjek uji yang mengalami obesitas. Nilai BMI yang dimiliki seluruh subjek uji pada
penelitian ini menunjukan bahwa terdapat 5 subjek uji yang mengalami obesitas dan
terdapat 3 subjek uji yang mengalami overweight dengan rata-rata nilai BMI yang
dimiliki subjek uji adalah 23,82. Seseorang dikatakan masuk dalam katagori over
overweight jika memiliki nilai BMI diatas 25 dan obesitas jika memiliki nilai BMI
diatas 27 (Kemenkes, 2018). Seseorang yang mengalami overweight dan obesitas
dapat berhubungan dengan kemungkinan subjek uji juga mengalami peningkatan
kadar glukosa darah yang terjadi akibat resistensi reseptor insulin (Goblan, Abdulah
et al, 2014). Obesitas dan overweight dapat menyebabkan penumpukan lemak yang
berlebih di dalam tubuh. Jaringan lemak merupakan suatu jaringan edokrin aktif yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
dapat melepaskan sitokin-sitokin adipose. Sitokin adipose dapat menyebabkan
proinfalasi dan juga menganggu jalur persinyalan insulin (Kumar, 2005). Metabilit
asam lemak seperti diasilgliserol, seramida dan fitty-acids-COA menyebabkan
peningkatan aktivitas serin kinase yang menyebabkan fosforilasi asam amino serin
pada reseptor insulin sehingga terjadi resistensi reseptor insulin (Khan, 2006).
Penelitian yang dilakukan oleh Kusumasari menunjukan bahwa terdapat korelasi
positif namun tidak signifikan antara BMI dan kadar glukosa darah (Kusumasari,
2013). Penelitian yang dilakukan Gharakhanlou pada 991 pria menunjukan hasil yang
positif naum juga tidak bermakna (Gharakhanlou et al, 2012). Penelitian tersebut
menunjukkan bahwa subjek uji dengan nilai BMI di atas 25 dapat masuk dalam
penelitian ini, namun hal tersebut dapat menjadi faktor bias dalam penelitian ini.
Sebelum pengambilan sampel darah, seluruh subjek uji diwajibkan untuk melakukan
puasa tidak makan, namun diperbolehkan merokok dan minum selama 10 jam, dari
data yang diambil sebelum pengambilan darah didapatkan bahwa rentang puasa yang
dilakukan subjek uji adalah selama 10-15 jam. Puasa yang dilakukan subjek uji ini
bertujuan untuk meminimalkan faktor perancu yang dipengaruhi oleh jenis dan
banyak makanan yang dikonsumsi terakhir kali.
Tabel III. Karakteristik Subyek Uji yang Terlibat dalam Penelitian
Karakteristik Nilai
Jumlah subjek uji 30
Umur Rata-rata ± SD 22 ± 1,93
Range 20-30
Lama merokok Rata-rata ± SD 6,63 ± 2,16
Range 5-15
Body Mass Index
(BMI)
Rata-rata ± SD 23,73 ± 3,45
Range 14,88-29,47
Pengaruh lamanya merokok terhadap kadar glukosa darah. Nikotin
merupakan satu dari sekian banyak komponen dalam rokok yang dapat berhubungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
terhadap penurunan sensitivitas insulin pada manusia dan terjadinya resistensi
reseptor insulin (Bergman et al, 2012). Penelitian dari Morimoto menunjukkan bahwa
merokok dapat mempengaruhi sekresi insulin (Morimoto et al, 2013). Pada penelitian
ini dilakukan pengukuran absorbansi sampel darah subjek uji yang kemudian
absorbansi tersebut dihitung dengan rumus persamaan regresi linier y= 0,1998 +
0,1182 untuk mengetahui kadar glukosa darah subjek uji. Dari perhitungan yang
dilakukan diketahui bahwa rentang glukosa darah subjek uji yaitu 46,3063-128,989
mg/100mL. Hasil perhitungan kadar glukosa darah tersebut menunjukan bahwa terdapat
1 subjek uji dengan lama merokok selama 9 tahun yang diduga menderita diabetes
melitus. Seseorang dapat dikatakan mengalami diabetes melitus jika telah dilakukan 2
kali pengukuran glukosa darah dan memberikan nilai kadar glukosa lebih dari 126
mg/100mL (American Diabetic Association, 2016). Pengukuran kadar glukosa darah
serta follow up lebih lanjut diperlukan untuk subjek uji yang memiliki nilai kadar
glukosa lebih dari 126 mg/100mL tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan antara pengaruh
lamanya merokok terhadap kadar glukosa darah pada pria perokok suku Tionghoa
Indonesia, maka untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel tersebut dilakukan uji
statistik sederhana menggunakan SPSS uji Spearman yang telah memiliki lisensi dari
Universitas Gadjah Mada.
