1
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ
GROUP TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
FIQIH SISWA KELAS X MAN 2 LOMBOK TENGAH DESA
JELANTIK KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
oleh
HENI WIDIAWATI NIM. 151.131.001
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2017
ii
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ
GROUP TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN
FIQIH SISWA KELAS X MAN 2 LOMBOK TENGAH DESA
JELANTIK KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Serjana Pendidikan
Oleh
HENI WIDIAWATI NIM. 151.131.001
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
MATARAM
2017
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Heni Widiawati, NIM: 151.131.001 dengan judul, “Pengaruh
Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih
Siswa Kelas X MAN 2 Lombok Tengah Desa Jelantik Kabupaten Lombok Tengah
Tahun Pelajaran 2016/2017” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk
dimunaqasyahkan. Disetujui pada tanggal....................2017.
Dibawah Bimbingan
Pembimbing I
Drs. Mustain, M.Ag Nip. 196807231995131001
Pembimbing II
Jumarim, M.Hi Nip. 197612312005011006
iv
NOTA DINAS
Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Rektor UIN Mataram
di Mataram
Assalamualaikum Wr. Wb.
Mataram,
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing
dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi
Nama : Heni Widiawati,
NIM : 151131001.
Jursan/Prodi : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Judul : “Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Terhadap
Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas X MAN 2
Lombok Tengah Desa Jelantik Kabupaten Lombok Tengah
Tahun Pelajaran 2016/2017”.
Telah memenuhi syarat untuk diujikan dalam sidang Munaqasyah skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami
berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.
Waasalammu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I
Drs. Mustain, M.Ag Nip. 196807231995131001
Pembimbing II
Jumarim, M.Hi Nip. 197612312005011006
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini
Nama : Heni Widiawati
Nim : 151 131 001
Prodi Study : Pendidikan Agama Islam (PAI)
Fakultas/Prodi : Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas : UIN Mataram
Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Pengaruh
Penggunaan Metode Diskusi Kelompok Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih
Siswa Kelas X MAN 2 Lombok Tengah Desa Jelantik Kabupaten Lombok Tengah
Tahun Pelajaran 2016/2017” ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya
sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Apabila dikemudian
hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap dianulir gelar keserjanaan saya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di UIN Mataram.
Mataram, 25 Juni 2017
Saya yang menyatakan,
Heni Widiawati NIM.151131001
vi
IA IN Mataram,
vii
Motto …
Artinya Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah
Amat berat siksa-Nya. (QS. Al-Maidah : 2)1
1 QS. al-Maidah (2): 2.
viii
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada
1. Bapak dan Ibu saya “H. Abdul Hanan dan Hj. Nur Aisah” sebagai
wujud pengabdianku ,terimakasih atas segala pengorbanan baik berupa
moril, materi, bimbingan serta kesabaran menghadapi tingkah laku yang
kurang berkenan dengan penuh ketulusan serta kasih sayang mendidik,
membesarkan, dan tanpa doa dan pengorbananmu, semua ini tidak
bermakna..
2. Keluarga besarku, yang tidak henti-hentinya memberikan semangat dan
motivasi sehingga skripsi ini bisa terselesaikan
3. Semau teman –temanku yang telah memberikan semangat dan
bantuanya khususunya teman-teman kelas A PAI. Dan
4. Almamaterku dan kampus UIN Mataram yang ku banggakan
ix
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah karna berkat rahmat, taufik, serta hidayah-
Nya, maka skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk
memperoleh gelar Serjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah Universitas
Islam Negri (UIN) Mataram. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada
junjungan Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya
sampai akhir zaman. Dengan selesainya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam memberikan bimbingan, saran dan informasi yang sangat berharga,
penulis tunjukkan kepada yang terhormat :
1. Drs. Mustain, M.Ag selaku pembimbing I dan Bapak Jumarim, M.Hi selaku
pembimbing ke II yang telah banyak meluangkan waktunya untuk
membimbing penulisan dalam menyusun skripsi ini.
2. Dr. H. Mutawali, M.Ag selaku Rektor UIN Mataram
3. Dr. Hj. Nurul Yakin M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Mataram
4. Dr H. Maimun, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
5. Dosen UIN Mataram yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan bagi
penulis selama berada di bangku kuliah dan seluruh karyawan/staff pegawai
UIN Mataram atas bantuan yang diberikan selama penulis mengikuti study di
UIN Mataram.
x
x
6. H.Lalu Hasbullah, M.Ed selaku kepala sekolah di MAN 2 Lombok Tengah
dan Bapak H. Adis, S.Pd.I selaku guru mata pelajaran Fiqih, serta staf tata
usaha yang telah banyak membantu penyususunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam kapasitas sebagai Mahasiswa, masih
banyak kekurangan dan keterbatasan yang dimil iki, untuk itu kriktik dan saran
yang bersifat konstruktif sangat penulis harapkan bagi kemajuan dimasa yang
akan datang semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat terutama untuk
penulis sendiri dan pembaca pada umumnya serta bagi perkembangan
pengetahuan.
Mataram, 25 Juni 2017
Peneliti,
Heni Widiawati 151131001
xi
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ........................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................... v
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
DAFTAR ISI....................................................................................................... ix
Bab I Pendahuluan.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ................................................................ 5
C. Tujuan dan Manfaat ................................................................................. 6
D. Data Operasional ....................................................................................... 8
Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian ............................................. 9
A. Kajian Pustaka .......................................................................................... 9
B. Kerangka Fikir ....................................................................................... 22
C. Hipotesis Penelitian ................................................................................ 23
Bab III Metode Penelitian ............................................................................... 25
A. Jenis dan Pendekatan Peneliti an ............................................................. 25
B. Populasi dan Teknik Sampling ............................................................... 25
C. Varibel Penelitian .................................................................................... 27
xii
D. Desain Penelitian..................................................................................... 28
E. Instrumen Peneliti an/Alat dan Bahan Peneliti an ................................... 28
F. Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Peneliti an ..................................... 32
G. Teknik Analisis Data .............................................................................. 34
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan ...................................................... 38
A. Hasil Peneliti an ....................................................................................... 38
1. Validitas Instrumen ........................................................................... 38
2. Penyajian Data .................................................................................. 38
B. Pembahasan ............................................................................................. 52
C. Deskripsi Lokasi penelitian ..................................................................... 54
1. Sejarah Berdirinya............................................................................. 54
2. Letak Geografis ................................................................................. 56
3. Sarana dan Prasarana......................................................................... 57
Bab V Penutup ................................................................................................. 62
A. Kesimpulan ............................................................................................ 62
B. Saran ....................................................................................................... 62
JADWAL PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
xiii
Daftar Tabel
3.1 Jumlah seluruh siswa kelas X MAN 2 Lombok Tengah
3.2 Penskoran angket untuk pernyataan positif dan negatif
3.3 Skor penilaian untuk soal esay
4.1 Hasil tes siswa kelas X pada mata pelajaran Fiqih
4.2 Hasil nilai angket kelas X
4.3 Tabel penolong untuk menghitung persamaan korelasi sederhana dan
regresi
4.4 Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi
4.5 Skor metode diskusi kelompok (X) dan hasil belajar (Y) stelah
dikelompokkan
4.6 Daftar analisis variasi (anava) regresi linear sederhana (rumus)
4.7 Daftar anava untuk regresi linear
4.8 Keadaan gedung MAN 2 Lombok Tengah
4.9 Data guru MAN 2 Lombok Tengah
4.10 Data siswa tahun pelajaran 2016/2017
xiv
xiv
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI TIPE BUZZ GROUP TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS X MAN 2 LOMBOK TENGAH DESA
JELANTIK KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Oleh
HENI WIDIAWATI NIM. 151.131.001
ABSTRAK
Segala kegiatan interaksi metode dan kondisi pembelajaran harus
direncanakan dengan selalu berpegang pada tujuan pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berhasil sesuai yang dikehendaki. Metode diskusi bukan hanya percakapan atau debat biasa saja, tapi diskusi timbul karena ada masalah yang memerlukan jawaban atau pendapat yang bermacam-macam. Dalam metode diskusi ini peran guru sangat penting dalam rangka menghidupkan semangat peserta didik. Peneliti an ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi Tipe Buzz Group Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas X MAN 2 Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017.
Peneliti an ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan jenis desian peneliti an expost-fasto. Dalam peneliti an ini jenis sampel yang digunakan random sampling.
Hasil peneliti an dengan analisis Dari hasil analisis yang penulis lakukan dengan teknik korelasi product moment, 0,646 > 0,344. Besarnya sumbangan koefisien determinasi variabel penggunaan metode diskusi kelompok 41,73% terhadap hasil belajar siswa. Dalam pengujian hipotesis di gunakan rumus regresi yang dilanjutkan dengan uji keberartian dan uji linieritas. Dimana pada uji keberartian didapat Fhitung sebesar 24,99 nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5% adalah 4,15. Karena Fhitung (24,99) >F tabel (4,15), maka kontribusi Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan uji linieritas mengatakan bahwa Ho= regresi linier dan Ha= regresi non linier mendapatkan hasil F hitung sebesar (0,188) < F tabel (2,34). Hal ini berarti “Terdapat Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi Tipe Buzz Group Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas X MAN 2 Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017.”
KKaattaa kkuunnccii :: MMeettooddee DDiisskkuussii TTiippee BBuuzzzz GGrroouupp ddaann HHaassiill BBeellaajjaarr.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Segala kegiatan interaksi metode dan kondisi pembelajaran harus
direncanakan dengan selalu berpegang pada tujuan pembelajaran agar proses
pembelajaran dapat berhasil sesuai yang dikehendaki. Dalam
menumbuhkembangkan potensi diri tentunya melalui adanya pro ses
pembelajaran, sebab proses pembelajaran merupakan proses pengubahan
status siswa dari lack of knowledge to knowledge (kurangnya pengetahuan
untuk berpengetahuan). Keberhasilan proses pembelajaran ditunjukkan
dengan terjadinya perubahan sikap dan perilaku serta peningkatan status
pengetahuan dari tidak tahu menjadi tahu.2
Kegagalan pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran bukan
hanya ia tidak menguasai bahan ajar, tetapi karena ia kurang memperhatikan
metode yang diterapkan sehingga guru harus memiliki pengetahuan dan
keterampilan tentang metode-metode pembelajaran dengan memahami teori-
teori belajar yang baik dan tepat.
Dalam proses pembelajaran guru sangat berperan penting dalam
menentukan metode yang digunakan dalam mengajar sesuai dengan mat eri
pembelajaran yang disampaikan sehingga siswa bisa memahami materi
2 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 11.
2
dengan mudah. Dalam dunia pendidikan metode diskusi ini mendapat
perhatian karena dengan diskusi akan merangsang peserta didik berpikir atau
mengeluarkan pendapat sendiri.3
Proses hidup dan kehidupan manusia sehari-hari khususnya di bidang
pendidikan seringkali dihadapkan kepada persoalan-persoalan, di mana
persoalan tersebut kadang-kadang tak dapat dipecahkan oleh hanya satu
jawaban atau dengan satu cara saja, akan tetapi memerlukan semacam
pengetahuan untuk kemudian disusun pemecahan berupa jalan yang terbaik
(alternatif terbaik).
Adanya satu jawaban atau beberapa jawaban jalan pemecahan tidak
menjadi masalah, yang terpenting dari segala kemungkinan itu
bagaimanakah proses mendapat jawaban yang paling tepat untuk mendekati
kebenaran sesuai dengan ilmu yang ada pada kita.
Oleh karena itu, metode diskusi bukan hanya percakapan atau debat
biasa saja, tapi diskusi timbul karena ada masalah yang memerlukan jawaban
atau pendapat yang bermacam-macam. Dalam metode diskusi ini peran guru
sangat penting dalam rangka menghidupkan semangat peserta didik. 4
Sebagai dasar metode diskusi dapat dilihat dalam Qur’an Surat An-
Nahl ayat 125:
h. 292.
3 Zakiah Daradjat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), 4 Ibid., 292.
3
“Serulah (manusia) kepada agama Tuhanmu dengan bijaksana dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dia-lah yang lebih Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih Mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125).5
Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dalam belajar,
yang menunjukkan taraf kemampuan siswa dalam mengikuti program
belajar dalam waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yan g telah
ditentukan. Hasil belajar ini sering dicerminkan sebagai nilai hasil belajar
yang menentukan berhasil tidaknya siswa belajar.
Hasil belajar sendiri meliputi tiga aspek, yaitu: Pertama, aspek
kognitif, meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasan
pengetahuan dan perkembangan keterampilan/kemampuan yang
diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut, kedua, aspek efektif,
meliputi perubahan-perubahan dalam sikap mental, perasaan dan
kesadaran, dan ketiga, aspek psikomotor, meliputi perubahan-perubahan
dalam segi bentuk-bentuk tindakan motorik.6 Hasil belajar yang penulis
maksud dalam penelitian ini yaitu dilihat dari aspek kognitif siswa, di mana
5 QS. an-Nahl (16): 125. 6 Zakiyah, Metodik Khusus, h. 197.
4
hasil belajar tersebut diwujudkan dalam bentuk nilai-nilai yang diperoleh
siswa.
