i
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN
TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PRE HOSPITAL KELUARGA
DALAM PENANGANAN LUKA BAKAR DI DESA SIDODADI
KECAMATAN PURING
Skripsi
Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh:
Sri Haryani Savitri
NIM: A11300948
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya ajukan tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu
Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, Mei 2017
Sri Haryani Savitri
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Yang Bertanda Tangan Dibawah Ini Menyatakan Bahwa
Skripsi Yang Berjudul:
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN
TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PRE HOSPITAL KELUARGA
DALAM PENANGANAN LUKA BAKAR DI DESA SIDODADI
KECAMATAN PURING
Disusun Oleh:
Sri Haryani Savitri
NIM: A11300948
Telah disetujui dan dinyatakan
telah memenuhi persyaratan untuk diujikan.
Pembimbing I Pembimbing II
(Isma Yuniar, M.Kep) (Wuri Utami, M.Kep)
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
(Isma Yuniar, M.Kep)
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi Dengan Judul
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN
TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PRE HOSPITAL KELUARGA
DALAM PENANGANAN LUKA BAKAR DI DESA SIDODADI
KECAMATAN PURING
Disusun Oleh:
Sri Haryani Savitri
NIM: A11300948
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 19 Mei 2017
Susunan Dewan Penguji:
1. Marsito, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom (Penguji I) ....................................
2. Isma Yuniar, M.Kep (Penguji II) ....................................
3. Wuri Utami, M.Kep (Penguji III) ....................................
Mengetahui,
Ketua Program Studi S1 Keperawatan
(Isma Yuniar, M.Kep)
v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai civitas akademik STIKes Muhammadiyah Gombong, saya yang bertanda
tangan dibawah ini:
Nama : Sri Haryani Savitri
NIM : A11300948
Program Studi : S1 Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi
Dengan penge mbangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
STIKes Muhammadiyah Gombong Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-
Execlusive Royalty-Free Right) atas skripsi saya yang berjudul:
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN
TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PRE HOSPITAL KELUARGA
DALAM PENANGANAN LUKA BAKAR DI DESA SIDODADI
KECAMATAN PURING
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini STIKes Muhammadiyah Gombong berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data, merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/ pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyataan ini saya
buat dengan sebenarnya.
Dibuat di: Gombong, Kebumen
Pada Tanggal : 19 Mei 2017
Yang Menyatakan
(Sri Haryani Savitri)
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang pertolongan
pertama pre hospital keluarga dalam penanganan luka bakar di Desa Sidodadi
Kecamatan Puring”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam
menyelesaikan skripsiini.
Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Herniyatun, S. Kp., M.Kep Sp Mat, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah
Gombong.
2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Gombong dan selaku pembimbing I yang telah berkenan
memberikan bimbingan dan pengarahan.
3. Wuri Utami, M.Kep, selaku pembimbing II yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan pengarahan.
4. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis ucapkan
terimakasih atas bantuan dan dukungannya.
Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan
mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada
gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata
semoga skripsiini bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Gombong, Mei 2017
Penulis
vii
PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, Mei 2017
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN
TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PRE HOSPITAL KELUARGA
DALAM PENANGANAN LUKA BAKAR DI DESA SIDODADI
KECAMATAN PURING
Sri Haryani Savitri1)
Isma Yuniar, M.Kep2)
Wuri Utami, M.Kep3)
ABSTRAK
Latar Belakang : Peran masyarakat sangat penting dalam berbagai kasus darurat
yang terjadi. Ini dikarenakan peran dan pengetahuan masyarakat merupakan
faktor utama yang bisa menentukan keselamatan seseorang. Pendidikan kesehatan
merupakan suatu usaha untuk mempermudah dan dan dapat memberikan dampak
perubahan perilaku masyarakat khususnya keluarga. Selanjutnya mereka
iharapkan bisa melakukan anjuran yang ada hubungannya dengan pendidikan
kesehatan misalnya penanganan luka bakar. Studi pendahuluan pada 10 ibu rumah
tanga yang mengalami luka bakar, 8 diantaranya mengoleskan pasta gigi sebagai
penaganan pre hospital
Tujuan : Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan
tentang pertolongan pertama pre hospital keluarga dalam penanganan luka bakar
di Desa Sidodadi Kecamatan Puring.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperiment dengan
pendekatan one group pre-test-post-test. Sampel sejumlah 67 keluarga yang
diambil secara purposive sampling. Data dianalisa dengan 2 cara yaitu aalisa
deskriptif dan komparatif Uji Wilxocon.
Hasil : Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa sebelum dilakukan pendidikan
kesehatan, sebagian besar responden dengan pengetahuan tentang pertolongan
pertama pre hospital keluarga dalam penanganan luka bakar kategori cukup
(50.7%). Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, sebagian besar responden
dengan pengetahuan tentang pertolongan pertama pre hospital keluarga dalam
penanganan luka bakar kategori baik (62.7%).
Kesimpulan : Ada pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang
pertolongan pertama pre hospital keluarga dalam penanganan luka bakar di Desa
Sidodadi Kecamatan Puring (p value: 0,000) dengan peningkatan skor
pengetahuan sebesar 2.50 setelah intervensi.
Kata Kunci : pendidikan kesehatan, pengetahuan, pre hospital keluarga, luka
bakar
1. Mahasiswa STIKES Muhammadiyah Gombong
2. Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3. Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
viii
S1 PROGRAM OF NURSING DEPT
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Mini thesis, May 2017
THE INFLUENCE OF HEALTH EDUCATION ON THE KNOWLEDGE
OF PRE-HOSPITAL FIRST AID OF THE FAMILY IN HEALING THE BURNS
WOUND AT SIDODADI, PURING
Sri Haryani Savitri 1)
Isma Yuniar, M.Kep2)
Wuri Utami, M.Kep3)
ABSTRACT
Background: The society play a very important role in some emerency cases.
Their role and knowledge are the main factors that may determine one’s safety.
Health education is an effort to make information comperehensible that can
impact the behavior of he community, especially the family. Hopefully, then then
can give suggestion about health education, such as burn care. Based on the the
previous study, 8 out of 10 housewives experiencin burns used toothpaste as their
pre-hospital first aid.
Objective: To determine the influence of health education on the knowledge of
family’s prehospital first aid in healin the burn at Sidodadi, Puring.
Metod: This study uses quasi experiment method with one grup pre-test-post-test
appoarch. The sample of 67 families taken by purposive sampling. The data wew
analyzed by using descriptive analysis and by using Wilxocon test comparative
analysis.
Result: This study resilted in findings that before the health education, most of
the respondents have enough knowledge category (50,7%). After having health
education, most of the respodents have good knowledge category (62,7%).
Conclusion: There is influence of health education on the kowledge of pre-
hospital first aid of the family in healing burns at Sidodadi, Puring
Keyword : Health education,knowledge level, prehospital first aid, burns
1. Title
2. Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
3. Lecturer of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
ix
PERSEMBAHAN
Bismillahirohmaanirrihim... Dengan segala puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas izin dan karuniaNya maka skripsi ini dapat dibuat dan selesai pada waktunya. Puji syukur yang tak terhingga pada Allah penguasa alam yang meridhoi dan mengabulkan segala doa. Bapak (Sarono) dan ibuku tercinta (Almh. Sumirah) yang telah memberikan dukungan moril maupun materi serta doa yang tiada henti untuk kesuksesan saya, karena tiada kata seindah lantunan doa dan tiada doa yang paling khusuk selain doa yang terucap dari orang tua. Terimakasih Bu Isma Yuniar M.Kep selaku pembimbing I dan Bu Wuri Utami M.Kep selaku pembimbing II yang sudah meluangkan waktu, berbagai ilmu untuk penelitian dan tugas akhir mahasiswanya, semoga ilmunya kekal dan bisa bermanfaat.. Adik perempuanku satu-satunya Diyah Kumalasari yang selalu memberikan harapan, motivasi dan selalu membuatku selalu merasa beruntung menjadi seorang kakak. Untuk Bangkit Agung Prakosa yang sudah menemani aku berjuang, terimakasih tak pernah bosan mendengarkan keluhanku dan memberi dukungan selama ini. Teman-teman S1 Keperawatan angkatan 2013/2014 yang selama 4 tahun ini bersama-sama dan berjuang bersama semoga sampai menua nanti tali silahturahmi kita selalu terjaga (amin). Kampus dan Almamaterku tercinta Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong tempat mencari ilmu, pengalaman, serta kekeluargaan yang luar biasa..
x
MOTTO
“Sebaik-baiknya manusia ialah dia yang bisa bermanfaat untuk orang lain dan Rasulullah bersabda: “Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang
mengamalkannya, maka walaupun yang meyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.” (HR. Al-
Bukhari)”
“Harta yang tak pernah habis adalah ilmu pengetahuan dan ilmu yang tak ternilai adalah pendidikan”
“Tidak ada kesuksesan yang bisa dicapai seperti membalikkan telapak tangan, tidak ada keberhasilan tanpa kerja keras, keuletan, kegigihan, dan kedislipinan”
(Cairul Tanjung)
“Man jadda wa jadda “siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil”
“If you a thousand times, stand up millions of times because you do not know how close you are success “jika kamu jatuh ribuan kali,
berdirilah jutaan kali karena kamu tidak tahu seberapa dekat kamu dekat kamu dengan kesuksesan”
“Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya
menang!!!”