Tabel IV. Hasil Statistik Uji Spearman Hubungan Keterkaitan Variabel Lama
Merokok terhadap Kadar Glukosa darah Pria Perokok Tionghoa Indonesia
Spearman’s rho
Kadar glukosa Vs Lama
merokok
Koefisien Korelasi 0,400
Signifikan 0,029
N 30 N= Jumlah subjek uji
Nilai koefisien korelasi antara pengaruh lama merokok terhadap glukosa
darah yaitu 0,400. Nilai koefisien korelasi tersebut menunjukkan bahwa secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
statistik terdapat hubungan yang lemah antara lama merokok dengan kadar glukosa
darah. Hubungan antara 2 variabel dikatakan lemah jika nilai koefisien korelasinya
adalah 0,25 – 0,50 (Udovicic et al., 2017). Hubungan yang lemah antara variabel
lamanya merokok dan kadar glukosa darah pada penelitian ini menunjukan bahwa
dibutuhkan waktu lama merokok yang lebih panjang untuk dapat mempengaruhi
kadar glukosa darah dengan korelasi yang tinggi. Angka koefisien pada uji spearman
memberikan hasil yang positif sehingga menunjukan hubungan positif antara 2
variabel, yaitu jika semakin lama seseorang melakukan aktivitas merokok maka kadar
glukosa darah juga meningkat (Priyatno, 2009). Pada penelitian ini didapatkan nilai
signifikan sebesar 0,029 yang menunjukkan bahwa walaupun hubungan korelasi
antara lama merokok dengan kadar glukosa darah ini rendah namun kedua hal
tersebut berpengaruh secara signifikan. Pengujian signifikan dimaksudkan untuk
mengetahui apakah terdapat hubungan signifikan atau tidak antara variabel. Suatu
pengujian dikatakan signifikan jika nilainya <0,05 (Priyatno, 2009).
Gambar 5. Kurva Regresi Linear antara Variabel Lama Merokok terhadap Kadar
Glukosa Darah pada Perokok Pria Tionghoa Indonesia
Kad
ar
Glu
kosa
Lama Merokok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Kurva regresi linear pada hubungan lamanya merokok terhadap kadar
glukosa darah diatas menunjukan pola yang semakin meningkat, sehingga dapat
diketahui adanya hubungan yang positif dimana terdapat hubungan antara kedua
variabel. Hal ini memberikan trend bahwa semakin lama seseorang merokok maka
kadar glukosa darah juga akan semakin meningkat. Adanya peningkatan kadar
glukosa pada seseorang yang telah lama merokok ini terjadi karena resistensi reseptor
insulin akibat adanya aktivasi (mTOR)/p70S6 K dan insulin receptor substrate-
1(IRS-1) Ser636 phosphorylation yang disebabkan adanya nikotin, dengan efek yang
dihasilkan tersebut bersifat reversibel (Bajaj, 2012).
Semakin lama seseorang melakukan aktivitas merokok maka semakin lama
juga tubuh menerima paparan nikotin yang terkandung di dalam rokok. Berdasarkan
penelitian Bergman secara in vitro, saat tubuh menerima paparan nikotin, maka
nikotin tersebut akan berikatan dengan reseptor nicotinic acetylcholine pada otot
kerangka dan otot pada jaringan (Bergman et al, 2012). Akibat terjadinya ikatan
antara nikotin dengan reseptor nicotinic acetylcholine menyebabkan peningkatan
aktivasi mTOR dan terjadi IRS-1 Ser636 phosphorylation (Bajaj, 2012). Dari
penelitian Bergman, menunjukkan bahwa adanya IRS-1 Ser636 phosphorylation
menjadi penyebab terjadinya resistensi reseptor insulin pada perokok (Berghman et
al, 2012).