Mata pelajaran fiqih merupakan salah satu bidang studi yang sangat
penting untuk dibahas. Fiqh merupakan salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di Madrasah dan tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari,
pembelajaran fiqh merupakan rumpun mata pelajaran pendidikan agama
Islam. Fiqih adalah ilmu yang mengkaji tentang hukum-hukum Islam, hal ini
tidak bisa terlepas dari kehidupan umat Islam. Baik dalam bidang muamalah
dan ibadah. Mata pelajaran fiqih sering kali terdapat perdebatan didalamn ya
sehingga penting untuk didiskusikan untuk mendapatkan pemahaman yang
benar, mengingat banyaknya perbedaan pendapat dikalangan ulama maupun
masyarakat awam.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak H. Adis,7 selaku guru
mata pelajaran fiqih bahwa metode diskusi telah diterapkan dengan tujuan
agar siswa lebih aktif dalam belajar. Dari hasil obeservasi awal pada tanggal
26 Februari 2017 pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar
dengan metode diskusi banyak diantara siswa yang aktif dan mau
mengeluarkan pendapat mereka dan guru mengontrol siswa-siswanya ketika
kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode diskusi. 8
7 Adis, wawancara, MAN 2 Praya Desa Jelantik Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok Tengah, 24 Februari 2017.
8 Observasi awal tanggal 26 Februari 2017 di MAN 2 Praya.
5
Berawal dari latar belakang di atas penulis tertarik untuk meneliti
tentang “Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi Tipe Buzz Group Terhadap
Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas X MAN 2 Lombok Tengah
Desa Jelantik Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017”.
B. Rumusan dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang permasalahan di atas, maka
rumusan masalah pada peneliti an ini sebagai berikut: “Apakah terdapat
Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi Tipe Buzz Group terhadap Hasil
Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa kelas X MAN 2 Lombok Tengah
Desa Jelantik Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016.
2. Batasan Masalah
Agar tidak terjadi kekeliruan dalam arti dari istilah-istilah yang
digunakan, maka peneliti memandang perlu untuk memperjelas batasan
masalahnya. Ada beberapa hal yang perlu dijelasakan dalam penelitian
ini, antara lain:
a. Diskusi Kelompok
Metode diskusi kelompok adalah suatu cara mempelajari
materi pelajaran dengan memperdebatkan masalah yang timbul
6
dan saling mengadu argumentasi secara rasional dan objektif.9
Metode diskusi kelompok yang penulis maksud ialah metode yang
digunakan oleh guru mata pelajaran fiqih dalam proses belajar-
mengajar di kelas.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.10 Hasil Belajar
yang penulis maksud ialah hasil yang dicapai siswa dalam belajar
dalam hal ini berbentuk nilai-nilai.
c. Mata Pelajaran Fiqih
Hasil belajar mata pelajaran fiqih adalah perubahan yang
mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
Dalam hal ini hasil belajar yang dimaksud adalah hasil ulangan harian
pada mata pelajaran fiqih siswa kelas X MAN 2 Lombok Tengah.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah “untuk mengetahui apakah
ada pengaruh metode diskusi Tipe Buzz Group terhadap hasil belajar
9 Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 36.
10 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2010), h. 22.
7
mata pelajaran fiqih siswa kelas X MAN 2 Lombok Tengah Desa Jelantik
Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017”.
2. Manfaat peneliti an
Adapun manfaat peneliti an yang diharapkan dari hasil peneliti an ini
adalah:
a. Manfaat teoritis
Beberapa manfaat secara teoritis yang diharapkan dari hasil
peneliti an adalah sebagai berikut:
(1) Supaya siswa dapat mengetahui pengaruh dari metode diskusi
kelompok terhadap hasil belajar mereka.
(2) Menjadikan metode disksi kelompok sebagai salah satu metode
mengajar yang utama di dalam kelas.
(3) Sebagai bahan untuk memperdalam pengetahuan peneliti dan guru
mata pelajaran fiqih tentang manfaat dari berbagai macam metode
mengajar khususnya metode diskusi kelompok ini.
b. Manfaat praktis
Manfaat praktis peneliti an ini diharapkan dapat memberikan
masukan kepada sekolah yang bersangkutan, dalam rangka
meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi
kelompok.
8
D. Definisi Operasional
Dalam definisi operasional ini, peneliti mengemukakan dua variabel
dalam peneliti an, yakni variabel X dan variabel Y, yang dimana variabel X
atau variabel bebasnya adalah metode diskusi dan variabel Y adalah hasil
belajar, yang dimana metode pembelajaran diskusi adalah metode
pembelajaran yang dimana proses belajar siswa itu di bentuk dalam
kelompok yang setiap peserta didik belajar dalam kelompok kecil yang
terdiri atas 4/6 orang secara bekerja sama saling ketergantungan sali ng
positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran
yang harus mereka pelajari. Kemudian maksud dari variabel Y, yaitu hasil
belajar. Hasil belajar adalah hasil yang dicapai siswa dalam belajar, yang
menunjukkan taraf kemampuan siswa dalam mengikuti program belajar
dalam waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan.
Hasil belajar ini sering dicerminkan sebagai nilai (hasil belajar) yang
menentukan berhasil tidaknya siswa belajar.
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
1. Diskusi Kelompok
a. Pengertian Diskusi
Menurut Ramayulis, kata “diskusi” berasal dari bahasa latin yaitu: “discussus” yang berarti “to examine”, “investigate” (memeriksa, menyelidik). “Discusture” berasal dari akar kata dis + cuture. “Dis” artinya terpisah, “Cuture” artinya mengoncang atau memukul “(to shake atau strike),” kalau diartikan maka discuture ialah suatu pukulan yang dapat memisahkan sesuatu. Atau dengan kata lain membuat sesuatu itu jelas dengan cara memecahkan atau mengurai sesuatu tersebut (to clear away by breaking up or cuturing).11
Pengertian yang umum metode diskusi ialah suatu proses yang
melibatkan dua individu atau lebih individu yang berintegrasi secara
verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran
yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi (information
sharing), mempertahankan pendapat (self maintenance) dalam
pemecahan masalah (problem solving).12
Menurut Zuhairini dalam Armai Arief mengemukakan bahwa
metode diskusi dalam proses belajar mengajar adalah sebuah cara
yang dilakukan dalam mempelajari bahan atau menyampaikan materi
11 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2005), h. 321. 12 Ibid, h.321.
10
10
dengan jalan mendiskusikannya, dengan tujuan dapat menimbulkan
pengertian serta perubahan tingkah laku pada siswa.13
Menurut Basyiruddin Usman menyatakan metode diskusi adalah suatu cara mempelajari materi pelajaran dengan memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi secara rasional dan objektif. Cara ini menimbulkan perhatian dan perubahan tingkah laku anak dalam belajar. Metode diskusi juga dimaksudkan untuk dapat meransang siswa dalam belajar dan berpikir dalam mengeluarkan pendapat secara rasional dan objektif dalam pemecahan suatu masalah.14
Berdasarkan beberapa pengertian metode diskusi yang di atas,
maka penulis menyimpulkan yang dimaksud metode diskusi adalah suatu
cara penyajian materi pelajaran dengan jalan bertukar pikiran atau
pendapat untuk mencari pemecahan permasalahan tentang topik tertentu
untuk mendapatkan kesimpulan dari topik yang dibahas.
b. Langkah-langkah penggunaan metode diskusi
Ada beberapa langkah-langkah penggunaan metode diskusi
menurut Ramayulis yaitu:
1. Pendidik mengemukakan masalah yang akan didiskusikan dan memberikan pengarahan seperunya mengenai cara-cara pemecahannya, dapat pula pokok masalah yang akan disikusikan itu ditentukan bersama-sama oleh pendidik dan peserta didik. Yang penting judul atau masalah yang akan didiskusikan itu harus dirumuskan sejelas-jelasnya agar dapat dipahami baik-baik oleh setiap peserta didik. Untuk melaksanakan metode diskusi pendidik harus memberikan pertolongan berupa pertanyaan/problem sebagai perangsang, bimbingan dan pengarahan.
13 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Pers 2002), h. 145.
14 Basyiruddin, Metodologi Pembelajaran, h. 36.
11
11
Syarat-syarat pertanyaan dikusi sebagai berikut: a. Harus mengandung nilai diskusi, jangan hanya satu jawaban b. Harus merangsang adanya pemungutan suara. c. Harus mengandung kemungkinan jawaban lebih dari satu. d. Harus membutuhkan pertimbangan, perbandingan dari
kenyataan. e. Harus menarik perhatian sesuai dengan taraf umur.
2. Dengan pimpinan pendidik, para peserta didik membentuk kelompok diskusi, memilih pimpinan diskusi (ketua, sekretaris/pencatat, pelopor, dan sebagainya, (bila perlu), mengatur tempat duduk, ruangan, sarana, dan sebagainya.
3. Para peserta didik berdiskusi dalam kelmpoknya masing-masing sedangkan pendidik berkeliling dari kelompok yang satu ke kelompok yang lain (kalau kelompok diskusi lebih dari satu kelompok), menjaga ketertiban serta memberikan dorongan dan bantuan sepenuhnya agar setiap anggota kelompok berpartisifasi aktif dan agar diskusi berjalan dengan lancar.
4. Kemudian tiap kelompok diskusi melaporkan hasil diskusinya. Hasil-hasil diskusi yang dilaporkan itu ditanggapi oleh semua peserta didik (terutama dari kelompok lain). Pendidik memberikan ulasan atau penjelasan terhadap aporan-laporan tersebut.
5. Selanjutnya para peserta didik mencatat hasil diskusi tersebut, dan pendidik mengumpulkan laporan hasil diskusi dari tiap-tiap kelompok, sesudah para peserta didik mencatatnya untuk “file” kelas.
6. Akhirnya diadakan tindak lanjut diskusi. a. Membacakan kembali hasilnya untuk diadakan koreksi
sepenuhnya. b. Membuat penilaian terhadap pelaksanaan diskusi tersebut
untuk dijadikan bahan pertimbangan dan perbaikan pada diskusi-diskusi yang akan datang.15
Menurut Tjokrodihardjo dalam buku Trianto, (2010) langkah-langkah
penggunaan metode diskusi antara lain:
15 Ramayulis, Metodologi Pendidikan, h. 323-325.
12
12
a. Menyampaikan tujuan dan mengatur siswa; menyampaikan
pendahuluan, (a) motivasi, (b) menyampikan tujuan dasar diskusi, (c)
apersepsi, dan menjelaskan tujuan diskusi.
b. Mengarahkan diskusi; mengajukan pertanyaan awal/permaalahan, dan
modeling.
c. Penyelenggaraan diskusi; (a) membimbing atau mengarahkan siswa
dalam mengerjakan tugas secara mandiri, b)
membimbing/mengrahkan siswa dalam berpasangan, (c)
membimbing/mengarahkan siswa dalam berbagi, (d) menerapkan
waktu tunggu, (e) membimbing kegiatan siswa.
d. Mengakhiri diskusi
e. Melakukan tanya jawab singkat tentang proses diskusi; membantu
siswa membuat rangkuman diskusi dengan tanya jawab singkat.16
c. Macam-macam Diskusi
Menurut Ramayulis ada beberapa macam diskusi yaitu:
1) Whole Group
Kelas merupakan satu kelompok diskusi, whole group yang ideal
apabila jumlah anggota kelompok tidak lebih dari 15 orang.
16 Trianto, Mendesain Model Pembeljaran Inovatif: Progresif Konsep Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), (Jakarta: Kencana Media Group, 2010), h. 124-125.
13
13
2) Buzz Group
Satu kelompok besar dibagi atas beberapa kecil, terdiri atas 4 atau 5
orang. Tempat duduk diatur agar peserta didik-peserta didik dapat
bertukar pikiran dan berhadapan muka dengan mudah. Diskusi
diadakan ditengah-tengah pelajaran atau diakhir pelajaran dengan
maksud menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan
pelajaran atau menjawab pertanyaan-pertanyaan.
3) Panel Dikusi
Kata “panel” berasal dari bahasa latin yaitu panalus yang berarti
sejumlah orang yang ditunjuk menyelenggarakan tugas tertentu.
Misalnya menggali, meniskusikan sesuatu, dll.
Jadi panel adalah pertukaran pikiran dan pendapat beberapa orang dan
pembicaraannya bersifat informal dan terarah serta dilakukan
dihadapan kelompok pendengar.17
Dari beberapa macam jenis diskusi di atas disini penulis
mengambil satu jenis diskusi sesuai dengan judul yaitu jenis diskusi buzz
group yaitu satu kelompok dalam kelas dibagi atas beberapa kelompok
kecil, terdiri atas 4 atau 5 orang.