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... ix
MOTTO............................................................................................................ x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian ...................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 7
A. Tinjauan Teori ............................................................................ 7
1. Pengetahuan .......................................................................... 7
2. Pendidikan Kesehatan ............................................................ 10
3. Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan
dan Perilaku Seseorang .......................................................... 12
4. Luka bakar ............................................................................. 12
5. Keluarga ................................................................................ 18
xii
6. Pre Hospital .......................................................................... 20
7. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) ...................... 21
B. Kerangka Teori ........................................................................... 22
C. Kerangka Konsep......................................................................... 23
D. Hipotesis ...................................................................................... 24
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 25
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ................................................. 25
B. Populasi dan Sampel ................................................................... 25
C. Variabel Penelitian ....................................................................... 26
D. Definisi Operasional .................................................................... 27
E. Instrumen Penelitian .................................................................... 27
F. Uji Validitas dan Uji Reabilitas .................................................. 28
G. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 30
H. Pengolahan dan Analisis Data ..................................................... 31
I. Etika Penelitian ............................................................................ 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 35
A. Hasil Penelitian .......................................................................... 25
B. Pembahasan ................................................................................ 36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 44
A. Kesimpulan ............................................................................... 45
B. Saran ........................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................................... 22
Gambar 2.2 Kerangka Konsep ....................................................................... . 23
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................. 27
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pengetahuan Tentang Pertolongan Pertama Pre
Hospital Keluarga Dalam Penanganan Luka Bakar .................. 28
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pre Test Pengetahuan Tentang Pertolongan
Pertama Pre Hospital Keluarga Dalam Penanganan Luka Bakar
di Desa Sidodadi Kecamatan Puring ......................................... 35
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Post Test Pengetahuan Tentang Pertolongan
Pertama Pre Hospital Keluarga Dalam Penanganan Luka
Bakar di Desa Sidodadi Kecamatan Puring ............................... 35
Tabel 4.3 Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Tentang
Pertolongan Pertama Pre Hospital Keluarga Dalam
Penanganan Luka Bakar di Desa Sidodadi Kecamatan Puring . 36
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Lembar Permohonan Menjadi Responden
Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
Lampiran 3. Kuesioner Penelitian
Lampiran 4. Satuan Acara Penyuluhan
Lampiran 5. Surat Ijin Studi Pendahuluan
Lampiran 6. Surat Ijin Penelitian dari BAPEDA
Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian dari Kesbangpol
Lampiran 8. Surat Keterangan Lolos Etik Legal
Lampiran 9. Surat Undangan Penyuluhan Kesehatan
Lampiran 10. Surat Pernyataan Penelitian
Lampiran 11. Lembar Daftar Hadir Penyuluhan
Lampiran 12. Lembar Konsultasi Pembimbing
Lampiran 13. Lembar Observasi
Lampiran 14. Hasil Uji Statistik
Lampiran 15. Tabulasi Penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Luka bakar merupakan bentuk trauma yang terjadi sebagai akibat
dariaktifitas manusia dalam rumah tangga, industri, trafic accident,
maupunbencana alam. Luka bakar ialah luka yang terjadi akibat sentuhan
permukaantubuh dengan benda-benda yang menghasilkan panas (api, air
panas, listrik)atau zat-zat yang bersifat membakar (asam kuat, basa kuat)(K.
Paula, 2009). Berdasarkan catatan WHO luka bakar menyebabkan 195.000
kematian/tahun di seluruh dunia terutama di negara miskin dan berkembang.
Penelitian di Belanda menunjukkan 70% kejadian luka bakar terjadi di
lingkungan rumah tangga.
Luka bakar yang tidak menyebabkan kematian pun ternyata
menimbulkan kecacatan pada penderitanya. Wanita di ASEAN memiliki
tingkat terkena luka bakar lebih tinggi dari wilayah lainnya, dimana 27%
diantarana menyebabkan kematian di seluruh dunia, dan hampir 70% nya
merupakan penyebab kematian di Asia Tenggara (Kristanto, 2015). Di
Indonesia, angka kejadian luka bakar pada tahun 2013 adalah sebesar 0.7%
dan telah mengalami penurunan sebesar 1.5% dibandingkan kejadian pada
tahun 2008 (2.2%). Provinsi dengan prevalensi tertinggi adalah Papua (2.0%)
dan Bangka Belitung (1.4%) (Depkes, 2013).
Anak-anak dan lansia cukup tinggi mengalami luka bakar di Indonesia
dikarenakan ketidakberdayaan anak-anak dan lansia untuk menghindari
terjadinya kebakaran maka, usia anak-anak dan lansia merupakan korban
angka kematian tertinggi akibat luka bakar yang terjadi di Indonesia
(Nugroho, 2012).
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) merupakan usaha-usaha
untuk menangani korban segera mungkin ditempat kejadian sebelum tenaga
medis mengambil alih penanganan, macam-macam tindakan yang dilakukan
dalam pertolongan pertama, seperti memindahkan korban ke tempat yang
1
2
aman dan lapang untuk bisa memberikan pertolongan lebih lanjut kepada
korban sewaktu mengalami kecelakaan (Oktia, 2008).
Luka bakar dapat terjadi di mana saja, termasuk di rumah, apabila luka
bakar itu terjadi bisa segera dilakukan tindakan pertolongan pertama pada luka
bakar yaitu dengan mendinginkan kulit terbakar dengan air mengalir selama
kurang lebih 20 menit (Yusuf, 2011).Luka bakar adalah luka yang sering
terjadi pada kehidupan sehari-hari, baik luka bakar kecil ataupun besar.
Kehidupan sehari-hari yang sering berurusan dengan api membuat luka bakar
tidak menjadi hal yang asing karena itulah, pengetahuan tentang pertolongan
pertama pada luka bakar yang tepatdiperlukan oleh orang awam (Agfian,
2011).
Pada dasarnya dalam berbagai kasus darurat yang terjadi misalnya pada
luka bakar, peran masyarakat sangatlah penting karena peran dan pengetahuan
masyarakat merupakan faktor utama yang bisa menentukan keselamatan
seseorang. Hal ini karena masyarakat adalah kelompok pertama yang akan
berhadapan langsung dengan penderita luka bakar yang membutuhkan
bantuan sebelum korban mendapatkan bantuan dari pihak yang berkompeten,
dalam hal ini petugas medis (Anneahira, 2012).
Salah satu upaya agar informasi dapat dipahami dan dapat memberikan
dampak perubahan perilaku masyarakat khususnya keluarga adalah dengan
menggunakan pendidikan kesehatan sebagai salah satu metode tersampainya
informasi. Hal ini dikarenakan pendidikan kesehatan merupakan salah satu
cara pendekatan pada keluarga yang baik dan efektif dalam rangka
memberikan atau menyampaikan pesan atau informasi kesehatan dengan
tujuan mengubah perilaku dengan meningkatkan pengetahuan serta
keterampilan keluarga. Sehingga masyarakat tidak hanya sadar, tahu, dan
mengerti tetapi juga bisa melakukan suatu anjuran yang ada hubungan dengan
kesehatan yaitu tentang penanganan luka bakar (Dina, 2013)
Dalam interaksi antara keluarga dan status kesehatan anggota
keluarga,keluarga merupakan kunci utama bagi kesehatan serta perilaku sehat
sakit (Setiadi, 2008). Oleh karena itu, keluarga berperan dalam mengambil
3
keputusan dan terapeutik pada setiap tahap sehat-sakit anggota keluarga.