Penelitian lain menunjukkan bahwa merokok dapat mempengaruhi sekresi
insulin. Nikotin yang terdapat pada rokok dapat mempengaruhi sekresi insulin
melalui reseptor nicotinic acetylcholine di sel β pankreas dan nikotin meningkatkan
apoptosis dari pulau sel β pankreas (Morimoto et al, 2013). Adanya paparan nikotin
dapat menyebabkan disfungsi sel β dan penurunan massa dari sel β yang dapat terjadi
melalui mitokondria dan atau kematian reseptor (Xie et al, 2009).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
KESIMPULAN
Kadar glukosa darah pada pria perokok bersuku Tionghoa Indonesia yang
mengikuti penelitian ini yaitu 46,306 - 128,989 mg/100mL. Kadar glukosa darah dapat
dipengaruhi oleh lamanya seseorang merokok, dimana semakin lama seseorang
merokok maka kadar glukosa darahnya akan semakin meningakat.
SARAN
Diperlukan penelitian lebih lanjut menggunakan subjek uji yang dengan lama
merokok minimal 10 tahun tanpa mengalamai overweight dan obesitas, serta
dilakukan karantina terhadap subjek uji sebelum pengambilan darah untuk
mengkontrol dan mengamati aktivitas subjek uji.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association., 2017. Standards Of Medical Care In Diabetes —
2017. The Journal Of Clinical And Applied Research And Education, January,
Vol. 40.
Bajaj, Mandeep., 2012. Nicotine and Insulin Resistance: When the Smoke Clears.
American Diabetes Association., 61, 3078-3079.
Benowitz, Neal., Hukkanen, Janne., Jacob, Peyton., 2009. Nicotine Chemistry,
Metabolism, Kinetics, and Biomarkers. National Institutes of Health.,
192, 29-60.
Bergman, Bryan., Perreault, Leigh., Hunerdosse, Devon., dkk., 2012, Novel and
Reversible Mechanisms of Smoking-Induced Insulin Resistance in Humans,
American Diabetes Association.
Chang, Sang., 2012. Smoking and Type 2 Diabetes Mellitus. Diabetes & Metabolism
Journal., 36, 399-403.
Departemen Kesehatan RI., 2013. InfoDATIN (Pusat Data Informasi Kementrian
Kesehatan RI) : Perilaku Merokok Masyarakat Indonesia Berdasarkan
Rikerdas 2007 dan 2013, Departemen Kesehatan RI, ISSN 2442-7659.
Derby, Kiersten., Cuthrell, Kristine., Caberto, Christian.., 2008. Nicotine Metabolism
in Three Ethnic/Racial Groups With Different Risks of Lung Cancer. Cancer
Epidemiol Biomarkers Prev., 17, 3526-3535.
Dumitriu, Irina L., Gurzu, Bogdan., Cojocaru, Elena., Slatineanu, Simona M., Enea,
Maria., 2011. Validation Of God / Pap Method For Quantitative
Determination Of Glucose Concentration In Human Serum. Revista Român
De Medicin De Laborato., Vol. 19.
Food and Drug Administration (FDA)., 2001. Guidance for Industry Bioanalytical
Method Validation. Center for Drug Evaluation and Research, USA. Pp 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Gharakhanlou., Farzad., Agha-Alinejad., Steffen., Bayati. 2012. Anthropometric
Measures as Predictors of Cardiovascular Disease Risk Factors in the Urban
Population of Iran, Arq Bras Cardiol, Vol 96, 131.
Goblan, Abdullah., Al-Alfi, Mohammed., Khan, Muhammad., 2014. Mechanism
linking diabetes mellitus and obesity. Dovapress., 7, 587–591.
Kahn, S., Hull, R., Utzschneider, K., 2006. Mechanisms linking obesity to insulin
resistance and type 2 diabetes. NaturePublishingGroup., Vol 444, 840-866.
Kementrian Kesehatan Indonesia., 2013. IMT (Indeks Massa Tubuh) = BMI (Body
MassIndex),
http://www.depkes.go.id/index.php?txtKeyword=status+gizi&act=search-by-
map&pgnumber=0&charindex=&strucid=1280&fullcontent=1&C-ALL=1,
diakses 6 Januari 2018.
Kumar, Vinay., Abbas, abduk., Fausto, Nelson., 2005. Rubbins & Cotsan Pathologic
Basis of Disease 7th ed, New York: USA, p. 1214-1220.
Kusumasari, F., 2013. Korelasi Body Mass Index (BMI) dan Percent Fat (%BF)
terhadap Kadar Glukosa Darah Puasa pada Mahasiswa di Kampus III
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Sanata Dharma Yogyakarta.