17 Ramayulis, Metodologi Pendidikan, h. 329.
14
14
2. Hasil Belajar
a) Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki
siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Menurut Horward
Kingsley yang dikutip oleh Nana Sudjana hasil belajar dibagi dalam
tiga macam, yaitu: (1) Keterampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan
pengertian, (3) Sikap dan cita-cita.18
Hasil belajar merupakan hasil yang dicapai siswa dalam
belajar, yang menunjukkan taraf kemampuan siswa dalam mengikuti
program belajar dalam waktu tertentu sesuai dengan kurikulum yang
telah ditentukan. Hasil belajar ini sering dicerminkan sebagai nilai (hasil
belajar) yang menentukan berhasil tidaknya siswa belajar.
Hasil belajar merupakan cerminan dari proses pendidikan dan
pengajaran. Hasil belajar, meliputi tiga aspek, yaitu: Pertama, aspek
kognitif, meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan,
pengetahuan dan perkembangan keterampilan/kemampuan yang
diperlukan untuk menggunakan pengetahuan tersebut, kedua, aspek
efektif, meliputi perubahan-perubahan dalam sikap mental, perasaan
dan kesadaran, dan ketiga, aspek psikomotor, meliputi perubahan-
perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan motorik.19
18 Nana, Penilaian Hasil , h. 22. 19 Zakiah, Metodik Khusus, h. 197.
15
15
Sementara Bloom mengungkapkan tiga tujuan pengajaran yang merupakan kemampuan seseorang yang harus dicapai dan merupakan hasil belajar yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik. 1. Ranah Kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah, dan keempat aspek berikutnya disebut kognitif tingkat tinggi.
2. Ranah Afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi.
3. Ranah Psikomotoris, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.20
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh
siswa setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar. Ada lima
kategori hasil belajar, yakni: informasi verbal, kecakapan intelektul,
strategi kognitif, sikap dan keterampilan. Hasil belajar yang penulis
maksud dalam peneliti an ini yaitu dilihat dari aspek kognitif siswa, di
mana hasil belajar tersebut diwujudkan dalam bentuk nilai angka yang
diperoleh siswa. Keberhasilan belajar diukur dari hasil yang diperoleh.
Semakin banyak informasi yang dapat dihafal maka semakin bagus
hasil belajar.
Bukan hanya itu kemampuan mengungkap hasil belajar juga
ditentukan oleh kecepatan dan ketepatan. Semakin cepat dan tepat
individu dapat mengungkapkan informasi yang dihafal semakin bagus
20 Nana, Penilaian Hasil, h. 22-23.
16
16
hasil belajar. Dengan demikian belajar lebih berorientasi pada hasil yang
harus dicapai. 21
Semua hasil belajar pada dasarnya bisa dievaluasi. Pada
umumnya kesulitan menilai hasil belajar timbul disebabkan karena,
Pertama perumusan tujuan yang kurang baik, Kedua Ketidak mampuan
mengembangkan alat evaluasi yang tepat dan mengenai sasaran.22
b) Faktor-Faktor Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama
yaitu:
1) Faktor dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang
dimilikinya, motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan
kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis.
2) Faktor yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan,
terutama kualitas pengajaran.
Faktor-faktor yang ingin penulis tekankan disini ialah faktor
ekternal seperti faktor yang berhubungan dengan lingkungan sekolah
yaitu metode pembelajaran yang digunakan oleh guru di dalam proses
belajar mengajar. Metode mengajar adalah suatau jalan atau cara yang
harus dilalui dalam mengajar. Metode mengajar yang baik tentunya
21 Wina Sanjaya, Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 88.
22 Zakiah, Metodik Khusus, h. 207.
17
17
juga akan menghasilkan proses belajar yang baik pula dan begiu juga
sebaliknya. Dengan kata lain, siswa dapat menerima, menguasai
bahkan mengembangkan pelajran yang diberikan dengan mengguakan
metode yang baik dan cocok dengan perkembangan atau kebutuhan
peserta didik, sehingga dapat meningkatkan prestasi peserta didik.23
Dari paparan di atas, dapat dipahami bahwa guru memerlukan
metode yang tepat didalam penyampaian materi sehingga siswa bisa
memahami materi pelajaran dengan mudah. Hal ini akan berpengaruh
terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswa.
Prinsip dasar yang perlu dilakukan dalam menyusun tes hasil
belajar siswa, yaitu:
1) Tes tersebut hendaknya dapat mengukur secara jelas hasil belajar. 2) Mengukur sampel yang representtatif dari hasil belajar dan
bahanpelajaran yang telah diajarkan. 3) Mencakup bermacam-macam bentuk soal yang benar-benar cocok
untuk mengukur hasil belajar yang diingginkan sesuai dengan tujuan.
4) Didesain sesuai dengan kegunaannya untuk memperoleh hasil yang diinginkan.
5) Dibuat seandal mungkin sehingga mudah diinterpretasikan dengan baik.
6) Digunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa dan cara mengajar guru.24
d. Penilaian Hasil Belajar
h.62.
23 Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi Belajar (jakarta; Rinieka Cipta 2013), 24 Ngalim Purwanto, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2010), h. 23-25.
18
Untuk mengukur dan mengevaluaasi tingkat keberhasilan
belajar tersebut dapat dilakukan melalui tes hasil belajar. Tes hasil
belajar yang penulis maksud ialah tes formatif.
Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa
pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran
tentang daya serap siswa terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes
ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan
tertentu dalam waktu tertentu.25
3. Mata Pelajaran Fiqih
a. Pengertian Mata Pelajaran Fiqih Madrasah Al iyah
Fiqh menurut bahasa artinya pengetahuan, pemahaman, dan
kecakapan tentang sesuatu biasanya tentang ilmu agama (Islam) karena
kemuliannya.26 Menurut Abu Hanifah sebagaimana dikutip oleh Satra
Effendi, mendefinisikan bahwa fiqih adalah pengetahuan diri seseorang
tentang apa yang menjadi haknya dan apa yang menjadi kewajibannya,
atau dengan kata lain, pengetahuan seseorang tentang apa yang
menguntungkan dan apa yang merugikan.27
Menurut al-Jurjani dalam bukunya A. Djazulli fiqh menurut bahasa berarti paham terhadap tujuan seseorang pembicara. Menurut istilah: Fiqh ialah mengetahui hukum-hukum syara’ yang
25 Ibid., h. 106 26 Saiful Zuhri, Ushul Fiqih Akal Sebagai Sumber Hukum Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2009), h. 9. 27 Sastra Efendi, Usul Fiqih, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 3.
19
19
amaliah (mengenai perbuatan, perilaku) dengan melalui dalil- dalilnya yang terperinci. Fiqh adlah ilmu yang dihasilkan oleh pikiran serta ijtihad (penelitian) dan memerlukan wawasan serta perenungan.28
Mata pelajaran fiqih di Madrasah Aliyah adalah salah satu
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari fiqih yang telah dipelajari oleh peserta didik di Madrasah Tsanawiyah/SMP. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian fiqih baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah, yang dilandasi oleh prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah usul fiqih serta menggali tujuan dan hikmahnya, sebagai persiapan untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan hidup untuk masyarakat.29
Pembelajaran fiqih diarahkan untuk mengantarkan peserta
didik dapat memahami pokok-pokok ajaran agama Islam dan tatacara
pelaksanaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehingga
menjadi muslim yang taat menjalankan ajaran agama Islam secara
khaffah (sempurna).
b. Tujuan Pembelajaran Fiqih MA
Menurut Alaidin Koto pembelajaran fiqih bertujuan untuk
memberi pelajaran, pengetahuan, atau petunjuk tentang hukum, apa
atau mana yang disuruh dan mana yang dilarang mana yang boleh dan
mana yang tidak boleh, serta melaksanakan suatu perintah.30
28A. Djazuli, Ilmu Fiqh: Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 5.
29 Kementerian Agama Republik Indonesia, Buku Guru Fikih Madrasah Aliyah Kelas X, (Jakarta: Kementerian Agama, 2014), h. 2.
30 Alaiddin Koto, Ilmu Fiqih dan Usul Fiqih, (Jakarta: Raja Grafindo, 2004), h. 11.
20
20
Sedangkan di dalam buku Suyatno tujuan` pembelajaran fiqih adalah mengetahui dan memahami pokok-pokok hukum islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa dalil naqli dan aqli. Pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan menumbuhkan ketaatan menjalankan hukum Islam disiplin dan bertanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosial.31
Jadi, tujuan pembelajaran fiqih adalah memberikan pelajaran,
dan pengetahuan kepeda peserta didik tentang apa yang harus
dikerjakan dan yang tidak boleh dikerjakan untuk meningkatkan
keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Sedangkan tujuan mata pelajaran fiqih di Madrasah Al iyah
ialah:
1) Mengetahui dan memahami prinsip-prinsip, kaidah-kaidah dan tata
cara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek
ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam
kehidupan pribadi dan sosial.
2) Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan
benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam
menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia
dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama
24.
31 Suyatno, Dasar-dasar Ilmu Fiqih & Ushul Fiqih, (Yogyakarta: Ar- Ruzz Media, 2011), h.
21
21
manusia, dan makhluk lainnya, maupun hubungan dengan
lingkungannya.32
c. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Fiqih Madrasah Aliyah
Secara garis besar ada dua ruang lingkup pembelajaran fiqih
yaitu menyangkut fiqih ibadah dan fiqih muamalah. Adapun ruang
lingkup mata pelajaran fiqih di Madrasah Aliyah meliputi: kajian
tentang prinsip-prinsip ibadah dan syari’at dalam Islam; hukum Islam
dan perundang-undangan tentang zakat dan haji, hikmah dan cara
pengelolaannya; hikmah kurban dan akikah; ketentuan hukum Islam
tentang pengurusan jenazah; hukum Islam tentang kepemilik an;
konsep perekonomian dalam Islam dan hikmahnya; hukum Islam
tentang pelepasan dan perubhan harta beserta hikmahnya; hukum Islm
tentang wakalah dan sulhu beserta hikmahnya; hukum Islam tentang
daman dan kafalah beserta hikmahnya; riba, bank, dan asuransi;
ketentuan Islam tentang jinayah, hudud, dan hikmahnya; ketentuan
Islam tentang peradilan dan hikmahnya; hukum Islam tentang siasyah,
syar’iyah; sumber hukum Islam dan hukum taklifi; dasar-dasar
istinbath dalam fikih Islam; kaidah-kaidah usul fikih dan
penerapannya.33
32 Kementerian, Buku Fikih, h. 2.
33Ibid., h. 2-3.
22
22
Sedangkan materi pelajaran fiqih untuk kelas X semester genap
terdiri dari 6 bab yaitu:
a) Kepemilik an dalam Islam
b) Perekonomian dalam Islam
c) Pelepasan dan perubahan kepemilik an dalam Islam
d) Wakalah dan sulhu
e) Dhamman dan kafalah
f) Riba, bank, dan asuransi.34
B. Kerangka Berpikir
Dalam proses pembelajaran guru sangat berperan penting dalam
menentukan metode yang digunakan dalam mengajar sesuai dengan materi
pembelajaran yang disampaikan sehingga siswa bisa memahami materi
dengan mudah. Berbagai macam cara atau metode yang digunakan pendidik
dalam menyampaikan pelajaran kepada peserta didik. Salah satu metode yang
dapat mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu metode diskusi kelompok untuk
menunjang proses pembelajaran yangs sedang berlangsung.
Penerapan metode diskusi kelompok ini tenaga pendidik harus bisa
mengontrol peserta didik agar proses pembelajaran berlangsung dengan baik
sehingga peserta didik aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam
metode diskusi kelompok ini, setiap siswa dituntut untuk berperan aktif
34 Kementerian Agama Republik Indonesia, Buku Siswa Fikih Madrasah Aliyah Kelas X, (Jakarta: Kementerian Agama, 2014), h. vii i-x.
23
23
selama kegiatan diskusi berlangsung, dari mencari referensi, menemukan
sendiri jawaban atas permasalahan yang diberikan oleh guru, memahami
materi ajar hingga membantu teman (menjadi tutor sebaya) khususnya untuk
teman dalam diskusi kelompoknya agar dapat memahami materi ajar.
Penerapan metode diskusi kelompok memungkinkan terjadi proses
pemerataan pemahaman dan pengetahuan antar siswa selama kegiatan belajar
mengajar dengan tetap dalam bimbingan dan pengawasan guru. Metode
diskusi kelompok yang memiliki kelebihan-kelebihan dan dapat memberi
pengaruh efektif terhadap hasil belajar siswa.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang artinya di bawah dan “thesa”
artinya kebenaran. Pengertian hipotesis adalah jawaban sementara terhadap
masalah peneliti an yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling
tinggi tingkat kebenarannya.35 Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto
hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
peneliti an, sampai terbukti melalui data terkumpul.36 Hipotesis dapat juga
dipandang sebagai kesimpulan, tetapi sifatnya sangat sementara. Sebagaimana
halnya kesimpulan, hipotesis tidak dibuat atau diturunkan semena-mena
melainkan atas dasar pengetahuan tertentu. Penemuan hipotesis ini akan
35 S Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 1997), h. 67. 36 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 1996), h. 67.