Fungsi utama keluarga dalam hal ini adalah pemeliharaan kesehatan keluarga
dan saling memelihara.Penanganan gawat darurat fase pre hospital terlibat
pula unsur-unsur masyarakat non tenaga kesehatan termasuk keluarga sebelum
mendapatkan penanganan di Rumah Sakit (Herkutanto, 2007).Penanganan
luka bakar oleh keluarga adalah untuk memberikan pertolongan pertama di
tempat kejadian dengan tepat dan cepat sebelum tenaga medis datang atau
sebelum korban dibawa ke Rumah Sakit agar kejadian yang lebih buruk dapat
dihindari (Suriati, 2011).Pertolongan pertama adalah penanganan yang
diberikan saat kejadian atau bencana terjadi di tempat kejadian, sedangkan
tujuan dari pertolongan pertama adalah menyelamatkan kehidupan, mencegah
kesakitan makin parah, dan meningkatkan pemulihan (K. Paula, 2009).
Orang tua dan anak-anak kecil merupakan populasi yang beresiko
tinggi untuk mengalami luka bakar. Kaum remaja laki-laki dan pria dalam usia
kerja juga lebih sering mengalami luka bakar dari pada yang diperkirakan
lewat prosentasenya dalam total populasi. Sebagian besar luka bakar terjadi di
rumah. Memasak, memanaskan serta menggunakan alat-alat listrik merupakan
pekerjaan yang lazimnya serig terjadi.Kecelakaan industry juga banyak
menyebabkan kejadian luka bakar (Brunner&Suddarth, 2011).
Perlu adanya penanganan atau pertolongan pertama pada luka bakar
yang benar. Berdasarkan hasil penelitian Lucia (2012) di RSUP. Dr.Sardjito
selama tahun 2012 terdapat 49 pasien luka bakar dengan angka kematian 34%,
rata-rata setiap bulannya terdapat 4-5 pasien baru dengan luka bakar derajat II
– III dan luas antara 20 – 90 % yang dirawat di unit Luka Bakar membutuhkan
lama dirawat/length of stay (LOS) untuk penyembuhan lukanya rata-rata 1
bulan, untuk kasus-kasus tertentu bisa sampai sekitar 6 bulan sampai 1 tahun
Menurut data American Burn Association (2015), di Amerika Serikat
terdapat 486.000 kasus luka bakar yang mendapatkan penanganan medis,
40.000diantaranya harus dirawat di rumah sakit dan 446.000 dilakukan
perawatan di rumah. Angka kejadian luka bakar di Indonesia cukup tinggi
4
namun rata-rata hanya 250 jiwa per tahun yang menerima perawatan di rumah
sakit dan selebihnya mendapatkan perawatan di rumah.
Kebiasaan masyarakat yang kurang tepat dimana jika terjadi luka bakar
banyak orang yang memberikan pertolongan pertama pada kasus luka bakar.
Dengan mengoleskan pasta gigi, mentega, minyak, dan masih banyak lagi
anggapan dan kepercayaan seseorang yang selama ini diyakini di masyarakat.
Hingga kini masih banyak masyarakat yang percaya dengan hal tersebut.
Seharusnya pertolongan pertama yang dilakukan adalah sesegera mungkin
mendinginkan area yang terkena dengan air sejuk yang mengalir selama
minimal 20 menit. Hal ini untuk mengurangi bengkak yang dapat terjadi dan
mempercepat proses penyembuhan di kemudian harinya. Tidak perlu
menggunakan air yang terlalu dingin atau menggunakan es batu karena hal
tersebut justru akan merusak jaringan kulit lebih dalam (Rionaldo D, 2014).
Penanganan dalam penyembuhan luka bakar antara lain mencegah infeksi,
memacu pembentukan kolagen dan mengupayakan agar sisa-sisa sel epitel
dapat berkembang sehingga dapat menutup permukaan luka (Syamsuhidayat
dan Jong, 2009). Pengetahuan tentang pre hospital keluarga dalam
penanganan luka bakar diperlukan untuk meningkatkan kemampuan keluarga
dalam melakukan tindakan pertolongan pertama pada korbanluka bakar guna
mencegah komplikasi seperti dehidrasi, infeksi, dan kematian (Rahayuningsih,
2012).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada ibu rumah tangga di Desa
Sidodadi Kecamatan Puring, 10 orang yang mengalami kejadian luka bakar
seperti terkena minyak panas saat memasak, terkena knalpot panas dan lain-
lain, 8 (80%) diantaranya melakukan penanganan pre hospital yang kurang
tepat seperti diolesi dengan pasta gigi. Belum pernah dilakukan pendidikan
kesehatan tentang penananan luka bakar sehingga tingkat
pengetahuanmasyarakat tentang pertolongan pertaman pada luka bakar masih
rendah serta masih banyak masyarakat yang meyakini penggunaan pasta gigi,
mentega, dan minyak untuk penyembuhan luka bakar. Untuk itu peneliti
tertarik untuk melakukan upaya peningkatan pengetahuan masyarakat dengan
5
melakukan pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama dalam
penanganan luka bakar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan satu permasalahan
dalam hal ini yaitu “Adakah pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan tentang pertolongan pertama pre hospital keluarga dalam
penanganan luka bakar di Desa Sidodadi Kecamatan Puring ?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan tentang pertolongan pertama pre hospital keluarga dalam
penanganan luka bakar di Desa Sidodadi Kecamatan Puring.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan tentang pertolongan pertama pre
hospital keluarga dalam penanganan luka bakar di Desa Sidodadi
Kecamatan Puring sebelum diberi pendidikan kesehatan
b. Untuk mengetahui pengetahuan tentang pertolongan pertama pre
hospital keluarga dalam penanganan luka bakar di Desa Sidodadi
Kecamatan Puring sesudah diberi pendidikan kesehatan .
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari penelitian yang
dilakukan tentang pertolongan pertama pre hospital keluarga dalam
penanganan luka bakar sebagai penerapan ilmu dan teori yang pernah
diperoleh di bangku perkuliahan.
2. Bagi Pengembangan Bidang Kesehatan
Peneliti berharap penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi
bidang kesehatan berupa penyebarluasan informasi tentang pertolongan
6
pertama pre hospital keluarga dalam penanganan luka bakar yang baik dan
benar.
3. Untuk Masyarakat Umum
Penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
pertolongan pertama pre hospital keluarga dalam penanganan luka bakar.
4. Bagi Profesi Keperawatan
Memotivasi perawat komunitas untuk memberikan penyuluhan
tentang pertolongan pertama pre hospital keluarga dalam penanganan luka
bakar yang baik dan benar serta mudah dipahami dan dilakukan oleh
masyarakat.
E. Keaslian Penelitian
Nama
Peneliti/
Tahun
Judul Metode Hasil Persamaan Perbedaan
Nur
Mutoharoh
(2015
Gambaran
perilaku
masyarakat
terhadap
kejadian luka
bakar ringan di
perumahan
Bagasasi
Cikarang
Dengan
pendekatan
kualitatif
desain
deskriptif
Mayoritas
responden
perempuan,
dan bersuku
sunda
Kesamaan
tema tentang
luka bakar
Pengambilan
sampel,
metode
pengambilan
data, tujuan
penelitian
dan lokasi
penelitian
Suci (2015) Pengalaman
Pre
Hospitalisasi
Keluarga
dalam
Penanganan
Luka Bakar di
RSUD
Sukoharjo
Penelitian
kualitatif
fenomologi
Hasil
penelitian
didapatkan
sembilan
tema yaitu
tentang luka
bakar
Kesamaan
tema tentang
luka bakar
Pengambilan
sampel,
metode
pengambilan
data, tujuan
penelitian
dan lokasi
penelitian
0
DAFTAR PUSTAKA
Agfian.(2011). Pertolongan Pertama pada Luka Bakar. Jakarta: TM
Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.