Li, Shugang., Guo, Shuxia., He, Fei., Zhang, Mei., He, Jia., Yan, Yizhong., Ding,
Yusong., Zhang, Jingyu., Liu, Jiaming., Guo, Heng., Xu, Shangzhi., Ma,
Rulin., 2015. Prevalence of Diabetes Mellitus and Impaired Fasting Glucose,
Associated with Risk Factors in Rural Kazakh Adults in Xinjiang, China.
International Journal of Environmental Research and Public Health., ISSN
1660-4601, Vol. 12, 554-565.
Marimoto, Akko., Tatsumi, Yakako., Deura, Kijyo, et al., 2013. Impact of Cigarette
Smoking On Impaired Insulin Secretion and Insulin Resistance In Japanese
Men: The Saku Study. Asian Association for The Study of Diabetes and
Wiley., Vol 4.
Nuttall, F., 2015. Body Mass Index Obesity, BMI, and Health: A Critical Review.
Nutrition Research., Vol. 50, No. 3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Na’im, Akhsan., Syaputra, Hendry., 2010. Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama,
Dan Bahasa Sehari-Hari Penduduk Indonesia. Badan Pusat Statistik., ISBN:
978-979-064-417-5.
Priyatno, Duwi., 2009. 5 Jam Belajar Olah Data Dengan SPSS 17. Yogyakarta :
Andi Offset, Hal 109-166.
Udovičić, Martina., Baždarić, Ksenija., Bilić-Zulle, Lidija., Petrovečki, Mladen.,
2017. What We Need to Know When Calculating the Coefficient of
Correlation? Lessons in Biostatistics (Online), http://www.biochemia-
medica.com/content/what-we-need-know-when-calculating-coefficient-
correlation, 17(1):10-5, diakses 4 November 2017.
World health Organization, 2016. Global Report On Diabetes. World Health
Organization, Hal 6.
Xie, Xi-Tao., Liu Qiang., Wu, Jie., Wakui, Makoto., 2009. Impact Of Cigarette
Smoking In Type 2 Diabetes Development. Acta Pharmacologica Sinica..,
30 (6): 784–787.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Penimbangan Larutan Stok Glukosa
Perkamen kosong = 0,250 gram
Perkamen + isi = 0,300 gram
Perkamen + sisa = 0,250 gram
Isi = 0,050 gram
Lampiran 2. Perhitungan Pembuatan Larutan Seri Glukosa Konsentrasi 1,0; 1,5; 2,0;
2,5; 3,0; 3,5 mg/100 mL
50 mg/100mL . x = 1 mg/100mL . 2 mL
x = 0,040 mL
50 mg/100mL . x = 1,5 mg/100mL . 2 mL
x = 0,060 mL
50 mg/100mL . x = 2 mg/100mL . 2 mL
x = 0,080 mL
50 mg/100mL . x = 2,5 mg/100mL . 2 mL
x = 0,100 mL
50 mg/100mL . x = 3 mg/100mL . 2 mL
x = 0,120 mL
50 mg/100mL . x = 3,5 mg/100mL . 2 mL
x = 0,140 mL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 3. Hasil Pengukuran Operating Time pada Larutan seri Glukosa dengan
konsentrasi 1,0; 2,5; 3,5 mg/100 mL dari menit ke-0 hingga menit ke-60
Waktu
(menit)
Absorbansi (Abs)
3,5 mg/100 mL 2,5 mg/100 mL 1 mg/100 mL
0' 0.2968 0.2245 0.0995
5' 0.4648 0.3492 0.1526
10' 0.5267 0.3962 0.1761
15' 0.5522 0.416 0.1873
20' 0.5623 0.4246 0.1925
25' 0.5666 0.4282 0.1952
30' 0.5682 0.4292 0.1966
35' 0.5688 0.4298 0.1972
40' 0.5688 0.4298 0.1975
45' 0.5688 0.4299 0.1977
50' 0.5687 0.4297 0.1977
55' 0.5686 0.4295 0.1978
60' 0.5686 0.4294 0.1978
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 4. Hasil Pengukuran Absorbansi Panjang Gelombang Maksimum Larutan
Stok Glukosa Konsentrasi 1,0; 2,5; dan 3,5 mg/100 ml
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 5. Kurva Absorbansi Vs Konsentrasi Seri Larutan Glukosa Tiga
Replikasi Berturut-Turut pada Panjang Gelombang 500,3 nm