24
24
membantu peneliti untuk menentukan fakta penemuan sesuai dengan judul
diatas.
Sebelum pengujian dilakukan terlebih dahulu dirumuskan hipotesis Nol
(Ho) dan hipotesis alternatif (Ha) sebagai berikut.
Ho = Tidak ada pengaruh penggunaan metode diskusi tipe buzz group
terhadap hasil belajar Mata Pelajaran Fiqih siswa kelas X MAN 2
Lombok Tengah Desa Jelantik Kabupaten Lombok Tengah tahun
pelajaran 2016/2017.
Ha =Ada pengaruh penggunaan metode diskusi tipe buzz group terhadap hasil
belajar Mata Pelajaran Fiqih siswa kelas X MAN 2 Lombok Tengah
Desa Jelantik Kabupaten Lombok Tengah tahun pelajaran 2016/2017.
Dari kedua hipotesis di atas, peneliti mengajukan hipotesis Ha yaitu
bahwa penggunaan metode diskusi memberikan pengaruh terhadap hasil
belajar pada Mata Pelajaran fiqih siswa kelas X MAN 2 Lombok Tengah
Desa Jelantik Kabupaten Lombok Tengah tahun pelajaran 2016/2017.
25
25
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam peneliti an ini peneliti akan menggunakan beberapa prosedur
peneltian untuk mendapatkan data yang valid. Diantara prosedur penelitian
meliputi:
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Dalam peneliti an ini, pendekatan peneliti an yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif. Peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif karena
data-data yang digunakan berbentuk angka, sehingga dalam menganalisa data
yang terkumpul, peneliti menggunakan analisa data statistik. Penelitian
kuantitatif adalah suatu proses peneliti an untuk menemukan pengetahuan yang
menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan
mengenai apa yang ingin diketahui.37
B. Populasi dan Teknik Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari
manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes
atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di
dalam penelitian.38 Adapun yang menjadi populasi dalam peneliti an ini
37 Suharsimi, Prosedur Penelitian, h. 12. 38 Margono, Metodologi Penelitian, h. 118.
26
26
adalah seluruh siswa kelas X MAN 2 Lombok Tengah yang terdiri dari 6
kelas dan dengan jumlah populasi 133 orang.
Tabel 3.1 Jumlah seluruh kelas X MAN 2 Lombok Tengah
Kelas X Banyak siswa
X IKG 20
X IPA I 14
X IPA II 19
X IPS I 23
X IPS II 25
X BAHASA 32
Total 133
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti .39 Sampel
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.40 Mengingat jumlah populasi lebih dari 100 orang dalam
penentuan sampel, maka penulis menggunakan teknik Random sampling
yaitu pengambilan sampel secara acak dimana peneliti menganggap hak
yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan (chance)
81.
39 Suharsimi, Prosedur Penelitian, h. 131. 40Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Afabeta, 2009), h.
27
27
dipilih menjadi sampel. Oleh karena hak setiap subjek sama, maka peneliti
terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu atau beberapa subjek
untuk dijadikan sampel41. Jumlah sampel yang digunakan peneliti yaitu
25% dari populasi sehingga jumlah sampel sebanyak 33 orang, seperti
tertuang dalam pernyataan di bawah ini :
“Untuk sekedar ancer-ancer apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik
diambil semua sehingga penelitian ini adalah peneli tian populasi. Tetapi jika
jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10 - 15% atau 20 - 25%, atau
lebih”42. Peneliti mengambil sampel acak dilakukan dengan cara undian
dari populasi yang ada.
C. Variabel Penelitian
Variabel adalah objek peneliti an atau apa yang menjadi perhatian
suatu penelitian. Ahli lain berpendapat bahwa variabel diartikan sebagai
konsep yang mewakili nilai ganda, atau dengan kata lain suatu faktor yang
jika diukur akan menghasilkan skor yang bervariasi.43
Variabel peneliti an dalam skripsi ini berupa dua variabel, yaitu :
1. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi variabel terikat (X).
Variabel X dalam penelitian ini adalah metode diskusi tipe buzz group.
41Suharsimi , Prosedur Penelitian, h. 134. 42Ibid, h. 134. 43Yatim Riyanto, Metodologi Penelitian Pendidikan Suatu Tinjauan Dasar, (Surabaya:
SIC 2001), h. 11.
28
28
2. Variabel terikat atau variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas(Y).
dan variabel Y dalam peneliti an ini adalah hasil belajar.
E. Desain Penelitian
Desain yang digunakan pada peneliti an ini menggunakan Ex-postfacto,
dimana peneliti an yang dilakukan atas peristiwa yang telah terjadi untuk
menemukan pengaruh atau hubungan variabel tertentu dengan variabel
lainnya, tanpa adanya manipulasi langsung terhadap variabel independen.44
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan peneliti an ex-postfacto jenis
Kausal Komparatif atau hubungan sebab akibat, artinya melihat pengaruh
dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Berkenaan dengan hal itu,
Arikunto mengemukakan bahwa, variabel yang mempengaruhi disebut
variabel bebas atau penyebab (independent variable), sedangkan variabel
terikat atau tidak bebas disebut variabel tergantung (dependent variable).45
Berdasarkan pengertian tersebut yang menjadi variabel bebas (X) dalam
peneliti an ini adalah metode diskusi tipe buzz group dan yang menjadi
variabel terikatnya (Y) adalah hasil belajar.
F. Istrumen/Alat dan Bahan Penelitian
Suatu peneliti an memerlukan alat atau instrumen yang disusun
sedemikian rupa sehingga diperoleh data yang akurat. Menurut Suharsimi
Arikunto dalam Riduwan mengemuakan bahwa instrumen pengumpulan
44. Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru (Bandung: Rosdakarya,
2012), h. 42-43. 45Suharsimi, Prosedur Penelitian, h.119.
29
29
data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam
kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis
dan dipermudah olehnya.46 Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan
data peneliti an ini adalah:
a. Angket (Kuesioner)
Angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya.47 Instrumen angket digunakan untuk
mendapatkan data tentang pengaruh penggunaan metode diskusi
kelompok terhadap hasil belajar siswa. Angket ini terdiri dari 1
indikator dan 20 pernyataan dengan kisi-kisi sebagai berikut:
Tabel 3.2 kisi-kisi angket metode diskusi kelompok
No Variabel Penelitian
Aspek Jumlah Item
Nomor
11. Metode Diskusi kelompok (x)
a.
b.
Mengemukakan masalah yang didiskusikan Keterlibatan siswa
2
9
1,2
3,4,5,6,7, ketika diskusi 8,9,10,11
c.
Peran guru ketika
5
12,13,14, diskusi 15,16
d.
Tindak lanjut
4
17,18,19,
46 Riduwan, M.B.A, Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, (Bandung: Al fabeta, 2003), h. 24.
47 Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metode Penelitian, h. 142.
30
30
20
Sebelum angket ini digunakan atau diserahkan ke responden,
peneliti melakukan validasi terlebih dahulu untuk membuktikan
kelayakan angket tersebut untuk digunakan. Validasi yang dilakukan
adalah validasi konstruk yaitu berkenaan dengan kesesuaian aspek -
aspek yang akan diukur dengan pendapat para ahli.48
Penilaian skor untuk variabel peneliti an sebagai analisis
kuantitatif adalah dengan menggunakan skala likert dengan alternatif
jawaban sebagai berikut : SL (Selalu), S (Sering), KD (Kadang-
kadang), HTP (Hampir tidak pernah), TP (Tidak pernah).
Tabel 3.3 Penskoran angket untuk pernyataan positif dan negatif49
Positif Negatif
Skor 5 untuk SL Skor 1 untuk SL
Skor 4 untuk S Skor 2 untuk S
Skor 3 untuk KD Skor 3 untuk KD
Skor 2 untuk HTP Skor 4 untuk HTP
Skor 1 untuk TP Skor 5 untuk TP
48Alfira Mulya Astuti, Statistika penelitian, (Mataram: Insan Madani Publishing Mataram, 2016), h. 53.
49 Sugiyono, Metode Penelitian, h. 135
31
31
b. Tes
Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau
sejenisnya yang dapat digunakan untuk mengukur pengetahuan,
keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek penelitian. Tes
adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat yang digunakan
untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan
atau bakat, yang dimiliki oleh individu atau kelompok.50 Tes yang
penulis maksud ialah tes mengenai hasil belajar pada mata pelajaran
fiqih siswa kelas X MAN 2 Loteng. Peneliti membuat 10 petanyaan
dalam bentuk pilihan ganda dan 5 soal dalam bentuk isian. Skor untuk
satu butir soal pilihan ganda 1 poin dan skor maksimal yaitu 10 poin.
Sedangkan skor untuk soal isian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Skor penilaian untuk soal esay
No Soal Skor
1.
20
2.
10
3.
25
4.
20
5.
15
50 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 185.
32
32
Jumlah skor yang diberikan pada soal isian berdasarkan tingkat
kesulitan soal. Skor maksimal untuk soal isian yaitu 90 poin, sehingga skor
pilihan ganda dan skor isian dijumlahkan menjadi 100.
Untuk mendapatkan nilai akhir di buat rumus sebagai berikut:
Skor perolehan
Nilai = ------------------- x100
Skor maksimal
G. Teknik Pengumpulan Data/Prosedur Penelitian
Untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan
skripsi ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:
a) Metode Tes
Dalam peneliti an ini, peneliti menggunakan Tes dalam tehnik
pengumpulan data. Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan
atau alat yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan,
intelegensi, kemampuan atau bakat, yang dimil iki oleh individu atau
kelompok.51 Tes yang penulis maksud ialah tes mengenai hasil belajar
pada mata pelajaran fiqih siswa kelas X MAN 2 Lombok Tengah
(terlampir).
b) Angket (kuesioner)
Angket (kuesioner) adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
51 Mahmud, Metode Penelitian , h. 185.
33
33
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.52 Kuesioner
dalam peneliti an ini berisi butir-butir pernyataan berkaitan dengan
variabel bebas yaitu metode diskusi kelompok. Dalam hal ini penulis
menggunakan kuesioner tertutup yaitu kuesioner yang disusun dengan
menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal
memberi tanda pada jawaban yang dipilih.53 Tujuan dari kuesioner ini
yaitu untuk melihat proses metode diskusi kelompok dalam proses
belajar belajar siswa kelas X MAN 2 Lombok Tengah (terlampir).
c) Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data tentang struktur, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.54
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang struktur
organisasi, data hasil belajar siswa di Madrasah Al iyah Negeri 2
Loteng Desa Jelantik Kabupaten Lombok Tengah.
d) Metode Observasi
Metode observasi yaitu suatu teknik yang dilakukan dengan
cara mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara
sistematis.55 Metode ini digunakan untuk melihat proses pengisian
angket dan menjawab tes yang diberikan kepada siswa dan untuk
52 Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi, Metode Penelitian, (Jakarta: Bumi Aksara, 2012), h. 142. 53 Suharsimi, Prosedur Penelitian, h. 268. 54 Suharsimi, Prosedur Penelitian, h. 193. 55 Sugiono, Metode Penelitian, h. l80.
34
34
memperoleh data tentang gambaran umum keadaan fisik Madrasah
Al iyah Negeri 2 Loteng Desa Jelantik Lombok Tengah.
e) Metode Interview
Interview merupakan tanya jawab sepihak yang dikerjakan
dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian 56. Jenis
interview yang dilakukan peneliti ialah pedoman wawancara tidak
terstruktur yaitu pedoman wawancara yang hanya memuat garis besar
yang akan ditanyakan.57
Metode ini digunakan untuk memperoleh keterangan tentang
penggunaan meode diskusi kelompok dalam proses pembelajaran.
Peneliti melakukan interview pada guru mata pelajaran fiqih dan staf
Madrasah Al iyah Negeri 2 Praya Jelantik Lombok Tengah.
H. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam peneliti an kuantitatif sudah
jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji
hipotesis yang telah dirumuskan dalam proposal.58
a. Analisisi product moment
Tekhnik analisis statistik product moment digunakan untuk
menentukan besarnya koefisien korelasi jika data yang digunakan
berskala interval atau rasio. Dalam hal ini yaitu untuk menganalisis
56 Sutrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta: Andi Offset, 1993), h. 136. 57 Suharsimi, Prosedur Penelitian, h. 227.
58Sugiono, Metode Penelitian, h. 243.
35
35
pengaruh metode diskusi kelompok terhadap hasil belajar mata
pelajaran fiqih siswa kelas X MAN 2 Lombok Tengah. Adapun rumus
yang digunakan adalah sebagai berikut.
nxi y xi y
rxy = i n x2 x 2 i n y
2 y 2 i i i i
keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variable x dan variable y
n = jumlah responden atau banyak data
XY = Jumlah perkalian antara variable X dan Y X = Jumlah nilai variable X Y = Jumlah nilai variable Y X 2 = Jumlah variable X yang dikuadratkan Y 2 = Jumlah variable Y yang dikuadratkan.