American Burn Association. (2015). Burn Incidence and Treatment in the
UnitedStates. United States: Ameriburn.Org
Anneahira.(2012). Pertolongan Pertama pada Luka Bakar.Jakarta : CV. Rajawali.
Arif, dkk. (2012). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius FKUI
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.Rineka Cipta : Jakarta.
Bomboa (2015). Pengaruh Penyuluhan Imunisasi Campak Terhadap Peningkatan
Pengetahuan dan Sikap Ibu. Jurnal Ilmiah Bidan. ISSN: 2339-1731
Brunner& Suddarth (2011). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi 8.
Jakarta : EGC
Brunicardi F C, Anderson D, Dunn DL. (2007). Schwartz’s Principles of surgery.
8 edition. New York: McGraw-Hill Medical Publishing.
Corwin, E. J., (2009). Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Cleland, H. (2013). Thermal Burns-Assessment and Acute Management In The
General Practice Setting. Epub 21 Januari 2013.
Depkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan
pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.
Dharma, Kelana Kusuma. (2008). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta :
Trans Info Media.
Dina A, (2013).Pengaruh Penyuluhan Teknik Pijat Bayi Terhadap Pengetahuan
dan Keterampilan Pijat Bayi Pada Ibu Di Puskesmas Tegal Rejo
Yogyakarta.Skripsi tidak dipublikasikan, Stikes Aisyiyah Yogyakarta
Fenlon S, Nene S. (2007). Burns in children.Continuing Education in Anasthesia,
Critical Care&Pain.British Journal of Anasthesia.
Friedman, Marilyn M. (2011). Buku ajar keperawatan keluarga : Riset, Teori dan
Praktek. Jakarta : EGC
1
Hanlon, J. (2009). Kesehatan Masyarakat: Administrasi dan Praktik. Jakarta:
EGC
Herkutanto.(2007). Aspek Medikolegal Pelayanan Gawat Darurat.Bagian Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia/ Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.
Hidayat.A.A.A. (2007).Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisa
Data. Jakarta: Salemba Medika
Kristanto, H. (2015). Pengaruh Getah Batang Pisang (Musa Paradisiaca Linn)
Terhadap Kecepatan Penyembuhan Luka Bakar Derajat II Dangkal Pada
Tikus Putih (Rattus Norvergicus). Kediri: Program Studi S1 Keperawatan
Bhakti Mulia Pare KEDIRI.
Lucia.(2012). Respon Adaptasi Fisiologis dan Psikologis Pasien Luka Bakar yang
Diberikan Kombinasi Alternative Moisture Balance Dressing dan Seft
Terapi di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
Margareta, Shinta. (2012). Buku Cerdas P3K: 101 Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan. Yogyakarta : Niaga Swadaya
Moenadjat, Yefta (2011). Luka Bakar Pengetahuan Klinis Praktis. Jakarta: FK UI
Mubarak,W.I. dan Chayatin, N., (2011). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar
dan Teori. Jakarta: Salemba Medika
Nugroho.(2012). Mengungkap tentang Luka Bakar dan Artritis
Reumatoid.Yogyakarta : Nuha Medika.
Nugraheni (2016). Pengaruh pemberian leaflet dan penjelasan terhadap
pengetahuan ibu mengenai hiperbilirubinemia neonatorum. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Notoatmodjo, S. (2010).Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:PT. Rineka
Cipta.
Notoatmodjo, S. (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta.
Oktia.(2008). Buku Penuntun Sistem Tanggap Darurat. UPT UNNES Press.
Paula, K., dkk. (2009). Asuhan Keperawatan Gawat Darurat. Jakarta: TM.
Rahayuningsih, T. 2012. Penatalaksanaan Luka Bakar Combustio. Volume 08,
Dosen AKPER POLTEKKES Bhakti Mulia, Sukoharjo.
Rionaldo, D. (2014). Penanganan Luka Bakar Dahulu dan Sekarang. Batam:
Batampos
Riwidikdo.(2007). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Bina Pustaka.
2
Riyantini Y. (2010). Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan,
Sikap dan Keterampilan Ibu serta Kejadian Hiperbilirubinemia pada Bayi
Baru Lahir di RSAB Harapan Kita Jakarta [Tesis]. Jakarta: Universitas
Indonesia
Santrock. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media
Satar (2015). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Kegawatdaruratan Luka
Bakar Terhadap Kesiapsiagaan Penanganan Luka Bakar Pada Pekerja
Industri Kerupuk Di Kecamatan Kalisat. Jember: Universitas
Muhammadiyah Jember.
Saraf, S., Parihar, S. (2007). Burns Management: A Compendium. Journal Of
Clinical and Diagnostic Research
Setiadi. (2008). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC
Santjaka. (2011). Statistik Untuk Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Nuha
Medik
Suriati, Gina. (2011). Pengetahuan Keluarga Dalam Penatalaksanaan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan yang Terjadi Pada Balita di Rumah di
Lingkungan VI Kelurahan Pasar Merah Timur Medan. Universitas Sumatera
Utara.
Sucipto, Tito (2009). Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Sugiyono. (2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Syamsuhidayat R dan W.D. Jong.(2009). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta: EGC.
Thygerson, Alton. (2011). Pertolongan Pertama Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga.
Widayatun, T. R. (2012). Ilmu Prilaku. Jakarta: CV. Sagung Seto
Yusuf.(2011). Pertolongan Pertama Saat Luka Bakar di Rumah. Jakarta: TM
PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth………………
Di
Desa Sidodadi Kecamatan Puring
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Program Studi
S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :
Nama : Sri Haryani Savitri
NIM : A11300948
Saat ini sedang mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh
pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang pertolongan pertama pre
hospital keluarga dalam penanganan luka bakar di Desa Sidodadi Kecamatan
Puring”.
Prosedur penelitian ini tidak akan menimbulkan risiko atau kerugian
kepada responden. Kerahasiaan semua tindakan yang telah dilakukan akan dijaga
dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Atas kerjasamanya, saya
mengucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Peneliti
Sri Haryani Savitri
Lampiran 1
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Yang bertanda tangan dibawah ini saya :
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan ini saya bersedia menjadi responden pada penelitian dengan judul
“Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan tentang pertolongan
pertama pre hospital keluarga dalam penanganan luka bakar di Desa Sidodadi
Kecamatan Puring” yang diteliti oleh :
Nama : Sri Haryani Savitri
NIM : A11300948
Demikian persetujuan ini saya buat dengan sesungguhnya dan tidak ada
paksaan dari pihak manapun.
Puring, …….…………2017
Peneliti, Yang Membuat Pernyataan
(Sri Haryani Savitri) ( )
Lampiran 2
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN
TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PRE HOSPITAL KELUARGA
DALAM PENANGANAN LUKA BAKAR DI DESA SIDODADI
KECAMATAN PURING
A. Identitas Responden
1. Nomor reponden : ........... (diisi oleh peneliti)
B. Pengetahuan Tentang Pertolongan Pertama Pre Hospital Keluarga
Dalam Penanganan Luka Bakar
Berilah tanda (x) pada jawaban yang anggap anda benar
1. Luka bakar adalah rusak atau hilangnya jaringan yang disebabkan
kontakdengan ….
a. Sumber panas
b. Sumber berbahaya
c. Sumber merusak
2. Luka bakar adalah luka bakar yang timbul akibat kulit terpajan …
a. Suhu tinggi
b. Suhu normal
c. Suhu dibawah normal
3. Luka bakar yang disebabkan terpapar atau kontak dengan objek-objek panas
disebut …
a. Luka bakar suhu tinggi
b. Luka bakar bahan kimia
c. Luka bakar sengatan listrik
4. Luka bakar yang biasanya disebabkan oleh asam kuat atau alkali disebut …
a. Luka bakar suhu tinggi
b. Luka bakar bahan kimia
Lampiran 3
c. Luka bakar sengatan listrik
5. Luka bakar yang dapat menyebabkan kerusakan pada
pembuluhdarahsehingga menyebabkan gangguansirkulasi yaitu ….
a. Luka bakar suhu tinggi
b. Luka bakar bahan kimia
c. Luka bakar sengatan listrik
6. Luka bakar yang disebabkan oleh penggunaan radio aktif yaitu ….
a. Luka bakarradiasi
b. Luka bakar suhu tinggi
c. Luka bakar bahan kimia
7. Luka bakar yang tidak disertai nyeri dan penyembuhannya terjadi secara
spontan dalamwaktu 5 -10 hari disebut ….