y = 0.2174x + 0.1269R² = 0.9971
00.10.20.30.40.50.60.70.80.9
1
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Ab
sorb
ansi
(A
bs)
Konsentrasi (mg/100mL)
Kurva baku konsentrasi Vs absorbansi #1
y = 0.1998x + 0.1182R² = 0.9997
00.10.20.30.40.50.60.70.80.9
1
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Ab
sorb
ansi
Konsentrasi (mg/100mL))
Kurva baku konsentrasi Vs Absorbansi #2
y = 0.2104x + 0.0883R² = 0.9989
00.10.20.30.40.50.60.70.80.9
0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5
Ab
sorb
ansi
(A
bs)
Konsentrasi (mg/100mL)
Kurva baku konsentrasi Vs absorbansi #3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 6. Perbandingan Konsentrasi dengan Absorbansi Seri Larutan Baku
Glukosa pada Tiga Replikasi untuk Mendapatkan Nilai Akurasi dan
Presisi Setiap Replikasi
Konsentrasi ( mg/100
mL)
Absorbansi
(Abs)
Absorbansi
rata-rata
Akurasi Presisi
1 R1 0,328 0,320 100,99 % 3,743
R2 0,313
R3 0,319
2,5 R1 0,629 0,630 102,124 % 0,905
R2 0,631
R3 0,631
3,5 R1 0,831 0,833 101,737 % 0,3229
R2 0,837
R3 0,831
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Lampiran 7. Formulir Kuesioner Salah Satu Subyek Uji yang Ikut dalam Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Lampiran 8. Lembar Informasi Untuk Responden
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Lampiran 9. Lembar Pernyataan Persetujuan (Informed Consent)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Lampiran 10. Data Subjek Uji yang Masuk dalam Penelitian
No Nama Umur
(tahun)
Lama
Merokok
(tahun)
Body Mass
Index
(BMI)
Waktu
puasa (jam)
1 ACF 20 6 29,47 11,5
2 ECA 21 5 28,33 18,5
3 ES 22 6 22,34 12,5
4 IA 20 6 21,67 12
5 AWV 21 5 23,65 13
6 ZT 22 8 19,60 15
7 NA 20 5 25,15 12,5
8 AH 30 8 29,35 11
9 MK 20 5 24,67 11
10 GM 21 5 18,87 17
11 NKS 22 6 29,24 13
12 BB 23 10 22,62 10
13 KP 21 5 20,90 11,5
14 FC 22 8 24,99 12
15 BK 24 9 23,66 13
16 H 22 6 24,62 12,5
17 FAH 20 5 23,87 12,5
18 ABH 20 5 21,22 11,5
19 S 21 5 26,21 12
20 DL 22 7 22,49 12,5
21 AD 20 6 24,09 10
22 DGD 21 7 22,72 10
23 API 21 5 22,98 10
24 YNP 20 9 25,82 13
25 HP 23 15 24,09 11
26 AAH 21 7 22,41 12
27 VYS 22 8 14,88 12
28 FXH 20 7 24,77 12
29 JA 21 5 17,71 11
30 YP 21 5 29,07 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Lampiran 11. Hasil Kadar Glukosa Darah dari 30 Subyek Uji
Abs Sampel Tinghoa nilai x kadar Rata-rata
TH 1 #1 0.468 1.7508 70.03
69.9299 TH 1 #2 0.467 1.7457 69.8298
TH 2 #1 0.493 1.8759 75.035
74.4344 TH 2 #2 0.487 1.8458 73.8338
TH 3 #1 0.485 1.8358 73.4334
74.7347 TH 3 #2 0.498 1.9009 76.036
TH 4 #1 0.5 1.9109 76.4364
77.9379 TH 4 #2 0.515 1.986 79.4394
TH 5 #1 0.458 1.7007 68.028
69.7297 TH 5 #2 0.475 1.7858 71.4314
TH 6 #1 0.464 1.7307 69.2292
71.2312 TH 6 #2 0.484 1.8308 73.2332
TH 7 #1 0.424 1.5305 61.2212
62.5225 TH 7 #2 0.437 1.5956 63.8238
TH 8 #1 0.442 1.6206 64.8248
65.9259 TH 8 #2 0.453 1.6757 67.027
TH 9 #1 0.491 1.8659 74.6346
76.9369 TH 9 #2 0.514 1.981 79.2392
TH 10 #1 0.382 1.3203 52.8128
53.6136 TH 10 #2 0.39 1.3604 54.4144
TH 11 #1 0.475 1.7858 71.4314
69.8298 TH 11 #2 0.459 1.7057 68.2282
TH 12 #1 0.47 1.7608 70.4304
71.9319 TH 12 #2 0.485 1.8358 73.4334
TH 13 #1 0.476 1.7908 71.6316
68.9289 TH 13 #2 0.449 1.6557 66.2262
TH 14 #1 0.527 2.046 81.8418