Adapun kriteria pengujian korelasi product moment sebagai
berikut:
1) Jika harga rhitung> rtabel maka hipotesis alternatif (Ha) diterima dan
hipotesis nol (Ho) ditolak dengan taraf signifikan (taraf
kepercayaan) 5 %.
36
36
59
2) Jika harga rhitung<rtabel maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak dan
hipotesis nol (Ho) diterima dengan taraf signifikan (taraf
kepercayaan) 5 %.
Langkah selanjutnya adalah menentukan besarnya sumbangan
(koefisien determinan koefisien penentu) antara kedua variabel yaitu
variabel X terhadap variabel Y dengan rumus:
KD r 2 .100%
Dimana :
KD = koefisien determinasi
r = nilai koefisien korelasi Uji Signifikan
untuk menguji tingkat signifikan suatu peneliti an, dapat
dilakukan dengan rumus uji-t sebagai berikut:
r n 2
thitung
1 r 2
Kriteria pengambilan keputusan :
Ho diterima jika thitung ≤ ttabel dan Ho ditolak jika thitung ≥ ttabel dimana
ttabel t( n 2; ) .
59Ibid, h.87.
60Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, h. 261.
37
37
Kemudian selanjutnya digunakan rumus regresi linier sederhana
untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode diskusi kelompok
terhadap hasil belajar siswa, sebagimana rumus statistik berikut :
b. Rumus Regresi Linier Sederhana adalah:
= +
Keterangan:
Ŷ : Kreterium
a : harga Ŷ bila X = 0 (Konstanta)
b : koefisien regresi
X : Subyek pada variabel independen.60
Untuk menemukan harga a dan b digunakan rumus sebagai berikut:
ƩY. ƩX − ƩX. ƩXY
= N. ƩX − (ƩX )
NƩXY − ƩX. ƩY b =
N. ƩX − (ƩX )
61 Arief furqan, pengantar penelitian pendidikan (Yogyakarta: pustaka pelajar, 2007), h. 293.
38
38
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Validitas Instrumen
Validitas berarti “ketepatan suatu alat ukur (instrumen) untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur”.61 Validitas adalah salah satu ciri
yang menandai suatu instrument yang baik. Instrumen yang valid berarti
alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Instrumen yang digunakan dalam peneliti an ini adalah tes dan angket.
Karena instrumen yang digunakan diambil dari buku paket, peneliti
berasumsi bahwa soal tes yang digunakan sudah valid karena sudah
divalidasi penulis buku paket. Dengan begitu, soal tes yang digunakan
layak untuk dipakai atau dipergunakan. Begitu juga dengan instrumen
angket tentang metode diskusi kelompok. Angket yang peneliti gunakan
dalam hal ini sudah dilakukan validasi oleh ahli validasi yaitu oleh Bapak
Drs. H. Lukman Hakim, M.Pd selaku dosen UIN Mataram.
2. Penyajian Data
Setiap peneliti an harus dapat menyajikan data yang sudah
diperoleh, baik yang diperoleh melalui observasi, wawancara, tes,
koesioner, maupun dokumentasi. Psinsip dasar penyajian data adalah
39
39
komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang disajikan mudah dipahami
isinya.62
Adapun data hasil penyebaran angket yang telah dilakukan terlihat
dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Hasil tes siswa kelas X pada mata pelajaran Fiqih
No Nis Nama Siswa Jenis Kelamin (L/P) Nilai Tes 1 2755 Alma Yuliandini P 95 2 2758 Andrian Setya Lucmana L 75 3 2767 Baiq Zurriyatan Thoyibah P 70 4 2770 Budiati P 85 5 2793 Hidzul Islamy L 75 6 2799 Irma Yunita P 75 7 2809 Lalu Hadi Prwiranto L 90 8 2848 Novia Wida Winata P 80 9 2856 Oktavia Wulandari P 95 10 2870 Sariani P 90 11 2873 Shela Hadri Dhuha P 80 12 2882 Suratul Aini P 75 13 2910 Syahrul Azmi L 75 14 2890 Yati Apriati P 85 15 2893 Yulistian Hidayati P 85 16 2774 Dina Mariana P 75 17 2776 Elandayani P 75 18 2801 Istilam P 80 19 2828 M. Hendri Diarta L 100 20 2829 M. Didik Hartadi L 75 21 2831 M. Husni Muzakkir L 75 22 2841 Murtini P 80
62 Sugiyono, statistika untuk penelitian (bandung: alfabeta, 2007), h. 348.
40
40
23 2850 Nuraini P 85
24 2851 Nurhayati P 80 25 2857 Pebriani Suzanti P 75 26 2863 Rizqykkha Baetal Sholehah P 75 27 2880 Sumarniati P 80 28 2883 Tata Eka Aprilia P 75 29 2911 Taufik Sakban L 70 30 2886 Uswatun Hasanah P 75 31 2887 Wahidaturrahmah P 85 32 2897 Zinnuraini P 80 33 2898 Zuhairatun Nisak P 90
Tabel 4.2 Hasil nilai angket kelas X
No Nis Nama Siswa Jenis Kelamin (L/P) Skor
1 2755 Alma Yuliandini P 65 2 2758 Andrian Setya Lucmana L 91 3 2767 Baiq Zurriyatan Thoyibah P 78 4 2770 Budiati P 68 5 2793 Hidzul Islamy L 78 6 2799 Irma Yunita P 75 7 2809 Lalu Hadi Prwiranto L 89 8 2848 Novia Wida Winata P 67 9 2856 Oktavia Wulandari P 69 10 2870 Sariani P 90 11 2873 Shela Hadri Dhuha P 84 12 2882 Suratul Aini P 72 13 2910 Syahrul Azmi L 76 14 2890 Yati Apriati P 80 15 2893 Yulistian Hidayati P 79 16 2774 Dina Mariana P 79 17 2776 Elandayani P 74 18 2801 Istilam P 64 19 2828 M. Hendri Diarta L 78
41
41
20 2829 M. Didik Hartadi L 76 21 2831 M. Husni Muzakkir L 64 22 2841 Murtini P 75 23 2850 Nuraini P 73 24 2851 Nurhayati P 81 25 2857 Pebriani Suzanti P 76 26 2863 Rizqykkha Baetal Sholehah P 66 27 2880 Sumarniati P 78 28 2883 Tata Eka Aprilia P 75 29 2911 Taufik Sakban L 71 `30 2886 Uswatun Hasanah P 80 31 2887 Wahidaturrahmah P 76 32 2897 Zinnuraini P 73 33 2898 Zuhairatun Nisak P 84
Tabel 4.3 Tabel penolong untuk menghitung persamaan korelasi sederhana dan regresi
No X Y XY X2 Y2
1 65 95 6175 4225 9025 2 91 75 6825 8281 5625 3 78 70 5460 6084 4900 4 68 85 5780 4624 7225 5 78 75 5850 6084 5625 6 75 75 5625 5625 5625 7 89 90 8010 7921 8100 8 67 80 5360 4489 6400 9 69 95 6555 4761 9025 10 90 90 8100 8100 8100 11 84 80 6720 7056 6400 12 72 75 5400 5184 5625 13 76 75 5700 5776 5625 14 80 85 6800 6400 7225 15 79 85 6715 6241 7225 16 79 75 5925 6241 5625 17 74 75 5550 5476 5625
42
42
18 64 80 5120 4096 6400 19 78 100 7800 6084 10000 20 76 75 5700 5776 5625 21 64 75 4800 4096 5625 22 75 80 6000 5625 6400 23 73 85 6205 5329 7225 24 81 80 6480 6561 6400 25 76 75 5700 5776 5625 26 66 75 4950 4356 5625 27 78 80 6240 6084 6400 28 75 75 5625 5625 5625 29 71 70 4970 5041 4900 30 80 75 6000 6400 5625 31 76 85 6460 5776 7225 32 73 80 5840 5329 6400 33 84 90 7560 7056 8100
∑X i = 2504
∑Y i = 2660
∑X iY i= 202960
2= 191578
∑Y 2= 216200 _ X =75,879
_ Y = 80,606
Sx= 76,19 Sy= 80,94
r =
∑xi i
1. Menghitung nilai Product Moment
nxi y xi y
rxy = i n x2 x 2 i n y
2 y 2 i i i i
33.202960 (2504)266033x191685 25042 33x216200 26602 6697680 6660640
r = 6325605 6270016.7134600 7075600
43
43
37040
r = 555895900037040
3279751000
37040
57269,11
= 0,646
Harga r tabel untuk taraf kesalahan 5% dengan n = 33 diperoleh r tabel = 0,344
dan harga r table untuk taraf kesalahan 1% engan n=33 diperoleh r tabel = 0,442 .
Karena harga r hitung lebih besar dari r tabel untuk kesalahan 5% (0,646 > 0,344) dan
untuk taraf kesalahan 1% (0,646>0,442), maka dapat disimpulkan terdapat hubungan
yang positif dan signifikan sebesar 0,646 antara metode diskusi kelompok dan Hasil
belajar mata pelajaran fiqih siswa kelas X.
Besarnya sumbangan koefisien determinasi (KD) variabel penggunaan metode
diskusi kelompok terhadap hasil belajar siswa adalah = (0,646)2 x 100 % = 0,4173.
Hal ini berarti bahwa penggunaan metode diskusi kelompok memberikan kontribusi
sebesar 41.73 % terhadap hasil belajar siswa dan sisanya 58,27 % ditentukan oleh
variabel lain.
44
44
Uji Signifikansi
√ − 2 0,646√33 − 2 0,646√31 0,646 × 5,567 = = = = √1 − 1 − 0,646 √1 − 0,417 √1 − 0,417
3,596 =
0,583
= 6,168
t tabel = (n-2 ; a ) = t tabel = (31 ; 0,05) = 2,042
Harga t hitung 6,168 lebih besar dari t tabel, sehingga Ho ditolak. Hal ini
berarti terdapat hubungan yang positif dan nilai koefisien korelasi antara metode
diskusi kelompok dan hasil belajar siswa sebesar 0,646.
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. 63
Tabel 4.4
Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,1999 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
63 Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian, h. 231.
45
45
0,80-1,000 Sangat kuat
Dilihat pada tabel diatas maka tingkat korelasinya kuat yaitu r hitung sebesar
0,646.
2. Menghitung nilai Regresi
Y = a + bX
Untuk menyelesaikan rumus regresi di atas maka harus mencari nilai a dan b
terlebih dahulu.
=
∑ ∑216200
= = 33
= 80,94
∑ ∑191578
= = 33
= 76,19
= = 0,646 80,94
76,19
= 1,06
ɑ = −
= 80,606 − 1,06(75,879)
= 80,606 − 80,43
= 0,176
46
46
Menyusun Persamaan regresi
^
Y = a + bX
= 28,76 + 0,646X
Persamaan regresi telah ditemukan dapat digunakan untuk melakukan prediksi
(ramalan) bagaimana metode pembelajaran diskusi dapat berpengaruh dalam hasil
belajar siswa nilai X = 75,87
^
Y = a + bX
= 28,76 + 0,646(75,87)
= 28,76 + 49,01
= 77,77
Jadi subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan sebesar 77,77. Dari
persamaan regresi diatas dapat diartikan bahwa nilai yang diperoleh siswa meningkat
0,646.
Membuat garis regresi
Garis regresi dapat digambarkan berdasarkan persamaan yang telah
ditemukan diatas adalah :
Ŷ= 28,76 + 0,646X atau Ŷ= 28,76 + 0,646(75,87)
47
47
Uji liniaritas dan keberartian regresi
JK(T) = ∑ Y2 = 216200
JK(A) = (∑ Y)2 =
n
(2660)2 = 7075600 = 214412,12
33 33
JK (b / a) b( XY ) X Y n
0,711202960 2504266033
= 0,711(202960-201837,57)
= 0,711(1122,43)
= 798,04
JK(S) = JK(T) – JK(a) – JK(b/a)
= 216200-214412,12-798,04
= 989,84
Untuk mempermudah menghitung JK(G) di perlukan tabel bantu.
48
48
Tabel 4.5
Skor metode diskusi kelompok (X) dan hasil belajar (Y) setelah X
dikelompokkan :
X kelompok ni Y 64 64
1
2 80 75
65 2 1 95 66 3 1 75 67 4 1 80 68 5 1 85 69 6 1 95 71 7 1 70 72 8 1 75 73 73
9
2 85 80
74 10 1 75 75 75 75
11
3
75 80 75
76 76 76 76
12
4
75 75 75 85
78 78 78 78
13
4
70 75 100 80
79 79
14
2 85 75
80 80
15
2 85 75
81 16 1 80 84 84
17
2 80 90
49
49
89 18 1 90 90 19 1 90 91 20 1 75
(∑ ) = −
= 80 + 75 − (80 + 75)
2
+ 95 − (95 )
1
+ 75 ± (75 )
1
+ 80 ± (80 )
1
+ 85 ± (85 )
1
+ 95 ± ( 95)
1
+ 70 ± (70 )
1
+ 75 ± (75 )
1
+ 85 + 80 − (85 + 80 )
2
+ 75 ± ( 75)
1
+ 75 + 80 + 75 − ( 75 + 80 + 75)
3
+ 75 + 75 + 75 + 85 − (75 + 75 + 75 + 85 )
4
+ 70 + 75 + 100 + 80 − (70 + 75 + 100 + 80 )
4
+ 85 + 75 − (85 + 75 )
2
+ 85 + 75 − (85 + 75 )
2
+ 80 − (80 )
1
+ 80 + 90 − (80 + 90 )
2
+ 90 − (90 )
1
+ 90 − (90 )
1
+ 75 − (75 )
1
= 12,5+0+0+0+0+0+0+0+12,5+0+16,7+75+518,75+50+50+0+50+0+0+0
= 785,45
50
50
JK(TC) = JK(S) – JK(G)
= 989,84 – 785,45
= 204,39
Tabel 4.6
Daftar analisis variasi (anava) regresi linier sederhana (Rumus)
Sunber Variasi dk JK KT F
Total n
Koefisien (a)
Regresi (b/a)
Sisa
1 1 n - 2
JK(a)
JK(b/a)
JK(S)
JK(a) = ( )
( ) = − 2
Tuna Cocok
Galat
K – 2 n - k
JK(TC) = ( )
− 2
JK(G) = ( )
−
Tabel 4.7
Daftar anava untuk regresi linier
Sumber Variasi dk JK KT F
51
51
Total 33 216200,00 216200,00
Koefisien (a)
1
214412,12
214412,12
Regresi (b/a)
1
798,04
798,04
124,99
Sisa
31
989,84
989,84
Tuna Cocok
18
204,39
11,36
Galat
13
785,45
60,4
0,188
Uji keberartian
H0 = Koefisien arah regresi tidak berarti ( b = 0 )
Ha = Koefisien itu berati ( b ≠ 0 )
S2reg
untuk menguji hipotesis nol, dipakai statistik F = (F Hitung) dibandingkan S2
sis
dengan F tabel dengan dk pembilang = 1 dan dk penyebut = n – 2. Untuk menguji
hipotesis nol, kriterianya adalah tolak hipotesis nol apabila koefisien F hitung lebih
besar dari harga F tabel berdasarkan taraf kesalahan yang dipilih dan dk yang
bersesuaian.
S2reg
F = (F Hitung) = 24,99 S2
sis
Untuk taraf kesalahan 5 %, F tabel = 4,15
Untuk taraf kesalahan 1%, F tabel = 1,82
52
52
Jadi F hitung (24,99) > F tabel (4,15) dilihat dari taraf kesalahan 5% dan dari taraf
kesalahan 1% (24,99) > F tabel (1,82) kesimpulannya koefisien itu bearti ( b ≠ 0 ).
Uji linieritas
H0 = Regresi linier
Ha = Regresi non linier
S2TC
Statistik F = (F Hitung) dibandingkan dengan F tabel dengan dk pembilang S2
G
( k – 2 ) dan dk penyebut ( n – k ). Untuk menguji hipotesis nol, tolak hipotesis
regresi linier, jika statistik F hitung untuk tuna cocok yang diperoleh lebih besar dari
harga F dari tabel menggunakan taraf kesalahan yang dipilih dan dk yang
bersesuaian.
S2TC
F = (F Hitung) = 0,188 S2
G
Untuk taraf kesalahan 5% F tabel = 2,34
Untuk taraf keslahan 1% F tabel = 1,82
Jadi F hitung < F tabel untuk taraf kesalahan 5% maupun 1% kesimpulannya adalah
regresi linier
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis di atas, diperoleh r hitung adalah 0,646,
dimana n=33 dalam tabel r Produk Moment dalam signifikansi 5% = 0,344.
Jika dikonfirmasi hasil nilai olahan data jauh lebih besar dari batas penolakan
hipotesis nol dalam taraf signifikan 5%. Sehingga dalam n=33 dalam taraf
53
53
signifikansi 5% dan r hitung > r tabel sehingga dapat ditulis = 0,646 > 0,344 dan
untuk taraf kesalahan 1% dapat ditulis = 0,646 > 0,442 . Pada uji signifikansi t
hitung 6,168 > t tabel 2,042. Dengan demikian berarti hipotesis kerja (Ha)
dalam peneliti an ini diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan kata lain
bahwa “terdapat hubungan atau korelasi antara metode pembelajaran diskusi
kelompok terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Fiqih siswa Kelas
X MAN 2 Lombok Tengah tahun pelajaran 2016/2017”. Dengan demikian
penelitaian ini menyimpulkan bahwa hasil analisis menunjukkan 0,646 >
0,344 dan 0,646 > 0,442 artinya hasil analisis lebih besar dari batas
penolakan, karena itu hipotesis alternatif yang diajukan dalam penelitian
ini dapat diterima.
Selanjutnya dapat disimpulkan Berdasarkan hasil analisis dengan
rumus regresi linier sederhana dapat disimpulkan bahwa. Dalam pengujian
hipotesis di gunakan rumus regresi yang dilanjutkan dengan uji keberartian
dan uji linieritas. Dimana pada uji keberartian didapat Fhitung sebesar 24,99
nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5% adalah 4,15. Karena Fhitung (24,99) >F tabel
(4,15), dan pada taraf kesalahan 1% adalah (24,99) >F tabel (1,82), maka
kontribusi Ho ditolak dan Ha diterima, sedangkan uji linieritas mengatakan
bahwa Ho= regresi linier dan Ha= regresi non linier mendapatkan hasil F
hitung sebesar (0,188) < F tabel (2,34).
Dengan demikian hipotesis alternatif (Ha) dalam peneliti an ini
diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Dengan kata lain terdapat pengaruh
54
54
penggunaan metode diskusi kelompok terhadap hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Fiqih Kelas X MAN 2 Lombok Tengah tahun pelajaran
2016/2017”.
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang
diakukan oleh seorang guru disekolah. Didalam diskusi ini proses belajar
mengajar terjadi, di mana interaksi antara dua atau lebih individu yang
terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah,
dapat terjadi juga semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar
saja.64 Sehingga metode diskusi kelompok dapat berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa.
C. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Berdirinya
Keberadaan MAN 2 Lombok Tengah sebenarnya tidak serta merta
didirikan begitu saja, melainkan melalui proses yang cukup panjang.
Adanya MTs Jelantik merupakan cikal bakal lahirnya MAN 2 Lombok
Tengah. Pada tahun 1992/1993 MTs Jelantik meluluskan siswa yang
cukup banyak dan hampir setengah dari jumlah siswa tersebut
melanjutkan ke MAN Lombok Tengah, hanya saja waktu itu keterbatasan
ruang belajar sebagai penyebab sehingga banyak siswa yang tidak
diterima di MAN Lombok Tengah ahirnya pihak sekolah bersama komite
88.
64 Syaiful Bahri Djamarah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 87-
55
55
sepakat untuk membuka kelas jauh yang dititipkan di MTs Jelantik.
Sejalan dengan perkembangan tahun ajaran jumlah siswa MAN Fili al
juga semakin meningkat. Adapun yang pada awal berdiri terdiri dari 1
rombel sejumlah 14 orang siswa yang terdiri dari 8 laki-laki dan 6
perempuan. Selanjutnya pada setiap tahun pelajaran jumlah siswa yang
mendaftar terus bertambah sehingga pada tahun ke 2 jumlah siswa
bertambah menjadi 56 yang terdiri 34 orang laki-laki dan 22 orang
perempuan yang bagi menjadi 2 rombel yaitu kelas X1 dan X2
sedangkan untuk kelas XI hanya 1 rombel dengan jurusan IPS.
Sebagaimana yang terjadi pada setiap tahun jumlah siswa yang terus
bertambah maka oleh kementerian Agama Kabupaten Lombok bersama
stake holder terkait mengusulkan pendirian MAN Jelantik kepada Menteri
Agama. Dalam waktu yang tidak lama maka melalui Surat Keputusan
Menteri Agama tahun 1995 No 515 A tertanggal 25 Nopember 1995
diputuskan / resmi berdirinya MAN 2 Praya dan MAN Praya berubah
menjadi Man 1 Praya.
Pada awal berdirinya MAN 2 Lombok Tengah belum memiliki
gedung sehingga untuk proses pembelajaran meminjam ruang belajar
MTs Negeri Jonggat, dan pada ahir tahun ajaran 1995/1996 berdirilah
gedung MAN 2 Lombok Tengah yang berlokasi disebelah barat gedung
MTS Neg Jonggat dengan 3 ruang belajar. Keberadaan MAN 2 Lombok
Tengah terus berkembang dan tiap tahun berhasil meluluskan siswa yang
56
56
terus bertambah sehingga oleh kementerian Agama dipandang perlu
untuk menambah ruang dan sarana belajar. Berawal dari 3 ruang belajar
berkembang menjadi 8 ruang kemudian bertambah lagi menjadi 13 ruang
belajar dan pada saat ini Man 2 Lombok Tengah memiliki 18 ruang
belajar dan didukung dengan berbagai kebutuhan sarana belajar lainnya. 65
2. Letak Geografis
Madrasah Al iyah Negeri 2 Lombok Tengah berlokasi di Jl. Raya
Praya – Mataram Desa Jelantik Kecamatan Jonggat Kabupaten Lombok
Tengah Provinsi Nusa Tenggara Barat. Posisi Madrasah Al iyah Negeri 2
Lombok Tengah terletak sekitar 2 km ke arah Timur dari Kantor Camat
Jonggat. Sedangkan berdasarkan area sumber siswa MAN 2 Lombok Tengah
di apit oleh 2 Sekolah umum yaitu sebelah barat SMAN 1 Jonggat berjarak
sekitar 2 km dan sebelah Timur SMAN 2 Jonggat yang berjarak sekitar 1 km
yang secara geografis sumber murid adalah seragam. Sementara Desa
Jelantik sendiri sebagai lokasi MAN 2 Lombok Tengah adalah merupakan
desa yang sebagian besar penduduknya adalah petani dan buruh tani
,sehingga ini dapat menggambarkan input Madrasah dan dukungan orang tua
siswa masih rendah terhadappentingnya pendidikan. Hal ini terbukti dengan
rendahnya persentase siswa yang mencapai 40 % melanjutkan ke jenjang
65 Profil MAN 2 Lombok Tengah, Dokumentasi, Sejarah Berdiri MAN 2 Lombok Tengah, Tanggal 3 Mei 2017.
57
57
perguruan tinggi. Lulusan peserta didik memang mengalami peningkatan
baik secara kualitas maupun kuantitas. 66
3. Saranan dan Prasarana
Tabel 4.8 Keadaan Gedung MAN 2 Lombok Tengah67
NO
NAMA RUANG
JUMLAH
KEADAAN
1.
Ruang Kepala Madrasah
1
Baik
2.
Ruang TU
1
Baik
3.
Ruang Guru
1
Baik
4.
Ruang Waka
1
Baik
5.
Ruang Kelas
18
Baik
6.
Ruang Lab.IPA(fis, kimia dan Bio)
1
Baik
7.
Ruang Lab. Bahasa
1
Baik
8.
Ruang Lab. Komputer
1
Baik
66Profil MAN 2 Lombk Tengah, Dokumentasi, Letak Geografis MAN 2 Lombok Tengah, Tanggal 3 Mei 2017
67 Profil MAN 2 Lombok Tengah, Dokumentasi, Keadaan Gedung MAN 2 Lombok Tengah, Tanggal 3 Mei 2017.
58
58
9.
Ruang Multi media
1
Baik
10.
Ruang Perpustakaan
1
Baik
11.
Ruang Alat olah raga
1
Baik
12.
Ruang Alat Drum Band
1
Baik
13.
Ruang Lobi
1
Baik
14.
Musholla
1
Baik
15.
Ruang Osis
2
Baik
16.
Ruang Kantin
1
Baik
17.
Kamar Mandi/WC
14
Baik
18.
Gudang
4
Baik
Jumlah
34
Tabel 4.9
Data Guru MAN 2 Lombok Tengah68
N O
NAMA
JABATAN STAT
US
1.
H.Lalu Hasbullah, M.Ed
Kepala
PNS
68 Profil MAN 2 Lombok Tengah, Dokumentasi, Data Guru MAN 2 Lombok Tengah, Tanggal 3 Mei 2017.
2.
Drs. Murtadi
Waka Humas/Guru Q Hadist
PNS
3.
Rajinah, S.Pd.
Kepala Lab.Bio dan Guru Biologi
PNS
4.
Ir. Hamdi
Kepala Perpus. dan Guru Kimia
PNS
5.
Rahman, S.Pd.
Waka Sarpras /Guru Biologi
PNS
7.
H. Marlin, S.Pd.
Waka Kurikulum dan Guru Bhs Indo.
PNS
8.
H. Adis S.Pd I
Fikih, Nahwu
PNS
10.
Sultana, S.Pd
Guru Bahasa Indonesia
PNS
11.
Sulaeman, SH.
PKn
PNS
12.
M.Mukhtar, S.PdI
Waka Kesiswaandan Guru Bahasa Arab
PNS
13.
Andriyono WahyudiS.Pd
Bahasa Inggris dan Pemb. Drumband
PNS
14.
Damrah, S.PdI
Akidah Akhlak
PNS
15.
Khusnul Khotimah,M.Pd
Guru Fisika
PNS
16.
H. Muhlim, S.Ag. M.Pd
Guru Akidah Akhlak dan Hadits
PNS
17.
Muh. Yazim
Guru Bhs Indonesia
GTT
18.
Idris,SPd I
Guru Ilmu Kalam dan Bahsa Arab
GTT
19.
Mashudin, S.Pd
Guru Penjaskes
GTT
59
20.
Herry Nugroho, SE
Guru Ekonomi dan TIK
GTT
21.
Junaidi, S.Pd.
Guru Geografi
GTT
22.
Bq. Hairly Astuti S.Pd
Guru Matematika
GTT
23.
Leni Novita Sari S.Pd
Kepala Lab.Bahasa dan Guru Bahasa Inggris
GTT
24.
Husen Wibawa S.PdI
Guru Sosiologi, Tik dan Antropologi
GTT
25.
Lalu. Mulya DAntik,S.Pd
Guru Matematika
GTT
26.
Bq. Farida AprianitaS.Psi
Guru BP
GTT
27.
Sri Muji Astuti, S.PdI
Akidah Akhlak dan Hadits
GTT
28.
Arif RahmanHakim,S.Pd
Guru Penjaskes
GTT
29.
Hary Kusnadi, S.Pd
Guru Matematika
GTT
30.
Ninsari, S.Pd
Guru Matematika
GTT
31.
Samsul Rijal Gozali ,S.Pd
Guru Sejarah
GTT
32
M. Jaelani, S.Pd
Guru Bhs Indonesia
GTT
33
Lale Lidatil, S.PdI
Akidah Akhlak
GTT
60
61
61
Tabel 4.10
Data Siswa Tahun Pelajaran 2016/201769
NO
KELAS
JUMLAH SISWA
JML TOTAL
KET
L P
1 X IKG 5 17 20
2 X IBB 15 18 32
3 X IPA1 6 9 14
4 X IPA2 7 12 19
5 X IPS1 16 14 23
6 XIPS2 16 16 25
7 XI IBB 16 16 32
8 XI IPA1 10 14 24
9 XI IPA2 10 11 21
10 XI IPS1 17 16 33
11 XI IPS2 14 18 32
12 XI1BHS1 12 17 29
13 XIIBHS2 15 16 31
14 XII IPA1 6 15 21
15 XII IPA2 7 14 21
16 XII IPS1 10 18 28
17 XII IPS2 11 16 27
18 XII IPS3 14 13 27
Total 204 272 476
69 Profil MAN 2 Lombok Tengah, Dokumentasi, Data Siswa Tahun Pelajaran 2017/2017 MAN 2 Lombok Tengah, Tanggal 3 Mei 2017.
62
62
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data sebagaimana dipaparkan pada bab IV
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Dari hasil analisis yang penulis lakukan dengan teknik korelasi
product momento pada taraf kesalahan 5% adalah 0,646 > 0,344 dan pada taraf
kesalahan 1% adalah 0,646>0,442. Besarnya sumbangan koefisien determinasi
variabel penggunaan metode diskusi kelompok 41,73% terhadap hasil belajar
siswa. Dalam pengujian hipotesis di gunakan rumus regresi yang dilanjutkan
dengan uji keberartian dan uji linieritas. Dimana pada uji keberartian didapat
Fhitung sebesar 24,99 nilai Ftabel pada taraf signifikansi 5% adalah 4,15 dan pada
taraf kesalahan 1% adalah 1,82. Karena Fhitung (24,99) >F tabel untuk taraf
kesalahan 5% maupun 1%, sedangkan uji linieritas mengatakan bahwa Ho=
regresi linier dan Ha= regresi non linier mendapatkan hasil F hitung sebesar
(0,188) < F tabel (2,34), maka kontribusi Ho ditolak dan Ha diterima.
B. Saran
Berdasarkan hasil peneliti an ini, penulis ingin memberikan saran -
saran sebagai berikut:
1. Disarankan kepada siswa agar lebih aktif dan lebih antusias lagi dalam
belajar sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. Dengan bertambah
aktif dan antusiasnya siswa dalam belajar maka hasil belajar yang diperoleh
63
63
pun dapat mencapai di atas kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah
ditetapkan dan prestasi pun dapat meningkat.
2. Disarankan kepada guru agar lebih memberikan perhatian dan arahan dengan
baik di dalam kegiatan diskusi maupun dalam belajar, agar siswa
tersebut selalu aktif di dalam berdiskusi maupun dalam belajar yang
lainnya, supaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Peneliti an ini hanya sebagaian kecil dari faktor-faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih dan masih
banyak terdapat kekurangan. Diharapkan kepada peneliti berikutnya untuk
meneliti variabel-variabel terkait lainnya yang belum masuk dalam peneli tian
ini.
1
DAFTAR PUSTAKA
A Djazulli. Ilmu Fiqih: Penggalian, Perkembangan, dan Penerapan Hukum Islam. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2013.
Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006. Alaiddin
koto. Ilmu Fiqih dan Usul Fiqih. Jakarta: Raja Grafindo, 2014.
Alfira Mulya Astuti. Statistik Penelitian. Mataram: Insan Madani Publishing Mataram, 2016.
Arief furqan, pengantar penelitian pendidikan. Yogyakarta: pustaka
pelajar, 2007.
Armai Arief. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers, 2002.
Basyiruddin Usman. Metodologi Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat
Pers, 2002.
Cholid Narbuko dan Abu Ahmadi. Metode Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2012.
Kementerian Agama Republik Indonesia. Buku Guru Fiqih Madrasah Aliyah
Kelas X. Jakarta: Kementerian Agama, 2014.
Kementerian Agama Republik Indonesia. Buku Siswa Fiqih Madrasah Aliyah Kelas X. Jakarta: Kementerian Agama, 2014.
Mahmud. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2011.
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010.
Ngalim Purwanto. Prinsisp-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010.
Ramayulis. Metodologi Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Kalam
Mulia, 2005.
2
Riduwan, M.B.A. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2003.
S. Margono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
Saipul Zuhri. Ushul Fiqih: Akal Sebagai Sumber Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009.
Sastra Efendi. Usul Fiqih. Jakarta: Kencana, 2008.
Slameto, Belajar dan Faktor yang Mempengaruhi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta 2013.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif
dan R&D. Bandung: Al fabeta, 2016.
Sugiyono. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2012.
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006.
Sutrisno Hadi. Metodologi Research II. Yogyakarta: Andi Offset, 1993.
Suyatno. Dasar-Dasar Ilmu Fiqih dan Ushul Fiqih. Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2011.
Syaiful Bahri Djamarah. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka
Cipta, 2010.
Trianto. Mendesain Model Pembeljaran Inovatif: Progresif Konsep Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Media Group, 2010
Wina Sanjaya. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Jakarta: Kencana, 2008.
Yatim Riyanto. Metodologi Penelitian Pendidikan Suatu Tinjauan Dasar, (Surabaya: SIC, 2001), h. 11.
Zainal Arifin. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung:
Rosdakarya, 2012.
Zakiah Daradjat. Metodik Khusus Pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 2011.
3
Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu dan tempat peneli tian ini dilaksanakan di MAN 2 Lombok
Tengah. Adapun jadwal kegiatan peneliti an tersebut dapat dil ihat pada tabel
dibawah. Sesuai dengan judul Pengaruh Penggunaan Metode Diskusi
Kelompok Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Fiqih Siswa Kelas X
MAN 2 Lombok Tengah Desa Jelantik Kabupaten Lombok Tengah
Tahun Pelajaran 2016/2017.
Jadwal Penelitian
NN
o
Kegiatan
Bulan ke-
11
22
3 3 44 55
66
77
88
99
Des
Jan
Feb Mar Apr
Mei
Jun
Jul
Agt
11. Menyusun
Proposal
22. Seminar
proposal
33. Pengambilan
data
44. Penyusunan
laporan
(skripsi)
55. Ujian/munaq
osah
66. Wisuda
4
Mahasiswa
HENI WIDIAWATI
151131001
5
Lampiran 1
ANGKET
PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOK TERHADAP
HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQIH SISWA KELAS X MAN 2
LOMBOK TENGAH DESA JELANTIK KABUPATEN LOMBOK TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
I. Identitas Responden
1. Nama siswa :
2. Kelas :
3. Mata pelajaran : FIQIH
II. Petunjuk Pengisian
1. Isilah identitas anda dengan lengkap
2. Berilah tanda (X) pada jawaban yang dianggap sesuai dengan situasi saat
pembelajaran berlangsung dengan memilih satu dari 5 (lima) jawaban yang
telah disediakan
III. Pertanyaan-pertanyaan
1. Apakah guru anda menentukan topik diskusi sebelum diskusi kelompok
dilaksanakan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak Pernah
2. Apakah guru anda mengemukakan inti masalah yang berkaitan dengan topik
diskusi?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak Pernah
6
3. Apakah anda mencari sumber atau referensi lain untuk membantu anda ketika
diskusi?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak pernah
4. Ketika diskusi berlangsung apakah anda mengajukan pertanyaan terkait
materi yang dibahas?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak Pernah
5. Apakah anda menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman anda?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak Pernah
6. Apakah anda sebagai peserta diskusi mencatat materi yang dibahas pada saat
diskusi?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak Pernah
7. Apakah anda membantu teman anda menjawab pertanyaan yang diajukan
pada saat diskusi?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak pernah
8. Apakah anda memahami materi dengan baik ketika diskusi?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak Pernah
9. Apakah anda sebagai peserta diskusi memperhatikan dengan cermat
menyampaian meteri ketika diskusi?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak Pernah
10. Apakah anda mengomentari pendapat yang disampaikan oleh teman anda?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak Pernah
7
11. Apakah anda mengemukakan pendapat anda ketika diskusi?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak pernah
12. Apakah guru anda mengontrol pembicaraan yang serentak ketika diskusi
berlangsung?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak Pernah
13. Apakah guru anda memberikan waktu berpikir ketika diskusi berlangsung?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak Pernah
14. Apakah guru anda memberikan dukungan kepada anda ketika menjawab
pertanyaan saat diskusi?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak Pernah
15. Apakah guru anda memancing saudara dengan mengajukan pertanyaan
terlebih dahulu?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak pernah
16. Apakah guru anda memberikan contoh dalam memperjelas pertanyaan?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak Pernah
17. Apakah anda membuat rangkuman hasil diskusi ketika diskusi sudah selesai ?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e.Tidak Pernah
18. Apakah guru anda membacakan kembali hasil diskusi untuk diadakan koreksi
sepenuhnya?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e.Tidak Pernah
8
19. Apakah guru anda membuat penilaian terhadap pelaksanaan diskusi?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e.Tidak Pernah
20. Apakah anda menyimpulkan materi yang dibahas ketika diskusi telah selesai?
a. Selalu b. Sering c. Kadang-kadang d. Hampir tidak pernah
e. Tidak Pernah
lampiran 2 Hasil Angket Metode Diskusi Kelompok
No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Total 1 Alma Yuliandini 5 5 5 3 3 1 3 3 3 3 3 3 1 5 1 5 1 5 5 2 65
2 Andrian Setya Lucmana
5
5
4
4
5
4
5
4
4
5
5
4
5
4
4
5
5
5
4
5
91
3 Baiq Zurriyatan Thoyibah
5
5
4
4
3
4
4
4
4
3
3
5
3
3
3
5
3
5
5
3
78
4 Budiati 4 3 3 1 5 3 3 3 5 5 4 3 5 5 1 5 3 1 3 3 68 5 Hidzul Islamy 5 5 3 4 3 3 3 3 5 3 3 5 5 5 5 5 3 1 5 4 78 6 Irma Yunita 5 4 3 4 3 5 4 3 5 4 4 3 5 4 3 3 3 3 4 3 75 7 Lalu Hadi Prwiranto 5 5 5 5 5 5 3 5 5 3 3 3 5 5 4 5 5 3 5 5 89 8 Novia Wida Winata 5 3 1 3 3 5 3 5 3 4 5 4 3 1 2 3 4 1 4 5 67 9 Oktavia Wulandari 5 3 4 5 3 3 4 5 3 4 5 3 3 5 3 5 1 3 1 1 69 10 Sariani 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 3 5 3 5 5 3 90 11 Shela Hadri Dhuha 5 5 4 3 4 3 4 3 5 3 4 5 5 5 5 5 3 3 5 5 84 12 Suratul Aini 5 4 3 3 1 5 4 5 4 3 1 4 5 4 4 5 3 3 3 3 72 13 Syahrul Azmi 5 5 5 5 5 3 1 4 3 3 4 1 5 5 3 5 3 4 4 3 76 14 Yati Apriati 5 5 5 5 4 5 3 4 3 4 4 5 3 3 3 5 5 3 3 3 80 15 Yulistian Hidayati 5 5 4 5 4 3 3 3 4 3 3 5 5 4 4 4 3 4 5 3 79 16 Dina Mariana 5 5 4 3 3 3 4 5 3 3 3 5 5 5 4 4 3 3 5 4 79 17 Elandayani 5 4 3 4 3 3 4 3 5 4 3 3 5 3 3 4 3 3 5 4 74 18 Istilam 4 4 3 3 3 5 1 4 4 3 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 64 19 M. Hendri Diarta 3 5 5 4 5 3 3 5 4 3 3 5 5 3 3 5 2 5 5 2 78 20 M. Didik Hartadi 4 3 5 3 5 3 5 3 4 3 3 5 5 3 3 5 5 3 3 3 76 21 M. Husni Muzakkir 4 3 3 3 5 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 4 2 64 22 Murtini 5 4 4 3 4 3 4 5 3 3 1 5 5 5 3 4 3 3 5 3 75 23 Nuraini 4 4 5 4 5 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 73 24 Nurhayati 5 5 4 4 3 3 4 4 5 3 4 5 4 5 4 5 3 5 4 2 81
9
25 Pebriani Suzanti 4 4 5 4 3 4 3 3 4 3 3 3 5 4 5 3 4 3 5 4 76
26 Rizqykha Baetal Sholehah
5
5
3
4
3
3
4
3
3
3
3
5
1
1
3
4
3
3
4
3
66
27 Sumarniati 5 5 3 3 5 3 4 5 3 3 3 5 5 5 3 4 3 3 5 3 78 28 Tata Eka Aprilia 5 5 3 4 5 4 3 3 3 3 4 5 1 3 1 5 5 3 5 5 75 29 Taufik Sakban 5 5 3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 3 3 3 5 4 5 3 3 71 30 Uswatun Hasanah 5 5 4 3 4 3 3 5 5 3 3 5 5 5 3 3 5 3 5 3 80 31 Wahidaturrahmah 5 3 3 2 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 3 2 3 3 3 3 76 32 Zinnuraini 5 4 3 3 3 3 3 3 5 2 3 4 4 5 4 4 3 4 5 3 73 33 Zuhairatun Nisak 5 5 4 3 3 5 3 5 5 3 3 3 5 5 3 5 5 5 5 4 84
10
11
11
Lampiran 3
Soal Tes Mata Pelajaran Fiqih
I. Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang benar diantara pilihan a, b, c, d,
dan e!
1. Kata milkiyah (كة ل )berasal dari kata ك لك-ل لك-
a. Sesuatau yang bisa dimiliki
b. Sesuatu kepemilikian yang sah
c. Sesuatu kekuasaan
d. Orang yang memiiki wewenang
e. Sesuatu yang berada dalam kekuasaannya
yang artinya….
2. Islam sangat mendorong seseorang untuk mendapatkan kepemilik an asal
memperolehnya dengan cara-cara yang sah dan mempertahankan
kepemilik an dari segala bentuk kejahatan hukumnya adalah….
a. Wajib
b. mubah
c. Sunah
d. Makruh
e. Jaiz
3. Para nelayan boleh mengambil ikan dilaut, hal ini karena ikan dilaut
dikategorikan sebagai….
a. Diwariskan kepada nelayan
b. Harta tersebut bersifat umum
c. Adanya ijin melaut
d. Harta tersebut termasuk pembiakan para nelayan
e. Harta temuan
4. Dalam perkembangannya pelaksanaan akad bermacam-macam. Jika orang
yang melakukan akad adalah bisu, maka ia boleh melakukan akad lewat….
a. Tulisan
12
12
b. Tanpa akad
c. Lisan
d. Utusan
e. Kepercayaan
5. Fitri telah membeli handphone dari Plaza Simpang Lima, maka
kepemilik an tersebut adalah sah karena….
a. Adanya akad jual beli
b. Barang yang boleh diperjualbelikan
c. Termasuk barang yang umum
d. Adanya keinginan memiliki
e. Adanya kerelaan dari keduanya
6. Pak Amat telah membeli mobil dan menggunakannya untuk bekerja.
Kepemilik an tersebut adalah….
a. Kepemilik an materi
b. Kepemilik an manfaat
c. Kepemilik an penuh
d. Kepemilikan kolektif
e. Kepemilik an sementara
7. Dibawah ini yang bukan syarat barang yang diakadkan adalah….
a. Suci
b. Dapat dimanfaatkan
c. Milik orang yang melakukan akad
d. Barangnya tidak ada ditangan
e. Mampu menyerahkannya
8. Ayat dibawah ini adalah menjadi dalil atas hukum….
(QS. Al-Maidah:1) a. Jual beli
13
13
b. Kepemilkan
c. Ihya’ul mawat
d. Akad
e. Ijab qabul
9. Dibawah ini yang bukan syarat ijab qabul adalah….
a. Dilakukan dalam satu majelis
b. Ucapannya bersambung
c. Terjadi pemindahan hak dan tanggungjawab
d. Transaksi tidak diselingi dengan aktivitas yang lain
e. Barang yang dikadkan bermanfaat
10. Membuka lahan baru yang belum ada pemilik nya sering disebut
dengan….
a. Ihrazul mubahat
b. Khalafiyah
c. Ihya’ul mawat
d. Kepemilik an
e. Transmigrasi
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan jelas!
1) Sebutkan sebab-sebab kepemilik an menurut syariat Islam!
2) Sebutkan syarat-syarat benda yang menjadi objek akad!
3) Sebutkan rukun dan syarat akad!
4) Sebutkan macam-macam akad dan berikan contohnya!
5) Jelaskan hikmah kepemilik an!
14
14
Lampiran 4
I. Pilihan Ganda
KUNCI JAWABAN
1. E 2. A 3. B 10. C
4. A 5. B 6. B
7. B 8. D 9. E
II. Isian
1. Sebutkan sebab-sebab kepemilik an menurut syariat Islam!
- Barang atau harta itu belum ada pemilik nya secara sah (ihrazul mubahat)
- Barang atau harta itu dimiliki karena melalui akad (bil uqud)
- Barang atau harta iu dimiliki karena warisan (bil khalafiyah)
- Harta atau barang yang didapat dari perkembangbiakan (minal mamluk)
2. Sebutkan syarat-syarat benda yang menjadi objek akad!
- Bersih, dapat dimanfaatkan, milik orang yang melakukan akad, dan barang
itu diketahui keberadaannya.
3. Sebutkan rukun dan syarat akad! Rukun akad
- Dua orang atau lebih yang melakukan akad (transaksi) disebut aqidain
- Sighat (ijab qabul)
- Ma’qud ‘alaih (sesuatu yang diakadkan) Syarat akad
15
15
- Syarat orang yang bertransaksi: berakal, balig, mumayiz, dan orang yang
dibenarkan secara hukum untuk melakukan akad
- Syarat barang yang diakadkan: Bersih, dapat dimanfaatkan, milik orang
yang melakukan akad, dan barang itu diketahui keberadaannya.
- Syarat sighat: dilakukan dalam satu majelis, ijab dan qabul harus ucapan
yang bersambung, ijab dan qabul merupakan hak dan tanggungjawab.
4. Sebutkan macam-macam akad dan berikan contohnya!
- Akad lisan, contohnya “saya membeli baju ini seharga Rp.50.000, saya
menjual baju ini dengan harga demikian.
- Akad tulisan, contohnya “Ahmad membuat perjanjian melalui akta
notaris”
- Akad perantara utusan (wakil), contohnya “Ahmad memberi utusan kepada
Amir untuk melakukan suatu perjanjian atas nama Ahmad”.
- Akad isyarat, contohnya “Ahmad membeli sepatu di took dengan bahasa
tubuh, karena Ahmad bisu”.
- Akad ta’ati (saling memberikan), contohnya “Ahmad membeli obat di
apotek, harga dan pembayaran dihiung pembeli tanpa tawar menawar”.
5. Jelaskan hikmah kepemilik an!
- Terciptanya rasa aman dan tenteram dalam kehidupan bermasyarakat
- Terlindungnya hak-hak individu secara baik
- Menumbuhkan sikap kepedulian terhadap fasilitas-fasilitas umum
- Timbulnya rassa kepedulian sosial yang semakin tinggi.
16
16
Lampiran 5
Kegiatan Penelitian
17
17
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : MAN 2 Lombok Tengah
Mata pelajaran : Fiqih
Kelas/semester : X/II
Materi pokok : Kepemilik an Yang Sah (Milkiyah)
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
A. Kompetensi Inti (KI)
KI-1 Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang
dianutnya
KI-2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman,
guru, dan tetangganya
KI-3 Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara
mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhlukciptaan Tuhan dan kegiatannya,dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan
perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
1.1 Meyakini kebenaran syariat Islam tentang kepemilik an
2.1 Memiliki rasa tanggungjawab melalui materi kepemilik an
3.1 Memahami aturan Islam tentang kepemilik an
18
18
4.1 Memperagakan aturan Islam tentang kepemilikan dan akad
C. Indikator
1. Menjelaskan aturan Islam tentang kepemilik an
2. Menjelaskan sebab-sebab kepemilik an
3. Menyebutkan macam-macam kepemilik an
4. Menjelaskan ketentuan akad
D. Tujuan pembelajaran
Setelah mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan peserta didik mampu:
1. Menjelaskan aturan Islam tentang kepemilik an dengan benar
2. Menjelaskan sebab-sebab kepemilik an dengan benar
3. Menyebutkan macam-macam kepemiikan dengan benar
4. Menjelaskan ketentuan akad dengan benar
5. Memperagakan akad dengan baik dan benar
E. Materi pembelajaran
- Kepemilik an yang sah (Milkiyah)
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : saintifik
2. Metode : diskusi
G. Media, Alat, dan Sumber
1. Media :-
2. Alat : kertas, pen, pidol
3. Sumber: buku paket Fiqih
H. Kegiatan pembelajaran
No deskripsi kegiatan guru dan siswa Alokasi waktu
1 Pendahuluan
a. Guru memulai pembelajaran dengan memberi
salam kemudian meminta perwakilan peserta
didik untuk memimpin doa.
b. Guru mengecek kehadiran peserta didik kemudian
meminta peserta didik untuk menyiapkan
kelengkapan untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.
c. Guru mengkondisikan peserta didik dalam
kelompok.
d. Guru menyampikan tujuan pembelajaran, alur
pembelajaran yang akan dilalui dan teknik
penilaian yang akan diterapkan.
10 Menit
2 Kegiatan inti a Pelaksanaan diskusi kelompok
1. Guru menentukan topik yang di diskusikn.
2. Guru Memberikan penjelasan tentang proses
diskusi.
19
a. Pelaksanaan diskusi kelompok
1. Guru mengontrol proses diskusi kelompok.
2. Siswa mengikuti proses diskusi kelompok .
b. Tindak lanjut
1. Guru meminta peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
masing-masing.
2. Peserta didik yang lain memperhatikan dan
memberikan pertanyaan, masukan, dan saran
terhadap presentasi yang diberikan oleh
temannya.
3. Guru mengarahkan peserta didik untuk
menyimpulkan hasil diskusi dari masing-
masing kelompok.
4. Guru mengevaluasi peserta didik dengan cara
memberikan tes maupun non tes kepada
peserta didik.
5. Guru dan peserta didik menyimpulkan hasil
diskusi kelompok.
70 Menit
3
Penutup
20
21
21
a. Guru mengarahkan peserta didik untuk
menyimpulkan hasil pembelajaran yang sudah
dilakukan.
b. Guru menyampaikan materi pembelajaran pada
pertemuan selanjutnya dan memotivasi peserta
didik untuk tetap semangat untuk mengikuti
kegiatan-kegiatan pembelajaran pada pertemuan-
pertemuan selanjutnya.
c. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan
meminta salah satu peserta didik memimpin doa
dan memberi salam.
10 Menit
I. Penilaian
1) Jenis/teknik penilaian Jenis : Tes Bentuk : Pilihan ganda dan esay Rubrik penilaian :
1) Pilihan ganda 1 poin/soal
2) Esay
No.
Soal
Skor
1 20
2 10
3 25
22
22
4 20
5 15
Pedoman pen-skoran:
Nilai= 100
NA= 100
Jelantik, 2017
Mengetahui,
Kepala sekolah, Guru mata pelajaran,
(H. Lalu Hasbullah, M. Ed) (H. Adis, S. Pd. I) NIP. 197012311997031013 NIP. 197603121999031001
23