a. Luka bakarderajat I
b. Luka bakar derajat II
c. Luka bakar derajat III
8. Luka bakar yang disertai nyeri dan dasar luka berwarna merah atau pucat.
sering terletak lebih tinggi diataskulit normal disebut ….
a. Luka bakarderajat I
b. Luka bakar derajat II
c. Luka bakar derajat III
9. Luka bakar yang tidak disertai nyeri dan dasar luka letak nya lebih
rendahdibandingkan kulit sekitar serta penyembuhannya terjadi lama disebut
…
a. Luka bakarderajat I
b. Luka bakar derajat II
c. Luka bakar derajat III
10. Luka bakar ditandai kulit yang terbakarberwarna abu-abu dan pucat, terletak
lebih rendah dibandingkan kulitsekitar dan penyembuhannyaterjadi lebih
lama
a. Luka bakarderajat I
b. Luka bakar derajat II
c. Luka bakar derajat IV
11. Pertolongan pertama pada luka bakar dengan cara menyingkirkan semua
pakaian yang panas atau terbakar disebut…
a. Menyingkirkan pakaian
b. Medinginkan daerah yang terkena luka bakar
c. Pemebrsihan luka
12. Pertolongan pertama pada luka bakar dengan cara mendinginkan daerah yang
terkena luka bakar dengan menggunakan air dingin yang mengalir disebut
a. Menyingkirkan pakaian
b. Mendingikan daerah yang terkena luka bakar
c. Pembersihan luka
13. Pertolongan pertama pada luka bakar dengan cara membersihkan luka disebut
a. Menyingkirkan pakaian
b. Mendinginkan daerah yag terkena luka bakar
c. Pembersihan luka
14. Pertolongan pertama pada luka bakar dengan cara memberikan anti tetanus
disebut
a. Menyingkirkan pakaian
b. Mendingikan daerah yang terkena luka bakar
c. Pemberian anti tetanus
15. Pertolongan pertama pada luka bakar dengan cara menutup luka bakar dengan
kassa disebut
a. Menyingkirkan pakaian
b. Mendingikan daerah ang terkena luka bakar
c. Menutup luka
16. Pertolonganpertama pada luka bakar dengan cara memberikan pengurang rasa
nyeri disebut
a. Menyingkirkan pakaian
b. Mendinginkan daerah an terkena luka bakar
c. Memberi obat pegurang nyeri
17. Langkah pertama yang dilakukan ketika melakukan penanganan pertama luka
bakar ringan yaitu:
a. Padamkan sumber panas.
b. Lepaskan sumber panas: pakaian, bara, bahan kimia, dll.
c. Terapkan air mengalir dingin selama 10-20 menit.
18. Langkah yang dilakukan setelah proses pemadaman sumber panas dilakukan
yaitu:
a. Lepaskan sumber panas: pakaian, bara, bahan kimia, dll.
b. Terapkan air mengalir dingin selama 10-20 menit.
c. Hangatkan pasien.
19. Langkah yang dilakukan setelah proses pelepasan sumber panas dilakukan
yaitu:
a. Lepaskan sumber panas: pakaian, bara, bahan kimia, dll.
b. Terapkan air mengalir dingin selama 10-20 menit.
c. Hangatkan pasien.
20. Langkah yang dilakukan setelah proses penerapan air mengalir dingin selama
10-20 menit dilakukan yaitu:
a. Penutupan luka bakar dengan kassa
b. Hangatkan pasien.
c. Carilah saran medis.
21. Perilaku usahasebelum pasien memutuskan untuk datang ke rumah sakit
disebut:
a. Pre Hospital
b. Post Hospital
c. Hospitalisasi
22. Perilaku membiarkan penyakit dikarenakan kondisi yang sakitnya tidak
menggangu kegiatan atau kerja mereka sehari-harisering disebut
a. Tidak bertindak apa-apa (No-Action).
b. Bertindak mengobati sendiri (Self Treatment)
c. Swamedikasi
23. Upaya pengobatan sendiri yang dilakukan masyarakat sering disebut ....
a. Bertindak mengobati sendiri (Self Treatment)
b. Hospitalisasi
c. Privacy Medicare
24. Mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang diselenggarakan
oleh dokter praktek sering disebut .....
a. Bertindak mengobati sendiri (Self Treatment)
b. Hospitalisasi
c. Privacy Medicare
25. Dukun, tabib, herbalis merupakan salah satu ....
a. Fasilitas pengobatan tradisional
b. Fasilitas pengobatan modern
c. Fasilitas pengobatan ekonomis
26. Apa yang anda lakukan jika melihat korban luka bakar ....
a. Pura-pura tidak melihat
b. Melakukan pertolongan pertama
c. Membiarkan saja
27. Langkah awal apa yang anda lakukan ketika menolong korban luka bakar ....
a. Melapaskan pakaian yang panas atau terbakar
b. Kompres dengan air dingin
c. Memberikan selimut
28. Langkah apa yang anda lakukan jika korban luka bakar sudah terlepas dari
sumber panas dan mengeluh kepanasan ....
a. Melapaskan pakaian yang panas atau terbakar
b. Mendinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan menggunakan air
dingin yang mengalir
c. Memberikan selimut
29. Langkah apa yang anda lakukan jika luka bakar sudah didinginkan....
a. Melapaskan pakaian yang panas atau terbakar
b. Mendinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan menggunakan air
dingin yang mengalir
c. Membersihkan luka bakar.
30. Langkah apa yang anda lakukan jika kobarn luka bakar mengeluh nyeri....
a. Melapaskan pakaian yang panas atau terbakar
b. Mencari saran petugas kesehatan untuk mendapat obat pengurang nyeri.
c. Membersihkan luka bakar.
SATUAN ACARA PENYULUHAN
POKOK BAHASAN : LUKA BAKAR
SUB POKOK BAHASAN : PENGETAHUAN TENTANG
PERTOLONGAN PERTAMA PRE
HOSPITAL KELUARGA DALAM
PENANGANAN LUKA BAKAR
SASARAN : KELUARGA
TEMPAT : BALAI DESA SIDODADI
HARI/TANGGAL : 30 MENIT
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Peserta penyuluhan dapat memiliki pengetahuan tentang pertolongan
pertama pre hospital keluarga dalam penanganan luka bakar
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan peserta mampu melakukan tahap-tahap
pertolongan pertama pre hospital keluarga dalam penanganan luka bakar
B. Metode pelaksanaan
Pendidikan kesehatan dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan
demonstrasi
C. Strategi Pelaksanaan
No Waktu Tahap Kegiatan Media
1. 5 menit Pembukaan
1. Memberikan salam kepada
peserta
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud dan
Verbal
Lampiran 4
tujuan
4. - Menyepakati kontrak waktu
2. 20 menit Pelaksanaan 1. Menjelaskan materi: luka bakar
2. Mendemonstrasikan cara
pertolongan pertama pada luka
bakar
3. Memberi kesempatan pada
peserta untuk bertanya
4. Melakukan evaluasi kepada
peserta dengan mengulas materi
yang disampaikan
5. Meminta peserta untuk
mendemonstrasikan kembali
cara pertolongan pertama pada
luka bakar
Gambar
dan
demonstrasi
3. 5 menit Penutup 1. Menyimpulkan materi
2. Menutup kegiatan
3. Mengucapkan salam
Verbal
D. Media dan Alat Bantu
Gambar/madding , panthom dan leaflet
E. Setting Tempat
Ket :
: Penyuluh
: Peserta
: Meja Kursi
F. Evaluasi
Evaluasi diberikan melalui pertanyaan terbuka, dengan daftar pertanyaan
sebagai berikut :
1. Jelaskan tentang luka bakar ?
2. Jelaskan cara pertolongan pertama pada luka bakar ?
3. Demonstrasikan pertolongan pertama pada luka bakar ?
G. Materi
1. Luka bakar
a. Pengertian
Luka bakar adalah rusak atau hilangnya jaringan yang disebabkan
kontakdengan sumber panas seperti kobaran api di tubuh (flame), jilatan
apiketubuh (flash), terkena air panas (scald), tersentuh benda panas
(kontakpanas), akibat sengatan listrik, akibat bahan-bahan kimia, serta
sengatanmatahari (sunburn) (Moenajat, 2011).
Luka bakar adalah luka bakar yang timbul akibat kulit terpajan
suhu tinggi, syok listrik atau bahan kimia. Luka bakar diklasifikasikan
berdasarkan kedalaman dan luas daerah yang terbakar (Corwin, 2009).
b. Patofisiologi Luka Bakar
Luka bakar suhu pada tubuh terjadi baik karena kondisi panas
langsungatau radiasi elektromagnetik. Sel-sel dapat menahan
temperatur sampai44 0
C tanpa kerusakan bermakna, kecepatan
kerusakan jaringan berlipatganda untuk tiap drajat kenaikan temperatur.
Saraf dan pembuluh darahmerupakan struktur yang kurang tahan
dengan konduksi panas.Kerusakan pembuluh darah ini mengakibatkan
cairan intravaskuler keluardari lumen pembuluh darah, dalam hal ini
bukan hanya cairan tetapiprotein plasma dan elektrolit. Pada luka bakar
ekstensif dengan perubahanpermeabilitas yang hampir menyelutruh,
penimbunan jaringan masif diintersitial menyebabakan kondisi
hipovolemik. Volume cairaniuntravaskuler mengalami defisit,
timbul ketidak mampuanmenyelenggarakan proses transportasi ke
jaringan, kondisi ini dikenaldengan syok (Moenajat, 2011).
c. Penyebab Luka Bakar
Luka bakar banyak disebabkan karena suatu hal, diantaranya
adalah
1) Luka bakar suhu tinggi(Thermal Burn): gas, cairan, bahan
padatLuka bakar thermal burn biasanya disebabkan oleh air panas
(scald),jilatan api ketubuh (flash), kobaran api di tubuh (flam), dan
akibatterpapar atau kontak dengan objek-objek panas
lainnya(logam panas,dan lain-lain) (Moenadjat, 2011).
2) Luka bakar bahan kimia (Chemical Burn)
Luka bakar kimia biasanya disebabkan oleh asam kuat atau
alkali yangbiasa digunakan dalam bidang industri militer ataupun
bahan pembersihyang sering digunakan untuk keperluan rumah
tangga (Moenadjat,2011).
3) Luka bakar sengatan listrik (Electrical Burn)
Listrik menyebabkan kerusakan yang dibedakan karena arus,
api, danledakan. Aliran listrik menjalar disepanjang bagian tubuh
yangmemiliki resistensi paling rendah. Kerusakan terutama pada
pembuluhdarah, khusunya tunika intima, sehingga menyebabkan
gangguansirkulasi ke distal. Sering kali kerusakan berada jauh dari
lokasikontak, baik kontak dengan sumber arus maupun grown
(Moenadjat,2011).
4) Luka bakar radiasi (Radiasi Injury)
Luka bakar radiasi disebabkan karena terpapar dengan sumber
radioaktif. Tipe injury ini sering disebabkan oleh penggunaan radio
aktifuntuk keperluan terapeutik dalam dunia kedokteran dan
industri.Akibat terpapar sinar matahari yang terlalu lama juga
dapatmenyebabkan luka bakar radiasi (Moenadjat, 2011).
d. Klasifikasi Luka Bakar
Klasifikasi luka bakar menurut kedalaman
1) Luka bakar derajat I
Kerusakan terbatas pada lapisan epidermis superfisial, kulit
keringhiperemik, berupa eritema, tidak dijumpai pula nyeri karena
ujung –ujungsyaraf sensorik teriritasi, penyembuhannya terjadi
secara spontan dalamwaktu 5 -10 hari (Brunicardi et al., 2007).
2) Luka bakar derajat II
Kerusakan terjadi pada seluruh lapisan epidermis dan sebagai
lapisandermis, berupa reaksi inflamasi disertai proses eksudasi.
Dijumpai pula,pembentukan scar, dan nyeri karena ujung –ujung
syaraf sensorik teriritasi.Dasar luka berwarna merah atau pucat.
Sering terletak lebih tinggi diataskulit normal (Moenadjat, 2011).
a) Derajat II Dangkal (Superficial)
(1) Kerusakan mengenai bagian superficial dari dermis.
(2) Organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar
keringat,kelenjar sebasea masih utuh.
(3) Bula mungkin tidak terbentuk beberapa jam setelah cedera,
danluka bakar pada mulanya tampak seperti luka bakar
derajat I danmungkin terdiagnosa sebagai derajat II
superficial setelah 12-24jam.
(4) Ketika bula dihilangkan, luka tampak berwarna merah muda
danbasah.
(5) Jarang menyebabkan hypertrophic scar.
(6) Jika infeksi dicegah maka penyembuhan akan terjadi
secaraspontan kurang dari 3 minggu (Brunicardi et al., 2011).
b) Derajat II dalam (Deep)
(1) Kerusakan mengenai hampir seluruh bagian dermis
(2) Organ-organ kulit seperti folikel-folikel rambut,
kelenjarkeringat,kelenjar sebasea sebagian besar masih utuh.
(3) Penyembuhan terjadi lebih lama tergantung biji epitel yang
tersisa.
(4) Juga dijumpai bula, akan tetapi permukaan luka biasanya
tanpakberwarna merah muda dan putih segera setelah terjadi
cederakarena variasi suplay darah dermis (daerah yang
berwarna putihmengindikasikan aliran darah yang sedikit
atau tidak ada samasekali, daerah yg berwarna merah muda
mengindikasikan masihada beberapa aliran darah)
(Moenadjat, 2011)
(5) Jika infeksi dicegah, luka bakar akan sembuh dalam 3 -9
minggu(Brunicardi et al., 2007)
3) Luka bakar derajat III (Full Thickness burn)
Kerusakan meliputi seluruh tebal dermis dermis dan lapisan
lebihdalam, tidak dijumpai bula, apendises kulit rusak, kulit yang
terbakarberwarna putih dan pucat. Karena kering, letak nya lebih
rendahdibandingkan kulit sekitar. Terjadi koagulasi protein pada
epidermisyang dikenal sebagai scar, tidak dijumpai rasa nyeri dan
hilang sensasi,oleh karena ujung –ujung syaraf sensorik mengalami
kerusakan ataukematian. Penyembuhanterjadi lama karena tidak ada
proses epitelisasispontan dari dasar luka (Moenadjat, 2011).
4) Luka bakar derajat IV
Luka full thickness yang telah mencapai lapisan otot, tendon
dan tulangdengan adanya kerusakan yang luas. Kerusakan meliputi
seluruh dermis,organ-organ kulit seperti folikel rambut, kelenjar
sebasea dan kelenjarkeringat mengalami kerusakan, tidak dijumpai
bula, kulit yang terbakarberwarna abu-abu dan pucat, terletak lebih
rendah dibandingkan kulitsekitar, terjadi koagulasi protein pada
epidemis dan dermis yang dikenalscar, tidak dijumpai rasa nyeri dan
hilang sensori karena ujung-ujungsyaraf sensorik mengalami
kerusakan dan kematian. Penyembuhannyaterjadi lebih lama karena
ada proses epitelisasi spontan dan rasa luka(Moenadjat, 2011)
e. Pertolongan Pertama Pada Luka Bakar
Secara sistematik dapat dilakukan 6c: clothing, cooling, cleaning,
chemoprophylaxis, covering and comforting. Untuk pertolongan
pertama dapat dilakukan langkah clothing and cooling, baru selanjutnya
dilakukan pada fasilitas kesehatan (Fenlon S & Nene S, 2007).
1) Clothing: singkirkan semua pakaian yang panas atau terbakar. Bahan
pakaian yang menempel dan tak dapat dilepas maka dibiarkan untuk
sampai pada fase cleaning.
2) Cooling: dinginkan daerah yang terkena luka bakar dengan
menggunakan air dingin yang mengalir selama 20 menit, hindari
hipotermia (penurunan suhu dibawah normal, terutama pada anak
dan orangtua). Cara ini efektif sampai dengan 3 jam setelah kejadian
luka bakar.
a) Kompres dengan air dingin (air sering diganti agar efektif tetap
memberikan rasa dingin) sebagai analgesia.
b) Jangan pergunakan es karena es menyebabkan pembuluh darah
mengkerut (vasokonstriksi) sehingga justru akan memperberat
derajat luka dan risiko hipotermia.
c) Untuk luka bakar karena zat kimia dan luka bakar di daerah mata,
siram dengan air mengalir yang banyak selama 15 menit atau
lebih. Bila penyebab luka bakar berupa bubuk, maka singkirkan
terlebih dahulu dari kulit baru disiram air yang mengalir.
3) Cleaning: pembersihan luka tergantung dari derajat berat luka bakar,
kriteria minor cukup dilakukan dengan zat anastesi lokal, sedangkan
untuk kriteria moderate sampai major dilakukan dengan anastesi
umum di ruang operasi untuk mengurangi rasa sakit. Pembuangan
jaringan yang sudah mati, proses penyembuhan akan lebih cepat dan
risiko infeksi berkurang.
4) Chemoprophylaxis: Pemberian anti tetanus, dapat diberikan pada
luka yang lebih dalam dari superficial partial thickness. Pemberian
krim silver sulvadiazin untuk penanganan infeksi dapat diberikan
kecuali pada luka bakar superfisial. Tidak boleh diberikan pada
wajah, riwayat alerfi sulfa, perempuan hamil, bayi baru lahir, ibu
menyusui dengan bayi kurang dari 2 bulan.
5) Covering: penutupan luka bakar dengan kassa. Dilakukan sesuai
dengan derajat luka bakar. Luka bakar superfisial tidak perlu ditutup
dengan kasa atau bahan lainnya. Pembalutan luka (yang dilakukan
setelah pendinginan) bertujuan untuk mengurangi pengeluaran panas
yang terjadi akibat hilangnya lapisan kulit akibat luka bakar. Jangan
berikan mentega, minyak, oli atau larutan lainnya, akan menghambat
penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi.
6) Conforting: dapat dilakukan pemberian pengurang rasa nyeri.
Dapat diberikan penghilang nyeri berupa:
a) Paracetamol dan codein (PO-per oral)-20-30mg/kg.
b) Morphine (IV-intra vena) 0.1 mg/kg diberikan dengan dosis
Women’s & Children’s Hospital (2010) menyatakan penanganan
pertama luka bakar ringan sebagai berikut:
1) Padamkan sumber panas.
2) Lepaskan sumber panas: pakaian, bara, bahan kimia, dll.
3) Terapkan air mengalir dingin selama 10-20 menit.
4) Lepaskan sesuatu yang ketat: perhiasan, pakaian.
5) Irigasi air dingin selama 20 menit.
6) Tutup dengan non adherent.
7) Hangatkan pasien.
8) Carilah saran medis.
Accident compensation corporation (2007) menjelaskan
penanganan pertama luka bakar dilakukan dengan menghentikan proses
pembakaran (padamkan sumber panas). Pastikan keselamatan penolong
sendiri. Jika pada kebakaran, hentikan dengan selimut atau
menyiramnya dengan air. Untuk luka bakar listrik, lepaskan korban dari
sumber listrik. Lepaskan pakaian dan perhiasan. Selanjutnya aliri luka
bakar dengan air keran (8-15oC) selama paling sedikit 20 menit. Untuk
luka bakar karena bahan kimia, irigasi luka bakar harus terus selama
satu jam. Jangan gunakan es pendinginan. Hindari hipotermia (menjaga
orang dengan luka bakar agar tetap hangat) untuk menghindari
vasokontriksi. Pertolongan pertama dapat dilakukan pada tiga jam
setelah cedera.
2. Pre Hospital
Pre Hospital merupakan tahap sebelum pasien memutuskan untuk
datang ke rumah sakit. Masyarakat bila diserang penyakit dan juga
merasakan sakit akan timbul berbagai macam perilaku usaha.
a. Tidak bertindak apa-apa (No-Action). Alasannya antara lain bahwa
kondisi yang demikian tidak mengganggu kegiatan atau kerja mereka
sehari-hari. Masyarakat memprioritaskan tugas-tugas lain yang
dianggap lebih penting daripada mengobati sakitnya. Hal ini merupakan
suatu bukti bahwa kesehatan belum merupakan prioritas hidup dan
kehidupannya. Alasan lain adalah fasilitas kesehatan yang dibutuhkan
sangat jauh letaknya, para petugas kesehatan tidak simpati, judes, tidak
responsive, dan sebagainya. Dan akhirnya alasan takut dokter, takut
pergi ke rumah sakit, takut biaya, dan lain-lain.
b. Bertindak mengobati sendiri (Self Treatment)
Masyarakat tersebut sudah percaya kepada diri sendiri, dan sudah
merasa bahwa berdasarkan yang lalu pengobatan sendiri sudah dapat
mendatangkan kesembuhan.
c. Mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan tradisional Untuk
masyarakat pedesaan, pengobatan tradisional masih menduduki tempat
teratas dibanding pengobatan lainnya. Dukun (bermacam-macam
dukun) yang melakukan pengobatan tradisional merupakan bagian dari
masyarakat, berada ditengah-tengah masyarakat, dekat dengan
masyarakat dan pengobatan yang dihasilkan adalah kebudayaan
masyarakat dari pada dokter, perawat, bidan dan sebagainya yang masih
asing bagi mereka seperti juga pengobatan yang dilakukan, obat-
obatnya pun merupakan kebudayaan mereka.
d. Mencapai pengobatan dengan membeli obat-obatan di warung obat
yang sejenisnya, termasuk tukang jamu, obat-obat yang mereka dapat
pada umumnya adalah obat-obat yang tidak memakai resep sehingga
sukar untuk dikontrol.
e. Mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang diadakan oleh
pemerintah atau lembaga kesehatan swasta, yang dikategorikan
kedalam balai pengobatan, puskesmas dan rumah sakit.
f. Mencari pengobatan ke fasilitas pengobatan modern yang
diselenggarakan oleh dokter praktek (Privacy Medicare).
Dari uraian tersebut diatas tampak jelas bahwa prestasi
masyarakat terhadap sehat-sakit adalah berbeda dengan konsep kita
tentang sehat-sakit (Notoatmodjo 2010).
Frequencies
Frequency Table
Statistics
67 67
0 0
Valid
Missing
N
PrePertolonganPertama Pre
HospitalKeluarga
DalamPenangananLuka Bakar
PostPertolonganPertama Pre
HospitalKeluarga
DalamPenangananLuka Bakar
Pre Pertolongan Pertama Pre Hospital Keluarga Dalam PenangananLuka Bakar
34 50.7 50.7 50.7
33 49.3 49.3 100.0
67 100.0 100.0
Cukup
Baik
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Post Pertolongan Pertama Pre Hospital Keluarga Dalam PenangananLuka Bakar
25 37.3 37.3 37.3
42 62.7 62.7 100.0
67 100.0 100.0
Cukup
Baik
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
NPar Tests
Wilcoxon Signed Ranks Test
Descriptive Statistics
67 17.51 3.318 10 23
67 19.01 3.548 10 25
Pre
Post
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Ranks
16a 14.50 232.00
33b 30.09 993.00
18c
67
Negative Ranks
Positive Ranks
Ties
Total
Post - PreN Mean Rank Sum of Ranks
Post < Prea.
Post > Preb.
Post = Prec.
Test Statisticsb
-3.814a
.000
Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Post - Pre
Based on negative ranks.a.
Wilcoxon Signed Ranks Testb.
Correlations
Total
Item1 Pearson Correlation ,742(**)
Sig. (2-tailed) ,000
N 20
Item2 Pearson Correlation ,824(**)
Sig. (2-tailed) ,000
N 20
Item3 Pearson Correlation ,812(**)
Sig. (2-tailed) ,000
N 20
Item4 Pearson Correlation ,651(**)
Sig. (2-tailed) ,002
N 20
Item5 Pearson Correlation ,154
Sig. (2-tailed) ,516
N 20
Item6 Pearson Correlation ,602(**)
Sig. (2-tailed) ,005
N 20
Item7 Pearson Correlation ,649(**)
Sig. (2-tailed) ,002
N 20
Item8 Pearson Correlation ,634(**)
Sig. (2-tailed) ,003
N 20
Item9 Pearson Correlation ,763(**)
Sig. (2-tailed) ,000
N 20
Item10 Pearson Correlation ,592(**)
Sig. (2-tailed) ,006
N 20
Item11 Pearson Correlation ,720(**)
Sig. (2-tailed) ,000
N 20
Item12 Pearson Correlation ,597(**)
Sig. (2-tailed) ,006
N 20
Item13 Pearson Correlation ,824(**)
Sig. (2-tailed) ,000
N 20
Item14 Pearson Correlation ,824(**)
Sig. (2-tailed) ,000
N 20
Item15 Pearson Correlation ,435
Sig. (2-tailed) ,055
N 20
Item16 Pearson Correlation ,620(**)
Sig. (2-tailed) ,004
N 20
Item17 Pearson Correlation ,716(**)
Sig. (2-tailed) ,000
N 20
Item18 Pearson Correlation ,705(**)
Sig. (2-tailed) ,001
N 20
Item19 Pearson Correlation ,775(**)
Sig. (2-tailed) ,000
N 20
Item20 Pearson Correlation ,685(**)
Sig. (2-tailed) ,001
N 20
Item21 Pearson Correlation ,565(**)
Sig. (2-tailed) ,009
N 20
Item22 Pearson Correlation ,305
Sig. (2-tailed) ,192
N 20
Item23 Pearson Correlation ,651(**)
Sig. (2-tailed) ,002
N 20
Item24 Pearson Correlation ,812(**)
Sig. (2-tailed) ,000
N 20
Item25 Pearson Correlation ,664(**)
Sig. (2-tailed) ,001
N 20
Item26 Pearson Correlation ,597(**)
Sig. (2-tailed) ,006
N 20
Item27 Pearson Correlation ,566(**)
Sig. (2-tailed) ,009
N 20
Item28 Pearson Correlation ,708(**)
Sig. (2-tailed) ,000
N 20
Item29 Pearson Correlation ,634(**)
Sig. (2-tailed) ,003
N 20
Item30 Pearson Correlation ,703(**)
Sig. (2-tailed) ,001
N 20
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated orused in the analysis.
Case Processing Summary
20 100,0
0 ,0
20 100,0
Valid
Excludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
,959 27
Cronbach'sAlpha N of Items
Item-Total Statistics
18,35 69,608 ,749 ,956
18,40 68,674 ,829 ,956
18,40 68,884 ,801 ,956
18,40 70,463 ,592 ,958
18,40 70,674 ,565 ,958
18,45 70,261 ,592 ,958
18,30 70,958 ,612 ,958
18,40 69,305 ,745 ,956
18,30 71,063 ,596 ,958
18,45 69,418 ,699 ,957
18,50 70,263 ,575 ,958
18,40 68,989 ,787 ,956
18,40 68,674 ,829 ,956
18,30 70,958 ,612 ,958
18,35 69,924 ,705 ,957
18,30 70,537 ,675 ,957
18,40 69,095 ,773 ,956
18,45 69,945 ,632 ,957
18,40 70,884 ,537 ,958
18,40 70,358 ,606 ,958
18,40 68,884 ,801 ,956
18,40 70,463 ,592 ,958
18,50 70,158 ,588 ,958
18,45 70,576 ,552 ,958
18,45 69,629 ,672 ,957
18,30 71,168 ,581 ,958
18,35 69,924 ,705 ,957
Item1
Item2
Item3
Item4
Item6
Item7
Item8
Item9
Item10
Item11
Item12
Item13
Item14
Item16
Item17
Item18
Item19
Item20
Item21
Item23
Item24
Item25
Item26
Item27
Item28
Item29
Item30
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
Cronbach'sAlpha if Item
Deleted
No Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Item14 Item15 Item16 Item17 Item18 Item19 Item20 Item21 Item22 Item23 Item24 Item25 Item26 Item27 Item28 Item29 Item30 Total
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 27
2 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 26
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 29
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
5 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 22
6 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 13
7 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 11
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
9 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 12
10 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 12
11 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 8
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30
13 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 6
14 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 28
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
16 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 28
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 27
18 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 13
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 29
20 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 9
Pengetahuan Tentang Pertolongan Pertama Pre Hospital Keluarga Dalam Penanganan Luka Bakar
Post
No Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Item14 Item15 Item16 Item17 Item18 Item19 Item20 Item21 Item22 Item23 Item24 Item25 Item26 Item27 Total Kategori Skala
1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 22 Baik 3
2 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 17 Cukup 2
3 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 19 Baik 3
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 25 Baik 3
5 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 16 Cukup 2
6 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 18 Cukup 2
7 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Baik 3
8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 16 Cukup 2
9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24 Baik 3
10 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 Baik 3
11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 20 Baik 3
12 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 Baik 3
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 19 Baik 3
14 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 10 Cukup 2
15 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 16 Cukup 2
16 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 Baik 3
17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 Baik 3
18 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 15 Cukup 2
19 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22 Baik 3
20 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 19 Baik 3
21 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22 Baik 3
22 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 11 Cukup 2
23 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23 Baik 3
24 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 Baik 3
25 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 19 Baik 3
26 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 18 Cukup 2
27 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Baik 3
28 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 16 Cukup 2
29 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24 Baik 3
30 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 19 Baik 3
31 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 22 Baik 3
32 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 17 Cukup 2
33 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 19 Baik 3
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 25 Baik 3
35 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 16 Cukup 2
36 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 18 Cukup 2
37 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22 Baik 3
38 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 11 Cukup 2
39 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23 Baik 3
40 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 Baik 3
41 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 16 Cukup 2
42 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 Baik 3
43 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 Baik 3
44 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 15 Cukup 2
45 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22 Baik 3
46 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 16 Cukup 2
47 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 24 Baik 3
48 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 20 Baik 3
49 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 Baik 3
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 19 Baik 3
51 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 10 Cukup 2
52 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 22 Baik 3
53 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 17 Cukup 2
54 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 19 Baik 3
55 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 18 Cukup 2
56 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Baik 3
57 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 16 Cukup 2
58 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22 Baik 3
59 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 11 Cukup 2
60 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 23 Baik 3
61 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 16 Cukup 2
62 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 Baik 3
63 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 Baik 3
64 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 18 Cukup 2
65 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22 Baik 3
66 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 16 Cukup 2
67 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 22 Baik 3
Pre
No Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Item14 Item15 Item16 Item17 Item18 Item19 Item20 Item21 Item22 Item23 Item24 Item25 Item26 Item27 Pre Kategori Skala
1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 Baik 3
2 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 15 Cukup 2
3 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 18 Cukup 2
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 21 Baik 3
5 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 12 Cukup 2
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 19 Baik 3
7 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20 Baik 3
8 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 17 Cukup 2
9 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 Cukup 2
10 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 19 Baik 3
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 18 Cukup 2
12 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 Baik 3
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22 Baik 3
14 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 10 Cukup 2
15 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 16 Cukup 2
16 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 Baik 3
17 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 Baik 3
18 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 14 Cukup 2
19 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 15 Cukup 2
20 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 12 Cukup 2
21 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 15 Cukup 2
22 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 11 Cukup 2
23 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 Baik 3
24 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 Baik 3
25 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 19 Baik 3
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 19 Baik 3
27 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20 Baik 3
28 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 17 Cukup 2
29 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 Cukup 2
30 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 19 Baik 3
31 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 Baik 3
32 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 15 Cukup 2
33 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 18 Cukup 2
34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 21 Baik 3
35 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 12 Cukup 2
36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 19 Baik 3
37 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 15 Cukup 2
38 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 11 Cukup 2
39 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 Baik 3
40 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 Baik 3
41 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 16 Cukup 2
42 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 Baik 3
43 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 Baik 3
44 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 15 Cukup 2
45 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 15 Cukup 2
46 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 17 Cukup 2
47 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 15 Cukup 2
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 18 Cukup 2
49 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 21 Baik 3
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 22 Baik 3
51 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 10 Cukup 2
52 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 Baik 3
53 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 15 Cukup 2
54 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 18 Cukup 2
55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 19 Baik 3
56 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20 Baik 3
57 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 17 Cukup 2
58 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 15 Cukup 2
59 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 11 Cukup 2
60 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 Baik 3
61 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 16 Cukup 2
62 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 Baik 3
63 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 Baik 3
64 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 19 Baik 3
65 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 20 Baik 3
66 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 17 Cukup 2
67 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 19 Baik 3