79.6396 TH 14 #2 0.505 1.9359 77.4374
TH 15 # 1 0.356 1.1902 47.6076
48.8088 TH 15 # 2 0.368 1.2503 50.01
TH 16 # 1 0.338 1.1001 44.004
46.3063 TH 16 # 2 0.361 1.2152 48.6086
TH 17 # 1 0.392 1.3704 54.8148
56.5165 TH 17 # 2 0.409 1.4555 58.2182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
TH 18 # 1 0.406 1.4404 57.6176
58.8188 TH 18 # 2 0.418 1.5005 60.02
TH 19 # 1 0.43 1.5606 62.4224
63.7237 TH 19 # 2 0.443 1.6256 65.025
TH 20 # 1 0.377 1.2953 51.8118
53.5135 TH 20 # 2 0.394 1.3804 55.2152
TH 21 # 1 0.487 1.8458 73.8338
75.035 TH 21 # 2 0.499 1.9059 76.2362
TH 22 # 1 0.608 2.4515 98.0581
100.16 TH 22 # 2 0.629 2.5566 102.262
TH 23 # 1 0.396 1.3904 55.6156
56.7167 TH 23 # 2 0.407 1.4454 57.8178
TH 24#1 0.773 3.2773 131.091
128.989 TH 24#2 0.752 3.1722 126.887
TH 25 #1 0.5 1.9109 76.4364
75.6356 TH 25 #2 0.492 1.8709 74.8348
TH 26 #1 0.506 1.9409 77.6376
77.2372 TH 26#2 0.502 1.9209 76.8368
TH 27#1 0.51 1.961 78.4384
79.1391 TH 27#2 0.517 1.996 79.8398
TH 28#1 0.435 1.5856 63.4234
64.1241 TH 28 #2 0.442 1.6206 64.8248
TH 29 #1 0.433 1.5756 63.023
63.4234 TH 29#2 0.437 1.5956 63.8238
TH 30 #1 0.462 1.7207 68.8288
69.7297 TH 30 #2 0.471 1.7658 70.6306
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Lampiran 12. Hasil Analisis Uji Spearman Hubungan Lama Merokok terhadap Kadar
Glukosa Darah
Kadar
Glukosa
Lama
Merokok
Spearman's rho Kadar Glukosa Koefisien korelasi 1,000 ,400*
Sig. (2-tailed) . ,029
N 30 30
Lama
Merokok
Koefisien korelasi ,400* 1,000
Sig. (2-tailed) ,029 .
N 30 30
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Lampiran 13. Uji kelayakan dari Komisi Etik Penelitian Universitas Kristen Duta
Wacana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Lampiran 14. Surat perizinan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Lampiran 15. Lisensi SPSS dari Universitas Gadjah Mada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Biografi penulis
Penulis skripsi dengan judul “Pengaruh Perilaku Merokok
Terhadap Kadar Glukosa Darah : Tinjauan Lamanya Merokok
Pada Pria Perokok Bersuku Tionghoa Indonesia” memiliki
nama lengkap Maria Redita Putri Damayanti. Penulis lahir di
Samarinda pada tanggal 8 Mei 1996, merupakan anak ke dua
dari dua bersaudara dalam keluarga pasangan Amandus Agus
Sulistyanto. Penulis mengawali masa pendidikannya di TK
Pembina Samarinda (2000 – 2002) kemudian melanjutkan pendidikan tingkat sekolah
dasar di SD SDN YPPK Kristus Raja, Jayapura (2002 – 2008). Pendidikan sekolah
Menengah Pertama ditempuh oleh penulis di SMP Negeri 2 Timika (2008 – 2011)
dan melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Stella Duce I
Yogyakarta (2011 – 2014). Penulis melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas
Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta pada tahun 2014. Selama menempuh
pendidikan sarjana, penulis aktif dalam kegiatan kepanitian. Penulis pernah
mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa dengan judul “GENDERANG PERAK
(Generasi Muda Dan Sehat Dengan Penanaman Pola Pikir Hidup Tanpa Rokok )
Menuju Lingkungan Yang Sehat Melalui Edukasi Pengolahan Taman Tanaman Obat
Pada Siswa Smp Kanisius, Pakem, Sleman, Yogyakarta”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI